PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS I WANGON BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Secara
umum
Puskesmas
merupakan
satuan
organisasi
yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas operasional operasiona l pembangunan kesehatan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya Puskesmasmempunyai
tugas
melaksanakan
kebijakan
kesehatan
untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI No 75/2014 meliputi: 1.
Penyelenggaraan Penyelenggaraa n UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di wilayah kerjanya
2.
Penyelenggaraan Penyelenggaraa n UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan bahwa Puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan. Kegiatan Utama PuskesmasI Wangonadalah dalam usaha pelayanan kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan serta didukung dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan core bisnis core bisnis adalah pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap competitor layanan sejenis di Kabupaten Banyumas, PuskesmasI Wangonberusaha memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan, SDM, sarana prasarana, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Bisnis yang dijalankan olehPuskesmasI Wangonmerupakan bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value Business ) yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini
tergantung
pada
besarnya
pelayanan Puskesmas.
PDM/02/ADM/IV/20161 PDM/02/ADM/IV/20161 of 29MANUAL MUTU
kepercayaan
pelanggan/pengguna
jasa
Oleh Karena itu, PuskesmasI Wangonsebagai organisasi pemerintah dibawah kewenangan pemerintah daerah bertanggung jawab memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat dengan berbasis pada Total Quality Management (TQM) yang menggabungkan antara konsep pelayanan pemerintah dengan melihat kebutuhan pasar dalam hal ini masyarakat di wilayah kerja PuskesmasI Wangon. Penerapan TQM yang dilakukan diwujudkan dalam berbagai bentuk program dan kegiatan yang mengacu pada visi dan m isi PuskesmasI Wangon. 1)
Profil Organisasi
Visi Terwujudnya
Pusat
Pelayanan
Kesehatan
Dasar
Paripurna
Menuju
MasyarakatWangon MasyarakatWangon Sehat Mandiri. Misi Misi PuskesmasI Wangonadalah : 1.
Meningkatkan profesionalisme profesionalisme kerja dan mutu SDM Puskesmas.
2.
Menyelenggarakan Menyelenggaraka n pelayanan kesehatan yang berkualitas berkualita s untuk meraih kepercayaan masyarakat.
3.
Mendorong dan menggerakan masyarakat untuk berprilaku hidupbersih dan sehat serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan.
4.
Meningkatkan Meningkatka n kerjasama yang solid dan harmonis baik lintas program maupun lintas sektoral dalam pembangunan kesehatan.
Struktur a. Struktur 1) Struktur organisasi PuskesmasI Wangonmengacu Wangonm engacu pada Peraturan Menteri Menter i Kesehatan Nomor 75 tahun 2014, yang ditetapkan sebagai berikut:
Kepala Puskesmas I Wangon Dr. Tulus Budi Purwanto
Kepala Tata Usaha Sudar Sudarso so SE
Wakil Manajemen -Mutu - - - - -- - A us Raha Raharr o, AMK AMK
Penanggungjawab UKM Titi Titin n Lis Listi ti onin onin sih sih
Pelaksana
PDM/02/ADM/IV/20162 PDM/02/ADM/IV/20162 of 29MANUAL MUTU
Penangungjawab UKP Dr. Ma’f Ma’ful ul Hida Hida atull atulloh oh
Penanggungjawab Jejaring&jaringan Agus Raharjo, AMK
Pelaksana
Pelaksana
2) Struktur Tim Manajemen Mutu PuskesmasI Wangon, sebagai berikut : Kepala Puskesmas I Wangon Dr. Tulus Budi Purwanto
Wakil Manajemen Mutu Agus Raharjo Auditor Internal Dr. Ma’ful Hida atulloh
Mutu Admen Sumardi
Mutu UKM Westi Rachmawati
Mutu UKP Su ianto
b. Moto “ KESEHATAN ANDA HARAPAN KAMI “
c. Tata nilai -
Kejujuran
-
Keterbukaan
-
Kesediaan melayani
-
Kerja keras
-
Kerja cerdas
-
Kasih sayang
-
Kesetiaan
-
Kerjasama
2) Kebijakan Mutu Kami Jajaran Pengelola dan seluruh karyawan PuskesmasI Wangondalam meningkatkan kepuasan pelanggan berkomitmen : 1.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2.
Meningkatkan profesionalisme SDM Puskesmas
3.
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3) Ruang Lingkup Proses pelayanan :(sesuai proses bisnis) a.
PenyelenggaraanUpayaPuskesmas
terdiri
atas
kegiatan
UKM
(Upaya
Kesehatan Masyarakat) esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi: 1.
Pelayanan promosi kesehatan
2.
Pelayanan kesehatan lingkungan
PDM/02/ADM/IV/20163 of 29MANUAL MUTU
3.
Pelayanan KIA dan KB
4.
Pelayanan gizi
5.
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari: 1.
Program UKS/UKGS
2.
Pelayanan Kesehatan Lansia, Olah Raga dan Kerja.
b. PenyelenggaraanPelayananKlinis/ UKP terdiri atas kegiatan pelayanan rawat jalan, PONED, Unit Gawat Darurat dan Rawat Inap. c. Indikator Mutu 1. Indikator Mutu Pelayanan Klinis/ UKP: NO INDIKATOR MUTU 1
Indeks Kepuasan Pelanggan
TARGET
Semua
80%
Pelayanan Lama waktu pelayanan pasien masksimal 10
2
BAGIAN
Pendaftaran
100%
Pendaftaran
100%
Kelengkapan pengisian Rekam Medis sesuai
Ruang
100%
SOAP.
Pemeriksaan
Pemberian Informed consent pada pasien
Ruang
pada tindakan cabut gigi
Pemeriksaan Gigi
Pasien Ibu Hamil dilakukan Pemeriksaan
KIA-ANC
100%
KIA-KB
100%
KIA-Imunisasi
100%
Ruang Obat
100%
dan
Laboratorium
100%
Gizi
Konsultasi Gizi
100%
menit (dari pendaftaran sampai ke Poli yang di tuju)
3
4
5
6
Waktu
buka
pendaftaran
sesuai
dengan
peraturan
dengan 10 T Pemberian Konseling dengan ABPK (Alat
7
100%
Bantu
Pengambilan
Keputusan)
pada
kunjungan KB baru dan ganti cara 8
9
10
11
Termonitoring penyimpanan vaksin dalam suhu 2-8° 2 kaki setiap hari. Pelayanan obat sediaan maksimal 10 menit dan racikan / puyer maksimal 15 menit Waktu
pemeriksaan
Hemoglobin
Golongan Darah maksimal 15 menit Setiap
pasien
yang
berkonsultasi
mendapatkan informasi gizi seimbang
PDM/02/ADM/IV/20164 of 29MANUAL MUTU
12
13
14
Permintaan
pengambilan
sampel
air
100%
ditindaklanjuti maksimal 1 hari kerja .
Sanitasi
Penatalaksanaan bayi mudasesuai dengan
MTBM
100%
UGD
100%
Rawat Inap
100%
Lenght Of Stay (LOS) pasien maksimal 4 hari
Rawat Inap
90%
Kelengkapan
Ruang Bersalin
100%
tatalaksana MTBM Respon Time pasien UGD dan maksimal 5 menit Respon Time Penerimaan Pasien rawat inap
15
Konsultasi
sampai masuk dalam ruangan maksimal 30 menit
16 17
pengisian
Rekam
Medis
persalinan dan Patograf Ibu melahirkan
2. Indikator Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan MasyarakatPuskesmas Sesuai kinerja Puskesmas dalam SPM DKK Banyumas Indikator UKM Puskesmas INDIKINATOR
Target
Indikator Sasaran Mutu UKM
Capaian
MUTU
2016
Pelayanan
1.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
100%
Kesehatan Dasar
2.
Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi yang
100%
ditangani 3.
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau
100%
Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 4.
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
5.
Cakupan
Neonatal
dengan
100% Komplikasi
yang
100%
ditangani 6.
Cakupan kunjungan bayi
7.
Cakupan
Desa/Kelurahan
95% Universal
Child
100%
Imunization (UCI) 8.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
95%
9.
Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI
100%
pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin PDM/02/ADM/IV/20165 of 29MANUAL MUTU
10.
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100%
11.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
100%
setingkat 12.
Cakupan peserta KB aktif
64 %
13.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita
100%
penyakit
14
Non AFP Rate
100%
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
100%
Penemuan pasien baru TB BTA positif
100%
Penemuan penderita DBD
100%
Penemuan penderita Diare
85%
Cakupan
pelayanan
kesehatan
dasar
100 %
rujukan
100 %
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang
100 %
masyarakat miskin Pelayanan
15.
Kesehatan Rujukan
Cakupan
pelayanan
kesehatan
masyarakat miskin 16.
harus diberikan sarana kesehatan di Kab/Kota Penyelidikan
17.
Epidemiologi
dan
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
100%
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Penanganan KLB Promosi kesehatan
18.
Cakupan Desa Siaga Aktif
100 %
dan pemberdayaan Masyarakat
b. Indikator Mutu sasaran Keselamatan Pasien
No Sasaran
Keselamatan
Indikator
Target
Tidak terjadinya salah identifikasi pasien di
100%
Pasien 1
Tidak
Terjadi
salah
identifikasi 2
Komunikasi pelayanan
tempat pendaftaran efektif
dalam
Pelaksanaan Konfirmasi)
TUBAK pada
pelayanan obat PDM/02/ADM/IV/20166 of 29MANUAL MUTU
(Tulis
komunikasi
Baca verbal
dan di
100%
3
Tidak
terjadi
kesalahan
pemberian obat 4
Tidak
terjadi
Tidak terjadinya pemberian
obat
salah
100%
orang kesalahan
Tingkat kepatuhan penerapan SPO klinis
100%
Kepatuhan terhadap prosedur cuci tangan
100%
Kepatuhan terhadap pemakaian APD
100%
Tidak terjadinya pasien jatuh selama berada
100%
prosedur Tindakan 5
Pengurangan
terjadinya
resiko infeksi
6
Tidak
terjadinya
pasien
Jatuh
di Puskesmas
B. RuangLingkup Lingkuppedomanmutuinidisusunberdasarkanpersyaratan
Sistem
Manajemen
Mutu danstandarakreditasipukesmas, yang meliputi: 1.
persyaratanumum sistem manajemenmutu,
2.
tanggungjawabmanajemen,
3.
manajemenpengelolaan sumberdaya.
4.
Proses pelayanan yang terdiridaripenyelenggaraanUpayaPuskesmas, yang meliputi: :
UKM :upaya Pelayanan promosi kesehatan, Pelayanan kesehatan lingkungan, Pelayanan KIA dan KB, Pelayanan gizi, Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit, dengan pengembangan Pelayanan Usia Lanjut, UKS dan UKGS, Usaha Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
UKP : rawat jalan, PONED, Unit Gawat Darurat
dan rawat
Inap.DalampenyelenggaraanupayaPuskesmasdanpelayananklinismem perhatikankeselamatanpasien/pelanggandenganmenerapkanmanajeme nrisiko.
C. Tujuan PedomanmutuinidisusunsebagaiacuanbagiPuskesmasdalammembangun
sistem
manajemenmutubaikuntukpenyelenggaraanupayaPuskesmasmaupununtukpeny elenggaraanpelayananklinis.
PDM/02/ADM/IV/20167 of 29MANUAL MUTU
BAB II LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasanhukum yang digunakandalammenyusunpedomanmutuiniadalah: 1.
Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit
5.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
6.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
7.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 tahun 208 tentang Rekam Medis
8.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
9.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
10.
Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 296 tahun 2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas
Acuan
yang
digunakandalammenyusunManual
Penyusunan DokumenAkreditasiPuskesmasBanyumas.
PDM/02/ADM/IV/20168 of 29MANUAL MUTU
mutuiniadalah:
Pedoman
BAB III ISTILAH DAN DEFINISI
1.
Dokumen
adalah
benda
berupa
barang
atau
tulisan
yang
memuat
informasiyang digunakan untuk melakukan pekerjaan meliputi pedoman, surat keputusan, Kerangka acuan kerja dan standar operasional prosedur. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik. 2.
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat, berdaya guna dan berhasil guna
3.
Efisiensi adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan cara, waktu dan sumber daya minimum dengan hasil yang optimum
4.
Kepuasanpelangganadalah perasaan positif pelanggan bahwa pelayanan yang didapatkannya telah memenuhi harapan
5.
Kebijakanmutu adalah azas kebijakan resmi dan tertulis dari manajemenyang menjadi garis besar dan pondasi rencana dalam hal mutu dalam aktifitas keseharian organisasi
6.
Koreksi adalah pembetulan atau perbaikan
7.
Pelanggan adalah individu atau keluarga atau lembaga yang mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas
8.
Pasien adalah orang yang menerima pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan tujuan meningkatkan kesehatan (promotif), atau mencegah penyakit (preventif), atau pengobatan penyakit (kuratif) maupun dalam rangka pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
9.
Pedomanmutu adalah dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu Puskesmas dalam rangka meningkatkan kepuasan pada pelanggan
10.
Perencanaanmutu adalah proses yang dilakukan terhadap perencanaan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
11.
Prasarana
adalah
segala
sesuatu
yang
merupakan
penunjang
utama
terlesenggaranya proses kegiatan 12.
Proses adalah serangkaian langkah secara sistematis atau tahapan yang jelas
13.
Rekaman adalah jenis dokumen khusus yang berisi hasil dari suatu kegiatan
14.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan
15.
Sasaranmutu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu
PDM/02/ADM/IV/20169 of 29MANUAL MUTU
Sasaran mutu harus mempunyai syarat:
Scope/Specifik Jelas untuk bagian atau departemen misalnya bagian personalia, keuangan dsb.
Measurable yang artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur ( baik dlm bentuk jumlah ataupun persentase)
16.
Achievable : semestinya sasaran mutu itu harus dapat dicapai
Realible/ Rasional : Sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyata
Time harus jelas, kapan seharusnya sasaran itu dicapai.
Tindakankorektif adalah proses yang dilakukan agar tidak terjadi pengulangan kesalahan
17.
Tindakanpreventif adalah tindakan yang dilakukan petugas kesehatan dalam rangka pencegahan suatu kesalahan
PDM/02/ADM/IV/201610 of 29MANUAL MUTU
BAB IV SISTEMMANAJEMENMUTU
A. Persyaratanumum: Puskesmas I Wangonmenetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem manajemenmutusesuaidenganstandarakreditasiPuskesmas. Sisteminidisusununtukmemastikantelahditerapkannyapersyaratanpengendaliante rhadap
proses-proses
penyelenggaraanpelayanankepadamasyarakatbaikpenyelenggaraanupayaPuske smasmaupunpelayanananklinis, pelayanandaninteraksi
yang
proses
meliputikejelasan
proses
dalampenyelenggaraanpelayananan,
kejelasanpenanggungjawab,
penyediaansumberdaya,
penyelenggaraanpelayananitusendirimulaidariperencanaan
yang
berdasarkebutuhanmasyarakat/pelanggan,
verifikasiterhadaprencana
yang
disusun,
danverifikasiterhadap
pelaksanaanpelayanan,
pelayanandanhasil-hasil
yang
dicapai,
proses monitoring
danevaluasisertaupayapenyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendaliandokumen: Secaraumumdokumen-dokumendalam
sistem
manajemenmutu
yang
disusunmeliputi: Dokumen level 1
:Kebijakan
Dokumen level 2
: pedoman/manual
Dokumen level 3
: standarproseduroperasional
Dokumen level4
:rekaman-
rekamansebagaicatatansebagaiakibatpelaksanaankebijakan,
pedoman,
danprosedur. Pengendaliandokumen penyusunandokumen,
di
PuskesmasI
pengesahan,
penomoran,
Wangonmeliputi
proses
pemberlakuan,
distribusi,
penyimpanan, pencariankembali, proses penarikandokumen yang kadaluwarsa, perubahan/revisi dan pemusnahan dokumen. Adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Proses Penyusunan Dokumen a. Pemegang program bersama koordinator administrasi manajemen/upaya kesehatan/klinis
Membuat draft dokumen
PDM/02/ADM/IV/201611 of 29MANUAL MUTU
Melakukan pembahasan terhadap draft dokumen tersebut dengan unit terkait
Mencetak
agar
pemeriksa
melakukan
pemeriksaan
terhadap
dokumen yang telah disusun dan mendistribusikan hardcopy dokumen untuk diperiksa kepada penanggung jawab Manajemen Mutu/ Wakil Manajemen Mutu. b. Penanggung Jawab Mutu/ W akilManajemen Mutu
Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang telah disusun oleh pemegang program dan koordinator.
Jika setuju, maka melakukan persetujuan pada hardcopy untuk meminta persetujuan Kepala Puskesmas.
Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dokumen dan dikembalikan kepada koordinator untuk direvisi.
2. Pengesahan Dokumen o
Kepala Puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh Penanggung Jawab Mutu/ WakilManajemen Mutu melalui hardcopy untuk disetujui.
o
Jika setuju, maka melakukan persetujuan dengan menandatangani hardcopy document.
o
Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada Penanggung Jawab Mutu/ Wakil Manajemen Mutu untuk direvisi.
Tabel Pengesahan dokumen Level
Penanggung
Diperiksa
Disahkan
Dokumen
Jawab
Surat
Penanggungjawab
Kasubag TU
Kepala
Keputusan
Ukm/UKP/Admen
(Paraf sebelah kanan)
Puskesmas
(Paraf sebelah kiri) Pedoman/
Penanggungjawab
Ketua Tim Mutu
Kepala
Panduan
Ukm/UKP/Admen
(Paraf sebelah kanan)
Puskesmas
Ketua Tim Mutu
KepalaPusk
(Paraf sebelah kiri) SPO
Penanggungjawab
PDM/02/ADM/IV/201612 of 29MANUAL MUTU
Ukm/UKP/Admen
(Paraf sebelah kanan)
esmas
Penanggungjawab
Penanggungjawab
Kepala
program
Ukm/UKP/Admen(Par Puskesmas
(Paraf sebelah kiri)
af sebelah kanan)
(Paraf sebelah kiri) KAP/ KAK
3. Penomoran Dokumen Metode penomoran dokumen menggunakan buku pedoman penyusunan akreditasi PuskesmasBanyumas. 4. Pemberlakuan Dokumen Dokumen Surat keputusan diberlakukan mulai2 Januari 2016,Pedoman, Panduan , SPO diberlakukan mulai tanggal 4 April 2016, 5. Distribusi Dalam pendistribusian dokumen yang sudah disusun dan telah disahkan oleh Kepala PuskesmasI Wangondikendalikan dengan: 1. distribusi dokumen terkendali diperuntukkan kepada sekretariat/ tiap unit/ pelaksana sebagai acuan dalam pekerjaan 2. distribusi dokumen tidak terkendali untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak luar PuskesmasBanyumas, yang dikeluarkan oleh Wakil Manajemen Mutu dan telah tercatat. 6. Penyimpanan Dokumen asli (Master dokumen) disimpan di sekretariat Tim Mutu PuskesmasI Wangondan dokumen foto copy disimpan di masing-masing unit /upaya di PuskesmasI Wangon. 7. Pencarian Kembali Untuk memudahkan di dalam pencarian kembali dokumen-dokumen akreditasi PuskesmasI Wangonagar dikelompokkan per masing-masing bab/ kelompok pelayanan / upaya. 8. Penarikan Dokumen dan Pencetakan
Mendaftar dokumen internal yang disahkan dalam Daftar Induk Dokumen Internal / Masterlist Dokumen.
Memperbanyak dokumen yang sudah mendapatkan persetujuan dengan jumlah copy sesuai Daftar Pemegang Dokumen.
Membubuhkan
stempel
“DOKUMEN
dokumen. PDM/02/ADM/IV/201613 of 29MANUAL MUTU
TERKENDALI”
terhadap
copy
Mendistribusikan dokumen kepada semua pemegang dokumen sesuai Daftar Pemegang Dokumen.
Menarik dokumen lama, bila ada.
Memusnahkan dokumen lama yang sudah tidak berlaku.
Memberitahukan kepada seluruh unit kerja terkait tentang dokumen baru dan/ atau penarikan dokumen lama.
9. Perubahan/ revisi dan Pemusnahan dokumen
Mengelompokkan dokumen yang sudah tidak aktif dan yang perlu revisi
Memisahkan status-status mana yang masih harus disimpan di ruang rekam medis, yang perlu revisi serta status-status mana yang sudah dapat dikeluarkan dari tempat penyimpanan di ruang rekam medis.
Mencatat data-data yang masih diperlukan kedalam register pemusnahan.
Musnahkan status RM yang sesuai dengan daftar induk rekaman.
Membuat berita acara pemusnahan dengan sepengetahuan Kepala
Puskesmas
Pemusnahan RM dilakukan sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun.
C. Pengendalianrekaman Pengendalian rekaman di Puskesmas meliputi: 1)
Pengidentifikasian rekaman (jenis-jenis rekaman diidentifikasikan pada masing-masing SOP).
2)
Penggunaan Daftar Induk Rekaman yang menguraikan dimana saja rekaman disimpan, bagian yang bertanggung jawab, dan masa simpan rekaman.
3)
Pengambilan, pendisposisian, dan penggandaan rekaman secara internal dan terbatas. Hal ini perlu diatur dalam prosedur karena pada umumnya seluruh rekaman bersifat rahasia.
4)
Pemusnahan rekaman yang berisi uraian mengenai tatacara penarikan rekaman yang telah habis masa simpannya dan bagaimana cara memusnahkannya.
PDM/02/ADM/IV/201614 of 29MANUAL MUTU
BAB V TANGGUNGJAWABMANAJEMEN
A. KomitmenManajemen KepalaPuskesmas,
PenanggungJawab
Penanggung
Admen/
Jawab
Kepala
Mutu/
Tata
WakilManajemenMutu,
Usaha,PenanggungJawabUKM,
PenanggungJawabUKP,
danseluruhkaryawanPuskesmasI
Wangonbertanggungjawab untukmenerapkanseluruhpersyaratan yang adapada manual mutuini. Manajemen
PuskesmasI
mengembangkan
dan
Wangonmembuktikan
meningkatkan
serta
komitmen
memperbaiki
kinerja
untuk sistem
manajemen mutu dengan: 1.
Mengkomunikasikan
kepada
seluruh
pegawai
mengenai
pentingnya
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan kegiatan 5S ( Senyum, Sapa, Sopan, Santun, Sehat ). 2.
Mensosialisasikankepada seluruh pegawai agar lebih memahami pedoman program sebagai landasan dalam melakukan pekerjaan.
3.
Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai tentang fungsi dan tugas masing-masing karyawan sesuai SK dan SOP yang telah ditetapkan.
4.
Melakukan monitoring dan evaluasi serta perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan sebulan sekali.
B. FokuspadaSasaran/ Pasien: Pelayanan
yang
disediakanolehPuskesmasdilakukandenganberfokuspadasasaran/ Sasaran/
pasien.
pasiendilibatkanmulaidariidentifikasikebutuhandanharapanpelanggan,
perencanaanpenyelenggaraanupayaPuskesmasdanpelayananklinis,
PDM/02/ADM/IV/201615 of 29MANUAL MUTU
pelaksanaanpelayanan, monitoring danevaluasisertatindaklanjutpelayanan. Oleh sebab itu Kepala Puskesmas: 1.
Memastikan dimensi mutu pelanggan diidentifikasi dan dituangkan ke dalam pernyataan kebijakan mutu.
2.
Memastikan sasaran mutu yang ditetapkan, telah sesuai dengan kebijakan mutu serta dimensi mutu pelanggan.
3.
Memastikan bahwa seluruh pegawai memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
PuskesmasI Wangonmelakukan identifikasi dan menetapkan dimensi mutu dan kebutuhan pelanggan yang diakomodir pada pernyataan kebijakan mutu dan sasaran mutu.
PuskesmasI Wangonmemastikan seluruh pegawai bekerja untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan,
dengan
berusaha
mencapai
sasaran
mutu
yang
disepakati dan menerapkan prosedur secara konsisten, dengan tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
C. KebijakanMutu Puskesmas menetapkan Kebijakan Mutu yang ditinjau secara berkala. Kebijakan Mutu yang ditetapkan adalah sebagai berikut: Kami seluruh karyawan PuskesmasI Wangonberkomitmen : 1.
Memberikan Pelayanan yang berkualitas
2.
Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan yang ada.
3.
Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk
berperan
aktif
dalam
memberdayakan perilaku hidup bersih dan sehat 4.
Pengelolaan manajemen Puskesmas yang efektif dan efisien
5.
Menyelenggarakan sistem informasi Puskesmas yang cepat dan akurat.
D. PerencanaanSistemManajemenMutu
dan
Pencapaian
SasaranKinerja/MutuSasaranmutuditetapkanberdasarkanstandarkinerja/standarp elayanan minimal yang meliputi indikator-indikatorpelayananklinis, indikator penyelenggaraanupayaPuskesmas.
Perencanaan
disusundenganmemperhatikankebutuhandanharapanpelanggan, hakdankewajibanpelanggan,
sertaupayauntukmencapaisasarankinerja
ditetapkan.
PDM/02/ADM/IV/201616 of 29MANUAL MUTU
yang
Perencanaan
mutu
Puskesmas I
Wangondan
keselamatan pasien
berisi
program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi: a.
Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
b.
Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c.
Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d.
Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e.
Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f.
Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g.
Peningkatan mutu pelayanan obat
h.
Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
E. TanggungJawab dan wewenang:
KepalaPuskesmas Bertanggung jawab menetapkan kebijakan Puskesmas berdasarkan sistem manajemen mutu dan terhadap semua pelaksanaan kegiatan yang ada di Puskesmas serta berwenang untuk menunjuk Wakil Manajemen Mutu.
Wakilmanajemenmutu/penanggungjawabmutu,
Bertanggung
jawab
merumuskan,
melaksanakan,
mengkoordinasikan
kegiatan penjamin mutu berdasarkan standar sistem manajemen mutu dan mempunyai
kewenangan
menyusun
dan
mengembangkan
dokumen,
mengelola dan memelihara dokumen/rekaman, melakukan penjaminan mutu proses
dan
hasil,
membantu
Kepala
PuskesmasI
Wangondalam
mengendalikan proses-proses pelayanan.
Kepala Tata Usaha /Penanggung jawab administrasi manajemen Bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada kegiatan administrasi dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi kesehatan, mengevaluasi kegiatan administrasi kesehatan.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada programprogram upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan upaya kesehatan, melaksanakan kegiatan upaya kesehatan, mengevaluasi kegiatan upaya kesehatan.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada pelayanan klinis di
PuskesmasI Wangonyang berorientasi pada keselamatan pasien
PDM/02/ADM/IV/201617 of 29MANUAL MUTU
dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan pelayanan klinis, melaksanakan kegiatan pelayanan klinis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, mengevaluasi kegiatan klinis.
Penanggung
Jawab
Jaringan
dan
Jejaring
Pelayanan
Kesehatan
Bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada fasilitas Jaringan dan Jejaring pelayanan kesehatan
PuskesmasI Wangonyang
terdiri dariPuskesmas Keliling, maupun Poliklinik Kesehatan Desa, Bidan Desa yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan pelayanan di jaringan atau jejaring pelayanan kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan pelayanan jaringan atau jejaring pelayanan.
Pelaksana Administrasi Manajemen Membantu Penanggung Jawab Administrasi Manajemen melaksanakan sistem manajemen mutu pada kegiatan administrasi, menyusun jadwal kegiatan administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan administrasi kesehatan.
Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Membantu Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dalam menerapkan
sistem
manajemen
mutu
pada
program-program
upaya
kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat , menyusun jadwal kegiatan upaya kesehatan, melaksanakan kegiatan upaya kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan upaya kesehatan.
Pelaksana Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Membantu Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dalam menerapkan sistem manajemen mutu pada pelayanan klinis di PuskesmasI Wangonyang berorientasi pada keselamatan pasien, menyusun jadwal kegiatan pelayanan klinis, melaksanakan kegiatan pelayanan klinis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dan mengevaluasi kegiatan klinis.
Pelaksana Jaringan dan Jejaring Pelayanan Kesehatan Membantu Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan Kesehatan dalam Jejaring
menerapkan sistem manajemen mutu pada fasilitas Jaringan dan pelayanan
kesehatan
PuskesmasI
Wangonyang
terdiri
dariPuskesmas Keliling, Bidan Desa yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
menyusun
jadwal
kegiatan
pelayanan
di
jaringan/jejaring
kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan pelayanan jaringan atau jejaring pelayanan kesehatan. PDM/02/ADM/IV/201618 of 29MANUAL MUTU
F. Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawab Mutu Kepala
PuskesmasI Wangonmenunjuk seorang Wakil Manajemen Mutu yang
bertanggung
Jawab
untuk
mengkoordinir
seluruh
kegiatan
mutu
di
PuskesmasBanyumas. Selain itu Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawa Mutujuga :
Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara.
Melaporkan kepada Kepala
PuskesmasI Wangontentang kinerja dari
sistem manajemen mutu dan kinerja pelayanan.
Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan sasaran/ pasien.
G. Komunikasi Internal Komunikasi pertemuan,
internal
breafing
dilakukandengancara
pagi,
diskusi,
tepatuntukmelakukankomunikasi.
PDM/02/ADM/IV/201619 of 29MANUAL MUTU
email,
workshop
sms,
dan
(minilokakarya),
media
lain
yang
BAB VI TINJAUANMANAJEMEN
A.
Umum Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap penerapan sistem manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan yang diperlukan
untuk
efektivitas
dan
efisiensi
penerapan
sistem
tersebut.
Rapattinjauanmanajemendilakukan minimal dua kali dalamsetahun. Prosedur ini mencakup mulai proses penentuan jadwal dan peserta, pembuatan undangan, pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil rapat, tindak lanjut hasil rapat dan verifikasi hasil pelaksanaan keputusan rapat. Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen meliputi:
Tinjauan manajemen dihadiri oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, Koordinator administrasi dan manajemen, Koordinator Upaya Puskesmas, koordinator klinis dan seluruh karyawan.
Tinjauan manajemen dilakukan untuk memastikan penerapan Sistem
Manajemen Mutu berjalan secara efektif dan efisien dan dilakukan sesuai dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sehingga dapat diketahui perlu tidaknya mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mutu dan dokumentasi Sistem Manajemen Mutu. Tinjauan Manajemen dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya
setiap 6 (enam) bulan sekali.
Dalam tinjauan manajemen, agenda yang dibahas mencakup :
Kebijakan Mutu dan Pencapaian Sasaran Mutu setiap bagian.
Hasil pencapaian Rencana Manajemen Mutu, termasuk kinerja proses dan Pelayanan
Hasil audit internal maupun eksternal.
PDM/02/ADM/IV/201620 of 29MANUAL MUTU
Umpan
balik
pelanggan,
termasuk
hasil
pengukuran
kepuasan
pelangganserta keluhan pelanggan.
B.
Status Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Hasil tindak lanjut dari Tinjauan Manajemen sebelumnya.
Perubahan Sistem Manajemen Mutu
Rekomendasi untuk peningkatan
Tinjauan manajemen tidak terjadwal, dapat dilakukan bila dibutuhkan.
MasukanTinjauanManajemen,meliputi:
Hasil audit
Umpanbalikpelanggan
Kinerja proses
Pencapaiansasaranmutu
Status tindakankoreksidanpencegahan yang dilakukan
Tindaklanjuttehadaphasiltinjauanmanajemen yang lalu
Perubahanterhadapkebijakanmutu
Perubahan yang perludilakukanterhadap sistem manajemenmutu/sistem
pelayanan C.
LuaranTinjauan Hasil yang diharapdaritinjauanmanajemenadalahpeningkatanefektivitas system manajemenmutu,
peningkatanpelayananterkaitdenganpersyaratanpelanggan,
danidentifikasiperubahan-perubahan, perludilakukan.
PDM/02/ADM/IV/201621 of 29MANUAL MUTU
termasukpenyediaansumberdaya
yang
BAB VII MANAJEMENSUMBERDAYA
A. PenyediaanSumberDaya KepalaPuskesmasberkewajibanmenyediakansumberdaya dibutuhkanuntukpenyelenggaraanpelayanan Penyediaansumberdayameliputi:
di
yang Puskesmas.
penyelenggaraanupayaPuskesmas
maupunpelayananklinis. Untuk keperluan penyediaan SDM, proses pengajuan dan pengadaan dilakukan oleh Puskesmas selanjutnya Kepala Puskesmas melaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan pelaksanaan rekruitmen SDM.
B. ManajemenSumberdayaManusia Penyediaansumberdayamanusia, proses rekrutmen, proses kredensial, proses pelatihandanpeningkatankompetensi
C. Infrastruktur Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar terjadi kenyamaan saat menunggu antrian maupun pada saat pelayanan berlangsung.
D. Lingkungankerja Pemeliharaan lingkungan setiap saat untuk mempertahankan kebersihan, keamanan dan keasrian.
PDM/02/ADM/IV/201622 of 29MANUAL MUTU
BAB VIII PENYELENGGARAANPELAYANAN
A. UpayaKesehatan Masyarakat di Puskesmas 1. PerencanaanUpayaKesehatan Masyarakat Perencanaan Upaya Kesehatan di Puskesmas dilakukan setiap tahun untuk perencanaan anggaran tahun yang akan datang dengan rumus T-1 (tahun min satu). Dengan demikian kegiatan tahun depan direncanakan pada tahun ini.
Perencanaan
masyarakat
Upaya
dengan
Kesehatan
disesuaikan
mempertimbangkan
dengan
masalah
kebutuhan
kesehatan
yang
berkembang di masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan bersumberdana dari dana BLUD Puskesmas I Wangon dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). 2. Proses yang berhubungandengansasaran: a. Penetapanpersyaratan(kebutuhandanharapan) sasaran b.
Tinjauanterhadappersyaratansasaran
c.
Komunikasidengansasaran
3. Pembelian a. Proses pembelian mengacu pada Perpres 4 tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. b. Spesifikasi
barang
dan
HPS
ditetapkan
oleh
PPK
(Kepala Puskesmas). c.
Proses pegadaan barang melalui Pejabat Pengadaan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
d. Pemeriksaan barang dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan. 4. Penyelenggaraanupaya kesehatan masyarakat:
PDM/02/ADM/IV/201623 of 29MANUAL MUTU
a. Pengendalian proses penyelenggaraanupaya dilakukan oleh tim mutu upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas b. Validasi
proses
penyelenggaraanupaya
dilakukan
secara
berkesinambungan melalui survei secara berkala kepada sasaran c.
Proses mengidentifikasisasaran harus jelas sehinggamamputelusur
d.
Hakdankewajibansasaran Hak sasaran: 1)
Mendapatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang berorientasi promotiv dan preventif
2)
Mendapatkan informasi yang jelas terkait masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di wilayahnya
3)
Memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4)
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu , efektif dan efisien.
5)
Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan yang diterima
Kewajiban sasaran: 1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatan di wilayah 2) Melaporkan kepada Puskesmas bila ada kejadian luar biasa (KLB) 3) Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan e. Manajemenrisikodankeselamatan masyarakat diperhatikan guna terjadi penularan penyakit di masyarakat 5. Pengukuran, analisis, danpenyempurnaan sasaran kinerja UKM: a. Umum Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei kepuasan pelanggan
internal
dan
eksternal.
Kepuasan
pelanggan
eksternal
melibatkan masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan dan lintas sektor. Sedangkan kepuasan pelanggan internal dengan sasaran petugas yang berkecimpung pada bidang pelayanan masyarakat. b.
Pemantauandanpengukuran: 1) Kepuasanpelanggan: dilaksanakan 2 kali setahun (pada Bulan Juni dan Desember) 2) Audit internal: dilaksanakan 2 kali setahun 3) Pemantauandanpengukuran proses: dilakukan 2 kali setahun 4) Pemantauandanpengukuranhasillayanan: dilakukan 2 kali setahun
PDM/02/ADM/IV/201624 of 29MANUAL MUTU
c.
Pengendalianjikaadahasil yang tidaksesuai dilakukan oleh tim manajemen mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
e. Analisis data: dikelompokan menurut capaian hasil kinerja kepuasan pelanggan, dicari unsur yang penyebab terhadap masalah kepuasan pelanggan f.
Peningkatanberkelanjutan:
seluruh
petugas
upaya
kesehatan
berkomitmen dalam upaya perbaikan yang berkesinambungan g. Tindakankorektif: diperlukan agar tidak terjadi pengulangan kesalahan yang sama h. Tindakanpreventif: diperlukan untuk mencegah kesalahan yang dilakukan oleh petugas upaya Puskesmas.
B. Pelayananklinis( Upaya Kesehatan Perorangan ): 1.
PerencanaanPelayananKlinis Perencanaan kegiatan pelayanan klinis diatur pada mekanisme RKA (rencana kegiatan dan anggaran) yang bersumber dana APBD.
2. Proses yang berhubungandenganpelanggan Adanya komunikasi dan interaksi yang baik antara petugas dan pelanggan dalam pemecahan masalah kesehatan yang diderita pelanggan. 3.
Pembelian/pengadaanbarangterkaitdenganpelayananklinis:
Proses pembelian mengacu pada Perpres 4 tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Spesifikasi
barang
dan
HPS
ditetapkan
oleh
PPK
(Kepala Puskesmas).
Proses pegadaan barang melalui Pejabat Pengadaan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
Pemeriksaan barang dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan. 1. Penyelenggaraanpelayananklinis: a. Pengendalian proses pelayananklinis dilakukan oleh tim mutu b. Validasi proses pelayanan dilakukan secara berkesinambungan melalui survei secara berkala kepada pelanggan. c. Identifikasidanketelusuran d.
Hakdankewajibanpasien Hak pasien: 1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
PDM/02/ADM/IV/201625 of 29MANUAL MUTU
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. 3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. 4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu , efektif dan efisien. 5. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. 6. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis 7. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. 8. Mengajukan
usul,
saran
perbaikan
atas
perlakuan yang
diterima Kewajiban pasien: 1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya 2. Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan 3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas 4. Membayar retribusi bagi pasien yang tidak
memiliki sistem
jaminan kesehatan e. Pemeliharaanbarangmilikpelanggan
(misalnya
rekammedis)
disimpan pada tempat yang tidak lembab dan terang. f.
Manajemenrisikodankeselamatanpasien menjadi titik poin dalam manajemen mutu
2. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien a. Penilaian indikator kinerja klinis dengan melihat indikator mutu pelayanan klinis apakah sesuai indikator tidak. b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien dengan memantau apakah di unit-unit pelayanan klinis sudah tersedia sarana prasarana untuk keselamatan pasien. c.
Pelaporan insiden keselamatan pasien, dengan membuat format pelaporan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang mengakibatkan pasien cedera seperti pasien jatuh karena lantai licin, dan lain-lain.
PDM/02/ADM/IV/201626 of 29MANUAL MUTU
d. Analisis dan tindak lanjut, membuat analisa terhadap temuan masalah yang mengakibatkan pasien cedera dan kemudian melakukan rencana tindak lanjut untuk penanganan selanjutnya. e. Penerapan Manajemen Resiko, melakukan kegiatan audit internal terhadap unit-unit layanan secara berkesinambungan untuk melihat seberapa jauh tingkat safety atau keamanan yang di punyai oleh unit pelayanan klinis tersebut.
BAB IX PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENYEMPURNAAN
Pengukuran, analisis, danpenyempurnaan: 1. Umum Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei kepuasan pelanggan internal dan eksternal. Kepuasan pelanggan eksternal sasaran pasien yang berkunjung ke Puskesmas. Sedangkan kepuasan pelanggan internal dengan sasaran semua karyawan Puskesmas.
2. Pemantauandanpengukuran a. Kepuasanpelanggan: dilaksanakan 2 kali setahun (pada Bulan Juni dan Desember) b. Audit internal: dilaksanakan 2 kali setahun c.
Tinjauan Manajemen : Dilaksanakan 2 kali setahun
d. Pemantauandanpengukuran proses: dilakukan 2 kali setahun e. Pemantauandanpengukuranhasillayanan: dilakukan 2 kali setahun
3. Pengendalianjikaadahasil yang tidaksesuai dilakukan oleh tim manajemen mutu pelayanan klinis. 4. Analisis data:
dikelompokan menurut capaian hasil kinerja kepuasan
pelanggan, dicari unsur yang penyebab terhadap masalah kepuasan pelanggan 5. Peningkatanberkelanjutan: seluruh karyawan Puskesmas berkomitmen dalam upaya perbaikan yang berkesinambungan 6. Tindakankorektif: diperlukan agar tidak terjadi pengulangan kesalahan yang sama 7. Tindakanpreventif: diperlukan untuk mencegah kesalahan yang dilakukan oleh petugas upaya Puskesmas PDM/02/ADM/IV/201627 of 29MANUAL MUTU
BAB X PENUTUP
Manual mutu ini disusun oleh Tim Manajemen Mutu PuskesmasI Wangonsebagai acuan dalam proses kegiatan manajemen mutu sebagai
implementasi
dari
sistem
Puskesmas dan juga digunakan
manajemen
mutu
akreditasi
PuskesmasBanyumas. Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam memberikan pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan, yang pada akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.
Wangon, 4 April 2016 Kepala Puskesmas I Wangon
dr. TULUS BUDI PURWANTO
PDM/02/ADM/IV/201628 of 29MANUAL MUTU
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Penyusunan Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan dasar Tahun 2015; 2.
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Kesehatan Kabupaten I WangonTahun 2016.
PDM/02/ADM/IV/201629 of 29MANUAL MUTU
PuskesmasBanyumas, Dinas