Cabang Biologi dan Bidang Kajiannya Inilah macam cabang cabang biologi,article ini gw posting soalnya kemrin gw dpet tugas kayak bgini siapa tau teman'' yang lagi dpet tugas article ini bisa membantu... 1. Agronomi Agronomi,, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya 2. Algologi Algologi,, ilmu yang mempelajari tentang alga 3. Anatomi atau ilmu urai tubuh, tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh 4. Anatomi Perbandingan, Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup. 5. Anestesiologi, Anestesiologi, disiplin disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi. 6. Apiari Apiari,, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah 7. Arachnologi Arachnologi,, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba. 8. Artrologi Artrologi,, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi) 9. Bakteriologi Bakteriologi,, ilmu yang mempelajari tentang bakteri 10. Bioinformatika Bioinformatika,, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis 11. Biologi Molekuler , kajian biologi pada tingkat molekul 12. Biologi Reproduksi, Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan 13. Biokimia Biokimia,, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup 14. Biofisika Biofisika.. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi 15. Biogeografi Biogeografi,, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu 16. Biostatistika Biostatistika,, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi 17. Bioteknologi Bioteknologi,, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. 18. Botani Botani,, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan 19. Bryologi Bryologi,, ilmu yang mempelajari tentang lumut 20. Dendrologi Dendrologi,, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak 21. Dermatologi Dermatologi,, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya 22. Ekologi Ekologi,, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya 23. Epidemiologi Epidemiologi,, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit 24. Embriologi, Embriologi, ilmu ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio 25. Endokrinologi Endokrinologi,, ilmu yang mempelajari tentang hormone 26. Entomologi Entomologi,, Ilmu yang mempelajari tentang serangga 27. Etnobotani Etnobotani,, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan 28. Etnozoologi Etnozoologi,, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan 29. Etologi Etologi,, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya 30. Eugenetika Eugenetika,, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat 31. Evolusi Evolusi,, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
32. Enzimologi Enzimologi,, ilmu yang mempelajari tentang enzim 33. Farmakologi Farmakologi,ilmu ,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia 34. Fikologi Fikologi,, Ilmu yang mempelajari tentang alga. 35. filogeni filogeni,, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya 36. Fisiologi Fisiologi,, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh 37. Fisioterapi Fisioterapi,, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot 38. Fitopatologi Fitopatologi,, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara 39. Gastrologi Gastrologi,, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus 40. Genetika Genetika,, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat 41. Genetika kuantitatif , Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel 42. Genetika molukuler , cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel) 43. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi 44. Ginekologi Ginekologi,, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium) 45. Genomika Genomika,, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus 46. Harpetologi Harpetologi,, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal) 47. Hematologi Hematologi,, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya 48. Histologi Histologi,, ilmu yang mempelajari tentang jaringan 49. Higiene Higiene,, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup 50. Ikhtiologi Ikhtiologi,, Ilmu yang mempelajari tentang ikan 51. Imunologi Imunologi,, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh 52. Kardiologi Kardiologi,, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah 53. Karsinologi Karsinologi,, ilmu yang mempelajari tentang crustacean 54. Limnologi Limnologi,, ilmu yang mempelajari tentang rawa 55. Malakologi Malakologi,, ilmu yang mempelajari tentang molusk 56. Mamologi Mamologi,, ilmu yang mempelajari tentang mammalia 57. Metabolomika Metabolomika,, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel 58. Mikobiologi Mikobiologi,, ilmu yang mempelajari tentang jamur 59. Mikrobiologi Mikrobiologi,, ilmu yang mempelajari tentang organism 60. Miologi Miologi,, ilmu yang mempelajari tentang otot 61. Mirmekologi Mirmekologi,, ilmu yang mempelajari tentang rayap 62. Morfologi Morfologi,, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme 63. Nematologi Nematologi,, ilmu yang mempelajari tentang nematod 64. Nefrologi Nefrologi,, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal 65. Neurologi Neurologi,, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara 66. Organologi Organologi,, ilmu yang mempelajari tentang organ 67. Onkologi Onkologi,, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
68. Ontogeni Ontogeni,, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa 69. Ornitologi Ornitologi,, ilmu yang mempelajari tentang burung 70. Osteologi Osteologi,, ilmu yang mempelajari tentang tulang 71. Oftalmologi Oftalmologi,, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata ) 72. Palaentologi Palaentologi,, Ilmu yang mempelajari tentang fosil 73. Paleobotani Paleobotani,, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau 74. Paleozoologi Paleozoologi,, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba 75. Palinologi Palinologi,, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen 76. Parasitologi Parasitologi,, ilmu yang mempelajari tentang parasit 77. Patologi, Patologi, ilmu ilmu yang mempelajari tentang penyakit 78. Patologi anatomi, anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya 79. Patologi Klinik, Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ 80. Pediatri Pediatri,, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak 81. Philogeni Philogeni,, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup 82. Primatologi Primatologi,, ilmu yang mempelajari tentang primata 83. Proteomika Proteomika,, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel. 84. Protozoologi Protozoologi,, ilmu yang mempelajari tentang protozoa 85. Psikiatri Psikiatri,, ilmu kedokteran jiwa 86. Pteridologi Pteridologi,, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan pak 87. Pulmonologi Pulmonologi,, ilmu yang mempelajari tentang paru-par 88. Radiologi Radiologi,, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik 89. Reumatologi Reumatologi,, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang 90. Rekayasa Genetika, Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis 91. Rodentiologi Rodentiologi,, ilmu yang mempelajari tentang rodentia 92. Sitologi Sitologi,, ilmu yang mempelajari tentang sel 93. Sanitasi Sanitasi,, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan 94. Taksonomi Taksonomi,, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup 95. Teknik Biokimia, Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi 96. Teratologi Teratologi adalah adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia. 97. Toksikologi Toksikologi adalah adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. 98. Transkriptomika Transkriptomika,, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom) 99. Urologi Urologi,, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik
dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria 100. Virologi Virologi,, ilmu yang mempelajari tentang virus 101. Zoologi Zoologi,, ilmu yang mempelajari tentang hewan
1. Aerobiologi ilmu yang mempelajari partikel organik yang yang dapat diangkut oleh udara 2. Agroforestri ilmu yang mempelajari bentuk pengelolaan pengelolaan sumber daya yangmemadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek 3. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya 4. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga 5. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh 6. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup. 7. Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon hormon dan kelainan reproduksi pria 8. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi. 9. Angiologi, ilmu yang mempelajari penyakit sistem sistem peredaran darah dan sistem limfatik limfatik 10. Antropologi biologi, ilmu yang mempelajari penelitian biologis dan budaya tentang keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah, dan ekologi primat di masa lampau dan kini 11. Apiologi, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk termasuk ternak lebah 12. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba. 13. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi) 14. Artropodologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan artropoda 15. Astrobiologi, studi yang mempelajari evolusi, evolusi, distribusi, dan masa depan depan kehidupan di alam semesta 16. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri 17. Batrakologi, ilmu yang mempelajari tentang amphibian 18. Biofarmaka, ilmu yang mempelajari budidaya tanaman obat 19. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis 20. Biologi Air Tawar, ilmu yang mempelajari kehidupan dan ekosistem habitat air tawar 21. Biologi Evolusioner, ilmu yang mempelajari asal-usul spesies yang memiliki nenek moyang sama, dan penurunan spesies, serta perubahan, pertambahan, dan diversifikasinya sejalan dengan waktu. 22. Biologi Integratif, ilmu yang mempelajari organisme secara keseluruhan melalui fokus antarmuka antara biologi dan fisika, f isika, kimia, teknik, pencitraan, dan informatika
23. Biologi Kelautan, ilmu yang mempelajari kehidupan di laut (makhluk hidup beserta interaksinya dengan lingkungan) 24. Biologi Konservasi, studi tentang pelestarian, perlindungan, dan restorasi lingkungan alam, ekosistem alami, vegetasi, dan satwa liar 25. Biologi Kuantum, ilmu yang mempelajari aplikasi dari mekanika kuantum terhadap objek biologi dan permasalahannya 26. Biologi Lingkungan, ilmu yang mempelajari lingkungan beserta permasalahan dan solusinya, dengan mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi 27. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul 28. Biologi Pembangunan, ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dalam ruangan 29. Biologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari tentang proses pertumbuhan dan perkembangan organism 30. Biologi Populasi, ilmu yang mempelajari tentang populasi organisme, terutama pengaturan jumlah populasi, ciri-ciri sejarah kehidupan populasi, populasi, dan kepunahannya 31. Biologi Psikologi, ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara bidang psikologis dan biologis terhadap satu sama lain 32. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan 33. Biologi Sintesis, ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan da n teknologi untuk mempelajari desain dan konstruksi fungsi biologis baru serta sistem yang tidak ditemukan di alam 34. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup 35. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi 36. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu 37. Biomatematika, ilmu yang mempelajari penelitian kuantitatif dari proses biologis, dengan penekanan pada pemodelan 38. Biomekanika, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip mekanik untuk sistem biologis 39. Bionik, ilmu yang mempelajari penerapan metode biologis dan sistem yang ditemukan di alam untuk penelitian dan desain sistem rekayasa dan teknologi modern 40. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi denga n statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi 41. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa 42. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan 43. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang bryophyte 44. Cetologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari cetacean 45. Conchologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari kulit moluska 46. Dendrokronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin lingkaran tahunan pada batang berkambium 47. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
48. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya 49. Ekofisiologi, ilmu yang mempelajari adaptasi fisik suatu organisme terhadap kondisi lingkungannya 50. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya 51. Ekologi molekuler, ilmu yang mempelajari ekologi pada tingkat molekul 52. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio 53. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone 54. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga 55. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit 56. Epigenetik, ilmu yang mempelajari perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya 57. Epizoologi, ilmu mengenai penyakit menular yang m enjangkiti hewan, biasanya hewan ternak 58. Etnobiologi, ilmu yang mempelajari hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan lingkungan dari jaman dahulu hingga sekaranz 59. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan 60. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan 61. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya 62. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat 63. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang 64. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim 65. Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia 66. Fenologi, ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan lingkungan sekitar terhadap penampilan suatu organisme atau populasi 67. Fikologi, ilmu yang mempelajari tentang alga. 68. Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya 69. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh 70. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot 71. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang m empelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara 72. Florikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang tanaman hias 73. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus 74. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat 75. Genetika Ekologi, ilmu yang mempelajari genetika dalam ciri-ciri ekologi 76. Genetika Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dari pewarisan sifat mahkluk hidup 77. Genetika Kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat -sifat terukur (kuantitatif atau metrik)
78. Geobiologi, ilmu yang menggabungkan geologi dan biologi untuk mempelajari interaksi organisme dengan lingkungan mereka 79. Geriatri, ilmu yang mempelajari penyakit dari kaum berusia lanjut 80. Gerontologi, ilmu yang mempelajari melalui berbagai aspek terhadap proses penuaan yaitu melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan 81. Genetika, ilmu yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi 82. Genetika kuantitatif, cabang genetika yang membahas pewarisan sifat -sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel 83. Genetika molekuler, cabang genetika yang m engkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel) 84. Genetika populasi, ilmu yang mempelajari transmisi bahan genetik pada ranah populasi 85. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium) 86. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus 87. Helminthologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing 88. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya 89. Herbakronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin pertumbuhan tahunan (atau cincin sederhana tahunan) dalam xylem akar sekunder tanaman herbaceous 90. Herpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal) 91. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan 92. Histopatologi, cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit 93. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup 94. Hortikultura, ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman dari proses menanam sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur, buah-buahan, dan tanaman hias 95. Hortikultura Lanskap, ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang pem anfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkunganIkhtiologi, ilmu yang mempelajari tentang ikan 96. Ilmu gulma, ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya 97. Ilmu kedaruratan medis, ilmu yang mempelajari pertolongan pertama pada suatu penyakit 98. Ilmu kedokteran forensik, ilmu yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hokum 99. Ilmu kedokteran gigi, ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan 101. 101.Ilmu kedokteran hewan, ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran, diagnosis, dan terapi pada hewan 102. 102.Ilmu kedokteran molekuler, ilmu kedokteran yang mengkaji tingkat molekul 103. 103.Ilmu kesehatan masyarakat, ilmu yang mempelajari pemeliharaan, perlindungan, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
104. 104.Ilmu pemuliaan, ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya melalui penerapan genetika 105. 105.Ilmu produksi ternak, ilmu yang mempelajari perawatan ternak dengan benar dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk ternak tersebut 106. 106.Ilmu teknologi enzim, ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan enzim 107. 107.Imunohematologi, ilmu yang mempelajari tentang golongan darah 108. 108.Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh 109. 109.Imunoserologi, ilmu yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi, investigasi masalah sistem kekebalan tubuh, dan mempelajari kecocokan organ u ntuk transplantasi 110. 110.Informatika kedokteran, ilmu yang berurusan dengan penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan 111. 111.Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah 112. 112.Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean 113.ladistika, ilmu yang mempelajari metode klasifikasi spesies organisme ke dalam kelompok yang terdiri dari organisme nenek moyang dan semua keturunannya 114. Klimatologi, ilmu yang yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat iklim, iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia Kriobiologi, studi tentang bahan dan sistem biologis dengan suhu dibawah normal 116. 116.Kriptozoologi, ilmu yang mempelajari pencarian hewan yang keberadaannya belum terbukti 117. 117.Kronobiologi, ilmu yang mempelajari fenomena dalam mahkluk hidup secara periodik dan adaptasi mereka terhadap ritme bulan dan matahari 118. 118.Likenologi, ilmu yang mempelajari lumut, simbiosis organisme terdiri dari asosiasi simbiosis akrab dari alga mikroskopis dengan j amur filamen. 119. 119.Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa 120. 120.Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska 121. 121.Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia 122. 122.Mellisopalinologi, ilmu yang mempelajari serbuk sari yang terkandung dalam madu dan sumber serbuk sari tersebut 123. 123.Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel 124. 124.Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur 125. 125.Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organisme mikro 126. 126.Mikrobiologi kedokteran, studi mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit yang penting bagi medis dan mampu menyebabkan penyakit pada manusia. 127. 127.Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot 128. 128.Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap 129. 129.Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme 130. 130.Nasofaringologi, ilmu yang mempelajari tentang nasofaring
131. 131.Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda 132. 132.Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal 133. 133.Neufarmakologi, ilmu yang mempelajari narkoba yang mempengaruhi fungsi seluler di dalam system saraf 134. 134.Neuroethologi, ilmu yang mempelajari kebiasaan hewan beserta saraf yang berperan aktif dalam mengendalikan kebiasaan tersebut 135. 135.Neurologi, ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf 136. 136.Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron 137. 137.Neurosains Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dan sejarah alami struktur dan fungsi sistem saraf 138. 138.Nosologi, ilmu yang mempelajari bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu 139. 139.Nutrisi, ilmu yang mempelajari penyediaan bahan yang diperlukan (dalam bentuk makanan) untuk mendukung kehidupan sel dan organisme 140. 140.Obstetri, ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya 141. 141.Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata (penyakit mata) 142. 142.Olerikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang sayur 143. 143.Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya 144. 144.Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa 145. 145.Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung 146. 146.Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ 147. 147.Ortodonti, ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan faktor variasi genetik, pertumbuhkembangan dan bentuk wajah serta cara faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan fungsi organ di sekitarnya. 148. 148.Ortopedi, ilmu yang mempelajari cedera akut, kronis, dan trauma, serta gangguan lain pada system muskuloskeletal 149. 149.Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang laut, termasuk kehidupan laut, lingkungan, geografi, cuaca, dan aspek lain yang mempengaruhi laut 150. 150.Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang 151. 151.Otolaringologi, ilmu yang mempelajari meneliti diagnosis dan pengobatan penyakit telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher. 152. 152.Otologi, ilmu yang mempelajari tentang telinga dan kelainannya serta operasi mikro telinga. 153. 153.Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil 154. 154.Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau 155. 155.Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba 156. 156.Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen 157. 157.Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
158. 158.Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit 159. 159.Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya 160. 160.Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ 161. 161.Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak 162. 162.Penelitian Biomedis, adalah ilmu penelitian dasar, terapan, atau translasi yang dilakukan untuk membantu dan mendukung pengetahuan di bidang kedokteran 163. 163.Perinatologi, ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan kesehatan bayi yang baru lahir 164. 164.Periodonti, ilmu mempelajari aspek klinis dari jaringan yang mendukung gigi 165. 165.Planktologi, ilmu yang mempelajari tentang plankton 166. 166.Pomologi, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang buah 167. 167.Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate 168. 168.Proktologi, ilmu yang mempelajari gangguan pada rektum, anus, dan usus besar 169. 169.Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel. 170. 170.Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa 171. 171.Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa 172. 172.Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku 173. 173.Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru 174. 174.Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik 175. 175.Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang 176. 176.Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis 177. 177.Rematologi, ilmu yang mempelajari diagnosis dan terapi penyakit rematik 178. 178.Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia 179. 179.Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel 180. 180.Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan 181. 181.Simbiologi, ilmu yang mempelajari hubungan simbiosis antar mahkluk hidup 182. 182.Sindesmologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi 183. 183.Sosiobiologi, bidang studi ilmiah yang didasarkan pada asumsi bahwa perilaku sosial telah dihasilkan dari evolusi dan upaya untuk menjelaskan dan memeriksa perilaku sosial dalam konteks tersebut 184. 184.Stomatologi, ilmu yang mempelajari mulut beserta penyakit-penyakitnya 185. 185.Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup 186. 186.Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi 187. 187.Teknik Biomedis, ilmu yang mempelajari prinsip teknis untuk praktik kedokteran
188. 188.Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia. biokimia. 189. 189.Toksikogenomik, ilmu pengumpulan, interpretasi, dan penyimpanan informasi tentang gen dan aktivitas protein dalam jaringan tertentu dari suatu organisme dalam menanggapi zat beracun. 190. 190.Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. 191. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom) 192. Traumatologi, ilmu yang mempelajari luka, terapi bedah, maupun perbaikan kerusakannya 193. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria 194. Veneorologi, ilmu yang mempelajari penyakit menular seksual 195. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus 196. Viscerologi, ilmu yang mempelajari organ dalam 197. Xenobiologi, ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi 198. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan 199. Zoologi Perbandingan, ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan antar hewan 200. Zoosemiotik, ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar hewan
Cabang2 ilmu bioLogi Cabang dari biologi berjumlah ratusan, yang berkembang pesat terutama sejak abad ke-20. Biologi sendiri sciences) yang dipelajari oleh para naturalis semula merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam alam((natural sciences) (ahli ilmu-ilmu alamiah). Biologi sebagai ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki perangkat analisis dan konsep-konsep ilmiah yang kokoh, baru terbentuk pada abad ke-18, setelah penemuan mikroskop dan vivo. Konsep evolusi tumbangnya dogma generatio spontanea oleh konsep konsepomne vivum ex vivo. evolusi,, pewarisan sifat (hereditas hereditas)), dan penemuan penemua nDNA DNAs sebagai bahan genetik memacu perkembangan biologi secara pesat dan menghasilkan cabang-cabang yang dikenal sekarang ini. Pembagian biologi di bawah ini tidak bersifat mutlak karena beberapa cabang yang sekarang dianggap mandiri masih memiliki keterkaitan dengan bidang induknya, misalnya genetika dengan fisiologi, bio logi molekular dengan genetika, dan sebagainya. Selain itu, karena dinamisnya perkembangan ilmu-ilmu ini, seringkali ilmu-ilmu ini saling bertemu dan menghasilkan kajian antardisiplin yang sukar dipisahkan. -ilmu-ilmu berdasarkan kelompok organisme
aksonomi//Klasifikasi aksonomi
Virologi
Mikrobiologi (biologi mikroorganisme)
Bakteriologi (biologi bakteri)
Protozoologi (biologi protozoa)
Mikologi (biologi (biologi jamur, jamur, kapang kapang dan ragi) ragi)
Botani (biologi tumbuhan)
Fikologi (biologi alga)
Pteridologi (biologi (biologi pakis pakis))
Bryologi (biologi lumut)
Dendrologi
Paleobotani
Zoologi (biologi hewan)
Nematologi Nematolo gi (biologi nematoda)
Malakologi (biologi moluska)
Entomologi (biologi serangga)
Apiari (biologi dan ternak lebah)
Mirmekologi (biologi rayap)
Iktiologi (biologi ikan)
Herpetologi (biologi reptilia dan amfibia)
Ornitologi (biologi unggas)
Mamologi (biologi mamalia)
Primatologi (biologi primata)
Rodentiologi (biologi rodentia)
Paleozoologi
Zoologi perbandingan
-ilmu-ilmu berdasarkan hierarki organisasi
Biologi sel
Biologi sel molekular
Anatomi
Anatomi perbandingan
Sitologi
Histologi
Organologi
Pulmonologi
Kardiologi
Radiologi
Neurologi
Viscerologi
Morfologi
Pomologi
Palinologi
Fisiologi
Patologi
Onkologi
Enzimologi
Imunologi
Ekologi
Ekofisiologi
Ekologi molekular
Limnologi
Biologi udara
Oseanografi
Epidemiologi
Toksikologi
Biologi kelautan
-ilmu-ilmu berdasarkan aspek kehidupan
Ilmu reproduksi
Biologi perkembangan
Fenologi
Filogeni
Paleontologi
Genetikapenurunan sifat pada makhluk hidup
Genetika sel (sitogenetika)
Genetika molekular
Genetika Mendel
Genetika populasi
Genetika kuantitatif
Genetika perkembangan
Genetika evolusionar
Fisiologi
Fisiologi perkembangan
Enzimologi
Imunologi
Endokrinologi
Fisiologi molekular
Evolusi
Etologi (ilmu perilaku hewan)
Biologi molekular
Cell signalling
Genomika
Transkriptomika
Proteomika
Metabolomika
Systems Biology
-ilmu-ilmu campuran dan terapan
Patologi
Ilmu penyakit dalam
Venereologi
Obstetri
Onkologi
Ilmu kedokteran forensik
Ilmu kedokteran molekular
Ilmu kedokteran klinik
Ilmu kedokteran gigi
Periodonti
Ortodonti
Nasofaringologi Nasofaringo logi Ginekologi
Perinatologi
Radiologi
Gerontologi
Etika kedokteran
ini dari :http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_cabang_biologi
cabang-cabang ilmu biologi :
1) Anatomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan susunan organ-organ tubuh suatu organisme. adalah 2) Anatesi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi yang berhubungan dengan operasi atau pembedahan. 3) Bakteriologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri dan seluk beluknya. adalah 4) Botani adalah adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan seluk beluknya. 5) Bryologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang lumut dan seluk beluknya. 6) Dendrologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pohon dan tanaman berkayu. 7) Ekologi adalah adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (interaksi factor abiotik dengan factor biotic). Embriologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perkembangan embrio, mulai dari zigot sampai menjadi dewasa.
9) Emtomologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang insekta. adalah 10) Entomologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi kehidupan serangga. adalah 11) Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari proses perubahan struktur tubuh pada makhluk hidup secara perlahan – lahan adalah lahan dalam waktu yang cukup lama, sehingga terbentuk spesies baru. 12) Fikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang alga dan seluk beluknya. 13) Fisiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi alat-alat tubuh organisme. 14) Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pola pewarisan atau cara-cara penurunan sifat menurun pada makhluk hidup. adalah 15) Herpetologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan reptil dan amphibi. 16) Higiene adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang kesehatan. 17) Histologi adalah adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan. 18) Iktiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang ikan. 19) Nematologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang nematoda dan seluk beluknya. 20) Malakologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan molusca dan seluk beluknya. 21) Mamologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hewan menyusui dan seluk beluknya. 22) Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme yang berukuran mikroskopis (mikroorganisme) adalah 23) Mikologi adalah adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari jamur dan seluk beluknya. 24) Morfologi adalah adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan struktur luar suatu organisme. 25) Ornitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang burung dan unggas 26) Paleobotani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan di masa lampau.
27) Paleontologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kehidupan hewan atau tumbuhan pada masa zaman lampau yang telah menjadi fosil. 28) Patologi adalah adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap organisme. 29) Parasitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme – organisme organisme yang dapat menimbulkan penyakit. 30) Phylogeni adalah cabang caba ng ilmu biologi yang mempelaja ri perkembangan makhluk makhl uk hidup dari bentuk tidak se mpurna samapai sempurna. 31) Protozoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang protozoa dan seluk beluknya. 32) Pteridologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pakis dan seluk beluknya. 33) Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang struktur dan fungsi sel tubuh makhluk hidup. 34) Taksonom i adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup. 35) Terratologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kelainan atau cacat embrio dalam masa kandungan. adalah 36) Virologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang virus dan seluk beluknya. adalah 37) Zoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan dan seluk beluknya. adalah kalo ini dari : http://a gung92.wordpress.com/2008/08/28/cabang-cabang-ilmu-biologi/
nah sekarang judulnya ganti,,, pemanfaatan ilmu biologi . . . pemanfaatan ilmu biologi dalam bidang kedokteran,
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini. Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi anatomi dan danfisiologi fisiologi manusia,, mikrobiologi , virologi manusia virologi dan danpatologi patologi,, telah banyak membantu para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai berbagai penyakit yang sampai saat i ni sering menjadi masalah yang menakutkan manusia. Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan atau kedokteran. a. Para penderita penyakit yang mengalami mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melaluiteknik melaluiteknik transplantas transplantasii (pencangkok (pencangkokan) an) organ.. Transplantasi organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah organ pencangkokan ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati. b. Teknik fertilasi invitro telah invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan karena suatu kelainan. Fertil asi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang membawa kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga t elah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami isteri mendapatkan keturunannya keturunannya dengan jenis kelamin tertentu. c. Mikrobiologi kedokteran telah kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang menyebabkan penyakit penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, antibiotik untuk mikroba-mikroba mikroba-mikrob a tersebut dapat dibuat.
d. Virologi pun Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari mendasari pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi yaitu mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu Burung atau disebut jugaVirus jugaVirus Avian Influenza, Influenza , yang hanya dapat diteruskan kepada manusia melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi ‘aman’. Mereka mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya. (Sumber: Pikiran Rakyat 5 Februari 2004).
PEMANFAATAN BIOLOGI BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
Negara kita terkenal kaya akan berbagai sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati, seperti hutan yang meliputi flora dan satwanya, maupun sumber daya alam non hayati seperti emas, minyak bumi dan batu baranya. Berbekal pengetahuan Biologi kita akan mengetahui bagaimana mengelola sumbersumber daya alam tersebut secara bijaksana, agar berdaya guna dan berhasil guna, baik untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.
Kurangnya pengetahuan akan Biologi atau k urangnya sikap yang bijaksana dalam mengeksploitasi sumber daya alam, dapat mengancam keseimbangan dan kelestarian alam kita sendiri di masa datang. Misalnya begini, jika hutan-hutan ditebangi secara sewenang-wenang, bukan saja akan timbul banjir, erosi, tanah longsor dan kesuburan tanah menurun kualitasnya, tetapi juga se jumlah makhluk hidup akan kehilangan tempat tinggal/habitatnya bahkan mati. Coba pikirkan, apa akibatnya jika hewan-hewan yang menyusun jaring-jaring makanan dalam ekosistem musnah? Tentu akan mengakibatkan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu bahkan merugikan mer ugikan manusia sendiri bukan? Akan ada jumlah populasi hewan yang ‘habis’ dan akan ada jumlah populasi hewan yang ‘meledak’. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas penyediaan bahan pangan bagi manusia itu sendiri.
Sebagai contoh lainnya, tentu Anda sudah ketahui bahwa gangguan yang datang dari alam sendiri kadang membuat masalah bagi dunia pertanian, seperti gempa bumi, musim kemarau panjang dan letusan gunung berapi. Apalagi jika ditambah dengan gangguan yang datang dari tangan-tangan manusia yang kurang pengetahuan dan tak bertanggung jawab. Sekarang coba Anda simak sebuah berita dari surat kabar berikut ini;
Hama belalang kembara (Locusta migratoria) dewasa ini mengepung sentra-sentra produksi padi, jagung dan sorgum di Kabupaten Sumba Timur NTT. Pemerintah kabupaten dan petani sudah kewalahan menghadapinya. Akan tetapi belalang tetap berkembang meski segala upaya sudah dilakukan, baik dengan
pestisida, musuh alami (predatornya) (predatornya) atau dengan menangkapnya. menangkapnya. Hama ini merusak mulai dari dari batang, daun muda hingga pucuknya, umumnya padi usia muda. Saat ini musim kemarau sedang berlangsung di NTT, termasuk di Sumba Timur. Bersamaan dengan itu, musim tanam gadu di seluruh daerah persawahan sedang berlangsung. Sementara Sementara itu daerah sekitarnya yang berupa savana sangat luas sedang kering kerontang. Akibat tidak ada keseimbangan ekosistem, atau karena habitatnya terganggu, tidak ada pilihan lain bagi belalang untuk bermigrasi ke sentra produksi pangan. Ditambah lagi perilaku penduduk yang suka membakar padang, belalang belalang pun pindah ke sawah atau atau lahan pertanian. Satu hal yang menyebabkan belalang semakin mengganas karena pemakaian pestisida yang berlebihan selama ini sehingga belalang menjadi kebal. (Sumber: Kompas 31 Juli 2004).
Menurut Anda masalah lingkungan tersebut disebabkan oleh gangguan alam, ulah manusia ataukah keduanya? Ya benar, karena kedua hal tersebut. Selanjutnya, menurut Anda hal-hal apa yang akan terjadi kemudian pada masyarakat di sana? Ya benar; kelaparan, kurang gizi, bahkan terserang berbagai penyakit. Cabang-cabang Biologi apa sajakah yang terkait dengan permasalahan tersebut? Ya bagus, cabang-cabang Biologi yang tertkait pada permasalahan tersebut diantaranya adalah ekologi, patologi, fisiologi, higiene, dan entomologi. Dan menurut Anda, tindakan-tindakan apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan di sana? Diskusikanlah bersama teman-teman Anda.
Sebagai contoh lainnya, tahukah Anda kejadian apa yang akhir-akhir ini terjadi pada saudara-saudara kita yang tinggal di Teluk Buyat Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara? Sungguh mengerikan dan menyedihkan jika kita melihat mereka di media cet ak maupun di televisi; baik bayi, balita, hingga o rang dewasa menunjukkan gejala ‘penyakit ‘ penyakit Minamata’, Minamata’, bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Apa sebenarnya yang telah menimpa mereka? Ternyata mereka telah mengkonsumsi ikan dan menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari dari teluk tersebut, yang ternyata telah tercemar oleh logam berat yaitu yaitu arsen dan air raksa (Hg). Dari manakah kedua logam berat itu berasal hingga mencemari perairan di teluk tersebut? Untuk mengatasi masalah lingkungan hidup di sana perlu ditangani dengan pendekatan Biologi. Menurut Anda cabang-cabang Biologi apa saja yang terkait untuk penyelesaian masalah tersebut? Coba Anda diskusikan bersama teman-teman Anda.
Kedua contoh di atas menggambarkan bagaimana pengeksploitasian sumber daya alam telah dilakukan dengan cara-cara yang tidak bijaksana, juga d ikarenakan oleh kurangnya pengetahuan tentang Biologi, sehingga dapat membahayakan keseimbangan lingkungan, yang pada akhirnya akan merugikan manusia di sekitarnya atau manusia itu sendiri. Kedua contoh di atas hanyalah sebagian saja dari banyak permasalahan lingkungan yang sedang melanda negeri tercinta kita akhir-akhir ini. Di sinilah pentingnya b agi Anda sebagai generasi mendatang membekali diri dengan pengetahuan Biologi dengan cabang-cabang ilmunya, agar dalam mengelola sumber daya alam kelak, Anda dapat bersikap lebih arif dan bijaksana, bijaksana, sehingga tindakan yang akan Anda ambil dapat bersifat ‘ ramah lingkungan’. lingkungan’.
Sekarang Anda akan pelajari sudah seberapa besar Biologi dengan seluruh cabang-cabang ilmunya telah memberikan sumbangan-sumbangan pada dunia IPTEK yang pada hakikatnya bertujuan meningkatkan kualitas hidup bagi kesejahteraan manusia.
PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN
Dahulu para petani hanya mengetahui cara-cara bertani yang sederhana/tradisional, yakni hanya dengan mencangkul tanah kemudian menanaminya dengan tanaman yang diinginkan lalu disirami secukupnya. Dan hasil yang didapat ternyata tidak terlalu menggembirakan baik mutu maupun jumlahny jumlahnya. a. Jika hal ini tidak segera diperbaiki diperbaiki maka maka kebutuhan kebutuhan masyarakat akan pangan tidak dapat tercukupi, tercukupi, dan akan terjadi kekurangan bahan pangan (rawan pangan). Apalagi pada masa sekarang ini, dimana telah terjadi ledakan jumlah penduduk, tentunya masalah rawan pangan merupakan masalah yang harus segera ditangani.Usaha yang harus dilakukan tidak hanya pada bagaimana membatasi membatasi pertambahan pertambahan jumlah jumlah penduduk, penduduk, tetapi juga juga harus dipikirkan dipikirkan bagaimana bagaimana caranya meningkatkan meningkatkan produksi pangan. pangan.
Berkat kemajuan cabang-cabang Biologi dan teknologinya, sudah banyak orang mengetahui bagaimana cara meningkatkan hasil pertaniannya. pertanianny a. Masyarakat khususnya khususnya para para petani, kini kini telah banyak banyak mengetahui mengetahui bagaimana bagaimana cara memilih memilih bibit tanaman tanaman unggul, unggul, bagaimana cara cara memilih pupuk yang diperlukan berikut berikut cara memupukny memupuknya, a, serta bagaimana bagaimana cara memberantas memberantas hama dengan dengan pestisida pestisida atau insektisida, dengan maksud meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya. Mereka pun telah banyak mengetahui teknikteknik berkebun seperti mencangkok, menempel, mengenten dan sebagainya.
Untuk mendapatkan bibit mendapatkan bibit unggul unggul dari berbagai jenis tanaman sekarang tidaklah sulit. Hampir di seluruh pelosok tanah air, bibit unggul berbagai jenis jenis tanaman bukan bukan merupakan merupakan barang langka langka lagi. Hal Hal ini berkat makin berkembangny berkembangnyaa prinsip-prinsip Genetika Genetika yang yang sudah banyak diketahui diketahui oleh para para petani, seperti seperti dengan melakukan penyilangan penyilangan (bastar), (bastar), yang yang dapat dilakukan dilakukan sendiri sendiri oleh mereka. mereka. Selain itu, dengan menerapkan prinsip-prinsip Fisiologi Tumbuhan, para petani melalui para ahli pertanian yang telah banyak mengetahui jenis pupuk yang baik untuk berbagai berbagai jenis tanaman.
Adapun dalam penggunaan pupuk penggunaan pupuk , pestisida atau insektisida insektisida pada pada persawahan, persawahan, perkebunan perkebunan atau perladangan perladangan ini, para petani petani harus memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Misalnya dengan mengikuti/mematuhi dosis (takaran) serta intensitas yang ditetapkan oleh setiap jenis pupuk atau pestisidanya. Jika pemakaian zat-zat kimia tersebut melebihi aturan yang ditetapkan biasanya akan menimbulkan pencemaran pencemaran air sungai di sekitar areal pertanian tersebut.
Contoh kasus yang sering terjadi akibat pemakaian zat kimia yang tidak memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem adalah pada pemakaian pupuk pupuk N yang yang intensif. Pemakaian Pemakaian pupuk N secara terus menerus dapat dapat menyebabkan menyebabkan kadar nitrat nitrat dalam air sungai di areal penanaman menjadi menjadi tinggi. tinggi. Akibat yang terjadi kemudian adalah timbulnya timbulnya penyakit penyakit methemoglobinemia jika air sungai tersebut
dikonsumsi oleh manusia. Selain timbulnya penyakit itu, dapat terjadi pula eutrofikasi. Apakah methemoglobinemia itu, dan apa yang dimaksud dengan eutrofikasi?
Methemoglobinemia merupakan ketidakmampuan hemoglobin di dalam sel-sel darah merah untuk mengikat oksigen, karena
hemoglobin diikat oleh nitrit. Nitrit ini dihasilkan dari pengubahan nitrat yang mengkontaminasi air minum oleh mikroorganisme pada saluran pencernaan manusia. Dan tahukah Anda apa akibatnya jika tubuh kita kekurangan oksigen? Sedangkan eutrofikasiadalah pengeruhan air yang yang disebabkan disebabkan oleh berkembang berkembang dengan dengan pesatnya pesatnya alga dan eceng eceng gondok pada perairan yang yang tercemar nitrat. nitrat. Eutrofikasi ini menyebabkan organisme seperti ikan-ikan di perairan tersebut menjadi mati. (perhatikan gambar 21). Maka dari itulah, pengetahuan mengenai mengenai Ekologi Ekologi serta teknik teknik bertani sangat sangat diperlukan diperlukan agar tidak terjadi hal-hal yang yang pada akhirnya akhirnya akan merugikan merugikan masyarakat sekitar atau para petani sendiri. Menurut Anda bagaimanakah mencegah pencemaran perairan oleh pupuk nitrat? Ya bet ul, diantaranya dengan mengadakan pergiliran penanaman jenis tanaman atau rotasi tanaman, sehingga pupuk yang digunakan juga berganti-ganti. berganti-gant i.
Masalah penyakit-penyakit yang menyerang tanaman, kini juga sudah banyak diketahui penyebabnya. Sudah banyak jenis virus, bakteri dan parasit lain yang menyerang tanaman budi daya yang berhasil diidentifikasi dan ditemukan cara pemberantasannya. Hal ini tentu berkaitan dengan dengan kemajuan kemajuan di bidang bidang cabang-cabang Biologi seperti seperti virologi, virologi, mikrobiologi mikrobiologi dan parasitolog parasitologi. i. Jadi, cabang-cabang cabang-cabang Biologi yang berhubungan dengan bidang pertanian adalah botani, anatomi tumbuhan, fisiologi tumbuhan, virologi tumbuhan, parasitologi,, mikrobiol parasitologi mikrobiologi, ogi, genetika dan ekologi.
Perkembangan bioteknologi seperti teknik Rekayasa Genetika, Kultur Jaringan, dan teknik Mutasi Buatan pun kini sudah berhasil membantu mengatasi masalah rawan pangan. Coba Anda perhatikan uraian berikut ini, mengenai contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia pertanian: a.
Bioteknologi dan Biologi Molekuler Molekuler telah berhasil menemukan teknik-teknik untuk Rekayasa Genetika,, seperti teknik transfer nukleus, teknik pemotongan, penyambungan dan penyisipan gen, Genetika dimana teknik-teknik ini bertujuan untuk mencari atau menciptakan jenis tanaman dengan sifat unggul tertentu (tanaman transgenik). Teknik-teknik rekayasa genetika seperti ini biasanya dilanjutkan dengan suatu teknik yang disebut Kloning Kloning.. Istilah Klon Klon merupakan merupakan garis turunan individu-individu yang secara genetik identik. Klon identik. Klon juga juga diartikan sebagai usaha membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu individu, sel, ataupun gen. Pengaplikasian yang sudah berhasil dilakukan adalah pada terciptanya tanaman budi daya yang mampu menghasilkan insektisida sendiri, sehingga tanaman tersebut tidak perlu disemprot insektisida lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman pangan yang telah berhasil di rekayasa dengan tiujuan tersebut adalah tanaman buah apel, pir, kol/kubis, brokoli, dan kentang. Teknik rekayasa genetika ini juga sudah berhasil menciptakan tanaman budi daya yang mampu mengikat nitrogen bebas sendiri dari udara, sehingga tanaman tersebut tidak perlu diberi pupuk nitrogen sintetik lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman yang sudah berhasil direkayasa untuk tujuan tersebut adalah pada padi dan gandum.
b.
Melalui kemajuan di bidang Biologi Molekuler, Molekuler, telah dapat diketahui pula urutan gen pada genom sel-sel tumbuhan, sehingga para biologiwan dapat mengidentifikasi urutan-urutan gen tertentu yang bertanggungjawab untuk perkembangan organ. Dengan demikian para biologiwan dapat memodifikasi arah perkembangan tanaman yang diinginkan. Pengaplikasian teknik ini yang sudah berhasil dilakukan adalah telah terciptanya batang pohon jati yang dapat tumbuh dengan diameter besar dan lurus. c.
Dengan menggunakan teknik kultur Jaringan, Jaringan , tanaman yang sudah diketahui berkhasiat sebagai obat, atau pun tanaman budi daya yang sudah diketahui keunggulan mutunya, dapat diproduksi dengan waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril. Teknik kultur jaringan ini termasuk salah satu usaha kloning, dimana individu-individu baru yang dihasilkan akan sama persis atau identik dengan suatu tanaman yang sudah diketahui manfaat maupun keunggulannya. Adapun contoh-contoh tanaman budi daya y ang sudah berhasil diperbanyak dengan teknik kultur jaringan tersebut antara lain tanaman kelapa sawit, tanaman anggrek, tanaman pisang barangan, dan wortel. d.
Teknik Mutasi Buatan merupakan usaha merubah susunan atau jumlah materi genetik/DNA dengan menggunakan radiasi sinar radioaktif (sinar X, alpha, beta dan gamma) atau dengan senyawa kimia (kolkisin). Teknik Teknikmutasi dengan sinar gamma biasanya ditujukan untuk menghasilkan biji-biji tanaman padi dan palawija, agar berumur pendek (cepat dipanen), hasilnya banyak dan tahan terhadap serangan hama wereng. Selain itu, terdapat teknik mutasi buatan lainnya, yakni teknik perendaman biji-biji tanaman perkebunan dan pertanian dalam senyawa kolkisin, kolkisin, senyawa ini menyebabkan tanaman mempunyai buah yang besar dan tidak berbiji; misalnya buah semangka, pepaya, jeruk, dan anggur tanpa biji, seperti pada gambar 22 berikut. Namun sayangnya tanaman ini tidak dapat menghasilkan tanaman baru sebagai keturunannya, karena buah-buahan yang dihasilkan tidak memiliki organ reproduksi yaitu biji. Lalu bagaimanakah caranya bila kita menghendaki buah-buahan tanpa biji lagi? Ya benar, kita harus memulai lagi dari perendaman biji-biji (benih) dari buah yang memiliki biji, dengan senyawa kolkisin. Baru ke mudian ditanam dan ditunggu hasil buahnya yang pasti tidak memiliki biji.
PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PERIKANAN
Ikan, baik ikan yang hidup di air tawar maupun yang hidup di laut, merupakan organisme air yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai salah satu bahan pangan, karena diketahui kandungan proteinnya sangat tinggi. Selain itu, ikan-ikan yang bentuk ataupun permukaan tubuhnya tampak menarik dapat dijadikan hiasan dalam sebuah akuarium.
Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan tampak antara lain dalam upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha
pelestarian ekosistem perairannya. Pembudidayaan ikan yang telah banyak dilakukan yakni dalam (1) pembuatan tambak-tambak, karamba jala apung (kajapung), maupun rumpon, serta (2) pelestarian terumbu karang, mangrove, h utan bakau, dan lamun.
Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi tinggi atau yang bernilai ekonomis adalah dengan dilakukannyapemijahan dilakukannya pemijahan.. Dengan teknik pemijahan dalam tambak-tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan dan ikan betina, dapat dengan mudah bertemu menjadi zigot, tanpa harus terganggu oleh arus air laut. Selain itu telur-telur yang dihasilkan juga akan terhindar dari para pemangsa/predatornya, sehingga besar kemungkinannya telur-telur itu akan menetas dan menjadi ikan. Contoh pemanfaatan Biologi lainnya dalam bidang ini adalah dengan diketemukannya manfaat daun singkong yang ternyata dapat dijadikan pakan tambahan bagi ikan nila merah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ikan tersebut.
Melalui penelitian-penelitian dalam bidang Biologi juga diketahui bahwa manfaat hutan bakau, mangrove, mangrove , serta lamun lamun adalah adalah penting dalam ekosistem pantai. Selain berperan sebagai produsen, ketiga macam ekosistem tersebut diketahui juga memiliki fungsi fisik. Fungsi fisik tersebut adalah; dengan adanya hutan bakau, mangrove dan lamun, energi hempasan gelombang laut yang masuk ke pantai dapat tertahan atau berkurang, dengan demikian dapat mencegah abras abrasii (erosi daratan akibat pasang surut air laut). Selain itu, ketiga jenis ekosistem pantai tersebut diketahui berperan sebagai penyaring sedimen/lumpur dari daratan, hal ini sangatlah penting bagi ekosistem teru mbu karang, karena terumbu karang memerlukan perairan yang jernih.
Demikianlah pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan. Diharapkan Anda sudah memahaminya. Kini, sebelum kita melangkah pada pemanfaatan biologi pada bidang industri, perhatikanlah kesimpulan kesimpulan singkat singkat berikut ini.
a.
Perkembangan bioteknologi dan biologi molekuler saat ini adalah ditemukannya beberapa teknik rekayasa genetika seperti; teknik transfer nukelus, pemotongan dan penyambungan gen, serta teknik penyisipan gen. Teknik-teknik ini sudah diapli kasikan untuk keperluan bidang peternakan, pertanian, dan kedokteran, melalui kloning.
b.
Pada bidang pertanian, teknik rekayasa genetika yang bertujuan menciptakan tanaman dengan sifat unggul tersebut, dilanjutkan dengan teknik kultur jaringan, sehingga tanaman-tanaman berjenis unggul tersebut dapat segera diperoleh dengan waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril.
c.
Pada bidang peternakan, teknik rekayasa genetika tersebut dilanjutkan dengan teknik fertilisasi in vitro atau teknik superovulasi, dan kemudian teknik inseminasi buatan, dengan tujuan segera diperoleh ternak jenis unggul dalam jumlah banyak.
d.
Pada bidang kedokteran teknik rekayasa genetika dilakukan untuk membantu pasangan suami isteri yang sulit mendapat keturunan/anak, atau bagi mereka yang menghendaki keturunan dengan jenis tertentu (laki-laki atau perempuan). Untuk maksud yang kedua ini, sebelum dilakukan fertilisasi in vitro, terlebih dahulu dilakukan pemisahan gen dari genom sang ayah (X dan Y nya), lalu dipertemukan dengan genom sang ibu. Fertilisasi in vitro dilakukan di luar tubuh sang ibu, dan setelah terbentuk embrio/zigot barulah di implantasikan ke dalam kandungan sang ibu.
Pada bidang perikanan, pemanfaatan Biologi adalah sebagai landasan pengetahuan ( basic science) science) dalam usaha pembudidayaan ikan-ikan atau hewan laut lainnya yang telah diketahui memiliki nilai gizi tinggi (yaitu sebagai sumber protein hewani) dan bernilai ekonomis. Selain itu, Biologi juga dapat dijadikan landasan pengetahuan dalam penelitian-penelitian lain yang lebih luas lingkupnya, yakni pada lingkup ekosistem perairan laut dan pantai.
PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PETERNAKAN
Seperti halnya pada bidang pertanian, pemanfaatan Biologi pada bidang peternakan pun sudah sedemikian besar. Dengan Dengan menerapkan pengetahu pengetahuan an cabang-cabang Biologi Biologi seperti seperti zoologi, anatomi hewan, hewan, fisiologi fisiologi hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi, dan biologi molekuler/rekayasa genetika, para peternak dan masyarakat yang lebih luas telah dapat menikmati hasilnya. Melalui penerapan ilmu-ilmu tersebut telah banyak dihasilkan dihasilkan ternak ternak varietas unggul, unggul, diantaranya diantaranya adalah ayam penghasil penghasil banyak banyak telur, ayam pedaging, sapi pedaging, sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.
Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kini pun telah banyak menggunakan teknik kawin silang (hibridisasi) dan teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik inseminasi buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan.
Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan ternak unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG ( pregnant pregnant mare mare serum gonadotro gonadotrophin phin)) danHCG ( (human human chorionic gonadotrophin ). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang terbentuknya sel telur dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan penyim panan spermatozoa. spermatozoa. Teknik penyim penyimpanan panan spermatozoa spermatozoa menggunakan menggunakan nitrogen nitrogen cair bersuhu bersuhu – 196 196 derajat celcius.
Selain teknik inseminasi dan superovulasi, dewasa ini telah dikembangkan juga teknik fertilisasi in vitro . Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di luar uterus (kandungan) induk betina dalam jumlah tertentu. Dan sebelum embrio ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus induk betina) dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu – 196 196 derajat celcius. Embrio dari jenis unggul ini kemudian dapat diimplantasikan ke induk sapi betina yang tidak unggul bunting semu dari species yang sama. Dengan demikian akan cepat diperoleh banyak sapi unggul.