RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
:SMK PGRI 1 SURABAYA : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti : X/Ganjil : Iman Kepada Allah Melalui Asmaul Husna : 3 x pertemuan ( 9 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti KI 1
:
KI 2
:
KI 3
:
KI 4
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secaraberkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan Internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan lingkup kajian. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak, terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah kongkrit terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator:
NO.
1.
KOMPETENSI DASAR
1.3
Meyakini bahwa Allah Maha Mulia, Maha Memberi Rasa Aman, Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan Nya, Maha Penghimpun, Maha Adil, dan Maha Akhir
2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan adil sebagai implementasi pemahaman al Asmau al-Husna: al-Husna: Al-Karim, Al Mu’min, Al -Wakil, -Wakil, Al- Matin, Al- Jami’, Jami’, Al -‘Adl, dan Al-Akhir dan Al-Akhir
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.3.1 Merasionalkan prilaku yang mencerminkan makna asmaul husna. 1.3.2 Mengurai prilaku yang mencerminkan makna Asmaul Husna
2.3.1 Membedakan sikap keluhuran budi; kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan adil sebagai implementasi pemahaman al-Asmau al-Husna: al-Husna: Al-Karim, Al- Mu’min, Mu’min, Al Wakil, Al- Matin, Al- Jami’, Al -‘Adl, dan Al-Akhir dan Al-Akhir 2.3.2 Membandingkan sikap keluhuran budi; kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dan adil sebagai implementasi pemahaman al-Asmau al-Husna: Al Karim, Al- Mu’min, Al -Wakil, Al- Matin, Al- Jami’, Al -‘Adl, dan Al-Akhir 3.3
2
4.3
Menganalisis makna al Asma’u al -Husna: al-Karim, al- Mu’min, al -Wakil, al-Matin, al- Jami’, al -‘Adl, dan al-Akhir
Menyajikan hubungan makna al- Asma’u al -Husna: al Karim, al- Mu’min, al -Wakil, al-Matin, al- Jami’, al -‘Adl, dan al-Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil
3.3.1 Menghubungkan makna al- Asma’u al Husna: al-Karim, al- Mu’min, al Wakil, al-Matin, al- Jami’, al -‘Adl, dan al-Akhir
3.3.2 Menganalisa makna al- Asma’u al Husna: al-Karim, al- Mu’min, al Wakil, al-Matin, al- Jami’, al -‘Adl, dan al-Akhir 4.3.1 Memilih makna al- Asma’u al -Husna: al-Karim, al- Mu’min, al -Wakil, al Matin, al- Jami’, al -‘Adl, dan al Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil
4.3.2 Menunjukkan hubungan antara variabel makna al- Asma’u al -Husna: al Karim, al- Mu’min, al -Wakil, al Matin, al- Jami’, al -‘Adl, dan al Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil
C. MATERI PEMBELAJARAN: Iman kepada Allah berarti percaya kepada Allah.Apapun yang Allah ceritakan, Allah perintahkan dan Allah larang, kita harus mempercayainya.Dan tanda dari kepercayaan tersebut adalah kita melaksanakan segala intruksi-Nya, berupa perintah dan menjauhi larangan. Dalam konteks keimanan kepada Allah, kepercayaan dimulai dari kepercayaan secara dogmatis. Kepercayaan ini kemudian akan melahirkan keyakinan setelah kita membuktikan konsep-konsep Allah yang tertuang dalam Al-quran. Salah satu contoh perintah Allah adalah shalat. Allah berfirman dalam QS Al- Ankabut/29 : 45 :
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (tidak berprikemanusian) dan mungkar (melanggar aturan). dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ”. (QS Al-Ankabut/29 : 45)
Asma’ul husna Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang berarti baik.Jadi al- Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik. Asmaul Husnaadalah nama Allah yang terbaik. Bisa dikatakan pula sebagai asma Allah yang terindah.Ia merupakan puncak keindahan karena di dalamnya terdapat makna terpuji dan termulia. Nama-nama
terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan kesirnaan.Tidak berawal dan tidak berakhir. Secara fitrah manusia telah dibekali sifat-sifat baik dan terpuji.Sifat-sifat tersebut merupakan pancaran dari asmaul husna.Sayangnya sejalan dengan perkembangan dan pengaruh lingkungan, sifat-sifat dasar tersebut perlahan-lahan melemah dan menjadi terkalahkan. Mari kita pelajari QS Al-A’raf/7 : 180 berikut:
Artinya: “Dan bagi Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengannya, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya.nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan ”. (QS Al-Araf/7:180).
Pertemuan Pertama: 1. Bacaan teks Asmaul Husna yang berjumlah 99 2. Diskusi makna Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, dan al-akhiir ) 3. Contoh contoh Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, dan al-akhiir ) dalam kehidupan melalui tayangan video Pertemuan Kedua: 1. Bacaan teks Asmaul Husna yang berjumlah 99
al-‘adl al-‘adl
2. Menceritakan sebagian perilaku Rasulullah saw dan Khulafaurrasyidin khususnya yang berhubungan dengan pengamalan 7 Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ). Pertemuan Ketiga: 1. Melafalkan Asmaul Husna yang berjumlah 99 dengan benar 2. manfaat dan hikmah Iman kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna dan menerapkannya dalam kehidupan D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan pertama No.
Kegiatan
1.
Pendahuluan a. Memberisalam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama. b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur ’an dan terjemahnya c. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai. d. Memberikan motivasi tentang pentingnya menghafal dan mengamalkan Asmaul Husna e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan dengan mengaitkan materi yang akan diajarkan
2.
Keterangan
Wakt u
Karakter
15me nit
Literasi Kreatif
Karakter Kolaborasi
Kegiatan Inti a. Mengamati Mencermati bacaan teks tentang Asmaul Husna( alkariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, al‘adl dan al-akhiir ). Meyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan video atau media lainnya. b. Menanya(memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Mengapa Allah memiliki nama yang begitu banyak? Apa yang harus dilakukan oleh umat Islam terkait nama-nama Allah yang indah itu? c. Mengumpulkan data/Mengexplorasi Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ). Guru mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil melalui lembar pengamatan di sekolah. Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil di rumah.
100 menit Kritis
Kreatif Kritis
3.
Penutup a. Pendidik meminta agar para peserta didik sekali lagi membaca Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-
Kolaborasi
Karakter
Kolaborasi
Literasi
25 menit
No.
Keterangan
Kegiatan
b. a. b.
c.
d. e.
Wakt u
wakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir )sebagai penutup materi pembelajaran. Pendidik meminta agar para peserta didik membiasakan membaca dan menghafal Asmaul Husna Karakter Pendidik menanyakan tentang proses belajar Pendidik menugaskan membuat presentasi tentang Kolaborasi biografi Rasulullah dan Khulafaurrasyidin yang dikaitkan dengan pengamalan Asmaul Husna( al-kariim, almu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan alakhiir ) Pendidik menginformasikan rencana pembelajaran kreatif selanjutnya dengan membagi 7 kelompok a kelompok 5 siswa Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah dan doa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
- Penilaian 1 1. No. 1. 2. 3.
4.
Tes Tulis Butir – butir Soal Kunci Jawaban Jelaskan arti asmaul Husna Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik yang dimiliki oleh Allah SWT. Yang berjumlah 99 nama Jelaskan arti Al-Karim, alMaha mulia, maha mengaruniakan keamanan, Mukmin,al-Wakil dan al-Matin maha mewakili/ menolong dan maha kokoh/ kuat Jelaskan arti al-Jami’, al’adl Maha mengumpulkan, maha adil dan maha akhir dan al-akhir QS. Ali Imran ayat 9 Tulislah ayat yang menerangkan tentang al-Jami’ Jelaskan contoh al-Mukmin yang bisa diteladani oleh manusia
5.
Seorang siswa menyeberangkan orang buta di jalan raya
2. Lisan (mempresentasikan hasil diskusi) No.
Nama Peserta didik
1
Keterangan : Mempresentasikan sangat baik Mempresentasikan baik Mempresentasikan kurang baik Mempresentasikan tidak lancar
Kemampuan Mempresentasikan 2 3 4 5
Skor Tes lisan : = 80 – 90 = A = 70 – 79 = B = 60 – 69 = C = 50 – 59 = D
Tidak dapat mempresentasikan
= kurang dari 50 = E
3.
Non Tes 3.1. Tugas (mencari contoh-contoh perilaku manusia yang mencerminkan 7 asmaul husna: alkariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) Observasi (mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil di lingkungan sekolah melalui lembar pengamatan. 3.2.Potofolio (tugas dan observasi dikerjakan di lembar kerja dan diserahkan kepada pendidik) Pertemuan kedua No. Kegiatan Waktu 1. Pendahuluan a. Memberisalam dan memulai pelajaran dengan Karakter 15menit mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama. Literasi b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur ’an dan terjemahnya Kreatif c. Peserta didik menyiapkan lap top dan LCD serta bahan yang akan dipresentasikan d. Menjelaskan secara singkat materi yang akan Karakter diajarkan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai. Kolaborasi e. Memberikan motivasi tentang pentingnya menghafal dan mengamalkan Asmaul Husna f. Melanjutkan materi yang diajarkan pada pertemuan pertama 2.
Kegiatan Inti a. Mengumpulkan data/explorasi f. Peserta didik mendiskusikan biografi Rasulullah dan Khulafaurrasyidin yang dikaitkan dengan pengamalan Asmaul Husna( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) Guru mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil melalui lembar pengamatan di sekolah. Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil di rumah. b. Mengasosiasi Membuat kesimpulan tentang Iman Kepada Allah melalui Asmaul Husna c. Mengkomunikasikan Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang Iman Kepada Allah melalui Asmaul Husna
3.
100 menit Kritis
Kreatif
Kritis
Kolaborasi
Karakter
Kolaborasi
Penutup a. Pendidik meminta agar para peserta didik sekali lagi Literasi membaca Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, alwakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) sebagai penutup materi pembelajaran.
25 menit
No.
b.
c. d.
e. f. g.
Kegiatan Pendidik meminta agar para peserta didik membiasakan membaca dan menghafal Asmaul Karakter Husna Pendidik menanyakan tentang proses belajar Kolaborasi Pendidik menugaskan membuat cerita singkat tentang tokoh di Indonesia yang sudah berbuat dan mengamalkan sebagian dari asmaul husna( alkariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) kreatif Pendidik menginformasikan rencana pembelajaran selanjutnya Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah dan doa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Waktu
Penilaian 2 1.1.Tes Tulis
No. Butir-butir soal 1. Tulislah contoh perilaku karim 2. Tulislah contoh perilaku matin 3. Tulislah contoh perilaku mukmin 4. Tulislah contoh perilaku 5.
Kunci Jawaban al- Ihlas membantu orang tua, jujur ketika ulangan al- Semangat belajar tanpa lelah dan berkeluh kesah
al- Satpam sekolah setiap pagi menyeberangkan siswa/ i menuju gerbang sekolah al- Musyawarah, kerjasama dalam diskusi, adanya jami’ kelompok belajar Tulislah contoh perilaku al- Tidak membeda-bedakan teman karena latar adil belakang ekonomi, social dan kecerdasan.
1.2. Afektif No.
Nama Peserta didik
Keterangan : Menjelaskan dengan lancar dan baik Menjelaskan dengan lancar kurang baik Menjelaskan terbata-bata Menjelaskan terbata-bata dibantu pendidik Tidak dapat menjelaskan
Kemampuan mempresentasikan 1 2 3 4 5
Skor Tes Perbuatan : = 80 – 90 = A = 70 – 79 = B = 60 – 69 = C = 50 – 59 = D = kurang dari 50 = E
1.3.Non tes (tugas, observasi, dan portofolio) 1. Tugas (membuat kesimpulan dari masing-masing contoh 7 asmaul husna); 2. Observasi (mengamati dan mencermati pelaksanaan diskusi ) 3. Potofolio (tugas dan observasi dikerjakan di lembar kerja dan diserahkan kepada pendidik)
Pertemuan ketiga No. Kegiatan 1. Pendahuluan a. Memberisalam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama. b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur ’an dan terjemahnya c. Peserta didik menyiapkan lap top dan LCD serta bahan yang akan dipresentasikan sesuai dengan tugas masing-masing d. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai. e. Memberikan motivasi tentang pentingnya menghafal dan mengamalkan Asmaul Husna f. Melanjutkan materi yang diajarkan pada pertemuan kedua
2.
Waktu
Karakter
15menit
Literasi Kreatif
Karakter Kolaborasi
Kegiatan Inti a. Mengumpulkan data/explorasi Masing-masing peserta didik mempresentasikan tokoh dari Indonesia yang sudah mengamalkan sebagian dari Asmaul Husa sesuai dengan yang ditugaskan Guru mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil melalui lembar pengamatan di sekolah. Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil di rumah. b. Mengasosiasi Membuat kesimpulan tentang Iman Kepada Allah melalui Asmaul Husna c. Mengkomunikasikan Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang Iman Kepada Allah melalui Asmaul Husna
100 menit Kritis
Kreatif
3.
Kritis
Kolaborasi
Karakter
Kolaborasi
Penutup a. Pendidik meminta agar para peserta didik sekali lagi Literasi membaca Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, alwakiil, al-matiin, al- jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) sebagai penutup materi pembelajaran. b. Pendidik meminta agar para peserta didik membiasakan menghafal dan mengamalkan Asmaul Karakter Husna c. Pendidik menanyakan tentang proses belajar apakah Kolaborasi menyenangkan atau tidak d. Pendidik menginformasikan rencana pembelajaran selanjutnya
25 menit
No.
Kegiatan e. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah dan doa. kreatif f. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Waktu
Penilaian 3 1. Tes tertulis
No. 1.
Butir-butir soal Jelaskan manfaat iman kepada Allah SWT melalui asmaul husna
2.
Jelaskan hikmah beriman kepada Allah SWT melalui asmaul husna
3.
Jelaskan ciri-ciri orang beriman kepada Allah SWT melalui asmaul husna
Kunci Jawaban - Selalu memberi rasa aman dan nyaman kepada orang lain - Mudah memberi pertolongan kepada orang lain tanpa diminta 1. agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia Allah dalam perilaku kita sehari-hari. 2. teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran. 3. katalisator yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem kehidupan yang harmonis. 1. Rajin shalat lima waktu 2. Rajin puasa senin- kamis 3. Jujur ketika ulangan 4. Hormat kepada orang yang lebih tua
2. Tes Lisan No
Nama Peserta didik
Kemampuan Menghafal 1 2 3 4 5
Keterangan : Skor Tes Perbuatan : Melafalkan dengan benar dan lancar = 80 – 90 = A Melafalkan dengan lancar = 70 – 79 = B Melafalkan dengan terbata-bata = 60 – 69 = C Melafalkan dengan terbata-bata dibantu pendidik = 50 – 59 = D Tidak dapat melafalkan = kurang dari 50 = E
1. Materi Pembelajaran (Memuat Fakta, konsep, prosedur, meta kognitif) Fakta : Dalam berinteraksi manusia harus mengedepankan etika dan moralitas. Dengan
menjalin hubungan antara sesama Allah dan manusia dengan cara-cara yang baik, manusia dapat melestarikan kehidupannya untuk masa yang panjang dengan mengenal Asmaul Husna Konsep
: QS Al-Ankabut/29 : 45 :
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesun gguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (tidak berprikemanusian) dan mungkar (melanggar aturan). dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ”. (QS Al-Ankabut/29 : 45) QS Al-A’raf/7 : 180 :
Artinya: “Dan bagi Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengannya, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya.nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan ”. (QS Al-Araf/7:180).
Meta kognitif :Beragam cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yaitu Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung ataun ber-tafakkur atau ber żikir .
Prosedur
: Melalui model Discovery Learning, pembelajaran Poster Comment, TGT , mind
mapping diharapkan peserta didik memiliki pemahaman tentang sikap kritis dengan ciri-ciri orangorang berakal sesuai pesan Q.S. Al-Ankabut /29 : 45 dan Q.S. Al- A’raf /7 : 180 2. Medel dan MetodePendekatan Saintific
1. Demonstrasi 2. Picture comment 3. Team Game Tournament 3. 4. 5. 6.
Media, Alat/Bahan, danSumberBelajar Media : Artikel Alat/Bahan : Komputer, LCD SumberBelajar : Al-Qur’an dan Hadist Terjemahan : Buku Ajar PAI Kelas X Kemenag : Buku Portofolio PAI Kelas X MGMP PAI : Internet : Buku Tajwid
Mengetahui, Kepala SMK PGRI 1 Surabaya
Surabaya, 17 Juli 2017 Guru Mata Pelajaran PAI
Drs. H. Moch. Gunawan S, MM NPA PGRI. 130 10500 207
M. Abd. Rahim, M.Pd NPA. 130 10500 071
Lampiran 1 :
MATERI PELAJARAN
Memahami Makna al-Asmā’u al-¦usnā: al-Kar³m, al-Mu’m³n, al-Wak ³l, al-Mat³n, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Ākhir. 1. Pengertian al-Asmā’u al-¦usnā Al-Asmā’u al-¦usnā terdiri atas dua kata, yaitu asmā yang berarti nama-nama, dan ¥usnayang berarti baik atau indah. Jadi, al-Asmā’u al-¦usnā dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya.Kata al -Asmā’u al-¦usnā diambil dari ayat al-Qur’ān Q.S. °āhā/20:8.yang artinya, “Allah Swt. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asmā’u al-¦usnā (nama-nama baik)“. A.
2. Dalil tentang al-Asmā’u al-¦usnā a. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’rāf/7:180 Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat
balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al A’rāf/7:180) Dalam ayat lain dijelaskan bahwa al- Asmā’u al-¦usnā merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya. Berdoa dengan menyebut al- Asmā’u al -¦usnā sangat dianjurkan menurut ayat tersebut. b. Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari) Berdasarkan hadis di atas, menghafalkan al- Asmā’u al-¦usnā akan mengantarkan orang yang melakukannya masuk ke dalam surga Allah Swt. Apakah hanya dengan menghafalkannya saja seseorang akan dengan mudah masuk ke dalam surga? Jawabnya, tentu saja tidak, bahwa menghafalkan al- Asmā’u al -¦usnā harus juga diiringi dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus-menerus men żikir kannya, maupun menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku yang bertentangandengan sifat-sifat Allah Swt. dalam al- Asmā’u al-¦usnā tersebut. Memahami makna al-Asmā’u al-¦usnā: al-Kar³m, al-Mu’m³n, al-Wak ³l, al-Mat³n, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan alĀkhir. Mari pelajari dan pahami satu-persatu asmā’ul husna tersebut! 1. Al-Kar ³m Secara bahasa, al-Kar ³m mempunyai arti Yang Mahamulia,Yang Maha Dermawan atau YangMaha Pemurah.Secara istilah, al-Kar ³m diartikan bahwa AllahSwt. Yang Mahamulia lagi MahaPemurah yang memberi anugerahatau rezeki kepada semua makhluk-Nya.Dapat pula dimaknai sebagaiZat yang sangat banyak memilikikebaikan, Maha Pemurah, PemberiNikmat dan keutamaan, baik ketikadiminta maupun tidak. Hal tersebutsesuai dengan firman-Nya: Artinya: “Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?” (Q.S. al -Infi¯ār:6) B.
Al-Kar ³m dimaknai Maha Pemberi karena Allah Swt. senantiasa memberi, tidak pernah terhenti pemberian-Nya.Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah Swt. jika miskin dalam harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal. Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika telah memiliki sifat dermawan karena Allah Swt. tidak menyukai kesombongan. Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah Swt., keduanya harus bersyukur kepada-Nya karena orang yang miskin pun telah diberikan nikmat selain harta. Al-Kar ³m juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah Swt. memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah Swt., kemudian hamba itu mau bertaubat kepada Allah Swt. Bagi hamba yang berdosa, Allah Swt. adalah Yang Maha Pengampun. Dia akan mengampuni seberapa pun besar dosa hamba-Nya selama ia tidak meragukan kasih sayang dan kemurahan-N ya. Menurut imam al-Gazali, al-Kar ³m adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon kepada selain Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju dan berlindung kepada-Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau perantara. 2. Al-Mu’m³n Al-Mu’m³n secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman.Allah Swt. alMu’m³n artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia.Dengan begitu, hati manusia menjadi tenang.Kehidupan ini penuh dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan karena Allah Swt. Yang memberikan rasa aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas. Perhatikan firman Allah Swt. berikut! Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan merek a mendapat petunjuk.” (Q.S. al -An’ām/6:82) Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah Swt. dengan nama-Nya al- Mu’m³n, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Dalam namaal-Mu’m³n terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan (insurense), dan ada bala bantuan. Ber żikir dengan nama Allah Swt. al-Mu’m³n di samping menumbuhkan dan memperkuat
keyakinan dan keimanan kita, bahwa keamanan dan rasa aman yang dirasakan manusia sebagai makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah Swt. Sebagai al- Mu’m³n, yaitu Tuhan Yang Maha Pemberi Rasa Aman juga terkandung pengertian bahwa sebagai hamba yang beriman, seorang mukmin dituntut mampu menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa aman terhadap lingkungannya. Mengamalkan dan meneladani al- Asmā’u al -¦usnā al -Mu’m³n, artinya bahwa seorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya. Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw.
bersabda: “Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman.Demi Allah tidak beriman. Para sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw.?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya.’” (H.R. Bukhari dan Muslim). 3. Al-Wak ³l
Kata “al-Wak ³l” mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wak ³l (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah Swt. yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai. Firman-Nya dalam alQur’ān: Artinya: “Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.” (Q.S. az -Zumar/39:62) Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah Swt., akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah Swt. yang Mahakuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya. Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt. untuk menentukan karunia-Nya. Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah Swt. Melahirkan sikap tawakkal.Tawakkal bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas.Ketawakkalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat. Orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Rasulullah saw. bersabda, “Ikatlah untamu dan ber tawakkallah kepada Allah Swt.” Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah doa yang aktif dan harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah Swt. berfirman yang artinya, “(Yang memiliki sifat -sifat yang) demikian itu ialah Allah Swt. Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.“ ( Q.S. al-An’ām/6:102 ) Hamba al-Wak ³l adalah yang bertawakkal kepada Allah Swt. Ketika hamba tersebut telah melihat “tangan” Allah Swt. dalam sebab-sebab dan alasan segala sesuatu, dia menyerahkan seluruh hidupnya di tangan al-Wak ³l. 4. Al-Mat³n Al-Mat³n artinya Mahakukuh.Allah Swt. adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya.Allah Swt. juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya.Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.Dengan begitu, kekukuhan Allah Swt. yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah Swt. memberikan rahmat kepada hambahamba- Nya. Tidak ada apa pun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya. Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat mencegah pembalasan-Nya. Seseorang yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah Swt. akan membuatnya menjadi manusia yang tawakkal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah Swt. Hanya Allah Swt. yang Maha Menilai. Oleh karena itu, Allah Swt. Melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya.Karena hanya Allah Swt. yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba.Allah Swt. juga menganjurkan manusia bersabar. Karena Allah Swt. Mahatahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Kekuatan dan kekukuhan Nya tidak terhingga dan tidak t erbayangkan oleh manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya.Jadi, karena kekukuhan Nya, Allah Swt. tidak terkalahkan dan tidak tergoyahkan.Siapakah yang paling kuat dan kukuh selain Allah Swt? Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menundukkan Allah Swt. meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerja sama. Allah Swt. berfirman: Artinya: “Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.” (Q.S. aż -Żāriyāt/51:58) Dengan demikian, akhlak kita terhadap sifat al-Mat³n adalah dengan beristiqamah (meneguhkan pendirian), beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berusaha dan tidak putus asa serta bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat. 5. Al-Jāmi’ Al-Jāmi’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun, yaitu bahwa Allah Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah Swt. berkehendak. Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, di antaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang mahsyar pada hari kiamat. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyalahi janji.”(Q.S. Ali Imrān/3:9). Allah Swt. akan menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu golongan di dunia. Hal ini bisa dijadikan sebagai barometer, kepada siapa kita berkumpul di dunia itulah yang akan menjadi teman kita diakhirat. Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati kita terhimpun, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Begitupun sebaliknya walaupun kita berdekatan secara fisik akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan mereka. Oleh sebab itu, apabila di dunia hati kita terhimpun dengan orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul dengan mereka di dalam neraka. Karena orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, tempatnya adalah di neraka. Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan orang-orang yang beriman, bertakwa dan orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Karena tidaklah mungkin orang-orang beriman hatinya terhimpun dengan orang orang kafir dan orang-orang kafir juga tidak mungkin terhimpun dengan orang-orang beriman Allah Swt. juga mengumpulkan di dalam diri seorang hamba ada yang lahir di anggota tubuh dan hakikat batin di dalam hati. Barang siapa yang sempurna ma’rifatnya dan baik tingkah lakunya, maka ia disebut juga sebagai al-Jāmi’.Dikatakan bahwa al- Jāmi’ ialah orang yang tidak padam cahaya ma’rifatnya. 6. Al-‘Adl Al-‘Adl artinya Mahaadil. Keadilan Allah Swt. bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan oleh siapa pun. Keadilan Allah Swt. juga didasari dengan ilmu Allah Swt. yang MahaLuas.Sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah. Allah Swt. berfirman: Artinya : “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al -Qur’ān, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah ya ng Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al -An’ām/6:115). Al-‘Adl berasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama. Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang menunjukkan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.Adil j uga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya. Allah Swt. dinamai al-‘Adl karena keadilan Allah Swt. adalah sempurna. Dengan demikian semua yang diciptakan dan ditentukan oleh Allah Swt. Sudah menunjukkan keadilan yang sempurna. Hanya saja, banyak di antara kita yang tidak menyadari atau tidak mampu menangkap keadilan Allah Swt. Terhadap apa yang menimpa makhluk-Nya. Karena itu, sebelum menilai sesuatu itu adil atau tidak, kita harus dapat memperhatikan dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus yang akan dinilai. Akal manusia tidak dapat menembus semua dimensi tersebut.Seringkali ketika manusia memandang sesuatu secara sepintas dinilainya buruk, jahat, atau tidak adil, tetapi jika dipandangnya secara luas dan menyeluruh, justru sebaliknya, merupakan suatu keindahan, kebaikan, atau keadilan.Tahi lalat secara sepintas terlihat buruk, namun jika berada di tengah-tengah wajah seseorang dapat terlihat indah. Begitu juga memotong kaki seseorang (amputasi) terlihat kejam, namun ketika dikaitkan dengan penyakit yang mengharuskannya untuk dipotong, hal tersebut merupakan suatu kebaikan. Di situlah makna keadilan yang tidak gampang menilainya. Allah Swt. Mahaadil. Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama dan sederajat. Tidak ada yang ditinggikan hanya karena keturunan, kekayaan, atau karena jabatan.Dekat jauhnya posisi eseorang dengan Allah Swt. hanya diukur dari seberapa besar mereka berusaha meningkatkan takwanya.Makin tinggi takwa seseorang, makin tinggi pula posisinya, makin mulia dan dimuliakan oleh Allah Swt., begitupun sebaliknya.Sebagian dari keadilan-Nya, Dia hanya menghukum dan memberi sanksi kepada mereka yang terlibat langsung dalam perbuatan maksiat atau dosa. Istilah dosa turunan, hukum karma,
dan lain semisalnya tidak dikenal dalam syari’at Islam. Semua manusia di hadapan Allah Swt. Akan mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.Lebih dari itu, keadilan Allah Swt selalu disertai dengan sifat kasih sayang.Dia memberi pahala sejak seseorang berniat berbuat baik dan melipatgandakan pahalanya jika kemudian direalisasikan dalam amal perbuatan.Sebaliknya, Dia tidak langsung memberi catatan dosa selagi masih berupa niat berbuat jahat.Sebuah dosa baru dicatat apabila seseorang telah benar-benar berlaku jahat. 7. Al-Ākhir Al-Ākhir artinya Yang Mahaakhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah Swt. Dia Mahakekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada didalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah Swt. ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya. Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya: Artinya: “Dialah Yang Awal dan Akhir Yang ¨ahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu “. (Q.S. al ¦ad³d/57:3) Allah Swt. berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan makhluk itu tidak secara zat dan tabi’at.Karena secara tabi’at dan zat, seluruh makhluk ciptaan Allah Swt. adalah fana (tidak kekal). Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuan-Nya. Orang yang mengesakan al- Ākhir akan menjadikan Allah Swt sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tidak ada permintaan kepada selain-Nya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya. Oleh sebab itu, jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepada-Nya. Karena sungguh akhir kesudahan hanya kepada Rabb kita, seluruh sebab dan tujuan jalan akan berujung ke haribaan-Nya semata. Orang yang mengesakan al- Ākhir akan selalu merasa membutuhkan Rabb-nya, ia akan selalu mendasarkan apa yang diperbuatnya kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Untukhamba-Nya, karena ia mengetahui bahwa Allah Swt. adalah pemilik segala kehendak, hati, dan niat.
Lampiran 2 : Penilaian Penilaian Sikap Spiritual Dilakukan dengan observasi menggunakan jurnal harian CONTOH No
Waktu
Nama Peserta didik
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Keterangan
1
3/09/2016
zaenal
Merokok di kelas
Iman
Sudah di tindak lanjuti
2
20/09/2016
Mashuri
Mencuri uang di kelas
Iman
Sudah di tindak lanjuti
Penilaian Sikap Sosial Dilakukan dengan observasi menggunakan jurnal harian No
Waktu
Nama Peserta didik
1
19/ 09/2016
M. Fahruddin Haddad
2
24/09/2016
Oki Zulianto
3
26/09/2016
Yusril
Catatan Perilaku
Al memukul Berkata kotor Waktu jam belajar di kantin
Butir Sikap
akhlak akhlak akhlak
Penilaian Pengetahuan : Soal Uraian (Essay) Skor penilaian jawaban adalah : Skor jawaban X 100 Skor maksimal Soal terlampir Penilaian Kinerja Untuk KI 4 (Ketrampilan) Kelas/Semester: X / Ganjil Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam No
Kelompok
A
Aspek Yang Dinilai B C
1. 2. 3. 4 Keterangan: A = Kemampuan dalam menyampaikan hasil diskusi B = Kemampuan dalam penggunaan bahasa yang baik C = Kemampuan mempertahankan argument
I. Penerapan
Total Skor
Keterangan
Sudah di tindak lanjuti Sudah di tindak lanjuti Sudah di tindak lanjuti
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai sikap kalian! No
Pernyataan
1. 2. 3. 4.
Iman kepada Allah cukup dengan mengakui adanya Allah saja. Tidak apa-apa meninggalkan shalat kalau sekali-kali. Manusia itu harus memiliki keluhuran budi. Orang yang tidak berbudi pekerti luhur belum termasuk manusia sebenarnya. Tidak apa-apa berbohong, kalau untuk kebaikan kita. Saya tidak akan berbohong, walaupun pahit akibatnya. Tawuran boleh saja, kalau untuk mempertahankan gengsi sekolah. Saya siap berkorban, demi memberi keamanan untuk saudara saya. Kegagalan adalah sesuatu yang bias.a Kekayaan adalah hasil kerja keras saya, jadi saya tidak perlu berbagi.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
II.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Pilihan Ganda Berilah tanda silang (X) pada pilihan a, b, c, d, atau e yang sesuai dengan jawaban yang paling tepat! 1. ercaya dan yakin kepada Allah dengan sesungguhnya disebut ... . A. Iman B. Islam C. Ihsan D. Muhsin E. Muslim Nama-nama Allah yang disebut Asmaul Husna berjumlah ... . A. 95 B. 96 C. 97 D. 98 E. 99 Al-Kariim berarti ... . A. Maha Pengasih
B. Maha Penyayang C. Maha Bijaksana D. Maha Mengetahui E. Maha Mulia Allah Maha Memberi Keamanan kepada makhluk-Nya, karena Allah memiliki sifat ... . A. Al-Kariim B. Al-Mukmiin C. Al-matiin D. Al-Akhir E. Al-Jami’ Seseorang yang memiliki pendirian yang teguh dalam mempertahankan dan memperjuangkan kebenaran adalah orang yang terilhami oleh asma Allah ... . A. Al-Kariim B. Al-Mukmiin C. Al-Matiin D. Al-Al-Akhiir E. Al-Jamii’ Perilaku koruptor mengindikasikan bahwa mereka tidak mempercayai sifat Allah ... . A. Al-Matiin B. Al-Jami’ C. Al-Akhiir D. Al-Adl E. Al-Mālik Di antara keteladanan yang dapat dicontoh dari sifat As- Jami’ adalah ... . A. selalu berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dengan penuh kedamaian
B. memberikan keleluasaan ke setiap orang untuk menyelesaikan kewajibannya C. mengajak orang untuk mau melakukan kebaikan sesuai kehendaknya D. selalu berkata benar dan jujur E. membiarkan setiap orang untuk berbuat semaunya 9. Perilaku yang tidak termasuk keimanan terhadap sifat Allah Al-Wakiil adalah ... . A. Mendirikan shalat setiap waktu B. Ṣadaqah C. Menyayangi orang tua D. Membantu orang yang membutuhkan E. Memiliki keris pusaka untuk kekayaan 10. Allah SWT. mengumpulkan dan menyatukan beberapa makhlukNya yang ada di sawah sehingga membentuk satu kesatuan ekosistem sawah membuktikan bahwa Allah SWT. bersifat ... . A. Ar-Wakiil B. Ar-Jami’ C. Al-Kariim D. Al-Matiin E. Al-Akhir 11. Seseorang yang telah meneladani sifat Al-wakiil, akan terlihat dari perilakunya yaitu .... A. Selalu berusaha dengan optimisme yang tinggi walau terus dihadapkan pada kegagalan. B. Seorang mu’min harus berupaya menjadi pemaaf segala kesalahan yang dilakukan orang lain kepadanya C. Seorang mu’min harus jujur melaksanakan amanah yang dibebankan kepadanya D. Seorang mu’min harus mampu menjaga keselamatan baik dirinya atau orang lain dari kejahatan dan kezaliman E. Seorang pemimpin harus ikhlas dan bertanggungjawab dalam menjalankan kepemimpinananya III. Uraian 1. Jelaskan pengertian al- Asmaul Husna! 2. Tuliskan 7 al- Asmaul Husna beserta artinya! 3. Bagaimana caramu untuk dapat meneladani sifat Al-mukmiin dalam kehidupan sehari-hari? 4. Tuliskan satu ayat yang menjelaskan tentang larangan meremehkan orang lain! 5. Jelaskan hikmah beriman kepada Allah melalui pemahaman Asmaul Husnaal-kariim, al-mu’miin, Jami, al-wakiil dan al-adl!
al-matiin, al-
IV. Tugas Untuk membiasakan kita dalam mengaplikasikan Asmaul Husnadalam kehidupan sehari-hari, susunlah fortopolio yang merangkum kegiatan kalian selama satu semester ke depan yang meliputi pembuktian yang menunjukkan prilaku: 1. Keluhuran budi (Kumpulkan 40 lembar penilaian teman/orang tua/guru/saudara terhadap kalian) Materi penilaian meliputi: a. Cara bicara b. Cara bergaul c. Cara berpakaian d. Cara menyelesaikan masalah 2. Kokoh pendirian (bukti fisik dapat berupa foto/rekaman video/keterangan saksi)
No
3.
Tanggal Kejadian
Deskripsi Kejadian
Pendapat Kalian
Masalah
Hasil (Tetap/Berubah)
Pemberi rasa aman (bukti fisik dapat berupa foto/rekaman video/keterangan saksi) Tanggal No Deskripsi Kejadian Yang Dilakukan Hasil Kejadian
Alasan Perubahan Pendirian
4.
5.
Tawakkal Susun agenda harian dan pelaksanaannya selama satu semester Hari Tanggal No Agenda Rencana Pelaksanaan kegiatan Waktu
Perilaku adil No
A.
Keterangan
Tanggal Kejadian
Penilaian Hasil Belajar Tugas
Deskripsi Kejadian
Yang Dilakukan
Hasil
Mengumpulkan data (gambar, berita, artikel tentang perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil)
Observasi Mengamati teman sejawat tentang perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat melalui lembar pengamatan Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat: Isi diskusi Sikap yang ditunjukkan saat pelaksanaan diskusi dan kerj a kelompok
1.
Proses LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN Keterampilan Proses Nama Siswa
No
2.
Mengamati
Menanya
Eksplorasi
Asosiasi
Komunikasi
Nilai
Penilaian Diri Petunjuk: Isilah dengan tanda (v) sesuai dengan kenyataan dan pengalaman kalian secara jujur! LEMBAR PENILAIAN DIRI
Nama : …………… Kelas : ……………
No
Kriteria
1.
Saya tidak suka berbohong
2.
Saya tidak suka berkata-kata kotor
3.
Saya tidak suka mencemooh/menghina teman
4.
Saya tidak pernah mengecewakan/melawan orang tua
5.
Saya selalu sabar jika didzolimi orang lain
6.
Saya tidak gampang terpengaruh orang lain
7.
Saya tidak suka tawuran dan pergaulan bebas
8. 9.
Saya tidak suka teman yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat perbuatan tercela Saya tidak akan menghajar orang yang menghina te man saya
10.
Saya suka bekerja keras
11.
Saya selalu berdoa kepada Allah sebelum melakukan sesuatu
12. 13.
Saya selalu meminta yang terbaik kepada Allah setelah mendirikan shalat Saya tidak mau memecah belah umat
14.
Saya menghargai perbedaan dalam kehidupan
15.
Saya selalu berusaha untuk adil Jumlah (a,b) Jumlah skor (ax2)+(bx1) Nilai ((Jml Skor:30)x100)
Portofolio
Jawaban Ya
Tidak
Membuat paparan analisis dari hasil observasi tentang perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil
Tes tulis Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- jamii’,al-‘adl dan al-akhiir ) Butir – butir Soal
Kunci Jawaban
1.
Jelaskan makna al-Kariim!
Al-karim artinya maha mulia
2.
Jelaskan makna al- Mu’min!
3.
Jelaskan makna al-Wakiil !
4.
Jelaskan makna al-Matiin!
Al-matiin artinya maha kokoh
5.
Jelaskan makna al- Jaami’ !
Al-jami artinya maha mengumpulkan
6.
Jelaskan makna al-‘Adl !
Al-adl artinya maha adil
7.
Jelaskan makna al-akhir !
Al-akhir artinya maha akhir/belakangan
No.
Al-mumin artinya maha memberi keamanan Al-wakiil artinya maha menggantikan/mewakili
Tes lisan Mempresantasikan hasil diskusi
No.
Kemampuan Mempresentasikan
Nama Peserta didik
1
2
3
Amar Amir Umar Dst
Dst..........................
Keterangan :
Skor Tes lisan :
Mempresentasikan sangat baik Mempresentasikan baik Mempresentasikan kurang baik Mempresentasikan tidak lancar
= 80 – 90 = A = 70 – 79 = B = 60 – 69 = C = 50 – 59 = D
Tidak dapat mempresentasikan
= kurang dari 50 = E
4
5