AKTIVITAS OBAT Kimia Medisinal STFB
Ruang lingkup Materi • Aktivitas Biologis • Cara Obat Bekerja • Fase Penting Kerja Obat • Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerja Obat • Aspek Fisikokimia Molekul Obat
AKTIVITAS OBAT •
•
•
Antaraksi khemobiodinamik Obat ~ Sifat Molekul 2 faktor kerja obat Tubuh ~ Sifat Biologi Perjalanan Obat dalam tubuhsasaran/target obat Tipe-tipe Aktivitas Obat
Pertimbangan Dasar Aktivitas obat •
•
•
•
•
Obat dapat memberikan efek bila terjadi interaksi dengan tubuh. (antaraksi kemobiodinamik) SASARAN/TARGET OBAT merupakan tujuan utama untuk memperoleh efek obat. Semua molekul obat BERANTARAKSI dengan bahan hayati seperti reseptor, lipoprotein, enzim biomembran dan asam nukleat. Antaraksi itu memicu sederet langkah yang akhirnya menghasilkan perubahan faal yang merupakan EFEK OBAT Pengangkutan obat dari tempat pemberiannya ke SITUS KERJANYA maupun hubungan obatstimulus, tergantung pada sifat fisiko kimia, struktur kimia dan geometri molekul obat
Aktivitas Biologi •
•
Keseluruhan perubahan-perubahan di dalam suatu sistem biologi yang dipicu/disebabkan oleh suatu senyawa aktif Satuan Aktivitas Biologi: - IC 50 - ED 50 - LD 50 - mg/Kg BB
Fase Penting Aktivitas Obat •
•
•
Fase farmaseutik Fase Farmakokinetik Fase farmakodinamik
Bagaimana Obat Bekerja (berefek?)
Fase Penting Kerja/Aksi Obat •
Efek/kerja obat merupakan hasil dari berbagai proses kompleks yang terjadi di dalam tubuh.
•
Proses tersebut terdiri dari tiga fase: (1) Fase Farmaseutik (2) Fase Farmakokinetik (3) Fase Farmakodinamik
•
Fase f armaseutik adalah fase dimana obat itu disiapkan dalam bentuk tertentu yang disebut sediaan farmasi, misalnya apakah berupa tablet, kaplet, kapsul atau bahkan sirup, emulsi, supensi atau krim, gel bahkan inhaler atau aerosol. Pada fase ini ditentukan berapa dosis seharusnya disiapkan agar memenuhi kebutuhan ketersediaan di dalam tubuh (bioavaibilitas). Jika sebutir tablet dikonsumsi seseorang, harus dipastikan bahwa obat tersebut memang sesuai indikasi penggunaan obatnya. Jadi bukan saat sehat atau sakitnya seseorang, namun tepatkah indikasinya.
Bagaimana Obat Bekerja (berefek?) Lanjutan... •
• •
Selanjutnya, setelah obat memasuki tubuh, maka fase farmakokinetik akan berlangsung, yaitu fase dimana tubuh akan memperlakukan obat. Jika obat itu misalnya tablet, maka mula-mula akan terjadi liberasi atau pecahnya tablet yang kemudian melarut melalui cairan di saluran cerna, kemudian terurai menjadi granul , dan zat aktif nya terlepas. Proses farmakokinetik meliputi penyerapan (absorpsi) hingga memasuki perdaran darah, distribusi ke berbagai organ di dalam tubuh, bahkan jaringan, Lalu molekul obat mengalami metabolisme yaitu proses perubahan di dalam tubuh untuk kemudian dapat diekskresikan ke luar tubuh. Fase farmakodinamik yaitu kerja obat terhadap tubuh tercapai manakala obat mencapai target kerjanya di dalam tubuh. Semua molekul obat berinteraksi dengan struktur biologis sebagai target kerjanya (ex. biomembran, nukleus sel), biomolekul (ex. lipoprotein, enzim, asam nukleat) dan molekul kecil lain.
Bagaimana penyakit disembuhkan? • Mekanisme Kerja Obat • Target Kerja Obat Reseptor Enzim Asam
nukleat
Sel Molekul
Tipe-tipe Aksi Obat 1.Obat Struktur Spesifik 2.Obat Struktur Non-Spesifik
Fase farmaseutik •
•
•
•
Formulasi obat Penentuan dosis terapi Pembuatan sediaan Memastikan ketersediaan hayati obat memasuki fase farmakokinetik
Fase Farmakokinetik •
Adalah keseluruhan proses yg dialami mlkl obat mulai dari msknya obat ke dlm tubuh sampai hilangnya obat dari dlm tubuh, proses ini mencakup : ABSORPSI : proses penyerapan obat dari tempat pemberian hg ke sirkulasi sistemik (aliran darah) DISTRIBUSI : proses pergerakan molekul obat melalui sistem peredaran darah ke seluruh bagian tubuh METABOLISME (BIOTRANSFORMASI) : proses pengubahan struktur kimia obat yg tjd dlm tubuh dan dikatalisis oleh enzim EKSKRESI : obat dikeluarkan tubuh melalui berbagai organ ekskresi dlm btk metabolit atau dlm btk asalnya
Fase Farmakodinamik •
•
Adalah proses yg menggambarkan bagaimana obat bekerja di dalam tubuh, bagaimana efek biologi dan efek terapi yang dimiliki obat shg dpt mempengaruhi tubuh Reseptor Obat : makromolekul jaringan sel hidup, mengandung gugus fungsional atau atom2 tersusun, reaktif scr kimia dan bersifat khas, yg dpt berinteraksi scr reversibel dg molekul obat yg mengandung gugus fungsional khas, menghasilkan respon biologis tertentu
Faktor2 yg mempengaruhi Absorpsi Obat 1. Bentuk sediaan (dosage forms) 2. Kecepatan melarut obat (dissolution rate) 3. Cara pemberian obat (route of administration) 4. Faktor-faktor biologis Organ Absorpsi antara lain : lambung, usus, dll
Absorpsi obat dalam lambung 1. Fungsi lambung 2. pH Lambung – bentuk keasaman/kebasaan obat 3. Proses absorpsi – keadaan penuh/kosong
Faktor2 yg mempengaruhi kecepatan dan distribusi obat 1. Sifat kimia fisika obat, terutama kelarutan dlm lemak 2. Sifat membran biologis 3. Kecepatan distribusi aliran darah pada jaringan dan organ tubuh 4. Ikatan obat dengan “sites of loss” 5. Pengangkutan aktif beberapa obat 6. Massa/volume jaringan
Skema Schanker RESEPTOR
OBAT
Aktv. farmakologi
ASEPTOR (DEPOT) TEMPAT ENZIMATIK
Biotransformasi
Struktur Membran biologis • Komponen membran sel i. Lap. Lemak bimolekul ii. Protein iii. Mukopolisakarida • Model membran sel : i. Davson – Danielli (1935) ii. Robertson (1964) iii. Singer-Nicholson (1972)
Tipe-tipe Aksi Obat Ditinjau dari struktur kimia obat, tipe aksi obat terbagi dalam 2 jenis : 1. Obat dengan struktur non spesifik 2. Obat dengan struktur spesifik
Obat dg Struktur Non-Spesifik • Adalah syw obat dg struktur kimia yg bermacam-macam dg aktivitas biologis yg tdk dipengaruhi oleh sifat fisika kimia seperti adsorpsi, kelarutan, potensial redoks, dan depolarisasi membran.
Sifat Khas Obat Non-Spesifik 1.
Aksi biologisnya scr langsung dihubungkan pd aktivitas termodinamik yang biasanya (1- 0,01), yg menunjukkan obat bekerja dlm dosis yg besar 2. Meskipun obat dlm btk bermacam-macam struktur kimianya, tetapi menyebabkan respon yg sama (tdk punya reseptor spesifik) 3. Dengan sedikit modifikasi pd struktur kimia nya, tidak menunjukkan perubahan yg berarti pd aktivitas biologisnya Contoh : antiseptik dan desinfektan, hipnotika, anestetika, dan bakterisida tertentu
Obat Dg Struktur Spesifik •
Adalah syw obat yg memberikan aksi biologisnya dari hubungan struktur kimia obat tersebut dengan reseptor spesfik dengan memperhatikan hal penting spr reaktivitas kimia, susunan stereokimia, resonansi, efek induksi, dan distribusi elektron
Sifat Khas Obat Berstruktur Spesifik 1.
Aksi biologisnya tdk tergantung pd aksi termodinamik, yg biasanya rendah (< 0,01), hal ini menunjukkan bhw obat berstruktur spesifik efektif dlm konsentrasi rendah dibandingkan dg obat berstruktur non-spesifik 2. Mempunyai karakteristik struktur yg umum (memiliki reseptor spesifik) 3. Dengan sedikit modifikasi pd struktur dapat menunjukkan perubahan pada aksi biologisnya Contoh : antihistamin, -bloker , dll