pendahuluan kegiatan susur sungai kalimantanFull description
Rancang pabrik butadiene sulfoneFull description
nganjukDeskripsi lengkap
Full description
Laporan Pendahuluan sungaiFull description
klkk;/hl/
Bab 1 Pendahuluan AgropolitanFull description
pendahuluan
pendahuluan
Full description
Deskripsi lengkap
Full description
transformatorDeskripsi lengkap
BAB 1 Laporan Antara RTBL Labuhan
Laporan Geologi Bab 1 PendahuluanFull description
Full description
Full description
PROPOSAL ILMIAH SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS
Disusun oleh: Akbar Budianto
(2112038003)
Hafizh Maharifansyah P
(2112038012)
A. Sumaryanto
(2112038013)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
A. JUDUL Sistem Penyiram Tanaman Otomatis
B. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sistem penyiraman tanaman yang digunakan di taman-taman umumnya menggunakan sistem penyiraman dengan cara menyiram tanaman itu dengan mobil tangki air keliling atau dengan menyiram dengan melakukan alat semprot air yang biasanya cukup memakan waktu yang lama dalam penyiraman tanaman. Seiring perkembangan zaman, diciptakan Sistem Penyiraman yang otomatis menggunakan elektronik sehingga penyiraman tidak lagi membutuhkan waktu yang lebih lama. Saat ini penyiraman tanaman yang tradisional dirasa ketinggalan zaman dikarenakan lamanya dalam penyiraman tanaman. Tak hanya itu penyiraman tanaman tradisional membutuhkan banyak tenaga kerja dalam melakukan penyiraman tanaman. Sistem penyiraman tanaman otomatis lebih efisien dan lebih mempersingkat waktu dalam penyiraman tanaman. Atas dasar tersebut penulis membuat sistem penyiraman otomatis dimana agar mempermudah dalam penyiraman tanaman sehingga tidak memakan yang waktu yang cukup lama. Penulis menamakan alat tersebut dengan “SISTEM PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS”.
Perumusan Masalah Hal yang dapat dirumuskan yaitu apakah penggunaan sistem penyiraman secara otomatis lebih efektif dalam pelaksanaannya?
Tujuan Penelitian Tujuan pelaksanaan adalah untuk mengetahui penggunaan sistem penyiraman secara otomatis lebih efektif dalam pelaksanaannya.
Batasan Masalah Agar pembahasan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan-batasan pembahasan masalah. Apakah penggunaan sistem penyiraman secara otomatis lebih efektif dalam pelaksanaannya. Batasan masalah yang terkait dengan masalah diatas, penulis menekankan pada cara kerja alat tersebut.
C. TINJAUAN PUSTAKA Cara Kerja Sistem Otomatis Penyiraman Tanaman Penyiram tanaman otomatis ini difungsikan untuk mengetahui apakah kondisi tanah pada tanaman kering atau basah, jika kondisi tanaman ini kering maka sensor tembaga akan member informasi kepada relay kepada suatu alat PLC (Programmable Logic Control), dimana PLC akan memberi informasi kepada Relay untuk membuka katup valve dan mengaliri air utuk menyiram tanaman tersebut. Ketika kondisi tanah ini basah, maka sensor akan mengirim informasi kepada PLC untuk membrikan informasi ke relay, sehingga relay secara otomatis menutup valve, karena kondisi tanah sudah basah. Transistor difungsikan sebagai saklar dimana TR1 akan dikendalikan (diaktifkan) melalui basis, ketika tegangan dikaki basis melampaui tegangan saturasi maka TR1 akan aktif dan arus akan mengalir dari kaki C ke kaki E. Tegangan di kaki basis TR1 didapat dari rangkaian pembagi tegangan antara VR1 dan sensor (elektroda). Ketika sensor tembaga dalam kondisi basah maka nilai resistansinya akan lebih kecil di bandingkan dengan nilai resistansi pada VR1. Sedangkan VR1 difungsikan untuk kalibrasi (penentu titik kelembapan yang di inginkan). Ketika kondisi tanah basah, maka perbandingan resistensi sensor lebih kecil dari resistensi VR1 sehingga tegangan di kaki basis di bawah nilai tegangan saturasi sehingga TR1 akan OFF. Ketika kondisi tanah kering maka perbandingan resistensi sensor lebih besar dari pada resistensi VR1, sehingga tegangan pada kaki basis melebihi tegangan saturasi sehingga TR1 pada kondisi ON sehingga arus akan mengalir dari kaki colector ke kaki basis. Ketika TR1 aktif (on) maka tegangan pada basis TR2 akan melebihi tegangan saturasi dan TR2 akan hidup. Ketika TR2 hidup maka arus akan mengalir dari kaki collector ke kali emitor TR2 yang melebihi kaki-kaki relay. Karena relay dialiri arus
maka relay akan on dan hal ini akan menswitch relay pada kondisi NC. Kondisi relay ini digunakan untuk menghidupkan (memberi inputan) pada PLC.
D. METODOLOGI PENELITIAN Adapun penulis melakukan beberapa penelitian yang dilakukan dengan : 1. Studi Pustaka Yaitu metode pencarian data dari buku, browsing internet atau literatur-literatur lain yang berkaitan dengan teori dasar dari sistem yang sedang dibuat, dan dokumen yang berkaitan dengan data yang di perlukan untuk penelitian maupun perancangan sistem. 2. Studi system Yaitu metode pencarian data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, dengan cara pengumpulan data dengan mempelajari suatu sistem yang berkaitan dengan sistem yang akan dirancang.
E. RENCANA BIAYA PENELITIAN No.
Barang
Kuantitas
Harga Per Satuan
Total
1.
Alat Penyiram Otomatis
1 alat
Rp 500.000,00
Rp 500.000,00
2.
Alat Penyiram Manual
1 alat
Rp 50.000,00
Rp 50.000,00
3.
Lain - lain
Rp 100.000,00
Total
Rp 650.000,00
F. JADWAL PENELITIAN No
Kegiatan
1
Studi Literatur dan Referensi
2
Pembelian alat percobaan
3
Pengujian
4
Penyusunan Laporan
Bulan 1 1
2
3
Bulan 2 4
1
2
3
4
G. DAFTAR PUSTAKA Sahlinal Dwirgo, Zuriati dan Dewi Kania Widyawati. 2007. Sistem Otomasi Penyiraman Bibit Tanaman Berbasis Programmable Logic Controller (PLC). Jurnal Informatika 7, 74 – 83.