Cacar air
Wajah seorang penderita cacar air Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen Masa inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas. Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam,pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah. Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan
terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lamakelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang. Waktu karantina yang disarankan
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan pen yakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice. Pencegahan
imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan
tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan. Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut Ciri-ciri Cacar Air
Cacar Air, dalam bahasa Inggris disebut sebagai Chickenpox , atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai Varicella . Penyakit yang sangat menular ini disebabkan oleh virus bernama Varicella Zooster Virus (VZV). Penyakit ini punya gejala yang khas, muncul biasanya di tubuh
bagian tengah dulu, kemudian ke kepala dan tangan serta kaki. Keluhannya mula-mula timbul gatal dan muncul gelembung kecil-kecil seperti jerawat yang disebut vesikel . Bila tidak sampai pecah, kelainan kulit ini dapat sembuh sempurna tanpa bekas.
Masa penyerangan virus ini adalah 10 – 21 hari (2 – 3 minggu), dan menyebar melalui jalur udara, melalui mekanisme droplet (butiran mikroskopik) yang berasal dari saluran napas seseorang yang terinfeksi penyakit ini kepada orang lain. Penyakit ini juga dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan dalam gelembung di kulit penderitanya. Seseorang yang pernah mengalami cacar air biasanya memiliki kekebalan seumur hidup terhadap cacar air…. tapi sialnya penyakit ini bisa kambuh kembali dalam bentuk penyakit lain. Seperti nama virusnya, varicella-zooster virus, seseorang dapat terjangkit kembali di kemudian hari bukan dalam bentuk cacar air (varicella), melainkan dalam bentuk he rpes. Penyakit ini jarang berakibat fatal, dan sering lebih berat gejalanya pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak. Wanita hamil dan orang-orang yang memiliki masalah dengan sistem
kekebalan
tubuhnya
memiliki
resiko
komplikasi
serius
yang
lebih
besar.
Seseorang dapat tertulari penyakit ini melalui kontak langsung dengan udara yang mengandung droplet virus dari bersin atau batuk seseorang yang terkena. Bersentuhan dengan cairan dalam vesikel kulit penderita juga bisa tertular. Seorang yang menderita cacar terutama sangat menular sejak hari pertama hingga hari ke lima sebelum munculnya bisul kecil-kecil berisi cairan di kulit.
Kelainan kulit pada penyakit ini dimulai dengan benjolan kemerahan kecil-kecil berdiameter 2 – 4 mm yang tepinya tidak rata. Dari puncak benjolan itu kemudian muncul lapisan tipis berisi cairan seperti tetesan embun. Meski tampaknya indah (seperti tetesan embun), tapi tentu penderitanya tidak nyaman dengan penyakit ini. Tampilan seperti ini (benjolan kemerahan + dinding tipis berisi cairan + tepinya tidak rata) adalah cirri khas cacar air. Kira-kira dalam 8 – 12 jam kemudian cairan jernih dalam benjolan tadi akan berangsur-angsur menjadi keruh, kemudian
dinding tipisnya akan kempis, meninggalkan bekas luka. Penting diingat bahwa cairan jernih di dalam gelembung ini berisi virus yang sangat menular, namun setelah kempis (dengan sendirinya) tidak lagi dianggap menular. Nah, pertanyaannya adalah berapa lama siklus gelembung ini akan berakhir ? Biasanya terjadi dalam 7 hari, dan terkadang meninggalkan bekas mirip kawah gunung berapi (tanpa api tentunya) Sayangnya, gelembung-gelembung baru akan terus-menerus muncul setiap hari hingga rata, jadi seorang penderita cacar air akan mengalami suatu waktu dimana pada kulitnya ada gelembung yang baru timbul dan ada juga gelembung yang baru kempis. Seorang anak yang menderita cacar air sebaiknya tidak sekolah hingga seluruh kelainan kulitnya kempis. Untuk terjadinya penularan, seseorang tidak harus melakukan kontak fisik dengan penderita. Seseorang yang terjangkit dapat menulari orang lain sebelum mereka mengetahui bahwa dirinya sakit (misalnya sebelum kelainan kulitnya keluar). Bagaimana dengan ibu hamil dan bayi ?
Seorang ibu hamil yang belum pernah terkena penyakit cacar air, dan dia tidak menderita penyakit gangguan imunitas lainnya; bila ia terjangkit penyakit cacar air, virus di tubuh ibunya dapat menulari bayi dalam kandungannya melalui placenta. Penting untuk diingat : bila infeksi terjadi dalam 28 minggu pertama kehamilannya dapat terjadi sebuah kelainan bernama congenital varicella syndrome atau fetal varicella syndrome (sindroma cacar air pada bayi dalam perut ibu). Efek dari penyakit ini bagi sang bayi bermacam-macam tingkat bahayanya, yaitu :
Kerusakan otak : ensefalitis (radang otak), mikrosefal (perkembangan otak terhambat, sehingga otaknya menjadi kecil), hidrosefal (gangguan sirkulasi cairan otak, sehingga otaknya menjadi besar), aplasia otak, dan lain -lain.
Kerusakan mata : mikro-oftalmik (ukurannya kecil), katarak, korioretinitis, gangguan saraf mata, dan lain-lain.
Gangguan saraf : kerusakan saraf spinal (tulang belakang), gangguan saraf motorik (penggerak) dan sensorik (perasa), hilangnya reflex, sindroma Horne r, dan lain-lain.
Kerusakan tubuh : kegagalan pembentukan tungkai tubuh (jari, tangan, kaki), gangguan anus dan otot kandung kencing, dan lain-lain.
Gangguan kulit : timbul jaringan parut (seperti luka dalam), gangguan warna kulit, dan lain-lain.
Infeksi bayi pada usia tua kehamilan atau sesaat setelah lahir disebut sebagai varicella neonatus. Pada usia kehamilan yang lanjut infeksi cacar air beresiko menimbulkan kelahiran prematur.
Tips Pengobatan Cacar Air Modern & Tradisional — @iniunik.web.id — Hampir setiap
orang pernah mengalami cacar air. Penyakit ini memang tidak pandang bulu, sebab dapat menyerang semua ras, segala umur, laki-laki atau perempuan, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Orang kulit putih, hitam dan coklat dapat terkena. Anak-anak, remaja, orang dewasa, semuanya dapat terkena cacar air. Namun, pada umumnya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak usia 2-8 tahun. Cacar air bawaan (kongenital) dapat terjadi pada bayi dalam kandungan ibu yang terserang cacar air. Infeksi cacar air pada bayi yang baru lahir dari seorang ibu yang sehat, jarang terjadi.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus herpes varicella-zoster dan merupakan penyakit menular. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung. Kontak langsung dapat terjadi melalui cairan pernafasan dan kontak langsung dengan kulit penderita. Ruam pada kulit yang mulai merekah dan pecah sangat menular. Kontak tidak langsung terjadi melalui udara. Menghirup udara yang mengandung kuman virus herpes varicella-zoster dapat menyebabkan seseorang terserang cacar air. Cacar air dapat membahayakan dan menimbulkan kematian pada penderita kanker dan orang yang mengalami defisiensi sistem imun (penurunan fungsi sistem imunitas/kekebalan tubuh). Turunnya fungsi sistem imunitas tubuh tersebut menyebabkan tubuh tidak mempunyai kekebalan
dan sistem ketahanan untuk melawan serangan virus penyebab cacar, sehingga kondisi penderita melemah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Pada anak yang diberi beberapa jenis obat yang berefek pada menurunnya sistem imunitas tubuh, cacar dapat menyebabkan kematian, sebab tubuh tidak mempunyai sistem pertahanan untuk menghancurkan virus penyebab cacar. Penyakit ini juga membahayakan seorang ibu dan bayi yang dikandungnya. Hampir semua kita pernah menderita cacar air. Penyakit yang sangat menular ini, cukup membuat penderitanya sengsara. Mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, sampai benjol seperti lepuh di kulit dan mukosa (misalnya mulut). Penyakit ini dapat mengenai siapa saja. Tetapi umumnya mengenai penderita usia di bawah 15 tahun. Paling sering antara umur 5 sampai 9 tahun. Di Indonesia, vaksinasi cacar air belum terlalu lazim dilakukan. Vaksinasi biasanya diberikan pada anak umur 12 sampai 15 bulan. Untuk memperkuat kekebalan, vaksinasi hendaknya diulang di usia 4 sampai 6 tahun. Vaksinasi efektif mencegah 70%-80% kasus ringan, dan 95% kasus sedang berat. Gejala-Gejala Cacar Air
1. Cacar air disebabkan oleh virus varisela zoster. Virus ini pada awalnya masuk ke dalam sistem pernapasan dan berkembang pada saluran napas bagian atas. Setelah itu, virus akan menuju kelenjar limfe dan memperbanyak diri di tempat ini. Sekitar 4-6 hari kemudian, virus akan menyebar ke limpa, hati, dan bagian tubuh lainnya. 2. Selang seminggu, virus akan menyebar lagi ke seluruh tubuh lewat aliran darah, termasuk ke kulit dan menimbulkan benjolan kulit berisi cairan (vesikel). Virus juga akan masuk kembali ke sistem pernapasan dan melalui sistem ini menular ke orang lain. 3. Beberapa hari kemudian, virus akan dibersihkan dari tubuh oleh sistem kekebalan tubuh. Penderita akan sehat kembali. Setelah itu, dia akan mempunyai kekebalan
terhadap virus. Itulah sebabnya kebanyakan orang hanya menderita cacar air sekali seumur hidup. 4. Tetapi pada beberapa orang lainnya, virus tidak hilang sama sekali. Virus tetap ada dalam tubuh, yaitu dalam keadaan "bertapa" (dorman) di dalam serabut saraf dekat sum-sum tulang belakang. Suatu saat, virus yang bertapa ini dapat aktif kembali, menimbulkan penyakit yang disebut herpes zoster. Penyakit ini ditandai oleh rasa kesemutan, gatal, dan nyeri yang diikuti oleh timbulnya benjolan merah dan lepuh. Dibandingkan cacar air, herpes zoster lebih sulit diobati. 5. Gejala cacar air biasanya diawali oleh benjolan kecil berwarna merah dalam jumlah banyak. Kemudian menjadi benjolan yang berisi cairan bening. Selanjutnya, benjolan akan kempes dan akan terbentuk semacam kerak jaringan (krusta). 6. Benjolan pada awalnya banyak tumbuh di dada, punggung, atau wajah. Kemudian akan menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti kepala, mulut, hidung, telinga, dan daerah genital. 7. Gejala lain yang timbul antara lain adalah demam, nyeri tenggorok, nyeri perut, sakit kepala. Gejala ini biasanya muncul sebelum timbul gejala kulit. 8. Cacar air sangat menular. Awal penularan terjadi 2 hari sebelum munculnya gejala kulit. Penularan akan berakhir ketika benjolan kulit sudah mengalami perkerakan. 9. Munculnya ruam-ruam di kulit. Cacar air ditandai dengan bintik-bintik merah berupa gelembung berisi gelembung cairan bening yang muncul setelah 24 jam terinfeksi virus herpes varicella-zoster. Bintik-bintik merah yang muncul di kulit penderita disebut dengan ruam. Ruam tersebut biasanya menimbulkan rasa gatal. Bekas ruam yang ditimbulkan itu pada umumnya akan hilang, tetapi ruam yang terkena infeksi dan merusak lapisan kulit biasanya membekas di kulit. Ruam yang terinfeksi akan bernanah. Lalu akan timbul lepuh kemerahan di punggung dan kepala, yang mudah pecah. Pecahnya ruam, menyebabkan cairan keluar dan terbentuklah keropeng. Ruam menyebar ke muka dan jarang ke tungkai dan lengan. Lepuh akan berlanjut 3-4 hari. Kadang-kadang dijumpai ulkus (luka) pada membran mukosa mulut, alat genital dan mata. Gatalnya ruam menyebabkan
penderita menggaruknya yang menyebabkan infeksi, keropeng dan menimbulkan infeksi baru. 10. Demam, kepala terasa agak sakit dan tidak enak badan 11. Suhu badan meningkat 12. Nafsu makan menghilang 13. Dalam kondisi parah, ruam-ruam dapat muncul di wajah dan anggota gerak, tangan, lengan, kaki dan lain-lain. Apa itu cacar air ?
Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicellazoster. Apa obat cacar air ?
Cacar air adalah akibat serangan virus, tanpa diobatipun sebenarnya penyakit ini akan berhenti dengan sendirinya, usaha mengobati adalah untuk mencegah terjadinya penyebaran yang ekstrim serta kemungkinan timbulnya penyakit ikutan seperti infeksi dll. Berapa lama cacar air menyerang kita ?
Cacar air memiliki periode maksimal 2-3 pekan Apa tanda-tanda cacar air ?
Badan demam, tubuh lemas, letih, lesu, tenggorokan sakit, agak pusing, sariawan dan terdapat bentol kecil yang berair didaerah dada atau leher. Hal-hal yang perlu disiapkan mengobati cacar air ?
paracetamol , obat turun panas ini sangat penting kehadirannya, karena saat terkena cacar air
tubuh menjadi mudah sekali demam, dan saat demam virus akan lebih cepat menyerang tubuh, dengan Paracetamol akan sangat membantu mencegah demam yang berkepanjangan.
Salep Acyclovir , salep ini biasa dioles pada bentol cacar baru dapat mencegah menyebarnya
cacar ke area yang lebih luas lagi, oleskan setiap 3 jam sekali.
Bedak Caladine , bedak yang biasa dipakaikan pada anak kecil atau saat kita gatal-gatal, sangat
sederhana memang tetapi sangat efektif dalam mencegah penyebaran cacar baru, serta mampu mencegah cacar yang kecil untuk bertambah besar, bahkan di kondisi tertentu cacar bisa langsung kering apabila terkena bedak jenis ini. Saran taburkan bedak ini keseluruh tubuh secara berkala terutama yang belum ditumbuhi cacar, niscaya cacar tidak akan mudah menyebar.
Alcohol , saat cacar pecah (terkena garuk, gesekan baju dll) kemungkinan besar akan terjadi
infeksi dan luka akan bernanah dan tambah parah, pemakaian alkohol untuk membersihkan luka cacar yang pecah akan mampu mencegah infeksi lanjutan, juga sangat efektif dalam membersihkan wajah supaya tidak bengkak akibat cacar. Kapas, digunakan dengan air atau alcohol untuk membersihkan luka serta cacar yang kotor.
Obat tetes mata, wajah adalah area empuk untuk ditumbuhi cacar, sedang cacar disekitar area
mata sangat berbahaya, karena cairannya bisa masuk kedalam mata dan membuat iritasi, gunakan obat tetes mata secara berkala pagi siang sore dan sebelum tidur, supaya mata anda bebas dari infeksi kuman cacar. Makanan nutrisi tinggi dan Vitamin C , saat tubuh diserang virus cacar air, daya tahan tubuh
menjadi sangat lemah, dan untuk mengembalikan vitalitas tubuh kita perlu mengkonsumsi makanan2 bergizi tinggi, buah buahan seperti pear, jeruk, jambu biji, apel dan tak lupa tablet vit C seperti Xon-C atau C-1000. Hal-hal yang perlu dilakukan pasca penyembuhan cacar air ?
Pasca sembuh dari kutukan cacar air, masalah kita belum selesai, justru terkadang masalah sebenarnya baru saja akan dimulai, masalah itu antara lain : 1. Luka cacar, setelah cacar sembuh maka luka bekas cacar persis seperti luka terkena gores berbentuk bulat bulat, luka ini ada yang berpotensi menimbulkan bekas dan tidak, untuk menghindari timbulnya bekas luka maka biarkan darah kering tersebut mengelupas secara alami dan hindari untuk digaruk. 2. Bagi luka yang infeksi dan bernanah segera lakukan perawatan seperti merawat luka sayat, gunakan betadine atau obat merah, kalau perlu gunakan perban supaya tidak terjadi infeksi lebih parah. Menghilangkan Bekas luka ?
Materinya sedang saya susun karena ini ku juga lagi pucing, gimana ngilangin bekas luka yang seperti habis dicubit 1000 kali. Kemungkinan Terkena Herpes ?
Virus cacar air sebenarnya tidak benar benar mati atau hilang dari tubuh kita, tetapi bersembunyi dengan menggunakan identitas herpes zoster, virus jenis ini kelak akan berpotensi menyerang tubuh kita lagi dan mengakibatkan penyakit herpes, untuk mencegahnya jagalah kesehatan kulit dan saat terinfeksi segera obati dengan salep Acyclovir. Pertanyaannya bukankah kita dulunya sudah pernah di imunisasi cacar ? Kenapa kok masih terkena juga ?
Saya pernah diskusi dengan seorang dokter internis, yang mengatakan bahwa virus yang menyebabkan cacar air kemungkinan telah mengalami mutasi sehingga menjadi lebih kebal terhadap imunisasinya. JAdi bisa aja pas kondisi sedang drop....terus kena virus tersebut.
Cacar air memang sangat menyakitkan. Di beberapa tempat di bagian tubuh akan timbul bintik bintik yang bernanah. Bila dibiarkan...maka akan semakin banyak dan berbahaya. Untuk itu..bila ada gejala-gejala cacar air, segeralah diberi pengobatan sesuai kondisinya.
Untuk obat yang dipakai biasanya menggunakan obat antivirus golongan acyclovir. Bisa generiknya ataupun yang paten. dengan dosis minum disesuaikan keadaan pasien dan juga umur pasien.
Untuk pasien dewasa bisa memakai acyclovir 400 mg diminum sehari sampai 5 kali atau tiap 4 jam. Hal ini dimaksudkan agar virus cacar tersebut benar-benar mati. Sedangkan untuk anakanak disesuaikan dengan berat tubuh dan usianya. Silahkan baca keterangan di brosur obat acyclovir atau tanya kepada apoteker- dokter yang ada. Hal apa saja yang harus dihindari ?
Tips untuk mencegah cacar air, antara lain : 1. Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan. Pakaian dan lingkungan kotor merupakan sumber dari penyakit. Badan yang kotor akan mudah terinfeksi oleh kuman penyakit. 2. Mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi membuat tubuh sehat dan berstamina kuat sehingga dapat menangkal serangan infeksi kuman penyakit 3. Menghindari sumber penularan penyakit cacar air 4. Imunisasi vaksin cacar air 5. Jangan mandi atau terkena air dulu. sebab bisa tambah parah. Jadi selama menderita cacar nggak peru di mandikan. cukup pakai bedak salycil atau mentol yang ditaburkan keseluruh tubuh. Hal ini juga berguna untuk mengurangi penyebaran cacar ke kulit yang lain. 6. Jauhkan pakaian bekas penderita dari jangkauan anak, karena bisa menularkan penyakit. Sebaiknya pakian dibedakan dan diberi air panas dulu sebelum dicuci. Agar virus yang masih menempel dipakaian mati dan tidak menular ke yang lain. 7. Biasanya cacar akan kering setelah 3-4 hari minum obat acyclovir. 8. Tetaplah makan dan minum yang bergizi agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Sehingga lebih cepat pulih.
Perawatan penderita cacar air
1. Mengganti baju penderita setiap hari 2. Menaburkan bedak antigatal pada bagian tubuh yang terkena cacar air untuk mengurangi rasa gatal dan agar ruam menjadi lebih cepat kering. 3. Memisahkan penderita dengan orang yang sehat agar cacar air tidak menular pada yang lain. 4. Mandi dengan menggunakan air hangat yang telah dicampur dengan obat antigatal setiap hari. 5. Memotong kuku agar tidak menggaruk ruam-ruam pada kulit, sehingga tidak timbul infeksi baru. 6. Memberikan kondisi nyaman pada penderita agar dapat beristirahat dengan nyaman dan mempercepat proses kesembuhan 7. Kombinasi beberapa tanaman berkhasiat obat dapat diramu menjadi obat tradisional yang dapat mengatasi cacar air. Ramuan Tradisional
Berikut ini adalah ramuan obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi cacar air :
Pemakaian dalam : Resep 1 : 30 gram temu lawak + 25 gram kencur + 15 gram asam jawa + 15 gram jahe, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2-3 kali sehari. Resep 2 : 2 buah mengkudu matang dicuci dan dijus, atau diparut dan diambil airnya, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. Pemakaian luar : Resep 1 : Kunyit + daging buah asam (asam kawak) masing-masing secukupnya ditumbuk halus, tambahkan minyak kelapa secukupnya, dipanaskan sebentar, setelah dingin dioleskan pada bagian kulit yang terkena cacar air.
Resep 2 : Daun asam dan kunyit masing-masing secukupnya dicuci dan dihaluskan, lalu dipakai untuk mengoles kulit yang gatal karena cacar air. Catatan : untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel atau panci kaca.
CARA MENGHILANGKAN BEKAS LUKA CACAR DI WAJAH
Berikut ini tanya jawab : Tanya : Dokter dan member sekalian. Saya berumur 36 tahun dan minggu lalu baru sembuh dari
cacar air yg ditularkan dari keponakan saya. Masalah saya sekarang adalah setelah sembuh dan kering cacar air tersebut meninggalkan bekas berupa noda hitam di hampir seluruh wajah saya. Saya telah ke dokter kulit karena sangat dianjurkan agar dapat mempercepat pemulihan kulit wajah agar kembali seperti semula. Oleh dokter saya diberikan sbb : 1. Sabun muka. 2. Cleanser. 3. Anti oxidan (oles). 4. Lotion B utk dipakai siang hari. 5. Anti Acne 6. Antibiotik Nichomicyn – lincomycin 500mg utk 14 hari. 7. Tablet madecassol utk 14 hari. Lalu saya mendapat informasi dari internet bahwa pemakain jagung muda yang diparut juga dapat membantu mempercepat pemulihan kulit wajah. Apakah tidak masalah kalau saya kombinasikan antara pengobatan dari dokter kulit dan pengobatan tradisional menggunakan jagung muda? Kira-kira berapa lama pemulihan kulit muka ini berlangsung hingga menjadi kembali seperti semula mengingat noda hitam bekas cacar dimuka saya sangat banyak dan hampir menutupi seluruh wajah karena hal ini sangat mengganggu aktifitas pekerjaan saya. Mohon informasi dari dokter dan rekan sekalian mengenai pemulihan kulit akibat cacar air ini. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas tanggapannya. Baca
Selengkapnya
:
http://www.iniunik.web.id/2011/06/tips-pengobatan-cacar-air-
modern.html#ixzz1hvwiJzMF Cacar Air Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh tahun.1 Dan lebih dari 90% orang telah mengalami cacar air
pada saat mereka berusia 15 tahun.2 Insidens penyakit ini paling tinggi terlihat pada usia 5 – 9 tahun. Cacar air terjadi akibat infeksi primer (pertama kali) Varicella Zoster Virus (VZV). Karena disebabkan virus, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Namun setelah sembuh, VZV tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya dapat terakivasi kembali dalam bentuk herpes zoster (cacar ular atau shingles).2,3 Herpes zoster ini umumnya terjadi pada usia di atas 60 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali.3 Gejala
Penyakit yang umumnya ringan ini ditandai dengan demam ringan dan ruam yang gatal di seluruh tubuh.2 Sebelum ruam tersebut muncul, anak dapat mengalami gejala awal (prodrome) seperti demam ringan, sakit kepala, sore throat, rasa lemas, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian belakang.1,2 Pada anak-anak yang sangat muda, gejala awal ini umumnya sangat ringan, sedangkan pada anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, gejala awal ini dapat dirasakan lebih berat. Gejala awal ini dapat berlangsung 1 – 6 hari sebelum ruam cacar muncul. Ruam cacar air pertama muncul di badan untuk kemudian menyebar ke wajah, lengan, dan tungkai.1 Ruam awalnya tampak sebagai bintik-bintik merah, lalu menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan jernih (vesikel), untuk kemudian pecah dan mengering.1,2 Ruam ini muncul secara bertahap selama 3-4 hari sehingga pada puncak masa sakit dapat ditemui ruam dalam semua tahapannya (bintik-bintik, benjolan berisi cairan, dan ruam yang mengering). Selain di kulit, ruam juga dapat muncul di selaput mukosa seperti bagian dalam mulut atau vagina. Umumnya ruam membutuhkan sekitar 7 – 14 hari untuk sembuh. Diagnosis
Diagnosis cacar air dilakukan secara klinis, artinya dari riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik saja.3 Pemeriksaan laboratorium hanya dibutuhkan pada pasien dengan gejala yang tidak khas atau kompleks, atau untuk menentukan status kekebalan terhadap VZV pada orang-orang dengan risiko tinggi jika terinfeksi VZV.
Komplikasi
Cacar
air
jarang
menyebabkan
komplikasi.
Jika
terjadi,
komplikasi
dapat
berupa:2
Infeksi kulit oleh bakteri. Ini adalah komplikasi yang palin g umum ditemukan.
Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau pada orang dewasa. Bekas luka yang menetap ini tidak berhubungan dengan digaruk atau tidaknya luka maupun b erat ringannya penyakit. 1
Acute cerebellar ataxia. Komplikasi ini tidak umum ditemukan, dan cenderung lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan, kesuliatn berbicara, dan gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat (nystagmus). Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
Pneumonia (infeksi paru-paru) atau encephalitis (infeksi otak) jarang sekali terjadi pada anak yang sebelumnya sehat.
Angka kematian akibat cacar air adalah sekitar 1,4/100.000 Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti cacar air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis. Yang termasuk dalam kelompok tersebut misalnya:2
Bayi di bawah usia 28 hari
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misalnya pasien dengan HIV, penerima cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukemia)
Penularan
Cacar air sangat menular. Penularan dapat terjadi sejak 48 jam sebelum ruam pertama muncul hingga 5 hari setelahnya.2,4 Dengan demikian anak yang mengalami cacar air sebenarnya dapat kembali ke sekolah setelah 5 hari tersebut berlalu. Setelah tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10 – 21 hari sebelum gejala awal timbul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi.
Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.2 Penanganan
Karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala.1 Yang dapat dilakukan adalah:1
Tirah baring secukupnya
Parasetamol untuk menurunkan demam
Calamine dan mandi dengan air suam-suam kuku untuk meringankan rasa gatal
Sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam mungkin dibutuhkan pada anakanak yang sangat kecil.
Makanan yang lebih lembut dan menyejukkan jika ada ruam di dalam mulut.5
Sedangkan beberapa penanganan yang tidak dianjurkan adalah:2
Antihistamin yang bersifat sedatif (membuat tidur) seperti chlorpheniramine. Obat golongan ini tidak signifikan untuk menangani rasa gatal pada cacar air.2
Antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air tanpa komplikasi. Bahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, antivirus hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa acyclovir (salah satu antivirus) tidak bermakna dalam menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan antivirus secara teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga virus dapat teraktivasi kembali lebih cepat dalam bentuk herpes zoster (cacar ular).6 Antivirus dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Antibiotik. Antibiotik hanya dibutuhkan jika ada infeksi kulit o leh bakteri.5
Pencegahan
Cacar air dapat dicegah dengan beberapa cara: Vaksinasi.7
Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 – 9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya berlangsung beberapa hari. Vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut:7
Anak dengan usia antara 12 – 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer
Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil
Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan anak-anak
Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air
Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG).3
VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:3
Orang dengan sistem kekebalan yang rendah
Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 g
Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan
Yang penting diingat adalah bahwa VZIG hanya efektif mencegah terjadinya cacar air jika diberikan dalam jangka waktu 96 jam setelah paparan terhadap kasus cacar air. Sumber:
Miller C. Varicella/Chickenpox: Essential Facts. Available from
http://www.ahmf.com.au/varicella/essential_facts_varicella.htm
Prodigy Guidance: Chickenpox. Last revised November 2004. Available from
http://www.prodigy.nhs.uk/chickenpox/view_whole_guidance
Australian Herpes Management Forum. Overview of Varicella Zoster Virus. Available from http://www.ahmf.com.au/health_professionals/guidelines/overview_vzv.htm
Guidelines on the management of communicable diseases in schools and nurseries: Chickenpox. Reviewed 13 May 2004. Available from
http://www.hpa.org.uk/infections/topics_az/schools/guideline_info/chickenpox.htm
Hirsch L. Chickenpox. Reviewed August 2006. Available from
http://www.kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html McKendrick MW. Controversies in Management: Acyclovir for Childhood Chickenpox. BMJ 1995;310:108-109 (14 January). Available from
http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/310/6972/108
Varicella Vaccine (Chickenpox). Available from
http://www.cdc.gov/nip/vaccine/varicella/faqs-gen-vaccine.htm
Oleh: dr. Nurul Itqiyah H
Cacar Air (varicella, Chicken pox) « pada: November 07, 2008, 08:53:17 am »
Belakangan ini ( 2 bulan terakhir sejak September ) angka kesakitan penyakit Cacar Air (varicella, Chicken pox) didaerah kami (Kecamatan Palaran) meningkat tajam dibanding bulan bulan sebelumnya. Bahasa gampangnya: lagi musim Cacar Air. Terutama menyerang anak-anak, tapi dapat pula menyerang dewasa. Penyakit ini sangat mudah dikenali karena bentuknya yang khas, yakni plentingen berisi cairan (dalam istilah medis disebut vesikel atau vesikula…bhs indonesia nya apa ya), tersebar hampir di sekujur tubuh bahkan di dinding bagian dalam (mukosa) rongga mulut, hidung dan mata.
Di kalangan masyarakat kita yang masih lekat dengan “omongan orang tua” dan beragam budaya, kita akan menjumpai pernik-pernik terkait penyakit cacar air. Ada yang membedaki wajah penderita cacar air dengan parutan jagung muda, yang gini gak salah, mungkin supaya dingin. Malahan, ada juga lho yang diluluri parutan jagung muda di seluruh tubuh tanpa sehelai benangpun *ikon nutup mata merenggangkan jari* :r oll: … hihihi, kayak varicella fashion show … emang ada yang gitu ya ? … udah-udah ga usah bikin pengakuan, yang mesam-mesem mesti dulu pernah gitu. *halah* :P Yang lebih heboh nih, masih ada juga yang meyakini bahwa penderita varicella gak boleh mandi…wiiihhhh. Ambune rek ! *yang ini tentu salah, artinya tetep mandi dong, kecuali bagi yang gak suka mandi* Serius … Varicella atau Cacar Air atau Varisela atau Small pox, adalah penyakit infeksi akut (dalam waktu singkat) primer oleh virus Varicella zoster pada kulit dan mukosa (selaput atau membran misalnya selaput luar pada dinding bagian dalam rongga mulut) yang cepat menular melalui aerogen (saluran pernafasan bagian atas).
PERJALANAN PENYAKIT Virus Varicella zoster masuk ke dalam tubuh penderita melalui saluran pernapasan bagian atas (mulut juga), memperbanyak diri (multiplikasi) dan menyebar (viremia primer) ke jaringan setempat melalui aliran darah dan aliran getah bening. Selanjutnya virus memperbanyak diri lagi untuk kemudian menyebar (viremia sekunder) ke seluruh tubuh (terutama kulit dan mukosa).
TANDA - TANDA : (gejala) Masa inkubasi, yakni periode masuknya virus hingga muncul gejala or tanda, berkisar 10-20 hari (bervariasi nih, ada yang nulis seminggu hingga beberapa minggu, 8-12 hari, dll … ga perlu dipersoalkan).
Tanda awal (prodormal) pada anak pada umumnya berupa: demam ga begitu tinggi (sumer), nampak loyo, sakit kepala, yang dialami 1-3 hari sebelum munculnya plentingan.
Sedangkan pada dewasa, tanda awal lebih berat bo … demam bisa mencapai 40 derajat celsius atuh, sakit kepala, kadang menggigil, badan suakiiit semua, dan dapat berlangsung sekitar 4-5 hari, padahal ini baru pemanasan … Setelah itu, muncul deh plentingan, dikit, makit lama makin banyak hingga sekujur tubuh. Termasuk di rongga mulut, mata, telinga, hidung…lengkap. Selanjutnya plentingan berangsur mengering hingga pulih setelah sekitar 1-3 minggu.
PENGOBATAN : *Istirahat. Untuk anak sekolah sebaiknya gak usah masuk sekolah sekitar seminggu, mengingat masa penularan diperkirakan berlangsung 1 minggu sejak mulai timbulnya plentingan. *Penurun panas (bila panas), misalnya Parasetamol (dosis anak: 10 mg/kg berat badan/dosis, diberikan 4 kali sehari). Contoh: BB anak 12 kg, maka dosisnya 10×11= 110 mg (1 sendok takar atau 1/4 tablet parasetamol 500 mg) setiap kali minum. Lho, koq ga pas gitu, kan 1 sendok takar = 120 mg dan 1/4 tablet = 125 mg ? Ga papa, 10 mg tuh dosis minimal dan boleh diberikan 15 mg/KgBB setiap kali minum. *Acyclovir. Dosis dewasa: 5×800 mg selama 7-10 hari. Dosis Anak: 200 mg/kg BB/dosis *kebanyakan nol, hihihi, maaf* (koreksi oleh Mas Rizal, maturnuwun Mas) dosis (anak)
acyclovir 20mg/kgBB/dosis, max 800mg, pemberian 4 kali sehari selama 5 hari, pemberian 4 kali sehari selama 5 hari.
*Antibiotika diberikan jika ada infeksi sekunder, misalnya Eritromisin (dosis anak: 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis), selama sedikitnya 4 hari.
*Jika gatal, dapat digunakan antihistamin misalnya: loratadine 10 mg, diminum 1×1. Boleh juga pake CTM, murah meriah, tapi ngantuk poll. *Obat lokal (luar): Bedak Salisil 1% dan sejenisnya. PENCEGAHAN:
Vaksinasi or imunisasi. Jadwal dan tatacaranya monggo dipersilahkan bertanya kepada dr. Rizal Sp.A. UPDATE: (tambahan info oleh: dokterearekcilik) … masalah imunisasi dari satgas imunisasi indonesia sampe saat ini diberikan 1 dosis, sedangkan pada anak umur 13 tahun keatasdan dewasa diberikan 2 dosis dengan interval 1-2 bulan. Bila sudah pernah kena cacar air gak usah imunisasi. Soal harga sekitar 300rb an.
SERBA SERBI SEPUTAR CACAR AIR *Hindari mencet or otak-atik plentingan, karena beresiko meninggalkan bekas. Biarkan kering dan mengelupas dengan sendirinya. * Plentingan pada umumnya tetep bermunculan walaupun udah diobati. Misalnya seseorang datang ke dokter pada hari kedua dimana plentingan (vesikel) masih ga banyak, maka tetep akan bertambah hingga mencapai puncaknya pada hari ke 5-7 walaupun udah diberi obat lengkap. Bukan berarti obatnya gak mempan, tapi emang perjalanan penyakitnya seperti itu. Karenanya, para orang tua gak perlu panik lantas tamasya gonta-ganti dokter.
*Sebaiknya istirahat dan bagi siswa gak usah sekolah mengingat masa penularan diperkirakan berlangsung 1 minggu sejak mulai timbulnya plentingan. Bapak dan ibu guru juga seyogyanya memahaminya. Biasanya orang tua ato si anak maksa sekolah karena takut ketinggalan pelajaran … halah. * Tidak ada pantangan makan, justru dianjurkan makan makanan bergizi. Dan… tetep mandi lho yaaa, … mandi… mandi…
* Oiya, varicella pada wanita hamil (trimester or 3 bulan pertama) dapat menimbulkan kelainan bawaan (konginetal), sedangkan pada wanita yang terkena varicella beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varicella pada bayinya. *maaf, bukan mau nakutnakuti…tambahan informasi aja koq* Oiya (lagi), tempo hari saya menemukan pertanyaan di yahoo.Answer : “apakah setiap orang mesti terkena varicella setidaknya sekali dalam hidupnya?”. Enggak. Kita tahu bahwa varicella adalah penyakit menular, so kalo gak ketularan ya gak bakal menderita varicella. s Moga berguna. Belum Ada Laporan Kasus Cacar Air Meningkat
24 Oktober 2011
BANDUNG, (PRLM).- Belum ada laporan peningkatan kasus cacar air (chicken pox) di Kota Bandung, yang masuk ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung. Dinkes biasanya menerima laporan dari sarana pelayanan kesehatan bila terjadi
peningkatan kasus satu penyakit. Meski demikian, bila rumah sakit menerima pasien dari Kota Bandung yang mengalami cacar air agar melaporkan ke Dinkes Kota Bandung. “Laporan tersebut diperlukan untuk pemantauan lebih lanjut ada tidaknya peningkatan kasus di Kota Bandung,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Bandung, dr Rita Verita Sri H, MM, MH.Kes., kepada “PR” di Bandung, Minggu (23/10), ketika diminta informasi seputar cacar air. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak belum lama ini di beberapa daerah di Jabar. Menurut Rita, jika ada laporan masuk peningkatan satu penyakitdi Kota Bandung, biasanya Dinkes akan mengeluarkan surat edaran ke puskesmas-puskesmas dan himbauan agar waspada sehingga penyakit itu tidak sampai meluas. Seiring dengan keluarnya surat edaran tersebut maka akan dilakukan penyuluhan ke masyarakat, di dalam, maupun di luar gedung. “Didalam gedung, penyuluhan diberikan kepada pasien yang sedang berobat ke puskesmas. Sedang penyuluhan di luar gedung, biasanya dilakukan ketika sedang dilaksanakan posyandu, rapat koordinasi tingkat kelurahan atau kecamatan,” katanya. Sebelumnya, Kepala Divisi Surveilans dan Evaluasi Produk PT Bio Farma (Persero), dr. Bambang H. Djalinus, MD., mengatakan cacar air merupakan penyakit menular. Salah satu penyebab orang terkena penyakit penyakit ini karena daya tahan tubuhnya sedang menurun. Penyakit ini pada umumnya banyak menyerang anak-anak. “Cacar air tidak menyebabkan kematian, namun komplikasi yang terjadi dapat mengakibatkan sakitnya bertambah berat. Komplikasi biasanya terjadi karena adanya infeksi sekunder, seperti masuknya bibit penyakit atau kuman akibat pecahnya gelembung berisi cairan. Komplikasi bisa menyerang organ-organ tubuh,” ucapnya. Menurut Bambang ada dua cara penularan penyakit ini. Pertama melalui kontak langsung dengan penderita dan yang kedua melalui droplet. “Penularan secara kontak langsung terjadi jika seseorang terkena cairan gelembung penderita. Ini dapat terjadi bila gelembung cairan pada kulit penderita pecah. Sedangkan secara droplet melalui percikan batuk,” ungkapnya.(A-62/A147)***
link : http://www.pikiran-rakyat.com/node/162935
1. sekitar 600 SM dicina dilakukan penyuntikan material cacar air via lubang hidung. 2. 1718 : Penyuntikan material dari luka cacar air kepada orang sehat pertama kali di inggris, dan kemudian di amerika. salah satu orang yangf melakuannya adalah seorang bapak negarawan amerika, yaitu thomas jefferson.
Dan
orang
yang
bertahan
hidup
mejadi
kebal
terhadap
cacar
air
3. 1796 : Edwar Jenner pertama kali melakukan imunisasi pada poasien cacar air dengan material dari luka cacar air sapi. Jenner menyuntik James Phipps, seorang bocah lelaki berumur delapan tahun dengan sesuatu yang diambil dari bintik penyakit "cacar sapi" yang ada di tangan seorang pemerah susu. Sebagaimana memang diharapkan, bocah kecil itu kehinggapan "cacar sapi" tetapi segera sembuh. Beberapa minggu kemudian, Jenner menyuntikkan Phipps serum cacar. Dan sebagaimana diharapkan pada bocah itu tak tampak tanda-tanda penyakit. Sesudah melakukan penyelidikan bebih mendalam, Jenner memperkenalkan hasil-hasil usahanya lewat sebuah buku tipis berjudul An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae, diterbitkannya secara pribadi tahun 1798. Buku itulah yang jadi penyebab diterimanya vaksinasi secara umum dan berkembang luas. Sesudah itu Jenner menulis lima artikel lagi mengenai soal vaksinasi, dan bertahun-tahun dia mengabdikan waktunya menyebarluaskan pengetahuan tentang tekniknya dan kerja keras agar dapat diterima orang.
Praktek vaksinasi berkembang cepat di Inggris, kemudian menjadi hal yang diharuskan dalam kalangan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Inggris. Dan berbarengan dengan itu diterima pula oleh sebagian besar negeri-negeri di dunia. Jenner dengan cuma-cuma mempersembahkan tekniknya kepada dunia dan tak berusaha sedikit pun peroleh keuntungan uang dari itu. Tetapi, di tahun 1802 parlemen Inggris sebagai tanda terimakasih dan penghargaan menghadiahkannya uang sejumlah 20.000 pond. Maka Jenner pun menjadi orang yang tennasyhur di jagad, dibanjiri rupa-rupa penghormatan dan medali. Jenner kimpoi dan punya tiga anak. Dia hidup hingga umur 73 tahun, meninggal dunia di awal taliun 1823 di rumahnya di kota Berkeley. Tp perlu dicermati gan, sebelom dia mempopulerkan vaksin cacar nya, dia rela mukanya ancur gara gara cacar untuk buktikan keampuhan vaksinnya
4. 1885 : Louis Pasteur Menemukan vaksin rabies untuk seorang pemuda yang digigit oleh anjing gila. Penemuan pribadi Pasteur yang paling termasyhur adalah pengembangan teknik penyuntikan terhadap manusia untuk mencegah penyakit Rabies yang ditakuti. Lain-lain ilmuwan, dengan meniru gagasan dasar Pasteur, sejak itu mengembangkan vaksin untuk mencegah lain-lain penyakit berat seperti tifus dan poliomyelitis. Penemuan lainnya adalah pengembangan vaksin untuk mencegah berjangkitnya penyakit kolera pada ayam dan penyakit yang menyerang unggas. Orang sering membuat bandingan antara Pasteur dengan Edward Jenner, ahli fisika Inggris yang mengembangkan vaksin untuk pencegahan cacar. Meskipun Jenner melakukannya 80 tahun sebelum Pasteur, saya menganggap arti penting Jenner tidaklah sebesar Pasteur, karena sistem pengebalannya berlaku hanya untuk satu jenis penyakit saja, sedangkan sistem Pasteur dapat --dan telah terbukti-- ampuh untuk mengebalkan terhadap banyak penyakit. Pasteur menghembuskan nafas terakhir di dekat Paris tahun 1895.
5.1954 : Jonas Salk Mengenalkan vaksin yang dapat disuntikkan untuk melawan penyakit polio. Berbekal dasar pengetahuan dari penelitian sebelumnya, Salk mulai menyelidiki tentang virus polio penyebab penyakit poliomyelitis. Penyakit ini cukup mengerikan. Kondisi paling parah yang dapat terjadi adalah penderita dapat mengalami kelumpuhan permanen bahkan kematian. Virus penyerang sel-sel saraf ini dapat menjangkiti orang dewasa dan paling banyak menyerang anak-anak yang belum memiliki kekebalan terhadap serangan penyakit ini.
Masih di tahun yang sama, ada juga seorang yang menemukan vaksin oral untuk polio yang mengandung virus yang sudah dilemahkan. dia adalah albert sabin Albert sabin vaksin oral telah diuji pada sedikitnya 100 juta orang di Uni Soviet, bagian dari Eropa Timur, Singapura, Meksiko dan Belanda. Produksi industri pertama dan massa penggunaan vaksin virus polio oral (OPV) dari strain Sabin diselenggarakan oleh ilmuwan Soviet Mikhail Chumakov .Hal ini memberikan dorongan kritis karena membiarkan uji klinis skala besar dari OPV di Amerika Serikat pada bulan April 1960 tentang Cincinnati 180.000 anak-anak sekolah. Imunisasi massa teknik yang dipelopori Sabin dengan rekan-rekannya diberantas secara efektif polio di Cincinnati. Melawan oposisi dari The March of dimes Foundation, yang mendukung membunuh vaksin relatif efektif, Sabin menang pada Layanan Kesehatan Umum untuk lisensi tiga jenis vaksin. Sementara PHS terhenti, Uni Soviet mengirimkan jutaan dosis vaksin oral polio ke tempat-tempat dengan epidemi, seperti Jepang, dan menuai keuntungan kemanusiaan. Memang tidak jelas bagi banyak orang bahwa vaksin adalah satu Amerika, dibiayai oleh dolar AS, tetapi tidak tersedia bagi orang Amerika biasa. tapi sayangnya Menurut Keith Olbermann, Sabin terungkap dalam sebuah wawancara televisi bahwa pengalaman telah membuat dia
memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya bekerja pada mengurangi rasa sakit. Kondisi ini telah berhasil diobati dengan pembedahan yang dilakukan di Johns Hopkins rumah sakit pada tahun 1992 ketika Sabin berusia 86
Itulah gan tokoh tokoh yang menemukan vaksin gan. makanya gan hargai penemuan mereka, bahkan edward jenner berkorban dengan cara rela diserang cacar dalam menyelesikan penemuannya. oh ya btw agan 2 udh diimunisasi blom, tp selaen imunisasi poli yah gan. ?. klo udah alhamdulilah. klo blom ane ane mw jelasin gan beberapa jenis imunisasi dan golongan yang orang yang wajib ikut imunisasi jenis ini Quote
1. MMR : orang yang lahir setelah 1957, bekerja di fasilitas kesehatan atau yang suka melakukan perjalanan gan 2. Influeza : Orang yang berusia 50 tahun keatas. pemuda penderita jantung, paru kronis, diabetes, gangguan ginjal, gangguan hemoglobin, atau penurunan kekebalan tubuh, dan juga calon jemaah haji gan
3. Pneumokok : Orang yang berusia diatas 65 tahun, dan juga yg berusia dibawah 65 tahun yang menderita penyakit jantung kronis, paru kronis, diabetes, gangguan limpa, AIDS, leukimia, tumor, atau gagal ginjal.
4. Hepatitis A : Orang yang bepergian ke daerah endemis, pramusaji, pemakai narkotik, penderita penyakit hati, orang yang megalami resiko pekerjaan ( peneliti atau org yg bekerja utk primata yg kena hepatitis A) dan juga penderita gangguan pembekuan darah atau hemophilia
5. Varisela (cacar air) : Petugas kesehatan, guru yg mengajar anak anak, anggota militer, wanita usia subur yang belom hamil dan juga pada orang yang suka bepergian 6. Rabies : Individu yang beresiko tinggi macam dokter hewan, petugas yang berurusan dengan hewan, pekerja labotarium, dan orang yang suka bepergian ke tempat endemis
Penyakit Cacar (Herpes) Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster. Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh. Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air ) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.
Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes) Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.
Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes) Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian
rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes) Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters). Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.