UPDATE MATERI RESUSITASI JANTUNG PARU MENURUT AHA 2017 ANGGOTA BIASA ANGKATAN XXIX HIPPOCRATES EMERGENCY TEAM BEM KM FK UNAND 2018Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) (American Heart Association 2010 & 2015)
Perbandingan Adult Basic Life Support oleh Lay Rescuer N o 1. 2. 3.
Kategori
AHA 2010
AHA 2015
Kecepatan kompresi dada > 100 x/menit. Kedalaman kompresi dada > 2 inchi Penggunaan naloxone pada -
100 - 120 kali/menit. 2 – 2,4 inchi Pada pasien yang diketahui atau suspek
kasus kegawatan terkait opioid
pengguna opioid yang tidak ada respon, tidak ada nafas tapi ada denyut nadi, provider
BLS
dapat
memberikan
intranasal atau intramural naloxone.
Perbandingan Adult Basic Life Support oleh tenaga medis No Kategori 1. Rekognisi dan aktivasi
AHA 2010 AHA 2015 Tenaga medis memeriksa respon Ketika menemukan korban yang
Emergency Response
sembari
memeriksa
nafas, tidak ada respon, segera meminta
System
kemudian
melakukan
aktivasi bantuan terdekat, kemudian tenaga
emergency response system atau medis dapat memeriksa nafas dan meminta
bantuan,
memeriksa denyut nadi. 2.
kemudian denyut nadi secara simultan sebelum melakukan
aktivasi
lengkap
emergency response system Shock First vs CPR Jika menemukan pasien cardiac Jika Automated External First
arrest di luar rumah sakit dan Defibrillator (AED) sudah tersedia, tersedia
AED,
penolong AED
bisa
digunakan
sesegera
memberikan CPR dengan chest mungkin. Namun, jika AED belum compression
terlebih
dahulu tersedia,
lakukan
CPR
terlebih
kemudian gunakan AED sesegera dahulu. 3.
Ventilasi selama CPR
mungkin. Jika sudah pernafasan
terpasang tingkat
alat Jika sudah terpasang alat pernafasan lanjut, tingkat lanjut, penolong memberikan
penolong memberikan pernafasan pernafasan 1 nafas setiap 6 detik (10 1 nafas setiap 6-8 detik (8-10 nafas nafas permenit) permenit)
Perbandingan Adult ACLS No Kategori AHA 2010 AHA 2015 1. Penggunaan vasopresin Vasopressin 40 unit IV atau IO Vasopresin dalam kombinasi dengan untuk resusitasi
dapat
menggantikan
dosis epinefrin tidak memberikan manfaat
pertama atau kedua epinefrin sebagai dalam kasus henti jantung
pengganti
dosis
standar
epinefrin dalam kasus henti jantung
Perbandingan Tatalaksana Acute Coronary Syndromes No Kategori 1. Reperfusi
AHA 2010 AHA 2015 Melakukan transfer pasien Ketika fibrinolisis tersedia dan transport ke PCI risiko tinggi yang sudah center juga tersedia, triase prehospital dan
diberikan terapi fibrinolitik.
transport
langsung
ke
PCI
center
lebih
direkomendasikan. Ketika pasien dengan STEMI berada di IGD rumah sakit yang tidak bisa melakukan PCI, direkomendasikan untuk segera transfer ke PCI center tanpa fibrinolysis. Ketika pasien dengan STEMI tidak bisa dilakukan transfer ke PCI center dalam waktu yang tepat, terapi fibrinolisis yang dilanjutkan dengan transfer rutin bisa menjadi pilihan alternatif
dibandingkan
dengan
transfer
langsung ke PCI center. Ketika terapi fibrinolisis sudah diberikan kepada pasien STEMI di rumah sakit yang tidak bisa melakukan PCI, lebih baik melakukan transfer semua pasien postfibrinolisis tersebut untuk
dilakukan
angiografi
dibandingkan
dengan melakukan transfer hanya untuk pasien 2.
Troponin
yang memerlukan ischemia-guided angiograhy untuk Jika biomarker negatif dalam Tidak bisa melakukan eksklusi diagnosis ACS
mengidentifikasi
6
jam,
pasien yang dapat untuk
direkomendasikan hanya dengan pengukuran troponin I dan mengukur
ulang troponin S pada 0 dan 2 jam saja tanpa
dipindahkan dari biomarker dalam 6 – 12 jam melakukan IGD
setelah onset.
stratifikasi
risiko.
Troponin
I
dibawah 99 percentile yang diukur pada 0 dan 2
jam dikombinasikan dengan TIMI score 0 atau 1, atau risiko rendah berdasarkan Vancouver rule, dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan Major Adverse Cardiac Event dalam 30 hari kurang dari 1%.