BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, diagnosis, tepat tepat dosis obat, cara dan waktu pemberia pemberian, n, tersedia setiap setiap saat dan harga terjangkau !alah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedia suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas Peng Pengob obat atan an meru merupa paka kan n suat suatu u pros proses es ilmia ilmiah h yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh dokt dokter er berdasarkan temuan"temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan #ala #alam m pros proses es peng pengob obat atan an terk terkan andu dung ng kepu keputu tusa san n ilmi ilmiah ah yang yang dila diland ndas asii oleh oleh penget pengetahu ahuan an dan ketera keterampi mpilan lan untuk untuk melak melakuka ukan n inter$ inter$ens ensii pengob pengobata atan n yang yang memberi man%aat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional #alam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat &ndonesia, dokter gigi diharapkan dapat memberikan semua jenis layanan yang sesuai dengan kompetensinya Perkonsil 'edokteran indonesia (omor )*+''&+'P+-&+)../ tentang Pengesahan !tandar 'ompetensi #okter 0igi menetapkan bahwa sesuai dengan komp kompet eten ensi siny nya, a, dokt dokter er gigi gigi dapa dapatt memb member erik ikan an pela pelaya yana nan n kese keseha hata tan n beru berupa pa tindakan untuk macam penyakit dasar 'epatuhan kepada Panduan Praktik 'linis agi #okter 0igi menjamin pemberian pelayanan kesehatan dengan upaya terbaik di %asilitas pelayanan kesehatan tetapi tidak menjamin keberhasilan upaya atau kesembuhan pasien 2odi%ikasi terhadap Panduan Praktik 'linis agi #okter 0igi dapat dilakukan atas dasar keadaan yang mema memaks ksa a untu untuk k kepe kepent ntin inga gan n pasi pasien en,, anta antara ra lain lain kead keadaa aan n khus khusus us pasi pasien en,, kedaru kedarurat ratan an dan keterb keterbata atasan san sumbe sumberr daya daya yang yang dicata dicatatt dalam dalam rekam rekam medis medis Panduan Praktik 'linis agi #okter 0igi menjadi acuan pelaksanaan tindakan yang dapa dapatt dipe diperta rtang nggu gung ngja jawa wabk bkan an untu untuk k dapa dapatt meli melind ndun ungi gi masy masyar arak akat at seba sebaga gaii penerima layanan
B. TUJUAN DAN MANFAAT 3ujuan Pedoman Pengobatan dikelompokkan dalam beberapa hal4 1 Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing"masing penyakit + diagnosis ) !ebagai panduan dalam penatalaksanaan tindakan masing masing penyakit gigi dan mulut * 2erupakan landasan hukum dalam menjalankan pro%esi karena disusun dan disepakati bersama di puskesmas suliliran baru 5 Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara langsung dapat mengoptimalkan pembiayaan pengobatan
eberapa man%aat dengan adanya pedoman pengobatan4 1 Pasien sebagai penerima layanan kesehatan baik dengan atau tanpa paket man%aat 6aminan 'esehatan (asional berhak memperoleh pelayanan yang sesuai standar dan memperoleh kepastian pembiayaan atas tindakan yang diterima ) Pengendalian biaya obat dan suplai obat dapat dilaksanakan dengan baik * Penatalaksanaan secara pro%esional yang e%ekti% dan e%isien dapat memberikan jaminan kualitas, pembiayaan, dan keamanan penyelenggaraan layanan kedokteran gigi
C. SASARAN Pedoman ini ditujukan untuk dokter gigi pemberi pelayanan di %asilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
BAB II DAFTAR PENYAKIT GIGI DAN MULUT !esuai dengan kompetensinya, dokter gigi harus mampu memberikan pelayanan terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu4
NO 1 " * ) ! 0
NAMA PENYAKIT Abses Gigi G#$g%e$ P&'(# Gi$gi+i,is K#%ies Gigi Pe%i/$,i,is P&'(i,is S,#,i,is
ICD-X K.! K.) K.!-K. K." K.!-K. K.) K.2-K.1*
BAB III SISTIMATIKA PANDUAN PRAKTIK KLINIS
Pada panduan ini sistematika penulisan disusun dengan menggunakan urutan 4 1 (ama Penyakit erdasarkan da%tar penyakit terpilih, namun beberapa penyakit dengan karakterisitik yang hampir sama dikelompokkan menjadi satu judul penyakit ) 'ode International Classification of Diseases . :ntuk mempermudah pencatatan dan pelaporan serta pengolahan data, di sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut, keanekaragaman in%ormasi menyangkut jenis"jenis penyakit, tanda dan gejala penyakit, penyebab, laboratorium dan %aktor%aktor yang memengaruhi status kesehatan dan kontak dengan pelayanan kesehatan, maka perlu diterapkan standar pengkodeanpenyakit menggunakan &# $ersi 1. 3ujuan Penggunaan &#"1. adalah4 a !ebagai panduan bagi petugas rekam medik coder dalam pengkodean penyakit gigi dan mulut memakai &#"1. b 2emeroleh keseragaman+standarisasi dalam klasi%ikasi pengkodean penyakit gigi dan mulut dalam rangka mendukung sistem pencatatan dan pelaporan penyakit dan manajemen data di puskesmas c 2emeroleh keseragaman+standarisasi dalam klasi%ikasi pengkodean penyakit dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut * #e%inisi 5 Penyebab ; 0ambaran 'linis / #iagnosis 7 Penatalaksanaan
BAB I3 PENATALAKSANAAN PENYAKIT
ABSES GIGI
ICD-X
4 K!
De5i$isi Pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah gigi ke jaringan di sekitarnya, biasanya berasal dari suatu in%eksi Pe$6eb#b
GANGREN PULPA
K)
De5i$isi 'ematian jaringan pulpa sebagian atau seluruhnya sebagai kelanjutan proses karies atau trauma Pe$6eb#b 'ematian jaringan pulpa dengan atau tanpa kehancuran jaringan pulpa G#b#%#$ K'i$is 3idak ada simtom sakit 3anda klinis yang sering ditemui adalah jaringan pulpa mati, lisis dan berbau busuk 0igi yang rusak berubah warna menjadi abu"abu kehitaman
Di#g$sis #egenerasi pulpa Pe$#,#'#7s#$##$ ila tidak ada tenaga kesehatan gigi, gigi dibersihkan dengan semprit air, lalu dikeringkan dengan kapas ila sudah ada radang periapikal berikan antibiotik
GINGI3ITIS
ICD X : K.05-K.06
De5i$isi 0inggi$itis adalah &n%lamasi ginggi$a marginal atau radang gusi Pe$6eb#b >adang gusi ini dapat disebabkan oleh %aktor lokal maupun %aktor sistemik ?aktor lokal diantaranya karang gigi, bakteri, sisa makanan plak, pemakaian sikat gigi yang salah, rokok, tambalan yang kurang baik ?aktor sistemik meliputi #iabetes 2elitus #2, ketidakseimbangan hormon saat menstruasi, kehamilan, menopause, pemakaian kontrasepsi, keracunan logam, dan sebagainya
G#b#%#$ K'i$is Penderita biasanya mengeluh mulut bau, gusi bengkak mudah berdarah, tanpa nyeri, hanya kadang terasa gatal Pada pemeriksaan gusi tampak bengkak, berwarna lebih merah dan mudah berdarah pada sondasi 'ebersihan mulut biasanya buruk 0inggi$itis herpes biasanya disertai gejala herpes simpleks 3anda di gusi tidak disertai bau mulut !alah satu bentuk radang gusi adalah perikoronitis yang gejalanya lebih berat 4 demam, sukar membuka mulut Di#g$sis Peradangan pada gusi Pe$#,#'#7s#$##$
KARIES GIGI
ICD X : K.02
De5i$isi 'aries gigi merupakan suatu penyakit in%eksi pada jaringan keras gigi yang mengakibatkan kerusakan struktur gigi dan bersi%at kronik Pe$6eb#b Hal Ahal yang mendukung terjadinya karies gigi4 0igi yang peka, yaitu gigi yang mengandung sedikit %lour atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak akteri yang paling sering adalah bakteri Streptococcus mutans #alam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri akteri ini mengubah semua makanan terutama gula dan karbohidrat menjadi asam akteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung membentuk bahan lengket yang disebut plak , yang menempel pada gigi Plak paling banyak ditemukan di gigi geraham belakang 6ika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi kalkulus, tartar Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis G#b#%#$ K'i$is iasanya, suatu ka$itasi di dalam enamel tidak menyebabkan sakit, nyeri baru timbul jika pembusukan sudah mencapai dentin (yeri yang dirasakan jika meminum dingin atau makan permen menunjukkan bahwa pulpa masih sehat 6ika pengobatan dilakukan pada stadium ini maka gigi bisa diselamatkan dan tampaknya tidak akan timbul nyeri maupun kesulitan menelan !uatu ka$itasi yang timbul di dekat atau telah mencapai pulpa menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki (yeri ada walaupun perangsangnya dihilangkan contohnya air dingin ahkan gigi terasa sakit meskipun tidak ada perangsang sakit gigi) Di#g$sis 0igi berlubang Pe$#,#'#7s#$##$ ergantung pada kedalaman karies4 6ika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email membaik dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang Perlindungan dentin dengan mengulas %luor 6ika dentin yang menutup pulpa sudah tipis maka dapat dilakukan pulp capping indrek dengan menggunakan pelapis dentin aOH) 6ika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan penambalan restorasi dengan tumpatan tetap amalgam, glass ionomer, komposit resin
PERIODONTITIS
ICD X : K.05-K.06
De5i$isi Peradangan jaringan periodontium yang lebih dalam yang merupakan lanjutan dari peradangan ginggi$a Pe$6eb#b !ebagian besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak dan karang gigi tartar diantara gigi dan gusi
PULPITIS
ICD X : K.04
De5i$isi Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri, merupakan reaksi terhadap toksin bakteri pada karies gigi Pe$6eb#b Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan gigi, penyebab kedua adalah cedera Pulpa terbungkus dalam dinding yang keras sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk membengkak ketika terjadi peradangan Cang terjadi hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen Peradangan yang berat bisa mematikan pulpa 2eningkatnya tekanan di dalam gigi bisa mendorong pulpa melalui ujung akar, sehingga bisa melukai tulang rahang dan jaringan di sekitarnya G#b#%#$ K'i$is 0igi yang mengalami pulpitis akan nyeri berdenyut, terutama malam hari (yeri ini mungkin menjalar sampai ke daerah sinus dan pelipis pulpitis gigi atas atau ke daerah telinga pulpitis gigi bawah ila kemasukan makanan, karena rangsangan asam, manis, atau dingin akan terasa sakit sekali !akit saat mengunyah menunjukkan bahwa peradangan telah mencapai jaringan periapikal 0igi biasanya sudah berlubang dalam dan pulpa terbuka Di#g$sis (yeri dan tanda peradangan Pe$#,#'#7s#$##$ ila tidak ada tenaga dental, lubang gigi dbersihkan dengan ekska$ator dan semprit air, lalu dikeringkan dengan kapas dan dijejali pellet kapas yang ditetesi eugenol erikan analgetik bila perlu 4 Parasetamol * = ;.. mg+hari pada orang dewasa Parasetamol * = );. mg+hari pada anak"ana
ila sudah ada peradangan jaringan periapikal, berikan antibiotik selama ; hari 4
STOMATITIS
ICD X : K.09-K.13
De5i$isi !ariawan Chanker Sores, Ulkus Aftosa adalah suatu luka terbuka yang kecil di dalam mulut yang menimbulkan nyeri Pe$6eb#b Penyebabnya macam"macam misalnya kebersihan mulut yang buruk, giDi kurang, in%eksi kumam, gangguan hormonal gingi$ostomatitis deskuamati%, kelainan darah, pemakaian obat"obatan stomatitis medikamentosa+$enenata atau makanan yang merangsang misalnya cabe !tomatitis Eincent disebabkan oleh kumam 0ram negati%, sedangkan stomatitis a%tosa sariawan merupakan salah satu bentuk yang tidak diketahui penyebabnya eberapa %aktor diduga berperan dalam terjadinya sariawan, misalnya demam, stres, trauma, cemas, gangguan hormonal G#b#%#$ 7'i$is !ariawan dapat terjadi di semua bagian mulut ila sariawan ini terletak di dekat %aring, penderita biasanya mengeluh sakit menelan !tomatitis Eincent atau gingi$ostomatitis nekrotik biasanya timbul akut Penderita mengeluh mulutnya rasa terjadi perdarahan spontan pada gusi dan gigi sering terasa memanjang :lkus pada stomatitis ini biasanya terdapat di daerah gusi antargigi dan diselaputi pseudomembran berwarna kuning keabuabuan yang mudah diangkat 3etapi ulkus ini dapat meluas ke bagian lain mulut sampai ke %aring Di#g$sis (yeri dan lesi pada rongga mulut Pe$#,#'#7s#$##$ !ariawan dapat segera disembuhkan dengan deksametason 1 mg ) = sehari yang cukup diberikan ) A * hari, jika sudah sering berulang dan dalam ) minggu tidak sembuh ila tidak diketahui dengan pasti Eincent atau bukan, kombinasikan dengan antibiotik amoksisilin ;.. mg * = sehari selama ; hari ?aktor lokal maupun %aktor sistemik pada stomatitis Eincent perlu dihilangkan, misalnya anjurkan istirahat cukup, makan makanan bergiDi, dan jangan merokok 'emudian mulut diirigasi dengan cairan H)O) F air hangat 1,;@ 6aringan nekrotik diambil hati"hati dengan kain kasa yang dibasahi H)O) atau larutan garam %aali eri juga $it kompleks dan $it ;. mg * = sehari selama * hari
BAB 3 PENUTUP
Panduan Praktik 'linis bagi dokter gigi ini disusun agar dapat menjadi acuan bagi dokter gigi yang bekerja di %asilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan %asilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjutan khususnya >umah !akit Harapan ke depan bahwa pelayanan kesehatan gigi di &ndonesia akan menjadi lebih baik sehingga kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat di &ndonesia akan lebih meningkat
DAFTAR PUSTAKA 1 Pedoman Pengobatan #asar >epublik &ndonesia, ).17
di Puskesmas, #epartemen 'esehatan
) Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi , Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.0.0!M"NK"#!$!0%&
PEDOMAN PENGOBATAN DASAR KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS SULILIRAN BARU
SULILIRAN BARU "10