PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Istilah resusitasi atau reanimasi reanimasi di dalam kamus-kamus kamus-kamus diartikan diartikan sebagai menghidupk menghidupkan an kembali atau memberi hidup baru. Dalam arti luas resusitasi merupakan segala bentuk usaha medis, yang dilakukan terhadap mereka yang berada dalam keadaan gawat atau kritis, untuk mencegah kematian. Kematian di dalam klinik diartikan sebagai hilangnya kesadaran dan semua refleks, disertai berhentinya pernafasan dan peredaran darah yang ireversibel . Oleh karena itu resusitasi merupakan segala usaha untuk mengembalikan fungsi fungsi sistem sistem pernaf pernafasan asan,, pereda peredaran ran darah darah dan saraf, saraf, yang yang terhen terhenti ti atau atau tergan terganggu ggu sedemikain rupa sehingga fungsinya dapat berhenti sewaktu-waktu, agar kembali menjadi normal seperti semula. Karenanya timbullah istilah “Cardio “Cardio Pulmonary Pulmonary Resuscitation Resuscitation!! "#$%& yang dalam bahasa Indonesia menjadi %esusitasi 'antung $aru "%'$&.
(
)eiring )eiring dengan dengan berkembangn berkembangnya ya ilmu pengetahua pengetahuan, n, maka teknik resusitasi resusitasi kardio kardiopulm pulmona onall semaki semakin n disemp disempurn urnakan akan.. Didasa Didasarka rkan n pada pada pandua panduan n terdahu terdahulu, lu, yaitu yaitu International Liaison Commitee On Resuscitation "I*#O%& Resuscitation "I*#O%& tahun +(, yang kemudian disemp disempurn urnaka akan n pada pada I*#O% I*#O% +(, +(, terdap terdapat at beberap beberapaa peruba perubahan han teknik teknik resusita resusitasi si Kardiopulmonal. DEFINISI
%esusitasi paru jantung "%'$& adalah upaya mengembalikan fungsi nafas dan atau sirkulasi yang berhenti oleh berbagai sebab dan boleh membantu memulihkan kembali kedua-dua kedua-dua fungsi jantung dan paru ke keadaan keadaan normal. antuan hidup dasar atau basic life support "*)& "*)& termasuk mengenali jika terjadinya serangan jantung, akti/asi respon sistem gawat darurat, dan defibrilasi dengan menggunakan defibrillator. + TUJUAN
0D ialah oksigenasi darurat secara efektif pada organ /ital seperti otak dan jantung melalui /entilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan jantung dapat menyedi menyediaka akan n oksige oksigen n dengan dengan kekuat kekuatan an sendir sendirii secara secara normal normal.. %esusit %esusitasi asi menceg mencegah ah terjadi terjadinya nya berhen berhentiny tinyaa sirkula sirkulasi si atau atau berhen berhentiny tinyaa respira respirasi si yang yang dapat dapat menyeba menyebabka bkan n kematia kematian n sel-sel sel-sel akibat akibat dari dari kekura kekuranga ngan n oksige oksigen n dan member memberika ikan n bantua bantuan n ekstern eksternal al terhadap terhadap sirkulasi sirkulasi dan /entilasi dari korban korban yang mengalami mengalami henti jantung jantung atau henti nafas.+
INDIKASI
+. 0enti nafas 0enti nafas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernafasan dari korban atau pasien dan merupakan kasus yang harus dilakukan tindakan antuan 0idup Dasar. $ada awal henti nafas oksigen masih dapat masuk ke dalam darah untuk beberapa menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ /ital lainnya, dengan diberikan bantuan resusitasi dapat membantu menjalankan sirkulasi lebih baik dan mencegah kegagalan perfusi organ. + 0enti nafas dapat terjadi dalam keadaan seperti1
b.
2
−
3enggelam atau lemas
•
−
Stroke
2
−
Obstruksi jalan nafas
2
−
4piglotitis
2
−
O/erdosis obat-obat
2
−
3ersengat listrik
2
−
Infark miokard
2
−
3ersambar petir
0enti 'antung 0enti jantung primer adalah ketidaksanggupan curah jantung untuk memenuhi
kebutuhan oksigen ke otak dan organ /ital lainnya secara mendadak dan dapat balik normal, jika dilakukan tindakan yang tepat atau akan menyebabkan kematian atau kerusakan otak menetap kalau tindakan tidak adekuat. 0enti jantung yang terminal akibat usia lanjut atau penyakit kronis tertentu tidak termasuk henti jantung atau cardiac arrest . 5 0enti sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ /ital kekurangan oksigen. $ernafasan yang terganggu merupakan tanda awal akan terjadinya henti jantung. 0enti jantung ditandai oleh denyut nadi besar tak teraba disertai kebiruan atau pucat sekali, pernafasan berhenti, dilatasi pupil tak bereaksi terhadap rangsang cahaya dan pasien tidak sadar. )ebagian besar henti jantung di sebabkan oleh fibrilasi /entrikel atau takikardi tanpa denyut "6-78&, kemudian di susul oleh /entrikel asistol "9 (8& dan yang
terakhir oleh disosiasi elektro-mekanik "98&. )elain itu henti jantung yang terakhir lebih sulit di tanggulangi karena akibat gangguan pacemaker jantung. :ibrilasi /entrikel terjadi karena koordinasi akti/itas jantung menghilang. KONTRA INDIKASI
%'$ tidak di lakukan pada keadan- keadaan sebagai berikut 1 a. Kematian normal, seperti yang biasa terjadi pada penyakit akut;kronik yang berat. $ada keadaan ini denyut jantung dan nadi berhenti pertama kali pada suatu saat, kemudian tidak hanya jantung tetapi organisme secara keseluruhan begitu terpengaruh oleh penyakit tersebut sehingga tidak mungkin untuk tetap hidup lama lama lagi. b. )tadium terminal suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan lagi. c. ila hampir dapat dipastikan bahwa fungsi serebral tidak akan pulih, yaitu sesudah <-( jam terbukti tidak ada nadi pada normotermia tanpa %'$. d. $asien dengan kriteria do not resuscitate "D=%& atau semua tindakan kecuali %'$ 1 untuk pasien- pasien dengan fungsi otak yang tetap ada atau dengan harapan pemulihan otak, yang mengalami kegagalan jantung paru atau organ multipel yang lain atau dalam tingkat akhir penyakit yang tidak dapat disembuhkan, misal nyakarsinomatosis lanjut. )emua yang mungkin dilakukan untuk kenyamanan pasien. $erpanjangan hidup tidak dilakukan setelah henti jantung. ila ini terjadi %'$ tidak dilakukan dan pasien dibiarkan meninggal. + A. Fase RJP
%esusitasi jantung paru dibagi menjadi 5 fase diantaranya >1 (. :?)4 I 1 3unjangan 0idup Dasar "asic *ife )upport& yaitu prosedur pertolongan darurat mengatasi obstruksi jalan nafas, henti nafas dan henti jantung, dan bagaimana melakukan %'$ secara benar. 3erdiri dari 1 C (circulation) : mengadakan sirkulasi buatan dengan kompresi jantung paru. (air!ay) : menjaga jalan nafas tetap terbuka.
" (breat#in$) : /entilasi paru dan oksigenisasi yang adekuat. %& :?)4 II 1 3unjangan hidup lanjutan (dvance Life Support)' yaitu tunjangan hidup dasar ditambah dengan 1 (dru$s) : pemberian obat-obatan termasuk cairan. 4 "4K@& 1 diagnosis elektrokardiografis secepat mungkin setelah dimulai $'*, untuk mengetahui apakah ada fibrilasi /entrikel, asistole atau a$onal ventricular complees& : (fibrillation treatment) : tindakan untuk mengatasi fibrilasi /entrikel. *& :?)4 III 1 3unjangan hidup terus-menerus (Prolon$ed Life Support)& + (+au$e) : $engukuran dan pemeriksaan untuk monitorin$ penderita secara terus menerus, dinilai, dicari penyebabnya dan kemudian mengobatinya. , (,ead) : tindakan resusitasi untuk menyelamatkan otak dan sistim saraf dari kerusakan lebih lanjut akibat terjadinya henti jantung, sehingga dapat dicegah terjadinya kelainan neurologic yang permanen. 0 "0ipotermi& 1 )egera dilakukan bila tidak ada perbaikan fungsi susunan saraf pusat yaitu pada suhu antara 5A B 5+A#. H (Humanization) : 0arus diingat bahwa korban yang ditolong adalah
manusia yang mempunyai perasaan, karena itu semua tindakan hendaknya berdasarkan perikemanusiaan. I (Intensive care) : perawatan intensif di I#C, yaitu 1 tunjangan /entilasi 1 trakheostomi, pernafasan dikontrol terus menerus, sonde lambung, pengukuran p0, p#O+ bila diperlukan, dan tunjangan sirkulasi, mengendalikan ke-an$&>
BANTUAN HIDUP DASAR ( BASIC LIFE SUPPORT )
Istilah pertolongan dasar dimaksudkan untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah. 3ujuan utamanya adalah suatu
tindakan
oksigenasi
darurat
untuk
mempertahankan
/entilasi
paru
dan
mendistribusikan darah-oksigenasi ke jaringan tubuh. .& ir!ay control $embebasan jalan napas dan menjaga agar jalan napas tetap terbuka dan bersih. 'alan napas normal dapat dinilai dengan 2
@erak napas yang normal baik dada maupun perut
2
)uara napas yang bersih dan jernih, tanpa adanya suara tambahan seperti mendengkur, suara berkumur atau serak;parau
2
Dilakukan tanpa dirasakan atau usaha yang berlebihan
2
?liran napas dapat dirasakan secara normal. ila tidak sadar, pasien diletakkan pada posisi terlentang pada alas keras ubin atau selipkan papan kalau pasien di atas kasur. 'ika tonus otot pasien hilang, lidah akan menyumbat faring dan epiglotis akan menyumbat laring. $eriksa apakah ada sumbatan di jalan napas. ila terdapat sumbatan di jalan napas berupa benda asing dapat dilakukan fin$er s!eep/ back blo!/ #eimlic# maneuver atau c#est t#rust . 'ika tidak terdapat benda asing, pembebasan jalan napas dapat dilakukan dengan cara 1
2 ,ead tilt 1 leher diekstensikan sejauh mungkin dengan menggunakan satu tangan. 2
C#in lift 1 dagu bagian sentral ditarik ke depan dengan menggunakan tangan yang lain.
2 0a! t#rust 1 jari indeks dan lainnya ditempatkan pada kedua sisi antara sudut rahang dan telinga serta rahang ditarik ke depan.
Gambar. 1. Head tilt chin lit (Di!"i# $ari $a%"ar #!s"aa &'. )
Gambar. 2. !a" thu#t (Di!"i# $ari $a%"ar #!s"aa &'. )
.& "reat#in$ support Csaha /entilasi buatan dan oksigenasi dengan inflasi tekanan positif secara intermiten dengan menggunakan udara ekshalasi dari mulut ke mulut, mulut ke hidung atau dari mulut ke alat. $enilaian pernapasan dengan memantau atau obser/asi dinding dada pasien1 2 Look 1 naik dan turunnya dinding dada 2 Listen1 udara yang keluar saat ekshalasi 2 1eel 1 merasakan aliran udara yang menghembus di pipi ila pasien bernapas, posisikan pasien dalam posisi pemulihan. ila pasien tidak bernapas atau pernapasan tidak adekuat, berikan napas buatan + kali. )etiap napas diberikan ( detik dan terlihat menaikkan dinding dada.
Gambar. . L''* +is"e& a&$ %ee+ (Di!"i# $ari $a%"ar #!s"aa &'. ) %& Circulation support
3indakan resusitasi jantung dalam usaha mempertahankan sirkulasi darah dengan cara memijat jantung. $enilaian sistem sirkulasi darah dilakukan dengan menilai adanya pulsasi arteri karotis. $enilaian ini maksimal dilakukan selama ( detik. ila tidak ditemukan nadi maka dilakukan kompresi jantung yang efektif, yaitu kompresi dengan kecepatan minimal ( (+;menit, kedalaman E cm, memberikan kesempatan jantung mengembang "pengisian /entrikel&, waktu kompresi dan
relaksasi sama, minimalkan terputusnya kompresi dada, dan rasio kompresi dan /entilasi 51+.F Dalam $uidelines +(, hilangnya pernapasan yang normal dapat menjadi tanda utama cardiac arrest pada orang yang tidak sadar.F,6.
$ertama kali diperiksa adalah
circulation, jika nadi arteri karotis tidak teraba selama ( detik, maka dapat segera dilakukan tindakan %'$. Ini dengan pertimbangan bahwa oksigen masih tercukupi. F, BANTUAN HIDUP LANJUT ( A$%A&CE$ LIFE SUPPORT )
antuan hidup lanjut dilakukan di fasilitas kesehatan. 3indakan bantuan hidup dasar tetap dipertahankan dan dilengkapi oleh bantuan hidup lanjut. ( 3ujuan utama adalah untuk mengembalikan sirkulasi spontan dan stabilitas sistem kardio/askular, yaitu dengan pemberian cairan dan obat obat. Diperlukan juga pemeriksaan 4K@ untuk melihat bagaimana irama jantungnya .& ru$ and fluid $emasangan infus dua tempat bersamaan dengan dilakukannya %'$. ila memungkinkan dilakukan pemasangan kateter untuk memonitor central venous pressure "#G$&. $emberian obat melaului trac#eal tube
tidak lagi direkomendasikan. 'ika
pemberian secara IG tidak memungkinkan, maka pemberian obat diberikan secara intraosseous. $ada cardiac arrest dengan etiologi G3 ; G:,1 a. (mg adrenalin diberikan setelah 5 kali syok dan kemudian setiap 5 menit "selama siklus %'$ berlangsung&. b. ?miodarone 5mg juga diberikan setelah 5 kali syok. c. ?tropin sudah tidak direkomendasikan lagi pemakaiannya dalam asystole atau pulseless electrical activity "$4?&.
Cntuk mengatasi hipotensi diberikan dopamine +mg dilarutkan dalam + ml garam fisiologis Cntuk mengatasi asidosis metabolic yang biasanya timbul beberapa menit setelah henti jantung, diberikan =a-bikarbonat. Dosis awal yang dianjurkan adalah (m4H;kg i./. atau ( ampul ml "F.8& yang mengandung >>,E m4H ion =a. %& 2lektrocardio$rap#
E
$emeriksaan 4K@ penting untuk melihat apakah pasien mengalami suatu fibrilasi /entrikel, asistol atau yang lain. E a& 1ibrilasi ventikular ?ritmia yang ditandai dengan kontraksi fibrilar otot /entrikular akibat eksitasi berulang yang cepat pada serabut miokardial tanpa disertai kontraksi /entrikel yang terkoordinasi. Ini merupakan ekspresi pergerakan siklus acak atau suatu fokus ektopik dengan siklus yang sangat cepat. 6 $enyebab tersering adalah kurangnya aliran darah ke otot jantung karena penyakit arteri koroner atau serangan jantung. $enyebab lain adalah syok dan sangat rendahnya kadar potasium di dalam darah "hipokalemia&. :ibrilasi /entrikular menyebabkan ketidaksadaran sementara. 'ika tidak diobati penderita biasanya mengalami kon/ulsi dan berkembang menjadi rusaknya otak setelah menit karena oksigen tidak lagi mencapai otak. b& systole ?sistole adalah keadaan dimana tidak adanya denyut jantung. 3idak ada detak jantung primer terjadi ketika fungsi metabolisme selular tidak lagi utuh dan impuls listrik tidak bisa dihasilkan. Dengan iskemia berat, sel pacu
jantung
tidak
dapat
mengangkut
ion
yang
diperlukan
untuk
mempengaruhi potensial aksi transmembran. c& 2lectromec#anical dissociation Irama elektris jantung yang kontinu tanpa adanya fungsi mekanis yang efektif. Ini disebabkan oleh kontraksi otot /entrikel yang tidak berpasangan dari akti/itas elektris atau
mungkin setelah gangguan yang menyebabkan
penghentian aliran balik /ena. $4? disebabkan oleh ketidakmampuan otot jantung untuk menghasilkan kekuatan yang cukup dalam menanggapi depolarisasi listrik. )ituasi yang menyebabkan perubahan mendadak di preload/ afterload , atau kontraktilitas sering mengakibatkan $4?. 5.
1ibrillation treatment
Cntuk mengobati fibrilasi /entrikel dilakukan D#- s#ock . Defibrilasi pertama diberikan 5 joule;kg. Dosis ulangan
tertinggi adalah joule;kg dengan
maksimal > joule.
PERTOLONGAN JANGKA PANJANG ( PROLO&'E$ LIFE SUPPORT )
.& +au$in$ enge/aluasi dan mengobati penyebabnya serta menilai kembali apakah pasien dapat diselamatkan dan apakah usaha pertolongan perlu dilanjutkan. +. ,uman mentation 3indakan resusitasi lanjut dari otak dan system saraf untuk mencegah terjadinya kelainan neurolo$ic yang menetap. ?da yang menggunakan istilah hipotermi untuk human mentation. 0ipotermia merupakan salah satu cara resusitasi otak sesudah hipoksia, dengan jalan menurunkan suhu tubuh pasien menjadi 5+ 55 # 5. Intensive care $erawatan jangka panjang yaitu berupa usaha mempertahankan homeostasis ekstrakranial
dan
homeostasis
intracranial,
antara
lain
dengan
cara
mempertahankan fungsi pernapasan, kardio/askuler, metabolic, fungsi ginjal dan hati.
Ri&,asa& 'm#'&e& BLS (a#ic lie #uo*t ) ba,i $e-asa* a&aa&a $a& ba/i
Tabe+ 1. Ri&,asa& 'm#'&e& BLS ($i!"i# $ari $a%"ar #!s"aa &'.0)
Perbe$aa& Res!si"asi Ja&"!&, Par! #a$a ILOR 21 $a& ILOR 213
merican ,eart ssociation "?0?& baru-baru ini telah mempublikasikan pedoman cardio pulmonary resuscitation dan perawatan darurat kardio/askular +( yang sebelumnya menggunakan aturan tahun +(. )eperti diketahui, para ilmuan dan praktisi kesehatan terus mengea/aluasi #$% atau yang lebih dikenal dengan %'$ ini dan mempublikasikan setiap tahun. F
4/aluasi dilakukan secara menyeluruh mencakup urutan dan prioritas langkahlangkah #$% dan disesuaikan dengan kemajuan ilmiah saat ini untuk mengidentifikasi faktor yang mempunyai dampak terbesar pada kelangsungan hidup. ?tas dasar kekuatan bukti yang tersedia, dikembangkan rekomendasi untuk mendukung inter/ensi yang hasilnya menunjukkan paling menjanjikan. )etelah menge/aluasi berbagai penelitian yang telah dipublikasi selama lima tahun terakhir ?0? mengeluarkan $anduan %esusitasi 'antung $aru "%'$& +(. erikut ini adalah beberapa perbedaan antara panduan %'$ +( dengan %'$ +(. (. $engenalan dan pengaktifan cepat system tanggapan darurat. $enolong harus meminta bantuan terdekat bila mengetahui korban tidak menunjukkan reaksi, namun akan lebih praktis bagi penolong untuk melanjutkan dengan menilai pernapasan dan denyut secara bersamaan sebelum benar-benar mengaktifkan sistem tanggapan darurat. $erubahan rekomendasi bertujuan untuk meminimalkan penundaan dan mendukung penilaian serta tanggapan yang cepat dan efisien secara bersamaan, bukan melakukan pendekatan langkah demi langkah yang berjalan lambat berdasarkan metode. +. $enekanan pada kompresi dada elakukan kompresi dada dan menyediakan /entilasi untuk semua pasien dewasa yang mengalami serangan jantung adalah tindakan yang perlu dilakukan oleh penolong, baik yang disebabkan maupun tidak disebabkan oleh jantung. 5. Kecepatan kompresi dada $ada orang dewasa yang menjadi korban serangan jantung, penolong perlu melakukan kompresi dada pada kecepatan ( hingga (+;menit. =ilai kecepatan kompresi minimum yang direkomendasikan tetap (;menit. Kecepatan batas atas (+;menit telah ditambahkan karena apabila kecepatan kompresi meningkat lebih dari (+;menit,akan menyebabkan kedalaman kompresi yang tidak memadai. >. Kedalaman kompresi dada )ewaktu melakukan #$% secara manual, penolong harus melakukan kompresi dada hingga kedalaman minimum + inci "cm& untuk dewasa rata-rata, dengan tetap menghindari kedalaman kompresi dada yang berlebihan "lebih dari +,> inci "Ecm&&. Kedalaman kompresi sekitar cm terkait dengan kemungkinan hasil yang diharapkan lebih besar bila dibandingkan dengan kedalaman kompresi lebih dangkal. eskipun
terdapat sedikit bukti tentang adanya ambang atas yang jika terlampaui, maka kompresi akan menjadi terlalu dalam, namun satu penelitian sangat kecil baru-baru ini menunjukkan potensi cedera "yang tidak mengancam jiwa& akibat kedalaman kompresi dada yang berlebihan. $enting bagi penolong untuk mengetahui bahwa kedalaman kompresi dada lebih sering terlalu dangkal daripada terlalu dalam. . %ekoil dada $enting bagi penolong untuk tidak bertumpu di atas dada di antara kompreesi untuk mendukung rekoil penuh dinding dada pasien dewasa saat mengalami serangan jantung. %ekoil penuh dinding dada terjadi bila tulang dada kembali ke posisi alami atau netralnya saat fase dekompresi #$% berlangsung.
%ekoil
dinding
dada
memberikan
relati/e
tekanan
intrathoraks negati/e yang mendorong pengembalian /ena dan aliran darah kardiopulmonari. ertumpu diatas dinding dada di antara kompresi akan menghalangi recoil penuh dinding dada. %ecoil tidak penuh akan meningkatkan tekanan intrathoraks dan mengurangi pengembalian /ena, tekanan perfusi coroner, dan aliran darah miokardium, serta dapat mempengaruhi hasil resusitasi. E. eminimalkan gangguan dalam kompresi dada erikut ini merupakan penegasan kembali dari $edoman +(. $enolong harus berupaya meminimalkan frekuensi dan durasi gangguan dalam kompresi untuk mengoptimalkan jumlah kompresi yang dilakukan per menit. Cntuk orang dewasa yang mengalami serangan jantung dan menerima #$% tanpa saluran udara lanjutan, mungkin perlu untuk melakukan #$% dengan sasaran fraksi kompresi dada setinggi mungkin, dengan target minimum E8. :raksi kompresi dada adalah pengukuran proporsi waktu resusitasi total yang dilakukan kompresi. $eningkatan fraksi kompresi dada dapat diperoleh dengan meminimalkan jeda dalam kompresi dada. )asaran optimal untuk fraksi kompresi dada belum didefinisikan. $enambahan fraksi kompresi target ditujukan untuk membatasi gangguan dalam kompresi dan menoptimalkan perfusi coroner dan aliran darah saat #$% berlangsung. F. 3anggapan kompresi dada enggunakan perangkat umpan balik audio/isual saat #$% berlangsung untuk mengoptimalkan performa #$% secara real-time mungkin perlu dilakukan. 3eknologi akan memungkinkan pemantauan, perekaman, dan
tanggapan tentang kualitas #$% secara real-time, termasuk parameter pasien fisiologi dan metric kinerja penolong. Data penting tersebut dapat digunakan digunakan secara real-time selama resusitasi, wawancara setelah resusitasi, dan untuk program peningkatan kualitas diseluruh system. empertahankan focus selama #$% berlangsung pada karakteristik kecepatan dan kedalaman kompresi, serta recoil dada dengan tetap meminimalkan gangguan adalah tantangan yang sangat sulit, bahkan bagi tenaga professional yang sangat terlatih. 3erdapat beberapa bukti bahwa penggunaan umpan balik #$% mungkin efektif dalam mengubah kecepatan kompresi dada yang terlalu tinggi, dan terdapat bukti lain bahwa umpan balik #$% akan mengurangi tenaga tumpuan saat kompresi dada berlangsung. =amun, penelitian hingga saat ini belum menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam hasil neurologis yang diharapkan atau kelangsungan hidup pasien setelah keluar dari rumah sakit dengan penggunaan perangkat umpan balik #$% saat terjadi serangan jantung yang sebenarnya. 6. Gentilasi tertunda Cntuk pasien yang mengalami serangan jantung diluar rumah sakit yang terpantau dengan ritme dapat dikejut, mungkin penting bagi system pelayanan emergensi dengan umpan balik beberapa tingkat berbasis prioritas untuk menunda /entilasi bertekanan positif dengan menggunakan strategi hingga 5 siklus dari + kompresi berkelanjutan dengan insuflasi oksigen pasif dan tambahan saluran udara. eberapa system pelayanan emergensi telah menguji strategi penerapan kompresi dada awal secara berkelanjutan dengan /entilasi tekanan positif tertunda untuk korban dewasa yang terkena serangan jantung diluar rumah sakit. Dalam semua system ini, penyedia layanan meneria pelatihan tambahan dengan penekanan pada penerapan kompresi dada berkualitas tinggi. 3iga penelitian dalam system yang menggunakan umpan balik beberapa tingkat berbasis prioritas dalam komunitas perkotaan dan pedesaan, serta memberikan paket perawatan mencakup hingga 5 siklus insuflasi oksigen pasif, penyisipan tambahan saluran udara dan + kompresi dada berkelanjutan
dengan
penerapan
kejut,
menunjukkan
peningkatan
kelangsungan hidup pasien dengan status neurologis yang dapat diterima
pada korban serangan jantung yang terlihat jatuh dan dengan ritme dapat dikejut. 7. Gentilasi saat #$% berlangsung dengan saluran udara lanjutan $enyedia layanan medis mungkin perlu memberikan ( napas buatan setiap E detik "( napas buatan per menit& sambil tetap melakukan kompresi dada berkelanjutan "misalnya, saat #$% berlangsung dengan saluran udara lanjutan&. (. 3im %esusitasi 1 $rinsip-prinsip dasar Cntuk penolong, $embaruan $edoman +( memungkinkan fleksibilitas untuk pengaktifan system tanggapan darurat dan manajemen berurutan untuk lebih menyesuaikan dengan kondisi klinis penyedia. *angkahlangkah dalam algoritma "asic Life Support biasanya telah disajikan secara berurutan untuk membantu satu penolong memprioritaskan tindakan. =amun, terdapat beberapa faktor dalam resusitasi " missal, jenis serangan, lokasi, apakah penyedia terlatih berada disekitar, apakah penolong harus meninggalkan korban untuk mengaktifkan system tanggapan darurat dsb.& yang mungkin memerlukan perubahan dalam urutan *). ?lgoritma penolong *) yang diperbarui bertujuan untuk menunjukkan waktu dan lokasi kesesuaian fleksibilitas secara berurutan.
Keputusan untuk mengakhiri resusitasi Keputusan untuk memulai dan mengakhiri usaha resusitasi adalah masalah medis, tergantung pada pertimbangan penafsiran status serebral dan kardio/askuler penderita. Kriteria terbaik adanya sirkulasi serebral dan adekuat adalah reaksi pupil, tingkat kesadaran, gerakan dan pernafasan spontan dan refleks. Keadaan tidak sadar yang dalam tanpa pernafasan spontan dan pupil tetap dilatasi (-5 menit, biasanya menandakan kematian serebral dan usaha-usaha resusitasi selanjutnya biasanya sia-sia. Kematian jantung sangat memungkinkan terjadi bila tidak ada akti/itas elektrokardiografi /entrikuler secara berturut-turut selama ( menit atau lebih sesudah %'$ yang tepat termasuk terapi obat >. KESI4PULAN
(. %esusitasi jantung paru adalah usaha yang dilakukan untuk apa-apa yang mengindikasikan terjadinya henti nafas atau henti jantung. +. Indikasi untuk melakukan %'$ adalah henti napas dan henti jantung yang tidak diharapkan kematiannya. Kontraindikasi %'$ adalah pasien yang berada pada stadium terminal suatu penyakit. 5. %'$ terdiri dari 5 fase, yaitu bantuan hidup dasar, bantuan hidup lanjut dan bantuan jangka panjang. >. $ada bantuan hidup dasar, dalam $uidelines +(, terdapat penekanan lanjutan pada karakteristik #$% berkualitas tinggi 1 mengkompresi dada pada kecepatan dan kedalaman yang memadai, membolehkan recoil dada sepenuhnya setelah setiap kompresi, meminimalkan gangguan dalam kompresi, dan mencegah /entilasi yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA (. )afar $, %esusitasi 'antung $aru $ada Kegawatan Kardio/askuler. 'uni +7. +. ?ndrey, Resusitasi 0antun$ Paru Pada 3e$a!atan 3ardiovaskuler& Diakses dari http1;;yumiJone.wordpress.com;+6;((;+F;resusitasi-jantung-paru-pada-
Kegawatan
-Kardio/askuler,+6. Diunduh pada tanggal F Desember +(. . $erhimpunan Dokter )pesialis $enyakit Dalam Indonesia. uku ?jar Ilmu $enyakit Dalam. 'akarta 1 4@# + 1 (FE-6.
>. ?lkatiri '. Resusitasi 3ardio Pulmoner dalam )udoyo L. uku ?jar Ilmu $enyakit Dalam. 'ilid I. 4disi IG. :KCI. 'akarta. +F. 0al. (F5-F.
3. ?lkatri ', dkk, %esusitasi 'antung $aru, dalam uku ?jar Ilmu $enyakit Dalam, 4ditor
)oeparman, 'ilid I, ed. Ke-+. 'akarta 1 alai $enerbit :KCI +F 1 (F5-FF. . ?merican 0eart ?ssociation. International #onsensus on #ardiopulmonary %esuscitation and 4mergency #ardio/ascular #are )cience Lith 3reatment %ecommendations. +(.dikutip dari 1 http1;;www.circ ahajournals.org. Diunduh pada tanggal F Desember +(. 0. ?merican 0eart ?ssosciation. @uidelines update for #$% M
4## in the #irculation
'ournal. +(. Dikutip dari 1 http1;;www.eccguidelines.heart.org Diunduh pada tanggal (F Desember +(. 5. Dorland. Kamus Kedokteran. 'akarta1 4@#. +E, (>-(. 6. %esusitasi 'antung $aru, dikutip dari 1 http1;;www.arismaduta.org;inde.phpN optioncomPcontentM/iewarticleMid(+1resusitasi-ja %esuscitation and 4mntung paruMcatidE51artikel-lainMItemid6E. Diunduh pada tanggal F Desember +(.