Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan Gawat Darurat
TIM PENYUSUN Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Jastro Situmorang, S.Kep, Ns
AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya, maka buku panduan AKPER HKBP Balige keperawatan Gawat Darurat bagi mahasiswa Akademi Keperawatan HKBP Balige dapat diterbitkan. Buku panduan ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa dan dosen pembimbing keperawatan Gadar dalam melaksanakan praktek belajar lapangan dalam menerapkan asuhan keperawatan Kegawatdaruratan pada klien kritis. Buku panduan ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi demi menyelesaikan mata ajar keperawatan Gawat darurat. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada seluruh tim keperawatan Gawat Darurat Akademi Keperawatan HKBP Balige yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku panduan praktik klinik ini. Kami menyadari buku panduan ini masih belum sempurna, sehingga bila ada kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun dalam memperbaiki buku ini akan kami terima dengan senang hati.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................. i Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
BAB 1 Informasi Umum ................................................................................................................. 1 BAB 2 A. Tujuan Instruksional Umum .......................................................................................... 2 B. Kompetensi..................................................................................................................... 3 BAB 3 A. Metode Pembelajaran ..................................................................................................... 5 B. Tata tertib ....................................................................................................................... 6 C. Tempat Praktik ............................................................................................................... 6 BAB 4 Proses Pelaksanaan Praktik ................................................................................................. 7 BAB 5 A. Evaluasi .......................................................................................................................... 8 B. Cakupan Bobot Evaluasi ................................................................................................ 8 C. Kriteria Kelulusan .......................................................................................................... 8
BAB 1 PENDAHULUAN
INFORMASI UMUM
Keperawatan gawat darurat merupakan salah satu mata ajar yang terdapat dalam Mata Kuliah Program Diploma Keperawatan. Bentuk pengalaman belajar di mata ajar keperawatan gawat darurat adalah pengalaman belajar di instalasi Gawat Darurat. Setelah mengikuti mata ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada klien yang mempunyai masalah yang m engancam kehidupan, serta menjaga dan meningkatkan kestabilan kondisi klien. Pada mata ajar ini mahasiswa, melakukan tindakan keperawatan secara komprehensif, mengevaluasi kondisi klien, serta menerapkan etika dan legal keperawatan secara tepat. Mata ajar keperawatan gawat darurat dipelajari oleh mahasiswa AKPER HKBP Balige pada seester VI dengan jumlah kredit 2 SKS (T : 1, K : 1)
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
1
BAB 2 TUJUAN DAN KOMPETENSI
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM DAN SASARAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti mata ajar ini mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan berdasarkan inti keilmuan keperawatan gawat darurat.
Sasaran Pembelajaran Terminal
Bila dihadapkan pada klien dengan kondisi kegawatdaruratan, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan untuk menangani masalah yang mengancam kehidupan, serta menjaga dan meningkatkan kestabilan kondisi klien. A suhan keperawatan yang diberikan berdasarkan inti keilmuan keperawatan gawat darurat dan etika keperawatan.
Sasaran pembelajaran Penunjang
Bila dihadapkan pada klien dengan kondisi kegawatdaruratan mahasiswa mampu : 1. Melakukan Primary Asessment, Resucitation dan secondary assessment 2. Melakukan triase pada kasus – kasus gawat darurat 3. Melakukan prosedur diagnostik 4. Melakukan asuhan keperawatan sesuai tahap – tahap proses keperawatan pada semua kasus kegawatdaruratan 5. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan penyebaran infeksi di rumah sakit. B. KOMPETENSI
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar keperawatan gawat darurat adalah : Mampu memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada klien yang mempunyai masalah yang mengancam kehidupan, serta menjaga dan meningkatkan kestabilan ko ndisi klien.
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
2
Kompetensi tersebut sesuai dengan tahapan proses keperawatan :
Elemen Kompetensi 1. Melakukan pengkajian keperawatan (riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan data diagnostik)
2. Menegakkan diagnosa keperawatan
3. Menetapkan perencanaan keperawatan
4. Melakukan tindakan keperawatan
Kriteria Penampilan Kerja 1.1. Pengkajian data riwayat kesehatan didapat secara akurat dan sistematik 1.2. Pemeriksaan fisik dilakuakn sesuai dengan primary assessment dan secondary assessment 1.3. Data diagnostik didapat dari tindakan mandiri dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain 1.4. Persiapan klien dan alat untuk pemeriksaan penunjang dilakukan dengan tepat 2.1. Data dikelompokkan berdasarkan data subjektif dan data objektive 2.2. Diagnosiskeperawatan ditetapkan sesuai dengan rumusan PES (problem, etiologi, Simptom) dan menggambarkan penggunaan konsep patofisiologi dan konsep keperawatan 2.3. Diagnosis keperawatan ditetapkan secara tepat dan sesuai prioritas 3.1. Tujuan dan kriteria hasil ditetapkan berdasarkan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achieveble, Reasonable Time) 3.2. Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai dengan standart intervensi keperawatan dan rasional 3.3. Intervensi keperawatan yang ditetapkan meliputi : monitoring, terapi keperawatan, tindakan kolaborasi dan pendidikan kesehatan yang melibatkan klien dan keluarga serta peka budaya. 4.1. Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan secara mandiri berdasarkan primary assessment dan dilanjutkan dengan secondary assessment 4.2. Secara mandiri melakukan monitoring terhadap kondisi klien 4.3. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan prioritas kondisi klien dan melibatkan klien serta keluarga 4.4. Fungsi kolaborasi dilakukan sesuai kondisi klien 4.5. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan yang aman dan nyaman bagi klien serta dapat menggunakan tehnologi tepat guna
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
3
4.6. 4.7. 5. Mengevaluasi asuhan keperawatan
5.1.
5.2.
5.3.
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
Senantiasa mempertahankan tehnik aseptik yang diperlukan Melakukan sistem rujukan secara tepat dan sesuai Melakukan evaluasi terhadap tiap diagnosis keperawatan setiap hari, menetukan tercapai atau tidaknya tujuan asuhan keperawatan berdasarkan kriteria hasil yang sudah ditetapkan Menggunakan sistematika SOAp (Subjektif, Objektive, Analisis, Perencanaan) dalam melakukan evaluasi Evaluasi terdokumentasi pada format yang telah ditetapkan.
4
BAB 3 PROSES PEMBIMBINGAN
A.
METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang digunakan dalam profesi keperawatan gawat darurat adalah penugasan (tertulis dan klinik), konfrensi (bimbingan), observasi, belajar mandiri Metode Pembelajaran Klinik Penugasan tertulis : laporan pendahuluan, penugasan tertulis lainnya
Deskripsi
Tujuan
Tahapan Prosedur
Penugasan yang dibuat secara tertulis
Mempersiapkan pengetahuan yang harus dimiliki sebelum mahasiswa melakukan praktik klinik
1.
2. 3.
Konferensi (Bimbingan) Klinik
Diskusi kelompok untuk membahas askep masing – masing kasus kelolaan
Prekonferensi diskusi untuk mengetahui persiapan mahasiswa dan rencana kegiatan setiap harinya
1. 2.
3.
4.
5.
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
Sebelum mahasiswa praktik klinik mahasiswa membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus yang akan dikelola Laporan pendahuluan dibuat sesuai lampiran Penugasan tertulis lainnya diberikan secara individu oleh pembimbing jika dianggap perlu Tentukan tujuan konferensi Pada prekonferensi pembimbing klinik menanyakan kesiapan mahasiswa terhadap kasus kelolaannya Peserta diskusi (mahasiswa) diminta untuk berpartisipasi dalam setiap diskusi Pada post conference mahasiswa menyampaikan evaluasi asuhan yang telah dilakukan dan peserta yang lain dimotivasi untuk menanggapi atau bertanya Mahasiswa atau pembimbing menyampaikan kesimpulan konferensi
5
Penugasan Klinik
Belajar mandiri
Penugasan yang diberikan berhubungan dengan kegiatan klinik. Penugasan dapat berupa kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya
Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berpikir kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya
Belajar mandiri adalah proses belajar klinik dimana mahasiswa melakukan pemberian asuhan keperawatan dengan menggunakan sumber – sumber yang ada tanpa kehadiran pembimbing klinik
Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk meningkatkan rasa percaya diri bertindak sebagai profesi dalam memberikan asuhan keperawatan
1.
2.
3.
1. 2.
Mahasiswa mengamati tim kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan ke klien Mahasiswa mendiskusikan hasil pengamatannya Mahasiswa atau pembimbing menyampaikan kesimpulan diskusi Mahasiswa menentukan tujuan belajar mandiri Mahasiswa meminta umpan balik dari pembimbing terhadap pengalaman yang telah dipelajari.
B. TATA TERTIB
Peserta didik yang mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat wajib mematuhi tata tertib klinik dibawah ini : 1. Tiap peserta didik mentaati peraturan yang terdapat dalam buku panduan praktik klinik Akademi Keperawatan HKBP Balige 2. Pembimbing klinik berkewajiban dan berhak untuk mengingatkan peserta didik yang melalaikan tata tertib 3. Kehadiran peserta didik dalam praktik klinik 100% 4. Peserta didik yang tidak mengikuti praktik klinik harus melaporkan ketidakhadirannya kepada koordinator mata ajar atau pembimbing klinik 5. Peserta didik harus mengganti waktu praktik yang ditinggalkan dihari lain atas persetu juan pembimbing klinik, dengan ketentuan :
Dengan alasan sakit (surat dokter) sesuai dengan hari yang ditinggalkan
Tanpa alasan, mengganti 1 minggu untuk 1 hari yang ditinggalkan
C. TEMPAT PRAKTIK
Tempat praktik digunakan pada mata ajar ini adalah ruang /instalasi gawat darurat (IGD)
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
6
BAB 4 PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK
Kegiatan praktik keperawatan Gawat Darurat dilakukan selama 2 Minggu . Secara umum kegiatan dan proses pembelajaran klinik dapat dilihat pada tabel rancangan pembelajaran dibawah ini.
Metode dan Tahap Proses Pembelajaran Minggu I – IV ORIENTASI LOKASI : IGD
LATIHAN
1. Penugasan
1. Praktik
UMPAN BALIK klinik
:
1. Post
klinik/fase
setiap mahasiswa
conference
prainteraksi
mengelola
(umpan
(mempelajari
keperawatan
terhadap
kasus
maternitas (1 klien
asuhan
satu minggu)
keperawatan
yang
dirawat) 2. Observasi tindakan
kasus
2. Belajar mandiri yang
belum dipelajari
Balik
yang diberikan) 2. Umpan
balik
tugas baca
mahasiswa pada lab. Kampus 3. Demonstrasi tindakan keperawatan
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
7
BAB 5 EVALUASI A. TUJUAN EVALUASI
Secara umum evalausi praktik klinik keperawatan Gawat Darurat bertujuan unutk menilai kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses keperawatan pada masalah kegawatdaruratan.
B. CAKUPAN DAN BOBOT EVALUASI
Bentuk
Cakupan yang dievaluasi
Pembobotan
Waktu pelaksanaan
Evaluasi Evaluasi Proses
Laporan hasil kegiatan praktik
20%
Setiap minggu
klinik di IGD
Evaluasi Akhir
Kinerja klinik
30%
Ujian praktek
50%
Minggu ke II
C. KRITERIA KELULUSAN Mahasiswa dinyatakan lulus jika : 1. Mendapat nilai minimal 60 pada hasil penilaian evalausi proses dan minimal 70 pada evaluasi akhir 2. Memenuhi kehadiran 100% 3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib yang terdapat di buku panduan praktik klinik akademi keperawatan HKBP Balige 4. Memenuhi target prosedur minimal.
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
8
Daftar Pustaka
Hudak, Gallo.(2000). Critical Care Nursing. Philadelphia. JB.Lippincot Company Judy Selfridge.(1997). Emergency Nursing : An Essential Guide For Patient Care. Philadelphia : WB Saunders Company Jordan, KS (2000). Emergency Nursing :Core Curriculum. Philadelphia : WB Saunders Company Kenner, CV and Guzzetti C. (2000). Critical Care Nursing : Body, Mind and Spirit, 2
nd
edition,
little Brown & Co Canada Luckman & Sorenson (2000). Medical Surgical Nursing, Philadelphia : WB Saunders Company.
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
9
DAFTAR KOMPETENSI KLINIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Tuliskan tanggal, tanda (√) check list dan paraf pembimbing pada kolom yang sesuai jika
mahasiswa telah melakukan pembelajaran/diskusi atau kegiatan asuhan keperawatan.
Kegiatan
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan Tindakan keperawatan : Posisi Tindakan membuka jalan nafas Pemasangan jalan nafas tambahan Pemberian bantuan jalan nafas melalui mulut ke ambubag Penghisapan lendir Asisten pemasangan intubasi Pemberian terapi oksigen
Kegiatan Asuhan keperawatan gawat darurat sistem kardiovaskuler Tindakan keperawatan : CPR Terapi oksigen Pemasangan terapi intravena Monitor jantung (ECG) Pengambilan pemeriksaan penunjang, analisis gas darah Pendidikan kesehatan dan pembatasan aktivitas
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
10
Kegiatan
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem sirkulasi Tindakan keperawatan : Resusitasi cairan Terapi oksigen Pemasangan terapi intravena : terapi cairan dan koloid Pemasangan terapi intravena (trnasfusi darah) Pemasangan kateter urine Pertahanan suhu tubuh : lampu penghangat, buli – buli panas
Kegiatan Asuhan keperawatan gawat darurat Trauma Tindakan keperawatan : Stabilisasi trauma : Neck Collar, Bidai Perawatan luka : pembersihan luka dan pembalutan luka Membantu melakukan penjahitan jaringan Monitor efek samping trauma : shock, kolaps paru, perdarahan internal, peningkatan tekanan intrakranial Pemberian
pengobatan
:
analgetic,
dexamethasone,
tetanus toksoid dan ATS
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
11
Kegiatan
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
Asuhan keperawatan gawat darurat persyarafan dan penurunan kesadaran Tindakan keperawatan : Pembebasan jalan nafas Suction Terapi oksigen Balance cairan posisi Pemasangan NGT, kateter urine Pemasangan terapi intravena : cairan, kolid Pemberian obat saraf /kejang Pemeriksaan laboratorium : analisis gas darah, darah lengkap
Kegiatan Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pencernaan Tindakan keperawatan : Terapi oksigen Posisi Pemasangan terapi intravena , NGT Kumbah lambung Persiapan operasi Pertahanan NPO (Nothing per oral) Pemberian obat – obatan : anlgettik, vitamin K Manajemen nyeri
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
12
Kegiatan
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
TGL
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem perkemihan Tindakan keperawatan : Pemasangan kateter urine Persiapan hemodialisis Persiapan pemberian darah Balance cairan Monitor tanda vital, keluhan nyeri, pengeluaran darah dan komplikasi penyakit Pemberian obat – obatan Manajemen nyeri
Kegiatan Asuhan keperawatan gawat darurat sistem endokrin Tindakan keperawatan : Persiapan pemberian protokol ketoasidosis Persiapan pemberian insulin, dektrose dan monitoringnya Pemberian kalium Pemeriksaan kadar gula darah, keton, elektrolit
Kegiatan Asuhan keperawatan gawat darurat Keracunan Tindakan keperawatan : Terapi oksigen Pemasangan terapi intravena Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan Pemberian obat : antidote keracunan Kumbah lambung Membersihkan klien dari racun di badan
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
13
INSTRUMEN EVALUASI PROSES PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Nama Mahasiswa
: _______________________________
Nim
:________________________________
Komponen yang Dinilai
Nilai
Tempat Penilaian Komentar Pembimbing
Nilai
Tempat Penilaian Komentar Pembimbing
Laporan hasil kegiatan Praktik Klinik (20%) Kesesuaian data dengan diagnosis (30%) Kesesuaian tindakan keperawatan (30%) Rasional diagnosis dan tindakan (30%) Evaluasi tindakan (10%)
Komponen yang Dinilai Kinerja Klinik (30%) Diskusi (30%) Kesiapan diri untuk praktik klinik Menyampaikan ide yang bermanfaat Merespon pertanyaan dari pembimbing Prosedur (30%) Menjaga privacy klien Melakukan tindakan keperawatan sesuai prosedur Menggunakan alat secara tepat guna Mempertahankan tehnik aseptik dan antiseptik
Komunikasi (20%) Berkomunikasi verbal/nonverbal yang effektif dengan klien dan tim kesehatan lain Perilaku profesional (20%) Memperhatikan sikap selalu tepat waktu Bekerjasama dan berpartisipasi dalam kegiatan ruangan Memakai seragam sesuai dengan ketentuan Tidak panik melakukan tindakan keperawatan
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
14
FORMAT UJIAN PRAKTIK KLINIK
Nama Mahasiswa
: ___________________________________
Nim
: ___________________________________
PENILAIAN
SKOR
KETERANGAN
Ujian Praktik (50%) RENPRA (20%) 1. Pengkajian sesuai kasus 2. Diagnosis keperawatan utama RESPONSI (40%) 1. Penjelasan patofisiologi kasus 2. Rasional diagnosis dan data 3. Alasan prioritas diagnosis 4. Rasional tindakan mandiri 5. Rasional tindakan kolaborasi Praktik (40%) 1. Universal precaution 2. Persiapan alat dan klien 3. Prosedur tindakan 4. Komunikasi TOTAL
Penguji Klinik
(
Buku Panduan Praktik Klinik Kegawatdaruratan
)
15