BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
STRATEGI PEMBELAJARAN
Secara bahasa, strategi adalah siasat, trik, teknik, atau cara. Secara umum, strategi adalah pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Fathurrohman dan Sutikno, 2009) Menurut Fathurrohman dan Sutikno (2009) strategi belajar mengajar adalah suatu pola umum kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Rustiyah (2008) strategi pembelajaran dipandang sebagai cara yang digunakan oleh guru agar tujuan dari pembelajaran itu tercapai. Namun menurutnya, setiap strategi belum tentu cocok dengan semua situasi ataupun tujuan. Walaupun setiap strategi pembelajaran memiliki ciri khas tersendiri, ada beberapa standar pemahaman strategi yang perlu diperhatikan di antaranya: 1. Memahami definisi strategi pembelajaran yang akan digunakan 2. Merumuskan tujuan-tujuan yang dapat dicapai oleh strategi tersebut 3. Mengetahui adanya kelemahan dan kelebihan dari strategi tersebut 4. Mengetahui bagaimana peranan guru dan peranan siswa 5. Langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan ketentuan dari strategi tersebut Pendapat Mansyur (1991) dalam buku Fathurrohman dan Sutikno (2009) menyebutkan adanya beberapa implikasi strategi pembelajaran yaitu:
9
10
1. Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai dari pembelajaran 2. Pemilihan sistem pembelajaran sesuai dengan kebutuhan 3. Menentukan kriteria keberhasilan belajar Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah cara atau teknik yang digunakan oleh guru untuk menciptakan suatu kegiatan belajar yang efektif dan efisien agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 2.2
ACTIVE LEARNING LEARNING
2.2.1
Definisi Active Learning Learning
Menurut Bonwell dan Eison (1991) Active Learning atau sering pula disebut belajar aktif merupakan suatu strategi yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus lebih aktif daripada sekedar mendengarkan. Mereka harus membaca, menulis, berdiskusi, dan terlibat dalam pemecahan suatu masalah. Berbicara tentang kebiasaan menulis, Bonwell dan Eison (1991) mengatakan bahwa kebiasaan menulis di kelas adalah cara lain yang produktif untuk melibatkan siswa melakukan dan berpikir hal-hal yang mereka lakukan. Menurut Sudjana (1996) mengatakan bahwa Active Learning dapat dilihat dari dua segi, yaitu siswa dan guru. Dilihat dari segi siswa, Active Learning merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan dari segi guru, Active Learning merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa secara optimal. Dari kedua segi tersebut dapat disimpulkan bahwa Active Learning adalah strategi pembelajaran yang
10
1. Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai dari pembelajaran 2. Pemilihan sistem pembelajaran sesuai dengan kebutuhan 3. Menentukan kriteria keberhasilan belajar Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah cara atau teknik yang digunakan oleh guru untuk menciptakan suatu kegiatan belajar yang efektif dan efisien agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 2.2
ACTIVE LEARNING LEARNING
2.2.1
Definisi Active Learning Learning
Menurut Bonwell dan Eison (1991) Active Learning atau sering pula disebut belajar aktif merupakan suatu strategi yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus lebih aktif daripada sekedar mendengarkan. Mereka harus membaca, menulis, berdiskusi, dan terlibat dalam pemecahan suatu masalah. Berbicara tentang kebiasaan menulis, Bonwell dan Eison (1991) mengatakan bahwa kebiasaan menulis di kelas adalah cara lain yang produktif untuk melibatkan siswa melakukan dan berpikir hal-hal yang mereka lakukan. Menurut Sudjana (1996) mengatakan bahwa Active Learning dapat dilihat dari dua segi, yaitu siswa dan guru. Dilihat dari segi siswa, Active Learning merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan dari segi guru, Active Learning merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa secara optimal. Dari kedua segi tersebut dapat disimpulkan bahwa Active Learning adalah strategi pembelajaran yang
11
menekankan pada keterlibatan dan partisipasi siswa secara optimal yang akan terlihat dari perubahan tingkah laku secara efektif dan efisien. Active Learning adalah suasana yang membuat Menurut Silberman (2010) Active Learning
siswa menggunakan otaknya dengan cara mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan mengimplementasikan apa yang telah dipelajari. Active Learning berarti menciptakan kondisi belajar yang penuh semangat, menyenangkan, menyenangkan, bahkan siswa dapat berkeliling kelas tanpa mengabaikan masalah yang harus dipikirkan about and thinking thinking aloud olehnya. Silbermen menyebutnya dengan istilah moving about and
(bergerak leluasa dan berpikir keras) Menurut Michael Prince (2004) Active Learning berbeda dengan pembelajaran konvensional dimana siswa bersikap pasif dan sekedar menerima Active Learning yaitu materi dari guru. Hal ini dapat terlihat dari dua elemen inti Active Learning
aktivitas siswa dan keterlibatannya dalam pembelajaran. Menurut Bowles (2006) Active Learning adalah strategi pembelajaran yang diciptakan untuk mampu berpikir kritis melalui keterlibatan aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun berbagi ide. Strategi pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka menggunakan menggunakan analisis, kesimpulan, serta interpretasi. Active Learning Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Active Learning
adalah strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada keterlibatan siswa secara aktif. Selain itu Active Learning dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien agar terwujudnya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
12
2.2.2
Prinsip Active Learning
Sudjana (1996) mengatakan bahwa ada beberapa prinsip belajar yang menunjang terciptanya suatu kegiatan belajar siswa secara aktif yaitu: a. Stimulus belajar Perlunya stimulus yang benar-benar menyampaikan informasi yang hendak diberikan guru kepada siswa. Ada dua cara yang dapat dijadikan sebagai stimulus belajar. Pertama, guru yang melakukan pengulangan informasi. Kedua, siswa mengulang kembali informasi yang telah diberikan sehingga teman yang lainnya mendengar kembali informasi tersebut. b. Perhatian dan motivasi Acapkali perhatian dan motivasi siswa selama belajar mengalami penurunan, padahal motivasi dapat membuat hasil belajar yang dicapai akan optimal. Tumbuhnya motivasi untuk belajar didapat dari dirinya sendiri maupun dari pihak luar. Pihak luar yang dimaksud bisa guru, media pembelajaran, dan teman. Di sini guru dapat memberikan motivasi dan perhatian berupa pujian, memiliki variasi mengajar, dan mengajukan pertanyaan kepada siswa. c. Respon terhadap apa yang dipelajari Siswa akan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan oleh guru, seperti terlibat dalam kegiatan belajar berupa mengerjakan tugastugas, menyelesaikan masalah, serta respon dalam bentuk perhatian. Juga diharapkan adanya respon motorik disamping respon intelektual. Namun tetap semua respon tersebut harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
13
d. Penguatan respon Hal yang menjadi sumber penguat bagi siswa untuk belajar berasal dari penguatan dari dalam dan luar. Dari dalam yaitu adanya kepuasan tersendiri terhadap respon yang ia lakukan, sedangkan dari luar adanya penghargaan terhadap prestasinya. e. Pemakaian dan pemindahan Prinsip ini maksudnya adalah siswa dihadapkan pada situasi baru yang harus dipecahkan melalui informasi yang dimiliki sebelumnya. Perlu adanya belajar dengan memperluas pembentukan asosiasi yang dapat meningkatkan kemampuan menerapkan informasi yang pernah didapat kepada situasi yang baru. 2.2.3 Implikasi Active Learning dalam Pembelajaran
Implikasi Active Learning dalam pembelajaran dapat diterapkan dengan melihat beberapa indikator yang telah disebutkan oleh Sudjana (1996), yaitu: a. Indikator yang terlihat pada siswa: 1) Keberanian serta keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran 2) Percaya diri untuk menampilkan minat, kebutuhan, dan permasalahan 3) Bersikap secara aktif untuk mengikuti pembelajaran sampai mencapai kepuasan serta keberhasilan saat belajar b. Indikator yang terlihat pada guru: 1) Memberikan
dorongan,
berpartisipasi secara aktif
semangat,
serta
gairah
untuk
siswa
14
2) Tidak mendominasi kegiatan pembelajaran 3) Memberikan kebebasan siswa sesuai dengan gaya belajar masingmasing c. Indikator yang terlihat dari program pembelajaran: 1) Konsep, tujuan pembelajaran, dan materi pengajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa 2) Program pembelajaran dimengerti oleh siswa serta mampu menantang siswa untuk turut berpartisipasi 3) Materi pengajaran bersifat informatif, mengandung fakta, serta konsep yang jelas d. Indikator yang terlihat dari segi suasana belajar 1) Adanya hubungan yang harmonis baik antara guru dan siswa maupun sesama siswa e. Indikator yang terlihat dari segi sarana belajar 1) Adanya sumber belajar yang dibutuhkan siswa 2) Adanya media pengajaran yang mampu dimanfaatkan secara optimal 3) Adanya kegiatan belajar siswa yang tidak hanya terpaku di dalam kelas Dengan adanya indikator-indikator tersebut maka akan mempermudah guru dalam menerapkan strategi Active Learning dalam pengajaran. Penerapan Active Learning dalam pengajaran melalui dua tahapan, yaitu tahapan perencanaan dan pelaksanaan (Sudjana, 1996). Tahapan perencanaan tergambar pada semua indikator di atas seperti tujuan pembelajaran, sedangkan
15
pada tahapan pelaksanaan secara umum terwujudnya interaksi yang sehat dan menyenangkan antara siswa dan guru, maupun sesama siswa. Dalam bukunya “ Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif” Silberman (2010) mengatakan bahwa ternyata masih banyak guru yang merasa khawatir dengan strategi Active Learning ketika harus diterapkan di pembelajaran. Beberapa kekhawatiran itupun langsung ditanggapi oleh Silberman sendiri dalam buku tersebut. Berikut beberapa kekhawatiran serta tanggapan dari Silberman (2010) a. Kegiatan belajar aktif hanya merupakan kumpulan kegembiraan dan permainan saja. Kendati belajar aktif menyenangkan, namun tetap belajar aktif
tetap menekankan memberikan manfaat dan faedah bagi siswa.
Bahkan banyak cara pengajaran Active Learning yang menuntut siswanya unatuk berpikir keras. Active Learning lebih bersifat moving about and thinking aloud (bergerak leluasa dan berpikir keras).
b. Kelompok dalam belajar aktif akan menyia-nyiakan waktu dan tidak produktif. Kelompok tidak produktif ketika tak adanya pembagian tugas yang jelas serta kurangnya kebersamaan yang terjalin dari awal berkelompok. Active Learning menyita banyak waktu. Active Learning c. Belajar aktif/
memang cenderung menyita waktu lebih banyak dibandingkan dengan pengajaran konvensional. Namun dengan kepadatan materi tingkat sedang, guru dapat membagi waktu dengan kegiatan aktif seperti menguraikan, menyajikan, dan menerapkan.
16
d. Siswa salah memberikan informasi kepada temannya ketika belajar aktif berbasis kelompok. Tetap ada kemungkinan itu terjadi, namun saat di akhir pembelajaran guru tetap harus membahas materi yang telah dipelajari oleh siswa yang sudah belajar secara aktif menguasai materi tersebut. 2.2.4
Peran Guru dalam Active Learning
Peranan
guru
cukup
penting
terutama
dalam
membangun
dan
merencanakan konsep strategi Active Learning di kelas. Terkadang pandangan bahwa guru adalah sosok tunggal dalam pembelajaran yang semua terpusat pada dirinya sebagi pemberi pelajaran ke siswa. Tak hanya itu, adapun guru yang hanya memberikan tugas tanpa adanya pengawasan secara rinci perkembangan siswa. Yang dijadikan fokus adalah setelah menilai ada nilai yang akan diberikan pada siswa. Pada pengajaran Active Learning, guru menempatkan diri sebagai : a. Pemimpin belajar, artinya guru merencanakan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, menyiapkan sumber-sumber belajar secara optimal serta mengawasi kegiatan belajar siswa. b. Fasilitator belajar, artinya guru memberikan bantuan belajar untuk memudahkan siswa yang mengalamin kesulitan saat menyelesaikan permasalahan dan menengahi perbedaan pendapat antar siswa. c. Moderator belajar, artinya guru mengatur kegiatan belajar dan juga dapat menarik kesimpulan dari pendapat atau jawaban yang diutarakan oleh siswa.
17
d. Motivator belajar, artinya guru mampu membangun suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa mau untuk terlibat dalam pembelajaran. e. Evaluator, artinya guru mengawasi proses pengajaran dan hasil belajar yang telah dicapai kemudian melakukan upaya perbaikan terhadap kelemahan belajar siswa. Tahap berikutnya adalah menilai dari hasil yang telah dicapai dari kegiatan belajar. (Sudjana:1996) 2.2.5
Peran Siswa dalam Active Learning Active Learning menempatkan siswa sebagai inti dalam kegiatan belajar
juga dipandang sebagai objek sekaligus subjek (Sudjana,1996). Pernyataan itu bermaksud untuk menunjukkan keaktifan dan partisipasi lebih yang dilakukan siswa dibandingkan guru saat pembelajaran. Siswa dapat terlibat dalam kegiatan belajar yang bervariasi, yaitu kegiatan yang bersifat semua siswa terlibat dalam kelompok atau kegiatan secara mandiri oleh siswa. Selain itu siswa tidak ragu untuk menyampaikan pendapat serta gagasan untuk memecahkan masalah. 2.2.6
Jenis Strategi Pembelajaran Active Learning
Dalam bukunya, Silberman (2010) mengungkapkan banyak strategi pembelajaran aktif ( Active Learning strategies). Dalam bukunya Silberman membaginya ke dalam sub strategi secara sesuai dengan tujuannya yaitu untuk menjadikan siswa aktif sejak awal pembelajaran, untuk membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif, serta untuk menjadikan belajar tidak terlupakan.
18
a.
Untuk menjadikan siswa aktif sejak awal pembelajaran Membuat siswa aktif sejak awal pembelajaran merupakan hal yang perlu
diterapkan. Hal tersebut ditujukan untuk mengurangi kepasifan siswa yang melekat saat pembelajaran. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah: 1) Strategi Pembentukan Tim ( Team-Building Strategies) Strategi ini akan membantu siswa untuk lebih saling mengenal dan untuk membangun semangat tim kelompok. Selain itu, strategi ini akan mewarnai suasana belajar dengan leluasa dan perasaan terbuka. Beberapa jenis strategi yang tergolong kelompok ini di antaranya group resume dan team gateway 2) Strategi Penilaian Sederhana ( On-the-spot Assessment Strategies) Strategi penilaian sederhana ini berguna ketika guru tidak memiliki kesempatan untuk menilai karakteristik siswa saat pembelajaran dimulai. Beberapa strategi yang tergolong kelompok ini di antaranya instan assessment , representative sample, dan class concerns.
3) Strategi Pelibatan Belajar Langsung ( Immediate Learning Involvement Strategies)
Strategi ini untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, merangsang untuk berpikir, serta untuk melibatkan siswa. Beberapa strategi yang tergolong kelompok ini di antaranya Active Knowledge Sharing dan exchange viewpoint .
b.
Untuk membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif
19
Membuat siswa aktif sejak awal pembelajaran merupakan hal yang perlu diterapkan. Hal tersebut ditujukan untuk mengurangi kepasifan siswa yang melekat saat pembelajaran. Beberapa strategi yang dapat digunakan antara lain: 1) Stimulasi Diskusi Kelas (Stimulating Discussion) Strategi ini mampu untuk menjadikan metode ceramah biasa menjadi lebih aktif. Hal ini dapat terjadi dengan adanya teknik-teknik dalam mengajar seperti diskusi. Beberapa strategi yang tergolong dalam kelompok ini di antaranya Active Debate dan Reading Aloud 2) Belajar Bersama (Team Learning) Strategi ini lebih menekankan pada pembelajaran secara berkelompok secara efektif. Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan memberikan tugas ke dalam setiap kelompok kecil. Beberapa strategi yang tergolong dalam kelompok ini di antaranya the study group, information seach, dan the power of two.
3) Pengembangan Keterampilan ( Skill Development ) Strategi ini lebih mengembangkan kepada keterampilan siswa, baik keterampilan komputasi, menulis, maupun keterampilanno teknis seperti mendengarkan dengan penuh perhatian serta berbicara secara tegas saat belajar. Beberapa strategi yang tergolong kelompok ini di antaranya triple role playing, active observation and feedback , dan the firing line
c.
Untuk menjadikan belajar tak mudah lupa Guru terkadang memaksakan untuk mengajar karena hingga batas akhir
yang akhirnya berdampak pada pengajaran yang tak jelas. Hal ini dapat berakibat
20
dengan mudahnya siswa melupakan pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Strategi ini lebih memberikan cara untuk mengatasi hal tersebut. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah: 1) Strategi Peninjauan Kembali ( Reviewing Strategies) Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk membuat pembelajaran dapat tetap diingat adalah dengan meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang dibahas oleh siswa akan lebih melekat dalam pikiran daripada materi yang tidak dibahas kembali. Hal tersebut karena pembahasan ulang akan membuat siswa berpikir kembali tentang informasi tersebut. Beberapa strategi yang tergolong dalam kelompok ini di antaranya index card match dan slide review. 2) Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Strategi ini menekankan pada penilaian oleh diri sendiri dimana penilaian kemampuan diri tidak terpatok pada hasil evaluasi tengah semester maupun akhir semester. Strategi ini tepatnya berada pada akhir pelajaran sehingga siswa mampu menilai kemampuannya setelah selesai pelajaran. stretegi yang tergolong dalam kelompok ini di antaranya Phisycal Self Assessment dan reconsidering. 2.3
ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
2.3.1
Definisi Active Knowledge Sharing Active Knowledge Sharing adalah salah satu strategi yang termasuk ke
dalam Active Learning dimana pada dasarnya tujuan dan inti pembelajarannya adalah Active Learning, sedangkan yang membedakan dengan strategi lain adalah
21
langkah pelaksanaan strategi itu sendiri. Menurut Silberman (2010) Active Knowledge Sharing adalah sebuah strategi untuk memberikan gambaran tentang
materi yang diajarkan kepada siswa, dimana strategi ini dapat digunakan untuk membentuk tim belajar serta saling berbagi pengetahuan dengan teman lainnya. Selain itu strategi ini dapat digunakan untuk menilai tingkat pengetahuan. Menurut Sutaryo (2008) dalam tulisan Badri (2009) mengatakan bahwa strategi Active Knowledge Sharing atau sering disebut dengan strategi saling tukar pengetahuan adalah strategi yang memberikan penekanan kepada siswa untuk saling berbagi dan membantu dalam menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Artinya ketika siswa yang tidak mampu menjawab suatu pertanyaan atau mengalami kesulitan, maka siswa lain yang mampu menjawab pertanyaan dapat membantu temannya untuk menyelesaikan pertanyaan yang telah diberikan. Dari pendapat Sutaryo di atas dapat disimpulkan bahwa Active Knowledge Sharing lebih menitikberatkan pada saling berbagi pengetahuan atau dikenal
dengan istilah knowledge sharing. 2.3.2
Tahapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing
Silberman (2010) mengatakan bahwa prosedur dari strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah:
1. Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. 2. Perintahkan
siswa
kemampuan mereka.
untuk
menjawab
pertanyaan
sesuai
dengan
22
3. Kemudian siswa berkeliling mencari siswa lainnya yang dapat menjawab pertanyaan yang tak bisa ia jawab. Berikan dorongan dan motivasi agar siswa mau saling membantu. 4. Perintahkan kepada siswa untuk kembali ke tempat mereka masingmasing dan membahas jawaban yang telah siswa kerjakan. 5. Guru menjelaskan semua pertanyaan yang telah diajukan. 2.4
MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Djamarah dan Zain (2006) media adalah alat bantu pembelajaran dimana guru mempergunakannya untuk mengajar anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran. Media pendidikan merupakan salah satu sumber belajar yang membantu untuk memperkaya pengetahuan siswa. Menurut National Education Association dalam buku Sadiman dkk (2008) mengatakan bahwa media adalah bentuk komunikasi baik berupa teks, gambar, audiovisual berikut peralatannya yang hendaknya dapat menjadi sesuaatu yang dapat didengar, dilihat, serta didengar. Ada beberapa kriteria pemilihan media menurut Sudjana dan Rivai (1991) dalam buku Djamarah dan Zain (2006) yaitu: 1. Sesuai serta tepat dengan tujuan pengajaran. 2. Mendukung terhadap isi bahan pelajaran. 3. Mudah dalam memperoleh media yang akan digunakan. 4. Guru mampu terampil dalam penggunaan media. 5. Adanya alokasi waktu untuk menggunakan media agar bermanfaat bagi siswa.
23
6. Sesuai dengan tingkat pemikiran siswa. Media pembelajaran memiliki kegunaan-kegunaan di antaranya : (Sadiman dkk, 2008) 1. Memperjelas materi agak tak sekedar ucapan guru 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera 3. Penggunaan media yang tepat dapat mengatasi kepasifan siswa. Hal tersebut karena media berguna untuk meningkatkan motivasi belajar, interaksi denga yang lain, juga siswa mampu belajar sendiri sesuai minatnya. 4. Mengatasi
perbedaan
setiap
murid
dengan
cara
memberikan
perangsangan, pengalaman, serta bermaksud untuk menimbulkan persepsi yang sama. 5. Dapat dijadikan sebagai tempat menyalurkan pesan kepada yang lain Namun pemanfaatan media tidak bisa sembarangan bisa sesuai dengan keinginan guru. Ada langkah-langkah perencanaan sistematis yang dapat ditempuh guru (Djamarah dan Zain, 2006) yaitu: 1. Menentukan tujuan pengajaran dengan adanya pemanfaatan media. 2. Persiapan guru dalam memilih dan menetapkan media yang akan digunakan sesuai criteria yang telah disebutkan 3. Persiapan kelas dalam menerima untuk penggunaan media. Dalam hal ini keadaan siswa yang harus termotivasi untuk belajar menggunakan media.
24
4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Dalam langkah ini guru harus mampu menyatukan penyajian bahan pelajaran dengan pemanfaatan media. 5. Langkah kegiatan belajar siswa. Langkah ini dapat dipraktikkan langsung oleh siswa maupun guru langsung memanfaatkannya di dalam maupun di luar kelas. 6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini dinilai sejauh mana media membantu dalam menunjang keberhasilan belajar siswa. 2.5
INTERNET
Internet telah membuat sebuah perbedaan di lingkungan masyarakat dimana internet mulai menjadi jalan untuk berkomunikasi bahkan untuk sekedar hiburan. Internet pun mengizinkan penggunanya untuk berbagi sumber dan saling bertukar informasi dengan mudah. (Roblyer, 2006). Internet bukan istilah asing lagi di Indonesia. Terbukti dengan jumlah pengguna internet yang cukup besar. Indonesia termasuk ke dalam 20 negara pengguna internet terbesar. Berikut grafik negara yang memiliki pengguna internet menurut www.internetworldstats.com, sebuah situs yang menangani statistik penggunaan dan populasi di dunia.(Gambar 2.1) Sepuluh situs yang sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Facebook (facebook.com) 2. Google Indonesia (google.co.id) 3. Google (google.com)
25
4. Blogger (blogspot.com) 5. Yahoo! (yahoo.com) 6. Kaskus (kaskus.us) 7. Youtube (youtube.com) 8. Wordpress (wordpress.com) 9. Twitter (twitter.com) 10. Detik.com (4shared.com) ( http://www.alexa.com/topsites/countries/ID )
Gambar 2.1 20 Negara Terbesar di Dunia dalam Penggunaan Internet
26
Gambar 2.2 10 Negara Terbesar di Asia dalam Penggunaan Internet
Melihat
perkembangan
tersebut
dapat
menjadi
peluang
untuk
memanfaatkan internet dalam pendidikan. Berikut beberapa jenis pemanfaatan internet dalam pendidikan menurut Roblyer (2006): 1. Student research Siswa dapat menggunakan internet untuk mencari materi serta informasi untuk membantu mereka dalam pelajaran dan pekerjaannya.
27
2. Online classroom materials Guru dapat menggunakan materi secara online untuk membantunya dalam mengajar maupun bagi siswa dalam memahami suatu topic atau keahliannya. 3. Web-based lesson
Guru menggunakan sumber dari website untuk menstruktur kurikulum pelajaran. Internet yang digunakan untuk pembelajaran dikenal dengan istilah online learning. Menurut Odin (2002) mengatakan bahwa online learning menunjukkan
bahwa teknologi masa kini mampu mengajak peserta didik turut serta dalam sebuah diskusi pembelajaran, maka pengetahuan dan wawasan bukan hanya dari guru kepada siswa namun pandangan dari setiap siswa dapat dibagikan kepada siswa lain. Dan ini mengajarkan siswa untuk mampu berkolaborasi dalam pembelajaran. 2.6
MICROBLOGGING
2.6.1
Pengertian Microblogging
Menurut Holotescu dan Grosseck (2008) microblogging adalah teknologi web 2.0 yang memungkinkan pengguna microblogging mempublikasikan teks maupun gambar singkat secara online, sedangkan teks biasanya kurang dari 140200 karakter. Teks dan gambar dapat diakses secara online, atau dikirim sebagai SMS. Selain itu Microblogging merupakan bentuk baru dari blogging. Web 2.0 merupakan cara baru untuk berinteraksi melalui aplikasi berbasis web dan menggunakan web sebagai platform untuk menghasilkan, memaknai,
28
serta mengetahui konten yang dipublikasikan. Web 2.0 lebih menekankan pada peningkatan pengguna dalam mempublikasikan konten atau data serta berbagi konten. (Franklin, 2007) Menurut McFedries(2007) dalam tulisan Ebner (2008) mengatakan bahwa microblogging adalah tempat untuk mempublikasikan hal terbaru, gagasan,
maupun pengumuman dengan cepat dan sederhana. Microblogging diklaim menjadi tiga tipe, yaitu berbagi informasi, penyebaran informasi, dan juga hubungan pertemanan atau hubungan sosial. Menurut berkomunikasi
Gómezsanz yang
microblogging
(2010)
berdasarkan
pada
kecepatan
merupakan
atau
tulisan
tempat pendek.
Microblogging pun membuat komunikasi lebih aktif dengan kecepatannya dalam
mengirimkan dan menjawab sebuah topik dalam sebuah thread diskusi. Ketika berbicara tentang microblogging maka akan melekat kata blogging. Namun keduanya adalah dua hal yang berbeda (Ebner, 2008). Menurut penelitiannya microblogging lebih mudah dan cepat dalam mempublikasikan tulisan. Jadi dapat disimpulkan bahwa microblogging adalah sebuah teknologi Web 2.0 yang mengizinkan penggunanya untuk mempublikasikan konten baik berupa tulisan, gambar, audio, maupun video dengan mudah dan cepat serta mengizinkan antara pengguna saling berinteraksi. 2.6.2 Microblogging Dalam Pendidikan
Beberapa microblogging yang terkenal di antaranya Jaiku, Twitter, Facebook,
dan
Tumblr.
Banyak
yang
mulai
menggunakan
teknologi
29
microblogging untuk pendidikan. Holotescu dan Grosseck (2008) memberikan
contoh kasus pada situs microblogging cirip.ro bahwa manfaat yang dirasakan dari microblogging untuk pendidikan adalah: 1. Pengguna yang akan menulis catatan yang spesifik dapat memakai microblogging yang cukup mudah untuk digunakan terutama dalam hal
pendidikan 2. Dapat membuat grup diskusi baik siswa dan guru di mana mereka dapat saling melihat catatan yang mereka tulis di microblogging. 3. Adanya kemampuan untuk memasukkan video, audio, gambar, maupun dokumen dalam sebuah catatan. Dalam penelitian lainnya Grosseck dan Holotescu (2008) mengatakan bahwa microblogging memiliki nilai baik untuk pendidikan di antaranya: 1. Dibuatnya classroom community dimana siswa dapat memanfaatkan microblogging saat di dalam kelas maupun di luar kelas yang berkenaan
dengan pelajaran. Hal tersebut akan membuat keadaan pembelajaran lebih dinamis 2. Berguna untuk memberikan informasi yang berguna 3. Adanya keterlibatan dan saling berbagi pelajaran atau tugas baik dari guru ke siswa maupun antar siswa. 4. Guru dapat mempublikasikan catatan pelajarannya. Menurut Gómezsanz (2010) mengatakan bahwa microblogging dapat digunakan untuk pendidikan di antaranya:
30
1. Dengan banyaknya pandangan setiap siswa yang berbeda, membuat siswa memiliki banyak informasi. 2. Siswa dapat mengkoreksi pekerjaan siswa lainnya. Hal ini dapat secara tidak langsung telah menerapkan pendekatan satu siswa mengajarkan siswa lainnya. 3. Guru dapat mengevaluasi atau menilai siswa dari catatan yang dipublikasikan. Namun ketika platform microblogging memfasilitasi pelajaran secara online ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
1. Guru harus bersikap baik, terbuka, dan cepat tanggap. 2. Guru harus mampu menyesuaikan dengan kurikulum awalnya. 3. Siswa harus didorong untuk saling timbal balik konsultasi satu sama lain. 4. Guru harus melibatkan siswa dalam sebuah komunitas grup tanpa mengabaikan pendapat mereka Social networking site merupakan salah satu jenis
microblogging
berteknologi Web 2.0. Social networking pun memiliki manfaat bagi pendidikan. Menurut Richard (2010) disain yang digunakan untuk menerapkan Web 2.0 untuk e-elearning dan juga pada komunitas online pendidikan adalah pada gambar 2.3.
Dari gambar 2.3 dapat dilihat beberapa manfaat social networking dalam pendidikan, di antaranya: mendukung pengajaran serta subjek pembelajaran dan berbagi resource atau sumber. Inti dari manfaat yang digambarkan adalah memberikan inovasi baru yang diadaptasikan dalam pendidikan.
31
Gambar 2.3 Disain proyek eksplorasi Web 2.0 untuk e-learning dan
komunitas pendidikan online Menurut Ebner (2008) mengatakan bahwa microblogging memiliki efek positif dalam pembelajaran yaitu siswa menulis dan tersimpan dalam kurung waktu yang cukup lama. Walaupun microblogging tidak dapat menggantikan kebiasaan menulis secara tradisional, namun ketika akan mentransfer sebuah
32
pemikiran maupun
untuk memberikan pernyataan singkat, microblogging
diperlukan untuk melakukan hal tersebut. Microblogging mampu menangani masalah tersebut karena menurutnya ketika siswa ditugaskan untuk menulis essai secara tradisional dan langsung diserahkan kepada gurunya, maka hanya guru yang membaca sedangkan teman lain tak membacanya. 2.7
TUMBLR
2.7.1
Definisi Tumblr
Tumblr adalah microblogging yang menjadi popular dikalangan teknologi Web 2.0. Tumblr merupakan sebuah platform blogging yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pengguna dalam melakukan aktifitas blogging. Yang dipublikasikan pun beragam baik teks, gambar, quotes, links,
video, maupun audio (Marquart, 2010). Menurut Adler dalam artikelnya berjudul Tumblr for Photographers mengatakan bahwa Tumblr adalah platform gratis yang berbeda dengan yang lainnya melalui kemudahan dalam penggunaannya serta kustomisasinya. Fitur yang paling penting adalah pengguna dapat dengan mudah berbagi media hanya dengan mengklik tombol dari dashboard atau desktop mereka baik di browser internet maupun perangkat mobile. Tumblr memiliki disain yang sederhana dan intuitif sehingga dalam pembuatan blog lebih mudah. Bahkan Tumblr terkenal dengan tagline “Tumblr, The Easiest Way to Blog”. Menurut Grignano (2008) mengatakan bahwa Tumblr adalah platform gratis yang menyediakan registrasi gratis dimana Tumblr memiliki konsep yaitu berbagi hal dengan cepat dibandingkan dengan blog biasa.
33
Tumblr memiliki keunggulan terhadap penggunaannya. Menurut Boutin (2009) Tumblr membuat kegiatan blogging menjadi lebih mudah. dan memiliki user interface yang mudah dan jelas untuk digunakan. Menurut Forbes.com dalam
pernyataan pihak Tumblr di www.tumblr.com/why-tumblr mengatakan bahwa Tumblr merupakan bentuk blogging yang lebih cepat dari blog biasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa Tumblr adalah sebuah platform yang digunakan untuk mempublikasikan atau berbagi data, informasi, ataupun konten baik berupa tulisan, video, audio, kutipan, foto, maupun link dimana disain maupun
konsep
Tumblr
dirancang
berbeda
melalui
kemudahan
serta
kecepatannya dalam berbagi konten terutama dalam kegiatan blogging. Menurut
Siegler
(2010)
walaupun
dibandingkan
dengan
situs
microblogging lain Tumblr masing belum populer, namun perkembangan Tumblr
cukup signifikan. Terlihat dari pertumbuhan pengunjung tumblr yang meningkat pada awal 2011 (http://www.alexa.com/siteinfo/tumblr.com). 2.7.2
Fitur Tumblr
Tumblr dibuat pada tahun 2007 oleh David Karp. Tumbrl terdiri dari beberapa bagian inti. Tumblr memiliki fitur following people dimana dengan following orang tertentu, maka konten orang tersebut akan muncul dalam dashboard . Fitur atau tiga bagian inti lainnya adalah pertama, the dashboard sebagai tempat munculnya konten orang yang termasuk dalam following people juga sebagai tempat yang memiliki link untuk membuat atau mengubah konten pengguna. Kedua, channel section
yaitu
sebagai
tempat
untuk
membuat
channel khusus
seperti
34
mempublikasikan co tent Tumbl di microblogging lain. Ketiga, the account area sebagai tempat untuk mengubah pengaturan seperti mengubah te a dan informasi personal. (Grignano, 2008)
Gambar 2.4 T ampilan Dashboar dari Tumblr
Berikut rincia dari setiap bagian yang ada di Tumblr: a. Tautan untuk mempublikasikan konten
ambar 2.5 Link Publikasi Konten pada Das board
-
Text digunakan untuk mempublikasikan konten beru a tulisan seperti
artikel.
Gambar 2.6 Fitur Pembuatan Artikel T eks
35
-
Photo
hanya
digunakan
untuk
mempublikasi an
foto
serta
keteran an tentang foto yang dibagikan. Ukuran ma simal foto yang dibagik n adalah 10 MB serta jenis foto yang diper bolehkan adalah JPEG,
IF, PNG, dan BMP.
Gambar 2.7 Fitur untuk Memasukkan oto
-
Quote yaitu sebuah pesan singkat dimana fitur ini sering digunakan
untuk mengutip perkataan orang lain.
Gambar 2.8 Fitur untuk Memasukkan K tipan
36
-
Link di unakan untuk membagikan konten berupa autan ke alamat
situs lai nya.
Gambar 2.9 Fitur untuk Memasukkan T utan
-
Chat di unakan untuk mepublikasikan sebuah dialog .
Gambar 2.10 Fitur untuk Memasukkan
-
ialog
Audio digunakan untuk membagikan konten berup musik atau hal
yang berjenis suara. Jenis audio yang dapat di upl ad adalah MP3 dengan ukuran maksimum 10 MB. Selain itu setiap hari hanya dapat mempu likasikan 1 jenis konten audio.
ambar 2.11 Fitur untuk Memasukkan Kon en Suara
37
-
Video digunakan untuk membagikan konten berupa ideo. Maksimal
ukuran video yang dapat dipublikasikan adalah 1 0MB. Beberapa cara un uk mempublikasikan video adalah dengan mengambil link atau embed video seperti dari youtube.com dan juga dapat langdun upload onten dari harddisk pengguna.
Gambar 2.12 Fitur untuk Memasukkan
Dalam setia
membagikan konten, pengguna dapat
ideo enyelipkan tag
berdasarkan kategori dari konten tersebut. Hal tersebut dapat m mudahkan SEO (Search Engine Optimization) atau memudahkan menjadi a tikel atau post berdasarkan kategori atau keyword yang ada.(Adler). Hal ini pun didukung oleh Tumblr dengan adan a fitur pencarian konten berdasarkan keywo d .
Ga bar 2.13 Pemberian Tag dan Sumber pada S etiap Konten
Ga bar 2.14 Tempat Pencarian Konten Berdasa kan keyword
38
Tumblr memiliki fasilitas untuk mempublikasikan konten secara otomatis. Pengguna dapat menentukan kapan konten tertentu akan dipublikasikan secara otomatis. Tipe publish yang ada adalah: (a) publish now untuk mempublikasikan saat itu juga; (b) add to queue mempublikasikan secara otomatis sesuai rentan waktu yang ditentukan; (c) publish on untuk mempublikasikan secara otomatis tepat sesuai dengan tanggal dan jam yang telah ditentukan.
Gambar 2.15 Jenis Publish Konten
Beriku merupakan grafik pengguna atau pengunjung Tumblr berdasarkan tempat lokasi pengguna Tumblr (http://www.alexa.com/siteinfo/tumblr.com).
Gambar 2.16 Grafik Tempst Lokasi Pengguna Tumblr 2.8
MICROBLOGGING TUMBLR SEBAGAI ALAT PENDUKUNG STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING Microblogging dapat
diterapkan
sebagai
alat
pendukung
dalam
pembelajaran. Menurut Holotescu dan Grosseck (2010) Meskipun sebagian besar microblogging platform tidak sempurna, aktor berbeda dari spektrum pendidikan telah menemukan bahwa microblogging dapat berhasil digunakan / terintegrasi
39
dalam mengajar belajar. Aspek yang paling ditekankan menunjukkan bahwa microblogging:
1.
memberikan kesempatan untuk mendiskusikan berbagai jenis wacana online juga untuk mengatur ide-ide;
2. menciptakan komunitas instan di lingkungan virtual atau online; 3. mempromosikan lingkungan virtual kolaboratif yang berorientasi proses belajar; 4. memfasilitasi kerja kelompok; 5. alat yang berguna untuk kerjasama atau untuk menilai pendapat siswa; 6. sebuah platform yang layak untuk metakognisi; 7. alat yang digunakan dalam konvergensi pengetahuan; 8. memfasilitasi pembentukan jaringan pembelajaran pribadi; 9. memungkinkan eksplorasi bahasa sehari-hari; Dari beberapa aspek
microblogging yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran, salah satunya adalah sebagai alat pendukung untuk berbagi pengetahuan atau disebut knowledge sharing dan knowledge management . Menurut Von Krough (1991) dalam tulisan Alavi (1999) knowledge management
adalah
suatu
proses
mengidentifikasi,
menangkap,
dan
meningkatkan pengetahuan secara kolektif. Sedangkan menurut Kurniawan dan Purwanto (2009) knowledge management adalah suatu proses merencanakan, mengumpulkan,
menyusun,
dan
mengarsipkan
digabungkan dengan berbagai pemikiran.
pengetahuan
yang
telah
40
Menurut Chetley dan Vincent (2003) mengatakan bahwa knowledge management adalah proses mendorong individu untuk mengkomunikasikan
pengetahuan mereka dengan menciptakan lingkungan dan sistem untuk menangkap, mengatur, dan berbagi pengetahuan. Berpikir adalah cara menuju konsep berbagi pengetahuan bukan hanya sekedar menyimpan atau mengelola pengetahuan saja. Menurut Alavi (1991), ada empat proses utama terdiri dari creating the knowledge atau menciptakan pengetahuan yang didalamnya ada pemeliharaan
(maintenance)
pengetahuan
dan
updating pengetahuan,
menyimpan
dan
mengambil pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan menerapkan pengetahuan yang telah didapat. 2.8.1 Knowledge Sharing Dalam Internet
Menurut Holotescu dan Grosseck (2010) salah satu aspek yang ditekankan saat microblogging digunakan untuk pembelajaran adalah terciptanya sebuah komunitas online. Komunitas online adalah ruang virtual di mana sekelompok orang yang memiliki minat yang sama saling berkomunikasi dan berinteraksi secara kolektif maupun individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam komunitas ini akan tercipta sebuah kondisi edukatif dimana komunitas berada dalam lingkup pembelajaran dengan pengguna dan topik pembahasan yang tentunya berhubungan dengan tujuan pembelajaran tertentu. Menurut
Verona
(2009)
komunitas
online
knowledge
sharing
menyuguhkan cara baru untuk berbagi pengetahuan dimana pengguna bebas mengajukan pertanyaan dan bertukar pendapat dengan anggota lain.
41
Pengetahuan
dapat
dikomunikasikan
dengan
lebih
mudah
baik
menggunakan kalimat, gambar, maupun suara. Intinya teknologi dapat digunakan untuk menyimpan dan mengkomunikasikan pengetahuan itu sendiri.( Chetley dan Vincent, 2003). Menurut Kurniawan dan Purwanto (2009) ketika teknologi sebagai media telah masuk kedalam pembelajaran maka berikut alur atau siklus media pembelajaran yang ada:
Gambar 2.17 Siklus Media Pembelajaran
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka teknologi dapat dijadikan media untuk mendukung pembelajaran saling berbagi ( knowledge sharing) khususnya microblogging. Yang lebih spesifik, Tumblr dapat dijadikan platform microblogging yang digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan lebih
mudah untuk dibagikan baik berupa video, audio, teks, maupun gambar. 2.9
PRESTASI BELAJAR
Prestasi belajar sebagaimana yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.