BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian dan kesakitan utama di Amerika Serikat. Berdasarkan penelitian didapatkan angka hampir 5 juta pria dan wanita dewasa menderita menderita penyakit penyakit jantung. Angka prevalensinya prevalensinya meningkat dengan meningkatnya meningkatnya umur, dimana 51% pada pria dan 48% persen pada wanita umur antara 55-64 tahun, sedangkan usia diatas 75 tahun kejadian penyakit jantung pada pria 71% dan pada wanita mendekati 79%.
Di Amerika Serikat dikatakan setiap 26 detik didapatkan kejadian penyakit jantung koroner koroner,, dan 1 kemati kematian an setiap setiap menit menit akibat akibat penyaki penyakitt jantung. jantung. Setiap Setiap tahun tahun terdapa terdapatt 5655.000 kasus baru MI (Infark Miocardial) dan pada umumnya mereka akan mati pada tahun pertama dan 50% akan mati setelah 8tahun.
Namun seiring dengan peningkatan prevalensi penyakit jantung, maka terdapat juga peningkatan jumlah tindakan intervensi pada penderita penyakit jantung yang dilakukan di rumah sakit. Data di Amerika Serikat didapatkan didapatkan angka setiap tahunya 1,2 juta orang yang melakuk melakukan an pemeri pemeriksaa ksaan n angiogr angiogram, am, 571.00 571.000 0 tindaka tindakan n angiopla angioplasty sty,, 516.00 516.000 0 tindaka tindakan n operasi bypass arteri koroner (CABG), dan 2154 operasi transplantasi jantung.
1
Di Indonesia pelayanan tindakan operasi jantung sudah berkembang pesat baik operasi operasi bedah jantung CABG maupun maupun operasi perbaikan perbaikan dan penggantian penggantian katup jantung. jantung. Berdasarkan data yang diterima dari pelayanan jantung terpadu (PJT) RSCM sejak berduiri tahun 2004 sampai sekarang, telah dilakukan opersi bedah jantung CABG sebanyak 242 pasien, operasi perbaikan dan penggantian katup jantung sebanyak 405 pasien, sedangkan operasi jantung pada penderita anakanak jumlahnya lebih banyak lagi dengan kasus yang bervariasi.
Dengan meningkatnya tindakan intervensi jantung maka angka perpanjangan hidup pun meningk meningkat. at. Oleh Oleh karena karena itu, itu, rehabili rehabilitas tasii jantung jantung merupak merupakan an suatu suatu progra program m yang penting untuk meningkatkan kembali kualitas hidup pasien.
1.2Tujuan
Dengan Dengan disusun disusunya ya makala makalah h ini, ini, diharap diharapkan kan mahasis mahasiswa wa kepera keperawat watan an bisa bisa lebih lebih mampu memahami aspek-aspek rehabilitasi pasien post op bedah jantung khususnya bedah jantung jantung CABG. CABG. Dengan Dengan demikia demikian n diharap diharapkan kan semaki semakin n banyak banyak perawa perawatt yang mampu mampu memahami dan mampu mengaplikasikan rehabilitasi tersebut, maka tindakan intervensi rehabilitasi jantung akan meningkat kearah yang lebih baik dan tentunya dapat membantu untuk upaya perpanjangan perpanjangan masa hidup dan peningkatan kualitas hidup pasien post operasi bedah jantung CABG.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jantung A. Pengertian
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah darah lewat lewat pembulu pembuluh h darah darah oleh oleh kontraks kontraksii berira berirama ma yang berula berulang. ng. Istila Istilah h kardiak kardiak berart berartii berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. B. Struktur Internal Jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri. Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah.
3
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. katup. Katup Katup di antara antara serambi serambi kanan dan bilik bilik kanan kanan disebut disebut katup trikusp trikuspidal idalis is atau atau katup katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
C. Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Dara Darah h dari dari ventr ventrike ikell kanan kanan akan akan dipo dipomp mpaa melal melalui ui katup katup pulm pulmone onerr ke dalam dalam arte arteri ri pulmona pulmonalis lis menuju menuju ke paru-p paru-paru. aru. Darah Darah akan mengali mengalirr melalui melalui pembul pembuluh uh yang sangat sangat kecil kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredar Peredaran an darah darah di antara antara bagian bagian kanan kanan jantung jantung,, paru-p paru-paru aru dan atrium atrium kiri kiri disebut disebut sirkul sirkulasi asi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah arah dala dalam m atri atrium um kiri kiri akan akan didor idoro ong menu menuju ju vent ventri rike kell kiri kiri mela melalu luii kat katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya D. Macam-Macam Penyakit Jantung
4
Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah. Beberapa contoh penyakit jantung seperti jantung koroner, koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut "angina") "angina") dan penya penyaki kitt jantu jantung ng remat rematik. ik. Penya Penyaki kitt jantu jantung ng koro koroner ner meru merupak pakan an penya penyakit kit jantu jantung ng yang yang penderitanya paling banyak. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung disebabkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak. Salah satu terapi dan pengobatan penyakit jantung coroner adalah dengan Operasi Bypass Jantung atau dikenal dengan istilah Coronary Artery Bypass Graf (CABG).
2.2 CABG (Coronary Artery Bypass Graft) A. Pengertian
Arteri koroner adalah serabut pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrien ke otot jantung. jantung. Lama-ke Lama-kelam lamaan aan arteri arteri akan akan tersum tersumbat bat oleh oleh lemak lemak dan kolester kolesterol ol yang menump menumpuk. uk. Akibat Akibatnya, nya, jantung jantung tidak tidak mendap mendapatka atkan n pasokan pasokan darah darah yang memadai memadai sehingga sehingga menimb menimbulk ulkan an penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner (Coronary Ar tery Disease, CAD). Ini bisa menyebabkan sakit dada atau angina. Kadang CAD tidak menyebabkan rasa nyeri sampai pasokan darah ke jantung menjadi sangat kurang dan otot mulai kaku. Gejala awal CAD dalam kasus ini mungkin serangan jantung yang bisa menyebabkan kematian. B. Operasi Coronary Artery Bypass Graf (CABG)
Coronary
Artery
Bypass
Grafti Grafting, ng, atau atau Operas Operasii CABG, CABG, adalah adalah tekni teknik k yang yang mengg mengguna unaka kan n pemb pembul uluh uh darah dari bagian tubuh yang lain untuk memi meminta ntass (mel (melaku akuka kan n
bypas bypass) s) arte arteri ri
yang menghalangi pemasokan darah ke 5
jantung. Vena kaki atau arteri mamari (payudara) internal bisa digunakan untuk operasi bypass. Operasi ini membantu memulihkan aliran darah yang normal ke otot jantung yang tersumbat. Pada operasi bypass, pembuluh cangkok baru, yaitu arteri atau vena sehat yang diambil dari kaki atau tungkai ( vena saphena ), lengan ( arteri brakialis atu radialis ), atau dada pasien, kemudian diambil lewat pembedahan dan dijahitkan ke sekeliling bagian yang tersumbat. Pembuluh cangkok ini memasok darah beroksigen ke bagian jantung yang membutuhkannya, sehingga “mem-bypass” arteri yang tersumbat dan memulihkan aliran darah ke otot jantung. CABG dilakukan dengan membuka dada dengan pemotongan tulang dada untuk kemudian menguakkan bagian kanan dan kiri dada sedemikian sehingga jantung dapat terlihat secara nyata. Sudah Sudah tentu tentu banyak banyak jaringa jaringan-ja n-jaring ringan an dan alat-al alat-alat at harus harus dipisa dipisahkan hkan dulu dulu sebelum sebelum sampai sampai menjamah jantung. Anda tidak perlu khawatir karena tulang-tulang ini akan disambung kembali. Pada operas operasii ini dilakuk dilakukan, an, jantung jantung dihentik dihentikan an sehingg sehinggaa tindaka tindakan n pemasa pemasangan ngan graft graft dapat dapat dilakukan. Fungsi jantung ini digantikan oleh mesin jantung-paru (heart-lung machine). Dokter Spes Spesial ialis is Bedah Bedah Jantu Jantung ng akan akan mema memast stika ikan n kemb kembal alii hasil hasil katet kateter eris isasi asi yang yang menun menunju jukka kkan n penyempitan. Setelah itu barulah memasang pembuluh darah baru yang diambil dari kaki, tangan atau pembuluh yang memperdarahi susu tadi melewati tempat penyempitan. Sebelum menutup kembali kembali rongga dada lapis demi lapis, sudah barang tentu diadakan pengujian terhadap graft yang dipasang, kalau-kalau ada kebocoran atau pendarahan baik pada pangkal maupun ujung. Kura Kurang ng dari dari 10 tahu tahun n tera terakh khir ir ini ini dikem dikemba bangk ngkan an pula pula oper operas asii bypa bypass ss tanpa tanpa mesi mesin n
jantu jantung ng-p -paru aru-j -jan antun tung g
(Off (Off-P -Pum ump p
Corona Coronary ry Artery Artery Bypass Bypass Grafti Grafting) ng).. Jadi, adi, opera operasi si dilaku dilakuka kan n dalam dalam keada keadaan an jantu jantung ng masih berdenyut (beating heart). Ahli bedah menggunakan alat penstabil jantung agar bisa bekerja menjahit pembuluh darah graft tanpa terganggu detak jantung. Teknik operasi ini menurunkan komplikasi yang terjadi akibat mesin mesin jantung jantung paru, paru, terutam terutamaa pada pada mereka mereka dengan riwayat stroke sebelumnya atau yang 6
berusia lebih dari 70 tahun dan punya riwayat diabetes, penyakit paru, atau gangguan ginjal. Keuntu Keuntungan ngan lain lain yang diharap diharapkan kan adalah adalah menurun menurunnya nya resiko resiko perdara perdarahan, han, infeksi infeksi,, stroke stroke,, dan ganggua gangguan n ginjal. ginjal. Namun, Namun, tidak tidak semua semua ahli bedah menyuka menyukaii operas operasii ini karena jantung jantung yang berdenyut membuat operator kurang leluasa dalam bertindak. Teknik Teknik bypass bypass yamg lain lain disebut disebut Minimally Minimally Invasive Direct Direct Coronary Coronary Artery Bypass Grafting . Pada operasi ini, hanya dilakukan beberapa sayatan kecil di sisi kiri dada di antara tulang iga. iga. Operas Operasii ini biasany biasanyaa dilakuk dilakukan an hanya hanya untuk untuk tindaka tindakan n bypass bypass satu satu pembul pembuluh uh darah darah yang terletak di depan. Prodesur ini relative baru dan lebih jarang dilakukan. C. Menjelang Operasi
Pastikan sebelum operasi, anda dalam keadaan sehat. Apabila demam, mengigil, batu batuk, k, atau atau pile pilek k beri beri tahu tahu dokte dokterr sebab sebab influ influen enza za dapat dapat memi memicu cu terj terjadi adinta nta infek infeksi si yang yang mempengaruhi pemulihan. Jangan lupa membawa obat-obat yang diminum dan biasanya obat aspirin diminta untuk dihentikan seminggu sebelum operasi. Biasanya pula, anda akan dirawat 1-2 hari sebelum operasi. Anda juga akan diminta berpuasa mulai malam sebelum operasi. Dan malam sebelum operasi, anda pun diharapkan keramas dan membersihkan badan. Persiapan lain menjelang operasi adalah pemeriksaam EKG, tes darah, tes urine, serta foto rontgen dada untuk mendapatkan informasi mutakhir sebelum operasi. Pasien Pasien juga juga akan dipasang dipasangii infus infus untuk untuk memasuk memasukkan kan obat-oba obat-obatan tan termas termasuk uk obat bius. bius. Setelah dibius, fungsi napas akan diambil alih mesin napas (ventilator). Untuk itu, selang kecil akan dimasukkan melalui melalui mulut anda hingga ke rongga napas. Selang kecil pun akan dimasukkan ke dalam hidung hingga mencapai lambung. Selang ini untuk membersihkan lambung dari cairan dan udara. Selang kateter kecil juga akan diselipkan ke dalam saluran kemih untuk menampung air kemih. Jumlah air kemih yang keluar akan dihitung dengan teliti untuk memastikan fungsi ginjal keadaan prima. Operasi bypass pada dasarnya dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh dokter ahli bedah jantung. jantung. Tim ini menyer menyertaka takan n seorang seorang dojter dojter ahli bedah jantung jantung lain lain yang bertindak bertindak sebagai sebagai asisten, dan seorang dokter ahli bius, serta perawat operasi. Selain itu, terdapat juga seorang ahli perfusi yang bertugas secra khusus mengendalikan aliran darah pada mesin jantung paru. 7
Operasi bypass memakan waktu sekitar 4-6 jam, bergantung pada tingkat kesulitan dan beratnya. Pada umumnya, operasi bypass standar butuh waktu sekitar 4-6 jam, bergantung tingkat kesulitan dan jumlah arteri yang di-bypass. D. Waktu Pemulihan
Lama perawatan pascaoperasi umumnya 7-10 hari. Beberapa pusat operasi jantung dunia memulangkan pasien pada hari kelima. Dalam kurun waktu perawatan tersebut, sekitar 1-2 hari, pasien akan dirawat di ruang intensif (ICU). Jika terdapat penyulit saat operasi atau pascaoperasi, seperti perdarahan, infeksi, atau gangguan ginjal, maka perawatan di ICU bisa lebih lama. Dalam masa pemulihan ini, penderita akan dilatih untuk menggerakkan tangan, kaki, duduk hingga berdiri dan berjalan. Setelah dianggap mampu, menderita akan dipulangkan. Selanjutnya, pasien akan mendapatkan program rehabilitasi pasca-perawatan yang meliputi beberapa fase. Dalam program rehabilitasi ini, kemampuan jantung penderita akan dicek dengan menjalani tes ban berjalan (treadmill). Program rehabilitasi ini diharapkan dapat memulihkan tidak hanya fisik penderita, juga kepercayaan dirinya. Bagaimanapun, operasi bypass merupakan suatu stress yang tidak ringan, yang sedikit banyak memengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. E. Kembali Aktif
Jika Jika beke bekerj rjaa dika dikant ntor or,, maka maka anda anda dapa dapatt kemb kembal alii akti aktiff sete setela lah h seki sekita tarr 6 ming minggu gu pascaoperasi. Namun, jika pekerjaan itu membutuhkan kekuatan fisik, maka harus menunggu lebih lama. Sebagian besar orang sudah dapat memulai aktivitas seks dalam waktu kurun 4 minggu dan boleh boleh berkenda berkendaraa raan n setela setelah h satu satu sampai sampai dua bulan bulan lain yang diperl diperlukan. ukan. Pasien Pasien pascao pascaoper perasi asi bypass biasanya diberi resep obat penurun penurun kolesterol kolesterol dan aspirin aspirin yang merupakan merupakan obat pengencer darah. Jika diperlukan, akan ditambahkan pula obat-obat lain. Seiring dengan kemajuan perkembangan obat-obatan, pengetahuan dan teknologi operasi bypass semakin aman dilakukan. Jadi, apabila memang diperlukan, tidak perlu ragu untuk operasi bypass bypass karena karena keterl keterlamba ambatan tan melakuk melakukan an operasi operasi hingga hingga faal jantung jantung menuru menurun n atau terleb terlebih ih membiarkan penyempitan coroner berat tanpa tindakan yang tepat justru berisiko lebih tinggi.
8
2.3 Indikasi CABG (Coronary Artery Bypass Graft) Pasien yang mendapatkan manfaat dari operasi CABG adalah mereka yang menderita penyum penyumbata batan n arteri arteri,, khusus khususnya nya yang menyang menyangkut kut ketiga ketiga arteri arteri koroner koroner yang menyeba menyebabka bkan n kerusakan otot jantung dan bagi pasien yang mengalami penyempitan ulang setelah dilakukan PTCA PTCA (Percut (Percutanous anous Ballon Ballon Angiop Angioplas lasty). ty). Sasara Sasaran n operas operasii bypass bypass adalah adalah mengura mengurangi ngi gejala gejala penyakit arteri koroner (termasuk angina), sehingga pasien bisa menjalani kehidupan yang normal dan mengurangi risiko serangan jantung atau masalah jantung lain.
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan CABG (Coronary Artery Bypass Graft) 1. Diabetes mellitus 2. Usia yang sudah tua 3. Penurunan fraksi ejeksi 4. Infeksi pasca operasi : COPD 5. Tidak adanya revaskulerisasi dari penyambungan arteri yang dilakukan
2.5 Pengkajian Post CABG (Coronary Artery Bypass Graft) 1. Status Neurologi
9
Tingkat responsivitas, ukuran pupil dan reaksi terhadap cahaya, kekuatan genggaman dan gerakan gerakan ekstri ekstrimit mitas, as, reflek reflek.. Pada CABG CABG dengan dengan arteri arteri mamari mamariaa interna interna akan mengal mengalami ami parestesis nervus ulnaris pada sisi yang sama dengan graft yang diambil, bisa bersifat sementara atau permanen. Pada CABG dengan arteri gastroepiploika juga akan mengalami illeus beberapa waktu pasca operasi dam nyeri abdomen selain nyeri dada. 2. Status Jantung Frekuen Frekuensi, si, irama, irama, suara, suara, jantung, jantung, tekanan tekanan darah darah arteri arteri,, tekanan tekanan darah darah central central (CVP), (CVP), tekanan arteri paru, tekanan baji arteri paru (PAWP: pulmonary artery wedge pressure), tekanan atrium kiri (LAP), bentunk gelombang dari pipa tekanan darah invasif, curah jantng atau indeks, tahanan pembuluh darah sistemik dan paru, saturasi oksigen arteri paru ( SvO2 ), bila ada drainase rongga dada, dan status serta fungsi pacemaker 3. Status Respiratori Gerakan Gerakan dada, dada, suara suara nafas, nafas, penentua penentuan n ventil ventilator ator (freku (frekuensi ensi,, volume volume tidal, tidal, konsentr konsentrasi asi oksigen, oksigen, mode mode (misal (misal,, SIMV), SIMV), tekanan tekanan posist posistif if akhir akhir ekspir ekspirasi asi ( PEEP), PEEP), kecapat kecapatan an nafas, nafas, tekanan ventilator, saturasi oksigen arteri paru ( SaO2 ), CO2 akhir tidal, pipa drainase rongga dada, gas darah arteri. 4. Status Pembuluh Darah Perifer Denyut nadi perifer, sianosis, suhu, edema, kondisi balutan dan pipa invasif. 5. Fungsi Ginjal Haluaran urin, jenis dan osmolaritasnya 6. Status Cairan Dan Elektrolit Input, haluaran pipa drainase, semua parameter curah jantung, dan indikasi ketidakseimbangan elektrolit :
10
•
Hiperkelemia (konfulsi mental, tidak tenang, mual , lemah, parestesis ektrimitas, disritmia, tinggi gelombang T puncak, meningkatnya amplitudo, pelebaran kompleks PQRS, perpanjangan interval QT)
•
Hipokalemia (intoksikasi digitalis, disritmia : gelombang U, AV Blok, gelombang T yang datar atau terbalik).
•
Hiponatremia : lemah, lelah, bingung, kejang, koma
•
Hipokalsemia : parestesia, spasme tangan dan kaki, kram otot, tetani
•
Hiperkalsemia : intoksikasi digitalis, asistole
7. Nyeri Jenis, lokasi, durasi, (bedakan nyeri irissan dengan angina); aprehensi, respon terhadap analgetika.
2.6 Diagnosa Intervensi dan Keperawatan 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kehilangan darah dan gangguan fungsi myokardium a. Pantau status cardiovaskuler b. Observasi perdarahan persisten terus-menerus dan menetap ( CVP rendah, hipotensi, takikardia, larutan intavena, persiapan pemberian prosuk darah c. Observasi adanya temponade jantung d. Observasi gagal jantung e. Observasi myokard infark 2. Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan trauma pembedahan dada ekstensif
11
a. Jaga ventilasi assisi-controlled atau intermitten b. Pantau gas darah, volume tidal, tekanan inspirasi puncak, dan parameter ekstubasi c. Auskultasi dada terhadap suara nafas d. Tenangkan pasien dan pantau respirasi e. Berikan fisioterapi dada f. Anjurkan nafas dalam, batuk efektif dan pindah posisi g. Lakukan isap lendir dengan teksnik aseptik 3. Resiko ganggguan keseimbangan cairan dan elektriolit berhubungan dengan gangguan volume darah a. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit b. Waspada terhadap perubahan kadar elektrolit serum 4. Nyeri berhubungan dengan trauma operasi dan iritasi pleura akibat selang a. Catat nyeri b. Bantu psien membedakan nyeri angina dengan nyeri bedah c. Berikan analgetik dan observasi efek samping, letargi, hipotensi, takikardi, depresi pernafasan 5. Resiko gangguan perfusi ginjal b.d berkurangnya curah jantung, hemodialisis, terapi obat vaso presor a. Lakukan pengkajian fungsi ginjal b. Berikan diuretik kerja cepat atau obat inotropik : dopamoin, dobutamin c. Persiapkan dialisis peritonial atau hemodialisis jika ada indikasi 6. Resiko hipernatremia b.d terjadinya infeksi atau sindrom pasca perikardiotomi 12
a. Lakukan pengkajia suhu tiap jam b. Gunakan teknik steril saat tindakan c. Observasi gejala sindroma pasca perikardiotomi ; demam, malaise, efusi perikardium, friction-rub perikardial, nyeri sendi d. Berikan anti radang sesuai advice dokter
2.7 Rehabilitasi Pasien Post Operasi Jantung CABG Rehabil Rehabilita itasi si jantung jantung adalah adalah serangk serangkaia aian n kegiata kegiatan n yang diperl diperlukan ukan untuk untuk memper memperbaik baikii pasien penyakit jantung untuk mencapai kondisi fisik,mental,dan social terbaik, sehingga mereka dapat mempertahankan atau mencapai kehidupan yang seoptimal mungkin di masyarakat dengan usahanya sendiri. Secara ringkas program rehabilitasi jantung yang komprehensif harus mencakup beberapa komponen berikut: 1. Pengkaji Pengkajian an kondis kondisii dan riway riwayat at hidup hidup pasi pasien en 2. Edukasi dan dan konseling konseling dalam dalam rangka meningkatkan meningkatkan pengetahua pengetahuan n dan kesadaran kesadaran pasien pasien agar dengan upaya sendiri mampu menghindari faktor resiko maupun mengatasi faktor resiko, agar proses penyakit atau proses atherosclerosis dapat dihentikan atau dihambat, begitu pula dengan ansietas nya. 3.
Upaya pengontrolan faktor resiko menyangkut edukasi, modifikasi gaya hidup kearah hidup sehat dan pengobatan yang diperlukan.
4. Program Program latihan latihan fisik dan dan konseling konseling aktifitas aktifitas fisik, fisik, terutama terutama dalam dalam upaya meningkatkan meningkatkan pola hidup sehat, tingkat kebugaran, kualitas hidup dan pengendalian faktor resiko.
13
A. Rehabilitasi pengontrolan faktor resiko dan pola hidup
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa operasi CABG adalah membuat pembuluh darah darah baru baru yang yang diambi diambill dari dari kaki kaki atau atau arte arteri ri mamm mammar aria ia inter interna na atau atau arte arteri ri radia radiali liss disambungkan dari aorta ke pembuluh darah koroner yang normal dengan melewati bagian bagian yang sempit. Resiko operasi bypass ini tergantung keadaan sebelum operasi seperti umur,gangguan pompa jantung,dan kondisi jantung lainya. Menurut data RS jantung dan pembuluh darah Harapan Kita jumlah operasi bypass koroner (CABG) dalam setahun kurang lebih 500-600 pasien dengan angka kematian mencapai 4%. Setelah operasi bypass coroner tidak serta merta pasien bisa sembuh sedia kala. Ada hal-hal hal-hal terkait terkait masalah masalah pola pola hidup hidup yang harus selalu selalu dikontr dikontrol. ol. Adapun Adapun control control terhadap faktor-faktor resiko tersebut meliputi: •
Tidak boleh merokok
•
Pengontrolah hipertensi
•
Pengontrolan diabetes mellitus
•
Olahraga/aktifitas
•
Diet rendah cholesterol
•
Diet rendah garam
•
Diet rendah gula
•
Banyak makan sayuran dan buah-buahan
•
Harus melakukan relaksasi seperti bermusik dan pengembangan hobi
lainnya.
14
Progra Program m rehabil rehabilitas itasii pasca pasca operas operasii jantung jantung dapat dapat menanam menanamkan kan keperc kepercayaa ayaan n diri diri kembali, sehingga dapat beraktifitas seperti sedia kala. Umumnya bekerja kembali pasca operasi jantung kurang lebih 2 bulan. Olahraga setelah 3 bulan. Stir mobil setelah 2 bulan.
B. Rehabilitasi latihan fisik
Secara umum rehabilitas latihan fisik pasca operasi jantung dibagi atas empat fase. Tiap Tiap fase fase rehabil rehabilita itass mempuny mempunyai ai tujuan tujuan spesif spesifik ik yang terdiri terdiri dari dari kompone komponen n latihan latihan fisik,edukasi dan modifikasi gaya hidup. Adapun latihan fisik yang diberikan adalah latihan fisik yang bersifat ritmik dan dinamik yaitu erobik •
FASE 1
Pada saat penderita masih dalam perawatan setelah operasi jantung ,setelah kondisi pasien stabil segera dilakukan latihan ringan di tempat tidur ,kemudian diajarkan teknik bernafas yang baik agar penderita merasa nyaman.Dan yang utama secepatnya pasien melakukan latihan berjalan(early mobilization)agar dalam waktu 5 hari setelah operasi jantung dapat pulang kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga.
15
•
FASE 2
Merupakan lanjutan dari fase 1,setelah satu minggu berikutnya pasien yang ikut program pemulihan jantung dengan melakukan latihan erobik 3-4 kali seminggu selama 4 sampai 8 minggu dibawah supervise dari tim rehabilitasi jantung.Dimulai dengan latihan peregangan agar otot tubuh menjadi rileks , dilanjutkan dengan latihan erobik jalan selama 30 menit secara bertahap dan diakhiri dengan latihan relaksasi.
•
•
FASE 3
Melanjutkan program sesi latihan 3-4 kali perminggu selama 3-6 bulan .Pada fase ini dilakukan latihan pembebanan agar kemampuan fungsi jantung meningkat dilanjutkan dengan latihan erobik jalan dengan dosis ditingkatkan dan diakhiri dengan latihan relaksasi.Disamping melakukan latihan juga diberikan penyuluhan kesehatan dengan topic yang berhubungan dengan kesehatan jantung.
16
•
•
•
•
•
•
FASE 4
Program latihan rehabilitasi jantung jangka panjang (long term cardiac rehabilitation), dilakukan latihan seumur hidup agar jantungnya tetap berfungsi dengan baik dan meningkatkan performance agar kapasitas erobik tetap dipertahankan secara optimal.Latihan dapat dilakukan ditempat senam yang ada di masyarakat tanpa supervise dari tenaga medis.
17
Latihan Olah Raga Dan Pemulihan Jantung
Olah raga saat ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan di zaman sekarang ini. Kesehatan yang prima biasanya didukung oleh olahraga yang cukup. Olahraga yang teratur 3-4 kali seminggu dapat mengurangi resiko resiko kematian akibat penyakit jantung, stroke dan kanker . Pada pasien yang baru menjalani operasi jantung latihan pemulihan / reconditioning ini memegang peranan yang sangat penting, terutama adaptasi terhadap gerakan dada karena pada area ini ada beberapa gerakan yang boleh atau yang tidak boleh dilakukan. Disamping itu juga untuk area anggota gerak bawah/kaki gerakan tertentu akan memberikan pengaruh yang baik terhadap aliran pembuluh darah . Beberapa manfaat dari latihan pemulihan / rehabilitasi jantung antara lain adalah: Terhadap Terhadap jantung olahraga olahraga meningkatkan kemampuan kemampuan jantung memompa darah dan menurunkan denyut jantung istirahat sehingga Jantung akan memompa lebih banyak darah tanpa bersusah payah. Juga olah raga yang baik dan teratur sesuai dosis akan menurunkan menurunkan kolesterol kolesterol dan takanan darah, mengontrol gula darah bagi penderita diabetes dan menurunkan berat badan bagi pasien obesit obesitas as . Secara Secara umum umum olah olah raga raga teratur teratur menghila menghilangka ngkan n stress stress,, memper memperbaik baikii stamina stamina serta serta meningkatkan ADL dan kualitas hidup.
Memulai Program Olahraga
18
Bila Bila anda anda pende penderi rita ta jant jantung ung atau atau tela telah h dilaku dilakuka kan n oper operas asii jant jantung ung dan tidak tidak pern pernah ah berolah berolahrag ragaa sebelu sebelumnya mnya maka mintala mintalah h nasihat nasihat dokter dokter sebelu sebelum m memulai memulai progra program m olahrag olahraga. a. Olahrag Olahragaa akan berakib berakibat at buruk buruk bila dilakuk dilakukan an berlebi berlebihan, han, terlalu terlalu bersem bersemanga angatt atau atau kurang kurang pemanasan. Bila Bila dari dari segi segi medis medis stabil maka maka anda diijinka diijinkan n untuk untuk berolahrag berolahragaa dengan dengan beberapa beberapa petunjuk yang bermanfaat sbb : •
Lakukan pemerikasaan tekanan darah dan denyut jantung sebelum melakukan olah raga. Bagi pender penderita ita penyakit penyakit jantung jantung pemeri pemeriksaa ksaan n EKG sebelum sebelum memula memulaii progra program m latihan latihan sangat sangat dianjurkan .
•
Latiahan dimulai secara bertahap sesuai dosis dan jangan berlebihan. Kalau merasa bernafas agak agak berat berat saat saat berb berbica icara ra denga dengan n tema teman n di sela sela-se -sela la lati latihan han maka maka itu itu tanda tandanya nya lati latihan han olahraganya terlalu berat.
•
Latihan olahraga olahraga sebaiknya sebaiknya yang cocok dan dapat dapat anda nikmati nikmati atau setidaknya setidaknya anda dapat melakukan jenis olahraga tersebut dengan nyaman .
•
Lakukan secara teratur dan jangan berlebihan , bila cuaca dingin gunakanlah pakaian tebal untuk menghindari sakit .
•
hentikan hentikan latihan latihan bila terdapat terdapat perasaan perasaan mual, mual, pusing pusing , berdeba berdebarr debar debar , perasaa perasaan n lelah lelah , keringat dingin atau sesak nafas.
Dosis Latihan adalah sebagai berikut: •
Frekuensi : berlatihlah sekurang-kurangya 3-4 kali seminggu
•
Intensitas : targetkan sekitar 60% 60% - 70 % kemampuan aerobik maksimal
•
Waktu : targetkan sekurang-kurangnya 30-40 menit setiap kali latihan . Memulai latihan bertahap dahulu sesuai kemampuan lalu perlahan-lahan dinaikkan hingga
mencapai target. Jang Jangan an lupa lupa sela selalu lu mela melakuk kukan an pema pemanas nasan an dan pendi pending ngina inan. n. Sebai Sebaikny knyaa pere perega ganga ngan n dilakukan dilakukan pada saat pemanasan, hal ini berguna untuk melemaskan melemaskan otot-otot otot-otot dan meningkatkan meningkatkan kelenturan. kelenturan. Juga dilakukan relaksasi relaksasi setelah melakukan melakukan olah raga agar otot menjadi rileks dan pembuluh darah kembali pada kondisi semula . Secara seksama latihan yang baik memenuhi kriteria sbb : 19
•
Warming up ( Pemanasan )
: 5 – 10 menit .
•
Latihan inti ( Main exercise ) : 20 – 30 menit .
•
Cooling down ( Pendinginan ( Pendinginan ) : 5 – 10 menit . Mudah-mudahan Mudah-mudahan latihan yang dilakukan dilakukan sesuai dosis latihan dengan supervisi supervisi dokter akan
mendapatkan hasil yang diharapkan dan tentunya performance jantung akan meningkat secara bermakna dengan goal akhir goal akhir meningkatkan aktivitas kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup .
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
Coronary Artery Bypass Grafting, atau Operasi CABG, adalah teknik yang menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh yang lain untuk memintas (melakukan bypass) arteri yang menghalangi pemasokan darah ke jantung. Untuk meningkatkan kualitas hidup dan perpanjangan masa hidup pasien pasca operasi CABG maka perlu dilakukan suatu tindakan intervensi rehabilitas jantung, yang tentu saja harus dilanjutkan dengan implementasinya. Rehabilitas terhadap pasien pasca operasi CABG meliputi 4 aspek yaitu: 1. Pengkaji Pengkajian an kondis kondisii dan riway riwayat at hidup hidup pasi pasien en 2. Edukas Edukasii dan dan konse konseli ling. ng. 3. Upaya pengontr pengontrolan olan faktor faktor resiko resiko menyangkut menyangkut edukasi, edukasi, modifikas modifikasii gaya hidup hidup kearah kearah hidup sehat dan pengobatan yang diperlukan. 4. Progra Program m latihan latihan fisik fisik dan konsel konseling ing aktifi aktifitas tas fisik fisik.. Untuk Untuk progra program m rehabii rehabiitas tasii dengan dengan latihan latihan fisik, fisik, para para pasien pasien mengiku mengikuti ti 4fase 4fase rehabil rehabilita itasi, si, dimana dimana setiap setiap fase memili memiliki ki frekue frekuensi, nsi,dura durasi,d si,dan an dosis dosis beban beban yang berbeda berbeda-bed -beda, a, dan dalam dalam latihan fisik ini dibimbing oleh seorang instruktur yang telah terlatih.
3.2 Saran Sebagai calon perawat yang professional, seyogyanya kita harus mampu memahami aspekaspek aspek dalam dalam rehabili rehabilitas tasii pasien pasien post post op CABG. CABG. Dalam Dalam rehabil rehabilita itasi si pendidi pendidikan kan kesehat kesehatan an dan konse konseli ling ng kita kita harus harus memp mempuny unyai ai kema kemamp mpuan uan yang yang kuat kuat dan dasar dasar ilmu ilmu yang yang benar benar dalam dalam menyampaikan penyuluhan kepada pasien, agar pasien kita mengerti dan memahami sehingga terjadilah perubahan pola hidup kearah yang lebih sehat. Sela Selain in itu, itu,dal dalam am pros proses es pengk pengkaji ajian an pasi pasien en post post op CABG CABG seor seorang ang pera perawa watt harus harus mempunyai mempunyai kemempuan dan tingkat ketelitian ketelitian yang tinggi, tinggi, karena pengkajian post op baik secara fisiologis maupun psikologis merupakan acuan kita dalam memberikan rehabilitasi.
21
Selanjutnya dalam hal membimbing pasien post op CABG dalam rehabilitasi pelatihan fisik erobic, perawat harus memahami tingkat kemampuan fisiologis jantung pasien, agar tahu seberapa berat dosis beban yang akan diberikan dalam pelatihan fisik, sehingga tidak terjadi keletihan yang justru akan berbahaya bagi pasien itu sendiri.
22
23