DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT EAT XVIII/09
Presented by: Adhi Setyanto
ASIAN AGRI GROUP ASIAN AGRI LEARNING INSTITUTE 2009
STRUKTUR ORGANISASI PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
Production Controler
Group Manager
Mill Manager
Asst Bengkel
Mdr Bengkel
Tukang Besi Tukang Las Tukang Kayu/Batu Tukang Bubut Tukang Pabrik Tukang Listrik Greaser Pemb Tk Las / Besi Pemb.Tk. Listrik Krani Bengkel
Asst Proses I
Asst Proses II
Asst Proses III
Mdr Proses I
Mdr Proses II
Kepala Laboratorium
Opr Loading Ramp Opr Stirilizer Opr Tippler/Hoist Opr Press Opr Clarification Opr Kernel Plant Opr Boiler Opr Water Treatment Opr Mesin Listrik Opr Tractor/ Loader Krani Timbang Pembantu Oprator - Air Limbah - Land Aplikasi - Incenerator - Capstan
Opr Loading Ramp Opr Stirilizer Opr Tippler/Hoist Opr Press Opr Carification Opr Kernel Plant Opr Boiler Opr Water Treatment Opr Mesin Listrik Opr Tractor/Loader Karani Timbang Pembanto Oprator - Air Limbah - Land Aplikasi - Incenerator - Capstan
Analis Pembantu Analis Petugas Pengiriman Petugas Sample Pengawas Mutu Buah Petugas Mutu Buah
Kepala Tata Usaha
Kerani Pembukuan Kerani Produksi Kerani Adm & Umum Opr Ratel / SSB Opas Kantor Perawat Sopir manager Sopir Dump Truck Tukang Kebun
Kepala Gudang Pemb Gudang
Keamanan 2
Proses Produksi CPO Processing PMKS Raw Material TBS/FFB TBS/FFB 100% 100%
Product KERNEL KERNEL 5%s/d s/d7% 7% 5% CPO CPO
20%s/d s/d24% 24% 20% FFA(<(<2.75%) 2.75%) - -FFA DOBI(>(>3.1) 3.1) - -DOBI Dirt(<(<0.015) 0.015) - -Dirt Moisture(<(<0.15) 0.15) - -Moisture Betacarotene carotene(>(>500) 500) - -Beta
WASTE WASTE RAWSLUDGE SLUDGE(50%) (50%) - -RAW FIBRE(11%) (11%) - -FIBRE EFB(20%) (20%) - -EFB SHELL(5%) (5%) - -SHELL SOLID(2.5 (2.5%) %) - -SOLID
3
Crude Palm Oil Milling Process KERNELS
PLANTATIONS
FRUIT IN
NUT CRACKING
FRUIT CAGE
KERNEL OUT
COMPANY MILL POWER
SHELLS PRESSING
STERILISING
KERNEL DRYING
KERNEL CRUSHING PLANT
EMPLOYEES' DOMESTIC POWER
NUTS
THRESHING
STRIPPED BUNCHES
POWER GENERATION
FIBRES CLARIFICATION
PURE OIL
DRYING SLUDGE
FERTILISER
PURIFYING
CENTRIFUGING EFFLUENT TREATMENT
OIL STORAGE TANK
OIL OUT
Portal
Pos Keamanan
5
Jembatan Timbang
Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception) Definisi: Suatu proses menyortir atau mengelompokkan tandan buah segar (TBS) sesuai SOP dengan sistem grading Objektive dari melakukan proses grading: 1. Untuk memperoleh standar mutu TBS yang sesuai SOP 2. Minimalisasi sampah (TBS diluar standar, sampah, batu, pasir) yang masuk ke PMKS 3. Memberikan shock therapy bagi supplier dalam memasukkan TBS ke PMKS
7
Penerimaan Buah Pasokan TBS secara umum ke PMKS di Asian Agri adalah: 1. TBS inti 2. TBS Plasma 3. TBS KKPA 4. TBS Luar Tergantung Kebun/PMKS 5. TBS Pekarangan 6. TBS Tumpang Giling 7. TBS Afiliasi/Sepupu
8
Peralatan Pendukung 1. Jembatan Timbang (weightbridge) • Kapasitas 40 ton, sistem Load Cell, komputerisasi, Surge protector, cermin, CCTV, Kicking plate, cat, Zero interlock, ukuran 12 x 3 m • Fungsi jembatan timbang: 1. Mengetahui jumlah janjang dan tonase TBS yang masuk 2. Mengetahui tonase produksi CPO dan Kernel yang keluar PMKS 3. Menimbang tonase yang masuk dan keluar yang berhubungan dengan pabrik dan kebun
2. Loading Ramp • Terdapat pintu untuk pengaturan TBS yang akan diisikan ke dalam lori • Buka tutup pintu dilakukan menggunakan sistem hidrolik • Fungsi loading ramp adalah tempat penampungan TBS sementara dan pengisian lori 9
Peralatan Pendukung 3. • •
• • 4. • • • •
Lori Fungsi: tempat menampung buah yang akan direbus Konstruksi: terbuat dari plat besi dengan dinding berlubang diameter ±10 mm agar penetrasi steam dan pembuangan air dalam buah lebih efektif Kapasitas: 2,5 Ton (Hoisting crane) Kapasitas: 4,5 Ton dan 7,5 Ton (Tippler) Dirt Conveyor Umumnya terdapat pada pabrik-pabrik yang memasang kisikisi di ramp Umumnya terbuat dari scrapper atau screw Umumnya materialnya dari mild steel Digerakkan oleh elektromotor
10
Peralatan Pendukung 5.
Capstan • Alat untuk menarik lori dilengkapi roll untuk menggulung tali, kecepatan ± 20 m/min
6.
Bollard • Fungsi: pengarah tarikan lori yang ditarik Capstand • Konstruksi: berbentuk roller dilengkapi bearing
7. • • • •
Transfer Carriage Umumnya kapasitas 3 lori, terdapat 2 unit Semi Automatic Rail: 50 x 50 mm dengan jarak 600 mm Digerakkan oleh oli dengan pompa hidrolik 11
LOADING RAMP
LORI
12
CAPSTAN
BOLLARD
13
TRANSFER CARRIAGE
Dirt Conveyor
14
Sistem Pengisian Lori
15
GRADING
16
VARIETAS BUAH DURA • Cangkang tebal berukuran 2 - 8 mm • Mesocarp tipis, presentase mesocarp terhadap buah 35% 50 % • Extraksi minyak rendah, 17 18% • Inti besar • Bijinya tidak dikelilingi sabut DELI DURA • Cangkang relatif tebal • Presentase mesocarp terhadap buah bisa mencapai 65 % • Inti relatif besar
TENERA • Cangkang tipis 0,5 – 4 mm • Presentase Mesocarp terhadap buah 60 - 90 % • Mempunyai cincin serat di sekeliling biji • Ekstraksi tinggi 22% - 24% PISIFERA • Tidak mempunyai cangkang • Mempunyai cincin serat tebal mengelilingi kernel yang berukuran kecil
Stasiun Perebusan (STERILIZER) Fungsi • Menghentikan perkembangan ALB (FFA) dengan menonaktifkan enzim lipase • Memudahkan pelepasan berondolan pada threshing • Melunakkan buah terutama mesocarp • Mengkondisikan mesocarp untuk lebih efektif dalam pemecahan sel-sel minyak • Memudahkan proses pemisahan kernel dengan cangkang pada Ripple mill
18
Proses Perebusan 1.
Pembuangan udara – Udara adalah penghantar panas yang jelek sehingga menghambat proses perpindahan panas ke dalam TBS – Steam sweeping: mendesak udara keluar ke bawah melalui pipa aerasi atau dikenal dengan kondensat 2. Siklus Sterilisasi – Menaikkan tekanan steam – Mempertahankan tekanan steam – Blow off (pelepasan steam) 3. Pembuangan condensate – Timbulnya korosi dan erosi pada logam – Tidak berfungsinya grease pada bearing atau bushing roda lori – Kehilangan minyak yang tinggi – Menurunkan temperatur
19
Pintu Rebusan
Liner
20
Orifice Plate
Strainer
21
Safety device
Mekanisme Kunci Pintu Sterilizer
22
Silincer Chamber
Safety Valve
23
Pneumatic Pressure Gauge
24 2
Kertas Indikator Data Stream
25
Stasiun Pemipilan (THRESHER) Objektive • Memisahkan/merontokkan berondolan dari janjang semaksimal mungkin Sasaran • Memaksimalkan pengambilan berondolan, dengan mengatur feeding ke dalam Thressher • Meminimalisasi losses pada empty bunch USB < 2.5% on TBS
26
ALAT PENUANG TBS 1. •
HOISTING CRANE Mengangkat dan menuang TBS ke Auto Feeder
•
..\Pictures\Camera\Movie\Housting Crain Operasional.MOV
2. • •
TIPPLER Digunakan untuk menuang TBS ke Bunch Elevator/Autofeeder Lebih simple khususnya dari segi KEAMANAN dan MAINTENANCE
27
TIPPLER
HOISTING CRANE
28
THRESHER
Bunch Crusher
Speeder Arm
29
Digester & Press
Steam
MPD Digester
Water Dilution
Oil Losses (Press Fiber)
Press
Press Cake
30
Stasiun Pelumatan (DIGESTER) Objektif: • Memecahkan seluruh sel-sel minyak dengan cara pengadukan dengan prinsip putaran dan gesekan • Melepaskan mesocarp dari nut • Membuat massa dan temperatur menjadi lebih homogen • Memisahkan minyak dari mesocarp • Memudahkan proses di press
31
DIGESTER
32
Operasional • Digester harus dioperasikan dengan tujuan untuk meminimalkan oil loss di press cake • Ketinggian berondolan minimal ¾ volume total Digester • Bila menggunakan system press hydraulic waktu pengadukan adalah 30 menit dan untuk type screw press 15 menit • Untuk mencegah terlalu lumatnya mash, bentuk serabut dari berondolan harus masih tampak • Tidak dibenarkan menambah air pada proses pengadukan karena akan menyebabkan NOS dari sel-sel minyak yang tidak pecah terbawa sehingga oil loss di proses selanjutnya tinggi • Pemanasan mash antara 90–95 0C untuk mengurangi oil loss
33
Stasiun Pengempaan (PRESS) Objektif: Mengekstraksi crude oil dari mash yang sudah dikondisikan pada digester dengan losses minimum Nut pecah (nut breakage) di press fibre seminimal mungkin Pendahuluan • Metode yang paling lazim digunakan untuk mengekstraksi crude oil dari digested fruit adalah sistem kempa (pressing) • Tipe kempa yang digunakan Batch atau Screw Press • Jenis lain adalah centrifugal • Press dan Centrifugal diklasifikasikan pada proses kering • Proses yang lain adalah proses basah dengan penambahan air pada digester dan sistem ini digunakan pada awal industri CPO
34
Gambaran umum Screw Press 1.
2. 3. 4.
Pada dasarnya terdiri dari empat bagian a. Pengurang putaran (speed reducer) b. Gigi profil lurus c. Body Press d. Adjusting Cone Motor penggerak menggerakkan Screw Press Kapasitas dapat diubah dengan mengubah diameter pulley Speed ratio sebesar 80:1
35
RANGKA MESIN PRESS
COUPLING
36
VENTILASI
HOSE HYDRAULIC
37
CONE
OIL GUTTER
38
SCREW PRESS
PRESS CAGE
39
BAGIAN PADAT
STASIUN KERNEL Ripple Nut
Mill
Kernel Losses
Cracked Mixture
Press
Dry Shell
Cake Kernel Separator
Fiber Cyclone
Kernel Hydrocyclone
Kernel Losses
Hydro Cyclone
Wet Shell
Kernel Losses
41
STASIUN KERNEL TAHAP I PEMISAHAN NUT DAN SERABUT NUT
FIBRE
PEMISAHAN BIJI DAN SERABUT OBJEKTIF Proses pemisahan nut dan fibre dari ampas press bertujuan untuk:
“memperoleh nut yang bersih dengan losses kernel serendah mungkin” Serta mempermudah proses selanjutnya di Stasiun Kernel Recovery
PEMISAHAN KERING: Fraksi ringan:
Fraksi berat:
9 Serabut 9 Kernel 9 Pecahan cangkang 9 Debu
9Nut utuh 9Nut pecah 9Kernel utuh 9Kernel pecah
FIBRE CYCLONE Memisah Fibre dan Nut Induced Draft Hal-Hal Penting: Fibre Conveying Velocity: 18 m/s Average Nut Lifting Velocity: 20~24 m/s Ketinggian Kolum Pemisahan: 4.5 m Jarak CBC dan Polishing Drum: 8 ft
45
NUT POLISHING DRUM Rantai Transmisi
Drum
Column
Elektro motor 46
NUT SILO
Sekat Chute
Kaki penyangga
47
STASIUN KERNEL TAHAP II KERNEL RECOVERY NUT KERNEL
CANGKANG
KERNEL RECOVERY Kernel Recovery meliputi kegiatan pemecahan nut, pemisahan kernel dari cangkang, pengeringan serta penyimpanan kernel Kebijakan yang ditetapkan: a. Pemecahan nut diharapkan diperoleh effisiensi pemecahan yang tinggi 95% dan broken kernel yang rendah b. Pemisahan kernel dengan cangkang diharapkan diperoleh kernel dengan kualitas sesuai standard dan losses kernel minimal c. Dengan pengeringan diharapkan kadar air kernel produksi sesuai standard sehingga lebih tahan disimpan
49
FLOWCHART Nut Silo
Ripple Mill
Efisiensi > 95%
Cracked Mixture
Separation Column
Kernel loss 2.5% (dry shell)
Kernel loss. 3.5% (wet shell) Dry Kernel
Hydrocyclone Claybath
Shell Bin Kernel Silo Kernel Produksi Kerenl Bulk Silo
Moist. < 7.00% Dirt. < 7.00% Broken kernel <15%
LTDS (Light Tenera Dust Separator)
51
GAMBAR HYDROCYCLONE PBS
1
2
KETERANGAN GAMBAR
3
KERNEL CANGKANG FEEDING ( CRACK MIXTURE ) ALIRAN POMPA
Feeding LTDS
Kernel
Shell
VIBRATING SCREEN
WET KERNEL
WET SHELL
1
POMPA 1
2
3
POMPA 2
POMPA 3
Hidrocyclone
53
KERNEL SILO • Kernel dari hasil pemisahan masuk ke kernel silo masih mempunyai kadar air yang tinggi sekitar 12-15% • Untuk mengawetkan kernel agar tidak mudah menjamur maka diperlukan pengeringan di silo kernel sehingga kadar air kernel mencapai 6 -7 % • Volume efektif silo 80% • Pengeringan di silo kernel sekitar 15 jam • Pengeringan dilakukan dengan penghembusan udara panas melalui Heater • Temperatur 70 – 80 ºC Catatan: Proses pengeringan di kernel silo dipengaruhi retensi waktu (volume dan kapasitas)
54
QUESTION ?
BAGIAN CAIR
KEBIJAKAN ASIAN AGRI STANDARD KUALITAS CPO : • FFA : < 2.50 % • Moist : < 0.15 % • Dirt : < 0.015 % • DOBI : > 2.70
BATAS OIL LOSSES : • Oil Loss di Decanter Solid • Oil Loss di Heavy Phase
: 0.10 % to TBS : 0.28 % to TBS
57
Skema CST stirer
skimmer
sludge
crude oil
Oil
Oil
Sludge
drain
59
Peralatan Pendukung Oil Purifier – Fungsi: Alat pemurnian minyak dari Clean Oil Tank untuk mengurangi kadar kotoran secara maksimal – Kapasitas 4 – 7 ton per jam Hot Water Tank – Fungsi: Sebagai tanki air panas bertemperatur 950 C – Air panas ini akan digunakan di proses pemurnian dan press yang mengalir secara gravitasi – Kapasitas alir ± 6 m3 – Tanki ini dilengkapi dengan katup pengapung untuk mengontrol air masuk serta pipa untuk air yang overflow
60
Peralatan Pendukung Decanter – Fungsi: Alat pengolah sludge agar terjadi pemisahan 3 phase yaitu: Light phase, heavy phase dan solid – Kapasitas olah decanter 8 – 25 ton sludge per jam – Putaran tinggi ± 3000 rpm – Dengan gaya sentrifugal – Heavy phase dialirkan ke fat pit – Light phase dialirkan ke CST – Solid ke penampungan solid
61
VACUUM DRYER
63
STANDAR KUALITAS CPO ASIAN AGRI
KRITERIA
%
CPO
FFA AVERAGE
%
< 2.50
FFA HIGH (Market)
%
< 5.00
FFA LOW
%
> 1.5
MOISTURE
%
0.15
DIRT
%
0.015
Meg/kg
< 1.00
PEROXIDE VALUE DOBI
> 2.5
STANDAR KUALITAS KERNEL
ASIAN AGRI
KRITERIA
%
KERNEL
FFA
%
<1
MOISTURE
%
<7
DIRT
%
<7
BROKEN
%
< 15
KERNEL OIL CONTENT
%
< 49
STANDAR LOSSES Oil losses thd TBS • Condensate • Unstripped bunch • Empty Bunch • Press fibre • Nuts • Heavy phase • Decanter Solid • Spillage TOTAL
0,06 % 0,01 % 0,30 % 0,50 % 0,10 % 0,28 % 0,10 % 0,05 % 1,40 %
Kernel losses thd TBS • Fibre cyclone 0,20 % • Dry Shell 0,04 % • Wet Shell 0,08 % • Winnower - % • USB 0,00 % TOTAL 0,32 %
66
KERNEL
CPO
Vision, Motivation, Enthusiasm
Mak Eroh, 1988, usia 50 tahun Kabupaten Tasikmalaya, Jabar Pendidikan kelas III SD. Dengan pacul dan balincong, selama 47 hari bergelantung di tebing cadas timur laut Gunung Galunggung mengebor tebing gunung Dilanjutkan dengan saluran air sepanjang 4.5 km, mengairi sawah seluas 25 hektar. Upakarti Lingkungan Hidup Penghargaan Lingkungan (Global 500) dari PBB We were moving mountains long before we knew we could
PENGOLAHAN AIR (WATER TREATMENT)
Bagan Penjernihan Air
Operasional Penjernihan BAHAN KOAGULAN – Aluminium sulfat (Al2 (SO4)3, 18 H2O atau Alum – Poly Aluminium Chloride (PAC) – Soda Ash (Sodium Carbonat) – Caustic Soda (NaOH) – Polyelectrolit (Profloc) Slowmixing mixing Fast
Chlorine
SETTLING
Coagulant + pH Correction + Flocculant
Clarified Water
Sludge 71
Jartes
Clarifier Tank Air bersih 2 -3 m
Valve 1
Valve 2
Sludge
Valve 3
SAND FILTER Raw Water Inlet Top Baffle
Approx. 50% Freeboard
45 - 90 cm 0.50 - 0.70 mm
Surface Washer
Filter Media
Strainer Heads
Filtered Water Outlet
Laterals Supports
3-4 Layers of Course Support Concrete Subfill
Pelunakan Air Pelunakan air merupakan proses yang bertujuan menghilangkan atau menurunkan kesadahan air, silica dan TDS sehingga air memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air umpan boiler. Jika garam kesadahan air tidak dihilangkan atau dikurangkan akan menyebabkan kerak pada boiler. Pelunakan dengan cara: 1. Softener Merupakan resin penukar ion yang berfungsi menurunkan kesadahan air atau total hardness 2. Demineralizer plant Merupakan resin penukar kation dan anion berfungsi untuk menurunkan kesadahan, silica dan total dissolved solid (TDS) 3. Deaerator Merupakan alat pemanas air umpan boiler dengan tujuan untuk menghilangkan gas terlarut seperti oksigen, carbon dioksida dan amonia yang dapat menyebabkan korosi 76
Peralatan Pelunakan Air SOFTENER PLANT Softener adalah alat berupa tabung cylinder berisi resin yang digunakan untuk menghilangkan kandungan kesadahan (hardness) yang terdiri dari unsur calsium dan magnesium a.Prinsip Kerja Softener tank yang berisi resin dengan unsur Natrium akan mengikat setiap kesadahan dari yang melewatinya. Apabila resin telah penuh dengan kesadahan yang diikat, maka resin tersebut akan jenuh (tidak mampu mengikat lagi) dan perlu diaktifkan kembali dengan cara regenerasi dengan larutan NaCl. 77
Demineralizer plant CATION EXCHANGER
ANION EXCHANGER
Make-up
• •
RESIN PENUKAR KATION Menghilangkan ion-ion bermuatan positip seperti Ca, Mg dan ion positip lainnya dengan cara pertukaran dengan ion hydrogen (H+)
• •
Resin Cation
Resin Anion
RESIN PENUKAR ANION Menghilangkan ion-ion yang bermuatan negatip seperti SO4, Cl, SiO3, dan ion negatif lainnya dengan cara pertukaran dengan ion OH-
Demin Water
Deaerator Dearator
Boiler
Boiler Feed Pump Water Inlet
Vent Condenser Heating Steam Inlet
Deaerator Stage
Working Water Level
Deaerator Discharge
Storage Section
Internal Treatment Air umpan boiler dengan analisa kimia dapat diketahui jenis dan jumlah kandungan zat yang terkandung di dalamnya. a. Kerak Kerak di air umpan boiler terbentuk dari kotoran-kotoran, biasanya dari campuran Calsium dan Magnesium yang tak larut. Kadang melekat ke dalam hard mass oleh silica. Pengaruh daripada pembentukan kerak adalah pengembungan/ pembengkokan pipa serta pelepuhan pipa
80
Internal Treatment b.
Korosi Korosi di air umpan boiler terjadi ketika asam atau pH rendah, air mengandung oksigen yang terlarut dan karbon dioksida serta konsentrasi daripada caustic tinggi. pH rendah ditandai dengan hilangnya logam, oksigen dan gas-gas korosif ini adalah rusaknya pipa boiler
81
Efek Buruk Kerak 9 9 9 9 9
Proses pemanasan air dalam pipa pemanas berlangsung lama Bahan bakar untuk menaikkan steam diperlukan banyak Uap yang dihasilkan kurang Mengakibatkan overheating pada pipa Effisiensi kerja boiler rendah
Dilakukan test air setiap 2 jam
82
Degassifier
Water Inlet
Air Inlet Blower
Water Outlet
Air Outlet
PENGOLAHAN LIMBAH
SISTEM PONDING (KOLAM) Sistem pengelolaan limbah cair di PMKS menggunakan bakteri melalui sistem pond (kolam): Kolam Deoiling/Cooling Untuk pengutipan minyak, mengurangi padatan, menghomogenkan dan menurunkan suhu air limbah. Retensi time ± 2 hari Kolam Acidifikasi Tingkat asidogenisasi terjadi pada kolam ini di dokinasi oleh keragaman bakteri anaerobic yang menghidrolisis elemen-elemen limbah untuk menguraikan senyawa organik menjadi asam (volatile acid) dan CO2. Retensi time ± 2.5 hari
85
SISTEM PONDING (KOLAM) Kolam Primary dan Secondary Anaerobic Pada kolam ini terjadi penguraian asam-asam organik menjadi gas methane dan CO2 oleh bakteri anaerobic. Pada penguraian senyawa organik juga menghasilkan lumpur yang mengendap di dasar kolam dan secara periodik harus dibuang agar tidak terjadi pendangkalan. Retensi time ± 60 hari Kolam Aerobic Pada kolam aerasi melalui aerator diinjeksikan udara untuk menurunkan BOD dari 520 mg/l yang dihasilkan dari kolam anaerobic menjadi 100 mg/l. Retensi time di kolam ± 15 hari Kolam Sedimentasi Air limbah dari kolam aerasi masih mengandung zat-zat terlarut dan harus dipisahkan sebelum dibuang ke sungai. Proses pengendapan secara gravitasi berdasarkan berat jenis
86
EFFLUENT TREATMENT Jenis-jenis limbah PMKS: I. Padat ¾ Janjangan kosong (untuk PUPUK) ¾ Cangkang (untuk BAHAN BAKAR BOILER) ¾ Fibre (untuk BAHAN BAKAR BOILER) ¾ Solid decanter (untuk PUPUK DAN PAKAN TERNAK) II. Cair ¾ Air condensate sterilizer ¾ Sludge decanter dan separator ¾ Air ex-pencucian pabrik ¾ Air ex-hidrocyclone atau claybath
87
LABORATORIUM 1.
2.
3. 4. 5. 6.
Fungsi Laboratorium di PMKS: Cek kualitas CPO dan Kernel produksi harian sesuai standar perusahaan Analisa Oil dan Kernel losses pada proses dan mengkoordinasikan dengan proses dan maintenance untuk perbaikan Analisa parameter air Analisa mutu TBS Analisa parameter limbah Melakukan eksperimen yang berkaitan dengan proses produksi
88
MAINTENANCE 4 Aktivitas yang menentukan kualitas dan losses dari proses produksi dengan melakukan perawatan terhadap unit-unit mesin produksi Sasaran: Mempertahankan mesin tetap dalam kondisi standar Mengurangi losses waktu akibat perbaikan LOW COST Kontrol: Jadual Maintenance Kualitas hasil maintenance Pemakaian tenaga kerja dan material Historis mesin Biaya maintenance 89
PELUMASAN ¾ ¾ ¾ ¾ ¾
Fungsi pelumasan: Menghalangi kontak langsung logam dengan logam Mengurangi gesekan Mendispersikan (mengurai) kotoran agar tidak menjadi endapan Mencegah korosi Sebagai pendingin Periode penggantian grease/oil pada bearing tergantung dari jenis, jumlah pemakaian, putaran, temperatur operasional serta jenis pelumas.
Sifat yang diinginkan dari suatu pelumas: 1. Konsisten (viscositas) 2. Kemampuan menahan beban pada kondisi kerja ekstrim 3. Stabil dan anti oksidan 4. Daya lekat tinggi 90
Defenisi BOILER Boiler adalah suatu bejana/pesawat yang berfungsi sebagai tempat produksi uap yang merupakan hasil dari pemanasan air pada suhu tertentu. Kebijakan yang harus dilakukan: – Air yang digunakan untuk umpan boiler harus memenuhi persyaratan tertentu dan steam yang dihasilkan harus memenuhi syarat untuk tujuan pengolahan di pabrik minyak kelapa sawit – Pengoperasian Boiler dilakukan sesuai dengan prosedur dan petunjuk yang ditetapkan dari suplier pembuat boiler – Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja operator Untuk memahami Boiler kita harus memahami tekanan, temperatur, kapasitas dan efisiensi Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna kita harus memiliki 3 hal yaitu: bahan bakar, api dan udara. pag e
TEMPERATUR RUANG DAPUR
345 ºC PALM WASTES ROTARY FEEDER
940 ºC
850 ºC 740 ºC
1200 ºC ~ 1300 ºC
pag e
WATER TUBE BOILER
pag e
STARTING VALVE
Blowdown Superheater
pag e
DRAFT CONTROL
Penyetelan Kevacuman
pag e
Separator Uap UPPER DRUM
SAFETY VALVE
pag e
CONTROL VALVE ” NAF ”
SOOT BLOWING PIPE
pag e
HEADER
pag e
UPPER DRUM
LOWER DRUM
pag e
RANGKA BAKAR ( ROOSTER )
PIPA AIR
pag e
•BOILER MELEDAK
•AKIBAT MAL OPERATION pag e
POWER PLANT STEAM TURBO (TURBIN) – Sebagai pembangkit listrik utama dalam proses produksi – Digerakkan oleh uap yang dihasilkan Boiler untuk menggerakkan sudu-sudu turbin dengan kecepatan tinggi melalui speed shaft menggerakkan generator GENERATOR SET (GENSET) – Sebagai pembangkit listrik pembantu pada saat pabrik beroperasi atau pembangkit listrik utama saat pabrik tidak beroperasi – Generator digerakkan oleh mesin diesel dengan bahan bakar solar
102
STEAM TURBINE
GENERATOR SET
103
STEAM TURBINE Fungsi steam turbine di PMKS Sebagai pembangkit listrik utama untuk menggerakkan seluruh peralatan dan mesin pengolahan buah kelapa sawit termasuk penerangan pabrik dan perumahan Tujuan Awalnya dipilih sebagai pembangkilt tenaga untuk menekan biaya operasional karena turbin uap cukup digerakkan oleh uap dan sama sekali tidak menggunakan bahan bakar lainnya kecuali fibre dan cangkang yang pada dasarnya diproduksi oleh PMKS itu sendiri sebagai limbah
page - 104 ES
TERIMAKASIH