Analisa Perhitungan Umur Bantalan Pada Lori Pengangkut Buah Kelapa Sawit
Lori buah adalah alat untuk mengangkut dan tempat merebus buah lori yang diisi penuh dan merata sekitar 4 – 4,5 ton/lori pada PT. Agrasawitindo Bengkulu Tengah. Pada lori buah terdapat beberapa komponen seperti bantalan, poros dan lainlain. Pada saat perebusan lori beker!a dengan suhu "4##$. Temperatur tinggi mengakibatkan bantalan rusak atau berumur pendek. %al ini disebabkan pelumas/grease yang digunakan digunakan adalah grease grease tipe Shel dengan n suhu suhu ker!a ker!a Shelll Alva Alvani nia a Grea Grease se HDX HDX 2 denga # # terendah terendah "# $ dan dan suhu suhu ker! ker!aa tert tertin inggi ggi &"'# &"'# $. (ement (ementara ara suhu suhu ker!a ker!a pada stasiu stasiun n # perebusan sebesar &"4# $sehingga pelumas/grease yang digunakan digunakan men)air atau meleleh yang yang menga mengaki kibat batka kan n ball ball bear bearin ing g dan )angka )angkang ng beari bearing ng meng mengal alam amii konta kontak k se)ar se)araa langsung langsung sehingga sehingga bantalan bantalan rusak rusak dan berumur berumur pendek. *ntuk *ntuk mengetahui mengetahui umur bantalan bantalan dan sistem pelumasan bantalan maka dilakukan perhitungan dan analisa umur bantalan pada ker!a praktek ini. +ari hasil analisa dan perhitungan diperoleh beban ekialen -P sebesar "",01 2 dan umur bantalan #,'' !uta putaran dengan waktu operasi '444 !am. Agar Agar bantal bantalan an dapat dapat beker!a beker!a sesuai sesuai dengan dengan umurny umurnyaa hendakn hendaknya ya menggu menggunaka nakan n grease grease dengan !enis L3%P ' yang memiliki high temperature performance limit -%TPL -%TPL sebesar # # &"5# $ dan low temperature limit -LTL sebesar 4# $ agar sesuai dengan suhu ker!a dari bearing pada saat di stasiun perebusan. Analisa perhitungan umur bantalan gelinding pada lori pengangkut buah kelapa sawit dilakukan untuk mengetahui umur bantalan berdasarkan waktu operasi yang distandarkan oleh produsen bantalan -(. Pendahuluan
I.1 Latar belakang PT. Agra (awitindo adalah perusahaan pengolah kelapa sawit men!adi crude palm -$P6 dan inti (kernel) oil -$P6 (kernel) pada pabrik minyak kelapa sawit -P7( dengan kapasitas sekitar 45 ton/!am tandan buah segar -TB(. +alam pengolahan kelapa sawit men!adi $P6 dan da n in inti ti sa sawi witt -k -ker ernel nel te terd rdapa apatt be bebe bera rapa pa st stas asiu iun n ya yang ng ha haru russ di dila lalu luii ya yait itu8 u8 st stas asiu iun n penerimaan buah (fruit reception station), station), stasiun perebusan (sterilizing station) stasiun station) stasiun penebahan (threshing station), station), stasiun pengempaan (pressing station), station), stasiun pemurnian minyak (clarification station), station), stasiun pengolahan inti (kernel recover! station)" Pada stasiun penerimaan buah (fruit reception station) terdapat station) terdapat tempat pemindahan buah (lo (loadi ading ng ram ramp) p) da dan n lo lori ri bu buah ah.. u ung ngsi si da dari ri loa loadin ding g ram ramp p adalah sebaga sebagaii tempa tempatt penampungan sementara TB( dari kebun sebelum diproses dan untuk mempermudah pemindahan TB( kedalam lori buah. Lori buah ber9ungsi untuk menga me ngang ngkut kut,m ,mem emin indah dahkan kan dan te temp mpat at me mere rebus bus TB TB( ( ke me mesi sin n pe pere rebus busan an den denga gan n kapasi kap asitas tas 4 4,5 ton ton/lo /lori ri.. Lor Lorii buah mem memili iliki ki emp empat at buah ban bantal talan an gel gelind inding ing seb sebaga agaii penggerak roda lori dan pelumas bantalan. Pelumas bantalan banta lan yang digunakan adalah adalahShell Shell Alvania Grease HDX 2. 2. Tempera Te mperatur tur pada stas stasiun iun perebu perebusan san buah adalah "4##$ dan lama waktu perebusan adal alaah :# meni nitt sampa paii tempe perrat atu ur merata ke selur uru uh TB(. Temperat atu ur perebusan yang tinggi pada stasiun perebusan mengakibatkan grease/pelumas yang terdapat terdap at pada bantal bantalan an lori men)air. men)air. 3reas 3rease/pelu e/pelumas mas yang men)ai men)airr menyeb menyebabkan abkan ball bearing dan )angkang bearing mengalami kontak se)ara langsung. %al ini menyebabkan bantalan)epat rusak dan umur bantalan men!adi singkat. *ntuk mengetahui umur bantalan dan sistem pelumasan bantalan maka dilakukan perhitungan dan analisa umur bantalan pada ker!a praktek ini.
1.2 Tujuan Tu!uan Tu! uan dari ker!a prakte praktek k ini adalah untuk menget mengetahui ahui umur bantal bantalan an dan sist sistem em pelumasan bantalan pada lori TB(. 1.3 Batasan masalah Bata Ba tasa san n ma masa sala lah h da dala lam m ker ker!a !a pr prakt aktek ek in inii me memb mbaha ahass um umur ur bea beari ring ng da dan n e9 e9ek ek pelumasan pada roda lori buah pengangkut buah kelapa sawit. 1.4 Sistematika penulisan +alam penulisan laporan ker!a praktek ini, terdiri dari beberapa bab dan lampiran. Pada Bab ; Pendahuluan berisi latar belakang, tu!uan, batasan masalah dan sistematika penulisan yang men)erminkan isi dari laporan. Pada Bab ;; Tin!auan pustaka berisi tent te ntan ang g ti tin! n!au auan an pu pust stak akaa me meng ngen enai ai te teor orii da dasa sarr tr trib ibol olog ogi, i, ba bant ntal alan an , mat ater eria iall bantalan, pelumasan, dan proses pengolahan TB( sawit. Pada Bab ;;; 7etodologi berisi prosedur penelitian, material bantalan, alat dan bahan dan perhitungan umur. Bab ;< %asil dan Pembahasan berisi hasil dan pembahasan dari hasil ker!a praktek dan membandingkan dengan literatur literatur.. Pada Bab < Penutup berisi kesimpulan kesimpulan dan saran dari isi laporan ker!a praktek ini. Dasar teori
1.1 Tribologi Tribo Tr ibologi logi ber berasa asall dar darii bah bahasa asa =unan nanii yan yang g ter terdir dirii dar darii kata tri#os yang berart berartii interaksi dan log! log! atau atau logia logia artinya artinya studi. Tribologi adalah studi tentang interaksi atau dari permukaan yang saling bergerak relati9. (e!ak >aman kuno pelumas telah digunakan misa mi saln lnya ya pa pada da pe pera rala lata tan n se sepe pert rtii ro roda da pe pemb mbua uata tan n ke kera ram mik ik,, en engs gsel el pi pint ntu, u, ro roda da kereta ker eta,, sel selun)u un)urr unt untuk uk meny menyere erett bat batu u bes besar/ ar/pat patung ung di 7es 7esir ir dan lai lainl nlain ain.. Tek eknol nologi ogi pelumas dan pelumasan dibahas se)ara ilmiah merupakan pembahasan yang relati9 baru. %ukum %uku m tri tribolo bologi gi dir dirumu umuska skan n per pertam tamaa kal kalii ole oleh h seo seoran rang g ins insiny inyur ur Leo Leonar nardo do da
'.".' riksi (&riction) 3ay 3a ya ya yang ng me mena naha han n ge gera raka kan n sliding atau atau rolling rolling sa satu tu be benda nda te terh rhada adap p benda benda lainnya disebut dengan 9riksi. (alah satu 9aktor yang penting dalam mekanisme operasi sebagian besar peralatan atau mesin mesin adalah 9riksi. riksi besar (high friction) dibutuhkan friction) dibutuhkan pada mur dan baut, klip kertas, pen!epit -tang )atut, sol sepatu, alat pemegang dan lain lain. Pada saat ber!alan agar tidak terpeleset diperlukan gaya 9riksi. riksi !uga diperlukan agar dapat menumpuk pasir, dan lainlain. 2amun disamping itu 9riksi !uga merupakan tahanan tehadap gerakan yang bersi9at merugikan.'#@ tenaga mesin mobil dipergunakan untuk mengatasi gaya 9riksi pada elemen mesin yang bergerak. 6leh karena itu 9riksi ke)il (lo low w friict fr ctiion on)) dikehendaki untuk benda yang bergerak seperti
tenaga mesin (engine) ski, elemen arlo!i/!am dan lainlain. +isamping itu !uga dibutuhkan 9riksi 9rik si konst konstan an (co yaitu tu unt untuk uk rem rem,, dan kopling kopling aga agarr ger gerakka akkan n tid tidak ak (const nstant ant fr frict iction ion ) yai tersendat sendat. Beberapa ratus tahun yang lalu riksi telah dipela!ari sebagai )abang mekanika, sementara ' abad yang lalu hukum dan metode untuk memperkirakan besarnya 9riksi 9riksi telah diketahui. 2amun mekanisme 9riksi, 9riksi, yaitu 9enomena atau proses hilangnya energi energi !ika dua permukaan saling bergesek tidak dapat di!elaskan dengan baik. Penyebab utama 9riksi anta an tara ra du duaa lo loga gam m ke keli lihat hatan anny nyaa ad adal alah ah gay gayaa ta tari rik k -a -ades desi i da daer erah ah ko kont ntak ak(contact (contact region) dar darii pe perm rmuka ukaan an ya yang ng se se)a )ara ra mi mikr kros oskop kopik ik ti tidak dak be berat ratur uran an.. i ika ka dipe diperb rbes esar ar permukaan menyerupai bukit dan lembah. ika ada beban, ketika ' permukaan bersinggungan, dua bukit menempel -adesi atau menyatu atau terkun)i dilembah permukaan dihadapannya. riksi timbul akibat adanya geseran -shearing bukit yang menyatu tersebut dan !uga akibat ketidakteraturan permukaan.tersebut, bagian yang keras tertanam kepada bagian lunak. riksi dari slidding dari slidding dua benda padat yang diperoleh diperoleh dari ekperimen sederhana menghasilkan kesimpulan sebagai berikut8 ". Besarnya 9riksi hampir tidak bergantung pada luas kontak. 7isalkan sebuah bata ditarik diatas me!a maka besar gaya 9riksi 9riksi yang dihasilkan tetaplah sama, baik posisi bata berdidri ataupun tidur. -Leonardo da
oe9isien 9riksi -C tidak memiliki satuan, karena 9riksi dan beban yang diukur dalam satuan satua n gaya -pound atau 2ewton saling meniadakan. (ebagai )ontoh harga koe9isien koe9isien 9riksi D#,5 untuk kasus kasus bata ditarik diatas diatas kayu yang berarti bahwa dibtuhkan gaya sebesar setengah dari berat bata untuk mengatasi 9riksi, dan men!aga bata bergerak se)ara konstan. 3aya 9riksi arahnya selalu selalu berlawanan dengan arah gerak bata. arena 9riksi timbul antara permukaan yang bergerak maka ini disebut 9riksi kinetik (kine (kinetic tic frict friction)" ion)";ni ;ni unt untuk uk membeda mem bedakan kan den dengan gan 9r 9riks iksii sta statik tik (stat (static ic fric friction) tion) yan yang g beke beker!a r!a pad padaa perm permukaa ukaan n yan yang g diam. dia m. %ar %arga ga 9ri 9riksi ksi sta statik tik sel selalu alu leb lebih ih bes besar ar dar darii 9ri 9riksi ksi kin kineti etik k ri riksi ksi rol rollin ling g (rolling friction) te ter! r!ad adii !i !ika ka su suat atu u ro roda da,, sl slin inde derr ataup ataupun un bol bolaa mengg menggel elin indi ding ng be bebas bas di diat atas as permukaan, seperti halnya pada ball tau roller bearing. (umber 9riksi utama dalam gerakan rolling rolling adalah adalah disipasi disipasi energ energii yang melibatkan de9ormasi de9ormasi benda. ika bola keras menggelinding diatas diatas permukaan, permukaan, bola sedikit peyang dan permukaan sedikit legok pada daerah kontak. +e9orm +e9ormasi asi elastik atau kompresi pada daerah kontak tersebut tersebut merupakan penghambat gerakan dan energinya tidak kembali saat benda kembali ke bentuk semula. ?negi yang hilang pada kedua bagian permukaan permukaan sama dengan energi energi yang hilang pada bola yang !atuh dan terpantul. Besarny 9riksi slidding pada umumnya "## sampai "### kali lebih besar dibandingkan dengan 9riksi rolling. euntungan gerakan rolling rolling dipahami oleh manusia pendahulu sehingga ditemukan roda. '.".' eausan (wear) eausan (wear) adal adalah ah hil hilang angnya nya mat materi eri dar darii permuk permukaan aan bend bendaa pad padat at sebagai sebagai akib ak ibat at da dari ri ge gera raka kan n me mekan kanik ik.. e eaus ausan an um umum umny nyaa se seba bagai gai keh kehil ilan angan gan ma mate teri ri ya yang ng
". '.
".
a. b.
'. .
4.
timbul seb timbul sebagai agai aki akibat bat int intera eraksi ksi meka mekanik nik dua per permuk mukaan aan yan yang g ber berger gerak ak sli sliddi dding ng dan dibeban dib ebani. i. ;ni meru merupaka pakan n 9en 9enome omena na nor normal mal yan yang g ter ter!ad !adii !i !ika ka dua per permuk mukaan aan sal saling ing bergesekan, maka akan ada keausan.atau perpindahan materi. $ontohnya uang logam man!adii tumpu man!ad tumpull setel setelah ah lama dipakai akibat bergesekan bergesekan dengan kain dan !ari manusia. manusia. Pensil me!adi tumpul akibat bersesek dengan kertas, !alan men!adi legok atau tumpul akibat digelindingi oleh roda kereta terus menerus. %anya makhluk hidup -sendi tulang yang yan g tid tidak ak rus rusak ak aki akibat bat kea keausa usan n dis disebab ebabkan kan mem memilk ilkii kem kemamp ampuan uan peny penyemb embuhan uhan dir diri. i. +engan +en gan pert pertumb umbuha uhan. n. 2am 2amun un ada !ug !ugaa org organ an yan yang g tid tidak ak punya kem kemamp ampuan uan pul pulih, ih, misalnya gigi. (tudi tentang keausan se)atra sistematik dihampat oleh dua 9aktor utama yaituE Adanya se!umlah mekanisme proses keausan yang beker!a terpisah. esulitan mengukur !umlah ke)il materi yang terlibat. esulitan ini dapat diatas menggunakan teknik penelusuran -tra)er te)hniFues isotop radioakti9 yang memnungkinakn pengukuran !umlah ke)il. +ikenal ada !enis keausan 4 !enis keausan yaitu sebagai berikut 8 Adhesive wear wear ada adala lah h !e !eni niss ya yang ng pa pali ling ng um umum um,, ti timb mbul ul ap apabi abila la te terd rdap apat at ga gaya ya ad ades esii kuatt dia kua dianta ntara ra dua mat materi eri pada padat. t. Ap Apabi abila la dua perm permukaa ukaan n dit ditekan ekan ber bersam samaa maka aka akan n ter! te r!ad adii ko kont ntak ak pa pada da ba bagi gian an yan ang g me meno non! n!ol ol.. Apa pabi bila la di dige gese serr ma maka ka ak akan an te ter! r!ad adii penyambungan dan !ika geseran dilan!utkan akan patah. +an !ika patahan tidak ter!adi pada saat penyambungan maka yang timbul adalah keausan. eausan adesi tidak diinginkan karena dua alasan 8 ehila eh ilanga ngan n mat materi eri pada akh akhirn irnya ya mem membawa bawa pada men menuru urunny nnyanya anya un!u un!uk k ker ker!a !a sua suatu tu mekanisme. Pembentukan partikel keausan pada pasangan permukaan slidding yang sangat rapat dapat menyebabkan menyeba bkan mekanisme terhambat terhambat atau mahkan ma)et, padahal umur perala peralatan tan masih baru. eausan ade dessi be beb berap apaa kali lebih be bessar pada ko kon ndisi tanpa pel elum umaasan dibandingkan kondisi permukaan yang dipplumasi dengan baik. eausan abrasi (a#rasive wear) ter!adi apabila permukaan permukaan yang keras bergesekan bergesekan dengan permukaan yang lebih lunak., meninggalkan goresan torehan pada permukaan lunak. Abra Ab rasi si !u !uga ga bi bisa sa di dise seba babk bkan an ol oleh eh pat patah ahan an par parti tikel kel ke kera rass ya yang ng berg berges eser er di dian anta tara ra dua permuk permukaan aan lun lunak. ak. ra ragmen gmen abr abrasi asi99 yan yang g ada dal dalam am 9lu 9luida ida men mengal galir ir )epa )epatt !ug !ugaa dapat menyeba menyebabkan bkan tert tertorehny orehnyaa permu permukaan, kaan, !ika membentur permu permukaan kaan pada ke)epat ke)epatan an tingii. arena keausan abrasi ter!adii oleh adanya partikel lebih keras dari permukaan masuk sistem, maka pen)egahannya adalah dengan mengeliminasi komtaminan keras. eausan korosi -corrosive -corrosive wear) ter!a ter!adi di ketika )airan atau gas kimia menyer menyerang ang bagian permukaan yang tidak terlindungi oleh proses proses sliding sliding . (e)ara normal , ketika permukaan korosi dihasilkan dihasilkan korosi seperti patina terpel terpelihara ihara tinggal di permu permukaan, kaan, sehingga dengan perlahanlahan selan!utnya terbentuk korosi. Te Tetapi, tapi, !ika dilan!utkan dilan!utkan sliding sliding pada pada tempatnya, aksi sliding menghilangkan bagian permukaan yang bisa melindungi dengan )ara lain melawan korosi selan!utnya, yang mana membawa tempat dengan la!u lebih )epat. )epa t. Perm Permukaa ukaan n yan yang g tel telah ah ter terken kenaa kea keausa usan n kor korosi osi se) se)ara ara umu umum m mem memili iliki ki seb sebuah uah permukaan yang telah mengalami keausan korosi9 umumnya memiliki penampilan relati9 mulus '.' Bantalan/ Bantalan/#earing #earing Bantalan merupakan salah satu !enis elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga sehin gga bantal bantalan an dapat melakukan 9ungsinya 9ungsinya melak melakukan ukan putara putaran n atau gerakan bolak
balik yang berlangsung se)ara halus, aman, dan pan!ang umur. Agar bantalan beserta elemen mesin lainnya dapat beker!a dengan baik bantalan harus kokoh. Prestasi seluruh mesin akan menurun atau tidak dapat ber!alan semestinya apabila bantalan tidak ber9ungsi dengan baik. ;baratkan sebuah gedung bantalan dalam permesinan dapat disamakan perannya dengan pondasi pada gedung.
". a.
b.
'. a. b. ).
'.'." lasi9ikasi Bantalan Bantalan dapat diklasi9ikasikan atau dikelompokkan sebagai berikut8 Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros Bantalan lun)ur. Pada !enis bantalan ini ter!adi gesekan lun)ur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas . Bantalan gelinding. Pada !enis bantalan ini ter!adi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola -peluru, rol atau rol !arum dan rol bulat. Berdasarkan arah beban terhadap poros Bantalan radial. Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros. Bantalan aksial. Arah beban bantalan ini se!a!ar dengan sumbu poros. Bantalan gelinding khusus. Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya se!a!ar dan tegak lurus sumbu poros. '.'.' enis!enis bantalan gelinding Berdasarkan gesekan yang ter!adi antar permukaan bantalan gelinding mempunyai kelebihan memiliki gesekan yang sangat ke)il dibandingkan dengan bantalan lun)ur. 3ambar '.5 memperlihatkan elemen gelinding seperti bola atau rol dipasang diantara )in)in dalam dan )in)in luar . Apabila salah satu )in)in tersebut berputar, bola atau rol akan membuat gerakan gelinding sehingga gesekan diantaranya akan !auh lebih ke)il. *ntuk bola atau rol dengan )in)in yang sangat ke)il maka besarnya beban per satuan luas atau tekanannya men!adi sangat tinggi. (ehingga bahan yang dipakai harus mempunyai ketahanan dan kekerasan yang tinggi. lasi9ikasi bantalan gelinding sama seperti pada bantalan lun)ur yang terdiri atas8 bantalan radial, yang terutama membawa beban radial dan sedikit beban aksial, dan bantalan aksial yang membawa beban yang se!a!ar sumbu poros . Berdasarkan bentuk elemen gelindingnya, dapat !uga dibagi atas bantalan bola dan bantalan rol. (elain itu dapat !uga dibedakan menurut banyak baris dan konstruksi dalamnya. enis bantalan yang )in)in dalam dan )in)in luarnaya dapat saling dipisahkan disebut ma)am pisah.
Gambar 2.1 enis!enis bantalan gelinding
Berdasarkan diameter luar dan diameter dalamnya, bantalan gelinding dapat dibagi atas8 +iameter luar lebih dari 0## mm *ltra besar +iameter luar "0#0## mm Besar +iameter dalam 0#"0# mm (edang +iameter dalam "# mm atau , dan e)il +iameter luar sampai 0# mm +iameter dalam kurang dari "# mm, dan +iameter ke)il +iameter luar 1 mm atau lebih +iameter kurang dari 1 mm 7iniatur '.'. elakuan bantalan gelinding ". emampuan membawa beban aksial Bantalan radial yang mempunyai sudut kontak yang besar antara elemen gelinding dan )in)innya, dapat menerima sedikit beban aksial. enis!enis bantalan seperti bantalan bola ma)am alur dalam, bantalan bola kontak sudut, dan bantalan rol keru)ut merupakan !enis bantalan yang dibebani gaya aksial yang ke)il. Bantalan mapan dapat menyesuaikan diri dengan de9leksi poros. 2amun kemampuan dalam menahan gaya aksial adalah ke)il. Bantalan rol silinder pada umumnya hanya dapat menahan beban radial. Galaupun demikian diantaranya terdapat pula yang mempunyai konstruksi khususuntuk menerima gaya aksial. '. elakuan terhadap putaran +iameter poros d -mm dikalikan dengan putaran per menit n -rpm disebut harga d.n. %arga ini untuk suatu bantalan mempunyai batas empiris yang besarnya tergantung pada ma)am dan )ara pelumasannya. Tabel '." merupakan suatu pedoman dalam peren)anaan bantalan. Bantalan bola alur dalam dan bantalan bola sudut serta bantalan rol silinder pada umumnya dipakai untuk putaran tinggiE bantalan rol keru)ut dan bantalan mapan sendiri untuk putaran sedangE bantalan aksial untuk putaran rendah. %argaharga diberikan dalam table diatas merupakan batas untuk kondisi ker!a terusmenerus dalam keadaan biasa. *ntuk bantalan yang diameter dalamnya dibawah "# mm atau lebih dari '## mm, terdapat
hargaharga yang lebih rendah. +alam hal pelumasan dngan gemuk, hargaharga batas tersebut adalah untuk umur gemuk "### !am. *ntuk pelumasan )elup '',5 kali harga di dalam tabel dapat diterimaE untuk pelumasan dengan pompa 5 kali harga dalam tabgel dapat diterima. Tabel '." %arga batas d.n """"""""""""""""""""(Sularso '*) ………………………
elakuan gesekan Bantalan bola dan bantalan rol silinder mempunyai gesekan yang relati9 ke)il dibandingkan dengan bantalan ma)am lain. Alatalat ukur, gesekan bantalan merupakan hal yang menentukan ketelitiannya. 4. elakuan +alam bunyi dan getaran %al ini dipengaruhi oleh kebulatan bola dan rol, kebulatan )in)in, kekasaran elemen elemen tersebut, keadaan sangkarnya, dan kelas mutunya. aktor lain yang mempengaruhi adalah ketelitian pemasangan, konstruksi mesinnya -yang memakai bantalan tersebut, dan kelonggaran dalam bantalan. Bunyi atau getaran adalah pengaruh gabungan dari pelbagai 9a)tor. (ampai saat ini belum ada peme)ahan yang sempurna d an memuaskan. (ebagai petun!uk, kelakuan bantalan tersebut di atas ditabelkan seperti diperlihatkan dalam tabel '.'. Tabel '.' lasi9ikasi bantalan gelinding serta karakteristiknya (Sularso'*)
lasi9ikasi Beban
adial
?lemen gelindin g
Bola
Bar is
eni s
Be ban radi al
Be ban aks ial
Bar is tun gga l
Alur dala m
(ed ang
(ed ang
7ap an send iriH 7ap an send iri Alur dala m
(an gat rin gan in gan
(an gat rin gan (an gat rin gan in gan
Bar is gan da
(ed ang
arakteristik etah Put anan ara terha n dap tumb ukan (an end gat ah ting gi Tin (ang ggi at renda h Tin (ang ggi at renda h (ed end ang ah
3es eka n
en dah
etel itian
Ting gi
(an gat rend ah en dah
(eda ng
(ili o nde l r
Bul at
3abun gan
Bola
ol eru)ut
Aksial
Bola
(ili nder
er u)ut
'.'.4
Bar eni is s 2, tun 2*H gga l Bar eni is s gan 22 da Bar 7ap is an gan send da iri Bar on is tak tun sudu gga t l 7ag neto Bar on is tak gan sudu da t Baris tunggal Baris gandaH
Baris tunggal dan ganda Baris tunggal, ganda, tigaH Baris tunggal
Ber at
(an gat ber at (ed ang
in gan (ed ang
Ber at (an gat ber at Tid ak dap at
Tid ak dap at
(ed ang
Tingg i
en dah
Ting gi
Tid ak dap at (ed ang
Tin ggi
Tingg i
(ed ang
Ting gi
Tin ggi
Tingg i
Ting gi
(eda ng
Ag ak ber at in gan (ed ang
(an gat ting gi Tin ggi (ed ang
end ah
en dah
Ber at
(ed ang
Tingg i
Ting gi
Ting gi (eda ng
Ag ak ber at
en dah
end ah
en dah
Ting gi
Tingg i
Ting gi
(eda ng
(an gat ber at
(an gat ren dah Ag ak ren dah
Ting gi
(eda ng
Bahan bantalan gelinding $in)in dan elemen gelinding pada bantalan umumnya dibuat dari ba!a bantalan khrom karbon tinggi. Ba!a bantalan dapat memberikan e9ek stabil pada perlakuan panas. Ba!a ini dapat memberikan umur pan!ang dengan keausan sangat ke)il. *ntuk bantalan yang memerlukan ketahanan khusus terhadap ke!utan, dipakai ba!a paduan karbon rendah yang kemudian diberi perlakuan panas dengan sementasi. Ba!a semen yang kedalaman sementasinya dan kekerasan dari inti dan permukaannya adalah sedang, dapat menahan tumbukan yang besarnya beberapa kali kemampuan ba!a bantalan. Bahan untuk sangkar, yang akan mengalami kontak gesekan dengan elemen gelinding, harus tahan aus dan tidak mudah patah. (angkar untuk bantalan ke)il dibuat dengan mengepres pita ba!a yang di9inis dari ba!a karbon rendah atau ba!a plat yang di9inis. *ntuk pemakaian khusus, plat kuningan atau plat ba!a tahan karat !uga sering dipakai. *ntuk bantalan besar dipakai ba!a karbon rendah atau kuningan berkekuatan tinggi. *ntuk beberapa ma)am bantalan putaran tinggi dapat dibuat dari plastik.
(ebagai paku keeling untuk sangkar dipergunakan ba!a karbon rendah bermutu baik. '.'.5
Pemba)aan nomor nominal pada bantalan gelinding +alam praktek, bantalan gelinding standart dipilih dari katalog bantalan. *kuran utama bantalan adalah8 +iameter lubang +iameter luar lebar Lengkungan sudut 2omor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan nomor pelengkap. 2omor dasar yang ada merupakan lambang !enis, lambang ukuran-lambang lebar, diameter luar. 2omor diameter lubang dan lambang sudut kontak penulisannya berariasi tergantung produsen bearing yang ada. Bagian 2omor nominal A$B+ A menyatakan !enis dari bantalan yang ada. ika A berharga # maka hal tersebut menun!ukkan !enis Angular )onta)t ball bearings, double row. " maka hal tersebut menun!ukkan !enis (el9aligning ball bearing. ' maka hal tersebut menun!ukkan !enis spheri)al roller bearings and spheri)al roller thrust bearings. maka hal tersebut menun!ukkan !enis taper roller bearings. 4 maka hal tersebut menun!ukkan !enis +eep grooe ball bearings, double row. 5 maka hal tersebut menun!ukkan !enis thrust ball bearings. : maka hal tersebut menun!ukkan !enis +eep grooe ball bearings, single row. I maka hal tersebut menun!ukkan !enis Angular )onta)t ball bearings, single row. 0 maka hal tersebut menun!ukkan !enis )ylindri)al roller thrust bearings. B menyatakan lambang diameter luar. ika B berharga # dan " menyatakan penggunaan untuk beban yang sangat ringan. ika B berharga ' menyatakan penggunaan untuk beban yang ringan. ika B berharga menyatakan penggunaan untuk beban yang sedang. ika B berharga 4 menyatakan penggunaan untuk beban yang berat. $ + menyatakan lambang diameter dalam *ntuk bearing yang berdiameter '# 5## mm, kalikanlah ' angka lambang tersebut untuk mendapatkan diameter lubang sesungguhnya dalam mm.2omor tersebut biasanya bertingkat dengan kenaikan 5 mm tiap tingkatnya.
'.'.: Perhitungan beban dan umur bantalan gelinding ". Perhitungan beban ekialen (uatu beban yang besarnya sedemikian rupa hingga memberikan umur yang sama dengan umur yang diberikan oleh beban dan kondisi putaran sebenarnya disebut beban ekialen dinamis. ika suatu de9ormasi permanen , ekialen dengan de9ormasi permanen maksimum yang ter!asi karena kondisi beban statis yang sebenarnya pada bagian dimana elmen gelinding me!mbuat kontak dengan )in)in pada tegangan maksimum, maka beban yang menimbulkan de9ormasin tersebut dinamakan beben ekialen statis.
7isalkan sebuah bantalan membawa beban radial Fr (kN) dan beban aksial Fa(kN). 7aka beban ekialen dinamis P(kN) adalah dapat menggunakan persamaan umum sebagai berikut. P=XFr+YFa +imana J adalah 9aktor beban radial pada bantalan dan = 9aktor beban aksial pada bantalan yang dapat dilihat pada tabel '.. Tabel '. aktor9aktor <, J, =, dan Jo, Po++++""(Sularso'*) enis bantalan
Ba nta lan bo la alu r dal am
B B e e b b a a n n p p ut ut ar ar p p d d )i )i n n )i )i n n d lu al ar a m <
Baris tunggal Fa/VFr >e
Fa/VFr ,e Fa/VFr> e
J
J
a/$ oD#, #"4 " D#,# '0 D#,# 5: D#,# 40 D#," " D#," I D#,' 0 D#,4 ' D#,5 :
", '
#,5 :
=
', # ",1 1 ",I " ",5 5 ",4 5 ", " "," 5 ",# 4 ",# #
Baris ganda
"
=
#
J
#,5 :
e
Baris ganda
X Y X Y o o o o
=
', # ",1 # ",I " ",5 5 ",4 5 ", " "," 5 ",# 4 ",# #
Baris tungg al
# , " 1 # , ' ' # , ' : # , ' 0 # , # # , 4 # , 0 # , 4 '
# , :
# , 5
# , :
# , 5
# , 4 4
Ba nta lan bo la su du t
'.'.I
KD' ## D'5# D## D5# D4##
"
", '
#,4 #,4 " #, 1 #, I #, 5
"
",# 1 #,1 ' #,I 0 #,: : #,5 5
#,I # #,: I #,: #,: # #,5 I
",: ",4 " ",' 4 ",# I #,1
# , 5 I # , : 0 # , 0 # # , 1 5 " , " 4
# , 5
# , 4 ' # , 0 # , # , ' 1 # , ' :
"
# , 4 0 # , I : # , : : # , 5 0 # , 5 '
Pelumasan bantalan gelinding Pelumasan bantalan gelinding terutama dimaksud untuk mengurangi gesekan dan keausan antara elemen gelinding dan sangkar, membawa keluar panas yang ter!adi, men)egah korosi dan menghindari masuknya debu. $ara pelumasan ada dua ma)am yaitu pelumasan gemuk dan pelumasan minyak. Pelumasan gemuk lebih disukai karena penyekatnya lebih sederhana, dan semua gemuk yang bermutu baik dapat memberikan umur pan!ang -gambar '.:. $ara yang umum utuk penggemukan adalah dengan mengisi bagian dalam bantalan dengan gemuk sebanyak mungkinE untuk ruangan yang )ukup besar . !ika harga d.n mendekati batas, 4#@ dari seluruh ruangan yang ada dapat diisiE untuk harga d.n kurang dari 5###, pengisian gemuk yang agak berlebihan tidak men!adi keberatan. *ntuk menentukan umur gemuk dapat dipakai
Bila bantalan )elup rapat terhadap kemungkinan masuknya benda asing, umurnya dapat diharapkan sampai tiga kali dari harga diatas.
Pelumasan minyak merupakan )ara yang berguna untuk ke)epatan tinggi atau temperature tinggi. =ang paling populer diantaranya adalah pelumasan )elup. P ada )ara ini, dengan poros mendatar, minyak harus diisikan sampai tengahtengah elemen gelinding yang terendah. Adalah suatu keharusan bahwa temperature minyak di!aga tetap. *ntuk maksud ini, dapat dipakai pipa pendingin, atau sirkulasi air. *ntuk poros tegak, bila berputar di bawah batas ke)epatan, tinggi permukaan minyak harus sedemikian rupa hingga #5#@ dari elemen gelinding ter)elup dalam minyak. *ntuk ke)epatan tinggi dan beban ringan, seperti pada spindle mesin gerinda, pelumasan tetes atau lembab sangat e9ekti9. Pada )ara ini, minyak diteteskan pada elemen gelinding untuk membentuk kelembaban di dalam rumah bantalan. *ntuk ke)epatan sedang dan tinggi dapat dipakai !et pembasah dimana minyak dikabutkan dengan tekanan udara untuk membasahi permukaan yang perlu dilumasi -gambar '.I. Pada harga d.n sangat tinggi dan beban berat, seperti dalam turbin gas, dipakai pelumasan pompa. *kuran no>>le, tekanan minyak, dan !umlah aliran minyak tergantung pada !enis bantalan, harga d.n, dan kondisi ker!a. *ntuk aliran minyak yang besar, sistem pelumasan harus dibuat sedemikian rupa hingga kelebihan minyak akan dikembalikan ke reseroir minyak.
'. Proses pengolahan kelapa sawit -rude palm oil -$P6 dan inti sawit (kernel) merupakan hasil pengolahan dari bahan baku berupa tandan buah segar -TB( kelapa sawit. Perusahaan minyak kelapa sawit -P7( PT. Agrasawitindo dengan kapasitas olah 45 ton/!am tandan buah segar -TB( mengolah kelapa sawit men!adi $P6 dan kernel yang terdiri dari beberapa tahapan dan stasiun yang di!elaskan pada gambar '.0.
'.."
".
(tasiun penrimaan buah (&ruit reception station) Buah yang didatangkan dari perkebunan ditempatkan di stasiun penerimaan buah ini sebelum diolah. +imana pada stasiun ini !umlah TB( dari masingmasing kebun dapat diketahui melalui stasiun ini. Pada stasiun penerimaan buah ini terdiri beberapa tahapan yaitu 8 embatan timbang ($eight .ridge) Tandan buah segar (TBS) yang didatangkan dari perkebunan masyarakat baik dari daerah sekitar pabrik (Bengkulu Tengah) maupun dari luar Bengkulu Tengah yang diangkut menggunakan truk terlebih dahulu ditimbang di jembatan timbang Pada pabrik minyak kelapa sawit ini jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk mengetahui berat Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti ! " menit# kemudian di$atat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan disortir# kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang# selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang ditrima di pabrik
'.
Penyortiran Pada tahap ini buah harus diperiksa dan dipilih agar buah yang diterima pabrik sesuai dengan tingkat kematangannya. (etelah buah disortir sesuai dengan tingkat kematangannya buah tersebut dimasukkan ketempat penimbunan sementara ( %oding ramp )
Gambar 2.9 Penyortiran
/"
Tempat pemindahan buah (%oading ramp) (etelah TB( melewati tahap penyortiran maka TB( tersebut di tempatkan ke penampungan sementara sebelum diproses. (elan!utnya buah
dipindahkan menggunakanloading ramp ke dalam lori. %oading ramp ini ber9ungsi untuk menyaring kotoran pada saat pemasukan TB( kedalam lori.
!uga
Gambar 2.10 %oadin ramp
4.
Lori buah Pada tahapan ini buah dimasukan ke dalam lori buah dengan kapasitas angkut 4 4,5 ton TB(. Lori buah ini !uga ber9ungsi sebagai tempat merebus buah. Lori sebaiknya diisi sesuai dengan kapasitas angkutnya, !ika melebihi kapasitas angkutnya dapat mengakibatkan packing door tergesek buah yang menyebabkan buah !atuh kedalam rebusan. Lori – lori yang telah diisi TB( dari loading rampditarik dengan capstand kemudian dipindahkan kedalam sterilizer untuk direbus dengan system penekanan.
Gambar 2.11 Lori buah '..' (tasiun perebusan (Sterilization station) Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam sterilizer yang ditarik menggunakan $apstand Adapun tujuan perebusan % &
'engurangi peningkatan asam lemak bebas
'empermudah proses pembrodolan pada threser
'enurunkan kadar air
*
'elunakan daging buah# sehingga daging buah mudah lepas dari biji
Tujuan diatas dapat ter$apai semua apabila proses pembrondolan pada threser ter$apai se$ara e+ekti+ Sterilizer memiliki bentuk panjang , m dan diameter pintu #& m -alam sterili.er dilapisi wearing plat setebal &/ mm yang ber+ungsi untuk menahansteam# dibawah sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air $ondesat agar pemanasan didalam sterilizer tetap seimbang -alam proses perebusan minyak yang terbuang /#0 1 -alam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler Uap yang masuk ke sterili.er #2 3 kg4$m # &*//5# dan direbus selama ,/ menit
Gambar 2.12 Sterilizer
'..
(tasiun penebahan -Threshing stasiun (etelah tahapan pada stasiun perebusan selesai, lori buah ditarik keluar menggunakan capstand menu!u tipller . 0ipller merupakan tempat untuk menumpahkan buah kelapa sawit yang sudah direbus dengan sterilizer dengan )ara memutar lori "0#o, setelah seluruh buah kelapa sawit tumpah, buah kelapa sawit tersebut di angkut menggunakan conve!or menu!u stasiun penebahan (threshing stasiun)"
Gambar 2.13 0ipller Pada stasiun ini buah dipisah dari tandan atau !an!angannya dengan )ara membantingbanting TB( yang sudah direbus dan berputar sekitar ''5 rpm. Akibat putaran threser terbantingnya buah pada dinding rotary drum sehingga brondolan terpisah dari !an!anngan, dengan gaya sentri9ugal !an!angan akan terlempar keluar dari rotary drum threshing.
Gambar 2.14 0hreser
'..4
(tasiun pengempaan (1ressing station)
Proses pada stasiun pengempaan (pressing station) adalah proses pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah kelapa sawit dengan proses pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui e9isiensi pengambilan minyak. Proses ini terdiri beberapa tahapan yaitu 8 '" Digester Setelah buah terpisah dari janjangannya# maka buah dikirim ke digester dengan $ara buah masuk ke conveyor under threser yang +ungsinya untuk membawa buah kefruit elevator yang +ungsinya untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi $on6eyor yang kemudian menyalurkan buah masuk ke digester -idalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk pada digester # sedangkan pisau pada bagian dasar digester sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari &
digester ke screw press Adapun +ungsi digester adalah % 'elumatkan daging buah
'emisahkan daging buah dengan biji
'empersiapkan feeding press.
*
'empermudah proses di press.
"
'enaikkan Temperatur
Gambar 2.15 Digester
2"
Screw press ungsi dari Screw 1ress adalah untuk memeras berondolan yang telah di)in)ang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk se)ara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conve!or dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa - twin screw press . 6leh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage minyak dipishkan dari serabut dan bi!i. (elan!utnya minyak menu!u stasaiun )lari9ikasi, sedangkan ampas dan bi!i masuk k e stasiun kernel.
Gambar 2.16 Screw press
'..5
'"
2"
/"
4.
.
4"
5"
(tasiun pemurnian minyak (-larification station) otoran dan unsurunsur yan mengurangi kualitas minyak dipisahkan dan dihilangkan seminimal mungkin pada stasiun pemurnian minyak ini. 7inyak, air, dan kotoran dipisahkan dengan sistem pengendapan, sentrifuge, dan penguapan. Pada stasiun pemurnian minyak ini menggunakan beberapa peralatan sebagai berikut8 Talang minyak (il gutter) 7inyak hasil ekstraksi dari s)rew press ditampung pada talang minyak (oil gutter)yang selan!utnya dilakukan pengen)eran. Pengen)eran ini dilakukan untuk memudahkan pemisahan minyak dengan pasir dan serat yang terdapat didalam minyak, suhu air pengen)eran 0# – 1#o$. Tangki pemisah pasir (Sand trap tank) Sand trap tank ber9ungsi untuk mengurangi !umlah pasir dalam minyak yang akan dialirkan keayakan -saringan, dengan maksud agar ayakan terhindar dari gesekan pasir kasar yang dapat menyebabakan keausan ayakan. Alat ini berdasarkan gaya graitasi yaitu mengendapkan padatan. Ayakan getar (3i#ro screen) Bendabenda yang terikut pada minyak kasar disaring pada ayakan getar(vi#ro screen). Ayakan ini berker!a dengan )ara getaran melingkar atas dan bawah yang terdiri dari dua tingkat ayakan dengan ukuran '# dan 4# mesh yang sering disebut dengandou#le deck . -rude oil tank -$6T 7inyak kasar yang telah disaring ditampung pada )rude oil tank yang selan!utnya dipompakan ketangki pemisah. *ntuk men!aga suhu tetap -0#1#o$ diberikan penambahan panas dengan mengin!eksiakan uap. 5. -ontinous settling tank -$(T -ontinous Settling 0ank ber9ungsi untuk mengendapkan sludge -lumpur yang terkandung dalam minyak kasar, untuk mempermudah pemisahan, suhu dipertahankan 0# – 1#o$ dengan sistem in!eksi uap. +idalam $(T minyak dibagi men!adi tiga bagian, bagian atas adalah minyak yang dikutip dengan bantuan skimer untuk dialirkan kedalam oil tank, bagian tengah merupakan sludge yang masih mengandung minyak yang akan dialairkan ke sludge tank, dan bagian bawah merupakan air untuk menaikan leel minyak. il tank -6T 7inyak yang telah di pisahkan pada tangki pemisah ditampung dalam tangki ini untuk dipanaskan lagi sebelum diolah lebih lan!ut pada oil purifier" il purifier il purifier ber9ungsi untuk memisahkan minyak dengan air dan kotoran – kotoran halus yang masih ada dalam minyak, pemisahan minyak dilakukan dengan gaya sentri9ugal. +engan adanya perbedaan berat !enis antara sludge dengan minyak, maka minyak yang berat !enis " akan naik keatas dan diteruskan ke vacum dr!er untuk mengurangi kadar air. 3acum dr!er 3acum dr!er digunakan untuk memisahkan air dengan minyak dengan )ara penguapan hampa. *ap air yang terkandung dalam minyak akan terhisap pada tekanan atmos9ir. *ap air yang terhisap akan dibuang ke atmos9ir. +i bawah pelampung terdapat Toper spindle untuk mengatur minyak yang disalurkan kedalam be!ana a)um dryer sehingga kehampaan dalam a)um dryer tetap I: )m%g. emudian melalui no>>el, minyak akan disemburkan kedalam be!ana sehingga penguapan air akan lebih sempurna.
*ntuk men!aga keseimbangan minyak masuk dan keluar dari be!ana digunakan 9loatvalve dibagian bawah be!ana. 6" 0ank storage Storage tank merupakan tangki penampung minyak sementara sebelum dikirim pada konsumen atau tempat penampungan minyak hasil produksi. Tangki ini dilengkapi dengan alat pemanas sistem )oil yang dipasang pada dasar tangki. Temperatur minyak dalam yangki dipertahankan sekitar 4# – 5#o$. Pemanasan dalam tangki ini bertu!uan untuk men!aga kondisi minyak agar tetap berkualitas baik. (ebab minyak kelapa sawit pada suhu kamar akan )epat membeku yang berati asam lemak bebas akan meningkat. " Sludge tank Sludge tank ber9ungsi untuk menampung sludge yang berasal dari $(T. +idalam tangki ini dilakukan pemanasan dengan menggunakan pipa uap tertutup agar minyak tergon)ang dan suhu tetap dipertahankan 15o$. *" Sand c!clone Alat ini ditempatkan pada pipa aliran antara sludge tank yang kemudian dialirkan melalui #uffer tank . Sand c!clone ber9ungsi untuk mengurangi !umlah pasir dan padatan yang mungkin masih terdapat pada minyak yang berasal dari sludge tank. Alat ini terbuat dari keramik yang memisahkan lumpur atau pasir se)ara garitasi. " Sludge #uffer tank Sludge #uffer tank ber9ungsi untuk menampung sludge yang masi mengandung minyak sebelum diolah ke sludge separator. '7" Sludge separator +engan gaya sentri9ugal minyak yang berat !enisnya lebih ke)il bergerak menu!u poros dan terdorong keluar melalui sudu – sudu menu!u $(T. $airan dan ampas yang berat !enis lebih besar terbuang keparit. ''" Sludge drain tank Tangki ini dilengkapi dengan sistem pemanas in!eksi untuk tu!uan pemanasan. 7inyak yang terapung dibagian atas dialirkan ke tangki penampung minyak (reclaimed oil tank) sedangkan sludge dibuang ke bak 9at pit. '2" 8eclaimed oil tank $airan dengan kadar minyak tinggi dari tangki minyak kutipan di tampung di dalam tangki ini untuk kemudian dipompa ke tangki pemisah. '/" Decanter Decanter ber9ungsi untuk memisahkan 9raksi minyak dengan 9raksi air dan 9raksi padat atau 9raksi padat dengan )airan. raksi padat yang berbentuk lumpur padat diangkut dengan gerbong trailer kekebun untuk pupuk, sedangkan 9raksi )air dipompakan kedalam tangki settling tank untuk diolah lebih lan!ut. "4. &at Pit at pit di gunakan untuk menampung )airan yang masih mengandung minyak yang berasal dari air kondensat dari stasiun perebusan dan stasiun klari9ikasi. 7inyak yang dikutip akan dipompakan kembali ke reclaimed oil tank" '..: (tasiun pengolahan inti (9ernel station) Awal proses pengolahan inti ini ter!adi setelah proses pengepresan pada screw press dimana dihasilkan crude oil dan fi#er" &i#er tersebut akan masuk ke stasiun pengolahan inti (kernel stasion)" Adapun bagian – bagian pada stasiun pengolahan inti adalah sebagai berikut 8 '" -ake #reaker conve!or
ungsinya adalah untuk mengantarkan ampas dan bi!i kedepericarprer serta mengurangi kadar air 9ibre sehingga memudahkan ker!a blower pada depericarprer . Alat ini terdiri dari pedal pedal yang diikat pada poros yang berputar 5' rpm. emiringan pedal – pedal diatur sehingga peme)ahan gumpalan ter!adi dengan sempurna. (epan!ang )ake breaker )oneyor, )ake diaduk dengan tu!uan untuk memisahkan 9ibre dan nut. *ntuk memudahkan pemisahan tersebut maka dinding )ake breaker )oneyor dialirkan steam agar 9ibre dan nut men!adi kering. 2" Depericarper +eperi)arper adalah satu tromol tegak dan pan!ang, yang u!ungnya terdapat blower pengisap dan 9ibre )y)lone. ungsi dari deperi)arper adalah untuk mengisap 9ibre, 9ibre yang lebih ringan dari nut akan terhisap oleh 9an dan masuk ke 9ibre )y)lone, sedangkan nut yang lebih berat masuk kedalam polishing drum. /" :ut polishing drum :ut polishing drum merupakan alat adalah alat untuk memisahkan 9ibre yang masih melekat pada nut di deperi)arper. Alat ini berbentuk drum berputar dan berlubang – lubang. ika nut masuk kedalam alat ini maka akan terpoles akibat putaran drumnya sehingga 9ibre yang melekat pada nut men!adi terlepas. 2ut yang telah bersih keluar dan dihisap oleh blower melalui destoner sistem,hal ini mengakibatkan benda – benda yang lebih berat dari nut akan !atuh kebawah dan dibuang, sedangkan nut menu!u ke nut silo. 4" :ut silo :ut silo adalah alat yang digunakan untuk tempat pemeraman bi!i yang selan!utnya bila bi!i tersebut telah )ukup kering akan dipe)ah dengan alat peme)ah (ripple mill)" Pada nut silo terdapat elemen pemanas dan meniupkan udara panas untuk mengeringkan bi!i 5" 8ipple mill 8ipple mill adalah alat peme)ah nut. +idalam ripple mill nut akan dipe)ahkan men!adi inti (kernel) dan )angkang (shell)" Peme)ahan nut dilakukan dengan )ara nenekan nut dengan rotor pada dinding bergerigi, setelah nut pe)ah, )ampuran inti dan )angkang !atuh ke cracked mi;ture conve!or dan masuk ke eleator untuk diumpankan kelight tenera separation. 6" %ight tenera separation %ight tenera separation adalah pemisahan )ampuran pertama yang berker!a berdasarkan atas berat dan kemampuan hisap blower.dengan adanya hisapan blower ini )ampuran akan terbagi men!adi tiga bagian 8 ". (hell, yang lebih ringan akan terhisap dan masuk ke shell hopper untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler. '. 2ut, yang lebih berat tidak dapat dihisap sehingga !atuh kelantai, ditampung dan dikembalikan ke dalam nut silo. . ;nti dan sebagian )angkang masuk ke light tenera dust separation, inti akan masuk ke kernel distributing )oneyor,sedangkan )angkang dan inti pe)ah yang masi tersisah masuk ke )laybath. " %ight tenera dust separation Bentuk dan )ara ker!a sama dengan LT+( ", bentuk tromol tegak dan ber9ungsi untuk membersihkan kernel dari )angkang – )angkang kasar dan kernel pe)ah yang ringanakan masuk ke shell hopper, sedangkan kernel yang lebih berat tidak terhisap pleh blower sehingga akan !atuh ke kernel trans9er )oneyor. 0. $laybath Prinsip ker!a )laybath hampir sama dengan pemisah kernel dengan menggunakanhidroc!clone. Pemisahan kernel dengan )angkang menggunakan )laybath
menggunakan $a$6, pemisahannya berdasarkan berat !enis, shell yang lebih berat akan tenggelam dengan batuan larutan $a$6 dan kernel akan terapung, )angkang dan inti pe)ah tersebut akan dipompakan ke ibrating s)reen, )angkang dan inti pe)ah akan terpisah sendiri dan agar kernel bersih terhadap $a$6 maka dibilas dengan menggunakan air dingin. $angkang yang terpisah masuk ke shell trans9ort dengan bantuan blower sedangkan kernel !atuh ke kernel distributing )oneyor dan masuk ke kernel silo dengan bantuan kernel eleator. 1. ernel silo kernel silo adalah silinder tegak yang berlubang – lubang tempat penyimpanan dan pengeringan kernel sebelum disimpan di bulk silo kernel. Pengeringan menggunakan suhu 5# – :#o$ agar kernel tidak ber!amur dan dapat tahan lebih lama serta men)egah menaikan kadar asam lemak bebas. "#. ernel bin ernel bin adalah tempat penyimpanan kernel sebelum diolah men!adi minyak inti -oil kernel, kernel bin ini suhunya harus !uga di!aga, agar kernel dalam keadaan kering dan tidak lembab. '.'.I
Pelumasan bantalan gelinding Pelumasan bantalan gelinding terutama dimaksud untuk mengurangi gesekan dan keausan antara elemen gelinding dan sangkar, membawa keluar panas yang ter!adi, men)egah korosi dan menghindari masuknya debu. $ara pelumasan ada dua ma)am yaitu pelumasan gemuk dan pelumasan minyak. Pelumasan gemuk lebih disukai karena penyekatnya lebih sederhana, dan semua gemuk yang bermutu baik dapat memberikan umur pan!ang -gambar '.:. $ara yang umum utuk penggemukan adalah dengan mengisi bagian dalam bantalan dengan gemuk sebanyak mungkinE untuk ruangan yang )ukup besar . !ika harga d.n mendekati batas, 4#@ dari seluruh ruangan yang ada dapat diisiE untuk harga d.n kurang dari 5###, pengisian gemuk yang agak berlebihan tidak men!adi keberatan. *ntuk menentukan umur gemuk dapat dipakai
Bila bantalan )elup rapat terhadap kemungkinan masuknya benda asing, umurnya dapat diharapkan sampai tiga kali dari harga diatas.
Pelumasan minyak merupakan )ara yang berguna untuk ke)epatan tinggi atau temperature tinggi. =ang paling populer diantaranya adalah pelumasan )elup. P ada )ara ini,
dengan poros mendatar, minyak harus diisikan sampai tengahtengah elemen gelinding yang terendah. Adalah suatu keharusan bahwa temperature minyak di!aga tetap. *ntuk maksud ini, dapat dipakai pipa pendingin, atau sirkulasi air. *ntuk poros tegak, bila berputar di bawah batas ke)epatan, tinggi permukaan minyak harus sedemikian rupa hingga #5#@ dari elemen gelinding ter)elup dalam minyak. *ntuk ke)epatan tinggi dan beban ringan, seperti pada spindle mesin gerinda, pelumasan tetes atau lembab sangat e9ekti9. Pada )ara ini, minyak diteteskan pada elemen gelinding untuk membentuk kelembaban di dalam rumah bantalan. *ntuk ke)epatan sedang dan tinggi dapat dipakai !et pembasah dimana minyak dikabutkan dengan tekanan udara untuk membasahi permukaan yang perlu dilumasi -gambar '.I. Pada harga d.n sangat tinggi dan beban berat, seperti dalam turbin gas, dipakai pelumasan pompa. *kuran no>>le, tekanan minyak, dan !umlah aliran minyak tergantung pada !enis bantalan, harga d.n, dan kondisi ker!a. *ntuk aliran minyak yang besar, sistem pelumasan harus dibuat sedemikian rupa hingga kelebihan minyak akan dikembalikan ke reseroir minyak.
'. Proses pengolahan kelapa sawit -rude palm oil -$P6 dan inti sawit (kernel) merupakan hasil pengolahan dari bahan baku berupa tandan buah segar -TB( kelapa sawit. Perusahaan minyak kelapa sawit -P7( PT. Agrasawitindo dengan kapasitas olah 45 ton/!am tandan buah segar -TB( mengolah kelapa sawit men!adi $P6 dan kernel yang terdiri dari beberapa tahapan dan stasiun yang di!elaskan pada gambar '.0.
'.."
(tasiun penrimaan buah (&ruit reception station) Buah yang didatangkan dari perkebunan ditempatkan di stasiun penerimaan buah
ini sebelum diolah. +imana pada stasiun ini !umlah TB( dari masingmasing kebun dapat diketahui melalui stasiun ini. Pada stasiun penerimaan buah ini terdiri beberapa tahapan yaitu 8 ".
embatan timbang ($eight .ridge) Tandan buah segar (TBS) yang didatangkan dari perkebunan masyarakat baik dari daerah sekitar pabrik (Bengkulu Tengah) maupun dari luar Bengkulu Tengah yang diangkut menggunakan truk terlebih dahulu ditimbang di jembatan timbang Pada pabrik minyak kelapa sawit ini jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk mengetahui berat Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti ! " menit# kemudian di$atat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan disortir# kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang# selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang ditrima di pabrik
'.
Penyortiran Pada tahap ini buah harus diperiksa dan dipilih agar buah yang diterima pabrik sesuai dengan tingkat kematangannya. (etelah buah disortir sesuai dengan tingkat kematangannya buah tersebut dimasukkan ketempat penimbunan sementara ( %oding ramp )
Gambar 2.9 Penyortiran
/"
Tempat pemindahan buah (%oading ramp) (etelah TB( melewati tahap penyortiran maka TB( tersebut di tempatkan ke penampungan
sementara
sebelum
dipindahkan menggunakanloading
ramp ke
diproses. dalam
(elan!utnya
lori. %oading ramp ini
buah !uga
ber9ungsi untuk menyaring kotoran pada saat pemasukan TB( kedalam lori.
Gambar 2.10 %oadin ramp
4.
Lori buah Pada tahapan ini buah dimasukan ke dalam lori buah dengan kapasitas angkut 4 4,5 ton TB(. Lori buah ini !uga ber9ungsi sebagai tempat merebus buah. Lori sebaiknya diisi sesuai
dengan
kapasitas
angkutnya,
!ika
melebihi
kapasitas
angkutnya
dapat
mengakibatkan packing door tergesek buah yang menyebabkan buah !atuh kedalam rebusan.
Lori
–
lori
yang
telah
diisi
TB(
dari loading
rampditarik
dengan capstand kemudian dipindahkan kedalam sterilizer untuk direbus dengan system penekanan.
Gambar 2.11 Lori buah
'..' (tasiun perebusan (Sterilization station) Lori
yang
telah
diisi
TBS
dimasukan
kedalam sterilizer yang
ditarik
menggunakan $apstand Adapun tujuan perebusan % & 'engurangi peningkatan asam lemak bebas 'empermudah proses pembrodolan pada threser 'enurunkan kadar air * 'elunakan daging buah# sehingga daging buah mudah lepas dari biji Tujuan
diatas
dapat
ter$apai
semua
apabila
proses
pembrondolan
pada threser ter$apai se$ara e+ekti+ Sterilizer memiliki bentuk panjang , m dan diameter pintu #& m -alam sterili.er dilapisi wearing plat setebal &/ mm yang ber+ungsi untuk menahansteam# dibawah sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air $ondesat agar pemanasan didalam sterilizer tetap seimbang -alam proses perebusan minyak yang terbuang /#0 1 -alam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler Uap yang masuk ke sterili.er #2 3 kg4$m # &*//5# dan direbus selama ,/ menit
Gambar 2.12 Sterilizer
'..
(tasiun penebahan -Threshing stasiun
(etelah
tahapan
pada stasiun
perebusan
selesai, lori buah ditarik
keluar
menggunakan capstand menu!u tipller . 0ipller merupakan tempat untuk menumpahkan buah kelapa sawit yang sudah direbus dengan sterilizer dengan )ara memutar lori "0#o, setelah seluruh buah kelapa sawit tumpah, buah kelapa sawit tersebut di angkut menggunakan conve!or menu!u stasiun penebahan (threshing stasiun)"
Gambar 2.13 0ipller
Pada stasiun ini buah dipisah dari tandan atau !an!angannya dengan )ara membantingbanting TB( yang sudah direbus dan berputar sekitar ''5 rpm. Akibat putaran threser terbantingnya buah pada dinding rotary drum sehingga brondolan terpisah dari !an!anngan, dengan gaya sentri9ugal !an!angan akan terlempar keluar dari rotary drum threshing.
Gambar 2.14 0hreser
'..4
(tasiun pengempaan (1ressing station) Proses pada stasiun
pengempaan (pressing
station) adalah proses pertama
dimulainya pengambilan minyak dari buah kelapa sawit dengan proses pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui e9isiensi pengambilan minyak. Proses ini terdiri beberapa tahapan yaitu 8 '" Digester Setelah buah terpisah dari janjangannya# maka buah dikirim ke digester dengan $ara buah masuk ke conveyor under threser yang +ungsinya untuk membawa buah kefruit elevator yang +ungsinya untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi $on6eyor
yang
kemudian
menyalurkan
buah
masuk
ke digester
-idalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk pada digester # sedangkan pisau pada bagian dasar digester sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press Adapun +ungsi digester adalah % & 'elumatkan daging buah 'emisahkan daging buah dengan biji 'empersiapkan feeding press. * 'empermudah proses di press. " 'enaikkan Temperatur
Gambar 2.15 Digester
2"
Screw press ungsi dari Screw 1ress adalah untuk memeras berondolan yang telah di)in)ang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk se)ara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conve!or dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa - twin screw press . 6leh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage minyak dipishkan dari serabut dan bi!i. (elan!utnya minyak menu!u stasaiun )lari9ikasi, sedangkan ampas dan bi!i masuk k e stasiun kernel.
Gambar 2.16 Screw press
'..5
(tasiun pemurnian minyak (-larification station) otoran dan unsurunsur yan mengurangi kualitas minyak dipisahkan dan dihilangkan seminimal mungkin pada stasiun pemurnian minyak ini. 7inyak, air, dan kotoran dipisahkan dengan sistem pengendapan, sentrifuge, dan penguapan. Pada stasiun pemurnian minyak ini menggunakan beberapa peralatan sebagai berikut8
'"
Talang minyak (il gutter) 7inyak hasil ekstraksi dari s)rew press ditampung pada talang minyak (oil gutter)yang selan!utnya dilakukan pengen)eran. Pengen)eran ini dilakukan untuk memudahkan pemisahan minyak dengan pasir dan serat yang terdapat didalam minyak, suhu air pengen)eran 0# – 1#o$.
2"
Tangki pemisah pasir (Sand trap tank) Sand trap tank ber9ungsi untuk mengurangi !umlah pasir dalam minyak yang akan dialirkan keayakan -saringan, dengan maksud agar ayakan terhindar dari gesekan pasir kasar yang dapat menyebabakan keausan ayakan. Alat ini berdasarkan gaya graitasi yaitu mengendapkan padatan.
/"
Ayakan getar (3i#ro screen) Bendabenda yang terikut pada minyak kasar disaring pada ayakan getar(vi#ro screen). Ayakan ini berker!a dengan )ara getaran melingkar atas dan bawah yang terdiri dari dua tingkat ayakan dengan ukuran '# dan 4# mesh yang sering disebut dengandou#le deck .
4.
-rude oil tank -$6T 7inyak kasar yang telah disaring ditampung pada )rude oil tank yang selan!utnya dipompakan ketangki pemisah. *ntuk men!aga suhu tetap -0#1#o$ diberikan penambahan panas dengan mengin!eksiakan uap. 5.
-ontinous settling tank -$(T -ontinous Settling 0ank ber9ungsi untuk mengendapkan sludge -lumpur yang
terkandung dalam minyak kasar, untuk mempermudah pemisahan, suhu dipertahankan 0# – 1#o$ dengan sistem in!eksi uap. +idalam $(T minyak dibagi men!adi tiga bagian, bagian atas adalah minyak yang dikutip dengan bantuan skimer untuk dialirkan kedalam oil tank, bagian tengah merupakan sludge yang masih mengandung minyak yang akan dialairkan ke sludge tank, dan bagian bawah merupakan air untuk menaikan leel minyak. .
il tank -6T 7inyak yang telah di pisahkan pada tangki pemisah ditampung dalam tangki ini untuk dipanaskan lagi sebelum diolah lebih lan!ut pada oil purifier"
4"
il purifier il purifier ber9ungsi untuk memisahkan minyak dengan air dan kotoran – kotoran halus yang masih ada dalam minyak, pemisahan minyak dilakukan dengan gaya sentri9ugal. +engan adanya perbedaan berat !enis antara sludge dengan minyak, maka
minyak yang berat !enis " akan naik keatas dan diteruskan ke vacum dr!er untuk mengurangi kadar air. 5"
3acum dr!er 3acum dr!er digunakan untuk memisahkan air dengan minyak dengan )ara penguapan hampa. *ap air yang terkandung dalam minyak akan terhisap pada tekanan atmos9ir. *ap air yang terhisap akan dibuang ke atmos9ir. +i bawah pelampung terdapat Toper spindle untuk mengatur minyak yang disalurkan kedalam be!ana a)um dryer sehingga kehampaan dalam a)um dryer tetap I: )m%g. emudian melalui no>>el, minyak akan disemburkan kedalam be!ana sehingga penguapan air akan lebih sempurna. *ntuk men!aga keseimbangan minyak masuk dan keluar dari be!ana digunakan 9loatvalve dibagian bawah be!ana.
6"
0ank storage Storage tank merupakan tangki penampung minyak sementara sebelum dikirim pada konsumen atau tempat penampungan minyak hasil produksi. Tangki ini dilengkapi dengan alat pemanas sistem )oil yang dipasang pada dasar tangki. Temperatur minyak dalam yangki dipertahankan sekitar 4# – 5#o$. Pemanasan dalam tangki ini bertu!uan untuk men!aga kondisi minyak agar tetap berkualitas baik. (ebab minyak kelapa sawit pada suhu kamar akan )epat membeku yang berati asam lemak bebas akan meningkat.
"
Sludge tank Sludge tank ber9ungsi untuk menampung sludge yang berasal dari $(T. +idalam tangki ini dilakukan pemanasan dengan menggunakan pipa uap tertutup agar minyak tergon)ang dan suhu tetap dipertahankan 15o$.
*"
Sand c!clone Alat ini ditempatkan pada pipa aliran antara sludge tank yang kemudian dialirkan melalui #uffer tank . Sand c!clone ber9ungsi untuk mengurangi !umlah pasir dan padatan yang mungkin masih terdapat pada minyak yang berasal dari sludge tank. Alat ini terbuat dari keramik yang memisahkan lumpur atau pasir se)ara garitasi.
"
Sludge #uffer tank Sludge #uffer tank ber9ungsi untuk menampung sludge yang masi mengandung minyak sebelum diolah ke sludge separator.
'7"
Sludge separator +engan gaya sentri9ugal minyak yang berat !enisnya lebih ke)il bergerak menu!u poros dan terdorong keluar melalui sudu – sudu menu!u $(T. $airan dan ampas yang berat !enis lebih besar terbuang keparit.
''"
Sludge drain tank Tangki ini dilengkapi dengan sistem pemanas in!eksi untuk tu!uan pemanasan. 7inyak yang terapung dibagian atas dialirkan ke tangki penampung minyak (reclaimed oil tank) sedangkan sludge dibuang ke bak 9at pit.
'2" 8eclaimed oil tank
$airan dengan kadar minyak tinggi dari tangki minyak kutipan di tampung di dalam tangki ini untuk kemudian dipompa ke tangki pemisah. '/" Decanter Decanter ber9ungsi untuk memisahkan 9raksi minyak dengan 9raksi air dan 9raksi padat atau 9raksi padat dengan )airan. raksi padat yang berbentuk lumpur padat diangkut dengan gerbong trailer kekebun untuk pupuk, sedangkan 9raksi )air dipompakan kedalam tangki settling tank untuk diolah lebih lan!ut. "4. &at Pit at pit di gunakan untuk menampung )airan yang masih mengandung minyak yang berasal dari air kondensat dari stasiun perebusan dan stasiun klari9ikasi. 7inyak yang dikutip akan dipompakan kembali ke reclaimed oil tank" '..: (tasiun pengolahan inti (9ernel station) Awal proses pengolahan inti ini ter!adi setelah proses pengepresan pada screw press dimana dihasilkan crude
oil dan fi#er" &i#er tersebut akan masuk ke stasiun
pengolahan inti (kernel stasion)" Adapun bagian – bagian pada stasiun pengolahan inti adalah sebagai berikut 8 '"
-ake #reaker conve!or ungsinya adalah untuk mengantarkan ampas dan bi!i kedepericarprer serta mengurangi kadar air 9ibre sehingga memudahkan ker!a blower pada depericarprer . Alat ini terdiri dari pedal pedal yang diikat pada poros yang berputar 5' rpm. emiringan pedal – pedal diatur sehingga peme)ahan gumpalan ter!adi dengan sempurna. (epan!ang )ake breaker )oneyor, )ake diaduk dengan tu!uan untuk memisahkan 9ibre dan nut. *ntuk memudahkan pemisahan tersebut maka dinding )ake breaker )oneyor dialirkan steam agar 9ibre dan nut men!adi kering.
2"
Depericarper +eperi)arper adalah satu tromol tegak dan pan!ang, yang u!ungnya terdapat blower pengisap dan 9ibre )y)lone. ungsi dari deperi)arper adalah untuk mengisap 9ibre, 9ibre yang lebih ringan dari nut akan terhisap oleh 9an dan masuk ke 9ibre )y)lone, sedangkan nut yang lebih berat masuk kedalam polishing drum.
/"
:ut polishing drum :ut polishing drum merupakan alat adalah alat untuk memisahkan 9ibre yang masih melekat pada nut di deperi)arper. Alat ini berbentuk drum berputar dan berlubang – lubang. ika nut masuk kedalam alat ini maka akan terpoles akibat putaran drumnya sehingga 9ibre yang melekat pada nut men!adi terlepas. 2ut yang telah bersih keluar dan dihisap oleh blower melalui destoner sistem,hal ini mengakibatkan benda – benda yang lebih berat dari nut akan !atuh kebawah dan dibuang, sedangkan nut menu!u ke nut silo.
4"
:ut silo :ut silo adalah alat yang digunakan untuk tempat pemeraman bi!i yang selan!utnya bila bi!i tersebut telah )ukup kering akan dipe)ah dengan alat peme)ah (ripple mill)" Pada nut silo terdapat elemen pemanas dan meniupkan udara panas untuk mengeringkan bi!i
5"
8ipple mill 8ipple mill adalah alat peme)ah nut. +idalam ripple mill nut akan dipe)ahkan men!adi inti (kernel) dan )angkang (shell)" Peme)ahan nut dilakukan dengan )ara nenekan nut dengan rotor pada dinding bergerigi, setelah nut pe)ah, )ampuran inti dan )angkang !atuh ke cracked mi;ture conve!or dan masuk ke eleator untuk diumpankan kelight tenera separation.
6"
%ight tenera separation %ight tenera separation adalah pemisahan )ampuran pertama yang berker!a berdasarkan atas berat dan kemampuan hisap blower.dengan adanya hisapan blower ini )ampuran akan terbagi men!adi tiga bagian 8
". (hell, yang lebih ringan akan terhisap dan masuk ke shell hopper untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler. '. 2ut, yang lebih berat tidak dapat dihisap sehingga !atuh kelantai, ditampung dan dikembalikan ke dalam nut silo. . ;nti dan sebagian )angkang masuk ke light tenera dust separation, inti akan masuk ke kernel distributing )oneyor,sedangkan )angkang dan inti pe)ah yang masi tersisah masuk ke )laybath. "
%ight tenera dust separation Bentuk dan )ara ker!a sama dengan LT+( ", bentuk tromol tegak dan ber9ungsi untuk membersihkan kernel dari )angkang – )angkang kasar dan kernel pe)ah yang ringanakan masuk ke shell hopper, sedangkan kernel yang lebih berat tidak terhisap pleh blower sehingga akan !atuh ke kernel trans9er )oneyor.
0.
$laybath Prinsip
ker!a
)laybath
hampir
sama
dengan
pemisah
kernel
dengan
menggunakanhidroc!clone. Pemisahan kernel dengan )angkang menggunakan )laybath menggunakan $a$6, pemisahannya berdasarkan berat !enis, shell yang lebih berat akan tenggelam dengan batuan larutan $a$6 dan kernel akan terapung, )angkang dan inti pe)ah tersebut akan dipompakan ke ibrating s)reen, )angkang dan inti pe)ah akan terpisah sendiri dan agar kernel bersih terhadap $a$6 maka dibilas dengan menggunakan air dingin. $angkang yang terpisah masuk ke shell trans9ort dengan bantuan blower sedangkan kernel !atuh ke kernel distributing )oneyor dan masuk ke kernel silo dengan bantuan kernel eleator. 1.
ernel silo kernel silo adalah silinder tegak yang berlubang – lubang tempat penyimpanan dan pengeringan kernel sebelum disimpan di bulk silo kernel. Pengeringan menggunakan suhu 5# – :#o$ agar kernel tidak ber!amur dan dapat tahan lebih lama serta men)egah menaikan kadar asam lemak bebas.
"#.
ernel bin
ernel bin adalah tempat penyimpanan kernel sebelum diolah men!adi minyak inti -oil kernel, kernel bin ini suhunya harus !uga di!aga, agar kernel dalam keadaan kering dan tidak lembab.
et!"!l!gi #enelitian 3.1 Prosedur penelitian dalam kerja praktek
Prosedur dalam penelitian ker!a praktek ini meliputi8 studi lapangan, studi literatur, pengolahan data, analisa dan pembahasan serta kesimpulan. 3ambar ." menun!ukan prosedur penelitian yang dilakukan. Pada ker!a praktek ini dilakukan pengamatan dan penge)ekan pada bantalan lori TB(. +ari hasil pengamatan diperoleh masalah tentangkerusakan bantalan. *ntuk mengetahui dan menghitung kerusakan bantalan dilakukan pengambilan data dan mengolah serta serta menganalisis data hasil perhitungan
3.1 Material bantalan Pada lori TBS terdapat bantalan gelinding yang ber+ungsi untuk menggerakkan lori Bantalan gelinding yang digunakan memiliki beberapa karakteristik yaitu% density# hardness# modulus o+ elasti$ity# thermal e7pansion dan ele$tri$al properties yangbesarnya dapat dilihat pada Table &
3.1 Alat dan bahan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan ada beberapa alat dan bahan yang digunakan pada proses pengolahan TBS Alat8alat dan bahan tersebut adalah mesin perebusan# $apstand# lori buah# bantalan dan pelumas -ari pengamatan di lapangan didapatkan spesi+ikasi alat dan bahan untuk penyelesaian kasus dalam kerja praktek ini &&
'esin perebusan (Sterili.er) Sterili.er merupakan mesin yang digunakan untuk merebus TBS sawit -alam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler Uap yang masuk ke sterili.er bertemperatur &*//5 dengan tekanan #2 3 kg4$m # dan direbus selama ,/ menit 9ambar menunjukkan mesin perebusan (sterilizer).
&&
5apstand 5apstand merupakan suatu alat penarik lori untuk keluar dan masuk mesin perebusan 5apstand dijalankan untuk menarik lori dengan melilitkan tali se$ara teratur dan tidak bertindihan 5apstand penarik lori ini memiliki putaran &" rpm yang mana putaran lori ini sama dengan putaran roda lori 9ambar menunjukkan bentuk $apstand yang digunakan
Gambar 3.3 5apstand &
Lori buah Lori buah merupakan suatu alat untuk mengangkut# memindahkan dan tempat merebus TBS sawit dengan kapasitas sebesar * 8 *#" ton4loriLori ini memiliki berat kosong #" ton Lori sebaiknya diisi sesuai dengan kapasitas angkutnya :ika melebihi dapat mengakibatkan packing
door tergesek
TBS sawit dari loading
ramp ditarik
buah
yang menyebabkan
dengancapstand kemudian
buah
jatuh
dipindahkan
kedalam
rebusan
Lori
kedalam sterilizer untuk
3
lori
direbus
yang
telah
dengan
penekanan 9ambar * menunjukkan gambar lori buah yang terdapat di PT Agrasawitindo dengan penggerak bantalan gelinding
diisi
sistem
Gambar 3.4 Lori buah &
Bantalan Bantalan merupakan salah satu jenis elemen mesin yang menumpu poros yang ber+ungsi untuk tempat dudukan poros agar berputar4bergerak bolak8balik se$ara halusdan aman Agar bantalan beserta elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan baik bantalan harus
•
kokoh dan diberi pelumas Bantalan yang digunakan memiliki spesi+ikasi sebagai berikut% Designations % ,&" Single row deep groove Principal dimensions % &/ mm % 0" mm % " mm
•
-iameter luar -iameter dalam Tebal Basic load rating
•
Dynamic () Static (o) !ati"ue load limit (Pu)
%,2#; k< %*; k< %#/* k<
•
•
#ass
ball bearings
% kg
9ambar " menunjukkan jenis ball bearing ,&" yang digunakan pada roda bantalan
&&
Pelumasan Pelumasan pada bantalan gelinding ber+ungsi untuk mengurangi e+ek gesekanpada bantalan sehingga antara elemen gelinding dan $angkang dapat dikurangi# sebagai pendingin# men$egah korosi dan menghindari masuknya kotoran :enispelumasan gemuk (grease) lebih banyak digunakan karena penyekatnya lebih sederhana# dan grease yang bermutu baik dapat memberikan umur panjang Tabel menunjukan spesi+ikasi pelumas4grease yang digunakan
&&
-ata lapangan -ata lapangan yang digunakan meliputi jenis bantalan# basi$ load dynami$ (5)# basi$ load stati$ (5o)# beban radial (=r)# Beban aksial (=a)
dan
putaran
roda
lori
(n)
Tabel
menunjukkan
nilai
dari
data
lapangan
yang
digunakan
Tabel 3.3 -ata lapangan
enis Bearing :'"5
$ :0,1 k2
$o 41 k2
r :1,#'I k2
a :1,#'I k2
Putaran "5 rpm
3.1 Perhitungan umur bantalan -alam menghitung umur bantalan digunakan persamaan untuk menghitung umur bantalan dengan keandalan ;/1 dan pengaruh suhu terhadap umur bantalan -imana persamaan yang digunakan untuk menghitung umur bantalan dengan keandalan ;/1 adalah%
asil dan Pembahasan
4."."
'" '. . 4. 5. :.
4." Perhitungan umur bantalan dengan keandalan 1#@ +alam perhitungan umur bantalan dengan keandalan 1#@ ini yang digunakan data sebagai berikut8 enis #earing adalah #earing dengan tipe :'"5 single deep groove #all #earing" .asic load d!nanic (-) D :0,1 k2 .asic load static M*6T? D41 k2 Beban radial M*6T? D :1,#'I k2 Beban aksial M*6T? D:1,#'I k2 Putaran roda lori buah M*6T? D "5 rpm (ebelum melakukan perhitungan umur bearing dengan keandalan 1# @ terlebih dahulu menghitung besar beban ekialen dinamis M*6T? menggunakan persamaan '.'. Perhitungannya adalah8
4.".'. Pengaruh temperatur terhadap umur bantalan (aat proses perebusan TB( sawit di stasiun perebusan dimana temperatur perebusan adalah "4## $ dengan tekanan sebesar ',0– kg/)m' dan lama proses perebusan adalah :# menit sampai temperatur merata ke seluruh TB(. *mur bearing untuk ke)epatan konstan dapat dihitung dengan persamaan8
Berdasarkan hasil perhitungan umur bantalan dengan keandalan 1#@ dari satu !uta putaran menun!ukan tidak ada kerusakan yang ter!adi akibat kelelahan. 2ilai kelelahan diperoleh dari beban dinamis dibagi dengan beban -P yang diberi. +ari hasil tersebut diperoleh !umlah putaran #,'' !uta putaran *mur bearing berdasarkan waktu/ !am operasi bearing dari hasil perhitungan diperoleh '444 !am. +ari hasil pengamatan di lapangan umur bearing lebih singkat dari hasil perhitungan. %al ini disebabkan oleh pengaruh temperatur ker!a bearing yang lebih tinggi dari temperatur ker!a pelumasan sehingga pelumas )epat men)air dan ini mengakibatkan sistem pelumasan bantalan tidak beker!a dengan baik. $airnya grease/pelumas menyebabkan ter!adinya kontak langsung antara ball bearing dengan )in)in bearing pada bearing. %al ini menyebabkan bantalan memiliki umur yang singkat. Pelumas/grease yang digunakan adalah grease tipe Shell Alvania Grease HDX 2dengan suhu ker!a terendah "##$ dan suhu ker!a tertinggi &"'##$. (ementara suhu ker!a pada stasiun perebusan sebesar &"4##$. 3ambar 4.' menun!ukkan standar grease bantalan yang dikeluarkan oleh (.
Gambar 4.1. (tandar grease bantalan
3ambar 4.' menun!ukan !enis peringatan grease yang digunakan untuk berbaai temperatur. *ntuk komposisi pengental dari minyak dasarnya temperature ker!a grease diatur denan standard seperti terlihat pada gambar 4..
Gambar 4.2 (tandarisasi temperature ker!a grease
Pada gambar 4. terlihat bahwa grease yang digunakan dengan !enis (hell Alania 3rease %+J ' memiliki batas temperatur ker!a terendah "##$ dan tertinggi &"'##$. (ementara temperatur rebusan pada stasiun perebusan adalah "4##$ sehingga pada saat bantalan lori yang berada pada lori buah direbus dengan temperatur "4##$ dengan tekanan sebesar ',0– kg/)m' selama :# menit grease men)air karena temperatur perebusan diatas suhu ker!a dari grease yang digunakan. (ehingga elemen gelinding dan )angkang bearing kontak langsung terhadap ball bearing yang mengakibatkan bearing men!adi )epat aus dan apabila lori tetap dipaksakan beroperasi tanpa menambah grease maka poros pada bearing !uga akan semakin )epat aus dan pada akhirnya bearing akan pe)ah. ( selaku produsen dari bearing yang digunakan memiliki spesi9ikasi dan karakteristik dari !enis grease yang ditun!ukkan gambar 4.. Berdasarkan gambar 4. direkomendasikan menggunakan grease sesuai dengan suhu ker!a bearing dan grease. +apat dilihat grease dengan !enis L3%B ' memiliki high temperature performance limit -%TPL sebesar &"5##$ dan low temperature limit -LTL sebesar '##$ agar sesuai dengan suhu ker!a dari bearing pada saat di stasiun perebusan.
Gambar 4.3 enis grease yang diproduksi (
arakteristik dari grease yang diproduksi oleh ( !uga di!elaskan pada table 4." Tabel 4." (pesi9ikasi dan karakteristik grease ( ....................(General catalogue S9& 277/) S$% grease&te'hni'al spe'i(i'ati!n an" 'hara'teristi's #art 2) *hara'teristi's +esi g& ,ati !n
-igh temperat ure ab!/e 1200*
e r hi gh sp ee "
er l! spee" !r !s'illa ti!ns
L! t!r ue l! (ri' ti! n
Se/er e /ibra ti!ns
-e a/ l!a "s
ust inhib iting pr!p erties
5ate r resist an'e
LG
#
&
&
#
&
&
T
#
#
&
#
#
&
2
#
#
&
&
&
&
&
&
&
#
#
#
&
#
&
#
&
&
#
#
#
&
&
#
#
#
&
&
#
&
LG
&
T
L! temper ature
3
#
LG #
&
#
#
#
&
&
&
&
2
$onta )t the ( appli) ation engine ering seri) e
#
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
#
#
#
&
&
&
LG LT 2 LG -# 2 LG %# 2 LG GB 2
&
LG 57 2 LG -B 2 LG T 2 LG 2 LG 2 LG 5 1
Smb!ls ) 8 e'!mmen"e" 0 Suitable &&,!t suitable 5here n! smb!lis in"i'ate" the rele/ant grease ma be use" h!e/er it is n!t re'!mmen"e"
Berdasarkan tabel 4." di!elaskan grease L3%B ' dapat digunakan pada suhu ker!a di atas "'##$, sesuai untuk untuk ke)epatan tinggi dan !uga di rekomedasikan untuk ke)epatan rendah. 3rease L3%B ' tidak )o)ok untuk torsi dan gesekan yang ke)il karena !enis grease ini direkomendasikan untuk muatan atau beban yang berat. 3rease L3%B ' !uga memiliki si9at men)egah karat dan memiliki ketahanan terhadap air.
$esimpulan "an Saran 5." esimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkanbahwa8 ". *mur bearing dengan tipe :'"5 Single row deep groove #all #earings adalah #,'' !uta putaran dengan waktu operasi selama '444 !am. '. Berdasarkan waktu operasi di lapangan bantalan tidak beker!a sesuai dengan umur perhitungan. %al ini disebabkan oleh pengaruh temperatur ker!a bearing yang tinggi sehingga sistem pelumasan pada bantalan tidak beker!a dengan baik dan ter!adi kontak langsung antara #all #earing dengan outer ring dan inner ring tanpa ada pelumas yang meredam kontak tersebut. . +ari hasil rekomendasi berdasarkan tabel ( maka akan dipilih !enis pelumasL3%B ' yang memiliki high temperature performance limit -%TPL sebesar &"5# #$ danlow temperature limit -LTL sebesar '##$ agar sesuai dengan suhu ker!a dari bearing pada saat di stasiun perebusan