MAKALAH KETAHANAN NASIONAL Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan Dosen Pembimbing Bapak Drs. Anwar Aulia, M. Pd
Disusun oleh: DIANA DWI KUSUMADEWI TINGKAT 1B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN JURUSAN D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK KOTA TANGERANG 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan Hidayahnya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Ketahanan Nasional”. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami mengetahui bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itulah kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat mendukung demi pembelajaran kami kedepan dalam penyusunan makalah berikutnya
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang ketahanan nasional. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami pendidikan kewarganegaraan serta membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Tangerang, 24 Maret 2018
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2 DAFTAR ISI .................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 4 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5 C. Tujuan ..................................................................................................... 5 D. Manfaat ................................................................................................... 5 BAB II ISI A. Pengertian Ketahanan Nasional ........................................................... 6 B. Azas-Azas Ketahanan Nasional ........................................................... 9 C. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional ............................................................ 10 D. Aspek-Aspek Ketahanan Nasional (Aspek ASTA GASTRA) ............ 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 20 B. Saran ..................................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22
3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Manusia sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan berfikir, berbahasa, berakal dan lain-lain akan selalu berusaha mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya sehingga manusia harus hidup berkelompok dan melengkapi dirinya sebagai alat pendorong serta menghuni wilayah tertentu dan menguasai segala isinya. Untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa demi negara diperlukan suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara serasi dalam semua aspek kehidupan Nasional secara utuh menyeluruh berdasarkan pada filsafat bangsa dan wawasan Nasionalnya. Keberhasilan Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional dan sebaliknya Ketahanan Nasional yang tangguh akan mendorong Pembangunan Nasional dalam segala aspek kehidupan Nasional guna mencapai tujuan Nasional. Kita semua menyadari bahwa setiap bangsa mempunyai cita-cita luhur dan indah yang ingin dicapainya. Orang mengatakan bahwa cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu bangsa mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya. Lazimnya dalam usaha mencapai tujuan tersebut, bangsa bersangkutan menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Oleh karena itu, suatu bangsa harus mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan, yang dapat juga disebut ketahanan bangsa. Dalam hal ini ketahanan Nasional meliputi ketahanan pangan dan ketahanan militer . Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat
4
digambarkan
sebagai
kemampuan
bangsa
dalam
menumbuhkan
dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. Adapun unsur atau gatra delapan dalam ketahanan nasional adalah penduduk, sumber daya alam, wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu : 1) Bagaimana pengertian ketahanan nasional bagi negara ? 2) Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional ? 3) Bagaimana asas-asas ketahanan nasional ? 4) Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional ? 5) Bagaimana aspek-aspek ketahanan nasional (aspek asta gastra) ?
C. TUJUAN Adapun tujuan dari makalah ini yaitu : 1) Untuk membangkitkan kesadaran kita, selaku masyarakat Indonesia akan pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam mencapai tujuan nasional. 2) Untuk menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional
D. MANFAAT Adapun manfaat dari makalah ini yaitu : 1) Dapat mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi tujuan nasional. 2) Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air 3) Dapat memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
5
BAB II ISI
A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan nasional diperlukan dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara dari segala gangguan baik yang datangnya dari dalam maupun dari dalam negeri. Untuk itu bangsa Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten dan berkelanjutan. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini : 1) Ketangguhan, adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya. 2) Keuletan, adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan. 3) Identitas, yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
6
4) Integritas, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. 5) Ancaman, adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis. 6) Hambatan dan gangguan, adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. Tujuan Ketahanan Nasional Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri. Fungsi Ketahanan Nasional Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat interregional (wilayah), intersektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program. Selain itu, ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai: 1) Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,
7
gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. 2) Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. 3) Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kedudukan Ketahanan Nasional Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional. Ciri Ketahanan Nasional Adapun ciri dari ketahanan nasional oitu sendiri, antara lain yaitu : 1) Ketahanan nasional merupakan prasyarat utama bagi bangsa yang sedang membangun menuju bangsa yang maju dan mandiri dengan semangat pantang menyerah yang akan memberikan dorongan untuk berbuat dalam mengatasi tantangan, hambatan dan gangguan yang timbul. 2) Menuju mempertahankan kelangsungan hidup. Bangsa Indonesia yang baru membangun dirinya tidak lepas dari pencapaian tujuan yang dicitacitakan.
8
3) Ketahanan nasional diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa Indonesia yang ulet dan tangguh untuk mengembangkan kekuatan dengan menjadikan ciri mengembangkan ketahanan nasional berdasarkan rasa cinta tanah air, setia kepada perjuangan, ulet dalam usaha berdasarkan ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keuletan dan ketangguhan sesuai dengan perubahan yang dihadapi sebagai akibat dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan antar bangsa maupun dalam rangka pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
B. AZAS-AZAS KETAHANAN NASIONAL Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut : 1) Asas kesejahtraan dan keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional. 2) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspekaspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang. 3) Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif. 4) Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar Sistem kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem
9
kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar. Mawas ke Dalam, bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Mawas ke Luar, bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
C. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL Beberapa sifat ketahanan nasional, yaitu : 1) Mandiri, maksudnya percaya pada kemampuan/kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama yang dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain 2) Dinamis, artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik. 3) Wibawa, merupakan keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai kualitas yang melekat padanya dan berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional. 4) Konsultasi dan kerjasama. Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada
10
keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.
D. ASPEK-ASPEK KETAHANAN NASIONAL (ASPEK ASTA GASTRA) Secara etimologis, terminologi astagatra terdiri dari dua kata, yakni asta dan gatra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asta artinya bentuk terikat delapan dan gatra artinya wujud, sudut pandangan atau aspek. Maka secara harafiah, astagatra berarti delapan aspek/sudut pandang yang terikat satu sama lain. Dalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, konsep astagatra mencakup dua bagian besar gatra, yakni trigatra (tiga gatra) dan pancagatra (lima gatra). Trigatra, yang terkait dengan aspek hidup alamiah, terdiri atas: posisi dan lokasi geografi negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan-kemampuan penduduk.
Sementara
pancagatra,
yang
terkait
dengan
aspek
sosial/kemasyarakatan, terdiri atas: ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan (Hankam). Gatra Ketahanan Nasional Indonesia disebut Asta Gatra (delapan gatra), yang terdiri atas Tri Gatra (tiga gatra) dan Panca Gatra (lima gatra). Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang dinamakan keterhubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdepensi). Unsurunsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra. 1) Aspek alamiah
Geografi Gatra letak geografi atau wilayah menentukan kekuatan nasional negara. Hal
yang terkait dengan wilayah negara meliputi : a. Bentuk wilayah negara : dapat berupa negara pantai, negara kepulauan atau negara kontinental b. Luas wilayah negara : ada negara dengan wilayah yang luas dan negara dengan wilayah yang sempit (kecil)
11
c. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara d. Daya dukung wilayah negara ; ada wilayah yang habittable dan ada wilayah yang unhabittable Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang dipisahkan oleh laut. Dengan ditetapkannya
Indonesia sebagai negara kepulauan, maka
karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adatistiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.
Kekayaan Alam Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen
ketahanan nasional adalah meliputi : a. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan ; mencakup sumber daya alam hewani, nabati, dan tambang b. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam c. Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup d. Kontrol atas sumber daya alam Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal
12
memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan.
Kependudukan Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh
sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas. Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu sehingga dapat mendukung pembangunan. Penduduk yang produktif, atau yang sering disebut sebagai sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai korelasi positif dalam pemanfaatan sumber daya alam serta menjaga kelestarian lingkungan hidup (geografi), baik fisik maupun sosial.
2) Aspek Sosial
Ideologi Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi
dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang
13
dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara. Gatra ideologi menunjuk pada perangkat ideologis untuk mempersatukan persepsi dan mempersatukan bangsa, yaitu Pancasila. Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman yang tinggi. Keadaan ini mempunyai dua peluang, yakni : di satu sisi berpotensi perpecahan, dan di sisi lain sebagai kekayaan bangsa dan menumbuhkan rasa kebanggaan, Unsur ideologi diperlukan untuk mempersatukan bangsa yang beragam ini. Ideologi selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar filsafatnya yang merupakan kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya, sehingga istilah ideologi ini banyak artinya antara satu dengan yang lainnya sering bertentangan. Setiap ideologi pada dasarnya disimpulkan ada tiga unsur dasar yaitu: a. Unsur keyakinan setiap ideologi selalu memuat konsep-konsep dasar yang menggambarkan seperangkat keyakinan yang di orientasikan kepada tingkah laku para pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan. b. Unsur loyalitas setiap ideologi menuntut adanya loyalitas serta keterlibatan optimal para pendukungnya. Untuk mendapatkan derajat yang optimal, maka dalam ideologi terkandung unsur rasional, penghayatan dan susila. c. Unsur mitos, setiap ideologi selalu memitoskan atau mengagumkan sesuatu ajaran, yang secara fundamental mengajarkan suatu ajaran yang secara fundamental mengajarkan suatu cara bagaimana sesuatu hal yang dicita-citakan itu dapat tercapai.
Politik Ketahanan aspek politik dalam
negeri yaitu sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat. Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan politik.
14
Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan. Kehidupan politik dapat dibagi menjadi 2 sektor yaitu : a. Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input) berupa aspirasi atau tautan kebutuhan masyarakat. b. Sektor pemerintah berfungsi sebagai keluaran (output) yang berupa kebijaksanaan yang melairkan Undang-Undang, peraturan-peraturan yang merupakan Keputusan Politik. Gatra politik berkaitan dengan kemampuan mengelola nilai dan sumber daya bersama agar tidak menimbulkan perpecahan, tetapi stabil dan konstruktif untuk pembangunan. Politik yang stabil akan memberikan rasa aman serta memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, sehingga pada gilirannya akan memantapkan ketahanan nasional suatu bangsa.
Ekonomi Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai. Peranan negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan. Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
15
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketahanan ekonomi adalah : a. Bumi dan sumber alam Negara berkembang pada umumnya belum dapat memanfaatkan kekayaan alamnya secara maksimal dan erat hubungannya dengan modal, kekurangan keterampilan dan tingkat teknologi yang masih rendah pada negara-negara tersebut. b. Tenaga kerja Penambahan penduduk berarti juga penambahan tenaga kerja. Dan jika tidak diimbangi perluasan kesempatan kerja atau menimbulkan pengangguran. Penanggulangannya terutama di pedesaan dengan jalan memindahkan penduduk ke daerah lain yang masih mempunyai potensi tanah dan alam atau dengan industrialisasi dalam jangka panjang yang memerlukan waktu dan biaya besar. c. Faktor modal Pada
umumnya
negara-negara
berkembang,
kekurangan
modal
untuk
pembangunan dan tidak mempunyai cukup kemampuan menumpuk modal di dalam negeri hal ini disebabkan oleh : pendapatan masyarakat rendah tidak dapat untuk menabung, dasar tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak terbatas, kemampuan yang masih rendah di dalam investasi modal, dan pendapatan ekspor biasanya habis untuk pembiayaan impor. d. Faktor teknologi Teknologi yang tepat akan dapat meningkatkan hasil produktif barang juga serta memperlancar distribusi hasil produksi tersebut. Penggunaan teknologi mutakhir harus disertai pembinaan mental bangsa untuk menerima teknologi tersebut yang akan berdampak sosial. e. Hubungan luar negeri Hubungan ekonomi luar negeri diperlukan untuk saling memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan negara masing-masing. Untuk meningkatkan produksi diperlukan bahan baku demi negara lain. f. Prasarana Prasarana dibidang Ekonomi ialah suatu yang diperlukan untuk menunjang produksi dan distribusi barang dan jasa serta merupakan faktor vital bagi pertumbuhan dan kelangsungan Ekonomi negara dan bangsa tersedianya prasarana
16
yang baik dan memadai akan meningkatkan Ketahanan Nasional dibidang ekonomi. g. Manajemen Kemampuan managerial yang baik akan dapat mengelola ekonomi secara efesian sehingga dapat meningkatkan sosial produksi dan memperlancar distribusi barang dan jasa oleh klarena itu diperlukan kemampuan aparatur negara dan swasta dibidang manajemen agar dapat meningkatkan Ketahanan Nasional. Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara. Kemajuan pesat di bidang ekonomi tentu saja menjadikan negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia. Contoh Jepang, dan Cina. Setiap negara memiliki sistem ekonomi tersendiri dalam rangka mendukung kekuatan ekonomi bangsanya.
Sosial Budaya Manusia
mengembangkan
kebudayaan
tidak
lain
sebagai
upaua
mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang datang dari lingkungan. Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan pola hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan. Dalam aspek sosial budaya, nilai-nilai sosial budaya hanya dapat berkembang di dalam situasi aman dan damai. Tingginya nilai sosial budaya biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan bangsa, baik fisik maupun jiwanya. Sebaliknya keadaan sosial yang timpang dengan segala kontradiksi didalamnya, memudahkan timbulnya ketegangan sosial. Kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia disokong dengan baik oleh seloka Bhinneka Tunggal Ika. Selama seloka ini dijunjung tinggi maka ketahanan sosial budaya masyarakata relatif terjaga.
17
Pertahanan Keamanan Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan
bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Unsur pertahanan keamanan negara merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela negara. Pertahanan negara Indonesia bersifat semesta dengan menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama pertahanan, didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung, terutama dalam hal menghadapi bentuk ancaman militer. Sedangkan dalam menghadapi ancaman non militer, sistem pertahanan menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi. Pertahanan Keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup : - Struktur kekuatan - Tingkat kemampuan - Gelar kekuatan Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan, yaitu ancaman, misi, kewilayahan, dan politik Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk ikut
18
menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama. Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan : - Menegakkan HAM - Demokrasi - Penegakan hokum - Lingkungan hidup Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces) : a. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat. b. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS. c. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
19
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan. Ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai daya tangkal, Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat, dan Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahahan ekonomi dan ketahanan pertahanan keamanan. Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan, dibina terus menerus dan sinergis, mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan nasional bermodalkan keuletan dan ketangguhan yan mengandung
kemampuan
mengembangkan
kekuatan
nasional.
Proses
berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasarkan pemikiran geostrategic yang dirancang dengan memerhatikan kondisi bangsa dan konstelasi georafi Indonesia.
20
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam selurh aspek kehidupan secara utuh dan menyelurh serta terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara. Konsepsi ini merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
B. SARAN Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara lain, maka harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional merupakan cara paling ampuh, karena telah mencakup banyak landasan seperti; Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional. Diharapkan kepada mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan bisa lebih memperhatikan hal-hal mengenai ketahuan nasional. Kepada semua pembaca untuk dapat memberikan dan membandingkan pemahaman konsep ketahanan nasional dari sumber-sumber yang berbeda.
21
DAFTAR PUSTAKA
Alkhodiah, Sabariti, dkk. 1996 . Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta : Universitas Terbuka
Brodjonegoro, Satryo Soemantri . 2005 . Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta : Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama
Deluk12 . 2011 . Makalah Ketahanan Nasional . Wordpress.com Diakses online pada tanggal 9 Juni 2014. http://deluk12.wordpress.com/makalah-ketahanan-nasional/
Novita, Marine . 2014 . MAKALAH KETAHANAN NASIONAL . Bogor : Universitas Gunadharma
Ninin9amalia . 2012 . Makalah Ketahanan Nasional . Wordpress.com Diakses online pada tanggal 9 Juni 2014. http://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/makalah-ketahanannasional/
http://www.tugaskuliah.info/2010/03/makalah-ketahanan-nasional
http://riechihuhu.wordpress.com/2010/04/20/ketahanan-nasional/
22