Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SLTA DI KABUPATEN SERUYAN (Studi Pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011) Oleh: Atik Fibrianti
Abst Abstract ract : This study aimed to determine the effect of teacher competence and student learning motivation on student achievement, and the effect of both of them simultaneously on the learning achievement of high school students in Seruyan District. From this survey descriptive analytical methods can be concluded that competencies possessed by a teacher will affect student learning outcomes, and that learning motivation or the desire to learn possessed by students will also influence student learning outcomes. motivation, result of the study study K eywor ywor ds: teacher competencies, learning motivation,
Pendahuluan
Salah satu indikator keberhasilan guru atau pendidik secara umum pada tingkatan kelas adalah dimana seorang guru mampu membangun motivasi belajar para siswanya, si swanya, jika siswa-siswa itu i tu dapat ditumbuhkan motivasi belajarnya, belaja rnya, maka sesulit apa pun materi pelajaran atau proses pembelajaran yang diikuti oleh siswa pasti mereka akan menjalaninya menjalaninya dengan senang dan bersemangat, dengan demikian betapa pentingnya motivasi belajar bela jar siswa dalam proses pembelajaran. Fung Fungsi si dari motivasi belajar adalah memberikan dorongan-dorongan untuk membangkitkan dan menetukan arah perbuatan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal demi tercapainya suatu tujuan yang diharapkan. Tujuan dan harapan yang ingin dicapai tidak lepas dari partisipasi guru dalam memberikan dorongan atau motivasi kepada anak didiknya, sehingga mereka termotivasi baik melalui mental, pengalaman fisik, maupun pengalaman sosial. Dalam kegiatan pembelajaran, perhatian dan motivasi berperan penting sebagai langkah awal memacu aktivitas-aktivitas berikutnya. Dengan perhatian dan motivasi seseorang berupya memusatkan pikiran, perasan emosional segi fisik dan unsure psikisnya kepada sesuatu yang menjadi tumpuan perhatianya.
28 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 Motivasi
belajar
dapat
berasal
dari
diri
siswa
sendiri
(motivasi
intrinsik/motivasi internal) dan atau berasal dari luar diri pribadi siswa (motivasi ekstrinsik/motivasi eksternal). Kedua motivasi ini saling berkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu system motivasi yang menggerakkan siswa untuk belajar. Dengan demikian betapa pentingnya pentingnya motivasi belajar bagi siswa, selama ia menjadi pelajar selama itu pula membutuhkan motivasi belajar guna keberhasilan proses pembelajaranya dan pada akhirnya akhirnya hasil dari motivasi belajar tersebut dapat dilahat dari prestasi hasil belajar siswa itu sendiri. Penelitian ini juga merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nopitahari (2009) dan Nurlela (2010) dimana pembeda penelitian ini dengan meraka adalah pada objek dan waktu. Masalah-masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah kompetensi guru berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar siswa SLTA di Kabupaten Seruyan? 2) Apakah motivasi belajar siswa berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar siswa SLTA di Kabupaten Seruyan? 3) Apakah kompetensi guru dan motivasi belajar siswa secara simultan berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar siswa SLTA di Kabupaten Seruyan? Uno (2011), Kompetensi guru adalah separangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Dari Dari penjelasan penjelasan diatas yang dimaksud dengan komptensi professional guru guru adalah kemampuan yang dimiliki seseorang guru dalam menjalakan profesi keguruanya. Motivasi dapat diartikan sebagai kondisi psikologis yang merupakan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang optimal, atau suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan-rangsangan dari dalam atau dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Belajar adalah suatu proses siswa membangun gagasan atau pemahaman sendiri untuk berbuat, berpikir, berinteraksi sendiri, baik melalui pengalaman
29 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 mental, pengalaman fisik maupun pengalaman emosioanal yang menyebabkan perubahan tingkahlaku siswa. Perubahan-perubahan tersebut adalah perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai nilai dan sikap. Motivasi belajar dapat berasal dari pribadi siswa itu sendiri (motivasi intrinsik/motivasi internal) dan/atau berasal dari luar pribadi siswa (motivasi ekstrinsik/motivasi eksternal). Kedua motivasi ini saling berkaitan sehingga menjadi satu membentuk satu sistem motivasi yang menggerakan siswa untuk belajar, dapat disimpulkan disi mpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu usaha-usaha atau kekuatan seseorang (siswa) untuk menyediakan situasi a tau kondisi yang membuat perubahan tingkah laku siswa, baik perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh atau bukti keberhasilan berupa usaha atau kesan-kesan yang dicapai oleh anak dalam aktivitas belajar yang mengakibatkan perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku, serta penguasaan ketrampilan yang ada di sekolah yang yang diwujudkan dalam bentuk nilainilai atau prestasi (raport). Sedangkan Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diambil dari nilai raport semester genap atau nilai raport untuk kenaikan kelas setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dan tes ulangan kenaikan kelas. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar atau prest asi belajar seseorang yaitu: faktor internal /pribadi dan faktor eksternal/lingkunga. 1) Faktor internal/pribadi, adalah faktor yang ada dalam diri individu dalam hal ini siswa yang sedang belajar. Faktor ini meliputi faktor intelegensi, jasmani (ksehatan), minat dan motivasi, cara belajar. 2) Faktor eksternal/lingkungan adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor ini meliputi faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar Hipotesis dapat diajukan sebagai berikut: 1) Kompetensi guru berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar siswa SLTA di kabupaten Seruyan. 2) Motivasi Belajar berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar siswa SLTA di Kabupaten Seruyan.
30 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 3) Kompetensi guru dan motivasi belajar secara simultan berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar siswa si swa SLTA di Kabupaten Seruyan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa SLTA di Kabupaten Seruyan; (2) Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa SLTA di Kabupaten Seruyan; dan (3) Pengaruh kompetensi guru dan motivasi belajar siswa secara simultan terhadap prestasi belajar siswa SLTA di Kabupaten Seruyan.
Metode
Jenis penelitian ini adalah survai dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Penulis menarik kesimpulan bahwa metode survai deskriptif sesuai digunakan dalam penelitian ini, karena sesuai dengan maksud dari peneliti, yaitu untuk memperoleh gambaran tetang Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestai Belajar Siswa SLTA di Kabupaten Seruyan. Sasaran populasi dari penelitian ini adalah siswa SLTA yang berada di wilayah Kabupaten Seruyan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan jumlah variabel penelitian sebanyak tiga buah maka peneliti menetapkan ukuran sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 siswa (20 kali jumlah variabel penelitian). Tehnik pengambilan sampel digunakan dua cara yaitu, (1) Judge sampling digunakan untuk memilih kelas sebagai sampel pada set iap sekolah ditentukan oleh peneliti. (2) Random sampling sa mpling digunakan untuk memilih siswa sebagai responden re sponden ditentukan secara acak Dan berdasarkan pengertian diatas peneliti akan mengabil sampel sebanyak 60 responden, yang terbagi: SMAN 1 Kuala Pembuang sebanyak 25 responden, SMAN 2 Kuala Pembuang 20 responden, re sponden, SMKN Seruyan 10 responden, dan SMA Asseruyaniah 5 responden. Dengan kelas ditentukan dite ntukan kemudian pada saat pelaksana pengambilan data. Untuk menjelaskan makna variable yang dipakai dalam penelitian ini secara oprasional variable perlu didefinisikan sebagai berikut:
31 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018
a) Kompetensi guru
yaitu unsur-unsur yang berfungsi membentuk kecakapan
atau kemampuan yang dimiliki guru, yang diindikasikan dalam empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, komptensi professional, dan kompetensi social.
b) Motivasi belajar
yaitu unsur-unsur yang berfungsi untuk mendorong
keinginan belajar dan usaha-usaha yang dilakukan untuk meningktkan prestasi belajarnya. c) Prestasi belajar
yaitu hasil yang diperoleh siswa setelah mengalimi atau
mengikuti pelajararan disekolah yang berfungsi untuk mengukur keberhasilan siswa. Menguji hipotesis digunakan
teknik statistik regresi sederhana; regresi
ganda; korelasi sederhana dan korelasi ganda.
= + = + + ℎ = {. ∑ ∑} − ∑ −∑. { .∑. ∑ − ∑ }
a) Rumus persamaan regresi sederhana: b) Rumus persamaan regresi ganda:
c) Rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM):
ℎ
Dimana: X Y n
= = = =
koefesien korelasi variabel bebas variable terikat jumlah responden
= −1
Korelasi PPM dilambangkan dengan harga
−1 ≤ ≤ 1 =0
sempurna,
apabila nilai
dengan ketentuan nilai tidak lebih dari , artinya korelasinya sangat negative
artinya dan tidak ada korelasi, dan
=1
berarti korelasinya
sangat kuat. Sedangkan harga akan ditunjukan dengan table 3 berikut:
32 |
Interval Koefesien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 0,80 – 1,000 0,60 – 0,60 – 0,799 0,799 0,40 – 0,40 – 0,599 0,599 0,20 – 0,20 – 0,399 0,399 0,00 – 0,00 – 0,199 0,199
Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan Variable X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefesien determinan sebagai berikut:
= 100%
Dimana: = Nilai koefesien determinan = Koefesien korelasi
Pengujian lanjutan adalah uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variable X terhadapY. maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus sebagai berikut:
ℎ = =
√ −2− 2 ℎ = √1−
Dimana:
Nilai = Koefesien korelasi Jumlah sampel
Distribusi (table ) untuk dengan kaidah keputusan: Jika
berarti tidak signifikan.
= 0,05 ℎ >
dan derajat kebebasan
= − 2 ℎ <
,
berarti signifikan dan
Analisis korelasi berganda untuk menguji hipotesis ke 3 yaitu ada atau
tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan antara kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. a) Rumus Korelasi Ganda
+ = −12−()()( )()() ℎ ℎ = 1 − −−1
Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi berganda dicari dulu
ℎ
kemudian dibandingkan dengan
sebagai berikut:
Dimana: R k
33 |
. Mencari
demgan rumus
= Nilai koefesien korelasi berganda = Jumlah Variabel bebas (indevenden)
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018
ℎ n
= Jumlah sampel = Nilai F yang dihitung
Kaidah pengujian signifikansi adalah jika berarti signifikan dan apabila Mencari nilal
ℎ ≤
ℎ ≥ = 0.05 (terima
berarti tidak signifikan (tolak
mengunakan tabel dengan taraf signifikan
)
).
.
Hasil dan Pembahasan Hasil Uji Coba Intrumen Penelitian
Uji coba instrumen penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas merupakan proses pengujian yang akan digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan pada penelitian ini, uji coba instrument ini dilakukan pada kelas yang bukan merupakan daerah kelas yang akan diteliti, agar mendapatkan hasil yang valid dan reliable dan hasil uji coba sebagai berikut: Jumlah item uji coba c oba variabel Kompetensi guru
adalah 15 buah. Setelah Sete lah
dianalisis dengan uji validitas dan reliabelitas terdapat item yang gugur yaitu item nomer 8 (Lampiran 2), sehingga satu item ite m ini dibuang, jadi jumlah item yang akan disebarkan kepada responden adalah 14 buah. Jumlah item uji coba variabel Motivasi Belajar
adalah 15 buah. Setelah
dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, maka terdapat item yang gugur yaitu item nomer 4 (Lampiran 2). Dengan demikian item ini dibuang. Jadi, jumlah item yang akan disebarkan kepada responden sebanyak 14 buah.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah untuk menggetahui apakah suatu variabel normal atau tidak, normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal, karena model regresi yang baik adalah memiliki data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dari analisis grafik menggunakan SPSS dapat dilihat normalitas data yaitu dengan melihat grafik pada probability plot, terlihat sebaran error (berupa dot) masih ada disekitar garis lurus yang mendekati distribusi normal.
34 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 Nor mal P- P Plot of Regr ession St an Dependent Variable: Prestasi Belajar 1.00
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Uji Mulitikolinieritas Pada model regresi yang bagus, variabel-variabel independen atau variabel bebas yang diteliti seharusnya tidak berkorelasi satu dengan yang lain, karena apabila ada mulitikolinieritas dapat mengurangi ketepatan mendifinisikan pengaruh variabel. Suatu model regresi dikatakan bebas dari mulitikolinieritas jika mempunyai nilai VIF disekitar anggka 1 dan mempunyai angka toleransi mendekati 1. (Santoso, 2011). Dari data SPSS (lampiran 3) diketahui bahwa koefesien variabel kompetensi guru nilai VIF sama dengan 1,019 dan koefesien variabel motivasi belajar juga sama dengan 1,019. Begitu juga anggak toleransi untuk variabel kompetensi guru sama dengan 0,981(mendekati angka 1) dan anggak toleransi untuk variabel motivasi juga sama dengan 0,981(mendekati angka 1) hal ini berarti menujukan dugaan tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui residu yang ada seharusnya mempunyai varians yang konstan (homoskedastisitas). Sedangkan untuk mendekteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilahat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1) penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola, 2) titik -titik data menyebar di atas dan di bawah atau sekitar angka 0 dan, 3) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. (Sujianto, 2007). Dari data SPSS ( lampiran 4)
35 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 pencaran data tidak memperlihatkan sebuah pola tertentu atau pola yang jelas dimana poin-poin menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menujukan model regresi bebas dari heteroskedastisitas.
Analisis Data
Melakukan serangkaian pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik analisis menggunakan SPSS yang sudah ditentukan semula yaitu analisis korelasi, regrasi sederhana dan regresi berganda diuraikan sebagi berikut:
Analisis Hipotesis 1
Berdasarkan tabel 5.1 (lampiran 5) pengaruh antara variabel Kompetensi Guru
dengan Prestasi Belajar
Sedangkan sumbangan (kontribusi)
x 100% =
0,447
sebesar
terhadap
= 0,447 tergolong kuat.
atau koefisien determinan =
x 100% = 19,98 % = 20 %. (Riduwan, 2005) sedangkan
sisanya 80% ditentukan oleh variabel lain. Sedangkan tingkat signifikan koefisien korelasi dua sisi (2-tailed) dari output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0,000 atau 0 karena probability jauh dibawah 0,050, maka pengaruh antara antara Kompetensi Guru terhadap Presasi belajar adalah signifikan. Berdasarkan tabel 5.2 (lampiran 5) dari uji anova atau F tes, ternyata didapat Fhitung adalah 10,414 dengan tingkat signifikan 0,000 karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga model regresi dapat dipakai untuk memperediksi prestasi belajar siswa. Dari tabel 5.3 (lampiran 5) menujukan bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
= + = 63,857857 + 0,412412
Dari persamaan fungsi regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: konstanta sebesar 63,857 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai variabel kompetensi guru
, maka nilai prestasi belajar siswa
adalah 63,857. dan
koefisien regresi sebesar 0,412 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu sekor atau nilai kompetensi guru akan memberikan peningkatan sebesar 0,412 untuk prestasi belajar.
36 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (prestasi belajar). Kreteria uji koefesien regresi dari variabel kompetensi guru terhadap prestasi belajar sebagai berikut: Ho: Kompetensi Guru Guru tidak berpengaruh secara signifikan signifikan terhadap Prestasi Belajar. Ha:
Kompetensi Guru berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar. Belajar. Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai t hitung dengan
ttabel sebagai berikut: 1) Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak artinya koefisien regresi signifikan 2) Jika nilai thitung < ttabel, maka Ho diterima artinya koefisien regresi tidak signifikan. Nilai thitung diambil dari table 5.3 (lampiran 5) untuk variabel kompetensi guru = 3,596, sedangkan nilai t tabel untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = jumlah data (n) – 2 2 = 60 – 2 2 = 58 dan uji dilakukan dua sisi adalah 1,67. Telihat bahwa kolom signifikan table (lampiran 5) terdapat nilai 0,001 atau probabilitas jauh dibawah dari 0,05. Karena t hitung > ttabel atau 3,596 > 1,67, maka Ho ditolak arttinya koefesien regresi signifikan, ini berarti bahwa kompetensi guru berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Analisis Hipotesis 2
Berdasarkan tabel 5.1 (lampiran 5) pengaruh antara variabel Motivasi Belajar
0,318
dengan Prestasi Belajar
sumbangan (kontribusi) =
sebesar
terhadap
= 0,318 tergolong lemah. Sedangkan
atau koefisien determinan =
x 100%
x 100% = 10,11 %. Hal ini menujukan pengaruh yang lemah walau
mendekati angka 0,40, antara motivasi belajar terhadap prestasi siswa. Sedangkan taraf signifikan koefesien korelasi satu sisi (1-tailed) dari output menghasilakan 0,013 karena probabilitas dibawah 0,05. Karena probabilitas dibwah 0,05 maka pengaruh antara motivasi belajar dengan prestasi belajar signifikan. Berdasarkan tabel 5.2 (lampiran 5) dari uji anova atau F tes, ternyata didapat Fhitung adalah 10,414 dengan tingkat signifikan 0,026 karena probabilitas (0,026)
37 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga model regresi dapat dipakai untuk memperediksi prestasi belajar siswa. Dari tabel (lampiran 5) menujukan bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
= + = 63,85757++ 0,262262
Dari persamaan fungsi regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: konstanta sebesar 63,857 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai variabel motivasi belajar
, maka nilai prestasi belajar siswa
adalah 63,857. dan
koefisien regresi sebesar 0,262 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu sekor atau nilai motivasi belajar akan memberikan peningkatan sebesar 0,262 untuk prestasi belajar. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (prestasi belajar). Kreteria uji koefesien regresi dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebagai berikut: Ho: Motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan signifikan terhadap Prestasi Belajar. Ha:
Motivasi Belajar berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar. Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai t hitung dengan
ttabel sebagai berikut: 1) Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak artinya koefisien regresi signifikan 2) Jika nilai thitung < ttabel, maka Ho terima artinya koefisien regresi tidak signifikan. Nilai thitung diambil dari table 5.3 (lampiran 5) untuk variabel motivasi bela jar = 2,290, sedangkan nilai t tabel untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = jumlah data (n) – 2 2 = 60 – 2 2 = 58 dan uji dilakukan dua sisi adalah 1,67. Telihat bahwa kolom signifikan table (lampiran 5) terdapat nilai 0,026 atau probabilitas jauh dibawah dari 0,05. Karena t hitung > ttabel atau 2,290 > 1,67, maka Ho ditolak artinya koefesien regresi signifikan, ini berarti bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Analisis Hipotesis 3
Berdasarkan tabel 5.4 (lampiran 5) terdapat R square adalah 0,268 atau penkuadratan dari koefisien korelasi 0,517. R square dapat disebut koefesien
38 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 determinasi yang dalam hal ini berarti 26,8% sumbangan (kontribusi) dari variabel kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar sedangkan sisinya 73,2% oleh sebab yang lain. R square berkisar antar 0 sampai dengan 1, dengan cacatan semakin kecil angka R square semakin lemah pula hubungan kedua atau lebih variabel tersebut. Jadi kompetensi guru dan motivasi belajar secara simultan memiliki kontribusi sebesar 26,8% terhadap prestasi belajar. Model persamaan regresi berganda berdasarkan berda sarkan tabel 5.3 (lampiran 5) adalah:
= + + = 63,857857 + 0,412412 + 0,262262
Berdasarkan tabel 5.2 (lampiran 5) uji anova atau F tes, ternyata didapat Fhitung adalah 10,414 dengan tingkat signifikan 0,000 karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi prestasi belajar siswa. Dan untuk menguji signifikan kompetensi guru dan motivasi belajar secara bersama-sama atau secara simultan terhadap prestasi belajar adalah dengan menggunakan kaidah pengujian signifikansi regresi berganda, dan dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai nila i F hitung dengan Ftabel sebagai berikut: Jika Fhitung > Ftabel, maka signifikan dan jika Fhitung < Ftabel, maka tidak signifikan. Terlihat pada table 5.2 (lampiran 5) Fhitung = 10, 414 dan F tabel = 3,15 dengan α = 5% atau 10, 414 > 3,15 maka signifikan.
Simpulan
Berdasarkan pengaruh secara simultan antara variabel Kompetensi Guru (X1) dan Motivasi Belajar (X2) terhadap Prestasi Belaja r (Y) tergolong kuat. Sedangkan sumbangan (kontribusi) secara bersama-sama variabel (X1) dan (X2) terhadap Y adalah 26,8% sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel l ain. Kemudian mengenai naik turunnya atau besar kecilnya Prestasi Belajar dapat diprediksi melalui persamaan regresi Y=63,857+0,412 X_1+0,262 X_2. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa sub kesimpulan sebagai berikut: 1) Dari uji statistik bahwa besarnya pengaruh variabel kompetensi guru terhadap pretasi belajar adalah 0,447 sedang kontribusi variabel kompetensi guru terhadap pretasi belajar adalah a dalah sebesar 20% kemudian sisanya dipengaruhi oleh
39 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526
Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Siswa SLTA Di Kabupaten Seruyan (Studi pada Siswa SLTA di Kabupatan Seruyan Seruyan Tahun Pelajaran 2010/2011)
| 2018 2018 variabel lain. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel kompetensi guru memberikan pengaruh cukup kuat terhadap pretasi belajar. Hasil penelitian ini menginformasi bahwa kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru akan mempengaruhi hasil belajar siswa. 2) Dari uji statistik bahwa besarnya pengaruh variabel motivasi belajar terhadap pretasi belajar adalah 0,318 sedang kontribusi variabel motivasi belajar terhadap pretasi belajar adalah sebesar 10,11% kemudian sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel motivasi belajar memberikan pengaruh tetapi lemah walau pun mendekati angka pengaruh cukup kuat terhadap pretasi belajar. Hasil penelitian ini menginformasi bahwa motivasi belajar atau keinginan untuk belajar yang dimiliki oleh siswa juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
A’la, Miftahul. 2010. Quantum Teaching. DIVA Press.Jogjakarta Ali, Moh. 1997. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Tarsito. Bandung Arikunto, Suharsimi, 1986, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, P.T. Bina Aksara, Jakarta. Denim, Sudarwan dkk. 2010. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Alfabeta. Bandung. Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. ____ __ ____ ____. __. 20 2010. 10. Gu Guru ru dan An Anak ak Didi Didik k dalam dalam In Inter teraks aksii Eduka Edukatif, tif, Cet Cetak akan an ke-3 ke-3.. Rinek Rinekaa Cipta. Jakarta. Effendi, E.usman, Juhaya S. Praja. 1984. Pengantar Psikologi. Angkasa. Bandung. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta ____ __ ____ ____. __. 20 2009 09.. Pend Pendidi idikan kan Gu Guru ru Ber Berdas dasark arkan an Ped Pedeka ekatan tan Ko Komp mpeten etensi, si, Ce Cetak takan an keke-6. 6. Nopi No pitah tahari, ari, 20 2009, 09, Pen Pengar garuh uh Komp Kompeten etensi si Guru Guru Dan Dan Motiv Motivasi asi Belaj Belajar ar Terha Terhadap dap Pres Prestas tasii Belajar Mata Pelajaran Peralatan Kantor Kelas X Jurusan Administrasi Perkantiran SMK Antonius Semarang, Universitas Negeri Semarang,Semarang. Nurle Nu rlela, la, Iis. Iis. 2010 2010.. Penga Pengaruh ruh Mot Motivas ivasii Belajar Belajar Sisw Siswaa dan Kompe Kompeten tensi si Pedago Pedagogi gik k Guru Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di SMA Pasundan 1 Bandung. Univesitas Pendidikan Indonesia. Bandung Purwanto, M.Ngalim. 1998. Psikologi pendidikan, Cetakan ke-13. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sukmadinata, Sukmadin ata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung. Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi & Pengukuranya, Cetakan ke-5. Bumi Aksara. Jakarta. Uno, Hamzah B. 2011. Profesi kependidikan, Cetakan ke-7. Bumi Aksara. Jakarta.
40 |
Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526