LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA KLIEN DENGAN CORPUS ALIENUM RSD dr. SOEBANDI JEMBER
oleh Ria Aridya Liarucha, S.K! NIM ""#$"""%"%""
PROGRAM PENDIDIKAN PRO&ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI'ERSITAS JEMBER #%"( A. K)*+! T T)ri )ri
". A*a)-i Maa Indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan
lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera pembau (hidung), indera pengecap (lidah), dan indera peraba (kulit). Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor. Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.
ambar !. "ata
"ata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan #arna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Secara konstan mata menyesuaikan $umlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada ob$ek yang dekat dan
$auh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.
ambar %. Anatomi "ata "ata terdiri dari & a. Suatu lapisan luar keras transparan di anterior (kornea) dan opak di posterior (sclera). Sambungan antara keduanya disebut limbus. 'tot-otot ekstra ocular melekat pada sclera sementara saraf optic meninggalkan sclera di posterior melalui lempeng kribiformis b. Suatu lapisan kaya pembuluh darah (koroid) melapisi segmen posterior mata dan member nutrisi pada permukaan dalam retina. c. Korpus siliaris terletak di anterior. Korpus siliaris mengandung otot siliaris
polos
yang
kontraksinya
mengubah
bentuk
lensa
dan
memungkinkan fokus mata berubah-ubah. pitel siliaris mensekresi auous humor dan mempertahankan tekanan ocular. Korpus siliaris merupakan tempat perlekatan iris. d. *ensa terselatk di belakang iris dan dikosongkan oleh serabut-serabut halus (+onula) yang terbentang di antara lensa dan korpus siliaris. e. Sudut yang dibentuk dan oleh iris dan kornea (sudut iridokornea) dilapisi oleh suatu $aringan sel dan kolagen ($alinan trabekula). ada sclera di
luar $alinan ini, kanal Schlemm mengalirkan auous humor dari bilik anterior ke dalam sistem ena sehingga ter$adi drainase auous. aerah ini dinamakan sudut drainase. 2. Si+- Pr)+i Maa
erlindungan mata secara mekanis dilakukan oleh kelopk mata, selain itu kelopak mata $uga men$aga agar mata tidak kering. Kelopak mata memiliki bagian yang bernama pungta tempat air mata mengalir ke sistem drainase lakrimal.
ambar /. Kelopak "ata Air mata mengalir ke dalam pungta atas dan ba#ah dan kemudian ke dalam sakus lakrimalis melalui kanalikuli atas ba#ah. Kanalikuli-kanalikuli membentuk kanalikulus komunis sebelum memasuki sakus lakrimalis. uktus nosolakrimalis untuk membentuk saluran sempurna pada saat lahir biasanya merupakan penyebab mata berair dan lengket pada bayi. rainase air mata merupakan proses aktif. 0iap kedipan kelopak mata membantu memompa air mata melalui sistem ini.
ambar 1. Sistem rainase *akrimalis
3. P*/ria*
2orpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam istilah medis. 2orpus alienum merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sklera, kornea, dan kon$ungtia. 0rauma mata adalah trauma pada mata yang menyebabkan kerusakan $aringan pada mata. Apabila korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya ter$adi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan ter$adi iridocylitis serta panophthmitis, oleh karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya (Ilyas, %334).
ambar 5. 2orpus Alienum 6enda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu (6ashour, %334)& a. 6enda logam, seperti emas, perak, platina, timah, besi tembaga7 b. 6enda bukan logam, seperti batu, kaca, bahan pakaian7 c. 6enda inert, adalah benda yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak menimbulkan reaksi $aringan mata, $ika ter$adi reaksinya hanya ringan dan tidak mengganggu fungsi mata. 2ontoh & emas, platina, batu, kaca, dan porselin7 d. 6enda reaktif, terdiri dari benda-benda yang dapat menimbulkan reaksi $aringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. 2ontoh & timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga. 6eratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung dari (6ashour, %334) & a. 6esarnya corpus alienum7 b. Kecepatan masuknya7 c. Ada atau tidaknya proses infeksi7 d. 8enis bendanya.
4. Ei)0)/i
a. b. c. d.
enyebab cedera mata pada pemukaan mata adalah (6ashour, %334)& ercikan kaca, besi, keramik7 artikel yang terba#a angin, seperti debu7 Ranting pohon7 an sebagainya.
5. Pa)1i+i)0)/i
6enda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata ringan. 6enda asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma bila benda asing tersebut diproyeksikan ke arah mata dengan kekuatan yang
besar.
6enda
asing
dapat
merangsang
timbulnya
reaksi
inflamasi,
mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan kemudian menyebabkan udem pada kelopak mata, kon$ungtia dan kornea. Sel darah putih $uga dilepaskan, mengakibatkan reaksi pada kamera okuli anterior dan terdapat infiltrate kornea. 8ika tidak dihilangkan, benda asing dapat menyebabkan infeksi dan nekrosis $aringan (6ashour, %334). 6. Ta*da da* G2a0a
0anda dan ge$ala yang ditimbulkan yaitu (Ilyas, %334) !. kstra 'kular a. "endadak merasa tidak enak ketika mengedipkan mata7 b. kskoriasi kornea ter$adi bila benda asing menggesek kornea, oleh kedipan bola mata7 c. *akrimasi hebat7 d. 6enda asing dapat bersarang dalam torniks atas atau konungtia7 e. 6ila tertanam dalam kornea nyeri sangat hebat. %. Infra 'kuler a. Kerusakan pada tempat masuknya mungkin dapat terlihat di kornea, tetapi benda asing bisa sa$a masuk ke ruang posterior atau limbus melalui kon$ungtia maupun sklera7 b. 6ila menembus lensa atau iris, lubang mungkin terlihat dan dapat ter$adi katarak7 c. "asalah lain diantaranya infeksi skunder dan reaksi $aringan mata terhadap +at kimia yang terkandung misalnya dapat ter$adi siderosis. 7. K-u*/i*a* K)-!0ia+i ya*/ -u*cu0
Komplikasi ter$adi tergantung dari $umlah, ukuran, posisi, kedalaman, dan efek dari corpus alienum tersebut. 8ika ukurannya besar, terletak di bagian sentral dimana fokus cahaya pada kornea di$atuhkan, maka akan dapat mempengaruhi isus. Reaksi inflamasi $uga bisa ter$adi $ika corpus alienum yang mengenai kornea merupakan benda inert dan reaktif. Sikatrik maupun perdarahan $uga bisa timbul $ika menembus cukup dalam. 6ila ukuran corpus alienum tidak besar, dapat diambil dan reaksi sekunder seperti inflamasi ditangani secepatnya, serta tidak menimbulkan sikatrik pada media refraksi yang berarti, prognosis bagi pasien adalah baik (9aughan, %3!3).
3. P*a*/a*a* "ata memiliki sistem proteksinya sendiri. Kelopak mata dan bulu
mata diciptakan untuk melindungi mata dari paparan angin dan debu. 6ahkan air mata yang diproduksi pun memiliki antibodi untuk melindungi mata dari kuman penyakit. "eskipun demikian, frekuensi kecelakaan terhadap mata tetap tinggi. Seiring bertambahnya ka#asan industri, angka kecelakaan ker$a $uga meningkat, lalu lintas semakin padat, risiko kecelakaan lalu lintas meningkat, serta beberapa hal lain yang seringkali men$adi penyebab ter$adinya trauma pada mata seperti perkelahian, terkena ketapel, senapan angin, lemparan mainan yang sering ter$adi pada anak-anak. Ketika ter$adi cedera pada mata hal yang penting untuk dilakukan adalah pemeriksaan mata. Apabila luka pada mata cukup serius sebaiknya langsung
dikonsultasikan
kepada
dokter.
:ati-hati,
menunda
dapat
menyebabkan gangguan pengelihatan permanen bahkan kebutaan. ;amun, seringkali konsultasi kepada dokter ahli tidak dapat dilakukan segera karena tidak semua fasilitas kesehatan dilengkapi alat periksa khusus mata. Sehingga, penting sekali untuk melakukan pertolongan pertama untuk penanganan a#al serta mencegah kerusakan lebih lan$ut sambil menunggu penanganan dari dokter ahli. 4. P*a*/a*a* B*da A+i*/ !ada Maa
a. 8angan menggosok mata karena dapat menggores permukaan kornea dan menyebabkan luka b. 6erkediplah agar air mata keluar untuk membantu benda asing keluar terdorong keluar melalui sudut mata. c. 0etes air mata buatan dapat diberikan untuk membantu membilas benda asing. d. *ipat kelopak mata ke atas bila benda asing tidak nampak. e. unakan cotton bud atau u$ung tissue yang diteteskan air bersih dengan gerakan menyapu ke arah sudut mata untuk memindahkan beda asing. f. 8ika benda asing masih tetap menempel cukup dalam $angan mencoba mencungkilnya, $aga mata tetap tertutup dan segera ba#a ke dokter.
10.
P-ri+aa* P*u*2a*/ emeriksaan penun$ang yang dapat dilakukan antara lain 59aughan,
%3!3)& !) emeriksaan ta$am penglihatan engan menggunakan snellens chart dan test brigshtess dilakukan untuk
mengetahui
keta$aman
penglihatan,
normalnya
ta$am
penglihatan seseorang adalah <=<, sedangkan pada pasien trauma mata hanya !=/3. %) 0est onel ilakukan untuk mengetahui fungsi eksresi sistem lakrimel, normal bila terlihat adanya reaksi menelan tetapi bila test anel negatif atau fungsi lakrimal tidak normal maka keadaan ini mudah sekali ter$adi infeksi, umumnya pada pasien trauma mata tes onelnya (-) karena saat itu sistem lakrimal akan lebih banyak mengeluarkan air mata. /) emeriksaan lapang pandang apat diperiksa dengan cara konfrontasi yaitu dengan cara meminta pasien untuk meme$amkan salah satu matanya dan memfokuskan matanya pada salah satu tempat atau satu titik dihadapinya, pada pasien trauma mata pada bagian mata yang trauma maka lapang pandangnya agak sedikit kabur=berkurang, namun pada mata yang normal lapang pandangnya masih normal=$elas
1) >oto rontgen orbita >oto rontgen orbita dilakukan untuk memastikan adanya benda asing di dalam mata, pada trauma mata apabila terdapat benda asing yang masukke dalam mata maka akan terlihat dengan $elas. 5) emeriksaan dengan optalmoskop.
11.
P*aa0a+a*aa* enatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan
benda asing
tersebut dari bola mata. 6ila lokasi corpus alienum berada di palpebra dan kon$ungtia, kornea maka dengan mudah dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal. ?ntuk mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau $arum
suntik tumpul atau ta$am. Arah pengambilan, dari tengah ke tepi. 6ila benda bersifat magnetik, maka dapat dikeluarkan dengan
magnet portable.
Kemudian diberi antibiotik lokal, siklopegik, dan mata dibebat dengan kassa steril dan diperban (9aughan, %3!3). ecahan besi yang terletak di iris, dapat dikeluarkan dengan dibuat insisi di limbus, melalui insisi tersebut u$ung dari magnit dimasukkan untuk menarik benda asing, bila tidak berhasil dapat dilakukan iridektomi dari iris yang mengandung benda asing tersebut. ecahan besi yang terletak di dalam bilik mata depan dapat dikeluarkan dengan magnit sama seperti pada iris. 6ila letaknya di lensa $uga dapat ditarik dengan magnit, sesudah insisi pada limbus kornea, $ika tidak berhasil dapat dilakukan pengeluaran lensa dengan ekstraksi linier
untuk usia muda dan ekstraksi ekstrakapsuler atau
intrakapsuler untuk usia yang tua (9aughan, %3!3). 6ila letak corpus alienum berada di dalam badan kaca dapat dikeluarkan dengan giant magnit setelah insisi dari sklera. 6ila tidak berhasil, dapat dilakukan dengan operasi itrektomi (9aughan, %3!3).
C. A+uha* K!ra6aa* ". P*/a2ia* "7 Id*ia+ ;ama ?mur Suku= bangsa Agama Alamat endidikan eker$aan #7 Ri6aya K+haa* a) Ri#ayat penyakit& 8enis, bahan, $umlah, dan lama terkena rudapaksa,
tindakan yang telah dilakukan oleh klien sebelum diba#a ke rumah b)
sakit. sikososial& eker$aan yang di$alani, aktiitas yang dilakukan saat
terkena benda asing $7 Da+ar Daa P*/a2ia* Pa+i* Kebutuhan sehari-hari pasien sebelum terkena trauma mata dapat dilakukan secara mandiri tetapi setelah mengalami trauma mata terdapat gangguan dan perubahan, seperti& a) 0idur dan istirahat& adanya rasa nyeri pada mata sehingga mengakibatkan terganggunya aktiitas istirahat atau tidur b) ersonal hygiene& mandi, gosok gigi, 6A6, 6AK terganggu berhubungan dengan gangguan penurunan dan rasa nyeri c) "akanan=cairan& pasien dian$urkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan menghindari rasa pedas 87 P-ri+aa* &i+i a) Inspeksi Adanya perdarahan, perubahan struktur kon$ungtia, #arna, dan • • • • • • • • • •
memar Kerusakan tulang orbita, krepitasi tulang orbita elebaran pembuluh darah perikornea :ifema Robek kornea erdarahan dari orbita 6lefarospasmae upil tidak bereaksi terhadap cahaya, struktur pupil robek 0es fluoresens positif dema kornea
;ekrosis kon$ungtia=sclera Katarak • b) alpasi Adanya nyeri pada mata • (7 P-ri+aa* P*u*2a*/ ada sebagian pasien saat dilakukan tes adaptasi gelap, ter$adinya •
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, pernapasan dan suhu, pada sinusitis dan benda asing yang lama dalam mata ter$adi peningkatan $umlah leukosit karena ter$adi infeksi yang lama. #. Dia/*)+a
!) angguan sensori @ persepsi (isual) berhubungan dengan ablasio retra, edema retina, erosi kornea. %) Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan $aringan dan peningkatan paparan lingkungan. /) Resiko cedera=in$uri berhubungan dengan gangguan penglihatan akibat trauma. 1) ;yeri akut
berhubungan
dengan
kerusakan
$aringan
atau
menggambarkan adanya kerusakan. 5) Ansietas berhubungan dengan penurunan penglihatan.
$. R*ca*a i*daa* !ra6aa* N).
!
Dia/*)+a
angguan
Tu2ua* 9 Kriria Ha+i0 0u$uan & asien
persepsi
beradaptasi terhadap
sensori
& penurunan isual
penglihatan
yang ter$adi
berhubungan
Kriteria
dengan
-
asien
:asil& akan
I*r:*+i
!. 0entukan ta$am
!. "engetahui ta$am
penglihatan pasien,catat
penglihatan pasien
apakah satu atau kedua
karena kebutuhan
mata terlibat.
indiidu dan pilihan
%. Kurangi situasi kacau, atur pengobatan dan atur
ablasio retra, berpartisipasi dalam
penyinaran. edema retina, program pengobatan /. ada klien yang erosi kornea
Ra+i)*a0
mengalami abrasi retina, an$urkan klien bedrest dengan satu atau kedua mata ditutup.
interensi berariasi. %. "embantu klien menganali keterbatasan penglihatan. /. "engistirahatkan mata dan mencegah komplikasi lebih lan$ut.
1. Kolaborasi a. berikan pengobatan
1. a.
mengatasi dan
sesuai indikasi mata
mencegah infeksi
dan dera$at
lebih lan$ut
komplikasinya7 antibiotic (topical, peroral, atau sub kon$ungtia). b. siapkan interensi
b. mengatasi kelainan
bedah sesuai indikasi
atau komplikasi yang ter$adi dan mencegah keruusakan lebih lan$ut
%
Resiko
0u$uan& Setelah
infeksi
dilakukan tindakan
berhubungan
kepera#atan selama
dengan
!%1 $am status
kerusakan
kekebalan pasien
$aringan dan
meningkat
peningkatan
dengan indikator&
paparan lingkungan.
-
tidak didapatkan infeksi berulang
!. 6ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain %. unakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan /. 2uci tangan sebelum dan sesudah tindakan kepera#atan 1. 'bserasi dan laporkan tanda dan ge$al infeksi seperti kemerahan, panas,
!.
"encegah ter$adinya penularan
mikroorganisme %. "enghindari dan mencegah mikroorganisme /. "encegah berkembangnya mikroorganisme di tangan 1. "encegahan infeksi lebih lan$ut
nyeri, tumor 5. 6erikan antibiotik
sesuai aturan <. A$ari pasien dan
keluarga tanda dan
5. emberian antibiotic dapat menekan adanya mikroorganisme <. asien dan keluarga
ge$ala infeksi dan $ika
mengerti bagaimana
ter$adi melaporkan
tanda dan ge$ala infeksi
pada pera#at B. A$arkan klien dan anggota keluarga bagaimana mencegah
B. asien dan keluarga mengerti bagaimana
infeksi /
Risiko
0u$uan& asien tidak
cedera=in$uri
mengalami dan dapat
fungsional tentang apa
berhubungan
menghindari cedera. Kriteria :asil&
yang bias dan tidak bisa
dengan gangguan penglihatan
dapat menghindari cidera - "elakukan prosedur
akibat trauma.
1
- pasien menyatakan
!. apatkan deskripsi
dilihat oleh pasien. %. 'rientasikan pasien terhadap lingkungan sekitar /. 6atasi aktiitas pasien
dengan benar dan
(seperti menggerakkan
men$elaskan alasan
kepala tiba-tiba,dll) dan
tindakan.
bantu aktiitas klien
;'2&
sesuai kebutuhan ;I2&
berhubungan
"enun$ukkan
Ma*2-* *yri
dengan
tingkat
kerusakan
dibuktikan
$aringan atau
;yeri
akut
nyeri,
tentang pandangan akurat pasien. %. asien mengenal lingkungannya sehingga cedera dapat dihindari /. "emenuhi kebutuhan sehari-hari klien tanpa menyebabkan cedera.
Ma*a2-* *yri
a.
"engetahui
nyeri seperti lokasi,
keadaan=kondisi nyeri
indikator berikut ini
karakteristik, durasi,
pasien
menggambar
(sebutkan nilainya !-
frekuensi, kualitas,
kan
5&
intensitas atau skala
adanya
kerusakan.
dengan
a. "enentukan perkiraan
cara pencegahan infeksi !. "emberikan data dasar
ekstrem,
berat,
sedang, ringan, atau tidak ada) a.
kspresi
nyeri
lisan atau pada
ter$adinya nyeri b. unakan stategi komunikasi terapeutik
b. "engetahui lebih dalam terhadap nyeri yang dirasakan pasien
untuk menggali
#a$ah b. osisi
nyeri, dan faktor pemicu
tubuh
melindungi c. Kegelisahan atau
pengalaman pasien terhadap nyeri dan cara penanganannya c. 'bserasi ekspresi non
c. kspresi non erbal menun$ukkan ekspresi
ketegangan otot d. erubahan dalam kecepatan pernapasan, denyut $antung, atau
tekanan
erbal yang menun$ukkan ketidaknyamanan d. Identifikasi pengetahuan
keadaan pasien yang sebenarnya d. "engetahui pengetahuan pasien
pasien dan keyakinan
tentang nyeri
tentang nyeri. Di+ra+i
darah Di+ra+i
a. 0a#arkan kepada pasien
a.
"emberikan kesempatan pada pasien
teknik distraksi seperti
untuk memilih
terapi musik,
terapinya sendiri
mengalihkan dengan cara bercakap-cakap atau dengan bercerita pengalaman, mengingat massa yang indah=positif, tekhnik membayangkan
b. Agar pasien memahami manfaat terapi
sesuatu, humor, atau teknik napas dalam b. 8elaskan kegunaan stimulasi yang digunakan
c. "embuat $ad#al untuk mengurangi nyeri
terhadap perasaan misalnya mendengarkan musik dan membaca. c. Identifikasi dengan pasien $ad#al kegiatan
d. ?ntuk mengurangi rasa nyeri datang
yang menyenangkan seperti ber$alan-$alan, berbicara dengan keluarga atau teman d. An$urkan pasien untuk mempraktekkan teknik distraksi sebelum #aktu nyeri, $ika pasien mampu e. aluasi dan
e. "engetahui kefektifan teknik distraksi
dokumentasikan respon dari distraksi 5.
Ansietas
0u$uan & 2emas
!. 6eritahu pasien tentang
a. "engurangi kecemasan
berhubungan
hilang atau
dengan
berkurang
penyakitnya %. Ka$i tingkat ansietas,
pasien. b. "engenali ge$ala dan
penurunan
Kriteria :asil&
penglihatan.
- asien tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat diatasi. - asien
dera$at pengalaman nyeri=timbul nya ge$ala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini. /. 6erikan informasi yang
bah#a penga#asan dan
ketrampilan
pengobatan mencegah
pemecahan masalah
kehilangan penglihatan
menggunakan sumber secara efektif
c. "engurangi ansietas akibat kurang informasi d. "elibatkan klien
akurat dan $u$ur. 1. iskusikan kemungkinan
menun$ukkan
- asien
penyebab ansietas
mengenali penyakit dan cara pera#atannya
e. "enggali kedaan klien
tambahan. 5. orong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan. <. Identifikasi
f.
"elibatkan pera#atan dari oang terdekat sebagai dukungan psikologis
sumber=orang yang menolong.
8. Discharge Planning a. 6antu pasien dan keluarga untuk mempersiapkan pera#atan di rumah. b. 0entukan kemampuan pasien untuk pera#atan mandiri di rumah. c. 0ekankan bah#a penyakit harus mengikuti pengobatann sesuai dosis dan
#aktu selama seumur hidup. d. 0ekankan pada pasien bah#a pengontrolan secara berkala sangatlah penting.
(. Da1ar Pu+aa 6ashour ". %334. Corneal Foreign Body. [Serial 'nline]. iakses 1 'ktober %3!5 . http&==emedicine.medscape.com= article= 6aughman, .2. %333. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku untuk Brunner dan Suddarth. 8akarta& 2. 6ulecked, .", et al. %3!/. Nursing Intervention Classiication !NIC". ?nited Sates of America& lseier. Ilyas, S. %334. Ilmu #enyakit Mata$ %disi &. 8akarta& 6alai enerbit >K?I. 8ames, et al. %33<. 'ecture Notes: (pthalmology. 8akarta& rlangga. 8unaidi,. %331. Kapita Selekta Kedokteran. 8akarta & "edia Aesculapius >akultas
Kedokteran ?I "oorhead, S., et al. %3!/. Nursing (utcome Classiication !N(C". ?nited Sates of America& lseier. ;eal, ".8. %33<. )t a *lance: Farmakologi Medis. earce, .2. %33<. )natomi dan Fisiologi untuk #aramedis. 8akarta& 0. ramedia. 9aughan, . %3!3. (talmologi +mum$ %disi ,- . 8akarta & Cidya "edika.