RSUD “ Puri Husada “ Tembilahan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) KEPERAWATAN
PERITONITIS
1. Pengertian (Definisi)
Inflamasi peritoneum – lapisan membrane serosa rongga abdomen dan meliputi visera. Biasanya akibat dari infeksi bakteri, organism berasal dari penyakit saluran gastrointestinal, gastrointestinal, atau pada wanita, dari organ reproduktif internal.
. !asala" #eperawatan
1. . &. . *. . .
$yeri akut %ipertermi Potensial komplikasi ' sepsis #ekurangan volume airan +angguan pemenu"an kebutu"an nutrisi -nsietas /esiko tinggi ter0adi infeksi
&. Diagnosa #eperawatan
1.
$yeri akut ber"ubungan dengan agen edera biologis ' distensi 0aringan usus ole" inflamasi,
. &.
%ipe %ipert rter ermi mi ber" ber"ub ubun unga gan n deng dengan an
. *. . .
Pote Potens nsia iall komp kompli lika kasi si ' seps sepsis is ber" ber"ub ubun unga gan n deng dengan an perta"anan primer tidak tidak adekuat. #eku #ekura rang ngan an air airan an ber" ber"ub ubun unga gan n ke"i ke"ila lang ngan an yang yang berlebi"an melalui rute rute normal ' munta" +anggu +angguan an pemenu pemenu"an "an kebutu kebutu"an "an nutris nutrisii kurang kurang dari dari kebutu"an tubu" ber"ubungan dnegan -nsietas ber"ubungan dengan peruba"an status kese"atan, anaman kematian /esiko /esiko infeksi infeksi ber"ubung ber"ubungan an dengan dengan perta"ana perta"anan n primer primer tidak adekuat
. Intervensi #eperawatan 1.
□ Manajemen nyeri : □ akukan pengka0ian nyeri seara kompre"ensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor □ presipitasi 2bserv servas asii reaks eaksii nonv nonver erb bal dari ari keti ketid dakny aknyam aman anan an □ -0ark 0arkan an ten tentan tang tekni eknik k non non farmakologi farmakologi'' napas dalam, dalam, relaksasi relaksasi,, distraksi distraksi,, kompres kompres
1
"angat3 dingin □ #ontrol lingkungan yang dapat mempengaru"i nyeri seperti su"u ruangan, pena"ayaan dan kebisingan □ aporkan kepada DP4P 0ika tindakan tidak ber"asil dan respon obat □ pemberian anale!i" : □ gunakan obat analgetik untuk meng"ilangkan nyeri sesuai program dokter □ manajemen me#i$a!i ' □ fasilitasi penggunaan obat resep □ ka0i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan obat analgetik seara oral3I5 □ monitor vital sign sebelum dan sesuda" tindakan □ lakukan koreksi dosis sesuai respon pasien ter"adap nyeri) □ Manajemen !e#a!i ' □ !emberikan obat sedative sesuai DP4P □ Pantau respon pasien □ Berikan dukungan fisiologis selama tindakan diagnosti dan terapeutik
.
□ %e&er Trea'men' : □ !onitor su"u sesering mungkin □ !onitor I6 □ !onitor warna kulit □ !onitor tanda7tanda vital (8D, su"u, $adi, pernafasan) □ !onitor penurunan tingkat kesadaran □ !onitor intake dan output □ Berikan kompres pada lipatan pa"a dan aksila □ 8ingkatkan
intake airan dan nutrisi □ Kea!pa#aan iper'ermia malina ' □ Dapatkan riwayat "ipertermia maligna □ kematian
akibat anastesi, atau demam paska beda" pada individu dan keluarga □ Pantau tanda "ipertermia maligna (misalnya demam, takipnea, aritmia, peruba"an tekanan dara", berak pada kulit, kekakuan dan berkeringat banyak) □ akukan perawatan kegawatdaruratan sesuai protool □ 9ediakan peralatan kedaruratan di area operasi sesuai protool □ Re*la!i !** : □ Pantau su"u minimal setiap 0am, sesuai kebutu"an □ Pantau alat pantau su"u inti tubu" ontinue 0ika perlu □ Pantau warna kulit dan su"u □ Berikan obat
antipiretik 0ika perlu □ +unakan matras dingin dan mandi air "angat untuk mengatasi gangguan su"u tubu" 0ika perlu □ Manajemen 'erapi : □ Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam □ #olaborasi' berikan antipiretik, airan
intravena, monitor leukosit, %b dan %t &.
□ Pantau tanda dan ge0ala septikemia □ pantau peruba"an mental, malaise, kelema"an, normotermi atau "ipertermia dan anoreksia □ kolaborasi pemberian obat anti infeksi
.
□ Manejemen "airan+ele$'r,li' : □ !onitor 885 □ !onitor masukan airan3makanan □ !onitor status "idrasi □ :ba" posisi pasien trendelenburg atau tinggikan tungkai tungkai pasien bila "ipotensi, keuali dikontraindikasikan □ 8imbang berat badan setiap "ari □ Berikan airan intravena sesuai indikasi) □ peman'a*an ele$'r,li' ' □ Pantau warna, 0umla" dan frekuensi ke"ilangan airan □ 2bservasi k"ususnya ter"adap ke"ilangan airan yang tinggi elektrolit □ Pantau "asil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan airan □ Pasang kateter urine 0ika perlu □ 'erapi in'ra&ena ' □ Berikan terapi intravena sesuai program □ Berikan tranfusi dara" 0ika perlu sesuai indikasi □ manajemen n*'ri!i ' □ Dorong keluarga untuk membantu pasien makan □ akukan "ygiene oral sebelum dan setela" makan □ 8entukan 0umla" airan yang masuk dalam 0am □ "itung asupan yang diinginkan sepan0ang sift siang, sore dan malam *. □ Manajemen n*'ri!i ' □ #a0i 0enis makanan kesukaan pasien □ Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada asupan pasien □ 8imbang berat badan pasien seara teratur □ Berikan
informasi yang tepat tentang kebutu"an nutrisi dan bagaimana ara memenu"inya □ #olaborasi dengan a"li gi;i tentang 0umla" kalori dan 0enis ;at gi;i yang dibutu"kan □ Dukung anggota keluarga untuk &
membawa makanan kesukaan pasien dari ruma" □ Berikan perawatan oral sebelum dan sesuda" makan □ Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk menega" konstipasi □ Berikan pasien minuman dan kudapan bergi;i, tinggi protein dan tinggi kalori yang siap dikonsumsi □ %indari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin □ Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara waktu makan □ %indari prosedur invasif sebelum makan □ peman'a*an n*'ri!i ' □ !onitor adanya penurunan berat badan □ !onitor lingkungan selama makan □ !onitor kulit kering dan peruba"an pigmentasi □ !onitor turgor kulit □
!onitor kekeringan, rambut kusam, dan muda" pata" □ !onitor mual dan munta" □ !onitor kadar albumin, total protein, %b dan kadar %t □ !onitor kalori dan intake nutrisi □ $,lab,ra!i ' □ -wasi B:$, protein, albumin, glukosa□ 8amba"kan diet sesuai toleransi □ #olaborasi dengan a"li gi;i untuk menentukan 0umla" kalori dan nutrisi yang dibutu"kan □ Berikan larutan I5 sesuai indikasi . □ Pen*r*nan an!ie'a! ' □ Pantau respon fisik misalnya palpitasi, takikardia, gerakan berulang, gelisa" □ Berikan tindakan kenyamanan seperti mandi dengan air "angat □ gosokan punggung □ peruba"an posisi □ #oordinasikan waktu istira"at dan aktivitas saat senggang □ Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakit □ ibatkan pasien3orang terdekat dalam renana perawatan dan dorong partisipasi pada renana pengobatan □ -n0urkan pasien melakukan te"nik relaksasi misalnya nafas dalam, bimbingan ima0inasi, relaksasi □ #olaborasikan dalam pemberian obat untuk menurunkan ansietas, 0ika perlu □ 'e$ni$ menenan$an #iri ' □ Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan seara verbal pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas □
□ Pada saat ansietas berat, dampingi pasien □ biara dengan tenang dan berikan ketenangan serta rasa nyaman □ Dorong pasien untuk mengekspresikan kemara"an dan iritasi serta i;inkan pasien untuk menangis
1.
□ Peraa'an l*$a in!i!i ' □ Buka balutan □ !onitor karakteristik luka □ Bersi"kan dengan airan normal salin □ akukan perawatan luka dengan te"nik steril □ %indari luka tertekan □ 4elaskan □ pada keluarga tentang tanda7tanda infeksi Dokumentasikan lokasi, ukuran dan tampilan luka), □ $,n'r,l in-e$!i ' □ Bersi"kan lingkungan sekitar pasien □ +anti peralatan setela" dipakai pasien □ Isolasi pasien dari agen yang dapat menginfeksi □ Batasi pengun0ung □ -n0urkan untuk selalu menui tangan pada tim kese"atan dan pengun0ung yang kontak dengan pasien □ akukan tindakan invasif dengan te"nik asepti □ -0arkan keluarga te"nik penega"an infeksi □ 8ingkatkan intake nutrisi □ Berikan terapi antibioti, bila perlu □ perlin#*nan in-e$!i ' □ !onitor tanda dan ge0ala infeksi sistemik dan loal □ !onitor "itung granulosit, 6B= □ !onitor kerentanan ter"adap infeksi □ Perta"ankan teknik isolasi bila perlu □ 9aring pengun0ung ter"adap penyakit menular □ Berikan perawatan kulit pada area eritema □ Inspeksi kulit dan membram mukosa ter"adap kemera"an, panas, drainase □ Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai instruksi dokter □ manajemen n*'ri!i ' □ 8imbang berat badan pasien setiap "ari □ #a0i diet pasien yang ber"ubungan dengan nutrisi □ #olaborasi dengan a"li gi;i tentang 0umla" kalori dan 0enis makanan yang dibutu"kan pasien
. 2bservasi
1 & *
9kala nyeri 9u"u 8anda sepsis #eseimbangan airan 9tatus nutrisi 8ingkat ansietas
*
>. ?valuasi
@. Informasi A ?dukasi
1. Dis"arge Planning 11. $ase"at pulang3 Instruksi kontrol
1. Prognosis 1&. Penelaa" #ritis 1. Indikator 1*. #epustakaan
8anda7tanda infeksi 1. #lien tampak rileks . 9u"u dalam batas normal &. 8idak ada tanda sepsis . Intake dan output seimbang *. Intake nutrisi terpenu"i . -nsietas berkurang . 8idak ada tanda infeksi 1. Perawatan luka . !obilisasi berta"ap &. Perawatan di ruma" 1. Pulang biasa3bukan pulang kritis 1. !en0aga kebersi"an daera" operasi . 2bat diminum seara teratur &. #ontrol ke poliklinik beda" . #ondisi darurat yang meng"aruskan segera ke /9:D -dvitam ' bonam -d sanationam 'bonam -dfumgsionam ' bonam 1. 9PC Penyakit beda" Pulang sesuai dengan "ari rawat yang ditentukan
1.
.
9mel;ter A Bare (1), Buku -0ar #eperawatan !edikal Beda". Brunner A 9uddart, ?disi > 5olume , ?+=, 4akarta -"ern, 6ilkinson (11), Buku 9aku Diagnosis #eperawatan ?disi @, ?+=, 4akarta
RSUD “ Puri Husada “ Tembilahan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) KEPERAWATAN
.ENI/NA PROSTAT 0IPERPLASIA
1. Pengertian (Definisi)
. !asala" #eperawatan
&. Diagnosa #eperawatan
Pada banyak pasien dengan usia di atas * ta"un, kelen0ar prostatnya mengalami pembesaran, meman0ang ke atas ke dalam kandung kemi" dan menyumbat aliran urine dengan menutupi orifisium uretra.
a. b. . d. e.
+angguan eliminasi urine $yeri akut -nsietas /esiko tinggi ter0adi infeksi /esiko tinggi kekurangan airan
a. +angguan eliminasi urine ber"ubungan dengan retensi urine b. $yeri akut ber"ubungan dengan agen edera biologis ' distensi3 retensi kandug.
. -nsietas ber"ubungan dengan kek"awatiran dan kurang pengeta"uan tentang diagnosis, renana pengobatan, dan prognosis. d. /esiko tinggi ter0adi infeksi ber"ubungan dengan perta"anan primer tidak adekuat. e. /esiko kekurangan volume airan ber"ubungan dengan asupan airan yang tidak kuat sekunder akibat puasa, ke"ilangan volume airan seara aktif ' perdara"an f. $yeri akut ber"ubungan dengan terputusnya kontinuitas 0aringan3 insisi beda".
. Intervensi #eperawatan
12 □ Pela'ian $an#*n $emi ' □ a0arkan klien untuk mena"an urine □ meningkatkan kemampuan klien untuk menekan urinasi □ lati"an kegel □ manajemen elimina!i *rine ' □ pantau eliminasi urine □ kumpulkan spesimen urine untuk pemeriksaan □ a0arkan klien dan keluarga tanda dan ge0ala infeksi saluran kemi" □ instruksikan keluarga untuk menatat "aluaran urine □
pemasangan kateter 32 □ Manajemen nyeri : □ akukan pengka0ian nyeri seara kompre"ensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor □ presipitasi 2bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan □ -0arkan tentang teknik non farmakologi' napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres "angat3 dingin □ #ontrol lingkungan yang dapat mempengaru"i nyeri seperti su"u ruangan, pena"ayaan dan kebisingan □ aporkan kepada DP4P 0ika tindakan tidak ber"asil dan respon obat □ pemberian anale!i" : □ gunakan obat analgetik untuk meng"ilangkan nyeri sesuai program dokter □ manajemen me#i$a!i ' □ fasilitasi penggunaan obat resep □ ka0i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan obat analgetik seara oral3I5 □ monitor vital sign sebelum dan sesuda" tindakan □ lakukan koreksi dosis sesuai respon pasien ter"adap nyeri) □ Manajemen !e#a!i ' □ !emberikan obat sedative sesuai DP4P □ Pantau respon pasien □ Berikan dukungan fisiologis selama tindakan diagnosti dan terapeutik
42 □ Pen*r*nan an!ie'a! ' □ Pantau respon fisik misalnya palpitasi, takikardia, gerakan berulang, gelisa" □ Berikan tindakan kenyamanan seperti mandi dengan air "angat □ gosokan punggung □ peruba"an posisi □ #oordinasikan waktu istira"at dan aktivitas saat senggang □ Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakit □ ibatkan pasien3orang terdekat dalam renana perawatan dan dorong partisipasi pada renana pengobatan □ -n0urkan pasien melakukan te"nik relaksasi misalnya nafas dalam, bimbingan ima0inasi, relaksasi □ #olaborasikan dalam pemberian obat untuk menurunkan ansietas, 0ika perlu □ 'e$ni$ menenan$an #iri ' □ Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan
>
seara verbal pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas □
52 □ Peraa'an l*$a in!i!i ' □ Buka balutan □ !onitor karakteristik luka □ Bersi"kan dengan airan normal salin □ akukan perawatan luka dengan te"nik steril □ %indari luka tertekan □ 4elaskan □ pada keluarga tentang tanda7tanda infeksi Dokumentasikan lokasi, ukuran dan tampilan luka), □ $,n'r,l in-e$!i ' □ Bersi"kan lingkungan sekitar pasien □ +anti peralatan setela" dipakai pasien □ Isolasi pasien dari agen yang dapat menginfeksi □ Batasi pengun0ung □ -n0urkan untuk selalu menui tangan pada tim kese"atan dan pengun0ung yang kontak dengan pasien □ akukan tindakan invasif dengan te"nik asepti □ -0arkan keluarga te"nik penega"an infeksi □ 8ingkatkan intake nutrisi □ Berikan terapi antibioti, bila perlu □ perlin#*nan in-e$!i ' □ !onitor tanda dan ge0ala infeksi sistemik dan loal □ !onitor "itung granulosit, 6B= □ !onitor kerentanan ter"adap infeksi □ Perta"ankan teknik isolasi bila perlu □ 9aring pengun0ung ter"adap penyakit menular □ Berikan perawatan kulit pada area eritema □ Inspeksi kulit dan membram mukosa ter"adap kemera"an, panas, drainase □ Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai instruksi dokter □ manajemen n*'ri!i ' □ 8imbang berat badan pasien setiap "ari □ #a0i diet pasien yang ber"ubungan dengan nutrisi □ #olaborasi dengan a"li gi;i tentang 0umla" kalori dan 0enis makanan
@
yang dibutu"kan pasien
62 □ Manejemen "airan+ele$'r,li' : □ !onitor 885 □ !onitor masukan airan3makanan □ !onitor status "idrasi □ :ba" posisi pasien trendelenburg atau tinggikan tungkai tungkai pasien bila "ipotensi, keuali dikontraindikasikan □ 8imbang berat badan setiap "ari □ Berikan airan intravena sesuai indikasi) □ peman'a*an ele$'r,li' ' □ Pantau warna, 0umla" dan frekuensi ke"ilangan airan □ 2bservasi k"ususnya ter"adap ke"ilangan airan yang tinggi elektrolit □ Pantau "asil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan airan □ Pasang kateter urine 0ika perlu □ 'erapi in'ra&ena ' □ Berikan terapi intravena sesuai program □ Berikan tranfusi dara" 0ika perlu sesuai indikasi □ manajemen n*'ri!i ' □ Dorong keluarga untuk membantu pasien makan □ akukan "ygiene oral sebelum dan setela" makan □ 8entukan 0umla" airan yang masuk dalam 0am □ "itung asupan yang diinginkan sepan0ang sift siang, sore dan malam
72 2bservasi
. ?valuasi
. Informasi A ?dukasi
>. Dis"arge Planning
1. . &. . *.
2uput urine 9kala nyeri 8ingkat ansietas 8anda infeksi. #eseimbangan airan a. 2utput lanar b. #lien tampak rileks . -nsietas berkurang d. 8idak ada tanda7tanda infeksi. e. Intake dan 2utput seimbang
a. b. . d. a.
Perawatan luka Irigasi kandung kemi" !obilisasi berta"ap Perawatan di ruma" Pulang biasa3bukan pulang kritis
1
@. $ase"at pulang3 Instruksi kontrol
1. Prognosis
11. Penelaa" #ritis 1. Indikator 1&. #epustakaan
a. b. . d.
!en0aga kebersi"an daera" operasi 2bat diminum seara teratur #ontrol ke poliklinik beda" #ondisi darurat yang meng"aruskan segera ke /9:D -dvitam ' bonam -d sanationam 'bonam -dfumgsionam ' bonam a. 9PC Penyakit beda" Pulang sesuai dengan "ari rawat yang ditentukan a. 9mel;ter A Bare (1), Buku -0ar #eperawatan !edikal Beda". Brunner A 9uddart, ?disi > 5olume , ?+=, 4akarta b. -"ern, 6ilkinson (11), Buku 9aku Diagnosis #eperawatan ?disi @, ?+=, 4akarta
11