BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kunci keberhasilan penyelenggaraan jasa lalu lintas penerbangan adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan menjawab segala kebutuhan dan permasalahan konsumen setiap saat, di manapun dan dalam kondisi apapun secara cepat dan tepat. Oleh karena itu setiap organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa lalu lintas penerbangan dituntut untuk menempatkan orientasi kepada kepuasan konsumen sebagai tujuan akhir. Seperti yang diketahui sistem komunikasi di Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) Airnav Indonesia mempunyai peranan penting dalam pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia salah satunya dibidang sistem komunikasi. Pada bidang teknik memiliki divisi – divisi dan dinas – dinas yang mengatur komunikasi yang terjadi dibandara. Dibutuhkan banyak pengaturan sistem untuk mengontrol antar pesawat dan antar bandara. Sistem komunikasi ini sangat penting dan tidak boleh terputus dalam kondisi apa pun, karena jika terputus dapat membahayakan jalur penerbangan dan komunikasi komunikasi antara bandara dengan pesawat terbang.
Salah satu divisi yang mengatur komunikasi pesawat terbang dari domestik maupun Internasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yaitu divisi Radio Communication & Network (RADKOM). Dinas Radio Komunikasi sendiri menangani komunikasi Aerodrome Control (ADC), Approach Control (APP), Area Control Center (ACC), Major World Air Route Area (MWARA), dan Regional Domestic Air Route Area (RDARA). Semua ini adalah yang dapat mengontrol semua komunikasi yang terjadi dan memantau semua penerbangan antara ATC dengan Pesawat terbang maupun sebaliknya. 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dihadapi sebagai berikut: 1.
Bagaimana proses kerja dari Major World Air Route Area (MWARA) ?
2.
Bagaimana karakteristik dari Major World Air Route Area (MWARA)?
1.3. Tujuan Kegiatan
Kerja praktek yang telah dilakukan di Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) Airnav Indonesia bertujuan untuk mengetahui sistem komunikasi penerbangan Ground to air maupun Ground to ground dan bagaimana cara kerja system bekerja satu sama lainnya baik menggunakan alat dan frekuensi yang sudah ditentukan didalam dunia penerbangan. Meningkatkan pengetahuan dan kopetensi mahasiswa, serta mampu memahami / menerapkan ilmu yang diperoleh dari kampus maupun dari pembimbing lapangan
1.4. Batasan Masalah
Untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam melakukan pengamatan dan analisa, maka penulis dapat membatasi pada bidang perencanaan sistem komunikasi penerbangan meliputi :
Komunikasi Ground to Air dalam satu FIR (Flight Information Region)
Pembahasan High Frequency dengan menggunakan alat MWARA JRS-743AS,
Alat
pendukungnya
dan
proses
kerja
dalam
penggunaannya sebagai sistem komunikasi Ground to air
Pembahasan Alat MWARA dan alat pendukungnya hanya dasar komponennya saja tidak membahas lebih detail dari Alat MWARA tersebut
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja praktek dimulai pada tanggal 1 Agustus 2016 sampai 31 Agustus 2016 dilaksanakan di Jakarta Air Traffic Service (JATSC) Airnav Indonesia. Adapun Pelaksanaan dan jam kerja praktek disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku pada Jakarta Air Traffic Service (JATSC) Airnav Indonesia.
1.6. Metode Penulisan
Selama kerja praktek ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1.
Metode Observasi, merupakan suatu metode dengan cara mengambil data secara langsung melalui pengamatan pada objek yang dipelajari dan mencatat hasilnya.
2.
Metode Interview, merupakan suatu metode dengan cara melakukan tanya-jawab langsung kepada sumber yang menguasai di bidangnya masing-masing sehingga hasil yang didapat benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
3.
Metode Referensi, merupakan suatu metode dengan mempelajari referensi-referensi buku yang mendukung, diktat ataupun bentuk lain yang berhubungan dengan objek yang dipelajari guna memperlancar proses Kerja Praktek dan penyusunan laporan nantinya.
4.
Metode Bimbingan, merupakan suatu metode dengan melakukan konsultasi dan bimbingan selama proses Kerja Praktek berlangsung.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan memahami permasalahan yang akan dibahas maka laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, waktu dan tempat pelaksaan kerja praktek, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II
PROFIL JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE (JATSC) Airnav Indonesia
Terdiri dari sejarah Jakarta Air Traffic Service (JATSC) Airnav Indonesia, latar belakang, visi, misi, motto dan Struktur Organisasi Jakarta Air Traffic Service (JATSC) Airnav Indonesia. BAB III
LANDASAN TEORI
Membahas mengenai gambaran dasar – dasar teori yang menunjang dalam pemahaman analisa masalah utama pada Sistem komunikasi high frequency ground to air meggunakan major world air route area (MWARA) JRS – 743AS . BAB IV
SISTEM
KERJA
MWARA
(MAJOR
WORLD
AIR
ROUTE AREA) JRS – 743AS
Berisi tentang bagaimana cara kerja dari world air route area (MWARA) JRS – 743AS, komunikasi ground to air atau air to ground yang menjadi satu kesatuan system yang saling terkait. BAB V
PENUTUP
Penulis akan menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa serta saran-saran agar diperoleh suatu system yang lebih baik.
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/