Apa contoh tindakan warga negara yang dapat dilakukan sebagai upaya bela negara? Dalam kondisi negara aman dan damai upaya bela negara yang dapat dilakukan antara lain: 1. Siswa SMP dapat mejaga rumahnya dari gangguan binatang yang mungkin dapat membahayakan anggota keluarga. Gangguan manusia lainnya misalnya pencuri atau gangguan terhadap kenyamanan keluarga
2. Melalui organisasi kemasyarakatan yang diatur oleh Udang-undang misalnya, Keamanan Rakyat (KAMRA), Perlawanan Rakyat (WANRA), Pertahanan Sipil (HANSIP) Dalam sehari- hari, kita bisa bela negara dengan: ngaku kalo kita org indonesia di negara manapun kita berada, terus selain ngaku dan bangga sama negara kita sendiri, kita juga harus merawat Indonesia, minsalnya bantu org miskin, rec ycle sampah yg musti di recycle, jgn menebang pohon terus terusan, jangan hancurin laut Indonesia yg besar dan indah itu, abis itu stop perang!!! , lebih baik kurangin tempat diskotik atau tempat yg haram itu, dan mendingan lampu yg banyak itu sumbangin di kota lain di Indonesia yg nggak punya lampu... contoh tindakan warga negara yang dapat dilakukan sebagai upaya bela negara? Dalam kondisi negara aman dan damai upaya bela negara yang dapat dilakukan antara lain: 1. Siskamling. Dengan kegiatan Siskamling maka keamanan dan ketertiban masyarakat akan tetap terpelihara 2. Menanggulangi akibat bencana alam. Membantu sesama manusia merupakan perbuatan terpuji. Misalnya membantu meringankan beban yang tertimpa musibah bencana alam seperti kebakaran, kebanjiran, tanah longsor, gempa bumi dan contoh lainnya. Membantu sesama manusia dapat memperkokoh keutuhan masyarakat, karena bantuan yang diberikan akan menimbulkan simpati dan empati, dan saling merasakan (tenggang rasa). 3. Belajar dengan Tekun. Kegiatan bela negara dapat dilakukan oleh pelajar di sekolah melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Menurut UU No. 3 Th. 2002 pasal 9 ayat 2 menyebutkan keikut sertaan warga negara dalam upaya bela negara di antaranya melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kegiatan extra kurikuler seperti kepramukaan, PMR, Paskibra merupakan kegiatan bela negara.
Bentuk-Bentuk Usaha Pembelaan Negara
1.
2.
3.
4.
Mengingat tidak mudahnya kemerdekaan yang diperoleh oleh bangsa Indonesia, sudah selayaknya kita sebagai warga negara Indonesia bersatu menjalin persatuan dan kesatuan untuk membangun bangsa dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Salah satu upaya warga negara Indonesia dalam mengisi kemerdekaan adalah upaya pembelaan terhadap negara meskipun tidak harus dengan kekuatan senjata dan fisik. Hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara diatur lebih lanjut dalam undang-undang. Seperti diatur dalamUndang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Pasal 9 Ayat (1) menerangkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Hal ini lebih dipertegas lagi dengan Pasal 9 Ayat (2) yang menerangkan bahwa keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), diselenggarakan melalui: Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan merupakan kemampuan warga negara dalam usaha meningkatkan hubungan antara warga negara dan negara. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta kepada tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, setiap warga negara harus mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambung an dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional. Seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945. Pendidikan kewarganegaraan diberikan disemua jenjang pendidikan dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Pelatihan Dasar Kemiliteran Secara Wajib Pelatihan dasar kemiliteran ini diberikan dalam bentuk latihan sikap kepribadian, seperti militer. Hal ini bertujuan untuk membentuk sikap dan jiwa patriotisme. Salah satu contohnya adalah Resimen Mahasiswa (Menwa). Dalam organisasi kemahasiswaan, seperti Menwa menerapkan dasar-dasar kemiliteran. Pelatihan yang dilakukan oleh Menwa merupakan salah satu upaya bela negara. Selain Menwa, ada organisasi lain yang dapat diikuti oleh siswa SMP yang dapat menerapkan pelatihan dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Palang Merah Remaja (PMR), dan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Pengabdian sebagai Prajurit Tentara Nasional Indonesia Dalam UUD 1945 pasal 30 Ayat (2) dinyatakan “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian negara Republik Indonesia sebagai kekuatan pendukung.” Pasal tersebut mengisyaratkan bahwa menjadi prajurit TNI merupakan pelaksana an dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI melalui syarat-syarat tertentu. Pengabdian Sesuai dengan Profesi Upaya dalam bela negara tidak hanya dilakukan melalui cara atau profesi militer saja, tetapi banyak pengabdian dan usaha bela negara sesuai dengan profesi misalnya, sebagai pelajar usaha yang dapat dilakukan adalah mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan prestasi dibidang akademik maupun nonakademik. Tidak sedikit para siswa Indonesia yang berprestasi ditingkat internasional, seperti mengikuti Olimpiade Fisika. Prestasi lainnya dapat dijadikan
1. 2. 3.
1.
2.
3.
4.
contoh dalam upaya bela negara, seperti ilmuwan yang menemukan teknologi komunikasi, dokter yang membantu pengobatan bagi prajurit TNI yang sakit, dan banyak lagi profesi lainnya yang dapat mendukung dalam upaya bela negara. Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Upaya bela negara, selain kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. Keterlibatan warga negara dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Contoh pelaksanaan yang dapat dilakukan dalam upaya bela negara di antaranya melalui Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri atas berbagai unsur berikut. Perlawanan Rakyat (Wanra) berfungsi membantu TNI dalam keadaan darurat perang dan terlibat langsung di medan perang. Keamanan Rakyat (Kamra) adalah kelompok rakyat yang berada di bawah binaan Polri yang bertugas membantu tugas-tugas polisi dalam menjaga keamanan. Pertahanan Sipil (Hansip) berfungsi menjaga keamanan masyarakat dalam lingkunganlingkungan di daerah. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat, melainkan sebagai upaya sosialisasi "konsep bela negara." Tugas pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, melainkan hak dan kewajiban seluruh warga negara Republik Indonesia. Salah satu usaha pembelaan terhadap negara yang dapat dilakukan adalah mengamalkan sila-sila Pancasila secara serasi dalam satu kesatuan yang utuh. Usaha dan sikap yang dapat ditunjukkan dalam usaha pem belaan terhadap negara adalah menumbuhkembangkansemangat dan sikap rela berkorban membangun bangsa. Kita sebagai pelaku pembangunan sangat diharapkan memiliki semangat dan sikap rela berkorban membangun bangsa. Semangat dan sikap rela berkorban ter sebut dapat ditampilkan dalam kehidupan seharihari sesuai dengan tugas dan kemampuan kita masing-masing. Sikap yang dapat ditunjukkan tersebut, di antaranya sebagai berikut. Menumbuhkan semangat dan sikap hidup lebih baik dan lebih maju. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara giat belajar dan giat bekerja, optimis terhadap masa depan, tidak boros dan tidak bergaya hidup mewah, serta menumbuhkan semangat gemar menabung. Memiliki semangat dan sikap ingin berperan serta dalam usaha-usaha pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara taat membayar pajak, taat hukum, ikut serta dalam menjaga keamanan, serta menjaga kehormatan dan martabat bangsa di hadapan dunia internasional. Menumbuhkembangkan semangat dan sikap rela berkorban dalam masa pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara sehat jasmani dan rohani, tahan derita dan tahan uji, selalu tegar menghadapi masalah, cekatan dalam bertindak, berpendirian teguh, siap menanggung risiko, bertanggung jawab, serta berani membela kebenaran dan keadilan. Memiliki semangat dan sikap untuk mengembangkan inovasi (pembaruan) dalam berbagai hal. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara terbuka terhadap perubahan, menerima dengan selektif budaya asing, menolak tegas kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, mengubah pola hidup dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan sendi-sendi kehidupan yang baik, serta selalu bangga sebagai bangsa dan warga negara Indonesia.
1. 2. 3.
4.
1.
2.
a. b. 3.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, selalu mengedepankan musyawarah dalam mengambil suatu keputusan, dan memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sikap-sikap seperti ramah tamah, suka menolong, gotong royong, tenggang rasa, dan toleransi merupakan hal yang selalu dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk dapat menumbuhkan semangatsemangat tersebut yang pada gilirannya akan meningkatkan semangat kebangsaan, perlu ditanamkan hal-hal berikut. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan (bukan sekadar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional dan terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate), bebas KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan atau undang-undang). Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air yang mempertahankan semangat juang untuk membela negara, bangsa, dan tanah air serta mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara. Selain itu, negara Indonesia merupakan negara kesatuan dari kumpulan gugusan pulau pulau besar dan kecil (Nusantara) yang membentang, dengan potensi sumber daya yang kaya dan melimpah. Untuk mengelola sumber daya tersebut demi tercapainya pembangunan nasional yang akan menyejahterakan rakyat, bangsa Indonesia harus memiliki cara pandang nasional yang sama. Hal ini diperlukan agar pembangunan yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan tujuannya. Untuk menghindari rusaknya sendi-sendi pembangunan akibat para pelaku pembangunan yang tidak memiliki wawasan yang sama, ditetapkanlah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ideologi nasional yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermanfaat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijakan dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara secara konsepsi terdiri atas tiga unsur dasar di antaranya sebagai b erikut. Wadah (Contur ) Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup seluruh wilayah Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan penduduk dengan keragaman budayanya. Negara Kesatuan Republik Indonesia harus memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Isi (Content) Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yang esensial sebagai berikut. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional. Tata Laku (Conduct) Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri atas tata laku batiniah dan lahiriah. Dengan memerhatikan arti Wawasan Nusantara tersebut, secara geografis dapat
disimpulkan, Kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan melihat kesatuan politik, ekonomi, social budaya, dan hankam. Hal ini tentu akan menciptakan kemungkinan yang lebih besar terhadap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa. Pada akhirnya akan menumbuhkan sikap bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia. Sikap bangga terhadap bangsa dan negara ini, di antaranya cinta tanah air dan bangsa, menjunjung tinggi serta selalu menjalin semangat persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan, senantiasa dan cinta menggunakan produk hasil produksi dalam negeri, serta senantiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam situasi resmi maupun dalam percakapan sehari-hari.
Bela negara Bela negara
Karmila Sari 1DA02 (44212027) Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara Nonfisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut. Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya israel dan iran) dan singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenu hi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang/ Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard. Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadan g disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personel militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.
Pengertian bela negara di Indonesia Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syaratsyarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang[1]. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.[2] Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Pengertian Bela Negara ( UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 )
Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara Unsur Dasar Bela Negara 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara Rela berkorban untuk bangsa & negara Memiliki kemampuan awal bela negara Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” Dan “syarat-syarat tentang pembelaan diatur oleh UU.” Jadi sudah jelas, mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, dan hambatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Contoh-Contoh Bela Negara : 1. 2. 3. 4.
Melestarikan budaya Belajar dengan rajin bagi para pelajar Taat akan hukum dan aturan-aturan negara Dll.
Dasar hukum
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara : 1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional. 2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat. 3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988. 4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI. 5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3. 7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. 8. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih 1. Landasan Idiil ; Pancasila 2. Landasan Konstitusional ; UUD 1945 (Amandemen) 11. Pendidikan Bela Negara
Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara, setiap negara membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh . Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara. Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum, khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat. Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional. Ketiga, kepentingan masa depan, khususnya dikaitkan dengan potensi ancaman di masa yang akan datang. Negara besar yang kuat secara militer dan atau kuat secara ekonomi-politik, merupakan ancaman yang potensial sebagai terorisme negara di masa yang datang. Sebagai contoh kasus penyerangan ke Irak. Kendati tidak mengantongi izin PBB, AS yang merasa kuat secara ekonomi dan militer, kemudian melaksanakan penyerangan ke Irak. Hal demikian, menjadi preseden dan indikasi bahwa negara yang kuat secara ekonomi dan militer, potensial menjadi terorisme negara kepada negara-negara lain. Dengan mengatasnamakan melawan terorisme, negara besar dapat menjadi negara teroris. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (2) Usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui Sishankamrata (TNI sebagai komponen Utama dan Rakyat sebagai komponen Pendukung).
c. Landasan Operasional ; UU No. 3 Tahun 2002 (lihat Pengertian Bela Negara ).
Wujud bela negara ( UU No 3 Tahun 2002 )
a. Pendidikan Kewarganegaraan b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela d. Pengabdian sesuai profesi
Contoh-Contoh Bela Negara : Melestarikan budaya o Belajar dengan rajin bagi para pelajar o Taat akan hukum dan aturan-aturan negara o Arti penting pembelaan negara o
a. Sebagai syarat berdirinya suatu negara b. Untuk melindungi kedaulatan negara c. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.
Alasan bela negara
a. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan b. Ingin memajukan Negara c. Mempetahankan Negara jangan sampai dijajah kembali d. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa di mata dunia internasional.
Bentuk-bentuk bela negara
a. Secara Fisik Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses Pembangunan). b. Secara Non Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya.
Wujud bela negara bagi pelajar
a. Lingkungan Keluarga ; Memahami hak dan kewajiban dalam keluarga, menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga, Demokratis, menjaga nama baik keluarga dll b. Lingkungan Sekolah ; Patuh pada aturan sekolah, berkata dan bersikap baik, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, tidak ikut tawuran dll c. Lingkungan Masyarakat ; Aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk kepentingan masyarakat d. Lingkungan berbangsa dan bernegara ; Menghormati jasa Pahlawan, berani mengemukakan pendapat, melestarikan adat dan budaya asli daerah.
Pengertian pertahanan negara
Segala usaha untuk mempertahakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa dari segala bentuk ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara
Pengertian ancaman
Setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.
Jenis-jenis ancaman
a. Ancaman Militer ; Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir yang dinilai dapat mengancam kedaulatan negara.
Spionase Sabotase Aksi teror bersenjata Agresi Pelanggaran wilayah Bentrokan bersenjata Perang saudara
b. Ancaman Non Militer ; Ancaman yang mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara
Aksi radikalisme Konflik komunal Terorisme Gerakan separatis
Kejahatan lintas negara Kegiatan imigrasi lengkap Gangguan keamanan Polusi