BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Produktivitas sampah dari waktu ke waktu terus terjadi pertambahan volumenya. Sampah yang diproduksi terdiri dari sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang. Sampah yang dapat didaur ulang secara alami tidak merusak lingkungan. Sampah yang tidak dapat didaur ulang secara alami akan merusak lingkungan, untuk penanggulangannya penanggulangannya perlu dilakukan pengolahan secara khusus. Seiring dengan isu pemanasan global maka pengelolaan sampah dengan sistem open dumping sudah tidak di izinkan lagi. Pengelolaan sampah dengan sistem open dumping menyebabkan polusi udara, air dan tanah. Guna meminalisir dampak lingkungan dan memberikan nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan pengelolaan sampah dilakukan dengan beberapa sistem yang lebih aman diantaranya dengan sistem sanitary landfill. Kabupaten Nagan Raya sebagai sebuah kabupaten perlu menyediakan tempat pengeloaan akhir sampah yang aman terhadap lingkungan. Produktivitas sampah per orang yang mencapai 2,5 kg/hari telah menyebabkan Kabupaten Nagan Raya mengalami pencemaran lingkungan oleh sampah. Pengelolaan sampah ditingkat kawasan perlu penyediaan tempat pengelolaan sementara. Sampah hasil sisa pengolahan dari TPS dan rumah tangga diangkut ke TPA. Sampah yang di timbun di TPA dengan sistem sanitary landfill ditimbun di sel sampah dan air limbah diproses di kolam pengolahan dan setelah bersih dibuang ke alur sungai atau tempat tempat lainnya. Keterbatasan lahan dan pemahaman masyarakat terhadap persampahan menjadikan masalah persampahan semakin rumit dalam penanganannya. Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan telah mencemari sumber-sumber air bersih yang ada sehingga menimbulkan berbagaipenyakit. Mengingat keterbatasan – keterbatasan prasarana dan sarana TPA sampah dan kebutuhan yang meningkat maka pada tahun anggaran 2015 Kabupaten Nagan Raya dilakukan Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan sehingga pada tahun berikutnya dapat dilakukan pembangunan TPA sampah. 1.2
Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan Manajeman Persampahan, Perencanaan Teknis Persampahan, Detail Engineering Design (DED) TPA Sampah Kabupaten Nagan Raya. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah Manajemen Persampahan dan Perencanaan Teknis Persampahan, Detail Engineering Design (DED) TPA Sampah dan terciptanya sistem Pemrosesan Akhir sampah ramah lingkungan di Kabupaten Nagan Raya. Tujuan Penyusunan Kerangka Acuan Analisis dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Pembangunan TPA Sampah Kabupaten Nagan Raya adalah: 1. Menunjukkan tingkat kepedulian pihak pemrakarsa dalam upaya menjalankan
pembangunan yang berwawasan lingkungan. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kegiatan dan pihak terkait tentang rencana kegiatan pembangunan TPA yang bersifat
spesifik untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sehingga masyarakat dapat memberikan masukan, saran dan tanggapan atas rencana kegiatan tersebut. 3. Masyarakat berhak mengetahui setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL-UPL. 4. Pemrakarsa bersama-sama Bapedalda wajib memberitahukan kepada masyarakat setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan diterbitkan rekomendasi UKLUPL. 5. Mengetahui kualitas/rona lingkungan di lokasi rencana pembangunan dan sekitarnya. 6. Sebagai instrumen pengikat bagi pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. 7. Mengkaji dan memperkirakan dampak lingkungan serta mengevaluasi dampak terhadap lingkungan hidup dari rencana kegiatan pada tahap pra konstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi terhadap komponen lingkungan hidup serta mengidentifikasi dampak yang muncul akibat kegiatan pembangunan. 8. Menyusun rencana pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak negatif serta mengoptimalkan dan meningkatkan dampak positif akibat rencana usaha/kegiatan pembangunan. 9. Menyusun Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang dituangkan dalam bentuk Dokumen UKL dan UPL.
1.3
Peraturan Perundangan Yang Berlaku
Sebagai landasan dalam penyusunan studi Kerangka Acuan Analisis dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Kegiatan Pembangunan TPA adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974, tentang Pengairan 2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Sistemnya. 3. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Dearah 5. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang. 6. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991, tentang Sungai
7. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999, tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 8. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air 9. Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
718/MENKES/Per/XI/1987,
tentang
Kebisingan yang Berhubungan dengan Kesehatan 10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/Per/IX/1990, tentang SyaratSyarat dan pegawasan Kualitas Air Bersih. 11. Keputusan Meteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/Per/2002, tentang Syarat-Syarat Pengawasan Air Minum
BAB II RUANG LINGKUP STUDI
2.1
Lingkup Rencana Kegiatan
Lingkup tugas dari pelaksanaan ini antara lain : a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)
Melakukan survey lokasi dan pengukuran. Melakukan sondir. Menyusun Design Kriteria untuk keperluan Detail Engineering Design. Menyiapkan alternatif skema pengeloahan air limbah sampah. Membuat gambar detail instalasi pengolahan air limbah di TPA sebelum dibuang ke alur atau tempat lain. Membuat spesifikasi teknik. Membuat RAB (Estimete Engineer). Melakukan Analisis data guna peningkatan pelayanan. Menyusun SOP. Manajemen Struktur/kelembagaan Institusi pengelolaan TPA sampah untuk kedepan.
2.1.1
Gambaran Lokasi Kegiatan Secara geografis, Kota Depok berada pada posisi 06 019’ – 06028’ Lintang Selatan dan 106043’ BT-106055’ Bujur Timur , dengan ketinggian 19 m di atas permukaan laut dan luas wilayah 20000 ha. Kota Depok terbagi menjadi 6 wilayah kecamatan yang masing-masing terdiri dari beberapa kelurahan. Kecamatan Pancoran Mas yang menjadi lokasi rencana proyek meliputi delapan kelurahan yaitu: Kelurahan Depok, Kelurahan Depok J aya, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkepan Jaya, dan Kelurahan Rangkapan Jaya Baru. Batas Kecamatan Pancoran Mas dengan daerah sekitarnya adalah sebagai berikut:
Sebelah utara
: Kecamatan Beji
Sebelah Selatan
: Kecamatan Cipayung
Sebelah Barat
: Kecamatan Limo
Sebelah Timur
: Kecamatan Sukmajaya
Lokasi TPA Harum Mewangi sendiri dibatasi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Depok, Kelurahan Pancoran Mas dan Kelurahan Depok Jaya. Luas lahan TPA Harum Mewangi seluruhnya adalah 108 ha yang terdiri dari lima wilayah. Luas efektif TPA yaitu luas yang digunakan untuk menimbun sampah adalah 80% dari seluruh l uas lahan, 20% digunkaan untuk prasarana TPA seperti pintu masuk, jalan, kantor dan instalasi pengolahan lindi.
Gambar 1. Peta Kota Depok
Gambar 2. Peta Admistratif Kecamatan Pancoran Mas