2.1. Dampak Dampak Koru Korupsi psi di Bidang Bidang Pertah Pertahanan anan dan Keama Keamanan nan
Tidak banyak kasus korupsi yang terungkap dan sampai kepada putusan pengadilan yang terungk terungkap ap di media media masa, masa, namun namun apakah apakah hal terseb tersebut ut berart berartii instit institusi usi Pertah Pertahanan anan dan Keamanan Keamanan Indonesia, Indonesia, TNI dan Polri dapat dikatakan bebas dari kasus korupsi? Kesimpulan Kesimpulan seperti itu tidak dapat diambil begitu saja. Kasus yang sedang hangat dibicarakan akhir-akhir ini adalah kasus Simulator SI yang melibatkan Irjen Polisi !joko Susilo. !iluar kasus tersebut, kinerja kepolisian yang berhubungan langsung dengan masyarakat sipil pun secara persepsi masih kental dengan tindakan korupsi mulai dari uang damai, penyuapan, maupun jasa pengamanan illegal. "ain hal nya di tubuh Tentara Tentara Nasional Indonesia, selama ini terkesan tidak terjamah oleh aparat penegak hukum dalam hal penanganan pidana Korupsi. I#$ meberitakan dalam situsnya, telah ada bukti a%al dan laporan terkait paling tidak untuk lima kasus korupsi yang diserahkan ke pihak Kejaksaan &gung namun belum diadakan penyelidikan, yang dijadikan alasan tentunya undang-undang yang membatasi ke%enangan kejaksaan untuk menangani kasus korupsi di TNI. Sesuai ketentuan perundang-undangan, kejaksaan harus menggandeng abes TNI untuk membentuk tim penyidik koneksitas. !isini terlihat terlihat bah%a, sampai sekarang sekarang ranah Korupsi di 'idang 'idang Pertahanan Pertahanan dan Keamanan Keamanan belum dapat disentuh oleh agen-agen pemberantas kosupsi. !alam bidang Pertahanan dan Keamanan, peluang korupsi, baik uang maupun kekuasaan, muncul akibat tidak adanya transparansi dalam pengambilan keputusan di tubuh angkatan bersenjata dan kepolisian serta nyaris tidak berdayanya hukum saat harus h arus berhadapan dengan oknum TNI(Polri yang seringkali berlindung di balik institusi Pertahanan dan Keamanan. Tim Tim penelit penelitii dari dari "embaga "embaga Ilmu Ilmu Pengeta Pengetahuan huan Indones Indonesia ia yang yang dipimp dipimpin in oleh oleh !r. !r. Indria Indria Samego )*++ mencatat empat kerusakan k erusakan yang terjadi di tubuh &'I akibat korupsi/ *. Secar Secaraa 0orm 0ormal al mate materi rial al angga anggara ran n peme pemeri rinta ntah h untu untuk k meno menopa pang ng kebu kebutu tuha han n angka angkata tan n bersenjata amatlah kecil karena &'I lebih mementingkan pembangunan ekonomi nasional. Ini untuk mendapatkan legitimasi kekuasaan dari rakyat bah%a &'I memang sangat peduli pada pembangunan ekonomi. Padahal, pada kenyataannya &'I memiliki sumber dana lain di luar &P'N 1. Perila Perilaku ku bisnis bisnis per%ir per%iraa milit militer er dan kolusi kolusi yang mereka mereka lakukan lakukan dengan dengan para pengusaha pengusaha keturunan #ina dan asing ini menimbulkan ekonomi biaya tinggi yang lebih banyak
mudaratnya daripada man0aatnya bagi kesejahteraan rakyat dan prajurit secara keseluruhan. 2. 3rientasi komersial pada sebagian per%ira militer ini pada gilirannya juga menimbulkan rasa iri hati per%ira militer lain yang tidak memiliki kesempatan yang sama. Karena itu, demi menjaga hubungan kesetiaka%anan di kalangan militer, mereka yang mendapatkan jabatan di perusahaan negara atau milik &'I memberikan sumbangsihnya pada mereka yang ada di lapangan. 4. Suka atau tidak suka, orientasi komersial akan semakin melunturkan semangat pro0esionalisme militer pada sebagaian per%ira militer yang mengenyam kenikmatan berbisnis baik atas nama angkatan bersenjata maupun atas nama pribadi. Selain itu, si0at dan nasionalisme dan janji &'I, khususnya &ngkatan !arat, sebagai penga%al kepentingan nasional dan untuk mengadakan pembangunan ekonomi bagi seluruh bangsa Indonesia lambat laun akan luntur dan &'I dinilai masyarakat telah beralih menjadi penga%al bagi kepentingan golongan elite birokrat sipil, per%ira menengah ke atas, dan kelompok bisnis besar )baca/ keturunan #ina. 'ila ini terjadi, akan terjadi pula dikotomi, tidak saja antara masyarakat sipil dan militer, tetapi juga antara per%ira yang pro0esional dan Saptamargais dengan para per%ira yang berorientasi komersial.
&dapun dampak-dampak yang nyata terlihat dari adanya korupsi di bidang Pertahanan dan Keamanan dapat kami sampaikan sebagai berikut/ 1.
K 5&$&N&N 6 &NK&N&S K & 5N& " 5&6N7& &"8TSIST& Indonesia adalah negara nomor *9 terluas di dunia, dengan luas daratan keseluruhan *.+*+.44: km dan luas lautan 2.1 juta km1. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai *;.9: pulau. Indonesia terbentang antara < derajat garis lintang utara sampai ** derajat garis lintang selatan, dan dari +; derajat sampai *4* derajat garis bujur timur serta terletak antara dua benua yaitu benua &sia dan &ustralia(3ceania. Posisi strategis ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi.
$ilayah Indonesia terbentang sepanjang 2.+;; mil antara Samudra 6india dan Samudra Pasi0ik. &pabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia akan sepanjang "ondon sampai Iran, sebuah %ilayah yang sangat besar. "ima pulau besar di Indonesia adalah/ Sumatera dengan luas 4;2.<:< km persegi, =a%a dengan luas *21.*:; km persegi, Kalimantan )pulau terbesar ketiga di dunia dengan luas 92+.4<: km persegi, Sula%esi dengan luas *+.1*< km persegi, dan Papua dengan luas 41*.+* km persegi. !engan penduduk yang 12: juta ji%a, tentara yang melindungi negara berjumlah 2*<.:: tentara akti0 dan <<:.::: cadangan, atau hanya sekitar :,*4> dibandingkan dengan jumlah penduduk. !engan bentuk negara kepulauan seperti ini tentunya masalah kera%anan hankam menjadi sesuatu yang sangat penting. &lat pertahanan dan S! yang handal akan sangat membantu menciptakan situasi dan kondisi hankam yang kondusi0. Kondisi hankam yang kondusi0 ini merupakan dasar dan penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di ka%asan tersebut. Saat ini kita sering sekali mendapatkan berita dari berbagai media tentang bagaimana negara lain begitu mudah menerobos batas %ilayah Negara Indonesia, baik dari darat, laut maupun udara. 6al ini mengindikasikan bah%a sistem pertahanan dan keamanan Indonesia masih sangat lemah. Tentunya hal ini sangat berhubungan dengan alat dan S! yang ada. Sudah seharusnya Negara Indonesia mempunyai armada laut yang kuat dan modern untuk melindungi perairan yang begitu luasnya, serta didukung oleh angkatan udara dengan pesa%at-pesa%at canggih yang cukup besar yang mampu menghalau pengganggu kedaulatan dengan cepat, tentunya juga harus dibarengi dengan kualitas dan integritas yang tinggi dari TNI yang kita banggakan.Tentunya ini membutuhkan anggaran yang besar. &pabila anggaran dan kekayaan negara ini tidak dirampok oleh para koruptor maka semua itu akan bisa di%ujudkan. !engan ini Indonesia akan mempunyai pertahanan dan keamanan yang baik yang pada akhirnya menghasilkan stabilitas negara yang tinggi.
2.
"emahnya aris 'atas Negara Indonesia dalam posisinya berbatasan dengan banyak negara, seperti alaysia, Singapura, #hina, Philipina, Papua Nugini, Timor "este dan &ustralia. Perbatasan ini ada yang
berbentuk perairan maupun daratan. !aerah-daerah perbatasan ini rata-rata terisolir dan mempunyai 0asilitas yang sangat terbatas, seperti jalan raya, listrik dan energi, air bersih dan sanitasi, gedung sekolah dan pemerintahan dan sebagainya. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat yang hidup di %ilayah perbatasan harus menanggung tingginya biaya ekonomi. Kemiskinan yang terjadi di daerah-daerah tapal batas dengan negara lain, seperti yang terjadi di %ilayah Kalimantan 'arat yang berbatasan langsung dengan alaysia, mengakibatkan masyarakat lebih cenderung dekat dengan negara tetangga alaysia karena negara tersebut lebih banyak memberikan bantuan dan kemudahan hidup bagi mereka. 'ahkan masyarakat tersebut rela untuk berpindah ke%arganegaraan menjadi %arga negara alaysia apabila kondisi kemiskinan ini tidak segera ditanggapi oleh pemerintah Indonesia. 6al ini akan semakin menimbulkan kera%anan pada perbatasan dan berakibat melemahnya garis batas negara. Kondisi ini ternyata hampir merata terjadi di %ilayah perbatasan Indonesia. Perekonomian yang cenderung tidak merata dan hanya berpusat pada perkotaan semakin mengakibatkan kondisi %ilayah perbatasan semakin buruk. Sisi lain dari permasalahan perbatasan, Indonesia mencatat kerugian yang sangat besar dari sektor kelautan, seperti yang dilansir oleh kementerian Kelautan dan Perikanan I yang menyatakan bah%a Indonesia mengalami kerugian +,4 Triliun upiah per tahun akibat pencurian ikan oleh nelayan asing )%%%.tempointerakti0.com( hg(bisnis, *1 &pril 1:**. Nelayan asing dari alaysia, @ietnam, Philipina, Thailand sering sekali melanggar Aona 5konomi 5ksklusi0 )A55 Indonesia dan meneruk kekayaan laut yang ada di dalamnya. 6al ini terjadi berulang kali dan sepertinya Indonesia belum mampu mengatasi masalah ini. Kondisi ini semakin jelas, bah%a negara seluas *,+ juta km persegi ini ternyata hanya dijaga oleh 24 kapal saja, dan dari 24 kapal tersebut hanya 17 kapal yang dilengkapi dengan senjata yang memadai, seperti yang dijelaskan oleh Syahrin &bdurahman, !irjen
Penga%asan Sumber !aya Kelautan dan Perikanan )!itjen PS!KP, Kementerian Kelautan dan Perikanan I )%%%.tempointerakti0.com( hg(bisnis(, *1 &pril 1:**. Selain itu %ilayah tapal batas ini sangat ra%an terhadap berbagai penyelundupan barang barang illegal dari dalam maupun luar negeri, seperti bahan bakar, bahan makanan, elektronik, sampai penyelundupan barang-barang terlarang seperti narkotika, dan senjata dan amunisi gelap. Selain itu juga sangat ra%an terjadinya human trafficking, masuk dan
keluarnya orang-orang yang tidak mempunyai iBin masuk ke %ilayah Indonesia atau sebaliknya dengan berbagai alasan. Kita bisa bayangkan, andaikan kekayaan negara tidak dikorupsi dan dipergunakan untuk membangun daerah-daerah perbatasan, maka negara ini akan semakin kuat dan makmur.
3.
enguatnya Sisi Kekerasan !alam asyarakat Kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai kera%anan sosial lainnya yang semakin membuat masyarakat 0rustasi menghadapi kerasnya kehidupan. Kondisi ini membuat masyarakat secara alamiah akan menggunakan insting bertahan mereka yang sering kali berakibat negati0 terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. asyarakat menjadi sangat apatis dengan berbagai program dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah, karena mereka menganggap hal tersebut tidak akan mengubah kondisi hidup mereka. 6al ini mengakibatkan masyarakat cenderung berusaha menyelamatkan diri dan keluarga sendiri dibanding dengan keselamatan bersama, dengan menggunakan cara-cara yang negati0. &kumulasi dari rasa tidak percaya, apatis, tekanan hidup, kemiskinan yang tidak berujung, jurang perbedaan kaya dan miskin yang sangat dalam, serta upaya menyelamatkan diri sendiri menimbulkan eek yang sangat merusak , yaitu kekerasan .
Setiap orang cenderung keras yang pada akhirnya perkelahian masal pemuda, mahasis%a dan anak sekolah setiap hari kita dapatkan beritanya di koran dan teleCisi. Penyelesaian berbagai masalahpun pada akhirnya lebih memilih kekerasan dari pada jalur hukum, karena sudah tidak ada lagi kepercayaan kepada sistem dan hukum. 'elum lagi permasalahan lain yang lebih dahsyat yang dihubungkan dengan agama dan kepercayaan. Kekerasan seperti ini mengakibatkan perang saudara yang sangat merugikan baik material maupun bahkan berimbas kepada budaya dan tatanan masyarakat, seperti yang pernah terjadi di &mbon, Poso dan beberapa %ilayah di Indonesia.