KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang, penulis panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Critical Book Report Geometri Analitik ini. Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah Critical Book Report ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca.
Medan, 21 Agustus 2017
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................ .................................................................. ........................................ .................. i DAFTAR ISI ............................................ .................................................................. ............................................ ................................. ........... ii Bab 1 PENDAHULUAN ........................................... ................................................................. ..................................... ............... 1 1.1 Latar Belakang ........................................... ................................................................. ..................................... ............... 1 1.2 Tujuan ......................................... ............................................................... ............................................. .............................. ....... 1 Bab 2 PEMBAHASAN ........................................... ................................................................. ........................................ .................. 2 2.1 Buku yang Dikritisi ........................................... .................................................................. ............................. ...... 2 2.2 Penulisan Konsep/Defenisi ........................................... ............................................................. .................. 2 2.3 Kedalaman Penjelasan Konsep dan Defenisi ................................. ................................. 2 2.4 Kesamaan dan Perbedaan Kedua Kedua Buku .......................................... .......................................... 7 2.5 Kedalaman Penjelasan Torema/Prinsip/Dalil Torema/Prinsip/Dalil ............................... ............................... 12 2.6 Muatan Variasi Variasi Soal .......................................... ................................................................. ........................... .... 12 2.7 Kekurangan dan Kelebihan Buku ................................................. ................................................. 14 2.8 Buku yang yang Lebih Lebih Mudah Mudah Dipahami Dipahami ........................................... ............................................. .. 16 Bab 3 KESIMPULAN KESIMPULAN ............................................ .................................................................. ...................................... ................ 17 3.1 Kesimpulan ............................................................... ................................................................................... .................... 17 3.2 Saran ............................................................................................. 17 LAMPIRAN ............................................. ................................................................... ............................................ ............................... ......... 18
ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam matematika, irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan bidang. Ada tiga jenis kurva yang terbentuk dari irisan kerucut, yaitu parabola, hiperbola dan elips. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator manapun. Biasanya permasalahan mengenai elips yang banyak ditemui adalah dimana diberikan sejumlah data bagian elips dan akan diselesaikan untuk melengkapi informasi lain demi penyelesaian masalah. Data-data dan permasalahan yang akan diselesaikan berhubungan dengan bentuk umum persamaan elips. Ternyata bukan hanya untuk penyelesaian soal, elips juga dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan diberbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah penerapan elips untuk menentukan jarak dan aplikasi elips di bidang kesehatan. Mengingat hal itu, pembelajaran mengenai materi ini harus baik dan benar. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisa-analisa terhadap buku-buku yang dijadikan pegangan agar lebih mudah dipahami dan tidak ada kesalahan pemahan oleh si pembaca.
1.2 Tujuan
1
Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis buku-buku yang akan dijadikan pegangan serta meningkatkan sikap kritis mahasiswa
2
Mengetahui dan memahami konsep irisan kerucut berupa elips setelah melakukan Critical Book Report
3
Mampu menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan elips setalah melakukan Critical Book Report
1
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Buku yang Dikritisi
1) Buku I Judul Materi Pengarang
: Pengantar Geometri Analitik : Elips : - Dr. Yulita Molliq Rangkuti, M.Sc. - Ahmad Landong, S
2) Buku II Judul Materi Pengarang
: Calculus Second Edition : Ellipse : D. Dennis Berkey
3) Buku III Judul Materi Pengarang
: Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2 : Elips : Varberg, Purcell, dan Rigdon
2.2 Penulisan Konsep/Defenisi Defenisi Elips menurut:
Buku Pengantar Geometri Analitik
“Suatu elips adalah himpunan dari titik -titik pada bidang yang mempunyai jarak dari titik tetap pada bidang tersebut mempunyai jumlah yang konstan. Dua titik tetap tersebut adalah titik-titik fokus dari elips.”
Calculus Berkey
“an ellipse is the set of all points in the plane the sum of whose distances from two fixed points is a constant” “Sebuah ellips adalah himpunan semua titik-titik yang membentuk suatu bidang dengan jumlah jarak dari dua titik tetap adalah konstan”
Kalkulus Purcell
-Tidak dijelaskan secara tertulis-
2.3 Kedalaman Penjelasan Konsep 2.3.1
Kedalaman Penjelasan Defenisi
Berdasarkan sub judul 2.2 Penulisan Konsep/Defenisi , buku Pengantar Geometri Analitik sudah memberikan defenisi elips dengan sangat
2
jelas
dan
mudah
dipahami,
dengan
hanya
membacanya
kita
bisa
membayangkan bentuk elips tersebut atau tahap-tahap menggambarnya. Begitu pula dengan defenisi elips pada buku Calculus Berkey, sudah cukup jelas meski tidak sedetail defenisi di buku Pengantar Geometri Analitik. Berbeda dengan dengan buku Pengantar Geometri Analitik dan Calculus Berkey, buku Kalkulus Purcell bahkan tidak memaparkan definisi dari elips. Buku Kalkulus Purcell menganggap bahwa pembacanya sudah mengenal elips terlebih dahulu dan langsung saja menjelaskan bagaimana cara menggambar elips.
Defenisi Elips pada Buku Pengantar Geometri Analitik
Defenisi Elips pada Buku Calculus Burkey 2.3.2
Kedalaman Penjelasan Cara Menggambar Elips
1) Buku Pengantar Geometri Analitik Pada Buku Pengantar Geometri Analitik, cara menggambar elips dimulai dengan menentukan titik fokus F 1 dan F2 dengan panjang 2a > F1F2. Kemudian menentukan titik A dan B pada perpanjangan garis fokus sedemikian sehingga F2B = F1A dan AB = 2a. Lalu bayangkan kita mengikat benang pada kedua titik fokus, tarik benang dengan mata pensil dan buat kurva tertutup mengelilingi titik fokus. Kurva tersebut yang dikatakan elips. 2) Buku Calculus Burkey Berbeda dengan Buku Pengantar Geometri Analitik, buku Calculus Berkey menjelaskan cara menggambar elips dengan kegiatan kita sehari-hari. Apabila kita memukulkan dua buah paku dimana
3
kedua paku ini kita anggap sebagai titik fokus, lalu kita mengikatkan satu tali (longgar) pada keduanya. Jika sebuah pensil kita letakkan diantara paku, sejajar tali, kemudian menarik pencil tersebut kearah yang tegak lurus dengan tali sedemikian sehingga tali menjadi tegang. Lalu buat garis dengan pensil diluar titik fokus, bentuk yang terbentuk dari garis yang dapat dijangkau oleh pensil inilah yang disebut elips. 3) Buku Kalkulus Purcell Cara menggambar elips pada buku Pengantar Geometri Analitik dan Calculus Berkey hampir sama, tapi Buku Kalkulus Purcell berbeda. Buku kalkulus Purcell sama sekali tidak menjelaskan bagaimana cara menggambar elips, karena dari awal buku ini mengganggap bahwa pembacanya sudah mengenal dan mengetahui elips yang merupakan kurva irisan kerucut.
Cara Menggambar Elips pada Buku Pengantar Geometri Analitis
Cara Menggambar Elips pada Buku Calculus Berkey 4
Cara Menggambar Elips pada Buku Kalkulus Purcell
2.3.3
Kedalaman Penjelasan Persamaan Elips
Persamaan elips terbagai dua yaitu, persamaan elips dengan Pusat (0,0) dan persamaan elips dengan Pusat ( xo , yo ). 1) Pada Pusat (0,0) Ketiga buku baik itu buku Pengantar Geometri Analiti, Calculus Berkey, dan Kalkulus Purcell memiliki kedalaman yang sama dalam menjelaskan proses terbentuknya persamaan elips pada pusat (0,0). Namun ketiganya memiliki cara ataupun teknik berbeda dalam menjelaskan proses tersebut. Buku Pengantar Geometri Analitik menemukan persamaan elips pada pusat (0,0) berdasarkan contoh soal (kasus), artinya titik fokus, panjang mayor, dan minor sudah ditentukan nilainya dengan angka. Berbeda dengan buku Calculus Berkey dan Kalkulus Purcell yang menggunakan pemisalan (dengan huruf), hanya saja ada sedikit perbedaan di akhir proses penentuan persamaan. Buku Calculus Berkey menggunakan pemisalan sedangkan buku Kalkulus Purcell menggunakan penyederhanaan (dengan operasi bagi).
5
2) Pada Pusat ( xo , yo ) Untuk persamaan elips yang berpusat di ( xo , yo ), buku Pengantar Geometri Analitik memberikan penjelasan yang cukup mendalam dan cukup jelas dan agak berbeda dengan persamaan pada pusat (0,0), jika yang awalnya menetapkan angka sebagai proses, untuk yang persamaan pada pusat ( xo , y o ) buku Pengantar Geometri Analitik menggunakan pemisalan. Pada buku Calculus Berkey, proses untuk menemuka persamaan yang berpusat di ( xo , yo ) sangat singkat dan lebih menitik beratkan penjelasan melalui gambar. Sedangkan pada buku Kalkulus Purcell tidak dijelaskan sama sekali mengenai persamaan lingkaran pada pusat ( xo , yo ).
2.3.4
Kedalaman Penjelasan Sumbu Mayor dan Sumbu Minor
Buku Pengantar Geometri Analitik menjelaskan sumbu mayor dan minor melalui defenisi deskriptif. Penjelasan ini kurang mendalam
dan
sulit
dimengerti,
terutama
bagi
yang
silit
membayangkan suatuElips kurva. Selain defenisi, buku Analitik Pengantar Cara Menggambar pada Bukudengan Pengantar Geometri Geometri Analitik juga lebih memberi pemahan mengenai sumbu mayor dan sumbu minor melaui contoh soal. Berbeda dengan buku Pengantar Teori Analitik, buku Calculus Berkey menjelaskan sumbu mayor dan sumbu minor menggunakan gambar elips. Penjelasan pada buku Calculus Berkey cukup baik dan dalam, ditambah lagi gambar yang ditampilkan ada 2 jenis yaitu sumbu mayor pada posisi vertikal dan horizontal. Sedangkan buku Kalkulus Purcell menjelaskan bahwa sumbu mayor adalah sumbu yang mengandung dua puncak dan dua fokus, serta sumbu yang tegak lurus terhadapnya adalah sumbu minor.
2.3.5
Kedalaman Penjelasan Persamaan Garis Singgung Elips
Persamaan garis singgung elips terdiri dari 2 persamaan, yaitu : 1) Persamaan Garis Singgung Elips jika Gradien Diketahui dan Titik Pusat (0,0)
6
Penjelasan mengenai persamaan garis singgung dengan gradien diketahui dan titik pusat (0,0) sudah sangat cukup jelas dibahas di dalam buku Pengantar Geometri analitik, penjelasan tersebut dikembangkan dari persamaan umum elips pada pusat (0,0)
yaitu
+ =
1
. Pada buku Calculus Berkey,
pembahasan persamaan garis singgung pada titik ini sangat singkat sekali, hanya ditunjukkan dengan satu gambar. Sedangkan
buku
Kalkulus
Purcell
tidak
mencantumkan
persamaan garis singgung sama sekali. 2) Persamaan Garis Singgung Elips jika Gradien Diketahui dan Titik Pusat ( xo , yo) Untuk penjelasan persamaan garis singgung dengan pusat ( xo , yo) pada buku Pengantar Geometri Analitik tidak begitu dalam lagi, hanya menambahkan ( xo , yo) dari persamaan garis singgung dengan titik pusat (0,0). Buku Calculus Berkey dan Kalkulus Purcell membahas persamaan garis singgung dengan pusat ( xo , yo).
2.4 Kesamaan dan Perbedaan Buku 2.4.1
Kesamaan Buku
1) Pengertian elips baik itu dari buku Pengantar Geometri analitik maupun Calculus Berkey, memiliki makna yang sama meski pendefenisiannya dengan kalimat yang berbeda yaitu “kumpulan dari titik-titik dimana jumlah dua titik tetap pada bidang itu adalah konstan”. Meskipun Kalkulus Purcell tidak menyebutkan defenisi dari elips secara gamblang, namun dari pengantar materi pembaca dapat menangkap makna tersirat pengertian elips tersebut. 2) Ketiga buku memaparkan cara menggambar elips. 3) Persamaan umum dari elips pada pusat (0,0) untuk ketiga buku adalah sama, yaitu
+ =
7
1
Persamaan Umum Elips pada Buku Pengantar Geometri Analitik
Persamaan Umum Elips pada Buku Calculus Berkey
Persamaan Umum Elips pada Buku Kalkulus Purcell 4) Buku Pengantar Geometri Analitik dan Buku Calculus Berkey memiliki cara yang hampir mirip dalam menjelaskan cara menggambar elips. 5) Ketiga buku menjelaskan mengenai garis mayor dan minor, serta menampilkan gambar yang menunjukkan mayor dan minor secara langsung. 6) Buku Pengantar Geometri Analitik dan Buku Calculus Berkey menyebutkan dan memaparka proses persamaan umum elips yang berpusat di ( xo , yo), tetapi tidak dengan buku Kalkulus Purcell.
2.4.2
Perbedaan Buku
1) Perbedaan yang pertama kali ditemukan pada ketiga buku adalah cara yang berbeda yang digunakan masing-masing buku dalam menjelaskan cara menggambar elips. Buku Pengantar Geometri Analitik mengawali cara menggambar dengan menentukan titik fokus, buku Calculus Berkey mengaitkan cara menggambar elips dengan kehidupan sehari-hari, sedangkan buku Kalkulus Purcell menganggap pembacanya telah mengenal elips sehingga buku
8
tersebut hanya menyebutkan bagian-bagian dari elips seperti sumbu fokus F(c,0), direktris x = k , dan puncak dari elips A’(-a,0) dan A(a,0), dan lain-lain. 2) Dalam menjelaskan persamaan umum pada pusat (0,0), ketiga buku ini juga memiliki cara yang berbeda. -
Buku Pengantar Geometri Analitik, menjelaskan persamaan tersebut dengan memasukkan angka secara langsung, dengan kata lain buku ini menemukan formula langsung dengan cara menyelesaikan soal.
-
Buku Calculus Berkey, menjelaskan persamaan elips dengan menggunakan pemisalan
pemisalan-pemisalan
tersebut
dimasukkan
huruf.
Pemisalan-
kepersamaan
mencari
panjang garis, diproses hingga ke bagian yang paling sederhana sebagai persamaan umum elips pada pusat (0,0). -
Buku Kalkulus Purcell, penjelasan buku ini hampir sama dengan buku Calculus Berkey, hanya saja di bagian penyederhanaannya yang berbeda, jika Calculus Berkey menggunakan pemisalan
= √ 2 2
untuk persamaan
(2 2 ) 2 + 2 2 = 2 (2 2 ) , tetapi Kalkulus Purcell menggunakan penyederhanaan di akhir persamaannya, yaitu persamaan
(1 2 ) 2 + 2 = 2 (1 2 )
dibagi
oleh
2(1 2 ) .
Proses Menemukan Persamaan Umum pada Titik (0,0) dalam Buku 9 Pengantar Geometri Analitik
Proses Menemukan Persamaan Umum pada Titik (0,0) dalam Buku Calculus Berkey
Proses Menemukan Persamaan Umum pada Titik (0,0) dalam Buku Kalkulus Purcell 3) Kalkulus Purcell menyebutkan bahwa “Lingkaran merupakan kasus khusus dari elips”, dengankan buku Pengantar Geometri Analitik dan Calculus Berkey tidak menyebutkan hal tersebut. 4) Untuk persamaan umum elips pada pusat ( xo , yo). Cara buku Pengantar Geometri Analitik mencari persamaan ini sama dengan persamaan elips pada pusat (0,0), dengan mengambil sembarang titik pada elips, misalkan T ( x1 , y1), dan titik T ( xo , yo) sebagai
10
pusat, lalu memasukkannya ke persamaan panjang sedemikian
(− ) (−) + sehingga diperoleh persamaan Sedangkan
persamaan
umum
pada
= 1 .
Calculus
Berkey
menggunakan titik (h , k ) , sehingga persamaan yang diperolah
(−ℎ) (−) + adalah
= 1 .
Sementara Kalkulus Purcell tidak menjelaskan persamaan elips pada pusat ( xo , yo). 5) Untuk pembahasan garis minor dan mayor pada buku Pengantar Geometrsi Analitis memiliki sub judul tersendiri, sedangkan pada Calculus Berkey dan Kalkulus Purcell penjelasan garis mayor dan garis minor dijelaskan saat menjelaskan cara menggambar elips.
Sub Judul Tersendiri Sumbu Mayor dan Minor pada Buku Pengantar Geometri Analitik 6) Buku Pengantar Geometri Analitis memiliki sub judul tersendiri mengenai garis singgung elips dengan gradien diketahui dan pada pusat (0,0) atau pada pusat ( xo , yo). Sedangkan pada Calculus Berkey dan Kalkulus Purcell, persamaan garis singgung tidak memiliki sub judul tersendiri, melainkan dijelaskan seiring dengan penjelasan persamaan umum elips. 7) Purcell dalam bukunya membahas sifat-sifat optis pada cermin yang berbentuk elips, sementara Pengantar Geometri Analitis dan Calculus Berkey tidak membahas materi ini.
Sifat-sifat Optis Cermin Elips pada Buku Kalkulus Purcell 11
8) Buku Kalkulus Purcell terlebih dahulu membahas Irisan kerucut kemudian dilanjutkan dengan elips, sedangkan pada buku Pengantar Geometris Analitis dan Calculus Berkey, elips dibahas terlebih dahulu kemudian materi irisan kerucut.
2.5 Kedalaman Penjelasan Teorema/Prinsip/Dalil
Di dalam ketiga buku tidak ditemukan Teorema/Prinsip/Dalil lain selain formula umum yang ditemukan. Ini artinya pembaca harus melakukan analisis sendiri, ataupun percobaan-percobaan agar menemukan teorema-teorema diluar
dari
formula,
yang
dapat
membantu
pengguna
buku
dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan elips.
2.6 Muatan Variasi Soal
1) Buku Pendekatan Geometri Analitis Muatan Variasi Soal sudah sangat baik, setiap sub-sub materi seperti persamaan elips pada pusat (0,0) dan pusat ( xo , yo), persamaan garis singgung diketahui atau tidaknya gradien, pusat (0,0) atau ( xo , yo), dan lain-lain memiliki soal-soal latihan setelah penjelasannya.
Contoh Soal pada Buku Pengantar Geometri Analitik 2) Buku Calculus Berkey Muatan soal juga sudah cukup bervariasi dan sangat banyak. Tingkat analisis soal juga sudah cukup tinggi.
12
Latihan Soal pada Buku Calculus Berkey 3) Buku Kalkulus Purcell Soal-soal pada buku ini dilampirkan pada akhir materi, jenis-jenis dan varisasi soal sangat beragam dan membutuhkan analisis yang tinggi dalam menyelesaikannya.
Latihan Soal pada Buku Kalkulus Purcell 13
2.7 Kekurangan dan Kelebihan Buku 1) Pengantar Geometri Analitik Kekurangan
-
Penjelasan cara menggambar elips pada buku Pengantar Geometri Analitik ini terlalu singkat, sehingga pembaca sulit untuk memahaminya.
-
Terlalu banyak huruf dan angka yang hilang serta kesalahan pengetikan.
-
Ada soal-soal yang tidak ditemukan penyelesainnya, dengan kata lain terdapat beberapa soal yang salah.
-
Dalam mencari persamaan elips pada pusat (0,0) buku Pengantar Geometri Analitik langsung menggunakan angka, padahal seharusnya untuk mencari sebuah formula atau persamaan harus menggunakan pemisalahn (huruf).
-
Tidak paparkan dan dijelaskan cara mencari persamaan garis singgung menggunakan sudut (secara trigonometri).
-
Tingkat analisis soal-soal latihan yang ada pada buku ini kurang dalam. Kelebihan
Dibandingkan dua buku lainnya, buku ini menempati posisi pertama untuk kategori mudah dipahami, selain karena bahasanya yang tidak berbelit-belit dan tidak sulit dipahami, buku ini juga membagi materi kepada sub-sub materi sehingga lebih sempit dan jelas.
2) Calculus Berkey Kekurangan
-
Buku ini akan sangat sulit dipahami bagi pembaca yang tidak menguasai bahasa inggris (Buku Calculus Berkey merupakan text book).
-
Penjelasan materi tidak terstruktur
-
Penjelasan materi elips pada buku ini cukup sulit dipahami karena tidak dikelompok-kelompokkan menjadi sub-sub judul.
-
Persamaan garis singgung yang dijelaskan hanya persamaan garis singgung pada pusat (0,0).
14
Kelebihan
-
Dalam
mendefenisikan
dan
cara
menggambar
elips,
buku
ini
menggunakan kegiatan sehari-hari. -
Setiap penjelasan pada buku Calculus Berkey dilengkapi dengan grafik dan kurva elips, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami materi. Selain itu gambar grafik dan kurva yang dipaparkan cukup baik dan hampir tidak ada kesalahan.
-
Soal latihan sangat banyak dan bervariasi, sehingga pembaca dapat melatih kemampuannya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang menyangkut elips.
3) Kalkulus Purcell Kekurangan
-
Bagi pembaca yang belum mempelajari irisan kerucut akan kesulitan memahami materi elips pada buku ini, karena buku ini tidak lagi memaparkan defenisi dan cara menggambar elips secara gambar.
-
Bahasa yang digunakan sangat ilmiah, dan sulit dipahami bagi pembaca yang memiliki sedikit kosa kata.
-
Grafik pada buku ini sangat sulit dipahami.
-
Elips tidak dibahas secara mendetail, ada bebrapa sub materi yang tidak dibahas contohnya garis singgung pada pusat ( xo , yo).
-
Kalkulus Purcell tidak menjelaskan bahwa sumbu terpanjang adalah sumbu mayor sedangkan yang pendek adalah sumbu minor.
-
Pembahasan materi elips bersamaan dengan hiperbola, mengakibatkan penjelasan mengenai elips campur aduk. Kelebihan
-
Pengaturan pengetikan baik itu huruf dan gambar sangat baik dan enak dibaca.
-
Variasi dan jumlah soal sangat banyak dan tingkat kesulitannya tinggi.
-
Kalkulus membahas sifat-sifat optis irisan kerucut, dimana penjelasan mengenai elips sebagai cermin dijelaskan dalam buku ini.
15
2.8 Buku yang Lebih Mudah Dipahami
Menurut kritikan, buku yang paling mudah dipahami adalah buku Pengantar
Geometri
Analitik,
hanya
saja
banyak
kesalahan
dalam
pengetikannya. Namun ketiga buku ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
16
BAB 3 KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pembahasan materi elips di dalam buku Pengantar Geometri Analitik, Calculus Berkey, dan Kalkulus Purcell, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung kepada pembaca. Diantara ketiga buku, Pengantar Geometrri Analitik adalah buku yang paling mudah dipahami, untuk buku dengan penjelasan yang simpel dan gambar grafik serta kurva yang baik adalah Calculus Berkey, sedangkan Kalkulus Purcell unggul dalam variasi dan tingkat kesulitan soalnya.
3.2 Saran
Bagi para pembaca akan lebih baik jika menggunakan ketiga buku secara bersamaan, karena ketiga buku ini sejatinya saling melengkapi. Pembaca juga dapat
memperluas
pengetahuan
jika
menggunakan
ketiganya
secara
bersamaan, selain akan memperbanyak pengetahuan, pembaca juga akan memiliki pengalaman yang baik dalam menyelesaikan soal-soal dengan variasi dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
17
LAMPIRAN
PENGANTAR GEOMETRI ANALITI
Pengarang
: Dr. Yulita Molliq Rangkuti, M.Sc dan Ahmad Landong, S.Pd
Penerbit
: Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2017 Tempat Terbit : Medan Tebal Buku
: 184 halaman
18
CALCULUS SECOND EDITION
Pengarang
: D. Dennis Berkey
Penerbit
: Saunders College Publishing
Tahun Terbit : 1988 Tempat Terbit : New York Tebal Buku
: 1200 halaman
19
KALKULUS EDISI KESEMBILAN JILID 2
Pengarang
: Dale Varberg, Edwin J.Purcell, dan Steven E.Rigdon
Penerbit
: Erlangga
Tahun Terbit : 2007 Tempat Terbit : Jakarta Tebal Buku
: 427 halaman
20