Contoh Kasus PSAK 10
Anggota Kelompok: Nial Zada Adrianto
(120110140010)
M. Irfan Pratama
(120110140085)
Rizki Aditya Pratama (120110140091) Kasus 1
PT Grafika, sebuah perusahan Indonesia, membeli mesin dari sebuah perusahaan Inggris pada tanggal 1 Januari 2011 seharga £30,000 saat spot rate Rp14,895. Sedangkan spot rate pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp14,845. pada 20 April 2012, PT Grafika membayar hutangnya sebesar £30,000 yang dibeli pada kurs Rp14,945. Laporan Laba Rugi PT Grafika melaporkan untung atau rugi mata uang asing pada 31 Desember 2011 dan 2012 sebesar… a. 2011: Rp0 ; 2012: Rp0 b. 2011: Rp0 ; 2012: Rp1,500,000 rugi
c. 2011: Rp1,500,000 rugi ; 2012:Rp0 d. 2011: Rp1,500,000 untung ; Rp3,000,000 rugi Jawab :
Kurs saat pembelian £1 = Rp 14.895
Kurs saat pelunasan £1 = Rp 14.945
Selisih kurs = naik Rp50
2011 tidak ada untung/rugi. Karena, hutangnya belum dibayar dan dianggap belum realize atau
demgan kata lain masih unrealize (tidak masuk ke dalam LabaRugi)
2012 sudah dilunasi hutangnya, jadi bisa diakui keuntungannya (diakui di dalam Laba Rugi). Selisih kurs yang diakui adalah selisih saat pembelian dengan saat pembayaran
Jadi, tahun 2011 tidak ada yang dilaporkan di Laporan Laba Rugi. Tahun 2012 diakui di Laporan Laba Rugi sebesar Rp1.500.000 (Rp50 x £30.000); diakui sebagai rugi karena kurs saat pembayaran hutang lebih besar dari pada saat kurs pembelian.
Kasus 2
PT Simfoni memiliki transaksi dengan mata uang asing pada tahun 2011 sebagai berikut: •
Pada 20 Januari 2011, PT Simfoni membeli barang dagang dari perusahaan asing dengan nilai setara dengan dolar Amerika yakni Rp90,000,000. Tagihan atas pembelian ini dibayarkan pada 20 Maret 2011dengan nilai setara dengan dolar Amerika sebesar Rp96,000,000.
•
Pada 1 Juli 2011, PT Simfoni menerima pinjaman dengan nilai setara dolar Amerika sebesar Rp500,000,000 yang jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2013. pada tanggal 31 Desember 2011, nilai Rupiah dari pokok pinjaman adalah Rp520,000,000 suku bunga dari pinjaman tersebut adalah 10% per tahun.
•
Pada Laporan Laba Rugi PT Simfoni tahun 2011, berapakah nilai yang dilaporkan sebagai rugi transaksi mata uang asing?
A. Rp0 B. Rp6,000,000
C. Rp21,000,000 D. Rp27,000,000 Jawab:
PT Simfoni mengakui kerugian dalam pembelian barang dagang sebesar Rp6.000.000 (Rp96,000,000 - Rp90,000,000)
Kerugian dari pokok pinjaman dan bunga pinjaman tidak diakui sebagai rugi transaksi mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011, karena sifatnya masih unrealized .
Sehingga nominal yang dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu rugi sebesar Rp6.000.000
Kasus 3
PT INA merupakan sebuah perusahaan yang didirikan di Indonesia dan menggunakan tanggal 31 Desember sebagai akhir periode keuangannya. PT INA menggunakan rupiah sebagai mata uang fungsional. PT INA membeli sejumlah barang yang di-invoicekan seharga S$100.000 dari PT S (mata uang fungsional dollar singapura) pada tanggal 10 April 2016 pada saat kurs S$1 = Rp6.600. PT INA diberi periode kredit selama 3 bulan. Saat PT INA melunasi utang sebesar S$100.00 0 pada tanggal 10 Juli 2016, kurs berada di tingkat S$1 = Rp6.700 Bagaimana pencatatan transaksi pada PT INA? Jawab: •
Pada 10 April 2016, utang dagang dicatat sebesar Rp660.000.000 Equipment
660.000.000
Account Payable •
660.000.000
Pada 10 Juli 2016, PT INA harus membayar sebesar Rp670.000.000, sehingga timbul rugi selisih kurs sebesar Rp10.000.000 Account Payable Loss on Exchange Rate Cash
660.000.000 10.000.000 670.000.000
Kasus 4