Laporan Praktikum
Hari /Tanggal : Selasa, 15 Februari 2012
Pengemasan Pengemasan Pangan
PJ Dosen
: Ir. Dwi Yuni Hastuti, DEA
Asisten
:
KLASIFIKASI JENIS BAHAN KEMASAN PANGAN
Kelompok 3 Nama
NIM
1. Suci Ramadhani
J3E111003
2. Rico Fernando Theo
J3E111044
3. Pratiwi Indah Ekasastri
J3E111055
4. Eka Nina
J3E111107
5. Wulan Dewi S.
J3E111135
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan menyel esaikan laporan yang berjudul “Klasifikasi dan Jenis Bahan Kemasan Pangan”. Pangan”. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun atas segala kekurangan kekurangan yang terdapat dalam laporan ini.
Bogor, Februari 2012
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Produk
olahan
pangan
setelah
diproduksi
tidak
dapat
langsung
didistirbusikan karena produk dapat rusak sebelum sampai ke tangan konsumen. Hal Hal ini disebabkan oleh cemaran cemaran yang terjadi pada produk, yaitu yaitu : fisik, biologi, kimia, dan mekanik. Untuk mencegah dan menghindari bahaya tersebut, produk pangan dikemas karena dapat melindungi produk selama pendistribusian dari dari produsen ke tangan tangan konsumen dengan mutu dan dan kualitas yang tetap terjaga. Pengemasan adalah cara cara atau metode metode untuk memberikan perlindungan pada pangan baik yang telah diolah maupun belum diolah dalam bentuk bungkusan maupun menempatkan produk ke dalam suatu wadah agar produk sampai ke tangan konsumen secara kualitas dan kuantitas. Pengemasan dilakukan agar produk dapat terhindar dari pencemaran (kimia,mikrobiologis), (kimia,mikrobiologis), kerusakan fisik dan mekanik (gesekan, getaran dan benturan), faktor lingkungan, dan gangguan binatang sehingga mutu dan keamanan produk tetap terjaga. Pengemasan yang tepat dapat meningkatkan umur simpan produk dalam waktu yang lebih lama. Berbagai bentuk variasi dan jenis material kemasan beredar di masyarakat, misalnya kertas, kaca, logam, komposit dan plastik mempunyai keunggulan dan kelemahan tertentu. Pemakaian kemasan harus mempertimbangkan kecocokan dengan sifat bahan pangan yang dikemas dengan struktur kemasan primer, sekunder atau tersier untuk menciptakan kemasan yang ideal.
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis kemasan kemasan berdasarkan sifat sifat bahan kemasan kemasan dan menjelaskan menjelaskan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada kemasan.
BAB II METODOLOGI 2.1 Bahan Sebanyak 20 jenis produk pangan yang terdiri dari kemasan berbahan plastik, kertas, karton, kayu, logam, dan gelas yang beredar di pasaran.
2.2 Metode Langkah-langkah observasi dan pengamatan langsung dalam menyusun laporan adalah sebagai berikut :
Praktikan pada setiap kelompok melakukan pengamatan secara langsung – produk pangan yang beredar di pasar. terhadap produk – produk
Memilih dan memilah 20 jenis produk yang akan diamati.
Mengidentifikasi produk kemasan berdasarkan bahan kemasan, struktur kemasan, sifat kekakuan, frekuensi pemakaian, dan sifat perlindungannya perlindungannya .
Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kemasan produk
Memberikan saran
Mencatat hasil pengamatan dan saran dalam bentuk tabel.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil 3.2 Pembahasan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Pengemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dan pewadah, tetapi memiliki
fungsi
lain
sebagai
identifikasi
produk,
media
promosi
dan
mempermudah penggunaan produk. Produk pangan yang beredar dikemas dengan berbagai jenis bahan dan bentuk yang disesuaikan dengan jenis dan karakteristik produk serta kebutuhan penggunaannya.Dua puluh produk pangan yang diamati, 16 diantaranya menggunakan kemasan primer dan 4 kemasan sekunder dan tidak ada kemasan kemasan tersier (4:1:0) . Kemasan Kemasan primer terdiri dari dari 5 kemasan logam, logam, 4 kemasan kaca, 6 kemasan plastik, 1 kemasan karton, 1 kemasan daun dan 3 kemasan komposit. Kemasan sekunder terdiri dari 1 kemasan logam, 2 kemasan karton, dan 1 kemasan kayu. Umunya produk yang beredar menggunakan kemasan primer yang banyak terbuat dari plastik yang sekali pakai (PET). Setiap jenis kemasan memiliki kelebihan dan kekurangan yang secara langsung mempengaruhi kualitas produk pangan, tetapi kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan kemasan tambahan untuk menciptakan kemasan ideal yang menjaga, melindungi, dan mempertahankan kualitas produk. 4.2 Saran
Sebaiknya bahan kemasan disesuaikan dengan karakteristik produk untuk memaksimalkan perlindungan, pengamanan, pengawetan serta produk yang dikemas tidak tercemari . Produk yang dikemas dengan dua kemasan atau lebih untuk menutupi kekurangan kekurangan atau kelemahan kelemahan dari kemasan primer sehingga sehingga dapat meminimalisir bahaya fisik, biologis, dan kimiawi dengan sebaik mungkin. Kemasan dibuat dengan semenarik mungkin, namun tidak melupakan fungsi utama dari kemasan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Wiguna, Satria Pandu. 2007. Pengaruh pengemasan pengemasan produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk jajan khas kota gresik [skripsi]. Malang. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri. http://argatogitabita.blogspot.com (13 Februari 2012 ) http://id.wikipedia.org/wiki/Pengemasan (13 Februari 2012 )