orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125) Subhanallah,
Islam
telah
menjadikan
umma ummatn tnya ya or oran angg-o ora rang ng yang yang cerd cerdas as dala dalam m berdis berdiskusi kusi dan lugas lugas dalam dalam berarg berargume umenta ntasi. si. Mush’ab hanya salah satu dari sekian banyak Muslim yang mampu menyampaikan gagasan dan
keyakinannya
dengan
Sebagai ummat Islam, belajar
dari
penuh
cinta.
kita telah
banyak
Mush’ab
dalam
teladan
menyampaikan kebenaran agama kita. Ah. Ah. Sung ungguh guh wajar ajar jik ika a pend pendud uduk uk Spany panyo ol berg bergum umam am rind rindu. u. Alan Alang gka kah h Inda Indahn hny ya gema gema nada
keagungan
meng mengha hasi sillka kan n
Islam
yang
manus anusia ia-m -man anu usia sia
mampu ter terheb hebat
sep sepanjang masa. Dari Islam terlahir para ulam ulama a sepe sepert rtii Imam Imam Bukh Bukhar ari, i, Imam Imam Syaf Syafi’ i’i, i, atau Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Dari Islam juga terlahir para ilmuwan besar seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmy, Ibnu Rusyd, dan lainnya. Dar Dari Isl Islam pul pula ter erllahi ahir neg negosiat siato or hand handal al
127
seperti Mush’ab bin Umair. Dari Islam pulalah terlahir para pejuang tangguh seperti Khalid bin Walid si Pedang Allah, Salman Al-Farisi si arsitek
perang
Khandaq,
Shalahuddin
al -
Ayyubi yang matinya pun masih ditakuti orang kafir, kafir, Thariq Thariq bin Ziya Ziyad d yang yang memb membeb ebas aska kan n Spanyol
dengan
Muhammad
cinta,
al-Fatih
atau yang
seperti berhasil
membebaska membebaskan n Konstatino Konstatinopel pel setelah setelah ratusan ratusan tahun pendahulunya mengalami kegagalan. Sung Sunggu guh, h, ke keag agung ungan an ko konse nsepp-ko konse nsep p Isla Islam, m, telah
menggemakan
kemuliaan
yang
mengguncang dunia. Masih adakah alasan kita untu untuk k tida tidak k menc mencin inta taii satu satu-s -sat atun unya ya agam agama a yang diridhai di sisi Allah ini?
***
128
Nyala Kedua
MENERANGI SEMESTA
129
Nyala Kedua
MENERANGI SEMESTA *** ”Wahai Rasulullah, aku tidak akan bisa pulang sebelum meneriakkan Islam di masjid.” (Abu Dzarr al-Ghifary, pada detik awal keislamannya) *** Percik 3: Mengejar Ilmu Sehaus Pengembara Belajar dari Asy-Syafi’i Taman Surga Percik 4: Bersegera Benar dan Ikhlas Secepat Hanzalah Cerdas Beribadah Percik 5: Berbagi Cahaya Dongeng Umat Terbaik Belajar dari Abu Dzarr Menyempurnakan Ikhtiyar Percik 6: Terus Melangkah Jalan Ini Berduri
130
Ujian Cinta
131
Mungkin perbincangan di Nyala Pertama tadi sud sudah bany anyak mengu engurras ener energ gi ki kitta. Saya aya moho mohon n maa aaff atas semua emua itu. tu. Saya aya sed sedang ang belajar untuk menyajikannya lebih sederhana lagi. Tapi sampai sejauh ini, itulah yang saya mampu. Saya ingin menyajikannya secara lebih singkat agar kalian tidak perlu terlalu banyak waktu untuk menekuri lembar demi lembar buku ini. Tet Tetap apii perb perbin inca cang ngan an ki kita ta di Nyal Nyala a Pert Pertam ama a bukanlah perbincangan sembarangan. Di sana kita berbincang tentang diri, tentang semesta, tent tentang ang kehid kehidup upan an dan dan juga juga tent tentan ang g Tuhan Tuhan.. Saya
tidak
berani
mengambil
resiko
jika
menyajikann menyajikannya ya secara secara ringkas. ringkas. Perbincanga Perbincangan n mengen mengenai ai akidah akidah adalah adalah perbin perbincan cangan gan yang yang memerlukan kehati-hatian tingkat tinggi. Jika saya sajikan lebih singkat, saya khawatir akan ada
rantai
Akhirnya,
pemahaman
mau
tidak
yang
mau
terputus.
saya
tetap
meny menyaj ajik ikan anny nya a sec secar ara a panj panjan ang g le leba bar. r. Agar Agar
132
tid tidak ada ada yang ang ter erse sesa satt dik ikar aren enak akan an saya aya tergesa-gesa menuntaskan pembahasan. Karena itu, sekali lagi saya mohon maaf jika perbincangan
kita
di
Nyala
Pertama:
MENYINARI HATI telah menghabiskan hampir separuh isi buku ini. Semoga kita semua bisa mengum mengumpul pulkan kan serpiha serpihan-s n-serp erpiha ihan n ilmu ilmu yang yang mungkin terserak berhamburan. Dan semoga kitta bisa ki isa meng enghimp himpun unny nya a menj enjadi adi seb sebuah pemahaman yang utuh dan berurutan. Tentu saja Nyala Kedua: MENERANGI SEMESTA ini
adalah
sebelumnya. ber ersa sam ma-sa a-sama ma adalah
lanjutan Jika
dari
pembahasan
sebelumnya
memb membu ukti ktika kan n
satu-satunya
akidah
kita
telah
bahw ahwa
Isl Islam
yang
bisa
dipertanggungjawabkan secara logis (dengan begitu kita telah menja njadi seorang Musli slim denga ngan
keimanan yang seko kok koh
karang) ng),
maka di bagian ini kita akan belajar bersama tentang apa saja yang harus ki kitta lakukan
133
setelah kita menjadi Muslim dengan keyakinan yang bulat utuh. Nyala kedua ini saya bagi dalam empat Percik. Tak perlu ribut lah dengan apa itu Nyala dan apa apa itu itu Per erci cik. k. Seder ederha han na saj saja, jika Nyal yala adalah adalah cara cara saya saya untuk untuk menyebut menyebut Bab, Bab, maka maka Percik adalah cara saya dalam menyebut subbab. Afwan, biar tidak terlalu kaku saja. Iya kan? ^_^ Empat Percik di sini merupakan lanjutan dari dua Percik sebelumnya di Nyala Pertama MENYINARI HATI. Kita mulai dengan Percik 3: Mengejar
Ilmu,
di
sini
kita
akan
belajar
menjadi orang yang sangat haus akan ilmu. Untuk itu, saya berusaha menyajikan sebuah cont conto oh nyat nyata a tent tentan ang g ke keh hausa ausan n ak akan an ilmu ilmu melalui kisah hidup seorang anak miskin yang kelak menjadi seorang ulama besar.
134
Sel elan anju jutn tnya ya pad pada Per Percik cik 4: Ber erse sege gerra, ki kitta akan ak an bel elaj ajar ar menj enjadi adi orang ang ter erb baik aik dalam alam mengamalkan ilmu yang sudah kita dapatkan. Untuk memudahkan, saya juga menghadirkan sebuah kisah menggugah tentang kehidupan salah
seorang
shahabat
RasuluLlah
saw.
Namanya Hanzalah bin Abi Amir. Ia bergelar ghasilul-malaikat , orang yang dimandikan oleh
mala malaik ikat at.. Apa Apa yang yang meny menyeb ebab abka kan n Hanz Hanzal alah ah mendapat kemuliaan sedemikian besar? Itulah yang yang aka kan n ki kitta pel pelajar ajarii di per erci cik k ke emp empat nanti Lalu Lalu pada pada Perc Percik ik 5 Berb Berbag agii Ca Caha haya ya,, sete setela lah h kita menjadi pengamal terbaik atas ilmu, kita akan
belajar
menjadi
orang
yang
begitu
berse bersema mang ngat at dala dalam m meny menyeb ebar arka kan n apa apa yang yang sudah kita yakini dan kita amalkan tersebut. Di bagian ini saya hadirkan sebuah fragmen sejarah yang begitu menggugah, yaitu kisah Abu
Dzarr
Al-Ghifary
di
detik-detik
awal
keislamannya. Dia adalah seorang lelaki yang
135
tak sanggup memendam kebenaran yang dia yakini.
Baginya,
memendam
kebenaran
seorang diri jauh lebih menyakitkan daripada disiksa karena menyampaikan kebenaran itu. InsyaaLlah ki kita ta ak akan an teru terus s bela belaja jarr bers bersama ama,,
semoga kalian tidak jenuh duduk di sini bersama saya. Pada Pada Percik Percik 6: Terus Terus Melang Melangkah kah,, izinkan izinkan saya saya berbagi istiqamah
tentang
pentingnya
dalam
menjalankan
bersikap tiga
hal
sebel sebelum umny nya; a; menun menuntu tutt ilmu ilmu,, meng mengam amal alka kan, n, dan menyebarkannya.
136
Percik 3: Mengejar Ilmu Sehaus Pengembara
8. Belajar dari AsySyafi’i 9. Taman Surga
137
8 BELAJAR DARI ASY-SYAFI’I Seorang
anak
kecil
tengah
memungut
pecah pecahan an temb tembik ikar ar,, poto potong ngan an kuli kulitt bina binata tang ng,, pelepah kurma, dan tulang unta. Benda-benda yang
nyaris
tak
dikumpulkannya
bernilai di
itu
dalam
kemudian tempayan-
tempayan milik ibunya. Untuk apa ’sam sampah-s h-sampah’ itu? Tak lain adalah
untuk
menuliskan
hadits-hadits
Rasu Rasulu lull llah ah saw. saw. Ibun Ibunya ya tak tak memi memili liki ki cuku cukup p uang uang unt untuk memb membel eliika kann nny ya alat alat-a -ala latt tuli tulis s yang
lebih
baik
dari
itu.
Akan
tetapi,
kemiskinan tak membuatnya berputus asa. Ia terus saja belajar bersama pecahan-pecahan tembikar dan tulang-tulang untanya. Perjuangan kerasnya membuahkan hasil. Saat berusia tujuh tahun, anak ini telah menghafal sel seluruh uruh isi al-q al-qur ur’a ’an. n. Kemud emudiian di usi usiany anya yang kedua belas, ia telah telah melahap melahap kitab Al-
138
Muwaththa’ karya
Imam Malik. Tak puas
sekedar membacanya, ia juga menghafalkan setiap lembar, paragraf, kalimat, bahkan tiap hurufnya. Dia adalah seorang pengembara ilmu. Meski dibes ibesar ark kan di Ma Makk kkah ah,, toko koh h ki kita ta ini ini tel elah ah melakukan
banyak
perjalanan
untuk
mengum mengumpul pulkan kan serpiha serpihan-s n-serp erpiha ihan n ilmu ilmu yang yang terpencar di beberapa negeri. Beliau pergi dan sempat
menetap
di
daerah
pedalaman
ber ersa sam ma suku suku Hud Hudzai zail yang yang tel telah ter erke ken nal keffasih ke asihan an dan dan ke kemu murn rnia ian n baha bahasa sany nya, a, sert serta a syair-syair mereka, hanya untuk mempelajari bahasa Arab beserta syair-syairnya. Setelah mendapatkan nasehat dari dua orang ulama, agar mendalami ilmu fiqih, maka beli beliau au pun pun ters tersen entu tuh h untu untuk k mend mendal alam amin iny ya. Bers Bersam amaan aan deng dengan an itu, itu, ia bela belaja jarr mema memana nah h dan berkuda hingga mahir. Dari sepuluh anak panah
yang
lontarkannya,
sembilan
antaranya selalu tepat mengenai sasaran.
139
di
Ia mel melanj anjutka utkan n penge engemb mbar araa aan n ilmu ilmuny nya a ke Madinah,
untuk
berguru
kepada
seorang
ulama besar saat itu. Usai menimba dari sam samude udera ilmu di Madinah, ia kemb embali ke Makk kka ah. Ia masih sih begitu haus akan ilmu, pada padaha hall or orang ang sudah sudah meng mengen enal alny nya a seba sebaga gaii ulama dengan ilmu seluas lautan. Ia kemudian mela melanj njut utka kan n perj perjal alan anan anny nya a menc mencar arii ilmu ilmu ke Yaman. Kelak, ia menjadi seorang ulama besar yang mewa mewari risk skan an bebe beberrapa apa ki kittab utam utama a ke kepa pad da kaum
Muslimin
sepeninggalnya.
Ia
juga
mendirikan sebuah mazhab yang kelak akan banyak memberikan pengaruh di dunia Islam. Tentu kalian semua sudah bisa menebak siapa toko tokoh h yang ang saya aya mak aksu sud d. Ya, dial ialah Imam Imam Syaf Syafi’ i’i, i, ki kita tab b yang yang diwa diwari risk skann annya ya adal adalah ah alalUmm, Umm, dan guru guru besa besarr tempa empatn tnya ya meni menimb mba a ilmu adalah Imam Malik rahimahullah. ***
140
Peng Pengem emb bar ara aan yang yang ditem itempu puh h oleh Imam Imam Syafi yafi’i ’i sang angatla atlah h meng mengag agum umka kan. n. Ke Keh haus ausan akan
ilmu
telah
mengantarkannya
menyelusuri jalan-jalan kecil di penjuru Hijaz. Kehausan
itu
meng mengan anttar arka kann nny ya besar
bagi
pulalah
yang
kelak
menja enjad di
seo eora rang ng
imam imam
umat
Islam
sepeninggalnya.
Subhanallah. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)
Kita belajar banyak hal kepada Imam Syafi’i. Padanya kita belajar tentang semangat yang demikian mutiara
kuat Islam
dalam yang
menggali
terpencar
di
mutiaraseluruh
pelosok bumi. Padanya kita juga belajar untuk mempercepat pengembangan diri. Kita seolah ’dipermalukan’ ketika menyadari bahwa beliau telah menghafalkan seluruh ayat al-Qur’an di usianya yang baru tujuh tahun. Bahkan, beliau
141
telah
mengh nghafal
kittab ki
alal-Muwath atha’
karrya ka
Imam Malik di usia dua belas tahun. Sungguh prestasi yang menakjubkan. Menariknya, kedalaman ilmu yang dimilikinya justeru justeru membuatnya membuatnya semakin haus akan ilmu. Sementara kita? Terkadang dengan ilmu yang sang sangat at dang dangka kall ini ini pun pun ki kita ta mera merasa sa engg enggan an untuk
mencarinya.
Padahal,
saat ini
kita
banya banyak k sekali sekali mendap mendapat atkan kan kemuda kemudahan han jika jika mema memang ng bern bernia iatt untu untuk k menu menunt ntut ut ilmu ilmu.. Kit Kita tak
perlu
lagi
mengumpulkan
pecahan
tembikar atau kepingan tulang hewan untuk menulis, karena kertas sudah sangat mudah dite ditemu muka kan n deng dengan an harg harga a yang ang terj terjan ang gka kau. u. Sekarang kita tak perlu lagi menjelajah gurun, karena kita bisa menjelajahinya sambil duduk di depan komputer kita dengan bertanya pada Mbah Mbah Googl oogle e. Jika Jika ki kita ta ingi ingin n mend menden enga gark rkan an taushiyah dari seorang ulama, kita tak perlu
menem menempu puh h perj perjal alan anan an jauh jauh untuk untuk menem menemui ui ulam ulama a ters terseb ebut ut,, ki kitta cuku cukup p mengk engko opi file audio audio taushiy taushiyah ah ulam ulama a ters terseb ebut ut.. Sete Setela lah h itu itu
142
kita bisa mendengarkannya sambil berbaring santai
di
halaman
belakang
rumah
kita
melalui fasilitas MP3 player. Alangkah
anehnya,
karena
di
tengah
keserbamudahan yang kita dapatkan, kualitas ilmu kita tak mampu untuk sekedar mengiringi ked ke dalam alaman an ilmu ilmu seor seoran ang g anak nak yang yang bela belaja jarr sambil mengumpulkan pecahan tembikar. Insy Insya a Al Alla lah h, di Nyala ketiga ini kita akan
belajar bersama tentang itu semua. ***
143
9 TAMAN SURGA Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah.. (HR. AthThabrani)
Kenapa
sedikit
ilmu
lebih
baik
daripada
banya nyak ibadah? ah? Karena ilmu adalah sat satusatunya jalan bagi kita untuk melakukan ibadah. Darimana ki kitta tahu bahwa hwa shala alat shubuh dua raka’at? Darimana kita
tahu
bahw ahwa aurat urat wani anita adal adalah ah sel seluruh uruh tubuh ubuh kecuali muka dan telapak tangan? Darimana kita
tahu
bahwa
riba
hukumnya
haram?
Jaw Jawab aban an ke kettigan igany ya adal adalah ah:: dar dari menu menunt ntut ut ilmu. Karena itu, wajarlah jika Rasul sulullah memperbandingkan dengan
orang
sebagaimana bintang.
144
orang
yang
yang
banyak
perbandingan
berilmu
beribadah, bulan
dan
Kelebihan orang berilmu terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud)
Haus Ilmu
Imam Imam Syafi’ Syafi’ii telah telah mengaj mengajark arkan an kepada kepada kita kita tentang
keharusan
haus
terhadap
ilmu.
Sema emaki kin n banya anyak k ilmu lmu yang yang dimil milik iki, i, mak aka a semakin hauslah ia akan ilmu. Jika kita merasa cuku cukup p deng dengan an ilmu ilmu ki kita ta,, mak aka a itu itu pert pertan anda da ilmu kita sangat dangkal. Ketika kita menutup diri
dari
ilmu,
saat
itulah
syaithan
menggelayuti hati kita. Saya selalu terngiangngia ngiang ng ucap ucapan an seora seorang ng saha sahaba bat, t, bahw bahwa a jika jika kebenaran telah menari-nari di depan mata, maka
hanya
satu
yang
dapat
menghalanginya; kesombongan hati. Saat Saat ki kita ta menut menutup up diri diri dari dari ke kebe bena nara ran, n, hati hati kita pekat. Lalu ketika kita mencoba membuka hati hati ki kita ta untu untuk k masu masukn kny ya ke kebe ben nar aran an,, saat saat
145
itulah, secercah demi secercah cahaya mulai meny menyel elusu usup p MENY MENYIN INAR ARII HATI HATI ki kita ta.. Just Juster eru u di saat saat hat hati ki kitta menj menjad adii lebi ebih ter eran angl glah ah ki kitta mamp mampu u mel elih ihat at ke dala dalam m hati hati,, bahw bahwa a ilmu ilmu kita ki ta masih asih sang sangat at sedi sediki kit. t. Sema Semaki kin n bany banyak ak ilmu
yang
cahayanya nya,
masuk, dan
semakin
semaki kin n
teranglah
terlihat
pula ulalah
bagian-bagian kosong dalam hati kita. Contoh sederhananya begini. Jika kita masih mengunci rapat hati kita dari ilmu, maka kita tak sadar di bagian mana yang ki kitta tidak mengetahui hui
tentangnya nya.
Apakah
tenta ntang
puas puasa, a, apak apakah ah tent tentan ang g huku hukum m berp berpak akai aian an,, atauk ataukah ah tent tentan ang g hukum hukum tent tentang ang perg pergaul aulan an.. Saat ki kitta per erttama ama kali ali memb embuka uka hati ati ki kitta untuk ilmu, maka cahaya yang sedikit itu akan memberi clue kepada kita bahwa kita masih harus mengkaji lebih banyak tentang hukum pergaulan. Semakin banyak kita mempelajari tent tentan ang g huku hukum m perg pergau aula lan, n, sema semaki kin n tera terang ng pula cahaya di hati kita. Dengan begitu, kita akan lebih jelas lagi melihat bahwa ada
146
banyak sisi dalam pergaulan kita yang harus dibenahi. Semakin banyak mempelajari, akan semakin terang hati kita, akan semakin jelas pula
di
mana
kekuarangan
kita.
Begitu
set seter eru usnya snya.. Hal itula tulah h yang yang meny menyeb ebab abka kan n para pengemb embara ilmu seolah tak pernah jemu dalam perjalanannya mengejar ilmu. Taman-taman Surga Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?" Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis ilmu." (HR. Ath-Thabrani)
Betapa
mulianya
Rasu asulullah taman
majelis
meny enyebutnya
surga.
Jika
ilmu,
hingga
seb sebagai
taman-
kau
menemuinya,
minu minuml mlah ah sepu sepuas asny nya. a. Di seti setiap ap sudu sudutt ko kotta, insya Allah akan selalu ada pemuda-pemuda
Isla Islam m yang yang sang sangat at bers bersem eman anga gatt berm bermai ain n di ’taman-taman
surga’
ini.
Di
pojok-pojok
masjid, di halaman aman berrump umput, di rumah-
147
ruma rumah, h, atau atau dima dimana na pun, pun, hadi hadiri rila lah h maje majeli lis s ilmu ilmu itu, itu, regukl reguklah ah sebany sebanyakak-ban banyak yaknya nya ilmu ilmu yang diajarkan di sana. Jika kita bel elu um bisa menikmati apa yang disa disamp mpai aika kan n ole leh h sang sang Ust Ustadz, adz, dudu duduk k saja saja.. Kare Ka ren na di sana sana meng mengal alir ir paha pahala la bagi agi ki kitta. Tentu saja lebih baik lagi jika kita bisa mengambil manfaat dari majelis ilmu tersebut. Duduk bersama orang-orang berilmu adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)
Jangan Jangan biarkan biarkan majelis-maj majelis-majelis elis laghwun (siasia)
malah
menjadi
tempat
favorit
kita.
Ter Terka kad dang ang saya saya mere merenu nung ng,, ke kena napa pa hamp hampir ir seti setiap ap peng pengaj ajia ian n juml jumlah ah pese pesert rtan anya ya hany hanya a ber erki kisa sarr sep sepuluh uluh samp sampai ai tig tiga puluh uluh ora rang ng,, tetapi konser musik yang jelas-jelas laghwun (bah (bahkan kan hara haram) m) mala malah h diha dihadi diri ri oleh oleh ra ratu tusa san n bahkan ribuan remaja. Mungkin inilah tandatanda akhir zaman. Ya Allah...
148
Keutamaan Menuntut Ilmu
”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (TQS. Al-Mujadilah: 11)
Aduhai, sungguh indah janji Allah itu. Semoga kita ki ta term termasu asuk k or orang ang-o -ora rang ng yang yang diti diting nggi gikan kan derajat oleh Allah. Karena itu, mari kita bersama berburu ilmu. Ia sedang terserak di seluruh
penjuru
mukminlah
bumi.
untuk
mengumpulkannya
Tugas
setiap
mencari
dan
menjadi
pemahaman yang mendalam.
149
sebuah
Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)
Ten Tentu tu ki kita ta masi masih h inga ingatt riwa riwaya yatt yang yang sang sangat at ser sering ing ki kita ta deng dengar arka kan n sew sewak aktu tu ki kitta masi asih dudu uduk di seko kollah dasar sar, bahwa di padang Mahs Ma hsy yar ke kela lak, k, ki kitta ak akan an mera merasa saka kan n pana panas s yang yang luar luar bia biasa memb memba aka kar. r. Kita ita juga uga aka kan n meng mengha hada dapi pi pers persid idan anga gan n di hada hadapa pan n Alla Allah. h. Alangkah sulitnya urusan pada saat itu, tetapi kecemasan saya seolah terjawab oleh hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim tersebut. Maka Maka Al Alla lah h akan akan memu memuda dahk hkan an jala jalann nnya ya ke surga...
Apak Apakah ah sec secar ara a otom otomat atis is jalan alan ki kita ta ke surg surga a akan menjadi mudah? Tentu saja tidak. Ada sebuah proses panjang yang tidak disebutkan Rasulullah
dalam
hadits
tersebut.
Hadits
ter terseb sebut tidak dak bisa isa dijad ijadiika kan n alas alasan an unt untuk bermalas-m s-malasan san
150
dala alam
beramal,
’yang
pent pentin ing g ka kan n beri berilm lmu? u?’’ Te Tent ntu u saja saja tida tidak k bisa bisa begitu. Dengan berilmu, kita akan mengetahui mana yang halal dan mana yang haram. Kita akan mengerti apa yang harus dilakukan dan apa yang mesti ditinggalkan agar kita bisa meraih surga.
Dengan
ilmu
itu,
kita
akan
mempersembahkan amal terbaik kepada Allah Subh ubhanah nahu wa Ta’ala. Jika kita menja njalani hidup dengan hal-hal yang diridhai oleh Allah, maka
kita
akan
memp memper erta tang nggu gung ngja jawa wabk bkan anny nya a Allah
nan nanti.
Insya
Allah,
bisa di
itulah
hada hadapa pan n maksud
dimudahkan jalan menuju surga. Rasul asulul ulllah juga uga sel elal alu u meny menyem eman anga gatti ki kitta untuk terus menuntut ilmu. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik
151
daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
Sekali lagi, hadits-hadits yang seperti ini tidak bisa
kita
jadikan
alasan
untuk
tidak
mend mendir irik ikan an shal shalat at sunn sunnah ah.. Te Tent ntu u saja saja le lebi bih h baik lagi jika kita terus menuntut ilmu, di saat yang sama kita juga mendirikan shalat sunnah seratus rakaat. Hanya saja, kita tidak boleh lupa dengan yang sat satu ini, ni, bahw ahwa nil nilai ibad ibadah ah seti setiap ap hamba amba terg tergan antu tung ng pad pada niat niatny nya. a. Ka Kare rena na itu itu dala dalam m menuntut ilmu, pastikan niat kita ikhlas untuk mendapatkan keridhaan Allah semata. Bukan untuk
menumpuk
ilmu,
apalagi
untuk
diba dibang ngga gaka kan n ke kepa pada da or orang ang lain lain.. Juga Juga buka bukan n untuk sekedar menghiasi penampilan kita di dalam majelis. Semoga saya dan kalian semua terhindar dari penyakit hati yang sangat berbahaya ini. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya kepada para ulama dan
152
untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis dan untuk menarik perhatian orangorang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka, neraka!. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
***
153
Percik 4: Bersegera
10. Benar dan Ikhlas 11. Secepat Hanzalah 12. Cerdas Beribadah
154
10 BENAR DAN IKHLAS Adza Adzan n
maghr aghrib ib
ber erku kum mand andang ang
meny menyu usur suri
celah-celah perumahan. Sementara Adul dan Jap Japri ri masi masih h dudu dudukk-du dudu duk k di je jemb mbat atan. an. Seja Sejak k habis ashar tadi, mereka duduk di sana sambil membicarakan
hal
yang
yang
tidak
berm berman anfa faat at.. Usta Ustadz dz Ahma Ahmad d le lewa watt di depa depan n mere mereka ka bers bersam ama a Titi Titin, n, anak anak gadis adisny nya a yang yang selama ini jadi pujaan hati Adul. Melihat hat Titin pergi ke Musha shalla, Adul pun ber erg gegas egas pulan ulang g ke ruma rumahn hny ya menga engamb mbiil kopiah dan sajadah. Dipacunya motor dengan kec ke cepat epatan an ting tingg gi. Sel elan ang g beber eberap apa a meni menitt, Adul sudah kembali ke jembatan tempat Japri menunggunya dengan wajah bingung. “Jap “Jap,, buru buruan an ke musha mushall lla, a, shal shalat at magh maghri rib! b!” ” Adul mengajak Japri segera pergi ke mushalla. Motor pun kembali melaju menuju mushalla. “ Allahuakbar !” Ustadz Ahmad menga ngangkat
155
takbiratul takbiratul ihram, diikuti oleh seluruh ma’mum
yang ada di belakang beliau, termasuk Adul dan Japri. Rukun demi rukun dijalankan Adul dan dan Japr Japri, i, meng mengik ikut utii ust ustadz adz Ahma Ahmad. d. Sampa ampaii tahi tahiya yatt akhir khir (ra (raka ka’’at ke kettiga) iga),, shal shalat at Adul Adul
masih
beres-beres
saja.
Tapi
yang
meng mengej ejut utka kan n adal adalah ah,, ke keti tika ka Usta Ustadz dz Ahma Ahmad d mengucapkan
salam
penutu utup
shalat,
dan
seluruh jama’ah mengikutinya, tiba-tiba Adul berd berdir irii lagi lagi,, pada padaha hall dia dia tida tidak k masbuk . Japri melongo melihat tingkah sahabatnya. Selesai Adul
sha shalat,
Japri
langs ngsung ung
mencec nceca arnya nya
dengan pertanyaan bertubi-tubi. “Dul, kamu shalat berapa raka’at?” “Emp “Empat at,, emang emang ke kenap napa? a?” ” jawa jawab b Adul Adul tanp tanpa a merasa berdosa. “Lho, shalat maghrib kan cuma tiga rakaat? Ngaco kamu!” Japri menepuk bahu Adul.
“Aku ini lagi semangat, tau! Kalo dalam kond ko ndiisi biasa, shalat maghrib emang tiga
156
rakaat. Tapi, sekarang kan aku lagi semangat, maka makany nya a ak aku u bikin jadi jadi empa empatt ra raka kaat at.. Biar Biar lebih afdhol!” Adul menghela napas sejenak, kemudian melanjutkan. “Lagian, yang jadi imam kan bapaknya Titin, kalo beliau lihat rakaat shalatku lebih banyak, kali aja beliau mau jadiin aku menantunya.” Adul masih senyum-senyum tanpa ada sedikit pun perasaan bersalah. *** Cerrita tadi memang terlalu ekstr Ce strim. Tapi set setidaknya nya,
cuku ukup
mewakili
car ara a
berpikir
seb sebagia agian n besa besarr umma ummatt Isla Islam m saat saat ini. ini. Liha Lihatt saja, banyak sekali saudara-saudara kita yang beribadah
tanpa
ilmu.
Melakukan
amalan
inilah, amalan itulah, padahal Allah dan RasulNya
tidak
pernah
menyuruh
kita
melakukannya. Seba Sebagi gian an ulam ulama a berp berpen enda dapa patt bahw bahwa a hukum hukum asal ibadah adalah haram. Artinya, sebelum
157
kita ki ta mene menemu muka kan n dali dalill yang yang meme memeri rint ntahk ahkan an ibadah tersebut, maka jangan dilakukan. "Barangsiapa yang mengada-ada di dalam urusan (agama) (agama) kami ini sesuatu yang bukan bersumber padanya, maka ia tertolak." (HR. al-Bukhari)
Ini Ini ber bertol tolak bel belak akan ang g deng engan huku hukum m awal benda.
An-Nabhani
berpendapat
bahwa
huku hukum m awal awal bend benda a adal adalah ah mubah, artinya sebelum kita menemukan dalil pengharaman suatu
benda,
maka
benda
itu
boleh
ibadah
adalah
dimanfaatkan. Nah,
karena
haram,
maka
hukum kita
awal
tidak
boleh
beribadah
sesu sesuka ka hati hati.. Ibad Ibadah ah ki kitta haru harus s disa disand ndar arka kan n pada dalil. Sebelum kita menemukan perintah untuk untuk mela melaku kukan kanny nya, a, maka maka hara haram m bagi bagi ki kita ta untuk
melakukannya.
Sebagai
contoh,
berdzikir sambil membakar kemenyan. Kalau kita tidak pernah menemukan dalil yang memerintahkannya, berarti aktivitas tersebut
158
haram dilakukan. Ibadah mahdhah itu itu urus urusan an hamb hamba a deng dengan an Allah
saja.
Karenanya,
hanya
Allah
yang
berhak menentukan bagaimana jenis ibadah, maup maupun un tekn teknis is-t -tek ekni nisn snya ya.. Shal Shalat at misa misaln lnya ya,, kita
tidak
akan
pernah
melakukannya,
sean seanda dain inya ya Alla Allah h tida tidak k meme memeri rint ntahk ahkan an dan dan nabi nabi tida tidak k menc mencon onto tohk hkan. an. Dan Dan ka kare rena na Alla Allah h tela telah h meme memeri rint ntahk ahkan, an, Rasul Rasulul ulla lah h juga juga tela telah h mencontohkan, maka tidak ada seorang pun dari kita yang mengingkari kewajiban shalat. Siapakah
yang
menentukan
teknis
pelaksanaan shalat? Ulama? Guru? Presiden? Atau siapa? Tentu saja Allah! Karena ini adalah urusan hamba dengan Allah saja. Begitu juga sebenarnya dengan ibadah-ibadah lainnya. Hanya Allah yang berhak menentukan jenis dan juga teknisnya. Karenanya, kita tidak berhak
membuat
aturan
sendiri
dalam
beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Jika kitta dapat info dari ulama bahwa sesua ki suatu
159
adalah ibada adah, maka kita harus cek dulu, dalilnya apa? Karena kalau tidak, bisa jadi itu hanya hawa nafsu si ulama belaka! Kalaupun bukan
hawa
nafsu,
mungkin
itu
cuma
kecerobohan si ulama yang bersangkutan. ”Barang siapa yang melakukan ibadah yang tidak pernah aku perintahkan, maka ia tertolak”. (HR. Muslim)
Agar Amal Tak Tersia
Ada
dua
syarat
diterimanya
amal,
yaitu
niatnya ikhlas, dan caranya benar. Niat adalah pangkal ibadah. Nabi mengatakan kita hanya
akan mendapatkan
apa yang kita
niatkan. Saat pergi berhijrah dari Makkah ke Madinah,
Nabi
mengingatkan
sahabat-
sahabatnya akan pentingnya niat ini. ”Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya,
160
maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya.” (Mutafaq ’Alaih)
Shalat maghrib empat rakaat yang dilakukan Adul tadi adalah contoh amal yang jelas tidak bisa
dikatakan
ikhlas.
Dia
shalat
karena
meli meliha hatt Titi Titin n jug juga shal shalat at.. Te Tent ntu u saj saja amal amal seper seperti ti ini ini tida tidak k ak akan an mend mendap apat atka kan n bala balasa san n pahala dari Allah. Kala Ka lau u ki kita ta beri beriba bada dah h (ata (atau u bera berama mal) l) ka kare rena na ingin mendapatkan pujian dari manusia, tentu saj saja ki kitta akan dapat pujian dari manus nusia. Tetapi kita hanya akan dapat itu saja, di akhirat kita tidak akan mendapatkan pahala apa-apa dari Allah. Bahkan ketika di akhirat kitta pro ki rote tes s pada ada Alla Allah h ka kare ren na ki kita ta mer merasa asa banyak amal, tapi tidak dapat pahala, maka mung mungki kin n Alla Allah h ak akan an menj menjaw awab ab,, “Iba “Ibada dahm hmu u
161
buka ukan untuk-Ku, tapi untuk si Titin, ambil pahalanya pada Titin”. Kalau ki kitta mengisi ceramah karena ingin mendapatkan
amplop,
maka
kita
akan
mendapatkannya. Tapi kita hanya akan dapat itu aja, tidak akan mendapatkan pahala. Amal kita hanya akan diterima jika memenuhi dua dua syar syarat at ters terseb ebut ut;; ik ikhl hlas as dala dalam m niat niat,, dan dan bena benarr dal dalam mela melaku kuka kann nnya ya.. Satu atu saja saja dar arii dua syarat ini tidak terpenuhi, maka amal kita tidak
akan
Walaupun
diterima amalnya nya
di
sisi
benar,
Allah
tetapi
SWT.
nia niatnya
kotor, maka kita akan menggigit jari saat hari pembalasan.
Begitu
juga
sebaliknya,
walaupun niatnya sesuci air zam-zam, tetapi caranya salah, kita juga akan menyesal di hari perhitungan. Sayang bukan? Karena itu mulai sekarang, mari kita cek amalan-amalan kita, apakah sudah memenuhi dua syarat tersebut ataukah belum? Ikhlas Yang Ikhlas.
162
Ada
seb sebagian
memaknai
kata
kallanga ka ngan ikhlas.
yang
keb ke bablasan
Menurut
mereka,
beri beriba bada dah h meng mengha hara rapk pkan an surg surga a itu itu tida tidakl klah ah ikhl ik hlas as.. Beri Beriba bada dah h ka kare rena na tak akut ut nera neraka ka juga juga tidak termasuk amalan yang ikhlas. Menurut mereka, ibadah yang diterima itu adalah ibad ibadah ah yang yang beba bebas s dari dari ke kein ingi gina nan n terh terhad adap ap surg surga a dan dan ke keta taku kuta tan n terh terhad adap ap nera neraka ka,, tapi tapi murni karena cinta pada Allah saja. Menurut ibnu Taimiyah, orang yang beribadah karrena ka ena tak akut ut pada ada ner nerak aka a saja saja itu itu diseb isebut ut Haruri, dan itu salah. Orang yang beribadah
karena pengen surga saja, disebut Murji’, dan itu juga salah. Orang yang beribadah karena cinta saja, disebut Zindiq, dan itu juga salah. Beribadah itu, kata ibnu Taimiyah, ah, harus karena kar ena ketiga ketiganya nya,, kar karena ena cinta, cinta, merind merindukan ukan surga, dan karena takut diceburkan ke dalam neraka. Itulah ibadah yang sempurna, itulah ikhlas! Sean Seanda dain inya ya
163
beri beriba bada dah h
kare ka rena na
meri merind nduk ukan an
surg surga a itu itu tida idak bole leh, h, lalu alu untu untuk k apa apa Alla Allah h menurunkan ayat ini?
“Dan bersegeralah kamu menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya lebih luas daripada langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa” (TQS. Ali ‘Imron: 133).
Bukankah dalam ayat di atas Allah menyuruh kita mengharapkan surga. Lantas kenapa ada manu manusi sia a yang yang deng dengan an somb sombon ongn gnya ya berk berkat ata a “Aku “Aku beri beriba bada dah h buka bukan n ka kare rena na ingi ingin n masu masuk k surga” Apakah beribadah karena takut akan neraka
164
jjug uga a dila dilarrang ang? Kalau alau begit egitu, u, apa apa gunan unany ya Allah menurunkan ayat yang mulia ini?
“Allah mengancam orang-orang munafik lakilaki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal” (TQS. At-Tawbah: 68)
Dari ayat itu, kita mengerti bahwa Allah menakut-na -nakuti
kita
dengan
neraka,
itu
per erta tand nda a Alla Allah h menyu enyuru ruh h ki kitta untu untuk k takut kut pada pada siks siksaa aann-Ny Nya. a. Nabi Nabi dan dan para para shah shahab abat at
165
jug juga a seri sering ng berk berkum umpu pull di mal malam hari hari untu untuk k ber ersa sam ma-sa a-sama ma menangis
meng mengin ing gat
ketakutan
nera nerak ka.
setiap
kali
Mer erek eka a mereka
meng mengin inga gatt siks siksa a Alla Allah. h. Samp Sampai ai-s -sam ampa paii ada ada seor seoran ang g shah shahab abat at yang ang terj terjun ungk gkal al ping pingsa san n ketika
ayat
padahal
tentang
ketika
itu
neraka dia
dibacakan,
sedang
shalat.
Bukankah mereka semua takut pada neraka? Lalu atas dasar apa Ahmad Dhani dan grupnya menyanyikan lagu ini “Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kutaat kepada-Nya?”
Jan Janga gan n takut kut kawan awan.. Ber eriibadah adahla lah h ka kare rena na meng mengha hara rapk pkan an surg surga, a, beri beriba bada dahl hlah ah ka kare rena na takut neraka. Tapi jangan lupa, beribadahlah juga karena cinta kita pada ada-Nya. Deng engan begitu, sempurnalah keikhlasan kita. Ikhlas dalam Keterpaksaan
Ada pernyataan menarik mengenai ikhlas dan terpaksa. sa.
166
”Lebih
baik
berinfaq
seribu
dengan keikhlasan, daripada sejuta tapi tidak tidak ikhlas ikhlas”. Kalimat tersebut jelas benar.
Sebag ebagai aim mana ana tel telah ki kitta pel pelajar ajarii ber bersama sama,, bahwa Allah hanya menerima amal-amal yang ikhlas dan benar, meskipun itu kecil. Dan Allah tida tidak k ak akan an mene meneri rima ma amal amal-a -ama mall yang yang tida tidak k ikhlas, meskipun itu besar. Yan Yang g menja enjad di masal asalah ah adal adalah ah,, ka katta ikhl khlas dalam
kalimat
sebagai
rela.
tersebut Sehi Sehing ngga ga
sering
dimaknai
kali alimatn matnya ya
leb le bih
seri sering ng dipa dipaha hami mi begi begini ni;; le lebi bih h baik baik beri berinf nfaq aq seribu dengan kerelaan, daripada sejuta tapi tidak rela. Huzaifah ibnul Yaman telah mengajarkan kita tentang ikhlas dalam keterpaksaan. Di tengah perang Ahzab, saat malam mencekam kedua belah pasukan, Rasulullah sedang beristirahat bersama
para
mengumpulkan
shahabatnya. para
shahabatnya
Beliau untuk
menyampaikan sesuatu. ”Siapa yang akan pergi ke perkemahan Abu
167
Sufy Sufyan an dan dan tema temann-te tema mann nnya ya,, dan dan ke kemb mbal alii untuk
mengabarkan
kepadaku?” sha shahabat
keadaan
Rasulullah
yang
tengah
mereka
menyeru
pada
meringkuk
kar are ena
dingin, lelah dan lapar. Kedinginan, membuat uat
kelelahan
para
dan
shahabat
kelaparan
engg nggan
menja njadi
orang yang dimaksud. Bayangkan saja, dalam lela le lah h yang yang meny menyik iksa sa,, ding dingin in yang yang menu menusu suk k dan
lapar
yang
melilit,
mereka
harus
mera meramb mbat at diam diam-d -dia iam, m, ke kemu mudi dian an masu masuk k ke dala dalam m perk perkem emaha ahan n Abu Abu Sufy Sufyan. an. Me Meng ngup upin ing g pembicaraan
mereka
perkemahan
Rasulullah
dan
kembali
dalam
ke
keadaan
selamat, siapa yang mau melakukan itu? Tak Tak ada ada yang yang menj menjaw awab ab seru seruan an Rasu Rasulu lull llah. ah. Rasul lalu melanjutkan perkataannya, ”Siapa yang yang ber ers sedi edia, ak aku u aka kan n memi memint nta a kepad epada a Allah agar menjadikannya karibku di surga.” Masih tak ada yang bersuara. Semuanya hanya nya
168
diam
dalam
ringkukannya.
Hingg ngga
akhirnya
Rasulullah
menyebutkan
nama
seseorang. ”Di mana Huzaifah?” ”Say ”Saya a di sini sini,, Ya Rasul sulalla allah. h.” ” Jawa Jawab b ora rang ng yang yang dipa dipang nggi gill nama namany nya. a. Me Mesk skip ipun un ding dingin in,, lelah dan lapar sedang menyi nyiksan sanya, jika Rasulullah telah memanggilnya, tentu ia tidak mempuny unyai
pilihan han
lain
sel ela ain
memenuhi uhi
panggilannya.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
169
urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab: 36)
“Huzaifah,
pergi
dan
masuklah
ke
perkem perkemaha ahan n mereka mereka.. Lihat Lihat apa apa yang yang mereka mereka kerjakan
dan
jangan
melakukan
apapun
hingga kau kembali ke tempat ini!” Dalam
keadaan
mengantuk,
dingin
berat, dan
malas, lapar,
lelah, Huzaifah
terpaksa berangkat. Diam-diam ia merambat
melalui parit. Ia masuk ke dalam perkemahan Abu
Sufyan
dan
pasukannya.
Kemudian
mengendap ke kawasan tenda utama. Saat itu Abu Abu Sufy Sufyan an seda sedang ng berb berbic icar ara a deng dengan an par ara a petinggi Quraisy. Ujian sebenarnya justru terjadi di sini. Di saat dia mend mendap apat atka kan n jar jarak yang ang sang sangat at deka katt dengan Abu Sufyan, tanpa ada sesuatu pun yang menghal halangi ngi keduanya. Jika saja ia diam diam-d -dia iam m mere merent ntan angk gkan an busur busurny nya, a, takk takkan an ada yang tahu, dan takkan ada yang sempat melindungi Abu Sufyan dari kejaran panahnya.
170
Ujian sebenarnya adalah ketika hatinya ingin melakukan
sebuah
membunuh
Abu
tindakan
Sufyan
si
heroik, gembong
kekufuran. Tetapi ia ingat pesan Nabi untuk kembali
dalam
Mengingat
keadaan
itu,
mengurungkan
hidup-hidup.
Huzaifah niatnya
untuk
terpaksa
menjadi
pahlawan. Perlahan dia menjauh, menyelinap melalui
parit
untuk
kembali
menemui
Rasulu Rasululla llah h untuk untuk menyam menyampai paikan kan kabar kabar yang yang tadi dilihat dan didengarnya. Ikhlas
tak
berarti
selalu
dalam
kerelaan.
Justr Justru u berama beramall dalam dalam keterp keterpaks aksaan aan memili memiliki ki nilai yang lebih besar dibandingkan jika kita melakukannya
dalam
kelapangan.
Apa
sulitnya berinfaq seratus ribu bagi orang yang berpenghasilan dua juta perbulan? Tetapi bagi saud saudar ara a ki kita ta yang yang berp berpen engh ghas asil ilan an diba dibaw wah lima ratus ribu, tentu itu menjadi sesuatu yang sangat berat. Justru, pada keterpaksaan itulah nilai lebihnya.
171
Jik Jika a ka kare rena na mera merasa sa terp terpak aksa sa ke kemu mudi dian an dia dia mengur mengurung ungkan kan niatny niatnya a berinf berinfaq, aq, tentu tentu tidak tidak akan ak an mend mendap apat atka kan n apa-ap a-apa a sel selain ain pahal ahala a berniat. Tetapi, jika dalam kesempitan itu ia mema memaks ksa a diri diriny nya a untu untuk k beri berinf nfaq aq,, tent tentu u itu itu lebih baik baginya. Apa Apa susa susahn hny ya bang angun tahaj ahajju jud d bag bagi ora rang ng yang telah terbiasa. Tetapi bagi saudara kita yang baru belajar, sep seperti say saya, tentu itu menj menjad adii sang sangat at ber erat at.. Hanga angattnya nya sel selimut imut,, lela le lapn pnya ya tidu tidur, r, dan ding dingin inny nya a suhu suhu di luar luar,, membuat
siapapun
merasa
sangat
berat
untu ntuk bangun dan mengambil air wudhu. hu. Mana yang lebih baik ketika itu, apakah memilih kembali masuk ke dalam hangatnya selimut, dan itu ringan. Atau memaksakan diri untuk bangun dan mengambil air wudhu dala dalam m ke kead adaa aan n menga mengant ntuk uk dan dan ke kedi ding ngin inan an,, dan itu sangat berat. Tentu, akan lebih baik jika kita memilih yang kedua.
172
”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah 216)
Jik Jika a beri beriba bada dah h dala dalam m ke kete terp rpak aksa saan an adala dalah h keliru, tak usah berjihad saja. Jihad itu berat, jihad itu tak pernah kita sukai. Siapa di antara
173
kita yang menyukai darah berceceran, tangan dan kepala bergelimpangan, kuda-kuda mati ters tersun ungk gkur ur,, anak anak-a -ana nak k dan dan wani wanita ta dita ditawa wan, n, sia siapa yang suka ka? ? Tentu tidak ada. Tetapi apak apakah ah ka kare rena na ke keti tida daks ksuk ukaa aan n ki kita ta terh terhad adap ap semua itu membuat kita enggan berjihad? Jihad tetaplah perintah Allah yang diwajibkan atas
semua
Muslim.
Meskipun
semuanya
merasa berat, benci, muak dengan anyir darah,
dan
ngeri
dengan
mayat
bergel bergelimp impang angan, an, semua semua Mukmin Mukmin yang yang shalih shalih pasti akan memaksakan diri untuk pergi ke medan jihad, meski berat.
174
”Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat , dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. AtTaubah: 41)
Ah, berbic berbicara ara tentan tentang g ikhlas ikhlas memang memang berat, berat, apalagi mengamalkannya. Makna ikhlas yang khas Islam telah dicampur-aduk dengan cara pandang Yunani dan India tentang ketulusan. Alan Alangk gkah ah le lebi bih h baikn aiknya ya jika jika ki kitta mema memakn knai ai ikhlas, sebagaimana Allah memerintahkannya, atau
sebagaimana
Rasulullah
shahabat memahaminya. ***
175
dan
para
11 SECEPAT HANZALAH Secepat Hanzalah
Perang
Uhud
kekalahan
baru
dari
saja
berakhir
dengan
pihak
ummat
Islam.
Keti Ke tida dakt ktaa aata tan n pasuk pasukan an pema pemanah nah di punc puncak ak bukit
Uhud,
menjadi
perantara
utama
kekal kek alahan ahan itu. itu. Sebelu Sebelumny mnya, a, pasuka pasukan n Muslim Muslim telah berhasil memukul mundur pasukan kafir yang dipimpin oleh Khalid bin Walid, waktu itu dia
masih
kafir.
Para
Mujahidin
segera
mengambil ghanimah yang ditinggalkan oleh pasu pasuka kan n Khal Khalid id yang yang ko koca carr-ka kaci cir. r. Dari Dari atas atas punc puncak ak Uhud Uhud,, pasu pasuka kan n pema pemana nah h berl berlar arii ke bawah untuk ikut berebut ghanimah, karena merasa
telah
berhasil
memenangkan
pertempuran. Khalid bin Wa Wali lid, d, yang ang ke kela lak k masu masuk k Isla Islam, m, melihat
peluang
untuk
memutar
balik
kead ke adaa aan. n. Bers Bersam ama a pasuk asukan anny nya, a, ia berj berjal alan an
176
memutari bukit Uhud dar arii arah belakang, ng, tanpa sepengetahuan kaum Muslimin. Setelah berhasil menguasai bukit Uhud, mereka pun berhasil menguasai keadaan. Dari atas bukit Uhud
pasukan
Khalid
menghujani
kaum
Muslim Muslimin in dengan dengan anak-a anak-anak nak panah. panah. Keada Keadaan an berbalik, kini kaum Muslimin yang kocar-kacir. Perang
berakhir
dengan
kemenangan
di
tangan ka kau um kafir, di tanga ngan Khalid yang terkekeh bangga. Tak ada yang tahu bahwa di kemudian
hari,
Khalid
inilah
yang
akan
memenangkan kaum Muslimin dalam perang Mu’tah dan banyak pertempuran lainnya. Tatkala
perang
usai,
kaum
muslimin
meng menghi himp mpun un jasad asad para para syuh syuhad ada a dan dan ak akan an mengub menguburka urkanny nnya, a, mereka mereka kehila kehilanga ngan n mayat mayat Hanz Hanzhal halah. ah. Sete Setela lah h menc mencar arii ke kesa sana na ke kema mari ri,, mereka mendapatkannya di sebuah gundukan tana tanah h yang yang masi masih h meny menyis isak akan an guyu guyura ran n air air disana.
177
Rasulullah
shallallahu
mengabarkan bahwa
kepada
malaikat
‘alaihi para
wassalam shahabatnya
sedang
memandikan
jjas asad adny nya. a. Lalu Lalu beli beliau au bers bersab abda da,, “Tanyakan kepada
keluarganya,
ada
apa
dengan
dirinya?”
Sesampai di rumah isteri Hanzalah, para shahabat
menyampaikan
maksud
kedat kedatang angann annya ya.. Ister Isterin inya ya berc bercer erit ita a tent tentang ang apa
yang
kemarin
dialaminya
bersama
suaminya. ”Saat hari bermulanya perang Uhud, aku dan Hanzalah
baru
saja
menikah.
Saat
kami
sedang zafaf (ma (malam pertama), dari luar terd terden enga garr seru seruan an pera perang ng Uhud. hud. Me Mend nden enga garr ser seruan uan jiha jihad d, suam suamiiku seg seger era a mel elep epa ask skan an pelukanku
dan
kemudian
mengambil
peralatan perangnya. Dia kemudian bergegas menuj menuju u para para shaha shahaba batt yang yang teng tengah ah bersi bersiap ap menuju medan perang, tanpa sempat mandi jinabah.”
178
Subhanallah,
membuat uat
bersegera,
Hanzalah
itulah
mend endapat
yang
kemuliaan
dimandikan malaikat. Seolah, Hanzalah telah menjadi menjadi wujud nyata dari surah Ali Imran ayat 133 berikut ini;
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”(QS. Ali ’Imron: 133)
Bersegeralah. memerintahkan
Karena kita
Allah untuk
tak
hanya
melakukan
keb ke baika aikan, n, tet tetapi api juga uga meme memeri rint ntah ahk kan ki kita ta untuk segera melakukan kebaikan. Tak harus menunggu
179
momen,
tak
harus
menunggu
tahu tahun n depa depan, n, ming minggu gu dep depan, an, atau atau seke sekeda darr nant nantii sore sore.. Tida Tidak. k. Sekar Sekarang angla lah h kebai kebaika kan n itu itu harus dilakukan. Bersegeralah. Kebaikan Tak Pernah Menunggu
Seringkali kita menunda melakukan kebaikan deng dengan an alas alasan an yang yang inda indahh-in inda dah. h. Bias Biasan anya ya,, berbagai macam argumen yang sangat kuat kitta ajuk ki ajukan an untu untuk k menun enund da ke keb baik aikan. an. Dan Dan bias biasan anya ya juga juga,, ar argu gume men n itu itu dihi dihias asii deng dengan an kata ka ta-k -kat ata a yang yang sang sangat at kl klas asik ik;; makl maklum um ak aku u belum dapat hidayah. ”Aku sih tau aja bahwa cewek itu wajib nutup aurat, tapi aku masih belum dapat hidayah...” kalim kalimat at itu itu serin seringk gkal alii saya saya deng dengar ar dari dari para para wanita yang malas menutup auratnya dengan ala alasan san bel belum dap dapat hida hiday yah. ah. Pad Padahal ahal ak akal al adalah hidayah terbesar yang diberikan Allah kepada setiap insan. Kalau begitu, sama saja dia dia tela telah h meng mengat atak akan an ”Ma Makl klum um,, ak aku u masi masih h belum punya akal...”
180
Sela Selain in hida hidaya yah, h, masi masih h begi begitu tu bany banyak ak alas alasan an lain yang ang sering diajukan unt untuk menun nunda melaksanakan kebaikan. Ada yang menunggu momen, ada yang menunggu syarat, dan ada yang menunggu wangsit. Yang terakhir itu sih bisa-bisa saya saja.:p Menu Me nung ngg gu mome momen, n, mis misalny alnya a mome momen n usia, sia, ulang tahun, kenai naikan kel ela as, atau (maaf) kemati kematian an or orang angtua tua.. Nanti Nanti sajala sajalah h taubat taubatnya nya,, kalau sudah tua. Nanti aku akan berkerudung kalau naik kelas. Nanti aku akan shalat kalau oran or angt gtua ua udah udah meni mening ngga gall ke kedu duan anya ya.. Diaku Diakuii atau atau tida tidak, k, seba sebagi gian an di anta antara ra ki kita ta mung mungki kin n per erna nah h
mel melakuk kukanny annya, a,
mung mungki kin n
ter erma masu suk k
saya. Tentang ini, Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz tela telah h meng mengaj ajar arka kann nnya ya ke kepa pad da ki kita ta mela melalu luii per erca caka kap panny annya a
deng engan
ayahn yahny ya,
khali halifa fah h
yang sangat terkenal itu. Saat Umar bin Abdul Aziz merasa begitu lelah setelah setengah harian menghadapi berbagai
181
pengaduan rakyatnya. Rasa lelah dan kantuk yang yang begi begitu tu bera berat, t, ra rasa sany nya a tak tak mamp mampu u lagi lagi dita ditaha han. n. Ingi Ingin n rasan asanya ya sege segerra mere mereba bahk hkan an badan badan untuk untuk mengis mengistir tirahat ahatkan kan seluruh seluruh jasad jasad dan fikiran. ”Ap ”Apa yang ang ka kau u laku lakuka kan n ayah ayah?” ?” tanya anya sang ang putera. ”Aku ”Aku ingi ingin n beri berist stir irah ahat at seben sebenta tar, r, ak aku u terl terlal alu u lelah.” jawab Umar. ”Tapi rakyatmu masih banyak yang menunggu untuk kau selesaikan urusannya,” ”Nan ”Nanti ti ak aku u aka kan n mene menemu muii mer erek eka a sel elep epa as zhuhur.” Umar berjanji. ”Tapi, apakah ayah yakin masih hidup hingga zhuhur nanti?” perkat perkataan aan anakny anaknya a terseb tersebut ut membua membuatt Umar Umar bin Abdu Abdull Aziz Aziz terh terhen enya yak. k. Sege Segera ra ia bang bangki kitt
dan menemui rakyatnya. Segera.
182
Terimakasih wahai Umar dan puteramu yang hebat. Kalian berdua telah mengajarkan pada kam ka mi
tent entang
pent entingnya nya
meny enyegerakan
kebaikan. Karena kami pun betul-betul tidak tahu tahu ka kapa pan n malai malaika katt Alla Allah h ak akan an menj menjem empu putt kami. Sahabat,
kita
bisa
saja
bertekad
untuk
meng mengam amal alkan kan ke kebe bena nara ran n tahu tahun n depa depan n saat saat usia usia gena genap p dua dua pulu puluh h tahun ahun.. Kit Kita juga juga bisa bisa memi memili lih h untu untuk k mela melaku kuka kann nnya ya bula bulan n dep depan, an, minggu ini, atau bahkan nanti sore. Kita bisa saja
memilih
itu
semua.
Tapi
kumohon
sebelumnya, jawab satu pertanyaan ini saja, apakah kita yakin bahwa kita akan menemui waktu yang kita maksud? Apakah kita yakin masi masih h bisa bisa meng menghe hemb mbus usk kan nafas afas hing hingg ga tahu tahun n depa depan, n, bula bulan n depa depan, n, ming minggu gu depa depan, n, atau sekedar sampai nanti sore? Siapa yang tahu, malaikat maut menghampiri kitta di saa ki aatt ki kitta bel elum um sempa empatt mel elak aku uka kan n kebaikan
183
yang
kita
tunda
tersebut?
Karenanya, tentu tak ada pilihan lain bagi kita, selai selain n sege segera ra meng mengam amal alkan kan apa apa yang yang tela telah h diperintahkan
oleh
Allah
dan
Rasul-Nya
kepada kita. Sekaranglah saatnya kita mulai menutup
aurat,
bukan
besok
atau
lusa.
Seka Sekara rang ngla lah h saat saatny nya a ki kita ta memul memulai ai menj menjag aga a perut kita dari zat-zat yang haram dan tidak thayyib.
Sekaranglah
saatnya
kita
meng menghi hind ndar arii berd berdua uaan an deng dengan an yang ang buka bukan n mahram
kitta. ki
Sekarang anglah
waktunya
kitta ki
melakukannya. Sekaranglah, bersegeralah. ”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”(QS. Ali ’Imron: 133) ***
184
12 CERDAS BERIBADAH Disad Disadar arii atau atau tida tidak, k, sebe sebena narn rnya ya ki kita ta teng tengah ah memb membic icar arak akan an sesu sesuat atu u yang yang berk berkai aitt-kai kaita tan n anta antara ra masi masing ng-m -masi asing ng judu judul. l. Di bawa bawah h judu judull Agar Amal Tak Tersia, kita telah belajar bers bersam ama a tent tentan ang g syar syarat at dite diteri rima many nya a suat suatu u amal, yaitu ikhlas dalam niat dan benar dalam cara cara meng mengam amal alka kann nny ya. Kita Kita juga juga menc mencob oba a kemba kembali li melu meluru ruska skan n makna makna ik ikhl hlas as yang yang ki kini ni tela telah h terc tercam ampu purr baur baur deng dengan an cara cara pand pandan ang g para
filosof
Yunani,
Persia
dan
India.
Kemudian di bawah judul Secepat Hanzalah, kita
berbincang
tentang
pentingnya
meny menyeg eger erak akan an amal amal kebai kebaika kan, n, dan dan tent tentan ang g berbahayanya menunda kebaikan. Nah, insya Allah di bawah judul Cerdas Beribadah ini, kita
akan bercengkrama bersama tentang hal-hal yang harus kita lakukan manakala berhadapan pada dua kewajiban yang berbenturan, atau antara
kewajiban
dengan
Semoga Allah memudahkan.
185
yang
lainnya.
Saat Harus Memilih
Adalah fitrah dari setiap kita, untuk memilih apa yang kita sukai dan meninggalkan yang selainnya. Dalam Islam yang kita genggam ini, pilihan kita bukanlah pada apa yang kita sukai dan apa yang kita benci. Tidak kawan. Di sini kita diberikan pilihan untuk mengerjakan yang waji wajib b dan dan meni mening ngga galk lkan an yang yang hara haram, m, atau atau seb sebalikny knya
mengerjaka kan n
yang haram
dan
meninggalkan yang wajib. Dan setiap pilihan pasti akan dipertanggungjawabkan. Insya Allah, setiap kita; saya dan kalian, sudah
sam sama-sa a-sama ma mem memaham ahamii
huku hukumm-hu huku kum m
apa apa
saj saja yang dike ken naka kan n ata atas perbuat uatan kita, mungkin itu wajib, mungkin sunnah, mubah, makruh atau haram. Hanya ada lima itu saja huku hukum m atas atas perb perbua uata tan n ki kita ta.. Tida Tidak k ada ada satu satu pun dar arii per erb buat uatan ki kitta yang ang tidak dak ter erka kait it dengan salah satu dari lima hukum tersebut. Kare Ka rena nany nya, a, tida tidak k ada ada perb perbua uata tan n yang yang tida tidak k
186
ada
hukumnya,
selama
ada
fakta
perbuatannya. Hukum shalat dan puasa jelas wajib. Hukum menghafal
al-Quran
jelas
sunna nnah.
Hukum ukum
duduk, berdiri, berbaring, dan berjalan tanpa ada maksud untuk beribadah atau bermaksiat, juga
jelas
mubah.
Hukum
makan
sambil
berlari, jelas makruh. Dan hukum berzina jelas hara haram. m. Apap Apapun un perb perbua uata tan n ki kita ta,, past pastii terk terkai aitt dengan salah satu hukum tersebut. Tidak ada perbuatan
yang
tidak
atau
belum
ada
hukumnya. Lalu bagaimana hukum menonton tivi sambil tert tertid idur ur? ? Jika Jika saya saya yang yang dita ditany nya, a, maka maka saya saya akan menjawab tidak ada hukumnya. Hukum hanya
dikenakan
atas
perbuatan
yang
memang ada faktanya. Apakah menonton tivi sambil
tertidur
ada
faktanya?
Jika
kita
menonton, pastilah tidak sedang tertidur. Dan jika kita tertidur, pasti tidak bisa menonton.
187
Jadi
menonton
sambil
tertidur
tidak
ada
faktanya, karena itu tidak ada hukumnya. Jik Jika a ki kita ta suda sudah h mema memaha hami mi bers bersam ama a bahw bahwa a setia setiap p perb perbuat uatan an ada ada hukum hukumny nya, a, tent tentu u ki kita ta akan mengerjakan yang wajib dan sunnah saja dan boleh mengerjakan yang mubah. Makruh juga
boleh
menyebabkan
dikerjakan, kita
karena
berdosa
tidak ketika
mela melakuk kukan annny nnya, a, teta tetapi pi ak akan an berp berpah ahal ala a jika jika meni mening ngga galk lkan anny nya. a. Kar aren ena a itu, itu, mesk meskii bole boleh h saja melakukan yang makruh, tetap saja meninggalka kan nnya nya menghabiskan
adalah waktu
lebih untuk
baik.
Rugi
melakukan
sesuat sesuatu u jika jika mening meninggal galkan kannya nya mendap mendapatk atkan an paha pahalla. Yang Yang tida tidak k bole boleh h dike dikerj rjak akan an sedi sediki kitt pun adal adalah ah yang yang hara haram, m, ka karrena ena pasti sti ki kita ta akan
mendapatkan
dosa
ketika
melakukannya, dan akan mendapatkan pahala jika mampu meninggalkannya di saat godaan menghampiri.
188
Ada awlawiyatul-’amal
dala dalam m
pemb pembah ahas asan an
fiqih, ar arti tiny nya a prio priori rita tas s perb perbua uata tan. n. Perb Perbua uata tan n
mana yang harus didahulukan dan mana yang harus diakhirkan. Perbuatan mana yang harus dikerjakan dan harus ditinggalkan. Nah, fiqih memb membah ahas asny nya a
dala dalam m
fiqh
pri rior orit itas as,,
(fiqh
awlawiyat ). ).
Memi Memili lih h Dua Dua Perb Perbua uata tan n deng dengan an Huku Hukum m Berbeda
Jika
dalam
satu
kesempatan
ada
dua
perbuatan yang harus kita pilih salah satunya, mana yang lebih kita dahulukan jika yang satu waji wajib b dan dan satu satuny nya a sunn sunnah ah? ? Te Tent ntu u ki kita ta ak akan an mendahulukan
yang
suatu
kita
malam
wajib. terlalu
Misalnya nya, lelah
jika
sehingga
terl terlup upa a shal shalat at isya isya sebe sebelu lum m tidu tidur, r, dan bar aru u bang bangun un menj menjel elang ang shub shubuh uh.. Kita Kita ingi ingin n shal shalat at tahajjud dan juga kita harus shalat isya, maka yang
didahulukan
adalah
shalat
isya,
meskipun setelah itu kita tidak sempat shalat taha tahajj jjud ud.. Jang Jangan an seba sebali likny knya, a, shal shalat at taha tahajj jjud ud
189
didahulukan, setelah itu tidak sempat shalat isya. Ini prioritas yang keliru. Atau Atau mung mungki kin n kita per erna nah h hany hanya a memi emiliki liki uang sepuluh ribu saat shalat jum’at. Tentu kita ingin menginfaqkan uang yang kita punya itu untuk masjid. Lalu, kita memasukkan uang sepuluh ribu satu-satunya itu ke dalam kotak infa infaq q yang yang died diedar arka kan n peng pengur urus us masj masjid id.. Itu Itu adalah sebuah keikhlasan dalam keterpaksaan seperti yang kita bahas di bagian sebelumnya. Ten Tentu tu meru merup pak akan an suat suatu u amal mal yang ang sang sangat at besar nilainya di sisi Allah. Usai shalat jum’at, seorang shahabat datang dengan wajah cemas. ” Akhi, ana betul-betul perlu uang untuk beli makan, sejak tadi pagi ana belum makan karena tidak punya uang.
Bole Boleh h tida tidak, k, ana ambi ambill piut piutan ang g ana sama antum yang yang sepu sepulu luh h ribu ribu ke kema mari rin? n?” ” deng dengan an
wajah tanpa dosa, kita menjawabnya santai, ”Waduh, afwan akhi, tadi sudah ana infaqkan
190
ke masjid. Dan sekarang ana juga sudah tidak punya uang lagi.” Berinfaq
hukumnya
adalah
sunnah,
sed sedangk angkan an mel melunas unasii hut hutang ang adal adalah ah waji ajib. Cerita tadi adalah contoh hal yang tidak boleh terjadi dalam kehidupan kita sebagai Muslim. Seba Sebaga gaii Musl Muslim im,, tent tentu u ki kitta ak akan an meme memenu nuhi hi kewajiban-kewajiban melakukan
hal-hal
kita,
baru
sunnah.
berpikir Sehingga,
memb membay ayar ar huta hutang ng haru harus s le lebi bih h diut diutam amak akan an ketimbang berinfaq. Memi Memili lih h Dua Dua Perb Perbua uata tan n deng dengan an Huku Hukum m Sama
Jika berbenturan antara dua perbuatan yang memi memili liki ki ting tingka katt huku hukum m berb berbed eda, a, mema memang ng muda mudah h bagi agi kita ita untu untuk k memi memillih yang ang lebih ebih baik baik di anta antara ra ke kedu duan anya ya.. Anta Antara ra waji wajib b dan dan sun sunnah nah, tentu kita memi emilih wajib. Antar ara a sunnah
dan
mubah,
pastilah
kita
mend mendah ahul uluk ukan an yang yang sunna sunnah. h. Anta Antara ra muba mubah h dan makruh, sud sudah tentu ntu kita menga ngambil
191
yang mubah dan meninggalkan yang makruh. Apalagi jika ada pilihan yang haram, sekuat apapun
kita
pasti
akan
meninggalkan
keharaman tersebut. Itu memang lebih mudah. Tetapi, bagaimana jika benturan itu terjadi antara dua perbuatan yang memiliki tingkatan hukum sama, seperti wajib dengan wajib, sunnah dengan sunnah, mubah
dengan
mubah,
makruh
dengan
makr makruh uh dan dan hara haram m deng dengan an hara haram? m? Disi Disini nila lah h pusingnya. Insya Allah disini kita akan belajar bers bersam ama a tent tentan ang g itu itu semu semua. a. Semo Semoga ga Alla Allah h melapangkan dada kita semua untuk melihat yang
benar
itu
benar
dan
kuat
untuk
mengambilnya. Insya Allah. Sunn Sunnah ah deng dengan an Sunn Sunnah ah,, Muba Mubah h deng dengan an Mubah
Jika pilihannya antara sunnah dengan sunnah atau mubah dengan mubah, kita tidak akan terlalu ribet memilihnya. Tinggal tentukan saja mana yang paling kita sukai, atau mana yang
192
paling besar manfaatnya. Atau jika (mungkin) meng mengan andu dung ng mudh mudhar arat at,, maka maka pili pilihl hlah ah yang yang paling kecil mudharatnya. Haram dengan Haram
Jik Jika a pili piliha hanny nnya a hara haram m deng dengan an haram haram,, maka maka jan janga gan n samp sampai ai ki kita ta memi memili lih h sala salah h satu satuny nya. a. Bagaimanapun
kita
wajib
meninggalkan
kedu ke duan anya ya.. Dala Dalam m hal hal ini, ini, tida tidak k berl berlak aku u lagi lagi mana yang paling besar manfaatnya ataupun yang yang pali aling keci ecil
mud mudhar arat atny nya. a. Besarn sarnya ya
manf manfaa aatt tida tidak k ak akan an memb membua uatt sesua sesuatu tu yang yang hara haram m menj menjad adii bole boleh h dila dilakuk kukan an.. Begi Begitu tu pun pun dengan kecilnya mudharat, tetap tidak akan membuat sesuatu yang haram menjadi boleh dilakukan. Hukum Allah tidak bisa dikalahkan oleh manfaat atau mudharat, karena manfaat dan mudharat yang tampak hanyalah menurut sudut
pandang
manusia
saja.
Padahal
manu manusi sia a tida tidak k meng menget etah ahui uiny nya, a, hany hanya a Alla Allahhlah yang Maha mengetahui.
193
”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.” (QS. Al-Baqarah 216)
Jika
dihitung
dari
aspek
manfaat
dan
mudh mudhar arat at,, tent tentu u pera perang ng ak akan an meni menimb mbul ulka kan n banyak mudharat dan sedikit manfaat dalam pandangan gedung
manusia.
yang
Lihat
terbakar,
saja
gedung-
darah
yang
berc bercec ecer eran an,, maya mayatt berg bergel elim impa pang ngan, an, ke kepa pala la yang terlepas dari badannya, tentu semua itu tidak bisa dikatakan sebagai manfaat, bukan? Sesedikit pandang
apapun
’manfaat’
manusia,
dalam
sebanyak
sudut apapun
’mud ’mudha hara rat’ t’ dala dalam m sudu sudutt pand pandan ang g manus anusia ia,, hukum
jihad
tetaplah
wajib,
tidak
akan
ber erg geser eser menj enjadi adi mub mubah, ah, makr makruh uh apal apalag agii haram. Begitu juga dengan khamar,
194
”Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ’Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya’.”(QS. AlBaqarah: 219)
Di kutub utara, dengan suhu dingin yang meng menggi gigi gitt tula tulang ng,, tent tentu u memi meminu num m kham khamar ar akan
mendatangkan
manf anfaat
yang
besar
untuk untuk mengha menghanga ngatka tkan n badan. badan. Sebaga Sebagaim imana ana kata Allah, ’beberapa manfaat bagi manusia’, tetapi tetapi manfaa manfaatt itu tidak tidak menjadi menjadikan kan perkar perkara a yang yang hara haram m menj menjad adii hal halal, al, atau atau perb perbua uata tan n yang yang hara haram m menj menjad adii muba mubah. h. Tida Tidak! k! Huku Hukum m
195
Allah tidak akan bergeser oleh manfaat dan mudhar mudharat. at. Haram Haram tetapl tetaplah ah haram, haram, sebanya sebanyak k apapun manfaat yang didapat darinya. Karena itu jika terjadi bentu nturan dua buah perbuatan yang sama-sama haram, kita tidak bole boleh h memi memili lih h satu satu pun pun dari dariny nya, a, mesk meskip ipun un paling sedikit mudharatya atau paling banyak manfaatnya.
Mungkin
merenungkannya,
kita
karena
perlu
seringkali
kita
mela melaku kuka kann nnya ya,, bahk bahkan an atas atas nama nama dakw dakwah ah.. Karena itu bagi diri ini, segeralah berbenah. Lupakan
manfaat
dan
mudharat
dari
per erb buat uatan har haram. am. Kar aren ena a All Allah le leb bih tahu ahu akan ak an apa apa yang yang memb membaw awa a manf manfaa aatt dan dan apa apa yang membawa mudharat.
196
”...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah 216)
Wajib dengan Wajib
Di ant antar ara a semu semua a pili piliha han, n, yang ang pali paling ng bera beratt bagi
kita
kewajiban.
adalah Jika
memilih
kita
di
memiliki
antara
dua
kesempatan
untuk untuk mela melaku kukan kan ke kedu duan anya ya,, tent tentu u ki kita ta ak akan an melakukannya.
Tetapi
jika
kita
hanya
berke berkesem sempa pata tan n meng menger erja jaka kan n sala salah h satu satuny nya a dan dan meni mening ngga galk lkan an yang yang lain lainny nya, a, maka maka fiqh awlawiyat kembali harus bekerja.
Ada
dua
kemungkinan
perbenturan
dua
kew ke wajib ajiban an ter ers sebut ebut,, yang ang per erta tam ma adal dalah mendah mendahulu ulukan kan yang yang satu satu dan mengakhi mengakhirka rkan n
197
yang
lain.
Kemungkinan
kedua
adalah
meng menger erja jaka kan n yang yang satu satu dan dan menin eningg ggal alka kan n yang lain. Untuk
kem ke mungki kina nan n
pertama,
tidak
akan
terl terlal alu u memb membua uatt ki kita ta pusi pusing ng.. Te Teta tapi pi mesk meskii begi begitu tu ki kita ta teta tetap p harus harus memp memper erti timb mban angk gkan an beberapa hal dalam memilih mana yang didahulukan dan mana yang harus diakhirkan, berikut ini di antaranya: Kesempatan
Dianjurkan
kita
mendahulukan
kewajiban yang lebih singkat waktunya dan dan meng mengak akhi hirk rkan an yang yang le lebi bih h panj panjan ang g waktunya.
Jika
kita
berjanji
dengan
seseo seseora rang ng puku pukull 21.3 21.30. 0. Jika Jika terl terlam amba batt lima lima meni menitt saja saja,, ki kita ta ak akan an ke kehi hila lang ngan an kesempatan Sementara
bertemu saat
itu
dengannya. adzan
isya
berkuma berkumand ndang ang.. Keduany Keduanya a wajib. wajib. Mana Mana yang harus didahul hulukan, shalat isya sya atau menepati janji?
198
Karena waktu shalat isya masih panjang, sedangkan
kita
hanya
memiliki
kese ke semp mpat atan an sed sediki kitt untu untuk k meme memenu nuhi hi janji
kita,
maka
mendahulukan
kita
lebih
baik
menepati
janji
dan
meng mengak akhi hirk rkan an shal shalat at isya isya.. Te Teta tapi pi,, jika jika kesempatan panjang,
memenuhi
shalat
didahulukan.
isya
Karena
janji
masih
tetap
harus
shalat
di
awal
waktu lebih utama. Manfaat dan Mudharat
Jika kita berhutang banyak dengan dua orang
sahabat.
menagih
sec secara
Kemudian hamp ampir
keduanya bersamaan.
Saha Sahab bat yang yang satu satu meme memerl rluk ukan an uang uang ter erse seb but untu ntuk membeli laptop baru yang cocok unt untuk game. Sed Sedangk angkan an sahabat
kita
yang
satunya
lagi,
memerlukan uang tersebut untuk biaya operasi kakaknya yang sedang sekarat. Uang yang kita punya hanya cukup
199
unt untuk mel meluna unasi huta hutang ng ke sal salah sat satu sahabat, dan itu berarti harus menunda pembayaran kepada sahabat kita yang satu satuny nya. a. Ke Kedu duan any ya waji wajib, b, mana mana yang yang harus didahulukan. Jika kita mengakhirkan pembayaran ke tema teman n ki kita ta yang yang ingi ingin n memb membel elii lapt laptop op baru, insya Allah tidak akan membawa mudh mudhar arat at apa-a apa-apa pa.. Te Teta tapi pi apa apa jadi jadiny nya a jika kita menunda pembayaran kepada saha sahaba batt ki kita ta yang yang ingi ingin n meng mengop oper eras asii kakaknya?
Mungkin
nyawa
adalah
taruhannya. Dalam kondisi seper ertti ini, kita perlu mempertimbangkan aspek manfaat dan mudharat. Ingat, dalam hal ini kita cuma mendahulukan bukan
memilih
dan dan
mengakhirkan, meninggalkan.
Sehi Sehing ngga ga deng dengan an memp memper erti timb mban angk gkan an manfaat
dan
mudharat,
kita
tidak
terk terkat ateg egor orii or orang ang yang yang berk berkib ibla latt pada pada
200
asas manfaat. Mungkin ada beberapa hal lagi yang perlu kita pertimbangkan. Insya Allah pada kesempatan lain lain kita kita akan akan membic membicara arakan kannya nya.. Afwan jika kurang dalam ya... *** Ada
tiga
kunci
dalam
amal.
Tepat;
mengetahui amal yang bagaimana yang bisa dite diteri rima ma oleh oleh Alla Allah, h, yait yaitu u deng dengan an niat niat yang yang ikhlas dan cara yang benar. dengan
semangat
mengamalkan
setiap
itulah
Semangat;
kita
kebaikan
segera
yang
kita
dapatkan. Cerdas: memahami prioritas amal ketika terjadi benturan antara dua perbuatan atau lebih. Insya Allah, tepat, semangat dan cerd cerdas as ak akan an memb memban antu tu ki kitta menj menjad adii ora rang ng yang
terbaik
amalnya,
bukan
sekedar
terbanyak amalnya. Insya Allah.
201
”Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amalnya ” (QS. Al-Kahfi: 7)
Nah ka kaw wan. beberapa hala alaman telah kita tekuri bersama. Ada beberapa serpihan ilmu yang mungkin bisa kita pungut satu persatu, untu ntuk
dikum kumpulka ulkan n
menjadi
seb sebuah
peta
dalam menempuh perjalanan hidup ini. Insya Allah. ***
202
Percik 5: Berbagi Cahaya
13. ’Dongeng’ Umat Terbaik 14. Belajar dari Abu Dzarr 15. Menyempurnakan Ikhtiyar
203
13 ‘DONGENG’ UMAT TERBAIK Maaf Ma afka kan n say saya jika jika sej sejauh auh ini ini meng mengha hadi dirk rkan an pembicaraan yang bertele-tele, berputar-putar dan berbelit-belit. Itulah kelemahan saya yang belum
bisa
sederhana
menyampaika kan n dengan
meny menyed eder erha hana naka kan n rumit.
Kuharap
sesua suatu
sederhana, masa masala lahh-ma masa sala lah h sahabat
yang
apalagi yang ang semua
mem memak akllumin uminya ya,, dan tetap etap ber erse sedi dia a duduk uduk bersam samaku di ’taman surga’ ini hingg ngga di penghujungnya, Insya Allah. Ayat Ayat yang yang saya saya kuti kutipk pkan an seb sebagai agai pemb pembuk uka a pembi embica cara raan an ki kitta ka kali li ini, ini, sang sangat at mena menarrik perhatian saya. Ayat itu membuat kita ge-er disebut sebagai ummat terbaik. Padahal surah at-Tiin ayat 4 saja sudah membuat kita ge-er dici iciptak ptakan an seb sebagai agai makh makhlluk dalam alam bent bentuk uk terbaik di antara sekalian makhluk Allah. Nah, di antara makhl khluk ter erb baik aik itu (manusia di antara alam semesta), kita adalah sekelompok
204
kecil yang disebut Allah sebagai umat terbaik di antar ara a manusia. Siapa yang tidak ge-er mendapat predikat tersebut? Umat terbaik dalam bidang apa? Tentu saja dalam
segala
memberikan
bidang,
karena
pembatasan.
Allah
Dalam
tak
bidang
keil ke ilmu muan an,, tent tentul ulah ah ki kita ta menj menjad adii pusa pusatt ilmu ilmu pengetahuan dunia. Para pelajar dari berbagai belahan bumi tersedot untuk belajar ke negeri kitta yang ki ang meru merupa paka kan n neg neger erii ber erp pendu endud duk Musli Muslim m terb terbes esar ar ini. ini. Dala Dalam m bida bidang ng ekono ekonomi mi,, kitalah yang menentukan gerak turun-naiknya nilai
mata
uang
dunia.
Dalam
bidang
kesehatan, tak satu pun dari bangsa kita yang mengalami layanan
kesuli ulitan
kesehatan.
dalam Kita
juga
memperoleh tak
perlu
mengirim tenaga kerja ke luar negeri, apalagi sampai
ada
penyiksaan
terhadap
warga
negara kita di sana, itu tak mungkin terjadi. Tak satu sudut pun dari negeri kaum Muslimin yang dicengkeram oleh pihak lain, semuanya merasakan ketentraman hidup berdampingan
205
dengan warga dunia lainnya. Ya, karena kita adalah umat terbaik. Saya bingu ngung apakah harus ter erttawa atau menangis. Rasanya apa yang saya sebutkan itu
hanyalah
dongeng
belaka.
Lihatlah
faktanya, kualitas pendidikan di negeri Muslim terbesar di dunia ini sanga ngat anjlok. Ujian nasional yang bocor, standar kelulusan yang sangat rendah, kebobrokan mental siswa dan guru, dan banyak kebobrokan lainnya seolah meyakinkan kita bahwa pendidikan di negeri ini sungguh mengkhawatirkan. Saks Saksik ikan an juga juga di tele televi visi si,, ribu ribuan an or oran ang g re rela la antr antrii untu untuk k mend mendap apat atka kan n peng pengob obat atan an dari dari seorang dukun cilik dadakan bernama Ponari. Mereka sudah tidak percaya lagi dengan layanan
kesehatan
pemerintah,
selain
yang
diberikan
oleh
karena
mereka
tidak
sanggup membayar mahalnya biaya berobat di rumah sakit. Juga, masih sangat jelas dalam inga ingata tan n ki kita ta tent tentan ang g seor seoran ang g ibu ibu yang ang ada ada
206
gunt guntin ing g di dala dalam m peru perutn tnya ya,, ak akib ibat at kelal kelalai aian an dokter saat mengoperasinya. Kasus Ceriyati, Siti Hajar, dan masih banyak lagi TKW lainnya di negeri jiran juga membuat air mata kita tak henti mengalir. Luapan lumpur lapindo tak kunjung berhenti. Gempa di Pangandaran, tsunami di Aceh, dan banjir yang terus menggenangi bumi Islam ini juga selalu saja menyisakan air mata. Semen Sementa tara ra itu, itu, di bela belaha han n duni dunia a Islam Islam yang yang lain, pencaplokan jengkal demi jengkal tanah Pale Palest stin ina a juga juga masi masih h teru terus s berl berlan anju jut. t. Ma Masj sjid id suci suci al-A al-Aq qsha sha dijad jadik ikan an kand andang ang sap sapi ole leh h orang-orang
Yahudi
Israel.
Al-Qur’an
dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m toil toilet et di penj penjar ara a Abu Abu Ghraib. Puluhan bahkan ratusan Muslimah Iraq dijadikan
tempat
pelampiasan
syahwat
tent tentar araa-te tent ntar ara a anji anjing ng Amer Amerik ika, a, seti setida dakny knya a sembi sembila lan n ka kali li dala dalam m seha sehari ri.. Ka Kaum um Musl Muslim imin in Rohingya
mendapatkan
perlakuan
yang
sangat tidak manusiawi oleh pemerintahnya.
207
Sauda udara-sauda udara
kitta ki
di
Uzbeki kist sta an
yang
ditembaki oleh militer. Sahabat-sahabat kita di Kashmir yang selalu diperangi oleh penganut agama Hindu. Apakah seperti ini yang disebut sebagai ummat terbaik?
...
Kalian adalah ummat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia... (TQS. ’Ali Imran: 110)
Ustadz
Fauzan
Muttaqin
pernah
mengomentari ketidaksesuaian kondisi ummat Islam saat ini dengan pujian Allah dalam ayat ter terseb sebut. ut.
Ayat Ayat ter terseb sebut
seben ebenar arny nya a
miri mirip p
dengan pujian seorang ibu guru kepada anak muridnya. ”Nak, kamu itu sebenarnya pintar, asal mau belajar...” Apakah serta merta pujian itu itu sesu esuai deng dengan an ko kond ndis isii anak anak muri murid dnya? nya? Tentu saja ada seb sebuah syarat yang harus dipenuhi murid itu agar pujian itu sesuai. Dia
208
harus belajar, maka dengan begitu dia akan menjadi anak yang pintar. Begi Begitu tu pula pula deng dengan an ayat ayat 110 110 dari dari sura surah h Ali Ali ’Imr ’Imron on yang yang ki kitta bica bicara raka kan n ini. ini. Puji Pujian an Alla Allah h tersebut
bukanlah
pujian
yang
secara
otom otomat atis is sesu sesuai ai deng dengan an ko kond ndis isii ki kita ta.. Jang Jangan an lupa dengan syaratnya.
”... menyeru kepada kema’rufan dan mencegah dari kemunkaran, dan beriman kepada Allah.” (TQS. ’Ali Imran: 110)
Ayat Allah bukan dongeng. Tidak ada satupun ayat-Nya
yang
keliru.
Jika
pujian-Nya
berten bertentan tangan gan dengan dengan kenyata kenyataan an kita, kita, bukan bukan ayat-Nya yang salah, tetapi kitalah yang tidak
209
memenuhi syarat untuk mendapatkan pujianNya itu. Ada Ada syar syarat at yang yang ser sering ing kita ita lupak upakan an untu untuk k menjadi
ummat
terbaik.
Kita
tidak
akan
mungkin menjadi umat terbaik jika melupakan tig tiga syar syarat at yang ang haru harus s ki kita ta penuh enuhi. i. Ketig etiga a syarat
itu
adalah
menyeru
kepada
yang
ma’ruf, mencega egah dari yang munka karr, dan beriman kepada Allah. Ketiga syarat itu bisa disederhanakan dalam satu kata yang lazim kita dengar; dakwah. Dakwah Kita Adalah Menyatukan
Jika sebelumnya kita sempat bingung dengan ’kontr ’kontradi adiksi ksi’’ pujian pujian Allah Allah dengan dengan kenyat kenyataan aan,, maka
kita
kontradiksi
telah
tahu
tersebut
bahwa
adalah
penyebab kita
tidak
memenuhi syaratnya. Sebenarnya tidak hanya sampai di situ. Dakwah yang dimaksud adalah sebua sebuah h upay upaya a untuk untuk mema memant ntas aska kan n diri diri ki kita ta untuk pujian Allah itu. Kita harus berdakwah untuk untuk meny menyam ampa paik ikan an sesu sesuat atu u yang yang mamp mampu u
210
meny menyel eles esai aika kan n deri derita ta yang yang mela meland nda a umma ummatt Islam sedunia. Dakwah kita bukanlah dakwah yang sekedar mengajak shalat dan menutup aurat. Dakwah kitta le ki leb bih dar arii itu. tu. Kita ita meng mengaj ajak ak manus anusia ia untu untuk k shal shalat at,, menu menutu tup p aur aurat, at, menj menjal alan anka kan n kewajiban individual lainnya, tetapi lebih dari itu
kita
juga
memperjuangkan
mengajak hak-hak
mereka
mereka
atas
laya layana nan n pend pendid idik ikan, an, ke keseh sehat atan, an, ke keam aman anan, an, kese ke sejjahter era aan,
dan
lainnya.
Dakwah
kitta ki
adal adalah ah meng mengaj ajak ak saud saudar ara a ki kita ta untuk untuk pedu peduli li pada pada deri derita ta yang yang teng tengah ah mela meland nda a saha sahaba batt Muslim kita di Ambon, Palestina, Afghanistan, Iraq Iraq,, Ka Kash shmi mir, r, dan dan di bela belahan han bumi bumi lain lainny nya. a. Dakwah kita adalah mengajak mereka untuk berjuang
mempersatuka kan n
kaum
Musli slimin
sel seluruh uruh duni unia di bawah awah satu satu bend ender era, a, Laa Ilaaha Illallaah, Muhammad Rasuulullaah.. . Hendaklah kamu beramar ma'ruf dan bernahi mungkar.
211
Kalau
tidak,
maka
Allah
akan
menguasakan
atasmu
orang-orang
yang
paling jahat di antara kamu, kemudian orangorang yang baik-baik di antara kamu berdo'a dan tidak dikabulkan. (HR. Abu Dzarr)
Kita Tak Sendiri
Ada Ada yang yang terl terlup upak akan an.. Dakw Dakwah ah tak tak mung mungki kin n kita lakukan sendirian. Kita harus bergabung deng dengan an Musl Muslim im-mu -musl slim im lain lain yang yang juga juga tela telah h tercerahkan sebagaimana kita. Bergabunglah dengan
Ahmad
dan
Zaid
yang
telah
memahami bahwa dakwah adalah kewajiban setia setiap p Musl Muslim im.. Berku Berkump mpul ulla lah h bers bersam ama a Doni Doni dan dan Dima Dimas s yang yang juga juga tela telah h bahu bahu memb membah ahu u memb memban ang gun ke keku kuat atan an umma ummatt Islam slam untu untuk k membangkitkan Islama dan dunia. Di dunia Islam telah bertebaran harakah atau kelompok dakwah. Ada banyak sekali pilihan, ayo ayo ki kitta ber erg gabun abung g denga engan n salah alah sat satuny unya untuk Kenapa
212
memperjuangkan harus
kejayaan
bergabung?
Kenapa
Islam tidak
berjuang sendiri saja? Maka biarkanlah Allah yang langsung menjawabnya kepada kita.
Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (TQS. Ali ’Imron: 104)
Allah mengaharuskan ada segolongan ummat yang
berdakwah,
bukan
seseorang
yang
berdak berdakwa wah. h. Rasulu Rasululla llah h dan para para sahaba sahabatny tnya a jug juga a ber erg gabun abung g denga engan n ka kaum um Musl Musliimin min di berbagai
213
penjuru
Makkah
untuk
memp memper erju juan angk gkan an seorang
Nabi,
teg tegak akny nya a tentu
saja
Isla Islam. m.
Seba Sebaga gaii
Rasul
mampu
menjalankan semuanya seorang diri. Tetapi ini adalah sunnah kenabian, bahwa dakwah Islam haru harus s dila dilaku kuka kan n seca secara ra berk berkel elom ompo pok, k, bahu ahu membahu, dan kokoh.
”Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shaff: 4)
214
14 BELAJAR DARI ABU DZARR Memb Me mbac aca a lemb embar demi demi lemb embar ki kittab Sirah Nabawiyah
atau
Hayatush-Shahabah,
membuat saya merasa layak untuk ’diludahi’. Hampir setiap detik kehidupan Rasulullah dan par ara a shah shahab abat atny nya a adal adalah ah ke kehi hid dupan upan yang yang beri berisi si perk perkat ataa aan n dan dan perb perbua uata tan n yang yang muli mulia. a. Sungguh,
kehidupan
mereka
adalah
kehidupan yang silaturahminya adalah shalat berjamaah, hiburannya adalah latihan perang, pembicaraannya
adalah
dakwah,
dan
candanya tak pernah berbumbu dusta. Ta k
terkecuali
sepenggal
kisah
tentang
penjelajah gurun ini. Ia datang dari kejauhan. Deng Dengan an wajah ajah le lettih dan badan adan ter terhuyu huyung ng-huy huyung ung, lel ela aki itu tiba iba di ko kota ta Ma Makk kkah ah.. Dia Dia menyelusuri
gurun
dari
suku
asalnya
ke
Makkah, bukanlah untuk mencari penghidupan atau menemui karib keluarganya. Ia datang ke sana
215
hanya
untuk
mencari
tahu
tentang
seor seoran ang g le lela laki ki yang yang beri berita tany nya a tela telah h samp sampai ai ter terdeng dengar ar ke suku sukuny nya. a. Dia ing ingin mene menemu muii lelaki
itu,
dan
kemudian
mendengarkan
perkataannya. Dia datang dari suku Ghifar, namanya adalah Abu
Dzarr
ditemuinya
al-Ghifary. itu
Lelaki
adalah
yang
ingin
Muhammad,
si
pembawa agama baru. Perkataan yang ingin dide dideng ngar arka kann nnya ya itu itu adal adalah ah al-Q al-Qur ur’a ’an, n, yang ang konon
bisa
memisahkan
orangtua
dari
anaknya atau suami dari isterinya. Akhi Akhirn rnya ya samp sampai ai jual jualah ah ia pada pada pert pertem emua uan n yang
dirindukan
itu,
pertemuan
dengan
Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam. ”Aku datang ke sin sini untu ntuk mendeng engarkan guba ubahanmu nmu itu,” u,” Abu Dzarr berser seru pada Rasulullah.
”Sesungguhnya
itu
bukan
gubah ubahan an,, itu adal adalah ah al-Q al-Qur ur’a ’an” n” Rasu Rasullull ullah meralat ucapan Abu Abu Dzarr. ”Kalau begitu bacakanlah kemudian.
216
untukku.”
Jawab
Abu
Dzarr
Setelah mendengarkan Al-Quran, Abu Dzarr alGhif Ghifar ary y meny menyat atak akan an ke keis isla lama manny nnya, a, deng dengan an bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah. ”Wahai Rasulullah, apa yang kau perintahkan padaku?” ”Kembalilah ke kaummu, dan tunggu sampai ada berita dariku,” ”Wahai Rasulullah, aku tidak akan bisa pulang sebelum meneriakkan Islam di masjid.” Bagi Abu Dzarr, menahan menyampaikan keyakinan adalah lebih menderita ketimbang disik isiksa sa sec secar ara a fisi isik. Leb Lebih mudah udah bagin aginya ya untuk meneriakkan kebenaran itu ketimbang haru harus s mena menaha hanny nnya. a. Me Menah nahan anny nya? a? Dia Dia tida tidak k sanggup untuk itu! Bagi Abu Dzarr, kebenaran yang
bisu
bukanlah
kebenaran.
Sesun Sesungg gguhn uhnya ya,, ke kebe bena nara ran n sela selalu lu menun menuntu tutt pemegangnya untuk meneriakkannya. Kebenaran Memang Tak Pernah Bisu
217
Sesu Sesung nggu guhn hnya ya,, jika jika ke kebe bena nara ran n Isla Islam m tela telah h menancap kuat dalam dada seorang Muslim, maka maka ke keb benar enaran an itu aka kan n menu menunt ntut ut unt untuk bergerak. Ya, itu karena Islam adalah sesuatu yang hidup. Maka, ketika ia masuk ke dalam dada, adalah wajar jika orang yang di dadanya ada
cahaya
menahan
Islam
dirinya
tak
akan
dari
kuat
untuk
mengungkapkan
kebenaran tersebut. Ji Jika ke keb benar enaran an tel elah ah mera merasu suk k dala alam jiwa jiwa,, maka orang yang di dalam jiwanya ada ombak besa besarr bern bernam ama a Isla Islam, m, past pastil ilah ah ak akan an gatal untuk tersebut
selalu di
menyampaikan setiap
kebenaran
kesempatan.
Setiap
peng enggeng enggam keben ebenar aran an Islam slam jug juga pasti asti akan gerah jika berhadapan dengan sesuatu yang yang ber bertent tentan ang gan deng dengan an Isl Islam yang ang dia yakini itu. Begitu pula, setiap jiwa yang diterangi cahaya kemuliaan Islam, pasti rindu orang-orang
tercintanya
kebenaran yang sama pula.
218
memegang
Gatal
”Wahai Rasulullah, aku tidak akan bisa pulang sebelum meniakkan Islam di masjid.” begitu prinsi nsip
Abu
kebenaran
Dzarr justru
mendapatkan
al-Gh -Ghifary. lebih
Memendam
berat
siksaan
ketimbang akibat
menyampaikannya. ”Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR. Ahmad)
Ji Jika suat suatu u ke kettik ika a diber iberii kese esempat patan unt untuk menyampaikan
gagasan
terka kaiit
bencana ana
alam alam,, past pastil ilah ah seor seorang ang peng pengge geng ngga gam m Isla Islam m akan ak an mema memanf nfaa aattka kan n ke kese semp mpat atan an itu itu untu untuk k berb berbag agii ke kebe bena nara ran n Isla Islam m yang yang diya diyaki kini niny nya. a. Jika dia memiliki kemampuan menulis cerpen
219
dengan baik, pastilah seorang penggenggam Isla Islam m ak akan an menj menjad adik ikan an cerp cerpen enny nya a seb sebagai agai media untuk menyampaikan kebenaran Islam yang yang diyak iyakin iniinya. nya. Jika Jika dia meng mengua uas sai ilmu lmu ber ermu musi sik, k, tent entu ia ak akan an menj menjad adik ikan an lag lagulagunya lagunya sebagai sebagai ushlub dakwahnya dakwahnya.. Bahkan Bahkan jika pun dia hanya seo seorang yang tak bisa berb berbic icar ara a atau ataupu pun n menu menuli lis, s, maka maka dia dia ak akan an mendedikasikan
tenaganya
memp memper erju juan angk gkan an
keben ebenar aran an
untuk
agama ama
yang yang
mengaku
telah
diyakininya itu. Adalah
aneh,
jika
kita
meng mengge geng ngga gam m ke kebe benar naran an Islam Islam,, seme sement ntar ara a kita ki ta tak tak sedi sediki kitt pun pun mer eras asak akan an gat gatal untu untuk k meny menyam amp paika aikan n Sebagaimana
keben ebenar aran an Abu
Isla Islam m
Dzarr,
ter erse seb but. ut.
marilah
kita
hujamkan dalam dada kita, bahwa kebenaran yang bisu bukanlah kebenaran. Sesungguhnya keb ke benar enaran an
sel selalu alu
menu menunt ntut ut
untuk meneriakkannya. Gerah
220
peme pemeg gang angnya nya
“Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim) Dala Dalam m hadit hadits s yang yang diri diriwa waya yatk tkan an oleh oleh Imam Imam Muslim
tersebut,
kemunkaran
sekedar
membenci
tanpa
berupaya
menghe menghenti ntikann kannya ya adala adalah h selema selemah-l h-lema emahny hnya a iman. Gerah yang saya maksud di sini adalah sek sekedar tentu
memb embenci
lebih
menghentikan
baik
tanpa npa lagi
dengan
mengh nghenti ntika kan n,
jika
kita
tangan
mampu
kita,
atau
menegurnya dengan lisan kita. Jika
sekedar
gerah
melihat
kemaksiatan
adal adalah ah sele selema mahh-le lema mah h iman iman,, buka bukank nkah ah itu itu berarti tak ada iman lagi bagi yang ang lebih rendah dari itu? Itu berarti, tak ada iman lagi
221
di hati kita, jika kita tak ada perasaan benci ketika melihat kemunkaran. Na’udzubillah. Karena itu, mari kita periksa hati kita. Apakah selama ini kita masih bisa enjoy saja ketika melihat kemaksiatan tengah menari di depan mat mata ki kitta? Atau Atauk kah ki kitta sud sudah ada set setitik itik perasaan benci terhadap kemaksiatan sekecil apap apapun un,, ber bersyuk syukur urla lah, h, ka karrena ena itu itu pert pertan and da masih ada setitik iman pula dalam dada kita. Tapi
sebagai
seorang
penggenggam
kebenaran, tentu tak cukup bagi kita sekedar membenci nci
kemaksiatan tanpa
ada ada
upaya
untu ntuk mengh nghentika kan nnya nya. Pastilah dada ini terasa gerah untuk mengingatkan orang yang teng tengah ah berm bermak aksi siat at ters terseb ebut ut.. Ke Keti tika ka meli melihat hat aura auratt terb terbuk uka, a, past pastil ilah ah peng pengge geng ngga gam m Isla Islam m akan ak an memi memiki kirk rkan an ser seribu ibu car ara a (yan (yang g hala halal) l) untuk
menghentikannya.
Ketika
melihat
huku hukum m All Allah dicam campak akka kan n oleh peng pengua uasa sa,, tentu para penggenggam Islam akan berteriak lantang untuk mengoreksi penguasa tersebut,
222
sebagaimana dilakukan oleh tokoh utama kita dalam alam per erb binca incang ngan an ka kalli ini, ni, Abu Abu Dzar Dzarrr alalGhifary. Saat itu, itu, dua dua ora rang ng wani anita teng tengah ah thawaf mengelilingi Ka’bah dengan thawaf thawaf jahiliyah jahiliyah. Dengan
semangat
kebenaran
yang
membuncah di dadanya, Abu Dzarr memakimaki maki berh berhal ala a Usaf Usaf dan dan Na’i Na’ila lah h yang yang dipu dipuja ja-puja puja oleh oleh or orang ang-o -ora rang ng Qura Qurais isy. y. Sert Serta a mert merta a wanita
tersebut
pertolongan
para
berteriak pemuda
meminta
Quraisy
yang
bera berada da di seki sekittar Ka Ka’b ’bah ah.. Kita Kita semu semua a past pastii sud sudah tahu yang akan terjadi setelah itu, remuk redamlah Abu Dzarr akibat pukulan dan hantaman pemuda
yang
dihadiahkan
Quraisy
tersebut.
oleh
para
Subhanallah.
Key Ke yak akin inan an bahw bahwa a Tiad Tiada a tuha tuhan n sela selain in Alla Allah, h, membuat Abu Dzarr gerah ketika melihat ada yang masih menyembah ’tuhan-tuhan’ selain Allah. Rindu
223
Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ji Jika ki kitta tel telah gatal atal untu untuk k meny enyamp ampaika aikan n Islam
dan
telah
gerah
ketika
ada
yang
bert berten enta tang ngan an deng dengan an Isla Islam. m. Ma Maka ka past pastiika kan n bahw bahwa a ki kita ta juga juga memi memili liki ki ra rasa sa rind rindu, u, sang sangat at meng mengin ingi gink nkan an or oran angg-or oran ang g yang yang ki kita ta cint cintai ai untuk
memegang
kebenaran
yang
sama.
Rind Rindu, u, pasti astika kan n ra rasa sa itu itu ada ada di dala dalam m dada dada kita ki ta,, seb sebagai agaima mana na rind rindu u yang yang memb membun unca cah h dalam dada Ummu Hakim binti al-Harits yang telah beriman, kepada suaminya yang masih kafir, kafir, Ikrimah Ikrimah bin Abu Abu Jaha Jahal, l, putr putra a gemb gembon ong g kekufuran. Hari itu peristiwa Fathul-Makkah, pembebasan kota Makkah. Arak-arakan pasukan Islam telah memasuki
kota
dibelenggu
kekufuran.
224
Makkah Ada
yang cinta
masih yang
membuncah dalam dada orang beriman, ada pula ula ker erin ind duan uan par ara a Muh Muhaji ajiri rin n ak akan an tanah anah yang
telah
mereka
tinggalkan
bertahun
lama lamany nya, a, ada ada pula pula ke keri rind ndua uan n Ummu Ummu Haki Hakim m binti al-Harits pada suaminya yang masih kafir
itu. Ah, betapa rindu Ummu Hakim agar Ikrimah bin Abu Abu Jaha Jahall juga juga menj menjad adii musl muslim im sepe sepert rtii
diriny dirinya. a. Maka Maka dibuju dibujukny knyala alah h suamin suaminya ya untuk untuk segera memasuki agama yang diridhai Allah ini. Tetapi apa yang ia dapatkan dari suami terkasihnya? ”Seandainya seluruh manusia telah berislam, dan ting tingg gal ak aku u saja aja yang yang tida tidak, k, maka maka ak aku u tet tetap tida idak aka kan n per pernah nah meng mengik ikut utii agam gama Muhammad ini!” jawab Ikrimah dengan nada kebenciannya pada Muhammad. Ah, hidayah. Tak ada yang tahu kapan dan dari mana ia datang kepada seseorang. Kelak, lelaki
yang
tersebut,
225
dirindu
juga
akan
oleh
Ummu
bergabung
Hakim bersama
pasukan
penggenggam
Islam,
dan
dia
mengakhiri hidupnya dalam keadaan beriman, iman yang sebenar-benarnya iman. Begitu Begitulah lah ker kerind induan. uan. Ia selalu selalu menging mengingink inkan an oran or ang g yang yang dici dicint ntai ai untu untuk k berd berdir irii di bari barisan san yang sama. Tak rela rasanya, diri berenang di samudera ketaatan, sementara orang terkasih sedang
tenggelam
kemaksiatan. bertelekan
Ta k di
dalam tega
atas
lumpur
rasanya,
dipan-dipan
diri surga
seme sement ntar ara a or oran ang g terk terkas asih ih lulu luluh h lant lantak ak dan dan berteriak-teriak di kobaran api neraka. Tentu kita tak akan rela, tentu kita tak akan tega. Ten Tentu tu ki kita ta meri merind nduk ukan an or oran ang g terk terkas asih ih ki kitta, berd berdir irii di samp sampin ing g ki kita ta deng dengan an meme memeg gang ang bendera
yang
sama,
bendera
Laa
ilaaha
illaLlah yang meliuk-liuk rindu. Ah, aku rindu kalian kalian semua bersamaku. bersamaku. Kuharap, Kuharap, kalian kalian pun merindukanku bersama kalian di jalan ini.
***
226
15 MENYEMPURNAKAN IKHTIYAR Jika
Allah
menjadikan
lisan
kita
sebagai
pera perant ntar ara a hida hidaya yah h bagi bagi sese seseor oran ang, g, itu itu le lebi bih h baik daripada apa yang ada sepanjang timur dan dan bara barat. t. Siap Siapa a yang yang tida tidak k terg tergiu iurr deng dengan an apa yang dilalui oleh mata atahari dari terbit hingga terbenamnya? Kita Kita tak ditunt dituntut ut untuk untuk member memberika ikan n hidaya hidayah h bagi bagi seseor seseorang ang,, Allah Allah yang yang member memberika ikanny nnya. a. Kita
hanya
diminta
oleh
Allah
untuk
menc mencur urahk ahkan an sege segena nap p daya daya ki kita ta,, agar agar lisa lisan n kita ki ta menj menjad adii pera perant ntar ara a hida hidaya yah. h. Kita Kita hany hanya a ditunt dituntut ut untuk untuk memiki memikirka rkan n dan menjal menjalank ankan an cara terbaik dalam berdakwah, agar hidayah Allah makin dekat dengannya. Insya Allah di bagian ini, kita akan kembali duduk bersama mengum mengumpul pulkan kan serpiha serpihan-s n-serp erpiha ihan n ilmu ilmu yang yang tersebar di banyak ayat, hadits, dan lainnya. Hikmah dan Pelajaran yang Baik
227
”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (TQS. An-Nahl: 125)
Mush’ab bin Umai Umairr tel elah ah meng mengaj ajar arka kann nnya ya pada
kita.
lisannya
Melaui
dan
dibangunnya,
perantaraan
kekuatan sebagian
kefasihan
argumen besar
yang
penduduk
Madinah
memeluk
Islam.
Ketika
harus
berdebat,
maka
Mush’ab
bin
Umair
terbaik
yang
pernah
menggunakan
cara
dilakukan oleh umat manusia. Bahkan ketika baha bahay ya teng tengah ah meng mengan anca cam m nyaw nyawan any ya, dia dia tetap
bersikap
tenang
dan
waras
dalam
menyampaikan dakwahnya. Sikap tenang dan
228
arg ar gumen umenny nya a
kemu ke mud dian
menja enjad di
per eran anta tara ra
hidayah bagi orang yang sebelumnya hendak membunuhnya. Sederhana dalam Perkataan
Jujur,
saya
tentang
masih
ini.
Lisan
harus
banyak
ini
terlalu
belajar sulit
menyampaikan kebenaran dengan sederhana. Kada Ka dang ng diri diri ini ini terg tergod oda a untu untuk k meng menggu guna naka kan n bahasa-bahasa yang tinggi melangit. Kadang diri
ini
juga
tidak
bisa
mengontrol
alur
pembahasan yang runut, sehingga seringkali orang
kesulitan
memahami
apa
yang
sebenarnya saya sampaikan. ”Permudahlah, jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang menjauh.” (HR. Bukhari)
Perm Permud udah ahla lah, h, kat kata a Rasu Rasulu lull llah ah,,
jang jangan an kau kau
persulit, jangan menyebabkan orang menjauh dari
229
dakwah.
Kita
harus
belajar
untuk
menyampaikan kebenaran Islam dengan cara yang semenarik mungkin. Keburukan saja jika dibungk ngkus
denga ngan
kemasan
yang ang
cantik,
maka akan banyak orang yang mengikutinya, apalagi kebaikan. Kita harus belajar untuk menggunakan bahasa yang yang mud mudah dipa dipaha hami mi oleh oleh or oran ang g lain lain.. Kita Kita harus mengurangi kalimat-kalimat yang terasa mengga menggangg nggu u dalam dalam menyam menyampai paikan kan dakwa dakwah. h. Kita harus belajar untuk tidak terlalu tergesa dalam alam ber erb bicar icara. a. Kita Kita har harus bel belajar ajar unt untuk menyampaikan kebenaran Islam dengan cara yang lembut, yang langsung masuk ke dalam hati, dan bersemayam di sana. Lemah Lembut
Lemah lembut tak berarti rapuh. Sebagaimana keras tak berarti kasar. Keras dan lembut bisa menjadi satu, sebagai mana kasar juga bisa menjadi satu dengan rapuh. Batu pualam adalah
batu
yang
sangat
keras,
tetapi
permukaannya sangat lembut. Kerupuk adalah
230
sesuatu
yang
sangat
rapuh,
tetapi
permukaannya sangat kasar. ”Tidaklah seharusnya orang menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar kecuali memiliki tiga sifat, yakni lemah-lembut dalam menyuruh dan dalam melarang, mengerti apa yang harus dilarang dan adil terhadap apa yang harus dilarang.” (HR. Ad-Dailami)
Kita
akan
belajar
untuk
menyampaikan
kebenaran dengan cara batu pualam, lembut tetapi tetapi tegas. tegas. Sikap Sikap lembut lembut kita kita tak membua membuatt kita mentoleransi kemaksiatan yang dilakukan orang. Sebagaimana sikap tegas kita tak boleh membuat kita bersikap kasar terhadap orang yang melakukan kemaksiatan. Tidak Membosankan ”Nabi meniadakan pemberian pelajaran untuk beberapa hari
231
karena khawatir kejenuhan kami.” (HR. Ahmad)
Seri Sering ng ka kali li ki kita ta tida tidak k memp memped edul ulik ikan an or oran ang g yang kepadanya kita berbicara. Kita terus saja menyampaikan pendapat kita secara bertubitubi tubi,, tanpa anpa pedu peduli li lagi lagi apak apakah ah or oran ang g masi masih h berm bermin inat at mend menden enga gark rkan an atau atau suda sudah h je jenu nuh h dengan pembicaraan kita. Sesekali, perhatikanlah respon orang terhadap penj enjel elas asan an ki kitta. Jika Jika mer mereka mula mulaii bosa bosan, n, maka
buatlah
menarik.
Jika
pembicaraan kita
kita
tidak
kembali sanggup
meng mengem emb bali alikan mina minatt
mer erek eka, a, le leb bih bai baik
dihentikan
Ta k
ada
orang
tak
berbicara
saja. jika
gunanya lagi
terus
berminat
mendengarkannya, meski tak ada yang sia-sia di sisi Allah. Jangan Takut ”Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu
232
untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR. Ahmad)
Wajar saja jika orang tak suka mendengarkan dakwah kita. Bahkan mungkin ada di antara mereka yang menunjukkan ketidaksukaannya deng dengan an menc mencel ela a bahk bahkan an meny menyak akit iti. i. Te Teta tapi pi jangan
sampai
ketakutan
akan
hal
itu
meng mengha hala lang ngii ki kita ta untuk untuk meny menyam ampa paik ikan an apa apa yang sebenarnya. Jika Tak Bicara
Jika kita memilih untuk berdakwah tanpa kata, maka maka berd berdak akwa wahl hlah ah deng dengan an perb perbua uata tan n ki kita ta saj saja. Banyak sekali kesempatan bagi kita untuk tetap berdakwah tanpa kata. Kita bisa ambil
bagian
dalam
menyelenggarakan
kegi ke giat atan an peng pengaj ajia ian. n. Kit Kita bisa bisa ambi ambill bagia agian n dengan menyebarkan buletin keislaman. Kita bisa berpartisipasi dengan harta kita, dengan
233
pik ikir iran an ki kitta atau atau denga engan n ten tenaga aga yang ang ki kitta miliki. Semua itu adalah dakwah. Dakwah tak selalu berarti berceramah hingga mulut berbusa. Jika kitta mela ki melaku kuka kan n suat suatu u ke keb baika aikan, n, ke kemu mud dian ian oran or ang g lain lain meng mengik ikut utii ke keba baik ikan an itu, itu, itu itu juga juga dakwah. adalah
Bagi
seorang
dakwah.
memutuskan
Jika
untuk
akhwat ,
ada
berjilbab
saudari
berjilbab
yang setelah
melihatnya, itu adalah dakwah baginya. Deng Dengan an cara cara apap apapun, un, sela selama ma hala halal, l, dakw dakwah ah akan ak an sela selalu lu meng mengal alir irka kan n paha pahala la bagi agi siap siapa a saj saja
yang ang
mela melaku kuka kann nny ya.
Bagai agaima mana napu pun, n,
sejauh halal, jika menjadi perantara hidayah bagi orang lain, maka itu lebih baik bagi kita daripada apa yang ada dari timur hingga ke barat. ”Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau
234
matahari sejak terbit sampai terbenam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
***
235
Percik 6: Terus Melangkah
16. Jalan Ini Berduri 17. Ujian Cinta
236
16 JALAN INI BERDURI Alhamdulillah,
kita
telah
dengan
bangga
menu menunj njuk ukka kan n iden identi tita tas s ke keis isla lama man n ki kita ta.. Kita Kita juga telah memilih sebuah jalan yang dilalui oleh Rasulullah, para shahabatnya, dan para penerusnya. Jalan itu adalah jalan dakwah. Lalu, apakah kita berpikir, jalan yang kita pilih ini adalah jala alan yang mulus? Apakah ki kitta mengira
bahwa
kita
akan
dibiarkan
saja
meng mengat atak akan an bahw ahwa ki kita ta ber eriiman, man, lalu alu ki kitta dibiarkan bersantai-santai saja?
”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami Telah
237
beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?” (TQS. Al-’Ankabut: 2)
Seperti nasyid Izzatul Islam di atas, kita harus menyadar arii bahwa hwa jalan yang kita pilih ini adalah
jalan yang dipenuhi
dengan
duri.
Sej ejau auh h mata ata meman emand dang ang, yang ang ak akan an ki kita ta hadapi adalah ujian dan ujian. Tak semua orang bisa menerima dengan lapang dada apa yang kita katakan. Aka kan n selal selalu u ada ada or oran ang g yang yang hatin hatinya ya sesa sesak k seti setiap ap kalli mel ka melihat ihat ki kitta mel ela akuk kukan ke keb baika aikan. n. Tak Tak usah usah ki kita ta.. Rasul Rasulul ulla lah h yang yang terk terkena enall al-A al-Ami min n dan dan sang sangat at disuk disukai ai saja saja,, mend mendad adak ak menj menjad adii dibe dibenc ncii seme semenj njak ak beli beliau au memp mempro rokl klam amir irka kan n risal salah yang dibawanya. Suatu hari, saat Rasulullah tengah shalat di dekat Ka’bah, Abu Jahal dan teman-temannya memukul kepada Rasul asulul ulllah deng dengan an batu atu
hing hingg ga
ber erd dar arah ah,,
kemudian melumuri kepala Rasul yang mulia dengan isi perut unta.
238
Saat mencoba meminta perlindungan ke Thaif bersama
Zaid
bin
Haritsah,
beliau
justru
dile dilemp mpar arii deng dengan an ko koto tora ran n dan dan batu batu,, hing hingga ga tumi tumitt beli beliau au yang yang muli mulia a terl terluk uka. a. Seti Setiap ap ka kali li beliau
berangkat
ke
masjid
untuk
shalat
shubuh, selalu saja ada seorang Yahudi yang melu meluda dahi hiny nya. a. Ummu Ummu Jami Jamil, l, iste isteri ri Abu Abu Laha Lahab b bahkan
rela
menjual
perhiasannya
demi
memb membel elii ra rant ntiing ber berduri duri unt untuk meri merint ntan angi gi jalan yang dilalui Rasulullah. Berkali-kali orang kaffir ka
Qurai uraisy sy
memfi emfitn tnah ahny nya, a,
menud enuduh uhny nya a
gila, bahkan mencoba membunuhnya. Sung Sunggu guh, h, jala jalan n dakw dakwah ah yang yang dite ditemp mpuh uh oleh oleh keka ke kasi sih h ki kitta itu, itu, adal adalah ah jala jalan n terj terjal al berd berdur urii yang yang pana anasnya snya mamp ampu meng mengo oyak yak tel elap apak ak kaki. Abu Jahal Selalu Ada di Setiap Zaman
Jika Rasulullah saja melalui jalan terjal dalam dakwahnya, lalu, apakah kita mengira bahwa kita ki ta ak akan an dibi dibiar arka kan n saja saja meng mengak aku u beri berima man n tanpa diuji? Apakah kita mengira bahwa tak
239
akan ada lagi orang-orang bejat seperti Abu Jah Jahal al dan dan Abu Abu Laha Lahab? b? Ke Keta tahu huil ilah ah saha sahaba batk tku u yang telah memilih jalan ini, zaman aman akan selalu menyediakan orang-orang seperti Abu Jahal,
Abu
Lahab
dan
konco-konconya.
Sebagaimana Allah selalu menyediakan gelap sebagai lawan dari terang, maka Allah selalu menyediakan
orang-or -orang
zalim
sebagai
penguji bagi orang-orang beriman. Ujia Ujian n adal adalah ah sesu sesuat atu u yang yang nisc niscay aya. a. Ia ak akan an selalu menghadang kita di setiap sudut jalan. Ia ak akan an sel selalu alu meny menyer erga gap p ki kita ta di saat saat-s -saa aatt yang yang tida tidak k pern pernah ah ki kita ta duga duga.. Ia ak akan an teta tetap p menghampiri kita, meski kita bersembunyi di dala dalam m luba lubang ng biaw biawak ak.. Ujia Ujian n itu itu ak aka an sela selalu lu datang untuk kita. ”Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, Allah akan menentukan baginya orang yang mengganggunya.” (HR. Al Bazzaar)
240
Karena itu, Abu Jahal akan kembali hadir di zam zaman ini, ni, meski eski deng dengan an nama nama dan wujud ujud yang berbeda, tetapi dengan tugas yang sama untuk untuk meng mengga gang nggu gu ki kita ta.. Mung Mungki kin n Abu Abu Jahal Jahal masa masa ki kini ni tida tidak k bers bersor orba ban n dan dan meny menyand andan ang g pedang
sebagaimana
Abu
Jahal
yang
meng mengga gang nggu gu nabi nabi.. Te Teta tapi pi ia data datang ng deng dengan an kepentingan yang sama, menghalangi dakwah kita. Karenanya, bersiaplah. Jalan Lurus, Tak Berarti Mulus
Disadari atau tidak, kita selalu meminta pada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus. Setidaknya tujuh belas kali dalam sehari kita memohonnya pada Allah. Dalam setiap raka’at shalat kita, kita selalu membaca surah al-fatihah, kemudian pada ayat 5, kita melantunkan doa ini dengan kekhusyukan, Ihdinash-shiraathal-mustaqiim, tunjukilah kami
jalan yang lurus.
241
Di saat bersamaan, kita menyadari bahwa jalan yang lurus bukanlah jalan yang mulus. Itu berarti, kitalah yang meminta pada Allah jalan yang terjal ini. Maka, tak ada pilihan lain bagi kita kecuali tetap melangkah, meski duri menyobek-nyobek telapak kaki kita. Kita akan terus melaju, meski kepala kita akan terantukantuk batu dan berdarah. Kita akan terus berjalan, meski keringat bercucur tanpa henti, meski air mata menetes tanpa jeda, meski darah terus mengalir hingga ke akhirnya. Berjalanlah walau habis terang Ambil cahayaku Terangi jalanmu (Peterpan, Walau Habis Terang)
Putih di Tengah Hitam Tetaplah lurus, meski keadaan memaksamu berbelok Tetaplah menjadi putih, di saat keaadaan memaksamu menjadi hitam
242
Keistiqamahan bukanlah menjadi putih di saat keadaan memang mengharuskan kita menjadi putih. Sederhananya begini, kita akan dengan mudah menjadi orang shalih jika lingkungan kelu ke luar arga ga ki kita ta mema memaks ksa a ki kita ta menj menjad adii or oran ang g shalih. Tidaklah mengherankan jika kita bisa menjadi seorang Mukmin yang lurus, di saat kita tak perlu memikirkan belitan hutang atau anca ancama man n dari dari or oran angg-or oran ang g yang yang memb memben enci ci Isla Islam. m. Tida Tidak k aneh aneh jika jika ki kita ta menj menjad adii peju pejuan ang g Isla Islam m jika jika selu seluru ruh h manu manusia sia menj menjad adii peju pejuan ang g Isla Islam. m. Te Tettapi api jik ika a ke kead ada aanny annya a ber erb beda, eda, di sinilah keistiqamahan dibuktikan. Ya Ya Alla Allah h tunj tunjuki ukila lah h ka kami mi jala jalan n al-M al-Mus usta taqi qim, m, begitu doa kita di setiap shalat. Siapakah itu al-M al-Mus usttaqim aqim,,
mere mereka kala lah h
ora rang ng-o -ora rang ng
yang yang
istiqamah, or oran angg-or oran ang g yang ang luru lurus. s. Jika Jika ki kita ta
meminta
kepada-Nya
ketahuilah,
itu
243
artinya
keistiqamahan, kita
meminta
didatangkan sesuatu untuk menguji kelayakan kita sebagai orang yang istiqamah. Seor Seoran ang g Musl Muslim im yang ang disi disiks ksa a agar agar berg bergan anti ti keimanan, tetapi dia tetap bertahan dengan Islamn Islamnya, ya, itulah itulah istiqamah. Seor Seoran ang g Musl Muslim im yang ditawarkan padanya harta yang banyak di saa aatt dia dia ter erje jep pit huta hutang ng,, deng dengan an syar syarat at menghentikan perjuangannya, tetapi dia tetap bertahan istiqamah.
dengan
perjuangannya,
Seorang
Mukmin
itulah yang
mendapatkan kesempatan bermaksiat, tetapi dia bertahan untuk tidak melakukannya, itulah istiqamah.
Istiqamah itu itu adal adalah ah teta tetap p bert bertah ahan an deng dengan an
key ke yaki kina nan n di saa saat kondisin sinya nyaris tidak memungkinkan. Istiqamah adal adalah ah apa apa yang yang dilakukan oleh Bilal bin Rabah saat Umayyah bin Khal Khalla laff menc mencam ambu bukn kny ya di bawa bawah h teri terik k
matahar mataharii yang yang memba membakar kar.. Istiqamah adalah apa apa yang yang dila dilaku kuka kan n Ma Masy syit itha hah h saat saat Fi Fir’ r’au aun n
244
memaksanya memaksanya melepaskan melepaskan keimananny keimanannya a atau masuk ke dalam kuali berisi air mendidih, dan Masyithah
memilih
keimanannya
dan
tersebut.
Istiqamah
mempertahankan
masuk
kedalam
adalah
apa
kuali yang
dila dilakuk kukan an oleh oleh Sa’a Sa’ad d bin Abi Abi Wa Waq qqas saat saat ibun ibunya ya mogo mogok k maka makan n agar agar ia ke kemb mbal alii pada pada agam agama a nene nenek k moya moyang ngny nya, a, teta tetapi pi ia memi memili lih h agam agamany anya a dan dan meni mening ngga galk lkan an ibuny ibunya. a. Itul Itulah ah istiqamah, dia akan terbukti ketika telah diuji.
”Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api. Ada yang keluar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah.” (HR. Ath-Thabrani)
Ya, dengan ujian itulah akan diketahui siapa kita ki ta sebe sebena narn rnya ya.. Apak Apakah ah sete setela lah h diuj diuji, i, ki kitta
245
keluar sebagai emas murni, atau ternyata kita keluar keluar seba sebaga gaii emas emas hita hitam? m? Jika Jika ki kita ta kelua keluarr sebagai mustaqim
emas itu,
murni, kitalah
istiqamah itu. InsyaaLlah.
246
berarti
kitalah
orang-orang
al-
yang
17 UJIAN CINTA Insy Insya a Al Alla lah h ki kita ta ak akan an teru terus s bela belaja jarr menj menjad adii
orang yang istiqamah. Kita akan tetap lurus di saat saat ko kond ndis isii mema memaks ksa a ki kitta untu untuk k berb berbel elok ok.. Kita
akan
tetap
menempuhi
jalan
ini,
meskipun ujian selalu menghadang di setiap sudut jalan. Seorang Mukmin yang istiqamah tak pernah takut menghadapi ujian, justru dia menjadikan
ujian
sebagai
kebutuha uhannya nya.
Insya sya Allah di bagian ini kita aka kan n belajar tent tentang ang haki hakika katt ujia ujian n yang yang selam selama a ini ini tida tidak k banyak dipahami. Tanda Cinta Allah
Kita Kita tahu ahu bahw bahwa a or oran ang g yang yang palin aling g dici dicint ntai ai Allah adalah Rasulullah. Tak ada hamba yang lebi le bih h dici dicint ntaa-iN iNya ya mele melebi bihi hi beli beliau au.. Seba Sebaga gaii hamba
yang
paling
dicinta,
tentulah
Rasu Rasulu lull llah ah layak ayak mend mendap apat atka kan n ke keni nikm kmat atan an hidup yang melimpah. Tetapi kenyataan justru
247
sebaliknya,
nyaris
setiap
sisi
kehidupan
Rasulullah dipenuhi dengan ujian dan cobaan. Sa’ad bin
Abi
Waqqash
pernah
bertany anya
kepada Rasulullah tentang siapa orang yang pali paling ng bera beratt ujia ujiann nnya ya.. Rasul Rasulul ulla lah h ke kemu mudi dian an menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru mereka dan yang meniru mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis dia diuji sesuai dengan itu dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu.” (HR. Bukhari)
Semaki kin n berat ujian yang diberikan Allah kepada seorang hamba, maka semakin besar pulalah kecintaan Allah padanya, dan setebal itu itu pula pula kual kualit itas as ke keim iman anan anny nya. a. Seba Sebali likn kny ya, semakin ringan
ujian yang menimpa, itu
pertanda semakin kecil cinta Allah pada-Nya, dan setipis itu pulalah kualitas keimanannya.
248
Jik Jika a hari hari demi demi hari hari yang yang ki kitta lalu laluii dipe dipenu nuhi hi dengan kesulitan hidup, tantangan, ancaman dari orang yang membenci, celaan dari orangorang
yang
mencela
(lawmatu
la-im),
berb berbaha ahagi gial alah. ah. Itu Itu pert pertan anda da Alla Allah h menci mencint ntai ai kita ki ta.. Seb Sebalik alikny nya a jika jika deti detik k yang yang ki kitta le lewa wati ti dipenuhi dengan gelimang kenikmatan hidup, itu pertanda kita belum termasuk hamba yang dicintai-Nya. Keyakinan seperti inilah yang membuat orangorang beriman tetap tersenyum di saat ujian menderanya.
Pemahaman
itulah
yang
menj menjad adik ikan an para para peju pejuan ang g Isla Islam m menj menjad adik ikan an ujian
dan
cobaan
sebaga agai
kebutu utuhan hannya,
untuk meningkatkan kecintaan Allah padanya. ”Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya.” (HR. Al-Baihaqi)
Syarat Masuk Surga
249
Ada Ada sebua sebuah h anal analog ogii sede sederh rhan ana. a. Jika Jika seora seorang ng sisw siswa a ke kela las s enam enam seko sekola lah h dasa dasarr ingi ingin n lulu lulus s dari sekolah itu, maka satu-satunya cara yang haru harus s dite ditemp mpuh uh adal adalah ah meng mengik ikut utii ujia ujian. n. Jika Jika anak itu tidak mengikuti ujian, tentu ia tidak akan pernah lulus selamanya.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
250
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (TQS. AlBaqarah: 214)
Apakah kita mengira bahwa kita akan masuk surga,
sementara
kita
tidak
pernah
mend mendap apat atka kan n ujia ujian n sedi sediki kitt pun? pun? Logi Logika kany nya, a, kita ki ta hany hanya a bisa bisa mend mendap apat atka kan n surga surga sete setela lah h kita menempuh ujian. Karena ujian merupakan syarat untuk masuk surga, maka rindukanlah ujia ujian n itu. itu. Deng Dengan an begi begitu tu,, laya layakl klah ah jika jika ki kita ta mengharapkan sur surga dari sisi Allah SWT. Karena
ujian
merupakan
syarat
untuk
mera merasa sakan kan kenik kenikma mata tan n surg surga, a, waja wajarl rlah ah jika jika orang-orang istiqamah tetap tersenyum manis saat saat coba cobaan an meng mengha hamp mpir irin inya ya.. Bahk Bahkan an le lebi bih h
251
dar arii itu, tu, mer erek eka a menja enjad dik ikan an uji ujian sebag ebagai ai kebutuhan mereka, agar layak mendapatkan surga. Insy Insya a Al Alla lah h ki kita ta ak akan an sela selalu lu bel belajar ajar untuk itu. Bersama.
Mengangkat Derajat
Analogi sebelumnya masih bisa kita pakai di sini. Jika seorang siswa ingin naik kelas, maka satu-satunya
cara
yang
harus
ditempuh
adal adalah ah meng engik ikut utii ujia ujian. n. Jik ika a anak nak itu itu tidak idak mengikuti ujian, tentu ia tidak akan naik kelas selamanya. ”Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu.” (HR. Ath-Thabrani)
Mungkin
kita
bukan
orang
yang
banyak
mela melakuk kukan an ibad ibadah ah-ib -ibad adah ah sunna sunnah. h. Mung Mungki kin n
252
kita
tidak
termasuk
menginfaqkan
harta
orang kita
yang
di
jalan
mampu Allah.
Mungkin kita tidak memiliki lisan yang sefasih Mush’ab bin Umair, yang dengannya menjadi per eran anta tara ra hid hidayah ayah bagi agi orang ang lain. ain. Tetap etapii jangan sampai kita berputus asa dari rahmat Allah untuk mendapatkan derajat yang sama dengan mereka. Mungkin kita memang tidak bisa mencapai derajat itu dengan amal-amal kita. Tetapi yakinlah, Allah telah menyediakan tools atau atau alat alat untuk untuk menj menjad adik ikan an ki kita ta laya layak k
mendap mendapatk atkan an deraja derajatt sepert sepertii mereka mereka,, itulah itulah ujian. Te Terse rsenyum nyumlah lah setiap setiap ujian ujian menyapa menyapa.. Karena Karena dengan itulah Allah mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Menghapus Dosa
Seberapa
seringka
kita
mengucapkan
istighfar? Sebera Seberapa pa sering seringkah kah ki kita ta bertau bertauba batt
atas atas ke kesal salaha ahann-ke kesal salaha ahan n ki kita ta? ? Apak Apakah ah ki kita ta yakin
253
taubat
dan
istighfar
kita
sudah
seban sebandi ding ng deng dengan an besa besarn rnya ya dosa dosa yang yang ki kita ta lakukan? Wallahu a’lam. Mungkin saja kita terlupa dengan suatu dosa yang kita lakukan di masa lalu, yang hingga kini ki ni ki kita ta belu belum m pern pernah ah beri berist stig ighf hfar ar ke kep pada ada Allah. Jangan khawatir, karena lagi-lagi Allah menyiapkan cara untuk menghapus dosa-dosa yang yang ki kita ta tida tidak k semp sempat at bert bertau auba batt atas atasny nya. a. Cara itu adalah ujian. ”Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Bukhari)
Sekali
lagi,
tersenyumlah
saat
ujian
bertan bertandan dang g pada pada kita. kita. Karena Karena dengan dengan itulah itulah Allah ingin menghapus dosa-dosa kita, hingga kita ki ta berj berjal alan an menuj menuju u surg surga a tanp tanpa a memb membaw awa a setitik pun dosa. ***
254
Tersenyumlah
Tersenyumlah. Karena tak ada perkara yang layak membuat seorang Muslim takut, kecuali takut pada Allah saja. Tidak ada perkara yang tidak
baik
bagi
seorang
Muslim.
Semua
perk perkar ara a adal adalah ah bai baik bagi baginy nya, a, yang ang disu disuka kaii maupun yang tidak disukai.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
255
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu" (TQS. Fushshilat: 30)
Seorang Muslim tak perlu bersedih atas apa yang telah terjadi, sebagaimana ia tak perlu cemas atas apa yang belum terjadi. La takhaf wala walaa a
tahz tahzan an,,
jangan
cemas
dan jangan
ber erse sed dih. ih. Apa Apa yang ang haru harus s di sedi edihkan hkan dan dan ditakutkan, sementara semua perkara adalah baik baik bagi baginy nya? a? Jika Jika ia mend mendap apat atkan kan sesu sesuat atu u yang menyenangkan, maka ia bersyukur. Jika ia ditim ditimpa pa sesuatu sesuatu yang yang tidak tidak disen disenang anginy inya, a, maka maka ia bers bersab abar ar.. Buka Bukanka nkah h sisi sisi ke kehi hidu dupa pan n seorang disenangi
manusia dan
hanya
yang
tentang
dibenci?
Jika
yang pada
keduanya kita mendapatkan kebaikan, kenapa harus cemas dan sedih? Kena Ke napa pa haru harus s cema cemas, s, jika jika ujia ujian n meru merupa paka kan n pertanda cinta Allah? Kenapa harus takut, jika ujian adalah cara Allah meningkatkan derajat
256
kita ki ta di sisi sisiNy Nya? a? Ke Kena napa pa haru harus s khaw khawat atir ir,, jika jika ujian
adalah
penghapus
dosa-dosa
kita?
Kenapa Kenapa harus bersedih, bersedih, jika dengan ujian, kita layak mendapatkan surga? Tersenyumlah.
257
Nyala Ketiga
MENUJU CAHAYA
258
Nyala Ketiga
MENUJU CAHAYA *** ”Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku.” (TQS. Al-Fajr: 27-29) *** Percik 7: Merancang Kematian Percik 8: Menang Semesta dalam Teduh Akhir Cerita Kita
259
Saha Sahab bat, at, set setel elah ah memb membac aca a Nyal Nyala a pert pertam ama; a; MENYINARI HATI, kita menjadi seorang Muslim dengan keyakinan yang bulat utuh terhadap Islam.
Pada
Nyala
kedua;
MENERANGI
SEMESTA, kita telah belajar bersama tentang pentingnya
mengejar
ilmu
sehaus
pengembara pengembara,, mengamalkan mengamalkannya nya sekuat daya, daya, dan meny menyeb ebar arka kann nny ya sepen epenuh uh jiwa jiwa,, ser serta kewajiban
untuk
terus
istiqamah
dalam
menjalani ketiganya. Nah, pada Nyala ketiga: MENUJU
CAHAYA
mengingatkan
ini,
bahwa
saya
hanya
ingin
perjuangan
kita
bukanlah perjuangan tanpa akhir. Ada dua Percik dalam Nyala terakhir ini. Pada Percik 7: Merancang Kematian, izinkan jemari saya saya menu menutu turk rkan an sebu sebuah ah pesa pesan. n. Saya Saya ingi ingin n meng mengiingat ngatka kan n saj saja, bahw ahwa ki kitta tidak dak bisa bisa menentukan menentukan kapan mati, dimana, dan dengan dengan cara apa. Tetapi ada satu hal yang bisa kita renc re ncan anak akan an meng mengen enai ai ke kema mati tian an ki kitta, yait yaitu u kead ke adaa aann nnya ya.. Kita Kita bisa bisa mati ati dalam alam ke kead adaa aan n
260
ber erma maks ksia iatt, ki kitta bisa mati ati dalam alam ke kead ada aan berjihad. Keduanya bisa kita rencanakan sejak sekarang. Dan di Percik 7 itu nanti, kita akan belajar
meranca ncang
kematian
yang
indah,
kem ke matia atian n yang yang tela telah h dida didapa patk tkan an oleh oleh para para pejuang Islam sebelum kita. Berikutnya pada Percik 8: Menang, saya ingin menyampaikan akhir cerita kita, yaitu kemenangan di dunia berupa kejayaan dan kemenangan di akhirat berupa surga.
Semoga pembahasan terakhir ini menjadi percik
air
yang
menyegarkan
raga
kita,
setel setelah ah bersi bersimb mbah ah pelu peluh, h, airm airmat ata, a, ke keri ring ngat at dan darah dalam memperjuangkan kemuliaan Islam dan kaum Muslimin. InsyaaLlah.
261
262
Percik 7: Menang
18. Semesta dalam Teduh 19. Akhir Cerita Kita
263
18 SEMESTA DALAM TEDUH Bayangkanlah hari itu. Ketika jerih yang kita lalui membuahkan hasilnya. Ketika siang yang panas kita lalui dengan berdakwahdan malam yang pekat kita lalui denga ngan menyelusu usuri pojok pojok-po -pojok jok bumi bumi untuk untuk meneba menebarka rkan n cahaya cahaya Islam,
menjadi
perantara
Allah
untuk
memuliakan Islam dan kaum Muslimin. Baya Bayang ngka kanl nlah ah hari hari itu. itu. Ke Keti tika ka aura auratt wani wanita ta Musl Muslim imah ah tak tak lagi lagi bert berteb ebar aran an meng mengga gang nggu gu pandangan kita. ketika kehormatan Muslimah terjaga dari segala macam pelecehan. Ketika kaum Muslimin mendapatkan kemuliaan yang sem semesti estiny nya a mere mereka ka dapat apatka kan. n. Ketik etika a tiap tiap jen jengk gkal al neger negerii Isla Islam m menj menjad adii satu satu di bawa bawah h naungan
satu
bendera,
La
ilaha
illaLlah
Muha Muhamm mmad ad Rasu Rasulu lull llah ah.. Ketik etika a tak tak ada ada lagi lagi penghi penghinaa naan n terhad terhadap ap Rasulu Rasululla llah h yang yang mulia. mulia. Ketika tak ada lagi penduduk bumi yang
264
kelapa kelaparan ran.. Ketika Ketika dunia dunia bersat bersatu u padu padu dalam dalam meninggikan kalimat Allah. Bayangkan hari itu, ketika kebajikan menjadi lazim dan kemaksiatan menjadi sesuatu yang langka. Ketika kemana mata memandang, di sana sanala lah h ke keta taat atan an mengh menghia iasi si.. Ke Keti tika ka teli teling nga a mendengar,
maka
lantunan
salam
dan
dzikirlah yang memasuki rongga telinga kita. Bayangkan hari itu. Ketika Khilafah Islam yang kita ki ta perj perjua uang ngka kan n deng dengan an berb berbul ulir ir air air mat mata, bersimbah peluh dan bercucuran darah, tegak di muka bumi sebagai penja njaga Islam dan kaum ka um Musl Muslim imin in,, seba sebaga gaii penj penjag aga a stab stabil ilit itas as dunia. Bayan ayang gka kanl nlah ah har arii itu, itu, keti etika puji ujian All Allah bahwa kita adalah umat terbaik menjadi nyat nyata. a. Ke Keti tika ka ki kitta mem memang ang menj menjad adii umma ummatt yang yang terb terbai aik k di sega segala la bida bidang ng.. Ke Keti tika ka duni dunia a Islam
menj enjadi
ruju ujuka kan n
ilmu
penge ngetahuan
dunia. Ketika tak ada lagi teriakan ketakutan dari seorang Muslimah saat ia pergi ke luar
265
rumahnya.
Ketika
Islam
berjaya,
dan
kekufuran binasa. Itu semua janji Allah yang pasti ditepatinya. Saat yang kita rindukan itu pasti datang. Seperti kepastian datangnya fajar setelah gelap malam menyelimuti bumi.
266
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benarbenar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahkuKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS. An-Nuur: 55)
267
19 AKHIR CERITA KITA
Perjuangan kita akan segera berakhir. Derita akan segera sirna. Keringat akan segera kering. Air mata tak kan lagi tertumpah. Darah yang
keluar
dibasuh suh.
dari
Maka
luka
kita
denga ngarkanlah
akan
segera
ketika
Allah
memang memanggi gil-ma l-mangg nggil il kita kita dengan dengan kelemb kelembut utan an cinta-Nya,
”Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama'ah
268
hamba-hamba-Ku.” (TQS. Al-Fajr: 27-29)
Tersenyumlah
saat
pertama
kali
kita
menginjakkan kaki di surga. Tak perlu lagi kau cemaskan kebencian Abu Jahal padamu. Tak per erlu lu lagi agi ka kau u khaw khawat atiir deng engan mak akar ar ke kejji yang dilakukan musuh-musuhmu terhadapmu. Tak Tak usah usah lagi lagi ka kau u taku takutk tkan an ki kila lattan peda pedang ng yang mengancam nyawamu. Semua tak akan ada lagi di sini.
”Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat.” (TQS. Ar-Rahman: 54)
269
Di sini hanya ada kesenangan. Sejauh mata memandang, keceriaan.
yang
kau
lihat
hanyalah
Para bujang yang hilir
mudik.
Bidadari yang bagaikan kilau mutiara. Mata air salsab salsabila ila yang yang sangat sangat menyeg menyegark arkan an dahaga dahaga.. Sungai
yang
mengalir
beraneka
rasa.
Semuanya sungguh menenteramkan jiwa. ”Allah berfirman: Aku sediakan untuk hambahamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terbesit dalam hati manusia.” (HR. Muslim)
Jika
selama
di
dunia
kau
lelah
memperjuangkan kemuliaan agamaNya, maka bert berted eduh uhla lah h di ke kema mahm hmu u yang yang ter erbu buat at dari dari mutiara. Sesungguhnya seorang mukmin mempunyai sebuah kemah di dalam surga yang terbuat dari satu mutiara yang berlubang, panjangnya enam puluh mil, dan orang seorang mukmin
270
juga memiliki keluarga di dalamnya yang akan ia kunjungi padahal sebagian mereka tidak pernah melihat sebagian yang lain. (HR. Muslim)
Mungkin selama di dunia, kita sering khawatir dengan amal-amal kita. Kita sering merenung di seti setiap ap peng penghu huju jung ng mala malam, m, apak apakah ah Alla Allah h tela telah h ridh ridha a ke kepa pada da ki kita ta,, atau atauka kah h ki kita ta tela telah h memb membua uatt-Ny -Nya
mur murka ka..
Maka Ma ka
deng engar ark kanl anlah
Allah menjawab keresahan kita, ”Allah bertanya lagi: Maukah kalian Aku berikan yang lebih baik lagi dari itu? Mereka menjawab: Wahai Tuhan kami, apa yang lebih baik dari itu? Allah menjawab:
Akan Aku limpahkan keridaan-Ku atas kalian sehingga setelah itu Aku tidak akan murka kepada kalian untuk selamanya.” (HR. Muslim)
Jika ada di antara kita yang hingga wafatnya tak
271
pernah
menikah
dengan
kekasihnya,
tenanglah, karena Allah tak akan membiarkan kita ki ta send sendir iria ian n meni menikm kmat atii ke kein inda daha han n surg surga. a. Alla Allah h suda sudah h meny menyia iapk pkan an bagi bagi ki kita ta pasan pasanga gan n yang tidak pernah tersen sentuh oleh jin dan manusia sebelumnya. Kecantikannya laksana permata yaqut dan marjan yang tak pernah kita bayangkan selama di dunia. ”Masing-masing mereka berpasangan dua orang yang sumsum betisnya terlihat dari dalam daging dan di dalam surga tidak ada seorang pun yang tidak berpasangan.” (HR. Muslim)
Tak
ada
lagi
dosa.
Kau
tak
perlu
lagi
bersip sipaya ayah menjaga cinta ntamu. Di sini, ni, kau bebas bebas menumpa menumpahla hlampi mpiask askann annya ya kapan kapan saja saja kau mau. Di sini Allah menyediakan bagimu bidadari yang selalu suci dan perawan.
272
”Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin” (TQS. Ar-Rahman: 56)
*** Saya jadi ingin menangis merindukan tempat itu. Sungguh, di sanalah akhir cerita kita. Saya ingin bertemu dengan kalian semua di sana. Berdoalah selalu pada Allah, agar menjadikan kitta ter ki erma masu suk k ke dalam alam orang ang-or -orang ang yang ang beruntung
memasuki
surga
firdaus
yang
penuh nikmat itu. Aku Aku menc mencin inta taii ka kali lian an semu semua. a. Semo Semoga ga Alla Allah h mempertemukan kita di sana. Amiin. ***
273
Selesai atas izin Allah pada hari Selasa, 16 Juni 2009. Saksikanlah Ya Allah. Aku telah menyampaikan.
274
TENTANG PENULIS ABAY
lahir
di
Martapura,
Kalimantan
Selatan,
bert bertep epat atan an
deng dengan an
peri perist stiw iwa a
di
Filipina,
People
Power
tanggal
25
Februari
1986.
Memula Memulaii pendid pendidika ikan n dasarn dasarnya ya di
Madrasah
Mataraman.
Ibtidaiyah Kemudian
Negeri
(MIN)
melanjutkan
ke
Madr Ma dras asah ah Tsan Tsanaw awiy iyah ah Nege Negeri ri Mo Mode dell (MTs (MTsN N Mode Mo del) l) Ma Mart rtap apur ura. a. Sete Setela lah h meni menimb mba a ilmu ilmu di Madrasah
Tsanawiyah
pendidikannya
cukup
yang ketat
itu,
pola Abay
melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Mata Ma tara rama man n Ka Kabu bupa pate ten n Banj Banjar ar.. Di sini sinila lah h dia dia menemu emukan remaja
jati
Muslim.
dirinya
sebagai
Bersama
dua
seorang orang
saha sahab batny atnya, a, Juar Juara a I Lomb Lomba a Sisw Siswa a Te Tela lad dan Tin Tingk gkat at SMA SMA sese- Ka Kabu bup paten aten Banj Banjar ar 2002 2002 ini ini beru berupa paya ya meng mengem emba bang ngka kan n Ke Kelo lomp mpok ok Stud Studii Islam yang ada di sekolah itu.
275
Setela Setelah h tiga tiga tahun tahun mendap mendapat atkan kan pendid pendidika ikan n formal di SMAN 1 Mataraman, dan mengecap pendidikan informal di KSI-nya (yang ternyata lebih
berkesan
keh ke hidupanny nnya
dan
di
masa
mempengaruhi mendata atang), anak nak
pert pertam ama a dari dari tiga tiga bers bersau auda dara ra ini ini ke kemu mudi dian an melanjutkan
studi
di
bidang
yang
paling
disenanginya, Matematika. Pada tahun 2003, dia resmi menjadi mahasiswa program studi Pendidikan
Matematika
FKIP
Unlam
Banjarmasin. Selama kuliah, Juara I Olimpiade Matematika Tin Tingk gkat at SMA SMA Se Ka Kabu bupa pate ten n Banj Banjar ar 2002 2002 ini ini terlibat
aktif
di
beberapa
oraganisasi
kem ke mahas ahasis iswa waan an,, sep seper erti ti FSI FSI al-F al-Fur urqa qan n FK FKIP IP Unlam,
LDK
Unlam,
Gema
Pembebasan,
Mymaticz, dan beberapa organisasi lainnya. Kini,
suami
dari
Noor
Yenni
ini
memilih
berper berperan an aktif aktif dalam dalam upaya upaya menyel menyelama amatka tkan n rema re maja ja Musl Muslim im dari dari serang serangan an musuh musuh-m -musu usuh h Islam.
276
Sebagai
wujudnya,
Abay
menjadi
peng pengasu asuh h di bebe bebera rapa pa prog progra ram m ra radi dio o loka lokal, l, seperti Madinatus-Salam 90,9 FM, Sky 89,3 FM dan
beberapa
radio
lainnya.
Ayah
dari
Muham Muhamma mad d Nawf Nawfa a Hamz Hamzah ah dan dan Muha Muhamm mmad ad Alif al-Fatih ini juga mengasuh beberapa majlis ta’lim khusus remaja. Buku ini, adalah salah satu upayanya untuk berkon berkontri tribus busii dalam dalam menyela menyelamat matkan kan remaj remaja a Musl Muslim im dari dari sera serang ngan an musu musuhh-mu musu suh h Isl Islam. am. Bagi teman-teman yang ingin bersilaturrahim dengan
penulis,
silakan
kunjungi
blog
www.us www.ustga tgaul.c ul.co.c o.cc, c, atau atau abayas abayasik. ik.co. co.cc cc
atau ak aku un
facebook
abay
abu
hamzah
(
[email protected]) Segera terbit, buku kedua dari Abay Abu Hamzah, MELAWAN DENGAN CINTA
MELAWAN DENGAN CINTA 277
*** SETELAH MENGGENGGAM BARA ISLAM (SEBUAH PENDAHULUAN)
Saya harus bertanggung jawab atas apa yang saya tulis di buku Menggenggam Bara Islam, teru teruta tama ma pada pada geng gengga gam m ke kedu dua, a, Ke Kebe benar naran an Tidak Pernah Membisu. Bagi sahabat pembaca yang yang sudah sudah berk berkese esemp mpat atan an memb membac aca a buku buku saya tersebut, insyaAllah masih ingat bahwa pembahasan itu adalah pembahasan tentang dakwah. Ya, dakwah. Meski pembahasan tersebut tentang dakwah, tapi saya tidak sempat menjelaskannya secara utuh utuh,, ka kare rena na mema memang ng buku buku Me Meng ngge geng ngga gam m Bara Bara Isla Islam m buka bukan n buku buku tent tentan ang g dakw dakwah ah.. Ia adal adalah ah buku yang ang say saya dedik edika asika sikan n untu untuk k membangun karakter umum seorang Muslim yang yang seja sejati ti.. Ka Kare rena na tuju tujuan anny nya a umum umum,, hara harap p maklum jika saya tidak menyajikan semuanya secara rinci. Hanya satu pembahasan di buku
278
itu yang saya sajikan secara cukup rinci, yaitu Geng Gengga gam m Pert Pertam ama: a: Sek eko oko koh h Kar aran ang. g. Say Saya tidak
berani
mengambil
risiko
untuk
menuli menuliska skanny nnya a secara secara singkat singkat.. Pembah Pembahasa asan n itu itu adal adalah ah pemb pembah ahas asan an ke keim iman anan, an, jika jika saya saya tida tidak k tunt tuntas as dalam alam meny menyaj ajik ikan anny nya, a, beta betap pa berb berbaha ahaya yany nya a tuli tulisan san saya saya terh terhad adap ap ak akid idah ah pemb pembac aca. a. Seda Sedang ngka kan n pemb pembah ahas asan an tent tentang ang dakw dakwah ah,, saya saya ra rasa sa masi masih h bisa bisa disa disamp mpai aika kan n secara umum saja. Target dari pembahasan di Genggam Kedua itu memang untuk sekedar menyadarkan saya dan pembaca, bahwa kita tak punya pilihan lain dalam menjadi Muslim, selain terus mempelajari, mengamalkan, dan menyebarkan Islam. Nah, dalam meny enyebarkan Isla slam yang ki kitta yaki yakini ni ini, ini, tern ternya yata ta bany banya ak seka sekali li hal hal yang yang haru harus s ki kita ta perh perhat atik ikan an,, dan dan itu itu tida tidak k semp sempat at saya sajikan dalam buku Menggenggam Bara Isla Islam. m. Insy Insya a Alla Allah, h, buku uku ini ini adalah alah bentu entuk k pertanggung-jawaban saya untuk memperinci
279
pembahasan
yang
terputus
di
buku
itu.
Semoga bermanfaat.
DUA PILIHAN SIKAP Awalnya
Suatu
sore,
saya
menyempatkan
diri
berk berkel elil ilin ing g Banj Banjar arma masi sin n bers bersam ama a iste isteri ri dan anak-anak. Dengan sepeda motor yang selalu mene menem mani ani ke kem mana ana per pergi, gi, ka kami mi meny menyu usuri suri tempat-tempat kesukaan kami di Banjarmasin. Di perjalanan pulang, kami melewati sebuah acara konser musik yang diselenggarakan di halaman
gedung
kesenian.
Melihat
para
remaja remaja yang yang bercam bercampur pur-ba -baur ur antara antara laki-l laki-laki aki dan perempuan, serta aurat yang bertebaran, saya tak bisa menahan diri. Sebuah teriakan kasa ka sarr akhir hirnya meluncur begitu saja dari mulu mulutt saya saya yang yang emos emosi. i. Saya Saya begi begitu tu gera geram m melihat kejadian itu. Seolah mereka tak akan pernah mati saja. Seolah mereka akan terus muda selamanya. Seolah mereka tak pernah sadar bahwa neraka itu benar-benar menyala.
280
Seolah
mereka
tak
ingat
bahwa
segala
perb perbua uata tan n aka kan n dipe dipert rtan angg ggun ungj gjaw awab abka kan n di hadapan
Allah.
Seolah
mereka
tak
tahu,
bahw ahwa jik ika a maut aut mema memang nggi gill, ke kese semp mpat atan an bertaubat sudah tak lagi ada. Geraham saya menggeretuk. Sepa Sepanj njan ang g perj perjal alana anan n pula pulang ng,, saya saya tak tak bisa bisa menahan kemarahan. Entah kenapa, kalimatkali ka lim mat huja hujata tan n meng mengal alir ir begi begitu tu dera deras s dari dari lisan lisan saya saya.. Te Teta tapi pi saya saya hera heran, n, tak tak seka sekali lipu pun n isteri Luapan
saya
menanggapi
kemarahan
perkataan
saya
tak
saya.
berjawab.
Sepa Sepanj njan ang g perj perjal alan anan an pula pulang ng iste isteri ri saya saya tak tak mengucapkan kata sepatahpun, bahkan untuk sekedar gumam tanda setuju. Sesampai di rumah, saya baru tahu kenapa isteri
saya
tak
sekalipun
menanggapi
kemarahan saya terhadap para remaja yang keterlaluan itu. Wajahnya basah oleh linangan air air mata mata.. Deng Dengan an pera perasa saan an bers bersal alah ah,, saya saya tanyakan sebab tangisnya. Apakah karena ada perkataan saya yang melukainya? Apakah ada
281
sik sikap
saya
yang ang
tidak.
Dia
justeru
menyakitinya?
Ternyata
menjawabnya
dengan
seb sebuah ka kallimat imat tulus ulus yang yang memb membua uatt saya aya terdiam seketika itu juga. ”Umi sedih, mereka itu saudara Umi. Umi kasihan sama mereka. Mungkin mereka tidak tahu tahu bahw bahwa a yang yang mere mereka ka laku lakuka kan n itu itu dosa dosa.. Umi Umi ka kasi siha han n sama sama mere mereka ka,, mere mereka ka berh berhak ak mendapatkan
dakwah,
tetapi
umi
belum
menunaikan hak mereka. Umi sedih, umi ga mau mereka hancur...” Sungguh, akhwat yang saya nikahi beberapa tahu tahun n lalu lalu itu, itu, tela telah h meng mengaj ajar arka kan n saya saya satu satu hal hal yang yang luar luar bias biasa: a: Ci Cint nta. a. Sela Selama ma ini ini say saya ter terlal lalu ser sering ing meng mengat atak akan an bahwa ahwa dakw kwah ah adalah tanda cinta, tapi tak sekalipun kalimat itu mewujud dalam tindakan saya. Saya malu pada
isteri
saya.
Dan
saya
bangga
menikahinya. Dua Pilihan
Mari kita bandingkan sikap saya dengan sikap iste isteri ri saya saya.. Jela Jelas s seka sekali li perb perbed edaa aann nnya ya.. Saya Saya
282
marah
ketika
sedangkan
isteri
menyaksikannya. kem ke mak aksi sia atan,
melihat saya
kemaksiatan, sedih
Sikap
menggambarkan
saat
terhadap cara
saya
memandang dakwah. Saya marah. Kemarahan saya saya menun menunju jukk kkan an bahw bahwa a saya saya mema memand ndan ang g orang orang yang yang melakuk melakukan an kemaks kemaksiat iatan an sebag sebagai ai musuh, sebagai orang yang menantang Allah. Seda Sedang ngka kan n iste isteri ri saya saya sedi sedih. h. Ke Kesed sedih ihan anny nya a menun menunju jukk kkan an bahw bahwa a dia dia mema memand ndang ang or oran ang g yang melakukan kemaksiatan bukan sebagai musuh, bukan sebagai penantang Allah. Isteri saya saya meli meliha hatt mere mereka ka seba sebaga gaii ko korb rban an.. Bagi Bagi iste isteri ri saya saya,, mere mereka ka mela melaku kukan kan ke kema maksi ksiat atan an bukan untuk menantang Allah. Bukan. Mereka melakukan itu karena alasan lain yang tidak pernah saya pedulikan sebelumnya. Mungkin karena mereka tidak tahu, atau bisa jadi mereka tahu tetapi mereka belum kuat untuk melawan dorongan nalurinya. Orientasi Dakwah
283
Perb Perbed edaa aan n sika sikap p say saya dan ister sterii ter erha had dap kemaksiatan
menunjukkan
perbedaan
maf mafahim ahim,, per erb beda edaan car ara a pand andang ang. Sik ikap ap saya menunjukkan dakwah yang da’i-oriented (berfokus
pada
diri
penyampai
dakwah),
sebaliknya sikap isteri saya menggambarkan dakwah yang mad’u-oriented (berfokus pada diri objek dakwah) . Dalam fikih, mungkin pembahasan saya ini tak terl terlal alu u dipe diperl rluka ukan. n. Pemb Pembaha ahasa san n saya saya buka bukan n soal halal atau haram, karena bagaimanapun selama ikhlas dan sesuai tuntunan kenabian, dakwah akan menghantarkan pelakunya pada pahala yang menggunung, insyaAllah. Pembahasan saya ini lebih cenderung kepada efektifitas dan efisiensi dalam dakwah. Meski secara
hukum
per erb bedaa edaan n pada
insyaAllah
ori rien enttasi asi
perbedaan
aka kan n
sikap
sama,
tetapi
meng mengh hant antar ark kan dalam
dakwah.
Perb Perbed edaan aan sika sikap p ak akan an meng menghan hanta tark rkan an pada pada perbedaan
284
kualitas
dakwah
kita,
dan
insy insyaA aAll llah ah ak akan an meng mengha hant ntar arka kan n pada pada hasi hasill yang berbeda pula. Dakwah yang Egois
Kita
sebagai
penyampai
hanya
berpikir
tentang kewajiban kita saja. Yang pent enting kewaj kewajib iban an ki kita ta tert tertun unai aika kan. n. Ka Kare rena na seked sekedar ar menggugurkan kewajiban, biasanya kita akan melakukannya beraturan),
secara yang
sporadis penting
(tak dakwah
tersampaikan. Bias iasany anya, ka kallimat imat yang ang dipili pilih h ole leh h ora rang ng-orang
yang
da’i-oriented adal dalah
kali ka lima matt
kita haru harus s mend mendak akwa wahi hi mere mereka ka seperti; kita agar mereka mendukung dakwah kita .
Mari kita simak kalimat yang saya bold, beta betapa pa egoi egoisn snya ya ora rang ng yang yang da’i da’i-o -ori rien ente ted. d. Fras Fr ase e pert pertam ama a saja saja sudah sudah meng mengga gamb mbar arka kan n sudut pandang ego-sentris, berpusat ke diri; kita haru harus s menda endakw kwah ahii mere mereka ka.. Apa Apa yang yang
salah salah deng dengan an fras frase e ’kita ’kita haru harus s mend mendak akwa wahi hi mereka’? Tidak ada, frase itu tidak salah secara
285
syar’i,
tidak
akan
membuat yang
mengucapkannya berdosa. Kalimat itu hanya menunjukkan
bahwa
mengucapkannya
orang
memusatkan
yang perhatian
kepada dirinya. Sudah udahla lah h
fra frase
per erttama ama
meng mengga gamb mbar arka kan n
sikap yang egois, dilengkapi pula dengan frase kedua kedua yang yang meru merupa paka kan n tuju tujuan an dakw dakwah ah ki kita ta,, yaitu ’agar mereka mendukung dakwah kita’. Ya, Ya, bahk bahkan an mend menda akw kwah ahii mere mereka ka pun pun untu untuk k kita. Egois sekali bukan? Dakwah yang Sporadis
Karena berfokus pada da’i, biasanya dakwah yang yang dila dilaku kuka kann nny ya juga juga spor sporad adis is.. Dia Dia tida tidak k pernah
menakar-nakar
lagi
apakah
dakwahnya efektif atau tidak. Tidak pernah ia meng menghi hitu tung ng-hi -hitu tung ng lagi lagi apak apakah ah dakw dakwah ahny nya a bisa sampai atau tidak. Tidak pernah ia mempertimbangkan
apakah
orang
bisa
menerima dakwahnya atau tidak. Jika
antum
ingin
tahu
bagaimana
sikap
dakw kwah ah yang ang ego egois dan spo sporadi adis, lihat ihatla lah h sikap saya dalam cerita pembuka bahasan ini.
286
Betapa saya tak lagi memikirkan apaka kah h hujatan saya efektif atau tidak. Betapa saya tak lagi menakar-nakar apakah mereka mau mendengarkan
dakwah
saya
jika
saya
melakukannya dengan teriakan kasar. Dakw Dakwah ah yang ang da’i-oriented ak akan an memb membua uatt kita
melemparkan
sem sembarangan,
karena
dakwah sudut
secara
pandang angnya
adal adalah ah ’yan ’yang g pent pentin ing g ak aku u meny menyam ampa paik ikan an’. ’. Keti Ke tika ka ki kita ta mela melaku kuka kann nnya ya seca secara ra spor sporad adis is,, orang yang menjadi sasaran dakwah kita akan memasang hijab setebal-tebalnya dari dakwah kitta. Ant ki Antum mung mungki kin n bisa isa memb membay ayan ang gka kan n sikap orang-orang yang saya teriaki ketika itu, apakah mereka menyambut dakwah saya dengan
tangan
terbuka
dan
senyum
mengem mengemban bang? g? Tidak, Tidak, kemung kemungkin kinan an terbe terbesar sar adalah
mereka
memasan sang
hij hijab
sete etebalal-
tebalnya dari dakwah saya, sebenar apapun perkataan saya. Maka
mulai
sekarang,
mari
kita
belajar
melengkapi persepsi tentang dakwah. Bahwa
287
dakw dakwah ah adal adalah ah ke kewa waji jiba ban, n, tent tentu u ki kita ta semu semua a telah
meyakininya.
tambahkan
satu
Tapi kalimat
saya
mohon
ini
dalam
pemahaman kita: dakwah adalah hak mereka. Dengan begitu, kita akan berpikir bagaimana agar dakwah sampai ke mereka, bukan hanya tentang
bagaimana
kita
menyampaikan
dakwah. Bisa merasakan bedanya?
DIAMLAH, MAKA KAU AKAN KALAH! DIAM = HANYUT
Dulu saya berpiki kirr, jika saya diam, maka diamn iamnya ya say saya tida idak aka kan n meng mengun unttung ungka kan n siapapun, sekaligus tidak merugikan siapapun. Tidak aka kan n ada manfaat dengan diamnya saya,
juga
tidak
ditimbulkannya.
ada
Tidak
mudharat
ada
pahala
yang yang
didapat, juga tidak ada dosa yang diperbuat.
288
Ya, bagi saya aya ketika itu, diam tidak akan menyebabkan
apa-apa.
Diam
bukanlah
sebuah kejahatan. Sampa ampaii ke kemu mud dian ian say saya mer merenun enungk gkan an dua ayat singkat dalam surah at-Tiin berikut ini:
“Sesungguhnya, Kami benar-benar telah menc mencip ipta tak kan
manu manusi sia a
dalam alam
seb sebaikaik-
baik bentuk. Kemudian kami lembarkan mereka
ke
dalam
tempat
yang
serendah-rendahnya.” (TQS At-Tiin: 4 – 5)
Betap etapa a indah ndah alun alunan an yang ang dir iran ang gkai Alla Allah h dalam alam dua ayat ter erse seb but. ut. Ind Indah diden idenga garr, tet tetapi api
meng mengg gunca uncang ng dada. ada. All Allah
ber erttutur utur
pada pada ki kitta meng mengen enai ai ko kond ndis isii ki kitta yang yang tela telah h dici iciptak ptakan an dalam alam bent entuk ter eriindah ndah.. Semua emua manusia, tanpa kecuali. Lalu, setelah semua manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang terbaik, maka semuanya Allah hempaskan ke
289
dalam Artinya
tempat
yang
secara
hina.
umum
Ya
semuanya.
manusia
akan
mengalami dua keadaan itu; diciptakan dalam bent bentuk uk terb terbai aik, k, ke kemu mudi dian an dihe dihemp mpa ask skan an ke tempat yang hina. Semuanya.
“Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal
shalih,
maka
bagi
mereka
balasan yang tak pernah putus.” (TQS. At-Tiin: 60)
Tetapi
pada
ayat
berikutnya
Allah
memberikan pengecualian, yaitu orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Ya, hanya merekalah
orang-orang
dihempaskan
setelah
yang
tidak
diciptakan
akan
dengan
sempurna. Sahabat
semuanya.
Saya
mohon
maaf
seb sebel elum umny nya. a. Bel elum um apa-ap a-apa a sudah udah bed bedah ayat ayat.. Pada Padah hal bias biasan anya ya orang ang menya enyaji jika kan n
290
pembuka yang enak-enak, yang santai-santai. Saya malah mengajak kalian semua berpikir kerras untu ke untuk k mere merenu nung ngka kan n makn makna a tiga tiga ayat ayat dalam surah At-Tiin itu. Afwan ya. Buka kan n maksud saya mengajak kalian mumet pagipagi pagi.. Tapi Tapi insy insyaa aaLl Llah, ah, pemb pembah ahas asan an bera beratt di awal
ini
justeru
pembahasan
akan
kita
di
meringankan lembar-lembar
berikutnya. Buku ini say saya beri judul Melawan Deng engan Cint Ci nta, a, di sini sini ki kitta ak akan an banya anyak k ber erb binca incang ng tent tentan ang g dakw kwah ah.. Te Tettapi api apa apa hub hubunga ungann nnya ya dakw kwa ah
dengan
kettiga ke
ayat
pertengahan han
surah surah At-Ti At-Tiin in ini? ini? Buka Bukank nkah ah ayat ayat 4, 5 dan dan 6 surah surah terseb tersebut ut bercer bercerita ita tentan tentang g pencip pencipta taan an manusia dan tentang keimanan? Nah, Nah, mari mari ki kita ta re renu nung ngka kan. n. Semu Semua a manu manusi sia a telah diciptakan dalam sebaik bentuk. Bentuk yang mulia. Ayat ini memposisikan kita pada dera deraja jatt yang yang ting tinggi gi.. Te Teta tapi pi sete setela lah h itu itu Alla Allah h menghempaskan kita ke dalam tempat yang serendah-rendahnya.
291
Secara
otomatis.
Artinya, kecenderungan manusia sebenarnya adalah
menj enjadi
hin hina.
Sebenar narnya nya
secara
otomatis manusia akan dilemparkan ke dalam tempat tempat yang yang sehina sehina-hin -hinany anya. a. Semuany Semuanya. a. Ya, semuanya. Kare Ka rena na seca secara ra umum umum ak akan an mela melalu luii taha tahapa pan n itu(diciptakan sempurna – dilemparkan), maka tak perlu berbuat apa-apa pun kita pasti akan hina. Sebagaimana orang yang berada di air terjun
yang
deras,
maka
kecenderungan
terbesarnya adalah hanyut terjatuh. Tak perlu berenang ke bawah, diam pun kita pasti akan terjatuh, secara otomatis. Illa, kecuali. Kecuali ora rang ng-o -ora rang ng yang ang ber erg ger era ak mel elaw awan an ar aru us deras itu, kemudian segera mencari pegangan kokoh,
lalu
dia
terus
berpegang
seraya
berg berger erak ak menuj menuju u tepi tepian. an. Ma Maka ka or orang ang-o -ora rang ng seperti
inilah
yang
akan
selamat.
Diam?
Hanyut! Begi Begitu tupu pula la dala dalam m menj menjal alan anii ar arus us ke kehi hidu dupa pan n yang
begitu
deras
ini.
Manusia
yang
diciptakan dalam sebaik-baik bentuk, memiliki
292
kecenderungan yang besar untuk ’hanyut’ dan ’jatuh’ uh’ ke lembah nista. Tak perlu berbuat maks maksia iat. t. Diam Diam pun pun past pastii ki kita ta ak akan an jatu jatuh h ke dalam alam ke kehi hina naan an.. Sebag ebagim iman ana a ka kallam All Allah dalam dalam surah At-Tiin ayat 4 dan 5 ter terseb sebut. ut.
Secar ecara a
otom tomati atis
kitta ki
dici dicip ptak akan an
dala dalam m seb sebaik aik bent bentuk uk,, dan dan seca secara ra otom otomat atis is pula pula ki kita ta ak akan an dile dilemp mpar arka kan n ke temp tempat at yang yang sehina-hinanya. Illa, ke kecu cual ali. i. Ke Kecu cual alii or oran ang g yang beriman dan beramal shalih, maka mere merek ka tidak idak ak akan an ik ikut ut hany hanyut ut dala alam arus deras itu. Orang beriman dan beramal shalih laksana orang yang bergerak melawan arus, kemudian mencari tempat untuk berpegang, lalu
bergerak
merapat
ke
tepian.
Y a,
mere merek kalah alah yang yang ak akan an sel selamat amat,, yang ang aka kan n teta tetap p bera berada da dala dalam m ko kond ndis isii semu semula la;; sebai sebaikkbaik aik bent entuk. uk. Te Teta tap pi ora rang ng yang yang diam saja saja,, yang tak bergerak, yang tak
berpegang,
merekalah orang yang akan hanyut, jatuh dari tempat muli ulia menuj nuju tempat yang ang paling hina.
293
Njlimet ya?
Afwan.
Bukan
maksud
saya
memb membah ahas asny nya a deng dengan an ribe ribet. t. Tapi Tapi itu itu murn murnii karena
kelemahan
saya
dalam
menyederhanakannya. Jika ada yang bersedia menyed menyederha erhanak nakan an kalim kalimat at saya saya di bebera beberapa pa paragraf
yang
lewat,
saya
sangat
berterimakasih. Kesimpulan saya sebenarnya sederhana. Kita adalah makhluq terindah. Jika kita diam, maka kita akan dilemparkan Allah ke dalam tempat yang yang sere serend ndah ah-r -ren enda dahn hny ya. Dan Dan untu untuk k tet tetap bert bertah ahan an di temp tempat at teri terind ndah ah ini, ini, maka maka ki kita ta tidak boleh diam, ki kitta harus beriman dan melakukan amal-amal shalih. insyaaLlah. Lalu,
setelah
penjelasan
yang
cukup
memusingkan itu, apakah kita masih berpikir bahwa diam tidak memberi mudharat? Apakah kita ki ta masi masih h berp berpik ikir ir bahw bahwa a tida tidak k mela melaku kuka kan n apa-apa berarti tidak menyebabkan apa-apa? DIAM = KALAH ”Satu-satunya cara untuk membuat kejahatan menang adalah,
294
orang baik tidak usah berbuat apa-apa!” (Edmund Burke) Lagi-lagi saya terhentak. Surah At-Tiin ayat 4 -
6 tela telah h meng menghe hent ntak ak ke kesa sada dara ran n saya saya bahw bahwa a diam berarti hanyut. Kini Edmund Burke (saya tidak tahu dia ini siapa, tetapi saya temukan kalimatnya di salah satu buku, dan kalimatnya membekas di hati saya, maka saya kutipkan di sini untuk kalian semua), ia juga menghentak kesadaran saya bahwa diam berarti kalah. Bayangkan, berapa jam sehar arii kita tidur? Misalnya,
delapan
jam.
Dan
memang
begitulah pola tidur sehat yang diajarkan pada kita sejak kecil. Pola tidur sehat itu ditebarkan oleh Barat untuk kita, kaum Muslimin. Tentu kita bisa menebak maksudnya kan? Mari kita sada sadari ri bahw bahwa a dela delapa pan n jam jam adal adalah ah sepe sepert rtig iga a dari duapuluh empat jam. Ya, sepertiga hari kitta hab ki habiska iskan n unt untuk tid tidur. ur. Jika Jika usi usia ki kita ta 60 tahun
(begitu
biasanya
para
trainer
memisalkan), maka dari 60 tahun itu, 20
295
tahu tahunn nny ya hany hanya a ki kitta guna unaka kan n untu untuk k tidu tidur! r! Begh! Oiya Oi ya,, sebe sebelu lumny mnya a haru harus s diin diinga gatt juga juga bahw bahwa a tidur berarti diam. Maka, ketika delapan jam sehari kita tidur, itu sama artinya kita telah diam
selama
delapan
jam
perhari.
Apa
salahnya? Tentu saja secara syar’i tidak ada dalil yang mengharamkan tidur. Sayang saja sih, sih, tida tidak k pro produkt duktif if.. Apak Apakah ah musu musuhh-mu musu suh h Isla Islam m yang yang mene meneba barka rkan n pola pola tidu tidurr sehat sehat itu itu benar-benar tidur delapan jam dalam sehari? T Tid idak ak.. Saat Saat ki kita ta tidu tidurr itul itulah ah mere mereka ka bang bangun un untuk bergerak. Mereka memikirkan berbagai macam
cara
melemahkan membuat
berikutnya kita.
video
Mereka klip,
untuk
semakin
memb embuat
membuat
film,
majalah-
maja majala lah, h, memb membua uatt liri lirik-l k-lir irik ik lagu lagu,, membu membuat at sinetron, menulis buku, dan lain sebagainya. Untuk apa mer ere eka mel ela akuk kukan itu semua? Untuk membuat kita semakin tidak produktif lagi.
296
Baya Bayang ngka kan n ka kawa wan. n. Dala Dalam m seha sehari ri ki kita ta suda sudah h ’dipaksa’ tidur delapan jam. Ternyata, pas kita bangun, kita juga dilenakan dengan perkaraperkara
yang
tidak
bermanfaat,
bahkan
menj menjer erum umusk uskan an.. Sete Setela lah h bang bangun un tidu tidur, r, ki kita ta seger segera a diha dihada dapk pkan an pada pada tont tonton onan an-t -ton onto tona nan n yang
tidak
bermutu.
Atau
kita
langsung
mend menden eng gar ark kan ra rad dio, io, untu untuk k apa? apa? Seke keda darr greeting, atau request lagu. Agak siangan dikit kita
disuuhi
tayangan
musik
atau
gosip.
Benar-benar tidak bermutu bukan? Oke, Ok e, mung mungki kin n ada seb sebagia agian n dar arii ki kita ta yang yang tidak
menonton
televi evisi
atau
mendeng engar
radi ra dio, o, mere mereka ka memi memili lih h sege segera ra ke kelu luar ar ruma rumah h untuk nongkrong dengan dengan teman-t teman-tema emanny nnya. a. Perg Pergii ke kamp ampus atau atau ke seko sekola lah. h. Di san sana mereka dipaksa terlena lagi. Coba dengarkan materi bermutu?
pembicaraan Paling-paling
mereka, seputar
apakah tiga
hal;
handphone, idola, dan pacar. Baga Bagaim iman ana a bisa bisa dika dikata taka kan n gene genera rasi si terb terbai aik, k, suda sudahl hlah ah terl terlal alu u bany banyak ak tidu tidur, r, pas bang bangun un
297
malah
tidak
produktif.
Lalu
kapan
kita
berkarya untuk dunia? Satu Satu lagi lagi,, saat saat ki kitta terl terlen ena a itul itulah ah,, saat saat ki kitta diam diam itul itulah ah mere mereka ka mel elan anca cark rkan an sera serang ngan an rahasianya pada kita. Bukan dengan senjata meriam
atau
bom.
Mereka
melancarkan
serangan yang sangat lembut, sampai-sampai ser seranga angann nnya ya ki kitta ra rasa saka kan n seba sebag gai bela belaia ian. n. Mere Me reka ka meny menyer eran ang g ki kita ta deng dengan an gaya gaya hidu hidup p beba ebas, ki kitta tida tidak k mel melawan awan,, malah alah menj menjad adii gener generasi asi pert pertam ama a yang yang memp mempra rakt ktik ikka kanny nnya. a. Kare Ka rena na ki kita ta tida tidak k meng mengan angg ggap ap itu itu seb sebagai agai ser seranga angan, n, mela melain inka kan n seba sebaga gaii bela belaia ian n yang yang memanjakan
nafsu
kita.
Lalu
kitapun
mengikutinya. Sekada Sekadarr analogi analogi sederha sederhana, na, untuk untuk membua membuatt pisau isau bel belati ati tak melu meluk kai tanga angan, n, tak per erlu lu memusnahkannya,
cukup
dengan
menumpulkan matanya saja. Begitu juga, musuh-musuh Islam sadar betul, bahwa kita, para pemuda adalah ujung tombak kekuatan kaum
298
Muslimin.
Maka
agar
kita
tidak
memb membah ahay aya aka kan n mere mereka ka,, tak tak per perlu deng dengan an memusnahkan
kita,
cukup
dengan
mele melema mahk hkan an ki kitta, cuku cukup p deng dengan an memb membua uatt kita terlena. Jik Jika a ujung ujung tomb tombak ak perj perjua uang ngan an tela telah h tump tumpul ul denga ngan
diam.
Mak aka a
ketika
musuh-m uh-mu usuh suh
Isla Islam m bena benarr-be bena narr meny menyer eran ang g seca secara ra fisi fisik, k, saat itulah, kita tak lagi peduli. Saat itu kita diam. Kita telah tumpul. Gaya hidup kita telah berubah. Kita menjadi generasi yang tak lagi mena menaku kutk tkan an bagi agi musu musuh. h. Ka Kare rena na ki kita ta tela telah h dilumpuhkan. Saat itulah, kekalahan menjadi milik kita. BERGERAKLAH!
Kita Kita ka kallah ka kare rena na diam. am. Kita Kita ka kala lah h ka kare rena na terlena. Karena itu, bergeraklah. Ambillah salah satu peran dalam perjuangan ini.
299
Dan
Allah
Telah
orang-orang antara
300
kamu
berjanji
yang dan
kepada
beriman
di
mengerjakan
amal amal-a -ama mall yan yang sale saleh h bahw bahwa a dia dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa
dimuka
bumi,
sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang berkuasa,
sebelum
dan
sungguh
mereka dia
akan
meneguhkan bagi mereka agama yang Tela Telah h di diri ridha dhai-N i-Nya ya untuk untuk mere mereka, ka, dan dan dia
benar-benar
(keadaan) dalam
akan
mereka, ka,
ketakutan
menukar
sesu sud dah
mereka
menjadi
aman
sentausa. mereka tetap menyembahkuKu
dengan
sesuatu
tiada
apapun
mempersekutukan dengan
Aku.
dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (jan (janji ji)) itu, itu, Maka Maka mere mereka ka Itul Itulah ah oran oranggorang yang fasik. (TQS. An-nuur: 55)
Sebenarnya
terserah
saja.
Kita
mau
mengambil peran perjuangan atau tidak, Islam tetap akan menang. Dengan atau tanpa kita. Jik Jika a ki kita ta tida tidak k meng mengam ambi bill pera peran n perj perjua uang ngan an ini,
301
tetap
akan
ada
orang
yang
akan
mema memang nggu guln lnya ya.. Ka Kare rena na ke keme mena nang ngan an Isla Islam m adalah janji Allah, maka Allah pasti akan selalu menyiapkan
pejuang-pejuang
untuk
mewujudkan kemenangan itu. Jika kita tidak mengambil peran ini, pasti yang lain. Jadi tak perlu jual mahal dengan slogan, ”Kalau bukan kita, siapa lagi?” Seolah hanya kita yang bisa memperjuangkan kemenangan Islam.
Sehingga
kalau
kita
tidak
memp memper erju juan angk gkan anny nya, a, seol seolahah-ol olah ah tida tidak k ada ada lagi lagi ora rang ng yang yang mau memp memper erju juan angk gkan anny nya. a. Sok pahla hlawan banget kan? Pada adahal akan selalu
ada
generasi
yang
memper memperjua juangk ngkanny annya. a. Sekal Sekalii lagi, lagi, jika jika bukan bukan kita,
pasti
yang
lain.
Bukan
Islam
yang
memerlukan kita, kitalah yang membutuhkan Islam. Terserah
saja,
ma u
mengambil
peran
perjuangan atau tidak. Pertanyaannya, apakah kita tidak merasa rugi jika tidak ambil bagian dalam mewujudkan kemenangan Islam?
302
”Dan Allah Telah berjanji kepada orangorang yang beriman di antara kamu dan menger gerjakan bahwa
dia
amal-amal sungguh-
yang
saleh
sungguh
akan
menj menjad adik ikan an mere mereka ka berk berkua uasa sa di dimu muka ka bumi...”
SENIKMAT SANG PENDAKI
Izinkan saya menyajikan kisah kecil ini dulu ya. Ada
tiga
gunung:
tipe
manusia
pendaki
penunggu. Maka
persia siapan pendaki.
sejati,
Pendaki
mengupayakan gunung.
dalam
pendakian
pekemah, sejati
untuk
sampai
dia
melengkapi
yang
dibutuhka kan n
Apapun
gangguan
dan selalu
ke
puncak berbagai
oleh
seorang
yang
akan
meng mengha hada dang ng di teng tengah ah pend pendak akia ian, n, seor seoran ang g pend endak akii sej sejati ati
aka kan n
tetap etap mene menemp mpuh uhny nya. a.
Apapun yang dikatakan oleh orang yang tidak mendaki, menempuh
303
pendaki
sejati
pendakiannya.
akan
terus
Seberapa
bany anyakpun kpun
teman emanny nya a
yang ang
mengh enghen enti tika kan n
pendakian, ia akan terus melangkah. Sedangkan pekemah, pada awalnya dia ikut mendaki. Tetapi ia orang yang mudah puas. Ia bahk bahkan an terl terlal alu u taku takutt meng mengha hada dapi pi berb berbag agai ai resiko
yang
menghadang
di
tengah
pendakian. Maka iapun mendirikan kemahnya, beristirahat
di
sana
dan
menghentikan
pendakiannya. Ia telah puas, ia telah lelah. Apalagi penunggu. Sejak awal dia tahu bahwa gunung itu perlu didaki. Tetapi dia tidak mau mengambil peran pendakian. Ia memilih untuk berdiam diri di kaki bukit, sembari menunggu kabar dari pada pendaki yang telah naik. Ia taku takutt deng dengan an resiko siko yang yang meng enghad hadang. ang. Ia juga merasa cukup berada di bawah saja. Ia berpikir, cukup temannya saja yang mendaki, dia tidak ingi ngin ambil resiko siko.. Diapun diam, menunggu kabar dari atas. Sang Sang pend pendak akii sejat sejatii tela telah h samp sampai ai di punc puncak ak gunung. Di sana ia melihat betapa indah alam sem semest esta. Di sana ana ia mera meras sak akan an ke kese sejjukan ukan
304
udara yang tak tercampur oleh berbagai macam gas hasil pembaka karran. Di sana ia melihat ada awal-awan kecil di bawah tempat ia ber erp pijak. jak. Di sana sana ia mena menattap ke keiindah ndahan an warna pelangi yang melengkung di depannya. Di sana ia melihat betapa indahnya jika daratan bumi dipandang dari ketinggian. Dia puas,
karena
sebelumnya
dia
baru
saja
menantang bahaya untuk mencapainya. Sementara si pekemah, ia tengah tertidur di kemahnya. Ia tidak tahu kenikmatan apa yang dira dirasa sakan kan oleh oleh tema temanny nnya a yang yang mene meneru rusk skan an pend pendak akiian hing hingga ga punc puncak ak.. Ia tela telah h berp berpua uas s diri dengan apa yang dicapainya. Bagaimana kabar si penunggu? Dia berteriakteriak dari bawa awah, menanyakan apa yang dirasakan
oleh
temannya
mencapai
puncak.
yang
meskipun
si
berhasil pendaki
menceritakannya, tetap saja si penunggu tak bisa
ikut
merasakan
sebagaimana dinikmati
305
oleh
jus,
ia
orang
nikmatnya. hanya
yang ang
Y a,
benar-benar meminumnya nya.
Sedangkan
orang
mend menden eng gar arny nya, a,
yang
seb sebagu agus
sekedar
apap apapun un
deskr eskriipsi
yang yang dide dideng ngar arny nya a tent tentang ang memi meminu num m jus, jus, ia tidak akan pernah bisa merasakan nikmatnya. Kalian pasti sudah bisa menebak maksud saya menyajikan kisah pendaki tersebut. Ada tiga tipe manusia dalam perjuangan mewu mewuju judk dkan an ke keme mena nang ngan an Isla Islam. m. Golo Golong ngan an pertama adalah orang yang berjuang hingga akhir (seperti pendaki sejati). Golongan kedua adalah mereka yang berjuang pada awalnya, kemu ke mud dian ian kar aren ena a tak akut ut denga engan n resik esiko o dan merasa cukup dengan pahala perjuangannya selama ini, iapun berhenti. Ia tak lagi berjuang karrena ka
merasa
Golongan Mereka
pahalanya
ketiga tahu
adalah bahwa
sudah para
banyak.
penunggu.
memperjuangkan
kemenangan Islam adalah sebuah kewajiban. Tet Tetap apii mere mereka ka tida tidak k mau mau meng mengam ambi bill pera peran n dala dalam m perj perjuan uanga gan n ini. ini. Me Mere reka ka meras merasa a aman aman karena
sudah
ada
temannya
yang
mau
berjuang. Mereka terlalu takut dengan resiko
306
perjuangan.
Mereka
kecipratan
pahala
berjuang.
dari
Berharap
kenikmatan mewujud.
diam.
hanya
orang
ikut
yang
yang
merasakan
kemenangan
mereka
kem ke mena enangan
akan
temannya ikut
setelah Tetapi
Berharap
lupa,
Islam bahwa
mampu
diresapi
oleh
berjuang.
Bukan
para
penunggu, bukan para pekemah. Sekarang mau memilih yang mana? Jika saya yang yang dita ditany nya, a, saya saya ak akan an menj menjaw awab ab deng dengan an pasti,
”Saya
memilih
menjadi
pejuang
sej sejati, ati, yang ang tak tak akan akan berh berhen enti ti hing hingg ga akhir perjuangan ini!”
Bagai agaima man na denga engan n ka kallian? an? Ada Ada yang ang mau mau menemani
saya?
Saya
yakin
kalian
juga
meng mengam amb bil pilih ilihan an yang ang sama. ama. Ka Kare ren na itu, itu, mari kita belajar bersama untuk terus menjadi pejuang
sejati.
mene menem mukan ukanny nya a
InsyaaLlah pada ada
kita
lemba embarranan-le lemb mbar aran an
berikutnya. *** Jangan Sampai Ketinggalan, segera pesan bukunya
307
akan