BAB IX SANITASI DAN PENGOLAHAN LIMBAH
A.
Sanitasi
Sanitasi Sanitasi merupakan merupakan pengendali pengendalian an yang terencana terhadap terhadap lingkungan lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran hasil olahan, mencegah penurunan nilai estetika konsumen serta menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman dan nyaman. Sanitasi lingkungan proses produksi produksi berguna untuk memperoleh memperoleh lingkungan lingkungan yang aman dan nyaman serta serta memenu memenuhi hi persya persyarata ratan n keseha kesehatan tan dan teknik teknik.. Bebera Beberapa pa
aspek aspek yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Sanitasi Lingkungan Pabrik
Hal-hal Hal-hal yang yang melipu meliputi ti sanitas sanitasii lingku lingkunga ngan n pabrik pabrik adalah adalah sanita sanitasi si lingkungan lokasi pabrik dan sanitasi lingkungan proses. a.
Sani Sanita tasi si Ling Lingku kung ngan an Loka Lokasi si Pabr Pabrik ik Loka Lokasi si pabr pabrik ik bera berada da di daer daerah ah seki sekita tarr pegu pegunu nung ngan an yang yang
penduduk penduduknya nya tidak terlalu padat, padat, sehingga sehingga lingkungan lingkungan masih berupa berupa alam alam pede pedesa saan an yang yang seba sebagi gian an besa besarr terd terdir irii dari dari lahan lahan pert pertan ania ian. n. Lingkungan disekitar lokasi pabrik belum terlalu kompleks yang dapat menimb menimbulk ulkan an ganggu gangguan an pada pada proses proses produk produksi. si. Kondis Kondisii lingku lingkunga ngan n pabri pabrik k merupa merupakan kan indika indikasi si dari dari perawa perawatan tan pabrik pabrik.. Jika Jika lingku lingkunga ngan n pabrik bersih, maka diindikasikan bahwa pabrik tersebut telah dirawat dengan baik. Kebersihan lingkungan pabrik akan sangat berpengaruh terhadap terhadap kenyamanan kenyamanan kerja dan meminimalkan meminimalkan tingkat kontaminas kontaminasii lingkungan terhadap produk sohun midro yang dihasilkan. Desain disekitar disekitar lokasi lokasi PT FAATINDO memiliki bentuk yang sederhana. sederhana. Pabrik memiliki taman yang cukup luas dan ditanami ditanami oleh tana tanama man n yang yang dapa dapatt meny menyera erap p polu polutan tan seka sekali ligu guss memb member erii nila nilaii keinda keindahan han pada pada pabrik pabrik.. Seluru Seluruh h jalan jalan di lingku lingkunga ngan n pabrik pabrik diberi diberi
paving block. Pekarangan dan jalan dibersihkan dua kali, yaitu setiap
77
78
pag pagii dan dan sore sore.. Pari Paritt-pa pari ritt keci kecill di selu seluru ruh h ling lingku kung ngan an pabr pabrik ik dibersihkan seminggu sekali untuk menjaga aliran air buangan tetap lancar lancar sehing sehingga ga tidak tidak menimb menimbulk ulkan an bau yang yang tidak tidak sedap. sedap. Daerah Daerah lingkunga lingkungan n pabrik pabrik adalah jenis tempat yang berada diluar diluar lingkungan lingkungan proses. Beberapa tempat yang merupakan lingkungan pabrik meliputi jalan jalan,, taman, taman, kantin kantin,, kantor kantor,, audito auditoriu rium, m, halama halaman, n, kamar kamar mandi, mandi, masjid. Untuk kebersihan lingkungan pabrik ini ditangani oleh bagian pekerjaan umum. Sanitasi lingkungan pabrik terdiri dari : 1. Ruang perkantoran dan auditorium dibersihkan dua kali sehari atau
disapu dua kali sehari dan dipel sehari sekali. 2. Tempat Tempat pembuangan pembuangan sampah sampah disediakan disediakan pada setiap setiap ruangan dan digunakan secara baik oleh karyawan-karyawan yang ada. 3. Ruangan kantin dibersihkan empat kali sehari, yaitu pada waktu
sebe sebelu lum m isti istirah rahat at dan dan setel setelah ah wakt waktu u isti istira raha hatt untu untuk k menj menjag agaa kebersihan kantin 4. Jalan di lingkungan lingkungan pabrik pabrik harus diaspal diaspal semua untuk memudahka memudahkan n dala dalam m
pene peneri rima maan an baha bahann-ba baha han n baku baku dan dan
pros proses es prod produk uksi si
selanjutnya. 5. Disekitar Disekitar tempat penerimaan penerimaan bahan bahan baku dibersihkan dibersihkan secara secara rutin yaitu setiap hari untuk membersihkan ceceran pati ganyong dan tepung sayuran. 6. Pekarangan Pekarangan jalan jalan setapak setapak disapu disapu setiap hari. hari. 7. Lapangan Lapangan rumput rumput dan tanaman tanaman hias dipelihara dipelihara dengan dengan baik. 8. Masjid dan kamar mandi juga dibersihkan dua kali sehari dengan
cara lantai lantai disira disiram m dengan dengan larutan larutan zat surfak surfaktan tan yaitu yaitu Sodium
lauryl sulfat , kemudian digosok dengan sikat lantai. b.
Sanitasi Lingkungan Proses Sanitasi yang diterapkan pada sanitasi lingkungan proses meliputi
sanita sanitasi si terhada terhadap p konstr konstruks uksii bangun bangunan an yang yang dibuat dibuat sesuai sesuai dengan dengan kead keadaa aan n tana tanah h dan dan fung fungsi si dari dari bang bangun unan an.. HalHal-ha hall yang yang perl perlu u diperhatikan adalah :
79
1)
Lantai Lant Lantai ai pabr pabrik ik pada pada ruan ruang g prod produk uksi si disy disyar arat atka kan n haru haruss mempun mempunyai yai konstr konstruk uksi si yang yang halus, halus, tidak tidak licin, licin, sistem sistem drainase (saluran air) yang teratur, mudah dibersihkan, tahan terhadap bahan kimia, kimia, pertem pertemuan uan dengan dengan dindin dinding g tidak tidak memben membentuk tuk sudut sudut dan bebas dari keretakan. Lantai disetiap ruang terbuat dari keramik, khusus khusus pada pada ruang ruang produ produksi ksi diguna digunakan kan kerami keramik k dengan dengan model model fabrico dengan ukuran 10x20x2 cm. Pada ruang produksi lantai dibuat dibuat tidak rata, melainkan melainkan dibuat dibuat dengan dengan kemiringan kemiringan tertentu. Lantai yang dibuat agak miring ini mempunyai keuntungan yaitu memudahkan air mengalir sehingga tidak menimbulkan genangangenang genangan an yang yang akan akan mengga menggangg nggu u sanitas sanitasii produk produksi. si. Selain Selain itu dengan adanya lantai yang dibuat miring akan memudahkan dalam member membersih sihkan kan lantai lantai.. Kemiri Kemiringa ngan n lantai lantai dibuat dibuat ke arah tertent tertentu u yaitu, ke arah cekungan yang merupakan aliran saluran air. Jenis cairan cairan pember pembersih sih yang yang diguna digunakan kan untuk untuk member membersih sihkan kan lantai lantai adalah Sodium lauryl sulfate (SLS), larutan ini merupakan salah satu jenis detergent yang aman karena tidak menimbulkan iritasi dan banyak digunakan dalam industry pangan.
2)
Dinding Dinding bangunan terbuat dari bahan bersemen yang dilapisi deng dengan an cat, cat, bagi bagian an dind dindin ing g dari dari ruan ruanga gan n pros proses es prod produk uksi si didominasi dengan warna putih karena dapat memantulkan sinar matahari dengan baik pada waktu siang hari. Syarat dinding yang baik untuk ruang produksi adalah dinding yang mudah dibersihkan serta kedap terhadap air. Untuk itu dinding pada ruang produksi dilakukan pelapisan dengan menggunakan cat minyak pada dinding hingga ketinggan 3 m. Digunakannya cat minyak karena sifatnya yang
kedap
terhadap
air
serta
lebih
mudah
dalam
membersihk membersihkannya annya karena permukaann permukaannya ya yang licin daripada daripada cat
80
tembok biasa. Pada pabrik sohun midro ini selama proses produksi menggunaka menggunakan n air yang cukup banyak, banyak, sehingga sehingga pelapisan dinding dinding dengan bahan porselin bahan porselin juga diperlukan. 3)
Ventilasi Ventilasi Ventilasi disini disini berfungsi berfungsi sebagai alat sirkulasi sirkulasi pertukaran pertukaran udara dan untuk pengaturan perbedaan suhu dan tekanan antara suhu suhu di dalam dalam ruanga ruangan n dengan dengan suhu suhu di luar luar ruanga ruangan. n. Ventil Ventilasi asi terd terdap apat at pada pada dind dindin ing g bagi bagian an atas atas sebe sebelu lum m atap atap.. Vent Ventil ilas asii ini ini terdapat disepanjang bangunan pabrik. Ventilasi yang ada berupa kremon kremonaa atau atau ventil ventilasi asi yang yang disusu disusun n secara secara silang silang menyil menyilang ang dengan ukuran lebar 65 cm. Selain kremona pada sepanjang ruang proses produksi juga dilengkapi blower yang berfungsi menyerap udara dalam ruang proses produksi produksi menuju ke luar ruangan. pada ruan ruangg- ruan ruang g tert terten entu tu sepe seperti rti ruan ruang g labo labora rato tori rium um dan dan ruan ruang g administras administrasii digunakan digunakan Air Conditi (AC) dengan dengan maksud maksud Conditioner oner (AC) untuk pengaturan suhu dan menjaga kelembaban ruangan.
4)
Atap Atap yang yang diguna digunakan kan terbuat terbuat dari dari bahan bahan galvan galvanis, is, dimana dimana mem memilik ilikii
beb beberap erapaa
keun eunggul ggulan an
yait yaitu u
anti antika kara rat, t,
rin ringan gan,
bergelombang dan lebih ringan dari pada seng. Atap yang baik memiliki ketinggian tertentu dan mudah dibersihkan. Atap yang tinggi tinggi akan akan member memberika ikan n kenyam kenyamana anan n pekerja pekerja,, karena karena udara udara di dalam ruangan tidak terlalu pengap dan panas, terutama pada saat proses produksi dibebaskan sejumlah panas. Oleh karena itu pada pabrik pabrik pengolahan pengolahan sohun sohun midro ini didesain didesain dengan dengan ketinggian ketinggian atap dari permukaan lantai setinggi 9, 41 m. 5)
Penerangan Di pabr pabrik ik ini ini caha cahaya ya ruan ruanga gan n prod produk uksi si selai selain n dari dari sina sinar r mata mataha hari ri juga juga dari dari lamp lampu u neon neon dan dan bowl bowlam amp p yang yang dipa dipasa sang ng menempel di atap. Untuk proses produksi yang berjalan pada siang hari cukup mengandalkan sinar matahari, karena pencahayaannya
81
cuku cukup. p. Lamp Lampu u pene penera rang ngan an dipi dipili lih h yang yang tida tidak k memb membua uatt silau silau,, sehingga pekerja merasa nyaman dan lebih teliti dalam bekerja. Penera Peneranga ngan n yang yang cukup cukup akan akan memuda memudahka hkan n dan memper memperlan lancar car jalannya proses produksi. Penerangan sangat dibutuhkan terutama pad padaa saat saat pabr pabrik ik bero berope peras rasii pada pada malam malam hari hari.. Beri Beriku kutt hasi hasill perhitungan jumlah lampu yang terdapat pada ruang produksi unit pengolahan sohun midro : •
Ruang Produksi : 100 x 250 Watt
•
Packing : 55 x 36 Watt
•
Gudang Finished : 40 x 36 Watt
•
Ruang Laboratorium : 20 x 36 Watt
6) Kaca
Kaca pada pada dindin dinding g dibers dibersihk ihkan an setiap setiap saat saat menggu menggunak nakan an pembersih kaca dan kain lap hingga bersih tanpa noda, jenis kaca yang digunakan adalah bening dan tampak dari luar sehingga akan mudah dilihat dari luar. Sodium lauryl sulfate (SLS) 7)
Meja Meja temp tempat at sam sampel pel Meja tempat sampel digunakan untuk menyiapkan sampelsampel sampel sohun sohun midro. midro. Meja Meja tempat tempat sampel sampel terbuat terbuat dari dari kerami keramik k yang dibangun dekat dinding ruang laboratorium. Pembersihannya dilakukan setiap selesai melakukan penyampelan. Pembersihannya menggu menggunak nakan an alkoho alkoholl 70% yang yang disemp disemprot rotkan kan dan kemudi kemudian an dibe dibers rsih ihka kan n deng dengna na kain kain lap. lap. Untu Untuk k samp sampel el yang yang lain lain pros proses es sanitas sanitasii juga juga dilaku dilakukan kan dengan dengan menggu menggunak nakan an alcohol alcohol sebaga sebagaii desinfektan.
8)
Selokan Seloka Selokan n dibuat dibuat tak hanya hanya di bagian bagian pinggi pinggirr dalam dalam ruang ruang produksi, tapi juga di bagian yang memerlukan pembuangan air secara cepat, misalnya bawah alat, yang dimaksudkan supaya air dari pembesihan alat cepat terbuang ke selokan. Selokan dibuat untuk untuk mengal mengalirk irkan an air kotor kotor dari dari proses proses maupun maupun pember pembersih sihan an
82
supaya
tidak
meng enggenang
di
rua ruang
produksi
dan
tidak
meng mengen enda dapk pkan an koto kotora ran. n. Karen Karenaa selo seloka kan n tak tak hany hanyaa di bagi bagian an pinggir ruang, selokan harus dibuatkan tutup dari lempengan besi yang mudah dibuka dan ditutup kembali untuk membersihkanya. Pembersihannya selokan secara total dilakukan sesudah produksi selesai dengan menggunakan semprotan bertekanan tinggi untuk mendorong kotoran yang masuk ke selokan. 2. Sanit Sanitasi asi Pekerj Pekerja a
Sanitasi Sanitasi terhadap terhadap pekerja pekerja perlu diadakan demi terciptanya terciptanya kesehatan, keselamatan keselamatan dan kenyamanan kenyamanan supaya karyawan karyawan tidak terganggu dalam mela melaku kuka kan n
peke pekerj rjaa aann nnya ya..
Untu Untuk k
meme memenu nuhi hi tuju tujuan an ters terseb ebut ut maka maka
disediakan berbagai fasilitas sanitasi berupa : a. Pakaia Pakaian n Serag Seragam am Kerja Kerja Pakaian seragam kerja yang diberikan berupa baju kerja disertai dengan dengan celemek, celemek, masker masker,, sarung sarung tangan tangan karet karet atau kain dan tutup tutup kepala. Masker diberikan untuk mencegah masuknya bau yang tidak enak yang dapat mengganggu kesehatan, tutup kepala dimaksudakan untuk mencegah adanya kontaminasi bahan yang berasal dari kepala, sedangkan sedangkan sarung sarung tangan tangan dimaksudk dimaksudkan an untuk untuk meminimalis meminimalisir ir kontak kontak langsu langsung ng tangan tangan terhad terhadap ap bahan bahan pembua pembuatan tan sohun sohun midro midro maupun maupun produk jadi yang dihasilkan. b. Ruang Ruang ganti ganti dan ruang istirahat istirahat Ruangan yang dikhususkan untuk menyimpan semua perlengkapan yang yang tida tidak k digu diguna naka kan n oleh oleh peke pekerj rjaa sepe sepert rtii tas, tas, jaket jaket dan dan lainn lainnya ya.. Penempatan Penempatannya nya pada beberapa beberapa loker khusus khusus sehingga sehingga barang-barang barang-barang tersebut tidak ikut terbawa masuk ke dalam ruang produksi. Selain itu ruangan ini juga digunakan oleh pekerja pada waktu istirahat. c. Saran Saranaa cuci cuci tanga tangan n Sarana cuci tangan ditempatkan pada pintu masuk ruang produksi. Sehingga setiap pekerja yang akan masuk dapat mencuci tangannya terleb terlebih ih dahulu dahulu.. Hal ini sangat sangatlah lah pentin penting g agar agar sebelu sebelum m melaku melakukan kan
83
pek peker erja jany nyaa tang tangan an beba bebass dari dari koto kotora ran n yang yang dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n konta kontamin minasi asi selama selama proses proses produk produksi. si. Bagi Bagi karyaw karyawan an yang yang hendak hendak masuk masuk ke dalam dalam ruang ruang proses proses produk produksi, si, diwaji diwajibka bkan n untuk untuk mencuc mencucii tangan tangan dan menyem menyempro protka tkan n alkoho alkoholl pada pada tangan tangan untuk untuk membun membunuh uh kuman-kuman (desinfektan). Sedangkan untuk karyawan yang berada di ruang kantor dan di luar ruang proses tidak perlu melakukan proses sanitasi seperti yang disebutkan di atas. d. Saran Saranaa Toil Toilet et Sarana Sarana toilet disesuaikan disesuaikan oleh banyaknya banyaknya pekerja. Oleh karena itu ada pembagian sarana toilet untuk pekerja pada masing- masing proses. Toilet ditempatkan tidak berdekatan dari ruang produksi, sehingga tidak menimbulkan kontaminasi ataupun bau yang mengganggu. e. Saran Saranaa Air Air Minu Minum m Pada PT FAATINDO FAATINDO,, sarana air minum minum diletakkan diletakkan di setiap ruang ruang proses, ruang packaging, gudang bahan baku, dan gudang produk jadi. Sarana air minum berupa gallon air minum, sehingga para pekerja dapat dengan dengan mudah mudah untuk untuk mengam mengambil bil.. Sarana Sarana tempat tempat minum minum ini cukup cukup penting, penting, dikarenakan dikarenakan untuk untuk menghindari menghindari terjadinya terjadinya dehidrasi dehidrasi terhadap terhadap para pekerja di PT FAATINDO. 3. Sanitasi Peralatan Proses dan Mesin Pengolahan
Sanitasi peralatan dan mesin pengolahan juga penting dilakukan untuk menjaga supaya peralatan dan mesin yang digunakan selalu dalam keadaan bersih dari kontaminan sehingga tidak menurunkan nilai estetika ataupu ataupun n nilai nilai mutu mutu produk produk.. Sanitas Sanitasii peralat peralatan an perlu perlu dilaku dilakukan kan secara secara berk berkala ala teru teruta tama ma pada pada mesi mesin n yang yang kont kontak ak langs langsun ung g deng dengan an baha bahan. n. Menurut Soekarto (1990), tata letak peralatan disamping harus memenuhi urutan urutan proses proses juga juga perlu perlu memenu memenuhi hi persya persyarata ratan n sanitas sanitasii yaitu yaitu mudah mudah dibersihkan, mudah bongkar pasang, dan mudah operasinya. Pembersihan mesin dilaksanakan dengan jadwal : -
Pembersihan setiap pergantian produksi.
- Pemb Pembers ersih ihan an set setia iap p akhi akhirr peka pekan n
84
- Kondi Kondisi si khusus khusus dima dimana na dilaku dilakukan kan pembe pembersi rsihan han.. Sanitasi dan pembersihan secara menyeluruh dilakukan setiap hari Sabtu pada akhir jam proses proses produksi, produksi,.. Sedangkan Sedangkan pembersihan pembersihan ruang proses dilakukan setiap berakhirnya shift kerja, seperti pembersihan lantai dan pembersihan afal. Pembersihan lantai sangat perlu dilakukan karena pada proses produksi cukup banyak digunakan air, sehingga apabila air atau ataupu pun n gel gel sohu sohun n terce tercece cerr maka maka lant lantai ai menj menjad adii lici licin n dan dan leng lengke ket. t. Beberapa alat yang mengalami kontak langsung dengan bahan yaitu pada proses mixing, boiling, ekstruksi, cutting , dan drying . Pembersihan dilaksanakan menggunakan air dingin, menggunakan air panas panas dan menggu menggunak nakan an bahan bahan kimia. kimia. Pember Pembersih sihan an sanita sanitasi si sesuai sesuai dengan kondisi mesin, antara lain : - Penyap Penyapuan uan meng menggun gunaka akan n kain kain lap atau atau disa disapu. pu. - Penggu Penggunaa naan n vacum vacum pump pump atau atau penyed penyedot ot debu. debu. - Penggu Penggunaa naan n air kompr kompreso esorr atau komp kompreso resorr angin. angin. - Pembersiha Pembersihan n dengan dengan air atau atau air panas dilakukan dilakukan untuk untuk bejana bejana Mesin dan peralatan peralatan yang digunakan digunakan dalam proses produksi produksi di PT FAATINDO sebagian besar terbuat dari bahan stainless steel yang tahan karat karat dan tidak mudah mudah bereak bereaksi si dengan dengan bahan baku maupun maupun jadi dan diran iranca can ng
sede sedem mikia ikian n
rup rupa
sehin ehingg ggaa
muda mudah h
dilak ilakuk ukan an
pro proses ses
pembersihan, terutama tangki, pipa-pipa penghubung, pompa, dan unitunit alat proses. Air yang digunakan untuk tahap pembersihan berasal dari air sumur sumur yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh PT FAATIN FAATINDO DO menggu menggunak nakan an 2 sistem sistem sanitasi yaitu CIP (Cleaning in Place ) dan COP (Cleaning Out Place ). Peralatan dan mesin yang digunakan untuk masing-masing mesin. Jika terdap terdapat at kerusa kerusakan kan mesin, mesin, kerja kerja mesin mesin dihent dihentika ikan n dan diperb diperbaik aikii oleh oleh bagian teknik. 1. CIP (Cleaning in Place )
CIP (Clea adalah ah sist sistem em pemb pember ersi siha han n atau atau Cleani ning ng in Plac Placee ) adal pencu pencucia cian n total total alat-al alat-alat at dari dari kotora kotoran n yang yang tertin tertingga ggall dengan dengan cara cara mengalirkan larutan pembersih ke dalam alat tersebut. Kotoran yang
85
dibersihkan dengan CIP dapat berupa deposit amilosa dan amilopektin yang yang meru merupa paka kan n sala salah h satu satu komp kompon onen en karb karboh ohid idrat rat yang yang dapa dapatt terhidrolisis serta komponen minor berupa protein, memiliki peluang terjadinya reaksi browning atau pencokelatan., terbentuknya garam Ca, dan dan bakt bakter eri. i. Laru Larutan tan pemb pembers ersih ih yang yang digu diguna naka kan n adala adalah h air air yang yang ditamb ditambah ah basa basa NaOH NaOH 1-2%, 1-2%, asam HNO3 0,8-1,6%. 0,8-1,6%. Pipa-pipa Pipa-pipa yang digunakan dalam proses produksi dibuat dari logam stainless steel atau kaca kaca yang yang taha tahan n pana panas. s. Kons Konstr truk uksi si pera perala lata tan n dan dan mesi mesin n yang yang digunakan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibersihkan dengan sist sistem em CIP, CIP, deng dengan an demi demiki kian an pemb pember ersi siha han n dan dan sani sanita tasi si dapa dapatt dila dilaks ksan anak akan an
tanp tanpaa
mele melepa pass
dan dan
memb membon ongk gkar ar
alat alat-a -ala latt
yang yang
digunakan. Program CIP ini menggunakan sistem komputerisasi dan pen pengo gope pera rasi sian anny nyaa diatu diaturr di bagi bagian an CIP CIP Kitchen. Alat-al Alat-alat at yang yang diguna digunakan kan untuk untuk penang penangana anan n pati pati dingin dingin lebih lebih mudah mudah dibers dibersihk ihkan an daripada bila pati tersebut masih dalam keadaan panas, karena dengan pemanasan pati dan tepung sering membentuk kerak. Ada 2 tipe CIP yang digunakan, yaitu : a. Tipe Tipe 1, pember pembersih sihan an dilaku dilakukan kan dengan dengan menggu menggunak nakan an air panas panas
dengan suhu ± 70 0C. CIP tipe 1 ini biasanya digunakan untuk membersihkan hopper yang ang ada ada di screw screw conveyor conveyor,, packing packing Air yang yang suda sudah h digu diguna naka kan n pada pada taha tahap p ini ini kemu kemudi dian an machine . Air dibuang ke bagian IPAL. b. Tipe 2, CIP tipe kedua ini merupakan tipe CIP yang paling banyak
digu diguna naka kan. n. Tipe Tipe ini ini terd terdir irii dari dari 5 taha tahap, p, yait yaitu u taha tahap p pert pertam amaa menggunakan
rins rinsee
wate water r (tahap prerinse ),
tahap
kedua
menggunakan caustic rinse , tahap ketiga menggunakan rinse water (intermediate menggunakan n acid rinse, dan intermediate rinse), tahap keempat menggunaka tahap terakhir dibilas menggunakan final rinse (yang merupakan
fresh water ). Semua cairan yang digunakan pada tipe ketiga ini memi memilik likii suhu suhu ± 700C. Pada Pada tahap tahap ketiga ketiga ini, ini, masing masing-ma -masin sing g larutan larutan pembersih pembersih yang digunakan digunakan disimpan disimpan dalam tangki yang
86
berbeda. Ada 4 tangki yang tersedia, yaitu tangki caustic, tangki
acid , tangki rinse water (air bekas cucian), dan tangki fresh water . Larutan caustic dan acid yang sudah digunakan dapat dimasukkan ke tangki rinse water untuk diolah dan digunakan kembali untuk membilas. membilas. Apabila Apabila rinse memiliki konsentras konsentrasii caustic rinse water water memiliki sebesar 45.000 µs dan konsentrasi acid sebesar 20.000 µs, maka air bekas bekas pencucian pencucian tersebut tersebut dibuang dibuang ke bagian bagian IPAL. Sedangkan, Sedangkan, yang sudah sudah dipaka dipakaii dapat dapat dibuan dibuang g ke pembua pembuanga ngan n fresh fresh water water yang umum. Sistem CIP pada area basah dilakukan pada pipa dan tangki seperti mixer tank, boiler tank, cooking tank, cooling box , filling
tank ,
dan steril terseb ebut ut sterilizat ization ion conveyor conveyor ters
akan akan meng mengala alami mi
pembe pembersi rsihan han secara secara basah. basah. Pada Pada dryer juga juga dilaku dilakukan kan sistem sistem pembersiha pembersihan n yang lain, yaitu Total Total Dry Cleaning Cleaning (TDC). TDC dilakukan dilakukan untuk untuk membersihk membersihkan an dryer dengan cara kering, yaitu untuk membersihkan deposit-deposit powder yang terbentuk. Frekue Frekuensi nsi pember pembersih sihan an mesin mesin dan perala peralatan tan dengan dengan CIP ini sang sangat at berv bervar arias iasi, i, berg bergan antu tung ng dari dari kond kondis isii mesi mesin n yang yang akan akan dibe dibers rsih ihka kan n dan dan fung fungsi si dari dari mesi mesin n ters terseb ebut ut.. Pada Pada alat alat screw peralatan tan penerim penerimaan aan bahan bahan baku, baku, CIP dilaku dilakukan kan conveyor dan perala setiap kali penerimaan pati dan sayuran hijau selesai dilakukan. Sedangkan, untuk Total Total Wet Cleaning Cleaning (TWC) pada area dryer , biasanya dilakukan setiap akhir pekan atau sekitar 1 minggu sekali. Pada Pada umumny umumnya, a, saat saat mesin mesin atau atau peralat peralatan an tidak tidak bekerja bekerja,, secara secara otomatis akan dibersihkan dengan sistem CIP. 2. COP (Cleaning Out Place )
COP (Cleani merupakan kan pember pembersih sihan an dengan dengan Cleaning ng Out Place Place) merupa pembongkaran peralatan bagian per bagian. COP terdiri dari 2 tahap, yait yaitu u taha tahap p pemb pember ersi siha han n dan dan tahap tahap sani sanita tasi si.. Taha Tahap p pemb pember ersi siha han n dilakukan pada alat yang rumit, dan perlu dilakukan pembongkaran untuk untuk proses proses pember pembersih sihan. an. Bebera Beberapa pa alat yang yang perlu perlu dibersi dibersihka hkan n
87
deng dengan an meto metode de COP COP adal adalah ah extruder dan cutter. Pembersihan dilakukan dilakukan dengan menggunaka menggunakan n sikat secara manual manual dan direndam direndam deng dengan an dete deterg rgen en lalu lalu dibi dibila lass deng dengan an air air hang hangat at.. Taha Tahap p sani sanitas tasii dilaku dilakukan kan dengan dengan cara penyem penyempro protan tan laruta larutan n klorid kloridaa 100 ppm lalu lalu dibilas dengan air dan dibersihkan dengan alkohol 75 persen. 4. Sanitasi Sanitasi Pada Pada Gudang Gudang Bahan Bahan Baku Baku
Pada gudang bahan baku, terdapat stok pati ganyong, ganyong, tepung bayam dan tepung brokoli. Gudang dengan bahan yang disimpan berupa pati dan tepung sayuran tersebut disimpan dalam bentuk zak untuk menjaga agar pati dan tepung sayuran . Tetapi pada tidak mungkin terbebas dari ceceran tepung. Tetapi ceceran tepung ini tidak menjadi masalah yang penting karen arenaa
sehar eharii
dua dua
kali ali
guda gudang ng sela selalu lu dib dibers ersihk ihkan den dengan gan
cara cara
mengum mengumpu pulka lkan n tepung tepung yang yang tercecer tercecer dengan dengan menggu menggunak nakan an sapu sapu dan serok. Namun pembersihan dengan cara ini memang tidak selalu menjamin gudang gudang bebas bebas dari dari ceceran ceceran tepung tepung,, tetapi tetapi dapat dapat mengur mengurang angii akumul akumulasi asi tepung yang ada pada gudang. Lantai yang kedap air dan selalu kering menjaga tepung agar tidak cepat berjamur Peralatan yang berada di gudang bahan baku adalah screw conveyor yang akan membawa pati ganyong, tepung brokoli dan tepung bayam dari gudang gudang menuju menuju mixer. mixer. Bagian Bagian dari dari screw conveyor yang bersentuha bersentuhan n dengan dengan pati dan tepung adalah bak screw dan pipa ulir. Alat-alat Alat-alat tersebut tersebut terbuat dari stainless steel yang tidak mudah berkarat sehingga aman bagi bahan pangan. 5. Sanitasi Sanitasi Pada Pada Ruang Ruang Pengemas Pengemas
Ruang pengemasan adalah ruangan untuk mengemas sohun dengan menggunakan plastik yang sudah disablon. Proses ini merupakan proses kering, tidak boleh tersentuh oleh air dan uap air sehingga harus dijaga suhu suhu dan dan RH ruan ruanga gan n agar agar teta tetap p rend rendah ah.. Pada Pada ruan ruanga gan n peng pengem emas as diletakkan AC pada pojok ruangan. Sohun yang dikemas harus kering dengan kada adar
air
3-5%,
tidak
boleh
leb lebih
tinggi
karen rena
aka akan
memperpendek umur simpan sohun. Agar dapat menempati tempatnya
88
dengan benar, sohun dibantu oleh pekerja sehingga di sini terjadi kontak langsung antara sohun dengan pekerja, namun karena pekerja dilengkapi dengan topi, masker, celemek, dan sarung tangan, maka kontaminasi dapat ditekan. Di pabrik ini ruang pengemas dibersihkan setiap saat dengan cara disapu dan dipel. Pada ruangan pengemas juga dilengkapi dengan mesin exhauster exhauster untuk mengatur mengatur sirkulasi sirkulasi udara, sehingga sehingga diharapkan diharapkan bahwa bahwa dalam ruang pengemas udaranya tetap bersih. 6. Sanitasi Sanitasi Pada Pada Gudang Gudang Produ Produk k Jadi
Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan sohun yang sudah dikemas. Lantai ruangan ini terbuat dari adonan semen dan dibagi menjadi blok blo blok k untu untuk k memu memuda dahk hkan an peng pengko kode dean an.. Ruan Ruanga gan n ini ini pun pun meru merupa paka kan n ruangan ruangan yang kering karena untuk untuk menyimpan menyimpan produk kering. Sanitasi Sanitasi di ruang ini dengan cara menyapu lantai, rak-rak penyimpanan, dan langitlangit atap tiap pagi dan sore hari. Pembersihan ini sudah cukup karena ruangan ini bukan ruangan yang terbuka sehingga kotoran yang ada hanya berupa debu saja. Dengan disapu, debu sudah dapat diangkat dari lantai. B.
Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan antara lain adalah limbah dari proses produksi yang terdiri dari: serpihan sohun yang sering disebut afal, limbah batu bara, plastik, rafia, dan kardus rusak. 1. Untuk limbah padat berupa serpihan sohun, biasanya dikumpulkan masuk
ke gudang kemudian dijual sebagai bahan tambahan ternak. Limbah sohun yang sudah tidak bisa diolah atau dimanfaatkan lagi, dan biasanya limbah ini langsung dijual ke penadah atau dibuang ketempat penampungan. 2.
Limbah batubara dari boiler ditimbun pada area yang disediakan. Limbah yang dihasilkan akan dikirim ke pihak luar yang sudah mempunyai ijin pemanfaatan. Pengolahan limbah batubara antara lain dengan: •
Reuse, digunakan lagi untuk dibakar dan tidak memerlukan ijin.
•
Recyle , dimanfaatkan sebagai pembuatan batako dan perlu ijin terlebih dahulu.
89
3. Untuk limbah plastik, rafia dan kardus yang reject akan dikumpulkan dan
dijual. C.
Pengolahan Limbah Cair
Tuju Tujuan an utam utamaa peng pengol olah ahan an air air limb limbah ah adal adalah ah meng mengur uran angi gi nila nilaii (BOD), partikel partikel tercampur, tercampur, serta membunuh Biochemical Oxygen Demand (BOD), organisme organisme pathogen. pathogen. Selain itu, diperlukan diperlukan pula tambahan tambahan pengolahan pengolahan untuk menghilangkan komponen beracun dan bahan yang tidak dapat didegradasi agar agar kons konsen entr tras asii yang yang ada ada menj menjad adii rend rendah ah.. Secar Secaraa garis garis besa besarr kegi kegiat atan an pengo pengolah lahan an air limbah limbah dapat dapat dikelo dikelompo mpokka kkan n menjad menjadii enam enam bagian bagian,, yaitu yaitu pengolaha pengolahan n pendahulu pendahuluan an (pre-treatment) , peng pengol olah ahan an pert pertam amaa (primary pengol olah ahan an kedu keduaa (secondary treatment) pengolaha ahan n ketiga ketiga treatment) , peng treatment) , pengol pembun unuh uhan an kuma kuman n (desinfection) dan pembua pembuanga ngan n (tertier (tertier treatmen treatment) t) , pemb limbah (ultimate disposal) . Namun, untuk mengolah air limbah tidaklah harus selalu selalu mengik mengikuti uti seluru seluruh h tahapa tahapan n tersebu tersebut, t, akan akan tetapi tetapi perlu perlu penyes penyesuai uaian an dengan kebutuhan yang ada. Limbah cair yang dihasilkan pada PT FAATINDO ini adalah berupa limbah cair yang berasal dari proses boiling sohun , air sisa pencucian alat, dan air dari kantin serta air sisa-sisa produksi dalam pabrik masuk ke saluransalura saluran n air menuju menuju ke tempat tempat pengol pengolaha ahan n limbah limbah yang yang selanj selanjutn utnya ya akan akan diproses. Proses pengolahan limbah cair ini dengan metode pengolahan fisikkimia-biologi-fisik lagi. Proses pengolahan limbah yang dilakukan pada PT. FAATINDO ini adalah sebagai berikut : 1. Equalisasi (T-100), yaitu bak penampung limbah yang digunakan untuk
menampung air limbah. Kapasitas bak equalisasi ini adalah sebesar 300 m3. Kemudi Kemudian an dalam dalam bak equalis equalisasi asi terjadi terjadi proses proses secra secra fisik, fisik, limbah limbah disari disaring ng melalu melaluii aliran aliran screen screening ing/fi /filter lter untuk untuk mengen mengendap dapkan kan kotora kotorannkotoran. Air limbah ini mempunyai pH awal sekitar 4. 2. Netralisasi (T-200), pada bak ini terjadi proses secara kimiawi dengan
ditambahkan CaO, polimer, caustic, larutan mikro nutrient dan FeCl 3 ke
90
dalambak netralisasi untuk menaikkan pH menjadi 7 agar netral. Air yang sudah netral masuk ke dalam bak aerasi yang sekaligus juga merupakan bak sedimentasi. 3. Sequencing Batch Reactor (SBR)
Pada PT FAATINDO menggunakan proses biologi dengan metode SBR. Salah satu modifikasi dari proses lumpur aktif adalah Sequencing
Batch Reactor (SBR). Proses lumpur aktif termasuk proses pengolahan biologi biologi aerobik aerobik yang termasuk termasuk dalam sistem pertumbuhan pertumbuhan tersuspens tersuspensi. i. Dalam sistem lumpur aktif ( Activated Activated sludge ) terjadi proses penyisihan zat organik organik dan nutrisi menggunaka menggunakan n mikroorganisme mikroorganisme.. Berbagai Berbagai modifikasi sistem sistem lumpur lumpur aktif aktif telah telah dikembangk dikembangkan, an, salah satunya satunya adalah dengan metode Sequenci prinsipnya, a, perbedaan perbedaan Sequencing ng Batch Batch Reactor Reactor (SBR). Pada prinsipny antara proses lumpur aktif dan SBR adalah pada tangki yang digunakan, pada metode lumpur aktif terdiri dari tiga tangki yaitu tangki equalisasi, tang tangki ki
aera aerasi si,,
kemu kemudi dian an
meng mengen enda dapk pkan an
biom biomas assa sa
dala dalam m
tang tangki ki
pengendap. Sedangkan pada SBR tangki equalisasi, pengolahan biologi, dan proses pengendapan terjadi dalam satu tangki dengan sistem waktu yang yang beru beruru ruta tan n sehi sehing ngga ga dapa dapatt meng mengur uran angi gi biay biayaa moda modall dan dan laha lahan. n. Kapasitas Kapasitas reaktor reaktor Sequenci (SBR) sebesa sebesarr 1250 1250 m3 Sequencing ng Batch Batch Reactor Reactor (SBR) dengan dimensi (panjang x lebar x tinggi) = 24 meter x 16 meter x 3,25 meter. Proses biolo biologi gi pada pada SBR
adalah adalah mengko mengkonta ntakka kkan n air limbah air limbah
dengan dengan massa massa biolog biologii (biom (biomass assa) a) dalam dalam proses proses aerasi. aerasi. Proses Proses aerasi aerasi merupakan merupakan proses proses dimana dimana limbah dikondisikan dikondisikan fakultatif yang kemudian masuk ke dalam kondisi aerob. Pengkondisian Pengkondisian aerob ini menggunak menggunakan an 3 buah surface aerator dan 4 buah jet aerator . Sebuah Sebuah DO meter dipasang untuk untuk memonitor memonitor oksigen terlarut di dalam tangki dan mengontro mengontroll sistem sistem operasi dari aerator. Setelah dilakukan proses aerasi kemudian dilakukan dilakukan pengendapan biomassa. Biomassa dalam sistem ini memiliki kemampuan mengadsorpsi zat organik dalam bentuk koloid dan suspense dalam air limbah. Ketika flok lumpur kontak dengan materi organik (air limbah)
91
akan terjadi proses biosorpsi materi organik tersebut. organik tersebut. Materi organik yang diadsorpsi tidak terjadi melalui proses sintesa atau oksidasi biologi, tetapi tersimpan sebagai cadangan makanan. Flok biomassa akan menggunakan cadangan cadangan materi organik organik tersebut tersebut untuk tetap hidup ketika tidak terdapat makanan/su makanan/substrat bstrat di sekeliling sekelilingnya. nya. Cadang Cadangan an materi materi organi organik k terseb tersebut ut digunakan ketika flok biologis mengalami tahap penstabilan, tahap penstabilan, dimana flok biologis akan diaktifkan kembali kemampuan adsorpsinya terhadap materi organik. Proses inilah yang disebut dengan stabilisasi lumpur (Benefield dan Randall, 1980 ). sistem operasional SBR terdiri dari 5 fase yaitu, fase pengisian ( fill dimana pada pada fase fase ini effluent effluent (air buangan) buangan) dari dari bak netralis netralisasi asi fill ) dimana dimasukkan ke dalam reaktor sampai mencapai volum tertentu. Kemudian terjadi fase reaksi (react ), ), pada fase ini aliran air buangan dihentikan. Proses reaksi biologi yang sudah mulai berlangsung saat proses fill akan berlangsung sempurna pada periode ini sampai proses biodegradasi BOD dan nitrogen tercapai. Fase yang ketiga adalah fase pengendapan Pada fase ini aerasi dihentikan untuk memberikan kesempatan pada biomassa untuk mengendap mengendap sehingga menghasilk menghasilkan an cairan supernatant supernatant yang terpisah terpisah dari lump lumpur ur..
Peng Pengen enda dapa pan n
dapa dapatt
berl berlan angs gsun ung g
lebi lebih h
semp sempur urna na
kare karena na
kondis kondisiny inyaa diam. diam. Selama Selama period periodee pengen pengendap dapan an tidak tidak didapa didapati ti adany adanyaa influen ataupun efluen pada reaktor untuk mencegah terjadinya turbulensi aliran. aliran. Fase yang selanjutny selanjutnyaa adalah fase pengurasan pengurasan ( decant ) tujuan dari tahap ini adalah untuk mengeluarkan supernatan dari reaktor. Hal ini bisa dilaku dilakukan kan dengan dengan pipa pipa atau wire. Pada Pada fase fase ini ini effluent dikeluarkan (supernatan air limbah yang telah diolah) dan hanya menyisakan lumpur biomassa, biasanya volume liquid dalam jumlah sedikit. Sedangkan fase yang yang terakh terakhir ir adalah adalah fase fase idle yang yang merupa merupakan kan fase fase diam diam menung menunggu gu pengisian kembali. Fase idle tidak mutlak diperlukan,meskipun demikian idle kadang perlu untuk mensetabilk mensetabilkan an lumpur lumpur biomassa biomassa sebagaiman sebagaimanaa yang terjadi dalam proses kontak stabilisasi.
92
4. Clean Water Tank (T-300)
Air hasil olahan dari proses aerasi dan final clarifier clarifier ditampung di
clean water tank water tank (T-300) atau kolam stabilisasi. Tangki ini menampung air limbah limbah yang yang telah telah diolah diolah sebelu sebelum m akhirn akhirnya ya dimanf dimanfaatk aatkan an sebaga sebagaii wet (mengairi iri limbah limbah batuba batubara), ra), mengai mengairi ri sawah, sawah, dan menyir menyirami ami scrubber (menga tanaman. Dalam kolam stabilisasi ( fish pond ) diberi indikator berupa ikan, dengan tujuan untuk mengetahui apakah kualitas effluent sudah baik atau belum belum.. Pengec Pengeceka ekan n limbah limbah ini dilaku dilakukan kan setiap setiap hari. hari. Semaki Semakin n banyak banyak kadar lumpur maka semakin bagus, karena semakin banyak kotoran yang telah diendapkan. Untuk pengecekan logam berat dilakukan setiap 6 bulan sekali. D.
Pengolahan Limbah Gas
Limbah gas berasal dari uap yang dihasilkan dari proses boiling dengan sistem jacket steaming, drying dan gas emisi yang berasal dari. Asap dari steaming dan drying disalurkan atau dilewatkan pada pipa uap atau cerobong asap yang dirancang khusus pada ruang produksi. Ini bertujuan agar asap tidak mencemari lingkungan. Sedangkan untuk gas emisi, pada boiler ditembakkan kabut air agar debu terikat terikat oleh air sehingga sehingga ikut terbawa dengan air. Emisi CO, N, dan O akan dilepas di udara.