Agrivigor 7(3): 293-299, Mei-Agustus 2008; ISSN1412-2286 ISSN1412-2286
PERTUMBUHAN DAN LAJU FOTOSINTESIS BIBIT TANAMAN JARAK PADA TINGKAT PERENDAMAN AIR DAN PEMUPUKAN NITROGEN BERBEDA Growth and photosynthesis rate of Jatropha seedling at different dipping level and nitrogen rate Darmawan Jurusan Budidaya Tanaman Ferkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Jl. Poros Makassar-Parepare, Km 83 Mandalle Pangkep ABSTRACT
Jatropha plant is simple to grow and can grow on almost all soil types, including relatively marginal ones, with less nutrient content. It is tolerant to drought and attack of various pest and disease. Besides, it doesn't need complicated cultivation techniques. Nevertheless, its shortage comes when lots of seedling is needed to develop a wider scale plantation. Therefore, this research objectives were to analyze rapid seed germination by dipping technique, and to enhance seed germination by nitrogen application. An experiment was conducted in a split-plot design. Main plot was dipping duration, i.e. no-dipping, 12 and 24 hours. Split-plot was nitrogen dosage, i.e. no-nitrogen, 2, 4, and 6 g N plant'. Results showed that 12-hour dipping affected faster germination. Higher plant was gained by fastergerminated plant, namely 12-hour dipping prior to planting. This dipping with 4 g N plant' tended to give higher leaf number and stem diameter of jatropha seedling.Fastest photosynthesis rate occurred on 4 and 6 g N plant'. Keywords: seedling dipping duration, nitrogen dosage, akophy seedling
polibag dm pupuk nitrogen. Sedangkan
PENDAHULUAN
alat BAHAN DAN METODE
yang
ini
dilaksanakan
adalah
Portable
photosynthetic system CID 380FS (alat pengukur
Penelitian
digunakan
di
laju
fotosintesis
tanaman),
kebun
sekop, ember, alat ukur, label dan alat tulis
percobaan jurusan Budidaya Tanaman
menulis Penelitian dilaksanakan dengan
Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri
menggunakan rancangan percobaan berupa
Pangkep dari April hingga Agustus 2007.
Rancamgan
Bahan yang digunakan terdiri dari biji
Perlakuan yang diberikan terdiri atas dua
jarak, tanah, pasir, pupuk kompos, air,
faktor. Faktor pertama lama perendaman
Petak
Terpisah.
(RlT).
(petak utama) yang terdiri atas tiga tarap
Aspek fisiologi yang diamati adalah Laju
yaitu wO = tidak direndam, wl = 12 jam
fotosintesis.
dan w2 = 24 jam. Faktor kedua adalah dosis Nitrogen (anak petak) yang terdiri
HASIL DAN PEMBAHASAN
atas empat tarap yaitu no = kontrol, nl= 2 gram polibagl, n2= 4 gram polibagl dan n3 =
6 giam polibagl. Dalam penelitian ini
Umur
saat
berkecambah
Umur
saat
berkecambah tanaman jarak dan sidik
terdapat 12 kombinasi perlakuan yang
ragam tanaman jarak menunjukkan bahwa
diulang kedalam 3 kelompok ulangan.
lama
Masing-masing
perlakuan
terhadap umur saat berkecambah. Hasil uji
terdiri dari 2 unit sehingga terdapat 36 unit
BNT menunjukkan, biji yang direndam
perlakuan. Kegiatan penelitian terdiri dari
selama
persiapan media, meliputi (1) persiapan
memberikan waktu berkecambah yang
media tanam yaitu penyiapan polibag
lebih cepat dan berbeda
ukuran 30 cm x 40 cm yang diisi dengan
nyata
media tanam berupa campuran tanah, pasir
perendaman dan perendaman 24 jam
dan pupuk kompos dengan perbandingan
sebelum ditanam di polibag dengan media
1:1:1, kemudian ditempatkan sesuai layout
tanam yang berbeda (Tabel 1). Proses
penelitian yang telah disusun. Selanjutnya
perkecambahan
benih kemudian direndam berdasarkan
berbagai
perlakuan
cara
kelembaban tanah, kandungan cadangan
dibenarnkan ke dalam media sedalam 5 - 6
makanan pada biji, tebal-tipisnya kulit biji
cm. Bagian radikula berada di bagian
dan masa dormansi biji tanaman. Untuk
bawah.
mempercepat
dan
(2)
kombinasi
ditanam
dengan
Pemeliharaan
terdiri
perendaman
12
berpengaruh
jam
sebelum
dibandingkan
tanpa
dipengaruhi seperti
proses
suhu
oleh dan
terbentuknya
penyiraman, penyiangan dan penyiraman
kecambah
dilakukan
dan
berbagai upaya. Pemberian air melalui
Komponen
perendaman merupakan salah satu upaya
pengamatan pada penelitian ini terdiri dari
yang dapat dilakukan untuk mempercepat
aspek
munculnya
tergantung
pertumbuhan
tanaman.
partumbuhan
kondisi
(Umur
saat
dapat
ditanam
dengan
biji
faktor,
nyata
dilakukan
kecambah
pada
melalui
tanaman.
berkecambah, diamati tiap hari mulai dari
Narnun perendaman yang berlebihan akan
waktu benih berkecambah; Jurnlah dam;
berpengaruh kurang baik pada biji yang
diameter batang; dan Tinggi tanaman.
akibatnya dapat menyebabkan biji rusak dan busuk (Angadi and Entz, 2002; Pertumbuhan
bibit
jarak
pagar
pada
fingkat perendaman air dan pemupukan
dibandingkan dengan perlakuan lainnya
nitrogen Bachmann et al., 2002; Oberbauer
(Gambar 1). Jumlah daun tanaman yang
et al., 2005). Tinggi tanaman Tinggi
terbentuk,
tanaman
kemampuan
jarak
pada
menujukkan, bepengaruh
akhir
lama
perendaman
untuk
oleh
memacu
pertumbuhan vegetafifnya Tabel 1. Ratarata umur saat berkecambah tanaman jarak
nyata.
pagar (Jahopas curcas. L) pada berbagai
lama
lama perendaman dan dosis nitrogen.
perendaman 12 jam memberikan tinggi
Lama Dosis Nitrogen (gram) n2 Rata-rata
tanaman
nyata
NPBNT0,l ~erendaman no nl n3 wl 3,OO
dibandiigkan dengan tanpa perendaman
3,OO 3,OO 3,OO 3,OO a w0 5,33 3,67
dan
tidak
Berdasarkan
sedangkan
tanaman
ditentukan
dosis
nitrogen
nyata,
penelitian
sangat
berpengaruh
had
uji
tertinggi
dan
perendaman
berbeda
jam.
Meskipun
4,67 3,67 4,30 b 1,2 wl 4,67 4,67 4,33
memberikan
perbedaan
5.33 4,70 b Keterangan: Angka-angka
yang nyata, namun kecendrungannya dosis
yang diikuti huruf yang sama tidak
nitrogen yang tinggi memberikan tinggi
berbeda nyata pada uji BNT a 0.05. Tabel
tanaman yang relative lebih tinggi (Tabel
2. Rata-rata Tanaman Jarak Pagar pada 2
2).
pada
minggti setelah tanaman (rnst). ' Dosis
tanaman diperuntukkan untuk memenuhi
Nitrogen (gram) Lama Perendaman no nl
kebutuhan haranya, temtama menyangkut
n2 Rata-rata NP BNT0,05 n3 wl 29,3 30,5
pertumbuhan vegetatif tanaman, hanya
28,7 31,3 29,95 b w2 25,O 25,2 26,3 23,2
saja yang perlu diperhatikan adalah jumlah
24,925 a Keterangan: Angka-angka yang
nitrogen
dengan
diikuti huruf yang sama tidak berbeda
kebutuhan tanaman (Beare et al., 2002;
nyata pada uji BNT a 0.05. Darmawan
Darmawan, Zakaria, Gusli, dan Toleng,
Gambar 1. Rata-rata jumlah daun tanaman
2004; Darmawan, 2005; Darmawan, 20064
jarak
Darmawan, 2006b). Jumlah daun Jumlah
perendaman dan dosis nitrogen.\ Gambar
daun tanaman jarak pada akhir penelitian
2. Rata-rata diameter batang tanaman jarak
menujukkan,
dan
pagar (Jatr opas cur cas. L) pada berbagai
memberikan
lama perendaman dan dosis nitrogen.
pengaruh yang nyata. Namun rata-rata
dengan baik. Jumlah hara N yang dapat
jumlah dam dengan perlakuan perendaman
dimanfaatkan oleh tanaman dapat memacu
24 jam dengan dosis nitrogen 4 gram
pertumbuhan tanaman dan pembentukan
polibag-1 memberikan rata-rata jumlah
jumlah daun dan diameter batang tanaman
nitrogen
tidak
Pemberian
dam
pupuk
yang
pemberian
yang
24
BNT,
nitrogen
disesuaikan
lama
nitrogen
perendaman tidak
terbentuk
lebih
banyak
pagar
pada
berbagai
lama
(McClure and Israel, 2003). Diameter
mempengaruhi
batang Had pengamatan diameter batang
adalah air dan cahaya matahari. Sedangkan
tanaman
ketersediaan hara merupakan bagian dari
jarak
menujukkan, pemberian
pada lama
akhir
penelitian
perendaman
nitrogen
tidak
dan
memberikan
fotosintesis,
terutama
teknik budidaya tanaman juga sangat berpengaruh
terhadap
laju
fotosintesis
pengaruh yang nyata. Namun rata-rata
tanaman. Tanaman dengan jumlah hara
diameter
seperti nitrogen 4 gram dan 6 gram yang
batang
dengan
perlakuan
perendaman 24 jam dengan dosis nitrogen
diberikan
pada
4 gram polibag-1 memberikan rata rata
mampu meningkatkan laju fotosintesis
diameter batang lebih besar dibandingkan
tanaman.
dengan perlakuan lainnya (Gambar 2).
Tanaman Jarak Pagar (Jatropas curcas. L)
Perkembangan diameter batang tanaman
pada berbagai lama perendaman dan dosis
merupakan ekspresi kemampuan tanaman
nitrogen.
untuk menyimpan cadangan makanannya
Perendaman Rata-rata NP BNT0,Ol
pada batang. Cadangan makanan yang
no nl n2 n3 w 0 17,25 41,93 66,57 54,79
tersimpan dengan baik pada
45,135 wl 41,94 40,62 41,78 63,12 46,865
cabang, menyebabkan tanaman memiliki
16,72 w2 39.77 42,92 52,92 47,92 45,725
diameter batang yang lebih besar (Prana,
Rata-rata 32,97n 41,823ab 53,W 55,27b
2006). Pertumbuhan bibit jarak pagar pada
Keterangan: Angka-angka yang diikuti
tingkat perendaman air dan pemupukan
huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
nitrogen Laju fotosintesis Pengaruh dosis
uji BNT a 0.05.
Tabel
bibit
3.
Lama
tanaman
Laju
Dosis
jarak,
Fotosintesis
Nitrogen
nitrogen yang diberikan pada tanaman jarak berpengaruh nyata terhadap laju
KESIMPULAN
fotosintesis, sedangkan perlakuan lama perendaman tidak memberikan pengaruh
Biji jarak pagar yang direndam selama 12
yang nyata. Hasil uji BNT menunjukkan
jam sebelum dikecambahkan lebih cepat
perlakuan nitrogen 6 gram dan 4 gram
dibandingkan dengan tanpa perendaman
polibagl
dan perendaman selama 24 jam. Bibit
memberikan
laju
fotosintesis
tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan
tanaman
dengan perlakuan lainnya (Tabel 3). Guo
berkecambah
at al.' (2002), mengemukakan bahwa laju
tanaman yang lebih cepat. Perendaman 12
fotosintesis
oleh
jam dikombinasi dengan pemberian pupuk
budidaya
4 gram dan 6 gram per pohon cendemg
berbagai tanaman.
tanaman
faktor
dan
Faktor
dipengaruhi sistem
lingkungan
yang
jarak
yang
mampu
lebih
awal
memacu
tinggi
memberikan jumlah dam dan diameter
L. Toleng. 2004. Analisis serapan Ntrogen
batang yang lebih banyak dan lebih besar.
dan fosfor tanaman kelapa sawit melalui
Laju fotosintesis bibit tanaman jarak lebih
teknik nuklir pada kondisi ketersediaan air
tinggi pada pemberian nitrogen 4 gram dan
dan dosis pupuk berbeda di solum tanah
6 gram per pohon.
dalam. J. Agrivigor 3 Darmawan,
2005.
(3):
200-208.
Pertumbuhan
bibit
kelapa sawit hasil dederan pada berbagai
UCAPAN TERIMA KASIH
dosis nitrogen. J. Agrivigor. 5 (1): 92-97. Penulis
menyampaikan
terima
kasih
.2006a,Perbaikan
pertumbuhan
bibit
kepada saudari Nurrniati sebagai tenaga
kelapa sawit melalui pemberian pupuk
lapangan yang telah ikut pada kegiatan
daun dengan berbagai dosis nitrogen.
penelitian ini dan telah banyak terlibat
Buletin Penelitian Seri Hayati 9(1): 40-47.
dalam
persiapan
dan
melakukan
pengamatan pada aspek perhunbuhan bibit.
. 2006b.
Aktivitas fisiologi kelapa sawit
belum menghasilkan melaui pemberian nitrogen pada dua tingkat ketersediaan air
DAFTAR PUSTAKA
tanah. 6 (1):41-48, Dwimahya~, I. W. SaSanti dan Yulidar, 2006. Penentuan
Adiwijaya, Tanaman
2006. Jarak
Perakitan
(Jntropha
Hybrida
curcas
Media
Induksi
dan
Regenerasi
Awal
L.).
Eksplan Biji Galur Mutan Jarak Pagar.
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Staf Peneliti Pemuliaan Tanam PATIR-
dan Agro Teknologi Terpadu, Bogor.
BATAN, Bogor. Guo J., W. A. Jermyn
Darmawan Angadi S.V., and M. H. Entz,
and M.H. turnbull, 2002. Diurnal and
2002. Water relations of standar height and
photosynthesis in two asparagus cultivars
dwraf sunflower cultivars. Crop Sci. 42:
with contrasing yield. Crop
152-159. Bachmann, J., S.A. Grant, and
399- 405. McClure, P.R. and D. W. Israel,
R.R.van der Ploeg, 2002. Temperature
2003. Transport of nitrogen inte xylem of
dependence of water retention curves for
soybean plants. Plat Physiol. 67: 411-416.
wettable and water repellent soils. Soil Sci.
Oberbauer, S. F., B. R. Strain dan N.
Soc. Am. J. 66: 44-52. Beare M. H., P.E.
Fetcher. 2005. Effects of Coz enrichment
Wilson, P.M. Fraser, and R.C. Butler,
on seedling physiology and growth of two'
2002. Management effect on barley straw
tropical
decomposition, nitrogen release, and crop
65352-356. Prana S. M., 2006. Budidaya
production. Soil Sci. Soc. Am. J. 66: 848-
Jarak Pagar Uatropha curcas L.) Sumber
856. Darmawan, B. Zakaria, S. Gusli, dan
tree
species.
Sn'. 1.
Physiol.
42:
Plant.
Biodiesel. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelituian Bioteknologi, Jakarta.