pasak merupakan salah satu perawatan pasca perawatan saluran akar.
endodontikFull description
Full description
presentasi tentang pasak
Pasak Dan Inti Pasak Drg. Verawaty SpkgDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Kerusakan PasakDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
gigi tiruan cekatFull description
dentalDeskripsi lengkap
Perencanaan Poros Pasak BantalanFull description
pasakDeskripsi lengkap
teknik kimiaFull description
Tata Laksana Pembuatan Pasak
Elemen Mesin II
tahap kerja pasakDeskripsi lengkap
pasak
bFull description
Deskripsi lengkap
Elemen Mesin IIFull description
tugas elemn mesin 1Deskripsi lengkap
BAB VII PASA PASAK K (K E Y ) 7.1
Pendah dahuluan Pasak adalah suatu elemen mesin yang digunakan untuk menetapkan bagianbagian mesin seperti roda gigi, sprocket, puli, kopling, dan lain-lain pada poros. Momen diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros
7.2
Tipe ipe-ti -tipe Pasak a. Pasak benam (Sunk keys) keys) b. Pasak Pasak pela pelana na (Saddle keys) keys) c. Pasak Pasak sing singgu gung ng (Tangent (Tangent keys) keys) d. Pasak Pasak jarum jarum ( Round keys) keys) e. Pasa Pasak k alur alur (Spline) Spline)
7.2.1 7.2.1 Pasa Pasak k Ben Benam am (Sunk (Sunk keys keys)) a. Pasak Segi Empat (Rectangular sunk key )
Gambar Gambar 7.1 : Pasak Bnam Bnam
Lebar pasak, w
Tebal pasak, t
d
4
2
3
.w
( mm)
( mm)
b. Pasa Pasak k Buju Bujurr San Sang gkar kar (Square (Square sunk key ) Bentuknya sama dengan pasak segi empat, yang membedakan pada
w t
d 4
c. Pasa Pasak k Pri Pris smati matis s (Parallel (Parallel sunk key ) Pasak ini sama dengan pasak segi empat, namun tanpa ketirusan ( taper ) 57
d.
Pasak Kepala (Gib-head key )
Gambar 7.2 : Pasak Kepala Lebar pasak, w
d
t e.
4
2 3
( mm)
.w
2 d d . 3 4 6
(mm)
Pasak luncur / pasak antar (Feather key )
Gambar 7.3 : Pasak Luncur / Pasak Antar Tabel 7.1 : Tabel Pasak Paralel Standar (Menurut IS : 2292 dan 2293-1963)
58
f.
Pasak Cakera / Pasak Tembereng (Wood ruff key )
Gambar 7.4 : Pasak Cakera 7.2.2 Pasak pelana (Saddle keys )
t
Gambar 7.5 : Pasak Pelana 7.2.3 Pasak Singgung (Tangent keys )
Gambar 7.6 : Pasak Singgung
7.2.4 Pasak Jarum (R o u n d k e y s )
Gambar 7.7 : Pasak Jarum
59
w 3
d 12
(mm)
7.2.5 Pasak Alur ( S p l i n e )
Secara empiris : D
1,25 d (mm)
b 0,25 D
(mm)
Gambar 7.8 : Pasak Alur 7.3
Perhitungan Pada Pasak Benam (S u n k K e y s )
Gambar 7.9 : Gaya-gaya Pada Pasak Benam
Rumus rumus yang dipakai : Terhadap tegangan geser ( g ) : g
F
2
( N / mm )
w.l
F w . l . g
( N )
w lebar pasak (mm)
Torsi yang ditransmisikan T F x
3
2 d
w . l . g pasak . 16 2 Terhadap tekanan bidang ( pc) :
T
. d . g poros
d
F l . t 1 . pc1 F l . t 2 . pc 2 t 1
t 2
pc1
pc 2
( w . l . g ) .
l
pasak
d 2
( Nmm)
dapat dicari
Tekanan bidang antara pasak dan naf ( N / mm 2 )
2
Tekanan bidang antara pasak dan poros ( N / mm )
t 2
Contoh : Sebuah pasak segi empat dipasang untuk poros yang berdiameter 50 (mm) dan digunakan untuk memindahkan daya. Bahan pasak mempunyai tegangan geser izin 42 (N/mm 2), dan tekanan bidang yang diizinkan 70 (N/mm 2). Hitunglah panjang pasak yang diperlukan. 60
Penyelesaian : Dari tabel standar pasak, untuk poros berdiameter 50 (mm), maka lebar pasak (w) = 16 (mm), dan tebaL Pasak (t) = 10 (mm).
T
16
16
l . w . g . 3
. d . g
2
. d
l .w
2
d
dan T
2
l . w . g .
l
3
16
. d . g
d 2 2
. d
8.w
. 50
2
8 . 16
61,4 (mm)
Pertimbangan pada tekanan bidang :
T l .
16
l
2
. pc .
3
. d . g
t
d 2
l.
2
. d . g
4 . t . pc
t 2
. pc .
d 2
2
. 50 . 42
4 . 10 . 70
117,86 (mm)
Jadi untuk panjang pasak diambil ukuran l = 118 (mm)