SK Dokumentasi Prosedur Dan Pencatatan KegiatanFull description
Deskripsi lengkap
kkpkpppp
1.2.5 Ep 2 Sop Dokumentasi Prosedur Dan Pencatatan KegiatanDeskripsi lengkap
1.2.5 Ep 2 Sop Dokumentasi Prosedur Dan Pencatatan Kegiatan
Deskripsi lengkap
SK TTG DOKUMENTASI PROSEDURFull description
34 SK Kepala Puskesmas Dokumentasi Prosedur Dan Pencatatan KegiatanDeskripsi lengkap
1.2.5.2 SK Tentang Dokumentasi Prosedur Dan Pencatatan Kegiatan
SK TTG DOKUMENTASI PROSEDURDeskripsi lengkap
Sop Pencatatan Dan Pelaporan
sop pencatatan dan pelaporanFull description
sopFull description
ggFull description
Sop Pencatatan Dan PelaporanDeskripsi lengkap
Sop Pencatatan Dan PelaporanFull description
DOKUMENTASI PROSEDUR DAN PENCATATAN KEGIATAN No Dokumen : SOP No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1/2 Puskesmas Kotaratu Fatimah Arubusman NIP. 19650904 200003 2 003 1. Pengertian Dokumentasi Prosedur dan Pencatatan kegiatan adalah proses pendokumentasian prosedur dari kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas baik dalam bentuk tertulis tangan maupun komputerisasi 2. Tujuan
yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan (Kontinu). Sebagai acuan langkah - langkah untuk : 1.
Memberikan informasi data mengenai kegiatan yang telah dilakukan
2.
Mendeteksi perubahan mendadak serta monitoring kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur/ langkah
3. Sebagai data evaluasi cakupan dan efektifitas setiap indikator mutu Keputusan Kepala Puskesmas No / / / /2017 tentang dokumentasi prosedur dan pencatatan kegiatan Permenkes No 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas langkah- 1. Setiap pelaksana kegiatan membuat buku harian dan buku konsultasi, yang selalu diisi setelah melakukan kegiatan dan dilaporkan unutk didokumentasikan dalam catat mutu. 2. Kepala Tata Usaha dan Staf unit terkait melalukan penyimpanan dokumen/ arsip dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Penataan dan pengarsipan dokumen rekam klinik/medik dilakukan oleh staf diloket pendaftaran, dimana dokumen rekam medik inaktif wajib disimpan sekurang- kurangnya dua tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal, atau pindah tempat, setelah batas waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam medik/ klinis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya.
b.
Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal satu tahun. Kegiatan ini dilakukan oleh pengelola obat/farmasi puskesmas.
c.
Surat masuk dan keluar dicatat pada buku surat masuk dan keluar pada bagian Tata Usaha Puskesmas
d.
Surat rujukan pasien di tulis pada buku rujukan dan diarsipkan oleh bagian Tata Usaha Puskesmas.
e.
Penomoran surat keluar dan surat rujukan dilakukan dengan sesuai peraturan penomoran yang telah dtentukan.
f.
Laporan-laporan puskesmas,
baik
pelaksanan
kegiatan
program
wajib
seluruh
program
maupun
program
pengembangan dimasukan oleh pengelola program pada Bagian Tata Usaha untuk di arsipkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai waktu yang telah ditentukan. g.
Pencatatan daftar kunjungan pasien disetiap poli dan laporan kegiatan program dilakukan berdasarkan Format Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai waktu yang telah ditentukan.
3. Kepala Tata Usaha menetapkan format dokumen diatur/diseragamkan dengan contoh format terlampir. a.
Format Rujukan Sesuai
b.
Format Rujukan Bersama
c.
Format Surat Keterangan Sehat
d.
Format Surat Keterangan Istrahat
e.
Format Surat Keterangan Sakit
f.
Format Surat Jaminan Pelayanan Perawatan
g.
Format Surat Perintah Rawat Inap
h.
Format permintaan pulang paksa, Format Pelaporan SIKDA
4. Petugas tata usaha mengklasifikasikan dan memisahkan dokumentasi / arsip sesuai dengan indikator mutu terkait 5. Petugas tata usaha merekapitulasi dan mencatat data setiap indikator 6. Unit terkait