COATING COATING DAN LAMINATING LAM INATING PADA PADA TEKSTIL
1. Pen Pendah dahulua uluan n Teknik Coating dan laminating semakin penting untuk menambah nilai pada tekstil.
Coating dan laminasi meningkatkan dan memperluas jangkauan kinerja fungsional sifat tekstil dan penggunaan teknik ini berkembang pesat sebagai aplikasi untuk teknis tekstil yang lebih beragam. struktur kain yang mungkin terbilang murah, apabila dicoating atau dilaminasi memungkinkan untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi dan margin keuntungan yang lebih tinggi bagi produsen. Itu kunci keberhasilan dalam coating tekstil dan laminasi, tergantung pada penerapan teknologi tepat guna menggunakan mesin yang modern. Produktivitas mesin adalah penting, tetapi di sisi lain fleksibilitas dalam hal kecepatan produksi dan fleksibilitas dari metode coating / laminasi merupakan faktor terpenting untuk dipertimbangkan. Begitu juga dengan uality control dan pengendalian proses untuk memenuhi spesifikasi teknis.
2. Teknologi Coating Coating adalah proses di mana lapisan polimer diterapkan langsung ke salah satu
atau kedua permukaan kain. Polimer dari coating harus melekat sempurna pada tekstil tekstil dan sebuah sebuah bilah bilah atau serupa aperture akan mengontrol mengontrol ketebalan dari polimer yang melekat. !ain yang dicoating dipanaskan sehingga polimer akan melekat "polimerisasi#. $ika ingin menerapkan lapisan coating yang tebal, maka diaplikasikan diaplikasikan lapisan coating secara berulang%ulang berulang%ulang,, serta daya lekat interlayer nya harus tinggi. &ormulasi kimia dari coating, ketebalan coating, jumlah lapisan coating, sifat%sifat tekstil adalah faktor%faktor yang sangat penting. 'esin serta
1
metode penerapan formulasi coating harus serbaguna, meminimalkan ketegangan di kain yang dapat menyebabkan distorsi atau peregangan, dan menghilangkan masalah%masalah dalam rajutan kain seperti curling selvedges. 2.1 Forula!i dari Coa"ing &ormulasi dari coating cukup rumit, dan itu bisa mengandung berbagai bahan
kimia tergantung pada sifat polimer, penggunaan (at tambahan yang diperlukan untuk akhir tertentu, apakah coating harus berbusa sebelum diaplikasikan, dan jenis mesin coating yang akan digunakan. Coating mungkin ber)arna, bening atau buram, neon, photoluminescent atau retro%reflektif, tergantung kebutuhan pengguna.
2
Penting untuk menyadari bah)a formulasi coating terdiri beberapa (at aditif. *iantaranya adalah radiasi + dan stabilisator panas, antioksidan, fillers untuk meningkatkan sifat mekanis, economic filler , &- kimia, penguatan serat "mengubah plastik menjadi !omposit#, pigmen dan senya)a lain yang diperlukan.
#. $eni!%$eni! Me"ode Coa"ing da beberapa proses untuk aplikasi coating untuk bahan tekstil tergantung pada kebutuhan
produk akhir. Beberapa dari proses ini dijelaskan sebagai berikut 0 #.1 Dire&" Coa"ing 3
*irect Coating adalah proses coating yang paling sederhana. !adang%kadang disebut 1&loating knife2 di mana kain membentang datar membentuk permukaan yang seragam dan diangkut ke ba)ah stationary doctor blade. 3aat serat bergerak maju, maka akan tergores oleh 1pisau2 dan senya)a resin polimer tersebar merata di atas permukaan. !egunaan0 +mumnya digunakan untuk “woven fabric”, pakaian pelindung anti air, jok mobil, dan terpal, diproduksi dengan direct methtode. #.2 Foaed and Cru!hed Foa Coa"ing
'etode ini dapat digunakan untuk menerapkan polimer untuk kain tenunan dan kain rajutan dan juga untuk kain yang diproduksi dari benang putar yang tidak bisa diproses dengan metode direct coating . 4al ini dimungkinkan karena busa yang berstruktur seperti krim cukur, berada di atas dari lapisan. Crushed foam coating meningkatkan jumlah kain yang akan dicoating. 4al itu juga sangat mengurangi penetrasi resin ke dalam kain, yang memungkinkan hasil produksi kain yang lebih lembut daripada dengan direct coating . Teknik ini digunakan untuk pakaian, karpet, penutup dinding, tirai black out , tirai pelapis dan bahan filter. #.# Tran!'er Coa"ing
Prinsip transfer coating yang pertama adalah menyebarkan polimer dengan merilis kertas untuk membentuk sebuah film dan kemudian laminasi film ini ke kain. Proses ini dibagi dalam beberapa langkah seperti5 6 Coat resin "yang akan menjadi lapisan atas# untuk kertas transfer, dan menguapkan pelarut. 6 Coat pada lapisan kedua, yang akan menjadi dasar lapisan "dan sebenarnya adalah perekat yang menggabungkan lapisan atas dengan kain#. 6 7etakkan kain di atas lapisan, tekan bersamaan, uapkan pelarut dan crosslink dua lapisan bersama%sama. 6 7epaskan kain yang dicoatitng dari kertas.
4
Penggunaan utama dari jenis teknik transfer coating adalah kain transfer coated polyurethane serta baju pelindung tahan air. Produk lain dari polyurethane transfer coating termasuk jok, bagasi, alas kaki, sarung tangan, kasur tahan air, selimut beludru, !ain pada jok mobil kadang%kadang diolah dengan cara ini untuk mengunci isian dalamnya. #.( )o" Mel" E*"ru!ion Coa"ing 'etode ini digunakan untuk polimer termoplastik seperti polyurethane, poliolefin dan
PC, dengan memasukkan butiran material ke dalam nip antara rol panas bergerak. da dua desain umum yang digunakan, mesin 8immer, yang memiliki dua rol peleleh, dan mesin Bema yang memiliki tiga rol peleleh. 'etode ini dapat mengaplikasikan resin "dalam bentuk film# pada kain pada tingkat yang lebih cepat daripada melalui transfer coating atau direct coating. Proses ini digunakan pada pembuatan terpal.
#.+ Calender Coa"ing
Calenders terutama digunakan untuk memproduksi film yang tidak didukung PC dan karet dari campran adonan polimer. Calenders terdiri dari sejumlah besar rol, kadang%kadang lima atau lebih dalam berbagai konfigurasi, yang berputar untuk menghancurkan adonan dan menghaluskannya ke dalam film%film yang memiliki ketebalan seragam. !etebalan film ditentukan oleh pemisah celah pada rol, tapi biasanya ada batas untuk ketipisan film yang dapat dihasilkan oleh metode ini. 3emakin banyak rol, film yang diproduksi lebih akurat. Beberapa rol juga menghasilkan panas, dan materi ini dibuat menjadi lembaran secara terus menerus dan kemudian akan direkatkan dengan kain. #., -o"ar S&reen Coa"ing Teknik Rotary Screen yang mengaplikasikan senya)a ke kain yang didorong melalui
layar silinder, digunakan terutama pada pembuatan printing textile. 'etode Rotary Screen dapat digunakan untuk coating pada busa.
(. Teknologi Laina!i 7aminasi "atau penggabungan# kain terdiri dari dua atau lebih lapisan, salah satunya adalah kain tekstil, terikat erat bersama%sama dengan cara menambahkan perekat, atau dengan satu atau lebih lapisan komponen yang bersifat perekat. Pada tekstil
5
konvensional, teknis laminasinya biasanya terdiri dari satu atau lebih substrat tekstil yang digabungkan dengan menggunakan pra-pared polimer film atau membran dengan menggunakan perekat atau dengan menggunakan panas dan tekanan "9ambar :#.
Biasanya lapisan dalam kain yang dilaminasi terdiri dari bahan polimer5 namun di beberapa kain metali(ed tidak menggunakan deposisi kimia tetapi laminasi menggunakan perekat atau dengan menggunakan busur listrik. +. $eni!%$eni! Me"ode Laina!i da beberapa proses untuk aplikasi laminasi untuk bahan tekstil tergantung pada
kebutuhan produk akhir. Beberapa dari proses ini dijelaskan sebagai berikut 0 +.1 Flae Laina"ion pi laminasi dapat digunakan untuk melekatkan busa polyurethane ke bahan
tekstil. 3ebuah jaringan dari busa Polyurethane "P.+.# dari supply roller dile)atkan di atas api gas sekitar ;<= ⁰C dan dikombinasikan dengan bahan tekstil dari roller kedua di nip pertama dari sistem tiga%mangkuk. Bahan tekstil busa yang dilaminasi kemudian dile)atkan melalui nip kedua dan diakhiri di roller ketiga "9ambar >#.
6
7aminasi tiga%lapis bisa dilakukan dengan penambahan kompor kedua untuk mesin. !erugian utama adalah biaya modal yang tinggi dari peralatan% misalnya, peredam filter karbon yang diperlukan untuk membersihkan emisi gas. &lame lamination telah banyak digunakan untuk kain otomotif. +.2 Adhe!i/e Laina"ion%a0ueou! a!ed 7aminasi perekat dapat digunakan untuk laminasi dua kain dengan
menerapkan tekanan % perekat sensitif berbasis air dengan pisau%over%roll menyebar. tau, tekanan % perekat sensitif dapat menyebar pada release paper dan kemudian mentransfer lapisan dengan bahan tekstil, yang kemudian dapat dikombinasikan dengan kain kedua dengan memba)anya ke dalam kontak di ba)ah panas dan tekanan untuk menghilangkan air. $enis perekat yang digunakan adalah karet alam dan sintetis, stirena%butadiena resin "3B-s#, polivinil alkohol dan akrilik polimer "9ambar ?#.
7
+.# Adhe!i/e Laina"ion%!ol/en"%a!ed Perekat berbasis pelarut dapat digunakan untuk laminasi mikro%pori membran
pada kain tekstil untuk memberikan penghalang terhadap cairan "digunakan untuk seragam/baju rumah sakit dan alas kasur "perlak##. Pelarut berbasis polyurethane menghilang dengan adanya kelembaban, disemprotkan pada kain, dan membran terhenti terhadap permukaan perekat "9ambar <#. !emudian kedua bahan tersebut menyatu membentuk suatu ikatan. +.( )ea" Laina"ion 4eat 7amination menggunakan coating atau perekat hot-melt dalam bentuk
padat, atau slit film net dapat dilakukan pada permukaan drum pusat yang dipanaskan "@A=%:<= C# dimana bahan%bahannya bergabung °
sebagai
komposit dua%lapis di ba)ah selimut bertekanan tetap. mesin &latbed laminating juga dapat digunakan, tetapi metode ini tidak cocok untuk kain yang peka terhadap panas "9ambar #. 4eat laminating telah banyak digunakan untuk kain yang sensitif terhadap panas.
+.+ Fil Laina"ion 8
7aminasi film umumnya dikategorikan menjadi lima kategori0 6 3tandard thermal laminating films 6 7o)%temperature thermal laminating films 6 4eat%set "or heat%assisted# laminating films 6 Pressure%sensitive films 6 7iuid laminates
,. Kai"an Dengan Logi!"ik
Tujuan dari coating dan laminating adalah untuk menambah fungsi, daya tahan, serta nilai dari suatu produk,dalam hal ini adalah produk tekstil. Bisa melindungi terhadap air atau kelembaban, goresan, noda, api dan sinar +, mikroba ataupun perubahan bentuk. pabila nilai dalam produk tersebut tinggi, maka otomatis pelanggan juga akan puas dengan produk tersebut. *an akan terjadi kenaikan permintaan terhadap produsen. Produsen pun akan mendapat kenaikan keuntungan. Berbagai supplier seperti pemasok bahan%bahan kimia atau bahan%bahan tambahan produksi yang lain juga akan mendapat kenaikan keuntungan. *alam sisi lain, apabila produk memiliki ketahanan yang baik, maka produk tersebut tidak memerlukan banyak penanganan khusus sehingga menghemat cost dan kemungkinan besar akan selamat sampai ke end-customer .
9