A slurry photocatalytic reactor assessed for the degradation of ciprofloxacin CFX . The effect of operating parameters like initial ciprofloxacin concentration, catalyst dosage and pH on ciprofloxacin degradation was analysed in this study. Batch stu
Ciprofloxacin a. Farmakodinamik Ciprofloxacin merupakan obat antibiotic golongan fluorokuinolon. Cara kerja antibiotik golongan ini adalah dengan menghambat sintesis DNA bakteri melalui penghambatan topoisomerase II (DNA Girase) dan topoisomerase IV bakteri. Inhibisi dari DNA girase akan mencegah relaksasi DNA supercoiled positif yang diperlukan untuk transkripsi dan replikasi normal, sedangkan inhibisi tropoisomerasi IV akan mengganggu pemisahan kromosom DNA pascareplikasi ke dalam masing masing sel anak selama pembelahan sel. Fluorokuinolon memiliki aktivitas yang sangat baik terhadap bakteri aerob gram negative, dan tidak begitu baik untuk bakteri gram positif. b. Farmakokinetik Pada pemberian oral, fluorokuinolon diserap secara baik (bioavailabilitasnya 80-95%) dan terdistribusi secara luas dalam cairan tubuh serta jaringan. Waktu paruh untuk ciprofloxacin sendiri adalah 3 – 5 jam dengan kadar puncak serum adalah 2,4µg/ml. kadar serum pada pemberian oral sama dengan kadar serum pada pemberian intravena, namun pada pemberian oral, penyerapannya dapat terganggu dengan pemberian antasida. Obat ini dimetabolisme di hati dan dieliminasi melalui ginjal baik melalui sekresi tubulus ataupun filtrasi glomerulus da dikeluarkan melalui urine (30 – 50%) 50%) dan feces (15 – 43%). 43%). penggunaannya harus diperhatikan pada pasien dengan gangguan ginjal. c. Efek Samping Efek yang paling sering muncul adalah mual, muntah, dan diare. Selain itu, obat golongan fluorokuinolon juga dapat melukai kartilago yang sedang bertumbuh sehingga penggunaannya tidak dianjurkan pada pasien dibawah 18 tahun karena dapat menimbulkan artropati. Penggunaan obat ini juga harus dihindari pada kehamilan. Pada pasien geriartri, obat ini buakn merupakan pilihan pertama, karena dapat menyebabkan tendinitis dan tendon robek yang dimana resikonya makin meningkat sejalan dengan usia (>60 tahun). Hypoglycemia juga dapat terjadi sehingga penggunannya harus disertai dengan control gula darah. d. Interaksi Asam Mefenamat : pada penggunaan dengan asam mefenamat dapat meningkatkan resiko stimulasi CNS dan kejang pada dosis fluorokuinolon yang tinggi. Diazepam : pada penggunaan dengan diazepam, ciprofloxacin akan meningkatkan level dari diazepam dengan cara menurunkan metabolismenya. e. Sediaan Sediaan yang tersedia antar lain : Oral : tablet 100, 250, 500, 750 mg. tablet lepas lambat 500 mg. suspense 50, 100 mg/ml Parenteral : 10 mg/ml untuk infus IV -