1
DAFTAR ISI MPK Agama Agama Islam................................... Islam......................................................... ............................................... ................................................. ..............................3 ......3
Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2015 (1) ....................................... ............................................................ .....................................4 ................4 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2015 (1) (1 ) .................................................................... .....................................................................5 .5 Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2015 (2) ....................................... ............................................................ ...................................13 ..............13 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2015 (2) (2 ) ...................................................................1 ...................................................................14 4 Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2016 (1) ....................................... ............................................................ ...................................19 ..............19 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2016 (2) ...................................................................2 ...................................................................20 0 Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2016 (2) ....................................... ............................................................ ...................................30 ..............30 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2016 (2) (2 ) ...................................................................3 ...................................................................31 1
2
DAFTAR ISI MPK Agama Agama Islam................................... Islam......................................................... ............................................... ................................................. ..............................3 ......3
Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2015 (1) ....................................... ............................................................ .....................................4 ................4 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2015 (1) (1 ) .................................................................... .....................................................................5 .5 Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2015 (2) ....................................... ............................................................ ...................................13 ..............13 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2015 (2) (2 ) ...................................................................1 ...................................................................14 4 Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2016 (1) ....................................... ............................................................ ...................................19 ..............19 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2016 (2) ...................................................................2 ...................................................................20 0 Soal UTS MPK Agama Islam Is lam 2016 (2) ....................................... ............................................................ ...................................30 ..............30 Jawaba Jawaba n UTS UTS MPK Ag A ga ma Islam 2016 (2) (2 ) ...................................................................3 ...................................................................31 1
2
3
SOAL UTS MPK AGAMA ISLAM 2015 (1)
Hari, Tanggal : Jumat, 25 Oktober 2015 Waktu
: 90 Menit
Sifat Ujian
:-
Dosen
: Tim Pengajar MPK Agama Islam (FT)
1. Pendidikan agama memiliki andil yang sangat signifikan dalam pembentukan watak dan kepribadian manusia Indonesia. a. Jelaskan hakikat dan tanggung jawab manusia menurut ajaran Islam. b. Sebut dan jelaskan peran agama (empat saja) bagi kehidupan manusia utamanya di era globalisasi ini. 2. Seorang muslim seharusnya bangga terhadap ajaran agamanya. a. Jelaskan disertai contoh empat karakteristik / keistimewaan agama Islam yang anda ketahui. b. Uraikan secara singkat kerangka dasar atau pokok- pokok ajaran agama Islam. 3. Sumber kedua Islam adalah As-Sunnah / Al-Hadits. a. Jelaskan tiga fungsi As-Sunnah terhadap Al-Quran. b. Dalam mencermati dinamika kehidupan yang terus berkembang, umat Islam membutuhkan ijtihad / Ar-Rakyu. Jelaskan pengertian ijtihad dan berikan contoh. 4. Al-Quran menjelaskan bahwa manusia sejak lahir membawa potensi iman pada Allah. Secara fitrah, manusia berpotensi mengakui keberadaan Allah (QS. Al-A’raf : 172). a. Uraikan fungsi dan pengaruh akidah dalam kehidupan seorang muslim. b. Jelaskan tiga hal upaya untuk memperkuat atau mengimplementasikan iman / akidah anda. 5. Agama Islam telah lama masuk dan berkembang di Indonesia, bahkan nilai-nilai Islam telah menjiwai dan menjadi bagian budaya bangsa Indonesia. a. Sebutkan pula empat faktor agama Islam cepat diterima penduduk Nusantara. b. Jelaskan secara singkat sejarah masuknya Islam di Sumatera.
4
JAWABAN UTS MPK AGAMA ISLAM 2015 (1)
Asisten Dosen
: Shafira Anandita
Jurusan, Angkatan
: Teknik Kimia 2015
1. a. Hakikat Manusia (Islam Agama Universal hal. 13- 15 dan modul agama islam hal. 34) Ada berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk menjelaskan hakikat manusia. Dalam Islam, hakikat manusia dijelaskan di dalam Al-Quran dengan berbagai sebutan, yaitu 1) Bani Adam
: Manusia dipandang dari aspek historis, di mana
manusia berasal dari satu nenek moyang yang sama. 2) Al-Basyar
: Manusia dipandang dari aspek biologis, di mana
manusia membutuhkan makan, minum, dan berkembang biak. 3) Al-Insan
: Manusia dipandang dari aspek kecerdasannya yang
telah dianugerahi oleh Allah SWT. 4) An-Nas
: Manusia dipandang dari aspek sosiologisnya, di mana
manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. 5) ’Abdun
: Menunjuk aspek posisi manusia sebagai hamba Allah
yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya.
Tanggung Jawab Manusia 1. Tanggung Jawab Manusia sebagai hamba Allah Makna yang esensial dari kata sebagai
wujud
ketaatan,
’abdun
ketundukan,
(hamba) adalah pengabdian dan
kepatuhan.
Ketaatan,
ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya layak diberikan kepada Allah, yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan berdasarkan ketentuan Allah. 2. Tanggung jawab sebagai Khalifah Allah Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. 5
Manusia menjadi khalifah memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat
kreatif,
yang
memungkinkan
dirinya
mengolah
serta
mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan kehidupan. Sebagai wakil Allah, Allah mengajarkan kepada manusia kebenaran dalam segala ciptaan-Nya dan melalui pemahaman serta penguasaan terhadap hukum-hukum kebenaran yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Kekuasaan manusia sebagai wakil Allah dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang mewakilkannya, yaitu hukum-hukum Allah, baik yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an (ayat Quraniyah), maupun yang tersirat dalam alam semesta (ayat kauniyah).
b. Peran Agama bagi Kehidupan Manusia
2) a. Karakteristik Agama Islam a. Agama
Tauhid,
artinya
Islam
adalah
satu-satunya
agama
yang
mengajarkan ke-Esakan Allah secara murni, bahkan dalam agama Islam, Tauhid merupakan ajaran yang mendasari semua ajaran Islam. Dalam QS. 112 (Al-Ikhlash): 1-4 Allah berfirman, yang artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.(2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.(3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,(4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."(QS.112:1-4). Dalam QS.2 (al-Baqarah) : 163 Allah juga berfirman yang artinya: "Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".(QS.2 : 163) b. Agama sempurna, artinya agama Islam mengandung ajaran yang memberi petunjuk pada seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan kesempurnaan ajaran Islam tersebut, orang Islam memiliki landasan dasar dalam berbuat, sehingga apabila perbuatannya sesuai dengan ajaran Islam, akan memperoleh nilai ibadah, dan diberikan balasan pahala oleh Allah. Kesempurnaan ajaran agama Islam tersebut secara 6
tegas disebutkan dalam QS. 5 (Al-Maidah): 3 yang artinya: "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu" (QS.5:3). c. Agama fitrah, artinya ajaran agama Islam itu sesuai dengan fitrah kehidupan manusia. Karena itu ajaran agama Islam tidak menimbulkan efek negatif dalam kehidupan manusia. Dalam QS. 30 (Al-Rum): 30 Allah berfirman yang artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS.30:30). d. Agama universal, artinya agama yang berlaku sampai akhir masa. Nabi Muhammad saw adalah nabi yang terakhir, nabi penutup, sehingga agama Islam yang diterimanya dari Allah merupakan agama yang berlaku terus menerus sampai akhir masa. Dalam QS. 34 (Saba’): 28 Allah berfirman yang artinya: "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui" (QS.34:28). Rasulullah Muhammad saw sebagai pembawa agama Islam adalah rasul terakhir. Dalam QS. 33 (Al-Ahzab) : 40 Allah berfirman yang artinya: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS.33:40). e. Agama yang mengandung kebenaran mutlak, artinya kebenaran ajaran Islam tidak bergantung pada dukungan pembenaran unsur lain, karena agama Islam berupa firman-firman Allah, dan Allah adalah Yang Maha Benar Mutlak. Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 147 Allah menegaskan dengan firman-Nya yang artinya: "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu" (QS.2:147). Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 2 secara tegas Allah juga menyatakan yang artinya: 7
"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" (QS.2:2). f. Agama mudah dan fleksibel, artinya pelaksanaan ajaran agama Islam sangat mudah dan memberikan kemudahan kepada umat Islam untuk mengamalkannya
sesuai
dengan
kemampuannya.
Islam
menghargai
kondisi-kondisi tertentu dalam kehidupan manusia. Karena itu Islam tidak menuntut agar semua ajaran agama Islam diamalkan secara sempurna apabila kondisinya tidak memungkinkan, seperti apabila sedang sakit. Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 286 Allah berfirman yang artinya: "Allah
tidak
membebani
kesanggupannya. diusahakannya
Ia dan
seseorang
mendapat ia
melainkan
sesuai
(dari
kebajikan)
yang
kejahatan)
yang
pahala
mendapat
siksa
(dari
dengan
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (QS.2:286).
b. Pokok-pokok Ajaran Agama Islam (Islam Agama Universal hal. 75, 79, dan 83) 1) Akidah (Iman) Akidah adalah istilah untuk menyatakan iman yang teguh dan kuat seorang mukmin yang telah mengikatkan dirinya kepada Allah SWT. Keimanan kepada Allah SWT berintikan tauhid. 2) Syariah (Islam) Syariah adalah sebutan terhadap pokok ajaran Allah SWT dan Rasul Nya yang merupakan pedoman hidup manusia dalam melakukan hubungan vertikal kepada Allah SWT dan hubungan horizontal kepada sesamanya. Tujuan syariah adalah untuk menjaga kehormatan manusia sebagai makhluk termulia. Syariah dibagi menjadi dua, yaitu ibadah dan 8
muamalah. 3) Akhlak (Ihsan) Akhlak adalah perilaku yang dibangun berbasis hati nurani. Dasar pijakan akhlak adalah Al-Quran dan As-Sunnah.
3) a. Fungsi As-Sunnah terhadap Al-Quran 1) Sunnah adalah sumber ajaran agama Islam kedua setelah Al-Quran. Perintah untuk menjadikan Sunnah sebagai sumber ajaran Islam, antara lain disebutkan di dalam QS. 8 (Al-Anfal) : 20 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)" (QS.8:20). 2) Kepatuhan kepada Sunnah Rasulullah berarti patuh dan cinta kepada Allah. Di dalam QS. 4 (Al- Nisa’) : 80 Allah menyatakan yang artinya: "Barangsiapa mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah, dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka" (QS.4:80). 3) Sunnah berfungsi sebagai penafsir Al-Qur'an Dalam hubungannya dengan Al-Qur'an, Sunnah berfungsi sebagai tafsir, syarah, penjelas terhadap ayat Al-Qur'an. Sunnah berfungsi menerangkan ayat-ayat yang sangat umum dan global, seperti: hadis Shallu kama raaitumuni ushalli (shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat), adalah penjelasan dari ayat Al-Qur’an Aqimushshalah (dirikanlah shalat). Al-Quran bersifat global dan kadang bersifat sangat umum, sehingga maknanya sulit untuk dipahami kalau tidak dibantu oleh Sunnah. 4) As-Sunnah menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Quran. (Menjadi Cendikiawan Muslim hal. 98-103)
b. Pengertian dan Contoh Ijtihad
Al-ra’yu artinya penglihatan yang berasal dari kata ra`a (melihat). Akan tetapi yang dimaksud dengan penglihatan di sini bukanlah 9
penglihatan mata, melainkan penglihatan akal.
Ijtihad diambil dari kata ijtahada - yajtahidu – ijtihadan, yang artinya mengerahkan segala kesungguhan dan ketekunan secara optimal untuk menggali dan menetapkan suatu hukum (syara’) dari sumber AlQur`an dan Sunnah.
Contoh : Pada saat penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, para ulama (masing-masing
memiliki
dasar
hukum
dan
cara
penghitungan)
berkumpul untuk berdiskusi dan mengeluarkan argumennya untuk menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
4) a. Fungsi Akidah Merupakan pondasi utama agar keimanan kita murni dan kokoh. Akidah ibarat suatu pondasi bangunan. Akidah yang benar merupakan pokok tegaknya agama dan kunci diterimanya amal perbuatan manusia.
Pengaruh Akidah Akidah dalam islam adalah iman. Ruang lingkup akidah adalah rukun iman. Pengaruh dari rukun iman tersebut antara lain :
Seorang hamba yang beriman pada Allah akan taat menjalankan amal ibadah, menyembah hanya kepada Alllah semata, tidak mensekutukan Nya dengan apapun. Apabila menghadapi tantangan, hambatan, dan masalah, maka ia akan bertawakkal dengan berserah diri kepada-Nya. Ia meyakini bahwa segala sesuatu di dunia terjadi dengan kehendak Allah.
Ketika manusia beriman dengan malaikat-Nya, maka ia wujudkan dalam kehidupan ini untuk selalu menjalankan kebaikan, sebagaimana juga malaikat berbuat baik menjalankan perintah Allah. Ia percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan diawasi oleh Allah melalui malaikat-Nya. Ia akan selalu berhati-hati berbuat sesuatu karena semua akan dipertanggungjawabkan.
Implementasi iman kepada kitab suci, dapat diwujudkan dengan memiliki kepercayaan diri yang kuat akan kebenaran aturan Allah
10
dalam kitab suci-Nya. Maka ia akan menata hidupnya menyesuaikan dengan rencana Allah, sehingga hidupnya memiliki harapan masa depan yang jelas dan pasti.
Iman kepada Rasul dapat diwujudkan dengan meneladani perilaku para Rasul dalam kehidupan. Dalam segala perbuatannya akan berusaha untuk
jujur
(shiddiq),
bertanggungjawab
mengemban
amanah,
menyampaikan nasehat/misi kebenaran (tabligh), berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah).
Iman kepada Hari Akhir akan berdampak pada perilaku sehari-hari. Keimanan ini melahirkan keyakinan bahwa tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, semua akan dihitung. Setiap detik diupayakan memiliki makna yang baik yang akan berbuah pahala di akhirat. Sehingga setiap perbuatan yang dilakukan berorientasi kepada kebaikan seperti taat dan patuh
beribadah,
menjauhi kemaksiatan,
suka
bersedekah,
suka
membantu orang lain, tidak silau pada gemerlap dunia, bersyukur, bersikap jujur dan adil, selalu berusaha menjadi lebih baik, bersikap rendah hati, optimis dan lapang dada.
Iman kepada hari Qadha dan Qadar menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini merupakan kehendak dan kuasa Allah. Maka sebagai orang yang beriman tidak boleh meratapi takdir, mencela bagian/nasib yang diberikan Allah. Allah memberikan yang terbaik sesuai dengan sifat Kasih dan Sayang-Nya. Iman kepada Qadha dan Qadar melahirkan sikap optimis, tidak mudah putus asa dan kecewa. Orang beriman bila mendapat keberuntungan, ia bersyukur dan merasa bahwa semua karunia Allah, sehingga ia ingin berbagi dengan orang lain. Ketika ia mendapat kemalangan atau musibah ia hadapi dengan sabar dan tabah. Sikap positif ini akan dapat pahala yang luar biasa dari Allah.
b. Cara Memperkuat Iman / Akidah (http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/media-sosial/832- caramemperkuat- iman) 1) Ma'rifatullah (mengenal dan mengetahui keagungan Allah SWT).
11
2) Tadabur Al-Quran. 3) Mengenal Rasulullah SAW. 4) Bertafakkur tentang ciptaan-ciptaan Allah SWT. 5) Memperbanyak amalan sunnah setelah yang wajib. 6) Mendekatkan diri dengan lingkungan yang penuh ketaatan. 7) Memperbanyak dzikir (di setiap keadaan). 8) Berdakwah di jalan Allah SWT.
5) a. Empat Faktor Agama Islam Cepat Diterima Penduduk Nusantara (http://www.artikelsiana.com/2014/10/Sebab-islam-di1terima-Indonesiafaktor-faktor.html dan Islam Agama Universal hal. 364) 1) Ajarannya mudah diterima oleh masyarakat Nusantara. 2) Kesungguhan,
ketekunan,
dan
keikhlasan
para
ulama
dalam
menyebarkan ajaran Islam. 3) Kelemahan kerajaan Majapahit sesudah Hayam Wuruk menjadikan goyahnya terhadap agama Hindu dan Buddha serta kepercayaan lama yang
lain.
Goncangnya
keyakinan
terhadap
agama
yang
lama
menyebabkan penduduk Indonesia mudah menerima agama yang baru, yaitu agama Islam. 4) Islam memberi perasaan harga diri sesama manusia, di mana orang yang berkedudukan rendah sederajat dengan orang yang berpangkat sebagai anggota masyarakat. Hal ini berlawanan dengan ideologi agama Hindu dengan sistem kastanya.
b. Sejarah Masuknya Islam di Sumatera
12
SOAL UTS MPK AGAMA ISLAM 2015 (2)
Hari, Tanggal : Jumat, 25 Oktober 2015 Waktu
: 90 Menit
Sifat Ujian
:-
Dosen
: Tim Pengajar MPK Agama Islam (FH)
1. Allah SWT telah memuliakan manusia dengan memberinya berbagai kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya (QS. Al-Isra : 70). a. Jelaskan lima ciri manusia menurut ajaran Islam. b. Mengapa manusia memerlukan agama? Berikan argumentasi saudara. 2. Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 59, disebutkan bahwa sumber ajaran Islam adalah Al-Quran, As-Sunnah / Al-Hadits, dan ijtihad. a. Jelaskan isi kandungan Al-Quran dan apa fungsinya bagi manusia. b. Mengapa ijtihad masih diperlukan sedangkan Al-Quran dan Al-Hadits telah memuat ajaran Islam secara lengkap? 3. Nabi Muhammad SAW adalah manusia agung yang membawa risalah Allah SWT yang terakhir. a. Jelaskan dampak keyakinan kepada Rasulullah SAW terhadap pribadi dan sosial bagi seorang muslim. b. Jelaskan secara singkat cara masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia. 4. Istilah hukum Islam di Indonesia dapat bermakna syariah Islam dan fiqih Islam. a. Sebut dan jelaskan perbedaan pokok antara syariah dan fiqih. b. Bagaimana implementasi muamalah di bidang hukum? Jelaskan dan berikan contohnya. 5. Komponen ajaran Islam adalah akidah, syariah, dan akhlak. a. Jelaskan tiga hal upaya untuk memperkuat akidah / iman saudara. b. Berikan
tanggapan
saudara
tentang
fenomena
dekadensi
moral
dalam
masyarakat saat ini dan bagaimana cara mengatasinya.
13
JAWABAN UTS MPK AGAMA ISLAM 2015 (2)
Asisten Dosen
: Shafira Anandita
Jurusan, Angkatan
: Teknik Kimia 2015
1. a. Lima Ciri Manusia menurut agama islam
b. Alasan Mengapa Manusia Membutuhka n Agama (karena argumentasi maka dapat diisi secara bebas sesuai dengan pengetahuan masing-masing).
2. a. Kandungan Al-Quran (modul agama islam hal. 28) 1) Pokok-pokok keimanan kepada Allah SWT, para malaikat, para Rasul, kitab-kitab, hari akhir, qadha dan qadar, dsb. 2) Prinsip-prinsip syariah (memuat hubungan vertikal dengan Allah SWT dan hubungan horizontal terhadap sesamanya). 3) Janji kepada yang berbuat baik dan ancaman bagi yang berbuat buruk. 4) Kisah-kisah para nabi dan kaum-kaum terdahulu. 5) Dasar-dasar dan isyarat-isyarat berbagai ilmu pengetahuan.
Fungsi Al-Quran (Islam Agama Universal hal. 185 dan modul agama islam hal. 28- 29) 1) Sumber hukum. 2) Menerangkan dan menjelaska n. 3) Kebenaran mutlak (Al-Haq). 4) Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya). 5) Pembeda antara yang hak dan yang batil (Furqan). 6) Obat penyakit (Syifa). 14
7) Hidayah atau petunjuk. 8) Peringatan (An-Nazir). 9) Cahaya penunjuk. 10) Pedoman hidup. 11) Pelajaran. 12) Pembawa rahmat dan kabar gembira.
b. Pentingnya Ijtihad (Islam Agama Universal hal. 206-208) 1) Tidak semua orang dapat menggali pengertian dari Al-Quran. 2) Penggalian dan penerapan hukum-hukum yang tidak tercantum secara spesifik
dapat
disesuaikan
dengan
situasi
dan
kondisi
tanpa
meninggalkan Al-Quran dan Al-Hadits.
3. a. Dampak Keyakinan kepada Rasulullah SAW terhadap Pribadi dan Sosial Menjadikan beliau sebagai suri tauladan sehingga dalam berperilaku berusaha untuk
selalu
jujur
(shiddiq),
bertanggungjawab
mengemban
amanah,
menyampaikan nasehat/misi kebenaran (tabligh), berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah).
b. Cara Masuk Agama Islam di Indonesia Ada tiga Teori Masuknya Islam ke Indonesia (http://www.ipapedia.web.id/2016/01/teori-masuknya-islam-kenusantara.html) 1) Teori Gujarat. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat, India melalui peran para pedagang India Muslim pada sekitar abad ke-13 M. 2) Teori Mekah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui para pedagang Arab Muslim sekitar abad ke-7 M. 3) Teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13 M.
15
Cara Berkembangnya Agama Islam di Indonesia a.
Keteladanan Para ulama' menunjukkan contoh yang konkrit dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai manusia teladan. Praktik kehidupan yang mereka tampilkan menjadi daya tarik betapa indahnya hidup dalam Islam, seperti kesantunan dalam berbicara, kejujuran, murah hati dengan suka menolong orang yang kesusahan, dll.
b.
Ceramah Ceramah agama Islam merupakan dakwah model klasik dengan mengajak orang untuk diberikan pencerahan tentang ajaran Islam.
c.
Perkawinan Perkawinan menjadi metode dakwah yang sangat efektif dalam berdakwah hingga saat ini, hanya saja jangkauannya yang sangat terbatas, biasanya terbatas pada istri dan keluarganya.
d.
Menggunaka n kesenian sebagai daya tarik massa; Pada masa awal perkembangan Islam di Indonesia ketika media massa belum berkembang seperti saat ini, kesenian mempunyai daya tarik yang kuat untuk memanggil massa. Melalui pagelaran kesenian tersebut dakwah dimasukkan dalam substansi kesenian atau disajikan disela-sela pagelaran kesenian.
e.
Pendekatan tasawuf (mistik Islam). Ketika Islam masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Indonesia menganut agama Hindu dan Buddha. Titik temu antara ajaran agama Islam dengan ajaran Hindu dan Buddha adalah melalui ajaran tasawuf, seperti dzikir, doa, i'tikaf, dll.
4. a. Perbedaan Syariah dan Fiqih 1) Syariah terdapat dalam Al-Quran dan kitab-kitab Hadits. Sedangkan fiqih terdapat dalam kitab-kitab fiqih. 2) Syariah bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Fiqih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas. 3) Syariah adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi. Fiqih adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, 16
dapat berubah dari masa ke masa. 4) Syariah hanya satu, sedang fiqih mungkin lebih dari satu. 5) Syariah menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fiqih menunjukkan keragamannya.
b. Implementasi Muamalah di Bidang Hukum Hukum Pidana : 1. Jinayat, yakni hukum yang memuat aturan-aturan mengenai perbuatan perbuatan yang diancam dengan hukuman. 2. Al-Akham Al-Sultaniyah (Hukum Ketatanegaraan), yakni hukum yang mengatur tentang soal-soal yang berhubungan dengan kepala negara, pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah. 3. Siyar (Hukum Internasional), yakni hukum yang mengatur urusan perang dan damai yang mengatur pula hukum Internasiona l. 4. Mukhashanat (Hukum Acara Pidana)
Hukum Perdata : 1. Munahakat, yakni hukum yang mengatur tentang perkawinan. 2. Wirasah, yakni hukum yang mengatur tentang warisan dan seluk beluknya diatur di dalam (Q.S. An- Nisaa’ 4:7) 3. Muamalah dalam arti khusus, yakni hukum masalah kebendaan dan hakhak atas benda.
5. a. Cara Memperkuat Iman / Akidah (http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/media-sosial/832- caramemperkuat- iman) 1) Ma'rifatullah (mengenal dan mengetahui keagungan Allah SWT). 2) Tadabur Al-Quran. 3) Mengenal Rasulullah SAW. 4) Bertafakkur tentang ciptaan-ciptaan Allah SWT. 5) Memperbanyak amalan sunnah setelah yang wajib. 6) Mendekatkan diri dengan lingkungan yang penuh ketaatan. 7) Memperbanyak dzikir (di setiap keadaan). 17
8) Berdakwah di jalan Allah SWT.
b. Tanggapan tentang Fenomena Dekadensi Moral dan Cara Mengatasinya (Karena tanggapan, maka dapat diisi secara bebas)
18
SOAL UTS MPK AGAMA ISLAM 2016 (1)
Hari, Tanggal : Senin, 28 Maret 2016 Waktu
: 90 Menit
Sifat Ujian
:-
Dosen
: Tim Pengajar MPK Agama Islam (FF)
1. Pendidikan agama memiliki andil yang sangat signifikan dalam pembentukan watak dan kepribadian manusia Indonesia. a. Jelaskan hakikat dan tanggung jawab manusia menurut ajaran Islam. b. Sebut dan jelaskan peran agama (empat saja) bagi kehidupan manusia utamanya di era globalisasi ini. 2. Seorang muslim seharusnya bangga terhadap ajaran agamanya. a. Jelaskan disertai contoh empat karakteristik / keistimewaan agama Islam yang anda ketahui. b. Uraikan secara singkat kerangka dasar atau pokok- pokok ajaran agama Islam. 3. Sumber kedua Islam adalah As-Sunnah / Al-Hadits. a. Jelaskan tiga fungsi As-Sunnah terhadap terhadap Al-Quran. b. Dalam mencermati dinamika kehidupan yang terus berkembang, umat Islam membutuhkan ijtihad / Ar-Rakyu. Jelaskan pengertian ijtihad dan berikan contoh. c. Apa yang dimaksud dengan ijma’ dalam ijtihad ulama? 4. Kata syariah secara bahasa berarti jalan. Jalan menuju ke sumber mata air. Secara garis besar, syariah dibagi menjadi ibadah dan muamalah. a. Jelaskan pengertian dan perbedaan sifat antara ibadah dan muamalah. b. Jelaskan pula pengertian dan tiga perbedaan antara syariah dan fiqih. 5. Agama Islam telah lama masuk dan berkembang di Indonesia, bahkan nilai-nilai Islam telah menjiwai dan menjadi bagian budaya bangsa Indonesia. a. Jelaskan tiga teori masuknya Islam di Indonesia. b. Sebutkan pula sejumlah metode penyebaran agama Islam di Nusantara.
19
JAWABAN UTS MPK AGAMA ISLAM 2016 (1)
Asisten Dosen
: Shafira Anandita
Jurusan, Angkatan
: Teknik Kimia 2015
1) a. Hakikat Manusia (Islam Agama Universal hal. 13-15) Ada berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk menjelaskan hakikat manusia. Dalam Islam, hakikat manusia dijelaskan di dalam Al-Quran dengan berbagai sebutan, yaitu 6) Bani Adam
: Manusia dipandang dari aspek historis, di mana
manusia berasal dari satu nenek moyang yang sama. 7) Al-Basyar
: Manusia dipandang dari aspek biologis, di mana
manusia membutuhkan makan, minum, dan berkembang biak. 8) Al-Insan
: Manusia dipandang dari aspek kecerdasannya yang
telah dianugerahi oleh Allah SWT. 9) An-Nas
: Manusia dipandang dari aspek sosiologisnya, di mana
manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Tanggung Jawab Manusia 2. Tanggung Jawab Manusia sebagai hamba Allah Makna yang esensial dari kata sebagai
wujud
ketaatan,
’abdun
ketundukan,
(hamba) adalah pengabdian dan
kepatuhan.
Ketaatan,
ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya layak diberikan kepada Allah, yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan berdasarkan ketentuan Allah. 2) Tanggung jawab sebagai Khalifah Allah Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia 20
bersifat
kreatif,
yang
memungkinkan
dirinya
mengolah
serta
mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan kehidupan. Sebagai wakil Allah, Allah mengajarkan kepada manusia kebenaran dalam segala ciptaan-Nya dan melalui pemahaman serta penguasaan terhadap hukum-hukum kebenaran yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Kekuasaan manusia sebagai wakil Allah dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang mewakilkannya, yaitu hukum-hukum Allah, baik yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an (ayat Quraniyah), maupun yang tersirat dalam alam semesta (ayat kauniyah).
b. Peran Agama bagi Kehidupan Manusia 2. a. Karakteristik Agama Islam a) Agama
Tauhid,
artinya
Islam
adalah
satu-satunya
agama
yang
mengajarkan ke-Esakan Allah secara murni, bahkan dalam agama Islam, Tauhid merupakan ajaran yang mendasari semua ajaran Islam. Dalam QS. 112 (Al-Ikhlash): 1-4 Allah berfirman, yang artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.(2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.(3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,(4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."(QS.112:1-4). Dalam QS.2 (al-Baqarah) : 163 Allah juga berfirman yang artinya: "Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".(QS.2 : 163) b) Agama sempurna, artinya agama Islam mengandung ajaran yang memberi petunjuk pada seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan kesempurnaan ajaran Islam tersebut, orang Islam memiliki landasan dasar dalam berbuat, sehingga apabila perbuatannya sesuai dengan ajaran Islam, akan memperoleh nilai ibadah, dan diberikan balasan pahala oleh Allah. Kesempurnaan ajaran agama Islam tersebut secara tegas disebutkan dalam QS. 5 (Al-Maidah): 3 yang artinya: "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi 21
agama bagimu" (QS.5:3). c) Agama fitrah, artinya ajaran agama Islam itu sesuai dengan fitrah kehidupan manusia. Karena itu ajaran agama Islam tidak menimbulkan efek negatif dalam kehidupan manusia. Dalam QS. 30 (Al-Rum): 30 Allah berfirman yang artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS.30:30). d) Agama universal, artinya agama yang berlaku sampai akhir masa. Nabi Muhammad saw adalah nabi yang terakhir, nabi penutup, sehingga agama Islam yang diterimanya dari Allah merupakan agama yang berlaku terus menerus sampai akhir masa. Dalam QS. 34 (Saba’): 28 Allah berfirman yang artinya: "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui" (QS.34:28). Rasulullah Muhammad saw sebagai pembawa agama Islam adalah rasul terakhir. Dalam QS. 33 (Al-Ahzab): 40 Allah berfirman yang artinya: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS.33:40). e) Agama yang mengandung kebenaran mutlak, artinya kebenaran ajaran Islam tidak bergantung pada dukungan pembenaran unsur lain, karena agama Islam berupa firman-firman Allah, dan Allah adalah Yang Maha Benar Mutlak. Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 147 Allah menegaskan dengan firman-Nya yang artinya: "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu" (QS.2:147). Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 2 secara tegas Allah juga menyatakan yang artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" (QS.2:2). f) Agama mudah dan fleksibel, artinya pelaksanaan ajaran agama Islam 22
sangat mudah dan memberikan kemudahan kepada umat Islam untuk mengamalkannya
sesuai
dengan
kemampuannya.
Islam
menghargai
kondisi-kondisi tertentu dalam kehidupan manusia. Karena itu Islam tidak menuntut agar semua ajaran agama Islam diamalkan secara sempurna apabila kondisinya tidak memungkinkan, seperti apabila sedang sakit. Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 286 Allah berfirman yang artinya: "Allah
tidak
membebani
kesanggupannya. diusahakannya
Ia dan
seseorang
mendapat ia
melainkan
sesuai
(dari
kebajikan)
yang
kejahatan)
yang
pahala
mendapat
siksa
(dari
dengan
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau
bebankan
kepada
kami
beban
yang
berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (QS.2:286).
b. Pokok-pokok Ajaran Agama Islam (Islam Agama Universal hal. 75, 79, dan 83) 1) Akidah (Iman) Akidah adalah istilah untuk menyatakan iman yang teguh dan kuat seorang mukmin yang telah mengikatkan dirinya kepada Allah SWT. Keimanan kepada Allah SWT berintikan tauhid. 2) Syariah (Islam) Syariah adalah sebutan terhadap pokok ajaran Allah SWT dan Rasul Nya yang merupakan pedoman hidup manusia dalam melakukan hubungan vertikal kepada Allah SWT dan hubungan horizontal kepada sesamanya. Tujuan syariah adalah untuk menjaga kehormatan manusia sebagai makhluk termulia. Syariah dibagi menjadi dua, yaitu ibadah dan muamalah. 3) Akhlak (Ihsan) Akhlak adalah perilaku yang dibangun berbasis hati nurani. Dasar 23
pijakan akhlak adalah Al-Quran dan As-Sunnah.
3) a. Fungsi As-Sunnah terhadap Al-Quran 1) Sunnah adalah sumber ajaran agama Islam kedua setelah Al-Quran. Perintah untuk menjadikan Sunnah sebagai sumber ajaran Islam, antara lain disebutkan di dalam QS. 8 (Al-Anfal) : 20 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)" (QS.8:20). 2) Kepatuhan kepada Sunnah Rasulullah berarti patuh dan cinta kepada Allah. Di dalam QS. 4 (Al- Nisa’) : 80 Allah menyatakan yang artinya: "Barangsiapa mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah, dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka" (QS.4:80). 3) Sunnah berfungsi sebagai penafsir Al-Qur'an Dalam hubungannya dengan Al-Qur'an, Sunnah berfungsi sebagai tafsir, syarah,
penjelas
terhadap
ayat
Al-Qur'an.
Sunnah
berfungsi
menerangkan ayat-ayat yang sangat umum dan global, seperti: hadis Shallu kama raaitumuni ushalli (shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat), adalah penjelasan dari ayat Al-Qur’an Aqimushshalah (dirikanlah shalat). Al-Quran bersifat global dan kadang bersifat sangat umum, sehingga maknanya sulit untuk dipahami kalau tidak dibantu oleh Sunnah. 4) As-Sunnah menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Quran. (Menjadi Cendikiawan Muslim hal. 98-103)
b. Pengertian dan Contoh Ijtihad
Al-ra’yu artinya penglihatan yang berasal dari kata ra`a (melihat). Akan tetapi yang dimaksud dengan penglihatan di sini bukanlah penglihatan mata, melainkan penglihatan akal.
Ijtihad diambil dari kata ijtahada - yajtahidu – ijtihadan, yang artinya
24
mengerahkan segala kesungguhan dan ketekunan secara optimal untuk menggali dan menetapkan suatu hukum (syara’) dari sumber Al-Qur`an dan Sunnah.
Contoh : Pada saat penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, para ulama (masing-masing
memiliki
berkumpul untuk
dasar
hukum
dan
cara
penghitungan)
berdiskusi dan mengeluarkan argumennya
untuk
menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
c. Ijma’ dalam Ijtihad Ulama (http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-ijtihad-fungsi-contohijtihad.html#) Ijma’ adalah kesepakatan para ulama untuk menetapkan hukum agama berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits dalam perkara yang terjadi. Hasil dari ijma’ berupa fatwa.
4. a. Pengertian Ibadah (https://almanhaj.or.id/2267-pengertian-ibadah-da lam- islam.html) Etimologi
: Merendahkan diri serta tunduk.
Terminolo gi
: Mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.
Definisi-definisi tersebut di antaranya adalah
Ibadah adalah taat kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah Nya melalui lisan para Rasul-Nya.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
Pengertian Muamalah (http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-bahasa- dari-segi bahasa-dan-istilah.html)
25
Etimologi
: Perlakuan atau tindakan terhadap
orang lain, hubungan
kepentingan. Terminolo gi
:
Peraturan-peraturan
mengenai
setiap
yang
berhubungan
dengan urusan dunia yang telah ditetapkan dasar-dasarnya secara umum dan terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di antara mereka.
Perbedaan Ibadah dan Muamalah (Islam Agama Universal hal. 80- 81 dan modul agama islam hal. 47)
Ibadah khusus sering disebut dengan istilah ibadah saja atau ibadah), sedangkan ibadah umum sering diungkapkan dengan istilah muamalah atau ibadah ghairu mahdhah.
Hal-hal yang berkaitan dengan ibadah wajib berpedoman pada AlQuran dan As-Sunnah. Hal-hal yang berkaitan dengan muamalah tetap berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah namun lebih fleksibel.
Prinsip dasar ibadah adalah
mamnu’
(dilarang atau haram), di mana
suatu ibadah dilarang apabila tidak ada tuntunannya dari Allah SWT dan Rasulullah SAW. Prinsip dasar muamalah adalah jaiz (boleh), di mana suatu muamalah diperbolehkan selama tidak ada larangannya dari Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Ibadah bersifat mengatur hubungan vertikal kepada Allah SWT. Muamalah bersifat mengatur hubungan horizontal terhadap sesamanya.
b. Pengertian Syariah (modul agama islam hal. 46) Syariah adalah norma hukum dasar, yang wajib diikuti setiap muslim yang diwahyukan Allah. Norma hukum dasar ini dijelaskan dan dirinci oleh Nabi Muhammad saw melalui Sunnahnya. Oleh karena itu syariah terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah Rasululla h.
Pengertian Fiqih (modul agama islam hal. 47) Ilmu yang membahas syariah, dinamakan Ilmu Fikih. Jadi Ilmu Fikih adalah
26
ilmu yang membahas hukum Islam yang berhubungan dengan perbuatan para orang mukallaf. Pemahaman hukum syariah dituangkan dalam kitab-kitab fikih dan disebut dengan hukum fikih.
Perbedaan Syariah dan Fiqih 1) Syariah terdapat dalam Al-Quran dan kitab-kitab Hadits. Sedangkan fiqih terdapat dalam kitab-kitab fiqih. 2) Syariah bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Fiqih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas. 3) Syariah adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi. Fiqih adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa ke masa. 4) Syariah hanya satu, sedang fiqih mungkin lebih dari satu. 5) Syariah menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fiqih menunjukkan keragamannya. 5. a. Tiga Teori Masuknya Islam ke Indonesia (http://www.ipapedia.web.id/2016/01/teori-masuknya-islam-kenusantara.html) 4) Teori Gujarat. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat, India melalui peran para pedagang India Muslim pada sekitar abad ke-13 M. 5) Teori Mekah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui para pedagang Arab Muslim sekitar abad ke-7 M. 6) Teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13 M.
b. Metode Penyebaran Agama Islam di Nusantara (http://www.berpendidikan.com/2015/06/5-cara-penyebaran-islam-diindonesia.html dan modul agama islam) 1) Melalui perdagangan Persebaran terjadi karena adanya interaksi antara pedagang-pedagang Islam
dengan
penduduk
Indonesia.
Atau
sebaliknya,
pedagang-
pedagang Indonesia yang melakukan kunjungan ke Arab. 27
2) Melalui pernikahan Para pedagang Muslim umumnya merupakan orang-orang kaya dan terpandang dengan budi bahasa yang santun dan jujur. Oleh karena itu, penduduk setempat tertarik untuk menikahkan putri-putrinya dengan para pedagang Muslim tersebut. Atau sebaliknya, para pedagang Muslim yang menikahkan kerabat perempuannya dengan para penguasa lokal. Karena pernikahan tersebut, maka terbentuk keluarga Islam yang kemudian berkembang menjadi perkampungan muslim. Perkawinan menjadi metode dakwah yang sangat efektif dalam berdakwah hingga saat ini, hanya saja jangkauannya yang sangat terbatas, biasanya terbatas pada istri dan keluarganya. 3) Melalui pendidikan Penyebaran melalui cara pendidikan langsung umumnya dilakukan oleh para ulama yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan Islam. Para ulama
tersebut
Keberadaan
kemudian
pesantren
mendirikan
dan
sekolah
pesantren
pada
atau
akhirnya
sekolah.
mengarahkan
penduduk di kawasan tersebut untuk memeluk Islam. 4) Melalui politik Proses
penyebaran
penguasa.
Karena
Islam
secara
mereka
politis
umumnya
melalui
mempunyai
pengaruh
besar
para dalam
masyarakat, maka keberadaannya sangat disegani oleh rakyat. Hal ini berakibat
semakin
luas
pengaruh
politiknya,
semakin
luas
pula
penyebaran pengaruh Islam. 5) Melalui kebudayaan Penyebaran Islam melalui cara kebudayaan dilakukan oleh para tokoh dan seniman dengan menyisipkan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam setiap pertunjukan kesenian. Dengan demikian Islam lebih mudah diterima sekaligus memperkaya budaya masyarakat setempat. a. Menggunaka n kesenian sebagai daya tarik massa; Pada masa awal perkembangan Islam di Indonesia ketika media massa belum berkembang seperti saat ini, kesenian mempunyai daya tarik yang kuat untuk memanggil massa. Melalui pagelaran kesenian tersebut dakwah dimasukkan dalam substansi kesenian atau disajikan disela-sela pagelaran kesenian. 28
6) Keteladanan Para ulama' menunjukkan contoh yang konkrit dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai manusia teladan. Praktik kehidupan yang mereka tampilkan menjadi daya tarik betapa indahnya hidup dalam Islam, seperti kesantunan dalam berbicara, kejujuran, murah hati dengan suka menolong orang yang kesusahan, dll. 7) Ceramah Ceramah agama Islam merupakan dakwah model klasik dengan mengajak orang untuk diberikan pencerahan tentang ajaran Islam. 8) Pendekatan tasawuf (mistik Islam). Ketika Islam masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Indonesia menganut agama Hindu dan Buddha. Titik temu antara ajaran agama Islam dengan ajaran Hindu dan Buddha adalah melalui ajaran tasawuf, seperti dzikir, doa, i'tikaf, dll
29
SOAL UTS MPK AGAMA ISLAM 2016 (2)
Hari, Tanggal : Jumat, 1 April 2016 Waktu
: 90 Menit
Sifat Ujian
:-
Dosen
: Tim Pengajar MPK Agama Islam (FT)
1. Pendidikan agama memiliki andil yang sangat signifikan dalam pembentukan watak dan kepribadian manusia Indonesia. a. Jelaskan hakikat dan tanggung jawab manusia menurut ajaran Islam. b. Sebut dan jelaskan peran agama (empat saja) bagi kehidupan manusia utamanya di era globalisasi ini. 2. Seorang muslim seharusnya bangga terhadap ajaran agamanya. a. Jelaskan pengertian agama dan pengertian Islam secara bahasa maupun istilah. b. Jelaskan disertai contoh lima karakteristik / keistimewaan agama Islam yang anda ketahui. 3. Sumber kedua Islam adalah As-Sunnah / Al-Hadits. a. Jelaskan tiga fungsi As-Sunnah terhadap terhadap Al-Quran. b. Dalam mencermati dinamika kehidupan yang terus berkembang, umat Islam membutuhkan ijtihad / Ar-Rakyu. Jelaskan pengertian ijtihad dan berikan satu contoh. 4. Iman merupakan pondasi utama dalam ber-Islam. Di antara hal yang harus diimani seorang Muslim adalah iman kepada qadha dan qadar Allah. a. Jelaskan makna iman kepada qadha dan qadar Allah dana pa pengaruhnya pada jiwa seorang Muslim? b. Jelaskan tiga hal upaya untuk memperkuat iman / akidah anda. 5. Syariah Islam merupakan norma-norma hukum Allah yang harus ditaati setiap Muslim. a. Jelaskan pengertian ibadah dan muamalah. Jelaskan pula ciri / sifat keduanya. b. Uraikan pengertian dan perbedaan antara syariah dan fiqih.
30
JAWABAN UTS MPK AGAMA ISLAM 2016 (2)
Asisten Dosen
: Shafira Anandita
Jurusan, Angkatan
: Teknik Kimia 2015
1. a. Hakikat Manusia (Islam Agama Universal hal. 13-15) Ada berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk menjelaskan hakikat manusia. Dalam Islam, hakikat manusia dijelaskan di dalam Al-Quran dengan berbagai sebutan, yaitu 1) Bani Adam
: Manusia dipandang dari aspek historis, di mana
manusia berasal dari satu nenek moyang yang sama. 2) Al-Basyar
: Manusia dipandang dari aspek biologis, di mana
manusia membutuhkan makan, minum, dan berkembang biak. 3) Al-Insan
: Manusia dipandang dari aspek kecerdasannya yang
telah dianugerahi oleh Allah SWT. 4) An-Nas
: Manusia dipandang dari aspek sosiologisnya, di mana
manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
b. Tanggung Jawab Manusia 1. Tanggung Jawab Manusia sebagai hamba Allah Makna yang esensial dari kata sebagai
wujud
ketaatan,
’abdun
ketundukan,
(hamba) adalah pengabdian dan
kepatuhan.
Ketaatan,
ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya layak diberikan kepada Allah, yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan berdasarkan ketentuan Allah. 2. Tanggung jawab sebagai Khalifah Allah Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia 31
bersifat
kreatif,
yang
memungkinkan
dirinya
mengolah
serta
mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan kehidupan. Sebagai wakil Allah, Allah mengajarkan kepada manusia kebenaran dalam segala ciptaan-Nya dan melalui pemahaman serta penguasaan terhadap hukum-hukum kebenaran yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Kekuasaan manusia sebagai wakil Allah dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang mewakilkannya, yaitu hukum-hukum Allah, baik yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an (ayat Quraniyah), maupun yang tersirat dalam alam semesta (ayat kauniyah).
b. Peran Agama bagi Kehidupan Manusia 1)
2. a. Pengertian dan Sifat Agama Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang berimplikasi pada kepercayaan kepada aturan Tuhan bagi manusia. Kriteria agama : 1. Adanya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi asal dari segala yang ada; 2. Adanya ajaran ibadah yang mengatur pengabdian manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa tersebut; 3. Adanya Nabi yang menerima wayu Tuhan Yang Maha Esa, yang berisi ajaran-ajaran Tuhan dalam sebuah Kitab Suci; 4. Adanya ajaran akhlak/moral untuk berbuat baik, yang berisi nilai-nilai kebaikan dan bersumber pada nilai ke-Tuhanan yang Maha Esa tersebut.
Pengertian dan Sifat Islam Etimologi
: salima-yaslamu-salamatan wasalaman, yang artinya “ selamat,
damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri, rela, puas , menerima, sejahtera dan tidak cacat” Terminolo gi
: agama
atau peraturan-peraturan
Allah yang diwahyukan 32
kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi umat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Sifat agama islam (http://ppssnh.malang.pesantren.web.id/cgibin/content.cgi/artikel/sifat_islam.s ingle?seemore=y)
Agama Islam itu adalah agama "fithrah".
Agama Islam itu adalah: mudah, rational dan praktis.
Agama Islam itu mempersatukan antara kehidupan jasmani dan kehidupan rohani, dan antara kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrawi.
Agama Islam itu menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi (individual) dan kehidupan bermasyarakat (sosial).
Agama Islam itu adalah merupakan jalan hidup yang sempurna.
Agama Islam itu adalah bersifat universal dan manusiawi.
Agama Islam itu stabil dan berkembang.
Agama Islam itu tidak mengenal perubahan
b. Karakteristik Agama Islam (Islam Agama Universal hal. 53-54) a) Ajarannya sederhana, rasional, dan praktis. b) Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian. c) Islam memberikan petunjuk bagi seluruh kehidupan manusia. d) Keseimbangan antara individu dan masyarakat. e) Islam bersifat menyeluruh dan universal. f) Ketetapan dan perubahan. Pedoman (Al-Quran dan As-Sunnah) biasanya bersifat umum dan garis besar. Manusia diberikan kebebasan berijtihad
dan mengaplikasikannya
sesuai dengan situasi,
kondisi,
ruang, waktu, dan geografisnya.
3. a. Fungsi As-Sunnah terhadap Al-Quran 1. Sunnah adalah sumber ajaran agama Islam kedua setelah Al-Quran.
33
Perintah untuk menjadikan Sunnah sebagai sumber ajaran Islam, antara lain disebutkan di dalam QS. 8 (Al-Anfal) : 20 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)" (QS.8:20). 2. Kepatuhan kepada Sunnah Rasulullah berarti patuh dan cinta kepada Allah. Di dalam QS. 4 (Al- Nisa’) : 80 Allah menyatakan yang artinya: "Barangsiapa mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah, dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka" (QS.4:80). 3. Sunnah berfungsi sebagai penafsir Al-Qur'an Dalam hubungannya dengan Al-Qur'an, Sunnah berfungsi sebagai tafsir, syarah,
penjelas
terhadap
ayat
Al-Qur'an.
Sunnah
berfungsi
menerangkan ayat-ayat yang sangat umum dan global, seperti: hadis Shallu kama raaitumuni ushalli (shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat), adalah penjelasan dari ayat Al-Qur’an Aqimushshalah (dirikanlah shalat). Al-Quran bersifat global dan kadang bersifat sangat umum, sehingga maknanya sulit untuk dipahami kalau tidak dibantu oleh Sunnah. 4. As-Sunnah menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Quran. (Menjadi Cendikiawan Muslim hal. 98-103)
b. Pengertian dan Contoh Ijtihad
Al-ra’yu artinya penglihatan yang berasal dari kata ra`a (melihat). Akan tetapi yang dimaksud dengan penglihatan di sini bukanlah penglihatan mata, melainkan penglihatan akal.
Ijtihad diambil dari kata ijtahada - yajtahidu – ijtihadan, yang artinya mengerahkan segala kesungguhan dan ketekunan secara optimal untuk menggali dan menetapkan suatu hukum (syara’) dari sumber AlQur`an dan Sunnah.
Contoh : Pada saat penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, para ulama (masing-masing
memiliki
dasar
hukum
dan
cara
penghitungan)
34
berkumpul untuk berdiskusi dan mengeluarkan argumennya untuk menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
4. a. Makna Iman kepada Qadha dan Qadar Allah Iman kepada Qadha dan Qadar Allah. Beriman kepada Qadha dan Qadar Allah maksudnya meyakini bahwa Allah menetapkan ketentuan atau takdir-Nya terhadap segala sesuatu, yang baik maupun buruk. Qadha pengertiannya menurut bahasa adalah ketetapan, sedangkan Qadar adalah ukuran. Segala sesuatu yang ada di alam nyata maupun ghaib terwujud menurut qadha dan qadar Allah. Semua kejadian dan peristiwa telah direncanakan dan dalam ketetapan ilmu Allah. Semua makhluk tidak dapat melampaui batas ketetapan tersebut dan Allah menuntun mereka ke arah yang seharusnya mereka tuju. Dalam iman kepada Qadha' dan Qadar Allah ini, hendaknya manusia tetap husnudzan atau berbaik sangka terhadap ketentuan Allah. Apapun yang menimpa manusia pasti ada hikmah yang terkandung di balik peristiwa tersebut.
b. Cara Memperkuat Iman / Akidah (http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/media-sosial/832-caramemperkuat- iman) 1) Ma'rifatullah (mengenal dan mengetahui keagungan Allah SWT). 2) Tadabur Al-Quran. 3) Mengenal Rasulullah SAW. 4) Bertafakkur tentang ciptaan-ciptaan Allah SWT. 5) Memperbanyak amalan sunnah setelah yang wajib. 6) Mendekatkan diri dengan lingkungan yang penuh ketaatan. 7) Memperbanyak dzikir (di setiap keadaan). 8) Berdakwah di jalan Allah SWT.
5. a. Pengertian Ibadah (https://almanhaj.or.id/2267-pengertian-ibadah-da lam- islam.html) Etimologi
: Merendahkan diri serta tunduk. 35
Terminolo gi
: Mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.
Definisi-definisi tersebut di antaranya adalah
Ibadah adalah taat kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah Nya melalui lisan para Rasul-Nya.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
Pengertian Muamalah (http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-bahasa- dari-segi bahasa-dan-istilah.html) Etimologi
: Perlakuan atau tindakan terhadap
orang lain, hubungan
kepentingan. Terminolo gi
:
Peraturan-peraturan
mengenai
setiap
yang
berhubungan
dengan urusan dunia yang telah ditetapkan dasar-dasarnya secara umum dan terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di antara mereka.
b. Perbedaan Syariah dan Fiqih 1) Syariah terdapat dalam Al-Quran dan kitab-kitab Hadits. Sedangkan fiqih terdapat dalam kitab-kitab fiqih. 2) Syariah bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Fiqih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas. 3) Syariah adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi. Fiqih adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa ke masa. 4) Syariah hanya satu, sedang fiqih mungkin lebih dari satu. 5) Syariah menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fiqih menunjukkan keragamannya.
36