3.1.1 Faktor Erosivitas Hujan (R) Sedangkan Bolls (1978 dalam Arsyad, 1989) mengembangkan persamaan penduga EI30 sebagai berikut : EI30 = 6,119 (RAIN)1,21 (DAYS)-0,47 (MAXP)0,53
(4)
dimana : RAIN = curah hujan rata-rata bulanan dalam sentimeter, DAYS = jumlah hari hujan rata-rata per bulan, MAXP = curah hujan maksimum selama 24 jam dalam bulan bersangkutan. Tabel 3.3 Nilai Faktor Erodibilitas Tanah No Jenis Tanah Nilai K 1 Latosol coklat kemerahan dan litosol 0,43 2 Latosol kuning kemerahan dan litosol 0,36 3 Komplek mediteran dan litosol 0,46 4 Latosol kuning kemerahan 0,56 5 Grumosol 0,20 6 Alluvial 0,47 7 Regosol 0,40 8 Latosol 0,31
Tabel 3.4 Nilai Faktor Erodibilitas Tanah No Jenis Tanah Nilai K rataan 1 Latosol (Haplortox) 0,09 2 Regosol (Troporthents) 0,14 3 Grumusol (Chromuderts) 0,27 4 Podsolik (Tropudults) 0,16 5 Mediteran (Tropohumults) 0,1 6 Podsolik merah kuning (Tropodults) 0,32
Tabel 3.5Penilaian Kelas Lereng dan Faktor LS Kelas Lereng Kemiringan Lereng Nilai LS I 0-8 0,40 II 8 - 15 1,40 III 15 - 25 3,10 IV 25 - 40 6,80 V > 40 9,50 Tabel 3.6Nilai Faktor Vegetasi Penutup Tanah dan Pengelolaan Tanaman (C)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20 21
Macam Penggunaan Tanah Terbuka/Tanpa Tanaman Permukiman Sawah Tegalan Ubi Kayu Jagung Kedelai Kentang Kacang Tanah Padi Tebu Pisang Akar Wangi (sereh wangi) Rumput Bede (tahun pertama) Rumput Bede (tahun kedua) Kopi dengan penutup tanah buruk Talas Kebun campuran : ~ Kerapatan tinggi ~ Kerapatan sedang ~ Kerapatan rendah Perladangan Hutan alam : ~ Serasah banyak ~ Serasah kurang Hutan produksi : ~ Tebang habis ~ Tebang pilih
Nilai Faktor 1 1 0,1 0,7 0,8 0,7 0,399 0,4 0,2 0,561 0,2 0,6 0,4 0,287 0,002 0,2 0,85 0,1 0,2 0,5 0,4 0,001 0,005 0,5 0,2
Tabel 3.6 Nilai Faktor Vegetasi Penutup Tanah dan Pengelolaan Tanaman (C)(lanjutan)
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Semak belukar / padang rumput Ubi Kayu + Kedelai Ubi Kayu + Kacang tanah Padi - sorghum Padi - kedelai Kacang tanah + Gude (tanaman polongan) Kacang tanah + Kacang tunggak Kacang tanah + Mulsa jerami 4 ton/ha Padi + Mulsa jerami 4 ton/ha Kacang tanah + Mulsa jagung 4 ton/ha Kacang tanah + Mulsa kacang tunggak Kacang tanah + Mulsa jerami2 ton/ha Pola tanam tumpang gilir*) + Mulsa Jerami Pola tanam berurutan**) + Mulsa sisa tanaman Alang-alang murni subur Padang rumput (stepa) dan savana Rumput Brachiaria
0,3 0,181 0,195 0,345 0,417 0,495 0,571 0,049 0,096 0,128 0,259 0,377 0,079 0,357 0,001 0,001 0,002
Beberapa nilai faktor P untuk berbagai tindakan konservasi disajikan padaTabel 3.6 (Asdak, 1995). Tabel 3.7 Nilai Faktor P pada Beberapa Teknik Konservasi Tanah No Jenis Teknik Konservasi Nilai P 1 Teras bangku ~ Baik 0,2 ~ Jelek 0,35 2 Teras bangku : jagung - ubi kayu/kedelai 0,06 3 Teras bangku : sorghum-sorghum 0,02 4 Teras tradisioal 0,4 5 Teras gulud : padi jagung 0,01 6 Teras gulud : ketela pohon 0,06 7 Teras gulud : jagung kacang + mulsa tanaman 0,01 8 Teras gulud : kacang kedelai 0,11
Tabel 3.7 Nilai Faktor P pada Beberapa Teknik Konservasi Tanah (lanjutan) No Jenis Teknik Konservasi Nilai P 9 Tanaman dalam kontur : ~ Kemiringan 0-8% 0,05 ~ Kemiringan 9-20% 0,75 ~ Kemirigan >20% 0,9 10 Tanaman dalam jalur-jalur : jagun-kacang tanah + mulsa 0,05 11 Mulsa limbah jerami ~ 6 ton/ha/tahun 0,3 ~ 3 ton/ha/tahun 0,5 ~ 1 ton/ha/tahun 0,8 12 Tanaman perkebunan ~ Disertai penutup tanah rapat 0,1 ~ Disertai penutup tanah sedang 0,5 13 Padang rumput ~ Baik 0,04 ~ Jelek 0,4
Perhitungan : Unit DAS 1 (tata guna lahan tahun 2003 dan R tahun 2008) Hutan Primer Dimana : R
= 3489,64ton.m/ha/cm hujan
K
= Aluvial (lihat tabel 3.3) = 0,47
LS
= >40% (lihat tabel 3.5) = 9,50
CP
= Hutan Primer (lihat tabel 3.6) = 0,001
Jadi : Laju potensi erosi (Ea)
= R x K x LS x CP = 3489,64 x 0,47 x 9,50 x 0,001 = 15,581 (lihat tabel 3.2) = Kelas Bahaya Erosi II (ringan)