Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya
Aspek Keperilakuan Pada Etika AkuntanDeskripsi lengkap
Aspek Keperilakuan Pada Etika Akuntan
Full description
Aspek Keperilakuan Pada Etika AkuntanFull description
sebuah makalahFull description
MakalahFull description
materi 2Full description
Full description
Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba dan Penganggaran - Makalah akuntansi keperilakuanFull description
akuntansi keperilakuanDeskripsi lengkap
Full description
Nama : Rubai NIM : 14133100197 Kelas : B2 Resume Aspek Keperilakuan Pada Desentralisasi (Bab 18) Arti Dari Desentra D esentralisasi lisasi Desentralisasi adalah suatu organisasi administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relative tinggi t inggi dalam organisasi tersebut , terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan ti ngkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah (H.A simon) Lingkungan Sebagai Faktor Penentu Desentralisasi Pada dasarnya, semakin tinggi tingkat konflik dan perubahan dalam lingkungan tugas, semakin besar kebutuhan suatu organisasi untuk mengembangkan kapabilitas pemrosesan informasi khusus, mengembangkan kemampuan untuk memberi respon dengan cepat, mendorong perilaku yang mau mengambil resiko dan inovatif dari pihak anggota-anggotanya. Memilih Suatu Struktur Tidak ada satu pun struktur yang paling sesuai untuk desentralisasi. Untuk memilih struktur dari sekian banyak struktur yang dapat meningkatkan desentralisasi adalah ; a. Pembagian Tugas/Keputusan Struktur fungsional membagi suatu organisasi sepanjang lini fungsi-fungsi utama seperti produksi, pemasaran, keuangan, keuangan, dan seterusnya. Struktur divisional biasanya membagi suatu organisasi sepanjang lini produk. Komplikasi tambahan dapat membagi tugas/keputusan pada kebanyakan organisasi besar adalah penyebaran geografis geografis dari unit-unit nya. b. Merencanakan Akuntabilitas Sumber Daya Langkah kedua dalam memilih suatu struktur adalah merencanakan suatu s istem yang sesuai untuk akuntabilitas sumber daya pada berbagai subunit fungsional, produk,wilayah. Biasanya, suatu struktur akuntabilitas sumber daya mengikuti logika dari distribusi fisik aktivitas dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan subunit. Pengembangan Pengembangan Anggaran Dasar a. Pendelegasian Aktivitas Persyaratan penting dari desentralisasi adalah penentuan aktivitas yang sebaiknya didelegasikan kepada subunit dan aktivitas yang sebaiknya dikendalikan secara sentral. Dalam t eori, sistem yang terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktivitas yang dapat dipisahkan kepada subunit, dengan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali peran dari manajemen sentral. b. Menetapkan Norma-Norma Keperilakuan Anggaran dasar harus mengikuti pembagian aktivitas dengan menyatakan norma-norma keperilakuan yang diharapkan oleh kantor pusat dari para manajer subunit dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas ini. Norma-norma keperilakuan yang paling penting yaitu; Sosialisasi Sosialisas i , Spesialisasi, Standarisasi, Formalisasi c. Klarifikasi Hubungan Antar Unit Anggaran dasar yang baik juga memeberikan peraturan-peraturan dasar untuk mengelola pertukaran antar unit. Pertukaran ini adalah perlu ketika subunit-subunit saling bergantung satu sama lain untuk input atau output. d. Pendekatan Kompetitif versus Kolaborasi Anggaran dasar untuk desentralisasi mencoba untuk mencegah peluang untuk melakukan suboptimasi ini. Anggaran dasar tersebut dapat menggunakan dua pendekatan ekstrem untuk melakukannya. Pertama, pendekatan kompetitif, mengandalkan pada mekanisme pasar dan mensubstitusikan pasar internal yang fiktif dengan pasar eksternal. Persaingan antar-subunit didukung dan harga transfer internal menjalankan peran alokasi sumber daya dari sistem harga eksternal. Pendekatan lainnya, yaitu pendekatan kolaboratif, menekankan pada keanggotaan organisasioanaldan mendorong individu untuk bekerja pada satu tim dengan menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai yang sesuai.