MAKALAH HORTIKULTURA “BUDIDAYA TANAMAN TANAMAN BUNGA SEDAP MALAM
( Polianthes Polianthes tuberosa)”
DOSEN PENGAMPU : RETNO SULISTYOWATI, SP.MP
DISUSUN OLEH : 1. INDRA YULIANTOKO PUTRA
15.141.0009
2. ADELINA NOVIARETA
15.141.0025
3. UMAR FARUQ
15.141.0021
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO
BAB I
LATAR BELAKANG 1.1
Latar Belakang
Bunga Sedap Malam atau Polianthes tuberosa adalah nama salah satu bunga yang banyak sudah dikenal luas di Indonesia sebagai bunga potong dan penghasil parfum. Bunga Sedap Malam juga telah ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Jawa Timur mendampingi Bekisar sebagai Fauna Identitas Provinsinya.Bunga Sedap Malam sebenarnya bukan bunga asli Indonesia. Diperkirakan bunga ini berasal dari Meksiko dan telah diintroduksi ke Indonesia sejak masuknya bangsa Eropa dan China ke Indonesia. Disebut sebagai Bunga Sedap Malam lantaran bunga ini biasa mekar dan menebar aroma wangi pada malam hari. Selain disebut Sedap Malam, di Melayu bunga ini dikenal juga sebagai Sundal Malam. Tanaman ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Tuberose. Sedangkan dalam bahasa latin tanaman ini dinamai Polianthes tuberosa. Ciri dan Diskripsi. Bunga Sedap Malam tumbuh merumpun dengan tinggi sekitar 0,5
1,5
–
meter. Serumpun batangnya tumbuh dari satu atau beberapa umbi induk dan beberapa umbi anak. Umbi ini merupakan batang semu sekaligus sebagai penyimpan makanan. Umbi bunga Sedap Malam juga digunakan untuk perbanyakan tanaman secara vegetatif. Daun bunga Sedap Malam ( Polianthes tuberosa) berbentuk panjang pipih berwarna hijau mengkilat di bagian permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun. Pada pangkal daun terdapat bintik-bintik berwarna kemerah-merahan. Daun dapat berukuran hingga sepanjang 60 cm. Tangkai bunga muncul di ujung tanaman berbentuk memanjang dan beruas-ruas. Di setiap ruas muncul daun bunga yang berbentuk pipih memanjang dengan ukuran lebih kecil dari daun biasa. Pada tangkai bunga melekat 5-12 kuntum bunga (terkadang lebih) dengan mahkota bunga berwarna putih dan sedikit kemerahan di bagian ujung.Mekarnya bunga Sedap Malam ( Polianthes tuberosa) tidak serempak melainkan berurutan. Kuntum bunga bagian bawah akan mekar terlebih dahulu lalu menyusul kuntum-kumtum bunga di atasnya secara berurutan.Bunga Sedap Malam dikenal memiliki kesegaran yang mampu bertahan lama. Meskipun telah dipotong bunga yang menjadi flora Identitas provinsi Jawa Timur ini kesegarannya dapat bertahan selama 5-10 hari. 1.2 Tujuan untuk mengetahui cara budidaya tanaman bunga sedap malam
BAB II ISI
A.
Mengenal Tanaman Sedap Malam
Tanaman
Sedap
Malam merupakan
kerabat
dekat suku bakung-bakungan ( Amarylidaceae) antara lain bunga Lili, September, bakung bunga biru
Taksonomi
Kingdom
: Plantae ( tumbuh-tumbuhan )
Devisi
: Spermathophita ( tumbuhan berbiji )
Sub Devisi
: Augiospermae ( berbiji tertutup )
Kelas
: Monochotiledoneae ( biji berkeping satu )
Ordo
: Amarylidales
Famlli
: Amarylidaceae
Genus
: Palyanthes
Species
: Palanthes tuberosa
Morfologi
-
Susunan tubuh terdiri dari akar, batang ( diskus), umbi (batang semu), daun, tangkai bunga dan kuntum bunga.
-
Sistem perakaran menyebar kesegala arah pada radius dan kedalaman 40 – 60 cm, akar tersebut yang keluar dari batang utama ( discus )
-
Umbi = merupakan batang semu yang berubah bentuk dan fungsinya sebagai cadangan makanan. Tiap rumpun tanaman terdiri dari satu atau beberapa umbi induk dan sekumpulan umbi anak.
-
Umbi induk biasanya ukuran besar-besardan lapisan umbinya ( bulbus ) tidak begitu jelas, warna umbu putih.
-
Daun panjang dan pipih, warna hijau mengkilap dinagian permukaan atas dan hijau muda pada permukaan bawah. Pada pangkal daun terdapat bintik-bintik kemerahan.
-
Siklus hidup termasuk tanaman semusim / setahun tetapi dapat tumbuh lebih satu tahun.
-
Pada fase reproduksi akan muncul tangkai bunga dari titik tumbuh yang ukurannya panjang dan beruas-ruas. Tiap tangkai melekat 5 – 12 kuntum bunga yang mekarnya tidak bersamaan. Warna mahkota putih dan ada yang kemerahan. Kesegaran bunga 5
10 hari. Cocok untuk
–
bunga potong . Di Indonesia sulit berbiji. -
Termasuk tanaman yang banyak mengandung air = sukulen (herbaceous)
-
Fase pertumbuhannya : Fase Perkecambahan : 1 – 2 minggu Fase vegetatif : pertumbuhan daun 3 – 5 minggu Fase perkembangan daun optimum : 16 – 20 minggu Fase generatif : 24 - 26 minggu
Bila tangkai bunga dibiarkan tumbuh alami hingga kuntum bunganya berguguran, maka pada saat bersamaan mulai terbentuk umbi anakan. Umbi ini tumbuh menjadi tanaman pada umum 36 minggu. Syarat tumbuh
1.
Iklim : cukup lembab dengan temperatur 13
–
17 0 C, curah hujan 1900
2500 mm /
–
tahun, penyinaran penuh 2.
Dataran medium : tinggi cocok / ideal 600 – 1500 m dpl, adaptasi cukup sehingga dapat ditanam di dataran rendah.
3.
Tanah : a.
Andosol : dataran tinggi, solum 100 – 275 cm , warna hitam – kelabu – coklat tua; tekstur debu – lempung berdebu – lempung ; struktur remah; pH = 5 – 7
b.
Latosol :Solum sangat tebal 1,3 – 5 m; warna merah-coklat- kekuningan; tekstur liat; struktur remah; pH 4,5 – 6,5
c.
Regosol : solum tidak lebih dari 25 cm, warna kelabu – coklat – coklat kekuningan ; struktur lepas ( bitur tunggal ) ; tekstur pasil – lempung berdebu; pH asam - netral
B.
Cara Budidaya 1.
Cara Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit Di Indonesia sulit berbiji , perbanyakan secara vegetatif Kebutuhan bibit : jarak tanam 20 X 20 cm, tiap lubang 1 umbi sehingga 1 hektar kurang lebih 200 ribu butir umbi Syarat bibit : -
Diambil dari rumpun yang berumur lebih 2 tahun
-
Tanaman induk sehat, produktif
-
Telah disimpan 1 – 1,5 bulan
Cara
2.
-
Tentukan rumpun induk
-
Bongkar rumpun induk
-
Kumpulkan ditempat teduh
-
Bersihkan akar dari tanah yang menempel
-
Pisahkan umbi dari rumpun induk dan kelompokkan
-
Simpan umbi dalam wadah, ditarang / diletakkan ditempat yang kering selam 1 – 3 bulan Penyiapan lahan
a.
Buang rumput liar, batu-batuan
b.
Olah tanah hingga gembur sedalam 20 – 40 cm
c.
Biarkan 15 – 30 hari
d.
Buat bedengan L = 100 – 120 cm, T = 20 – 30 cm, P = tergantung keadaan dan parit antar bedengan 30 – 40 cm
e.
Tambahkan pupuk kandang = 20 – 40 ton / ha
f.
3.
Pada tanah asam lakukan pengapuran dolomit, ziagro.
Penanaman
a.
Saat tanam sepanjang musim asal air tidak masalah
b.
Biasanya 7 – 8 bulan sebelum hari raya , tahun baru, dll
c.
Caranya : -
Buat lubang dengan tugal sesuai dengan jarak tanam
-
Tanam satu biji dalam lubang, arah tunas keatas
-
Tutup lubang tanam
-
Diantara barisan dibuat alur pupuk (pupuk urea 6 kwintal) kemudian tutup tanah
-
Siram bedengan.
4. Pemeliharaan a.
Pengairan -
Pada fase awal pertumbuhan 1- 2 kali sehari
-
Atur pengairan sehingga jangan becek atau kering
-
Caranya bisa leb atau pakai gembor
b.
Penyulaman -
c.
Dilakukan 5 – 15 hari setelah tanam Penyiangan
-
Tergantung keadaan gulma
-
Biasanya umur 3 bulan dan diulangi
-
Caranya manual / cangkul
-
Penyiangan diikuti penggemburan tanah dan pemupukan
d.
Pemupukan susulan -
Dilakukan pada umur 6 bulan
-
Urea dan TSP masing-masing 6 kwintal/ha
-
Caranya kocoran atau dibenamkan dalam tanah
e.
Pengendalian hama penyakit -
Hama ulat tanah ( Agrothis epsilon Hufn ) ; Belalang = Valanga sp
-
Penyakit : layu cendawan = Fusarium sp, busuk umbi = Botrytis sp
-
Pengendalian terpadu dengan rotasi tanaman, pengolahan tanah sempurna, perbaikan drainase, sanitasi kebun.
5.
Panen dan Pasca panen a.
Panen
-
Saat panen Tanaman telah berumur 7 – 8 bulan Pada setiap tangkai telah mekar 2-3 kuntum
-
Kegunaan : bunga potong atau tabur
-
Cara panen : Potong pangkal tangkai bunga Pada tangkai yang bunganya telah mekar 2 – 3 Dipetik bunga yang mekar saja Tempatkan pada wadah yang bersih dan diberi air untuk 6 potong
Panen dapat dilakukan 3 – 7 hari sekali ( sesuai kondisi ) , panen perdana kurang lebih 160 ribu tangkai ( kurang lebih 60% )
b.
Pasca Panen
1.
Pengumpulan -
Kumpulkan hasil panen ditempat penampungan sementara dekat kebun dab teduh
2.
Angkut ditempat penampungan selanjutnya Pembersihan dan pernyortiran
-
Bersihkan tangka bunga dari daun yang menempel membuang 3
4 helai daun
–
terbawah -
Sortir tangkai bunga yang rusak
-
Keadaan tidak normal
3.
Pemilahan : klasifikasikan bunga berdasarkan ukuran yang seragam
4.
Pengikatan : ikat kumpulkan tangkai bunga yang seragam dengan tali raffia, tiap ikat 10 – 100 tangkai ( tergantung permintaan pasar
5.
Pembungkusan : pembungkusan bunga dengan kertas atau plastik untuk melindungi kemulusan bungan
6.
Pengemasan / penyimpanan -
Kemas ikatan bunga dalam keranjang dan karton yang berlubang ( ventilasi )
-
Angkut kemasan bunga potong ke pasar
-
Simpan bunga yang akan dijual dalam tempat atau dalam naungan yang bersuhu dingin ( coldstrorage / ruang AC ).
Untuk mempertahankan kesegaran menurut penelitian Lab. Fakultas Pertanian UNPAD Bandung. Masukan larutan gula ( sukrosa ) 6% pada media atau vas. Buat larutan dari 6 gram gula pasir ditambah 100 cc air, potong tangkai bunga bagian bawah miring dan masukan dalam larutan gula. Kesegaran dapat bertahan 13 – 14 hari.
C. Macam Varietas Bunga Sedap Malam
Bunga Sedap Malam ( Polianthes tuberosa) lebih cocok dibudidayakan di tanah lempung (sawah) serta memiliki persediaan air irigasi. Tempat penanaman harus terbuka dan tidak dinaungi oleh pepohonan. Sedap malam merupakan tanaman introduksi dan telah ditanam sejak lama, sehingga dianggap sebagai varietas lokal. Kultivar lokal sedap malam berbunga semi ganda asal Pasuruan telah dilepas sebagai varietas unggul nasional dengan nama Roro Anteng oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Sementara sedap malam berbunga ganda asal Cianjur telah dilepas oleh Balai Penelitian Tanaman Hias bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagai varietas unggul nasional dengan nama Dian Arum. (https://pasuruankab.go.id/potensi-121-sedap-malam-.html). Sedap malam ( Polianthes tuberosa L.) adalah salah satu bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Bunga yang bermahkota putih dan harum ini menduduki peringkat kedua setelah mawar dalam urutan jumlah penjualan bunga di Bandung dan Jakarta. Ada tiga jenis bunga sedap malam berdasarkan bentuk bunganya, yaitu tipe bunga ganda dengan kelopak bunga (petal) berlapis, tipe bunga tunggal, dan tipe bunga semiganda. Bunga sedap malam termasuk bunga majemuk dengan jumlah bunga 30-60 kuntum tiap malai. Unggul nasional dengan nama Roro Anteng oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Sedap malam jenis ini banyak dijumpai di Cianjur, Cisaat-Sukabumi, dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedap malam berbunga ganda asal Cianjur dilepas oleh Balai Penelitian Tanaman Hias dengan nama varietas Dian Arum. Sedap malam berbunga ganda banyak dijumpai di Magelang, Ambarawa, dan Bandungan, Jawa Tengah. (Balai Penelitian
Tanaman
Hias).
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Dari isi yang telah di jabarkan, maka dapat di si mpulkan bahwa : Bunga Sedap Malam atau Polianthes tuberosa adalah nama salah satu bunga yang banyak sudah dikenal luas di Indonesia sebagai bunga potong dan penghasil parfum. Bunga Sedap Malam juga telah ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Jawa Timur mendampingi Bekisar sebagai Fauna Identitas Provinsinya.Bunga Sedap Malam sebenarnya bukan bunga asli Indonesia. Diperkirakan bunga ini berasal dari Meksiko dan telah diintroduksi ke Indonesia sejak masuknya bangsa Eropa dan China ke Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Donald Sihombing dan Wahyu Handayati, 2008. Budidaya Bunga Sedap Malam Roro Anteng, BPTP Jawa Timur, BP2TP. Anonim , Ragam Bunga Sedap Malamdi Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Hias, Jalan Raya CiherangKotak Pos 8 SDL Segunung, Pacet, Cianjur. Alamendah, 2011, https://alamendah.org.
-
Mengenal
Bunga
Sedap
Malam
(Polianthes tuberosa),