BAB I PROGRAM IMUNISASI
Progra Program m imunis imunisasi asi merupa merupakan kan salah salah satu satu upaya upaya mencega mencegah h terjang terjangkit kitnya nya penyakit penyakit terten tertentu tu yaitu yaitu penyaki penyakitt yang yang dapat dapat dicegah dicegah dengan dengan imunis imunisasi asi (PD3I) (PD3I) antara antara lain lain a.
Tuberkolosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus, Hepatitis , Polio dan !ampak" Definisi ( sumber Peraturan mentri kesehatan Republik Indnesia Nmr !" tahun "#$% tentan& pen'elen&&araan imunisasi . Definisi Imunisasi Imunisasi adalah #uatu cara untuk menimbulkan$meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan" Imunisasi berasal dari kata imun, kebal, resisten" Imunisasi berarti seseorang di berikan kekebalan terhadap penyakit tertentu" Definisi %aksin %aksin ksin adalah adalah antige antigen n berupa berupa mikroo mikroorg rganis anisme me yang yang sudah sudah mati, mati, masih masih hidup hidup tapi tapi dilemahkan, masih utuh atau bagianya telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu" b.
)u*uan Imunisasi Tujuan imunisasi yaitu •
Dengan diberikan imunisasi seseorang tidak mudah tertular penyakit yaitu penyakit
•
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) Deng Dengan an diber diberik ikany anyaa imun imunis isas asii dapat dapat menu menuru runk nkan an angka angka morb morbid idit itas as (ang (angka ka kesakiitan) dan mortalitas ( angka kematian) pada b ayi dan balita"
+.
Manfaat Imunisasi Untuk anak, mencegah mencegah penderitaan penderitaan yang disebabkan disebabkan olehpenyakit olehpenyakit dan kemungkinan kemungkinan
cacat atau kematian Untu Untuk k kelu keluar ar&a &a,, menghil menghilangk angkan an kecemas kecemasan an dan stres stres akibat akibat anak anak sering sering sakit" sakit" &endorong keluarga untuk menciptakan kondisi bagi anaknya untuk menjalani masa kanak'kanak yang ceria dan sehat" Untuk Untuk ne&ara, ne&ara, memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan cerdas untuk melanjutkan pembangunan negara d.
Sasaran
erdasarkan kelompok usia, sasaran terdiri atas • Imunisasi rutin pada bayi (Hepatitis , !, Polio, DPT$H, dan !ampak), Imunisasi rutin pada anak #ekolah Dasar kelas k elas * ' 3 (DT, !ampak, dan TT), Imunisasi TT pada +# (+anita sia #ubur) e.
Pen'elen&&araan
erdasarkanPeraturan mentri kesehatan -epublik Indonesia .omor /0 tahun 01*3 tentang penyelenggaraan imunisasibentuk'bentuk penyelenggaraan imunisasi terdiri atas Imunisasi 2ajib • Imunisasi Pilihan • -GIA)AN IMUNISASI /A0IB egiat egiatan an imunis imunisasi asi 2ajib 2ajib adalah adalah kegiat kegiatan an imunis imunisasi asi yang di2aji di2ajibkan bkan oleh oleh pemeri pemerinta ntah h
untuk seseorang sesuai kebutuhanya dalam rangka melindungi seseorang atau masyarakat dan lingkunganya dari suatu penyakit menular tertentu" yang termasuk ke dalam imunisasi 2ajib yaitu Imunisasi rutin • Imunisasi tambahan • Imunisasi khusus •
*" Imunisasi Imunisasi rutin rutin yaitu yaitu kegiatan kegiatan imunisasai imunisasai yang diselen diselengarakan garakan secara secara terus terus menerus menerus sesuai jad2al imunisasi rutin terdiri atas imunisasai dasar dan imunisasai lanjutan" 0" Imunis Imunisasi asi tambahan tambahan yaitu egiatan egiatan imunis imunisasi asi tambahan tambahan adalah kegiatan kegiatan imunis imunisasi asi khusus yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan, dan atau e4aluasi" &eskipun beberapa diantaranya telah memiliki langkah'langkah yang baku, namun karena ditujukan untuk mengatasi masalah tertentu maka tidak dapat
•
diterapkan secara rutin" egiatan imunisasi tambahan ini meliputi Backlog Fighting upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di ba2ah 3 tahun pada desa yang tidak !I (ni4ersal !hild
•
Immuni5ation) selama 0 thn berturut'turut" Crash Crash Progra Program m : kegiatan yang ditujukan pada satu 2ilayah yang memerlukan inter4ensi cepat untuk mencegah terjadinya 6 (ejadian 6uar iasa) pada desa yang tidak !I selama 3 tahun berturut'turut"
erdasarkan kelompok usia, sasaran terdiri atas • Imunisasi rutin pada bayi (Hepatitis , !, Polio, DPT$H, dan !ampak), Imunisasi rutin pada anak #ekolah Dasar kelas k elas * ' 3 (DT, !ampak, dan TT), Imunisasi TT pada +# (+anita sia #ubur) e.
Pen'elen&&araan
erdasarkanPeraturan mentri kesehatan -epublik Indonesia .omor /0 tahun 01*3 tentang penyelenggaraan imunisasibentuk'bentuk penyelenggaraan imunisasi terdiri atas Imunisasi 2ajib • Imunisasi Pilihan • -GIA)AN IMUNISASI /A0IB egiat egiatan an imunis imunisasi asi 2ajib 2ajib adalah adalah kegiat kegiatan an imunis imunisasi asi yang di2aji di2ajibkan bkan oleh oleh pemeri pemerinta ntah h
untuk seseorang sesuai kebutuhanya dalam rangka melindungi seseorang atau masyarakat dan lingkunganya dari suatu penyakit menular tertentu" yang termasuk ke dalam imunisasi 2ajib yaitu Imunisasi rutin • Imunisasi tambahan • Imunisasi khusus •
*" Imunisasi Imunisasi rutin rutin yaitu yaitu kegiatan kegiatan imunisasai imunisasai yang diselen diselengarakan garakan secara secara terus terus menerus menerus sesuai jad2al imunisasi rutin terdiri atas imunisasai dasar dan imunisasai lanjutan" 0" Imunis Imunisasi asi tambahan tambahan yaitu egiatan egiatan imunis imunisasi asi tambahan tambahan adalah kegiatan kegiatan imunis imunisasi asi khusus yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan, dan atau e4aluasi" &eskipun beberapa diantaranya telah memiliki langkah'langkah yang baku, namun karena ditujukan untuk mengatasi masalah tertentu maka tidak dapat
•
diterapkan secara rutin" egiatan imunisasi tambahan ini meliputi Backlog Fighting upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di ba2ah 3 tahun pada desa yang tidak !I (ni4ersal !hild
•
Immuni5ation) selama 0 thn berturut'turut" Crash Crash Progra Program m : kegiatan yang ditujukan pada satu 2ilayah yang memerlukan inter4ensi cepat untuk mencegah terjadinya 6 (ejadian 6uar iasa) pada desa yang tidak !I selama 3 tahun berturut'turut"
3" Imunisasi Imunisasi husus husus Imunisas Imunisasii husus merupaka merupakan n kegiatan imunisa imunisasi si yang dilakukan dilakukan untuk untuk meli melind ndung ungii masy masyar arak akat at terh terhad adap ap penya penyaki kitt tert tertent entu u sepe sepert rtii pers persia iapa pan n keberangkatan calon 7emaah haji$umroh persiapan menuju .egara endemis penyakit tertentu dan kondisi kejadian luar biasa -GIA)AN IMUNISASI PI1I2AN egiatan imunisasi pilihan adalah kegiatan imunisasi untuk seseorang sesuai kebutuhanya
dalam rangka melindungi seseorang dari suatu pen yakit menular tertentu" egiatan imunisasi pilihan yaitu jenis imunisasai selain dari imunisasi yang di2ajibkan oleh oleh peme pemeri rint ntah ah berd berdas asar arkan kan rekom rekomend endas asii dari dari omit omitee Penas Penaseh ehat at ahli ahli Imuni Imunisa sasa saii .asional " 7enis Imunisasi pilihan yaitu Imunisasi Haemafilus Inflen5a tipe b • Pneumokokus • -ota4irus • Influen5a • %aricela • &easles &ups -ubella • Demam Tipoid • Hepatitis 8 • Human Papiloma %irus %irus (HP%) • 7apanese 9nsepalitis • 0AD/A1 IMUNISASI 0ad3al Pemberian Imunisasi Pada Ba'i UMUR 1 bulan (1 : ; hari) * bulan 0 bulan 3 bulan / bulan < bulan
4A-SIN
H 1 !, Polio * DPT' H*,Polio0 DPT' H0, Polio3 DPT 'H3, Polio/ !ampak
ntuk bayi yang lahir di -#$Pusk$-$-umah oleh tenaga kesehatan, maka Imunisasi H 1 harus segera diberikan dalam 0/ jam pertama kelahiran" Pada -# yang mempunyai jumlah sasaran yang cukup besar dan tempat penyimpanan 4aksin (lemari es), imunisasi ! dan Polio* dapat diberikan sebelum bayi pulang ke rumah (usia 1 bulan)"
0ad3al Pemberian Imunisasi Pada Pad a Anak SD 5 6an& 6an& Sedera*at IMUNISASI
PMBRIAN
DOSIS
ANA- S-O1A2 elas *
IMUNISASI DT !ampak Td (Te (Tetanus tanus Dift Difter eri) i) Td (Te (Tetanus tanus Dift Difter eri) i)
1,= cc 1,= cc 1,= 1,= cc 1,= 1,= cc
ela elass 0 ela elass 3
#etela #etelah h mendapa mendapatt imunis imunisasi asi dasar dasar lengkap lengkap pada saat saat bayi, bayi, seoran seorang g anak membutu membutuhka hkan n imunisasi lanjutan pada saat usia sekolah dasar, yaitu campak dan DT dan pada sis2a elas * dan imunisasi Td pada sis2a kelas 0 dan 3" Pemberian Imunisasi diberikan dalam kegiatan ulan Imunisasi 8nak #ekolah (I8#) yaitu pada imunisasi !ampak dilaksanakan pada bulan 8gustus sedangkan imunisasi DT dan Td pada bulan .o4ember"
0ad3al Pemberian Imunisasi Pada /US Imun munisasi
TT +#
Pembe mberia
Selan& /aktu
Masa
n
Pemberian
Perlindun&a
Imunisasi T* T0 T3 T/ T=
Minimal ' * bulan setelah T* > bulan setelah T0 * tahun setelah T3 * tahun setelah T/
n ' 3 tahun = tahun *1 tahun 0= tahun
Dsis
1,= cc 1,= cc 1,= cc 1,= cc 1,= cc
#ebelum imunisasi, dilakukan penentuan penen tuan status imunisasi Tetanus, Tetanus, yaitu pada saan 8.!" Pemberian imunisasi tidak perlu dilakukan apabila sudah dilakukan imunisasi lengkap (T=) yang dibuktikan dengan buku I8" Progra Program m imuni imunisas sasii pada ibu hamil hamil dilaks dilaksana anakan kan dalam dalam rangka rangka komitm komitmen en Indone Indonesia sia untuk untuk melaksanakan &aternal and .eonatal Tetanus 9limination (&.T9) yaitu program eliminasi
tetanus pada neonates dan 2anita usia subur termasuk ibu hamil"dikatakan tereliminasi jika terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per *111 elahiran hidup di setiap kabupaten$kota"( sumber Pusat Data dan Informasi ementrian esehatan -I edisi 03'31 8pril 01*>)" Uni7ersal 8hild Immuni9atin (U8I !I adalah gambaran suatu darah dimana ? @1 A dari jumlah bayi ( 1 : ** bulan) yang ada di
2ilayah tertentu sudah mendapat imunisasi dasar lengkap"
A. P1A6ANAN IMUNISASI Pelayanan imunisasi yang baik dan berkualitas ditentukan oleh tiga hal yaitu dari mulai
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan dari pela yanan imunisasi tersebut" a.
PRN8ANAAN #ebelum memulai pelayanan imunisasi maka ada beberapa persiapan yang harus dilakukan
oleh pemberi layanan imunisasi, meliputi $. Persiapan 1&istik ntuk memenuhi kebutuhan logistik di posyandu, bidan menyampaikan jad2al dan jumlah
sasaran imunisasi per antigen kepada kordinator imunisasi (orim)" orim akan menyiapkan kebutuhan 4aksin, alat suntik 4aksin dan alat suntik oplos dan kotak pengaman untuk posyandu" 7enis peralatan yang diperlukan untuk pelayanan a" Vaccine carrier 8lat ini adalah suatu 2adah yang digunakan untuk mengirim$memba2a 4aksin dari Puskesmas ke Posyandu" Vaccine carrier biasanya
juga digunakan
untuk
pengambilan 4aksin ke kabupaten" b" Cool Pack $ otak dingin cair 8dalah 2adah plastik berbentuk segi empat yang diisi dengan air kemudian didinginkan dalam lemari es dengan suhu B01! s$d B@1! selama minimal *0 jam c"
d" e" f" g" h" i" j" k" l" m"
yang berfungsi untuk mempertahankan suhu dalam pengiriman 4aksin" %aksin, Pelarut dan penetes 7umlah 4aksin yang diperlukan dalam pelayanan imunisasi harus sama dengan jumlah pelarutnya begitu juga dengan jumlah penetesnya (untuk 4aksin polio) 8lat suntik sekali pakai (8D#) Safety box (otak Pengaman) apas basah dan 2adah ahan penyuluhan (Poster, 6eaflet, dll) 8lat tulis (kertas, pensil dan pena) artu'kartu imunisasi (, artu TT, uku I8) ohort$-egister Plastik #ampah$Tempat sampah 8ir dalam 2adah dan sabun untuk cuci tangan Handuk kecil untuk mengeringkan tangan
". Men&eluarkan 4aksin dan Pelarut dari 1emari es a" #ebelum membuka pintu lemari es, tentukan berapa banyak botol 4aksin yang
dibutuhkan untuk pelayanan"
b"
!atatlah suhu di dalam lemari es" 7angan terlalu sering membuka pintu lemari es dan
meninggalkan pintu lemari es terbuka" c" Dari lemari es, pilih dan gunakan 4aksin dengan urutan sebagai berikut %ial 4aksin yang sudah terpakai tetapi tetap tersimpan pada lemari es (lihat ketentuan
4aksin yang sudah dipakai) 8mpul$botol 4aksin tertutup yang telah diba2a ke pelayanan keluar (outreach) hari sebelumnya" %aksin dengan %%& kondisi atau mulai berubah dari 8 ke %aksin'4aksin yang dulu masuk lemari es yang belum mele2ati tanggal kadaluarsa"
%. Memeriksa apakah 7aksin aman diberikan #ebelum memberikan 4aksin, petugas harus melakukan *" Periksa label 4aksin dan pelarut" 7ika label tidak ada, jangan pergunakan 4aksin atau
pelarut tersebut" 0" Periksa tanggal kadaluarsa" 7angan pergunakan 4aksin dan pelarut jika tanggal 3"
kadaluarsa telah le2at" Periksa alat pemantau 4aksin (%%&)" 7ika 4aksin sudah mencapai kriteria ! C D, jangan pergunakan 4aksin tersebut"
pntuk keadaan pada .o" *, 0, dan 3, 4aksin dikembalikan ke kordinator imunisasi di Puskesmas" Gambar $ Alat pemantau 7aksin (44M 'an& menun*ukkan tahap:tahap 'an& berbeda
ondisi 8 %aksin dapat digunakan bila belum kadaluarsa ondisi unakan 4aksin terlebih dahulu bila belum kadaluarsa ondisi ! 7angan gunakan 4aksin ondisi D 7angan unakan %aksin
/"Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es" 7ika indikator ini menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bah2a 4aksin yang sensitif beku (4aksin Hep, DTP$H, DT, TT,) telah membeku, anda sebaiknya melakukan uji kocok !. Men'iapkan Vaccine Carrier &asukkan kotak dingin cair (cool pack ) ke dalam vaccine carrier " &asukkan 4aksin dan
pelarut ke dalam 4accine carier dan tutup rapat'rapat" #elama pelayanan imunisasi, tetaplah menyelipkan botol'botol terbuka di tengah'tengah bantalan busa yang berada diatas 4aksin carier" antalan busa juga menjaga 4aksin yang ada dalam vaccine carrier tetap dingin" 7angan menutup 4aksin dengan es"
;. Men'iapkan tempat ker*a a" Pelayanan imunisasi di dalam fasilitas kesehatan (komponen statis) -uangan yang anda tetapkan untuk pelayanan imunisasi harus mudah diakses tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu cukup tenang Gambar % Men&atur pela'anan imunisasi
Petugas kesehatan sebaiknya merencanakan tata letak ruang kerja imunisasi, sehingga 7ika memungkinkan, tersedia satu meja terpisah untuk imunisasi dan satu meja lagi
untuk memeriksa kesehatan jika bersamaan dengan 4aksinasi" Petugas kesehatan berada diantara bayi dan semua jarum atau benda'benda tajam" #etiap orang yang memberikan suntikan memiliki kotak keselamatan sendiri di
tempat'tempat ramai" Petugas kesehatan dapat membuang jarum'jarum bekas tanpa meletakkan atau
mondar'mandir memba2a jarum'jarum ini" Hanya satu anak dengan orang tua (atau orang yang akan di4aksinasi) yang berada
dekat ruang kerja imunisasi" Peralatan untuk mencuci tangan diletakkan di samping meja imunisasi" Petugas
kesehatan harus mencuci tangan mereka sebelum memberikan imunisasi yang pertama
dan bila menyentuh kotoran atau darah" Petugas kesehatan dapat menghitung 4aksin yang diberikan segera setelah 4aksin diberikan"
b" Pelayanan Imunisasi di 6apangan (outreach) 7ika di dalam gedung maka harus cukup terang dan cukup 4entilasi" 7ika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang panas, tempat itu harus teduh" Dalam mengatur tempat imunisasi, pastikan bah2a pintu masuk terpisah dari pintu keluar sehingga orang'orang dapat masuk dan keluar dari
pelayanan dengan lebih cepat dan mudah tempat menunggu bersih, nyaman dan dalam cuaca yang panas, tidak terkena sinar
matahari mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan melaksanakan kegiatan system = meja yaitu pelayanan terpadu yang lengkap yang memberikan
pelayanan = program (, I8, Diare, Imunisasi dan i5i) jumlah orang yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain dibatasi sehingga tidak penuh
sesak segala sesuatu yang anda perlukan berada dalam jangkauan atau dekat dengan meja imunisasi anda"
b. P1A-SANAAN P1A6ANAN IMUNISASI $. Pen'uluhan Sebelum dan Sesudah Pela'anan Imunisasi
Penyuluhan yang diberikan berisikan tentang kegunaan imunisasi, efek samping dan cara penanggulangannya serta kapan dan dimana pelayanan imunisasi berikutnya akan diadakan" Pedoman dalam memberikan penyuluhan kepada sasaran di tempat pelayanan imunisasi capkan rasa terima kasih kepada orang tua dan sasaran +# atas kedatangannya • •
ke pelayanan imunisasi dan atas kesabaran mereka mau menunggu" 7elaskan dengan bahasa sederhana tentang penyakit'penyakit yang bisa dicegah
•
dengan 4aksin" 7elaskan efek samping imunisasi dan apa yang harus dilakukan terhadap efek samping ini" eritahukanlah kepada orang tua tentang bagaimana menyampaikan kapan mereka perlu memba2a bayi ke pusat kesehatan atau rumah sakit jika
•
timbul efek samping hebat yang jarang terjadi" 7ika imunisasi merupakan satu dosis 4aksin yang harus diberikan secara berurutan, jelaskan bah2a bayi harus menerima imunisasi lengkap secara berurutan agar bisa mendapatkan perlindungan penuh" unakan grafik pada kartu imunisasi sebagai pedoman, dan ucapkan selamat kepada ibu jika bayi telah menerima semua 4aksin
•
secara berurutan" Tulis tanggal untuk imunisasi berikutnya pada kartu, dan beritahukanlah tanggal ini kepada orang tua sejelas mungkin" !obalah menghubungkan tanggal ini dengan hari libur atau peristi2a penting setempat yang akan membantu mereka mengingat
•
kapan harus kembali" eritahukanlah kepada orang tua kapan dan dimana harus pergi untuk menerima
•
imunisasi bayi dan suplemen 4itamin 8 berikutnya" 7ika orang tua dan bayi tidak bisa datang pada tanggal tersebut, jelaskan alternatif
•
tanggal dan 2aktu" eritahukanlah kepada sasaran +# berapa kali lagi, kapan dan dimana mereka
•
harus kembali untuk mendapatkan perlindungan penuh terhadap tetanus" Ingatkan sasaran +# untuk selalu memba2a kartu imunisasi TT mereka setiap
•
datang ke tempat pelayanan imunisasi" 7ika sasaran telah terle2atkan beberapa dosis, jangan memarahi orang tua dan sasaran +#, tetapi jelaskan mengapa mereka perlu diimunisasi secara lengkap dan jelaskan bah2a anda akan memberikan (sebanyak mungkin) semua dosis yang
kele2atan selama pelayanan" &intalah pula kepada mereka untuk datang tepat •
• •
2aktu untuk imunisasi berikutnya (juga berikan janji)" eritahu orang tua dan sasaran +# tentang setiap kampanye yang akan dilakukan" Tanyakan kepada orang tua dan sasaran +# apakah ada pertanyaan" Pastikan bah2a anda mengulang setiap pesan ini lebih dari satu kali jika dianggap perlu"
ontra Indikasi Pemberian Imunisasi 8nafilaksis atau reaksi hipersensiti4itas yang hebat merupakan kontra indikasi mutlak • terhadap dosis 4aksin berikutnya" -i2ayat kejang demam dan panas E 3@1! merupakan •
kontraindikasi pemberian DPT$H* dan campak" 7angan berikan 4aksin ! kepada bayi yang menunjukkan tanda'tanda dan gejala
•
8ID#, sedangkan 4aksin lainnya sebaiknya diberikan" 7ika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, jangan berikan imunisasi" &intalah ibu untuk kembali lagi jika bayinya sudah sehat"
ayi yang mengalami kondisi ini sebaiknya diimunisasi 8lergi atau asma (kecuali jika diketahui ada alergi terhadap komponen khusus dari 4aksin • • • • • • • • •
yang disebutkan di atas) #akit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau diare dengan suhu diba2ah 3@,=1c -i2ayat keluarga tentang peristi2a yang membahayakan setelah imunisasi Pengobatan antibiotik #akit kronis seperti penyakit jantung kronis, paru'paru, ginjal atau le4er ondisi syaraf stabil seperti kelumpuhan otak karena luka atau do2nFs syndrome #ebelum atau pasca operasi urang gi5i -i2ayat sakit kuning pada kelahiran"
". -nselin& onseling adalah proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat
suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta'fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien" lien mempunyai hak untuk menerima dan menolak satu metode pelayanan kesehatan bagi mereka" onselor
berke2ajiban untuk membantu
mereka dalam membuat keputusan secara arif dan benar" #emua informasi tersebut harus diberikan dengan bahasa dan istilah yang dimengerti oleh klien"
#ebagian besar informasi tersebut disampaikan pada tahapan konseling spesifik, yaitu tahapan di mana klien tertarik dan ingin mendapatkan pelayanan imunisasi" onseling spesifik dilakukan setelah konseling a2al atau pendahuluan dilakukan" Dalam konseling pendahuluan, umumnya akan diberikan gambaran umum tentang imunisasi" +alaupun secara umum, tetapi penjelasannya harus tetap obyektif, baik keuntungan maupun keterbatasan imunisasi" 8pabila klien tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang imunisasi, baru kemudian dirujuk ke klinik$fasilitas pelayanan kesehatan" onseling untuk masalah imunisasi &empersiapkan ibu terhadap apa yang dapat terjadi pada bayinya jika tidak mendapat • imunisasi" eritahu ibu mengenai gejala'gejala dan masalah yang mungkin akan hilang •
beberapa 2aktu" Tanggapi secara serius keresahan ibu" erikan keyakinan dan usulan praktis utuk
•
menangani masalah umum dalam imunisasi" antu ibu untuk merencanakan serta mempersiapkan hal'hal yang diperlukan dalam imunisasi
!ontoh pesan yang dapat diberikan pada saat konseling INGA)<<<< ! pesan pentin& '& perlu disampaikan kepada ran& tua 1.
&anfaat dari 4aksin yang diberikan
(contoh ! untuk mencegah T!) 2. Tanggal imunisasi dan pentingnya
Walaupun bayi sakit/panas ringan, vaksin aman dan perlu diberikan
Petugas
juga dapat
menyampaikan jad2al
disimpan secara aman dan ba2a pada
pemberian imunisasi seperti tabel berikut agar
saat kunjungan berikut 3. 8pa akibat ringan dapat dialami, cara
klien mengetahui jad2al dan antigen yang
mengatasi dan tidak perlu kha2atir" 4. Tujuan minimal = kali kontak untuk menyelesaikan semua 4aksinasi sebelum
diperlukan oleh bayinya" %. Pemeriksaan
Sasaran
(Skrinin& dan
Pen&isian Re&ister
hari ulang tahun (HT) * tahun" #etiap sasaran sebaiknya diperiksa dan diberi semua 4aksin sesuai jad2al imunisasi" Tentukan usia dan status imunisasi terdahulu sebelum diputuskan 4aksin mana dan dosis • keberapa yang akan diberikan
•
•
7arak pemberian antar dosis 4aksin (DPT$H maupun Polio) minimal (paling sedikitnya) / minggu ntuk imunisasi TT +# 7ika memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan jadual pemberian TT nasional" o 7ika tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia pernah mendapatkan dosis TT di o o
masa lalu" 7ika TID8 berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai dengan jadual
o
pemberian TT nasional" 7ika G8 berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan berikan dosis berikutnya secara berurutan"
Perlindungan
TT
7arak &inimal
1 tahun
*
* bulan
3 tahun
0 > bulan
= tahun
3 *0 bulan
*1 tahun
/ *0 bulan
E0= tahun
=
!. Pen'untikan 'an& Aman .
PMAN)AUAN
Pemantauan kegiatan akhir pelayanan imunisasi meliputi $. -e&iatan Pada )empat Pela'anan Statis a" &enangani sisa 4aksin #isa 4aksin Polio, TT, DT, DPT$H dapat digunakan untuk pelayanan imunisasi •
•
berikutnya, dengan ketentuan tetap disimpan pada suhu 0'@1! #isa 4aksin campak dan ! yang sudah dilarutkan H8-# dibuang pada akhir setiap pelayanan imunisasi atau setelah tiga jam untuk ! dan setelah enam jam untuk campak"
b" &embuang alat'alat suntik bekas 8lat suntik bekas harus dibuang kedalam kotak pengaman (safety box) tanpa menutup •
•
kembali (no recapping) otak pengaman jangan diisi terlalu penuh (3$/ bagian) otak pengaman harus ditutup dan disimpan di tempat yang aman sampai
•
dimusnahkan %ial$ampul bekas serta sampah lainnya, sebaiknya dibungkus dengan koran atau
•
masukkan ke kardus lain" ila pemusnahan sampah medis belum dikelola secara terpusat di kabupaten$kota maka puskesmas harus mengubur atau membakarnya" ". -e&iatan Pada )empat Pela'anan 1apan&an a" &embereskan vaccine carier b" &emeriksa apakah termometer di dalam vaccine carier menunjukkan suhu di atas @1!,
4aksin sebaiknya dibuang kecuali kalau 4aksin di dalam vaccine carier ini memiliki %%& yang menunjukkan bah2a 4aksin masih aman digunakan" *" #isa 4aksin yang belum dibuka diberi tanda khusus untuk digunakan pada jad2al pelayanan berikutnya 0" #emua sisa 4aksin yang sudah dipergunakan pada komponen lapangan meliputi posyandu, s2eeping, I8# atau pelayanan di luar gedung lainnya harus dibuang, jangan dimasukkan kembali ke dalam lemari es" 3" &asukkan 4ial kosong dan 4ial terbuka dari 4aksin'4aksin yang telah dicampur dengan pelarut ke dalam 2adah terpisah untuk diba2a ke tempat pembuangan" c"
&eninggalkan tempat pelayanan dengan keadaan bersih dan rapi
•
Tidak meninggalkan sesuatu yang bisa menjadi ancaman kesehatan bagi
•
masyarakat" &engumpulkan kotak pengaman yang berisi alat suntik auto'disable (8D) dan sampah'sampah lainnya, dan mengubur atau membakar benda'benda ini di tempat tersebut jika mungkin" 7ika tidak mungkin, anda sebaiknya memba2a
• • • •
kotak pengaman dan sampah lainnya ke Puskesmas" Tidak meninggalkan di tempat 4ial kosong atau terbuka" Tidak meninggalkan di tempat semprit dan jarum bekas" &engembalikan meja, kursi dan perlengkapan lainnya ke pemilik" &enyampaikan rasa terima kasih kepada orang'orang setempat yang telah membantu mengadakan pelayanan dan mengingatkan mereka kapan anda akan kembali lagi"
d"
&engembalikan 4aksin ke dalam lemari es embalikan 4aksin'4aksin yang masih baik ke lemari es dan masukkan ke • dalam kotak yang diberi tanda gunakan pertama sehingga 4aksin'4aksin •
tersebut akan digunakan terlebih dahulu dalam pelayanan berikutnya" &asukkan kotak dingin cair dari vaccine carrier ke dalam lemari es, dan periksa serta catat suhu lemari es"
e"
&embersihkan vaccine carier dengan kain basah dan memeriksa apakah terjadi keretakan pada alat ini" &emperbaiki keretakan dengan plester" #ekali'sekali 4aksin carier dapat juga dicuci dengan
sabun
supaya
tidak
bau
dan
pengab,
kemudian
dikeringkan
dengan
membalikkan$menengkurapkan vaccine carrier atau dilap kering" f"
Data yang terdapat pada kohort bayi dan ibu akan direkap oleh pengelola imunisasi Puskesmas %. Pemantauan -e*adian Ikutan Pas+a Imunisasi (-IPI IPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa reaksi 4aksin,
kesalahan prosedur, reaksi suntikan, koinsidensi, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan" omnas PP'IPI mengelompokkan etiologi IPI dalam dua klasifikasi, yaitu *" klasifikasi lapangan menurut +HJ estern Pacific (*<<<) untuk petugas kesehatan di lapangan dan ". klasifikasi kausalitas menurut IJ& *<<* dan *< untuk telaah omnas PP'IPI -lasifikasi 1apan&an -IPI (/2O $===
#esuai dengan manfaatnya dalam pencatatan dan pelaporan IPI di lapangan maka omnas PP'IPI memakai kriteria +HJ estern Pacific untuk memilah IPI dalam lima kelompok penyebab, yaitu a. -esalahan prsedur > teknik pelaksanaan ( programmatic errors #ebagian besar kasus IPI berhubungan dengan masalah p dan teknik pelaksanaan
imunisasi yang meliputi kesalahan program penyimpanan, pengelolaan, dan tata laksana pemberian 4aksin" esalahan tersebut dapat terjadi pada berbagai tingkatan prosedur • • • • • • • • •
imunisasi, misalnya dosis antigen (terlalu banyak) lokasi dan cara menyuntik sterilisasi semprit dan jarum suntik jarum bekas pakai tindakan aseptik dan antiseptik kontaminasi 4aksin dan peralatan suntik penyimpanan 4aksin pemakaian sisa 4aksin jenis dan jumlah pelarut 4aksin tidak memperhatikan petunjuk produsen (petunjuk pemakaian, indikasi kontra, dll") • ecurigaan terhadap kesalahan
tata laksana
perlu
diperhatikan
apabila
terdapat
kecenderungan kasus IPI berulang pada petugas yang sama" b. Reaksi suntikan #emua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusuk jarum suntik baik langsung maupun
tidak langsung harus di+atat seba&ai reaksi -IPI " -eaksi suntikan langsung misalnya rasa sakit, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan, sedangkan reaksi suntikan tidak langsung misalnya rasa takut, pusing, mual, sampai sinkope" +. Reaksi 7aksin ejala IPI yang disebabkan reaksi 4aksin umumnya sudah dapat diprediksi terlebih
dahulu karena merupakan reaksi simpang 4aksin dan secara klinis biasanya ringan" +alaupun demikian dapat saja terjadi gejala klinis hebat seperti reaksi anafilaktik sistemik dengan risiko kematian" -eaksi simpang ini sudah teridentifikasi dengan baik dan tercantum dalam petunjuk pemakaian tertulis oleh produsen sebagai indikasi kontra, indikasi khusus, perhatian khusus, atau berbagai tindakan dan perhatian spesifik lainnya termasuk
kemungkinan interaksi dengan obat atau 4aksin lain" Petun*uk ini harus diperhatikan dan ditan&&api den&an baik leh pelaksana imunisasi " d. ?aktr kebetulan (kinsiden #eperti telah disebutkan di atas maka kejadian yang timbul ini terjadi secara kebetulan
saja setelah imunisasi" #alah satu indikator faktor kebetulan ini ditandai dengan ditemukannya kejadian yang sama di saat bersamaan pada kelompok populasi setempat dengan karakteristik serupa tetapi tidak mendapat imunisasi" e. Pen'ebab tidak diketahui
ila kejadian atau masalah yang dilaporkan belum dapat dikelompokkan ke dalam salah satu penyebab maka untuk sementara dimasukkan ke dalam kelompok ini sambil menunggu informasi lebih lanjut" iasanya dengan kelengkapan informasi tersebut akan dapat ditentukan kelompok penyebab IPI Ge*ala -linis -IPI ejala klinis IPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi
gejala lokal, sistemik, reaksi susunan syaraf pusat, serta reaksi lainn ya (tabel diba2ah)" Pada umumnya makin cepat IPI terjadi makin berat gejalanya Reaksi 7aksin@ inter7al ke*adian dan perkiraan rasi -IPI
Pemantauan -IPI
Tujuan utama pemantauan kasus IPI adalah untuk mendeteksi dini, merespon kasus IPI atau diduga kasus IPI dengan cepat dan tepat, mengurangi dampak negatif imunisasi terhadap kesehatan indi4idu dan terhadap program imunisasi" Hal ini merupakan indikator kualitas program" agian yang terpenting dalam pemantauan IPI adalah menyediakan informasi kasus IPI atau diduga kasus IPI secara lengkap agar dapat dengan cepat dinilai dan dianalisis untuk mengidentifikasi dan merespon suatu masalah" -espon merupakan suatu aspek tindak lanjut yang penting dalam pemantauan IPI Pelapran -IPI Hal'hal yang perlu diperhatikan pada pelaporan *" Indentitas nama anak, tanggal dan tahun lahir (umur), jenis kelamin nama rang tua dan
alamat harus jelas 0" 7enis 4 aksin yang diberikan, dosis, nomor batch, siapa yang memberikan" %aksin sisa disimpn dan diperlukan seperti 4aksin yang masih utuh (perhatikan cold chain) 3" .ama dokter yang bertanggung ja2ab /" 8dakah IPI pada imunisasi terdahulu =" ejala klinis yang timbul dan atau diagnosis (bila ada) bila tidak terdeteksi dalam kolom tertulis" Pengobatan yang diberikan dan perjalanan penyakit, (sembuh, dira2at atau meninggal)" #ertakan hasil laboratorium yang pernah dilakukan" Tulis juga apabila terdapat penyakit lain yang menyertai >" +aktu pemberian imunisasi (tanggal, jam) ;" #aat timbulnya gejala IPI sehingga diketahui, berapa lama inter4al 2aktu antara pemberian imunisasi dengan terjadinya IPI @" 8pakah terdapat gejala sisa, setelah dira2at dan sembuh <" agaimana cara menyelesaikan masalah IPI (kronologis) *1" 8dakah tuntutan dari keluarga )atalaksana -asus -IPI epala Puskesmas atau omda PP'IPI dapat menganalisis data hasil pelacakan untuk
menilai klasifikasi kasus dan dicoba mencari penyebab kasus tersebut" Dengan adanya data kasus, maka pada kasus ringan penanggulangan dapat diselesaikan oleh Puskesmas dan memberikan pengobatan segera, omda PP'IPI hanya perlu diberikan laporan, dan yang selanjutnya akan melakukan e4aluasi" 8pabila kasus tergolong berat, harus segera dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemberian pengobatan segera" asus berat yang masih
dira2at, sembuh dengan gejala sisa, atau kasus meninggal, dilakukan e4aluasi ketat dan apabila diperlukan omda PP'IPI segera dilibatkan" !. )indak 1an*ut Drop Out
Program imunisasi dituntut untuk pelaksanakan ketentuan program secara efektif" ntuk itu pengelola program harus dapat menjalankan fungsi koordinasi dengan baik" 8da dua macam fungsi koordinasi, yaitu 4ertical dan hori5ontal" erjasama hori5ontal terdiri dari kerjasama lintas program dan sektoral"
erikut adalah dua sistem untuk menindaklanjuti !rop out yang bisa digunakan dengan mudah" *"
Men&&unakan buku re&ister imunisasi Pada setiap akhir bulan, lalukan pengkajian ulang (revie") terhadap buku register
imunisasi untuk mengidentifikasi sasaran yang gagal menerima dosis 4aksin yang seharusnya diberikan" &isalnya, jika bayi menerima dosis DPT$H* pada bulan Kebruari, lakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah bayi ini menerima DPT$H0 0"
di bulan &aret" -artu perin&atan (reminder card) !ara lain untuk mengidentifikasi mereka yang gagal menerima imunisasi (!rop out) adalah membuat kartu peringatan, yang merupakan salinan dari kartu imunisasi" #impanlah salinan kartu imunisasi ini untuk pemberian 4aksinasi bulan b erikutnya" &isalnya, bila bayi menerima DPT$H* pada bulan 7anuari, masukkan kartu peringatan pada bulan Kebruari, bulan dimana DPT$H0 harus diberikan" Pada bulan Kebruari, jika bayi hadir ketika DTP$H0 harus diberikan, lakukan up!ate untuk kartu peringatan dan masukkan kartu ini dalam bulan &aret ketika DTP$H3 harus diberikan" #etiap bulan, lakukan revie" terhadap kartu peringatan dan tindaklanjuti mereka yang tidak hadir ketika 4aksinasi harus diberikan termasuk kegiatan I8 lainnya" 7ika sasaran yang !rop out ditindaklanjuti secara tetap setiap bulan, akan membuat tugas menjadi lebih mudah" !ara menindaklanjuti sasaran yang !rop out bisa langsung menghubungi ibu atau meminta bantuan kepada anggota masyarakat seperti kader"
&isalnya, anda bisa memberikan daftar bayi dan ibu kepada tokoh masyarakat atau kader yang kemudian memberitahu kepada ibu dan sasaran untuk kembali lagi guna menerima dosis yang harus diberikan termasuk kegiatan I8 lainnya"
B. 0NIS DAN SI?A) 4A-SIN
%aksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman (bakteri, 4irus), atau racun kuman (toLoid) yang telah dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap pen yakit tertentu"
A. 0enis:*enis 4aksin dalam Pr&ram Imunisasi
%aksin'4aksin yang saat ini dipakai dalam program imunisasi rutin di Indonesia adalah
$. 4aksin 2epatitis B PID (Prefill In*e+tin De7i+e Diskripsi ,
%aksin hepatitis 'PID adalah 4aksin 4irus recombinan yang telah diinakti4asikan dan bersifat non#infecious, berasal dari Hs8g yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi D.8 rekombinan" (Va!emecum Bio Farma $an %&&%)
Indikasi ,
ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh 4irus hepatitis "
-emasan ,
%aksin hepatitis adalah 4aksin yang berbentuk cairan" * boL 4aksin hepatitis PID terdiri dari *11 H PID"
8ara pemberian dan dsis
%aksin disuntikan dengan *(buah) H PID, pemberian suntikan secara intra muskuler, sebaiknya pada anterolateral paha"
Pemberian sebanyak * dosis Dosis diberikan pada usia 1'; hari"
fek Sampin& ,
-eaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan" -eaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 0 hari"
-ntraindikasi,
Hipersensitif terhadap komponen 4aksin" #ama halnya seperti 4aksin'4aksin lain, 4aksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang"
". 4aksin Pli ('ral Polio Vaccine 'PV) Diskripsi ,
%aksin Jral Polio hidup adalah %aksin Polio Tri4alent yang terdiri dari suspensi 4irus poliomyelitis tipe *,0 dan 3 (strain Sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa" (Va!emecum Bio Farma $an %&&%)
Indikasi ,
ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis
-emasan ,
* boL 4aksin terdiri dari *1 %ial" * 4ial berisi *1 dosis" %aksin polio adalah 4aksin yang bebentuk cairan" #etiap 4ial 4aksin polio disertai * buah penetes (!ropper ) terbuat dari bahan plastik
8ara pemberian dan dsis ,
Diberikan secara oral (melalui mulut), * dosis adalah 0 (dua) tetes sebanyak / kali (dosis) pemberian, dengan inter4al setiap dosis minimal / minggu"
#etiap membuka 4ial baru harus menggunakan penetes (!ropper) yang baru
fek Sampin& ,
Pada umumnya tidak terdapat efek samping" 9fek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh 4aksin sangat jarang terjadi (kurang dari 1,*; *"111"111 ull +HJ >> *<@@)
-ntraindikasi,
Pada indi4idu yang menderita immune !eficiency*+ Tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit" .amun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh
3. 4aksin B8G ( Bacillus Calmette uerine) Indikasi
ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa" -emasan , emasan dalam ampul, beku kering, * boL berisi *1 ampul 4aksin" #etiap * ampul 4aksin dengan / ml pelarut"
8ara Pemberian dan Dsis,
#ebelum disuntikkan 4aksin ! harus dilarutkan terlebih dahulu" &elarutkan dengan menggunakan alat suntik steril (8D# = ml)" Dosis pemberian 1,1= ml, sebanyak * kali" Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus), dengan menggunakan 8D# 1,1= ml"
-ntraindikasi,
8danya penyakit kulit yang berat$menahun seperti eksim, furunkulosis dan sebagainya"
&ereka yang sedang menderita T!"
fek sampin&,
Imunisasi ! tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam" *'0 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian pecah menjadi luka" 6uka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut" adang'kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam" -eaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya"
!.
4aksin DP) 2B
Diskripsi ,
%aksin mengandung DPT berupa toLoid difteri dan toLoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta 4aksin hepatitis yang merupakan sub unit 4aksin 4irus yang mengandung Hbs8g murni dan bersifat non infectious+ (Va!emecum Bio Farma $an %&&%)
Indikasi ,
ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis
-emasan ,
* boL 4aksin DPT'Hepatitis 4ial terdiri dari *1 4ial M = dosis" +arna 4aksin putih keruh seperti 4aksin DPT
8ara pemberian dan dsis ,
Pemberian dengan cara intra muskuler, 1,= ml sebanyak 3 dosis Dosis pertama pada usia 0 bulan, dosis selanjutnya dengan inter4al minimal / minggu (* bulan)
;. 4aksin 8ampak Diskripsi , %aksin campak merupakan 4aksin 4irus hidup yang dilemahkan" #etiap dosis
( 1, = ml ) mengandung tidak kurang dari *111 infective unit virus strain !8& ;1 dan tidak lebih dari *11 mcg residu kanamycin dan 31 mcg residu erythromycin" (Va!emecum Bio Farma $an %&&%)
Indikasi , ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak
-emasan ,
* boL 4aksin terdiri dari *1 %ial * 4ial berisi *1 dosis * boL pelarut berisi *1 ampul M = ml %aksin ini berbentuk beku kering
8ara pemberian dan dsis ,
#ebelum disuntikkan 4aksin campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi = ml cairan pelarut" Dosis pemberian 1,= ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia < : ** bulan
fek Sampin&,
Hingga *= A pasien dapat men&alami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat ter*adi : *0 hari setelah 4aksinasi"
-ntraindikasi,
Indi4idu yang mengidap penyakit immune !eficiency atau indi4idu yang diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma
C. 4aksin D) Diskripsi , %aksin jerap DT (Difteri dan Tetanus) adalah 4aksin yang mengandung
toLoid difteri dan tetanus yang telah dimurnikan (Va!emecum Bio Farma $an %&&%)
Indikasi ,
ntuk pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan tetanus
-emasan ,
* boL 4aksin terdiri dari *1 %ial * 4ial berisi *1 dosis %aksin DT adalah 4aksin yang bebentuk cairan
8ara pemberian dan dsis ,
#ebelum digunakan 4aksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen Disuntikan secara intramuskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 1,= ml" Dianjurkan untuk anak usia di ba2ah @ tahun" ntuk usia @ tahun atau lebih dianjurkan imunisasi dengan 4aksin Td"
fek Sampin& ,
ejala'gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang'kadang gejala demam"
-ntraindikasi,
ejala'gejala berat karena dosis pertama DT
. 4aksin )) Diskripsi ,
%aksin jerap TT (Tetanus Toksoid) adalah 4aksin yang mengandung toLoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 mg$ml aluminium fosfat"Thimerosal 1,* mg$ml digunakan sebagai penga2et" #atu dosis 1,= ml 4aksin mengandung potensi sedikitnya /1 I" Dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi +# (+anita sia #ubur) atau ibu hamil, juga untuk pencegahan tetanus pada ibu bayi" (Va!emecum Bio Farma $an %&&%)
Indikasi , ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus
-emasan ,
* boL 4aksin terdiri dari *1 %ial * 4ial berisi *1 dosis %aksin TT adalah 4aksin yang berbentuk cairan
8ara pemberian dan dsis
#ebelum digunakan 4aksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen" ntuk mencegah tetanus$tetanus neonatal terdiri dari 0 dosis primer yang disuntikkan secara intramuskular, dengan dosis pemberian 1,= ml dengan inter4al minimal / minggu"
fek Sampin& ,
9fek samping jarang terjadi dan bersifat ringan" ejala'gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang'kadang gejala demam"
-ntraindikasi,
ejala'gejala berat karena dosis pertama TT A.
Sifat 4aksin
#ifat 4aksin dapat digolongkan berdasarkan kepekaan$sensitifitasnya terhadap suhu yaitu
*" 4aksin 'an& sensitif terhadap beku ( Free,e sensitive FS) yaitu golongan 4aksin yang akan rusak bila terpapar$terkena dengan suhu dingin atau suhu pembekuan seperti 4aksin Hepatitis 'PID, DPT'H, DT, dan TT"
0" 4aksin 'an& sensitif terhadap panas ( -eat sensitive -S). yaitu golongan 4aksin yang akan rusak bila terpapar$terkena suhu panas yang berlebihan seperti 4aksin Polio, ! dan !ampak"
8. -erusakan 4aksin $. -erusakan )erhadap Suhu
eterpaparan suhu yang tidak tepat pada kedua golongan 4aksin menyebabkan umur 4aksin menjadi berkurang" &asing'masing 4aksin berbeda, sesuai dengan kepekaannya terhadap suhu yang tidak tepat" Hal ini dapat dilihat dari keterangan seperti pada tabel di ba2ah ini
4aksin Sensitif Beku
4aksin
Pada suhu
Dapat bertahan
Hepatitis 'PID,
'1,= !
selama &aL N jam
DPT$H DT,TT
'=1! s"d" '*11!
&aL *,= : 0 jam
1
".
-erusakan 7aksin terhadap sinar matahari > sinar ultra 7ilet
#emua 4aksin akan rusak bila terpapar$terkena sinar matahari langsung, serta sinar ultra4iolet"
Pemakaian 4aksin yang sudah dibuka" %aksin yang tidak habis pada pelayanan statis (Puskesmas, -umah #akit, Praktek #2asta) dapat dipergunakan lagi pada pelayanan hari berikutnya dengan syarat
*) %aksin belum kadalu2arsa 0) %aksin disimpan dalam suhu 0 s$d @1! 3) Tidak pernah terendam air /) #terilitasnya terjaga =) %%& masih dalam kondisi 8 atau
Masa Pakai 4aksin 'an& Sudah Dibuka
N * 0 3 / = >
4aksin ! !ampak Polio DPT$H DT TT
Masa Pakai 3 jam > jam 0 minggu / minggu / minggu / minggu
#edangkan sisa 4aksin yang sudah dibuka pada pelayanan dinamis (posyandu, sekolah) tidak dapat dipakai kembali"
PO-O- BA2ASAN ! 8. PN6UN)I-AN 6ANG AMAN
A. Men&&unakan Alat Suntik dan )eknik Pen'untikan 'an& Aman
#untikan yang aman ( safety in/ection) adalah suatu kondisi dimana •
#asaran imunisasi memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit dalam rangka menurunkan pre4alensi penyakit
•
Tidak ada dampak negatif berupa kecelakaan atau penularan penyakit pasca imunisasi pada sasaran maupun petugas
•
#ecara tidak langsung tidak menimbulkan kecelakaan atau penularan infeksi pada masyarakat dan lingkungan
$. 0enis Alat Suntik a. Semprit Aut:Disable (AD
8dalah semprit yang setelah dipakai mengunci sendiri dan hanya dapat dipakai sekali" #emprit ini yang direkomendasikan untuk semua jenis pelayanan imunisasi" #etiap semprit 8D adalah steril dan diberi segel oleh pabrik" eberapa jenis semprit 8D yang ada di lapangan nijectT&, #oloshotT&, DestrojectT&, ni4ecT&, Terumo, *T&, &edeco injectM" #emua semprit 8D mempunyai penutup plastik untuk menjaga agar jarum tetap steril dan beberapa juga memiliki penutup pada pistonnya"
6angkah'langkah umum penggunaan semprit 8D $ eluarkan semprit dan jarum dari bungkus plastik (lepaskan dan buka ujung piston
semprit dari paket) atau lepaskan tutup plastiknya" 0) Pasang jarum pada semprit jika belum terpasang 3) 6epaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum" /) &asukkan jarum ke dalam 4ial$ampul 4aksin dan arahkan ujung jarum ke bagian paling rendah dari dasar 4ial$ampull (diba2ah permukaan 4aksin)" =) Tarik piston untuk mengisi semprit" Piston secara otomatis akan berhenti setelah mele2ati tanda 1,1= ml$1,=1 ml dan anda akan mendengar bunyi klik"
>) Tekan$dorong piston hingga isi semprit sesuai dosis 1,1= m*$1,= ml" 6epaskan jarum dari botol" ntuk menghilangkan gelembung udara, pegang semprit tegak lurus dan buka penyumbatnya" emudian tekan dengan hati'hati ke tanda tutup" ;) Tentukan tempat suntikan" @) Dorong piston ke depan dan suntikkan 4aksin" #etelah suntikan, piston secara otomatis akan mengunci dan semprit tidak bisa digunakan lagi" 7angan lagi menutup jarum setelah digunakan" <) uang jarum dan semprit langsung ke dalam kotak pembuangan(safety box)+ Safety box adalah 2adah tahan bocor dan anti tusukan untuk menyimpan sampah benda'benda tajam"
Piston bergerak ke belakang dan ke depan hanya sekali, sehingga petugas kesehatan sebaiknya tidak menggerakkan piston jika tidak perlu dan tidak mencoba untuk menyuntikkan udara ke dalam 4ial$ampul karena ini akan merusak semprit" b.
Alat Suntik Prefilled In*e+tin De7i+e (PID 8lat suntik prefille! in/ection !evice adalah jenis alat suntik yang hanya bisa digunakan
sekali pakai dan telah berisi 4aksin dosis tunggal dari pabriknya" 8lat suntik prefille! in/ection !evice untuk hepatitis terutama digunakan untuk memberikan 4aksin hepatitis kepada anak'anak yang baru lahir 8kti4asi dan penggunaan alat suntik prefille! in/ection !evice *" eluarkan PID dari kemasan ". Dorong dengan cepat, penutup jarum kedalam port %. 7arak anatara penutup jarum dan port akan hilang dan terasa adaclick PID aktif, siap untuk disuntikkan" !. eluarkan penutup jarum ;. Pegang PID pada port dan suntukkan jarum ke pasien C. Tekan dengan hati'hati reser4oir untuk mengeluarkan 4aksin, sesudah reser4oir kempis tarik PID keluar, jangan lakukan recapping
+.
Semprit dan *arum sekali buan& (dispsable
#emprit dan jarum yang hanya bisa dipakai sekali dan dibuang (!isposable single#use) tidak direkomendasikan untuk suntikan dalam imunisasi karena risiko penggunaan kembali semprit dan jarum !isposable menyebabkan resiko infeksi yang tinggi" %aksin'4aksin yang harus dicampur dengan pelarut, seperti campak dan !, memerlukan semprit yang besar untuk mencampur pelarut dan 4aksin" ntuk keperluan ini anda dapat menggunakan semprit dan jarum sekali buang untuk mencampur 4aksin dengan pelarutnya" 7angan gunakan kembali semprit dan jarum sekali buang untuk mencampur 4aksin dengan pelarut"
". )eknik Pen'untikan $.
Imunisasi 2epatitis B
#untikan diberikan secara intra muskular pada paha kanan bagian anterlateral !ara pemberian *) uka kantong alumunium$plastik dan keluarkan alat suntik PID 0) Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan memegang keduanya diantara jari telunjuk dan jempol, dan dengan gerakan cepat dorong tutup jarum ke arah leher" Teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum dan leher" 3) uka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher dan tusukkan jarum pada anterolateral paha secara intramuskular, tidak perlu dilakukan aspirasi" /) Pijit reser4oir dengan kuat untuk menyuntik, setelah reser4oir kempis cabut alat suntik
".
Imunisasi Pli Oral (OP4
Imunisasi diberikan dengan meneteskan 4aksin ke dalam mulut sebanyak 0 tetes !ara pemberian a) &intalah orang tua untuk memegang bayi dengan kepala disangga dan dimiringkan ke belakang" b)
uka mulut bayi secara hati'hati, baik dengan ibu jari anda pada dagu (untuk bayi kecil) atau dengan menekan pipi bayi dengan jari'jari anda"
c)
Teteskan 0 tetes 4aksin dari alat tetes ke dalam lidah" 7angan biarkan alat tetes menyentuh bayi
%.
Imunisasi B8G
#untikan diberikan intra kutan pada lengan kanan atas bagian luar dengan dosis 1,1= cc !ara pemberian a) 6etakkan bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dan lepas baju bayi dari lengan dan bahu" b)
Ibu sebaiknya memegang bayi dekat dengan tubuhnya, menyangga kepala bayi dan memegang lengan dekat dengan tubuh"
c) Pegang semprit dengan tangan kanan anda dengan lubang pada ujung jarum menghadap ke depan" d) uatlah permukaan kulit menjadi datar dengan menggunakan ibu jari kiri dan jari telunjuk anda" e)
6etakkan semprit dan jarum dengan posisi hampir datar dengan kulit bayi"
f)
&asukkan ujung jarum tepat di ba2ah permukaan kulit tetapi di dalam kulit yang tebal : cukup masukkan be4el (lubang di ujung jarum)"
g) 7aga agar posisi jarum tetap datar di sepanjang kulit sehingga jarum masuk ke dalam lapisan atas kulit saja" 7aga agar lubang di ujung jarum menghadap ke depan" h) 7angan menekan jarum terlalu dalam dan jangan menurunkan jarum karena jarum akan masuk di ba2ah kulit, sehingga yang terjadi suntikan di dalam otot ( subcutaneous) bukan suntikan intrakutan" i) ntuk memegang jarum dengan posisi yang tepat, letakkan ibu jari kiri anda pada ujung ba2ah semprit dekat jarum, tetapi jangan menyentuh jarum" j)
Pegang ujung penyedot antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan anda" Tekan penyedot dengan ibu jari tangan anda"
k) #untikkan 1,1= ml 4aksin dan lepaskan jarum"
!.
Imunisasi DP)>2B
#untikan diberikan pada paha tengah luar secara intramuskular dengan dosis 1,= cc !ara Pemberian a) 6etakkan bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu kaki telanjang" b) Jrang tua sebaiknya memegang kaki bayi"
dengan seluruh
c) Pegang paha dengan ibu jari dan jari telunjuk" d) &asukkan jarum dengan sudut <11" e) Tekan seluruh jarum langsung ke ba2ah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot" #untikkan pelan'pelan untuk mengurangi rasa sakit
;.
Imunisasi 8ampak
#untikan diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan dengan dosis 1,= cc !ara Pemberian a) 8tur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh lengan telanjang" b) Jrang tua sebaiknya memegang kaki bayi" unakan jari'jari kiri anda untuk menekan ke atas lengan bayi c) !epat tekan jarum ke dalam kulit yang menonjol ke atas dengan sudut /=1" d) ntuk mengontrol jarum, peganglah ujung semprit dengan ibu jari dan jari telunjuk anda tetapi jangan sentuh jarum
C.
Imunisasi D) )) (untuk anak seklah dan /US
#untikan diberikan pada lengan atas secara intramuskular dengan dosis 1,= cc !ara Pemberian a) &intalah sasaran untuk duduk" b) #uruh dia menurunkan bahunya dan meletakkan tangan kiri di belakang punggungnya atau di atas pinggul" Posisi ini akan merenggangkan otot pada lengan dan membuat suntikan menjadi hampir tidak sakit" c) 6etakkan jari dan ibu jari anda pada bagian 68- lengan atas" d) unakan tangan kiri anda untuk menekan ke atas otot lengan" e) !epat tekan jarum ke ba2ah melalui kulit di antara jari'jari anda" &asukkan ke dalam otot" f) Tekan alat penyedot (plunger ) dengan ibu jari anda untuk menyuntikkan 4aksin" g) Tarik jarum dengan cepat dan hati'hati dan mintalah sasaran untuk menekan tempat suntikan secara hati'hati dengan kain kapas jika terjadi perdarahan
)eknik pen'untikan
B. Memberikan 4aksin 6an& )epat Se+ara Aman
#eperti halnya penggunaan peralatan suntik yang aman, adalah sama pentingnya untuk memberikan 4aksin yang tepat, yang telah disimpan dengan baik di tempat penyimpanan dan pendistribusian 4aksin, yang dicampur dengan pelarutnya dan diberikan secara aman" $. Sebelum pelaksanaan Periksa label 4aksin dan pelarut Periksa tanggal kadaluarsa Periksa %%& 7angan gunakan 4aksin tanpa label 4aksin yang kadaluarsa 4aksin dengan status %%& telah ! atau D ". Men+ampur 7aksin den&an pelarut, aca label pada ampul atau pelarut, pastikan dikirim oleh pabrik yang sama oyang botol atau ampul 4aksin, pastikan semua bubuk ada pada dasar ampul$4ial uka 4ial atau ampul 4aksin, amati pelarut pastikan tidak retak uka ampul kaca, #edot pelarut ke dalam semprit pencampur" unakan 8D# yang baru untuk
mencampur 4aksin dengan pelarut" &encampur 4aksin dengan pelarut" Tarik pelan'pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan suntikkan ke dalam 4ial atau ampul 4aksin" 6alu dikocok sehingga campuran menjadi homogen" &asukkan semprit dan jarum pencampur ke dalam safety boL setelah digunakan"
%. Penan&anan 7aksin 'an& sudah dilarutkan Ingat
Pelarut tidak boleh saling bertukar unakan pelarut dari pabrik yang sama dengan 4aksin" Pelarut harus sama suhunya sebelum dicampur dengan 4aksin, oleh karena itu pelarut harus dimasukkan kedalam lemari es minimal *0 jam sebelum digunakan, agar
suhunya seimbang" 7angan mencampur 4aksin dengan pelarut sebelum sasaran datang" 8nda harus membuang 4aksin yang telah dicampur dengan pelarut setelah 3 jam (untuk 4aksin !) atau setelah > jam (untuk 4aksin campak) atau pada akhir
pelayanan imunisasi" #e2aktu pelayanan imunisasi, menyimpan 4aksin yang telah dicampur dengan pelarut ataupun 4aksin yang sudah dibuka diletakkan di atas bantalan busa yang ada di dalam vaksin carier "
/"Men&&unakan alat suntik ADS (Autdisable S'rin&e 8dalah alat suntik yang setelah satu kali digunakan secara otomatis menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi (telah dibahas lebih lengkap pada halaman 0@) ;. 8ara:+ara untuk menin&katkan keamanan suntikan
a" undling, adalah suatu kondisi dimana
%aksin dengan mutu terjamin
8lat suntik auto'disable (8D)
otak pengaman limbah suntik undling tidak berarti sebagai sesuatu yang dike mas secara bersamaan, tidak harus berasal dari satu pabrik, namun ketigan ya harus tersedia saat diperlukan
b" #egera siapkan 4aksin 2aktu akan memberikan suntikan, jangan siapkan beberapa semprit 4aksin terlebih dahulu sebelum sasaran siap" c" 7angan biarkan jarum terpasang di bagian paling atas tutup botol 4aksin"
d"
Ikuti petunjuk khusus tentang penggunaan dan penyimpanan 4aksin"
e"
Ikuti prosedur yang aman untuk mencampur 4aksin"
Pastikan anda memiliki pelarut yang tepat untuk setiap 4aksin beku kering : periksa apakah pelarut dan 4aksin diproduksi oleh pabrik yang sama"
ila mencampur 4aksin dengan pelarut, baik 4aksin kering dan pelarut harus berada pada suhu yang sama (antara 01! dan @1!)"
unakan satu semprit dan jarum untuk mencampur 4aksin" unakan pelarut yang disediakan untuk 4aksin ditentukan" #etelah dipakai, masukkan semprit ke dalam kotak pembuangan"
#emua 4aksin yang telah dicampur dengan pelarut harus dibuang pada akhir pelayanan atau setelah enam jam, mana saja yang lebih dulu"
f" unakan semprit dan jarum baru untuk setiap anak : lebih disukai semprit 8D"
unakan semprit dan jarum 8D yang baru dan berkualitas"
Periksa pembungkus dengan hati'hati" uang jarum atau semprit jika terjadi kebocoran, sobek atau kerusakan pada pembungkus"
7angan sentuh bagian apapun dari jarum" uang jarum yang telah tersentuh oleh permukaan yang tidak steril"
g"
Pegang anak erat'erat" 8ntisipasi jika terjadi gerakan mendadak selama dan setelah penyuntikan"
Pratek:pratek suntikan tidak aman 'an& harus dihindari $. Praktek 'an& dapat membaha'akan penerima suntikan •
&emberikan suntikan, sekalipun ada alternatif lain yang lebih aman
•
Penggunaan ulang alat suntik baik alat suntik dan jarum, maupun dengan hanya mengganti jarum
•
#terilisasi yang tidak memadai
•
Penggunaan 4aksin atau obat yang telah dilarutkan melebihi ketentuan yang diperkenankan (kadaluarsa)
•
&enyentuh jarum suntik
•
&ensterilkan peralatan suntik tanpa membersihkannya terlebih dahulu
•
Penggunaan ulang alat suntik sekali pakai (!isposible)
•
&erebus alat suntik dalam panci terbuka
•
&embersihkan alat suntik hanya dengan desinfektan sebelum digunakan ulang
•
&enekan luka berdarah dengan bahan bekas (kapas dll) atau jari
•
&engisi alat suntik dengan beberapa dosis suntikan untuk menyuntikan beberapa orang sekaligus
•
&eninggalkan jarum di 4ial 4aksin$obat untuk menga mbil 4aksin$obat berikutnya
•
&encampurkan isi dari dua 4ial 4aksin
•
&embakar jarum di api
•
&elarutkan 4aksin dengan pelarut yang bukan pelarutnya &emberikan 4aksin tanpa label atau atnpa membaca lebih dulu"
". Praktek 'an& dapat membaha'akan petu&as kesehatan •
&enutup kembali tutup jarum
•
&eletakan jarum dimeja$suatu permukaan, atau berjalan'jalan memba2a jarum bekas sebelum dibuang
•
&engasah jarum yang tumpul atau buntu sebelum digunakan ulang
•
&emasukkan tangan ketengah tumpukan jarum atau alat suntik bekas (untuk membersihkan atau memilah sampah)
•
&eninggalkan alat suntik bekas di sembarang tempat sehingga dpat dipakai bermain oleh anak'anak
•
&eninggalkan alat suntik bekas di tempat yang dapat dijangkau masyarakat terutama anak'anak
%.
Praktek 'an& dapat membaha'akan mas'arakat
&emberikan atau menjual alat suntik bekas untuk penggunaan ulang
!.
Men+e&ah 1uka )usukan 0arum dan Infeksi 0arum bisa berbaha'a "
7arum seringkali melukai para petugas kesehatan" #etetes darah yang terinfeksi oleh 4irus hepatitis , hepatitis !, HI% atau 4irus'4irus lainnya dapat ditularkan melalui luka karena tusukan jarum suntik"
Tusukan jarum dapat terjadi : Jika petugas kesehatan menutup kembali jarum atau berjalan sementara membawa semprit dan jarum bekas Jika pasien – khususnya anak-anak – tidak dalam posisi yang aman ketika mereka menerima suntikan Jika praktek-praktek pembuangan yang tidak aman membiarkan orang atau hewan terkena semprit atau jarum bekas.
•
•
•
Men&uran&i kein&inan untuk meme&an& *arum dan semprit •
Tempatkan kotak pengaman dekat dengan petugas yang memberikan 4aksinasi sehingga semprit dan jarum bekas dapat segera dibuang"
•
Hindari menutup kembali jarum" 7ika menutup kembali jarum dianggap perlu (misalnya jika suntikan tertunda karena anak bergerak'gerak terus), gunakan teknik sekop dengan satu tangan"
•
7angan mencabut jarum bekas dari semprit dengan menggunakan tangan"
•
7angan memba2a semprit dan jarum bekas sembarangan atau di tempat pelayanan imunisasi"
•
7ika sudah selesai memberikan pelayanan imunisasi, ambil 4aksin dan suntikkan, dan masukkan semprit ke kotak pengaman"
•
Tutup kotak pengaman bila isinya sudah hampir penuh"
•
7angan memisah'misahkan jarum dan semprit dengan menggunakan tangan"
Meme&an& semprit dan *arum den&an aman
8nda harus memegang semprit untuk memberikan suntikan" #etiap bagian semprit yang anda sentuh menjadi terkontaminasi, sehingga anda sebaiknya tidak menyentuh bagian'bagian yang berhubungan dengan 4aksin atau sasaran" !angan sentu"#
*" atang ( shaft) jarum 0"
6ubang (bevel ) pada ujung jarum
3"
8daptor jarum
/"
8daptor semprit dan
=" Piston (plunger)
PENTING Jika anda menyentuh bagian-bagian ini! buang semprit dan jarum dan ambil semprit yang baru dan steril.
$nda bole" menyentu"# *" Tabung semprit dan 0" bagian atas alat penyedot ( plunger )
Men&atur tataletak tempat pela'anan imunisasi untuk men&uran&i resik terluka •
Tempat 4aksin berada di tempat yang teduh
•
uku pencatatan dapat digunakan dengan mudah"
•
Petugas yang memberikan imunisasi berada antara anak dan semua jarum atau benda' benda tajam"
•
Petugas yang memberikan imunisasi dapat melihat lubang masuk kotak pengaman ketika membuang jarum"
•
Petugas kesehatan bisa membuang jarum bekas tanpa meletakkan atau bergerak terlalu jauh"
•
Hanya satu anak yang berada di ruang kerja petugas kesehatan"
•
#etiap orang yang memberikan imunisasi memba2a kotak pengaman sendiri, khususnya di tempat'tempat yang ramai"
Men&atur psisi anak 'an& tepat untuk pen'untikan
erakan anak yang tidak diduga pada saat pemberian suntikan dapat menyebabkan tusukan jarum yang tidak disengaja" ntuk mencegah ini, atur posisi anak yang aman sebelum memberikan suntikan" &intalah ibu untuk duduk dan meletakkan anaknya di atas pangkuannya" Pastikan salah
satu lengan ibu berada di belakang punggung anak, dan salah satu lengan anak melilit pada pinggang ibu" Ibu dapat menyelipkan kaki anak di antara kedua pahanya agar tidak menimbulkan
gerakan yang membahayakan, atau ibu bisa memegang kaki anak" Petugas kesehatan tidak bisa memegang anak karena ia memerlukan kedua tangannya
untuk memberikan suntikan" #elalu beritahukan kepada ibu jika anda akan memberikan suntikan
Men&&unakan ktak pen&aman (sa%ety bo&
#emua alat suntik bekas sebaiknya segera dimasukkan ke dalam kotak pengaman setelah digunakan" otak ini tahan air dan tusukan sehingga jarum tidak mudah menembusnya" 7ika tidak tersedia kotak pengaman, anda bisa menggunakan bahan'bahan lokal untuk membuat 2adah benda'benda tajam yang aman dan fungsional
Gambar
Pembuatan dan Pen&&unaan -tak Pen&aman
0ika ktak pen&aman tidak di&unakan@ tutup pembuka ktak di ba&ian atas
7ika tidak terdapat kotak pengaman, petugas kesehatan bisa membuat kotak tempat limbah medis tajam yang baik seperti contoh berikut •
Dapatkan kotak karton yang kuat (toko setempat mungkin bisa membantu)" 7ika mungkin, dinding kotak sebaiknya cukup kuat sehingga jarum tidak mudah menembus karton dan menusuk seseorang yang memegang kotak tersebut"
•
7ika perlu, perkuat dinding 2adah dengan menaruh satu kotak di dalam kotak yang lain" 7ika kotak terlalu tipis, jarum bisa menusuk melalui sisi'sisi kotak"
•
Tutup bagian atas dan ba2ah rapat'rapat"
•
uat lubang kecil di bagian atas cukup untuk memasukkan semprit dan jarum"
•
7ika isi kotak sudah hampir penuh, segel tutupnya"
•
Hancurkan kotak dengan hati'hati dan sempurna
Prsedur Pembuan&an sampah benda:benda ta*am dan alat suntik
#emua alat suntik pada akhirnya harus dimusnahkan" #emprit dan jarum bekas sebaiknya tidak pernah dibuang di tempat'tempat terbuka dimana orang'orang mungkin menginjak alat'alat ini atau anak'anak mungkin menemukannya" #emprit dan jarum bekas sebaiknya tidak pernah dibuang bersama dengan jenis'jenis sampah lainnya"