PERSPEKTIF PERSPEKTIF RISET DALAM AKUNTANSI
PENGANTAR Pendekat Pendekatan-pen an-pendekat dekatan an yang yang dibahas dibahas berikut berikut merupakan merupakan aliranaliranaliran atau orientasi-orientasi tertentu dalam riset akuntansi. Riset akun akunta tans nsii
tela telah h
berk berkem emba bang ng
sede sedemi miki kian an
rupa rupa
dan dan
bebe bebera rapa pa
pendekatan terpenting saling bersaing dan saling melengkapi satu sama sa ma lain lain.. Bebe Bebera rapa pa di anta antara rany nya a adal adalah ah pend pendek ekat atan an mo mode dell keput keputusa usan, n, riset riset pasar pasar modal, modal, riset riset keper keperila ilakua kuan, n, teori teori agensi agensi,, ekonomika informasi, dan perspektif akuntansi kritis. Di samping itu, kita juga mengenal beberapa aliran lain yang barangkali masih dianggap berada "di pinggiran", atau dalam uangkapan yang lebih san sa ntun, tun,
"emerging emerging
perspect perspectives ives," ,"
sepe sepert rtii
misa mi saln lny ya
pers perspe pekt ktif if
akunta akuntansi nsi Islam. Islam. Kita Kita memand memandan ang g semua semua pendek pendekata atan n ini patut patut dihargai dihargai untuk untuk menambah menambah pengetahu pengetahuan an kita mengenai mengenai akuntansi akuntansi dan lingkungan lingkungannya nya.. kan tetapi, tetapi, re!olusi re!olusi ilmiah ilmiah tampakny tampaknya a tidak terjadi dalam bidang akuntansi karena historical cost masih menjadi paradigma yang dominan saat ini.
DECISION-MODEL APPROACH Pende Pendekat katan an ini ini memper mempertan tanya yakan kan atau atau memper mempersoal soalkan kan inform informasi asi apa yang diperlukan untuk berbagai jenis pengambilan keputusan. enurut pendekatan ini, laporan keuangan yang didasarkan kepada entr entry y
valu value e, exit exit valu value e, dan
discounted
cash flows
menjadi
alternatif alternatif-alt -alternat ernatif if yang yang mungkin mungkin lebih bermanfaa bermanfaatt dibanding dibandingkan kan laporan keuangan yang berbasis historical cost . Pendekatan ini tidak mempertan mempertanyak yakan an informasi informasi apa yang yang dibutuhkan dibutuhkan oleh pengguna pengguna #users$ tetapi pi lebi lebih h berk berkon onsen sentr tras asii kepa kepada da info inform rmas asii apa apa yang yang users$ teta dibutuhkan untuk keputusan-keputusan tertentu. %leh karena itu, orientasinya adalah normatif dan deduktif. &alah satu premis yang
mendasari pendekatan ini adalah bah'a para pengambil keputusan mungkin
perlu
diajari(dibimbing
mengenai
bagaimana
menggu menggunak nakan an inform informasi asi terten tertentu tu jika jika mereka mereka a'am a'am # unfamiliar $ dengan informasi tersebut. Para pendukung pendekatan ini umumnya menganjurkan berbagai kemun kemungki gkinan nan penggu penggunaa naan n metode metode penila penilaian ian # valuation valuation method method $. $. )hambers
#*++*$
dan
&terling
#*++$,
sebagai
ontoh,
menganjur menganjurkan kan digunakann digunakannya ya pendekatan pendekatan exit exit value value karena harga jual aset rele!an bagi keputusan untuk menahan atau melepaskan aset.
Ijiri
#*+*$
pert pertan angg ggun ungj gja' a'ab aban an keua keuang ngan an
yang yang
adalah # stewar stewardsh dship ip
memu me musa satk tkan an
pendukung functi function on$$
perh perhat atia ian n
kuat dari
kepa kepada da
fungsi pelaporan
akun akunta tabi bili lita tas s
manajemen manajemen #sebagai #sebagai accountor $ dan pemili pemilik k #sebag #sebagai ai accountee$. accountee $. Ijir Ijirii adal adalah ah pend penduk ukun ung g hist histor oric ical al co cost st yang yang disesu disesuaik aikan an dengan dengan perubahan daya beli uang # general price-level adjustment $. $. &taubus #*+$ adalah pendukung pengukuran akuntansi yang mensimulasi sedekat mungkin arus kas diskonto #discounted # discounted cash flow $ untuk memfasilitasi pengambilan keputusan oleh in!estor. &ifa &ifatt norm normat atif if dari dari decisi decision on-mo -model del appro approach ach telah menyebab menyebabkan kan sebag sebagia ian n pend penduk ukun ung g teor teori-t i-teo eori ri baru baru yang yang mun munul ul bela belaka kang ngan an meny me nyat atak akan an bah' bah'a a pend pendek ekat atan an ini ini tida tidak k ilmi ilmiah ah.. kan kan teta tetapi pi,, att attes essi sih h #*+ #*+$ $ tela telah h me mene nega gask skan an bah' bah'a a muat muatan an nila nilaii atau atau kepen kepentin tingan gan merupa merupakan kan aspek aspek yang yang diperl diperluka ukan n dalam dalam akti!i akti!itas tas-akti!i akti!itas tas yang yang berori berorient entasi asi tujuan tujuan seperti seperti dalam dalam pengem pengemban bangan gan teori akuntansi. Dengan kata lain, metode dan pendekatan ilmiah juga bisa dimanfaatkan dalam akti!itas-akti!itas yang berorientasi tujuan, bukan hanya oleh sains seperti ilmu alam yang berupaya untuk menjelaskan fenomena alam semesta sebagaimana adanya #deskriptif$.
CAPITAL MARKET RESEARCH
mendasari pendekatan ini adalah bah'a para pengambil keputusan mungkin
perlu
diajari(dibimbing
mengenai
bagaimana
menggu menggunak nakan an inform informasi asi terten tertentu tu jika jika mereka mereka a'am a'am # unfamiliar $ dengan informasi tersebut. Para pendukung pendekatan ini umumnya menganjurkan berbagai kemun kemungki gkinan nan penggu penggunaa naan n metode metode penila penilaian ian # valuation valuation method method $. $. )hambers
#*++*$
dan
&terling
#*++$,
sebagai
ontoh,
menganjur menganjurkan kan digunakann digunakannya ya pendekatan pendekatan exit exit value value karena harga jual aset rele!an bagi keputusan untuk menahan atau melepaskan aset.
Ijiri
#*+*$
pert pertan angg ggun ungj gja' a'ab aban an keua keuang ngan an
yang yang
adalah # stewar stewardsh dship ip
memu me musa satk tkan an
pendukung functi function on$$
perh perhat atia ian n
kuat dari
kepa kepada da
fungsi pelaporan
akun akunta tabi bili lita tas s
manajemen manajemen #sebagai #sebagai accountor $ dan pemili pemilik k #sebag #sebagai ai accountee$. accountee $. Ijir Ijirii adal adalah ah pend penduk ukun ung g hist histor oric ical al co cost st yang yang disesu disesuaik aikan an dengan dengan perubahan daya beli uang # general price-level adjustment $. $. &taubus #*+$ adalah pendukung pengukuran akuntansi yang mensimulasi sedekat mungkin arus kas diskonto #discounted # discounted cash flow $ untuk memfasilitasi pengambilan keputusan oleh in!estor. &ifa &ifatt norm normat atif if dari dari decisi decision on-mo -model del appro approach ach telah menyebab menyebabkan kan sebag sebagia ian n pend penduk ukun ung g teor teori-t i-teo eori ri baru baru yang yang mun munul ul bela belaka kang ngan an meny me nyat atak akan an bah' bah'a a pend pendek ekat atan an ini ini tida tidak k ilmi ilmiah ah.. kan kan teta tetapi pi,, att attes essi sih h #*+ #*+$ $ tela telah h me mene nega gask skan an bah' bah'a a muat muatan an nila nilaii atau atau kepen kepentin tingan gan merupa merupakan kan aspek aspek yang yang diperl diperluka ukan n dalam dalam akti!i akti!itas tas-akti!i akti!itas tas yang yang berori berorient entasi asi tujuan tujuan seperti seperti dalam dalam pengem pengemban bangan gan teori akuntansi. Dengan kata lain, metode dan pendekatan ilmiah juga bisa dimanfaatkan dalam akti!itas-akti!itas yang berorientasi tujuan, bukan hanya oleh sains seperti ilmu alam yang berupaya untuk menjelaskan fenomena alam semesta sebagaimana adanya #deskriptif$.
CAPITAL MARKET RESEARCH
&ejumlah besar penelitian empiris #induktif$ memperlihatkan bah'a harga-harga sekuritas yang diperdagangkan seara publik bereaksi sea searra ep epat dan tida tidak k bias bias # rapidl rapidly y and unbias unbiased ed $ terh terhad adap ap informasi baru. %leh karena itu, harga pasar sekuritas diasumsikan menerm menermink inkan an sepenuh sepenuhny nya a semua semua inform informasi asi yang yang tersedi tersedia a bagi bagi publik. Proposisi ini, yang sebenarnya berasal dari disiplin keuangan #finance$ finance$ dikenal seb sebagai hipo hipote tesi sis s pasa pasar r efis efisie ien n #efficientmarkets markets hypothesi hypothesis s$. Di sa samp mpin ing g itu, itu, retu return rn suat suatu u seku sekuri rita tas s berbanding lurus dengan risikonya/ 0agasan ini telah mendorong meningkatnya penekanan akan perlunya mendi!ersifikasi portofolio in!e in!esta stasi si
keti ketimb mban ang g
hany hanya a
beri berin! n!es esta tasi si
pada pada
satu satu
seku sekuri rita tas. s.
1ipotesis pasar efisien seara potensial memiliki implikasi-implikasi penting bagi akuntansi. &ebagai ontoh, karena informasi dengan ep epat
terermin
dalam
harga
sek sekuritas,
dorongan
untuk
meningkatkan pengungkapan # disclosure$ disclosure $ akuntansi menjadi lebih kuat sementara perhatian kepada isu pemilihan alternatif-alternatif akuntansi menjadi berkurang.
EHA!IORAL RESEARCH Riset Riset kepe keperi rila laku kuan an me meru rupa paka kan n sa sala lah h sa satu tu area area pene peneli liti tian an yang yang penting lainnya dalam akuntansi. 2okus utama riset keperilakuan adalah bagaimana para pengguna informasi akuntansi mengambil kepu keputu tusa san n dan dan info inform rmas asii apa apa yang yang me mere reka ka butu butuhk hkan an.. Berb Berbed eda a dengan pendekatan model keputusan yang bersifat normatif, riset keper keperila ilakua kuan n bersif bersifat at deskri deskripti ptif. f. Riset Riset ini banya banyak k menggu menggunak nakan an metode eksperimental. Intyre Intyre #*+3$, #*+3$, misalnya misalnya,, berupay berupaya a untuk untuk menemukan menemukan apakah apakah informasi
replacement
cost
lebi lebih h
berm berman anfa faat at
diba diband ndin ingk gkan an
informasi informasi historic menge!aluasi actual annual rate of historical al cost dalam menge!aluasi Deng ngan an kata kata lain lain,, rise risett ini ini beru berupa paya ya untu untuk k me mema maha hami mi return. return. De info inform rmas asii apa apa yang yang dipi dipili lih h dan dan baga bagaim iman ana a info inform rmas asii ters terseb ebut ut diproses. 4mpat perusahaan berukuran sedang dalam industri ban
dan karet dianalisis selama suatu periode yang terdiri dari tiga tahun. &ubjek eksperimennya adalah mahasis'a &-* dan &-5. &ebagian
mahasis'a
menerima
laporan
keuangan
berbasis
replacement cost , sebagian lainnya menerima laporan berbasis historical cost , dan yang lainnya lagi menerima kedua jenis laporan. &ubjek-subjek
eksperimen
tersebut
diminta
untuk
memilih
perusahaan yang akan menghasilkan actual annual rate of return tertinggi
selama
tiga
tahun.
&etelah
analisis
atas
data
eksperimental dilakukan, Intyre #*+3$ gagal menunjukkan keunggulan laporan keuangan berbasis replacement cost bagi para pengguna informasi akuntansi. eskipun demikian, pertanyaan mengenai sejauh mana mahasis'a yang digunakan sebagai subjek eksperimen me'akili populasi pengambil keputusan dalam dunia nyata merupakan permasalahan yang dialami oleh semua riset keperilakuan yang menggunakan subjek mahasis'a dalam situasi eksperimental. eskipun
riset
keperilakuan
masih
dalam
tahap
a'al
pengembangan, temuan-temuannya telah banyak yang menarik perhatian.
Banyak
penelitian
memperlihatkan
ketidaksesuaian
antara model keputusan yang dirumuskan seara normatif dengan proses keputusan sesungguhnya yang dilakukan oleh pengguna informasi akuntansi. Riset lainnya menunjukkan terdapatnya suatu tendensi penggunaan laporan keuangan publikasian # published financial
statements$
untuk
maksud-maksud
pengambilan
keputusan manajerial. eskipun pendekatan riset keperilakuan bersifat
deskriptif(positif,
kesimpulan-kesimpulan memperbaiki
penggunaan
keputusan.
AGENC" THEOR"
hasilnya
normatif data
bisa yang
akuntansi
digunakan
untuk
bertujuan
untuk
dalam
pengambilan
6eori agensi #agency theory $ , atau yang juga biasa disebut contracting theory , merupakan salah satu aliran riset akuntansi terpenting de'asa ini. Penelitian teori agensi bisa bersifat deduktif atau induktif dan merupakan kasus khusus riset keperilakuan, meskipun teori agensi berakar pada bidang keuangan # finance$ dan ekonomika
bukannya
mendasarinya
psikologi
adalah
kepentingannya sendiri.
dan
bah'a
sosiologi.
indi!idu
sumsi
penting
sumsi
bertindak
lainnya
yang demi
menyebutkan
bah'a perusahaan merupakan tempat # locus$ atau titik pertemuan #intersection point $ bagi berbagai jenis hubungan kontraktual yang terjadi di antara manajemen, pemilik, kreditor, dan pemerintah. %leh karena itu, teori agensi berfokus kepada kos-kos pemantauan dan penyelenggaraan hubungan antara berbagai pihak. udit, misalnya,
bisa
dipandang
sebagai
suatu
instrumen
untuk
meyakinkan bah'a laporan keuangan perusahaan telah diteliti keakuratannya. Di samping itu, laporan keuangan itu sendiri7jika telah diberi opini 'ajar tanpa pengeualian7dianggap memenuhi kriteria yang ada sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum #generally accepted accounting principles$. %leh karena itu, audit dalam hal ini berupaya untuk memberikan jaminan kepada pihak
luar,
seperti
pemilik
dan
kreditor,
berkenaan
dengan
pengelolaan perusahaan oleh manajemen. 1ubungan keagenan antar
berbagai
berdasarkan
pihak
angka-angka
tersebut
banyak
akuntansi
ditentukan(diatur
#accounting
numbers$.
1ubungan keagenan tersebut menakup perjanjian pinjaman # bond covenants$, kompensasi manajemen, kontrak-kontrak, dan ukuran perusahaan. Perjanjian pinjaman seringkali menentukan tingkat rasio, seperti misalnya rasio utang terhadap ekuitas. Pelanggaran terhadap
tingkat
maksimum
tersebut
akan
menyebabkan
perusahaan mengalami kesulitan teknis. &emakin dekat batasan utang
terhadap
ekuitas,
semakin
mungkin
manajemen
akan
memilih alternatif-alternatif akuntansi yang akan meningkatkan
inome. Dalam hal kontrak kompensasi manajemen, manajemen mungkin akan berupaya untuk memilih metode-metode
yang
meningkatkan
Riset
inome
dan
juga
meningkatkan
bonus.
akuntansi positif yang dimaksudkan untuk menguji hipotesishipotesis teori agemsi menekankan anggapan mengenai pertalian antara perusahaan-perusahaan yang sangat besar dengan ampur tangan pemerintah, yang akan mendorong dipilihnya alternatifalternatif akuntansi yang menurunkan inome. %leh karena itu, pemilihan metode akuntansi oleh perusahaan mungkin dipengaruhi oleh efek metode tersebut terhadap kontrak-kontrak keagenan. &alah satu hipotesis teori agensi menyatakan bah'a manajemen berupaya untuk memaksimumkan kesejahteraannya sendiri dengan meminimumkan kos-kos keagenan yang timbul dari pemantauan dan penyelenggaraan kontrak. Ingat, hal ini tidak sama dengan mengatakan
bah'a
manajemen
akan
berupaya
untuk
meningkatkan nilai perusahaan. Ketika manajemen berupaya untuk meningkatkan kompensasinya, manajemen harus melakukannya dalam rerangka meningkatkan inome bersih, return on investment #R%I$, atau angka-angka akuntansi sejenis yang juga berarti mengupayakan perubahan positif harga sekuritas perusahaannya. %leh karena itu, meminimumkan kos-kos penyelenggaraan kontrak #contracting
costs$
berarti
tidak
seara
negatif
mengganggu
hubungan antara ukuran-ukuran kinerja berbasis akuntansi dan tidak mendapatkan opini audit selain 'ajar tanpa pengeualian. eskipun umumnya manajemen terutama akan terdorong untuk memperbaiki
kinerja,
manajemen
bisa
juga
memilih
ketentuan(aturan akuntansi yang memaksimumkan inome dengan segera (jangka pendek dan bukannya
sepanjang
waktu
untuk
memaksimumkan kompensasinya. Dalam hal ini manajemen tidak selalu bertindak selaras dengan kepentingan pemegang saham. 1al inilah
yang
kadang-kadang
disebut
perilaku
oportunistik
#opportunistic behavior $ atau moral hazard . udit, yang merupakan
salah satu ontoh meminimumkan kos penyelenggaraan kontrak, juga merupakan ontoh penyelenggaraan kontrak yang efisien #efficient contracting$. sumsi lain mengenai sifat perusahaan bersaing dengan asumsi teori agensi yang menyatakan perusahaan sebagai locus atau nexus bagi berbagai jenis hubungan kontrak. )hambers #*++8$, misalnya, menggambarkan perusahaan sebagai "9.suatu koalisi sementara dalam keadaan ekuilibrium yang tidak stabil." Pandangan koalisi )hambers ini melihat perusahaan memainkan peran yang lebih kuat dalam kaitannya dengan berbagai partisipan lainnya dibandingkan dengan teori agensi yang memandang perusahaan itu sendiri tidak berperan.
Dalam
pandangan
koalisi,
inome
sebagai
suatu
pengukuran kinerja ekonomik perusahaan dan ukuran ekonomik aset dan ke'ajiban merupakan fungsi penting akuntansi yang harus menjadi pertimbangan utama agen penyusun standar. Pandangan tersebut tidak dijumpai dalam teori agensi. :raian ini bukan dimaksudkan untuk menunjukkan "kebenaran" atau "kesalahan" teori
agensi;
baik
teori
agensi
maupun
pandangan
koalisi
merupakan penggambaran parsial dari ara berpikir dan interrelasi perusahaan dengan partisipan-partisipan konstituennya. Berbagai teori dan pandangan yang saling bersaing akan memberikan 'a'asan yang penting bagi akuntan, auditor, pengguna informasi akuntansi, dan penyusun standar. 6idak ada satu pun pendekatan yang harus dianggap lebih unggul dibandingkan yang lain-lainnya.
lanjut,
meskipun
para
pendukung
riset
teori
agensi
menekankan bah'a temuan-temuannya positif dan deskriptif dan tidak bisa digunakan untuk maksud-maksud pembuatan kebijakan #yang dengan jelas melibatkan pertimbangan nilai$, tidak ada alasan bagi penyusun standar untuk tidak menggunakan hasil-hasil riset teori agensi jika hasil-hasil tersebut dianggap !alid dan bermanfaat.
INFORMATION ECONOMICS Para akuntan menjadi semakin sadar akan kos yang timbul dalam memproduksi
informasi
akuntansi.
Kesadaran
ini
telah
memunulkan suatu bidang penyelidikan yang relatif baru bagi periset
akuntansi/
e#ono$i#a
infor$asi.
Riset
ekonomika
informasi umumnya bersifat analitis(deduktif. Keuali akuntansi berbasis arus kas #cash flow accounting$, altenatif-alternatif model akuntansi historical cost akan tampak menimbulkan kos produksi informasi
tambahan
bagi
perusahaan.
pakah
manfaat
perangkat(set inforamsi altenatif atau perangkat(set informasi yang lebih besar melebihi kosnya merupakan salah satu pertanyaan penting dalam riset ekonomika informasi. &ifat permasalahan ini seara singkat dinyatakan oleh Bea!er dan Demski/
9.inti argumen yang mendukung akuntansi arual bersandar kepada premis bah'a #*$ inome yang dilaporkan dengan akuntansi arual menyampaikan lebih banyak informasi dibandingkan yang disampaikan oleh sistem akuntansi yang berorientasi arus kas, #5$ akuntansi arual adalah ara yang paling efisien untuk menyampaikkan informasi tambahan ini, sehingga #3$ "nilai" sistem informasi tambahan tersebut melebihi "kos"-nya. 4konomika informasi akhir-akhir ini memasukkan asumsi-asumsi dan situasi teori agensi dalam analisisnya. 1al ini karena pembagian risiko antara principal #dalam hal ini adalah pemilik$ dan agent #manajemen$ erat terkait dengan isu mengenai apakah kedua belah pihak memiliki informasi penuh atau apakah terjadi asimetri informasi #information asymmetry $ yang menempatkan satu pihak #umumnya agent $ memiliki lebih banyak informasi dibandingkan pihak-pihak
lainnya.
6ujuan
analisis
teori
informasi
adalah
menentukkan insentif aransemen kontraktual yang optimal yang bisa dinegosiasi. Riset ekonomika informasi juga memperlihatkan
pentingnya
fungsi
pertanggungja'aban
# stewardship
function$
akuntansi7menentukkan kinerja manajemen$ sangat penting dalam kaitannya
dengan
penentuan
insentif
dan
imbalan
# rewards$
manajerial.
CRITICAL ACCOUNTING kuntansi
kritis
merupakan
abang
teori
akuntansi
yang
memandang akuntansi memiliki peran yang sangat penting dalam menengahi
konflik
antara
perusahaan
dengan
konstituensi-
konstituensi sosialnya seperti buruh, konsumen, dan publik pada umumnya. %leh karena itu, akuntansi kritis seara langsung menyinggung peran aktif akuntan dalam masyarakat. kuntansi kritis dikembangkan dari penggabungan dua bidang akuntansi lainnya/ akuntansi kepentingan umum # public interest accounting$ dan akuntansi sosial #social accounting$. A#%ntansi #epentin&an %$%$ terkait dengan penyelenggaraan pekerjaan uma-uma #gratis$
yang
bersifat
memberikan
nasihat
perpajakan
dan
keuangan bagi indi!idu, kelompok, dan usaha keil yang tidak mampu membayar jasa tersebut yang tersedia seara komersial. A#%ntansi sosia' terkait dengan upaya-upaya untuk mengukur dan memasukkan ke dalam laporan inome perusahaan kos-kos eksternalitas seperti polusi, yang merugikan masyarakat umum tetapi pelaku yang menyebabkannya tidak menanggung kos apapun #setidaknya sampai diberlakukannya standar polusi udara dan air$. kuntansi kritis menakup dan lebih luas daripada akuntansi kepentingan umum dan akuntansi sosial.
yang lain mengasumsi pemisahan yang tegas antara periset dengan objek yang ditelitinya. &ebagai ontoh, periset akuntansi positif dan penganut
aliran keperilakuan
meyakini bah'a
mereka
hanya
melaporkan perilaku subjek-subjek yang mereka amati. eskipun dikelompokkan sebagai periset normatif, seperti para penganut pendekatan model keputusan, mereka memandang realitas sebagai bersifat
independen
atau
terlepas
dari
peran
merekaselaku
pengamat. &ebaliknya, periset akuntansi kritis meyakini bah'a ketika melihat dan mengamati realitas, mereka juga membantu membentuk
realitas
tersebut.
&ebagai
ontoh,
)hua
#*+=$
menyatakan/
Dengan adanya keterkaitan yang saling berinteraksi antara pengetahuan dengan dunia fisik manusia, produksi pengetahuan dibatasi oleh aturan-aturan buatan manusia sendiri dan keyakinan(keperayaan yang mendefinisi 'ilayah #domain$ pengetahuan, yaitu fenomena empiris, dan hubungan antara keduanya9.sumsi-asumsi epistemologis menentukan apa yang dianggap sebagai kebenaran yang bisa diterima #acceptable truth$ dengan menentukan kriteria dan proses dalam menilai klaim-klaim kebenaran tersebut. 6inker #*+$ memberikan sebuah ontoh yang menarik dari astronomi untuk mengilustrasi permasalahan yang dipersepsi oleh para akuntan kritis. 6inker menontohkan planet yang kita sebut ":ranus." &emua aliran riset lainnya akan mengatakan bah'a planet tersebut adalah sebuah entitas yang independen dari kita. kuntan kritis akan mengatakan bah'a kita menginterpretasi atau menafsirkan realitas meskipun hanya dengan memberi
nama
":ranus" kepada planet tersebut. >enus, yang memiliki permukaan yang sangat panas, sering kali digambarkan "tidak ramah" dan "berperangai memusuhi" meskipun planet itu merupakan benda mati.
:ranus dibatasi oleh apa yang dikatakan oleh instrumen-instrumen penyelidikan kepada kita, yang selalu mengalami penghalusan dan interpretasi lebih lanjut. )hua #*+=$ dengan jelas mengambarkan permasalahan ini/
Para filsuf kritis menerima bah'a standar-standar untuk menilai
kememadaian
suatu
penjelasan
ilmiah
merupakan gagasan-gagasan sementara dan dibatasi konteks. Kebenaran sangat banyak yang masih dalam proses penarian dan dilandaskan pada praktik sosial dan historis. 6idak ada fakta yang independen dari teori yang
bisa
seara
konklusif
membuktikan
atau
menyanggah suatu teori.
Itulah sebabnya kami menginterpretasi realitas kami sendiri dan tidak bisa berdiri netral; akuntan kritis meyakini bah'a akuntansi harus
lebih
kuat
menekankan
permasalahan-permasalahan &ebagaimana
diperkirakan,
upaya
untuk
kemasyarakatan sebagian
serangan
mengatasi
yang dahsyat
luas. yang
dilanarkan oleh aliran kritis ini diarahkan kepada teori agensi dan pendiriannya tentang sifat bebas nilai dari riset yang didasarkan kepada
teori
menekankan
agansi
tersebut.
model-model
Riset
matematis
akuntansi dan
statistis
kritis
tidak
dan
lebih
bersandar kepada penjelasan historis.
RE!OLUSI ILMIAH DALAM AKUNTANSI &ebagaimana dijelaskan di atas, riset akuntansi merupakan suatu bidang yang sekarang ini masih berada dalam kondisi yang terus berubah. &ebagian memprediksi akan terjadinya re!olusi ilmiah dalam akuntansi sebagai akibat dari ketidakpuasan atas paradigma yang dominan saat ini. Para(i&$a merupakan suatu pandangan untuk menyelesaikan permasalahan yang diterima dan diyakini oleh
anggota-anggota dari suatu sains atau disiplin. Dalam akuntansi, para paradi digm gma a yang yang seka sekara rang ng ini ini dite diteri rima ma adal adalah ah historica historicall costing costing,, yang
dida idasa sark rka an
penand penanding ingan an
kepada ada
# matching$ matching $
konse nsep serta serta
rea realisa lisasi si
# realization$ realization$
prin prinsi sipp-pr prin insip sip pent pentin ing g
dan
lain lainny nya, a,
seperti konser!atisme, kontinuitas, entitas akuntansi, dan periode 'aktu.
Ketidakmampuan
historical
costing
mengatasi
permas permasala alahan han-pe -perma rmasala salahan han pelapo pelapora ran n keuan keuangan gan di & selama selama dekade dekade *+8an *+8an dengan dengan adany adanya a inflas inflasii yang yang parah parah menimb menimbulk ulkan an gelombang ketidakpuasan yang hebat terhadap paradigma ini. 4fek inflasi
pada
'aktu
itu,
yang
terjadi
bersamaan
dengan
perkembangan riset empiris dalam akuntansi dan juga perspektifperspektif perspektif lainnya lainnya membuat membuat sebagian sebagian memimpika memimpikan n kemungki kemungkinan nan dikembangkannya dikembangkannya suatu paradigma baru dalam akuntansi. Kita Kita bole boleh h bert bertan any ya apak apakah ah hal hal ini ini betu betull-be betu tull terj terjad adi. i. Para pend penduk ukun ung g nila nilaii berj berjal alan an # curre current nt value value$$ tida tidak k bisa bisa me men nap apai ai kesepakatan satu sama lain.
KONSEP DASAR HISTORICAL COSTING
PENGANTAR Konse Konsep-k p-kons onsep ep akunta akuntansi nsi #acco accountin unting g concepts concepts$$ mempen mempengar garuhi uhi keten ketentua tuan(a n(atur turan an akunta akuntansi nsi # acco accounti unting ng rules rules$. &eba &ebagi gian an besa besarr konsep konsep tersebu tersebutt dikem dikemban bangka gkan n dari dari kebut kebutuha uhan(d n(desa esakan kan prakti praktis, s, mesk me skip ipun un juga juga terl terlih ihat at dala dalam m bebe bebera rapa pa kary karya a teor teoret etis is.. Kary Karya a teoret teoretis is yang yang paling paling terken terkenal al bara barangk ngkali ali adalah adalah monogr monograf af yang yang
ditu dituli lis s oleh oleh Paton ton dan dan
Accounting
yang
men me ndek dekati ati
teor teorii
sea searra
dedu dedukt ktif if
bukannya dari sudut pandang apa yang sedang terjadi(dilakukan dala dalam m
prak prakti tik k
#Pa #Paten ten
?
Kary Karya a
ini ini
tida tidakl klah ah
re!olusioner, tetapi gagasan-gagasan yang terkandung di dalamnya meru me rupa paka kan n
upay upaya a
untu untuk k
memb me mber erik ikan an
rera rerang ngka ka
dasa dasarr
# basic
framework $ yang yang bisa bisa diguna digunakan kan oleh oleh perusa perusahaa haan n untuk untuk menila menilaii praktik akuntansinya. Para penulisnya berharap upaya mereka akan meningkatkan konsistensi dalam praktik akuntansi. Karya-karya yang penting lainnya termasuk upaya )anning #*+5+$ untuk menghubungkan penilaian aset # asset valuation$ valuation$ dengan arus kas kas ma masa sa depa depan; n; buku buku yang yang ditu dituli lis s oleh oleh &'een &'eeney ey #*+3 #*+3=$ =$ yang yang membahas akuntansi untuk perubahan nilai unit moneter, dan buku yang yang ditu dituli lis s
oleh oleh aA aAea eall
#*+3 #*+3+$ +$ yang yang me meng ngka kaji ji kele kelema maha han n
akun akunta tans nsii hist histor ori ial al o ost st;; mo mono nogr graf af yang yang ditu dituli lis s oleh oleh &a &and nder ers, s, 1atfield,
dan
oore
#*+3$
yang
berupaya
untuk
mender menderi!a i!asi(m si(menu enurun runkan kan prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip akunta akuntansi nsi dari dari prakti praktik; k; buku 0ilman #*+3+$ yang memperhalus # to refine$ refine$ konsep inome; dan dan upay upaya a
Konsep
meru me rupa paka kan n
hasi hasill
dari dari
pros proses es
meng me ngid iden enti tifi fika kasi si,,
mengkl mengklasi asifik fikasi asi,, dan mengin menginter terpre pretas tasii berbag berbagai ai fenome fenomena na atau atau pres presep ep # precepts$. precepts$. %leh %leh kare karena na itu, itu, kons konsep ep buka bukan n me meru rupa paka kan n bagian dari proses formal perumusan teori tetapi bisa digunakan di dala dalam m
suat suatu u
teo eori ri7s 7seb ebag aga ai
bagia agian n
dar dari
str strukt uktur
post postu ulat lat-
postulatny postulatnya, a, atau dalam dalam kesimpula kesimpulan-ke n-kesimpul simpulan an yang yang ditarik ditarik dari postulat-postulatnya, atau bahkan sebagai subjek pengujian dalam
riset empiris. Banyak elemen masuk dalam kategori konsep dalam akunta akuntansi nsi,, dan elemen elemen-el -eleme emen n terseb tersebut ut sangat sangat tepat tepat diang dianggap gap bagian bagian dari teori akuntansi akuntansi.. &truktur &truktur pembahasan pembahasan konsep-ko konsep-konsep nsep akun akunta tans nsii dala dalam m tuli tulisan san ini ini sea seara ra khus khusus us dima dimaks ksud udka kan n untu untuk k mem me mperm permud uda ah
pemb pemba aa
dala dalam m
mem ema ahami hami
konse onsepp-k konse onsep p
tersebut. Konsep-konsep tersebut diperini sebagai berikut/
Post%'at
# postulates$ postulates$
meru me rupa paka kan n
asum as umsi si-a -asu sums msii
dasar dasar yang yang terkai terkaitt dengan dengan lingku lingkunga ngan n bisnis bisnis tempat tempat akuntansi beroperasi.
Prinsip # principles$ principles$ me meru rupa paka kan n pend pendek ekat atan an umum umum yang yang digu diguna naka kan n dala dalam m peng pengak akua uan n # recognition$ recognition$ dan pengukuran
#measurement $
kejadian-kejadian
akuntansi. Prinsip itu sendiri dikelompokkan menjadi/
Prinsip-prin rinsip #input-oriented atur aturan an(k (ket eten entu tuan an
)erorienta entas si principles$ principles$ umum umum
inp%t
meru me rupa paka kan n
yang yang
menj me njad adii
pedoman kegiatan(fungsi akuntansi. Prinsipprin prinsi sip p bero berori rien enta tasi si inpu inputt bisa bisa diba dibagi gi ke dalam
dua
klasifikasi
umum/
aturan(k aturan(keten etentuan tuan yang yang mendasari mendasari operasi operasi akuntansi seara umum #general # general underlying rule rules s
of
operati ratio on $
dan dan
prin prinsi sipp-pr prin insi sip p
pembat pembatas as #constraining principles$. principles $. &eperti yang yang disira disiratka tkan n oleh oleh namany namanya, a, keten ketentua tuan n opera operasi si umum umum bersif bersifat at umum umum sedang sedangkan kan prin prinsi sipp-pr prin insi sip p
pem pembata batas s
dise disesu suai aik kan
dengan situasi-situasi khusus tertentu.
Prinsip-prinsip
)erorientasi
o%tp%t
#o%tp%t-oriente(
prin*ip'es$
meliputi
kualitas-kualitas
atau
karakteristik-
karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh laporan keuangan jika ketentuan-ketentuan berorientasi input telah dipenuhi. &kema dari berbagai konsep tersebut ditunjukkan sebagai berikut/
POSTULAT Kontin%itas +Continuity ata% Going Concern, Postulat going concern menyatakan bah'a keuali kalau terdapat bukti
yang
sebaliknya,
perusahaan
diasumsikan
akan
terus
beroperasi untuk jangka 'aktu yang tidak terbatas. &ebagai konsekuensinya, dalam kondisi normal pelaporan nilai likuidasi untuk aset dan ekuitas merupakan pelanggaran atas postulat tersebut. Postulat ini didasarkan kepada pertimbangan kepraktisan dan kemudahan dalam pelaksanaan akuntansi karena jalannya
operasi perusahaan di masa yang akan diprediksi
seara
menunjukkan
pasti.
bah'a
eskipun
perusahaan
datang tidak dapat
demikian,
pada
pengalaman
umumnya
mempunyai
tingkat kelangsungan hidup yang ukup lama, di samping ada juga yang mengalami kemaetan, likuidasi, atau pembubaran. Pada umumnya perusahaan tidak didirikan untuk usaha-usaha yang sporadik dan berjangka pendek dan begitu hasil yang diinginkan terapai kemudian perusahaan tersebut dilikuidasi. Karena likuidasi bukan
merupakan
harapan
yang
umum
dalam
pendirian
perusahaan, harapan yang logis justru adalah kontinuitas usaha. Kemungkinan perusahaan akan berhenti dan bubar setiap saat tidak dapat
dijadikan
pegangan
atau
dasar
bekerjanya
akuntansi,
meskipun ada kemungkinan akuntan diminta untuk melaporkan keadaan perusahaan yang karena sesuatu hal mendekati likuidasi atau pembubaran. Perio(e a#t% +Ti$e Perio(, Bisnis, seperti halnya setiap akti!itas manusia pada umumnya, berlangsung
dalam
periode-periode
'aktu.
eskipun
begitu,
gagasan periode 'aktu sebenarnya dibuat-buat #artificial $ karena gagasan tersebut meniptakan segmentasi tertentu dari suatu proses
yang
periode
berlangsung
'aktunya
anggaran(fiskal,
terus-menerus.
adalah
sehingga
tahun
laporan
Bagi
entitas
bisnis,
atau
tahun
kalender
keuangan
berisi
informasi
mengenai kondisi keuangan, earnings, dan arus dana selama 'aktu satu tahun. Karena satu tahun merupakan 'aktu yang relatif pendek
dibandingkan
umur
keseluruhan
dari
kebanyakan
perusahaan, postulat periode 'aktu mengakibatkan digunakannya akuntansi
accrual serta
penandingan
#matching$
prinsip dalam
pengakuan historical
#recognition$
dan
Paton
dan
costing.
Proses
pemenggalan
arus
kegiatan
ke
dalam
periode
fiskal(akuntansi #yang merupakan periode penyusunan laporan$ memungkinkan dilakukannya e!aluasi terhadap kinerja perusahaan pada titik 'aktu tertentu tanpa harus menunggu perusahaan tersebut
dilikuidasi.
Di
samping
itu,
sepanjang
perusahaan
merupakan 'adah arus kegiatan yang tidak terputus-putus #dengan kegiatan 'aktu sekarang dipengaruhi oleh kegiatan sebelumnya dan pada gilirannya kegiatan sekarang akan mempengaruhi kegiatan berikutnya$,
maka
pemenggalan
ini
juga
hubungan kegiatan yang saling berkaitan
berakibat
memutus
antar periode
dan
enderung memberi kesan sepintas bah'a data keuangan tersebut pasti dan dapat diandalkan, padahal sebenarnya masih tergantung kepada kejadian-kejadian selanjutnya di masa yang akan datang. %leh karena itu, laporan keuangan harus dipandang bersifat sementara(tentatif bahkan dalam kondisi periode yang paling menguntungkan sekalipun. Para pengguna informasi keuangan juga membutuhkan laporan keuangan untuk periode yang kurang dari satu tahun penuh. Padahal, laporan keuangan interim ini memiliki permasalahan dan perangkat aturan(ketentuannya sendiri. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, PB %pinion Ao. 5 menyatakan seara umum bah'a metode-metode akuntansi yang digunakan
dalam menyiapkan
laporan keuangan tahunan juga harus diikuti dalam pelaporan interim. %leh karena itu, laporan interim harus menakup estimatestimat(taksiran jumlah tahunan. Entitas A#%ntansi +A**o%ntin& Entit., Ketika
kita
memandang
entitas
bisnis
seara
akuntansi
sebagaimana juga seara hukum, jelas bah'a entitas tersebut terpisah dari pemiliknya. kan tetapi, dalam kaitan dengan hal ini terdapat dua permasalahan penting/
Permasalahan pertama menyangkut definisi entitas dan perlakuan akuntansi atas hubungan antar bagian dalam entitas tersebut. 6ermasuk di sini adalah pertanyaan apakah entitas-entitas harus dianggap sebagai satu kesatuan karena salah satu di antaranya mengendalikan
yang
lain-lainnya.
Dengan
kata
lain,
metode
penggabungan atau pemisahankah yang seharusnya digunakan dalam
menunjukkan
hubungan
antar
entitas
tersebutC
ika
penggabungan dianggap tepat, pertanyaan timbul menyangkut perlakuan apa yang akan digunakan, pembelian # purchase$ atau penyatuan # pooling$/ apakah suatu pertanggungja'aban baru telah terbentuk dan, jika demikian, bagaimanaC Isu penggabungan ini akan menjadi lebih kompleks dengan adanya operasi luar negeri #foreign operations$. Isu kedua yang terkait dengan permasalahan entitas akuntansi menyangkut hubungan antara perusahaan dengan pemiliknya. eskipun akuntansinya terpisah, titik pertemuan antara perusahaan dengan pemiliknya terletak pada akun ekuitas pemilik. &ejumlah teori deduktif menggambarkan hubungan ini serta peranan yang dimainkan
oleh akun ekuitas pemilik. 0agasan-gagasan yang
terkandung di dalam teori-teori tersebut mempengaruhi interpretasi kita mengenai apa yang dimaksud inome, arti(makna dari ekuitas, dan isu-isu yang penting lainnya. &ebagai ontoh, Paton dan
itu
sendiri sampai dengan diumumkannya pembagian
di!iden kepada para pemegang saham. %leh karena itu, pendapatan dan
biaya harus
dianggap sebagai
kenaikan dan
penurunan
kekayaan perusahaan sehingga laba atau rugi juga dipandang sebagai perubahan dalam kekayaan perusahaan bukan perubahan dalam kekayaan pemilik(pemegang saham. Unit Moneter +Monetar. Unit,
Dalam perekonomian yang bukan sistem barter, uang berfungsi sebagai medium pertukaran. %leh karena itu, uang bisa menjadi standar nilai yang utama sehingga laporan keuangan dinyatakan dalam satuan moneter dari negara tempat laporan tersebut dibuat. Dalam akuntansi berbasis
historical cost , asumsi bah'a unit
moneter adalah stabil melandasi prinsip dan metode akuntansinya. Inflasi yang parah yang pernah dialami & dan negara-negara Barat lainnya talah mendorong dikajinya kembali teori-teori penilaian #valuation theories$ dan ara-ara baru untuk menyajikan informasi keuangan. kan tetapi, meredanya inflasi pada *+8an telah mengembalikan supremasi akuntansi historical cost .
PRINSIP-PRINSIP ERORIENTASI INPUT Dalam tulisan ini, prinsip-prinsip akuntansi dibagi menjadi dua klasifikasi umum/ prinsip-prinsip berorientasi input dan prinsipprinsip
berorientasi
menakup
output.
Prinsip-prinsip
pendekatan-pendekatan
atau
berorientasi
input
ketentuan-ketentuan
penyiapan laporan keuangan serta apa yang terkandung di dalam laporan
tersebut,
#supplementary
termasuk
disclosure$
pengungkapan
yang
diperlukan.
tambahan Prinsip-prinsip
berorientasi output terkait dengan komparabilitas laporan keuangan antar
perusahaan.
berorientasi
eskipun
output ini
berlaku
sebagian
dari
prinsip-prinsip
bagi penyaji # preparers$
dan
sebagian lainnya bagi pengguna # users$, kedua kelompok prinsip ini berkaitan erat satu sama lain. Ketent%an-#etent%an Operasi U$%$ Prinsip-prinsip berorientasi input lebih lanjut dibagi menjadi dua klasifikasi/ yang terkait dengan pengakuan pendapatan # revenue$ dan yang terkait dengan pengakuan biaya # expense$. Prinsip-prinsip ini menggambarkan orientasi akuntansi historical cost yang lebih
mengutamakan
pengukuran
inome
#income
measurement $
ketimbang penilaian aset dan ke'ajiban.
Pen&a#%an
#Recognition$.
Pendapatan
#revenue$
didefinisi
sebagai keluaran atau output perusahaan dalam bentuk produk atau jasa. Perhatikan, definisi ini tidak mengatakan apa pun mengenai penerimaan atau arus masuk aset sebagai akibat dari kinerja pendapatan #revenue performance$, karena pendefinisian pendapatan dengan memasukkan penerimaan atau arus masuk aset akan
mendorong
timbulnya
permasalahan-permasalahan
yang
berkenaan dengan kapan mengakui pendapatan yang tengah diperoleh(dihimpun #as being earned $ . Para akuntan umumnya sepakat
bah'a
keseluruhan
pendapatan
operasi
timbul
perusahaan.
bersama-sama
:ntuk
sebuah
dengan
perusahaan
pemanufakturan, operasinya akan menakup pemerolehan bahan mentah, produksi, penjualan, pengumpulan(pelunasan kas dari para ustomer, dan layanan purna-jual seperti jaminan dan garansi produk. Pengakuan terkait dengan masalah kapan memasukkan pendapatan dan biaya ke dalam akun-akun yang terkait. Pengakuan pendapatan yang paling laEim adalah pada saat penjualan. eskipun demikian, kemungkinan-kemungkinan
lain
bisa
saja
timbul;
pendapatan
mungkin diakui berdasarkan "kejadian kritis" atau " critical event " perusahaan. Kejadian kritis merupakan kegiatan(fungsi operasi yang
paling
menentukan
#crucial $
dalam
proses
pemerolehan(penghimpunan pendapatan #earning process$. Projek rerangka konseptual 2&B menyatakan bah'a pengakuan pendapatan terjadi berdasarkan dua kriteria/ #*$ aset yang harus diterima dari penyelenggaraan kegiatan pemerolehan pendapatan terealisasi atau dapat terealisasi , #5$ penyelenggaraan kegiatan pemerolehan
pendapatan
"banyak
yang
telah
terselesaikan"
#"substantially accomplished "$. Dalam kriterion kedua, pendapatan
yang dimaksud adalah pendapatan yang tengah diperoleh(dihimpun #as being earned $ , suatu istilah yang laEim digunakan untuk mengau kepada kinerja pendapatan # revenue performance$ atau proses
pemerolehan
pendapatan #earnings process$. Konsepsi
mengenai pengakuan pendapatan ini berakar pada monograf Paton dan
#realized $
dan
(apat
terea'isasi
#realizable$
mengau kepada pengubahan # convertion$ atau tingkat kesiapan pengubahan produk atau jasa perusahaan menjadi kas atau klaim terhadap kas. Terea'isasi berarti produk atau jasa perusahaan telah diubah menjadi kas atau klaim terhadap kas, sedangkan (apat terea'isasi didefinisi sebagai kemampuan untuk mengubah aset yang telah diterima atau disimpan menjadi kas atau klaim terhadap
kas
yang
jumlahnya
diketahui.
Realisasi
seringkali
digunakan sebagai padan kata(sinonim untuk pengakuan.
Penan(in&an #Matching$. Biaya #expenses$ didefinsi sebagai kos #costs$ yang jatuh tempo #expired $ sebagai akibat dari kegiatan menghasilkan pendapatan. Dengan kata lain, biaya diperlukan untuk meniptakan pendapatan. ika semua biaya bisa seara langsung diidentifikasi dengan pendapatan tertentu atau periode 'aktu tertentu, pengukuran biaya tidak akan menimbulkan banyak masalah. &ayang sekali, banyak biaya yang penting tidak dapat diidentifikasi dengan pendapatan tertentu, dan bisa memberikan manfaat ke lebih dari satu periode 'aktu. Proses pengakuan jatuh temponya kos #timbulnya biaya$ untuk kategori biaya seperti depresiasi, kos barang terjual # cost of goods sold $ , bunga, dan beban-beban tangguhan # deffered charges$ disebut
penandingan
#matching$.
Penandingan
menyiratkan
diakuinya biaya-biaya dengan dasar yang 'ajar dan adil dalam kaitannya
dengan
pengakuan
pendapatan.
%leh
karena
itu,
penandingan merupakan aspek kedua, setelah pengakuan, yang menunjukkan diutamakannya pengukuran inome di atas penilaian aset dan ke'ajiban dalam sistem yang sekarang ini dominan yang berorientasi kepada historical cost . Prinsip penandingan akhir-akhir ini mendapatkan serangan kritik yang luas. Pertama, pendekatan historical cost seringkali mengukur biaya-biaya
terlalu
jasa(manfaat
aset
rendah yang
dalam
jatuh
kaitannya
tempo.
Kedua,
dengan
nilai
metode
yang
"sistematis dan rasional" yang digunakan dalam prinsip-prinsip akuntansi
berterima
umum
enderung
diimplementasi
seara
sembarang; suatu permasalahan bisa ditangani dengan lebih dari satu ara. Ketidakseksamaanan(ketidakermatan ini biasa disebut "permasalahan alokasi" #"allocation problem"$. Prinsip-prinsip Pe$)atas Prinsip-prinsip pembatas #constraining principles$ bisa merupakan pembatasan-pembatasan atas laporan keuangan, seperti dalam hal konser!atisme, atau merupakan penga'asan(pengeekan terhadap laporan
keuangan,
seperti
dalam
hal
materialitas
dan
diragukan
lagi,
pengungkapan.
Konser/atis$e
#Conservatism$.
6idak
konser!atisme memiliki tempat yang sangat penting dalam ji'a atau etos para akuntan. Prinsip konser!atisme bahkan dikatakan sebagai prinsip akuntansi yang dominan. &ebuah ontoh klasik konser!atisme adalah metode penilaian sediaan #inventory $ yang lebih rendah kos atau harga pasar # lower-of-cost-or-market $. Konser!atisme didefinisi sebagai upaya untuk memilih metodemetode akuntansi "berterima umum" yang mengakibatkan/ #*$ pengakuan pendapatan yang lebih lambat, #5$ pengakuan biaya yang lebih epat, #3$ penilaian aset yang lebih rendah, penilaian ke'ajiban yang lebih tinggi, dari yang sebenarnya. Dalam situasi-
situasi tertentu, sebagian dari kriteria ini bisa saling bertentangan. ika demikian, inome yang lebih rendah akan terlebih dahulu dipertimbangkan ketimbang penilaian aset yang lebih tinggi dalam menentukan
apakah
suatu
metode
atau
pendekatan
bersifat
konser!atif atau tidak. &ebagai ontoh dalam penggunaan nilai berjalan
#current
value$
dalam
penilaian
aset,
salah
satu
pendekatan0yang disebut pendekatan distributable income0tidak memasukkan real holding gains dalam penghitungan inomenya. &ebagai akibatnya, dalam situasi inflasi, pendekatan distributable income seringkali menghasilkan penilaian aset yang lebih tinggi dan penghitungan inome yang lebih rendah dibandingkan dengan yang dihasilkan
dari
pendekatan
historical
cost .
%leh
karena
itu,
pendekatan distributable income yang menggunakan nilai berjalan #current value$ bisa lebih konser!atif dibandingkan pendekatan historical cost , meskipun seara umum dikatakan historical cost lebih konser!atif. Beberapa
alasan
mendasari
pentingnya
konser!atisme.
&ebagaimana dinyatakan oleh
pengukuran
sekuritasnya.
inome
&eiring
dengan
untuk
memaksimumkan
perubahan
fondasi
harga
konseptual
akuntansi yang bersandar kepada pendekatan-pendekatan teoretis baru, konser!atisme, sebagai prinsip yang mendominasi, mungkin sekali akan berkurang sifat pentingnya di masa yang akan datang.
Pen&%napan
#Disclosure$.
oonitE
menggambarkan
pengungkapan sebagai postulat yang tidak boleh tidak harus ada dalam akuntansi. 6etapi, dia menyatakan hal ini dalam ekspresi negatif/
"9yang
diperlukan
agar
laporan
keuangan
tidak
menyesatkan."
Kenyataan
tidak
mungkinnya
mengkuantifikasi
konsep pengungkapan memadai #adeuate disclosure$ bagi para pengguna mungkin menjadi alasan mengapa oonitE mengekspresi pendapatnya seara negatif. Kenyataan ini juga yang menyebabkan kegagalan
#seperti
dikatakan
ost$
&eurities
and
4Fhange
)ommission atau I)P dalam mendefinisi konsep tersebut seara memadai. 2&B juga tidak
mendefinisikannya, meskipun dua
standar penting terkait dengan isu pengungkapan/ &2& Ao. *@ mengenai pengungkapan segmental #segmental dislosure$ dan &2& Ao. 33 mengenai data nilai berjalan dan tingkat harga umum. Pengungkapan #disclosure$ adalah penyajian informasi yang rele!an baik di dalam maupun di luar batang tubuh utama laporan keuangan,
yang
di
antaranya
meliputi
metode-metode
yang
digunakan dalam laporan keuangan jika terdapat lebih dari satu pilihan metode atau dipilihnya metode-metode ino!atif yang tidak laEim. Pengungkapan yang pokok di luar batang tubuh laporan keuangan meliputi/ *. &kedul-skedul laporan keuangan tambahan, sebagaimana yang diatur dalam &2& Ao. *@ dan &2& Ao. 33 #sekarang diganti dengan &2& Ao. 5 dan +$. 5. Pengungkapan dalam atatan kaki untuk informasi yang tidak bisa seara memadai disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. 3. Pengungkapan
kejadian-kejadian
peristi'a-peristi'a
penting
yang
yang terjadi
material setelah
atau tanggal
neraa dalam laporan tahunan. @. Ramalan operasi untuk tahun yang akan datang. . nalisis operasi oleh manajemen dalam laporan tahunan. da
dua
alasan
penting
yang
mendasari
keyakinan
bah'a
pengungkapan akan menjadi prinsip yang lebih penting di masa mendatang. Pertama, dengan semakin kompleksnya pertumbuhan
lingkungan bisnis, pengungkapan informasi keuangan dan operasi yang penting menjadi lebih sulit dilakukan dalam batasan-batasan laporan
keuangan
menunjukkan
tradisional.
bah'a
pasar
Kedua, modal
sejumlah mampu
besar
bukti
menyerap
dan
menerminkan informasi baru. 1al ini telah mendorong banyak orang yang bersandar kepada mekanisme efisiensi pasar lebih memperhatikan semata-mata pengungkapan #disclosure per se$, tanpa mempedulikan bentuk tertentunya, sebagai faktor kuni.
Materia'itas #!ateriality $. Dua aspek materialitas dalam akuntansi berkaitan
meskipun
materialitas
berbeda
mengau
satu
kepada
sama
lain.
konsistensi
Dalam
audit,
pertimbangan
# judgement $ auditor dengan adanya suatu le!el tertentu atau standar materialitas yang diterima dalam praktik akuntansi. Kita di sini memusatkan perhatian kepada aspek yang kedua, standar atau ambang batas materialitas yang seharusnya digunakan dalam praktik. aterialitas mengau kepada pentingnya suatu item #atau kelompok item$ bagi para pengguna dalam hal rele!ansinya untuk tujuan penilaian(e!aluasi atau pengambilan keputusan. %leh karena itu, kita bisa memandang prinsip materialitas ini sebagai sisi lain dari sebuah koin yang sisi satunya adalah prinsip pengungkapan, karena apa yang diungkapkan seharusnya adalah yang material. :paya yang paling ambisius untuk mengukur persepsi kuantitatif menyangkut prinsip materialitas adalah penelitian yang dilakukan oleh Pattillo #*+=$. Pattillo menggunakan =@ responden, yang meliputi para penyaji laporan keuangan #eksedutif keuangan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam 2ortune 88 dan dari perusahaan-perusahaan berukuran sedang$, para pengguna informasi akuntansi #banker dan analis keuangan$, auditor, dan akademisi. Para responden tersebut diminta untuk menggunakan pertimbangan
materialitas
mereka
atas
kasus(item. 6emuan utama Pattillo meliputi/
dua
puluh
delapan
*. Batas
materialitas yang umumnya
digunakan
oleh para
responden merentang antara sampai dengan *8 persen dari inome bersih #net income$. 5. Persepsi materialitas berbeda antar kelompok. 3. 4lemen-elemen seperti karakteristik khusus perusahaan serta iklim
politis
dan
ekonomi
mempengaruhi
persepsi
materialitas. Penelitian empiris yang penting lainnya dilakukan oleh Rose, Bea!er, Beker, dan &orter #*+8$, yang berupaya untuk menghubungkan materialitas dengan konsep "sensasi" yang berasal dari psikologi. Penelitian
ini
dilakukan
dengan
mengukur
respon(tanggapan
indi!idu terhadap suatu stimulus(rangsangan fisik. aterialitas dipandang sebagai reaksi in!estor terhadap informasi akuntansi. Pengujiannya dilakukan dengan meminta responden memroses data keuangan hasil simulasi dari
perusahaan-perusahaan hipotetis
untuk tahun yang berakhir pada 3* Desember *+== dan 3* Desember *+=. >ariabel stimulus-responnya adalah earnings per share #4P&$. :ntuk tahun pertama 4P&nya ditetapkan G5,8 dan untuk tahun kedua merentang antara G5,88 sampai G3,88 dengan inter!al
*8
sen
#G5,8
dan
G5,88,
G5,8
dan
G5,*8,
dan
seterusnya$. &etiap sebelas pasang angka 4P& yang dihasilkan diberikan kepada *5* mahasis'a B sebanyak enam kali dalam urutan
yang
dipilih
seara
aak.
Responden
diminta
untuk
mengidentifikasi apakah 4P& "lebih besar, sama, atau lebih keil" dalam tahun kedua. Batas atas dan batas ba'ah materialitas untuk yang lebih besar dan yang lebih keil berturut-turut adalah G5,= dan G5,3 sebagaimana ditunjukkan oleh 8 persen responden. Pengujian tersebut diulang untuk sebagian responden dengan menggunakan
angka 4P& G,88 untuk
tahun
pertama yang
dikombinasi dengan angka 4P& yang merentang antara G@,88 sampai G=,88 dalam tahun kedua. Respon materialitas untuk yang
lebih besar dan yang lebih keil sangat dekat persentasenya dengan pengujian sebelumnya. Para peneliti akhirnya berkesimpulan bah'a responden menanggapi stimulus(rangsangan fisik seara simetris, tetap(teratur #regular $, dan terprediksi yang konsisten dengan polapola respon lainnya. kan tetapi, %H)onnor dan )ollins #*+, h. *@$ memandang bah'a penelitian Rose tersebut memperlakukan materialitas dalam konteks prediktif7karena informasi dari satu periode dikaitkan dengan periode yang lainnya. Di samping itu, penelitian Rose juga terkesan menyederhanakan # simplistic $ karena stimulusnya terbatas pada satu !ariabel, persepsi atas perubahan 4P&. eskipun memiliki kelemahan dan keterbatasan dan isu materialitas ini masih jauh untuk dikatakan tuntas, penelitian-penelitian empiris yang diulas dalam tulisan ini dan yang lain-lainnya, baik yang menggunakan
kuesioner maupun simulasi, telah
memperjelas
konsepsi kita tentang materialitas. aterialitas dan pengungkapan diramalkan akan menjadi isu yang semakin penting di masa depan. 2&B telah menerbitkan emorandum Pembahasan #"iscussion !emorandum$
yang
memetakan
banyaknya
faktor
yang
mempengaruhi pertimbangan materialitas, meskipun standar yang terkait dengan isu ini belum pernah ada #paling tidak sampai dengan *++-penerj.$.
O)1e#ti/itas #Objectivity $. %bjekti!itas telah diartikan dengan berbagai ara, tetapi terutama berkaitan dengan kualitas bukti yang mendasari transaksi-transaksi yang akhirnya diringkas dan disusun dalam bentuk laporan keuangan. Konsep kualitas bukti telah dipahami
tanpa
memperhatikan
siapa
yang
melaksanakan
pengukuran. kan tetapi, sekarang ini objekti!itas lebih laEim dipahami
dalam
arti
statistis
#statistical
sense$
sebagai
tingkat(derajat konsensus di antara para pengukur. %leh karena itu, objekti!itas lebih merupakan bagian integral proses pengukuran
ketimban ketimbang g sebagai sebagai postulat postulat atau prinsip akuntansi. akuntansi. PB &tatement &tatement @ juga mengadopsi pandangan ini dan menyebut konsep ini sebagai verifiability . rti rti stat statis isti tis s yang yang lebi lebih h baru baru dari dari kons konsep ep ini ini juga juga tamp tampak ak dala dalam m proj projek ek rera rerang ngka ka kons konsep eptu tual al 2&B 2&B sebag sebagai aima mana na tertuang dalam Statement of #inancial Accounting Concepts $o% & .
PRINSIP-PRINSIP ERORIENTASI OUTPUT &ebagaimana &ebagaimana disebutkan disebutkan sebelumny sebelumnya, a, prinsip-pr prinsip-prinsip insip berorienta berorientasi si output menyatakan kualitas-kualitas yang seharusnya dimiliki oleh lapora laporan n keuan keuangan gan,, baik baik dipan dipandan dang g dari dari sudut sudut pandan pandang g penya penyaji ji maupun pengguna. Konsep-konsep ini juga tampak tumpang tindih #overlap$ overlap$ dan saling melengkapi satu sama lain. &eperti terlihat di sini, komparabilitas merupakan konsep yang berlaku bagi pengguna lapo lapora ran n
keua keuang ngan an,,
seda sedang ngka kan n
kons konsis iste tens nsii
dan dan
kese kesera raga gama man n
berfokus kepada penyaji informasi keuangan.
#Comparability $
Ko$para)i'itas
Kompara arabili bilita tas s
seri serin ngka gkali
diga digamb mbar arka kan n seba sebaga gaii perl perlak akua uan n akun akunta tans nsii yang yang seru serupa pa untu untuk k kejadian-kejadian yang sama yang dialami perusahaan-perusahaan yang yang berbed berbeda-b a-beda eda,, tetapi tetapi defini definisi si ini terlal terlalu u menye menyeder derhan hanaka akan n #simplistic $. $.
Kompara arabili bilita tas, s,
dari
sudu sudutt
pan pandan dang
pen pengguna guna,,
mengau mengau kepada kepada derajat derajat keandala keandalan(rel n(reliabil iabilitas itas yang yang seharusnya seharusnya dipero diperoleh leh pengg pengguna una dalam dalam lapora laporan n keuan keuangan gan antar antar perusa perusahaa haan n keti ketika ka me meng nge! e!al alua uasi si kond kondisi isi keua keuang ngan an atau atau hasi hasill oper operas asii atau atau memprediksi inome atau arus kas. %leh %leh karena karena itu, itu, jelasl jelaslah ah bah'a bah'a kompa kompara rabil bilita itas s sebagi sebagian an besar besar tergantung kepada sejumlah keseragaman ##uniformity uniformity $ yang diapai dala dalam m pen penat atat atan an tran transa saksi ksi dan dan peny penyaj ajia ian n lapo lapora ran n keua keuang ngan an.. Deng De ngan an
pera peran n
keser keserag agam aman an,,
seku sekund nder er hubu hubung ngan an
dipe dipert rtim imba bang ngka kan/ n/
komp kompar arab abil ilit itas as kos-m kos-man anfa faat at
komp kompar arab abil ilit itas as
diba diband ndin ingk gkan an
anta antara ra
mung mungki kin n
kedu keduan anya ya
meni me ning ngka katt
deng dengan an haru harus s deng dengan an
keser keseraga agaman man yang yang lebih lebih tinggi tinggi,, tetapi tetapi kosny kosnya a mungki mungkin n melebi melebihi hi manfaatnya.
#Consistency $. $.
onsistensi
Konsi onsist sten ensi si
meng me nga au u
kepa kepada da
digun digunaka akann nnya ya metode metode-me -metod tode e akunta akuntansi nsi yang yang sama sama oleh oleh suatu suatu peru perusa saha haan an
sela selama ma
peri period odee-pe peri riod ode e
'aktu aktu
yang yang
beru beruru ruta tan. n.
Konsistensi diperlukan jika keandalan # reliability $ dianggap penting dalam menggunakan laporan-laporan keuangan suatu perusahaan selama lebih dari satu periode sebagai dasar e!aluasi dan prediksi. ika peruba perubahan han terjad terjadi7k i7kare arena na diadop diadopsin sinya ya metode metode yang yang lebih lebih rele!an atau objektif7pengungkapan penuh # full disclosure$ disclosure$ harus dilakukan kepada pengguna serta opini auditor harus seara tepat mengeualikan hal tersebut. Kons Konsist isten ensi si sebe sebena narn rnya ya me meru rupa paka kan n sa sala lah h satu satu as aspe pek k dari dari isu isu keseragam keseragaman an #uniformity $ yang yang lebi lebih h luas luas.. &eba &ebagi gian an me meny nyak akin inii bah'a keadaan yang berbeda-beda antara perusahaan yang satu deng dengan an peru perusa saha haan an-p -per erusa usaha haan an
lain lainny nya, a, apal apalag agii
jika jika
indu indust stri ri--
industri yang beraneka ragam dilibatkan, menjadikan mustahilnya penapaian keseragaman teknik-teknik akuntansi antar perusahaan. Konsistensi dalam suatu perusahaan, dengan pengungkapan penuh keti ketika ka peru peruba baha han n terj terjad adi, i, akan akan me menj njad adii
sasa sa sara ran n yang yang pali paling ng
praktis.
Kes Kesera era&a$an $an
#!niformity $. $.
Kese Kesera raga gama man n
tela telah h
dan dan
masi ma sih h
menjadi salah satu isu penting dalam akuntansi. Keseragaman itu sendiri telah diartikan dengan berbagai ara sebagai berikut/ *. &eperangk &eperangkat at prinsip yang yang seragam seragam untuk semua perusaha perusahaan, an, deng dengan an
inte interp rpre reta tasi si
dan dan
pene penera rapa pan n
dise disera rahk hkan an
kepa kepada da
masing-masing entitas. 5. Perla Perlakua kuan n akunta akuntansi nsi yang yang serupa serupa diperl diperluka ukan n untuk untuk situas situasiisituasi yang juga seara umum serupa, dengan mengabaikan
kemun kemungki gkinan nan
beran beraneka ekara ragam gamny nya a
keada keadaan an
#keser #keseraga agaman man
yang kaku$. 3. Perla Perlakua kuan n akunta akuntansi nsi yang yang serupa serupa dengan dengan memper memperhit hitung ungkan kan keadaan-ke -keadaan
ekonomik
yang
beraneka
ragam
#keseragaman terbatas$. Definisi kedua dan ketiga berbeda dari definisi yang pertama karena keduanya
menyangkut
derajat
keseragaman
dalam
menginterp menginterpretasi retasi transaksi transaksi.. Definisi Definisi pertama pertama hanya hanya menentuka menentukan n rera rerang ngka ka
teor teoret etis is
umum umum
yang ang
berp berper eran an
seba sebaga gaii
dasa dasar( r(ba basi sis s
penginterpretasian transaksi. Perbedaan antara keseragaman kaku dan keseraga keseragaman man terbatas terbatas digambarka digambarkan n dengan dengan ilustrasi ilustrasi berikut. berikut. &2& Ao. 5 yang mengharuskan segera dibebankannya kos riset dan pengemban pengembangan gan merupakan merupakan ontoh penyera penyeragama gaman n yng kaku. kaku. Rise Risett
dan dan
peng pengem emba bang ngan an
yang yang
dila dilaku kuka kan n
oleh oleh
peru perusa saha haan an--
perusa perusahaa haan n akan akan member memberika ikan n pengha penghara rapan pan yang yang berbed berbeda-b a-beda eda dala dalam m
kait kaitan ann nya
den dengan gan
arus rus
kas
yang
akan akan diter iterim ima a
dari dari
pengeluar pengeluaran-pe an-pengelu ngeluara aran n tersebut, tersebut, tetapi tetapi perlakuan perlakuannya nya seragam seragam mesk me skip ipun un pola pola pene peneri rima maan an ma manf nfaa aatn tnya ya berb berbed eda. a. &2 &2& Ao. Ao. *3 ada adalah lah
on o ntoh toh
peny enyeragama gaman n
terb terba atas. tas.
&ta &tatem temen
ter tersebu sebutt
menyebutkan kriteria yang lebih khusus untuk membedakan antara se'a beli modal #capital # capital lease$ lease$ dan se'a beli operasi #operating # operating lease$. lease$. Dalam hal ini, keadaan yang berbeda-beda diperhitungkan dalam perlakuan akuntansi atas kedua jenis se'a beli tersebut.
RERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI Rerangka Konseptual diharapkan merupakan seperangat tujuan dan fond fondas asii seba sebaga gaii suat suatu u siste sistem m yang yang kohe kohere ren( n(ru runt ntut ut yang yang akan akan mendorong mendorong teriptany teriptanya a standar-st standar-standa andarr akuntansi akuntansi yang yang konsisten konsisten
dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan-batasan akuntansi dan laporan keuangan. %leh karena itu, Rerangka Konseptual bisa dipandang
sebagai
suatu
upaya
untuk
memberikan
rerangka
teoretis bagi akuntansi keuangan. Rerangka
Konseptual
tertuang
dalam
Statement
of
#inancial
Accounting Concepts #*-=$ yang terbit dari *+-*+. &2) Ao./ *. 'bjectives of #inancial (eporting by )usiness *nterprises #*+$. 5. +ualitative Characteristic of Accounting Information #*+8$. 3. *lements of #inancial Statements of )usiness *nterprises #*+8$. @. 'bjectives
of
#inancial
(eporting
by
$onbusiness
'rganizations #*+8$. . (ecogniton and !easurement in #inancial Statements of )usiness *nterprises #*+@$. =. *lements of #inancial Statements #*+$, pengganti &2) Ao. 3 yang juga menakup amendemen &2) Ao. 5. &2) tidak menetapkan "prinsip-prinsip akuntansi yang diterima seara
umum(uni!ersal"
tetapi
dipandang
bersifat
tentatif(sementara. 1al ini mungkin merupakan kelemahan yang akan menyebabkan statemen konsep ini hanya memiliki efek kosmetik semata-mata. kan tetapi, hal tersebut juga memberikan beberapa manfaat penting/ *. Kemungkinan krisis yang timbul dari kegagalan mematuhi statemen tersebut bisa dihindari. 5. Penapaian struktur teoretis yang bermanfaat dalam praktik harus dipandang sebagai proses e!olusioner dan lambat. %leh karena itu, &2) merupakan proses dan hasil trial and error dan sangat mungkin diubah apabila diperlukan.
SFAC No2 30O4ECTI!ES OF FINANCIAL REPORTING " USINESS ENTERPRISES &2) Ao. * berkenaan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. 6ujuan menyeluruh pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Dari tujuan ini jelas bah'a &2) Ao. * berorientasi pengguna. eskipun &2) Ao. * mengakui heterogenitas kelompok-kelompok pengguna
eksternal,
tetapi
&2)
juga
menyatakan
bah'a
karakteristik inti yang umum dari semua pengguna eksternal adalah ketertarikan(minat
mereka
terhadap
jumlah,
'aktu,
dan
ketidakpastian arus kas masa depan #future cash flows$. %leh karena itu, &2). Ao. * berpihak kepada pandangan bah'a sifat laporan keuangan adalah bertujuan umum # general purpose$, meskipun in!estor, kreditor dan penasehatnya dikhususkan di antara para pengguna eksternal lainnya. &2). Ao.
*
juga berpandangan bah'a
pengguna informasi
akuntansi harus diasumsikan memahami(mengerti informasi dan pelaporan keuangan dan juga diasumsikan memiliki autoritas yang terbatas untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan. Beberapa pertimbangan nilai # value judgements$ yang penting yang dibuat pada &2). Ao. * adalah/ *. Informasi tidak tersedia seara uma-uma, sehingga manfaat penggunaannya harus melebihi kos untuk menghasilkannya. 5.
akrual
sangat
berguna
dalam
menilai
dan
memprediksi earning power dan arus kas suatu perusahaan. @. Informasi yang diberikan sifatnya membantu, dan pengguna sendirilah yang membuat prediksi dan penilaian.
SFAC No2 506UALITATI!E CHARACTERISTIC OF ACCOUNTING INFORMATION
Pengambilan keputusan yang ditempatkan paling atas menunjukkan orientasi kegiatan(fungsi akuntansi keuangan, yaitu untuk melayani kebutuhan keputusan para pengguna. Karena informasi akuntansi diarahkan untuk bertujuan umum, dan para pengguna diasumsikan memahami(mengerti
informasi
keuangan,
understandability
dianggap sebagai user-specific uality . &2) Ao. 5 mengakui adanya pervasive constraint 0benefits osts 0dalam penyediaan informasi akuntansi, .&ementara itu, decision usefulness memperjelas
mengau
kepada
penekanan
kualitas-kualiatas
kepada
pengambil
khusus keputusan
yang dan
kebutuhan-kebutuhannya. Re'e/an*e Informasi yang rele!an dikatakan sebagai "yang mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna membentuk prediksi mengenai hasil-hasil dari kejadian-kejadian masa lalu, sekarang, dan yang akan datang, atau membantu
pengguna
mengkonfirmasi
dan
mengkoreksi
pengharapan.
(elevance memiliki 5 aspek utama0 predictive value dan feedback value, dan * aspek minor, timeliness. Pre(i*ti/e !a'%e Kegunaan informasi akuntansi adalah sebagai input bagi proses prediksi #misalnya prediksi arus kas atau earning power $; informasi akuntansinya sendiri tidak membuat prediksi tersebut. Fee()a*# !a'%e #eedback
value
mengkoreksi
berkenaan
pengharapan
dengan
sebelumnya
mengkonfirmasi dari
para
atau
pengambil
keputusan. %leh karena itu, kualitas ini mengau kepada penilaian di mana perusahaan sekarang berdiri #posisi$ dan seberapa baik manajemen melaksanakan fungsinya #akuntabilitas$. ika dilihat seara
luas,
feedback
value
memang
erat
terkait
dengan
akuntabilitas. khirnya, informasi yang memberikan feedback value pasti juga mempengaruhi nilai prediksi. Ti$e'iness ,imeliness
sebenarnya
merupakan
constraint
atas
5
aspek
sebelumnya. :ntuk menjadi rele!an, informasi harus tepat 'aktu, yang
berarti
keputusan
informasi
sebelum
harus
kehilangan
"tersedia
bagi
kemampuannya
para pengambil mempengaruhi
keputusan." ,imeliness dan 5 aspek relevance lainnya saling bertentangan karena informasi bisa lebih lengkap dan akurat jika batasan 'aktunya longgar. %leh karena itu, suatu trade-off sering terjadi antara timeliness dengan kedua aspek lainnya. Re'ia)i'it.
(eliability terbentuk dari 3 komponen/ verifiability , representational faithfulness, dan neutrality . !erifia)i'it. erifiability mengau kepada derajat(tingkat kosensus di antara para pengukur. rtinya, semakin keil !ariasi hasil pengukuran yang diperoleh oleh para pengukur yang berbeda atas suatu atribut yang sama menunjukkan pengukuran yang semakin verifiable. 6idak seperti
aspek-aspek
relevance,
verifiablity
memiliki
unsur
kuantitatif. eskipun demikian, pengukurannya bisa dipastikan sangat
sulit
dilakukan
.
Karena
itulah,
&2).
Ao.
5
tidak
mengatakan lebih jauh dalam penentuan sejauh mana derajat verifiability tersebut seharusnya. Representationa' Faithf%'ness (epresentational faithfulness mengau kepada gagasan bah'a pengukuran itu sendiri harus sesuai dengan fenomena yang ingin diukurnya. &ebagai ontoh, penilaian terhadap semua aset tetap mungkin dikalkulasi dengan menggunakan depresasi garis lurus untuk 58 tahun umur ekonomik dengan tanpa nilai sisa. Pengukuran ini akan menghasilkan derajat verifiability yang sangat tinggi tetapi menghasilkan
nilai
yang
tidak
menggambarkan
atribut
yang
sebenarnya ingin digambarkan, jika kos yang belum didepresiasi dianggap menunjukkan proporsi(bagian kos historis yang masih memiliki kegunaan ekonomik. &kedul depresiasi yang ditentukkan seara tersendiri untuk setiap aset tetap mungkin menghasilkan nilai yang lebih baik untuk menggambarkan atribut kos yang belum didepresiasi dengan definisi tersebut. Pertentangan
antara
verifiability
dengan
representational
faithfulness juga jelas terlihat sehingga diperlukkan trade-off antar keduanya.
Ne%tra'it. engau kepada keyakinan(keperayaan bah'a proses penetapan kebijakan seharusnya terutama onern dengan relevance dan realiability bukan terhadap efek suatu standar(aturan terhadap kelompok
pengguna
atau
perusahaan
tertentu.
Karakteristik
kualitatif ini terkait langsung dengan sikap pembuat kebijakannya dan merupakan upaya sadar untuk menghindari ampur tangan kelompok-kelompok kepentingan terhadap laporan keuangan dan standar akuntansi yang mendasarinya. Conser/atis$ Conservatism tidak tampak dalam gambar tetapi dibahas dalam &2). Ao. 5 yang disebutnya sebagai convention. &2) Ao. 5 tidak mendukung understatement yang disengaja atas aset dan inome, sebagaimana juga overstatement , karena hal tersebut bertentangan dengan representational faithfulness, dan kedua aspek rele!ane yang utama. Dalam hal ini, conservatism terkait dengan "pelaporan yang hati-hati" untuk menginformasikan pembaa di manakah letaknya ketidakpastian dan risiko. %leh karena itu, conservatism sebenarnya tampak lebih terkait dengan disclosure. Co$para)i'it. an( Con*isten*. Diartikan dengan ara yang sama dengan bab sebelumnya. Materia'it. uga sama dengan bab sebelumnya. Pertanyaan diajukan
adalah
apakah
suatu
item
ukup
yang harus besar
untuk
mempengaruhi keputusan para pengguna. !ateriality enderung dianggap
sebagai
akuntansi
belum
karakteristik siap
kuantitatif,
meskipun
profesi
mengimplementasinya. !ateriality juga
merupakan konsep relatif bukan absolut.
SFAC No2 70ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS OF USINESS ENTERPRISES &2) Ao. 3 memberikan definisi atas *8 elemen laporan keuangan/ assets, liabilities, euity , investements by owners, distributions to owners, comprehensive income, revenues, expenses, gains, dan losses. Karena definisi-definisi ini diamendemen dalam &2) Ao. =, pembahasannya akan diberikan lebih lanjut dalam tinjauan atas &2) Ao. =.
SFAC No2 80O4ECTI!ES OF FINANCIAL REPORTING " NONUSINESS ORGANI9ATIONS &2) Ao. @ berkenaan dengan pelaporan keuangan organisasi nonprofit. %rganisasi
nonprofit
memiliki
karakteristik
sebagai
berikut/ *. enerima sejumlah besar sumber daya dari penyandang dana yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik
yang
sebanding
dengan
sumber
daya
yang
diberikan. 5. 6ujuan utama operasinya bukan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan mengharapkan profit. 3. 6idak ada ketentuan mengenai kepentingan kepemilikan yang bisa dijual, ditransfer, atau diperoleh kembali, atau yang mengharuskan pembagian sisa sumber daya jika organisasi dilikuidasi. &2) Ao. @ juga menegaskan bah'a organisasi nonbisnis tidak memiliki suatu indikator tunggal mengenai kinerjanya seperti pengukuran
inome
dalam
sektor
profit. Karena
lingkup
pembahasan mata kuliah teori akuntansi terbatas pada sektor profit, &2) Ao. @ tidak akan ditelaah lebih jauh.
SFAC No2 :0RECOGNITON AND MEASUREMENT IN FINANCIAL STATEMENTS OF USINESS ENTERPRISES
&2) Ao. berkenaan dengan isu-isu pelik mengenai pengakuan #recognition$ dan pengukuran #measurement $. Pengakuan terkait dengan kapan suatu aset #assets$, ke'ajiban #liabilities$, biaya #expenses$, pendapatan #revenues$, untung #gains$, atau rugi #losses$ harus diatat dalam akun-akun terkait. Kriteria pengakuan yang mendasar dari &2)-&2) sebelumnya meliputi/ Definisi #definitions$/ Item yang diakui memenuhi definisi suatu elemen laporan keuangan. Keter%#%ran #measurability $. Item tersebut memilki atribut rele!an yang bisa diukur seara ukup andal #reliable$. #relevance$.
Re'e/ansi
Informasi
mengenai
item
tersebut mampu membuat perbedaan dalam keputusan pengguna. #reliability $.
Kean(a'an
menggambarkan
dengan
Informasi tepat
tersebut
#represantationally
faithful $, teruji #verifiable$, dan netral #neutral $. Penerapan kriteria pengakuan atas pendapatan dan untung berarti pendapatan diakui ketika aset yang diterima dalam kegiatan pendapatan
telah
terealisasi
#realized $
atau
dapat
direalisasi
#realizable$ dan pendapatan tersebut harus tengah terhimpun #being earned $ . &ementara itu, pengakuan atas biaya dan rugi terjadi ketika aset habis dikonsumsi atau ketika tidak ada manfaat lebih lanjut yang diharapkan.
dalam
&2)
Ao.
/
historical
cost ,
current
cost
#replacement cost $, current market value #exit value$, net realizable value #harga jual dikurangi kos penyelesaian(pelepasan aset$, dan present #discounted $ value dari arus kas masa depan. kan tetapi, &2) Ao. menghindari pembahasan mengenai kemungkinan perubahan
dan
menyarankan
terus
digunakannya
metode
pengukuran yang laEim dalam praktik saat ini serta menyerahkan perubahan kepada proses e!olusioner. Kenyataan ini mengee'akan banyak pihak yang menghendaki perubahan dalam akuntansi.
SFAC No2 ;0ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS &2) Ao. = merupakan pengganti #bukan re!isi$ &2) Ao. 3 yang diperluas sehingga menakup organisasi nonprofit. &tatemen ini juga menakup karakteristik kualitatif sebagaimana diuraikan dalam &2) Ao. 5 dengan perluasan ke organisasi nonprofit. Dengan kata lain, &2) Ao. = tidak menambahkan hal baru bagi perusahaan yang berorientasi profit. Definisi mengenai *8 elemen laporan keuangan menurut &2) Ao. = adalah sebagai berikut/ 1. Assets are probable future economic benefits obtained or
controlled
by
a
particular
entity
as
a
result
of
past
transactions or events #set adalah potensi manfaat ekonomik di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu$. 2. .iabilities are probabe future sacrifices of economic benefits
arising from present obligations of a particular entity to transfer assets or provide services to other entities in the future as a result of past transactions or events #Ke'ajiban adalah potensi pengorbanan manfaat-manfaat ekonomik di masa depan yang timbul dari ke'ajiban-ke'ajiban saat ini dari suatu entitas tertentu untuk mentrasfer aset atau memberikan jasa kepada entitas-entitas lainnya di masa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu$. 3. *uity or net assets is the residual assets of an entity that
remains
after
deducting
its
liabilities%
In
the
business
enterprise/ the euity is the ownership interest% In a not-for-
profit organization/ which has no ownership interest n the same sense as a business enterprise/ net assets is divded into three classses base on presence or absence of donor-imposed restrictions0 permanently restricted/ temporarily restricted/ and unrestricted net assets #4kuitas atau aset bersih adalah aset residual #sisa$ dari suatu entitas yang masih ada setelah dikurangi
ke'ajiban-ke'ajibannya.
Dalam
perusahaan,
ekuitas adalah kepentingan kepemilikan. Dalam organisasi nonprofit, yang tidak memiliki kepentingan kepemilikan dalam arti yang sama dengan yang ada dalam perusahaan, aset bersih dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya pembatasan-pembatasan yang dikenakan oleh donor0aset
bersih
dengan
pembatasan
permanen,
pembatasan sementara, atau tanpa pembatasan$. 4. Investements by owners are increases in euity of a particular
business enterprise resulting from transfers to it from other entities of something valuable to obtain or increase ownership interests 0or euity1 in it% Assets are most commonly received as investements by owners/ but that which is received may also include services or satisfaction or conversion of liabilities of the enterprise #In!estasi dari pemilik adalah peningkatan ekuitas suatu perusahaan yang diakibatkan oleh pengalihan sesuatu yang berharga dari entitas lain ke perusahaan; bagi entitas yang berin!estasi, pengalihan ini dimakudkan untuk memperoleh atau meningkatkan kepentingan kepemilikan #atau ekuitas$ dalam perusahaan. set adalah yang paling laEim diterima oleh perusahaan sebagai in!estasi dari pemilik, tetapi yang diterima bisa juga menakup jasa atau kepuasan atau pengubahan ke'ajiban perusahaan tersebut$. 5. "istributions to owners are decreases in euity of a particular
business
enterprise
resulting
from
transferring
assets/
rendering services/ or incurring liabilities by the enterprise to
owners% "istributions to owners decrease ownership interest 0or euity1 in an enterprise #Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas suatu perusahaan yang diakibatkan oleh pengalihan aset, pemberian jasa, atau timbulnya ke'ajiban dari perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menurunkan kepentingan kepemilikan #atau ekuitas$ dalam suatu perusahaan$. 6. Comprehensive income is the change in euity of a business
enterprise during a period from transactions and other event and circumstances from nonowner sources% It includes all changes in euity during a period except those resulting from investements by owners and distrbutions to owners #Inome komprehensif adalah perubahan ekuitas suatu perusahaan selama suatu periode dari transaksi-transaksi dan kejadian serta keadaan-keadaan lainnya yang bukan berasal dari pemilik. Inome komprehensif menakup semua perubahan ekuitas
selama suatu
periode
selain yang berasal
dari
in!estasi oleh dan distribusi kepada pemilik.$. 7. (evenues are inflows or other enhancements of assets of an
entity or settlements of its liabilities 0or a combination of both1 from delivering or producing goods/ rendering services/ or carrying out other activities that constitute the entitiy2s ongoing major or central operations #Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan-peningkatan lainnya dalam aset suatu
entitas
atau
penyelesaian
ke'ajibannya
#atau
kombinasi keduanya$ yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyelenggaraan jasa, atau pelaksanaan akti!itas-akti!itas lainnya yang merupakan kegiatan operasi utama entitas tersebut yang berlangsung terus-menerus$. 8. *xpenses are outflows or other
using up of assets or
incurrences of liabilities 0or a combination of both1 from delivering or producing of goods/ rendering services/ or
carrying out other activities that constitute the entity2s ongoing major or central operations #Biaya adalah arus keluar atau dikonsumsinya aset atau timbulnya ke'ajiban #atau kombinasi keduanya$ yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyelenggaraan jasa, atau pelaksanaan akti!itas-akti!itas lainnya yang merupakan kegiatan operasi utama entitas tersebut yang berlangsung terus-menerus$. 9. 3ains are increse in euity 0net assets1 from peripheral or
incidental transactions of an entity and from all other transactions or other events and circumstances affecting the entity except those that result from revenues or investements by owners #:ntung adalah peningkatan ekuitas #aset bersih$ dari transaksi-transaksi yang bukan kegiatan utama atau insidental dari suatu entitas dan dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian
lainnya
serta
keadaan-keadaan
yang
mempengaruhi entitas selain yang dihasilkan dari pendapatan atau in!estasi dari pemilik$. 10. .osses are decreses in euity 0net assets1 from peripheral or
incidental transactions of an entity and from all other transactions or other events and circumstnces affecting the entity except those that result from expenses or distributions to owners #Rugi adalah penurunan ekuitas #aset bersih$ dari transaksi-transaksi
yang
bukan
kegiatan
utama
atau
insidental dari suatu entitas dan dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian
lainnya
serta
keadaan-keadaan
yang
mempengaruhi entitas selain yang diakibatkan oleh biaya atau distribusi kepada pemilik$.
LAPORAN LAA-RUGI DALAM TIN4AUAN TEORETIS
HUUNGAN ANTARA NERACA DAN LAPORAN LAARUGI da dua pendekatan yang diajukan oleh para teoretisi akuntansi berkenaan dengan hubungan antara neraa dan laporan rugi-laba/ pendekatan
artikulasi
#articulated
approach$
dan
pendekatan
nonartikulasi #nonarticulated approach$. PENDEKATAN ARTIKULASI Dalam pen(e#ata arti#%'asi, neraa dan laporan laba-rugi terkait seara matematis sedemikian rupa sehingga laba #net income$ sama dengan perubahan ekuitas pemilik selama suatu periode, selain
yang
berasal
dari
transaksi-transaksi
penyesuaian-penyesuaian periode sebelumnya.
modal
atau
&ebagaimana
disebutkan
dalam
&2)
Ao.
=,
elemen-elemen
laporan keuangan terdiri atas aset # assets$, ke'ajiban #liabilities$, ekuitas pemilik #owners2 euity $, pendapatan #revenues$, untung #gains$, biaya #expenses$, dan rugi #losses$. Penghasilan #income$ dikalkulasi dari pendapatan, untung, biaya, dan rugi. enurut pendekatan
artikulasi,
penghasilan
merupakan
salah
satu
subklasifikasi dari ekuitas pemilik.
Dalam pendekatan artikulasi, semua transaksi akuntansi bisa dikelompokkan
menurut
model
di
atas.
Karena
penghasilan
merupakan salah satu subklasifikasi dari laba ditahan yang pada gilirannya juga merupakan salah satu subklasifikasi dari ekuitas pemilik, maka neraa dan laporan rugi laba memiliki kaitan #articulated $. da dua alternatif untuk mendefinisi elemen-elemen akuntansi/ revenue-expense approach dan asset-liability approach.
Pen(e#atan Pen(apatan-ia.a Revenue-e"pense
approach
#diindonesiakan
menjadi
pen(e#atan pen(apatan-)ia.a$ berfokus ke pada pendefinisian elemen-elemen laporan laba-rugi/ mengutamakan laporan labarugi,
prinsip-prinsip
pengakuan
penghasilan,
dan
ketentuan-
ketentuan pengukuran penghasilan. Dalam pendekatan ini, aset dan ke'ajiban didefinisi, diakui, dan diukur sebagai hasil sampingan #by-product $
dari
pengukuran
dan
pengakuan
biaya
dan
pendapatan. Dalam pendekatan ini, neraa dan laporan laba-rugi terutama diatur oleh ketentuan-ketentuan pengakuan pendapatan dan penandingan kos
#termasuk
pengalokasian
sembarang
seperti
dalam
hal
depresiasi aset tetap$. Karena neraa dibebani oleh hasil sampingan dari ketentuan-ketentuan pengukuran penghasilan, neraa tidak hanya berisi aset dan ke'ajiban sebagaimana didefinisi dalam &2) Ao. =, tetapi juga berisi saldo-saldo debit dan kredit yang tidak jelas maknanya yang disebut )e)an tan&&%han #deferred charges$ dan kredit tangguhan #deferred credits$. )ontoh beban tangguhan adalah kos pendirian perusahaan #organizational startup costs$, sedangkan ontoh kredit tangguhan adalah laba tangguhan dalam metode penjualan iilan. Pen(e#atan Aset-Ke
merupakan
pendapatan-biaya
karena
antitesis pendekatan
dari ini
pendekatan menekankan
pendefinisian, pengakuan, dan pengukuran aset dan ke'ajiban. Penghasilan didefinisi, diakui, dan diukur sebagai hasil sampingan dari pengukuran aset dan ke'ajiban. Dengan kata lain, pendekatan ini seara langsung berfokus kepada pengukuran dan pelaporan aset dan ke'ajiban.
&2) Ao. = mendefinisi laba komprehensif # comprehensive income$ sebagai perubahan aset bersih perusahaan #net assets = aset dikurangi ke'ajiban$ yang sumbernya bukan dari pemilik, sehingga laporan laba-rugi dianggap hanya sebagai suatu ara untuk mengklasifikasi dan melaporkan perubahan tertentu yang terjadi dalam aset bersih perusahaan. kun ekuitas pemilik semata-mata diiptakan untuk memungkinkan diterapkannya sistem akuntansi berpasangan #double-entry accounting system$, sehingga inome dan komponen-komponennya #pendapatan, biaya, untung, dan rugi$ hanya dianggap suatu ara untuk melaporkan perubahanperubahan aset dan ke'ajiban. Pendekatan aset-ke'ajiban ini seara argumentatif dianggap lebih unggul daripada pendekatan pendapatan-biaya, karena aset dan ke'ajiban adalah nyata #real $/ kenaikkan aset bersihlah yang akan mengakibatkan
timbulnya
penghasilan, dan bukan sebaliknya,
peningkatan aset bersih merupakan konsekuensi dari pengukuran penghasilan
sebagaimana
yang
disiratkan
oleh
pendekatan
pendapatan-biaya. &alah satu ontoh pendekatan aset-ke'ajiban adalah pembebanan langsung kos riset dan pengembangan dalam periode terjadinya dan bukan mengkapitalisasinya sebagai aset tak ber'ujud yang diamortisasi selama periode tertentu. PENDEKATAN NONARTIKULASI Pen(e#atan nonarti#%'asi memutus hubungan matematis antara neraa dan laporan laba-rugi/ keduanya ditentukan dan diukur seara terpisah. Pendekatan ini terutama dilatarbelakangi oleh tejadinya
ketegangan
pendapatan-biaya
antara
dengan
para
para
pendukung
pendukung
pendekatan
pendekatan
aset-
ke'ajiban karena para pendukung pendekatan pendapatan-biaya terutama bertujuan menstabilkan efek fluktuatif transaksi-transaksi atas laporan laba-rugi dan memungkinkan beban dan kredit
tangguhan
sebagai
instrumen
untuk
meratakan
pengukuran
inome, sementara di sisi lain, para pendukung pendekatan asetke'ajiban terutama berfokus kepada pelaporan nilai aset bersih dan mentoleransi laporan laba-rugi yang berfluktuasi. &ebagian ketegangan tersebut disebabkan oleh dipertahankannya artikulasi(kaitan matematis antara laporan laba-rugi dengan neraa, padahal artikulasi tersebut terjadi hanya berdasarkan kebiasaan. %leh karena itu, kedua laporan tersebut bisa diputus sehingga kedua kelompok yang bersitegang bisa dipuaskan dengan laporan laba-rugi yang berbasis pendekatan pendapatan-biaya dan neraa yang
berbasis
pendekatan
aset-ke'ajiban.
Rekonsiliasi
kedua
laporan yang tidak terartikulasi seara matematis tersebut bisa diungkapkan dalam bentuk suplemen atas laporan keuangan. kan tetapi, kemungkinan tidak terartikulasinya laporan keuangan belum seara luas dikaji dalam literatur akuntansi, meskipun ada beberapa standar yang berdampak nonartikulatif.
DEFINISI $%COM& Definisi-definisi
resmi
income
dalam
akuntansi
yang
telah
dirumuskan oleh profesi akuntansi di & adalah sebagai berikut/
"Income dan profit ...adalah jumlah yang diperoleh dari pendapatan, atau pendapatan operasi, dikurangi kos barang terjual, biaya-biaya lainnya, dan rugi..." #Committee on ,erminology , *+$. "$et income #net loss$ pendaptan atas biaya akuntansi..." #PB, *+8$.
adalah kelebihan selama suatu
#defisit$ periode
"Comprehensive income adalah perubahan ekuitas #aset bersih$ suatu entitas selama suatu periode dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lainnya dan keadaan-keadaan yang berasal dari sumber-sumber nonpemilik." #2&B, *+$.
Dua
definisi
a'al
sangat
jelas
menggambarkan
dianutnya
pendekatan pendapatan-biaya, sedangkan definisi ketiga dari &2) Ao. = menggambarkan perubahan arah yang jelas ke pendekatan aset-ke'ajiban. eskipun demikian, dampak perubahan arah ini terhadap laporan laba-rugi mungkin keil saja dalam jangka pendek ini karena laporan laba-rugi tersebut sebagian besar merupakan 'arisan dari 8 tahun standar akuntansi yang berbasis pendekatan pendapatan-biaya.
PENDAPATAN DAN UNTUNG Definisi pendapatan #revenues$/
"Pendapatan berasal dari penjualan barang dan jasa dan diukur berdasarkan harga yang dibebankan kepada ustomer, klien, atau penye'a untuk barang dan jasa yang diberikan kepada mereka." #Commitee on ,erminology , *+$. "Pendapatan adalah peningkatan kotor aset dan penurunan kotor ke'ajiban yang diukur berdasarkan prinsip-prinsp akuntansi yang diterima seara umum yang berasal dari akti!itas-akti!itas yang diarahkan untuk memperoleh profit." #PB, *+8$. "Pendapatan merupakan arus masuk aset atau peningkatan-peningkatan aset lainnya dari suatu entitas dan(atau penyelesaian ke'ajiaban-ke'ajibannya selama suatu periode sebagai akibat dari pengiriman dan produksi barang, penyerahan jasa, atau akti!itasakti!itas lainnya yang merupakan operasi utama entitas tersebut yang berlangsung terus-menerus." #2&B, *+$. &eperti trend yang terjadi dalam pendefinisian inome, definisi pendapatan yang pertama sangat menerminkan masih dianutnya pendekatan
pendapatan-biaya.
berorientasi aset-ke'ajiban,
&ekilas,
definisi
kedua
tampak
tetapi disandarkannya pengukuran
pendapatan kepada "prinsip-prinsip akuntansi yang diterima seara
umum"
masih
pendapatan-biaya.
menyiratkan Definisi
orientasi ketigalah
kepada yang
pendekatan
seara
tegas
menekankan orientasi aset-ke'ajiban. :ntung #gains$ dan pendapatan #revenues$ biasanya ditunjukkan seara terpisah dalam laporan keuangan. :ntung didefinisi sebagai/
"...pendapatan...di luar yang beasal dari penjualan produk, barang dagangan, atau jasa..." #PB, *+8$. "...peningkatan ekuitas #aset bersih$ yang berasal dari transaksi-transaksi insidental dan bukan inti # peripheral $ ...yang di luar pendapatan dari operasi utama atau in!estasi dari pemilik." #2&B, *+$. Dalam kaitannya dengan pembedaan antara pendapatan dengan untung, dikenal ada dua konsep inome/ #onsep in*o$e operasi )er1a'an #current operating income concept $ dan #onsep in*o$e $en*a#%p se$%a #all-inclusive income concept $. Para pendukung current operating income concept meyakini bah'a hanya pendapatan #revenues$ saja yang harus dilaporkan dalam laporan laba-rugi. :ntung #gains$ yang bersifat sekunder dan periferal dan tidak menerminkan akti!itas inti dari suatu entitas harus dikeluarkan dari laporan laba-rugi. Di pihak lain, all-inclusive income concept memandang bah'a semuanya, baik pendaptan maupun
untung,
tanpa
memperhatikan
sumbernya,
harus
dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi. Dalam praktik, terjadi pergeseran arah dari konsep current income menuju all-inclusive income PENGAKUAN PENDAPATAN Kapankah suatu pendapatan benar-benar menjadi pendapatanC &eara teoretis ja'abannya adalah/
"Pendapatan harus dikaitkan dengan periode penyelesaian akti!itas-akti!itas ekonomik utama yang diperlukan dalam produksi dan penjualan(penyerahan barang dan jasa." #&prouse dan oonitE, *+=5$. kan tetapi, dalam praktiknya bisakah pengukuran yang objektif atas hasil dari akti!itas-akti!itas ekonomik tersebut dilakukanC &ebelum
suatu
pengukuran
yang
teruji
kebenarannya
bisa
dilakukan, tidak ada pendapatan yang bisa diakui. &ayangnya, penapaian dari kegiatan-kegiatan ekonomik utama tersebut dan kemampuan
untuk mengukurnya seara
objektif terjadi
pada
'aktu-'aktu yang berbeda dan dalam periode-periode pelaporan yang berbeda pula. 4mpat titik 'aktu yang bisa dipilih dalam pengakuan pendapatan adalah/ *. &elama produksi #misalnya dalam kontrak-kontrak jangka panjang tertentu$ 5. Pada
saat
produksi
selesai
#misalnya
dalam
usaha
pertambangan dan pertanian tertentu$ 3. Pada saat penjualan #merupakan prinsip umum$ @. Ketika kas diterima(terkumpul #misalnya dalam penggunaan metode iilan untuk penjualan real estate$. eskipun keempat prinsip tersebut telah dikaji dalam literatur dan digunakan dalam praktik akuntansi, prinsip umumnya adalah/ pendapatan diakui pada saat penjualan ketika pengalihan hak seara hukum terjadi. &ebagian penyimpangan atas pengakuan pendapatan pada saat penjualan, seperti yang ditunjukkan pada butir *, 5, dan @ di atas, terjadi sebagai akibat dari munulnya transaksi-transaksi baru yang berbeda bentuk dan sifatnya dengan transaksi-transaksi sebelumnya. &ebagian transaksi juga unik(khas untuk industri tertentu.
IA"A DAN RUGI
Definisi biaya #expenses$ yang telah dirumuskan oleh profesi akuntansi adalah/
"Biaya dalam arti yang paling luas menakup semua kos yang jatuh tempo #expired $ yang bisa dikurangkan atas pendapatan..." #Committee on ,erminology , *+$. "Biaya adalah penurunan kotor aset atau peningkatan kotor ke'ajiban suatu entitas yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima seara umum yang berasal dari akti!itas-akti!itas yang diarahkan untuk memperoleh profit" #PB, *+8$. "Biaya adalah arus keluar atau pengkonsumsian aset dan(atau timbulnya ke'ajiban selama suatu periode yang berasal dari pengiriman dan produksi barang, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan akti!itasakti!itas lainnya yang merupakan operasi utama dari suatu entitas." #2&B, *+$. Definisi pertama menerminkan dianutnya pendekatan pendapatanbiaya. Definisi kedua mulai menyiratkan adanya hubungan antara biaya dengan aset bersih, tetapi pengukurannya yang masih didasarkan kepada "prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum" lagi-lagi menunjukkan dianutnya pendekatan pendapatan-biaya. Definisi ketiga adalah yang paling jelas menerminkan perubahan arah ke pendekatan aset-ke'ajiban. kan tetapi dalam praktiknya, sekarang ini pengakuan biaya sebagian besar masih didasarkan kepada pendekatan pendapatan-biaya. Rugi #losses$ merupakan kebalikkan dari untung #gains$, yaitu berkurangnya aset bersih, tetapi yang bukan berasal dari biaya atau transaksi-transaksi modal. enurut all-inclusive income concept/ pembedaan
antara
expenses dengan
losses
tidaklah
penting
sehingga keduanya harus dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi. Ketentuan pengakuan biaya mengelompokkan biaya ke dalam 3 kategori/
*. Kos-kos yang seara langsung terkait dengan pendapatan dari suatu periode. 5. Kos-kos
yang
seara
tidak
langsung
terkait
dengan
pendapatan dari suatu periode. 3. Kos-kos yang seara praktis tidak bisa dikaitkan dengan periode mana pun selain dengan periode terjadinya. ika memungkinakan, kos harus ditandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh kos terebut. ika tidak ada hubungan sebabakibat yang langsung, kos harus ditandingkan seara rasional dan sistematis. khirnya, jika sama sekali tidak ada hubungan sebabakibat, kos diakui sebagai biaya periode pada saat terjadinya. Permasalahan pengakuan biaya timbul berkenaan dengan kos-kos yang tidak jatuh tempo #expired $ pada periode terjadinya tetapi juga
tidak berhubungan seara jelas dengan pendapatan suatu
periode. )ontohnya adalah depresiasi, kos pendirian perusahaan, amortisasi
good'ill,
dan
metode
sediaan
#2I2%,
dan
sebagainya$. Dalam hal ini, kos harus dikaitkan dengan periodeperiode akuntansi berdasarkan suatu "alokasi yang sistematis dan rasional". Padahal, sebagian besar akuntan berpandangan bah'a metode alokasi yang digunakan tidak lebih dari sekedar keputusan yang dibuat seara sembarang # arbitrary $. &etelah mengkaji seara ekstensif, 6homas #*+=+$ berkesimpulan bah'a pemilihan suatu metode alokasi tertentu dari sejumlah alternatif metode yang ada tidak memiliki arti apapun karena apa yang dikatakan sebagai keunggulan suatu metode dibanding yang lain-lainnya tidak bisa dibuktikan benar atau salahnya. Ini berarti tidak ada metode alokasi kos yang betul-betul tepat karena tidak ada satu pun metode yang terbukti lebih unggul. Kelemahan inilah yang biasa dijadikan sasaran oleh para kritikus historical cost accounting di antara kelemahan-kelemahan lainnya.
KE4ADIAN MASA DEPAN Proses pelaporan akuntansi bera'al dari penatatan peristi'aperisti'a yang telah terjadi # past events$, tetapi kejadian-kejadian masa lalu tersebut
beserta penatatannya
sangat tergantung
kepada interpretasi akuntan atas kejadian-kejadian masa depan #future
events$.
&ebagai
ontoh,
penghitungan
depresiasi
tergantung kepada kejadian masa depan seperti estimasi umur aset dan ekspektasi nilai sisanya. %leh karena itu, dapat dikatakan bah'a kejadian masa depan memiliki peran penting dalam proses pengakuan akuntansi. Dalam &2) Ao. =, definisi aset menyatakan bah'a kendali #control $ atas aset diperoleh dari transaksi-transaksi atau kejadian masa lalu yang akan menghasilkan manfaat ekonomik masa depan. Demikian juga ke'ajiban berasal dari transaksi masa lalu yang akan mengharuskan pengorbanan masa depan dalam bentuk kas atau aset-aset
lainnya. Dari sini terlihat bah'a
definisi aset dan
ke'ajiban mempertimbangkan(menyeimbangkan antara masa lalu dan masa depan.
C!RR&%' O(&R#'$%G !ERSUS #))-$%C)!*$+& $%COM& pakah komponen-komponen inome tertentu7untung dan rugi tidak biasa #nonoperasi$ dan tidak sering terjadi7harus ditampilkan dalam
laporan
laba-rugi
atau
dalam
laporan
laba
ditahanC
&ebagaimana telah disebutkan sebelumnya, current-operating income
concept berpandangan
bah'a
laporan
laba
rugi
seharusnya hanya berisi item-item operasi normal dan bah'a itemitem nonoperasi harus dilaporkan dalam laporan laba ditahan. Di sisi lain, pendukung all-inclusive income berpendapat bah'a semua komponen inome harus dilaporkan dalam laporan laba rugi dan sebagai konsekuensinya laporan laba ditahan seharusnya hanya menerminkan
earnings
total
sebagaimana
dilaporkan
dalam
laporan laba-rugi dan pembagian di!iden, selain saldo a'al dan saldo akhir laba ditahan. Para pendukung current-operating income berpendapat bah'a laporan laba-rugi lebih berguna dalam menilai kinerja manajemen saat ini dan memprediksi kinerja tahun-tahun selanjutnya jika itemitem yang tidak ada hubungannya dengan keputusan manajemen saat ini dikeluarkan. ereka berkeyakinan bah'a pengguna laporan keuangan hanya melihat angka laba yang terletak paling ba'ah #botom-line net income$ dalam menilai kinerja saat ini dan membuat prediksi mengenai kinerja tahun-tahun selanjutnya. %leh karena itu, jika item-item nonoperasi yang tidak sering terjadi tapi jumlahnya material dilaporkan dalam laporan laba-rugi, laporan keuangan akan sangat menyesatkan sehingga para penggunanya mungkin akan mengambil keputusan yang keliru. dapun
para
pendukung
all-inclusive
income menyebutkan
beberapa alasan untuk menguatkan pendapatnya/ *. Konsep current-operating memudahkan manajemen untuk melakukan manipulasi karena manajemenlah yang mengambil keputusan mengenai apakah suatu item termasuk luar biasa #extraordinary $ atau tidak. 5. Pengguna laporan keuangan mungkin justru disesatkan oleh current-operating income karena mereka tidak menyadari bah'a untung dan rugi yang material telah "disembunyikan" dalam laporan laba ditahan. 3. 6otal seluruh inome yang ditampilkan dalam laporan labarugi suatu periode harus menerminkan laba # net income$ dari perusahaan yang melaporkannya untuk periode tersebut. @. Pengklasifikasian
yang
tepat
dalam
laporan
laba-rugi
memungkinkan baik item-item berulang yang normal maupun item-item
tidak
biasa
yang
tidak
sering
terjadi
dapat
ditampilkan dalam laporan yang sama dengan penyajian yang terpisah.
&ebagaimana telah disinggung sebelumnya, keenderungan yang terjadi, baik dalam literatur teoretis, dalam dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh pembuat kebijakan akuntansi, maupun dalam praktik, adalah pergeseran pandangan
dari
current operating
menuju all-inclusive.
SEKSI NONOPERASI &eksi
nonoperasi
dalam
laporan
laba-rugi
terdiri
dari/
#*$
extraordinary items, #5$ accounting principle changes, dan #3$ diccontinued
operations.
da
pun
prior-period
adjustments
dilaporkan dalam laporan laba ditahan. &,'R#ORD$%#R $'&M* Permasalahan dan kontro!ersi yang terkait dengan pelaporan itemitem(pos-pos luar biasa merupakan salah satu ontoh yang baik atas terjadinya pergeseran dari keseragaman
terbatas #finite
uniformity $ ke keseragaman kaku #rigid uniformity $ dalam standar akuntansi. Pergeseran tersebut terjadi karena konsep keseragaman terbatas telah disalahgunakan dalam praktik akuntansi. Item-item luar biasa mungkin berdampak atas persepsi pengguna laporan keuangan mengenai hasil operasi dan projeksi operasi masa depan entitas pelapor. %leh karena itu, pemisahan diperlukan antara komponen-komponen laba komprehensif yang normal dan berulang dengan komponen-komponen yang tidak berulang. Accounting (esearch )ulletin $o% 45 menyatakan/
1arus terdapat suatu asumsi umum bah'a semua item laba-rugi yang diakui selama suatu periode digunakan dalam penentuan angka yang dilaporkan sebagai laba #penghasilan bersih J net income$. Pengeualian yang dimungkinkan atas asumsi ini hanya menyangkut itemitem yang jumlahnya material dalam kaitannya dengan laba #net income$ perusahaan dan seara jelas tidak dapat diidentifikasi dengan atau tidak berasal dari
operasi normal periode tersebut Accounting 6rocedure, *+3$.
#Committee
on
Karena tidak ada lagi pedoman lebih lanjut, praktik akuntansi yang menyangkut item-item luar biasa di & 'aktu itu menjadi tidak seragam. &ehubungan dengan hal tersebut, A6) 'pinion $o% 7 mengharuskan ditunjukkannya semua item-item luar biasa pada suatu seksi khusus dalam laporan laba-rugi serta memberikan definisi baru mengenai 8 item-item luar biasa" sebagai berikut/
...kejadian-kejadian dan transaksi-transaksi yang berdampak material yang tidak diperkirakan akan terjadi berulang kali dan yang tidak akan dianggap sebagai faktor-faktor yang terjadi berulang kali dalam e!aluasi proses operasi normal perusahaan #PB, *+==$. kan tetapi, definisi baru tersebut ternyata masih belum mampu menipatkan
keseragaman
dalam praktik
karena masih tidak
memberikan kejelasan dalam praktik. Diterbitkannya A6) 'pinion $o% 59 menandai dianutnya keseragaman kaku dan pembatasan yang ketat atas apa yang seharusnya dianggap sebagai item-item luar biasa. :ntuk memenuhi syarat sebagai luar biasa suatu item harus bersifat tidak biasa #unusual in nature$ dan tidak sering terjadi #infreuent in occurance$.
)ersifat tidak biasa76ransaksi atau kejadiannya harus sangat tidak normal dan seara jelas tidak terkait dengan, atau hanya seara insidental terkait dengan, akti!itas-akti!itas entitas yang normal, dengan mempertimbangkan lingkungan tepat entitas tersebut beroperasi. ,idak sering terjadi 7 Kejadian atau transaksinya ukup beralasan untuk diperkirakan tidak akan terulang di masa depan, dengan mempertimbangkan lingkungan tempat entitas beroperasi.
Kedua kriteria tersebut, tidak biasa dan tidak sering terjadi , harus terpenuhi seara simultan, tidak ukup hanya salah satunya saja yang terpenuhi. Item-item luar biasa disajikan dalam laporan laba-rugi dalam suatu seksi khusus yang diberi judul item-item luar biasa #atau yang umum dalam praktik di Indonesia adalah pos-pos luar biasa$. &eksi ini ditempatkan tepat di atas penghasilan bersih # net income$ dan ditunjukkan setelah memperhingkan pajak # net of tax $. Kejadiankejadian atau transaksi-transaksi yang tidak biasa atau tidak sering terjadi tetapi tidak kedua-duanya seara sekaligus ditunjukkan bersama-sama dengan pendapatan, kos, dan biaya yang normal dan
berulang.
ika
item-item
ini
jumlahnya
tidak
material,
penempatannya tidak harus terpisah dari item-item lainnya. ika jumlahnya material, item-item tersebut ditunjukkan seara terpisah di atas(sebelum penghasilan 0rugi1 sebelum item-item luar biasa. Item-item yang tidak seara simultan bersifat tidak biasa dan tidak sering terjadi ini mungkin tidak ditunjukkan bersih dari pajak. Praktik pengungkapan yang umum menakup penjelasan dalam bentuk atatan kaki atas item tersebut. :ntuk mengingat kembali aspek teknis penyajian item-item luar biasa dalam laporan labarugi, lihat ilustrasi sederhana yang dibuat oleh Leygandt, et al #*+++$M #CCO!%'$%G C.#%G&* Perubahan standar akuntansi yang digunakan oleh suatu entitas bisa berpengaruh seara signifikan terhadap laporan keuangan, baik untuk periode sekarang maupun periode sebelumnya serta terhadap trend yang terermin dalam pembandingan laporan keuangan antar periode. Perubahan akuntansi diklasifikasi ke dalam tiga kategori umum/ *. Perubahan Prinsip kuntansi7disebabkan oleh pengadopsian prinsip akuntansi berterima umum #PB:$ yang berbeda dari
prinsip
akuntansi
berterima
umum
yang
digunakan
sebelumnya. Dalam hal ini, baik prinsip yang baru maupun yang lama sama-sama berterima umum # generally accepted $. &ebagai ontoh, perubahan dari depresiasi garus lurus ke depresiasi diperepat. 5. Perubahan 4stimat(6aksiran kuntansi7terjadi ketika estimat atas suatu item berubah seiring diketahuinya informasi yang lebih banyak dengan berlalunya 'aktu. &ebagai ontoh, perubahan estimasi umur ekonomik aset yang didepresiasi setelah beberapa periode penggunaan. 3. Perubahan
4ntitas
Penyaji
oleh
terjadinya perubahan dalam entitas pelapor sejak laporan keuangan yang terakhir disusun. &ebagai ontoh, perubahan komposisi anak perusahaan yang berdampak material pada periode berjalan dibandingkan periode sebelumnya. :ntuk
semua
perubahan
prinsip
akuntansi,
keuali
yang
diperlakukan seara khusus oleh A6) 'pinion $o% &9 dan opini-opini PB selanjutnya serta statemen 2&B, dampak kumulatifnya sampai dengan
a'al
periode
perubahan
dimasukkan
dalam
laba
komprehensif pada laporan laba-rugi yang disusun pada akhir periode perubahan. umlahnya ditunjukkan dalam suatu seksi terpisah yang diberi judul perubahan akuntansi . &eksi ini diletakkan di ba'ah item-item luar biasa dan tepat di atas penghasilan bersih #net income$, dan semua itemnya ditunjukkan setelah dikurangi pajak.
sebelumnya
tersebut.
lanjut,
dampak
pengadopsian prinsip akuntansi yang baru terhadap penghasilan
sebelum item-item luar biasa dan terhadap penghasilan bersih periode
perubahan
diungkapkan
dalam
atatan
kaki.
:ntuk
mengingat kembali aspek teknis penghitungan dampak kumulatif ini, lihat ilustrasi sederhana yang dibuat oleh Leygandt, et al #*+++$M Perubahan estimat akuntansi tidak dilaporkan seara terpisah sebagaimana perubahan prinsip akuntansi. Dampak perubahannya dijelaskan dalam periode perubahan jika periode tersebut satusatunya yang terpengaruh oleh perubahan yang dilakukan dan dalam
periode-periode
setelahnya
jika
perubahan
juga
mempengaruhi periode-periode setelahnya. isalnya saja, umur sepuluh tahun telah digunakan untuk mendepresiasi suatu aset tetap, dan dalam tahun keenam umurnya disesuaikan menjadi delapan tahun. Biaya depresiasi untuk tahun keenam sampai tahun kedelapan tidak lebih dari sekedar kos yang belum didepresiasi pada a'al tahun keenam yang akan dialokasi ke tiga tahun sisa umur berdasarkan estimat yang baru. Ini berarti, pelaporan terlalu tinggi
#overstatement $
depresiasi
untuk
tiga
tahun
terakhir
diimbangi oleh pelaporan terlalu rendah #understatement $ lima tahun pertama. :ntuk
perubahan
mengharuskan dinyatakan
entitas
laporan
kembali
pelapor,
keuangan
#restated $
A6)
'pinion
periode-periode
untuk
$o%
&9
sebelumnya
menunjukkan
informasi
keuangan seolah-olah entitas pelapor yang baru telah ada selama periode-periode tersebut.
&alah satu tipe khusus item nonoperasi yang memerlukan perlakuan akuntansi yang khusus pula sebagaimana diakui oleh A6) 'pinion $o%
59
adalah
operasi
ti(a#
#discontinued
)er'an1%t
operations$. %pini tersebut mengharuskan perlakuan akuntansi khusus atas untung atau rugi pada disposal #penghilangan$ suatu segmen usaha. Istilah segmen usaha menunjuk kepada komponen suatu entitas yang akti!itas-akti!itasnya merupakan suatu lini usaha
pokok
yang
tersendiri
atau
menyangkut
sekelompok
ustomer tertentu. Karakteristik yang membedakan suatu segmen usaha
adalah
bah'a
akti!itas-akti!itasnya
seara
jelas
bisa
dipisahkan baik seara fisik maupun seara operasional, dan untuk tujuan pelaporan, aset, hasil operasi, dan akti!itas-akti!itasnya juga bisa diidentifikasi. Dua tanggal sangat penting dalam akuntansi disposal segmen7 measurement date dan disposal date. !easurement date adalah tanggal ketika manajemen mengikatkan diri dengan renana formal untuk
mendisposal
suatu
segmen.
Renana
disposal
segmen
menakup identifikasi segmen, metode disposal yang digunakan, ekspektasi 'aktu yang diperlukan untuk menyelesaikan disposal, estimasi hasil operasi segmen sampai terjadinya disposal, dan estimasi hasil yang akan diterima atas disposal. "isposal date adalah
tanggal
penutupan
penjualan
segmen
atau
tanggal
berhentinya operasi jika disposal dilakukan melalui penghentian #abandonment $. ika disposal diperkirakan menghasilkan rugi, estimasi ruginya diakui dalam laporan keuangan sampai measurement date. Di sisi lain, jika disposal diperkirakan menghasilkan untung, pengakuannya ditangguhkan
sampai
realisasi,
suatu
ontoh
konser!atisme.
4kspektasi untung atau rugi dilakukan pada measurement date dengan memperhitungkan dua faktor berikut/
*. Ailai bersih yang bisa direalisasi dari segmen yang akan didisposal setelah memperhitungkan estimasi kos-kos yang terkait langsung dengan disposal. 5. 4stimasi laba atau rugi dari operasi segmen tersebut dari measurement date sampai disposal date. Kedua item tersebut digabungkan dan jika dihasilkan rugi, rugi tersebut dilaporkan, setelah dikurangi pajak # net of tax $, sebagai komponen laba komprehensif tersendiri yang ditunjukkan sebelum item-item luar biasa dalam laporan laba-rugi. Di samping itu, laporan laba-rugi tahun berjalan juga harus mununjukkan #sebagai komponen tersendiri dari penghasilan sebelum item-item luar biasa$ hasil-hasil
operasi
segmen
yang
didisposal,
setelah
memperhitungkan pajak, untuk periode pelaporan berjalan sebelum measurement date. Demikan juga laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya dinyatakan kembali #restated $ untuk menerminkan hasil operasi segmen yang dihentikan, setelah dikurangi pajak, sebagai komponen tersendiri dari penghasilan sebelum item-item luar biasa$. Kesalahan dalam mengestimasi rugi atas disposal antara measurement date dan disposal date diparlakukan sebagai perubahan estimat(taksiran akuntansi dalam laporan laba-rugi. Item-item tambahan yang diungkapkan dalam laporan keuangan untuk periode yang menakup measurement date adalah identitas segmen
yang
didisposal,
perkiraan
tanggal
disposal,
metode
disposal, deskripsi mengenai aset dan ke'ajiban segmen yang didisposal,
dan
measurement
penghasilan date
atau
sampai
rugi
tanggal
segmen
tersebut
laporan
dari
keuangan.
Pengungkapan serupa juga diharuskan dalam laporan keuangan periode yang menakup saat terjadinya disposal. :ntuk mengingat kembali aspek teknis penyajian operasi tidak berlanjut dalam laporan
laba-rugi, lihat
Leygandt, et al #*+++$M
ilustrasi sederhana
yang dibuat oleh
(R$OR (&R$OD #D/!*'M&%'* kuntansi untuk #dan penyajian$ penyesuaian periode sebelumnya sangat jelas. umlah penyesuaian periode sebelumnya didebit atau dikredit ke saldo laba ditahan a'al, dan ditunjukkan setelah dikurangi pajak #net of tax $. Statement of #inancial Accounting Standards
#&2&$
Ao.
*=
membatasi
penyesuaian
periode
keuangan
periode
sebelumnya meliputi/ *. Koreksi
kesalahan
dalam
laporan
sebelumnya. 5. Penyesuaian
yang
berasal
dari
realisasi
manfaat
pajak
penghasilan atas preacuisition rugi operasi yang menyertai pembelian anak perusahaan.
TIN4AUAN TEORETIS ATAS NERACA eskipun seara perlahan 2&B bergerak menuju ke pendekatan aset-ke'ajiban, tetapi ini tidak
berarti
bah'a dominasi pendekatan pendapatan-biaya telah berakhir. Kenyataannya, neraa #balance sheets$ yang dijumpai dalam praktik hingga hari ini merupakan ampuran inome
dari
yang
kedua
pendekatan
berbasis
kos
tersebut.
historis7yang
odel berarti
orientasi pendapatan-biaya7masih sangat mendominasi pengakuan dan pengukuran dalam neraa saat ini, meskipun
aspek-aspek
tertentu
dalam
standar
akuntansi telah menunjukkan dianutnya orientasi asetke'ajiban.
da
juga
standar-standar
yang
menunjukkan digunakannya pendekatan nonartikulasi; perubahan aset dan ke'ajiban diakui dalam neraa tetapi tidak diakui dalam statemen penghasilan # income statement $. Di samping itu, transaksi-transaksi yang
seara
umum
dikelompokkan
sebagai
instrumen
keuangan #financial instruments$ seringkali tidak diakui dalam neraa berdasarkan ketentuan yang sekarang berlaku. 2&B7seperti juga badan penyususn standar akuntansi
internasional7telah
mengharuskan
pengungkapan yang diperluas atas transaksi-transaksi yang biasa disebut off-balance sheet ini. ASET Dalam membahas aset, ke'ajiban, dan ekuitas pemilik, tulisan ini pertama-tama menjelaskan e!olusi yang terjadi dalam pendefinisian elemen-elemen tersebut karena
definisi
memiliki
arti
penting
untuk
mengelompokkan transaksi-transaksi bisnis ke dalam kategori yang semestinya. DEFINISI ASET Pendefinisian aset penting karena definisi yang akhirnya ditetapkan akan menentukan faktor-faktor ekonomik yang mana yang seharusnya dilaporkan dalam neraa. &esuatu yang tampak sebagai saldo debit yang menurut ketentuan atau prinsip akuntansi akan diteruskan #tidak turut ditutup$ pada penutupan akun akhir periode #dan yang bukan merupakan debit yang diakibatkan oleh saldo ke'ajiban yang negatif$. set bisa berupa hak milik atau nilai yang diperoleh, atau pengeluaran yang meniptakan kepemilikan atau yang selayaknya berlaku untuk masa depan. %leh karena itu, pabrik, piutang dagang, sediaan, serta beban-beban tangguhan, semuanya adalah aset dalam klasifikasi neraa #Committee on Accounting ,erminology , *+3$.
&umber daya ekonomik suatu perusahaan yang diakui dan diukur berdasarkan prinsipprinsip akuntansi berterima umum. set juga menakup beban-beban tangguhan tertentu yang bukan merupakan sumber daya tetapi yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum #PB, *+8$. set adalah potensi manfaat ekonomik masa depan yang diperoleh dan dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu #2&B, *+$. Definisi pertama menekankan kepemilikan seara hukum tetapi juga menakup beban-beban tangguhan #deferred
charges$
karena
beban-beban
tersebut
"selayaknya" dimasukkan sebagai aset. eskipun aset dalam
arti
kepemilikan
dibedakan
dengan
beban
tangguhan, tetapi keduanya dianggap sebagai aset. nggapan ini dijustifikasi oleh argumen bah'a bebanbeban tangguhan terkait dengan statemen penghasilan periode masa depan. Beban-beban tersebut dimasukkan sebagai aset semata-mata diakibatkan oleh ketentuan yang
mengharuskan
sampai
akhirnya
penangguhan
diperlakukan
pengakuan
sebagai
biaya
kos pada
periode-periode masa depan. %leh karena itu, definisi ini
sangat
menerminkan
dianutnya
pendekatan
pendapatan-biaya dalam pelaporan keuangan. Definisi kedua menekankan aset sebagai sumber daya ekonomik #economic resources$ "yang langka...untuk menyelenggarakan akti!itas-akti!itas ekonomik." set dipandang
lebih
dari
sekedar
kepemilikan
seara
hukum; segala sesuatu yang mempunyai nilai ekonomik masa depan adalah aset. &ebagai ontoh, kesepakatan se'a guna usaha #lease agreement $ yang memberikan
hak
penggunaan
kepemilikan$
kekayaan
akan
#meskipun
memenuhi
definisi
bukan umum
hak aset.
Beban-beban tangguhan ditegaskan seara terpisah dalam definisi ini tetapi masih dikelompokkan dengan aset. Definisi ketiga adalah e!olusi lebih lanjut konsep aset sebagai sumber daya ekonomik. Karakteristik kuni dari suatu aset adalah kapasitasnya untuk memberikan manfaat ekonomik masa depan, kendali atas aset tersebut oleh perusahaan, dan terjadinya transaksi yang menghasilkan kendali dan manfaat ekonomik. Kapasitas untuk
memberikan
disebut
potensi
manfaat
jasa
masa
ekonomik depan
juga
#future
biasa service
potential $. Ini berarti aset adalah sesuatu yang akan menghasilkan arus kas bersih yang positif di masa depan. rus kas ini bisa terjadi dengan satu atau dua ara/ dalam pertukaran langsung dengan aset lain di pasar, atau dalam operasi pemanufakturan melalui pengkon!ersian menjadi barang jadi #yang kemudian ditukarkan dengan aset lainnya di pasar$. &2) Ao. = juga
berusaha
tangguhan
untuk
tertentu
ke
memasukkan dalam
beban-beban
definisinya
dengan
argumen bah'a sebagian beban tangguhan memang berdampak menguntungkan bagi arus kas di masa depan. &ebagai ontoh, kos-kos dibayar di muka adalah beban tangguhan yang akan mengurangi arus keluar kas periode mendatang. kan tetapi, beban-beban tangguhan yang lain, seperti kos pendirian organisasi, merupakan kos terbenam #sunk cost $ dan tidak memiliki dampak atas arus kas masa depan. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET
Dalam PB &tatement Ao. @ dinyatakan/ set dan ke'ajiban seara umum diatat mula-mula berdasarkan kejadian diperolehnya sumber daya dari entitas lain atau timbulnya ke'ajiban kepada entitas lain. set dan ke'ajiban tersebut diukur dengan harga pertukaran pada saat pengalihan terjadi #PB, *+8$. %leh karena itu, aset dan ke'ajiban diakui ketika transaksi yang mengalihkan kendali terjadi. Pada saat itu, potensi manfaat ekonomik masa depan tersedia. set diukur menurut nilai pasar #harga pertukaran$ uang
#atau
aset
lain$
yang
dikorbankan
untuk
memperoleh aset tersebut dan menempatkannya dalam kondisi operasi. Ailai ini
disebut kos
pemerolehan
historis #historical acuisition cost $. Dengan demikian, suatu aset sama sekali tidak boleh diatat dengan jumlah yang lebih besar dari harga beli setara kas ini. ika penukarnya bersifat nonmoneter, nilai pasar aset yang diterima mungkin memberikan dasar yang lebih andal untuk mengukur kos pemerolehan. Prinsip yang diuraikan di atas merupakan ketentuan pengakuan dan pengukuran mula-mula aset(ke'ajiban pada saat pemerolehannya(timbulnya. Dalam periodeperiode setelah pemerolehannya, berbagai atribut bisa digunakan
untuk
mengukur
aset,
seperti
kos
pemerolehan a'al #kos historis$, kos historis dikurangi beban-beban kumulatif terhadap inome #nilai buku$, kos
penggantian,
harga
penjualan,
nilai
bersih
terealisasi #harga penjualan dikurangi kos-kos disposal yang terkait$, dan nilai bersih terealisasi dikurangi margin normal. Pendekatan pengukuran akuntansi yang ampur aduk semaam ini melanggar prinsip aditi!itas.
Aeraa
yang
dihasilkannya
mungkin
memberikan
informasi yang rele!an bagi pengguna mengenai itemitem aset tertentu, tetapi angka total yang disajikan sebenarnya tidak memiliki arti apapun karena item-item yang
dijumlakannya
tidak
berasal
dari
proses
pengukuran yang seragam. Permasalahan aditi!itas ini mengurangi
rele!ansi
dan
kegunaan
analisis
rasio
keuangan dan menjadi semakin pelik ketika agregasi data
antar
entitas-entitas
hukum
yang
terpisah
dilakukan dalam penyiapan neraa konsolidasian. 6abel berikut meringkas atribut yang digunakan untuk mengukur tipe-tipe tertentu aset dalam periode-periode berikutnya setelah pemerolehan #dikutip langsung dari Lolk dan 6earney #*++$.
Asset
Attri)%te+s,
Reei!ables
pproFimation of net realiEable !alue.
In!estments #subjet to PB %pinion Ao. **$ In!estments #subjet to PB %pinion Ao. *$ In!etories
mortiEed historial ost if debt seurities are intended to held to maturity; other'ise, fair !alue. :niNue aounting attribute #eNuity aounting$. )ost, replaement ost, net realiEable !alue, or net realiEable !alue less normal markup. 2ull-absorption osting for in!entory, and apitaliEation of interest for nonin!entory assets. :niNue aounting attribute #book !alue$.
&elf-ostruted assets
ssets subjet to depreiation or depletion Aonmonetary eFhanges of similar assets Intangible assets
Book !alue of old asset plus ash.
:niNue aounting attribute #book !alue$.
Deferred harges Restrutured reei!ables resulting from modifiation of terms Impaired assets
:niNue aounting attribute #book !alue$. Ae'ly restrutured future ash inflo's disounted at original rate
2air !alue if less than arrying !alue, assuming undisounted future ash flo's are less than arrying !alue.
KEA4IAN DEFINISI KEA4IAN Definisi ke'ajiban #liabilitiy $ telah bere!olusi sepanjang 'aktu sejalan dengan definisi aset. &esuatu yang tampak sebagai saldo kredit yang menurut ketentuan atau prinsip akuntansi akan diteruskan #tidak turut ditutup$ pada penutupan akun akhir periode #dan yang bukan kredit yang diakibatkan oleh saldo aset yang negatif$...istilah ke'ajiban digunakan seara luas untuk menakup bukan hanya item-item ke'ajiban dalam arti yang populer berupa utang dan obligasi tetapi juga saldo-saldo kredit yang tidak melibatkan hubungan dengan debitor dan kreditor #Committee on ,erminology , *+3$. :ewajiban ekonomik dari suatu perusahaan yang diakui dan diukur berdasarkan prinsipprinsip akuntansi berterima umum. Ke'ajiban juga menakup kredit-kredit tangguhan yang bukan merupakan kewajiban tetapi yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi * berterima umum #PB, *+8$. Ke'ajiban adalah potensi pengorbanan manfaat-manfaat ekonomik di masa depan yang timbul dari kewajiban saat ini dari suatu entitas tertentu untuk mentransfer
aset atau menyerahkan jasa kepada entitasentitas lain sebagai akibat dari transaksitransaksi atau kejadian-kejadian masa lalu #2&B, *+$. Definisi ke'ajiban yang pertama menekankan utang dalam arti yuridis #legal debts$. Dalam definisi kedua, konsep ke'ajiban diperluas sehingga berarti kewajiban ekonomik #economic obligations$. PB &tatement @ mendefinisi
kewajiban
ekonomik
sebagai
tanggung
ja'ab untuk mentransfer sumber daya ekonomik atau menyerahkan jasa kepada entitas lain di masa depan. Pergeseran ini sejalan dengan e!olusi definisi aset dari penekanan kepemilikan seara hukum menuju konsep sumber daya ekonomik. Kredit-kredit tangguhan juga ditegaskan
seara
terpisah
tetapi
masih
dianggap
sebagai bagian dari ke'ajiban. Definisi ketiga meneruskan penekanan atas kewajiban ekonomik serta mengeluarkan kredit-kredit tangguhan dari kategori ke'ajiban seperti halnya beban-beban tangguhan dari definisi aset. &2) Ao. = menguraikan definisi tersebut dengan menyebutkan tiga karakteristik dasar ke'ajiban/ *. danya kewajiban, artinya pengorbanan sumber daya ekonomik masa depan itu ukup pasti. 5. :ewajiban
tersebut
benar-benar
tidak
dapat
dihindari, artinya kewajiban tersebut merupakan ke'ajiban
periode
atau
saat
ini
untuk
menyerahkan sumber daya ekonomik di masa depan. 3. Kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut telah terjadi.
6erdapat
lima
jenis
ke'ajiban
dalam
akuntansi/
contractual liabilities, constructive obligations, euitable obligations, contingent liabilities, dan deferred credits. Contractual
diakibatkan
liabilities
oleh
kejadian-
kejadian yang menimbulkan ke'ajiban yang entah seara tegas atau tersirat bersifat kontraktual dalam arti yuridis. enis ini biasanya merupakan bagian terbesar ke'ajiban perusahaan. Constructive
obligations adalah
kewajiban yang
bersifat implisit, tidak seara eksplisit tertulis. &2) Ao. = seara khusus menyebutkan tunjangan liburan dan bonus yang diberikan kepada karya'an. Dalam kasus ini / kewajiban perusahaan pemberi kerja timbul ketika pembayaran tersebut telah ditetapkan di masa lalu meskipun
tidak
ada
kesepakatan
tertulis
untuk
membayarnya di masa depan. &0uitable obligations adalah ke'ajiban yang tidak bersifat
kontraktual
tetapi
timbul
dengan
adanya
prinsip-prinsip keadilan yang bersifat etis. )ontohnya adalah
tanggung
ja'ab
sebuah
pemasok
yang
memproduksi barang atau jasa seara monopoli untuk mengirimkan barang atau jasa tersebut kepada para ustomer
yang
bergantung
kepadanya.
eskipun
ketentuan mengenai ke'ajiban jenis ini ada tetapi pengakuannya
dalam
neraa
belum
umum
dalam
praktik yang berlangsung sekarang ini. Continget
#umumnya
liabilities
diindonesiakan
menjadi #e
kumpulan
mengakibatkan
keadaan suatu
yang
tidak
perusahaan
pasti
yang
mengkin
akan
mengalami untung atau rugi yang baru akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian terjadi atau tidak terjadi
di masa depan #2&B, *+$. Contingent liabilities dilaporkan sebagai ke'ajiban dalam neraa jika/ #*$ kemungkinannya ukup pasti, dan #5$ bisa diukur seara
andal.
jaminan
)ontoh
produk
dan
ke'ajiban rugi
yang
bersyarat
adalah
mungkin
dialami
perusahaan jika kalah dalam suatu tuntutan hukum. Deferred
credits,
meskipun
tidak
seara
khusus
disebutkan dalam definisi ke'ajiban yang dirumuskan dalam &2) Ao. =, dalam praktiknya masih termasuk dalam kategori ke'ajiban dalam neraa. da dua jenis kredit tangguhan. Oang pertama adalah pendapatan diterima
di
muka
#unearned
revenues$;
misalnya,
pendapatan dari pelanggan majalah atau surat kabar. Dalam kasus ini, ke'ajiban yang bersifat kontraktual untuk menyediakan barang atau jasa di masa depan memang seara jelas timbul. enis kredit tangguhan lainnya adalah yang timbul dari ketentuan-ketentuan yang menangguhkan pengakuan item-item statemen penghasilan. enis kredit tangguhan ini tidak jelas karena sebenarnya tidak ada kewajiban perusahaan untuk mentransfer aset di masa depan. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN KEA4IAN &ejalan dengan aset, ke'ajiban diakui ketika transaksi yang menimbulkannya terjadi. Berbagai jenis ke'ajiban yang dilaporkan dalam neraa menerminkan tingkat kewajiban perusahaan yang berbeda-beda. &ebagai ontoh, tidak semua ke'ajiban merupakan utang dalam arti yuridis #legal debts$ sehingga jika perusahaan mengalami kebankrutan, sebagian ke'ajiban tersebut akan diabaikan. Kepastian serta keandalan pengukuran berbagai jenis ke'ajiban juga berbeda-beda. :tang-
utang memiliki probabilitas yang tinggi untuk dibayar di masa depan dan keandalan pengukurannya juga sangat tinggi. Di sisi lain, sebagian kredit tangguhan sama sekali tidak menerminkan arus kas masa depan. Ke'ajiban
bersyarat
seringkali
memiliki
tingkat
keterujian #verifiability $ yang lebih rendah dibandingkan ke'ajiban-ke'ajiban
lainnya.
&ebagaimana
aset,
penafsiran atas ke'ajiban agregat sulit karena adanya perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas. PB &tatement @ dan &2) Ao. = menyatakan bah'a ke'ajiban diukur menurut jumlah yang ditetapkan dalam
transaksinya,
dibayarkan
di
umumnya
masa
depan,
jumlah atau
yang
akan
jumlah
yang
didiskonto. Prinsip umumnya adalah ke'ajiban diukur menurut jumlah yang ditetapkan dalam pertukaran yang menimbulkannya. :ntuk ke'ajiban lanar seperti utang dagang, jumlah ini adalah nilai permukaan # face value$ ke'ajiban
yang akan diselesaikan di masa
depan.5 :ntuk ke'ajiban tidak lanar, jumlah rupiahnya ditentukan
dengan
penghitungan
nilai
sekarang
# present value$ yang didasarkan kepada tingkat bunga berjalan #current
interest
rate$.
)ontohnya
adalah
obligasi #bond $ yang diatat menurut hasil bersih #net proceeds$ yang diterima. 1asil bersih merupakan aliran pembayaran bunga dan pembayaran kembali pokok yang didiskonto menurut tingkat bunga yang sekarang berlaku di pasar. ika tingkat bunga yang dinyatakan dalam obligasi sama dengan tingkat bunga berjalan, maka
nilai
sekarang,
hasil
bersih,
dan
nilai
permukaannya sama pada saat obligasi diterbitkan. ika tingkat bunga yang dinyatakan berbeda dari tingkat bunga di pasar, premium atau diskonto obligasi akan
diakui. Premium atau diskonto akan diamortisasi ke statemen penghasilan selama jangka 'aktu #umur$ utang. 6idak didiskontonya ke'ajiban lanar didasarkan kepada justifikasi bah'a sifat ke'ajiban tersebut adalah segera, sehingga nilai sekarangnya tidak berbeda seara material dari nilai masa depan yang tidak didiskonto.
EKUITAS PEMILIK DEFINISI EKUITAS PEMILIK *kuitas pemilik didefinisi sebagai kepentingan residual pemegang Definisi
ini
saham
dalam
memandang
aset
bersih
perusahaan.
pemegang saham
sebagai
pemilik perusahaan sehingga ke'ajiban # liabilities$ dan ekuitas
pemilik
#owners2
euity $
dibedakan
seara
tegas. PB &tatement @ dan &2) Ao. = dalam hal ini mendefinisi
ekuitas
pemilik
seara
pasif
sebagai
kelebihan aset perusahaan di atas ke'ajibannya. Dalam suatu perusahaan perseorangan, ekuitas pemilik bisa disajikan dalam sebuah akun tunggal ekuitas pemilik
yang
bersangkutan.
Bentuk
kepemilikan
perseroan mengakibatkan pembedaan seara hukum antara modal kontribusian #contributed capital $ dengan laba ditahan #retained earnings$. odal kontribusian bisa
dikelompokkan
menjadi
modal
saham
#legal
capital $ dan modal lain-lain #other capital $ . odal saham diukur menurut nilai pari # par value$ atau harga pada saat diterbitkan #issue price$ jika sahamnya tanpa nilai
pari.
odal
kontibusian
lainnya
meliputi
premium(agio saham, modal sumbangan, modal dari penerbitan kembali saham treasury , serta modal dari penerbitan opsi saham dan warrants.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN EKUITAS PEMILIK 6ransaksi-transaksi
ekuitas
pemilik
bisa
dibedakan
menjadi dua/ #*$ transaksi-transaksi modal dan #5$ transaksi-transaksi
terkait-penghasilan.
6ransaksi-
transaksi modal #capital transaction$ berupa kontribusi atau penarikan langsung aset oleh pemilik. 6ransaksitransaksi
terkait-penghasilan
#income-related
transactions$ menakup transaksi-transaksi yang terkait dengan
statemen
penghasilan
dan
penyesuaian-
penyesuaian penghasilan periode sebelumnya # prior period adjustment $. Bab ini hanya membahas transaksi modal. Prinsip umum pengukuran transaksi modal sama dengan pengukuran aset dan ke'ajiban/ nilai pasar pada saat transaksi. Ailai ini kemudian diteruskan tanpa perubahan dalam neraa periode-periode berikutnya. odal
kontribusian diukur dengan nilai
diserahkan
pemegang
saham
kepada
aset yang perusahaan.
Kontribusi bisa juga berupa jasa yang dalam hal ini nilai jasa yang diserahkan digunakan untuk mengukur modal kontribusian. ika nilai aset atau jasa yang diserahkan melebihi nilai pari atau nilai yang dinyatakan atas saham
yang
diterbitkan,
kelebihannya
itu
diatat
sebagai premium. &umber-sumber modal kontribusian lainnya menakup pengkon!ersian convertible debt , penerbitan kembali saham treasury , dan penerbitan opsi saham karya'an.
diukur
berdasarkan
ketentuan
pengukuran
penghasilan dikurangi di!iden kas yang diumumkan. Di!iden juga bisa dibayarkan dalam bentuk saham.
KLASIFIKASI ITEM-ITEM NERACA
ounting Researh Bulletin Ao. @3 yang diterbitkan oleh
Committee
mengharuskan
on
Accounting
klasifikasi
aset
6rocedure #*+3$ dan
ke'ajiban
didasarkan kepada likuiditas. Berdasarkan klasifikasi ini, aset dan ke'ajiban dikelompokkan menjadi dua/ lanar #current $ dan tidak lanar #noncurrent $. .ancar didefinisi sebagai siklus operasi normal perusahaan atau satu tahun, mana yang lebih lama. &iklus operasi adalah 'aktu sejak pemerolehan bahan baku sampai dengan terkumpulnya kas dari pendapatan. &iklus perusahaan berbeda-beda antar perusahaan dan antar industri. Pengurutan likuiditas di dalam kelompok lanar atau tidak lanar juga umum dilakukan.
RINGKASAN Definisi
elemen-elemen
akuntansi
menentukan
kejadian-kejadian ekonomik yang mana yang akan diakui sebagai transaksi akuntansi serta bagaimana transaksi-transaksi
tersebut
dikelompokkan
dalam
sistem klasifikasi akuntansi. kan tetapi kenyataannya definisi-definisi
tersebut
masih bersifat umum dan
pengakuan transaksi dalam akuntansi lebih banyak ditentukan oleh tradisi ketimbang oleh definisi-definisi elemen itu sendiri. Definisi yang baik dari perspektif pembuat kebijakan adalah definisi yang memungkinkan para
pembuat
kebijakan
mengkategorisasi
dan
memahami transaksi-transaksi baru. Definisi juga harus membantu mengidentifikasi praktik-praktik akuntansi yang tidak konsisten. Klasifikasi sangat penting dan mendasar dalam
suatu
disiplin atau sains
karena
klasifikasi membantu memahami sifat atau hakikat #nature$ disiplin tersebut. 1al ini juga berlaku bagi
akuntansi;
sistem
membantu
klasifikasi
dalam
akuntansi
memahami
seharusnya
kejadian-kejadian
ekonomik yang dilaporkan dalam statemen keuangan. Kos
historis
umumnya
dianggap
sebagai
basis
pengukuran dalam akuntansi. kan tetapi kenyataannya metode-metode pengukuran yang lain juga digunakan dalam praktik sekarang ini. Praktik akuntansi yang tidak hanya menggunakan satu basis pengukuran disebut pendekatan eklektik. Di antara elemen-elemen neraa, penilaian aset adalah yang paling eklektik. 6idak
digunakannya
model
penilaian
tunggal
juga
menunjukkan bah'a kebijakan dan praktik akuntansi bersikap
pragmatik
akuntansi.
1al
diutamakan
ini
dalam berarti
ketimbang
menghadapi desakan
konsistensi
isu-isu
praktis
lebih
konseptual.
Penyimpangan dari kos historis seringkali dilakukan dengan berbagai alasan. Ketentuan yang lebih rendah kos
atau
pasar
#lower-of-cost-or-market $
menerminkan konser!atisme neraa. Praktik-praktik akuntansi tertentu munul sebagai tanggapan atas permasalahan
keterujian
dan
keandalan7misalnya,
perlakuan atas utang yang bisa dikon!ersi menjadi penyertaan modal #convertible debt $. Penyimpangan lainnya
dilakukan
karena
pelaporan
nilai
berjalan
#current value$ diharapkan menyampaikan informasi yang lebih rele!an7misalnya, penggunaan tingkat kurs sekarang dalam pelaporan operasi-operasi luar negeri. etode penilaian yang tidak seragam berarti neraa melanggar konsep aditi!itas. kan tetapi yang harus diingat adalah kebijakan akuntansi merupakan hasil dari suatu proses politis dan kompromi-kompromi yang tidak terhindarkan. Kemurnian pengukuran bukanlah jaminan
dihasilkannya informasi akuntansi yang bermanfaat atau rele!an.
CATATAN *
Istilah "liabilities" dan "obligations" dalam tulisan ini diterjemahkan sebagai "ke'ajiban." :ntuk membedakannya, yang dipadankan dengan istilah "obligations" diberi efek miring "kewajiban." Istilah "obligations" tidak diterjemahkan sebagai "obligasi" karena dalam bahasa Indonesia istilah "obligasi" sudah memiliki makna khusus yaitu surat berharga(sekuritas utang yang dalam bahasa Inggris adalah "bond%" lternatif lainnya adalah dengan menerjemahkan istilah "ke'ajiban" sebagai "liabilitas." 5 "Ailai permukaan" adalah terjemahan dari istilah dalam bahasa Inggris "face value" atau " par value%" Istilah "nilai nominal" atau "nilai pari" juga biasa digunakan untuk mengau konsep yang sama dalam buku-buku teks berbahasa Indonesia.
TEORI AKUNTANSI> SUATU PENGANTAR
PENGANTAR kuntansi seringkali dipandang sebagai disiplin yang kering, dingin, dan sangat analitis, dengan hasil yang sekaligus bisa dianggap benar atau salah. eskipun demikian, konstruk(gagasan akuntansi memiliki konsekuensi penting atas realitas sosial. engapa akuntansi tidak selalu dapat mengukur realitas ekonomi seara akuratC •
6erdapat perbedaan persepsi atas realitas ekonomi. isalnya dalam
menilai
aset tersedia beberapa alternatif ukuran
akuntansi/ historial ost, entry !alue, eFit !alue, present !alue. •
&etiap alternatif ditentukan oleh maksud penggunaan angka akuntansi dan trade-off antara kos dan manfaat.
DEFINISI TEORI AKUNTANSI 6eori akuntansi #accounting theory $ didefinisi sebagai asumsiasumsi dasar #basic assumptions$, definisi-definisi #difinitions$, prinsip # principles$, dan konsep-konsep #concepts$ yang mendasari penyusunan aturan(ketentuan akuntansi #accounting rules$ dan pelaporan keuangan serta bagaimana asumsi-asumsi dasar, definisidefinisi,
prinsip, dan
konsep-konsep tersebut diperoleh. 6eori
akuntansi bukanlah produk yang sudah selesai dan tidak pernah menjadi kajian yang tuntas; dialog selalu berlanjut, terutama dengan munulnya isu dan permasalahan baru. Definisi ini hanya terkait dengan akuntansi keuangan #financial accounting$, dan tidak berlaku untuk akuntansi manajemen dan akuntansi pemerintahan. Definisi teori akuntansi tersebut diartikan seara luas yang bisa menakup/ •
Pemilihan metode penilaian #valuation methods$.
•
Pengembangan rerangka konseptual #conceptual framework $ akuntansi sebagai landasan penyusunan aturan akuntansi.
•
Penilaian
kesesuaian rerangka konseptual akuntansi
dan
prinsip-prinsip lainnya yang menjadi pedoman dengan aturan akuntansi yang disusun. •
Penelaahan alasan perusahaan memilih metode akuntansi tertentu di antara alternatif-alternatifnya.
6eori akuntansi juga menakup hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang didasarkan kepada metode penelitian dan analisis yang lebih formal seperti yang digunakan dalam disiplin-disiplin lain #ilmu ekonomi dimaksud
dan
ilmu-ilmu
adalah
sosial
metode
riset
lainnya$. yang
etode
dideri!asi
formal dari
yang
filsafat,
matematika, dan statistika.
TEORI AKUNTANSI DAN PEMUATAN KEI4AKAN
Kondisi ekonomi berdampak baik terhadap faktor-faktor politis maupun
terhadap
teori
akuntansi;
faktor-faktor
politis
pada
gilirannya juga mempengaruhi teori akuntansi. Input bagi fungsi pembuatan kebijakan berasal dari tiga sumber utama, yaitu kondisi ekonomi, faktor-faktor politis, dan teori akuntansi. Kondisi ekonomi merupakan setting yang melatarbelakangi pembuatan kebijakan dan praktik akuntansi. Istilah faktor-faktor politis mengau kepada pengaruh atas pembuatan kebijakan yang berasal dari pihak-pihak yang terkena dampak dari kebijakan yang bersangkutanm, yang termasuk di dalamnya adalah auditor, penyaji laporan keuangan, in!estor,
asosiasi-asosiasi
masyarakat
umum.
6eori
perdagangan akuntansi
dan
industri,
dikembangkan
dan dan
disempurnakan melalui proses riset akuntansi.
METODOLOGI PENCARIAN KEENARAN Dalam maknanya yang paling umum, teori menerminkan upaya manusia untuk menari kebenaran. 2eyerabend #*+$ berpendapat bah'a realitas dan masyarakat itu terlalu kompleks atau rumit dan dimanis, sehingga tidaklah mungkin hanya satu metode atau teori saja yang mendominasi ilmu pengetahuan; menurutnya ilmu'an
harus mampu menerima ide-ide, metode, dan teori yang tidak konsisten atau yang tidak didasarkan kepada analisis ilmiah dan logika
#1arahap,
588*$.
Berikut
adalah
kutipan
pendapat
2eyerabend #*+$ seperti dikutip 1arahap #588*$/
"Konstruksi rasional menganggap kebijaksanaan ilmiah dasar sebagai jaminan #diperolehnya kebenaran$, ternyata kebijaksanaan ilmiah tersebut tidak terbukti lebih baik dari kebijaksanaan yang diyakini tukang sihir atau ahli nujum." 1al ini menunjukkan beragamnya paradigma #paradigm$ yang melandasi
konstruksi
pengetahuan
manusia
termasuk
sains,
sehingga tidaklah tepat jika ilmu'an bersikap fanatik dengan memberhalakan metodologi ilmiah. Dalam metodologi kontemporer, setidaknya dikenal tiga metode untuk menyelidiki dan menganalisis fenomena/ •
etode kuantitatif menggunakan model-model statistis untuk mengidentifikasi dan mengolah !ariabel yang dimunulkan dari permasalahan yang diteliti. etode ini tepat jika !ariabel!ariabel
atau
permasalahan
yang
diteliti
bisa
diukur,
dikuantifikasi, dan data yang diperlukan tersedia. Dalam arti sempit, metode inilah yang disebut ilmiah #sientifi$. •
etode kualitatif menggunakan narasi dan deskripsi mengenai !ariabel yang diteliti tanpa melalui pengukuran. etode ini tepat
untuk
menelaah topik-topik yang sulit
ditentukan
indikator kuantitatifnya, datanya tidak tersedia, atau teorinya belum kokoh. •
etode gabungan kuantitatif(kualitatif menggabungkan dua metode
di
atas,
yaitu
sebagian
menggunakan
kuantitatif dan sebagiannya lagi kualitatif.
metode
eskipun metode penarian kebenaran tersebut beragam, kuliah ini terutama akan berfokus kepada pendekatan yang seara sempit dipandang sebagai "ilmiah."
RISET AKUNTANSI DAN METODE ILMIAH Kegunaan teori, setidaknya dari sudut pandang ilmiah modern, terutama disebabkan oleh upayanya untuk menjelaskan hubunganhubungan #to explain relationships$ atau memprediksi fenomena #to predict
6eori
phenomena$.
akuntansi
terdiri
dari
pandangan-
pandangan filosofis dan teori-teori yang dikembangkan seara formal melalui riset akuntansi. Proses
penyelidikan
aturan(ketentuan,
fenomena
definisi-definisi,
yang
mempengaruhi
konsep-konsep,
dan
prinsip
akuntansi dilaksanakan dengan metode-metode formal yang disebut penalaran deduktif dan induktif #deductive and inductive reasoning$. Proses penyelidikan tersebut disebut riset dan penggunaannya dalam akuntansi menjadikan akuntansi disebut sebagai disiplin akademik. Dari sudut pandang ilmiah, suatu teori #theory $ tidak lebih dari sekedar kalimat-kalimat; teori harus terdiri dari pre$is-pre$is # premises$ (asar, atau juga disebut as%$si #assumptions$ atau post%'at # postulates$. Premis bisa terbukti dengan sendirinya, atau yang disebut sebagai a#sio$a #a"iom$, atau dikembangkan dan
diuji
dengan
dikembangkan #h.pothesis$.
kesimpulan(inferensi
dan
diuji
khirnya,
ini
statistis;
umumnya
suatu
teori
premis
disebut berisi
yang
hipotesis seperangkan
#esi$p%'an #*on*'%sions$ yang dideri!asi dari premis-premisnya; kesimpulan-kesimpulan
tersebut
bisa
(e(%#si ataupun in(%#si.
TEORI DEDUKTIF DAN INDUKTIF
ditentukan
baik
dengan
Penalaran deduktif #deductive reasoning$ adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan #onlusion$
berdasarkan
seperangkat
premis
yang
diberikan.
Penalaran yang sepenuhnya deduktif tidak melibatkan analisis data empiris. )ontoh/
Premis */ Kuda adalah makhluk berkaki empat. Premis 5/ ohn adalah makhluk berkaki dua. Kesimpulan/ ohn bukan kuda. Dalam ontoh sederhana ini, hanya satu kesimpulan yang bisa ditarik dari premis-premisnya. Dengan kata lain, tidak kesimpulan lain yang berkaitan dengan ohn yang bisa diapai dari premispremis yang diberikan tersebut. Dalam sistem deduktif yang lebih kompleks, lebih dari satu kesimpulan bisa diambil. ika dalam ontoh di atas kita menerapkan teori tentang ohn tersebut kepada makhluk nyata yang bernama ohn, bukan sekedar menganalisis logika dari seperangkat kalimat, kita perlu melihat dan, jika perlu, menguji keberadaan ohn untuk menentukan statusnya/ apakah dia benar-benar bukan seekor kuda. Dalam hal ini, kita menggunakan pena'aran in(%#tif #inductive reasoning$ 7karena kita menilai teori tersebut tidak hanya dengan logika internalnya tetapi dengan mengamati bukti. &ebagai ontoh, bisa saja ohn adalah seekor kuda yang dua kakinya diamputasi. Dengan kata lain, jika penalarannya !alid, teori induktif hanya bisa dibantah dengan
membuktikan
premis-premis
atau
kesimpulan-
kesimpulannya seara empiris.
TEORI NORMATIF DAN DESKRIPTIF Teori nor$atif #normative theory $ menggunakan pertimbangan nilai #value judgement $7di dalamnya berisi setidaknya satu premis yang mengatakan jalan atau ara yang seharusnya ditempuh. &ebagai ontoh, premis yang menyatakan bah'a laporan akuntansi
#aounting reports$ seharusnya didasarkan kepada pengukuran nilai
aset
bersih
yang
bisa
direalisasi
#net
realiEable
!alue
measurements of assets$ merupakan premis dari teori normatif. &ebaliknya, teori (es#riptif #descriptive theory $ berupaya untuk menemukan hubungan-hubungan yang sebenarnya terjadi. eskipun
terdapat
pengeualian-pengeualian,
sistem
deduktif
umumnya bersifat normatif dan pendekatan induktif umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif. 1al ini karena metode deduktif pada dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan nonempiris yang kesimpulan-kesimpulannya seara ketat didasarkan kepada premis-premisnya. &ebaliknya, karena berupaya untuk menemukan hubungan-hubungan
empiris,
pendekatan
induktif
bersifat
deskriptif. &alah satu pertanyaan yang menarik adalah apakah temuantemuan riset empiris bisa benar-benar bebas nilai # value-free$ atau netral karena pertimbangan nilai sesungguhnya mendasari bentuk dan isi riset tersebut. eskipun riset empiris berupaya untuk deskriptif, penelitinya tidak mungkin sepenuhnya bersikap netral dengan dipilihnya suatu permasalahan yang akan diteliti dan dirumuskannya
definisi-definisi
konsep
yang
terkait
dengan
permasalahan tersebut.
TEORI GLOAL DAN PARTIKULARISTIK Perbedaan yang lebih menolok antara sistem deduktif dan induktif adalah/ Kandungan atau isi #contents$ teori deduktif kadang-kadang bersifat global #makro$ sedangkan teori induktif umumnya bersifat partikularistik
#mikro$.
Karena
premis-premis
sistem
deduktif
bersifat total dan menyeluruh, kesimpulan-kesimpulannya pasti bersifat global. isalnya adalah teori yang menganjurkan satu jenis sistem penilaian yang untuk seluruh akun. &istem induktif, karena didasarkan kepada fenomena empiris umumnya hanya berfokus
kepada sebagian keil dari fenomena tersebut yang rele!an dengan permasalahan yang diamatinya.
SISTEM DEDUKTIF DAN INDUKTIF "ANG SALING MELENGKAPI eskipun
pembedaan
bermanfaat
untuk
antara
maksud
sistem
deduktif
pengajaran,
dalam
dan
induktif
praktik
riset
pembedaan ini seringkali tidak berlaku. Dengan kata lain, keduanya bukanlah pendekatan yang saling bersaing tetapi saling melengkapi #complementary $ dan seringkali digunakan seara bersama-sama. etode
induktif
bisa
digunakan
untuk
menilai
ketepatan
#appropriateness$ premis-premis yang mula-mula digunakan dalam suatu sistem deduktif. Proses riset sendiri tidak selalu mengikuti suatu pola yang pasti. Para peneliti seringkali bekerja seara terbalik dari kesimpulankesimpulan penelitian lainnya dengan mengembangkan hipotesishipotesis baru yang tampaknya ook dengan data yang tersedia. Dalam
konteks
akuntansi,
riset
induktif
bisa
membantu
memperjelas hubungan-hubungan dan fenomena yang ada dalam lingkungan bisnis yang mendasari praktik akuntansi. Riset induktif ini pada gilirannya akan bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan yang biasanya mengandalkan penalaran deduktif dalam menentukan aturan(ketentuan yang akan diberlakukan.
AKUNTANSI? SENI ATAU SAINS@ Diskusi mengenai apakah akuntansi merupakan seni # art $ atau sains #science$ telah mengemuka paling tidak sejak tahun *+@8an ketika Kelley #*+@$ berpendapat bah'a akuntansi adalah sains yang dibantah oleh )ullather #*++$ yang memandang akuntansi lebih erat terkait dengan seni liberal #liberal art $. kuntansi sendiri dipandang oleh )ullather sebagai seni praktis # practical art $.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji akuntansi sekarang ini dan peran teori pengukuran # measurement theory $ dalam akuntansi seara potensial bisa menempatkan akuntansi dalam ranah(domain ilmiah. &terling #*+, *++$ telah menoba mengklarifikasi posisi akuntansi dalam kaitannya dengan sains. Dia mengatakan bah'a seni sangat tergantung kepada interpretasi pribadi si seniman, sedangkan dalam sains harus terdapat sejumlah besar kesepakatan di antara para ilmu'an mengenai fenomena yang diamati dan diukur
mereka.
&terling
berkeyakinan
bah'a
akuntansi
sebagaimana yang sekarang dipraktikkan lebih mendekati seni daripada sains, yang diakibatkan oleh ara akuntan mendefinisi permasalahan. pengukuran
&ebagai
akuntansi
ontoh, sangat
dalam
depresiasi
memberikan
aset
tetap,
kebebasan
dalam
pemilihan metode depresiasi, penentuan umur ekonomis, dan nilai sisa aset tetap yang didepresiasi. kibat dari sejumlah besar kebebasan ini adalah rendahnya objekti!itas dan ketidakjelasan konsepsi kos historis amortisasian dan biaya depresiasi. enurut &terling, pendekatan ilmiah mengupayakan prosedur pengukuran yang ermat yang menghasilkan atribut-atribut yang bermakna seara ekonomi. pakah prosedur pengukuran yang ditentukan seara kaku bisa dilaksanakan untuk menghasilkan konsensus tingkat tinggi di antara para akuntan merupakan suatu pertanyaan yang sangat penting untuk
diajukan.
Kenyataannya,
ilmu'an
sendiri
tidak
selalu
mengukur dan menginterpretasi seara seragam berkenaan dengan apa yang tengah mereka ukur.
PENGHITUNGAN INDEKS HARGA
Indeks harga mengukur tingkat perubahan harga-harga selama suatu periode. Indeks harga adalah rata-rata tertimbang dari hargaharga barang dan jasa saat ini yang dikaitkan dengan harga-harga pada tahun dasar dengan tujuan untuk menentukan seberapa besar perubahan telah terjadi. Indeks harga bisa dikembangkan seara khusus untuk menentukan tingkat perubahan harga-harga dalam suatu segmen perekonomian tertentu, misalnya untuk harga barang-barang konsumen, atau dikem-bangkan seara umum untuk menentukan perubahan harga-harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Indeks yang pertama disebut in(e#s har&a #h%s%s # specific price inde" $ dan yang kedua disebut in(e#s har&a %$%$ # general price inde" $ . :ntuk masing-masing indeks tersebut, penarikan sampel yang sangat besar harus dilakukan karena jumlah barang dan jasa yang dilibatkan serta jumlah transaksi yang terjadi juga sangat banyak. &ebagai konsekuensinya, kesalahan penarikan sampel #sampling error $ sangat mungkin terjadi, terutama jika pembobotan atas jenis-jenis transaksi tertentu tidak me'akili kejadian yang sesungguhnya selama periode. &ebagai ilustrasi, misalkan suatu perekonomian hanya memproduksi dan mengkonsumsi dua jenis barang, dan O. 1arga dan kuantitas dan O yang terjual selama tiga periode disajikan dalam 0ambar *.
Ga$)ar 3 Har&a (an K%antitas aran& (an " aran& Perio(e 8 * 5
aran& " K%antitas
Har&a
K%antitas
*88 + +8
*,88 *,8 *,*8
*88 *8 **
Har&a 5,88 5,58 5,@5
Dalam ontoh ini kita akan menggunakan dua jenis indeks. Oang pertama adalah In(e#s Laspe.res yang dihitung dengan rumus sebagai berikut/
∑P
ni
I n = 100×
× Qoi
i
∑P
oi
× Qoi
i
di mana/ I n 6 ni 6 oi +oi
J J J J
angka indeks untuk tahun n harga periode n dari komoditas i harga periode 8 #periode dasar$ dari komoditas i kuantitas yang terjual dalam periode 8 dari komoditas i
Dengan menggunakan 6 o sebagai periode dasar, indeks harga untuk periode 6 ; dan 6 & adalah/ I1
=
100×
(2,20× 100) + (1,05× 100) (2,00× 100) + (1,00× 100)
I 2 = 100×
(2,42× 100) + (1,10× 100) (2,00× 100) + (1,00× 100)
=
108,3
= 117,33
Dari angka-angka indeks tersebut kita bisa menentukan bah'a harga-harga dalam periode 6 ; adalah ,33Q lebih tinggi dibandingkan dengan periode dasar dan harga-harga dalam periode 6 & adalah *,33Q lebih tinggi dibandingkan dalam periode dasar. Dengan menggunakan 6 o sebagai periode dasar, kenaikan hargaharga yang terjadi dalam periode 6 & adalah +Q #**,33 *8,33$. ika periode dasarnya diganti dengan 6 ;, kenaikan harga-harga dalam periode 6 & adalah ,3Q ##**,33(*8,33$ *$. Indeks harga lainnya yang juga sering digunakan adalah In(e#s Paas*he yang dihitung dengan rumus sebagai berikut/
∑P
ni
I n = 100×
× Qni
i
∑P
oi
× Qni
i
di mana/ +ni
J kuantitas yang terjual dalam periode n dari komoditas i
Dengan menggunakan 6 o sebagai periode dasar, indeks harga untuk periode 6 ; dan 6 & adalah/ I 1 = 100×
(2,20× 95) + (1,05× 105) (2,00× 95) + (1,00× 105)
= 108,22
I 2 = 100×
(2,42× 90) + (1,10× 115) (2,00× 90) + (1,00× 115)
= 116,71
1asil penghitungan Indeks Paashe menyatakan bah'a harga-harga dalam periode 6 ; adalah ,55Q lebih tinggi dibandingkan 6 o dan dalam periode 6 & adalah *=,*Q lebih tinggi dibandingkan 6 o. Dibandingkan dalam periode 6 ;, harga-harga dalam periode 6 & naik ,@Q ##**=,*(*8,55$ *$. Dalam penghitungan terakhir, 6 ; digunakan sebagai tahun dasar. &ebagaimana ditunjukkan dalam ontoh di atas, Indeks
akarta, Desember 588@ Larsidi, &4, &i, k
AKUNTANSI DALAM KONTEKS
HARGA-HARGA "ANG SELALU ERUAH
Kita semua maklum bah'a inflasi sangat mempengaruhi daya beli uang. &ejarah perekonomian modern ditandai dengan banyaknya negara yang sangat menderita karena inflasi yang tinggi. Padahal, dalam jangka panjang inflasi akan merusak daya beli uang di negaranegara yang inflasinya relatif rendah sekali-pun. &ebagai ilustrasi, inflasi tahunan yang hanya Q saja dalam * tahun akan mengakibatkan naiknya harga-harga dua kali lipat, yang berarti mata uang kehilangan setengah daya belinya. odel akuntansi kos historis yang masih mendominasi praktik pelaporan keuangan di banyak negara tidak memperhitungkan perubahan daya beli mata uang yang merupakan unit pengukuran dalam laporan keuangan.
Ketika inflasi di seluruh dunia relatif tinggi dalam dekade *+8an, penyusun standar di berbagai negara, termasuk merika &erikat dan Inggris, menerbitkan ketentuan akuntansi yang mengharuskan perusahaan membuat laporan keuangan yang disesuaikan inflasi #inflation-adjusted financial statements$ sebagai suplemen laporan keuangan utama yang berbasis kos historis. kan tetapi, ketentuan ini hanya berumur pendek. &eiring dengan meredanya inflasi dan banyaknya perusahaan yang menentang, ketentuan itu akhirnya diabut di sebagian besar negara dalam dekade *+8an. ika dalam konteks domestik masing-masing negara saja dampak inflasi terhadap manfaat keputusan dari laporan keuangan begitu problematik, dalam konteks pelaporan keuangan antarnegara masalah tersebut menjadi lebih kompleks lagi, terutama ketika pengguna laporan keuangan perlu memban-dingkan angkaangka akuntansi dari berbagai negara yang tingkat inflasinya berbeda-beda. Dengan kata lain, komparabilitas dan rele!ansi angka-angka akuntansi menjadi terganggu. &ebagai ontoh, bagaimana mungkin seorang pengguna menginterpretasikan laporan keuangan di Indonesia pada tahun *++, ketika inflasi selama tahun tersebut menapai lebih dari *88Q dan nilai tukar rupiah menurun drastis dari Rp5.=88 per dolar & hingga Rp*=.888 per dolar &. Di samping itu, karena negara-negara berkembang umumnya berkiblat ke negara-negara Barat dalam standar pelaporan keuangannya, kebanyakan negara itu tidak memberlakukan ketentuan pelaporan dampak inflasi terhadap laporan keuangan. Pengeualiannya adalah negara-negara seperti eksiko yang pernah mengalami tingkat inflasi yang tinggi dan tetap mempertahankan ketentuan pengungkapan dampak inflasi.
MODEL-MODEL AKUNTANSI DISESUAIKAN INFLASI Dua model akuntansi yang dimaksudkan untuk menyesuaikan dampak inflasi adalah/ #*$ model akuntansi yang disesuaikan dengan tingkat harga umum, dikenal dengan 3eneral 6rice .evel disingkat 0P<, dan Adjusted , #5$ model akuntansi yang disesuaikan dengan kos berjalan, atau Current Cost Adjustid , disingkat )). Mo(e' GPLA menggunakan indeks harga untuk menyesuaikan perubahan daya beli umum unit moneter. 6ujuannya adalah untuk mengkon!ersi angka-angka nominal kos historis yang berasal dari berbagai periode 'aktu sedemikan rupa sehingga semua angka itu dilaporkan dalam unit moneter yang daya belinya sama, yaitu daya beli pada tanggal neraa. Mo(e' CCA memperhitungkan aset-aset seara indi!idual dalam mengukur kinerja dan posisi keuangan. odel ini berfokus kepada perubahan harga masing-masing aset fisik yang dimiliki, digunakan, dan dijual oleh perusahaan. Biaya # expenses$ diatat
berdasarkan kos pengganti saat ini dari aset yang digunakan, bukan berdasarkan kos historisnya.
Genera' Pri*e Le/e' A(1%ste( odel 0P< dimaksudkan untuk memperhitungkan perubahan daya beli umum mata uang sepanjang 'aktu. Dengan penekanannya kepada perubahan harga-harga seara umum, model ini menggunakan ukuran inflasi seperti indeks harga konsumen. odel 0P< berupaya untuk mengatasi salah satu kelemahan model kos historis, yaitu diabaikannya perubahan daya beli mata uang dari 'aktu ke 'aktu. &ebagaimana telah dibahas sebelumnya, model kos historis menjumlahkan angka-angka akuntansi yang dinyatakan dalam unit moneter dari berbagai periode 'aktu meskipun jumlah yang dihasilkannya memiliki kandungan informasi yang sangat sedikit. )ontoh berikut mengilustrasikan kelemahan model kos historis tersebut dan menunjukkan bagaimana model 0P< mengatasinya. &eorang eksekutif baru saja tiba kembali di & setelah melakukan la'atan bisnis ke sia. Dalam la'atannya itu, dia berkunjung ke 1ong Kong, Indonesia, epang, dan &ingapura. &e'aktu berada dalam ruang imigrasi Bandara Internasional &an 2ransiso, dia dihampiri oleh seorang pejabat pabean yang menanyai eksekutif itu berapa uang yang diba'anya. &i eksekutif kemudian membuka tasnya dan menemukan jumlah-jumlah berikut/ Dolar & Oen epang Dolar 1ong Kong Dolar &ingapura Rupiah Indonesia 6otal
*88 *5.888 5 * 8.888 =3.888
ika eksekutif itu menjumlahkan angka-angka tersebut begitu saja dan menja'ab pertanyaan pejabat pabean dengan mengatakan bah'a SuangT-nya berjumlah *=3.888, kita tahu bah'a ja'aban ini ngawur . Demikian halnya orang akan berargumen bah'a jumlah 6roperty/ 6lant/ and *uipment :&G5=,+ milyar dalam neraa 6?6 tahun *++, sebagaimana juga dalam neraa kebanyakan perusaha-an, adalah jumlah total yang tidak memiliki arti karena daya beli dolar tahun *+5 berbeda dengan dolar tahun *++. 1al ini identik dengan berbedanya daya beli mata uang rupiah Indonesia dengan mata uang dolar &. :ntuk memberikan ja'aban yang benar atas pertanyaan pejabat pabean, eksekutif tadi harus terlebih dahulu mengkon!ersi berbagai
mata uang yang diba'anya menjadi satu mata uang tunggal, misalnya dolar &, sebelum menyatakan jumlahnya. %leh karena itu, seperti ditunjukkan dalam Ilustrasi *, ja'aban yang semestinya disampaikan eksekutif itu adalah dia memba'a uang kurang lebih G88. umlah total pada kolom ketiga memiliki arti, sedangkan pada kolom pertama tidak. Dalam konteks inflasi, angka-angka kos historis dalam laporan tahunan perusahaan sebenarnya mirip dengan jumlah total pada kolom pertama. odel 0P< mengkon!ersi jumlah-jumlah nominal dari berbagai periode yang daya belinya berbeda-beda menjadi satu daya beli pada saat tertentu, biasanya pada tanggal neraa.
ILUSTRASI 1
/umlah
Dolar & Oen epang Dolar 1ong Kong Dolar &ingapura Rupiah Indonesia 6otal
% o m i n a K%rs per l B *88 *,88 *5.888 *58 5 ,5 * *, 8.88 .88 8 =3.88 8
4%$'ah Kon/ersi an (a'a$ B *88 *88 *88 *88 *88 88
Prose(%r A#%ntansi (a'a$ Mo(e' GPLA. &etelah konsep dasar yang melandasi model 0P< dijelaskan, kita sekarang akan mengulas seara singkat prosedur 0P<. Penyusunan laporan keuangan berbasis 0P< dimulai dari laporan keuangan berbasis kos historis; angka-angka nominalnya akan menjadi Skolom pertamaT yang akan disesuaikan. &elanjutnya, kita perlu memilahmilah pos-pos laporan keuangan dan mengelompokkan mereka ke dalam pos-pos moneter dan pos-pos non-moneter. Oang termasuk ke dalam pos-pos moneter di antaranya adalah kas, piutang usaha, dan semua jenis utang. Pos-pos ini tidak disesuaikan dengan inflasi dalam model 0P<, sehingga tampak sebagai jumlah-jumlah nominalnya semula. &emua pos laporan keuangan lainnya bersifat non-moneter dan harus disesuaikan untuk menerminkan dampak inflasi.
&eperti halnya kurs mata uang yang diperlukan untuk mengkon!ersi berbagai mata uang ke dalam satu mata uang tunggal, kita juga perlu fa#tor pen.es%ai untuk mengkon!ersi angka-angka nominal yang daya belinya berbeda-beda menjadi angka-angka dengan satu daya beli konstan dalam model 0P<. 2aktor penyesuai itu adalah bilangan peahan yang pembilangnya adalah I1K pada tanggal laporan keuangan dan penyebutnya adalah I1K pada tanggal pembelian aset atau tanggal terjadinya transaksi. &ebagai ontoh, pembilangnya adalah *8 yang merupakan I1K pada tanggal 3* Desember 5888. ika satu item peralatan dengan kos historis G* juta dibeli pada tahun *++ ketika I1K-nya *8, angka *8 ini merupakan penyebut dari faktor penyesuai untuk item peralatan itu. %leh karena itu, proses penyesuaiannya adalah/ /umlah
Peralatan
% o m i n Fa#tor a Pen.es% l ai G*.888.8 *8(* 88 8
4%$'ah er)asis GPLA G*.588. 888
&etelah semua pos non-moneter dinyatakan kembali dalam model 0P<, selisih antara aset berbasis 0P< dengan ke'ajiban dan ekuitas pemegang saham #tidak termasuk laba ditahan$ berbasis 0P< adalah saldo laba ditahan berbasis 0P<. &ebenarnya, akun laba ditahan ini merupakan penghubung antara neraa berbasis kos historis dengan neraa berbasis 0P<. Penyusunan laporan laba-rugi berbasis 0P< juga dimulai dari angka-angka laporan laba-rugi berbasis kos historis sebagai Skolom pertama.T 6ujuannya juga untuk mengkon!ersi angka-angka rupiah dari berbagai periode 'aktu yang daya belinya berbeda-beda menjadi angka-angka rupiah pada saat tertentu dengan satu daya beli konstan. ngka pembilang dari faktor penyesuainya juga adalah I1K pada akhir periode berjalan. Penyebutnya adalah I1K pada tanggal pembelian aset atau pada tanggal terjadinya transaksi. :ntuk sebagian besar pos pendapatan dan biaya, penyebutnya adalah I1K rata-rata sepanjang periode karena pendapatan dan biaya juga terjadi sepanjang periode. Pengeualian perlakuan diberikan kepada pos-pos kos barang terjual dan biaya depresiasi, amortisasi, dan deplesi. :ntuk mengkon!ersi kos barang terjual, I1K yang digunakan sebagai penyebut dari faktor penyesuainya adalah I1K pada tanggal
pembelian item inventory yang terkait dengan kos barang terjual itu, karena angka inventory itulah yang dibebankan sebagai kos barang terjual dalam laporan keuangan berbasis kos historis. :ntuk mengkon!ersi biaya depresiasi, amortisasi, dan deplesi, penyebut dari faktor penyesuainya adalah I1K pada tanggal pemerolehan aset yang terkait dengan biaya-biaya itu. &etelah semua pos pendapatan dan biaya disesuaikan dalam Skolom ketiga,T laba operasi berbasis 0P< diperoleh dengan ara mengurangi pendapatan berbasis 0P< dengan biaya berbasis 0P<.
ILUSTRASI 5 Rugi Moneter dari Kas
/umlah *e su ng gu hny a &aldo, * anuari 5888 Kenaikan selama 5888 6otal Rugi oneter
G38.888
In(e#s **8(*88
4%$'ah Disetara#a n Da.a e'i G3.888
*88.888
**8(*8
*8@.88
G@8.888
G@+.88 G3+.88
ILUSTRASI 7 Untung/Rugi Moneter Agregat
*aldo 1 /a
Sa'(o 73 Dese$)er 5
Per%)ahan se'a$a 5
nu ari 23 33 set oneter Ke'ajiban oneter
Indeks Konsumen
G38.888 G=+8.888 #@8.888$ #*.5=8.888$ G#3+8.888$ G#8.888$
1arga * anuari 5888
3* Desember 5888 Rata-rata selama 5888 Unt%n& +R%&i, Moneter ersih :ntung oneter dari Ke'ajiban oneter Bersih a'al periode #3+8.888 U **8(*88$ G3+.888 3+8.888 :ntung oneter dari Perubahan selama 5888 #*8.888 U **8(*8$ .=88 *8.888 :ntung oneter Bersih selama G@.=88 5888
[email protected] #58.888$ G#*8.888$ *88 **8 *8
Pada 'aktu harga-harga naik, perusahaan akan menderita rugi moneter sebagai akibat dari dimilikinya aset moneter. &ebagai ontoh, jika kita menyimpan uang tunai dalam periode inflasi, kita akan rugi karena kehilangan daya beli uang itu seiring dengan berlalunya 'aktu. &ebaliknya, ke'ajiban moneter akan mendatangkan untung moneter dalam periode inflasi. &ebagai ontoh, jika perusahaan membeli inventory yang jangka 'aktunya +8 hari, perusahaan akan memperoleh untung moneter dari utang dagangnya karena jumlah nominal yang dibayarnya tiga bulan kemudian memiliki daya beli yang lebih rendah dibandingkan jumlah yang sama pada tanggal faktur. khirnya, untung #rugi$ moneter bersih ditambahkan #dikurangkan$ atas laba operasi untuk memperoleh laba bersih berbasis 0P<. E/a'%asi atas Mo(e' GPLA. odel 0P< dimaksudkan untuk memperbaiki model kos historis yang melanggar prinsip aditi!itas dalam situasi inflasi, dengan ara mengkon!ersi jumlah-jumlah nominal dari berbagai titik 'aktu dengan daya beli yang berbeda-
beda menjadi satu daya beli konstan pada saat tertentu. kan tetapi, sebagai akibat dari digunakannya indeks harga umum sebagai faktor penyesuai, model ini tidak terkait seara langsung dengan perubahan harga aset-aset seara indi!idual. Padahal dalam kenyataannya, dampak inflasi terhadap masing-masing perusahaan berbeda-beda tergantung kepada jenis produk yang diperjualbelikan dan komposisi aset tetap yang dimiliki. Dengan kata lain, model 0P< menyamaratakan dampak inflasi terhadap semua perusahaan. odel ini tidak mempertimbangkan perubahan harga aset-aset tetap, inventory , dan aset-aset fisik lainnya seara indi!idual yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Kelemahan inilah yang dioba untuk diatasi oleh model Current Cost Adjusted .
C%rrent Cost A(1%ste( Dalam model )), aset-aset fisik yang dimiliki perusahaan harus dilaporkan dalam nilainya saat ini # current value$ dan biaya-biaya yang terkait dengan aset-aset itu juga dinyatakan kembali #restated $ sehingga menerminkan kosnya saat ini. &ebelum membahas prosedur akuntansi dalam model )), kita terlebih dahulu perlu memahami perbedaan mendasar antara model )) ini dengan semua model akuntansi lainnya. odel-model akuntansi selain )) antara lain adalah/ #*$ model arus kas, #5$ model arus kas diskonto, #3$ model kos historis, dan #@$ model 0P<. &ifat umum dari keempat model ini adalah digunakannya pen(e#atan $oneter dalam mengukur laba dan menilai kekayaan perusahaan. eskipun masing-masing model menggunakan metode-metode akuntansi yang berbeda-beda, keempatnya mengukur laba dan kekayaan dalam satuan moneter. enurut model-model ini, jika perusahaan pada a'al periode memiliki kekayaan senilai F dan pada akhir periode menjadi senilai F V y, maka perusahaan akan dianggap berada dalam kondisi yang lebih baik sebesar y. Dengan kata lain, jika seorang pengusaha menga'ali bisnisnya pada a'al periode dengan Rp*88.888.888 dan di akhir periode menjadi Rp*58.888.888, pengusaha itu dianggap Slebih kayaT sebesar Rp58.888.888. Penghitungan ini menerminkan digunakannya pendekatan moneter dalam pengukuran laba dan kekayaan. Di pihak lain, model )) menggunakan pen(e#atan fisi# dalam mengukur kekayaan dan laba perusahaan. odel ini menganggap uang tidak lebih dari sekadar alat tukar yang memudahkan akti!itas bisnis. :ang tidak perlu dipandang memilik nilai yang inheren. &ebagai konsekuensinya, memiliki uang yang lebih banyak pada akhir periode bukanlah jaminan bah'a perusahaan berada dalam kondisi yang lebih baik.
enurut model )), aset fisiklah yang menjadi ukuran laba dan kekayaan. :ntuk menjadi lebih kaya, perusahaan harus memiliki aset fisik yang lebih banyak pada akhir periode dibandingkan pada a'al periode. &ebagai ontoh, pengusaha yang memiliki Rp*88.888.888, sebagaimana yang disinggung se-belumnya, adalah peternak sapi. Karena model )) mengukur laba dan kekayaan dengan menggunakan aset fisik, kita juga berasumsi bah'a hanya aset fisiklah yang dimiliki peternak itu pada a'al periode, yaitu berupa *88 ekor sapi yang dibelinya dengan harga Rp*.888.888 per ekor. &epanjang periode, peternak itu menjual sapi-sapi yang dimilikinya seharga Rp*.588.888 per ekor, dan ketika semua sapi habis terjual pada akhir periode dia memiliki uang Rp*58.888.888. Dengan model kos historis kita tahu bah'a peternak itu berada dalam kondisi Slebih kayaT sebesar Rp58.888.888 pada akhir periode. kan tetapi, dengan model )) kita perlu tahu aset fisik peternak pada akhir periode untuk mengetahui apakah dia betulbetul berada dalam kondisi yang lebih baik. ika misalnya pengusaha itu ingin meneruskan bisnis peternakan sapinya, kita harus mengetahui kos saat ini #current cost $ , atau biasa juga disebut kos pengganti #replacement cost $, dari sapi sekarang ini. ika kos pengganti sapi itu naik menjadi Rp*.88.888 per ekor, maka peternak itu hanya bisa membeli 8 ekor sapi dengan uang Rp*58.888.888 yang dimilikinya. %leh karena itu, dengan menggunakan model )) kita bisa mengatakan bah'a peternak tadi sesungguhnya berada dalam kondisi yang lebih buruk karena jumlah sapinya berkurang dari *88 ekor menjadi 8 ekor dengan berlalunya 'aktu. &ementara model kos historis menganggap peternak tersebut berada dalam keadaan lebih baik sebesar 58Q pada akhir periode karena uangnya telah meningkat dari Rp*88.888.888 menjadi Rp*58.888.888, model )) justru menganggap 58Q lebih buruk karena jumlah aset fisiknya berkurang dari *88 ekor menjadi 8 ekor sapi. eskipun sederhana, ilustrasi ini memperjelas esensi dari perspektif aset fisik yang digunakan dalam model )) yang membedakannya dengan model-model akuntansi lainnya yang menggunakan perspektif moneter. Karena menggunakan aset fisik sebagai basis pengukuran laba dan kekayaan, perubahan daya beli uang dari 'aktu ke 'aktu akan menimbulkan untung atau rugi dengan dimilikinya aset fisik oleh perusahaan, yang dikenal dengan istilah holding gain4loss. =olding gain #loss$ timbul sebagai akibat dari kenaikan #penurunan$ harga aset fisik yang dimiliki perusahaan. =olding gain terjadi sebagai akibat dari inflasi, sedangkan holding loss diakibatkan oleh deflasi, yang terkait dengan harga aset fisik tertentu. odel )) juga membedakan antara realized holding gain dengan unrealized holding gain. Realized holding gain4loss terjadi ketika aset fisik yang dimiliki perusahaan telah dikonsumsi,
baik melalui penjualan barang dagangan #untuk inventory $ atau pengakuan biaya depresiasi #untuk aset tetap$. Kos pengganti yang diterapkan dalam penghitungannya adalah kos pengganti pada saat aset dikonumsi, yaitu pada tanggal penjualan untuk barang dagangan dan pada akhir periode untuk aset tetap. Dengan kata lain, selisih antara laba operasi bersih menurut model 0P< kos historis dengan laba bersih operasi menurut model kos historis adalah realized holding gainnrealized holding gain
seara umum berdampak positif terhadap neraa dengan dimungkinkannya perusahaan menilai kembali aset-aset tetapnya. &ikap penyaji laporan keuangan terhadap model )) adalah bukti masih dominannya Sefek laporan laba-rugiT di pasar modal yang berorientasi ekuitas.