1. FAKTOR-FAKTOR FAKTOR-FAKTOR PERENCANAAN Dalam mendesain Break mendesain Break Water kondisi Water kondisi topografi eksisting sangat berpengaruh. Halhal yang harus diperhatikan dalam perencanaan tersebut adalah : kondisi lapangan, yaitu kondisi spesifik alam yang ada seperti topografi, gelombang, angin, pasang surut, kondisi tanah dan sebagainya.
2. BANGUNAN PEMECAH PEME CAH GELOMBANG (BREAK WATER)
2.1. Dasar Pertimbangan Pertimbang an Perencanaan
Dasar-dasar pertimbangan bagi perencanaan pemecah gelombang adalah:. 1. Penempatan arah bangunan pemecah gelombang mempertimbangkan arah datangnya gelombang dan perubahnya. 2. Pemecah gelombang harus mampu menahan gelombang yang signifikan. 3. Tipe kontruksi mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan, ketersediaan bahan dan harga.
Breakwater ini direncanakan untuk melindungi Jalan dan Turap Rencana dari gelombang dominan. Untuk itu di desain memenuhi kriteria kriteria fungsional fungsional sebagai berikut ber ikut : a.
Kerusakan
maksimum
yang
diijinkan
sebesar
10%
selama
umur
rencana
breakwater. b. b. Tidak diperkenankan terjadi limpasan (overtopping) pada puncak breakwater selama umur rencana kontruksi.
2.2. Data Teknis
Breakwater direncanakan menggunakan kontruksi dari tumpukan batu (rubble mounds breakwater), kontruksi sisi miring dengan tipe shore connected breakwater yaitu penahan gelombang yang dihubungkan dengan pantai. Dibuat beberapa lapis, dimana lapis yang paling bawah mempunyai diameter dan berat batu yang lebih kecil dan pada lapisan bagian atas. Hal ini dikarenakan lapisan paling atas yang terkena langsung gelombang/ombak, sehingga harus disusun dari tumpukan batu yang berdiameter besar serta berat. Dalam perhitungan penentuan dimensi kontruksinya diambil pada posisi ujung breakwater dan pada bagian tengah breakwater. Data perhitungan sebagai pedoman dalam perhitungan perencanaan breakwater ini, yaitu : 1. Tinggi gelombang (H o)
= 1,08 m
2. Periode gelombang (T)
= 5,5 detik
3. Kedalaman
= - 5,0 m (bagian ujung) - 3,0 m (bagian badan)
4. Elevasi pasang Surut air : HWL = + 0.79 m LWL MWL = + 0.44 m LWL LWL = ± 0.00 m Datum = ± 0.00 m LWL 5. Berat jenis batu pecah (γr ) 6. Berat jenis air lau
(γw)
= 2.65 t/m3 = 1.03 t/m3
2.3. Perhitungan Perencanaan
Langkah – langkah perhitungan breakwater dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.3.1.Elevasi Puncak Breakwater
→ Kemiringan sisi breakwater direncanakan 1 : 2 → Panjang gelombang : Lo
= 1,56 x T 2
= 1,56 x (5,5)
2
= 47,19 m → Bilangan Irribaren didapatkan :
= ∅/, = ,/,/, = 3,305 → Untuk lapis lindung dengan kontruksi dari batu pecah (quarry stone); pada Ir = 3,305 didapatkan nilai Run-up
sesuai
dengan
grafik Run-up gelombang
(Bambang Triatmodjo, 1996)
Gambar 1.1 Grafik Run Up Gelombang
Maka Ru = 1,24 x 1,08 = 1,34
= 1,24
→ Didapatkan elevasi Puncak Pemecah Gelombang dengan tinggi kebebasan
0,5 m, yaitu : Elevasi
= HWL + Ru + 0,5 = 0,79 + 1,34 + 0,5 = 2,63 m
Tinggi Break Water :
Sebelah Barat 1. Bagian Ujung (Kepala) Hbreakwater = Elvbreakwater – Elvdasar laut = + 2,63 – (-5,0) = 7,63 m
2. Bagian Lengan (Badan) Hbreakwater = Elvbreakwater – EIvdasar laut = + 2,63 – (-4,0) = 6,63 m Sebelah Timur 3. Bagian Ujung (Kepala) Hbreakwater = Elvbreakwater – Elvdasar laut = +2,63 – (-4,0) = 6,63 m 4. Bagian Lengan (Badan) Hbreakwater = Elvbreakwater – EIvdasar laut = +2,63 – (-3,0) = 5,63 m
2.3.2. Berat Butir Lapis Lindung dan Batu Pecah
→ Koefisien Stabilitas : Didapat dari Tabel Koefisien Stabilitas K D untuk Berbagai Jenis Butir yaitu :
Tabel 1.1. Koefisien Stabilitas K D untuk Berbagai Jenis Butir
Catatan : N
: Jumlah susunan butir batu dalam lapisan pelindung
*1
: Penggunaan n = 1 t idak disarankan untuk kondisi gelombang pecah
*2
: Sampai ada ketentuan lebih lanjut tentang nilai K D, penggunaan K D dibatasi pada kemiringan 1:1,5 sampai 1:3
*
3
: Batu ditempatkan dengan sumbu panjangnya tegak lurus permukaan bangunan Pada bagian ujung atau kepa la
K D 1 = 2.8
Pada bagian lengan atau badan
K D 2 = 4
→ Rumus yang dipakai :
= ( −1)∅ Dimana : W
= Berat batu pelindung (ton)
(γr )
= berat jenis batu (t/m )
H
= Tinggi gelombang rencana (m)
θ
= Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
K D
= Koef isien Stabilitas yang tergantung pada bentuk batu pelindung, kekasaran
3
permukaan batu, ketajaman sisi- sisinya, ikatan antar butir dan keadaan pecahnya gelombang.
Dari Analisis Data telah didapatkan H0 = 1,08 m
Bagian Ujung :
1 = ,,(,,,) = 0,153
Bagian Lengan
,, = 0,107 2 = ( ,) ,
→ Berat Butir Batu untuk Pelindung Kaki Break Water :
Dimana : Wk
= Berat butir batu pelindung kaki (ton)
(γr )
= berat jenis batu (t/m )
H
= Tinggi gelombang rencana (m)
NS
= Agka stabilitas rencana untuk pelindung kaki bangunan
3
Dari Analisis Data telah didapatkan H 0 = 1,08 m NS3 didapat dari grafik dibawah ini :
Gambar 2.2 Grafik Angka Stabilitas Ns untuk Pondasi dan Pelindung Kaki
Adapun dS d1
diambil pada kedalaman 4m.
±0,00) dan elevasi dasar pelindung kaki = 4 m : Jarak antar LWL (±0,00) dan elevasi puncak pelindung kaki :Jarak antar LWL (
:4m–1m=3m
Maka didapat nilai dari
= = 0,75, sehingga bisa dicari nilai Ns3 dari grafik di atas
yaitu sebesar 300. Berat butir batu pelindung kaki (Wk) break water dapat dicari sebagai berikut ;
,, = 0,00286 = ( ,) ,
Keterangan = dalam penggambaran, Wk (W pelindung kaki) ditulis sama dengan W3 (W lapis 1 Break Water) yaitu sebesar 0,5 t.
2.3.3. Lebar Puncak
→ Rumus yang dipakai :
Dimana : B
= Lebar Puncak Breakwater
n
= 3 (minimum)
K ∆
= Koefisien Lapis Batu Pecah
W
= Berat butir lapis pelindung (ton)
(γr )
= Berat Jenis Batu Pecah
= 1.15
= 2.65 t/m3
Bagian Ujung :
, = 31,15( , ) = 1,325
Bagian Lengan :
= 31,15(,, ) = 1,180 = ∆()/
2.3.4 Tebal Lapisan Pelindung
Dimana : T
= Tebal Lapisan Dinding
N
= 2 (minimal)
∆ W
= Koefisien Lapis Batu Pecah = 1,15 = Berat butir Lapis Pelindung (ton)
= Berat Jenis Batu Pecah = 2,65 t/m3
Bagian Ujung :
, = 21,15( , ) = 0,9 Bagian Lengan :
= 21,15(,, ) = 0,8 2.3.5 Jumlah Batu Lapis Pelindung 2
Jumlah butir batu pelindung tiap satuan luas (10m )
= ∆(1 − )()/ Dimana : N
= Jumlah butir batu satu satuan luas permukaan A
n
= Jumlah Lapis batu dalam lapis pelindung
K ∆
= Koefisien Lapis Batu Pecah
A
= Luas Permukaan (m2)
P
= Porositas rerata lapis pelindung
= 1.15
= 37
W
= Berat butir lapis pelindung (ton)
(γr )
= Berat Jenis Batu Pecah
= 2.65 t/m3
Bagian Ujung :
Bagian Lengan :
37 2, 6 5 = 1021,151− 1000,153 = 98ℎ 37 2, 6 5 = 1021,151− 1000,107 = 123ℎ