PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAKALE Jalan Nusantara No.8, Makale, Tana Toraja Telp (0423) 22122, email :
[email protected]
KERANGKA ACUAN PENANGGULANGAN PENYAKIT RABIES A. PENDAHULUAN Rabies adalah penyakit infeksi akut pada SSP yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan menular rabies terutama anjing, kucing dan kera. Rabies sangat berbahaya karena hampir selalu diakhiri dengan kematian. Masa inkubasi umumnya 3-8 minggu, berhubungan dengan jarak yang harus ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak. Gejala-Gejala Klinis kasus Gigitan/Rabies: 1. Stadium Prodromal, 2. Stadium Sensoris (nyeri pada luka), 3. Stadium Eksitasi (hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi; fobia air, udara, cahaya, suara), 4. Stadium Paralis (sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi, jika mencapai stadium ini, terjadi paresis otot-otot yang bersifat progresif) Kasus gigitan hewan menular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mengurangi/mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau detergent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain). Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi. Pertimbangkan pemberian analgetik,Luka
resiko
rendah:
vaksin anti
jilatan
pada
rabies
kulit
(VAR), antibiotik, dan
luka,
garukan
atau
lecet
(erosi,ekskoriasi), luka kecil disekitar tangan, badan, dan kaki. Luka resiko tinggi: jilatan/luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu (muka, kepala, leher), luka pada jari tangan/kaki, genetalia, luka yang lebar/dalam dan luka yang banyak (multipel). Untuk kontak (dengan air liur atau saliva hewan tersangka/hewan rabies atau penderita rabies), tetapi tidak ada luka, kontak tak langsung, tidak ada kontak, maka tidak perlu diberikan pengobatan VAR. B. LATAR BELAKANG Tahun 2015 jumlah kasus gigitan yang ditangani di Puskesmas Makale, Kecamatan Makale sebanyak 223 orang
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus a. Tujuan Umum Adapun tujuan Umum dari kegiatan ini adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat gigitan ( penyakit bersumber binatang ) b. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah pemberian Vaksin Anti Rabies kepada penderita kasus gigitan yang memenuhi syarat dalam rangka mengurangi angka kematian akibat gigitan ( Penyakit bersumber binatang ). D. Kegiatan Pokok Kegiatan Pokok yang dilaksankan adalah pemberian Vaksin Anti Rabies ( VAR ) kepada penderita yang di laporkan petugas dan memenuhi syarat untuk di VAR, dan penyuluhan di masyarakat. E. Cara Pelaksanaan Kegiatan 1. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) a. Pemeriksaan pasien gigitan hewan oleh Dokter b. Dokter memberi pengantar ke ruang tindakan dan resep c. Luka dibersihkan dengan air mengalir d. Pasien di register dan diberikan jadwal penyuntikan e. Pasien di suntik VAR pada lengan ka/ki secara IM 2. Penyuluhan Penanganan Pertama Gigitan Hewan a. Menyiapkan materi penyuluhan. b. Membuat jadwal kegiatan penyuluhan dan surat pemberitahuan. c. Melaksanakan penyuluhan di masyarakat. F. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah semua masyarakat yang beresiko di wilayah kerja Puskesmas Makale. G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan penanggulangan penyakit rabies dilaksanakan setiap hari kerja di Puskesmas Makale.
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan di lakukan setiap bulan dengan melihat buku register dengan maksud sudah berapa penggunaan vaksin yang ada dan untuk mengetahui stok yang masih ada. I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi kegiatan Pencatatan di lakukan setiap pengambilan vaksin oleh petugas puskesmas dan pelaporan penggunaan vaksin dan pelaporan kasus di lakukan setiap bulannya baik di tingkat kabupaten maupun ke tingkat provinsi dan Evaluasi kegiatan di lakukan sekuarang-kurangnya setiap 3 bulannya.