BAB 1 Pendahuluan
Di Amerika Serikat sebelum tahun 1930, akuntansi sebagian besar tidak diatur. Praktik dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan umumnya dianggap rahasia. Jadi, suatu perusahaan memiliki sedikit pengetahuan tentang prosedur akuntansi yang dipakai oleh perusahaan lain. Jelas, hasilnya adalah kurangnya keseragaman dalam praktik akuntansi antara perusahaan, baik dari tahun ke k e tahun dan dalam industri yang sama. Bankir dan kreditur lainnya, yang merupakan pengguna utama laporan keuangan, memberikan arah nyata dalam praktik akuntansi. Penekanan bank dan kreditur terutama ditujukan pada pengungkapan kas dan sumber daya mendekati kas yang dapat digunakan untuk pembayaran utang. Ketika terjadi goncangan pasar saham pada tahun 1929 investor pemegang saham mulai mempertanyakan apakah akuntansi dan praktik pelaporan memadai untuk menilai investasi. Realisasi bahwa laporan keuangan didasarkan pada praktek akuntansi yang bervariasi secara luas serta sering menyesatkan investor saat ini dan calon investor menyebabkan terjadinya periode pertama dari tiga periode perkembangan standar akuntansi : 1.
Tahun-Tahun Pembentukan (1930-1946).
2.
Periode Pasca Perang (1946-1959).
3.
Periode Modern (1959-Sekarang).
1
BAB 2 PEMBAHASAN 1.1 Penyusunan Standar Akuntansi
Pengaruh manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik dominan yang dimainkan oleh korporasi industri setelah Tahun 1900. Penyebaran kepemilikan saham memberi peluang bagi manajemen untuk mengendalikan bentuk dan isi pengungkapan akuntansi. Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi sebagian besar. Teknik akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis. Pengembangan standar akuntansi di Amerika dapat dibagi ke dalam tiga tahap yaitu tahap awal pembentukan (1930-1946). Periode setelah perang dunia (1946-1959), dan periode modern (1959 sampai sekarang). Periode sebelum tahun 1930 akuntasnsi di Amerika boleh dikatakan tidak diatur. Praktek dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya dianggap rahasia. Satu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak saling mengetahui prosedur akuntansi yang digunakan. Sebagai akibat terjadi ketidak seragaman dalam praktek akuntansi antar perusahaan bahkan antar perusahaan dalam industri yang sama. Tuntutan perlunya standar akuntansi datang dari perbankan dan kreditur lainnya karena merekalah pemakai utama laporan keuangan perusahaan.
1.2 Periode pembentukan (1930-1946)
Dalam fase ini manajemen di anggap memiliki peranan yang besar dalam merumuskan standar akuntansi. Hal ini muncul dari akibat bertambahnya investor dan peranannya yang besar dalam perkembangan perusahaan setelah tahun1900. Jika situasi manajemen memengaruhi penyusunan standar akuntansi, terjadi keadaan sebagai berikut : a. Banyak standar akuntansi lemah dari segi teoritis, metode pemecahan masalah akuntansi adalah pragmatis bukan di dasarkan pada teoti. 2
b. Focus perhatian manajemen adalah hanya ingin untuk menentukan laba kena pajak dan upaya mengurangi beban pajak c. Teori akuntansi yang dianut selalu dilatarbelakangi oleh konsep smoot earnings d. Masalah-masalah rumit selalu dihindarkan dan muncullah pemecahan masalah yang mudah e. Beberapa perusahaan yang berbeda menerapkan teknik yang berlainan untuk satu masalah yang sama. Maka, akibat dari crash di pasar modal pada tahun 1929 ( Market crash) periode 1930 sampai 1946 memiliki pengaruh yang signifikan di dalam praktek akuntansi di Amerika. Usaha pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya persetujuan antara American Institut Certified Public Accountant ( AICPA ) dan New York Stock Exchanges. Hasil kerjasama ini adalah format draft “ Five Broad Accounting Principles” yang disiapkan oleh Komite AICPA dan disetujui oleh Komite NYSE pada tanggal 22 September 1932. Dokumen ini merupakan usaha formal untuk mengembangkan “Generally Accepted Accounting Principles” dan dimasukan ke dalam Accounting Research Bulletin (ARB) No. 43. Upaya bersama yang dilakukan NYSE dan AICPA memiliki pengaruh besar dalam pembuatan kebijakan akuntansi di Amerika Serikat selama 50 tahun ke depan. Rekomendasi (semua aspek dari dokumen NYSE / AICPA asli) belum sepenuhnya diimplementasikan, tetapi konsep dasar yang mengizinkan tiap perusahaan untuk memilih metode-metode dan prosedur yang paling tepat untuk laporan keuangannya sendiri dalam kerangka dasar “accepted accounting principles” menjadi titik fokus pembangunan prinsip-prinsip di Amerika Serikat. 1.2.1 Formasi The Securities And Exchange Commision (SEC)
SEC dibentuk oleh Kongres pada tahun 1934. Tujuannya adalah untuk menyusun Securities Act pada tahun 1933 dan Securities Exchange Act tahun 1934. Kedua undang-undang tersebut adalah undang-undang sekuritas nasional pertama di Amerika Serikats. Pada awalnya, SEC mengizinkan profesi akuntansi untuk menyusun prinsip akuntansi tanpa campur tangan pihak lain. Akan tetapi, pernyataan yang dibuat SEC pada tahun 1937 dan 1938 mengindikasikan bahwa mulai timbul ketidaksabaran dengan profesi tersebut. Pada Desember 1937, Komisioner SEC Robert Healy memanggil American Accounting Association (AAA). Ia menyatakan bahwa terdapat kesulitan yang besar akan tidak adanya pihak yang 3
memiliki otoritas untuk membenahi dan memelihara standar akuntansi. Ia yakin bahwa pihak yang memiliki otoritas tersebut ada dalam Securities and Exchange Commision. Akhirnya, pada 25 April 1938, SEC mengirim pesan implisit bahwa kecuali profesi akuntansi membentuk badan otoritatif untuk pengembangan standar akuntansi, SEC akan menentukan praktik-praktik akuntansi yang dapat diterima dan metode mandatori untuk digunakan dalam laporan yang mengandung infromasi akuntansi.
1.3 Committee on Accounting Procedures (1936-1946)
Pada fase ini perumusan standar akuntansi didomilisi oleh profesi. Pada periode organisasi tumbuh dan perkembangan dengan pesat. Pada fase ini pulalah keluar Securities Acts, yaitu peraturan tentang modal pada tahun 1933 dan 1934 yang merupakan bentuk campur tangan pemerintah dalam akuntansi. Tahun
1933
AICPA
membentuk
Special
Commitee
on
Development of Accounting Priciples, yaitu komite khusus pengembangan prinsip akutansi. Namun tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh Komite ini dan kemudian diganti dengan Committee on Accounting Procedures (CAP). CAP mulai tahun 1939 menerbitkan prinsip akuntansi yang memiliki dukungan otoritas. Selama periode dua tahun 1938-1939 telah diterbitkan 12 Accounting Reseacrh Bulletin (ARB) . Pada awalnya SEC merasa puas dengan usaha yang dilakukan oleh profesi akuntansi untuk menyusun prinsip akuntansi. Akan tetapi, sudah diketahui bahwa proses penyusunan peraturan akan diambil alih jika profesi akuntansi dirasa lambat. Tidak semua anggota profesi akuntansi senang dengan peraturan akuntansi yang dikembangkan selama periode tersebut. Para anggota AAA memberikan sebuah prosedur deduktif untuk perumusan peraturan akuntansi, untuk menentang pendekatan induktif formal utama yang diberikan oleh CAP. Pada
masa
1939 – 1946
ternyata
tidak
menghasilkan
prinsip
akuntanasi
yang
komprehensif. Namun ada dua kontribusi penting yang dihasilkan. Pertama, keseragaman praktek akuntansi secara signifikan telah mengalami perbaikan. Kedua, kebijakan akuntansi yang dibuat di Amerika dibuat hanya untuk sektor swasta. Periode ini menunjukkan organisasi profesi memiliki peranan yang dominan dan perumusan standar akuntansi. Dominasi profesi ini juga memberikan dampak sebagai berikut: 4
a. Asosiasi dan organisasi-organisasi profesi belum yakin terhadap kerangka teori yang sudah ada. b. Kekuatan/otoritasnya tidak jelas. c. Adanya beberapa alternative menimbulkan timbulnya flexibilitas dalam menerapkan standar akuntansi. 1.4 Periode Setelah Perang (1946-1959)
Goncangan ekonomi yang lebih besar terjadi pada periode pasca perang daripada tahun 1920-an. Industri menginginkan modal yang besar untuk memperluas bisnisnya. Perluasan tersebut, sebagai gantinya, menciptakan lapangan pekerjaan dan uang yang lebih banyak. Dengan dorongan dari stock exchange, industri mulai menyediakan uang untuk masyarakat. Tahun 1940, diperkirakan terdapat empat juta pemegang saham di Amerika Serikat. Tahun 1952, jumlah tersebut meningkat menjadi tujuh juta; pada tahun 1962, jumlah ini meningkat menjadi tujuh belas juta. Dengan demikian, sebagian besar publik Amerika memiliki kepentingan keuangan langsung dalam perusahaan yang terdaftar. Laporan keuangan perusahaan merupakan instrument yang penting dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan dan peraturan – peraturan akuntansi yang digunakan dalam penyiapan laporan keuangan tersebut memperoleh perhatian yang luas. Masalah utama adalah keseragaman atau komparabilitas (perbandingan) pendapatan yang dilaporkan antara perusahaan yang berbeda. SEC semakin memberikan tekanan berat untuk profesi akuntansi agar menghilangkan metode yang berbeda dari akuntansi untuk transaksi serupa yang mempengaruhi laba bersih. 1.4.1 ARB 32 dan SEC
CAP sangat sibuk selama periode pasca-perang. Secara keseluruhan, delapan belas ARB dikeluarkan sejak 1946 hingga 1953. Walaupun komite telah berhasil mengurangi pertanyaan yang timbul tentang praktik akuntansi tahun 1930-an, strategi tersebut memunculkan masalahmasalah baru selama tahun 1940-an hingga awal 1950-an. Ketika berusaha mengurangi dugaan yang muncul akan praktik akuntansi, CAP gagal untuk membuatrekomendasi positif untuk prinsip akuntansi secara umum. Akibatnya, terdapat kelebihan prinsip akuntansi yang “baik”.
5
Berbagai alternatif praktik dilanjutkan untuk memperindah karena tidak ada landasan dalam teori akuntansi. Situasi ini memicu konflik antara CAP dan SEC. Konflik yang paling dipublikasikan berhubungan dengan laporan laba rugi dibandingkan dengan kinerja operasi saat ini. CAP merasa bahwa memanfaatkan kinerja operasi saat ini akan meningkatkan komparabilitas pendapatan antara perusahaan dan antar tahun-tahun untuk perusahaan yang sama. Banyak pendapatan dan rugi luar biasa dikeluarkan dari laba bersih dalam konsep kinerja operasi saat ini. Akibatnya, CAP mengeluarkan ARB 32 untuk merekomendasikan konsep tersebut.
1.4.2 Permasalahan Price-Level
Akhir tahun 1953, profesi akuntansi menaruh perhatian yang besar pada akuntansi di bawah kondisi tingkat perubahan harga. Sehingga, selama tiga tahun berikutnya terdapat kemajuan dalam perkembangan prinsip akuntansi.
1.5 Periode Berakhirnya CAP
Tahun 1957-1959 mewakili suatu periode transisi dalam pengembangan standar akuntansi di Amerika Serikat. Kritik CAP meningkat, dan bahkan pilar pendirian akuntansi mencela operasinya. Akhirnya, presiden AICPA, Alvin R. Jennings, menyerukan pendekatan baru untuk pengembangan prinsip akuntansi. Selama pertengahan hingga akhir tahun 1950, minat dalam pengembangan prinsip akuntansi tumbuh baik di dalam maupun di luar profesi. Sayangnya,
minat
dalam
pengembangan
prinsip
akuntansi
ini
memunculkan
kritik
negatif terhadap CAP. Eksekutif Keuangan dan Praktisi Akuntansi dalam perusahaan yang lebih kecil mengeluh bahwa mereka tidak diberi kesempatan cukup untuk menyampaikan opini mereka dalam penyusunan ARB.
1.5.1 Pendekatan Baru
Pada tahun 1957, Alvin R.Jennings menyampaikan pidato pada pertemuan tahunan AICPA. Ia menganjurkan reorganisasi AICPA untuk mempercepat perkembangan prinsip akuntansi. Jeannings menekankan perlunya riset sebagai bagian dari program pengembangan.
6
1.6 Periode Modern (1959 sampai sekarang)
1.6.1 Berdirinya Accounting Principles Board (APB)
APB dan Accounting Research Division (ARD) mempunyai divisi penelitian yang semiotonom. Mempunyai direktur sendiri yang berwenang untuk mempublikasikan penemuan penelitian yang dilakukan stafnya dan tidak memiliki pertanggungjawaban pada komite teknis AICPA. Pada penerbitan proyek penelitian apa yang akan diambil, direktur penelitian harus mencocokkannya dengan pimpinan APB. Jika keduanya tidak menyetujui, APB menentukan proyek apa yang akan diambil oleh divisi penelitian. Hasil dari proyek penelitian akan diterbitkan di Accounting Research Studies (ARSs). Dalam bentuknya, APB sama dengan CAP, yang terdiri dari 18-21 member, yang semuanya juga merupakan member dari AICPA. Pada awal berdirinya APB dikarakteristikkan dengan kegagalan dan keragu-raguan. Studi riset tidak diterima oleh profesi dan kontroversi pajak investasi merupakan tantangan serius bagi KAP besar.
1.6.2 ARSs 1 dan 3
ARS 1 ‘The Basic Postulates of Accounting ’ karya Maurice Moonitz dipublikasikan tahun 1961, awalnya tidak mendapatkan reaksi yang baik, baik dari APB maupun dari profesi secara umum. ARS 3 ‘ A Tentative Set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises’ karya Robert Sprouse dan Moonitz terbit 1962 dan mendapat banyak kritikan dari berbagai area. Dewan meyakini bahwa studi 1 dan 3 adalah kontribusi yang bernilai bagi pemikiran akuntansi yang berbeda secara radikal dengan GAAP yang ada sekarang yang dapat diterima saat ini. 1.6.3 Kredit Pajak Investasi
Pada November 1962 dikeluarkan APB Opinion 2 yang menguraikan kredit pajak investasi menyebabkan masalah lain. Terdapat dua pendapat berbeda dalam perhitungan kredit pajak investasi (investment tax credit ): (1) metode flow-through, yaitu mengakui keuntungan pajak pada tahun penerimaaanya (2) metode deferral , yaitu mengakui keuntungan pajak sepanjang umur aktiva terkait. APB Opinion 2 memutuskan menggunakan metode deferral, akibatnya 3 CPA besar tidak mengharuskan kliennya mengikuti opini tersebut. Lebih jauh lagi, pada Januari 1963 SEC mengeluarkan ASR 96 yang mengizinkan menggunakan metode flow7
through atau metode deferral . Akhirnya APB menerbitkan APB Opinion no. 4 yang membolehkan penggunaan kedua metode di atas. Akhir tahun 1964 Dewan AICPA mengumumkan wewenang APB kembali yang dinyatakan dalam Apendiks pada APB Opinion no. 6 dengan suara bulat disetujui bahwa kebiasaan dari APB Opinion harus diungkapkan dalam Laporan Keuangan yang diaudit oleh anggota AICPA. Jika akuntan independen menyimpulkan bahwa metode yang digunakan mempunyai pendukung otoritas yang substantif, meskipun tidak mengandung prinsip akuntansi tertentu diungkapkan dalam catatan atau laporan auditor. Jika memungkinkan auditor harus mengungkapkan dampak dari kebiasaan tersebut. Jika prinsip yang digunakan tidak didukung oleh otoritas yang substantif, maka kualifikasi auditor adalah adverse atau disclaimer.
1.6.4 APB yang Diperangi
Pada tahun 1965 sampai 1967, kritik lebih lanjut dari dewan muncul di pers. Selama periode ini, APB menerbitkan 7 opini. ARS 8 ‘ Accounting for the Cost of Pension Plan’ oleh Ernest L. Hicks mereview argumentasi alternatif akuntansi yang berbeda dan masalah praktiknya. APB Opinion no. 8 menggunakan riset ini sebagai dokumen sumber dan merupakan aplikasi nyata yang pertama dari pendekatan dua cabang. APB Opinion no.9 menguraikan pos pos luar biasa dan earning per share. Opini menghapus perbedaan dalam praktik sehubungan dengan pos-pos luar biasa. Juga sebagai persetujuan terhadap semua konsep termasuk laporan laba rugi. ARS 9 ‘ Interperiod Allocation of Corporate of Income Taxes’ karya Homer Black dipakai sebagai sumber informasi dalam pertimbangan dewan. Meskipun kontroversial, APB no.11 mengharuskan alokasi pajak penghasilan secara komprehensif, secara signifikan telah membatasi prosedur-prosedur alternatif dalam praktik.
1.6.5 ARS 7 and APB Statement 4
ARS 1 dan 3 tidak diterima kalangan akuntan, sehingga diterbitkan ARS 7 ‘Inventory of GAAP for Business Enterprises’ oleh Paul Grady. Dengan dasar ARS 7 tahun 1970 dikeluarkan APB Statement no.4 ‘ Basic Conscept and Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business Enterprises’ dengan tujuan: 1. Sebagai dasar untuk mengevaluasi penyajian praktik akuntansi, membantu memecahkan masalah akuntansi dan memandu pengembangan akuntansi keuangan 8
pada masa yang akan datang. 2. Meningkatkan pemahaman terhadap tujuan akuntansi keuangan, sifat dari proses dan kekuatan yang membentuknya dan keterbatasan laporan keuangan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan. Pernyataan APB 4 mencakup banyak topik yang sama termasuk dalam ARS 7. APB gagal dalam tanggung jawabnya untuk menyusun dasar postulat dan prinsip akuntansi yang lebih luas.
1.6.6 Kritikan yang Berkelanjutan
Terdapat 2 kritikan terhadap penyusunan standar: (a) paparan untuk pendapat APB tentatif terlalu terbatas dan prosesnya terlalu lambat dan (b) masalah penggabungan badan usaha terlalu lama akibat banyaknya tekanan dari pihak yang kurang tepat. Kritik tersebut ditanggapi dengan melanjutkan ke Financial Accounting Standards Board (FASB) pada tahun 1971. Kontroversi atas penggabungan usaha dan goodwill memakan waktu yang paling lama untuk dibahas secara luas oleh APB. Pada tahun 1963, ARS 5 diterbitkan, A Critical Studi of Accounting for Business Combinations’ oleh Arthur Wyatt , dan pada tahun 1968 diterbitkan Accounting for Goodwill oleh George Catlett dan Norman Olson. ARS 5 menyimpulkan bahwa penyatuan kepentingan akuntansi harus dihentikan dangoodwill memiliki dua komponen, salah satunya dengan umur terbatas yang mengharuskan amortisasi periodik, dan yang lainnya dengan umur tak terbatas untuk dilanjutkan pada periode mendatang. ARS 10 menyimpulkan bahwa Goodwill tidak dapat dikatakan sebagai asset, oleh karena itu, goodwill harus segera dikurangkan dari ekuitas pemegang saham pada saat diselesaikannya penggabungan. Kemudian pada Juli 1969, draft awal opini mengusulkan ‘ polling of interest ’ dihapuskan dan goodwill diamortisasi maksimal 40 tahun. Pada Februari 1970, draft opini yang lain mengizinkan ‘ polling of interest ’ (jika tes 3 ke 1 terpenuhi) dan goodwill diamortisasi maksimal 40 tahun. Akhirnya, pada Juni 1970, dua per tiga mayoritas setuju untukmengizinkan ‘polling of interest ’ (jika tes 9 ke 1 terpenuhi) dan goodwill diamortisasi maksimal 40 tahun. Pada April 1971, AIPCA membentuk 2 kelompok studi (1) kelompok studi yang menetapkan prinsip-prinsip akuntansi, diketuai Francis M. Wheat dan (2) kelompok studi dengan tujuan Laporan Keuangan diketuai Robert M. Trueblood.
9
1.6.7 Laporan Kelompok Wheat
Komite
ini
menyelesaikan
laporannya
pada
Maret
1972. Laporan
tersebut
merekomendasikan : 1. Pendirian Financial Accounting Foundation, dengan 9 wakil bertugas memilih anggota FASB dan mengumpulkan dana operasional. 2. Pendirian FASB, dengan 7 anggota full-time dan bertugas menetapkan standar laporan keuangan. 3. Pendirian Financial Accounting Standards Advisory Council , dengan 20 anggota, dengan tugas berkonsultasi dengan FASB untuk menetapkan prioritas dan tugas untuk menanggapi usulan standar. Rekomendasi ini diterima oleh AICPA Juni 1972 dan FASB berdiri 1 Juli 1973.
1.6.9 FASB
FASB adalah suatu organisasi independen yang beranggotakan tujuh orang dan bekerja penuh di badan ini. Mereka berasal dari bidang akuntansi profesional, usahawan, wakil pemerintah dan wakil bidang akademis. Fungsi utama FASB adalah untuk mempelajari masalah – masalah akutansi dan menetapkan standar akuntansi. Standar ini diterbitkan sebagai rumusan standar akuntansi keuangan. FASB juga menerbitkan rumusan konsep akuntansi keuangan, konsep-konsep yang diperkenalkan di dalam statement standard. Struktur FASB mengalami perubaan pada tahun 1977 dan modifikasi perubahan ini sebagai hasil rekomendasi dari Structure Committee of the Financial Accounting Foundation (FAF). FAF terdiri dari 6 organisasi sponsor yaitu AAA, ACIPA, Financial Analysis Federations (FAF), Financial Executives Institute (FEI), National Association of Accountant (NAA) dari security industry Association (SIA), FAF terdiri dari 13 orang anggota yang merupakan watak dari 6 sponsor tersebut ditambah wakil pemerintah dan komposisi sebagai berikut : 1.
Satu wakil AAA
2.
Empat wakil Financial Analysis Predication 10
3.
Dua wakil Financial Executives of Accountant
4.
Satu Wakil National Association
5.
Satu wakil Security Industry Associantion
6.
Tiga wakil dari kelompok akutan pemerintah Tugas FAF adalah mengangkat board of Trustee. Board of Trustee ini telah dikembangkan untuk mengakomodasi tambahan dua anggota ini dari organisasi besar yang tidak termasuk dalam 6 organisasi sponsor yaitu industri perbankan . Board of Trustee kemudian mengangkat anggota FASB, menandai kegiatan Board dan berperan sebagai pengawas. Anggota FASB berjumlah 7 orang yang masing-masing diangkat untuk waktu 5 tahun dan menjabat maksimum 2 periode. Selama menjadi anggota FASB, mereka harus independen dan tidak boleh ada konflik interest antara anggota secara pribadi dengan public interest . Latar belakang seorang anggota FASB adalah pengetahuan akuntansi, finance dan bisnis serta memiliki perhatian serius terhadap kepentingan publik.
Prosedur penyusunan standar: 1) Melakukan Identifikasi masalah 2) Membentuk task force, untuk mengeksplorasi segala aspek dari masalah berupa discussion memorandum. 3) Menyebarkan discussion memorandum ke pihak-pihak yang berkepentingan. 4) Melaksanakan public hearing 5) Menerbitkan exposure draft dari standard dan dimintakan pendapat secara tertulis kepada semua pihak yang berkepentingan. 6) Menerbitkan exposure draft baru atau final vote diambil oleh dewan FASB
a. Penilaian Terhadap FASB
Hasil evaluasi terhadap FASB oleh Dewan Perwakilan FAF adalah sebagai berikut : 1.
Proses penetapan standar akuntansi yang baru membutuhkan pertimbangan mendalam dari seluruh unsur pemakai.
2.
Proses membutuhkan penilaian unjtuk memperkirakan dampak yang mungkin timbul dari standar yang diusulkan. 11
3.
Keberhasilan
sebuah
standar
tidak
ditentukan
oleh
penyusun,
tetapi
harus
diasimilasikan dengan pemakai. 4.
Proses asimilasi membutuhkan pendidikan untuk memperlihatkan nilai-nilai dalam standar yang diajukan. FASB telah menghasilkan lebih dari 159 Standar Akuntansi Keuangan hingga Juni 2007
yang disebut juga dengan gerakan “clean up the balance sheet ” (pembersihan neraca). Hal ini menghasilkan neraca yang lebih konservatif. FASB dinilai lebih sukses bila disbandingkan dengan dua pendahulunya. Namun demikian, walaupun prestasinya tergolong baik, FASB sekali lagi diserang oleh berbagai pihak.
b. Evolusi Kekuatan FASB
Beberapa organisasi telah mencoba untuk membatasi atau mempersempit kekuasaan legislatif FASB. Ketika tanggung jawab untuk menetapkan Standar dipindahkan dari AICPA ke FASB pada tahun 1972, AICPA membentuk Accounting Standards Executive Comittee (AcSEC) untuk melakukan fungsi penghubung antara AICPA dan FASB. Komite ini bertugas merespon nota diskusi, meminta komentar dan membuat usulan draft awal untuk FASB. AcSEC mengeluarkan 2 pengumuman: Statement of Position (SOP) dan Industry Accounting Guides (Guides). Umumnya, SOP dan Guides berurusan dengan subjek yanglebih sempit dan khusus dibandingkan dengan FASB Statements. Jika standar industri telah menjadi bagian AcSEC, kelompok lain Emerging Issues Task Force (EITF) - yang dibuat pada tahun 1984, hanya menekankan pada masalah yang sangat teknis, seperti instrumen keuangan, yang dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan di hampir setiap industri. EITF juga memperhatikan masalah khusus dari lembaga keuangan. Anggota kelompok ini terdiri dari mitra teknis senior dari perusahaan-perusahaan besar dan kepala akuntan SEC. Tantangan lebih lanjut untuk kekuatan penetapan standar FASB datang dari Government Accounting Standards Board (GASB), diciptakan oleh FAF pada tahun 1984 untuk menangani akuntansi perkotaan. Laporan keuangan untuk tujuan umum dari entitas seperti rumah sakit, perguruan tinggi dan universitas, dan rencana pensiun seharusnya menggunakan standar FASB,
12
kecuali GASB telah mengeluarkan standar tertentu yang mencakup jenis entitas spesifik (tumpang tindih).
1.6.10 Kongres Investigasi
Telah dijelaskan tantangan terhadap otoritas legislatif FASB yang timbul dari ketidakpuasan dengan proses penetapan standar. Sumber lain tekanan adalah kongres investigasi profesi audit dan aparat penetap standar. Dua laporan subkomite kongres beredar di akhir 1976 dan awal 1977 sangat kritis. John E. Moss, ketua dari subkomite kongress yang laporannya sangat kritis terhadap keragaman yang ada dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan Senat subkomite, diketuai oleh Senator Lee Metcalf, diarahkan menuju struktur kelembagaan akuntansi keuangan. Laporan tersebut mengenai konsentrasi kekuasaan oleh FASB, SEC, AICPA, dan "Delapan Besar" (sekarang "Empat Besar") CPA. Pada intinya, laporan meminta peraturan pemerintah dari keseluruhan profesi. Setelah dengar pendapat publik, laporan dimodifikasi secara signifikan untuk memungkinkan pengaturan standar untuk tetap berada di sektor swasta. Banyak perubahan organisasi terjadi karena kongres investigasi ini. Tujuan utama dari perubahan adalah : 1.
Memperkuat proses audit dan independensi auditor,
2.
Memastikan kepatuhan dengan standar kinerja yang tinggi tidak hanya bagi CPA tetapi juga kantor akuntan publik di bawah sistem self-regulasi yang efektif,
3.
Menjamin partisipasi yang lebih besar oleh wakil-wakil masyarakat dalam urusan profesi,
4.
Membangun perbedaan antara perusahaan publik dan non publik yang lebih kecil untuk tujuan penerapan standar teknis, dan
5.
Meningkatkan efektivitas keseluruhan profesi dalam melayani kebutuhan masyarakat.
1.6.11
Peran Saat Ini
AICPA sendiri saat ini sudah tidak memiliki otoritas eksklusif sebagai badan pembuat standar karena telah digantikan oleh FASB dan PCAOB. Kolaborasi terbaru antara FASB dan AICPA mengajukan proposal bahwa AICPA berpartisipasi dalam proses pembuatan standar yang terpisah untuk perusahaan privat yang lebih kecil. Proposal ini dianggap berbahaya. Namun 13
AICPA masih memiliki peran penting untuk membatasi apa yang disebut”shopping for accounting principles” yang menyebabkan ketatnya persaingan KAP untuk mendapatkan klien. Di lain pihak, SEC yang mendapatkan kekuasaan dari pemerintah masih memegang peranan penting dalam pengaturan dan proses pembuatan standar. Peningkatan operasi SEC juga terlihat dengan digunakannya Electronic Data Gathering, Analysis, and Retrieval System (EDGAR) untuk mengisi data financial secara elektronik. Seiring dengan perkembangan jaman, pihaknya juga memanfaatkan jaringan internet. Saat ini, selain AICPA terdapat setidaknya tiga asosiasi yang berkepentingan dengan proses pembuatan standar di USA antara lain: American Accounting Association (AAA), Financial Executives International (FEI), dan Institute of Management Accountants(IMA).
14
BAB 3 PENUTUP KESIMPULAN
Proses pembentukan standar akuntansi merupakan proses yang cukup pelik karena melibatkan aspek politik, bisnis, sosial budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan baik pihak pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri. Hal ini dapat dipahami karena standar akuntansi yang akan diberlakukan akan mengikat semua pihak. Perlunya melihat sejarah pembentukan standar akuntansi di amerika karena profesi akuntansi di USA sudah cukup lama sehingga memudahkan bagi kita untuk melihat pengaruh berbagai aspek di atas terhadap penyusunan standar akuntansi. Pengembangan standar akuntansi di Amerika dapat dibagi ke dalam tiga tahap yaitu tahap awal pembentukan (1930-1936). Periode setelah perang dunia (1946-1959), dan periode modern (1959 sampai sekarang). Pengembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Pengembangan standar akuntansi ini dilakuksn secara terus-menerus, pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan – bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian pada tahun 1974 di bentuk KOMITE PRINSIP AKUNTANSI INDONESIA (KOMITE PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan
di Indonesia
menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan 15 ocal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.
15
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, S. S. 2007. Teori Akuntansi. Grafindo Persada, Jakarta. Ghozali, I. , Chariri, A. 2003. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Univesitas Diponegoro, Semarang. http://sury88.blogspot.com/2012/12/perkembangan-struktur-kelembagaan.html. Diakses pada 20 September 2013. http://resum-kuliah.blogspot.com/2011/04/sejarah-kelembagaan-conseptual.html. Diakses pada 20 September 2013. http://fathir32.wordpress.com/2011/04/01/konvergensi-standar-akuntansi-di-indonesiake-ifrs/. Diakses pada 20 September 2013. http://edhane.wordpress.com/2010/04/01/sejarah-sak/. http://mazda4education.wordpress.com/2013/05/10/jurmal-adopsi-ifrs-ke-psak/
16