MAKALAH Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba dan Penganggaran
Disusun oleh : 1. Nila Nila iroda irodatu tuss saki sakina nah h (131 (1311 1!!! !!!!"# !"#$% $% . Naila Ka&ali'annisa (1311!!!1!"$% 3. Mus'a Mus'aa)at a)atul ul Khoiroh Khoiroh (1311 (1311!!! !!!!*3 !*3%% #. +ul,ina +ul,ina De,ita -ari
(1311!!!11$%
PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNISNU JEPARA JEPARA 2015
i
KATA PENGANTAR
Pui s'ukur ka&i panatkan kehadirat Allah -/0 'ang telah &e&berikan rah& rah&at at sert sertaa
karu karuni nia aN' N'aa
kepa kepada da ka&i ka&i sehi sehing ngga ga dapa dapatt
&en' &en'el eles esai aika kan n
pen'usunan &akalah ini dala& bentuk &aupun isin'a 'ang sangat sederhana. Pe&buatan &akalah ini dituukan untuk &e&enuhi tugas &ata kuliah Akuntansi Keprilakuan. Adapun &akalah ini berisi &engenai 2Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba dan Penganggaran -e&o -e&oga ga &akal &akalah ah ini ini dapa dapatt dipe diperg rguna unaka kan n seba sebaga gaii sala salah h satu satu acuan acuan44 petunuk &aupun pedo&an bagi pe&baca dala& penulisan selanutn'a serta ber&anaat untuk penge&bangan 5a5asan dan peningkatan il&u pengetahuan bagi kita se&ua. Ka&i Ka&i &en'ad &en'adari ari bah5a bah5a &akala &akalah h ini &asih &asih auh auh dari dari se&pur se&purna4 na4 oleh oleh karena itu kritik dan saran dari se&ua pihak 'ang bersiat &e&bangun ka&i harapkan de&i kese&purnaan &akalah ini. Akhir kata4 ka&i sa&paikan teri&a kasih kepada se&ua pihak 'ang telah berperan dala& pen'usunan &akalah ini dari a5al sa&pai akhir. -e&oga Allah -/0 senantiasa &eridhai segala usaha kita.A&in.
6epara4 17 Dese&ber !17 Hor&at Ka&i4
Kelo&pok 1!
ii
DAFTAR ISI
KA0A P8N9AN0A......................................................................................... ...........ii DA;0A <-<................................................................................................................iii =A= < P8NDAH>L>AN..................................................................... ....................... 1 1.1.
Latar =elakang................................................................................................1
1..
u&usan Masalah...........................................................................................
1.3. 0uuan.................................................................................................................3 =A= << P8M=AHA-AN....................... .......................................................................# .1. Pengertian Anggaran...........................................................................................# .. ;ungsi Anggaran.................................................................................................# .3. Pandangan Perilaku terhadap Proses Pen'usunan Anggaran.............................7 .#. Konsekuensi Disungsional dan Proses Pen'usunan Anggaran.........................7 .7. ele,ansi Konsep Keprilakuan Dala& Lingkungan Perencanaan.....................* .?. KonsepKonsep Keprilakuan +ang ele,an.....................................................13 .?.1. 0ahap penetapan tuuan..................................................................................13 .?.1.1. Keselarasan tuuan..................................................................................13 .?.1.. Partisipasi................................................................................................1# .?.. 0ahap <&ple&entasi.......................................................................................1$ .?..1. Pengko&unikasian Anggaran..................................................................1" .?... Kera sa&a dan Koordinasi.....................................................................1" .?.3. 0ahap Pengendalian dan 8,aluasi Kinera.....................................................1* .?.3.1. LaporanLaporan Kinera........................................................................1* =A= <<< P8N>0>P............................................ .............................................. ..........1 3.1. Kesi&pulan.......................................................................................................1 DA;0A P>-0AKA.................................................................................................. iii
i,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belaka!
Perke&bangan dala& dunia usaha akhirakhir ini beralan dengan pesat4 sehingga &engakibatkan ti&buln'a persaingan 'ang se&akin ketat. 9eala 'ang de&ikian &e&ba5a per&asalahan bagi suatu perusahaan agar &a&pu &e&pertahankan diri dan &a&pu &encapai tuuan perusahaan. @leh sebab itu &anae&en perusahaan harus &a&pu &engelola perusahaann'a secara eekti dan eisien untuk &engatasi keadaan tersebut. Perusahaan sangat &e&erlukan suatu alat 'ang berungsi sebagai perencanaan serta pengendalian. >ntuk &elakukan perencanaan dan pengendalian diperlukan suatu alat 'ang baik4 'ang dapat &e&berikan inor&asi 'ang diperlukan &anae&en dala& &enalankan ungsin'a. Alat tersebut adalah anggaran. Anggaran berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian. -ebagai sebuah rencana tindakan4 anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk &engendalikan kegiatan organisasi atau unit organisasi dengan cara &e&bandingkan antara hasil sesungguhn'a 'ang dicapai dengan rencana 'ang telah ditetapkan. Pen'usunan anggaran &erupakan kegiatan 'ang penting sekaligus ko&pleks4
karena
anggaran
&e&pun'ai
da&pak
ungsional
&aupun
disungsional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi. =eberapa aspek keperilakuan dala& pen'usunan anggaran4 antara lain: Partisipasi dala& Pen'usunan Anggaran Partisipasi pen'usunan anggaran adalah keikutsertaan seluruh tingkat &anae&en dala& proses pen'usunan anggaran dan &ereka &e&pun'ai pengaruh dala& penentuan besarn'a anggaran. Aspek perilaku 'ang terkait dengan anggaran &eruuk pada perilaku &anusia
'ang
terlibat
pada
saat
anggaran
tersebut
disusun
dan
dii&ple&etasikan. Anggaran dapat &e&pengaruhi perilaku &anusia. Adan'a anggaran &engakibatkan &anusia &e&batasi tindakann'a. Anggaran pula 'ang
1
&en'ebabkan kinera &anaer selalu dan secara kontin'u dipantau serta dibandingkan. Hal ini pula 'ang &engakibatkan ti&buln'a tekanan. Manaer seringkali &enghadapi per&asalahan akibat adan'a anggaran seperti &isaln'a ti&bul'a o,er atau under budget4 pen'i&pangan dari anggaran 'ang diharapkan4 dan sebagain'a. Akibatn'a anggaran ke&udian dianggap sebagai sesuatu 'ang dapat &engha&bat atau &enganca& karir. Keberhasilan anggaran teruta&a akan ditentukan oleh cara pe&buatan anggaran itu sendiri. Progra& anggaran 'ang paling berhasil harus &elibatkan &anaer dala& tanggunga5ab pengendalian bia'a untuk &e&buat esti&asi anggaran &ereka sendiri. Pendekatan dala& pen'ediaaan data anggaran ini penting teruta&a apabila anggaran tersebut akan digunakan untuk &engendalikan dan &enge,aluasi akti,itas seorang &anaer. Pendekatan penganggaran 'ang dianggap paling eekti adalah anggaran 'ang dibuat dengan kerasa&a dan partisipasi penuh dari &anaer pada se&ua tingkatan . Manae&en harus selalu &en'adari bah5a di&ensi &anusia dala& penganggaran &erupakan aktor kunci. Mudah bagi &anaer untuk &enguasai aspek teknis dari progra& anggaran4 tetapi tidak &udah dala& &e&asukkan aspek &anusia. Manae&en harus ingat bah5a &aksud pen'usunan anggaran adalah untuk &e&oti,asi kar'a5an dan &engkoordinasikan akti,itas.>ntuk &endorong orang supa'a bertanggunga5ab terhadap pen'usunan anggaran dan terhadap i&ple&entasi anggaran untuk &encapai tuuan organisasi secara eekti dan eisien4 perusahaan perlu &e&perti&bangkan aspek etika dan perilaku dala& penganggaran. 1.2.
R"#"$a Ma$ala%
1. Apa 'ang di&aksud dengan anggaran . Apa ungsi dari perencanaan laba dan anggaran 3. =agai&ana teradin'a disungsional dari proses pen'usunan anggaran #. =agai&ana rele,ansi konsep keprilakuan dala& lingkungan perencanaan
3
7. Apa saa konsepkonsep keprilakuan 'ang rele,an 1.&. T"'"a
1. >ntuk &engetahui pengertian anggaran . >ntuk &engetahui berbagai ungsi dari perencanaan laba dan anggaran 3. >ntuk &engetahui konsekuensi disungsional dari proses pen'usunan anggaran #. >ntuk
&engetahui
rele,ansi
konsep
keprilakuan
dala&
perencanaan 7. >ntuk &engetahui konsepkonsep keprilakuan 'ang rele,an
lingkungan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pe!ert(a A!!ara
Anggaran dan akuntansi &e&iliki hubungan 'ang sangat erat di&ana akuntansi &en'aikan data historis 'ang sangat ber&anaat untuk &engadakan esti&asiesti&asi 'ang akan dituangkan dala& anggaran 'ang nantin'a akan diadikan sebagai pedo&an kera di 5aktu &endatang. Anggaran &erupakan suatu rencana 'ang disusun secara siste&atis 'ang &eliputi seluruh kegiatan perusahaan dan din'atakan dala& unit (satuan% &oneter dan berlaku untuk angka 5aktu (periode% &endatang. @rang 'ang ber5enang dan bertanggung a5ab terhadap pen'usunann anggaran serta pelaksanaann'a adalah pe&i&pin perusahaan.
Na&u&
siapa
atau
bagian
apa
'ang
ditugaskan
untuk
&e&persiapkan dan &en'usun anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari setiap perusahaan Pada dasarn'a aspek keperilakuan dari penganggaran &engacu pada perilaku &anusia 'ang &uncul dala& pen'usunan anggaran dan perilaku &anusia 'ang didorong ketika &anusia &encoba untuk hidup dengan anggaran. 2.2. F"!$( A!!ara
=eberapa ungsi anggaran 'aitu: 1. Anggaran &erupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan. . Anggaran &erupakan cetak biru
perusahaan
untuk bertindak4
'ang
&encer&inkan prioritas &anae&en dala& alokasi su&ber da'a organisasi. 3. Anggaran bertindak sebagai alat ko&unikasi internal 'ang &enghubungkan beraga& departe&en atau di,isi organisasi 'ang satu dengan lainn'a. #. Dengan &enetapkan tuuan dala& kriteria kinera 'ang dapat diukur4 anggaran berungsi sebagai standar terhadap &ana hasil operasi aktual 'ang dapat dibandingkan.
#
7
7. Anggaran berungsi
sebagai
alat pengendalian
'ang
&e&ungkinkan
&anae&en untuk &ene&ukan bidangbidang 'ang &enadi kekuatan atau kele&ahan perusahaan. ?. Anggaran &encoba untuk &e&pengaruhi dan &e&oti,asi baik &anaer &aupun kar'a5an untuk terus bertindak dengan cara 'ang konsisten dengan operasi 'ang eekti dan eisien serta selaras dengan tuuan organisasi. 2.&. Pa)a!a Per(lak" ter%a)a* Pr+$e$ Pe,"$"a A!!ara
Ada 3 tahap uta&a dala& proses pen'usunan anggaran4 'aitu : 1. Peeta*a T"'"a
0uuan realistis 'ang ditetapkan &elalui partisipasi 'ang berarti akan &e&pengaruhi tingkat aspirasi &anaer dan kar'a5an secara &enguntungkan. 2. I#*le#eta$(
Pada tahap i&ple&entasi4
rencana or&al tersebut digunakan untuk
&ongo&unikasikan tuuan dan strategi organisasi4 serta &e&oti,asi orang secara positi dala& organisasi. &. Pe!e)al(a )a E-al"a$( Ker'a
-etelah anggaran di i&ple&entasikan4 &aka anggaran tersebut berungsi sebagai ele&en kunci dala& siste& pengendalian. 2.. K+$ek"e$( D($/"!$(+al )a Pr+$e$ Pe,"$"a A!!ara
=erbagai ungsi anggaran seperti penetapan tuuan4 pengendalian4 dan &ekanis&e e,aluasi kinera dapat &e&icu berbagai konsekuensi disungsional4 seperti rasa tidak perca'a4 resistensi4 konlik internal4 dan eek sa&ping lainn'a 'ang tidak diinginkan. 1. asa 0idak Perca'a Anggaran &erupakan suatu su&ber tekanan 'ang dapat &eni&bulkan rasa tidak perca'a4 rasa per&usuhan4 dan &engarah pada kinera 'ang &enurun. iset telah &ene&ukan seu&lah besar rasa tidak perca'a terhadap seluruh proses anggaran pada tingkat pen'elia. Alasann'a adalah :
?
a. Anggaran cenderung untuk terlalu &en'ederhanakan atau &endistorsi situasi 2riil dan gagal untuk &e&ungkinkan di&asukann'a ,ariasi dala& aktoraktor eksternal. b. Anggaran &encer&inkan ,ariabel,ariabel kualitati4 seperti pengetahuan &engenai tenaga kera4 kualitas bahan baku4 dan eisiensi &esin4 secara tidak &encukupi. c. Anggaran han'a &engonir&asikan apa 'ang telah diketahui oleh pen'elia. d. Anggaran sering kali digunakan untuk &e&anipulasi pen'elia sehingga ukuran kinera 'ang diindikasikan dicurigai. e. Laporan anggaran &enekankan pada hasil4 bukan pada alasan. . Anggaran &engganggu ga'a kepe&i&pinan pen'elia. g. Anggaran cenderung untuk &enekan pada kegagalan. . esistensi Meskipun anggaran telah digunakan secara luas dan &anaatn'a sangat didukung anggaran &asih ditolak oleh ban'ak partisipan dala& suatu organisasi.-alah satu alasan uta&a untuk hal itu adalah bah5a anggaran &enandai dan &e&ba5a perubahan4 sehingga &erupakan suatu anca&an terhadap status Buo.Literature dala& bidang il&u social4 &anae&en4 dan perilaku organisasi telah &engga&barkan eno&ena dari resistensi kar'a5an untuk berubah.=an'ak orang &enadi terbiasa dengan caracara tertentu untuk &elakukan segala sesuatu dan dengan caracara tertentu untuk &e&andang keadian4 serta tidak tertarikuntuk berubah.Merupakan suatu tantangan bagi &anae&en untuk &engatasi resistensi untuk berubah dan untuk berhasil &e&perkenalkan ino,asi 'ang &eningkatkan kinera organisasi. Alasan lain dari resistensi anggaran adalah bah5a proses anggaran &e&erlukan 5aktu dan perhatian 'ang besar. Manaer atau pen'elia &ungkin &erasa terlalu terbebani dengan adan'a per&intaan 'ang ekstensi atas 5aktu
$
&ereka dan tanggung a5ab rutin &ereka. @leh karena itu4 &ereka tidak ingin untuk terlibat dala& proses pen'usunan anggaran. Akhirn'a4 ban'ak &anaer dan pen'elia kurang &e&aha&i selukbeluk dari pen'usunan anggaran. Mereka sering kali takut untuk &engakuin'a atau tidak &au cukup &e&pelaari &engenai proses perencanaan dan pen'usunan anggaran guna &e&berikan kontribusi 'ang berarti. 3. Konlik
ntuk &e&buat anggaran berhasil4 tekanan ditingkatkan ke ba5ah dan ditolak oleh &anae&en tingkat ba5ah.-ehingga &eni&bulkan tekanan dan konlik 'ang lebih besar. Persaingan antara ba5ahan &ungkin &eningkat dan kualitas kera &enurun. 9una &enghilangkan tekanan4 kesalahan akan diti&pakan kepada indi,idu atau kelo&pok tertentu. Kese&uan'a akan &engarah pada konlik 'ang lebih besar diantara indi,idu dan organisasi.
"
#. 8ek -a&ping Lain 'ang 0idak Diinginkan Anggaran barang kali &enghasilkan pengaruh lain 'ang tidak diinginkan. -alah satu dari hal ini adalah terbentukn'a kelo&pokkelo&pok inor&al 'ang kecil4 'ang bekera &enentang tuuan dari anggaran.Kelo&pok kelo&pok kar'a5an ini biasan'a dibentuk untuk &ela5an konlik internal dan tekanan 'ang diciptakan oleh anggaran tersebut.0uuan &ereka adalah untuk &engurangi ketegangan.0etapi4 tuuan &ereka dapat berla5anan dengan tuuan organisasi4 dan da&pak 'ang tidak diinginkan dari akti,itas &ereka bisa uga berla5anan dengan tuuan 'ang &ereka &aksudkan sebelu&n'a4 'aitu untuk &engurangi ketegangan. Kelo&pok kar'a5an ini kadang kala &enggeser tanggung a5ab ke departe&en lain4 &e&pertan'akan ,aliditas dari data 'ang dianggarkan4 dan &elakukan lobi untuk &enurunkan standar. -ituasi se&aca& ini &eni&bulkan kesulitan bagi ungsi sta akuntansi untuk &eli&pahkan 5e5enang
secara
eekti4
&enciptakan
ikli&
oganisasi
'ang
penuh
ketegangan4 dan &erusak &anaat dari anggaran. Anggaran sering kali dipandang sebagai alat tekanan &anaerial. @rangorang &erasakan tekanan ketika &anae&en puncak berusaha untuk &e&perbaiki eisiensi dengan cara &e&peroleh lebih ban'ak output dari tingkat input 'ang ada (atau lebih rendah%. 0ekanan 'ang berlebihan dapat dihubungkan dengan rustasi4 e&osi 'ang &eningkat4 dan pen'akit isik 'ang diti&bulkan oleh stress.8ek sa&ping lainn'a 'ang tidak diinginkan 'ang dapat
berke&bang
adalah
penekanan
'ang
berlebihan
pada
kinera
departe&ental dan kurang &enekankan pada kinera organisasi secara keseluruhan. Anggaran uga dapat &engha&bat inisiati indi,idual dan ino,asi 'ang eekti bia'a4 karena &etode bisnis 'ang telah ada dengan probabilitas keberhasilan 'ang diketahui lebih dipilih dibandingkan dengan &etode baru
*
dengan peluang keberhasilan 'ang belu& terbukti.Dengan de&ikian4 indi,idu sering kali tidak berani berino,asi. >ntuk &e&buat anggaran berhasil4 kar'a5an harus dibuat untuk &en'adari bah5a ungsi anggaran sebagai 5ahana 'ang positi untuk operasi organisasi 'ang &ulus. Dari pada &e&andang anggaran sebagai cara 'ang &engerikan untuk &e&eras keringat kar'a5an sa&pai ke titik penghabisan4 orang harus belaar untuk &e&andang anggaran sebagai alat untuk &enciptakan keselarasan tuuan dan sebagai standar kinera 'ang di&aksudkan untuk &e&berikan &anaat kepada seluruh kar'a5an perusahaan. Manae&en dan tenaga kera 'ang berpendidikan ke&ungkinan besar akan bekera sa&a dala& &en'usun anggaran dan rencana laba. 0anpa pendidikan anggaran4 kera sa&a se&aca& itu &ustahil akan teradi. 0anpa &e&pedulikan seberapa canggihn'a tehnik anggaran4 proses anggaran dapat &enadi pe&borosan terhadap dana perusahaan ika &asalah potensial tidak dibahas sebelu&n'a dan diselesaikan. 2.5. Rele-a$( K+$e* Ke*r(lak"a Dala# L(!k"!a Pereaaa
1. Da&pak dari lingkungan perencanaan -ebelu& konsep il&u keperilakuan 'ang &e&engaruhi proses perencanaan atau pen'usunan anggaran dapat dibahas dengan berarti4 adalah perlu untuk &e&perkenalkan aktoraktor 'ang &eni&bulkan ,ariasi dala& lingkungan perencanaan. Lingkungan perencanaan &engacu pada struktur4 proses4 dan polapola interaksi dala& penetapan kera. Hal tersebut kadang kala disebut dengan buda'a peneri&aan &anae&en puncak terhadap ideide baru4 prosedur dan perangkat untuk &e&buat agar pekeraan dilakukan4 perasaan identiikasi dengan organisasi4 tingkat kohesi dari tenaga kera4 dan seterusn'a. >kuran dan
struktur4 ga'a kepe&i&pinan4
enis
s'ste&
pengendalian4 dan stabilitas lingkungan dari suatu organisasi &erupakan
1!
beberapa actor 'ang &e&engaruhi lingkungan kera di&ana perencanaan teradi. Lingkungan kera atau buda'a organisasi &e&engaruhi perilaku dan oleh karena itu uga &e&engaruhi proses perencanaan. Perilaku &anusia bersiat adapti dan berbeda dari satu tindakan tertentu oleh &anae&en puncak dapat &endorong perilaku dan hasil anggaran 'ang &enguntungkan4 se&entara tindakan 'ang sa&a di lingkungan 'ang berbeda dapat &endorong perilaku 'ang tidak diinginkan dan hasil anggaran 'ang disungsional. . >kuran Dan -truktur @rganisasi >kuran dan struktur dari suatu organisasi &e&engaruhi perilaku &anusia dan pola interaksi dala& tahap penetapan tuuan4 i&ple&etasi4 dan pengendalian serta e,aluasi terhadap proses perencanaan. >kuran organisasi &ungkin dipandang sebagai u&lah kar'a5an4 nilai dollar dari pabrik isik4 ,olu&e penualan4 u&lah kantor cabang4 atau ukuran kuantitati lainn'a 'ang &e&bedakan organisasi. -truktur organisasi &engacu pada hubungan or&al dan inor&al antara paa anggota organisasi. Hal tersebut &eliputi u&lah lapisan 5e5enang4 u&lah kantor atau posisi pada setiap lapisan4 tanggung a5ab dari setiap kantor4 dan prosedur untuk &e&buat pekeraan d ilakukan.Di perusahaanperusahaan kecil4 struktur perencanaan dan pengendalian adalah relati,e sederhana karena akti,itas organisasi han'a dilaksanakan oleh sedikit orang. Akti,itas dapat dengan &udah dikendalikan dan &asalah keselarasan tuuan dapat dengan cepat dibahas. -ebalikn'a4 perusahaanperusahaan besar harus &enge&bangkan struktur birokrasi 'ang ko&pleks untuk berurusan dengan ad&inistrasi dari berbagai ungsi organisasi. /e5enang didelegasikan dan disebarkan dari atas4 pekeraan dan tugas karena kebutuhan dibagi &enadi bidangbidang tanggung a5ab kecil4 'ang &enciptakan kebutuhan akan koordinasi 'ang lebih ketat dan pengendalian or&al di sepanang garis pen'eliaCba5ahan. Dala& struktur
11
&anae&en birokratis se&aca& itu4 pen'usunan anggaran 'ang eekti dianggap lebih sulit karena potensi ineisiensi dala& ko&unikasi di dala& organisasi4 kurangn'a keselarsan tuuan4 dan ketidak&a&puan dari ban'ak orang untuk &elihat hubungan antara peran kera &ereka dengan tuuan organisasi secara keseluruhan. Dala& organisasi birokratis 'ang besar4 s'ste& perencanaan harus didesain untuk &engurangi ke&a&puan 'ang &elekat dari &anaer 'ang tidak puas untuk &e&praktikkan ketidakpatuhan 'ang tidak dapat dideteksi. -iste& perencanaan uga harus berusaha untuk &enghilangkan atau &engurangi ketidakselarasan tuuan 'ang serius.>kuran dan ko&pleksitas dari beberapa organisasi &eni&bulkan &asalah besar dala& perencanaan4 i&ple&entasi4 dan pengendalian. >kuran organisasi &engacaukan proses anggaran dengan caracara lain. Misaln'a4 &anaer pada berbagai tingkatan organisasi dapat &en'aring inor&asi dan &eneruskan ke atas atau ke ba5ah han'a inor&asi 'ang &enguntungkan bagi &ereka.Manaer atau pen'elia dapat &elaksanakan han'a bagian tanggung a5ab &ereka 'ang konsisten dengan tuuan dan kepentingan &ereka sendiri. 3. 9a'a kepe&i&pinan 9a'a kepe&i&pinan uga &e&engaruhi lingkungan perencanaan organisasi. 0eori dari Mc. 9regor &enelaskan ga'a kepe&i&pinan 'ang otoriter dan dikendalikan secara ketat4 di&ana kebutuhan akan eisiensi dan pengendalian &engharuskan pendekatan &anaerial tersebut untuk berurusan dengan ba5ahann'a. >ntuk &e&antau kinera ba5ahan4 para pe&i&pin ini &enugaskan
sta
&ereka
untuk
&engu&pulkan
inor&asi
'ang
&e&ungkinkan dilakukann'a peng5asan secara tidak langsung. ;ilosoi untuk &endorong perilaku ba5ahan 'ang diinginkan adalah : 2gai &ereka dengan baik dan a5asi &ereka dengan ketat.
1
0eori &engi&plikasikan bah5a anggaran akan disusun oleh &anae&en puncak (kontroler atau direktur perencanaan% dan dikenakan pada &anae&en tingkat ba5ah. Dengan de&ikian4 dala& ga'a kepe&i&pinan otoriter4 anggaran dipandang sebagai alat pengendalian &anae&en 'ang didesain untuk &e&astikan kepatuhan kar'a5an terhadap harapan dari &anae&en puncak. 9a'a kepe&i&pinan otoriter secara n'ata &e&asilitasi koordinasi dan pengendalian atas akti,itas4 khususn'a ketika tanggung a5ab atas tugas tersebut tidak elas. 9a'a kepe&i&pinan ini teruta&a eisien dala& kasus perbedaan bahasa atau buda'a. 0etapi4 ga'a kepe&i&pinan ini tidak &endorong partisipasi dan dapat &eni&bulkan tekanan anggaran 'ang berlebihan4 kegelisahan4 dan rusakn'a &oti,asi. 0eori + dari Mc. 9regor dan ga'a kepe&i&pinan de&okratis Likert &endorong tingkat keterlibatan dan partisipasi kar'a5an dala& penentuan tuuan dan
penga&bilan keputusan.
&e&ungkinkan
leksibilitas
dala&
9a'a kepe&i&pinan de&okratis
proses pen'usunan anggaran
dan
&e&berikan peluang kepada kar'a5an untuk terlibat dala& perancangan arah organisasi4 &engekspresikan ideide &ereka tentang bagai&ana perusahaan sebaikn'a beroperasi4 dan &e&anaatkan bakat &ereka secara eekti. Dengan pendekatan partisipati4 dibutuhkan 5aktu 'ang lebih ban'ak untuk &en'elesaikan anggaran karena adan'a ko&unikasi dan negosiasi bolakbalik antardeparte&en.
0etapi4
riset
telah
&engungkapkan
bah5a
orang
&engidentiikasikan dirin'a lebih dekat dengan anggaran dan &elakukan usaha 'ang lebih besar guna &encapai tuuan 'ang din'atakan ketika &ereka berpartisipasi dala& &enetapkan tuuan ini. #. -tabilitas Lingkungan @rganisasi ;aktor lainn'a 'ang &e&engaruhi lingkungan perencanaan adalah lingkungan eksternal. Lingkungan tersebut &eliputi ikli& politik dan
13
ekono&i4 ketersediaan pasokan4 struktur industri 'ang &ela'ani organisasi4 hakikat persaingan4 dan lain sebagain'a. Lingkungan 'ang stabil &engenakan resiko 'ang terbatas dan &e&ungkinkan proses penetapan tuuan &enadi de&okratis dan partisipati. Lingkungan 'ang berubah dengan cepat &enghasilkan situasi 'ang beresiko tinggi.Perubahan 'ang dra&atis dala& tingkat bunga4 luktuasi nilai tukar &ata asing4 dan se&akin &eningkatn'a persaingan dari luar negeri adalah beberapa kasus di antaran'a.>ntuk &enghadapi perubahan se&aca& itu4 keputusan harus dibuat dengan cepat dan tegas.Pen'esuaian tuuan danC atau strategi 'ang sering &ungkin diperlukan. Dala& kasuskasus ini4 ga'a kepe&i&pinan otoriter telah terbukti lebih eisien dibandingkan dengan ga'a kepe&i&pinan 'ang de&okratis dan partisipati. 2.. K+$e*K+$e* Ke*r(lak"a 3a! Rele-a
Konsepkonsep Keperilakuan 'ang ele,an dala& Proses Pen'usunan Anggaran sebagai berikut: 2..1. Ta%a* *eeta*a t"'"a
-ela&a tahap penetapan tuuan4 tuuan u&u& dari &anae&en puncak ditere&ahkan ke dala& targettarget 'ang pasti dan dapat diukur bagi organisasi serta bagi setiap subunit uta&a (pusatpusat pertanggunga5aban%. @rangorang di dala& organisasi bertanggunga5ab untuk &enentukan sasaran
dan
&enetapkan tuuan. @rangorang dala& organisasi uga bertanggunga5ab atas pencapaian sasaran dan tuuan tersebut. Dengan de&ikian4 ase penetapan tuuan dari perencanaan penuh dengan kekurangan dala& perilaku. 2..1.1. Ke$elara$a t"'"a
Masalah uta&a 'ang diu&pai dala& tahap penetapan tuuan adalah &encapai suatu tingkat keselarasan tuuan atau ko&patibilitas 'ang &ungkin di antara tuuantuuan organisasi4 subunitsubunitn'a (di,isi atau departe&en%4 dan anggotaanggotan'a 'ang berpartisipasi. Keselarasan tuuan atau ko&patibilitas
1#
akan teradi ketika indi,idu &e&andang bah5a kebutuhan pribadin'a dapat dipenuhi dengan &encapai tuuan organisasi. 6ika tuuan organisasi dipandang sebagai alat untuk &encapai tuuan pribadi atau untuk &e&enuhi kebutuhan pribadi4 &aka tuuan organisasi akan &e&oti,asi kar'a5an untuk &en'elesaikan tindakan 'ang diinginkan. 2..1.2. Part($(*a$(
Partisipasi dala& proses pen'usunan anggaran diklai& oleh sebagian besar orang sebagai obat &uarab untuk &e&enuhi kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri dari para anggota organisasi. Partisipasi adalah suatu 2proses penga&bilan keputusan bersa&a oleh dua bagian atau lebih pihak di &ana keputusan tersebut akan &e&ilik da&pak &asa depan terhadap &ereka 'ang &e&buatn'a. Dengan kata lain4 pekera dan &anaer tingkat ba5ah &e&iliki suara dala& proses &anae&en. Ketika diterapkan kepada perencanaan4partisipasi &engacu pada keterlibatan &anaer tingkat &enengah dan ba5ah dala& penga&bilan keputusan 'ang &engarah pada penentuan tuuan operasional dan penetapan sasaran kinera. Keterlibatan tersebut dapat ber,ariasi dari han'a sekedar hadir pada perte&uanperte&uan anggaran sa&pai pada partisipasi dala& diskusi 'ang berkaitan dengan ke5aaran dari kuota penualan dan target produksi dan pada hak untuk &elakukan negosiasi dala& &enetapkan sasaran dari orang itu sendiri. Ha&pir se&ua studi &engenai partisipasi dala& proses &anae&en &en'i&pulkan bah5a partisipasi &enguntungkan organisasi. Partisipasi telah &enunukkan da&pak positi terhadap sikap kar'a5an4 &eningkatkan kuantitas dan kualitas produksi4 dan &eningkatkan kera sa&a diantara &anaer. Na&un4 =ecker dan 9reen &ene&ukan bah5a ketika hal tersebut diterapkan dala& situasi 'ang salah4 partisipasi dapat &enurunkan &oti,asi dan usaha kar'a5an untuk &encapai tuuan organisasi.
17
=an'ak studi &engenai penga&bilan keputusan secara partisipati tidak &en'etuui suatu or&at eksklusi 'ang diinginkan untuk partisipasi kar'a5an 'ang akan bekera di se&ua organisasi. 0erdapat relati,e sedikit diskusi atau kesepakatan &engenai kedala&an4 lingkup4 atau bobot partisipasi. +aitu4 tidak ada pandangan 'ang seraga& &engenai siapa 'ang sebaikn'a berpartisipasi (kedala&an%4 enis keputusan di&ana &ereka sebaikn'a berpartisipasi (lingkup%4 atau tingkat kekuasaan partisipan dala& keputusan akhir (bobot%. Dala& pengertian 'ang lebih luas4 partisipasi &erupakan inti dari proses de&okratis dan oleh itu tidaklah ala&iah ika diterapkan dala& struktur organisasi 'ang otoriter. Dengan de&ikian4 dala& organisasi besar dan birokratis 'ang dikelola secara sentral4 partisipasi dala& &enentukan tuuan dan &enetapkan sasaran akan berdasarkan deinisi terbatas pada sekelo&pok eksklusi puncak. Perusahaan dengan ga'a kepe&i&pinan de&okratis danCatau organisasi 'ang terdesentralisasi &e&ungkinkan partisipasi &anae&en 'ang lebih besar dala& keputusan penetapan anggaran. =an'ak dari perusahaan ini &endorong baik &anaer tingkat ba5ah &aupun kar'a5an untuk &e&berikan kontribusi kepada proses perencanaan. -alah satu alasann'a adalah bah5a orang bereaksi secara berbeda terhadap ke&ungkinan untuk berperan dala& &enetapkan standar kinera &ereka sendiri. Kar'a5an 'ang otoriter danCatau sangat bergantung dapat &erasa teranca& oleh ke&ungkinan untuk &enadi bagian dari proses penga&bilan keputusan. Mereka akan &erasa lebih n'a&an ika &ereka &eneri&a instruksi 'ang elas dan tegas &engenai batas pengeluaran dan standar kinera. Di pihak lain4 orang dengan independensi 'ang kuat dan kebutuhan akan harga diri akan &au ketika diperbolehkan untuk berpartisipasi dala& &e&or&ulasikan sasaran kinera &ereka sendiri. Alasan lain &engapa partisipasi &ungkin tidak berhasil adalah bah5a tidak ada usaha serius 'ang dibuat untuk &ena&in partisipasi dan kera sa&a dari para &anaer tingkat ba5ah dan kar'a5an.
1?
1.
Ma/aat *art($(*a$(
-alah satu &anaat dari partisipasi 'ang berhasil adalah bah5a partisipan &enadi terlibat secara e&osi dan bukan han'a secara tugas dala& pekeraan &ereka. Patisipasi dapat &eningkatkan &oral dan &endorong inisiati 'ang lebih besar pada
se&ua
tingkatan
&anae&en.
Partisipasi 'ang
berarti uga
&eningkatkan rasa kesatuan kelo&pok4 'ang pada gilirann'a cenderung untuk &eningkatkan kera sa&a antar anggota kelo&pok dala& penetapan tuuan. 0uuan organisasi 'ang dibantu penetapann'a oleh orangorang tersebut ke&udian akan dipandang sebagai tuuan 'ang selaras dengan tuuan pribadi &ereka. Proses ini disebut dengan internalisasi tuuan. Kurangn'a internalisasi tuuan dapat &eni&bulkan konlik antara tuuan pribadi indi,idual dan tuuan 'ang terkait dengan kar'a5an. Karena tuuan dan kebutuhan
pribadi
biasan'a
&endo&inasi
tuuan
organisasi4
kurangn'a
internalisasi tuuan dapat dihubungkan dengan penurunan dala& &oral produkti,itas. Ketika orang &enginternalisasi dan &eneri&a tuuan organisasi4 dan ketika terdapat tingkat kesatuan kelo&pok 'ang tinggi4 &aka pers'aratan untuk eisiensi 'ang &aksi&al dala& pencapaian tuuan akan tercapai. 2. Bata$a )a *er#a$ala%a *art($(*a$(
Partisipasi dala& penetapan tuuan &e&pun'ai keterbatasann'a tersendiri. Proses partisipasi &e&berikan kekuasaan kepada para &anaer untuk &enetapkan isi dari anggaran &ereka. Kekuasaan ini bisa digunakan dengan cara 'ang &e&iliki konsekuensi disungsional bagi organisasi itu. -ebagai contoh4 para &anaer bisa &e&asukkan 2slack organisasional ke dala& anggaran &ereka. -lack adalah selisih antara su&ber da'a 'ang sebenarn'a diperlukan untuk secara eisien &en'elesaikan suatu tugas dan u&lah su&ber da'a 'ang lebih besar diperuntukkan
bagi
tugas
tersebut.
Dengan
kata
lain4
slack
adalah
penggele&bungan anggaran. =eberapa orang beragu&entasi bah5a seu&lah kecil slack diperlukan karena &engurangi sebagian tekanan dan &e&ungkinkan
1$
berpadun'a tuuan pribadi dan organisasi4 sehingga &e&buat keselarasan tuuan lebih &ungkin teradi. 0etapi4 slack 'ang berlebihan elas &erugikan kepentingan organisasi. -lack 'ang berlebihan &e&buat batas pengeluaran4 kuota produksi4 dan standar kinera &enadi tidak berarti. Masalah slack 'ang berlebihan dapat diatasi ika &anae&en puncak &enetapkan prosedur 'ang eekti untuk tinauan &endala& sela&a proses pen'usunan anggaran. 6ika tuuan anggaran terlalu &udah untuk dicapai karena adan'a slack atau actoraktor lain 'ang diti&bulkan dari partisipasi dala& proses pen'usunan anggaran4 &aka &anaat &oti,asional &enadi &ini&al atau tidak ada sa&a sekali. 6ika di lain pihak4 tuuan dianggarkan terlalu sulit untuk dicapai dan kinera actual &ulai &en'i&pang secara tidak &enguntungkan dari standar4 orang akan &encoba &e&perbaiki kinera &ereka pada a5aln'a. Akan tetapi4 ika pen'i&pangan anggaran &enadi se&akin besar4 &aka orang pada akhirn'a akan &enadi kecil hati dan &en'erah untuk &e&perbaiki situasi tersebut. 6elas bah5a bukanlah
kepentingan
perusahaan untuk &e&buat orang &enadi begitu kecil hati.
Anggaran tersebut ke&udian dii&ple&entasikan &elalui ko&unikasi kepada kar'a5an kunci dala& organisasi. Hal ini &enginor&asikan kepada &ereka &engenai harapan &anae&en4 alokasi su&ber da'a4 kuota produksi4 dan tenggang 5aktu. >ntuk &e&buat anggaran bekera4 se&ua kar'a5an harus belaar untuk &elihatn'a sebagai 5ahana positi untuk tindakan organisasi dan sebagai perbaikan dan bukan sebagai beban atau senata &anae&en.
1"
2..2.1. Pe!k+#"(ka$(a A!!ara
Pengontrol
atau
direktur
perencanaan
bertanggung
a5ab
&engi&ple&entasikan anggaran. Hal ini dicapai dengan &engko&unikasikan sasaran operasional 'ang disetuui kepada orangorang ditingkat organisasi 'ang lebih rendah. >ntuk &enghilangkan beberapa &asalah potensial4 pengontrol harus &enere&ahkan sasaran organisasi secara keseluruhan kedala& sasaran 'ang dapat dipaha&i bagi setiap subunit organisasi. -elain bertuuan untuk &enginor&asikan &anaer tingkat ba5ah &engenai tanggung a5ab &ereka4 ko&unikasi atas sasaran anggaran uga di&aksudkan untuk &e&enangkan keperca'aan dari kar'a5an tingkat ba5ah. -ebagai
contoh4
ika &anae&en
puncak
&e&iliki
keraguan atas
ke&ungkinan &encapai tuuan organisasi4 persepsi ini dapat diko&unikasikan dengan kurang hatihati kepada ba5ahan serta &endorong perilaku 'ang tidak diinginkan. Dengan de&ikian4 &anae&en puncak harus &e&astikan bah5a tuuantuuan realistis telah ditetapkan. Ke&udian4 &anae&en puncak dapat &enunuukkan
ke'akinan
dala&
&en'usun
anggaran
'ang
akan
&enginspirasikan perilaku ba5ahan 'ang diinginkan. 2..2.2. Ker'a $a#a )a K++r)(a$(
<&ple&entasi anggaran 'ang berhasil &e&butuhkan kera sa&a dari orangorang dengan beraneka raga& ketera&pilan dan bakat. Direktur perencanaan sebaikn'a &e&perti&bangkan sepenuhn'a bah5a konlik 'ang &uncul di dala& kelo&pok dapat &engurangi kera sa&a antarsubunit. Masalah&asalah
ini
harus
ditangani
segera setelah
dideteksi
guna
&enghindari konsekuensi organisasional 'ang lebih serius. Koordinasi adalah seni &enggabungkan seluruh su&ber da'a organisasi secar eekti. Dari sudut pandang keperilakuan4 hai ini berarti &enggabungkan bakat dan kekuatan dari setiap partisipan organisasi dan &e&buatn'a beruang untuk &encapai tuuan 'ang sa&a. Dengan de&ikian4
1*
pengetahuan kar'a5an &engenai struktur organisasi adalah penting untuk ko&unikasi dan kera sa&a 'ang berhasil. >ntuk &e&buat segala sesuatun'a dilakukan4 orang harus &engetahui peran 'ang di&ainkan oleh orang lain baik dala& organisasi or&al &aupun inor&al. Direktur perencanaan &e&erlukan lebih dari sekedar pe&aha&an teknis atas di&ensi keuangan organisasi.
0uuantuuan 'ang dianggarkan arang dicapai tanpa &e&antau ke&auan kar'a5an secara kontinu terhadap pencapaian tuuan &ereka. Dala& tahap pengendalian dan e,aluasi kinera4 kinera aktual dibandingkan dengan
standar
'ang
dianggarkan
guna
&enentukan
bidangbidang
per&asalahan dala& organisasi tersebut dan &en'arankan tindakan 'ang sesuai untuk &e&perbaiki kinera 'ang diba5ah standar. Perbandingan antara bia'a aktual dan bia'a 'ang dianggarkan uga akan &engindikasikan kinera diatas anggaran. 2..&.1. La*+raLa*+ra K(er'a
>ntuk &e&pertahankan kendali atas bia'a dan &enaga agar kar'a5an ter&oti,asi ke arah pencapaian sasaran4 laporan kinera sebaikn'a disusun dan didistribusikan paling tidak secara bulanan. Penerbitan laporan kinera 'ang tepat 5aktu &e&iliki da&pak &endorong pada &oral kar'a5an. 8isisensi u&pan balik kinera akan &eningkatkan eisiensi organisasi dengan &engindikasikan sasaran 'ang harus dire,isi untuk siklus perencanaan 'ang berikutn'a. Manaer dapat &en'i&pulkan halhal tersebut dari 'ang diketahui &engenai tingkat aspirasi. Karena tingkat aspirasi naik ketika kinera 'ang ber5uud berhadapan atau &elebihi anggaran4 kinera aktual &e&enuhi atau
!
&ela&paui anggaran4 kinera 'ang &enguntungkan dapat &enandai bah5a sasaran tersebut sebaikn'a dinaikkan unti &en'esuaikan dengan tingkat aspirasi 'ang baru. Laporan kinera uga dapat &endororng kar'a5an untuk &erasakan tekanan4 kegelisahan4 iri hati4 ke&urahan4 kecil hati4 dan seterusn'a. Kita &engetahui dari il&u pengetahuan sosial bah5a orang 'ang akan bertindak berdasarkan pada sesuatu 'ang &ereka pikirkan atau rasakan. Dengan de&ikian4 direktur perencanaan sebaikn'a sangat sensiti terhadap reaksi &anusia dengan laporan kinera.
BAB III PENUTUP
&.1. Ke$(#*"la
Anggaran &erupakan suatu rencana 'ang disusun secara siste&atis 'ang &eliputi seluruh kegiatan perusahaan dan din'atakan dala& unit (satuan% &oneter dan berlaku untuk angka 5aktu (periode% &endatang. Anggaran &e&iliki beberapa ungsi 'ang &enadikan suatu kinera organisasi dapat terlaksana dengan baik atau dapat dikatakan bah5a anggaran bisa diadikan sebagai alat pengendalian &anae&en dala& &ene&ukan kekuatan serta kele&ahan dari organisasi tersebut. 0erdapat tiga tahapan pandangan perilaku dala& proses pen'usunan anggaran diantaran'a penetapan tuuan4 i&ple&entasi4 pengendalian dan e,aluasi kinera. 0ahapan tersebut arus dilakukan secara siste&atis agar ika teradi kesalahan akan terdeteksi lebih a5al. Dari pen'usunan anggaran tersebut dapat &e&unculkan konsekuensi disungsional antara lain rasa tidak perca'a4 resistensi4 konlik internal serta eek sa&ping lain 'ang tidak diinginkan.
1
DAFTAR PUSTAKA
http:CCir&a'uni.blogspot.co.idC!1C!?Caspekkeperilakuanpada perencanaan.ht&l Lubis4 Aran