INTERNAL AUDIT MAKALAH RESUME CHAPTER 25 KELOMPOK 4
1. 2. 3. 4. !. $. 7. 8. (. 10. 11. 12. 13. 13. 14. 14.
Haryati Romadhoni Silvia Setyaningtyas Rizki Rahmawati Nilna azilah "wi Ratih #ega %risanti "wi & %rista 'idita Rini Rr. Sinta %dinda )*tri "evi Novitasari )ratiwi +irda , Rosi Rosid da N*rhar rhard diani iani %manda Riz-a % ris rista tan nti /arin arinaa )*tr )*trii "iah "iah &nd &ndra ahy ahyan anii
041013241 041113007 041113018 041113028 041113031 041113083 0411131(2 0411131(3 041113200 041113227 041 041113247 247 041113248 041 0411133!1 3!1 041 041113772 772
FAKULT FAKULTAS AS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014 CHAPTER 25 FRAUD DETECTION AND PREVENTION
,erkad rkadan ang g *ga *ga aktiv aktivita itass yang erl erl* * die diert rtan anya yaka kan n ahk ahkan an aki akiat at adan adany ya ke-*rangan. %ktivitas ke-*rangan daat teradi ada sel*r*h level di dalam er*sahaan ada ertengahan 2002 ketika S5 erlak* o66i-er di dalam kororasi m*n-*l seagai
enga-a* *tama yang menyeakan anyaknya ke-*rangan. ekerasama dengan + daat melak*kan ke-*rangan dengan memani*lasi laa *nt*k meningkatkan ke*nt*ngan yang dilaorkan dan komensasi on*s. Seorang manaer tingkat menengah ata* ahkan karyawan tingkat sta6*n daat melak*kan tindakan ke-*rangan *nt*k ke*nt*ngan riadi ata**n 6r*stasi kera. %*ditor internal yang e6ekti6 erl* *nt*k mengenali otensi ke-*rangan di dalam raktekraktek isnis seagai agian dari a*dit dan kem*dian har*s memerikan rekomendasi engendalian dan rosed*r *nt*k mematasi eningkatan aktivitas ke-*rangan. 9a ini akan meng*raikan pedoman yang erisi kondisi *m*m yang akan di*mai a*dit
internal ketika menghadai
ke-*rangan yang
otensial
setelah
it*
akan
mendisk*sikan langkahlangkah *nt*k mengidenti6ikasi meng*i dan roses ke-*rangan it*.
25.1. Unde!"#nd$n% #nd Re&'%n$($n% F#)d
/e-*rangan adalah salah sat* istilah yang sering dig*nakan anyak orang meski*n mereka tidak seen*hnya memahami aa yang dii-arakan. :angkah ertama yang enting agi a*ditor internal disini adalah memahami de6inisi yang ses*ai dengan di-tionary dan h*k*m mengenai aakah ke-*rangan it*. /etika ke-*rangan ditem*kan di dalam er*sahaan a*dit internal sering kali menadi s*mer ertama yang dianggil *nt*k melak*kan investigasi dalam menent*kan esarnya ke-*rangan yang dilaorkan. "alam sit*asi lain a*ditor internal menem*kan ke-*rangan selama s-hed*le a*dit dan kem*dian menginvestigasi dan melaorkan hal terse*t keada kons*lat er*sahaan ata* otoritas h*k*m lainnya. 9a ini *ga mendisk*sikan inisiatid &&% *nt*k mereview ke-*rangan dalam a*dit internal seerti halnya rosed*r *nt*k mendeteksi dan men-egah ke-*rangan system kom*ter. "*l*nya ke-*rangan ada dil*ar tangg*ng awa a*ditor nam*n saat ini mereka memiliki tangg*ng awa yang meningkat *nt*k mendeteksi ke-*rangan dalam review aktivitas yang dilk*kannya dengan memerikan rekomendasi engendalian yang teat *nt*k ertahanan atas adanya ke-*rangan dimasa yang akan datang.
25.2. Red F*#%!+ F#)d De"e&"$'n S$%n! ,' In"en#* A)d$"'!
%*ditor dan manaemen har*s melihat indi-ator aktivitas ke-*angan yang m*ngkin leih dalam lagi. leh karena it* mereka erl* *nt*k melihat yang dinamakan dengan red 6lag. 9eeraa tie sinyal red 6lag yang daat men*n*kkan aktivitas ke-*rangan ke*angan yang otensial antara lain yait* ; •
/*rangnya keiakan er*sahaan dan standard rosed*r oerasi yang tert*lis
•
9erdasarkan interview dengan eragai level k*rangnya keat*han dengan keiakan engendalian internal organisasi
•
/elemahan keiakan engendalian internal ter*tma dalam emagian t*gas
•
erasi yang tidak terat*r di eragai idang seerti emelian enerimaan g*dang ata* kantor regional.
•
,ransaksi yang tidak ter-atat ata* -atatan yang hilang
•
Salinan ata* *kti er*ahan dok*men
•
,*lisan tangan yang di6otokoi ata* diertanyakan ada dok*men.
•
atatan en*alan dengan void ata* kredit yang erleihan
•
Saldo ank tidak direkonsiliasi dengan dasar wakt* ata* terdaat stale item di dalam rekonsiliasi ank
•
Saldo *k* esar emant* yang dil*ar kondisi se-ara ter*s mener*s
•
H**ngan laoran ke*angan yang tidak iasa
•
)eredaan antara erhit*ngan 6isik inventory dan en-atatan eret*al yang tidak dielaskan se-ara erkelan*tan.
•
ek dit*lis *nt*k kas dengan *mlah yang esar
•
,*lisan tangan -ek dalam lingk*ngan k*m*ter
•
,rans6er dana yang erkelan*tan ata* tidak iasa anatar rekening ank er*sahaan
•
,rans6er dana ke ank l*ar negeri
•
,ransaksi yang tidak konsisten dengan isnis entitas
•
)rosed*r enyaringan karyawan ar* yang *r*k termas*k tidak adanya latar elakang ata* re6erensi
•
/eengganan manaemen *nt*k melaorkan kesalahan -riminal
•
,rans6er aset ersonal yang tidak iasa
•
66i-er ata* karyawan dengan gaya hid* yang leih dari kemam*annya
•
'akt* li*ran yang tidak dig*nakan
•
,ransaksi related arty yang sering dan tidak iasa
•
/aryawan yang memiliki h**ngan erat dengan emasok
•
/aryawan yang memiliki h**ngan erat sat* sama lain di daerah dimana emisahan t*gas yang dielakkan
•
)enyalahg*naan ak*n ean seerti manaer yang tidak mengik*ti erat*ran yang telah di*at
•
%sset isnis yang menghilang tana enelasan.
Nam*n a*ditor internal sering kali gagal mendeteksi ke-*rangan *nt*k alasan erik*t ;
/eengganan *nt*k men-ari ke-*rangan.
,erlal* anyak keer-ayaan keada a*ditee.
)enekanan yang tidak -*k* ada is* ke-*rangan yang otensial dalam a*dit 6inding yang sering men*n*k keada red 6lag.
)erhatian akan ke-*rangn menerima d*k*ngan yang tidak teat dari manaemen.
%*ditor terkadang gagal er6ok*s ada area dengan resiko tinggi. /e-*rangan daat erarti anyak nam*n disini leih mengarah ke tindakan -riminal.
/eanyakan
emahamannya
erdasarkan
*ndang*ndang
6ederal
ke-*rangan se-ara *m*m yang er*nyi ; < Barangsiapa, dengan cara apapum di dalam yuridiksi setiap departemen atau agensi US, secara sadar dan sengaja memalsukan, menyembunyikan, atau menutupi dengan trik, skema atau peralatan, atau membuat segala kesalahan, fiktif, atau kecurangan dalam menulis atau dokumentasi pernyataan atau entry yang mengandung kesalahan, fiktif, atau kecurangan, harus didenda tidak lebih sari.... atau dipenjara tidak lebih dari.... atau keduanya”. %*ditor mem*t*hkan emahaman mengenai mengaa orangorang melak*kan ke-*rangan. 9eeraa hal diawah ini mer*akan da6tar eeraa tie alasan *nt*k melak*kan ke-*rangan yang antara lain yait* ;
•
Seorang karyawan memiliki ke*t*han *ang yang mendesak.
•
+r*stasi ekeraan sehingga karyawan erikiran ahwa er*sahaan mereka tidak ed*li ada mereka dan mereka merasa eas *nt*k melak*kan tindakan yang tidak enar.
•
Sem*a orang memiliki sika terse*t salam sit*asi ini sangat *m*m dalam lingk*ngan ertia small retail dimana karyawan erikir orang lain yang men-*ri.
•
,antangan *nt*k mengalahkan system yang kem*ngkinan terdaat ha-ker dalam lingk*ngan system terotomatisnya.
•
/elemahan engendalian internal mem*at ke-*rangan menadi m*dah hal ini mer*akan memotivasi dasar anyaknya eni*an karena dengan lemahnya engendalian mem*at ke-*rangan tidak akan terdeteksi.
•
Rendahnya kem*ngkinan terdeteksi.
•
Rendahnya kem*ngkinan *nt*k dit*nt*t
•
#anaemen *n-ak yang tidak terlal* erd*li
•
Rendahnya kesetiaan ata* rasa memiliki organisasi. Saat ini emilik oerasi isnis m*ngkin kontinen dan laisan isnisnya a*h sehingga tidak terlal* ed*li dalam erkemangan.
•
ksektasi anggaran ata* target ke*angan yang tidak mas*k akal.
•
/*rangnya komensasi ersaingan dan *r*knya kesematan romosi.
Hal terse*t diatas mer*akan sel*r*h alasan dimna engendalian internal ditematkan dan ke-*rangan dilak*kan hanya oleh sat* orang saa. "eteksi ke-*rangan akan leih s*lit dideteksi ketika terdaat kol*si diantara anyak orang. /etika eeraa orang melak*kan ke-*rangan ersamasaman akan selal* ada kem*ngkinan seseorang angkatnya akan di*t*skan. /e-*rangan yang meliatkan senior manaemen akan s*lit *nt*k terdeteksi sedangkan yang teradi di level er*sahaan yang leih rendah akan leih m*dah *nt*k terdeteksi dengan investigasi a*ditor internal yang teat.
25.- P)*$& A&&')n"$n%/! R'*e $n F#)d De"e&"$'n
,angg*ng awa a*ditor eksternal dalam mendeteksi ke-*rangan laoran ke*angan sedang erlangs*ng nam*n menghadai eragai is* ertentangan selama eeraa tah*n. S%S oertama %&)% No.1 eeraa tah*n yang lal* menyatakan ;
“Auditor tidak memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadahi ata adanya salah saji, baik disebabkan oleh error atau kecurangan yang tidak material dengan laporan keuangan yang dideteksi”. #eski*n selama eriode m*n-*lnya ke-*rangan ke*angan yang mengarah ada ,readway ommission Reort on +ra*d*lent +inan-ial Reorting ada tah*n 1(87 standard a*dit %&)% teta tidak menghar*skan a*ditor internal ertangg*ng awa atas deteksi ke-*rangan. /em*dian tangg*ng awa ini dinyatakan kemali dalam S%S No.82 yang erisi <%*ditor memiliki tangg*ng awa *nt*k meren-anakan dan melaksanakan a*dit *nt*k memeroleh keyakinan yang memadai mengenai aakah laoran ke*angan eas dari salah sai material aik diseakan oleh error ata* ke-*rangan.= 9erdasarkan S5 dan )%9 yang ar* ada desemer 2002 %&)% meneritkan S%S No (( mengenai tangg*ng awa a*ditor *nt*k mendeteksi ke-*rangan elaoran ke*angan. S%S N. (( ini mer*akan er*ahan *tama tangg*ng awa a*ditor eksternal dimana mereka har*s mengamil sika sketisme ro6esional >kerag*an? terhada kem*ngkinan adanya ke-*rangan. /arakteristik teradinya ke-*rangan yang tim*l dari enyalahg*naan asset dan
elaoran
ke*angan.
+a-tor
resiko
yang
terkait
dengan
ersonal
daat
men-itakan
salah
sai
tekanan
agi
enyalahg*naan asset yait* ; 1? &nsenti6@,ekanan a? /ewaian
ke*angan
manaemen ata* karyawan yang memiliki akses ke kas ata* asset lain yang rentan terhada en-*rian ata* enyalahg*naan ? H**ngan yang mer*gikan antara er*sahaan dan karyawan dengan akses ke kas ata* asset lain yang rentan atas en*-*rian memotivasi karyawan terse*t *nt*k menyalahg*nakan asset. H**ngan terse*t seerti ;
#engetah*i ata* mengantisiasi )H/ karyawan dimasa dean
%-t*al ata* mengantisiasi er*ahan komensasi ata* imalan karyawan
)romosi komensasi ata* reward lain yang tidak konsisten dengan yang diharakan.
2? ort*nity >%danya /esematan? a? /arakteristik ata* keadaan tertent* yang daat meningkatkan kerentanan enyalahg*naan
asset.
/esematan
enyalahg*naan
asset
akan
meningkat ketika ;
9esarnya *mlah kas yang ada ditangan ata* yang diroses.
&nventory dengan *k*ran yang ke-il *mlah yang anyak ata* yang memiliki ermintaan esar.
%sset yang m*dah dikonversi
%sset teta dengan *k*ran yang ke-il erharga ata* yang k*rang arang diamati oleh emilik.
? )engendalian internal yang tidak memadai atas asset daat meningkatkan kerentanan enyalahg*naan asset. )enyalahg*naan asset ini meningkat ketika ;
,erdaat emisahan t*gas ata* emerikasaan indeenden yang tidak memadai
)engawasan manaemen yang tidak memadai atas tangg*ng awa karyawan terhada asset
)enyaringan karyawa yang memiliki akses ke asset yang k*rang memadai
)en-atatan yang tidak memadai terhada asset
System otorisasi dan erset**an transaksi yang k*rang memadai
/*rangnya rekonsiliasi asset yang lengka dan teat wakt*
/*rangnya dok*mentasi transaksi yang ses*ai dan teat wakt*.
/*rangnya li*ran *nt*k karyawan yang melaksanakan 6*ngsi engendalian k*n-i
)emahaman teknologi in6ormasi oleh manaemen yang tidak memadai yang mem*ngkinkan karyawan teknologi in6ormasi melak*kan enyalahg*naan
)engendalian akses ke en-atatan terotomatis yang k*rang memadai termas*k engendalian atas review events log system -om*ter.
)ada er*ahan S%S No.(( mengak*i ahwa manaemen sering kali dalam osisi mengesamingkan engendalian *nt*k melak*kan ke-*rangan laoran ke*angan.dalam standard terse*t menyatakan ahwa enekanan *tama a*ditor eksternal dalam mendeteksi ke-*rangan adalah rosed*r *nt*k melaksanakan eriktan a*dit. Ant*k memeankan standard a*dit deteksi ke-*rangan agi anggotanya %&)% memerikan langkahlangkah yang k*at *nt*k memawa a*ditor eksternal dengan -eat kearah sit*asi yang mendorong adanya ke-*rangan aik dengan material endidikan ma**n st*di kas*s yang daat ditem*i di dalam we agenya.
25.4 IIA S"#nd#d! ,' De"e&"$n% #nd Ine!"$%#"$n% F#)d
%*ditor internal anyak menghadai ke-*rangan otensial dalam review yang telah diadwalkannya. #ereka leih anyak terliat dalam review transaksi yang leih rin-i dariada a*ditor eksternal dan selain it* mereka daat melihat dok*men ata* transaksi yang diertanyakan leih sering lagi. %aila manaemen merasa terdaat ke-*rangan yang otensial di dalam er*sahaan langkah ertama yang hamer sering dilak*kan adalah mengh**ngi a*ditor internal yang memiliki eeraa h**ngan dan kom*nikasi dengan deartemen hok*m er*sahaan. Standard ro6essional raktek a*dit internal oleh &&% menyatakan ahwa ke-*rangan men-ak* andangan se-ara *m*m. %*ditor internal har*s memikirkan hal yang teradi seagai kem*ngkinan kesalahan dan har*s melihat setia *kti atas aktivitas yang tidak teat ata* ilegal di dalam a*dit. #engak*i ahwa m*ngkin s*lit *nt*k mendeteksi ke-*rangan standard &&% 2004 1210.%2 yang direvisi menyatakan ahwa ;
:ingk*ngan organisasi mendorong kesadaran engendalian dan sasaran serta t**an realistis er*sahaan telah ditent*kan
♦
/eiakan tert*lis yang ada menelaskan aktivitas yang dilarang dan tindakan yang dierl*kan ketika elanggaran ditem*kan.
♦
/eiakan otoriasi yang teat
*nt*k transaksi telah diang*n dan
dikemangkan ♦
/eiakan raktek rosed*r laoran dan mekanisme lain dikemangkan *nt*k memonitor aktivitas dan menaga asset ter*tama ada area yang eresiko tinggi.
♦
S*mer
kom*nikasi
memerikan in6ormasi
yang
-*k*
dan
daat
dier-ayakeada manaemen ♦
Rekomendasi erl* di*at *nt*k ement*kan dan eningkatan engendalian iaya e6ekti6 *nt*k men-egah ke-*rangan.
25.5 F#)d Ine!"$%#"$'n! ,' In"en#* A)d$"'!
Selain memant* dalam memang*n dan mereview engendalian *nt*k men-egah dan mendeteksi ke-*ranga a*ditor internal seringkali terliat dalam investigasi ke-*rangan. /etika menghadai in6ormasi yang erotensi ke-*rangan langkah awal a*ditor internal adalah mengkons*ltasikan dengan enasehat er*sahaan. "alam setia review yang erh**ngan dengan ke-*rangan a*ditor har*s memiliki ,**an *tama yait* ; 1? #em*tikan
ker*gian.
Review
investigasi
a*dit
internal
har*s
meng*m*lkan material yang relevan seanyak yang dierl*kan *nt*k menent*kan *k*ran kesel*r*han dan r*ang lingk* ker*gian 2? #enetakan niat dan tangg*ng awa. :angkah yang erkaitan dengan siaa yang melak*kannya. Seisa m*ngkin a*ditor internal har*s er*saha *nt*k mengidenti6ikasi sel*r*h ihak yang ertangg*ng awa atas ker*gian terse*t dan aaila ada keadaan kh*s*s ata* ereda yang dikaitkan dengan aksi ke-*rangan. 3? #em*ktikan metode investigasi a*dit yang dig*nakan. ,im investigasi erl* *nt*k mem*ktikan ahwa kesim*lan ke-*rangan yang terkait erdasarkan rin-ian roses investigasi dari langkahke langkah.
25. In,'#"$'n Te&3n'*'% F#)d Peen"$'n P'&e!!e!
,eknologi &n6ormasi >,&? aa* teknologi yang erkaitan dengan ke-*rangan men-ak* eragai masalah dan kekhawatiran. /arena system dan roses ,& mend*k*ng anyak area dan melintasi anyak garis di dalam er*sahaan kita er6ikir ke-*rangan yang erkaitan dengan ,& teradi di eragai dimensi dari yang ke-il hingga aktivitas ke-*rangan yang signi6ikan yang antara lain ;
#asalah akses internet. )er*sahaan sering mem*at and*an dan engendalian *nt*k mematasi engg*naan internet nam*n we egit* mel*as yang s*lit *nt*k memishkan riadi dari engg*naan isnis. )erat*ran terse*t sering kali dilanggar oleh karyawan dan sering kali dilewati dengan mengg*nakan erangkat l*nak yang mem*ngkinkan mereka *nt*k erkeliling dalam system 6irewall.
)engg*naan ersonal s*merdaya ,& yang tidak teat. )er*sahaan har*s menetakan at*ran yang menyataan ahwa tidak oleh ada 6ile ata* rogram riadi di dalam work s*lied systems.
)engg*naan so6tware yang illegal. /aryawan kadangkadang men-oa *nt*k men-*ri @ download salinan so6tware er*sahaan ata* memasang erangkat so6tware sendiri ada s*mer daya kom*ter er*sahaan. "engan demikian mereka melanggar at*ran er*sahaan dan sering kali karyawan mereka mem*at er*sahaan melanggar eranian lisensi so6tware dan *ga mem*ngkinkan system er*sahaan terin6eksi vir*s.
/eamanan kom*ter dan ke-*rangan kon6idensial. /aryawan daat melanggar erlind*ngan assword dan mendaatkan akses yang tidak layak ke system kom*ter dan 6ile.
&n6ormasi en-*rian melal*i erangkat AS9. Saat ini erangkat enyimanan yang er*k*ran ke-il daat diasang ada system kom*ter dan dig*nakan *nt*k mendownload eeraa gigayte in6ormasi.
)en-*rian in6ormasi ata* ke-*rangan enyalahg*naan kom*ter. &ni adalah salah sat* hal yang tidak enar *nt*k mengakses system kom*ter dengan melanggar engendalian assword dan *nt*k melihat memodi6ikasi ata* menyalin data ata* 6iles dengan tidak teat yang daat menyeakan teradinya -om*ter -rime.
)enggelaan ata* trans6er dana elektronik tana otorisasi. #en-*ri *ang ata* s*mer daya lain melal*i transaksi yang tidak teat ata* tidak terotoriasi
mer*akan enyea yang masalah ke-*rangan system dan aringan ,& yang signi6ikan. Hal diatas mer*akan hal yang diangga ke-il *nt*k elanggaran ,&. Nam*n a*ditor tidak erl* mereview agian ini karena ada daerah yang memiliki resiko leih tinggi yang menghaiskan wakt* dan s*merdaya yang teratas.
25. F#)d De"e&"$'n #nd "3e In"en#* A)d$"'
%kiat adanya skandal ke*angan yang menim*lkan terent*knya S5 %&)% dan a*ditor eksternal memiliki t*gas *tama *nt*k mendeteksi leih aik aktivitas ke-*rangan dalam a*dit laoran ke*angan. %*ditor internal *ga erl* *nt*k leih anyak memertimangkan ke-*rangan dalam ekeraannya. Sese*ai dengan S%S No.(( a*ditor internal seringkali terliat dalam ekeraan investigasi ke-*rangan. %*ditor internal har*s memiliki emahaman 9/ mengenai red 6lag yang menindikasikan kem*ngkinan ke-*rangan sama halnya dengan rosed*r re view yang termas*k dalam investigasi ke-*rangan dalam sem*a a*dit internal.