Oleh: Dr. Ir. H. Muhamad Haddin, MT
AUDIT AUDIT ENERGI ENERGI : Audi Auditt en ener ergi gi merup merupak akan an lang langka kah h awal awal pe pela laks ksan anaa aan n sistem manajemen energi (membuat (membuat ren rencan cana a aksi) Manaje Manajerr Ene Energi rgi
Plan (Audit Energi) Energi) Do Check Act
Operator
PRINSIP PRINSIP DASAR DASAR KONSERV KONSERVASI ASI ENERGI ENERGI 1. Menghila Menghilangkan ngkan buangan buangan energi energi (pencega (pencegahan). han). 2. Mengurangi Mengurangi rugi-rugi rugi-rugi energi energi (recovery (recovery)) 3. Meningkat Meningkatkan kan efisie efisiensi nsi pemanf pemanfaata aatan n energi energi (inovasi (inovasi efisiens efisiensi) i)
PERTAN PERT ANYA YAAN AN : 1. BAGAIMANA CARA CA RANY NYA A? 2. DARIMANA DIMULAI ? 3.APA MANFAATNYA ? 4. DLL DL L .. ..?? ???? ????
AUDIT ENE AUDIT ENERGI RGI ADALAH SOLU SO LUSI SINY NYA A !!
Hasil audit energi adalah potret pemanfaatan energi sebagaimana digambarkan berikut ini : Area penghematan energi
Lowhanging fruit S
Potensi penghematan energi (%)
Upaya yang diperlukan
Investasi yang diperlukan
Manfaat (Kriteria Investasi)
20 - 30 %
Investasi besar
Cost benefit ratio < 1
15 - 20 %
Investasi sedang
5 - 15 %
No & low cost
Kode Unit : JPI.KE02.003.01
Judul Unit : Melakukan audit energi Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan proses pelaksanaan audit energi di Industri. 1.
2.
3.
4.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Melakukan persiapan audit 1. Langkah-langkah audit energi disusun energi 2. Perangkat audit energi disiapkan 3. Kerangka waktu audit energidibuat 4. Sumber daya disiapkan Melaksanakan pengumpulan 1.Data historis dikumpulkan data audit energi 2. Data spesifikasi pemanfaat energi dicatat 3. Data operasi aktualdiukur 4. Cara pengoperasian diamati 5.Wawancara dengan pengelola dan pelaksana dilakukan 6. Data yang terkumpul diverifikasi dan divalidasi Menganalisis data hasil audit 1. Data dikelompokkan energi 2. Konsumsi energi spesifik dihitung 3. Intensitas energi aktual dengan standar dibandingkan 3.3. Analisis statistik dilakukan 3.4.Analisis teknis dilakukan Mengidentifikasipeluang 1. Peluang penghematan energi ditetapkan penghematan energi 2. Analisis finansial dan ekonomi dilakukan
5. Membuat laporan audit energi
3. Urutan prioritas ditetapkan 5.1. Format dan isi laporan disusun
PROSES AUDIT ENERGI
Persiapan Survei data Melihat Mencatat. Mengukur.
Analisis data Menghitung
efisiensi/kinerja Evaluasi Identifikasi penghematan energi Historis, teknik & finansil
Laporan Rekomendasi Tindaklanjut.
Langkah-langkah audit energi disusun
(Daftar tanya; daftar periksa) Tim audit ditunjuk (termal, listrik dll) Perlengkapan audit energi disiapkan (APD) Peralatan audit disiapkan (kalibrasi)
Instrumen audit
Tim audit
APD
Menentukan Langkah Audit Energi Ada 3 (tiga) pertanyaan dasar yang harus dijawab dalam menentukan langkah audit energi yaitu :
Keinginan untuk menjawab pertanyaan di atas merupakan petunjuk awal dalam menyusun langkah audit energi.
Strategi Audit Energi Dibangun Dari 3 Pertanyaan Dasar W2H :
kinerja energi)
‣ ‣
‣
‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣
Kebijakan perusahaan tentang energi. Struktur organisasi / posisi manajer dalam organisasi perusahaan), Fungsi masing-masing departemen, Sasaran dan program energi manajemen, status program, data base, pelaksanaan program, peluang penghematan energi , kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan . Lay out fasilitas energi. Data Bahan bakar, konsumsi, jenis, jumlah, Biaya energi . Pemakaian energi untuk masing-masing fasilitas, Jadwal kerja. Masalah lingkungan. Spesifikasi peralatan. Indikator kinerja, Prosedur pelaporan, Kapasitas daya , daya aktual, Rencana ke depan hubungannya dengan efisiensi energi.
Kondisi Kondisi peralata peralatan n dan problema problema operasi operasi yang yang dihada dihadapi pi misalny misalnya a: sistem kontrol, instrumentasi, instrumentasi, prosedur maintenance dll. Spesif ifik ikas asii materi material al sebe sebelu lum m dan dan Spes sesud sesudah ah proses proses produ produksi ksi.. produksi, kualitas produksi, Jumlah produksi, temperatur temperatur dan tekanan operasi serta serta siklus siklus waktu waktu ) Standar/pros prosedu edurr operasi. operasi. Standar/
Operator Operator adalah adalah yang yang sesungguhnya sesungguhnya mengerti jalanny jalannya a operasi operasi peralatan, peralatan, Opera Operato torr adal adalah ah petuga petugas s yang yang secar secara a terus-menerus berhadapan dengan pera perala lata tan n energ energi. i. Operat Operator or mempun mempunya yaii banyak banyak infor informa masi si tentang hambatan, masalah operasi, peng enggantian peralatan yang pernah dila dilaku kuka kan n dll. dll. Operator Operator juga merupakan merupakan sumber ide bagaim bagaimana ana meningkatkan meningkatkan efis efisiens iensii energi. energi.
‣ ‣ ‣
‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣ ‣
Komitmen perusahaan perusahaan tentang tentang energi. Target arget dan fealisasi penghematan penghematan energi Struktur managemen energi perusahaan (organisasi / posisi manajer dalam organisasi organisasi perusahaan), perusahaan), Fungsi masing-masing departemen, Sasaran dan program program energi energi manajemen, manajemen, Status program, data base, base, pelaksanaan pelaksanaan program, Kegiatan yang yang sudah dan sedang dilakukan dilakukan . Lay out out fasilitas fasilitas energi. energi. Konsumsi Konsumsi energi,Bahan energi,Bahan bakar bakar,, jenis, jumlah, biay biaya a energi . Pemakaian Pemakaian energi masing-masing masing-masing unit unit kerja dan dan fasilitas fasilitas ; Jadwal Jadwal kerja. kerja. Standar Standar lingkung lingkungan. an. Spesifi Spesifikasi kasi peralata peralatan. n. Indikato Indikatorr kinerja, kinerja, Prosedur Prosedur pelapora pelaporan, n, Kapasita Kapasitas s day daya.
Check-List Kesadaran Karyawan Motivasi dan kesadaran kariawan/operator tentang konservasi energi. Upaya mengaktifkan motivasi tersebut. Kadar keinginan di dalam diri setiap individu untuk menerapkanya. Penghargaan terkait dengan konservasi energi Jumlah personel yang mendapat kepuasan dalam menjalankan tugas seperti mendapat bonus/penghargaan harus didorong seiring dengan banyaknya energi yang akan dihemat.
Melihat
Mencatat.
Mengukur .
Wawancara.
Diskusi.
PENGUMPULAN DATA
Data Sekunder : Data Sekunder : Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut yang disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain.
Data historis : Informasi Umum tentang obyek audit Konsumsi energi beberapa tahun terahir Data teknis peralatan utama pemanfaat energi : Kapasitas Jumlah unit Performance ( aktual; disain)
• • • • • • •
kinerja.
Data Primer : Data Primer : Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu seperti hasil pengisian kuesioner maupun pengukuran.
Data primer Sistem kelistrikan Beban operasi Ketidak-seimbangan arus. Ketidak-seimbangan tegangan. Faktor daya. Tingkat harmonik (THD) arus. Tingkat harmonik (THD)
tegangan.
Data primer Sistem termal Bahan bakar - Pembakaran Komposisi gas buang (O2, CO2) Suhu gas buang Suhu udara pembakaran Suhu permukaan isolasi Suhu produk (output) Suhu bahaninput Suhu bahan buangan Laju alir bahan input Suhu dan laju alir daurulang
Data primer Proses produksi Bahan baku Bahan penolong Produk By produk Parameter operasi Beban operasi
PENGUKURAN KONSUMSI ENERGI & PARAMETER OPERASI
1200 1000 800 a v K , d n a m e D
600 400 200 0
Time(Hrs)
Distribusi dan profil daya.
Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi Pemborosan energi
PEMERIKSAAN KONDISI OPERASI (MOTOR & FAN) (THERMOGRAPHY)
Belt Kendor
Minyak Gemuk
Pemeriksaan Thermography
Metoda periksaan steam trap kedua adalah didasarkan atas analisis suara. Jika steam trap berfungsi dengan baik/normal suara yang dihasilkan adalah siklus, dan dengan menggunakan alat pendengar (sound device) seseorang dapat mendengarkannya secara pisik. Alat pendengar suara sangat bervariasi dalam hal kecanggihan mulai dari yang sederhana seperti handmade steel welding rod hingga yang canggih seperti ultrasonic testing equipment .
Melihat Melihat secara secara langs langsung ung fisik fisik dan kelainan yang terjadi pada perala peralatan tan energ energii : Spec-peralat alatan an yang digunakan, digunakan, Spec-per Mengetahuii kondisi kondisi operasi operasi & Mengetahu pemeliharaan apakah sesuai dengan dengan prose prosedur dur (SOP). (SOP).
Spesifikasi Peralatan - Motor
normal torque, torque, low starting starting current current Moto Motorr Desi Design gn B : adalah motor dengan normal
Klas F : mengin m enginforma formasi si kan tentang kemampuan kemampuan motor menahan menahan operating temperature temperature capabilit capabilities ies). suhu suhu oper operas asii dala dalam m beli belita tan n (operating
Pemeriksaan Visual isual : Kondisi Kondisi operasi operasi
V-belt akan akan men mengala galam mi rugiugirugi energi sekitar 5 % apabila belt tersebut tidak terpel terpeliha ihara ra dengan dengan baik. baik.
Atual • Seharusnya •
P disarankan = 0.5 kg/cm2
P aktual =2.3 – 1.3 = 1 kg/cm2
Fan off
T =28.5 C
T =27.2 C
T =27.7 C
Kerugian energi sering terjadi dalam praktek seperti bocoran uap, mulai dari yang kecil hingga ukuran yang cukup besar. Kerugian bocoran tersebut jika dihitung dalam satu tahun dapat mencapai ratusan hingga ribuan juta rupiah per tahun.
Verifikasi Data Verifikasi : Memeriksa (konfirmasi) bahwa data primer benar & akurat .
Data primer Sistem kelistrikan Beban
operasi Ketidak-seimbangan arus. Ketidak-seimbangan tegangan. Faktor daya. Tingkat harmonik (THD) arus. Tingkat harmonik (THD) tegangan.
Contoh : Kapasitas Pompa CT : 5.170 m3/Sec Data operasi (lihat grafik) :
Data primer Sistem termal
Data primer Proses produksi
Bahan bakar - Pembakaran Komposisi gas buang (O2, CO2) Suhu gas buang Suhu udara pembakaran Suhu permukaan isolasi Suhu produk (output) Suhu bahan input Suhu bahan buangan Laju alir bahan input Suhu dan laju alir daur ulang
w o l F r ) e t c a e s / W g g k ( n i l o o C
Bahan baku Bahan penolong Produk By produk Parameter operasi Beban operasi
5000,00 4800,00 4600,00 4400,00
Series1
4200,00 1 3 5 7 9 111315 1719 212325 272931
Karifikasi Data Hasil Survei Data manajemen energi pada organisasi : •Data sistem manajemen energi •Data penerapan sistem manajemen energi
Data Sekunder :
Data Sekunder Lain :
Data historis Informasi Umum tentang obyek audit Konsumsi energi beberapa tahun terahir Data teknis peralatan utama pemanfaatenergi Kapasitas Jumlah unit Performance ( aktual; disain)
Data primer Sistem kelistrikan : Beban operasi Ketidak-seimbangan arus. Ketidak-seimbangan tegangan. Faktor daya. Tingkat harmonik (THD)
arus. Tingkat harmonik (THD) tegangan.
• • • • • • •
Konsumen energi utama Tingkat produksi, beban peralatan, jam kerja Standar (SOP) yang digunakan Petugas energi , kompetensi Sistem manajemen energi Pemeliharaan (jadual dan pelaksanaan) Indikator keberhasilan kinerja.
Data primer Sistem termal : Bahan bakar - Pembakaran Komposisi gas buang (O2, CO2) Suhu gas buang Suhu udara pembakaran Suhu permukaan isolasi Suhu produk (output) Suhu bahan input
Data primer Proses produksi : Bahan baku Bahan penolong Produk By produk Parameter operasi Beban operasi
ANALISIS DATA
Mengetahui lebih detail tentang penggunaan energi, sistem manajemen energi berdasarkan data audit (historis, spesifikasi teknis, pengukuran, observasi, data operasi, dan acuan lain seperti standar dan benchmark.
Data historis konsumsi energi : • Statistik
TEKNIK ANALISIS DATA
Buat matrik manajemen energi Tabulasi data Penggambaran Data Bencmarking Analisis Statistik Kecendrungan Kinerja Sistem Energi Faktor yang mempengaruhi kinerja Diagram sebab akibat Cost benefit
Matriks terdiri dari 6 kolom dan 5 baris,
Setiap kolom berkaitan dengan satu dari enam aspek pilar
manajemen energi dalam organisasi.
• Baris matrik menggambarkan posisi penerapan
manajemen energi organisasi
• Semakin ke atas baris dalam tiap kolom
semakin baik pengendalian aspek
manajemen energi di organisasi tersebut.
Profil Organisasional Matriks Matriks terdiri dari 6 kolom dan 5 baris, setiap kolom berkaitan dengan satu dari enam aspek organisasional. Semakin ke atas, semakin baik dalam pengendalian aspek-aspek tersebut. Gambar garis melalui setiap sel matriks yang menggambarkan status kinerja manajemen saat ini, kemudian perusahaan akan mendapatkan profil organisasional manajemen/Anda. “
Hasil dari analisis Matrik Manajemen Energi
”
Bentuk Matrik Manajemen Energi Bentuk matrik manajemen energi yg menggambarkan profil orgasisasional yaitu status implementasi sistem manajemen energi organisasi.
Kolom
Baris
Analisis profil organisasional akan mengindikasikan kekuatan dan kelemahan dari manajemen energi.
Terdapat lima tingkat, “0-4”, There are five “Terbaik hingga Terburuk” Bentuk yang berbeda dari profil organisasional berarti permasalahan yang berbeda dan pemberian masukan yang berbeda untuk pengambilan tindakan.
Baris 0 s/d 4 merepresentasikan tingkat perbaikan status masing-masing isu manajemen energi. Salah satu tujuan penerapan matriks adalah untuk memetakan level atau status diri.
Level 0 Pada level ini manajemen energi belum merupakan agenda dari organisasi. Artinya tidak ada kebijakan manajemen energi, tidak ada struktur
manajemen energi formal, tidak ada pelaporan, tidak ada orang yang khusus menangani energi.
Level 1 Status pada level ini sudah selangkah lebih maju dalam
manajemen energi. Namum perusahaan belum memiliki kebijakan resmi tentang manajemen energi Penugasan/penunjukan manajer energi sudah dilakukan. Manajer energi mempromosikan kesadaran energi melalui jaringan informal yang longgar dan berhubungan langsung dengan konsumsi energi Manajer memberikan saran dan rekomendasi perbaikan efisiensi energi.
Level 2 • Pentingnya manajemen energi sudah dipahami oleh pihak manajemen senior di perusahaan, • Akan tetapi dalam prakteknya komitmen atau dukungan dalam aktivitas manajemen energi belum ada. Level 3 • Manajer senior perusahaan sudah memahami nilai dan manfaat program penghematan energi. • Isu konsumsi energi sudah masuk secara terintegrasi dalam struktur organisasi. • Sistem informasi dan pelaporan yang lengkap juga sudah diterapkan. • Selain itu juga sudah disetujui sistem manajemen energi dan investasi.
Level 4 •
Pada level ini konsumsi energi sudah merupakan prioritas utama di seluruh organisasi.
•
Kinerja aktual dipantau secara rutin dan dibandingkan dengan target, keuntungan finansial dari setiap langkah- langkah efisiensi dihitung. Pencapaian di bidang manajemen energi dilaporkan dengan baik dan konsumsi energi dihubungkan dengan isu lingkungan hidup. Manajer senior sangat berkomitmen dengan efisiensi energi.
•
•
No
BENTUK
DISKRIPSI
DIAGNOSA
1
Seimbang tinggi
Nilai 3 atau lebih pada semua kolom
Kinerja sangat bagus, masalahnya adalah dalam mempertahankannya
2
Seimbang rendah
Nilai kurang dari 3 pada semua kolom
Terjadi kemandekan/stagnasi
3
Bentuk U
Ada dua kolom di dalam nilai rendah
Ekspektasimenaik
4
Bentuk N
Ada dua kolom diluar nilai rendah
Pencapaian di tengah sia-sia
5
Bentuk V
Satu kolom sangat rendah dibanding lain
Pencapaian yang sangat rendah pada kolom ini akan menghambat keberhasilan
6
Bentuk puncak
Satu kolom sangat tinggi dibandinglain
Usaha pada area ini akan sia-sia karena kekurangan pada area-area yang lain
7
Tidak seimbang
Dua atau tiga kolom mempunyai nilai kurang dari 2
Semakin besar ketidakseimbangan akan semakin sulit mengatasinya
Setelah status manajemen energi dalam organisasi (profil organisasional) diketahui, maka kelemahan dan kelebihan dari tiap elemen sistem manajemen energi sudah diketahui Rekomendasi perbaikan dibuat sesuai potret profil organisasional manajemen energi tersebut di atas yaitu :
Mengeser profil organisasional ke level atas Menyeimbangkan level masing-masing issu pada
kolomnya.
Analisis Data Historis • Tabulasi data • Pengelompokan data • Penggambaran Data 1. Tabulasi data No.
Bulan
kWh
Produksi (kg)
1.
Januari
700.634
1.210.396
2.
Februari
581.476
1.019.099
3.
Maret
713.530
1.246.679
4.
April
599.639
1.040.561
5.
Mei
645.228,8
1.054.481
6.
Juni
668.059,2
1.078.973
7.
Juli
576.673,6
1.037.957
8.
Agustus
588.849,6
1.018.645
9.
September
509.059,2
990.757
Data Dikelompokkan 1. Pemakaian energi menurut jenis
2. Pemakaian energi menurut unit
3. Pemakaian energi menurut jenis & unit
54
Penggambaran Data •
Data agar ditampilkan dalam bentuk gambar/grafik.
•
Pada presentasi visual, apresiasi yang lebih baik dapat diperoleh atas berbagai perubahan/variasi intensitas pemakaian energi, dibandingkan dengan penyajian dalam bentuk angka-angka atau tabel
55
Contoh : Analisis Statistik Produksi Uap Kecendrungan intensitas energi mengindikasikan kinerja pengelolaan energi. Cendrung turun/konstan dan sebaran data berada di sekitar garis trend line (R2 > 0.7) indikasi pengelolaan energi yang baik. Grafik berikut adalah contoh kinerja pengelolaan yang buruk
Contoh : Analisis Kecendrungan Konsumsi Uap
PRODUKSI DAN KONSUMSI STEAM
Instalasi Pipa Uap Outdoor Yang Tak Terawat Menambah Rugi energi Secara Signifikan. Instalasi pipa uap outdoor yang kurang terawat (isolasi buruk) menimbulkan : Rugi-rugi panas dari permukaan pipa panas. Pada musim hijan rugi-rugi energi meningkat tajam karena material isolasi yang basah akibat air hujan menambah rugi-rugi energi.
INSTALASI LUAR (OUT DOOR)
Ketidakseimbangan Tegangan Motor tiga fase tidak toleran terhadap tegangan tak seimbang.
– Ketidak seimbangan tegangan akan mengakibatkan aliran
arus tidak merata antar fase-fase belitannya. – Akibatnya motor panas, pemborosan energi
Kualitas Daya Tegangan tak seimbang antar fase didefinisikan sebagai berikut :
Vu = V
- VA VA
max
x 100 %
Dengan :
Vu adalah presentasi ketidakseimbangan tegangan(%), Vmax = tegangan maximum (Volt), VA = tegangan rata-rata (Volt),
Unbalance Tegangan Motor tiga fase tidak toleran terhadap tegangan tak seimbang. Pengaruh tegangan tak seimbang ini adalah pemanasan terhadap motor listrik dan rugi-rugi energi (rugi-rugi besi) meningkat.
Motor Klas F
Perbedaan suhu bearing motor yang tinggi adalah indikasi Pemborosan energi Misaligned poros.
• • • •
NORMAL SEDANG SERIOUS CRITICAL
: s/d 10°C di atas reference or bas eline : antara 10°C - 20°C di atasreference or bas eline : antara 20°C - 40°C di atas reference or bas eline : lebih besar dari 40°C diatas reference or bas eline
Reference of Infrared Thermography Inspection Symmetrical Load Differential Temp. 3
<5 C °
Maximum Temp. 3
< 60 C
< 75 C
°
°
5 C -10 C
11 C -20 C
21 C -40 C
> 40 C
LOW
MEDIUM
HIGH
CRITICAL
°
°
°
°
°
°
°
60 C – 100 C
75 C – 100 C
INFORMATION OF OVERLOADING
MEDIUM
HIGH
CRITICAL
CRITICAL
>100 C
> 100 C
INFORMATION OF HIGH OVERLOADING
CRITICAL
CRITICAL
CRITICAL
CRITICAL
°
°
°
°
°
°
Identifikasi Peluang Penghematan Energi. Contoh : Uap Bocor
Uap Bocor
1 Ton Uap butuh 80 liter BBM atau 130 kg Batubara.
Kerugian bocoran tersebut jika dihitung dalam satu tahun jumlahnya cukup besar dapat mencapai ratusan hingga ribuan juta rupiah per tahun.
CONTOH : Flanges diameter 25 mm tidak diisolasi, suhu permukaan 175 C,
Pipa & Flange panas tanpa isolasi
Kerugian panas yang terjadi equivalent dengan 0.6 m panjang pipa telanjang. Sama dengan 1.2 MJ/Jam equivalent setara dengan 200 litre bbm per tahun. Suhu permukaan : 173 C
Rugi-rugi panas pada katup tanpa isolasi equivalent dengan 1 meter pipa telanjang.
Analisis teknis
Pembangkit Uap Kapasitas 2x89.90 ton/jam Bahan bakar : batubara = 5543 kcal/kg Konsumsi bahan bakar = 14.77 Ton/jam = 40,9 juta kcal/jam
Harga Batubara = Rp 650 per kg Biaya bahan bakar : Rp 6.91 millyar/bulan.
Boiler 1 ;
CO2 = 6 % O2 = 12.5 % Suhu gas buang : T aktual = 176 C; T disain = 131 C.
BATU BARA - Optimum CO2 = 10 -13 % ; O2 : 4 – 5 %. HASIL PERHITUNGAN : • Excess Air : 147 % • Rugi-rugi gas buang Boiler : Atual =15 %; • Rugi-rugi gas buang Boiler (Disain) = 6.5 %. •
EFISIENSI = 100 – Σ RUGI-RUGI EFISIENSI :Disain = 100 – (6.5+0.6 + 5.7) = 87.2 %. EFISIENSI : Aktual = 100 – (15+0.6 + 8.7) = 75.7%.
EFISIENSI : Disain = 100 – (6.5+0.6 + 5.7) = 87.2 %. EFISIENSI : Aktual = 100 – (15+0.6 + 8.7) = 75.7%.
POTENSI PENGHEMATAN = 11.5 % SETARA DENGAN = 0.115 X 14.77 TON BATUBARA/JAM = 1.69 TON BATUBARA/JAM = 797 JUTA RP PER BULAN
Rekomendasi audit energi – Untuk menejemen
Langkah-langkah perbaikan manajerial • Perbaikan Operasi • Pemeliharaan • Pemasangan meter ukur • Pelatihan/Training • Penggantian atau Modifikasi alat
Biaya yang diperlukan
Cost - benefit ratio
Evaluasi Biaya
Laporan audit energi menjelaskan pelaksanaan audit energi dan potret aktual penggunaan energi obyek yang diaudit.
Uraian singkat tentang audit, Potret pemanfaatan energi ◦
◦
◦
◦
◦
Pemanfaat energi, Sumber energi dan konsumsi energi Intensitas energi dan tingkat produksi, Tingkat beban Kinerja peralatan dan
Potensi penghematan energi dan langkah perbaikan Rekomendasi
.
Aspek penting yang perlu diketahui auditor sebelum laporan audit energi dibuat dan disampaikan ke pihak managemen adalah : Apa
yang hendak didengar oleh manajemen ? Umumnya manajemen ingin mengetahui keuntungan, dan biaya yang diperlukan? Apa yang auditor ingin dilaporkan? Perbaikan kinerja, pelatihan personel, alat kontrol dan lain-lain. Informasi penting lainnya yang perlu disampaikan ke pimpinan Kecendrungan konsumsi energi, Intensitas energi vs parameter operasi, Perubahan prosedur operasi yg diperlukan
Prioritas Potensi Penghematan Energi
Format laporan audit energi tergantung pada sasaran spesifik dari audit energi itu sendiri dan sifat dari perusahaan yang di audit. Secara umum format laporan audit energi terdiri atas :
Judul Ringkasan Latar belakang, Fakta dan temuan lapangan, Potensi penghematan energi Rekomendasi dan Lampiran.
.
FAKTA DAN Yaitu menjelaskan tentang data &TEMUAN fakta –fakta yang terungkap darikegiatan audit energi seperti : Hasil pengamatan dan pengukuran, Parameter operasi yang berpengaruh terhadap kinerja
operasi objek yang diteliti. Informasi tentang sistem pengelolaan energi yang
diterapkan.
Sistem AC Sentral
Rekomendasi (2) Spesifik. Potensi penghematan energi (%, satuan fisik, Rp) Biaya yang diperlukan merealisasikan potensi
penghematan energi. Langkah implementasi dan jadual.
Pemeliharaan
Perbaikan/penggantian
Contoh : Rekomendasi (1) No 1
2
3
Deskripsi Konservasi Energi Mengurangi waktu operasi peralatan energi dari 9 jam menjadi 8 jam per hari. Menetapkan setting suhu ruangan sesuai standar (OC ) Memperkecil infiltrasi udara mengurangi rugirugi energi.
Langkah Pelaksanaan -
Kordinasi antar bagian atau unit kerja untuk menetapkan jadual start peralatan.
-
Penggunaan timer untuk star dan stop peralatan. Pemasangan thermometer untuk mengukur suhu ruangan.
-
-
Menutup lubang infiltrasi udara, Penutup pintu otomatis , untuk mengurangi infiltrasi udara.
Perkiraan Penghematan 21% penghematan konsumsi energi
12% penghematan konsumsi energi
3-5% penghematan konsumsi energi
No 1
Deskripsi Konservasi Energi Melakukan pemeliharaan rutin
Langkah Pelaksanaan -
Perkiraan Penghematan
Melakukan pembersihan kerak-kerak pipa pada sirip kondensorAC. Koordinasi yang baik antara operator dengan pemeliharaan. Penggunaan data (Konsumsi listrik,suhu dan tekanan sebagai dasar pelaksanaanpemeliharaan.
5 % penurunan konsumsi energi
Penggunaan gas analiser untuk memeriksa komposisi gas buang (O2) pada gas buang sistem pembakaran.
8 % penurunan konsumsi BBM
2
Mengatur rasio udara pada sistem pembakaran hingga 1.2.
-
3
Memperkecil infiltrasi udara
- Menjaga agar jendela selalu tertutup, celah-celah pintu agar diberi perapat atau seal untuk menghindari infiltrasi.
5 % penurunan konsumsi energi.
Lampiran bukan merupakan bagian penting dari laporan tetapi perlu untuk kelengkapan informasi misalnya : Tarif dasar listrik, Neraca energi dan material, Perhitungan dan asumsi yang digunakan, Catatan harian-log sheet, Gambar instalasi/peralatan.
Laporan
ini dimaksudkan untuk pimpinan puncak. Laporan harus singkat (kurang 10 halaman). Isi laporan harus disesuaikan dengan bahasa pimpinan. Laporan excecitive menjelaskan secara singkat Fokus kegiatan audit Hasil audit energi yang dilakukan Saran tindak lanjut.