wRSUP DR.M.DJAMIL No.Indek: 1.7.A.35 PADANG
UPF: KEBIDANAN & KANDUNGAN
LAPORAN OPERASI
CM 10
Nama : Neni Arianti Bangsal Kebidanan Umur : 35 tahun MR :
46 37 79 Nama dokter ahli bedah
: dr. Fahmialdi
Nama dokter ahli anestesi Jenis anestesi
: Spinal
Jenis operasi
: Mayor
Diagnosa Prabedah
: dr. Boy Suzuki, SpAn
: G2P1A0H1 gravid aterm (39-40 mg) + Bekas SC + panggul sempit SC primer Anak hidup tunggal intra uterin let Kep HI
Diagnosa Diagnosa Pasca Pasca bedah bedah : Para 2 A 0 H2 Post Post SCTPP SCTPP + SOS SOS __________________________ _______________________________________ _________________________ _________________________ __________________________ ___________________ ______ Indikasi operasi : Panggul sempit SC primer + Kista ovarium kiri Nama operasi : Seksio Sesarea Transperitonealis Profunda + Salphingo oovarektomi sinistra Jaringan yang diinsisi : Segmen Bawah Rahim + Tuba dan ovarium ovarium kiri Dikirim untuk PA Tanggal operasi lama perasi 28 - 01-2006 90 menit
: Ya Ya Jam operasi dimulai 11.30 wib
Jam operasi selesai 13.00 wib
LAPORAN OPERASI :
Pasien tidur telentang diatas meja operasi dalam spinal anestesi. Dilakukan tindakan aseptik untuk membersihkan lapangan operasi dengan larutan betadin 10 • % didaerah abdomen, diperluas kedaerah genitalia eksterna dan 1/3 proksimal femur bagian depan dan dalam. Daerah Daerah operasi operasi diperkeci diperkecill dengan dengan menutupkan menutupkan 4 duk steril, duk pertama pertama dipasang dipasang mulai mulai • setinggi simfisis os pubis sampai kebawah menutupi ujung kaki, duk kedua dipasang mulai setinggi pusat ke atas sampai menutupi kepala. Dua buah duk kecil dipasang dikiri dan kanan linea mediana inferior dengan jarak lebih kurang 4 c m. •
•
Dilaku Dilakukan kan insisi insisi kulit pada l.median l.mediana a inferi inferior or,, mulai mulai 1 cm diatas diatas SOP SOP sepan sepanjan jang g 10 cm di samping insisi lama, keatas kearah umbilikus, Insisi dilanjutkan kelapisan subkutis.
Fascia Fascia M.Rektus M.Rektus Abdomini Abdominiss diidentif diidentifikas ikasii dan dibuka dibuka secara secara tajam yang dimulai dimulai dengan dengan membuat sayatan ± 1 cm pada pada bagian tengahnya, kemudian kemudian insisi diperlebar kearah kiri dan kanan dengan gunting sesuai irisan dari luar, •
M.Rektus Abdominis kiri dan kanan dipisahkan secara tumpul dengan gunting kemudian diperlebar dengan 2 jari telunjuk operator. Peritonium parietal diidentifikasi, dipegang dengan pinset chirurgis oleh operator dan asisten, • disayat secukupnya dengan gunting dengan hati-hati untuk menghindari usus atau omentum ikut terpotong, kemudian dipegang dengan dua buah klem Milkulietz, sayatan diperlebar kebawah dan keatas sesuai irisan dari luar dengan menggunakan gunting jaringan, ketika sayatan kearah bawah dimasukkan jari telunjuk operator dan asisten untuk melindungi agar tidak mengenai usus atau omentum dibawahnya dan irisan dilakukan secara avue, irisan sampai kira-kira 2 cm diproksimal batas kandung kencing, selanjutnya irisan diperlebar dengan gunting keatas sesuai dengan irisan dari luar dengan lindungan jari telunjuk dan tengah operator. • Setelah peritonium dibuka tampak uterus gravid sesuai dengan palpasi dari luar. Dilakukan eksplorasi, ternyata terdapat massa kistik sebesar tinju dewasa, permukaan rata, mobile, di bagian kiri uterus. Plika vesiko uterina dibuka sedikit lebih kurang 1 cm , dijepit pakai klem pean, selanjutnya • diperlebar semilunar kekiri dan kekanan dengan gunting, kemudian vesika urinaria dibebaskan secara tumpul dengan jari dan didorong kebawah kemudian ditahan dengan spekulum. Dibuat sayatan pada SBR bagian depan berbentuk semilunar. Kemudian insisi dilanjutkan • sampai ke lapisan endometrium dan diperlebar secara tumpul dengan jari telunjuk. Setelah SBR dibuka ketuban (+), dipecahkan, keluar air ketuban bewarna jernih, ± 500 cc. Anak dilahirkan dengan meluksir kepala, lahir anak laki-laki , BB 3318 gram, PB 49 cm, A/S: 8/9. Plasenta tertanam di korpus belakang, dilahirkan secara manual, lengkap, 1 buah, ukuran 18 x 17 x 3 cm, berat + 500 gr, panjang tali pusat 62 cm, Insersi parasentral. Uterus dan massa kista diluksir keluar rongga abdomen, dieksplorasi, ternyata kista berasal • dari ovarium kiri. Kesan : Kista ovarium kiri. • Dipasang penster klem di sudut luka uterus, dram kas dimasukan dibelakang uterus, kemudian uterus dibersihkan dari sisa selaput plasenta. • Dilakukan penjahitan lapisan miometrium 2 lapis, jelujur dengan khromik cat gut no. 2. dilakukan retroperitonealisasi.. Setelah diyakini tidak terdapat perdarahan dari luka operasi, dram kas dikeluarka dari cavum • abdomen, dan sisa–sisa perdarahan dibersihkan dengan mengunakan dram gaas. Dilakukan salphingooovarektomi sinistra. Perdarahan dijahit dan dirawat. • • Setelah diyakini tidak terdapat perdarahan dari luka operasi, rongga abdomen ditutup kembali lapis demi lapis. • Peritonium dijahit jelujur dengan kromik plain cat gut no. 1.0. M. rektus Abdominis dijahit satu-satu dengan khromik plain no. 2.0. Fascia M. rektus abdominis dijahit jelujur dengan Vicryl no. 1. Subkutis dijahit jelujur dengan kromik 2.0 . Kulit dijahit secara matras dengan silk 3,0. • Keadaan post operasi :KU sedang, Sadar , TD 110/70 mmHg, Nd : 84 x/men. Nf 20 x/men’. Sh : 370C Urine lancar dengan kateter, jernih ± 200 cc/1 jam. Perdarahan selama operasi ± 400 cc. •
Asisten II
( Dr Rosita)
Asisten I
(Dr Chandra NF)
Operator
( Dr . Fahmialdi)