BENDA ASING DI ESOFAGUS E SOFAGUS
I. PENDAH PENDAHUL ULUAN UAN
Benda asing di suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Dari semua kasus benda asing yang masuk ke dalam saluran cerna dan pernapasan anak-anak, sepertiganya tersangkut di saluran pernapasan.1 Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama anak usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua umur pada tiap lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun patologis, dan dapat pula menimbulkan komplikasi komplikasi fatal akibat perforasi. 1 Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau makanan makanan yang tersangkut tersangkut dan terjepit terjepit di esofagus esofagus karena tertelan, tertelan, baik secara seng sengaj ajaa maup maupun un tida tidak k seng sengaj aja. a. ngka ngka keja kejadi dian an tert tertel elan an bend bendaa asin asing g mengakibatkan 1!"" kematian di merika #erikat. #ebanyak $"-%"& benda asing asing esofag esofagus us akan akan melewat melewatii saluran saluran pencern pencernaan aan selama selama '-1" '-1" hari hari tanpa tanpa komplikasi, sedangkan 1"-("& sisanya membutuhkan tindakan endoskopi dan 1& membut membutuhk uhkan an pembed pembedaha ahan. n. #ebany #ebanyak ak '!& benda benda asing asing saluran saluran cerna cerna berada di esofagus saat terdiagnosis. #ekitar '"& dari ()%* kasus benda asing esofagus ditemukan di daerah ser+ikal, di bawah sfingter krikofaringeus, 1(& di daerah hipofaring, dan ','& di daerah esofagus torakal. Dilaporkan *$& kasus kasus benda benda asing asing yang yang tersang tersangkut kut di daerah daerah esofag esofagoga ogaster ster menimb menimbulk ulkan an nekrosis tekanan atau infeksi lokal. Pada orang dewasa, benda asing yang tersangkut dapat berupa makanan atau bahan yang tidak dapat dicerna, seperti biji buah-buahan, gigi palsu, tulang ikan, atau potongan daging yang melekat pada tulang.(,6 Benda asing di esofagus merupakan masalah klinis yang memiliki tantangan tersendiri, meskipun belakangan ini telah terjadi kemajuan besar dalam teknik anestesi dan instrumentasi, instrumentasi, ekstraksi ekstraksi benda benda asing saluran saluran cerna
1
bukanlah merupakan suatu prosedur yang mudah dan tetap memerlukan keterampilan serta pengalaman dari dokter yang melakukannya. leh karena itu, kasus ini diangkat pada diskusi kasus mengenai benda asing di esofagus. )
II. II. DEFIN DEFINISI ISI
Definisi benda asing adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yag dalam keadaan normal tidak ada. 1 #edangkan definisi benda asing esofagus adalah benda yang tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut tersangkut dan terjepit terjepit di esofagus karena karena tertelan, baik secara sengaja sengaja maupun maupun tidak tidak sengaj sengaja. a. Peristi Peristiwa wa tertela tertelan n dan tersang tersangkut kutny nyaa benda benda asing asing merupakan masalah utama anak usia 6 bulan sampai 6 tahun, dan dapat terjadi pada semua umur pada tiap lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun patologis, dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat perforasi.1,(
III. EMBRIOLOG EMBRIOLOGI I ESOFAG ESOFAGUS US
ongga mulut, faring, dan esofagus berasal dari foregut embrionik. etik etikaa mudi mudiga gah h beru berusia sia kuran kurang g lebih lebih * ming minggu gu,, sebu sebuah ah di+e di+ert rtik ikul ulum um respiratorium /tunas paru0 nampak di dinding +entral usus depan, di perbatasan dengan faring. Di+ertikulum ini akan berangsur-angsur terpisah dari bagian dorsal dorsal usus usus depan depan melalu melaluii sebuah sebuah pembat pembatas, as, yang yang dikena dikenall dengan dengan septum septum esofagotrakeali esofagotrakealis. s. Dengan Dengan cara ini, usus depan terbagi terbagi menjadi menjadi bagian bagian +entral, +entral, yaitu primordium pernapasan, dan bagian dorsal, yaitu esofagus. ( Pada mulanya esofagus tersebut pendek, tetapi karena jantung dan paru-paru bergerak turun, bagian ini memanjang dengan cepat. apisan otot, yang dibentuk oleh mesenkim di sekitarnya bercorak serat lintang pada dua pertiga bagian atasnya atasn ya dan dipersarafi oleh ner+us +agus, lapisan otot sepertiga s epertiga bawah adalah otot polos dan dipersarafi oleh pleksus splangnikus.(
2
Gambar 1. 2mbriologi
esofagus1
IV. ANATOMI ESOFAGUS
2sofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung otot yang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Dari perjalanannya dari faring menuju gaster, esofagus melalui tiga kompartemen dan dibagi berdasarkan kompartemen tersebut, yaitu leher / pars servikalis0, sepanjang ! cm dan berjalan di antara trakea dan kolumna +ertebralis, dada / pars thorakalis0, setinggi manubrium sterni berada di mediastinum posterior, mulai di belakang lengkung aorta dan bronkus cabang utama kiri, lalu membelok ke kanan bawah di samping kanan depan aorta thorakalis bawah, dan abdomen / pars abdominalis0, masuk ke rongga perut melalui hiatus esofagus dari diafragma dan berakhir di kardia lambung, panjang berkisar (-* cm.(,) Pada orang dewasa, panjang esofagus apabila diukur dari inci+us superior ke otot krikofaringeus sekitar 1!-(" cm, ke arkus aorta ("-(! cm, ke +ena pulmonalis inferior )"-)! cm, dan ke kardioesofagus joint kurang lebih *"-*! cm. Pada anak, panjang esofagus saat lahir ber+ariasi, antara $-1" cm dan ukuran sekitar 1% cm pada usia 1! tahun. ( Bagian ser+ikal dari esofagus memiliki panjang !-6 cm, setinggi +ertebra ser+ikalis 34 sampai +ertebra thorakalis 4 anterior melekat dengan trakea /tracheoesophageal party wall 0, anterolateral tertutup oleh kelenjar
3
thyroid, sisi de5trasinistra dipersarafi oleh ner+us recurren laryngeus, posterior berbatasan dengan hypopharyn5, terdapat locus minoris resistensae, yaitu dinding yang tidak tertutup oleh musculus constrictor pharyngeus inferior , dan pada bagian lateral ada carotid sheats beserta isinya.(,) Bagian thorakal dari esofagus, panjang 16-1$ cm, setinggi +ertebra thorakalis 47-7, berada di mediastinum superior antara trakea dan kolumna +ertebralis, dalam rongga thoraks disilang oleh arkus aorta setinggi +ertebra thorakalis 43 dan bronkus utama sinistra setinggi +ertebra thorakalis 3, dan arteri pulmonalis de5tra menyilang di bawah bifurcatio trachealis, dan pada bagian distal antara dinding posterior esofagus dan +entral corpus +ertebralis terdapat ductus thoracicus, +ena a8ygos, arteri dan +ena intercostalis. #edang pada bagian abdominal dari esofagus terdapat pars diaphragmatica sepanjang 1-1,! cm, setinggi +ertebra thorakalis 7, terdapat pars abdominalis sepanjang (-) cm, bergabung dengan cardia gaster disebut gastroesophageal junction.(,) 2sofagus mempunyai tiga daerah normal penyempitan yang sering menyebabkan benda asing tersangkut di esofagus. Penyempitan pertama adalah disebabkan oleh muskulus krikofaringeal, dimana pertemuan antara serat otot striata dan otot polos menyebabkan daya propulsif melemah. Daerah penyempitan kedua disebabkan oleh persilangan cabang utama bronkus kiri dan arkus aorta. Penyempitan yang ketiga disebabkan oleh mekanisme sfingter gastroesofageal.)
4
Gambar 2. natomi
esofagus'
3askularisasi dari esofagus berasal dari beberapa cabang arteri dan +ena. rteri yang memperdarahi pada bagian ser+ikal berjalan dari arteri thyroidea inferior, bagian thorakal berjalan dari aorta thorakal desendens, arteri interkostalis, dan arteri cabang bronkial, dan bagian abdominal berjalan dari cabang-cabang arteri gastrika sinistra dan kadang-kadang arteri frenikus inferior yang langsung dari aorta abdominalis. #edangkan +ena yang memperdarahi bagian ser+ikal dialirkan ke dalam +ena tiroid inferior, bagian
5
thorakal dialirkan ke dalam +ena a8ygos dan hemia8ygos, dan bagian abdominal dialirkan ke dalam +ena gastrika sinistra. ) Persarafan esofagus terdiri dari saraf parasimpatis yang berasal dari ner+us +agus yang menimbulkan +asokonstriksi, kontraksi sfingter, dan relaksasi dinding muskular, dan saraf simpatis dari serabut-serabut ganglia simpatis ser+ikalis inferior, ner+us thorakal dan splangnikus yang dapat meningkatkan sekresi kelenjar dan akti+itas peristaltik.(,)
V. FISIOLOGI ESOFAGUS
Proses menelan merupakan proses yang kompleks. #etiap unsur yang berperan dalam proses menelan harus bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. eberhasilan mekanisme menelan ini tergantung dari beberapa faktor, yaitu 9! a0 b0 c0 d0 e0
ukuran bolus makanan diameter lumen esofagus yang dilalui bolus kontraksi peristaltik esofagus fungsi sfingter esofagus bagian atas dan bagian bawah kerja otot-otot rongga mulut dan lidah 4ntegrasi fungsional yang sempurna akan terjadi bila sistem
neuromuskular mulai dari susunan saraf pusat, batang otak, persarafan sensorik dinding faring dan u+ula, persarafan ekstrinsik esofagus, serta persarafan intrinsik otot-otot esofagus bekerja dengan baik, sehingga akti+itas motorik berjalan lancar. erusakan pada pusat menelan dapat menyebabkan kegagalan akti+itas komponen orofaring, otot lurik esofagus, dan sfingter esofagus bagian atas. leh karena otot lurik esofagus dan sfingter esofagus bagian atas juga mendapat persarafan dari inti motor ner+us +agus, maka akti+itas peristaltik esofagus masih tampak pada kelainan di otak. elaksasi sfingter esofagus bagian bawah terjadi akibat peregangan langsung dinding esofagus. Dalam proses menelan akan terjadi hal-hal seperti berikut 9(,! 10 pembentukan bolus makanan dengan ukuran konsistensi yang baik (0 upaya sfingter mencegah terhamburnya bolus ini dalam fase-fase menelan )0 mempercepat masuknya bolus makanan ke dalam faring pada saat respirasi
6
*0 mencegah masuknya makanan dan minuman ke dalam nasofaring dan laring !0 kerjasama yang baik dari otot-otot di rongga mulut untuk mendorong bolus makanan ke arah lambung 60 usaha untuk membersihkan kembali esofagus
Proses menelan dapat dibagi dalam ) fase, yakni fase oral, fase faringeal, dan fase esofageal. :ase oral terjadi secara sadar. ;akanan yang telah dikunyah dan bercampur dengan liur akan membentuk bolus makanan. Bolus ini bergerak dari rongga mulut melalui dorsum lidah akibat kontraksi otot intrinsik lidah.( ontraksi m. le+ator +eli palatini mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum lidah diperluas, palatum mole terangkat dan bagian atas dinding posterior faring / Passavant’s ridge0 akan terangkat pula. Bolus terdorong ke posterior karena lidah terangkat ke atas. Bersamaan dengan ini terjadi penutupan nasofaring sebagai akibat kontraksi m. le+ator +eli palatini. #elanjutnya terjadi kontraksi m. palatoglossus yang menyebabkan ismus fausium tertutup, diikuti oleh kontraksi m. palatofaring, sehingga bolus makanan tidak akan berbalik ke rongga mulut. (,! :ase faringeal terjadi secara refleks pada akhir fase oral, yaitu perpindahan bolus makanan dari faring ke esofagus. :aring dan laring bergerak ke atas oleh kontraksi m. stilofaring, m. salfingofaring, m. tirohioid, dan m. palatofaring. ditus laring tertutup oleh epiglottis, sedangkan ketiga sfingter laring, yaitu plika ariepiglotika, plika +entikularis, dan plika +okalis tertutup karena kontraksi m. ariepiglotika dan m. aritenoid obliges. Bersamaan dengan ini terjadi juga penghentian aliran udara ke laring karena refleks yang menghambat pernapasan, sehingga bolus makanan tidak akan masuk ke dalam saluran napas. #elanjutnya bolus makanan akan meluncur ke arah esofagus, karena +alekula dan sinus piriformis sudah dalam keadaan lurus. (,! :ase esofageal ialah fase perpindahan bolus makanan dari esofagus ke lambung. Dalam keadaan istirahat, introitus esofagus selalu terututup. Dengan adanya rangsangan bolus makanan pada akhir fase faringeal, maka terjadi
7
relaksasi m. krikofaring, sehingga introitus esofagus terbuka dan bolus makanan masuk ke dalam esofagus. (,! #etelah bolus makanan lewat, maka sfingter akan berkontraksi lebih kuat, melebihi tonus introitus esofagus pada waktu istirahat, sehingga makanan tidak akan kembali ke faring. Dengan demikian refluks dapat dihindari.
Gambar 3.
:isiologi menelan(
>jung lidah terangkat ke bagian anterior palatum durum, bolus makanan terdorong ke posterior, dan palatum mole terdorong ke atas dan posterior. >jung lidah makin luas menekan palatum durum, lidah mendorong
8
bolus makanan ke posterior, palatum mole terangkat ke atas dan menutup nasofaring. Bolus makanan sampai ke +alekula, os hioid dan laring terangkat ke atas dan ke depan, ujung epiglotis terdorong ke belakang dan ke bawah. 2piglotis tertekan ke bawah dan melindungi aditus laring dari masuknya bolus makanan ke laring. Palatum mole turun ke bawah mendekati pangkal lidah, nasofaring tertutup, rongga mulut tertutup akibat kontraksi muskulus konstriktor faring superior, relaksasi mucus krikofaring. 3estibulum laring tertutup akibat kontraksi plika ariepiglotika dan plika +entrikularis. Bolus makanan sampai di +alekula dan menekan ke bawah menyebabkan m. krikofaring relaksasi dan bolus turun ke esofagus, timbul gelombang peristaltik esofagus. 2piglotis terangkat ke atas kembali, os hioid dan laring turun kembali ke tempatnya, nasofaring terbuka kembali. #eluruh organ di rongga faring kembali ke posisi semula, gelombang peristaltik mendorong bolus makanan masuk ke esofagus.),!
VI. EPIDEMIOLOGI
Benda asing di esofagus sering ditemukan di daerah penyempitan fisiologis esofagus. Benda asing yang bukan makanan kebanyakan tersangkut di ser+ikal esofagus, biasanya di otot krikofaring atau arkus aorta. okasi tersering
benda
asing
tersangkut
di
esofagus
adalah
pada
sfingter
krikofaringeus dikarenakan pada daerah tersebut adalah daerah yang sempit dan terdiri dari otot krikofaring yang akan membuka pada saat bolus melewatinya. ?amun apabila bolus atau makanan tidak sempurna diolah di mulut akan menyebabkan makanan tersebut tersangkut, apalagi untuk suatu benda asing yang cukup besar.1,6 @erkadang benda asing dapat ditemukan di daerah penyilangan esofagus dengan bronkus utama kiri atau pada sfingter kardioesofagus. '"& dari ()%* kasus benda asing esofagus ditemukan di daerah ser+ikal di bawah sfingter krikofaring, 1(& di daerah hipofaring, dan ','& di esofagus torakal. Dilaporkan *$& kasus benda asing yang tersangkut di daerah esofagogaster menimbulkan nekrosis tekanan atau infeksi lokal. 6,'
9
Gambar 4. Bagian
yang mungkin benda asing t ersangkut di esofagus6
Gambar 5. Benda
asing di esofagus6
VII. ETIOLOGI & FAKTOR PREDISPOSISI
Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama pada anak usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua
10
umur pada tiap lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat perforasi.1,$ Penyebab pada anak, yakni anomali kongenital termasuk stenosis kogenital, web, fistel trakeoesofagus, dan pelebaran pembuluh darah. :aktor predisposisi, antara lain belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik, koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada kelompok usia 6 bulan sampai 1 tahun, retardasi mental, gangguan
pertumbuhan
dan
penyakit-penyakit
neurologik
yang
mendasarinya.',$ :aktor predisposisi pada orang dewasa, yaitu pemabuk dan pemakai gigi palsu yang telah kehilangan sensasi rasa dari palatum, gangguan mental, dan psikosis.' :aktor predisposisi lain, yakni adanya penyakit-penyakit esofagus yang menimbulkan gejala disfagia kronis, seperti esofagitis refluks, striktur pasca esofagitis korosif, akhalasia, karsinoma esofagus atau lambung, cara mengunyah yang salah dengan gigi palsu yang kurang baik pemasangannya, mabuk /alkoholisme0, dan intoksikasi /keracunan0. $
VIII. KLASIFIKASI BENDA ASING
Berdasarkan asalnya, benda asing digolongkan menjadi dua golongan 9 %,1" 1. Benda asing eksogen, yaitu yang berasal dari luar tubuh, biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair, atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari 8at organik, seperti kacang-kacangan /yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan0, tulang /yang berasal dari kerangka binatang0, dan 8at anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, kapur barus /naftalen0, gigi palsu, dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti 8at kimia, dan benda cair noniritatif, yaitu cairan dengan p= ',*. (. Benda asing endogen, yaitu yang berasal dari dalam tubuh. Benda asing endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah,
11
krusta, perkijuan, membran difteri. Aairan amnion, mekonium dapat masuk ke dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan.
I. PATOGENESIS
Benda asing yang berada lama di esofagus dapat menimbulkan berbagai komplikasi, antara lain jaringan granulasi yang menutupi benda asing, radang periesofagus. Benda asing tertentu seperti baterai alkali mempunyai toksisitas intrinsik lokal dan sistemik dengan reaksi edema dan inflamasi lokal, terutama bila terjadi pada anak-anak.$,% Batu baterai /disc battery0 mengandung elektrolit, baik natrium maupun kalium hidroksida dalam larutan kaustik pekat / concentrated caustic solution0. Pada penelitian binatang in +itro dan in +i+o, bila baterai berada dalam lingkungan yang lembab dan basah, maka pengeluaran elektrolit akan terjadi dengan cepat sehingga terjadi kerusakan jaringan /tissue saponification0 dengan ulserasi lokal, perforasi, atau pembentukan striktur. bsorbsi bahan metal dalam darah menimbulkan toksisitas sistemik. leh karena itu, benda asing batu baterai harus segera dikeluarkan.6,%
. DIAGNOSIS
Diagnosis benda asing di esofagus ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis dengan gejala dan tanda, pemeriksaan radiologik, dan endoskopik. @indakan endoskopi dilakukan dengan tujuan diagnostik dan terapi.1" Pokok yang paling penting dalam riwayat tertelannya benda asing, seperti dengan tertelan
kaustik adalah mempercayai pasien. alaupun
mungkin, mintalah pasien untuk membawa tiruan benda asing sehingga ahli endoskopis dapat memutuskan yang mana jenis forceps serta pendekatan untuk pengeluaran.11 Diagnosis tertelan benda asing, harus dipertimbangkan pada setiap anak dengan riwayat rasa tercekik /choking 0, rasa tersumbat di tenggorok
12
/ gagging 0, batuk, muntah.
I. MANIFESTASI KLINIS
tidak enak di daerah substernal atau nyeri di
punggung.1),1* #uatu benda asing yang tersangkut dalam esofagus menimbulkan kesulitan dalam menelan serta rasa tidak nyaman. Posisi benda asing dalam esofagus seringkali dapat terlokalisasi secara akurat oleh pasien.1)
Pada pemeriksaan fisis, terdapat kekakuan lokal pada leher bila benda asing terjepit akibat edema yang timbul progresif. Bila benda asing ireguler menyebabkan perforasi akut, didapatkan tanda pneumomediastinum, emfisema leher, dan pada auskultasi terdengar suara getaran di daerah prekordial atau
13
interskapula. Bila terjadi mediastinitis, tanda efusi pleura unilateral atau bilateral
dapat
dideteksi.
Perforasi
langsung
ke
rongga
pleura
dan
pneumotoraks jarang terjadi, tetapi dapat timbul sebagai komplikasi tindakan endoskopi.1),1* Pada anak, terdapat gejala nyeri atau batuk dapat disebabkan oleh aspirasi ludah atau minuman dan pada pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi, mengi /wheezing 0, demam, abses leher, atau tanda emfisema subkutan. @anda lanjut, berat badan menurun dan gangguan pertumbuhan. Benda asing yang berada di daerah ser+ikal esofagus dan di bagian distal krikofaring, dapat menimbulkan gejala obstruksi saluran napas dengan stridor, karena menekan dinding trakea bagian posterior /tracheo-esophageal party wall 0, radang dan edema periesofagus.
II. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
:oto rontgen polos esofagus ser+ikal dan torakal anteroposterior dan lateral, harus dibuat pada semua pasien yang diduga tertelan benda asing. Benda asing radioopak seperti uang logam, mudah diketahui lokasinya dan harus dilakukan foto ulang sesaat sebelum tindakan esofagoskopi untuk mengetahui kemungkinan benda asing sudah pindah ke bagian distal. etak uang logam umumnya koronal, maka hasil foto rontgen ser+ikal atau thorakal pada posisi P akan dijumpai bayangan radioopak berbentuk bundar,
14
sedangkan pada pasien lateral berupa garis radioopak yang sejajar dengan kolumna +ertebra. Benda asing seperti kulit telur, tulang, dan lain-lain cenderung berada pada posisi koronal dalam esofagus, sehingga lebih mudah dilihat pada posisi lateral. Benda asing radiolusen seperti plastik, aluminium, dan lain-lain, dapat diketahui dengan tanda inflamasi periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan esofagus bagian proksimal. $,1(
Gambar !. Benda
asing di esofagus$
:oto rontgen thoraks dapat menunjukkan gambaran perforasi esofagus dengan emfisema ser+ikal, emfisema mediastinal, pneumotoraks, piotoraks, mediastinitis, serta aspirasi pneumonia.$ :oto rontgen leher posisi lateral dapat menunjukkan tanda perforasi, dengan trakea dan laring tergeser ke depan, gelembung udara di jaringan, adanya bayangan cairan atau abses bila perforasi telah berlangsung beberapa hari.$
sehingga
/esofagogram0.
memerlukan 2sofagogram
pemeriksaan pada
benda
esofagus
dengan
asing
radiolusen
kontras akan
memperlihatkan C filling defect persistent . Pemeriksaan esofagus dengan kontras sebaiknya tidak dilakukan pada benda asing radioopak karena densitas benda asing biasanya sama dengan 8at kontras, sehingga akan menyulitkan
15
penilaian ada tidaknya benda asing. isiko lain adalah terjadi aspirasi bahan kontras. Bahan kontras barium lebih baik daripada 8at kontras yang larut di air /water soluble contrast 0, seperti gastrografin, karena sifatnya kurang toksik terhadap saluran napas bila terjadi aspirasi kontras, sedangkan gastrografin bersifat mengiritasi paru. leh karena itu pemakaian kontras gastrografin harus dihindari terutama pada anak. $,1* #uatu penelanan barium dalam jumlah besar sebaiknya tidak diberikan, karena akan menutupi dinding esofagus dengan penebalan pasta putih akibatnya sangat sulit dilakukan esofagoskopi. ebih baik pasien menelan sedikit kapas atau marshmallow dengan kontras medium di dalamnya. #erat kapas dapat menangkap benda asing untuk sementara atau selama penelanan, dengan demikian menampakkan adanya benda asing melalui floroskopi. Pengetahuan orientasi dari benda asing pada esofagus sangat membantu dalam merencanakan endoskopi. $ adiogram sebaiknya termasuk semua daerah dari hidung hingga anus. #eringkali lebih dari satu benda asing yang tertelan, kecuali pemeriksaan lengkap dilakukan, objek tambahan, seperti jarum yang telah menembus ke dalam kolon, dapat terlewatkan. $,1* 7eroradiografi dapat menunjukkan
gambaran
penyangatan
/enhancement 0 pada daerah pinggir benda asing. $ Computerized tomographyc scanner /A@ scan0 esofagus dapat menunjukkan gambaran inflamasi jaringan lunak dan abses. Magnetic resonanse imaging /;40 dapat menunjukkan gambaran semua keadaan patologis esofagus. Bagaimanapun juga, tanpa bukti radiologik, belum dapat menyingkirkan adanya benda asing di esofagus. 1),1*
III. PENATALAKSANAAN
pabila suatu benda asing tertelan, biasanya benda tersebut akan melewati sistem pencernaan secara spontan. @etapi beberapa benda dapat tersangkut di esofagus. pabila benda asing tersangkut di esofagus, maka benda tersebut harus dikeluarkan, terutama jika 916 a. benda asing yang runcing, harus dikeluarkan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dari lapisan esofagus
16
b. baterai jam tangan atau kalkulator, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitarnya dengan cepat, harus dikeluarkan dari esofagus dengan segera
Eika seseorang yang tertelan benda asing batuk, maka instruksikan orang
tersebut
untuk
terus
batuk
dan jangan
menghalangi ataupun
mengganggunya. pabila benda asing yang tertelan menutupi jalan napas dan menyebabkan kondisi pasien memburuk, maka dapat dilakukan beberapa pertolongan pertama, antara lain 916 1. ;elakukan back blow sebanyak lima kali. Back blow dilakukan dengan cara melakukan pukulan dengan telapak tangan di antara kedua tulang skapula korban. 16
Gambar ". Aara
melakukan back blow 16
(. ;elakukan abdominal thrust !bdominal thrust atau yang juga dikenal dengan =eimlich maneu+er, dilakukan sebanyak lima kali. @etapi pada bayi, maneu+er ini tidak dilakukan karena dapat menyebabkan luka, jadi dapat dilakukan kompresi dada sebagai gantinya.16 Aara melakukan =eimlich maneu+er adalah penolong berdiri di belakang korban, posisikan tangan penolong memeluk di atas perut korban melalui ketiak korban. #isi genggaman tangan penolong diletakkan di atas perut korban tepat pada pertengahan antara pusar dan batas pertemuan rusuk kiri dan kanan. etakkan tangan lain penolong di atas genggaman pertama lalu hentakkan tangan penolong ke arah belakang dan ke atas, posisi kedua siku penolong ke arah luar,
17
kemudian lakukan hentakan sambil meminta pasien membantu memuntahkannya.16
Gambar #. Aara
melakukan =eimlich maneu+er 16
Benda asing di esofagus dikeluarkan dengan tindakan esofagoskopi /endoskopi0 dengan menggunakan cunam yang sesuai dengan benda asing tersebut. Bila benda asing telah berhasil dikeluarkan, harus dilakukan esofagoskopi ulang untuk menilai adanya kelainan-kelainan esofagus yang telah ada sebelumnya.1(,1) @erdapat dua jenis esofagoskop, yaitu 9 1 1. 2sofagoskop kaku / fiberoptic rigid esophagoscope0, digunakan terutama untuk terapi, seperti mengambil benda asing, mengangkat tumor jinak, hemostatis, pemberian obat sklerosing untuk +arises dan dilatasi stiktur. #elain itu juga untuk menilai keadaan bagian proksimal osefagus, yaitu daerah pharyngoeosophageal junction. lat ini juga digunakan untuk menilai kelainan esofagus pada bayi dan anak kecil, serta untuk mengambil foto kelainan esofagus. 2sofagoskop kaku memiliki dua ukuran. >kuran !" cm untuk memeriksa esofagus thorakal dan sfingter bagian bawah, serta ukuran ("-)" cm untuk memeriksa faring dan esofagus ser+ikal.1 (. 2sofagoskop lentur / fiberoptic fle"ible esophagoscope0, memberikan kemudahan untuk memeriksa pasien dengan kelainan tulang +etebra, terutama di daerah ser+ikal dan thorakal. >ntuk kelainan esofagus yang disertai
dengan
esofagoskop
adanya
lentur
kecurigaan
merupakan
alat
kelainan pilihan
dilambung, untuk
maka
diagnostik.
2sofagoskop lentur memiliki panjang yang ber+ariasi mulai dari 1""-11"
18
cm dan diameter mulai dari ',$ sampai 1( mm. ;asing-masing alat tersebut juga dilengkapi dengan suction, air insufflation, dan forsep biopsi.1
1(
Gambar 1$. lat esofagoskopi
arena esofagoskopi relatif in+asif dan mahal, terdapat dua metode lain yang telah diteliti dapat dilakukan untuk mengeluarkan benda asing dari esofagus dan mungkin lebih hemat biaya bila dilakukan dengan tepat. edua metode tersebut umumnya dilakukan pada anak-anak yang tertelan koin. 6 a. ;etode dengan kateter foley. Benda asing tumpul dapat dikeluarkan dengan menggunakan kateter foley. Pasien dibaringkan pada meja fluoroskopi dengan posisi kepala direndahkan /head-down position0, kemudian kateter dimasukkan sampai ke bagian distal benda asing. ateter kemudian digembungkan dan ditarik secara perlahan, lalu ambil dan tarik benda asing dengan kateter tersebut. Pada beberapa kasus, benda asing lepas dan masuk ke lambung. Proses ini sebaiknya dilakukan dengan pantauan fluoroskopi. 6
19
Gambar %.
;etode kateter foley1'
b. ;etode Businasi / Bougienage method 0. Benda asing yang tumpul dapat diteruskan ke lambung dengan menggunakan sebuah busi / bougie0. nak dalam posisi duduk tegak, dan instrumen yang telah diberi pelumas dimasukkan perlahan ke dalam esofagus, dan menyebabkan benda asing terlepas. Benda asing tersebut diharapkan dapat melewati sisa saluran pencernaan. ;etode ini tidak dapat dilakukan pada anak-anak yang memiliki abnormalitas pada saluran pencernaannya. 6
arena benda asing di esofagus dapat lewat dengan spontan, maka foto thoraks harus dilakukan sebelum dilakukannya kedua prosedur. edua metode ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang berpengalaman dan dilakukan pada anak-anak yang sebelumnya sehat yang menelan benda tumpul kurang dari (* jam. 6 Benda
asing
tajam
yang
tidak
berhasil dikeluarkan
dengan
esofagoskopi harus segera dikeluarkan dengan pembedahan, yaitu esofagotomi ser+ikal atau esofagotomi thorakal, tergantung lokasi benda asing tersebut. 1$,1% 1. 2sofagotomi ser+ikal, dilakukan dengan cara membuat insisi eksternal pada leher /setinggi perkiraan letak benda asing0 untuk mengidentifikasi esofagus ser+ikal ataupun hipofaring.1$ (. 2sofagotomi thorakal, dilakukan dengan membuat insisi pada thoraks apabila benda asing mengobstruksi esofagus bagian kaudal. 1%
20
Bila dicurigai adanya perforasi yang kecil segera dipasang pipa nasogaster agar pasien tidak menelan, baik makanan maupun ludah, dan diberikan antibiotik berspektrum luas selama '-1" hari untuk mencegah timbulnya sepsis. Benda asing tajam yang telah masuk ke dalam lambung dapat menyebabkan perforasi di pilorus. leh karena itu perlu dilakukan e+aluasi dengan sebaik-baiknya, untuk mendapatkan tanda perforasi sedini mungkin dengan melakukan pemeriksaan radiologik untuk mengetahui posisi dan perubahan letak benda asing. Bila letak benda asing menetap selama ( kali (* jam maka benda asing tersebut harus dikeluarkan secra pembedahan /laparatomi0.1,1) Benda asing uang logam di esofagus bukan keadaan gawat darurat, namun pengeluaran uang logam tersebut harus dilakukan sesegera mungkin dengan persiapan tindakan esofagoskopi yang optimal untuk mencegah komplikasi.1* Benda asing baterai bundar /disk#button battery0 di esofagus merupakan benda yang harus segera dikeluarkan karena risiko perforasi esofagus yang terjadi dengan cepat dalam waktu F * jam setelah tertelan akibat nekrosis esofagus.1!
IV. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh benda asing yang terdapat di esofagus, antara lain 911,1( Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi • •
lokal dengan abses leher, ataupun mediastinitis. Perforasi esofagus dapat menimbulkan selulitis lokal dan fistel
•
trakeoesofagus.
•
pleura menimbulkan pneumotoraks dan piotoraks. Bila lama berada di esofagus dapat menimbulkan jaringan granulasi dan radang periesofagus. Benda asing seperti baterai alkali menimbulkan
21
toksisitas intrinsik lokal dan sistemik dengan reaksi edema dan inflamasi lokal.
V. PENEGAHAN
Pada dasarnya pencegahan terhadap masuknya atau tertelannya benda asing ke dalam esofagus tergantung pada setiap indi+idu itu sendiri. Dari setiap cara pencegahan benda asing yang masuk dalam esofagus hendaknya 9 1,1* 1. nak dididik untuk hanya memasukkan makanan ke dalam mulut. Pada dasarnya anak-anak banyak mengeksplor benda-benda apa saja yang mungkin dapat masuk ke dalam mulut. Disarankan anak-anak selalu diawasi agar tidak terjadi tertelannya benda asing. (. Eangan meletakkan sesuatu sembarangan. etidaksengajaan pada orang tua yang meletakkan barang atau benda kecil sering sekali menjadi kecelakaan pada anak yang tertelan benda asing. ;isalnya pada orang tua yang sedang meletakkan jarum pada ayunan saat sedang menidurkan anaknya di ayunan. ). Eangan makan makanan keras bila gigi tak lengkap. Proses pencernaan diawali pada masuknya benda di mulut. Bila pada anak yang belum tumbuh gigi atau pada orang tua yang tidak mampu untuk mencerna dan melunakkan makanan yang keras. *. Eangan menggigit benda-benda yang bukan makanan seperti peniti, dan lain-lain. ecerobohan yang tidak disengaja juga dapat menyebabkan benda asing tertelan. Aontoh bisa sedang mengigit jarum pada saat menjahit atau pada saat sedang memasang kerudung pada wanita, jika tidak terjadi kecerobohan meletakan sesuatu pada mulut maka tidak akan tertelan benda asing. !. Pemakaian gigi palsu yang baik dan benar. etidaksesuaian rongga pada gigi akan mengakibatkan renta lepas pada dasar gigi, yang akan jatuh tertelan.
22
KESIMPULAN
•
Benda asing di suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari
•
dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama anak
•
usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua umur. Benda asing di esofagus sering ditemukan di daerah penyempitan fisiologis esofagus, lokasi tersering benda asing tersangkut di esofagus adalah pada sfingter krikofaringeus dikarenakan pada daerah tersebut adalah daerah yang sempit dan terdiri dari otot krikofaring yang akan membuka pada saat bolus melewatinya. ?amun apabila bolus atau makanan tidak sempurna diolah di mulut akan menyebabkan makanan tersebut tersangkut, apalagi untuk suatu benda asing yang cukup besar.
23
•
•
hipersali+asi, regurgitasi dan muntah, kadang-kadang ludah berdara h. @indakan yang dapat dilakukan adalah endoskopi, biasanya tindakan terbagi
•
menjadi dua jenis, yaitu endoskopi kaku dan endoskopi fleksibel. Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi lokal dengan abses leher atau mediastinitis.
DAFTAR PUSTAKA
1. #oepardi 2, 4skandar ?, Bashiruddin E, estuti D. Buku ajar ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, keala, dan leher. 2disi keenam. Eakarta9 :akultas edokteran >ni+ersitas 4ndonesiaG (""'. p. ('6-%), (%%-)"(, )11-). (. :ielding E, =allissey ;@. >pper gastrointestinal surgery. ondon9 #pringerG (""!. p. 1-1!. ). Bailey BE, Eohnson E@, ?ewlands #D. =ead and neck surgery otolaryngology. *th ed. Philadelphia9 ippincott illiams H ilkinsG (""6. *. Ian 7iu-e, Jhou i-ya, in #an-ren, ang Ie, ang Iing-chun. @herapeutic effect of esophageal foreign body e5tra5tion management 9 fle5ible +ersus rigid endoscopy in (16 adults of beijing. ;ed #ci ;onit ct ('G("9("!*-6". !. #herwood . :isiologi manusia 9 dari sel ke sistem. 2disi keenam. Eakarta9 2
24
6. Aonners
("1!
;ay
16L.
+ailable
from9
>9
http9emedicine.medscape.comarticle$"1$(1 '. Arockett #D, #perry #, ;iller AB, #haheen ?E, Dellon 2#. 2mergency care of esophageal foreign body impactions 9 timing, treatment modalities, and resource utili8ation. Dis 2sophagus ("1) :ebG(6/(091"!-1(. $. ooks 3. 2sophageal foreign body imaging KonlineL. ("1) ?o+ember 11 Kcited
on
("1!
;ay
16L.
+ailable
from9
>9
http9emedicine.medscape.comarticle*"$'!( %. Ahinski , :oltran :, ni+ersity of Aalifornia (""%G1%%/(091$'-%1. 1(. ater @, #taecker =. tolaryngology 9 basic science and clinical re+iew. ?ew Iork9 @hiemeG (""6. p. ((). 1). Dhillon #, 2ast A. n illustrated colour te5t 9 ear, nose, and throat, and head and neck surgery. (nd ed. ondon9 Ahurchill i+ingstoneG (""". p. $*-!. 1*. #hi+akumar ;, ?aik #, Prashanth B, =ongal <:, Ahatur+edy <. :oreign bodies in upper digesti+e tract. 4ndian Eournal of tolaryngology and =ead and ?eck #urgery (""6 ;arG!$/1096)-$. 1!. P athore, aj, #ayal, ;eher, B
("
Kcited
on
("1!
;ay
1'L.
+ailable
from9
>9
http9www.mayoclinic.orgfirst-aid 1'. 3irginia >ni+ersity. @reatment of food impactions and foreign bodies in the esophagus KonlineL. ("1) Kcited on ("1! ;ay 1'L. +ailable from9 >9 https9www.med-ed.+irginia.edu 1$. @heissing E, ettinger <, erner E. 2?@ - head and neck surgery 9 essential procedures. ?ew Iork9 @hiemeG ("11.
25
1%. #idney >ni+ersity. 2sophageal foreign body KonlineL. ("1( ?o+ember 1% Kcited on ("1! ;ay ("L. +ailable from9 >9 http9www.+etbook.org
26