Daftar Mata Kuliah dan Deskripsi Mata Kuliah untuk alih kredit di Universitas TerbukaDeskripsi lengkap
Daftar Mata Kuliah dan Deskripsi Mata Kuliah untuk alih kredit di Universitas TerbukaFull description
UTDeskripsi lengkap
UTFull description
makalah olahragaFull description
EKONOMIKA MAKRO
Tugas UT 2017 Mata Kuliah Pendidikan IPS Di SDFull description
MAKALAH IBD
Makalah ini merupakan tugas dalam hukum perizinanDeskripsi lengkap
MAKALAH IBD
EDUCATION
MKDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
referatFull description
Agroforestry
UMUMDeskripsi lengkap
Antilogisme adalah suatu pengingkaran kesimpulan bentuk silogisme akan terwujud ketidakselarasan antara premis dan kesimpulan. Konsep dasar antilogisme untuk pengujian silogisme yaitu dengan mengingkari kesimpulan dari suatu silogisme akan terwujud ketidakselarasan dengan premisnya maka yang tepat adalah kesimpulan semula. contoh pengujuan silogisme kategori : jika setiap rakyat Indonesia sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan tidak semua warga PDI sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan maka berarti tidak semua warga PDI adalah rakyat Indonesia.
Dilema adalah bentuk penyimpulan berpangkal pada dua pernyataan dengan hubungan ketergantungan antara dua bagian yang mewujudkan kesimpulan bercabang. contoh : "Saya berkata benar atau salah, jika saya berkata benar mengapa saya kautampar, dan jika saya berkata salah buktikan. Maka kesimpulannya mengapa saya kautampar atau buktikan kesalahan saya." Dilema Konstruktif bentuk penyimpulan bercabang dengan modus ponendo ponen (dalam silogisme ekuivalen)”.Yaitu, menetapkan anteseden masing-masing proposisi implikatif pada premis mayor, maka kesimpulannya menetapkan konsekuen masing-masing proposisi itu. Contoh : Premis 1 : J ik a hari hujan, aku akan tinggal di rumah;
tetapi tetapi jik a pacar datang, aku pergi berbelanja. Premis 2: Hari ini hujan atau pacar datang. Konklusi : Aku akan tinggal di rumah atau pergi berbelanja.
Dilema Destruktif “bentuk penyimpulan bercabang dengan modus tolendo tolen (dalam silogisme ekuivalen)”.Yaitu, ingkari konsekuen masing-masing proposisi implikatif pada premis mayor, maka kesimpulannya ingkari masingmaisng anteseden proposisi itu. Contoh :
Premis 1: Jika aku memberikan pengakuan, aku akan digantung ; dan jika aku tutup mulut, aku akan ditembakmati. Premis 2 : Aku tidak akan ditembak mati atau digantung. Konklusi : Aku tidak akan memberikan pengakuan , atau tidak akan tutup mulut.