Diagnosa Bluetongue Bluetongue dapat didiagnosa didiagnosa berdasarkan berdasarkan epidemiolog epidemiologis, is, gejala klinis, klinis, patologis, patologis, isolasi isolasi dan identi identifik fikasi asi virus, virus, uji serolog serologis is dan pemeri pemeriksaa ksaan n virolo virologi. gi. Masa inkuba inkubasi si BT biasanya 5-10 hari . Ternak terinfeksi subklinis dapat menjadi viraemia hari pas!a infeksi. "ntige "ntigen n virus virus BT dapat dapat didete dideteksi ksi dengan dengan #"T, sedang sedangkan kan antibo antibodi di grup grup spesifi spesifik k dapat dapat dideteksi pada minggu pertama atau kedua pas!ainfeksi dengan beberapa uji serologis seperti agar agar
gel
pre!i re!ip pitat itatio ion n
$"%& $"%&', ',
en(y en(yme me
link linked ed
imm immunos unosor orb bent ent
assa assay y
$)*+ $)*+" "', ',
immunopre!i immunopre!ipitati pitating ng dan immunoblo immunoblotting. tting. "ntibodi "ntibodi virus spesifik spesifik dapat dideteksi dideteksi dalam aktu hari pas!ainfeksi pas!ainf eksi dengan !ompetitive )*+" $/-)*+"'. emua protein virus struktur dan non struktur dapat dideteksi dengan immunoblotting atau dot blot immunobinding assay $+"' dan immunopre!ipitation serta fragmen fra gmen " dapat dideteksi dengan polymerase !hain rea!tion $&/2'. &emeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap virus BT. 3ji yang dilakukan dapat dengan uji serum netralisasi $', uji agar gel imunodifusi $"%+', uji ikat komplemen $/#', uji antibodi fluoresen $#" $#"T T', ataupun uji en(yme linked immunoassay $)*+"' . Masingmasing uji mempunyai spesifisitas dan sensitifitas yang berbeda . &emeriksaan virologik, pemeriksaan ini berdasarkan virus yang diperoleh, untuk itu isolasi virus BT baik dari darah, semen maupun jaringan diperlukan untuk men dapatkan isolat . 4aringan tubuh yang dapat digunakan untuk isolasi virus BT adalah jaringan sistem vaskuler yaitu jantung, aorta, tulang sumsum, limpa, hati, paru-paru, ginjal, otot trape(ius, lidah, plasenta dan limpoglandula li mpoglandula $*iendo dan /astro, 167 &ini, 186' . amun, jantung dan aorta adalah organ yang paling sering digunakan untuk isolasi virus. 9irus 9irus BT sering sulit diisolasi di laboratorium. &eluang untuk mengisolasi virus meningkat bila darah diambil dari hean yang menunjukkan tanda-tanda klinis aal atau demam yang hebat, dan isolasi virus kemungkinan besar berhasil bila lapis sel darah putih diinokulasikan se!ara intravena ke dalam embrio ayam umur 10 atau 11 hari. 3ntuk mengidentifikasi serotipe virus BT diperlukan uji serum netralisasi. :endala lain dalam pengujian ini adalah diperlukannya seluruh serotipe BT sebanyak ;, yang tentunya hanya dimiliki oleh laboratorium rujukan saja. 3ntuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan uji kelompok yang sensitif dan spesifik dalam mendiagnosis BT. *unt et al. $1' telah mengembangkan teknik deteksi antibodi yang 5 4urnal *itbang &ertanian,
;$;', ;005 spesifik terhadap semua serotipe BT. Teknik tersebut akhirnya diadopsi sebagai uji penyaringan dengan menggunakan antibodi monoklonal terhadap virus BT yang dikenal sebagai uji kompetitif )*+" $/-)*+"'. 3ji ini telah digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap kelompok virus BT sebagai pengganti uji "%+ dalam rangka penelitian epidemiologi infeksi BT, sehingga gambaran musim penyakit BT dapat diketahui.
Bentuk akut dengan gejala klinis: •
&ireksia hingga ; > /, air liur berlebihan, depresi, dyspnoea dan terengah-engah.
•
"alnya terlihat ingus menjadi mukopurulen dan setelah pengeringan dapat membentuk kerak di sekitar lubang hidung.
•
menyebabkan edema •
3lserasi dan nekrosis mukosa mulut
•
*idah menjadi hiperemik dan edema7 kemudian !yanoti! dan menonjol dari mulut
•
•
Torti!olis pada kasus berat
•
"borsi atau kelahiran domba !a!at
•
:omplikasi pneumonia
•
:ekurusan
•
:ematian bisa terjadi dalam aktu -10 hari atau pemulihan yang lama dengan alope!ia, sterilitas dan keterlambatan pertumbuhan.
Lesi:
:ongesti, edema, pendarahan dan ulserasi mukosa pen!ernaan dan pernapasan
•
$mulut, esofagus, lambung, usus, hipofisis mukosa, trakea mukosa'. &neumonia bron!holobular bilateral parah $bila terjadi komplikasi', dalam kasus yang
•
fatal, paru-paru mungkin terlihat hiperemi interalveolar, edema alveolar parah dan pohon bronkial dapat terisi dengan buih. 2ongga dada dan kantung perikardial mungkin berisi sejumlah besar plasma seperti
•
!airan7 pendarahan khas ditemukan di dasar arteri pulmonalis. •
:ongesti di laminer dan koronari band kuku
•
Sampel:
/, dan tidak beku. erum sampel pasangan.
Prosedur
Isolasi agen:
+nokulasi dari dombanya dan +nokulasi +ntravas!ular pada 10 - 1; hari umur telur ayam berembrio untuk
Identifikasi agen (uji yang disarankan untuk perdagangan internasional). •
+solasi 9irus. ilakukan pada? telur ayam berembrio , kultur sel atau domba7&rosedur diagnostik yang sama digunakan untuk ruminansia domestik dan ruminansia liar.
.erotiping virus netralisasi melalui? 1. &la@ue redu!tion7 ;. &la@ue inhibition7A. Mi!rotitre neutralisation7 . #luores!en!e inhibition test.
2everse Trans!ription &olymerase /hain 2ea!tion 2T&/2 $3ji yang disarankan
•
untuk perdagangan internasional'. Tes serologis:
1. /omplement fiCation. igantikan dengan uji "%+ $"gar gel immunodiffusion'. ;. "gar %el imunodifusion $3ji disarankan untuk perdagangan internasional'. ederhana untuk dilakukan dan antigen yang digunakan dalam pengujian ini relatif
•
mudah untuk dihasilkan. alah satu kelemahan dari "%+ digunakan untuk BT adalah kurangnya
•
kekhususanya karena dapat mendeteksi antibodi terhadap Drbivirus lainnya, terutama di serogrup )<. "%+ sera positif seharusnya diuji ulang menggunakan BT serogroup-spe!ifi!
•
assay. :urangnya kekhususan dan subjektivitas pengujian dalam memba!a hasil telah mendorong pengembangan dari )*+"-based pro!edures untuk deteksi spesifik antibodi anti E BT9. A. /ompetitive en(yme-linked immunosorbent assay $3ji disarankan untuk perdagangan internasional'. •
BT kompetitif atau blo!king )*+" dikembangkan untuk mengukur antibodi khusus BT9 tanpa mendeteksi Fantibodi reaksi silangG terhadap Drbivirus lain.
•
pesifisitas adalah hasil dari menggunakan salah satu dari sejumlah BT serogrouprea!tive M"bs. . +ndire!t )*+" o shon to be reliable and useful for surveillan!e purposes for bulk milk samples Diagnosia Banding
&enyakit ini memiliki gejala klinis yang sangat mirip dengan penyakit )pi(ooti!
1. 9esi!ular stomatitis ;. Malignant !atarrhal fever A. Bovine virus diarrhoea $B9' . +nfe!tious bovine rhinotra!heitis 5. &arainfluen(a-A infe!tion 6. &hotosensitisation 8. &neumonia . &olyarthritis, footrot, foot abs!esses . &lant poisonings $photosensitisation' $:era!unan tumbuhan' 10. &este des petits ruminants 11. asal bot $Destrus ovisinfestation' 1;. )pi(ooti! haemorrhagi! disease of deer "#T"2 &3T":" )rasmus, B.4. 185. Bluetongue in sheep and goats. "ust. 9et. 4. 51? 165E180. )urope. D+), &aris. :ahn, /.M., )d. $;005'. - Mer!k 9eterinary Manual. Mer!k H /o. +n!. and Merial *td. *unt, 2."., 4.2. =hite, and .. Bla!ksell. 1. )valuation of mono!lonal antibody blo!king )*+" for the dete!tion of group spe!ifi! antibodies to bluetongue virus in eCperimental and field sera. 4. %en. 9irol. 6? ;.8;E;.80. aegerman, /., 2eviriego-%ordejo, #. H &astoret, &.-&. )ds. $;00'. E Bluetongue in orthern endo, +. ;005. +#):+ 9+23 *+"< B+2D $B*3)TD%3)' &"" T)2": 23M+"+" + +D)+".4urnal +lmu Ternak dan 9eteriner. endo, +. ;005. tudi patogenitas isolat lokal virus bluetongue pada domba lokal dan merino. 4urnal +lmu Ternak dan 9eteriner 10$1'? I55. endo, +. ;005.&)J":+T B*3)TD%3) &"" 23M+"+", +T2+B3+ " 3"<" &)/)%"<"J" + +D)+". =orld Drganisation for "nimal