PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I Yogyakarta
Peta ADLI Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)
TAHUN 2016
KATEGORI 1 KEPEMIMPINAN
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a. Visi, Tata Nilai dan Misi (1) Visi dan Tata Nilai a.1.1 Bagaimana pimpinan senior perusahaan menetapkan visi dan tata nilai perusahaan?
Kategori 1 Kepemimp Kepemimpinan inan Sub Kategori 1.1 Kepemimpin Kepemimpinan an Senior Approach (A) Deployment (D)
INPUT : 1. Keputusan Direksi No. 257.K/DIR/2012 2. MaknaVisiKorporat PROSES : 1. PS mengkomunikasikan SK DireksiNomor 257.K/DIR/2012 2. PS bersamatimkecilmenerjemahkanvisikorpor at 3. PenjabaranVisimisiditetapkandalamdokum en RJPP OUTPUT : Visi dan Tata nilai PLN DJTY yang berupa Buku Pedoman Tatanilai
Learning (L)
Integration (I)
Visi Misi, dan Tata Nilai dipergunakan di seluruh unit secara seragam dan dipasang, di pampang ditempat (ruang) strategis di Unit-unit 1. Penyelarasan Visi PLN DJTY Hebat sejak tahun 2015 2. Yang terlibat dalam proses penerjemahan Visi Korporat dan penyelerasan PLN DJTY HEBAT adalah Senior Leader dengan Tim KPKU 3. Proses penyelerasan PLN DJTY Hebat dijalankan.
Evaluasi pada saat penilaian pencapaian kinerja
Output dari Visi dan pemahaman, digunakan oleh Kategori 2 untuk penetapan Rencana Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Seluruh Unit melaksanakan Kegiatan Rapat Kerja,COC, SBO, Coffee morning,Focus Group Discussion Stake Holder dan Talk show.
Review dan perbaikan terhadap hasil survey Pemahaman DJTY Hebat dan Survey EES
Selaras dengan Kategori 7.3 mengenaiproduktivitas Pegawai
PLN DJTY Hebat Tumbuh, Efisien, Berkualitas, AndaldanTerpecaya
INDIKATOR : Tumbuh :pertumbuhanpelanggan Efisien : Produksi KWH Berkualitas : Hasil Survey KepuasanPelaggan Andal : Meminimalisasiangkagangguan Terpercaya: Hasil survey Integritas a.1.2
Bagaimana pimpinan senior menyebarluaskanvisi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada semua pekerja,pemasok utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya yang sesuai?
INPUT : Visi PLN DJTY HEBAT PROSES : 1. Implementasi strategi melalui RKAP 2. Review dan adjusment melalui KPI 3. Penyampaian kepada tenaga kerja dengan melalui Rapat Kerja, COC, SBO dan Coffee Morning. 4. Penyampaian kepada Pelanggan melalui Focus Group Discussion Stake Holder dan Talk show.
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
a.1.3
Bagaimana tindakan pimpinan senior dalam mencerminkan komitmennya terhadap tata nilai perusahaan?
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.1 Kepemimpinan Senior Approach (A) Deployment (D) OUTPUT : Pemahaman VISI dan Tata Nilai. INDIKATOR : Pelaksanaan Survey Pemahaman DJTY HEBAT kepada seluruhPegawaidan Survey EES kepada seluruhpegawai. INPUT : Tata nilai Perusahaan (SIPP). PROSES: PS melaksanakan Tatanilai sebagai berikut : 1. Saling Percaya :Pendelegasian Tugas dari PS ke bawahan. 2.Integritas : Tidak ada pembedaan terhadap aturan disiplin pegawai, Mendorong penggunaan EProcurement dalam pengadaan barang dan jasa sebagai implementasi dari GCG. 3.Peduli : Mengikuti olah raga rutin sebagai bagian dari program SBO, Mengikuti kegiatan Sosial antara lain donor darah, bakti sosial,serta pemberian zakat dan sembako. 4.Pembelajar: Memfasilitasi program Diklat, Magang dan Memfasilitasi dan memberikan Program PLN Goes To School. OUTPUT : role model INDIKATOR:Pelaksanaan Survey EES kepada seluruhpegawai
(2) Mendorong Perilaku Taat Hukum dan Beretika a.2.1 Bagaimana tindakan INPUT : Visi - Misi dan Tata nilai Perusahaan pimpinan senior PROSES : Pemimpin Senior memajukan lingkungan organisasional untuk mendukung komitmen menunjukkan terhadap hukum dan perilaku etis melalui komitmennya terhadap penandatanganan Pakta Integritas untuk perilaku taat hukum dan beretika? menjalankan komitmen sebagai role model. OUTPUT : Perilaku etis dilingkungan Unit INDIKATOR : Minimnya pelanggaran Disiplin Pegawai a.2.2 Bagaimana pemimpin senior INPUT : Visi Misi dan Tata nilai mendorong perusahaan PROSES : Pemimpin Senior memajukan lingkungan untuk terwujudnya perilaku organisasional untuk mendukung komitmen dan praktek bisnis yang terhadap hukum dan perilaku etis melalui : • Memastikan sosialisasi dan internalisasi Pedoman taat hukum dan beretika?
Learning (L)
Integration (I)
Review hasil survey EESolehBidang SDM dilakukan setiap semester serta menindak lanjuti hasil survey yang skorenya rendah
Selaras dengan Kategori 7.4 poin7.4.a.1tentangPers epsiTenagaKerjaterhad apkualitas Pimpinan
Semua Manajer unit menandatangani Pakta Integritas, sama seperti yang ditandatangani oleh PS
Dilakukan evaluasi dan pembinaanterhadap pegawai
Selaras dengan proses padaKategori7.4.a.1
Sudahditetapkansecarakonsiste nsejakJanuari 2015
Dilakukan evaluasi dan pembinaanterhadap pegawai
Selaras dengan proses padaKategori 7.4.a.1
EFEKTIF : PLN Goes To School Semester II Tahun 2015 secarakonsisten PS menjadi role model seluruh karyawan PLN Dist Jateng dan DIY, dimana pengukurannya dilakukan survey EES yang respondennya mewakili tenaga kerja seluruh Unit
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.1 Kepemimpinan Senior Approach (A) Deployment (D)
Perilaku (COC) untuk seluruh jajaran pegawai. • Memastikan penerapan GCG di seluruh Area. • Mewajibkan setiap PejabatPelaksanaPBJ untuk menandatangani Pakta Integritas dan melaksanakannya dengan program e-proc/j-proc. OUTPUT : perilaku etis dilingkungan organisasi INDIKATOR: minimnyaPelanggaran Disiplin Pegawai (3) Membangun Perusahaan yang Berkelanjutan a.3.1. Bagaimana pimpinan senior INPUT : Visi/misi membangun perusahaan PROSES : PS menjabarkan VISI/MISI kedalam RJPP, Menetapkan indikator2 pada KPI. yang berkelanjutan? OUTPUT :Pencapaian KPI INDIKATOR:NilaiKinerjaOrganisasi a.3.2 Bagaimana pimpinan senior mencapai hal-hal berikut:? a.3.2.1 Membangun iklim INPUT : Misi dan KPI organisasiyang fokus untuk PROSES : Penetapan penerapan strategic mencapai misi manajemen dengan tahapan SSA (Strategic Situation perusahaan,peningkatan Analysis), SF (Strategic Formulation), SI (Strategic kinerja, peningkatan Implementation). kualitas kepemimpinan dan PS menciptakan lingkungan pembelajar organisasi pembelajaran individu dan dan personal melalui Knowledge Management (KM) organisasi? OUTPUT : Pencapaian KPI INDIKATOR:NilaiKinerjaOrganisasi a.3.2.2 Membangun budaya tenaga INPUT : Tenaga kerja kerja yang konsisten PROSES : PS menciptakan budaya kerja yang menumbuhkan pengalaman konsisten memberi pengalaman positif bagi positif bagi pelanggan dan pelanggan dan memperkuat kerekatan pelanggan mendorong keterikatan melalui manajemen proses–stakeholder relation, hubungan emosional MB Niaga sebagai kordinator untuk memonitoring (engagement) dengan seluruh pelaksanaan pelayanan pelanggan berdapelanggan? sarkan SOP. Pelayanan pelanggan merupakan salah satu KPI proses bisnis inti PLN DJTY yang dicascade dari KPI GM kepada Bidang Niaga dan unit yang terkait dibawahnya. Selain itu untuk menambah kepuasan pelanggan, PLN DJTY juga melaksanakan program apresiasi pelanggan, temu pelanggan, customer intimacy serta melakukan evaluasi atas survei kepuasan pelanggan. OUTPUT : Pengalaman positif dan keterikatan
Learning (L)
Integration (I)
Cascading KPI yang dilaksanakansecarakonsistenpad aTriwulan 1 2015
Di evaluasi setiap triwulanpadasaatRaker
Seperti dijelaskan pada kategori 2 butir a.1.1 Proses perusahaan melakukan perencanaan strategis
Implementasi di unitunitdilaksanakanawalJanuari 2015
Review PencapaianKinerjasetiapTriw ulan, ditindaklanjuti dengan strategipencapaiankinerja
Selaras dengan kategori 4
Sudah diimplementasikan di unit-unit secara seragam
dievaluasi setiap semester bersama-sama dengan evaluasi NKO
Selaras dengan kategori 5FokusTenagaKerja
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
a.3.2.3
Membangun iklim organisasi yang inovatif, cerdas mengelola resiko, fokus untuk mencapai sasaran strategis dan perusahaan, dan terwujudnya organisasi yang lincah/ adaptif untuk menyesuaikan diri dengan perubahan?
a.3.2.4
Berperan aktif dalam kaderisasi dan menyiapkan pemimpin masa depan?
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.1 Kepemimpinan Senior Approach (A) Deployment (D) pelanggan. INDIKATOR: INPUT : KPI PROSES : PS menciptakan suatu lingkungan untuk pencapaian inovasi dengan cara membentuk Tim Inovasi PLN DJTY untuk mengorganisasikan lomba Inovasi teknik dan non teknik sampai Tingkat Nasional. PS mendorong dan memfasilitasi pegawai untuk melakukan inovasi-inovasi terhadap perbaikan produk dan layanan melalui kegiatan Community Of Practice (COP), Change Agent Program (CAP), dan Operational Performance Improvement (OPI) dan penerapan Manajemen Mutu ISO. Inovasi masuk kedalam KPI Organisasi. PS menciptakan lingkungan untuk kecerdasan mengambil resiko melalui Manajemen Proses – Manajemen Resiko terutama terkait dengan resiko strategi bisnis, strategi fungsional/Bidang dan strategi Inisiatif. Pencapaian sasaran strategis organisasi focus kepada Product Excellent, Services Excellent, Operational Excellent yang diselaraskan dengan Misi organisasi dan dijabarkan sesuai dengan perencanaan strategis. OUTPUT: Jumlah inovasi, manajemen resiko, Pencapaian KPI, revisi RKAP INDIKATOR: INPUT : KPI PROSES : PS berpartisipasi dalam perencanaan suksesi dan pengembangan para pemimpin organisasi kedepan dengan cara melakukan Assessment, serta menerapkan Talent Pool Management System sesuai dengan SK Dir No 1261.K/DIR/2011 tentang Manajemen Suksesi Jabatan. PS berpartisipasi dalam perencanaan suksesi organisasional dengan cara : Memastikan pemenuhan kebutuhan pegawai sesuai dengan FTK, Terlibat dalam Tim Appraisal dalam proses fit & proper dan Assessment. Mendiskusikan usulan evaluasi Pegawai dalam Rapat Pimpinan dan
Learning (L)
Integration (I)
Implementasi ke semua unit
review penerapan hasil lomba karya inovasi, review maturity level ERM, maturity level OPI
kategori 2 perencanaan strategis, dan kategori 4 knowledge sharing dan inovasi
Implementasi ke semua unit
dievaluasi setiap tahun dari hasil survey EES, indikator Leadership Quality
terdapat pada proses bisnis kemajuan karir Item 5.2 c.3.2 Bagaimana perusahaan mencapai efektifitas kaderisasi untuk posisi manajerial dan pimpinan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.1 Kepemimpinan Senior Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
menyetujui dan mengesahkan SK Mutasi Jabatan. OUTPUT : kader-kader pemimpin perusahaan yang andal. INDIKATOR:
b. Kinerja Komunikasi dan Perusahaan (1) Komunikasi. b.1.1 Bagaimana pimpinan senior berkomunikasi dan membangun keterikatan (engagement) dengan seluruh tenaga kerja dan pelanggan utama?
b.1.2
Bagaimana Pemimpin Senior mendorong dirinya untuk terjadi komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur, termasuk penggunaan media sosial yang efektif?
INPUT : Visi, Misi, KPI PROSES: PS berkomunikasi dengan dan mengengage, jujur dan dua arah kepada seluruh tenaga kerja dan pelanggan melalui media sebagai berikut : • Tenaga Kerja : Komunikasi langsung dengn melaksanakan rakor setiap bulan, forum COC rutin, kunjungan kerja ke unit, CMC, kegiatan SBO, coffee morning. Sedangkan komunikasi tidak langsung dilakukan melalui email korporat . • Pelanggan :Komunikasi secara langsung temu pelanggan, Talk show dan kunjungan ke pelanggan. Sedangkan komunikasi secara tidak langsungdilakukan melalui deklarasi TMP, CC 123 dan email OUTPUT: Kerekatan pelanggan, kerekatan pegawai INDIKATOR: 1. Jumlah pelanggan yang dilayani CC 123 2. Survey Kepuasan Pelanggan 3. EES INPUT : Visi, Misi, KPI PROSES : Pemimpin Senior mendorong komunikasi dua arah yang jujur di seluruh organisasi termasuk efektivitas pengunaan media social dengan melaksanakan Raker setiap bulan, Forum COC, Kunjungan Kerja ke Unit, CMC, SBO, Coffee Morning, Forum diskusi melalui intranet dan email, video conference untuk pegawai, temu pelanggan, kunjungan ke pelanggan, deklarasi TMP, CC 123, Webmail • Memberi respon komunikasi dengan
PS berkomunikasi dengan tenaga kerja dan pelanggan seluruh unit
Evaluasi melalui survei EES dan Survey kepuasan pelanggan hasilnya di evaluasi dan ditindaklanjuti yang dilakukan setiap semester.
Selaras dengan Sub kategori 3.1 Kepuasan dan kerekatan Pelanggan, 3.2 membangun Hubungan.dan Sub kategori 5. Elemen kerekatan tenaga kerja,
Implementasi ke seluruh Area
Evaluasi survey EES dan Survey Kepuasan Pelanggan
Selaras dengan kategori 3FokusPelanggan, kategori 4 knowledge sharing dan kategori 5FokusTenagaKerja
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
b.1.3
Bagaimana Pemimpin Senior mengkomunikasikan keputusan-keputusan penting perusahaan?
b.1.4
Bagaimana Pemimpin senior berperan secara aktifmemotivasitenagakerja , termasuk terlibat dalam praktik memberikanpenghargaan dan pengakuan untuk memperkuat kinerja perusahaan yang unggul, fokus kepada pelanggan dan bisnis?
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.1 Kepemimpinan Senior Approach (A) Deployment (D) baik • Memberi reward pada beberapa pertanyaan dan gagasan terbaik OUTPUT : Kerekatan pegawai, kerekatan pelanggan, penggunaan media sosial. INDIKATOR: INPUT : Pelaksanaan KPI, Visi, Misi PROSES : PS mengkomunikasikan keputusan penting kepada para jajaran kedua, ketiga dan secara estafet ke jajaran di bawahnya melalui Rapat Kerja dan Rapat Pimpinan serta dituangkan dalam risalah rapat dan kesepakatan bersama. Selain itu PS juga menggunakan fasilitas email, BBM Group, surat, COC, Coffee Morning untuk menyampaikan keputusan-keputusan tersebut kepada seluruh tenaga kerja. OUTPUT : seluruh pegawai menerima informasi yang sama. INDIKATOR: INPUT : SK DIR mengenai Kinerja Unit, Kinerja Individu PROSES : PS mengambil peran aktif dalam pelaksanaan program penghargaan dan pengakuan kepada tenaga kerja untuk memperkuat kinerja yang tinggi dengan : • Memberikan penghargaan kepada Unit Pelaksa na yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan hasil evaluasi Pencapaian Kinerja Unit setiap semester dan tahunan • Memberikan sertifikasi sesuai dengan kompetensinya melalui pengujian sertifikasi • Pemberian Indeks Kinerja Semester (IKS) berdasarkan penilaian SIMKP NAS terukur yang diatur dalam KEPDIR Nomor 1504.K/DIR/2012 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai, dimana SIMKP NAS merupakan turunan dari implementasi KPI dan dievaluasi setiap semester. PS mengambil peran aktif dalam pelaksanaan program penghargaan dan pengakuan kepada tenaga kerja untuk fokus pada pelanggan dan bisnis
Learning (L)
Integration (I)
Implementasi ke seluruh Area
Evaluasi survey EES,
Selaras dengan kategori 4 knowledge sharing
Implementasi di seluruh Area
Evaluasi survey EES
Mempengaruhi seluruh indikator kinerja organisasi Item 5.1 a.3.2 Bagaimana sistem tersebut mempertimbangkan praktek pemberian kompensasi, penghargaan, pengakuan dan insentif
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.1 Kepemimpinan Senior Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
berdasarkan hasil ILP dengan: • Memberikan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah membuat inovasi terkait dengan pelanggan dan bisnis • Memberikan apresiasi/penghargaan kepada tenaga kerja yang telah memperoleh penghargaan dari Pemerintah atau instansi eksternal yang terkait dengan Pelayanan Pelanggan. OUTPUT : Peningkatan Kinerja Unit dan Individu INDIKATOR:
(2) Fokus pada Tindakan b.2.1 Bagaimana pimpinan senior fokus pada tindakan nyata untuk mencapai sasaran bisnis, meningkatkan kinerja, lahirnya inovasi, cerdas mengelola risiko dan mencapai visi perusahaan? b.2.2
Bagaimana pimpinan senior mengidentifikasi tindakantindakan yang seharusnya dilakukan?
b.2.3
Ketika menetapkan ekspektasi/target kinerja perusahaan, bagaimana pimpinan senior fokus pada
INPUT : IndikatorHasilKinerja PROSES : Penentuan focus tindakan ke depan diputuskan melalui Rapat Kinerja perusahaan yang dilaksanakan oleh PSkemudianditindaklanjutimelalui COC, Knowledge Management, ManajemenResiko, OUTPUT :PeningkatanKinerja Unit danIndividu. INDIKATOR : NKO
Evaluasi Kinerja perusahaan untuk menentukan tidaklanjut meliputi pencapaian kinerja seluruh Unit
INPUT : Indikator Hasil Kinerja PROSES : Penentuan focus tindakan ke depan diputuskan melalui Rapat Kinerja perusahaan yang dilaksanakan oleh PS, berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap triwulannya. Dengan adanya monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja oleh bidang perencanaan, PLN DJTY mampu memastikan keselarasan dalam pencapaian sasaran strategis yang terdiri dari : peningkatan kinerja keuangan, pemasaran, pelayanan, mutu dan keandalan, efisiensi, implementasi TI, kompetensi SDM, perubahan pola pikir dan internalisasi budaya perusahaan serta implementasi GCG. OUTPUT :Tindaklanjut evaluasi pencapaian kinerja perusahaan INDIKATOR: INPUT: Visi, Misi, KPI PROSES : PS focus pada penciptaan dan penyeimbangan nilai bagi pelanggan dan stakeholder lainnya dibangun dengan cara
Evaluasi Kinerja perusahaan untuk menentukan tidaklanjut meliputi pencapaian kinerja seluruh Unit
Cakupan penyeimbangan nilai bagi pelanggan dan stakeholder lainnya ke dalam sasaran kinerja perusahaan meliputi seluruh
Evaluasi Pencapaian Kinerja, dilakukan setiap triwulan juga merupakan tindakan untuk menentukan tindak lanjut dalam upaya memperbaiki cara pencapaian Kinerja secara terus menerus. Evaluasi Pencapaian Kinerja, dilakukan setiap triwulan juga merupakan tindakan untuk menentukan tindak lanjut dalam upaya memperbaiki cara pencapaian Kinerja secara terus menerus.
Selaras dengan respon sub kategori 2.2 , proses pengembangan rencana kerja dan modifikasi rencana kerja
Evaluasi Pencapaian Kinerja, dilakukan setiap triwulan dan evaluasi survey kepuasan pelanggan dilakukan setiap
Selaras dengan respon Sub kategori 2.1 Pertimbangan Sasaran Strategis, proses
Selaras dengan respon sub kategori 2.2 , proses pengembangan rencana kerja dan modifikasi rencana kerja
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang penciptaan dan penyeimbangan nilai bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya ke dalam sasaran kinerja perusahaan?
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.1 Kepemimpinan Senior Approach (A) Deployment (D) menjabarkan 6 strategic inisiatif organisasi kedalam SSA functional/Bidang dan strategic functional/ Bidang oleh masing-masing fungsi menjadi program kerja fungsi terkait dengan mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan pelanggan dan stakeholder lainnya, yang dituangkan dalam RJPP dan RKAP. OUTPUT : Pencapaian KPI INDIKATOR:
Area Unit
Learning (L) tahun
Integration (I) perencanaan yg dilakukan secara rutin setiap tahun.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.
Tata Kelola Perusahaan (1) Sistem Tata Kelola Bagaimana perusahaan me-ngevaluasi dan mencapai aspek aspek utama sistem tata kelola berikut ini: a.1.1 INPUT: a.1.1.1 Akuntabilitas tindakan1. Cascading KPI ke Manajer tindakan Direksi dan Bidang secara berjenjang ke 1. AD Perusahaan Pimpinan Senior? Area dan Rayon pada setiap 2. Pedoman GCG awal Semester yang UU PT, UU BUMN, UU lainnya, Peraturan 3. dimasukkan dalam SIMKP. Menteri 2. Pencapaian KPI direview 4. Visi, Misi di Keputusan Direksi No. melalui Rapim Mingguan 257.K/DIR/2012 dengan Manajer Bidang 5. RJPP, RKAP serta Raker per Triwulan 6. KPI dengan Manajer Area. 7. Tata Kelola Organisasi SK DIR No.
Learning (L)
Integration (I)
Hasil review pencapaian kinerja dalam Rapim, Raker dan Evaluasi Tim Kinerja dilakukan perbaikan melalui revisi cascading KPI, revisi anggaran dan efisiensi melalui inovasi perbaikan kinerja.
Selaras dengan implementasi rencana kerja pada kategori 2 & manajemen kinerja, pengembangan tenaga kerja pada Kategori 5 dengan hasil kinerja meningkat dari K3 ke K1.
Evaluasi hasil akuntabilitas fiskal melalui laporan pajak dengan tidak diterbitkannya denda dari Kantor Pajak
Proses ini selaras dengan Kategori 7.4a(2). Proses ini juga telah
257.K/010/DIR/2012 193.K/DIR/2014;
INDIKATOR: Dokumen tersedia PROSES : PLN DJTY dalam pencapaian indikator kinerja dan RKAP menggunakan mekanisme Cascading KPI melalui SIMKP dan kontrak kinerja Unit-unit. Hasil pencapaian KPI dievaluasi melalui aplikasi SILM dengan sistem pelaporan terpusat setiap Triwulan.
OUTPUT : 1. Rencana kerja di cascading ke seluruh pegawai. 2. Laporan Keuangan (LK) tahunan 3. Kontrak Manajemen 4. INDIKATOR: Kinerja Unit Meningkat (7.4.a.1) a.1.1.2
Akuntabilitas fiskal?
INPUT : Transaksi Operasional Perusahaan PROSES: Mencatat jenis dan jumlah pajak yang harus dibayar.
Manajer Area dan Manajer Keuangan melakukan perhitungan pajak final setiap bulan dan rekapitulasi setiap
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D) Melakukan penyetoran pajak tepat waktu. Akuntabilitas fiskal dicapai melalui pelaporan dan pembayaran pajak .
a.1.1.3
a.1.1.4
a.1.1.5
Transparansi perusahaan, pemilihan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dan kebijakan pengungkapan kinerja perusahaan,sesuai yang terjadi di perusahaan?
Independensi audit internal dan eksternal
Perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham, sesuai yang terjadi di perusahaan?
OUTPUT : laporan keuangan dan Laporan Pajak INDIKATOR : Pertanggungjawaban fiscal (ketepatan bayar Pajak, jumlah yg dibayar, denda) pada katagori 7.4.a.2 INPUT : KPI PROSES: Transparansi dalam bidang operasi dan pelayanan dapat diakses melalui website, CC 123, aplikasi Mobel. Transparansi dalam penentuan PS dilaksanakan oleh PLN Pusat. OUTPUT : laporan operasional INDIKATOR: Tindak lanjut temuan audit SPI (7.4.a.2) INPUT : Independensi dalam audit internal dan eksternal mengacu pada mekanisme audit PLN Pusat PROSES : Transparansi dalam Operasi, melalui laporan operasional yang diaudit secara internal oleh SPI dan Auditor Eksternal : 1. BPK 2. Akuntan Publik 3. TII (Transparancy International Indonesia) OUTPUT : laporan operasional, laporan keuangan INDIKATOR : hasil temuan SPI, BPK, Akuntan Publik INPUT : operasional perusahaan PROSES : menyusun RKAP untuk memberikan perlindungan bagi stakeholder dan pemegang saham yang berdasarkan RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik), RJPP, Roadmap setiap unit, yang mana dalam RKAP dituangkan dalam implementasi strategis mencakup perspektif pelanggan, proses, sdm, keuangan dan pasar serta kepemimpinan
Learning (L)
tahun. Penyetoran dilakukan secara bulanan oleh Bidang Keuangan Kantor Distribusi
Integration (I) dikelola dengan hasil tingkat kepatuhan pajak baik dari Kantor Pajak.
Informasi Publik dalam web , CC 123 dan Aplikasi Mobel terintegrasi dengan AP2T yang selalu ter-update online oleh Rayon dan Area terkait
Hasil evaluasi ketidaksesuaian informasi pelayanan publik digunakan sebagai mekanisme perbaikan proses bisnis
Integrasi kategori 2.1 dan hasilnya 7.4.a.2
Audit secara internal oleh SPI dilakukan setiap semester kepada Manajer Unit di seluruh Unit
Hasil temuan pemeriksaan SPI, BPK, Audit Eksternal ditindak lanjuti guna meminimalisasikan angka pengurang dalam perhitungan Kinerja Organisasi.
Penentuan pekerjaan organisasi diidentifikasi berdasarkan sistem kerja yang selaras dalam kategori 2.1 dan hasilnya 7.4a(3) dimana hasil Audit TII mendapat skor terbaik.
Evaluasi program kelistrikan digunakan untuk penyusunan RKAP tahun berikutnya
Terdapat pada proses implementasi rencana kerja, selaras dengan sub kategori 3.1 kepuasan dan kerekatan pelanggan, sub kategori 5.1 penyelesaian
Audit oleh BPK dan Akuntan Publik setiap tahun kepada General Manager di Kantor Distribusi
Dalam penyusunan RKAP, Bidang Perencanaan setiap tahun berkoordinasi dengan PEMDA terkait untuk mendapat input tentang RUKD (Rencana Umum Kelistrikan Daerah)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
(indikator kinerja) OUTPUT : tercapainya indikator kinerja dalam RKAP INDIKATOR : perspektif efektifitas produk dan proses (7.4.b)
a.1.1.6
Kaderisasi kepemimpinan?
(2) Evaluasi Kinerja Kepemimpinan a.2.1 Bagaimana perusahaan mengevaluasi kinerja pimpinan senior, termasuk Direktur Utama?
a.2.2
Bagaimana perusahaan mengevaluasi kinerja anggota dewan
Integration (I) pekerjaan , sub kategori 6.2 desain sistem kerja dan sub kategori 7.4.b tabel nomor 36 – 40, dengan hasil pencapaian NKO K1 Succession planning ini terintegrasi dan selaras dengan kategori 5.2. dengan menghasilkan kinerja organisasi K1
Input : Kebutuhan jabatan, mengacu pada KPTS DIR No. 387.K/DIR/2008 jo 307.K/2009 jo 1025.K/DIR/2011, gap kapabilitas pegawai PROSES : Bidang SDM bersama pemimpin senior menyeleksi kandidat sesuai kriteria yang sudah ditetapkan. Selanjutnya kandidat mengikuti diklat EE3 (Executive Education 3) atau EE4 (Executive Education 4). Peserta yang lulus kursus diklat EE3 atau EE4 ditetapkan menjadi kandidat yang siap dikader sebagai pemimpin untuk menduduki Jabatan setingkat Manajerial Dasar dan Supervisori Atas OUTPUT : Database kandidat pemimpin INDIKATOR : Perspektif Kepemimpinan (7.4.b)
Bidang SDM bersama PS serta Tim Apraisal menyeleksi kandidat berdasarkan kriteria - calon peserta diklat EE3 atau EE4 berdasarkan usulan - Seleksi meliputi pegawai di seluruh unit yang kriterianya memenuhi, pelaksanaan dilakukan secara periodik sesuai kebutuhan
Proses ini dikelola oleh bidang SDMO dan dievaluasi oleh Komite Apraissal setiap tahun dengan indikator jumlah kandidat talent.
INPUT : SK Dir tentang SIMKPNAS. PROSES : Kinerja PS dievaluasi secara periodik oleh Direksi untuk GM melalui SIMKP dan kontrak manajemen yang terdiri atas pencapaian kinerja organisasi dan program unggulan dan untuk PS lainnya dievaluasi secara periodik oleh GM antara cascading KPI yang telah ditetapkan dengan realisasi pencapaian kinerja. Hasilnya dijadikan acuan untuk mengevaluasi metode kepemimpinan yang diterapkan. OUTPUT : penilaian sasaran kinerja Pemimpin Senior. INDIKATOR : Hasil Implementasi Strategis (7.4.b) dari nomor 36 - 40 INPUT : DJTY tidak memiliki Dewan Komisaris, namun pembinaan dilakukan oleh Direktur Regional Jawa
evaluasi pencapaian kinerja dilaksanakan setiap triwulan oleh Tim Kinerja terhadap kinerja Area dan DJTY
berdasarkan hasil evaluasi pencapaian kinerja disusun langkah perbaikan melalui Program Unggulan
Evaluasi kinerja PS sejalan dengan pelaksanaan review kinerja yang dituangkan dalam kategori 4.1.b dan hasil NKO meningkat dari Tahun sebelumnya dari 78 menjadi 91 di 2015
Evaluasi melalui Rakor setiap triwulan dan semesteran oleh Divisi RJBT ke Pemimpin Senior
Evaluasi pencapaian kinerja oleh RJBT digunakan sebagai langkah perbaikan kinerja
Evaluasi kinerja organisasi sejalan dengan pelaksanaan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang Governance
a.2.3
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D) Bagian Tengah. DJTY tidak mengevaluasi kinerja anggota Dewan Governance, tetapi DJTY dievaluasi oleh Direktorat Regional Jawa Bagian Tengah. PROSES : Metode evaluasi RJBT ke DJTY melalui RAKOR JBT yang diadakan setiap triwulan dan secara insidentil dengan Divisi terkait untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan operasional. Hasil koordinasi dari keputusan yang dihasilkan ditindaklanjuti dengan merumuskan program kerja OUTPUT : Penilaian Kinerja Organisasi INDIKATOR : Hasil Implementasi Strategis (7.4.b) dari nomor 36 - 40 INPUT : hasil evaluasi kinerja PROSES : dari hasil evaluasi kinerja, maka untuk meningkatkan pengembangan diri, baik efektivitas kepemimpinan dan sistem kepemimpinan, dilakukan Rapim OUTPUT : revisi program kerja INDIKATOR : pencapaian kinerja
Bagaimana perusahaan mengevaluasi kinerja RUPS, dewan Komisaris, dan Direktur-Direktur lainnya juga organ tata kelola yang lainnya (contoh : KomiteRemunerasi, Komite Audit)?, sampaikan sesuai yang diterapkan di perusahaan. b. Perilaku Taat Hukum dan Beretika (1) Ketaatan pada Hukum dan Peraturan b.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT: UU Nomor 30 tahun 2009 tentang mengelola setiap dampak Ketenagalistrikan, Keputusan Menteri ESDM mengenai Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Tarif produk dan operasional yang merugikan tenaga listrik, SPLN, SNI, PUIL, Standar Konstruksi masyarakat? Distribusi Jateng, SLO PROSES: DJTY dalam mengelola setiap dampak produk dan operasional yang merugikan masyarakat, dengan menerapkan sistem kelistrikan se-handal mungkin dan memasang sistem proteksi yang mengurangi dampak produk dan operasional yang dapat merugikan masyarakat.
Learning (L)
dan Manajer Bidang terhadap perspektif kinerja yang terkait
Integration (I) review kinerja yang dituangkan dalam kategori 4.1.b dan hasil NKO meningkat
Rapim : GM, Manajer Bidang.
evaluasi hasil kinerja dilakukan setiap semester
selaras dengan sub kategori 5.2 pengembangan tenaga kerja dan pimpinan
Pelaksanaan pengelolaan meminimalkan dampak buruk tersebut dilakukan oleh PLN Area dan Rayon, dengan didukung dari Kantor Distribusi.
Evaluasi terhadap dampak produk dan operasional setiap semester
selaras dengan sub kategori 6.1 keselamatan, dan sub kategori 7.4.a.3 kolom nomor 14-16
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
b.1.2
Bagaimana perusahaan mengantisipasi tuntutan/harapan masyarakat terhadap produk dan operasi perusahaan saat ini dan masa yang akan datang?
b.1.3
Bagaimana perusahaan mempersiapkan diri secara proaktif mengantisipasi dampak produk dan operasional yang menjadi perhatian masyarakat, termasuk di dalamnya pelestariansumber daya alam dan penggunaan proses manajemen rantai pasokan yang efektif?
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D) OUTPUT : - Sertifikasi pada fungsi berupa ISO 9001:2008,SMK3 dan SLO - Standarisasi peralatan tenaga listrik: SPLN, SNI, PUI L, Standar Konstruksi Jaringan. - Standar mutu pelayanan INDIKATOR: 1. Zero Accident 2. Peningkatan mutu produk INPUT : keluhan pelanggan via contact center, hasil survey kepuasan pelanggan, dan realisasi tingkat mutu pelayanan PROSES : PLN DJTY menerima masukan dan informasi dari stakeholder melalui kegiatan temu pelanggan (customer gathering), menerima keluhan pelanggan melalui contact center dan interaktif talkshow kemudian merencanakan tindakan antisipatifnya yang dituangkan dalam penyusunan RJPP, Roadmap Unit dan RKAP. OUTPUT : RJPP, Roadmap Unit dan RKAP INDIKATOR : survey kepuasan pelanggan, tingkat mutu pelayanan INPUT : Penjabaran RKAP untuk mencapai KPI PROSES : Mempersiapkan desain sistem kerja dan pengelolaan proses, serta mempersiapkan kapabilitas dan kapasitas pegawai, untuk memperbaiki produk dan operasional. Menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok sebagai produsen bahan logistik, Menerapkan manajemen asset PLN DJTY PLN DJTY menyiapkan dampak dan secara proaktif fokus dalam proses supply chain management yang efektif melalui : • Menyusun kontrak pengadaan penyediaan listrik (PSA/TSA dan PPA) untuk jangka panjang • Mempersiapkan TOR pengadaan barang dan jasa yang memenuhi standard dan kualitas PLN. OUTPUT : sistem kerja, kapabilitas dan kapasitas pegawai, ketersediaan barang dan jasa pada saat dibutuhkan. INDIKATOR : Tingkat mutu pelayanan, rasio
Learning (L)
Integration (I)
Penyusunan RJPP maupun RKAP meliputi perencanaan semua unit
Evaluasi RJPP dan Roadmap unit setiap tahun, evaluasi RKAP dilakukan setiap triwulan.
Selaras dengan sub kategori 2.1 Proses Perencanaan Strategis, sub kategori 3.1, Mendengarkan suara pelanggan dan sub kategori 6.2 Mendesain produk dan proses kerja.
Pelaksanaan mencakup seluruh Unit
Dievaluasi setiap semester
Selaras dengan sub kategori 5.1 kapabilitas dan kapasitas pegawai, sub kategori 6.2 desain sistem kerja.
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
pemenuhan kapabilitas dan kapasitas pegawai, rasio perputaran material b.1.4
Apa saja proses utama, ukuran (indikator kinerja), dan target terkait pemenuhan ketentuan regulasi dan hukum? Atau sampaikan lebih dari itu karena perusahaan tidak sekedar memandangnya karena kewajiban semata melainkan karena kesadaran penuh untuk memberikan yang terbaik kepada stakeholder-nya (beyond compliance) b.1.5 Apa saja proses utama, ukuran (indikator kinerja), dan target dalam pengelolaan risiko yang terkait dengan produk dan operasi perusahaan? (2) Perilaku Etis b.2.1 Bagaimana perusahaan mendorong dan memastikan diterapkannya perilaku yang beretika dalam semua interaksi bisnis yang dilakukan?
b.2.2
Apa saja proses, ukuran, dan indikator-
Laporan-laporan mengenai : 1. Pelanggaran disiplin pegawai 2. Kasus-kasus hukum
Laporan Manajemen Resiko
INPUT : Tata Nilai Perusahaan PROSES : PLN DJTY mendorong dan memastikan perilaku etis dalam semua interaksi dengan cara: • Menginstruksikan, memberi arahan dan internalisasi Pedoman Perilaku (COC). • Memastikan pelaksanaan Peraturan Disiplin Pegawai. • Memastikan pelaksanaan GCG dalam proses bisnis organisasi yang mencerminkan perilaku etis organisasi dengan pihak eksternal. OUTPUT: perilaku etis dilingkungan organisasi INDIKATOR : survey EES khususnya mengenai Leadership Quality dan Leadership Exchange serta survey pln bersih Pegawai : Survey EES dan PLN Bersih Pelanggan : Survey ILP dan Survey Kepuasan Pelanggan
Pelaksanaan COC dan GCG mencakup seluruh unit
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan perilaku etis baik individu pegawai maupun organisasi melalui survey ESS dilakukan oleh Bidang SDM setiap semester.
Selaras dengan sub kategori 5.2 Budaya Organisasi
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang indikator utama yang memungkinkan perusahaan dapat memampukan serta memonitor PERILAKU ETIS dalam struktur GOVERNANCE di seluruh perusahaan, dan dalam berinteraksi dengan pelanggan, mitra, pemasok, dan stakeholder lainnya?
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D)
Bagaimana perusahaan memantau dan menindaklanjuti pelanggaran etika yang terjadi di perusahaan?
Integration (I)
masing - masing unit menindaklanjuti hasil survey sesuai dengan skor yang diperoleh.
Evaluasi dari pencapaian skor perilaku etis berdasarkan hasil survey dilakukan setiap semester
Terdapat pada sub kategori 5.2 Budaya Organisasi dan Mendukung etika dan praktek bisnis yang beretika
Program –program PKBL diantaranya meliputi Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development (Comdev), yang dilaksanakan oleh PLN Kantor Distribusi bekerja sama dengan PLN Area dan pihak-pihak terkait.
Evaluasi pelaksanaan PKBL, CSR dan Comdev dilakukan setiap Triwulanan, dan dipantau efektivitasnya oleh Bidang KHA dilaporkan ke PLN Pusat
Diimplementasikan di Area dan Rayon dengan dukungan penuh dari Kantor Distribusi
Evaluasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Program BL/CSR setiap Triwulanan dan PK secara Online setiap bulan.
Selaras dengan sub kategori 7.4 Tabel nomor 29, kesesuaian penyaluran dana, sub kategori 6.2 Implementasi Proses (sarana untuk sosialisasi program PLN, termasuk P2TL, tunggakan, listrik pra bayar, pengamanan aset PLN) Selaras dengan Kategori 7.4 Tabel nomor 30-34, (meningkatkan sarana dan prasarana
Mitra :Pakta Integritas Pemasok :Pakta Integritas Stakeholder lainnya: TII
INPUT : Hasil survey EES dan survey PLN Bersih PROSES : PLN dalam memonitor dan merespon pencapaian perilaku etis, berdasarkan hasil survey EES dan PLN Bersih dilakukan tindaklanjut untuk meningkatkan skor item-item yang nilainya rendah OUTPUT: Tindaklanjut hasil survey INDIKATOR : KPI organisasi HCR, OCR dan PLN Bersih c. Tanggung Jawab Sosial dan Dukungan Terhadap Komunitas Utama (1) Kesejahteraan Masyarakat c.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT : Kesejahteraan masyarakat menjadikan aspek PROSES : PLN DJTY mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian strategi dan kesejahteraan operasi harian dengan melaksanakan tanggungjawab masyarakat sebagai sosial sesuai dengan Keputusan Direksi P T PLN bagian dari strategi dan kegiatan operasional (Persero) Nomor 366.K/DIR/2007 tentang SOP sehari-hari perusahaan? Pelaksanaan Program kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan (PKBL). OUTPUT : Pelaksanaan Program kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan (PKBL). INDIKATOR : Kolektifitas penyaluran pinjaman c.1.2 Bagaimana perusahaan INPUT: Kebutuhan Sosial Masyarakat berkontribusi untuk PROSES: PLN DJTY berkontribusi terhadap kesejahteraan dari sistem lingkungan; memperbaiki meningkatkan infrastruktur daerah bencana alam, memperbaiki kesejahteraan sarana umum, dan membangun sarana ibadah. Sosial; masyarakat, b.2.3
Learning (L)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D)
Bantuan korban bencana alam, donor darah, sarana pendidikan, pesantren kilat dan supitan masal. Ekonomi; Pinjaman Reguler dan Pinjaman Khusus untuk mitra binaan (sesuai Tabel 1.2-6) OUTPUT : Kontribusi perusahaan terhadap kesejahteraan dari sistem lingkungan, sosial dan ekonomi INDIKATOR : Target Kegiatan Program BL/CSR tercapai (2) Dukungan terhadap Komunitas Masyarakat c.2.1 Bagaimana perusahaan INPUT : Visi Misi KPI secara aktif mendukung PROSES : DJTY dalam mendukung dan memperkuat komunitas utama organisasi dengan cara melibatkan dan mengelola organisasi tersebut dalam proses kerja perusahaan. komunitas utama perusahaan, khususnya OUTPUT: Desain proses kerja terkait dengan Program INDIKATOR : pencapaian kinerja organisasi Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)? c.2.2 Siapa saja komunitas Pembangkit : Indonesia Power, PJB, Perusahaan IPP Distribusi : Asosiasi Kontraktor Listrik, Lembaga utama perusahaan? Inspeksi Tenaga Listrik Supporting : Haleyora, ICON+, Stakeholder : Pemda, LSM, Tokoh Masyarakat, Perguruan Tinggi c.2.3 Bagaimana perusahaan INPUT : Visi, Mi si, Perencanaan Strategis, Sistem Kerja mengidentifikasi PROSES: melakukan identifikasi komunitas utama dan menentukan bidang keterlibatan komunitas utama komunitas tersebut dan menentukan bidang dengan perusahaan melalui pendekatan desain keterlibatan perusahaan, sistem kerja dan proses kerja termasuk bidang-bidang OUTPUT: Pelaksanaan Program Kerja yang terkait dengan INDIKATOR : Pencapaian Kinerja kompetensi inti perusahaaan? c.2.4 Bagaimana pimpinan INPUT : Visi Misi KPI senior, melibatkan PROSES : DJTY dalam mendukung dan memperkuat komunitas utama organisasi dalam bidang kelistrikan karyawan/ tenaga kerja dan berkontribusi untuk seperti Dirjen Kelistrikan, Asosiasi Kontraktor Listrik, meningkatkan dukungan Lembaga Sertifikasi Kelistrikan dan Asosiasi supplier perusahaan kepada kelistrikan dan Lembaga Perlindungan Konsumen
Learning (L)
memperbaiki lingkungan hidup dan meningkatkan sistem perekonomian?
Integration (I) masyarakat)
Pelaksanaan dilakukan oleh Kantor Induk, dengan melibatkan komunitas utama organisasi kelistrikan yang aktivitasnya meliputi seluruh unit.
Evaluasi dan tindak lanjut pencapaian kinerja perusahaan dilakukan setiap triwulanan.
Selaras dengan sub kategori 6.2 Proses Kerja, sub kategori 2.2 Implementasi Rencana Kerja
Dilakukan untuk seluruh lingkup organisasi distribusi
Dievaluasi setiap tahun bersamaan dengan proses evaluasi dan penyusunan RJPP
Selaras dengan sub kategori 2.1 Perencanaan Strategis
Pelaksanaan dilakukan oleh Kantor Induk, dengan melibatkan komunitas utama organisasi kelistrikan yang aktivitasnya meliputi seluruh unit.
Dalam forum komunikasi dilakukan pertemuan secara rutin dalam periode waktu tertentu, di tiap-tiap komunikas organisasi tersebut. Hasil dari forum
Selaras dengan sub kategori 6.2 Proses Kerja, sub kategori 2.2 Implementasi Rencana Kerja
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang komunitas?
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D) telah melakukan kegiatan sebagai berikut : kerjasama penanganan kasus P2TL dengan Dirjen Kelistrikan - Melakukan Coffee Morning dengan DPD AKLI - Melakukan Talkshow bersama Lembaga Perlindungan Konsumen dan Lembaga Sertifikasi Kelistrikan OUTPUT : Pencapaian KPI INDIKATOR : Pencapaian Kinerja Organisasi
Learning (L) tersebut digunakan untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja perusahaan.
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 1 Kepemimpinan Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
KATEGORI 2 PERENCANAAN STRATEGIS
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
a. ProsesPengembanganStrategi (1)ProsesPerencanaanStrategis
a.1.1.1 Bagaimana perusahaan melakuka nperencanaan strategis?
INPUT: Dokumen RJP Korporat Masukan dari stakeholder kunci, Area Visi, Misi,TataNilai(SIPP) Hasil evaluasi kinerja, survey kepuasan pelanggan Dokumen evaluasi RJPunit periode sebelumnya RUPTL PERDIRNo.0316.K/DIR/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Pemantauan Implementasi RJP PROSES: (Gambar2.1) 1. Melakukan analisa untuk penyelarasan strategi utama dan kebijakan perusahaan yang disebutkan dalam RJP Korporat 2. Melakukan Strategic Situation Analysis (SSA) untuk memetakan kondisi dan posisi perusahaan dengan analisa SWOT dan Five Force Porter. 3. Melakukan Strategic Formulation (SF) untuk menentukan strategi bisnis Unit DJTY 4. Melakukan Strategic Initiation (SI) untuk mengembangkan inisiatif strategis yang diperlukan dalam mencapai target sesuai Roadmap 5. Melakukan Strategic Evaluation & Control (SEC) untuk mengevaluasi kesuksesan progam 6. PengesahanDokumenRJP Unit 7. Melakukan sosialisasi RJP Unit 8. Melakukan reviewdan monitoring RJP Unit
Sampai saat ini penyusunan RJP - Selaras dengan masih dilaksanakan sesuai Kategori 1.1a(1)-proses dikolom Approach. penetapanvisi,misi Review dan evaluasi dan tata nilai utk perencanaan strategis untuk RJP menentukan arah dilaksanakan setiap tahun paling Mulai di terapkan: jangka panjang lambat bulan Juli dan jika ada Sudah diterapkan sejak 2012, dan perusahaan penyimpangan 20% dari target diperbarui sejak 2014 melalui - Selaras dengan yang hasilnya menjadi dasar PERDIR No.0316.K/DIR/2014 kategori 4.1c(3) -tentang Pedoman Penyusunan dan untuk melakukan perubahan Sistem Peningkatan inisiatif strategis Pemantauan Implementasi
Pelaksana: - Tim Penyusun RJP - Seluruh MB - MA
Kinerja Pelaksanaan: Penyusunan RJP unit telah dilaksanakan secara konsisten sesuai proses dikolom Approach dan sesuai dengan PERDIRNo.0316.K/DIR/2014
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
OUTPUT: Rencana Jangka Panjang Perusahaan INDIKATORDANUKURAN: Ketepatan waktu dalam proses penyusunan RJP Unit 7.4.b. Kinerja Kepemimpinan, hasil pencapaian KPI per Perspektif 7.5.a.(1)Kinerja Keuangan, rasio operasi 7.5.a.(2)Kinerja Pasar, pertumbuhan penjualan Tenaga Listrik EVIDENCES EVIDENCE: Dokum enRJPDJTY 2016 - 2020 Hasil KPI selama 2 tahun grafik 7.5.a.1 selama 3 tahun grafik 7.5.a.2 selama 3 tahun
EVIDENCE: PERDIR No0316.K/DIR/2014
EVIDENCE: Dokumen RJP DJTY 2016-2020
a.1.1.2 Apa saja langkahlangkah proses utamanya?
Gambar2.1 Proses Perencanaan Strategis dan Tabel2.1 Detail Langkah Proses Perencanaan Strategis.
a.1.1.3 Siapa saja yang terlibat sebagai peserta utama?
Tabel2.1 Detail Langkah Proses Perencanaan Strategis (terlampir – kolom PIC/UIC)
a.1.2
Berapa tahun periode perencanaan yang ditetapkan?
Rentang waktu perencanaan jangka pendek perusahaan adalah 1(satu) tahun dan jangka panjang perusahaan adalah 5(lima) tahun. Rentang waktu perencanaan jangka pendek ditetapkan berdasarkan Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Penyusunan RKAP sedangkan jangka panjang ditetapkan berdasarkan Perdir No.0316.K/DIR/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Pemantauan Implementasi RJP.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.1.3
Bagaimana proses perencanaan tersebut memperhatikan periode waktu perencanaan yang telah ditetapkan?
INPUT: Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO) Perdir No. 0316.K/DIR/2014 tentang Penyusunan dan Pemantauan implementasi RJP(jangkapanjang)
Pelaksana: - TimPenyusunRKAP - TimPenyusunRJP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012
PROSES: 1. Melakukan review RJP sesuai waktu yang ditetapkan 2. Melaksanakan pembuatan RKAP 3. Melakukan pembahasan RKAP dengan korporat 4. Melakukan evaluasi pelaksanaan RKAP dan RJP
Pelaksanaan: Proses penetapan periode perencanaan telah mengacu pada Perdir No. 0036 dan 0316
OUTPUT: Proses penyusunan RKAP dan RJP sesuai periode waktu yang ditetapkan, RKAP untuk periode 1 tahun dan RJP untuk periode 5 tahun y ang dievaluasi setiap tahun. INDIKATOR&UKURAN: Waktu penyusunan Dokumen RKAP DJTY Waktu penyusunan Dokumen RJP DJTY 7.5.a.(1)Kinerja Keuangan (rasio operasi) 7.5.a.(2)Kinerja Pasar (pertumbuhan penjualan) EVIDENCE
Jadwal penyusunan RJP Jadwal penyusunan RKAP
Learning (L) Sampai saat ini proses perencanaan masih dilaksanakan sesuai proses dikolom Approach. Review dan evaluasi untuk proses perencanaan jangka panjang (RJP) dilaksanakan setiap tahun dan jika ada penyimpangan 20% dari target menjadi dasar untuk melakukan perubahan inisiatif strategis
Integration (I) - Selaras dengan
Kategori1.1a(1) – penetapan visi, misi dan tata nilai utk menentukan arah jangka panjang perusahaan - Selaras dengan Profil Perusahaan: Visi,Misi,TataNilai Dinyatakan hasilnya pada kategori7.5.a(1) dan 7.5a(2).
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.1.4
Bagaimana proses perencanaan strategis perusahaan telah memperhatikan kemampuan perusahaan untuk adaptif dengan tuntutan perubahan (agility ) dan fleksibilitas operasional?
INPUT: Hasil evaluasi kinerja ,survey kepuasan pelanggan Masukan dari stakeholder kunci, MB dan MA Dokumen evaluasi RJP dan Laporan Manajemen periode sebelumnya
PROSES: 1. Mempelajari dokum enevaluasi RJP unit periode sebelumnya, Laporan manajemen tahun sebelumnya 2. Melakukan kajian tentang perubahan perkembangan tuntutan daristakeholder terutama pelanggan dan fleksibilitas operasional 3. membuat perubahan inisiatif strategis atau perubahan RKAP melalui mekanisme rapat pimpinan GM dengan MB dan atau MA 4. jika dibutuhkan perubahan sasaran jangka panjang dielakukan revisi RJP unit pada siklus 1 tahunan 5. jika dibutuhkan perubahan sasaran jangka pendek dilakukan revisi RKAP tanpa menunggu siklus 1 tahunan 6. Melakukan eksekusi perubahan sasaran/target dan perubahan program kerja
Pelaksana: - Tim Penyusun RJP - Tim Penyusun RKAP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012 bersamaan dengan penyusunan RJP dan RKAP. Pelaksanaan: Proses identifikasi tuntutan perubahan dan fleksibilitas operasional telah dilaksanakan sesuai prosesdi kolom Approach
OUTPUT: Hasil Review dan revisi RJP unit dan RKAP yang sudah mengakomodir tuntutan perubahan dan fleksibilitas operasional. INDIKATOR&UKURAN: 7.5.a.(1)Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) 7.5.a.(2)Kinerja Pasar (Pertumbuhan Penjualan) Ketepatan waktu dalam melakukan revisi RJP unit dan RKAP yang salah satunya berisi tuntutan perubahan dan fleksibilitas operasional EVIDENCE
Review DokumenRJP PLN DJTY
Learning (L) Sampai saat ini penyusunan dokumen RJP dan RKAP yang mengakomodir tuntutan perubahan dan fleksibilitas operasional masih dilaksanakan sesuai proses dikolom Approach. Perubahan inisiatif strategis atau perubahan RKAP dilakukan melalui mekanisme rapat pimpinan GM dengan MB dan atau MA
Integration (I) - Selaras dengan
Kategori 1.1a(3) – terwujudnya organisasi yang lincah/adaptif untuk menyesuaikan diri dengan perubahan - Selaras dengan Profil Perusahaan: P2a(2) Perubahan Situasi Persaingan dan P.2b Konteks Strategis (Tantangan dan Keunggulan) - Dinyatakan hasilnya pada kategori7.5.a(1)dan (2)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Sampai saat ini proses penciptaan lingkungan organisasi yang mendukung Inovasi masih dilaksanakan sesuai proses dikolom Approach. Proses tersebut direview dan dievaluasi kembali untuk perbaikan daya saing, perbaikan proses bisnis perusahaan.
- Selaras dengan Kategori 1.1.a(3)-membangun perusahaan yang Berkelanjutan dengan membangun iklim organisasi yang inovatif dan 6.2.d pengelolaan inovasi Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.
(2)Inovasi a.2.1
Bagai mana perusahaan menciptakan lingkungan organisasi yang mendukung inovasi?
INPUT: Visi, Misi, RJP dan RKAP Perkembangan Teknologi, Pasar, Produk, Persaingan Tantangan dan keunggulan perusahaan Pelaksanaan lomba inovasi periode sebelumnya
Pelaksana: - GM, MB - MA - TimK M
Mulaiditerapkan: - Lomba Karya Inovasi sejak PROSES: tahun 1999 1. Melakukan Knowledge sharing untuk membahas inovasi yang sudah dil akukan sebelumnya 2. Menentukan tema strategis yang akan menjadi tema Pelaksanaan: COP Proses dikolom approach tetap dilaksanakan secara efektif tiap 3. Melakukan COP (Community Of Practice) untuk mencari solusi sebagai inovasi tahun 4. Seleksi lomba inovasi tingkat DJTY 5. Memasukkan inovasi dalam SIMKP sebagai salah satu nilai tambah individu 6. mengikuti lomba inovasitahunan yang diadakan korporat 7. Mengimplementasikan inovasi untuk perbaikan proses bisnis OUTPUT: Pelaksanaan COP, KS (Knowledge sharing) dan lomba inovasi secara kontinue INDIKATOR&UKURAN: 7.5.a.(1)Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 7.5.a.(2)Kinerja Pasar(Pertumbuhan penjualan) 7.1.b (1) Kinerja produk dan proses (Jumlah COP ,KS, rasio jumlah inovasi) EVIDENCE
Rapat pembahasan tema strategis COP Daftar judul inovasi
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.2.2
Bagaimana perusahaan mengidentifikasi peluang strategis ?
INPUT: Visi, Misi, tata nilai (SIPP) dan kompetensi i nti saat ini serta kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai visi RUPTL, lesson learned, hasil evaluasi kinerja Masukan dari GM, Manajer Bidang, dan Manajer Area (MA) Informasi melalui Musrenbang, Pertemuan MA dengan pimpinan Daerah Pertemuan dengan mitra kerja, Asosiasi Dokumen RJP korporat dan RJP Unit sebelumnya PROSES: 1. Melakukan FGD untuk mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya, dan RJP Korporat 2. Menyusun identifikasi kondisi eksternal perusahaan 3. Melakukan survey dengan meminta masukan dari GM, Manajer Bidang, dan Manajer Area 4. Melakukan analisa dan memetakan peluang strategis
Pelaksana: - GM, MB, MA - TimPenyusunRJP Mulai Ditetapkan Sudah ditetapkan sejak 2012 bersamaan dengan penyusunan RJP Pelaksanaan Proses di kolom approach tetap dilaksanakan secara konsisten tiap tahun
Learning (L)
Integration (I)
Sampai saat ini penyusunan - SelarasdenganPro dokumen yang mengidentifikasi filPerusahaanP.2. peluang strategis masih a(2)PerubahanSit dilaksanakan sesuai proses di uasiPersaingan kolom Approach. - Dinyatakan hasilnya Hasil review dan evaluasi pada kategori terhadap perubahan peluang 7.5.a(1) dan (2) strategis digunakan untuk menetapkan program – program strategis
OUTPUT: Peluang strategis terpetakan INDIKATOR&UKURAN: 7.5.a.(1)KinerjaKeuangan(rasio operasi) 7.5.a.(2)KinerjaPasar(pertumbuhan penjualan) Ketepatanwaktudalampenetapan peluangstrategis EVIDENCE
a.2.3
Berdasarkan penilaian risiko yang cerdas, bagaimana perusahaan menetapkan peluang strategis yang akan diambil ?
Hasil survey dan analisa SWOT yang terkait dengan peluang strategis.
INPUT: Visi,Misi,tata nilai (SIPP) dan kompetensi inti saat ini serta kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai visi RUPTL, lesson learned, hasil evaluasi kinerja
Pelaksana: - - GM, MB, MA - Tim Penyusun RJP - Tim ERM
Sampai saat ini penyusunan dokumen yang mengidentifikasi peluang strategis masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
- Selaras dengan Kategori 1.1.a(3) membangun perusahaan yang berkelanjutan dengan cerdas perusahaan yang
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Masukan dari GM, Manajer Bidang, dan Manajer Area (MA) Informasi melalui Musrenbang, Pertemuan MA dengan pimpinan Daerah Pertemuan dengan mitra kerja, Asosiasi Dokumen RJP korporat dan RJP Unit sebelumnya
PROSES: 1. Melakukan FGD untuk mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya, dan RJP Korporat 2. Menyusun identifikasi kondisi eksternal perusahaan 3. Melakukan survey dengan meminta masukan dari GM, Manajer Bidang, dan Manajer Area 4. Melakukan analisa dan menetapkan peluang strategis 5. Melakukan analisis risiko terhadap peluang strategis 6. memasukkan Peluang Strategis dalam Dokumen RJP
Mulai diterapkan: Proses penetapan peluang strategis yang akan diambil sudah diterapkan sejak 2012 bersamaan dengan penyusunan RJP. Pelaksanaan: Proses menetapkan peluang strategis yang akan diambil telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
OUTPUT: Penetapan peluang strategis yang akan diambil INDIKATOR & UKURAN: Analisis Risiko 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) Ketepatan waktu dalam penetapan peluang strategis
EVIDENCE
Hasil survey dan analisa SWOT yang terkait dengan peluang strategis.
Learning (L) Hasil review dan evaluasi terhadap perubahan peluang strategis digunakan untuk menetapkan program program strategis.
Integration (I) berkelanjutan dengan cerdas mengelola risiko - Selaras dengan Profil Perusahaan P.2.a (2) Perubahan Situasi Persaingan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.2.4
Apa peluang strategis utama perusahaan ?
Learning (L)
Integration (I)
Opportunities (Berdasarkan RJP DJTY 2015-2019)
1. Perpindahan pelanggan industri dari barat ke jawa tengah akibat perbedaan UMR 2. Kawasan yang menggunakan tarif premium 3. Pelanggan PLN DJTY yang mencapai 9 juta pelanggan di tahun 2014 4. Kenaikan TTL yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan 5. Rasio elektrifikasi masih sekitar 85%, sehingga masih ada peluang pemasaran 6. Surplus daya yang cukup besar 7. Pertumbuhan pelanggan yang cukup tinggi sekitar 7%
(3) Pertimbangan dalam Menyusun Strategi Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi yang menyangkut faktor-faktor penting di bawah ini sebagai bagian dari perencanaan strategis: a.3.1
Tantangan dan keunggulan strategis perusahaan ?
INPUT: Visi, Misi, tata nilai (SIPP) dan kompetensi inti saat ini serta kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai visi RUPTL, lesson learned, hasil evaluasi kinerja Masukan dari stakeholder kunci, MA, MB Perkembangan Teknologi, Pasar, Produk, Persaingan, Regulasi Risiko keberlanjutan organisasi, kemampuan eksekusi rencana strategis Tantangan dan keunggulan perusahaan dalam Dokumen RJP Korporat Dokumen evaluasi RJP unit dan Laporan Manajemen periode sebelumnya PROSES: 1. Mempelajar i dokumen RJP Korporat, evaluasi RJP unit periode sebelumnya, Laporan manajemen tahun sebelumnya
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun RJP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012 bersamaan dengan penyusunan RJP Pelaksanaan: Proses pengumpulan dan analisa data untuk identifikasi dan penetapan tantangan
Sampai saat ini penyusunan dokumen yang mengidentifikasi tantangan dan keunggulan strategis masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach, dilakukan review dan dievaluasi terhadap proses jika terjadi penyimpangan 20% terhadap indicator
- Selaras dengan Kategori 1.1.a (3) membangun perusahaan yang berkelanjutan - Selaras dengan Profil Perusahaan P2b. Konteks Strategis.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategi Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
2. Mengumpulkan data internal : Rapat dengan
korporat, Rapat Pimpinan, Rakor dengan Area 3. Melakukan analisa data dan survey 4. menetapkan tantangan dan keunggulan strategis DJTY 5. Melakukan penyusunan Dokumen RJP yang berisi tantangan dan keunggulan strategis DJTY
Learning (L)
Integration (I)
dan keunggulan strategis perusahaan telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
OUTPUT: Tantangan dan keunggulan strategis DJTY INDIKATOR & UKURAN: 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (laba 2014) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (market share, jumlah pelanggan) Ketepatan waktu dalam proses penetapan tantangan dan peluang strategis perusahaan EVIDENCE
a.3.2
Risiko-risiko terkait dengan kelangsungan usaha atau kelangsungan hidup perusahaan ?
Hasil survey dan analisa SWOT tantangan dan peluang strategis
INPUT: Visi, Misi, tata nilai (SIPP) dan kompetensi inti saat ini serta kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai visi RUPTL, lesson learned, hasil evaluasi kinerja, survey Masukan dari stakeholder kunci Perkembangan Teknologi, Pasar, Produk, Persaingan, Regulasi Risiko keberlanjutan organisasi, kemampuan eksekusi rencana strategis Tantangan dan keunggulan perusahaan Dokumen evaluasi RJP dan Laporan Manajemen periode sebelumnya Target kinerja
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun RJP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012 bersamaan dengan penyusunan RJP
- Selaras dengan Sampai saat ini pengumpulan Kategori dan analisis data yang terkait 1.1.a (3) dengan risiko kelangsungan membangun usaha dilakukan sesuai proses perusahaan yang di kolom Approach, dan berkelanjutan, cerdas dilakukan review dan evaluasi mengelola risiko untuk meningkatkan internalSelaras dengan Profil control maupun early warning Perusahaan P2b. system sebagai salah satu value Konteks Strategis. implementasi ERM.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
PROSES: 1. Mempelajari dokumen evaluasi RJP unit, peluang strategis Tantangan dan keunggulan strategi s, inisiatif strategis, 2. Melakuk an evaluasi untuk menganal isa data dan informasi informasi risiko-risiko terkait dengan kelangsungan usaha atau kelangsungan hidup perusahaan 3. Melakukan analisis risiko yang meliputi identifikasi risiko, pemetaan risiko, 4. menentukan mitigasi risiko yang dapat diambil agar dapat mengurangi dampak dan kemungkinan risiko 5. memasukkan analisa risiko dan rencana mitigasi pada Penyusunan Dokumen RJP (BAB VII), 6. Melakukan review dan monitoring pada perioda penyusunan RJP berikutnya
Learning (L)
Integration (I)
Pelaksanaan: Untuk Analisis Risiko Sesuai Edaran Direksi No. 028.E/DIR/2010 serta Keputusan Direksi No. 726.K/DIR/2010 tentang implementasi Risk Based Audit (RBA)
OUTPUT: Risiko-risiko terkait dengan kelangsungan usaha atau kelangsungan hidup perusahaan beserta mitigasinya terpetakan INDIKATOR & UKURAN: Adanya Dokumen Kajian Risiko Korporat di dalam RJP
7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (laba 2014) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (market share, jumlah pelanggan)
EVIDENCE
Hasil pembahasan risiko-risiko terkait dengan kelangsungan usaha atau kelangsungan hidup perusahaan beserta mitigasinya Dokumen RJP
Dokumen RJP Dokumen Kajian Risiko lainnya
Data pembanding perusahaan sejenis
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.3.3
Ketidaktahuan atau terbatasnya jangkauan penglihatan ( potential blind spot ) dalam proses perencanaan strategi dan dalam memperoleh informasi yang penting bagi perusahaan ?
Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D) INPUT: Visi, Misi, tata nilai (SIPP) dan kompetensi inti saat ini serta kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai visi RUPTL, lesson learned, hasil evaluasi kinerja, survey Masukan dari stakeholder kunci, Dokumen evaluasi RJP unit dan Laporan Manajemen periode sebelumnya Dokumen Potensial blind spot dari RJP Korporat Informasi yang tersedia di internet PROSES: 1. Mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya, Laporan manajemen tahun sebelumnya dan Dokumen Potensial blind spot dari RJP Koporat 2. Melakukan pengumpulan dan pengembangan data pada saat awal melakukan perencanaan maupun pada saat melakukan evaluasi periodik dalam masa implementasi RJP dan RKAP 3. Melakukan FGD untuk mengidentifikasi, menetapkan dan menganalisa: - Potential blind spot (termasuk pencarian data melalui internet pada perusahaan sejenis) - Analisis risiko 4. Menyususn Dokumen berisi Potential Blind Spot dan Analisa Risikonya 5. Melakukan sosialisasi 6. Melakukan review dan monitoring OUTPUT: Potential blind spot terpetakan
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun RJP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2002 bersamaan dengan penyusunan RJP Pelaksanaan: Proses identifikasi, pengumpulan dan analisa potensial blind spot telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
Learning (L)
Integration (I)
Sampai saat ini penyusunan dokumen identifikasi potensial blind spot masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach.
- Selaras dengan Kategori 1.1.a (3) membangun perusahaan yang berkelanjutan, cerdas mengelola risiko - Selaras dengan Profil Perusahaan P2b. Konteks Strategis. - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.4 b, 7.5.a(1) dan (2)
Melakukan review terhadap hal-hal yang dipertimbangkan atau input dalam penyusunan RJP dan RKAP yaitu: RUPTL, data eksternal internal, asumsi, perubahan regulasi dengan mempertimbangkan kevalidan data yang digunakan yang saat awal tidak disadari, serta proses/ mekanisme yang digunakan dalam menentukan asumsi, analisa data internal eksternal, dan RUPTL. Melakukan review pencapaian target RJP dan target RKAP Hasil evaluasi digunakan untuk mereview asumsiasumsi perencanaan strategis, dan mereview penyimpangan pencapaian target RJP dan RKAP
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
INDIKATOR & UKURAN: 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (laba 2014) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (market share, jumlah pelanggan) Ketepatan waktu dalam proses penyusunan dokumen potential blind spot EVIDENCE
a.3.4
Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan rencana strategis?
Dokumen kajian risiko
INPUT: Dokumen RJP Korporat Masukan dari stakeholder kunci, Area Visi, Misi, Tata Nilai (SIPP) hasil evaluasi kinerja, survey kepuasan pelanggan Dokumen evaluasi RJPunit periode sebelumnya RUPTL PERDIR No.0316.K/DIR/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Pemantauan Implementasi R JP
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun RJP
PROSES: Mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya, Laporan manajemen tahun sebelumnya Melakukan diskusi untuk mengidentifikasi dan menetapkan: • Jenis-jenis data yang diperlukan (internal dan eksternal) Mengumpulkan data/informasi yang diperlukan (internal dan eksternal)
Pelaksanaan Proses pengumpulan dan analisa kemampuan perusahaan melaksanakan rencana strategis telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Aproach
Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2002 bersamaan dengan penyusunan RJP
Draft RJP yang mengakomodir potential blind spot dengan menggunakan metode scenario planning.
Sampai saat ini penyusunan dokumen rencana strategis masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Merupakan bagian dari siklus evaluasi dan perbaikan RJP/RKAP periode rutin tahunan, serta periode tidak rutin tahunan jika memerlukan perubahan program/rencana kerja yang baru atau perubahan yang harus dilakukan. Hasil evaluasi digunakan untuk : - Meningkatkan kemampuan
mobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk mengeksekusi rencana strategis
Data pembanding dari perusahaan kelas dunia (kinerja operasional dan financial)
- Selaras dengan Kategori 1.1.a (3) membangun perusahaan yang berkelanjutan, cerdas mengelola risiko - Selaras dengan Profil Perusahaan P2b. Konteks Strategis. - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.4 b, 7.5.a(1) dan (2)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Melakukan analisa dan pengembangan dari data yang sudah diperoleh : • Menganalisa kesiapan SDM, keuangan dan sumber daya lainnya • Menganalisa perubahan-perubahan ekonomi, lingkungan, regulasi, kekuatan pemasok/mitra yang bisa menyebabkan perubahan rencana strategis. • Melakukan analisa risiko • Menetapkan kontingensi rencana strategis Menyusun Dokumen RJP yang berisi Rencana Strategis yang akan dilaksanakan, Analisa Risikonya, dan Kontingensi rencana Strategis Melakukan identifikasi keberlangsungan perusahaan jangka panjang, termasuk kompetensi inti yang dibutuhkan, dan proyeksi kinerja pesaing atau kinerja perusahaan yang relevan diperbandingkan di masa yang akan datang Melakukan sosialisasi Melakukan review dan monitoring proses yang dilakukan OUTPUT: Rencana strategis terpetakan beserta analisa risikonya INDIKATOR & UKURAN: 7.4b. Hasil implementasi strategi 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan)
Learning (L)
Integration (I)
- Meningkatkan kemmapuan
untuk mengeksekusi dengan cepat program/rencana kerja baru, bila diperlukan perubahan.
EVIDENCE
Rapat pembahasan rencana strategis
Dokumen RJP
Data pembanding dari perusahaan kelas dunia (kinerja operasional dan
(4) Sistem Kerja dan Kompetensi Inti a.4.1
Apa sistem kerja yang telah ditetapkan perusahaan ?
Sistem Kerja Utama terdiri dari pengelo laan asset jaringan distribusi dan pengelolaan pelayanan pelanggan Sistem Kerja Pendukung terdiri dari Perencanaan, Pengelolaan Teknologi Informasi, Pengelolaan Pengadaan, Pengelolaan SDM, Pengelolaan Keuangan, dan Hukum.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.4.2
Bagaimana perusahaan menetapkannya ?
INPUT: Visi dan Misi Tujuan Perusahaan, Tantangan Strategis dan Sasaran Strategis Arah Pengembangan Bisnis ke depan Persyaratan pelanggan, value untuk pelanggan, keberhasilan di pasar Kompetensi inti perusahaan dan kompetensi inti pemasok/mitra Finansial, regulasi PROSES: 1. Mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya 2. Melakukan identifikasi Sistem Kerja dan Proses Kerja 3. Melakukan kajian Sistem Kerja dan Proses Kerja 4. Memutuskan Sistem Kerja dan Proses Kerja 5. Menentukan Proses Kerja yang dilakukan pihak eksternal dan internal 6. Melakukan evaluasi Sistem Kerja apakah sesuai dengan visi/misi/tujuanperusahaan OUTPUT: Sistem kerja terpetakan INDIKATOR & UKURAN: 7.4b. Hasil implementasi strategi 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan)
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun Bisprof Mulai diterapkan: Diterapkan sejak tahun 2012 Pelaksanaan: Proses penyusunan Sistem Kerja DJTY telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach mengacu pada SK Dir No.241.K/DIR/2012 tentang Pemetaan Proses Bisnis PT PLN (Persero))
EVIDENCE
Dokumen Sistem kerja pada Bisprof
Learning (L) Sampai saat ini penyusunan dokumen identifikasi Sistem Kerja masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Mekanisme keputusan Sistem Kerja direview dan dievaluasi oleh Tim Penyusun Bisprof untuk memperbaiki Sistem Kerja yang mampu menjawab sustainability perusahaan di masa mendatang.
Integration (I) - Selaras
dengan Kategori 6.1.Proses Kerja dan 3.2. Keterikatan Pelanggan - Selaras dengan Profil Perusahaan P.1a(2) Kompetensi inti - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.4.3
Bagaimana perusahaan memutuskan mana proses utama yang akan dilakukan oleh pemasok dan mitra eksternal ?
INPUT: Visi dan Misi Tujuan Perusahaan, Tantangan Strategis dan Sasaran Strategis Arah Pengembangan Bisnis ke depan Faktor finansial, regulasi, efektivitas dan efisiensi
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun Bisprof
PROSES: 1. Mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya 2. Melakukan identifikasi Sistem Kerja dan Proses Kerja 3. Melakukan kajian Sistem Kerja dan Proses Kerja 4. Memutuskan Sistem Kerja dan Proses Kerja 5. Menentukan Proses Kerja yang dilakukan pihak eksternal dan internal dengan mempertimbangkan factor finansial, regulasi, efektivitas dan efisiensi 6. Melakukan kajian untuk memutuskan proses bisnis pendukung sebagian yang dilakukan oleh pihak eksternal berdasarkan SK Direksi No 118.K/010/DIR/2004 tentang Penataan Outsourcing pada PT PLN (Persero) 7. Melakukan evaluasi proses utama yang d ilakukan pemasok dan mitra eksternal apakah sesuai dengan visi/misi/tujuan perusahaan
Pelaksanaan: Proses penyusunan Proses Utama PLN DJTY telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
Mulai diterapkan: Diterapkan sejak tahun 2012
Berdasarkan SK Direksi No 118.K/010/DIR/2004 tentang Penataan Outsourcing pada PT PLN (Persero) yang diperbarui dengan SK Direksi No.500.K/DIR/2013 tentang PenyerahanSebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Perusahaan Lain di Lingkungan PT PLN (Persero).
OUTPUT:
Proses Utama yang dilakukan oleh pemasok dan mitra eksternal terpetakan
INDIKATOR & UKURAN: 7.4b. Hasil implementasi strategi 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) EVIDENCE
Learning (L) Sampai saat ini penyusunan dokumen identifikasi Proses Utama masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. PLN memonitor dan mengevaluasi kinerja pemasok dan pihak eksternal sesuai dengan persyaratanpersyaratan yang sudah ditentukan dalam kontrak kerjasama pemborongan pekerjaan.
Integration (I) - Selaras
dengan Kategori 6.1.Proses Kerja dan 3.2. Keterikatan Pelanggan - Selaras dengan Profil Perusahaan P.1a(2) Kompetensi inti - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.4.4
Bagaimana keputusan tersebut telah mempertimbangkan kompetensi inti perusahaan dan kompetensi inti dari calon pemasok dan mitra ?
INPUT: Visi dan Misi Tujuan Perusahaan, Tantangan Strategis dan Sasaran Strategis Kompetensi inti Arah Pengembangan Bisnis ke depan Kompetensi inti perusahaan dalam rangka proteksi kekayaan intelektual dan pendayagunaan kompetensi inti serta mempertimbangkan kompetensi inti pemasok dan mitra dalam rangka mendukung pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik PROSES: 1. Mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya 2. Melakukan identifikasi Sistem Kerja dan Proses Kerja 3. Melakukan kajian Sistem Kerja dan Proses Kerja 4. Memutuskan Sistem Kerja dan Proses Kerja 5. Menentukan Proses Kerja yang dilakukan pihak
eksternal dan internal 6. Melakukan evaluasi Sistem Kerja apakah sesuai
dengan visi/misi/tujuan perusahaan dan
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun Bisprof Mulai diterapkan: Diterapkan sejak tahun 2006 (Kompetensi inti perusahaan saat ini sesuai Kpts Dir No.147.K/DIR/2006) Pelaksanaan: Proses penyusunan Proses Utama telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Berdasarkan SK Direksi No 118.K/010/DIR/2004 tentang Penataan Outsourcing pada PT PLN (Persero) yang diperbarui dengan SK Direksi No.500.K/DIR/2013 tentang PenyerahanSebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Perusahaan Lain di Lingkungan PT PLN (Persero).
kompetensi inti perusahaan dan calon pemasok/mitra.
OUTPUT: Proses Utama yang dilakukan oleh calon pemasok dan mitra eksternal terpetakan INDIKATOR & UKURAN: 7.4b. Hasil implementasi strategi 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) EVIDENCE
Learning (L) Sampai saat ini penyusunan dokumen identifikasi Proses Utama masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
Integration (I) - Selaras
dengan Kategori 6.1.Proses Kerja dan 3.2. Keterikatan Pelanggan - Selaras dengan Profil Perusahaan P.1a(2) Kompetensi inti - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.4.5
Bagaimana perusahaan menentukan kompetensi inti perusahaan di masa mendatang ?
Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D) INPUT: Visi, Misi, tata nilai (SIPP) dan kompetensi inti saat ini RUPTL, lesson learned, hasil evaluasi kinerja, survey Masukan dari stakeholder kunci, Unit, AP, dan KDIV Perkembangan Teknologi, Pasar, Produk, Persaingan, Regulasi Kinerja operasional dari pesaing/perusahaan sejenis Tantangan dan keunggulan perusahaan Dokumen evaluasi RJP dan Laporan Manajemen periode sebelumnya PROSES: 1. Mempelajari dokumen evaluasi RJP periode sebelumnya, Laporan manajemen tahun sebelumnya 2. Melakukan survey dan analisa SWOT 3. Melakukan FGD untuk mengidentifikasi dan menetapkan tantangan dan keunggulan strategis perusahaan Peluang-peluang strategis 4. Merumuskan Kompetensi inti perusahaan di masa mendatang, yang memberikan suatu keunggulan bersaing 5. Menetapkan kompetensi inti yang akan datang 6. Menyusun Dokumen RJP yang salah satunya berisi tantangan dan keunggulan strategis perusahaan beserta kompetensi inti yang dibutuhkan un tuk masa mendatang 7. Melakukan sosialisasi 8. Melakukan review dan monitoring OUTPUT: Kompetensi inti masa mendatang terpetakan INDIKATOR & UKURAN: - Ketepatan waktu dalam proses penyusunan dokumen RJP yang salah satunya berisi kompetensi inti perusahaan di masa mendatang
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun RJP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012 bersamaan dengan penyusunan RJP Pelaksanaan: Proses identifikasi kompetensi inti di masa mendatang telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
Learning (L) Sampai saat ini penyusunan dokumen yang mengidentifikasi dan penetapan kompetensi inti masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Kegiatan penetapan kompetensi inti perusahaan di masa mendatang dievaluasi dan dikaji kembali sesuai dengan Visi/Misi dan tujuan perusahaan dan hasil analisa SWOT untuk mereview dan mengembangkan kompetensi inti perusahaan di masa mendatang.
Integration (I) - Selaras dengan Kategori 1 1.3 --> membangun perusahaan yang berkelanjutan - Selaras dengan Profil Perusahaan P.1a(2) Kompetensi inti dan P.2(a)2. Perubahan Situasi Persaingan -
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
EVIDENCE
Dokumen RJP
b. Sasaran Strategis Utama (1) Sasaran Strategis Utama b.1.1
Apa saja sasaran strategis utama dan jadwal untuk mencapainya?
b.1.2
Apa target yang paling penting untuk setiap sasaran strategis tersebut? Jika ada, apa perubahan yang telah direncanakan terkait dengan produk, pelanggan dan pasar, pemasok dan mitra kerja, serta operasional ?
b.1.3
Sasaran strategis Utama PLN DJTY adalah Tumbuh, Effisien , Berkualitas, Andal, Terpercaya (HEBAT), jadwal tercapainya pada tahun 2020 dengan ukuran sebagaimana disebutkan dalam RJP
Target yang paling penting dapat dilihat pada RJP DJTY di tabel 18 keterkaitan strategi bisnis, inisiatif strategis, strategi fungsional dan program kerja tahun 2015-2019 Perubahan penting yang telah direncanakan dalam produk, pelanggan dan pasar, pemasok dan mitra sesuai P.2(a)2 adalah diberlakukannya UU No. 30/2009 yaitu: PLN bukan merupakan PKUK lagi tetapi PIUKU (perubahan pelanggan dan pasar) Adanya wilayah usaha yang membolehkan semua badan usaha mengusahakan ketenagalistrikan (perubahan pelanggan dan pasar) . Pola perubahan skema subsidi tarif serta diperkenankannya Tarif Regional (perubahan pelanggan dan pasar). -
(2) Pertimbangan Sasaran Strategis b.2.1
Bagaimana sasaran strategis perusahaan mencapai hal-hal berikut ini:
b.2.1.1 Menjawab tantangan strategis dan memaksimalkan kompetensi inti, keunggulan strategis dan peluang strategis ?
INPUT: 1. Visi, Misi, tata nilai (SIPP) dan kompetensi inti saat ini serta kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai visi 2. RUPTL, lesson learned, hasil evaluasi kinerja 3. Masukan dari stakeholder kunci, MA, MB 4. Perkembangan Teknologi, Pasar, Produk, Persaingan, Regulasi 5. Risiko keberlanjutan organisasi, kemampuan eksekusi rencana strategis 6. Keunggulan dan Peluang perusahaan dalam Dokumen RJP Korporat 7. Dokumen evaluasi RJP unit dan Laporan Manajemen periode sebelumnya
Pelaksana: - GM, MB, MA - Tim Penyusun RJP
Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012 bersamaan dengan penyusunan RJP Pelaksanaan: Proses penetapan keunggulan dan peluang strategis sudah sesuai approach
Sampai saat ini penyusunan dokumen yang mengidentifikasi peluang strategis masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Evaluasi proses dilakukan untuk memastikan ketepatan sasaran strategis yang telah disusun yang hasilnya dipergunakan untuk merevisi sasaran strategis baru agar
- Selaras dengan Kategori 5.1 A. Kapasitas dan Kapabilitas TEnaga Kerja, 6.2; 3.2. - Selaras dengan Profil Perusahaan P.2b. Konteks Strategis - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
PROSES: 1. Mempelajari dokumen RJP Korporat, evaluasi RJP unit periode sebelumnya, Laporan manajemen tahun sebelumnya 2. Mengumpulkan data internal : Rapat dengan korporat, Rapat Pimpinan, Rakor dengan Area 3. Melakukan analisa data dan survey 4. menetapkan Keunggulan dan Peluang strategis DJTY 5. Melakukan penyusunan Dokumen RJP yang berisi Keunggulan dan Peluang strategis DJTY 6. Menentukan Inisiatif strategis dan strategi fungsional (Shorterm dan Longterm) untuk mencapai keunggulan dan peluang strategis OUTPUT:
Sasaran strategis yang mempertimbangkan keunggulan dan peluang strategis perusahaan terpetakan Peta strategi PLN DJTY
INDIKATOR & UKURAN: 7.4b. Hasil implementasi strategi 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi)
7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan)
EVIDENCE
Dokumen RJP
Learning (L) tantangan strategis dapat diatasi, keunggulan strategis dapat dimaksimalka, peluang strategis dapat diambil.
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang b.2.1.2 Memastikan keseimbangan antara kebutuhan/tantangan/tuj uan jangka panjang dan jangka pendek ?
INPUT: 1. Laporan manajemen periode sebelumnya 2. Dokumen review RJP periode sebelumnya 3. Masukan dari GM, MB dan Area 4. Laporan kinerja
Pelaksana: - GM, MB dan MA - Tim penyusun RKAP - Tim penyusun RJP
PROSES: 1. Melakukan FGD untuk menyusun sasaran strategis 2. Dari sasaran strategis yang sudah disusun dibuat target-target utama jangka pendek 1 tahun, jangka panjang 5 tahun dan target-target antara periode tahunan. 3. Mengevaluasi dan melakukan review atas sasaransasaran yang belum tercapai 4. Melakukan revisi terhadap sasaran kinerja dan strategi/program kerja 5. Menentukan Inisiatif strategis dan strategi fungsional (Shorterm dan Longterm) untuk mencapai keunggulan dan peluang strategis 6. Menuangkan hasilnya ke dalam Review RJP tahunan dan RKAP tahunan OUTPUT: 1. Terdapat keseuaian antara kebutuhan/tantangan/tujuan jangka panjang dan jangka pendek
Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2014 melalui PERDIR No.0316.K/DIR/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Pemantauan Implementasi (untuk RJP) Pelaksanaan: Penyusunan RJP telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
INDIKATOR & UKURAN: 7.4b. Hasil implementasi strategi 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) EVIDENCE
Dokumen RJP PLN DJTY di Tabel 18
Learning (L)
Integration (I)
- Selaras dengan Profil Sampai saat ini penyusunan dokumen Laporan Manajemen Perusahaan P.2b. Konteks Strategis dan Review RJP masih - Dinyatakan hasilnya dilaksanakan sesuai proses di pada kategori 7. kolom Approach. Evaluasi pencapaian target jangka pendek 1 tahun (RKAP) dilakukan secara triwulanan melalui penyusunan Laporan Manajemen sedangkan evaluasi target jangka panjang 5 tahun (RJP) dilakukan secara Tahunan pada review RJP.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang b.2.1.3 Memperhitungkan dan menyeimbangkan semua harapan seluruh pemangku kepentingan ?
INPUT: 1. 2. 3. 4.
Pelaksana: - GM, MB dan MA - Tim penyusun RJP
Laporan manajemen periode sebelumnya Dokumen review RJP periode sebelumnya Masukan dari berbagai stakeholder Laporan kinerja
PROSES: 1. Mempelajari dokumen RJP Korporat, evaluasi RJP unit periode sebelumnya, Laporan manajemen tahun sebelumnya 2. Mengumpulkan data internal : Rapat dengan korporat, Rapat Pimpinan, Rakor dengan Area 3. Melakukan analisa data dan survey 4. Mengidentifikasi Harapan Stakeholder PLN DJTY 5. Melakukan analisis SWOT dengan memasukkan harapan stakeholder sebagai pertimbangan 6. Menentukan Inisiatif strategis dan strategi fungsional (Shorterm dan Longterm) untuk menyeimbangkan Harapan Stakeholder
Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2014 melalui PERDIR No.0316.K/DIR/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Pemantauan Implementasi (untuk RJP) Pelaksanaan: Penyusunan RJP (berisi antara lain sasaran strategis) telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
OUTPUT: Harapan seluruh pemangku kepentingan dapat diseimbangkan dalam sasaran strategis INDIKATOR & UKURAN: 1. 7.4b. Hasil implementasi strategi 2. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio Operasi) 3. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan EVIDENCE
Dokumen RJP PLN DJTY gambar 20 Harapan stakeholder
Learning (L) Sampai saat ini penyusunan dokumen Review masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Evaluasi Proses dan review sasaran RJP dilakukan secara rutin setiap tahun untuk mempertimbangkan perubahan harapan stakeholder.
Integration (I) -
-
-
Selaras dengan Profil Perusahaan P.2b. Konteks Strategis. Selaras dengan PO pada P1b (2) Pelanggan dan Pemangku Kepentingan Dinyatakan hasilnya pada kategori 7
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
a. Pengembangan dan Implementasi Program Kerja (1) Pengembangan Program Kerja a.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT: RJP unit mengembangkan program kerja? RUPTL Sasaran Target Jangka Panjang dan Jangka Pendek PROSES: 1. Mereview hasil evaluasi RKAP tahun sebelumnya. 2. Menentukan inisiatif strategi PRK dengan mengacu pada program jangka panjang dan jangka pendek yang ada di RJP unit. 3. Mengadakan FGD bersama unit pelaksana area untuk menentukan skala prioritas program. 4. Pembahasan usulan program kerja yang menjadi prioritas utama bersama korporat. 5. Menyusun dokumen RKAP unit. OUTPUT: Dokumen RKAP unit. INDIKATOR: 7.4.b. Kinerja Kepemimpinan, hasil pencapaian KPI per Perspektif 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan, rasio operasi 7.5.a.(2) Kinerja Pasar, pertumbuhan penjualan Tenaga Listrik
a.1.2
Apa program kerja utama jangka pendek dan panjang perusahaan, serta keterkaitannya dengan sasaran strategis?
(2) Implementasi Rencana Kerja a.2.1 Bagaimana perusahaan mengimplementasikan program kerja ke seluruh jajaran perusahaan kepada
Pelaksana: - Tim RKAP DJTY - Seluruh MB - MA Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2002, dan diperbarui sejak 2016 melalui PERDIR No.0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO) Pelaksanaan: Penyusunan RKAP unit telah dilaksanakan secara konsisten sesuai proses di kolom Approach dan sesuai dengan PERDIR No. 0036.P/DIR/2016
Learning (L)
Integration (I)
Review dan evaluasi RKAP dilaksanakan setiap tahun dan jika ada penyimpangan 20% dari target serta setiap triwulan untuk RKAP yang hasilnya menjadi dasar untuk melakukan perubahan rencana strategis sesuai dengan kebutuhan adaptasi lingkungan bisnis yang bermuara pada revisi RKAP dan RJP sebagaimana pada Gambar 2.1 Proses Perencanaan Strategis
- Selaras dengan Profil Perusahaan P.1.a.(2) visi dan tujuan perusahaan - Selaras dengan Profil Perusahaan: Visi, Misi, Tata Nilai - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.5.a(1) dan 7.5a(2).
Tabel 2.1 Sasaran Strategis PLN DJTY HEBAT, Strategi Fungsional Long Term dan Short Term
INPUT: RJP Korporat dan Unit • RKAP •
Pelaksana: - Tim Cascading SIMKPNAS - GM, MB, MA dan Pegawai
PROSES:
Mulai diterapkan:
Sampai saat ini p enyampaian program kerja masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
- Berkaitan dengan
sub kategori 1.1. SL menetapkan dan mengkomunikasika
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang tenaga kerja dan pemasok juga mitra kerja utama yang relevan untuk mencapai sasaran strategis utama?
Implementasi kepada tenaga kerja: 1) Berdasarkan penetapan RKAP dilakukan penerbitan SKK ke pengguna anggaran 2) Proses pengadaan barang dan jasa 3) Pelaksanaan Pekerjaan 4) Evaluasi dan kontroling PRK. Implementasi kepada pemasok dan mitra kerja utama: 1. Menginformasikan program kerja yang dimasukkan dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa 2. Melakukan proses Pengadaan Barang dan Jasa 3. Melakukan review dan monitoring hasil pelaksanaan
Learning (L)
Sudah diterapkan sejak tahun 2011 (SK SIMKPNAS) Sudah diterapkan sejak SK 305.K/DIR/2010 tentang pengadaan barang dan jasa serta perubahannya, dan diperbarui sejak SK 620.K/DIR/2014
Integration (I) n arah organisasi - Selaras dengan
menyeimbangkan harapan stakeholder (P.1.b.(2), dan memastikan terjadinya alignment antara sasaran strategis dan rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek. - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.1, 7.3 dan 7.4 - Selaras dengan kategori 6.2.b tentang Pengelolaan Rantai Pasokan
Pelaksanaan: Penyampaian program kerja telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
OUTPUT: - Penyelesaian PRK yang didukung tenaga kerja dan pemasok INDIKATOR: 1. Pegawai : sasaran kinerja pegawai dalam SIMKPNAS di cascade dari RKAP dan KPI dengan hasil (7.3a.) 2. Pemasok dan mitra : terbitnya kontrak kerjasama dengan pemasok/mitra dengan kinerja hasil rantai pasok dapat dilihat pada kategori 7.1.b.1 3. Hasil – hasil kepemimpinan 7.4a
EVIDENCE
a.2.2
Bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa perusahaan mampu mencapai hasil yang diharapkan dari program kerjanya?
Dokumen RKAP dan website SIMKPNAS
INPUT: Laporan Realisasi KPI Kajian Kelayakan Proyek (KKP) PRK PROSES: 1. Melakukan pengumpulan data realisasi kinerja masing-masing U nit 2. Menentukan inisiatif strategi PRK tiap Unit
Sudah diimplementasikan diseluruh DJTY
Pelaksana: - Tim Penyusun RKAP - Tim Evaluasi Kinerja - Manajer Bidang (MB) Pelaksanaan:
Dilakukan evaluasi PRK secara rutin bulanan disesuaikan dengan pencapaian hasil KPI, Jika tidak tercapai, dilakukan review terhadap rencana kerja, dilakukan evaluasi penyebab tidak tercapainya rencana kerja dan kendalakendala yang dihadapi untuk dilakukan upaya-upaya
- Selaras dengan
menyeimbangkan harapan stakeholder (P.1.b.(2), dan memastikan terjadinya alignment antara sasaran strategis
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Evaluasi hasil program kerja telah dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
3. Pengumpulan program kerja Unit 4. Melengkapi setiap usulan program kerja Unit dengan KKP (KKO, KKF, dan KR) 5. Mengukur realisasi dan monitoring KPI/KM secara periodik 6. Menentukan perubahan program kerja untuk mencapai target
Learning (L)
Integration (I)
perbaikan (improvement)
dan rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek. - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.5.a.1, 7.5.a.2 dan 7.4.b
Dilakukan evaluasi PRK secara rutin bulanan disesuaikan dengan pencapaian hasil KPI, Jika tidak tercapai, dilakukan review terhadap rencana kerja, dilakukan evaluasi penyebab tidak tercapainya rencana kerja dan kendalakendala yang dihadapi untuk dilakukan upaya-upaya perbaikan (improvement)
- Selaras dengan
OUTPUT: Pencapaian KPI INDIKATOR: - Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial - Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar - Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi EVIDENCE KPI
(3) Alokasi Sumber Daya a.3.1 Bagaimana perusahaan memastikan bahwa sumber daya finansial dan sumber daya lainnya tersedia untuk mendukung pencapaian program kerja, sekaligus memenuhi kewajiban saat ini?
INPUT: - RKAP PLN DJTY - RJP PLN DJTY - Program dan sasaran strategis
PROSES: Mekanisme yang telah ditetapkan yaitu : 1. Melakukan evaluasi penyerapan anggaran tahun sebelumnya, 2. Mempertimbangkan alokasi kebutuhan anggaran disesuaikan dengan program kerja 3. Usulan disburse ke PLN Pusat, 4. Penetapan RKAP dari Pusat, 5. Penetapan RKAP unit sesuai urutan prioritas program 6. Pengalokasian anggaran ke Area & Bidang, OUTPUT: Ketersediaan anggaran melalui AKI AKO sesuai PRK.
Program rencana strategis sudah diimplementasikan dalam bentuk PRK per unit pelaksana Area
Pelaksana: - GM, MB, dan Area - Tim Penyusun RKAP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2016 melalui Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO) Pelaksanaan: Proses penetapan periode perencanaan telah mengacu pada Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang
menyeimbangkan harapan stakeholder (P.1.b.(2), dan memastikan terjadinya alignment antara sasaran strategis dan rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek. - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.5.a.1, 7.5.a.2 dan 7.4.b
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
INDIKATOR: - Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial - Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar - Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi
a.3.2
Bagaimana perusahaan mengalokasikan sumber daya tersebut untuk mendukung pencapaian program kerja?
Learning (L)
Integration (I)
Dilakukan evaluasi anggaran secara rutin dan dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Proses alokasi sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya direview dan dievaluasi sebagai bagian dari tahapan monitoring dan evaluasi pelaksanaan RKAP untuk memastikan efektivitas penyerapan dan penggunaannya sebagaimana pada Tabel 2.1. Detail Langkah Proses Perencanaan Strategis
- Selaras dengan menyeimbangkan harapan stakeholder (P.1.b.(2), dan memastikan terjadinya alignment antara sasaran strategis dan rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek. - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.5.a.1, 7.5.a.2 dan 7.4.b
Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO) dan telah dilaksanakan sesuai approach EVIDENCE
RKAP PLN DJTY TAHUN 2016
INPUT: RKAP PLN DJTY RJP PLN DJTY - Program dan sasaran strategis -
Pelaksana: - GM, MB, dan Area - Tim Penyusun RKAP
-
PROSES: Mekanisme yang telah ditetapkan yaitu : 1. Melakukan evaluasi penyerapan anggaran tahun sebelumnya, 2. Mempertimbangkan alokasi kebutuhan anggaran disesuaikan dengan program kerja 3. Usulan disburse ke PLN Pusat, 4. Penetapan RKAP dari Pusat, 5. Penetapan RKAP unit sesuai urutan prioritas program 6. Pengalokasian anggaran ke Area & Bidang,
Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2016 melalui Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO)
OUTPUT: Sumber daya teralokasikan dengan tepat untuk mendukung pencapaian program kerja
INDIKATOR: - Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial - Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar - Hasil Kinerja 7.4.b Hasil I mplementasi Strategi
Pelaksanaan: Proses penetapan periode perencanaan telah mengacu pada Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO) dan telah dilaksanakan sesuai approach Sudah ditetapkan alokasi anggaran unit pelaksana Area melalui penerbitan cash budget dan SKKI / SKKO
EVIDENCE
a.3.3
Bagaimana perusahaan menilai dan mengelola risiko finansial dan risiko lainnya yang terkait dengan program kerja, untuk memastikan kemampuan usaha secara finansial?
SKI (pendanaan)
Penetapan RKAP 2016
INPUT: Profil Resiko Tahun sebelumnya RKAP KKP (KKO, KKF, dan KR) PROSES: 1. Menyusun program kerja dengan pendanaan
investasi 2. Menyusun KKO dan KKF untuk setiap program
kerja yang akan ditetapkan 3. Mengidentifikasi dan mengukur level risiko
program kerja yang dihadapi 4. Mengelola risiko (menyusun kajian risiko dan
sekaligus melaksanakannya) secara efektif dan efisien. 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara konsisten dan b erkelanjutan
Pelaksana: - GM, MB, dan Area - Tim Penyusun RKAP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2016 melalui Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO) Pelaksanaan: Proses penetapan periode perencanaan telah mengacu pada Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO)
Dilakukan evaluasi profil risiko keuangan dan mitigasinya Sampai saat ini proses pengelolaan risiko finansial dan risiko lainnya masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan terhadap pengelolaan risiko yang telah dilakukan dengan mengoptimalkan unsur pengawasan internal (SPI). Menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi pengelolaan risiko dalam rangka improvement dan
- Selaras dengan menyeimbangkan harapan stakeholder (P.1.b.(2), dan memastikan terjadinya alignment antara sasaran strategis dan rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek. - Dinyatakan hasilnya pada kategori 7.5.a.1, 7.5.a.2 dan 7.4.b
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
OUTPUT: Dokumen kajian risiko, Kajian Kelayakan Finansial dan Kajian Kelayakan Operasi yang terkait dengan program kerja terpetakan sehingga keberlangsungan usaha secara operasi dan finansial dapat dipastikan
dan telah dilaksanakan sesuai approach Proses pengelolaan risiko finansial dan risiko lainnya telah dilaksanakan sesuai proses di kolom approach
Learning (L)
Integration (I)
mendukung pencapaian kinerja perusahaan., sebagaimana Gambar 2.2 (Siklus Pengelolaan Risiko
INDIKATOR & UKURAN: - Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial - Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar - Hasil Kinerja 7.4.b Hasil I mplementasi Strategi EDVENCE
(4) Perencanaan Tenaga Kerja a.4.1 Apa saja program utama SDM (Sumber Daya Manusia) untuk mendukung sasaran strategis dan program kerja jangka pendek dan panjang perusahaan?
Dokumen PRK Area dengan kajian risiko
Dokumen profil risiko dalam RKAP
Tabel 2.1 Sasaran Strategis PLN DJTY HEBAT, Strategi Fungsional Long Term dan Short Term (Strategi Bisnis Terpecaya di Inisiatif Strategis Kualitas dan Kuantitas SDM)
EDVENCE
Dokumen RJP Unit PLN DJTY
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.4.2
Bagaimana rencana perusahaan dalam mengantisipasi dampak potensial terhadap keberadaaan tenaga kerja di perusahaan dan kemungkinan terjadi perubahan terkait dengan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja ?
INPUT:
Visi, Misi dan Tata Nilai RJP korporat RJP unit PLN DJTY Masukan dari Area
PROSES: Melakukan analisa isu strategis SDM dalam RJP korporat Melaksanakan pengembangan organisasi dan perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi serta penempatan pegawai berdasarkan MSDM-BK Penataan outsourcing Melaksanakan assessment untuk mengidentifikasi gap kompetensi individu Melaksanakan pelatihan dan pengembangan berdasarkan kesenjangan kompetensi, serta sertifikasi tenaga terampil Melaksanakansosialisasi Melakukan review dan monitoring pelaksanaan
Sudah diimplementasikan diseluruh DJTY
Pelaksana: - GM, MB dan MA - Tim Penyusun RJP Mulai diterapkan: Tahun 2004 sebagai Tahun Penerapan Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK), dimulainya pendekatan yang lebih sistematik dan modern dalam mengelola sumberdaya manusia perusahaan. Proses penyusunan rencana kapabilitas dan kapasitas dan roadmap SDM telah dilaksanakan sesuai proses di kolom approach
OUTPUT: Perencanaan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja sesuai dengan target Roadmap HCR dan OCR INDIKATOR & UKURAN: Hasil 7.3a. (1) Workforce Capability and capacity Hasil 7.3a.(4) Workforce Development Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi EDVENCE
Learning (L) Evaluasi dilakukan melalui survey EES dan dilakukan perbaikan secara berkala Sampai saat ini proses penyusunan rencana kapabilitas dan kapasitas dan roadmap SDM masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Evaluasi untuk mengetahui efektivitas MSDMBK dilakukan dan hasilnya digunakan untuk perbaikan sistem dalam rangka mencapai sasaran strategis bidang SDM.
Integration (I) Melibatkan seluruh unit dan selaras dengan kegiatan korporat. Selaras dengan visi dan tujuan perusahaan P.1.a.(2), menyeimban gkan harapan stakeholder (P.1.b.(2) - Selaras dengan kategori 5 bagaimana memenuhi kapasitas dan kapabilitas tenaga kerja sesuai dengan P.1.a.(3) Profil Tenaga Kerja. - Hasil 7.3a. (1) Workforce Capability and capacity - Hasil 7.3a.(4) Workforce Development -
(5) Ukuran Kinerja a.5.1 Apa saja ukuran atau indikator kinerja utama
Dokumen RJP unit PLN DJTY
Tabel 2.1 Sasaran Strategis PLN DJTY HEBAT, Strategi Fungsional Long Term dan Short Term (Indikator Kinerja Utama adalah Level HCR dan OCR Mencapai 3,9 di Tahun 2019)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Sampai saat ini proses penyusunan sistem pengukuran dan evaluasi program kerja masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach
Keselarasan KPI antara Korporat unit Induk sampai dengan pelaksana di unit
untuk menelusuri pencapaian dan efektivitas program kerja?
EDVENCE a.5.2
Bagaimana memastikan bahwa keseluruhan sistem pengukuran dan evaluasi program kerja dapat memperkuat keselarasan seluruh elemen perusahaan?
INPUT: RKAP unit Kontrak Manajemen (KM) RJP unit PROSES: Melakukan pengumpulan data terkait sistem pengukuran danprogram kerja Membuat peta strategi dan matriks keterkaitan strategi dan program kerja untuk memastikan keselarasan seluruh elemen perusahaan Merumuskan KPI Unit Menurunkan KPI Unit ke dalam kinerja individu SIMKPNAS dengan metoda RASCI (responsible, approval supporting, consult, informed) Melakukan review dan monitoring pelaksanaan OUTPUT: SIMKPNAS
Sudah diimplementasikan diseluruh DJTY.
Pelaksana: - GM, MB dan MA - Admin SIMKPNAS Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak tahun 2011 (SK SIMKPNAS) Manajemen Unit dan AP, diterbitkan setiap tahun.
Pelaksanaan: Proses penyusunan sistem pengukuran dan evaluasi program kerja telah dilaksanakan sesuai proses di kolom approach
EDVENCE Cascade SIMKPNAS
Evaluasi realisasi SIMKPNAS dilakukan persemester
- SK Direksi tentang Kontrak
INDIKATOR & UKURAN: Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi
-
-
-
Selaras dengan visi dan tujuan perusahaan P.1.a.(2), menyeimbangkan harapan stakeholder (P.1.b.(2) Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi strategi
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang (6) Revisi Program Kerja a.6.1 Jika keadaaan mengharuskan terjadi perubahan dan menuntut segera diterapkannya programprogram baru, bagaimana perusahaan merevisi program kerja dan mengimplementasikann ya?
Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
INPUT: - RKAP PLN DJTY - RJP PLN DJTY - Program dan sasaran strategis
Pelaksana: - GM, MB, dan Area - Tim Penyusun RKAP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2016 melalui Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO)
PROSES: 1. Mengevaluasi atas pelaksanaan RKAP 2. Menetapkan Asumsi Baru 3. Penyusu nan Revi si RKAP dilengkapi justifikasi perubahan program kerja 4. Membuat kesepakatan Manajemen atas revisi RKAP 5. Mengesahkan RKAP Revisi 6. Menerbitkan SKK Revisi ke Unit OUTPUT: RKAP revisi sesuai dengan perubahan program k erja INDIKATOR: - Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial - Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar - Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi
Pelaksanaan: Proses penetapan periode perencanaan telah mengacu pada Perdir 0036.P/DIR/2016 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengendalian Anggaran di Lingkungan PT PLN (PERSERO) dan telah dilaksanakan sesuai approach Usulan perubahan program kerja Area di evaluasi oleh bidang perencanaan kantor distribusi
Learning (L)
Integration (I)
Dilakukan evaluasi PRK secara rutin bulanan disesuaikan dengan pencapaian hasil KPI, Jika tidak tercapai, dilakukan review terhadap rencana kerja, dilakukan evaluasi penyebab tidak tercapainya rencana kerja dan kendalakendala yang dihadapi untuk dilakukan upaya-upaya perbaikan (improvement) Evaluasi perubahan program kerja direview kebutuhan anggaran berdasarkan skala prioritas
Keselarasan KPI antara Korporat unit Induk sampai dengan pelaksana di unit -
Selaras dengan visi dan tujuan perusahaan P.1.a.(2), menyeimban gkan harapan stakeholder (P.1.b.(2) Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementa si Strategi
-
Selaras dengan visi dan tujuan
-
-
-
EDVENCE Dokumen revisi RKAP
b. Proyeksi Kinerja Untuk ukuran atau indikator kinerja utama yang diidentifikasi pada 2.2a(5) : b.1 Apa saja proyeksi Tabel 2.1 Sasaran Strategis PLN DJTY HEBAT, Strategi Fungsional Long Term dan Short Term kinerjanya, baik untuk jangka pendek maupun panjang? b.2
Bagaimana proyeksi kinerja perusahaan dibandingkan dengan
INPUT: RJP unit Data perusahaan listrik sejenis
Pelaksana: - GM, MB, dan Area
Evaluasi proyeksi dilakukan tiap tahun dalam RJP.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang proyeksi kinerja pesaing atau perusahaan sejenis pada ukuran- ukuran tersebut di atas?
Kontrak Manajemen (KM)
-
PROSES: 1. Melakukan pengumpulan data dan review RJP unit 2. Menentukan kinerja pesaing yang sesuai dengan visi PLN 3. Menentukan Indikator utama perusahaan yang menjadi best practice 4. Melakukan proyeksi kinerja PLN berdasarkan target dan kinerja sebelumnya dengan mengakomodir proyeksi kinerja perusahaan 5. Membandingkan dan menentukan target 5 tahun ke depan 6. Melakukan review dan monitoring pelaksanaan
Tim Penyusun RKAP
Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2014 melalui Perdir No. 0316.K/DIR/2014 tentang Penyusunan dan Pemantauan implementasi RJP (jangka panjang) Pelaksanaan: Proses pembandingan ukuran proyeksi kinerja PLN dan proyeksi kinerja pesaing telah dilaksanakan sesuai proses di kolom approach
Learning (L)
Integration (I) perusahaan P.1.a.(2), menyeimban gkan harapan stakeholder (P.1.b.(2) Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementa si Strategi
Sampai saat ini proses pembandingan ukuran proyeksi kinerja PLN dan proyeksi kinerja pesaing masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Review proses dilakukan setiap tahun dan hasilnya digunakan sebagai feedback bagi perencanaan strategis selanjutnya
-
-
-
OUTPUT: Target kinerja yang akan dituju dari benchmark perusahaan sejenis INDIKATOR & UKURAN: Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi EDVENCE
b.3
Bagaimana proyeksi tersebut dibandingkan dengan benchmarks utama, target, dan kinerja sebelumnya ? jika ada
Dokumen RJP Bab V
Data Proyeksi Kinerja
INPUT: RJP unit Data perusahaan listrik sejenis Kontrak Manajemen (KM) PROSES: 1. Melakukan pengumpulan data dan review RJP unit 2. Menentukan benchmark yang sesuai dengan visi PLN 3. Menentukan Indikator utama perusahaan yang menjadi best practice
Pelaksana: - GM, MB, dan Area - Tim Penyusun RKAP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2014 melalui Perdir No. 0316.K/DIR/2014 tentang Penyusunan dan Pemantauan implementasi RJP (jangka panjang)
Evaluasi proyeksi dilakukan tiap tahun dalam RJP. Sampai saat ini proses pembandingan ukuran proyeksi kinerja PLN dan proyeksi kinerja pesaing masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach. Review proses dilakukan
Keselarasan KPI antara Korporat unit Induk sampai dengan pelaksana di unit -
Selaras dengan visi dan tujuan perusahaan P.1.a.(2), menyeimban gkan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
4. Melakukan proyeksi kinerja PLN berdasarkan
target dan kinerja sebelumnya dengan mengakomodir proyeksi kinerja perusahaan benchmark utama 5. Membandingkan dan menentukan target 5 tahun ke depan 6. Melakukan review dan monitoring pelaksanaan
Pelaksanaan: Proses pembandingan ukuran proyeksi kinerja PLN dan data benchmark TNB dan KEPCO telah dilaksanakan sesuai proses di kolom approach
Learning (L) setiap tahun dan hasilnya digunakan sebagai feedback bagi perencanaan strategis selanjutnya
Integration (I) harapan stakeholder (P.1.b.(2) Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementa si Strategi
-
-
OUTPUT: Gap dengan pesaing telah terpetakan Data benchmark TNB dan KEPCO untuk indikator kinerja utama INDIKATOR & UKURAN: Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi EDVENCE
b.4
Jika pencapaian kinerja saat ini atau proyeksi kinerja perusahaan berada di bawah pesaing atau pembanding, bagaimana perusahaan menyikapi kesenjangan tersebut?
Dokumen RJP Bab V
Data Benchmark
INPUT: RJP unit Data perusahaan listrik sejenis Kontrak Manajemen (KM) PROSES: 1. Melakukan pengumpulan data pencapaian kinerja 2. Melakukan analisa keunggulan strategis perusahaan dan tantangan strategis PLN dan perusahaan pesaing 3. Memproyeksikan pencapaian target kinerja perusahaan sesuai gap terhadap pesaing 4. Menentukan strategi utama dan program kerja baru untuk mencapai target yang baru 5. Menetapkan strategi baru dalam RJP unit 6. Melakukan review dan monitoring OUTPUT: Gap dengan pesaing telah terpetakan Data benchmark TNB dan KEPCO untuk indikator
Pelaksana: - GM, MB, dan Area - Tim Penyusun RKAP Mulai diterapkan: Sudah diterapkan sejak 2012, dan diperbarui sejak 2014 melalui Perdir No. 0316.K/DIR/2014 tentang Penyusunan dan Pemantauan implementasi RJP (jangka panjang) Pelaksanaan: Proses pembandingan ukuran proyeksi kinerja PLN dan data benchmark TNB dan KEPCO telah dilaksanakan sesuai proses di kolom approach
-
Evaluasi proyeksi dilakukan tiap tahun dalam RJP. Sampai saat ini proses pembandingan ukuran proyeksi kinerja PLN dan proyeksi kinerja pesaing masih dilaksanakan sesuai proses di kolom Approach.
Keselarasan KPI antara Korporat unit Induk sampai dengan pelaksana di unit -
- RJP : Monitoring dan review per semester, Revisi per tahun dan jika diperlukan.
-
-
Selaras dengan visi dan tujuan perusahaan P.1.a.(2), menyeimban gkan harapan stakeholder (P.1.b.(2) Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
kinerja utama -
INDIKATOR & UKURAN: Hasil Kinerja 7.5.a.1 Kinerja Finansial Hasil Kinerja 7.5.a.2 Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementasi Strategi EDVENCE Riview RJP unit
Kinerja Pasar Hasil Kinerja 7.4.b Hasil Implementa si Strategi
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 2 Perencanaan Strategis Sub Kategori 2.2 Implementasi Strategi Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
KATEGORI 3 FOKUS PELANGGAN
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
- Diterapkan sistem ekskalasi
- Integrasi mendengar
keluhan, dimana apabila laporan keluhan/gangguan tidak di-respon dalam kurun waktu tertentu, maka secara otomatis mengirimkan email notifikasi berjenjang ke atasan/pejabat secara kurun waktu tertentu. Mekanisme ini memudahkan dalam evaluasi dan monitoring. - Overview mendengarkan pelanggan dilakukan dengan cara mengevaluasi berdasarkan data statistik/trend dari data keluhan/gangguan produk APKT.
pelanggan selaras dgn P.1b(2) tentang pelanggan dan mekanisme PLN Pusat. Mekanisme APKT dan AP2T terintegrasi seluruh Unit dari Kantor Distribusi, PLN Area, Rayon. - Desain integrasi dalam proses bisnis terdapat dalam dokumen BISPROF - Kategori 4.1.3 tentang pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan untuk membangun budaya yang lebih fokus lagi kepada pelanggan dan untuk mendukung keputusan yang diambil di tingkat operasional, pengambilan keputusan strategis). - Kategori 7.2, hasil/kinerja fokus pelanggan
Mendengarkan Pelanggan (1) Mendengarkan Pelanggan Saat Ini a.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT: mendengarkan - SKDIR No.289.K/DIR/2013 tentang penetapan pelanggan untuk Contact Center sebagai pintu pelayanan PT PLN mendapatkan informasi (Persero), tanggal 12 April 2013 - Hasil survey kepuasan pelanggan yang dapat - Media Sosial ditindaklanjuti? PROSES (CC 123) menerima keluhan pelan ggan melal ui CC PLN 1. PLN menerima 123. 2. Informasi dari pelanggan tersebut kemudian dipilah dan diseleksi yang benar-benar dari pelanggan yang memiliki identitas pelanggan oleh petugas. 3. Selanjutnya informasi diklasifikasikan berdasarkan gangguan dan keluhan 4. Informasi yang sudah diklasifikasikan kemudian secara langsung didistribusikan sesuai unit kerja terkait. Proses SKP: 1. Melakukan kerjasama dengan lembaga yang ditunjuk (Perguruan Tinggi). 2. Mengklasifikasikan pelanggan yang akan dilakukan Survei dan menentukan kriteria yang akan di survey 3. Melakukan survei berdasarkan kriteria yang ada. 4. Melakukan back check untuk memastikan pelanggan benar-benar di survei OUTPUT: - Work Order CC123 - Laporan hasil survei dan rekomendasi INDIKATOR: 1. Keluhan yang berkaitan bidang Niaga (7.1.a), a.l.: Pemenuhan TMP Kesalahan Pembacaan Meter. 2. Kecepatan menanggapi pengaduan gangguan (7.1.a) 3. Rasio jumlah komplain pelanggan (7.2.a.2)
-
-
-
-
Seluruh Unit PLN dibawah DJTY sudah mengimplementasikan Layanan CC123 Proses untuk mendengarkan pelanggan dilaksanakan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (tidak ada libur) melalui CC123. Pengelolaan CC123 dilakukan secara tertruktur dg dilengkapi Struktur jabatan Supervisor CC123, Manajer CC123, CSO, dan di setiap Rayon ada petugas APKT yang selalu stand-by memonitor dan menindaklanjuti keluhan dan gangguan pelanggan. Kinerja tindak lanjut penyelesaian keluhan/laporan gangguan dipantau melalui SLA
EVIDENCE - Laporan Incoming Call CC123"keluhan
EVIDENCE : - Laporan Eskalasi keluhan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.1.2
Bagaimana metode mendengarkan pelanggan untuk beragam pelanggan, kelompok pelanggan, atau segmen pasar?
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D) INPUT : 1. Laporan keluhan melalui CC PLN 123 dan media sosial (untuk pelanggan TR) 2. Suara Pelanggan yang disampaikan langsung kepada Account Executive (AE) di Kantor Area (untuk pelanggan TM & TT) PROSES : 1. Mendengar pelanggan TR (R,S,B,I,P) sebagaimana dalam mekanisme contact center, pemanatauan media massa. 2. Mendengar pelanggan TM (Bisnis dan Industri), ditunjuk Account Executive (AE) di PLN Area, temu pelanggan dan temu asosiasi yang dilaksanakan dalam periode tertentu. 3. Mendengar pelanggan TT (Industri) dilakukan dengan menunjuk AE di Kantor Area dan Distribusi. 4. dan laporan pemberitaan media massa tentang pelangan bisnis dan industri serta mekanisme contact center. OUTPUT Suara Pelanggan per segmen : Laporan Account Executive (TT/TM), Laporan Pemberitaan Media (TT/TM/TR), Laporan APKT, Laporan Temu Pelanggan. INDIKATOR - Rekapitulasi Keluhan di APKT
a.1.3
Jika sesuai, bagaimana perusahaan menggunakan media sosial dan teknologi berbasis web untuk mendengarkan pelanggan?
INPUT : Laporan keluhan pelanggan melalui media sosial (Facebook, Twitter) PROSES : 1. Media sosial PLN yaitu: facebook dan twitter, dengan alamat facebook: www.facebook.com/cc123pln dan twitter: @pln_123 2. Informasi yang diperoleh dari Media tersebut
- CC123: Proses untuk mendengarkan beragam pelanggan, kelompok pelanggan, atau segmen pasar ini 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Pihak terlibat : • PLN Kantor Distribusi melakukan supervisi dan monitoring • PLN Area/Rayon melakukan survei dan analisis data pelanggan • Operator/Agent CC PLN 123 - Mendengar pelanggan TM dan TT via AE dilaksanakan dengan menunjuk PIC di Kantor KD, Area, dan Manajer Rayon terkait sebagai AE. Temu pelanggan (TT dan TM) dikelola oleh bidang niaga dan KHA setiap satu tahun sekali - Contact Center dikelola oleh bidang niaga yang dipantau secara harian. - Laporan Pemberitaan media masssa dipantau secara harian oleh Bidang KHA selanjutnya dikirimkan ke area dan rayon.
- Dimplementasikannya sejak 12 Desember 2012, yang dapat diakses oleh pelanggan yang ada diseluruh unit kerja. Agent untuk menangani ini bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu dan dijalankan secara konsisten.
Learning (L)
Integration (I)
Melakukan evaluasi terhadap data dan fakta terkait informasi dari beragam pelanggan di CC123 terkait laporan Berulang, Laporan Kinerja Operasional CC123. kelompok pelanggan, dan segmen pasar yang dapat ditindaklanjuti untuk mengukur efektifitas proses (beberapa metode) mendengarkan pelanggan secara rutin bulanan - Terjadi perubahan perbaikan aplikasi (APKT mobile)
Mekanisme ini selaras antara masing-masing proses bisnis selaras dengan P.1.b(2) dalam profil organisasi serta menjadi bahan masukan dalam proses perencanaan strategis pada katagori 2 yang hasilnya dilaporkan pada 7.2.
Melakukan evaluasi terhadap data dan fakta terkait informasi dari facebook dan twitter yang dapat ditindaklanjuti untuk mengukur efektifitas proses (beberapa metode) mendengarkan pelanggan
Keselarasan terhadap kategori 4.2.(b) mengenai pengelolaan teknologi informasi
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D) diintegrasikan dengan aplikasi AP2T, APKT, dan P2APST yang telah diimplementasikan di seluruh unit PLN. 3. informasi dari pelanggan tersebut kemudian dipilah dan diseleksi yang benar-benar dari pelanggan yang memiliki identitas pelanggan oleh petugas. 4. Selanjutnya informasi diklasifikasikan berdasarkan gangguan dan keluhan 5. Informasi yang sudah diklasifikasikan kemudian didistribusikan sesuai unit kerja terkait.
Learning (L)
- Pihak terlibat: a. PLN KD melakukan supervisi dan monitoring b. PLN Area/Rayon melakukan survei dan analisis data pelanggan c. Operator/Agent CC PLN 123
secara rutin bulanan- Terjadi perubahan perbaikan aplikasi (APKT mobile)
Proses untuk mendengarkan Calon Pelanggan, Pelanggan, dan Bekas Pelanggan ini 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Pihak terlibat: a. PLN KD melakukan melakukan supervisi dan monitoring b. PLN Area/Rayon Area/Rayon melakukan survei dan analisis data pelanggan c. Operator/Agent CC 123
Melakukan evaluasi terhadap data dan fakta terkait informasi dari Calon pelanggan, Pelanggan, dan Bekas Pelanggan yang dapat ditindaklanjuti untuk mengukur efektifitas proses (beberapa metode) mendengarkan secara rutin.
Integration (I)
OUTPUT : Laporan keluhan berdasarkan Media dari APKT INDIKATOR : Waktu pendistribusian informasi sampai ke unit kerja
a.1.4
Bagaimana metode mendengarkan pelanggan untuk berbagai siklus hidup pelanggan?
INPUT : - Calon Pelanggan, Pelanggan, dan Bekas Pelanggan menghubungi CC PLN 123 - Calon Pelanggan, Pelanggan, dan Bekas Pelanggan yang disampaikan langsung kepada Account Executive (AE) PROSES : 1. PLN mendengarkan Calon Pelanggan, Pelanggan, dan Bekas Pelanggan dengan berbagai media/motode komunikasi yang berbeda sesuai dengan peruntukannya untuk beragam pelanggan, kelompok pelanggan, atau segmen pasar. seperti gambar 3.1.2 2. Metode yang berbeda tersebut didukung oleh aplikasi AP2T, APKT, dan P2APST yang telah diimplementasikan di seluruh unit PLN. 3. informasi dari pelanggan tersebut kemudian dipilah dan diseleksi yang benar-benar dari pelanggan yang memiliki identitas pelanggan oleh
Integrasi mendengar pelanggan mengacu profil organisasi P.1.b(2) tentang Pelanggan dan stake holder, Katagori 4.1.a(3) tentang data pelanggan. dan katagori 7.2.a(1) tentang Kepusan Pelanggan ; 7.2.a(2) tentang ratio jumlah komplain pelanggan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
petugas. 4. Selanjutnya informasi diklasifikasikan berdasarkan siklus hidup pelanggan. 5. Informasi yang sudah diklasifikasikan kemudian didistribusikan sesuai unit kerja terkait. 6. Review dan evaluasi proses mendengarkan pelanggan untuk berbagai siklus hidup pelanggan.
OUTPUT : Laporan keluhan/gangguan dari APKT INDIKATOR : - Rasio Pelanggan Keluar (7.2.a.2) - Prosentase Informasi yang dapat ditindaklanjuti a.1.5
Bagaimana perusahaan mendapatkan umpan balik yang segera dan dapat ditindaklanjuti dari pelanggan mengenai mutu produk, dukungan pelanggan, dan transaksi?
INPUT : - Pelanggan menghubungi Contact Center PLN 123 (CC PLN 123) - Call back terhadap pelnggan yang sudah menikmati layanan PLN - Hasil temu pelanggan - Takshow di TV/Radio - Surat Pembaca - Hasil Survey Kepuasan Pelanggan (SKP) PROSES : 1. PLN mendengarkan pelanggan melalui CC PLN 123. 2. CC PLN 123 tersebut didukung oleh aplikasi AP2T, APKT, dan P2APST yang telah diimplementasikan di seluruh unit PLN. 3. informasi dari pelanggan tersebut kemudian dipilah dan diseleksi yang benar-benar dari pelanggan yang memiliki identitas pelanggan oleh petugas. 4. Selanjutnya informasi diklasifikasikan apakah terkait mutu produk, dukungan pelanggan, dan transaksi. 5. Informasi yang sudah diklasifikasikan kemudian didistribusikan sesuai unit kerja terkait. 6. PLN mendapatkan umpan balik dari kegiatan temu pelanggan yang dilakukan secara periodik baik
- PLN Pusat membuat SOP terkait pelayanan pelanggan terutama dalam mendapatkan umpan balik yang segera dan dapat ditindaklanjuti antara lain : mutu produk, dukungan pelanggan, dan transaksi untuk dilaksanakan oleh unit pelaksana - Pihak terlibat: a. PLN Unit induk melakukan supervisi dan monitoring b. PLN Sub Unit/ unit kerja melakukan survei dan analisis data pelanggan c. Operator/Agent CC PLN 123
Melakukan evaluasi terhadap data dan fakta terkait informasi dari Calon pelanggan, Pelanggan, dan Bekas Pelanggan yang dapat ditindaklanjuti untuk mengukur efektifitas proses (beberapa metode) mendengarkan secara rutin..
Integrasi mendengar pelanggan mengacu profil organisasi P.1.b(2) tentang Pelanggan dan stake holder, Katagori 4.1.a(3) tentang data pelanggan. dan katagori 7.2.a(1) tentang Kepusan Pelanggan ; 7.2.a(2) tentang ratio jumlah komplain pelanggan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
melalui forum temu pelanggan langsung maupun talkshow di radio 7. PLN mendapatkan umpan balik dari hasil Survey Kepuasan Pelanggan (SKP) yang dilakukan setiap tahun 8. PLN mendapatkan umpan balik terhadap layanan yang diberikan dengan melakukan sampling pada beberapa pelanggan
OUTPUT : Informasi yang dapat ditindaklanjuti oleh unit kerja INDIKATOR : prosentase Informasi yang dapat ditindaklanjuti (2) Mendengarkan Calon Pelanggan a.2.1 Bagaimana perusahaan mendengarkan bekas pelanggan, calon pelanggan, dan pelanggan pesaing untuk memperoleh informasi yang dapat ditindaklanjuti dan untuk memperoleh umpan balik terkait : kualitas / kinerja produk, dukungan layanan kepada pelanggan dan kualitas /keberhasilan transaksi dengan pelanggan? jika sesuai.
INPUT : Bekas pelanggan, calon pelanggan, dan pelanggan pesaing menghubungi CC PLN 123 UKURAN INPUT : Jumlah informasi yang didapat dari bekas pelanggan, calon pelanggan, dan pelanggan pesaing PROSES : 1. PLN mendengarkan bekas pelanggan, calon pelanggan, dan pelanggan pesaing melalui CC PLN 123. 2. CC PLN 123 tersebut didukung oleh aplikasi AP2T, APKT, dan P2APST yang telah diimplementasikan di seluruh unit PLN. 3. informasi dari bekas pelanggan, calon pelanggan, dan pelanggan pesaing tersebut kemudian dipilah oleh petugas. 4. Selanjutnya informasi diklasifikasikan berdasarkan gangguan dan keluhan 5. Informasi yang sudah diklasifikasikan kemudian didistribusikan sesuai unit kerja terkait. 6. Survey Kepuasan Pelanggan salah satu nya ditujukan untuk mendengarkan suara bekas pelanggan 7. PLN belum memiliki pelanggan pesaing sehingga belum diperlukan untuk mendengarkan suara pelanggan pesaing
Proses untuk mendengarkan Bekas Pelanggan, Calon Pelanggan, dan Pelanggan Pesaing ini 24 jam sehari dan 7 hari seminggu - Pihak terlibat: a. PLN Pusat melakukan supervisi b. PLN Unit induk melakukan supervisi dan monitoring c. PLN Sub Unit/ unit kerja melakukan survei dan analisis data pelanggan d. Operator/Agent CC PLN 123
Melakukan evaluasi terhadap data dan fakta terkait informasi dari bekas pelanggan, calon pelanggan, dan pelanggan pesaing yang dapat ditindaklanjuti untuk mengukur efektifitas proses (beberapa metode) mendengarkan pelanggan secara rutin bulanan - Terjadi perubahan perbaikan aplikasi (APKT mobile)
Keselarasan dengan kategori Profil Organisasi, P.1.b(2) mengenai Pelanggan dan pemangku kepentingan khususnya mengenai segmen pelanggan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
UKURAN PROSES : Waktu pendistribusian informasi sampai ke unit kerja OUTPUT : Informasi yang dapat ditindaklanjuti oleh unit kerja UKURAN OUTPUT : prosentase Informasi yang dapat ditindaklanjuti b. Menentukan Kepuasan dan Kerekatan (Enggagement) Pelanggan (1) Kepuasan dan Keterikatan (Enggagement) b.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT: SK DIR No. 041.K/DIR/2006 Tentang Survei Kepuasan Pelanggan (SKP) yang dipergunakan untuk menentukan kepuasan dan kerekatan menilai kinerja pelayanan Unit-Unit PLN Wilayah/Distribusi (enggagement) pelanggan? PROSES: PLN DJTY bekerja sama dengan pihak ketiga (Lembaga Kerjasama Fakultas Teknik (LKFT) UGM.) untuk melaksanakan Survey Kepuasan Pelanggan di seluruh Area PLN DJTY OUTPUT: Nilai Indeks Survey Kepuasan Pelanggan INDIKATOR: 1) Jumlah responden & sebaran unitnya 2) Tingkat Kepuasan Pelanggan b.1.2
Bagaimana perusahaan menerapkan metode penentuan kepuasan dan keterikatan (enggagement) pelanggan yang dibedakan berdasarkan kelompok pelanggan dan segmen pasar? jika sesuai.
b.1.3
Bagaimana pengukuran tersebut mampu menangkap informasi
INPUT: SK DIR No. 041.K/DIR/2006 Tentang Survei Kepuasan Pelanggan (SKP) yang dipergunakan untuk menilai kinerja pelayanan Unit-Unit PLN Wilayah/Distribusi PROSES: PLN DJTY bekerja sama dengan pihak ketiga (Lembaga Kerjasama Fakultas Teknik (LKFT) UGM.) untuk melaksanakan Survey Kepuasan Pelanggan di seluruh Area PLN DJTY pada semua segmen pasar dan kelompok pelanggan, kecuali untuk segmen TM (B, S, I, P) dan TT (I) OUTPUT: Nilai Indeks Survey Kepuasan Pelanggan per segmen pasar & kelompok pelanggan INDIKATOR: 1) Jumlah responden p er segmen pasar & kelompok pelanggan 2) Tingkat Kepuasan Pelanggan per segmen pasar & kelompok pelanggan INPUT: Laporan Akhir Survey Kepuasan Pelanggan PROSES: Melakukan evaluasi hasil Survey Kepuasan Pelanggan & menindaklanjutinya dengan perbaikan
Learning (L)
Integration (I)
Pada tanggal 11 Juni 2015, PLN JDTY menerbitkan surat perihal Laporan realisasai Tindak lanjut hasil kepusan/ketidak puasan pelanggan, untuk ditindak lanjuti oleh unit
"Survey Kepuasan Pelanggan sudah dilakukan evaluasi yang tercantum di dalam Laporan Akhir Tingkat Kepuasan Pelanggan. Untuk Tingkat Kerekatan Pelanggan belum dapat ditentukan dan baru akan dilakukan survey di semester 2 Tahun 2014.
Pada tanggal 11 Juni 2015, PLN JDTY menerbitkan surat perihal Laporan realisasai Tindak lanjut hasil kepusan/ketidak puasan pelanggan, untuk ditindak lanjuti oleh unit
"Survey Kepuasan Pelanggan yang telah dibagi per segmen pasar & kelompok pelanggan, sudah dilakukan evaluasi yang tercantum di dalam Laporan Akhir Tingkat Kepuasan Pelanggan. Untuk Tingkat Kerekatan Pelanggan belum dapat ditentukan dan baru akan dilakukan survey di semester 2 Tahun 2014.
Terdapat keselarasan antara Survey Kepuasan Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pelayanan & target kinerja KPI (Perspektif Pelanggan) yang sudah terakomodir dalam desain proses bisnis AP2T # Evaluasi Realisasi & Kompensasi TMP melalui AP2T Terdapat keselarasan antara Survey Kepuasan Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pelayanan & target kinerja KPI (Perspektif Pelanggan) yang sudah terakomodir dalam desain proses bisnis AP2T # Evaluasi Realisasi & Kompensasi TMP melalui AP2T
Pada tanggal 11 Juni 2015, PLN JDTY menerbitkan surat perihal Laporan realisasai Tindak lanjut
Hasil Survey Kepuasan Pelanggan telah dievaluasi menggunakan Performance-
Terdapat keselarasan antara Survey Kepuasan Pelanggan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
yang dapat pelayanan untuk pencapaian target kinerja KPI dalam ditindaklanjuti, untuk Perspektif Pelanggan periode selanjutnya. digunakan dalam upaya OUTPUT: Hasil evaluasi pencapaian target kinerja KPI dalam Perspektif Pelanggan melampaui harapan pelanggan dan INDIKATOR: 1) Pencapaian target kinerja KPI mengamankan Perspektif Pelanggan keterikatan dengan pelanggan untuk jangka waktu yang lama? (2) Kepuasan Relatif terhadap Pesaing b.2.1 Bagaimana perusahaan PLN DJTY tidak memiliki pesaing memperoleh informasi mengenai kepuasan pelanggan relatif dibandingkan kepuasan pelanggan pesaing? b.2.2 Bagaimana perusahaan INPUT : kajian kemudahan mendapatkan listrik ( Ease memperoleh informasi of getting electricty) Oleh Bank Dunia kepuasan pelanggan relatif dibandingkan PROSES : Dengan melakukan Benchmark berdasarkan tingkat kepuasan informasi yang tertera pada kajian Bank Dunia pelanggan dari OUTPUT : Kebijakan/program kemudahan perusahaan lainnya yang mendapatkan listrik menyediakan produk INDIKATOR : Lama hari Sambung sejenis atau terhadap benchmarks industri? Jika sesuai.
Learning (L)
Integration (I)
hasil kepusan/ketidak puasan pelanggan, untuk ditindak lanjuti oleh unit
Importance Analysis untuk menentukan skala prioritas peningkatan kinerja yang berkorelasi langsung dengan peningkatan kepuasan pelanggan.
dengan Tingkat Mutu Pelayanan & target kinerja KPI (Perspektif Pelanggan) yang sudah terakomodir dalam desain proses bisnis AP2T
Kajian kemudahan mendapatkan listrik ( Ease of getting electricty) Oleh Bank Dunia, PLN DJTY menerbitkan surat GM PLN Distribusi Jawa Tengan dan DI.Yogyakarta, tgl 22 Desember 2015, perihal kewenagan Rayon dalam proses Penyambungan PB/PD. PLN di tingkat rayon diberi wewenang, melakukan a. Survei b. Penerbitan SIP c. Pembuatan RAB d. Penanda tangan SPJBTL untuk permohonan PB/PD samapai dengan daya 197 kVA 2. Petugas Area melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi kebijakan/program tersebut 3. Petugas KD Area melakukan monitoring dan evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap data dan fakta terkait pelaksanaan kebijakan/program permohonan PB/PD di tingkat rayon.
Keselarasan dengan kategori Result 7.1.a tentang PB/PD Pola 10, 30 dan 100 hari
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
Pada tanggal 11 Juni 2015, PLN JDTY menerbitkan surat perihal Laporan realisasai Tindak lanjut hasil kepusan/ketidak puasan pelanggan, untuk ditindak lanjuti oleh unit
Ketidakpuasan pelanggan telah dilakukan evaluasi Yang tertuang dalam Laporan Akhir Tingkat Ketidakpuasan Pelanggan..
Terdapat keselarasan antara Survey Kepuasan Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pelayanan & target kinerja KPI (Perspektif Pelanggan) yang sudah terakomodir dalam desain proses bisnis AP2T
Pada tanggal 11 Juni 2015, PLN JDTY menerbitkan surat perihal Laporan realisasai Tindak lanjut hasil kepusan/ketidak puasan pelanggan, untuk ditindak lanjuti oleh unit
"Sudah terdapat evaluasi terhadap hasil survey ketidakpuasan pelanggan dan analisa indeks urgensi perbaikan, selanjutnya ditindaklanjuti dengan perencanaan program kerja kegiatan peningkatan kinerja untuk aspek pelayanan yang harus diperbaiki. Pelaksanaan pada area yang tingkat ketidakpuasannya tinggi saja.
Terdapat keselarasan antara Survey Kepuasan Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pelayanan & target kinerja KPI (Perspektif Pelanggan) yang sudah terakomodir dalam desain proses bisnis AP2T
kebijakan/program tersebut
(3) Ketidakpuasan b.3.1 Bagaimana perusahaan menentukan ketidakpuasan pelanggan?
b.3.2
Bagaimana pengukuran ketidakpuasan tersebut mampu menangkap informasi yang dapat ditindaklanjuti untuk digunakan dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan melampaui harapan mereka di masa mendatang?
INPUT : Survey Ketidakpuasan Pelanggan PLN Pusat, PROSES : Berdasarkan formula Pengukuran tingkat ketidak puasan yang diukur dengan Bottom Two Boxes yaitu jumlah jawaban pernyataan tingkat kepuasan responden yang masuk ke dalam tingkatan tidak puas atau sangat tidak puas (jawaban 1 dan 2) terhadap total responden (n). Indeks ketidakpuasan konsumen (CDI) dihitung sebagai jumlah presentase responden yang memberi jawaban. Oleh petugas PLN DJTY dianalisa untuk tingkatan tidak puas atau sangat tidak puas (jawaban 1 dan 2) dan dikirim ke unit untuk ditindak lanjuti .OUTPUT : Laporan Hasil survei Kepuasan Pelanggan INDIKATOR : Index Ketidak puasan pelanggan INPUT: Laporan Akhir Survey Kepuasan Pelanggan PROSES: Melalui kuisioner Survey Ketidakpuasan Pelanggan yang terdiri dari item-item pertanyaan yang menuju beberapa permasalahan yang harus menjadi perhatian manajemen. OUTPUT: Nilai masing-masing area for improvement untuk manajeman. INDIKATOR: 1)Tingkat ketidakpuasan pelanggan untuk kategori “Tidak Memuaskan” dan “Sangat tidak Memuaskan” 2) Tingkat Kerekatan pelanggan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Produk yang Ditawarkan dan Dukungan Pelanggan (1) Produk yang Ditawarkan a.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT: 1) SK Dir No. 022.K/DIR/2012 tanggal 19 mengidentifikasi Januari 2012 tentang Tingkat Mutu Pelayanan 2) SK DIR No. 041.K/DIR/2006 Tentang Survei Kepuasan persyaratan pelanggan dan pasar atas produk Pelanggan (SKP) dan layanan yang PROSES: 1) Deklarasi TMP di semua Unit Rayon 2) ditawarkan? Pelaksanaan SKP OUTPUT: 1) Hasil Survey Kepuasan Pelanggan, 2) Laporan TMP & Kompensasi TMP INDIKATOR: 1) Kesesuaian implementasi dengan dasar hukum / Keputusan yang disebutkan diatas. 2) Jumlah pelanggan yang mendapatkan kompensasi TMP a.1.2 Bagaimana perusahaan INPUT: 1) SK Dir No. 022.K/DIR/2012 tanggal 19 mengidentifikasi dan Januari 2012 tentang Tingkat Mutu Pelayanan 2) SK menyesuaikan produk DIR No. 041.K/DIR/2006 Tentang Survei Kepuasan yang ditawarkan untuk Pelanggan (SKP) memenuhi persyaratan PROSES: Pelaksanaan SKP, deklarasi TMP dan penentuan SLA tentang kecepatan menyelesaikan dan melampaui harapan kelompok pelanggan dan semua keluhan pelanggan melalui CC123 segmen pasar OUTPUT: 1) Hasil Survey Kepuasan Pelanggan, 2) (sebagaimana yang telah Laporan TMP & Kompensasi TMP 3) Kecepatan teridentifikasi dalam menyelesaikan keluhan Profil Perusahaan)? INDIKATOR: 1) Kesesuaian implementasi dengan dasar hukum / Keputusan yang disebutkan diatas. 2) Jumlah pelanggan yang mendapatkan kompensasi TMP 3) Ranking unit dalam menyelesaikan keluhan a.1.3 Bagaimana perusahaan INPUT: Tabel 3.2.2 Kolom Mekanisme mengidentifikasi dan PROSES: Implementasi sesuai dasar hukum terkait menyesuaikan produk OUTPUT: Produk & Layanan sesuai tabel 3.2.2 yang ditawarkan untuk INDIKATOR: Jumlah Produk & Jumlah Pelanggan yang mendapatkan produk tsb dalam bentuk laporan memasuki pasar yang Penjualan Energi (TUL III-09) baru, untuk menarik pelanggan baru, dan untuk menyediakan peluang bagi pengembangan hubungan perusahaan dengan pelanggan yang
Learning (L)
Integration (I)
Deklarasi TMP dilakukan updating setiap 3 bulan, di seluruh unit Rayon. Dipasang dan diumumkan di kantor Unit Rayon. SKP dilakukan setahun sekali bekerjasama dengan universitas negeri di DJTY
Setiap 3 bulan dilakukan review atas deklarasi TMP sebelumnya. Pelanggan memperoleh kompensasi bila persyaratan TMP tidak terpenuhi oleh PLN unit.
Realisasi TMP diperoleh melalui APKT/keluhan pelanggan, dan kompensasi diberikan melalui AP2T berdasarkan tagihan rekening pelanggan masing-masing.
Deklarasi TMP & pelaksanaan Survey Kepuasan Pelanggan di seluruh unit PLN DJTY serta pencatatan kecepatan penyelesaian semua jenis keluhan pelanggan melalui CC123
Adanya evaluasi pelaksanaan SKP & Laporan Realisasi TMP serta Kompensasi TMP untuk ditindaklanjuti menjadi usulan Deklarasi TMP tahun berikutnya. Feedback ke seluruh unit atas kecepatan menyelesaikan keluhan.
Terdapat keselarasan antara Survey Kepuasan Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pelayanan dan terintegrasi dalam desain proses bisnis aplikasi AP2T untuk pemberian kompensasi TMP kepada pelanggan.
Peningkatan Produk & Layanan sudah diimplementasikan di seluruh unit PLN DJTY melalui produk-produk: 1. Naik daya Gratis 1300 VA 2. Diskon BP 100-200 kVA
Adanya evaluasi implementasi peningkatan produk & layanan sesuai data & fakta dalam periode waktu tertentu. Pembuatan dashboard khusus memantau target dan realisasi program promo Naik daya Gratis 1300 VA secara realtime
Program peningkatan produk & layanan sudah terintegrasi dalam proses bisnis
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang ada saat ini? jika sesuai (2) Dukungan pada Pelanggan a.2.1 Bagaimana perusahaan berupaya agar pelanggan mudah mencari informasi dan mendapatkan dukungan?
a.2.2
Bagaimana perusahaan berupaya agar pelanggan mau melakukan bisnisnya dengan perusahaan dan bersedia memberi umpan balik terhadap produk dan dukungan pelanggan?
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
INPUT: - Keinginan dan kebutuhan pelanggan serta media komunikasi yang digunakan pelanggan Media yang paling diminati oleh pelanggan UKURAN INPUT: Jumlah incoming request dari pelanggan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan PROSES: Perusahaan memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan melakukan identifikasi atas informasi yang dibutuhkan pelanggan dan menyiapkan : Pemetaan hasil survey lembaga independen Sarana komunikasi yang mudah diakses oleh pelanggan dalam bentuk sarana CC PLN 123 dan AE/AO, Pelanggan dengan mudah mendapatkan informasi melalui kantor Unit Pelayanan PLN yang tersebar di seluruh Indonesia disiapkan untuk memberikan layanan dan dukungan kepada pelanggan. Menyiapkan sarana pendukung yaitu kendaraan operasional beroperasi 24 jam dalam sehari 7 hari dalam satu minggu disediakan untuk melayani pelanggan yang mengalami gangguan. Pelanggan mendapatkan informasi dari PLN melalui : spanduk,banner, yang dipasang di mobil operasional dan ditempat umum OUTPUT: Jumlah identifikasi incoming request pelanggan INDIKATOR: Service level CC123 INPUT: SK DIR Implementasi CC123 & Pelaksanaan Survey Kepuasan Pelanggan PROSES: Implementasi CC123 & Pelaksanaan SKP sebagai media bagi pelanggan untuk memberikan umpan balik thd produk & layanan PLN DJTY OUTPUT: Umpan balik pelanggan dalam bentuk informasi & keluhan INDIKATOR: Jumlah pelanggan yang memanfaatkan
Learning (L)
Integration (I)
Seluruh unit sudah mengimplementasikan Layanan CC123 secara seragam & konsisten sebagai pintu layanan untuk mendengar dan berinteraksi dengan pelanggan / calon pelanggan, beroperasi 24 jam dalam sehari 7 hari dalam satu minggu disediakan untuk melayani pelanggan
Telaah kinerja CC123 dalam melayani informasi pelanggan dilakukan melalui penetapan target Service Level CC123, Success Call ratio dan First resolution rate dan dilakukan review secara bulanan
Layanan CC123 sudah terintegrasi dengan AP2T, APKT & P2APST, dan Pengoperasian Layanan CC123 dalam mendukung pencapaian target KPI khususnya Perspektif Pelanggan (Kecepatan Penyambungan / Hari Layanan, SAIDI & SAIFI ) dilakukan melalui penetapan SLA input permohonan PB/PD/PS saat itu juga (tidak ada jeda waktu harian), sementara untuk web CC123 proses registrasi diproses secara online realtime langsung ke AP2T. Seluruh officers CC123 diberikan hak akses langsung ke AP2T dan APK.
- Secara harian, 24 jam dalam sehari 7 hari dalam satu minggu PLN KD memberikan pilihan bagi pelanggan untuk memakai sarana media antara lain CC PLN 123 dan AE untuk memungkinkan pelanggan mendukung bisnis dan memberi
Seluruh umpan balik dicatat dalam sistem pencatatan khusus melalui laporan CC123 dan seluruh kegiatan Gathering serta CSR/bina lingkungan terdokumentasi dan tercatat untuk dilakukan evaluasi.
Pelaksanaan SKP & Implementasi CC123 memungkinkan mendapatkan umpan balik dari pelanggan yang akan ditindaklanjuti sebagai acuan perbaikan &
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D) fasilitas CC123 & tingkat kepuasan pelanggan
a.2.3
Apa saja dukungan utama kepada pelanggan, termasuk mekanisme komunikasi yang utama dengan pelanggan?
INPUT: - Keinginan dan kebutuhan pelanggan serta media komunikasi yang digunakan pelanggan - Media yang paling diminati oleh pelanggan saat ini PROSES: 1) Loket transaksi apapun sudah bekerjasama dengan 50 bank dan Kantor Pos melalui mekanisme PPOB 2) Seluruh channel komunikasi yang memungkinkan diakses oleh pelanggan dibuka sesuai Tabel CC123. OUTPUT: Umpan balik pelanggan dalam bentuk informasi & keluhan INDIKATOR: Jumlah pelanggan yang memanfaatkan fasilitas channel komunikasi CC123 & tingkat mutu
umpan balik serta mendapatkan dukungan pelanggan. - Secara semesteran PLN Area menjalankan program edukasi kepada pelanggan melalui program Gathering untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian, dukungan terhadap PLN - Tiap tahun PLN KD dan Area melakukan pembinaan sekaligus bekerjasama dengan komunitas yang mempunyai interest terhadap masalah kelistrikan (Asosiasi Kontraktor listrik, lembaga Inspeksi teknis) - Tiap tahun PLN KD dan Area melaksanakan program bina kemitraan bina lingkungan serta CSR untuk memberdayakan masyarakat sekitar agar peduli terhadap keberlangsungan bisnis PLN Secara harian, 24 jam dalam sehari 7 hari dalam satu minggu PLN KD memberikan pilihan bagi pelanggan untuk memakai sarana media antara lain CC PLN 123 dan AE untuk memungkinkan pelanggan mendukung bisnis dan memberi umpan balik serta mendapatkan dukungan pelanggan. Seluruh Delivery Channel bank melayani semua transaksi pelanggan ke PLN melalui mekanisme 24 jam dalam sehari 7 hari dalam satu minggu
Learning (L)
Integration (I) deklarasi TMP. Evaluasi & pemberian kompensasi TMP terintegrasi dengan AP2T, CC123 terintegrasi dengan APKT sehingga sudah tercakup dalam proses bisnis.
Seluruh komunikasi dengan pelanggan melalui CC123 terekam dan Telaah kinerja CC123 dalam melayani informasi pelanggan dilakukan melalui penetapan target Service Level CC123, Success Call ratio dan First resolution rate dan dilakukan review secara bulanan. Seluruh delivery Channel bank yang melayani transaksi PLN dengan pelanggan dipetakan.
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
a.2.4
Bagaimana cara tersebut dibedakan untuk pelanggan, kelompok pelanggan, atau segmen pasar yang berbeda?
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D) pelayanan (service level CC123) INPUT: 1) Adanya SOP Komunikasi dgn Pelanggan sesuai Segmen Pelanggan di CC123. 2) Adany a kriteria mutu yang dibagi per segmen daya di TMP
PROSES: 1) Sosialisasi penerapan SOP Komunikasi dgn Pelanggan kepada Agent CC123 untuk metode mendengar pelanggan per segmen dilakukan berdasarkan daya, dimana daya 197kVA, diarahkan langsung ke PLN Rayon setempat. Metode mendengar per segmen khusus (pelanggan besar, daya > 200KVA) dilakukan juga dengan media Customer Gathering. 2) Menentukan proses layanan pasang baru melalui proses yang teridentifikasi untuk pelanggan TR , TM dan TT
Learning (L)
Seluruh unit sudah mengimplementasikan Layanan CC123 secara seragam & konsisten sesuai SOP Komunikasi dgn Pelanggan per segmen pelanggan
Membuat pantauan khusus untuk daftar tunggu dan persediaan material untuk tindak lanjut telaah terhadap kecepatan layanan pasang baru seluruh unit ubntuk pelanggan TR, TM dan TT
Seluruh unit Rayon dan Area menerapkan proses deklarasi dan kompensasi TMP setiap Triwulanan. Seluruh bank dapat menerima transaksi pelanggan kepada PLN
Evaluasi terhadap hasil SKP & Laporan Realisasi TMP dilaksanakan per periode sebagai acuan penentuan prioritas perbaikan mutu & layanan dan menjadi dasar Deklarasi TMP periode selanjutnya
Seluruh unit melaksanakan KPI sesuai target individu maupun organisasi setiap bulanan, triwulanan dan semesteran
Evaluasi terhadap KPI invidu maupun organisasi dilakukan melalui penilaian kinerja dan talenta serta nilai Kinerja organisasi (NKO).
Integration (I)
OUTPUT: 1) Layanan CC123 per segmen pelanggan dilaksanakan sesuai SOP Komunikasi Pelanggan. 2) kecepatan hari layanan pasang baru melalui proses yang teridentifikasi untuk pelanggan TR , TM dan TT
a.2.5
Bagaimana perusahaan menentukan persyaratan yang terpenting untuk memberikan kepada pelanggan?
INDIKATOR: HPL untuk pelanggan TR, TM, TT INPUT: Realisasi TMP & Rekomendasi Hasil SKP serta keinginan pelanggan dalam kemudahan bertransaksi PROSES: Melakukan deklarasi TMP & SKP serta membuka saluran pembayaran transaksi ke seluruh bank dan kantor Pos OUTPUT: Deklarasi TMP dan jumlah Point of Services (PoS) PPOB
a.2.6
Bagaimana memastikan bahwa persyaratan tersebut diterapkan kepada semua orang dan semua proses yang terlibat dalam
INDIKATOR: 1) Mutu produk 2) HPL INPUT: KKJ dan KPI kepada semua pegawai
PROSES: 1. Menyusun SLA antara Business Process Owner dengan unit in charge (Area/rayon) terkait
Kompensasi TMP sebagai bentuk dukungan terhadap pelanggan terintegrasi dengan APKT dan Proses bisnis di dalam AP2T mengakomodir proses penilaian beberapa kriteria TMP sekaligus dengan kompensasinya. Dilakukan penilaian KPI dan NKO melalui pengelolaan sistem Bidang SDM.
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang memberikan dukungan kepada pelanggan?
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
2. Memperhatikan sumber daya yang tersedia, kecepatan pelayanan, teknologi, akurasi data dan informasi, tingkat kepentingan bagi pelanggan serta aturan yang berlaku 3. PLN membuat sistem yang terintegrasi antara proses bisnis satu dengan yang lalinnya. 4. Setiap proses kerja itu ditetapkan ukuran atau KPI individu melalui SIMKP kepada unit atau pegawai terkait 5. PLN melakukan Diklat kepada seluruh pegawai yang terlibat pada proses untuk memastikan pemahaman terhadap proses terkait
OUTPUT: Kontrak Manajemen KPI dan SIMKP INDIKATOR: Penilaian KPI dan NKO (3) Segmentasi Pelanggan a.3.1 Bagaimana perusahaan menggunakan informasi pelanggan, pasar, dan produk yang ditawarkan untuk mengidentifikasi kelompok pelanggan dan segmen pasar yang ada saat ini dan yang diantisipasi di masa mendatang? a.3.2 Bagaimana perusahaan mempertimbangkan pelanggan pesaing, calon pelanggan dan calon pangsa pasar dalam proses segmentasi?
"Input, Proses, Output sesuai gambar 3.2-1
Hasil evaluasi menghasilkan kebijakan yang akan ditindaklanjuti seluruh unit PLN DJTY dalam proses bisnis pelayanannya.
Melakukan evaluasi : - Beban puncak - Rasio elektrifikasi Pertumbuhan kWh & Pelanggan - Kualitas Jaringan serta target pertumbuhan untuk masing-masing segmen pelanggan TR, TM dan TT
Hasil evaluasi menghasilkan kebijakan yang ditindaklanjuti seluruh unit PLN DJTY dalam proses bisnis pelayanannya melalui AP2T
PLN DJTY tidak mempertimbangkan pelanggan pesaing karena tidak mempunyai pesaing, tetapi mempertimbangkan calon pelanggan dan calon pasar potensial dalam segmentasi ini dari permohonan PB/PD PLN DJTY berdasarkan kebutuhan tegangan sehingga didapatkan segmentasi tegangan TT, TM, TR. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan jenis layanan yang akan diberikan kepada calon pelanggan tersebut termasuk jaringan sesuai dengan kebutuhan teknis. Penekanan pemasaran untuk pertumbuhan bisnis berdasarkan pertimbangan teknis yaitu besarnya
Implementasi kebijakan pemasaran selektif dalam memberikan layanan kepada calon pelanggan & calon pasar di seluruh unit PLN DJTY
Evaluasi kWh jual, Rupiah Pendapatan & Rp/kWh dari metode pemasaran selektif yang diterapkan berbanding dengan besarnya investasi yang dikeluarkan. Evaluasi target setiap semester
Hasil evaluasi menghasilkan kebijakan pemasaran selektif yang ditindaklanjuti seluruh unit PLN DJTY dalam proses bisnis pelayanannya, berdampak peningkatan kinerja dalam perspektif
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
kontribusi pemakaian energi listrik, dan kecilnya pengaruh pelanggan terhadap sistem kelistrikan serta pertimbangan ekonomis yaitu besarnya pendapatan terhadap PLN DJTY.
Integration (I) keuangan & pasar, pada kriteria harga jual rata-rata (Rp/kWh).
INPUT: Tren pertumbuhan pelanggan, pendapatan dan daya tersambung PROSES: Identifikasi segmen calon pelanggan dalam daftar tunggu yang harga jual dibawah BPP dan diatas BPP, per golongan tarip dan ketersediaan daya mampu jaringan seluruh unit Area. Mendorong penetrasi penyambungan baru dalam pangsa pasar yang ada berupa peningkatan rasio elektrifikasi dan pemenuhan kebutuhan listrik perumahan, bisnis dan industri. OUTPUT: Peningkatan pertumbuhan jumlah pelanggan dan energi listrik pada tarip menguntungkan
a.3.3
Bagaimana perusahaan menentukan pelanggan, kelompok pelanggan, dan segmen pasarnya untuk lebih menegaskan dan mengantarkan pertumbuhan bisnis?
INDIKATOR: realisasi jumlah pelanggan, pendapatan dan Rp/kWh jual PLN DJTY menentukan pelanggan, kelompok pelanggan dan segmen pasar untuk diberikan penekanan pada pertumbuhan pelanggan diatas BPP, disamping itu juga dapat memperbesar rasio elektrifikasi. INPUT: Tren pertumbuhan pelanggan, pendapatan dan daya tersambung serta Pedir No 15/2015 PROSES: PLN DJTY memberikan kemudahankemudahan bagi pelanggan potensial diatas BPP serta non subsidi dalam Pasang baru, Naik daya serta cicilan pembayaran tagihan. Untuk calon pelanggan TR dibawah 11 kVA diarahkan pada kemudahan Listrik Prabayar sedangkan calon pelanggan TM dan TT dibuat sistem Automatic Meter Reading guna memastikan keakuratan & transparansi bagi kemudahan pelanggan maupun PLN dalam transaksi energi.
Implementasi kebijakan pemasaran sesuai Perdir No 17/2015 dalam memberikan layanan kepada calon pelanggan & calon pasar di seluruh u nit PLN DJTY melalui SE GM No 003/2016 yang berlaku mulai 01 januari 2016 kepada seluruh unit PLN Area/rayon
Evaluasi kWh jual, Rupiah Pendapatan & Rp/kWh dari metode peningkatan pemasaran yang diterapkan berbanding dengan besarnya investasi yang dikeluarkan.
Hasil evaluasi menghasilkan kebijakan pemasaran selektif yang ditindaklanjuti seluruh unit PLN DJTY dalam proses bisnis pelayanannya, berdampak peningkatan kinerja dalam perspektif keuangan & pasar, pada kriteria harga jual rata-rata (Rp/kWh).
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
OUTPUT: Peningkatan pertumbuhan jumlah pelanggan dan energi listrik pada tarip menguntungkan INDIKATOR: realisasi pertumbuhan 14%. (4) Membangun Hubungan Pelanggan a.4.1 Bagaimana perusahaan menggunakan informasi pelanggan, pasar, dan produk yang ditawarkan untuk meningkatkan pemasaran, membangun budaya yang lebih fokus pada pelanggan, dan mengidentifikasi peluang untuk inovasi?
INPUT: Informasi pelanggan, pasar dan produk dari hasil SKP, suara/keluhan pelanggan dan realisasi TMP. PROSES: PLN DJTY menggunakan informasi pelanggan, pasar, dan produk dengan cara memperhatikan suara/keluhan pelanggan, hasil survei integritas pelayanan, hasil SKP dan realisasi TMP, hasil tersebut digunakan untuk mempertahankan dan memperbaiki pemasaran juga membangun budaya yang fokus pada pelanggan. Disamping itu dilakukan program peningkatan kedekatan kepada pelanggan melalui program Gathering untuk meningkatkan pemahaman dan identifikasi peluang untuk inovasi OUTPUT: Ragam Informasi yang didapat dari pelanggan untuk dapat meningkatkan pemasaran, membangun budaya yang lebih fokus pada pelanggan dan mengidentifikasi peluang untuk inovasi INDIKATOR: Laporan jumlah keluhan yang diterima dari pelanggan, hasil SKP dan realisasi TMP
Secara semesteran PLN Area menjalankan program pendekatan kepada pelanggan melalui program Gathering untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian, dukungan terhadap pelanggan - Tiap tahun PLN KD d an Area melakukan pembinaan sekaligus bekerjasama dengan komunitas yang mempunyai interest terhadap masalah kelistrikan (Asosiasi Kontraktor listrik, lembaga Inspeksi teknis) - Tiap tahun PLN KD d an Area melaksanakan program bina kemitraan bina lingkungan serta CSR untuk memberdayakan masyarakat sekitar sekaligus sebagai upaya pemasaran - Sebagai upaya fokus pada peningkatan kualitas transaksi energi dengan pelanggan, dikembangkan inovasi manajemen billing yang secara realtime online membaca stand meter pelanggan sehingga tingkat keluhan baca meter dan koreksi rekening semakin kecil
Seluruh umpan balik dicatat dalam sistem pencatatan khusus melalui laporan CC123 dan seluruh kegiatan Gathering serta CSR/bina lingkungan terdokumentasi dan tercatat untuk dilakukan evaluasi guna inovasi pelayanan pelanggan. Membuat sistem pantauan untuk mengingatkanunit dalam menekan jumlah koreksi rekening dalam billman.
(1) Pengelolaan Hubungan dengan Pelanggan b.1.1 Bagaimana perusahaan memasarkan, membangun, dan mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai hal berikut: b.1.1.1 Akuisisi pelanggan dan PL DJTY melakukan pemasaran PB/PD, membangun a. Memasarkan : - Melalui media a. Kepastian dan prioritas infrastruktur, mengelola kapasitas jaringan distribusi komunikasi (radio, koran, dll) dalam PB/PD b. Kontrak menumbuhkan pangsa pasar? sehingga mencukupi kebutuhan energi listrik Menjelaskan langsung kepada harga satuan c. Kwalitas dan
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang masyarakat.
INPUT: permohonan kebutuhan pasang baru listrik PROSES: Mengelola hubungan pelanggan dengan memasarkan, membangun, dan memperoleh pelanggan dan membangun pangsa pasar serta memberikan kemudahan bagi masyarakat guna memperoleh pasang baru listrik serta bertransaksi tanpa harus datang ke kantor PLN , dan memperoleh invoice rekening listrik lewat sarana email.
Learning (L)
pelanggan b. Menyiapkan material dan infrastruktur, sarana transaksional c. Melakukan pembangunan jaringan distribusi dan pemeliharaan
kehandalan jaringan
Seluruh unit PLN: a. Mensosialisasikan sarana mendengarkan pelanggan Melalui seluruh media komunikasi (radio, koran, dll) Menjelaskan langsung kepada pelanggan b. Dilayani 24 Jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa henti c. Pengumpulan data pengaduan melalui CC123 EVIDENCE: JADWAL SOSIALISASI DARI HUMAS LAPORAN KOMPLAIN PELANGGAN MELALUI CC123
Melakukan evaluasi respon time dan recovery time serta kecepatan menangani keluhan pelanggan
Seluruh unit PLN: a. Mensosialisasikan sarana
Melakukan evaluasi respon time dan recovery time serta
OUTPUT: memperoleh pelanggan baru dan penambahan daya
b.1.1.2
retensi (mempertahankan) pelanggan, memenuhi persyaratan dan melampaui harapan pelanggan di setiap tahapan siklus hidup pelanggan?
INDIKATOR: jumlah pelanggan baru INPUT: Informasi pelanggan, pasar dan produk dari hasil SKP, suara/keluhan pelanggan dan realisasi TMP. PROSES: 1. membuka sarana komunikasi sebanyak mungkin dengan pelanggan dibawah naungan CC123. 2. Membuka sebanyak mungkin Point of Sales melalui loket-loket PPOB dan melalui channel Indomaret/Alfamart serta seluruh cabang PT Pos Indonesia 3. Mendeklarasikan TMP dan jaminan kompensasinya 4. Memberikan konsultasi gratis tentang kelistrikan dan pemakaian energi listrik kepada seluruh pelanggan OUTPUT: fokus dan kedekatan dengan pelanggan serta responsif atas keluhan
b.1.1.3
meningkatkan keterikatan
INDIKATOR: keluhan pelanggan menurun dan tingkat kepuasan pelanggan meningkat INPUT: Informasi pelanggan, pasar dan produk dari hasil SKP, suara/keluhan pelanggan dan realisasi TMP
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang (enggagement) pelanggan dengan perusahaan?
b.1.2
Bagaimana perusahaan memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan keterikatan (engagement) pelanggan dan hubungan antara pelanggan dengan perusahaan?
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
PROSES: 1. Membuka sarana komunikasi sebanyak mungkin termasuk pada media sosial yang menjadi tren untuk mengungkapkan suara pelanggan dikelola dibawah naungan CC123. 2. Membuka sebanyak mungkin Point of Sales melalui loket-loket PPOB dan melalui channel Indomaret/Alfamart serta seluruh cabang PT Pos Indonesia 3. Mendeklarasikan TMP dan jaminan kompensasinya 4. Memberikan konsultasi gratis tentang kelistrikan dan pemakaian energi listrik kepada seluruh pelanggan 5. Melayani keluhan maupun gangguan instalasi listrik di lokasi pelanggan secara terus menurus tanpa henti selama 365 hari dalam setahun 6. Memberikan diskon biaya maupun cicilan pada golongan tarip dan daya tertentu 7. OUTPUT: fokus dan kedekatan dengan pelanggan serta responsif atas keinginan dan keluhan pelanggan INDIKATOR: keluhan pelanggan menurun dan tingkat kepuasan pelanggan meningkat serta pendapatan tumbuh 10% INPUT: -Call back terhadap pelanggan yang sudah menikmati layanan PLN -Pelanggan menghubungi Contact Center PLN 123 (CC PLN 123) -Pelanggan menginformasikan melalui media sosial (facebook, twitter) PROSES: 1. PLN mendengarkan pelanggan melalui CC PLN 123, dan /atau PLN mendapat informasi dari media sosial.
Learning (L)
mendengarkan pelanggan Melalui seluruh media komunikasi (radio, koran, dll) Menjelaskan langsung kepada pelanggan b. Dilayani 24 Jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa henti c. Pengumpulan data pengaduan melalui CC123 d. melayani diskon dan cicilan kepada pelanggan tarip Bisnis dan Industri sejak 01 Pebruari 2016
kecepatan menangani keluhan pelanggan
Seluruh unit PLN telah mendak lanjuti suara pelanggan melalui media sosial yang dikelola melalui satu pintu yakni CC123 dan dilakukan pencatatan secara harian
Evaluasi jumlah informasi yang masuk serta kecepatan menindak-lanjuti oleh unit rayon secara bulanan
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
Monitoring gangguan dan komplain pelanggan dari Aplikasi APKT per bulan. EVIDENCE: Laporan Pantaun Penyelesaian Komplen Pelanggan
Semua penanganan komplain pelanggan telah dilakukan terintegrasi antara loket, CC123, dan Rayon melalui Aplikasi APKT.
2. CC PLN 123 tersebut didukung oleh aplikasi AP2T, APKT, dan P2APST yang telah diimplementasikan di seluruh unit PLN. 3. Informasi dari pelanggan tersebut kemudian dipilah dan diseleksi yang benar-benar dari pelanggan yang memiliki identitas pelanggan oleh petugas. 4. Selanjutnya informasi diklasifikasikan apakah terkait mutu produk, dukungan pelanggan, dan transaksi. 5. Informasi yang sudah diklasifikasikan kemudian didistribusikan 6. PLN mendapatkan umpan balik dari kegiatan temu pelanggan yang dilakukan secara periodik baik melalui forum temu pelanggan langsung maupun talkshow di radio. 7. PLN mendapatkan umpan balik terhadap layanan yang diberikan dengan melakukan sampling pada beberapa pelanggan. 8. PLN mendapatkan umpan balik melalui tanya jawab di media sosial
OUTPUT: peningkatan penggunaan media sosial oleh pelanggan INDIKATOR: jumlah informasi yang masuk melalui channel media sosial (2) Pengelolaan Komplain Pelanggan b.2.1 Bagaimana perusahaan INPUT: Keinginan dan kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengelola komplain pelanggan? PROSES: PLN DJTY mengelola keluhan pelanggan melalui evaluasi data komplain pelanggan yang diperoleh dari media mendengarkan pelanggan sebagaimana yang disajikan pada tabel 3.1-1. OUTPUT: Laporan keluhan Pelanggan INDIKATOR: Jumlah keluhan Pelanggan dan
Seluruh Komplain pelanggan telah dikelola melalui APKT sejak 2012 melalui SK DIR No. 288.K/DIR/2013 tentang Penetapan Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu (APKT) sebagai Aplikasi Pengelolaan Pengaduan Standar di PT PLN (Persero) , baik melalui CC123 maupun loket pelananan. Keluhan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D) kecepatan menindak-lanjuti oleh unit Rayon/Area
b.2.2
b.2.3
Bagaimana perusahaan memastikan bahwa seluruh komplain pelanggan terselesaikan secara tepat dan efektif?
Bagaimana pengelolaan komplain pelanggan memungkinkan untuk memulihkan kembali kepercayaan pelanggan kepada perusahaan, meningkatkan kepuasan dan keterikatan (engagement) pelanggan?
INPUT: Keluhan Pelanggan PROSES: 1. Semua keluhan pelanggan tercatat dan terekam dalam server CC123, dan didistribusikan melalui APKT untuk ditindak lanjut oleh unit Rayon/Area 2. Bila dalam 2x24 jam belum ada respon dari unit rayon/Area, PK keluhan dieskalasikan ke atasan langsung dan DM/manajer Bidang terkait guna memastikan bahwa keluhan harus ditindak-lanjuti 3. Disamping itu untuk dapat dipastikan secara tepat dan efektif , digunakan pantauan melalui : -Semua proses tindaklanjut dapat dipantau melalui APKT yang ada pada masing-masing unit kerja, pemantauannya sesuai dengan SLA -Hasil yang telah ditindaklanjut dipastikan dengan cara callback OUTPUT: Keluhan pelanggan yang terselesaikan secara tepat dan efektif INDIKATOR: Kecepatan menyelesaikan keluhan sesuai SLA INPUT: Keluhan Pelanggan PROSES: Dalam proses memulihkan kepercayaan pelanggan dengan cara : 1. Setiap proses keluhan, pelanggan menerima nomor aduan yang unik, sehingga dengan menggunakan nomor aduan tersebut pelanggan bisa mengetahui status proses tindaklanjut
pelanggan direspon oleh petugas CC123 yang didukung oleh Aplikasi APKT dengan mekanisme gambar 3.2-3 dan. 3.2-2 yang selanjutnya akan diselesaikan oleh petugas Pelayanan Tehnik. EVIDENCE: Laporan Komplain Pelanggan melalui APKT Secara harian, Mekanisme eskalasi dilakukan melalui BBM, SMS dan email ke atasan langsung melalui server CC123 Kegiatan Callback dilaksanakan secara sampling 5% dari seluruh keluhan pelanggan yang masuk secara harian. EVIDENCE: Laporan Callback
Telah dilakukan sosialisasi penggunaan Aplikasi Callback melalui Email dan Nota Dinas Manager Niaga. EVIDENCE: Email Modul Penggunaan Aplikasi Callback Nota Dinas Penugasan Melakukan Callback dari MBNIAGA
Learning (L)
Evaluasi jumlah informasi yang masuk serta kecepatan menindak-lanjuti oleh unit rayon secara bulanan
Evaluasi pelaksanaan call back dan pelaksanaan interaksi Account Executive di Unit
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D) keluhan dengan cukup menyebutkan nomor aduan (tidak perlu mengulang aduan yang merepotkan pelanggan). 2. SLA semua agent officer CC123 tidak diperbolehkan memutus saluran komunikasi selain pelanggan sendiri 3. Semua aduan yang belum terselesaikan tetap dalam kondisi terbuka dalam sistem APKT sehingga selalu dapat diketahui oleh semua petugas PLN unit maupun agent CC123 4. Semua nomor telepon incoming call tercatat dan terekam dalam sistem CC123, yang dapat digunakan dalam call Back ke pelanggan untuk memastikan penyelesaian serta permintaan maaf untuk tidak terulang kembali bila tindak-lanjut tidak sesuai harapan pelanggan
OUTPUT: fokus dan kedekatan dengan pelanggan serta responsif atas keinginan dan keluhan pelanggan INDIKATOR: keluhan pelanggan menurun dan tingkat kepuasan pelanggan meningkat serta jumlah pelanggan meningkat
Learning (L)
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 3 Fokus Pada Pelanggan Sub Kategori 3.2 Engagement/ Keterikatan Pelanggan Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
KATEGORI 4 PENGUKURAN, ANALISIS DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
a.
Learning (L)
Integration (I)
Pengukuran Kinerja
(1) Pengukuran Kinerja a.1.1
Bagaimana perusahaan
Input:
memilih,mengumpulkan,
1. RJP, RKAP
menyelaraskan,dan
2. KPI tahun sebelumnya
mengintegrasikan data
3. Data Operasional
dan informasi untuk menelusuri operasional
Proses:
harian dan kinerja
Memilih :
perusahaan secara
•
Data dan informasi dipilih berdasarkan sasaran
keseluruhan, termasuk
strategis, program kerja dan sistem kerja utama
pencapaian kemajuan
pada RJP, RKAP, untuk mencerminkan capaian
sasaran strategis dan
keberhasilan perusahaan terhadap sasaran
program kerja?
strategis. •
Data dan informasi yang dipilih adalah untuk mengukur lagging dan leading indikator.
Unit yang terlibat :
Direview :
Selaras dengan :
1. Bidang Niaga mengelola dan mengevaluasi pencapaian kinerja perspektif pelanggan meliputi kepuasan pelanggan, kecepatan pasang baru, penjualan dan pendapatan kWh, penambahan jumlah pelanggan, susut non teknis, umur piutang.
Pengelolaan data transaksi
1. P.2.c tentang
Data dan informasi yang dipilih dikumpulkan melalui mekanisme standar pengumpulan berdasarkan jenis media, frekuensi dan PIC. (Gambar 4.1-1)
Menyelaraskan •
Melakukan kaskading KPI organisasi kedalam bentuk KPI-KPI pada Area dan Rayon secara proporsional sesuai dengan proses bisnis yang ada dimasing-masing unit dan kapasitas unit
•
Melakukan penyelarasan realisasi data pengusahaan
Mengintegrasikan :
Rayon. Area melaporkan data kinerja tiap bulan ke Bidang di Kantor Distribusi. Kantor
2. Bidang Distribusi mengelola dan mengevaluasi p encapaian kinerja gangguan FGTM dan trafo, kubikel, JTR, SR APP, kWh recovery, susut teknik, SAIDI SAIFI, Respon recovery.
3. Rayon menyajikan dan melaporkan data dan informasi diatas secara harian untuk sebagai bahan oleh Area. Data kinerja Area dilaporkan ke Kantor Distribusi tiap bulanan ke masing-masing Bidang di Kantor Distribusi.
sistem perbaikan kinerja. 2. Kategori 1.1.a.3
tentang
Distribusi mengevaluasi data
menciptakan
kinerja Area secara bulanan
keberlanjutan
melalui Rapat Tinjauan Manajemen dan triwulanan
Mengumpulkan : •
dilakukan tiap hari oleh
melalui Raker/Rakor
organisasi. 3. Kategori 2.1.a.1 tentang proses
perencanaan strategis dan 2.1.b tentang sasaran strategis
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang •
Data
dan
informasi
yang
ada
di
Learning (L)
Integration (I)
Unit
ikumpulkan dan diintegrasikan secara langsung dengan memanfaatkan •
Teknologi informasi melalui laporan SILM.
Output: 1.
KPI DJTY, KPI Area dan KPI Rayon
2.
Lap pencapaian KPI, Lap Manajemen
Indikator Output : 1. 7.4.b. Kinerja Kepemimpinan, hasil pencapaian KPI per Perspektif 2. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan, rasio operasi 3. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar, pertumbuhan penjualan Tenaga Listrik Evidance Dokumen RJP dan RKAP a.1.2
Apa Indikator kinerja utama perusahaan, termasuk IndikatorIndikator utama keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang?
Gambar 4.1.1 Gambar Indikator Kinerja Utama F I T K E P S R E P
I P K
N A R O P A L
Prespektif Keuangan
Umur Piutang
SAIDI SAIFI
SUSUT
TUL
SAIDI SAIFI
SIMANIS
I K S A L A S A K N I N AP2T L A O I P R S A T
a.1.3
Seberapa sering perusahaan menelusuri
Prespektif Pelayanan Pelanggan
Prespektif Bisnis Internal
Prespektif Pembelajaran
OPEX
Mutu Tegangan
HCR
Form 12-RB
LABA/ RUGI
MUTU TEGANGAN
HCR
APLIKASI SUSUT
SAP
MANUAL TEKNIS
Gambar 4.1.2 Gambar frekuensi pengukuran kinerja
MANUAL NON TEKNIS
k u d n I
a n a s k a l e P t i n U
a n a s k a l e P t i n U
a n a s k a l e P t i n U b u S
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang pengukuran kinerja tersebut ?
Aplikasi Transaksional Manual
Laporan Survey Kepuasan Pelanggan
AP2T
Laporan Penjualan TL (TUL III-09)
Simanis Simanis Simanis/APKT AP2T
Laporan Kecepatan Pelayanan PB
Manual
Laporan Tegangan Ujung
Aplikasi Susut SAP
Penanggung Jawab Data Rayon, Area, KD
Ukuran Indikator Kunci Yang Dilaporkan Kepuasan Pelanggan
Tahunan
Rayon, Area, KD
Penambahan Jumlah Pelanggan
Bulanan
Laporan SAIDI
Area, KD
SAIDI Distribusi
Bulanan
Laporan SAIFI
Area, KD
SAIFI Distribusi
Bulanan
Laporan Recovery Time
Area, KD
Bulanan
Rayon, Area, KD
Recovery Time Kecepatan Pelayanan Pasang Baru
Bulanan
Rayon, Area, KD
Mutu Tegangan Pelayanan (TR)
Bulanan
Laporan 12RB
Rayon, Area, KD
Laporan Laba/Rugi
Area, KD
Susut Distribusi tanpa I-4 Rasio Pemakaian Material
Tahunan
Bulanan
Laporan Gangguan TM
Area, KD
Gangguan Penyulang per 100 kms
Bulanan
Manual Manual
Laporan Kerusakan Trafo Laporan Kesiapan EAM
Rayon, Area, KD KD
Rasio Kerusakan Trafo Distribusi Enterprise Asset Management
Bulanan Tahunan
Laporan HCR
KD
Laporan OCR
KD
Human Capital Readiness Organization Capital Readiness
Semesteran Semesteran
SAP AP2T
Laporan Laba/Rugi
KD
Laporan Piutang
KD
OPEX Non-Fuel Umur Piutang (PAL + TS + PRR)
Manual
Laporan Disburse Investasi APLN
KD
Penyerapan Disburse Investasi APLN Bulanan
Manual
Laporan Pengadaan Kendaraan Listrik
KD
Manual
Dokumen Aplikasi MB
KD
Skor Malcolm Baldrige
Semesteran
Manual
Laporan Maturity Level
KD
ERM
Semesteran
Manual
Laporan SMK3, PKBL, Tindak Lanjut LHP
KD
Integration (I)
Frekx
Simanis
Manual, SIMKPNAS Manual, SIMKPNAS
a.1.4
Uraian
Learning (L)
Pengadaan Kendaraan Listrik
Kepatuhan
Bulanan Bulanan
Tahunan
Semesteran
Bagaimana perusahaan
Input:
Mulai diterapkan :
Direview :
Selaras dengan :
memanfaatkan data
1. Data pencapaian KPI, data pencapaian dan
Sejak Th. 1999
1.
1. Kategori 2.1.a.1
dan informasi untuk mendukung
target Sasaran Strategis 2. Isu-isu dan permasalahan strategis perusahaan
Melakukan review terhadap
proses
pemanfaat data dan
untuk menilai/membandi
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang pengambilan keputusan dan melakukan inovasi?
3. Berita dari media massa
Proses: 1. Pengambilan keputusan akan dilakukan berdasarkan data dari indikator kinerja, jika terdapat gap antar realisasi dan target, maka
Unit yang terlibat : - GM, MB - MA - Tim KM
Learning (L) informasi berdasarkan
ngkan tingkat
hasil-hasil performance
pencapaian
dialgue, RAPIM secara
realisasi dan
bulanan untuk melihat
evaluasi gap.
tingkat eksekusi.
akan dilakukan proses analisa untuk permasalahannya 2. Untuk isu-isu dan permasalahan strategis perusahaan, tindak lanjutnya dibahas didalam Rapat Pimpinan setiap hari Selasa setiap minggu. 3. Evaluasi dilakukan berdasarkan fakta dan informasi untuk diidentifikasi peluang untuk melakukan inovasi. 4. Data dan informasi kinerja operasional dimanfaatkan untuk arahan tema knowledge management dan inisiatif inovasi diseluruh unit. 5. Seleksi lomba inovasi tingkat DJTY 6. Memasukkan inovasi dalam SIMKP sebagai salah satu nilai tambah individu 7. mengikuti lomba inovasi tahunan yang diadakan korporat 8. Mengimplementasikan inovasi untuk perbaikan proses bisnis
Output: Pelaksanaan COP, KS (Knowledge sharing) dan lomba inovasi secara continue
Indikator Ouput : 1. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 2. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) 3. 7.1.b (1) Kinerja produk dan proses (Jumlah COP ,KS, rasio jumlah inovasi)
Integration (I)
2. Kategori 1.1.a.3 Proses di kolom approach tetap
2.
Inovasi
untuk
tentang
dilaksanakan secara efektif tiap
peningkatan kinerja
menciptakan
tahun
operasional.
keberlanjutan organisasi.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Evidance :
(2) Data Pembanding a.2.1
Bagaimana perusahaan
Input:
memilih dan
1. Data target KPI dan Sasaran Strategis.
memastikan efektifitas
2. Data pencapaian KPI, data pencapaian
pemanfaatan data dan
Unit yang terlibat :
Direview oleh :
Selaras dengan :
1.
1.
Data pembanding
P.2.a.3 tentang data
dilakukan oleh bidang
digunakan untuk
pembanding.
perencanaan
mengetahui GAP
Penetapan target kinerja
pencapaian. Bila terjadi
Sasaran Strategis.
Penentuan data benchmark
informasi pembanding
3. Data operasional.
yang penting untuk
4. Data dan informasi organisa si benc hmark.
sesuai dengan data
gap maka dilakukan
5. Standar pengukuran kinerja teknis.
benchmark oleh tim kinerja
pembahasan dalam
dan bidang perencanaan
forum-forum rapat
Data benchmark digunakan
evaluasi untuk
sebagai referensi dalam
merumuskan langkah-
pembuatan proyeksi kinerja
langkah perbaikan dan
digunakan oleh seluruh unit
mendorong inovasi.
mendukung operasional,
pengambilan keputusan strategis dan melakukan inovasi ?
Proses: 1. Menyusun kriteria data dan informasi yang akan dibandingkan dengan data benchmark 2. Menentukan data dan informasi pembanding melalui historis internal, benchmark ke perusahaan lain yang sejenis dan distribusi lain di bawah PLN Pusat 3. Melakukan analisa SWOT 4. Menggunakan data dan informasi pembanding untuk menetapkan target kinerja di awal tahun 5. Mendorong masing-masing unit untuk mengembangkan inovasi lewat inisiatif OPI agar target kinerja tercapai
Output: Perbandingan data realisasi dengan data benchmark. Rekomendasi perbaikan kinerja jika ada gap antara data organisasi benchmark dengan data perusahaan.
Indikator Output : 1. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi)
2.
3.
pelaksana PLN DJTY secara seragam dan dikoordinir oleh Bidang Perencanaan Perusahaan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
2. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) 3. 7.1.b (1) Kinerja produk dan proses (Jumlah COP ,KS, rasio jumlah inovasi)
Evidance : Data Benchmark, Proyeksi Kinerja
Data Benchmark, Proyeksi
Revisi RJPP
Kinerja
(3) Data Pelanggan a.3.1
Bagaimana perusahaan
Input:
Mulai diterapkan :
Direview :
Selaras dengan :
memilih dan
1. Data dan Informasi hasil survei kepuasan
sejak tahun 2009
pemimpin senior dan bidang
1. Profil Organisasi
memastikan efektifitas
pelanggan. Data keluhan dan informasi suara
niaga yang dituangkan dalam
P.1.b.2 tentang
pemanfaatan data dan
pelanggan sesuai 3.1.a.1.
program kerja perspektif
pelanggan dan
produk dan layanan pada
stakeholder.
informasi suara
2. Data keluhan dan informasi dari media massa
Unit yang terlibat :
pelanggan (termasuk
Digunakan oleh seluruh unit
data dan informasi
diwilayah kerja PLN DJTY yang
keluhan pelanggan) untuk membangun budaya yang lebih fokus lagi kepada pelanggan dan untuk mendukung keputusan yang diambil
Indikator Input
pengelolaan dan pengawasanya
Data mutakhir dan valid
dilakukan oleh Bidang Niaga.
Proses: 1. Melakukan pemetaan dan pengolahan data suara pelanggan 2. Melakukan pemeriksaan lapangan
di tingkat operasional,
3. Merekomendasikan tindak lanjut
pengambilan keputusan
4. Melakukan evaluasi terhadap isu strategis dan mendorong tumbuhnya inovasi dalam forum CoP
strategis serta melakukan inovasi?
5. Mengusulkan metode perbaikan kinerja ke PLN Pusat dalam menghadapi isu strategis
Indikator Proses 1. Data dan informasi pelanggan sudah digolongkan kedalam kelompok langsung dan tidak langsung. 2. Tepat waktu
Output
dokumen RJPP serta dijadikan
2. Kategori 3.1.a.1
dasar perbaikan produk dan
tentang
layanan melalui konsistensi
mendengarkan
pelaksanaan program kerja
pelanggan saat ini.
dan mendorong terciptanya inovasi.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
1. Untuk data yang dapat langsung ditindaklanjuti, maka akan segera dilaksanakan dengan standar prosedur yang sudah diberlakukan. 2. Untuk data yang tidak bisa langsung ditindaklanjuti, maka dibuat evaluasi/kajian kelayakan finansial dan operasional yang hasilnya berupa rekomendasi kepada pembuat keputusan.
Indikator Output 1. Kepuasan Pelanggan (7.2.a.(1)) 2. 2. Rasio Jumlah Komplain Pelanggan (7.2.a.(2)) 3. Rasio tindak Lanjut Komplain (7.2.a.(2)) 4. Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) (7.5.a.(2))
Evidance Lap. Survey Kepuasan Pelanggan a.3. 1
Bagaimana perusahaan menggunakan data dan menghimpun informasi
melalui
media sosial?, jika sesuai.
Input: Data keluhan dan informasi suara pelanggan sesuai 3.1.a.1.
Mulai diterapkan :
Direview :
Selaras dengan
sejak tahun 2009
Oleh Bidang Niaga atas hasil
1. Profil Organisasi
Proses:
Unit yang terlibat :
1. Data dan informasi suara pelanggan dipilih
1.
menghimpun informasi dari
dengan kriteria data dan informasi tersebut
seluruh media sosial untuk
mencerminkan pemenuhan terhadap
mendengarkan dan
persyaratan, harapan dan kebutuhan pelanggan.
menganalisa suara
2. Menggolongkan data dan informasi kedalam dua
pelanggan seluruh unit yang
kategori yaitu langsung dan tidak langung
dikelola oleh bagian Humas
ditindaklanjuti dengan kriteria sebagai berikut :
Data dan informasi yang dapat dtindaklanjuti secara langsung adalah data dan informasi yang terkait operasional yang dapat segera ditindaklanjuti.
Data dan informasi yang tidak dapat secara
di Kantor Distribusi dan Area. 2.
PLN DJTY menghimpun informasi melalui Contact Center yang dikoordinir oleh Bidang Niaga.
survey kepuasan pelanggan
P.1.b. 2 tentang
yang akan menjadi feedback
pelanggan dan
bagi manajemen untuk menentukan kebijakan PLN kedepan terkait dengan orientasi layanan pelanggan.
stakeholder. 2. Kategori 3.1.a.1 tentang mendengarkan pelanggan saat ini.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
langsung ditindaklanjuti adalah data dan informasi yang membutuhkan kajian dan sumber daya untuk menindaklanjutinya, data dan informasi ini akan dibahas dalam rapat manajemen untuk kemudian dicarikan action plan penyelesaiannya atau sebagai bahan penyusunan RKAP dan RJPP dalam bentuk rencana kegiatan. 3. Meneruskan informasi ke unit pelaksana serta merekomendasikan tindak lanjut
Output 1. Untuk data yang dapat langsung ditindaklanjuti, maka akan segera dilaksanakan dengan standar prosedur yang sudah diberlakukan. 2. Untuk data yang tidak bisa langsung di tindaklanjuti, maka dibuat evaluasi/kajian kelayakan finansial dan operasional yang hasilnya berupa rekomendasi kepada pembuat keputusan.
Indikator Output : 1. Kepuasan Pelanggan (7.2.a.(1)) 2. Rasio Jumlah Komplain Pelanggan (7.2.a.(2)) 3. Rasio tindak Lanjut Komplain (7.2.a.(2))
Evidance Laporan Survey Kepuasan Pelanggan
(4) Kecekatan Pengukuran Kinerja a.4.1
Bagaimana perusahaan
Input:
memastikan sistem
1. Kontrak Manajemen antara GM dan Direksi
pengukuran kinerjanya
2. Perubahan kebijakan
Unit yang terlibat 1.
operasional di deploy oleh
mampu merespon perubahan internal dan eksternal yang cepat
Perubahan terkait data pemilik proses bisnis.
Proses: 1. Identifikasi dan pemetaan perubahan KPI sesuai
2.
Rapat Pimpinan di deploy oleh Pemimpin Senior dan
Direview : 1.
Pemilik proses bisnis setiap tahun.
2.
Evaluasi dan monitoring tindak lanjut pada rapim yang dilaksanakan setiap
Selaras dengan : 1.
Profil Organisasi P.2.c tentang sistem perbaikan kinerja.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang atau tidak terduga ?
penetapan pusat
bidang terkait
Learning (L) hari Selasa.
Integration (I) 2.
Kategori 2.1.a.1
2. Perumusan metode pengukuran terhadap KPI yang terimbas
tentang proses
3. Perubahan metode pengukuran pada tools/media aplikasi yang digunakan
strategis
perencanaan
4. Untuk perubahan terkait pelaporan data, sistem pengukuran kinerja menggunakan aplikasi yang dapat disesuaikan dengan perubahan kebutuhan, dan dapat diintegrasikan ke aplikasi lainnya untuk menghindari redundansi data 5. Sosialisasi perubahan dan metode pengukuran 6. Untuk perubahan internal dan eksternal yang mempengaruhi kondisi korporat, maka dilakukan revisi RKAP.
Output: Perbaikan pencapaian KPI dan Sasaran Strategis.
Indikator Output : 1. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 2. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) 3. 7.4.b Hasil Implmentasi strategis Evidance KPI Unit
b. Analisis dan Review Kinerja b. 1
Bagaimana perusahaan
Input:
Unit yang terlibat
Direview :
Selaras dengan :
mengevaluasi (review )
1. Data operasional
Kantor induk dan seluruh unit
Masing-masing unit
1.
kinerja dan kapabilitas
2. Data pencapaian KPI (NKO) Unit
pelaksana PLN DJTY yang
pelaksana untuk
P.2.c tentang
perusahaan?
3. RKAP
dikoordinir oleh Pemimpin
dilaksanakan tindak lanjut
sistem perbaikan
4. Data benchmark dan Sasaran Strategis.
Senior dan Bidang Perencanaan
yang dituangkan dalam
kinerja.
Perusahaan dalam forum rapat
dokumen Laporan HCR, hasil
kerja setiap 3 bulan sekali.
tindak lanjut dipantau
Proses:
2.
Profil Organisasi
7.3.a.1 Workforce
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
1. Pengumpulan data operasional, benchmark, KPI, RKAP dan sasaran strategis.
Learning (L)
Integration (I)
progressnya dalam forum
Capability and
evaluasi selanjutnya.
capacity
2. Mengevaluasi target kinerja masing-masing unit pelaksana 3. Membuat laporan hasil pencapaian kinerja masing-masing unit 4. Mengevaluasi hasil pencapaian kinerja masingmasing unit 5. Membuat rekapitulasi hasil pencapaian kinerja dari masing-masing unit menjadi hasil pencapian kinerja kantor induk 6. Melaksanakan Rapat Kerja dengan unit pelaksana
Output: Hasil KPI dan Kapabilitas tenaga kerja
Indikator Output : 1.
7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi)
2.
7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan)
3.
7.4.b Hasil Implmentasi strategis
Evidance Notulen RAKER b.2
Bagaimana perusahaan
Input:
memanfaatkan Indikator-
Data pencapaian KPI dan Sasaran Strategis
Indikator kinerja utama
Unit yang terlibat 1. Setiap level unit organisasi
Direview :
Selaras dengan :
1. Mekansme
1.Profil Organisasi
sesuai gambar 4.2
memanfaatkan Indikator
P.2.c tentang sistem perbaikan
perusahaan dalam
Proses:
mengumpulkan data
kinerja utama dalam
melakukan evaluasi
1. Mengidentifikasi ukuran-ukuran kinerja utama
Indikator kinerja utama
review kinerja dievaluasi
tersebut ?
2. Mengumpulan data kinerja dari masing-masing unit
2. Bidang perencanaan
3. Melakukan perhitungan pencapaian kinerja sesuai dengan ukuran-ukuran kinerja utama
membuat Lap Pencapaian
4. Mengevaluasi hasil pencapaian kinerja masingmasing unit
setiap triwulan.
KPI dan laporan Manajemen
secara berkala oleh Divisi pemilik proses bisnis 2. Mekanisme evaluasi kinerja dievaluasi melalui Kpts Dir
kinerja 2.kategori 2.1.a.1 tentang proses perencanaan strategis
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Output:
No.0102.K/DIR/2014setia
1. Data pencapaian KPI dan Sasaran Strategis Lap
p tahun
Integration (I)
Management 2. NKO
Indikator Output : 1. 7.4.b Hasil Implmentasi strategis 2. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 3. 7.3.a.(1) Kelompok dan Segmen Tenaga Kerja
Evidance
b.3
Apa analisis yang dilakukan untuk mendukung evaluasi tersebut dan
Analisa yang dilakukan untuk mendukung review kinerja sebagai berikut: 1. Analisa berdasarkan tren pencapaian
memastikan
2. Video Conference Kinerja Unit tiap bulan
kesimpulannya valid
3. Forum ALCO tiap bulan
(akurat dan tepat)? b.4
Bagaimana perusahaan
Input:
dan pemimpin senior memanfaatkan hasil
1. Data pencapaian KPI dan Sasaran Strategis Lap Management
evaluasi kinerja untuk
2. NKO
menilai keberhasilan
3. Lap Keuangan Data benchmark
keuangan dan kemajuan
Proses: 1. Dilakukan evaluasi progress kinerja sesuai SK
pencapaian sasaran
2. Penetapan NKO masing-masing unit
strategis dan program
3. Membandingkan pencapaian KPI antar unit
kerja?
4. Melakukan evaluasi dan review pencapaian KPI masing-masing unit
Direview : Hasil pencapaian KPI masing-
Unit yang terlibat: Proses penilaian keberhasilan perusahaan dengan
perusahaan, keunggulan daya saing, kesehatan
Mulai diterapkan :
menggunakan hasil review dilaksanakan untuk seluruh unit pelaksana PLN DJTY secara seragam yang dikoordinir oleh Pemimpin Senior dan Bidang Perencanaan Perusahaan
Selaras dengan : 1.
Profil Organisasi
masing unit dilakukan review
P.2.c tentang
dan evaluasi dalam forum
sistem perbaikan kinerja
rapat kerja yang diselenggarakn tiap 3 bulan
2.
Kategori 2.1.a.1
sekali. Hasil evaluasi dan
tentang proses
tindak lanjut juga dituangkan
perencanaan
dalam Laporan Manajemen
strategis
Resiko. Hasil evaluasi dengan metode komprehensif digunakan untuk
Output:
meingkatkan kinerja dan
1. Laporan pencapaian KPI
dijadikan sebagai pendorong
2. Hasil Evaluasi / Revisi RKAP dan RJP
inovasi.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Indikator Output : 1. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 2. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) 3. 7.4.b Hasil Implmentasi strategis
Evidance Data Benchmark, Revisi RKAP b.5
Bagaimana perusahaan
Input:
Unit yang terlibat
Direview :
dan pimpinan senior
1. Data pencapaian KPI dan Sasaran Strategis Lap
seluruh unit pelaksana PLN DJTY secara seragam dan dikoordinir oleh Pemimpin Senior dan Bidang Perencanaan Perusahaan
Hasil dari tindak lanjut akan
memanfaatkan hasil review untuk menilai
Management 2. NKO
kemampuan perusahaan dalam merespon secara
Selaras dengan : 1. Profil Organisasi
direview dan dievaluasi
P.2.c tentang
kembali pada forum evaluasi
sistem perbaikan
kinerja selanjutnya. Selain
kinerja
itu, hasil evaluasi dan
cepat kebutuhan
Proses: 1. Dilakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai SK
rekomendasi tindak lanjut
perubahan organisasi
2. Dievaluasi serta dipersiapkan untuk merespon
tentang proses
(mitigasi risiko) dibahas
perencanaan strategis
dan menjawab tantangan
perubahan/tantangan yang mungkin akan
dalam pertemuan
yang dihadapi oleh
muncul
Manajemen Risiko.
perusahaan?
3. Rekomendasi tindak lanjut
Output: 1. Notulen review kinerja, 2. Laporan ERM
Indikator Output : 1. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 2. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan) 3.
7.4.b Hasil Implmentasi strategis
Evidance Laporan ERM, Review Kinerja
2. Kategori 2.1.a .1
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang b.6
Jika sesuai, bagaimana Dewan Komisaris
Learning (L)
Integration (I)
Distribusi Jateng & DIY tidak memiliki Dewan Governance
Evidance :
(Dewan Pengawas) dan Direksi (Pengurus) mengevaluasi kinerja perusahaan, pencapaian sasaran strategis dan program kerja?.
c. Peningkatan Kinerja c.1. 1
Bagaimana perusahaan
Input:
Unit yang terlibat
Direview :
Selaras dengan :
mengidentifikasi unit
1. Data pencapaian KPI
Dilaksanakan oleh seluruh unit
Hasil evaluasi dilaksanakan
1. Profil organisasi
organisasi atau
2. Sasaran Strategis Lap keuangan
pelaksana PLN DJTY secara
oleh masing-masing unit
P.2.c tentang sistem
operasional yang
seragam dan dikoordinir oleh
pelaksana untuk
perbaikan kinerja
berkinerja tinggi?.
Pemimpin Senior dan Bidang
dilaksanakan tindak lanjut,
2. Kategori 2.1.a.1
Perencanaan Perusahaan
hasil tindak lanjut dipantau
tentang proses
progressnya dalam forum
perencanaan
evaluasi selanjutnya
strategis
Proses: 1. Dilakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai SK GM 2. Dilakukan perhitungan sesuai dengan arahan perusahaan 3. Penetapan NKO masing-masing unit 3. Pemilihan Unit dengan NKO tinggi
Output NKO
Indikator Output : 1. mengacu pada perspektif pada poin 7.4.b 2. 7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 3. 7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan)
Evidance NKO c.1. 2
Bagaimana perusahaan
Input:
Direview :
Selaras dengan :
mengidentifikasi untuk
1. NKO Unit
Evaluasi dari program
Kategori 7.4.b
2. Program Unggulan/Inisiatif OPI unit
unggulan/inovasi yang telah
dapat tercapai
menjadikan
Mulai diterapkan :
Unit yang terlibat
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang pembelajaran hasil praktek terbaik yang harus dibagi?
Indikator Input : Data valid, mutakhir dan tepat waktu Proses: 1. Penetapan rangking dan urutan kinerja unit berdasar NKO
Learning (L)
Dilaksanakan oleh seluruh
di roll out dilakukan dalam
unit pelaksana PLN DJTY
raker tiap triwulan.
Integration (I)
secara seragam dan dikoordinir oleh Pemimpin Senior dan Bidang Perencanaan Perusahaan
2. Melaksanakan Knowledge Sharing/CoP tentang program unggulan/inovasi dari unit dengan kinerja baik 3. Mengusulkan roll out program unggulan/inovasi dari unit lain untuk diimplementasikan
Indikator Proses : Ketepatan waktu, data valid dan mutakhir
Output Notulen Knowledge Sharing
Indikator Output : 1. Program unggulan/inovasi diimplementasikan di unit lain sesuai kategori 7.1.b.1 2. Knowledge sharing dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut sesuai kategori 7.1.b.1 3. 3. Jumlah CoP sesuai dengan kategori 7.1.b.1
Evidance NKO Unit, Laporan OCR
Review Kinerja
Kontrak Manajemen
Direview :
Selaras dengan :
Evaluasi RJP dan
kategori 7.4.b
(2) Kinerja Yang Akan Datang c.2.1
Bagaimana perusahaan memanfaatkan hasil
Input 1.NKO Unit
Mulai diterapkan :
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang review kinerja (yang
2.RJP Korporat,
dijelaskan di 4.1b) dan
3.Data pembanding
data pembanding utama,
Integration (I)
pencapaian road map
Unit yang terlibat Diimplementasikan oleh
serta data persaingan
Proses
utama untuk
1.Strategic Situation Analysis (SSA),
memproyeksikan kinerja
2.Strategic Formulation (SF),
bidang Perencanaan
3.Strategic Initiation (SI),
Perusahaan
kedepan?
Learning (L)
seluruh unit PLN DJTY secara
dilakukan tiap tahun untuk proses penentuan KPI di tahun berikutnya
seragam, dikoordinir oleh sub
4.Strategic evaluation & Control (SEC).
Output Proyeksi Kinerja
Indikator 1.Evaluasi RJP, 2.Pencapaian road map
Evidance
c.2.2
RJP
KPI Unit
Revisi RJP
Kontrak Manajemen
Bagaimana perusahaan
Input
Unit yang terlibat
Direview :
Selaras dengan :
merekonsiliasi perbedaan
1.RJPP
Diimplementasikan oleh
Dalam forum rapat kerja
kriteria 7.4.b
antara proyeksi kinerja ke
2.Revisi RJPP
seluruh unit PLN DJTY secara
setiap 3 bulan sekali
depan dan proyeksi kinerja
seragam, dikoordinir oleh sub
yang dikembangkan untuk Proses renacan kerja yang 1.Rapat pimpinan antara GM dengan MB tiap pekan,
bidang Perencanaan
diuraikan pada 2.2b?
2.Rapat Kordinasi GM dengan Manajer Area tiap 3 bulan, 3.Evaluasi pelaksanaan RKAP
Output Laporan Manajemen
Indikator 1.1. Pencapaian KPI sesuai dengan perspektif pada
Perusahaan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
kategori 7.4.b, 2.7.5.a.(1) Kinerja Keuangan (Rasio biaya operasi) 3.7.5.a.(2) Kinerja Pasar (Pertumbuhan penjualan)
Evidance Laporan Manajemen, RJP
KPI Unit
Review Kinerja
Kontrak Manajemen
(3) Peningkatan yang berkelanjutan dan Inovasi c.3.1
Bagaimana perusahaan
Input
Unit yang terlibat
Direview :
Selaras dengan :
memanfaatkan hasil
1.
Hasil Review Kinerja
Diimplementasikan oleh
setiap triwulan dalam forum
1. kriteria 7.4.b, selain
review kinerja (4.1b)
2.
Permasalahan operasional.
seluruh unit PLN DJTY secara
rapat kinerja. TIngkat
itu proses bisnis ini
seragam, dikoordinir oleh sub
kematangan OPI diukur
digunakan untuk
bidang Perencanaan
dengan GML yang
mendukung
Perusahaan dan Tim OPI
dilaksanakan setiap bulan
tercapainya rasio
untuk masing-masing unit
Inisiatif OPI
menjadi prioritas peningkatan yang
Proses
berkelanjutan dan peluang 1. Dilakukan review hasil kinerja berinovasi? 2. Melakukan identifikasi masalah dan membuat matriks prioritas sesuai kaidah OPI
pelaksana.
3. Mengumpulkan ide perbaikan terhadap masalah prioritas
terimplementasi 2. Kriteria 7.1.b.1. Evidence: Kontrak
4. Memilih ide terbaik dan melaksanakan tindak lanjut
Manajemen, Daftar inisiatif OPI
Output Perubahan Inisiatif strategis, Inisiatif OPI
Indikator : 1.
Pencapaian KPI sesuai kriteria 7.4.b
2.
Realisasi Program Unggulan.
3.
Rasio Inisiatif OPI terimplementasi sesuai kriteria 7.1.b.1
Evidance
c.3.2
Review Kinerja, Daftar Inisatif OPI
SK GM tentang OPI
GML OPI
Bagaimana prioritas dan
Input
Unit yang terlibat
Direview :
Selaras dengan :
peluang berinovasi
1.
seluruh unit PLN DJTY secara
setiap triwulan dalam forum
perspektif pada
Program Unggulan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang tersebut dijabarkankan
2.
NKO Unit
seragam, dikoordinir oleh
rapat kinerja. TIngkat
Inisiatif OPI
bidang SDM dan Tim OPI
kematangan OPI diukur
kepada kelompok kerja
3.
dan unit-unit fungsional
Proses
di seluruh perusahaan?
1.
Learning (L)
Melakukan Knowledge Sharing Program Kerja Unggulan/Inovasi ke unit lain
3.
Melakukan Cascading KPI kepada masing-masing individu dan kelompok kerja maupun unit-unit fungsional
4.
Mengevaluasi pelaksanaan program unggulan/inovasi/inisiatif OPI
kategori 7.4.b
dengan GML yang dilaksanakan setiap bulan
Mengidentifikasi Program Unggulan/Inovasi/Inisiatif OPI dari unit dengan kinerja unggul
2.
Integration (I)
untuk masing-masing unit pelaksana
Output Laporan OCR
Indikator 1.
Pencapaian KPI sesuai kriteria 7.4.b
2.
Rasio implenetasi inisiatif OPI sesuai kriteria 7.1.b.1
3.
Jumlah knowledge sharing sesuai k riteria 7.1.b.1
Evidance
c.3.3
Laporan OCR, Knowledge Sharing, Kontrak KPI Unit
SK GM tentang OPI
GML OPI
Kontrak Manajemen
bagaimana prioritas dan
Input
Unit yang terlibat
Direview :
Selaras dengan :
peluang berinovasi
Program Unggulan/Inisiatif OPI
Dilaksanakan di seluruh unit
Untuk pemasok evaluasi SLA
perspektif pada
pelaksana PLN DJTY secara
dilakukan setiap bulan dan
kategori 7.4.b
seragam
hasilnya dijadikan sebagai
dijabarkan kepada pemasok, mitra, dan
Proses
kolaborator yang relevan,
1.
Pembuatan mekanisme SLA dalam kontrak kerja pihak ketiga
2.
Sosialisasi program unggulan
3.
Evaluasi pelaksanaan
untuk memastikan keselarasan perusahaan?
Output
kelengkapan syarat pembayaran pekerjaan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Kontrak memiliki SLA
Indikator 1.
Pencapaian KPI sesuai kriteria 7.4.b
2.
SLA terpenuhi
Evidance Kontrak kerja vendor
Inisiatif OPI
Kontrak Manajemen
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
a. Pengetahuan Organisasi (1) Manajemen Pengetahuan a.1.1
Bagaimana Perusahaan: a.1.1.1 menghimpun dan mentransfer pengetahuan
Input : 1.
karyawan/tenagakerja?
Kepdir No 727.K/DIR/2010 tentang Tata Kelola KM
2.
Tema CoC dan CoP
3.
Usulan K-Sharing
4.
Usulan K-Capturing
Mulai diterapkan :
Direview terhadap :
sejak Th. 2010.
-
Jumlah dokumen
Unit yang terlibat :
-
Statistik Akses Portal
1.
Proses : 1.
Melakukan validasi usulan K-Sharing dan K-
2.
Pelaksanaan K-Sharing
bagian
kinerja individu.
Pengumpulan Aset
Pelaksanaan K-Sharing dan K-Capturing
KM melalui proses verifikasi
4.
Menentukan target peserta
dan validasi oleh SME
5.
Penilaian K-Sharing
(Subject Matter Expert)
6.
Persetujuan dan Pengesahan penilaian
7.
Kajian tindak lanjut (jika di perlukan)
8.
Umpan balik dari peserta
9.
Materi diunggah kedalam portal KM
Output :
Indikator : Jumlah upload dokumen sharing (Kat. 7.1.b1 - No 61) Jumlah Knowledge Sharing (Kat 7.1.b.1 – No 65)
3.
Jumlah Knowledge Capturing
Sharing
disampaikan tiap triwulan.
3.
2.
K-
kinerja OCR yang
yang disimpan dalam portal
1.
kegiatan
Manajemen
KM dan e-library. K-Sharing
Dokumen Knowledge Capturing
yang
KM dan persetujuan oleh
Capturing
Dokumen Knowledge Sharing
pegawai
melaksanakan diberikan nilai sebagai
Pengetahuan melalui portal
2.
Bagi
Review ada didalam laporan
Menentukan Jadwal Kegiatan K-Sharing dan K-
1.
kategori 5.1 b.2. .
melalui verifikasi oleh admin
Capturing 2.
Selaras dengan :
Evidance
penilaian
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang 1. 2.
Learning (L)
Kepdir No 727.K/DIR/2010 tentang Tata Kelola
KEPDIR No 727.K.DIR.2010.
Evaluasi Kinerja OCR pada
KM
tentang tatavkelola KM
Lap. Perspektif Kinerja SDM
Integration (I)
Kep. GM tentang Mekanisme Knowledge Managemet di Lingkungan PLN Distribusi Jateng & D.I.Y No 134.K /GM.DJTY/2013
3. a.1.1.2 Mentransfer pengetahuan yang
1.
relevan dari dan kepada pelanggan, pemasok,
Laporan Perspektif Kinerja SDM- OCR
Input :
2.
mitra kerja dan kolaborator?
Mulai diterapkan :
Kepdir No 418.K/DIR/2012 tentang Pedoman
1. Untuk pelanggan sudah
1. Indeks Kepuasan
Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan
diterapkan sejak PLN berdiri.
Pelanggan yang dievaluasi
Daftar peserta dan media yang digunakan untuk
Untuk CC 123 di disjateng diy
minimal setiap 1 tahun
K-Sharing (tabel 4.2.1 Manajemen Pengetahuan)
sejak Agustus 2011
sekali dengan survey
Peserta
PIC
Media
pelanggan
Bidang
Temu Pelanggan,
kolaborator sesuai SK
Laporan Survey Kepuasan
Niaga
Talk Show,
305.K/DIR/2010 tentang
Pelanggan di identifikasi
Kunjungan ke
pengadaan barang dan jasa
hal-hal yang berpengaruh
Pelanggan, CC
serta perubahannya, dan
pada pencapaian target
123, Email
diperbarui sejak SK
IKP berikut rekomendasi
620.K/DIR/2014
tindak lanjutnya
Pemasok,
Panitia
Rencana Kerja
Mitra Kerja
Pengada
dan Syarat2
dan
an
Kolaborator
2. Untuk pemasok, mitra dan
Proses : Pelanggan
1.
Penentuan tema/topik
2.
Penjadwalan acara
3.
Pelaksanaan K-Sharing
4.
Umpan balik dari pelanggan
5.
Penilaian Indeks kepuasan Pelanggan
Pemasok, Mitra Kerja dan Kolaborator
Menginformasikan program kerja yang dimasukkan dalam proses Pengadaan Barang dan
kepuasan pelanggan. Pada
2. Tindak lanjut hasil
Unit yang terlibat : seluruh unit PLN DJTY.
1.
Direview :
1.Sosialisasi dan Update info
tentang PLN kepada pelanggan, pemasok, mitra dan kolabolator melalui media /portal yang dilakukan oleh Bagian Humas sesuai kebutuhan. 2.Temu pelanggan dan forum
diskusi dilakukan secara berkala minimal 1 tahun sekali.
Aanwijzing adalah Kerjasama atau MoU dengan Mitra Kerja
Selaras dengan : 1. Misi
perusahaan
yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan 2. kategori
2.a.2.1
yaitu Implementasi Rencana kepada dan sesuai
Kerja pemasok
mitra
yang
dengan
sasaran strategis
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang Jasa
Learning (L)
Integration (I)
3.K-Sharing untuk pemasok dan
2.
Melakukan proses Pengadaan Barang dan Jasa
mitra dilakukan pada saat
3.
Melakukan review dan monitoring hasil
Aanwijzing yang dilakukan
pelaksanaan
oleh panitia pengadaan
Output : Hasil transfer pengetahuan
Indikator: 1.
Jumlah Pengetahuan yang ditransfer kepada pelanggan,pemasok, mitra dan kolabolator
2.
Faktor kepuasan pelanggan terhadap layanan dan dukungan (Kat 7.1.a)
3.
Pelaksanaan Temu pelanggan/customer Gathering
4.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat dalam proses pengadaan barang dan jasa
Evidance Daftar pengetahuan yang
Laporan Survey Kepuasan
Laporan
pengetahuan (tabel 4.2.1 Manajemen
ditransfer melalui medeia/
Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Pengetahuan)
portal
Direview :
Selaras dengan :
1. Daftar peserta dan media untuk transfer
2. Daftar pengetahuan yang ditransfer
1.
2.
Survey
Daftar hadir dan notulen temu pelanggan
3. a.1.1.3 berbagi dan menerapkan praktek terbaik (best practice)?
Mulai diterapkan :
Input : 1. Kepdir No 727.K/DIR/2010 tentang Tata Kelola KM 2. Tema CoP dari hasil rapat manajemen
Proses :
Sejak KM diterapkan yaitu Th. 2010
Unit yang terlibat : Semua Pegawai dimasing-masing
1. Pembentukan CoP a.
Dokumen Aanwijzing
Offline (sesuai Kep. GM tentang
bidang, area dan rayon minimal 1
terhadap aspek-aspek: - Jumlah Pelaksanaan CoP - Tingkat efektifitas dan
maturitas.
kategori 5.1 b.2. . Bagi pegawai yang melaksanakan kegiatan K- Sharing diberikan sebagai
nilai bagian
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
b.
Learning (L)
Integration (I)
Mekanisme Knowledge Managemet di
bulan sekali dengan
Review ada didalam laporan
penilaian
Lingkungan PLN Distribusi Jateng & D.I.Y
melampirkan bukti notulen dan
kinerja OCR yang
individu.
No 134.K /GM.DJTY/2013)
foto kehadiran.
disampaikan tiap triwulan.
kinerja
Online (sesuai dengan Edaran Direksi no: 019.E/DIR/2011 tentang Portal KMS terkait CoP (Community of Practice))
2. Penentuan Jadwal Kegiatan CoP 3. Pelaksanaan Kegiatan CoP 4. Implementasi Solusi Hasil CoP (Inovasi) 5. Melaksanakan K-Sharing hasil implementasi terbaik dari Solusi Hasil CoP (Inovasi) 6. Membukukan Implementasi terbaik (best Practice) sebagai K-Capturing
Output : Aset Pengetahuan Best Practice (CoP)
Indikator : 1.
Jumlah CoP (Kat. 7.1.b.1)
2.
Rasio Jumlah Karya Inovasi ( Kat 7.1.b.1 )
3.
Rasio Jumlah Inovasi Terimplementasi ( Kat 7.1.b.1 )
Evidance Evaluasi Kinerja OCR pada Laporan Kinerja Perspektif SDM a.1.1.4
Input :
Diterapkan sejak :
Direview :
Selaras dengan :
menata/menggabungkan
Dokumen CoC dan CoP
th. 2010
terhadap aspek :
kategori 5.1 b.2. .
1.
Jumlah Inovasi yang
Bagi pegawai yang
terimplementasi.
melaksanakan
Jumlah inovasi yang lolos
kegiatan K- Sharing
dan prosesnya melibatkan
seleksi penghargaan
diberikan
seluruh pegawai.
karya inovasi tingkat
sebagai
bagian
regional dan nasional
penilaian
kinerja
dan metransfer pengetahuan yang relevan untuk digunakan pada proses pengembangan inovasi dan perencanaan
Proses : 1.
Pengumpulan aset pengetahuan yang relevan (hasil CoC dan CoP)
2.
Pengajuan untuk proses pengembangan lebih lanjut
3.
Rekomendasi Pelaksanaan Coaching dan Mentoring
Unit yang terlibat : Tim Inovasi di Kantor Distribusi
2.
nilai
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang strategis?
Learning (L)
4.
Pelaksanaan Coaching dan Mentoring
Proses seleksi karya inovasi yang
5.
Pengembangan inovasi
dilakukan 1 tahun sekali
terimplementasi di unit
6.
Penyimpanan Aset Pengetahuan dalam
dilakukan oleh Tim Inovasi.
lain.
perpustakaan online untuk memberikan akses
3.
Jumlah inovasi yang
Integration (I) individu.
Tertuang dalam laporan
keseluruh pegawai
kinerja SDM OCR yang
Output :
dilaporkan setiap triwulan
Aset pengetahuan (Inovasi)
Indikator : 1.
Rasio jumlah Karya Inovasi (kati 7.1.b.1 – No 56)
2.
Rasio Jumlah Inovasi yang terimplementasi (dilaporkan pada kategori 7.1.b.1 – No 57)
Evidance Evaluasi Kinerja OCR pada Laporan Kinerja Perspektif SDM
(2) Pembelajaran Organisasi a.2.1
Bagaimana perusahaan menggunakan pengetahuan dan sumber daya yang dimiliki dan melekatkan pembelajaran dalam cara beroperasi perusahaan?
Input : 1. 2.
Aset pengetahuan (Prosedur) Sumber Daya
Diterapkan sejak : th. 2012
Unit yang terlibat :
Proses :
1. Seluruh unit di PLN DJTY
Di tingkat unit PLN DJTY menggunakan konsep OPI
2. Pengukuran kinerja individu
(Operational Performance Improvement)
1. Mendiagnosa permasalahan 2. Mendesain inisiatif perbaikan 3. Membuat laporan Di tingkat pegawai dengan pengembangan diri pegawai seperti diklat atau penugasan khusus :
secara periodik per semester melalui aplikasi SIMKP
Direview :
Selaras dengan :
1. Review pelaksaaan Konsep
1. Pencapaian
OPI dilakukan setiap triwulan dengan
2. Kategori
Rasio Inisiatif OPI terimplementasi
Level (GML) untuk
dan
mengukur tingkat
Maturity Level OPI
kematangan implementasi OPI di unit-unit PLN DJTY 2. Review pengembangan
Rata2
nilai
Unit 3. kategori
4.1
(Kinerja
Korporat)
diri pegawai dilakukan
dan
kategori (Kinerja
5.2.c.1
pengukuran PDP lain pada
Individu)
Maturity Level
SIMKP
Nilai Maturity Level Unit (dilaporkan pada kategori
yaitu
Governance Maturity
melalui verifikasi hasil
7.1.b.1)
7
melakukan monitoring
Output :
Indikator :
KPI
PLN DJTY yaitu OCR
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Evidance Evaluasi Kinerja OCR pada Laporan Kinerja Perspektif SDM
b. Data, Informasi dan Teknologi informasi (1) Kepemilikan Data dan Informasi b.1.1
Bagaimana perusahaan mengelola data dan informasi perusahaan untuk memastikan akurasi, integrasi dan kehandalan, ketepatan
Input :
Mulai diterapkan :
Di review :
1. ITMP
Th. 2004
1. Melakukan evaluasi
2. SOP Pengembangan dan Pemeliharaan Database
terhadap gangguan
3. SOP Pemeliharaan Firewall
database dan aplikasi yang
Proses :
waktu dan keamanan
Akurasi
serta kerahasiaannya?
1. Penggunaan Master Data yang distandarisasi pada setiap database 2. Penggunaan report yang didapatkan dari data
Unit yang terlibat : 1. Untuk aplikasi dan database
terjad setiap semester 2. Melakukan evaluasi
Selaras dengan : 1. Profil Organisasi P.1.a.4
tentang
asset 2. Kategori
yang dikelola Kantor Pusat
tentang jaringan
tentang
melibatkan DIVSIM PLN kantor
infratstruktur yang
pengukuran,
Pusat dan Helpdesk PLN Pusat
dilakukan setiap bulan
analisis,
2. Untuk aplikasi, database dan
4.1
dan
perbaikan
transaksional aplikasi
infrastruktur DJTY dikelola oleh
kinerja
Intergrasi dan Kehandalan
Sub Bidang Teknologi Informasi
organisasional
1. Menggunakan DBMS (Database Management
Kantor Distribusi dengan
System) untuk mengelola data dan informasi 2. Menerapkan sistem database cluster 3. Melakukan tuning database
Ketepatan dan Kesesuaian Waktu 1. Penggunaan aplikasi untuk pengumpulan data kinerja
Keamanan dan Kerahasiaan 1.Setiap aktivitas user akan tercatat didalam system (file log) sehingga keamanan dan kerahasiaan dapat terjaga. 2.Mengimplementasikan Firewall untuk melindungi dari jaringan internet.. 3.Mengimplementasikan anti virus corporate
melibatkan Helpdesk yang ada di Kantor Distribusi dan Area
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
(Kaspersky Security Anti Virus).
Output Data dan Informasi memiliki akurasi, integrasi dan kehandalan, ketepatan waktu , keamanan dan kerahasiaan
Indikator Output : 1. Jumlah Laporan yang sudah Otomatisasi (dilaporkan dalam kategori 7.1.b.1) 2. Tingkat gangguan PC (dilaporkan dalam kategori 7.1.b.1) 3. Tingkat gangguan Server (dilaporkan dalam kategori 7.1.b.1) 4. Tingkat gangguan database 5. Tingkat gangguan firewall
Evidance 1.Lap. Bulanan Desktop dan Antivirus 2.Lap. Bulanan Helpdesk Aplikasi
(2) Ketersediaan Data dan Informasi b.2.1
Bagaimana Perusahaan
Input:
membuat data dan informasi
1.
Data transaksional aplikasi
yang dibutuhkan tersedia
2.
SOP operasional harian layanan database
dalam format yang mudah digunakan (user friendly )
3.
Aplikasi
bagai karyawan/tenaga kerja, pemasok, mitra, kolaborator dan pelanggan?, jika sesuai
SOP Pengembangan dan Pemeliharaan
Diterapkan sejak :
Review dilakukan terhadap
Selaras dengan :
Th. 2011
:
1.
Unit yang terlibat :
Menganalisa hasil UAT yang
P.1.a.4 tentang
ditujukan pada masing-
aset
1. Untuk aplikasi terpusat dikelola oleh DIVSTI dan dikoordinasi oleh Divisi
Proses:
masing user. Dilaksanakan setiap tahun
2.
Profil Organisasi
Kategori
4.1
tentang
terkait di PLN Kantor Pusat,
pengukuran,
1.
Menerapkan sistem database cluster
dengan implementasinya
analisis,
2.
Menggunakan aplikasi best practice atau
melibatkan pelanggan,
perbaikan
dan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
3.
Learning (L)
Integration (I)
mengembangkan sendiri
pemasok, mitra, tenaga
kinerja
Membangun report sesuai kebutuhan
kerja.
organisasional
user
2. Untuk aplikasi lokal dikelola oleh Sub Bidang Teknologi
Untuk karyawan/ tenaga kerja : melalui melalui aplikasi
Informasi dan dikoordiansi
dashboard kinerja serta report pada masing-
oleh bidang terkait
masing aplikasi
3. Pengelolaan Jejaring Media sosial oleh Bagian Humas
Untuk pelanggan : melalui media sosial, media cetak dan CC 123 Untuk pemasok : melalui aplikasi eProc, PMO Untuk mitra : melalui aplikasi P2APST, eProc
Output : Tersedianya kebutuhan data untuk Tenaga Kerja, Pemasok, Mitra, dan Pelanggan
Indikator : 1.
Data tersedia dan update
Evidance : SOP Operasional Harian Layanan Database, SOP Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi
(3) Kepemilikan Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) b.3.1
Bagaimana Perusahaan memastikan bahwa
Input: 1.
ITMP
Diterapkan sejak :
Direview setiap bulan
Selaras dengan :
Th. 2004
dalam forum TI.
1.
Profil Organisasi
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang hardware
2.
KepDir No 529 Th 2010 tentang
dan software yang
Pedoman dan Kebijakan Umum Tata
digunakan handal, aman,
Kelola TI
dan mudah digunakan (user )? friendly )?
Unit yang terlibat : Dikelola oleh Sub Bidang TI di Kantor Distribusi melibatkan helpdesk yang ada dimasing-
1.
masing Area.
Menganalisa spesifikasi perangkat keras
2. 3.
2.
Pengelolaan lan di area?
Membangun fasilitas Ruang Server untuk
3.
helpdesk
Melakukan kerjasama maintanance Hardware untuk mengantisipasi terjadinya gangguan
5.
Menggunakan firewall untuk menjaga keamanan jaringan
6.
Menggunakan antivirus untuk memproteksi dari serangan virus
7.
Membangun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan user dengan tampilan yang mudah dipahami dan dioperasikan
8.
Pengelolaan dc, wan lan di kd?
spesifikasi yang dibutuhkan
mudah dimonitor 4.
1.
Membeli perangkat keras sesuai dengan
menempatkan perangkat keras sehingga
Melakukan pemeliharaan terhadap perangkat lunak yang dikelola sendiri
Output: Kehandalan dan keamanan hardware dan software
Indikator: 1.
Tingkat kerusakan perangkat keras
2.
Jumlah gangguan server
Integration (I) P.1.a.4 tentang
- Review kinerja per
Proses: sesuai kebutuhan
Learning (L)
asset
bulan berdasar laporan helpdesk
2.
Kategori 7
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D) 3.
Learning (L)
Integration (I)
Jumlah gangguan aplikasi
Evidance 1.
Laporan Bulanan Desktop dan Antivirus
2.
Laporan Bulanan Maintanance Server
(4) Ketersediaan Ketersediaan Data dan Informasi Informasi dalam keadaan Darurat b.4.1
Dalam keadaan darurat,
Input:
Diterapkan sejak :
Direview :
Selaras dengan :
bagaimana Perusahaan
File Backup
Th. 2004
secara periodik untuk
Kategori 1-7
memastikan bahwa sistem hardware dan software
serta data dan informasi tetap tersedia untuk secara efektif melayani pelanggan dan kebutuhan bisnis?
memastikan kesiapan dalam
Proses: 1. Membangun fasilitas Ruang Server untuk
menempatkan perangkat keras 2. Mendisain perangkat keras system kritikal
Unit yang terlibat : Dikelola oleh Sub Bidang teknologi Informasi
Dilakukan simulasi change
melibatkan Helpdesk di
over minimal 1 tahun sekali
dengan konsep High Availability yang
seluruh Area
menggunakan lebih dari satu perangkat
Lokasi backup di letakkan
keras untuk fungsi kritikal (mis: Database
pada kota yang berbeda
Server) yang akan saling membackup jika
Pelaksanaan backup
terjadi kegagalan pada perangkat yang aktif
dilaksanakan oleh
3. Menyiapkan infrastruktur jaringan yang
handal untuk memastikan akes komunikasi data dan informasi 4. Melakukan kerjasama maintanance
Hardware untuk mengantisipasi terjadinya gangguan 5. Melakukan pemeliharaan terhadap
perangkat lunak yang dikelola sendiri 6. Mengimplementasikan mekanisme backup
rutin terhadap data dan sistem aplikasi kritikal sehingga proses recovery terhadap data dan sistem apabila terjadi kegagalan sistem dapat dilakukan secara cepat dan dengan kehilangan data yang minimum
kondisi darurat
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D) 7. Mengimplementasikan DRC (Disaster
Recovery Center) guna menjamin jika terjadi bencana yang mengakibatkan data center utama tidak dapat beroperasi, sistem aplikasi lokal yang kritikal masih dapat dialihkan dan di operasikan dari lokasi DRC
Output: 1.
Data Center dilokasi yang berbeda
2.
File backup dan restore
Indikator : 1.
Ketersediaan system dalam kondisi darurat
2.
Akurasi dan Validasi Data dalam kondisi darurat
Evidance 1.
SOP Manajemen Backup dan Restore Data
2.
Laporan Backup Data dan Ujicoba Restore Data
Learning (L)
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan Sub Kategori 4.2 pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan Teknologi Informasi Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
KATEGORI 5 FOKUS TENAGA KERJA
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Kapabilitas dan Kapasitas Tenaga kerja (1) Kapabilitas dan kapasitas a.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT: menilai kebutuhan akan 1. Direktori Kompetensi, Kebutuhan Kompetensi kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, termasuk Jabatan (KKJ), Uraian Jabatan tingkat keterampilan, 2. Formasi Jabatan (FJ) dan Formasi Tenaga Kerja (FTK) kompetensi, dan tingkat sesuai Aplikasi Manajemen Organisasi (AMOR) dan pengawakannya? SK DIR yang berlaku NOTE : hanya 3. Data jumlah pegawai pensiun merencanakan tenaga 4. Peta Tenaga Kerja kerja untuk mengetahui gap kompetensi untuk PROSES: pemenuhan kompetensi 1. Melakukan Kajian Kebutuhan SDM berdasarkan jumlah Pegawai yang akan pensiun dan pohon profesinya 2. Melakukan Kajian Perkembangan Organisasi 3. Melakukan Perencanaan FJ FTK 4. Melakukan evaluasi pengusulan Pembelajaran Berbasis Kinerja, melakukan Proses LNA (Learning Need Analysist) dan PBK (Pembelajaran Berbasis Kompetensi) di awal tahun oleh Bagian Diklat, Pemilik Proses Bisnis, serta Udiklat 5. Melakukan Sertifikasi Pegawai sesuai kebutuhan SJF dalam Usulan CIS (Certified Information System) 6. Melakukan evaluasi pengawakan sesuai dengan Kompetensi Pegawai melalui mekanisme MSJ dan Fit Proper sesuai Kewenangan Komite Appraisal sesuai kebutuhan organisasi oleh Bagian Karir dan Komite Appraisal 7. Melakukan evaluasi terhadap soft competency Pegawai ( Assessment ) OUTPUT: 1. Daftar kebutuhan dan kompetensi tenaga kerja 2. Data FJ FTK Triwulanan di AMOR 3. Pegawai tersertifikasi 4. Hasil Assessment Pegawai
WAKTU PENERAPAN PROSES DAN KETERLIBATAN : 1. Kajian kebutuhan SDM dilakukan setiap tahun pada bulan Juni 2. Melakukan Kajian Perkembangan Organisasi saat diperlukan oleh Bagian OPTK dan seluruh pemilik proses bisnis, dilakukan pada bulan Februari dan Juni 2016 3. Melakukan Perencanaan FJ FTK sampai dengan tahun 2019 pada bulan Februari 2016 4. Melakukan Sertifikasi Pegawai sesuai kebutuhan SJF dalam Usulan CIS (Certified Information System) setiap awal tahun oleh Bagian Diklat serta Unit Sertifikasi 5. Melakukan Assessment Pegawai sesuai Usulan IKA (Identifikasi Kebutuhan Assessment) pada bulan Maret, Mei, dan Oktober 6. LNA (Learning Need Analysist) dan PBK (Pembelajaran Berbasis Kompetensi) dilakukan pada awal tahun 7. Penempatan Pegawai melalui mekanisme MSJ dan Fit Proper sesuai Kewenangan Komite Appraisal sesuai kebutuhan organisasi setiap triwulan
KONSISTENSI / % GAP :
Learning (L)
PROSES DIREVIEW : Proses direview setiap semester pada saat evaluasi kinerja organisasi MENGGUNAKAN DATA : 1. Peta jabatan struktural 2. Laporan penugasan pegawai SJF 3. Laporan Kinerja Perspektif SDM (HCR, OCR dan Produktivitas Pegawai) TINDAKLANJUT : Rencana Tindak Lanjut sesuai hasil evaluasi COMPANY WIDE : Diberlakukan kepada Seluruh Pegawai DJTY EVIDENCE : 1. Verifikasi laporan Kinerja Perspektif SDM dari Unit 2. Hasil evaluasi assessment soft competency 3. Hasil Evaluasi Peta Jabatan Struktural
Integration (I)
SELARAS DENGAN ANTARA LAIN :
1. Profil organisasi di Peta Tenaga Kerja P.1.a.3 2. strategic planning di Program Tenaga Kerja 2.2.a.4
MENJAWAB TANTANGAN : 1. Selaras dengan Profil organisasi di konteks strategis P.2.b 2. Rasio pemenuhan kompetensi (7.3.a.1) mencapai 100% dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 3. Rasio pemenuhan pegawai (7.3.a.1) mencapai 100% dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 4. Perspektif SDM (7.4.b.38) mencapai 15,29% di tahun 2015
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D) INDIKATOR YG TERBUKTI EFEKTIF : 1. Rasio pemenuhan kompetensi (7.3.a.1) 2. Rasio pemenuhan pegawai (7.3.a.1) 3. Perspektif SDM (7.4.b.38) EVIDENCE : 1. Laporan Kinerja Produktivitas 2. Nota Dinas Penetapan NKO 3. Laporan Realisasi Sertifikasi 4. Laporan Realisasi LNA dan PBK 5. Berita Acara sebaran nilai kinerja pegawai 6. Peta Struktural
(2) Tenaga Kerja Baru a.2.1 Bagaimana perusahaan merekrut, mengangkat, menempatkan, dan mempertahankan tenaga kerja baru?
MEREKRUT INPUT: 1. Pagu Rekrutmen Pegawai / unit 2. Surat dari Kadiv Pengembangan SDM dan Talenta PLN Pusat tentang Penunjukan sebagai koordinator pelaksanaan rekrutmen D3, D4/S1, S2 3. Surat dari Kadiv Pengembangan SDM dan Talenta PLN Pusat tentang Pelaksanaan Rekrutmen Tingkat Pelaksana 4. SE Direksi Nomor: 002.E/DIR/2011 tentang standar pemeriksaan kesehatan 5. SK Direksi Nomor: 1337.K/DIR/2011 tentang Perubahan atas SK Direksi Nomor: 379.K/DIR/2010 tentang Human Capital Management System (HCMS)
PROSES: 1. PLN DJTY melaksanakan rekrutmen dengan penugasan dari PLN pusat untuk jenjang D3/S1, meliputi : a. Pembuatan RAB b. Koordinasi dengan pihak ketiga untuk
Learning (L)
Integration (I)
100% Dijalankan
EVIDENCE : 1. Proposal Pengembangan Organisasi 2. Laporan Usulan FJ FTK 3. Pohon KPI (template upload excel) 4. Surat Usulan Sertifikasi Pegawai 5. Surat Usulan Assessment 6. Surat Usulan Diklat Pegawai sesuai LNA 7. Sampling Proses Penempatan Pegawai MEREKRUT
MEREKRUT
Selaras dengan:
Mulai diterapkan :
Direview: - Review pelaksanaan rekrutmen dilaksanakan setiap selesai pelaksanaan
P.1.a(3)Profil tenaga kerja; Kategori 7 Rasio pemenuhan pegawai (7.3.a.1) mencapai 100% dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015
Menjalankan proses rekrutmen sejak tahun 2008 sesuai SK Direksi 264.K/DIR/2008 tentang Sistem Rekrutmen Pegawai, dan SK Direksi terkait
Menggunakandata: - Evaluasi pencapaian rekrutmen dari setiap
Perkembangan Organisasi
kegiatan dan lokasi
Bidang yang terlibat - Bidang SDM dan Organisasi dilaksanakan mulai Januari, pada tahun 2016 dilaksanakan 10 kali rekrutmen, diantaranya : a. D3/D4/S1/S2 dilaksanakan 8 kali b. SMA/SMK dilaksanakan 2 kali pada bulan Mei dan September 2016 % Gap Penerapan :
Ditindaklanjuti: Menjadi dasar pertimbangan untuk menetapkan perbaikan proses pelaksanaan rekrutmen yang akan datang.
CompanyWide Bidang SDM dan Organisasi
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D) kerjasama proses rekrutmen (registrasi,tes GAT, psikotest, tes bahasa Inggris, tes fisik dan kesehatan, pengumuman pemanggilan peserta dan hasil tes) c. Tes Wawancara (penyediaan fasilitas tempat) 2. PLN DJTY merekrut tenaga kerja baru untuk tingk at pelaksana SMA/SMK/MA, meliputi : a. Pembuatan RAB b. Koordinasi dengan pihak ketiga untuk kerjasama proses rekrutmen (seleksi administratif, tes fisik , tes akademik, psikotest, tes kesehatan) c. Tes Wawancara d. Pengumuman pemanggilan peserta yang diterima 3. Perekrutan Tenaga Alih Daya dilakukan oleh Vendor pemenang lelang pekerjaan
OUTPUT: 1. Terpenuhinya pagu rekrutmen D3/S1 yang ditentukan oleh PLN Pusat 2. Terpenuhinya pagu rekrutmen tingkat pelaksana 3. Terpenuhinya SLA Kontrak
100% proses dijalankan untuk memenuhi kebutuhan FTK seluruh unit
Evidence: Laporan perbaikan proses pelaksanaan rekrutmen
Evidence :
MENGANGKAT DAN MENEMPATKAN
- Surat Perintah rekrutmen dari PLN Pusat ke Unit Induk sebagai pelaksana rekruitment - Surat Perintah dari PLN Pusat ke Unit Induk tentangSupervisi Rekrutmen tingkat D3/D4/S1 untuk melakukan tes kesehatan
MENGANGKAT DAN MENEMPATKAN
EVIDENCE : 1. Laporan Pelaksanaan rekrutmen 2. Laporan Kinerja OWM (Optimization Workforce Management) MENGANGKAT DAN MENEMPATKAN INPUT : 1. Kekosongan formasi jabatan sesuai FTK
Direview Evaluasi melalui survey EES point rekrutmen setiap tahun
Ditindaklanjuti: Tindak Lanjut Hasil Survey
Mulai diterapkan sejak:
EES
Proses ini telah dijalankan sesuai dengan kelanjutan proses rekrutmen
Evidence: Laporan hasil survey EES
Bidang yang terlibat:
MEMPERTAHANKAN
SDM dan Organisasi
INDIKATOR YG TERBUKTI EFEKTIF : 1. 100% Pagu rekrutmen tercapai, Rasio Pemenuhan Pegawai 2. Turn over rate (7.3.a.3.66) 3. Hasil EES – Rekrutmen (7.3.a.3.32)
Learning (L)
%GAP: 100 dijalankan
Prosesdireview Evaluasi Hasil Survey EES dilakukan setelah survey selesai yang dilaksanakan
Evidence: 1. Hasil analisa FJ FTK 2. Evaluasi proyeksi jabatan 3. Penerbitan SK Pengangkatan
tahunan
Menggunakan Data DataEES
MEMPERTAHANKAN
Ditindaklanjuti
WaktuPenerapan:
Dilakukan tindak lanjut hasil
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
2. Surat Rekomendasi Pengangkatan dari Pusdiklat untuk calon Pegawai tingkat pelaksana 3. SK Direksi Nomor: 1337.K/DIR/2011 tentang Perubahan atas SK Direksi Nomor: 379.K/DIR/2010 tentang Human Capital Management System (HCMS) 4. Surat permintaan proyeksi jabatan dari PLN Pusat 5. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari DIR HCM untuk D3/S1
PROSES
Survey EES EESdilaksanakanSejak2015 sampaidengansekarang
2. Mengevaluasi kekosongan FJ untuk menentukan proyeksi jabatan sesuai FTK : a.
Proyeksi jabatan D3/D4/S1/S2 dikirimkan ke kantor pusat untuk diterbitkan SK dan aktivasi pada SAP
b.
Proyeksi jabatan SMA/SMK dengan menerbitkan SK General Manager tentang Pengangkatan Pegawai (jalur pelaksana) dan aktivasi pada SAP
3. Mendistribusikan Surat Keputusan Pengangkatan dan Penempatan Pegawai
OUTPUT : 1. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai
INDIKATOR YG TERBUKTI EFEKTIF : 1. Rasio pemenuhan pegawai (7.3.a.1) 2. Turn over rate (7.3.a.3.66) 3. Hasil EES – Rekrutmen (7.3.a.3.32) EVIDENCE : 1. Daftar usulan proyeksi jabatan Pengangkatan Pegawai 2. Tanda terima surat keputusan
Evidence: -Evaluasi Hasil Survey EES
%Gap <5%
Bidangyangterlibat: Seluruh Bidang dan Unit Pelaksana
1. Menindaklanjuti surat rekomendasi pengangkatan dari pusdiklat untuk rekrutmen tingkat pelaksana
Learning (L)
KONSISTENSI / % GAP : 100% Dijalankan EVIDENCE : • Data turn over pegawai • Hasil survey EES • DatadiSAP-ERP dan Data di AMOR (untuk melihat pemenuhan dan pengembangan SDM sesuai kebutuhan organisasi) • Data Remunerasi
dan program tindak lanjut - Data di SAP-ERP dan
Datadi AMOR (untuk melihat pemenuhan dan pengembangan SDM sesuai kebutuhan organisasi) - Data Remunerasi - Data Diklat Pegawai - Data Hasil Penilaian Kinerja
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D) pengangkatan pegawai
MEMPERTAHANKAN INPUT : 1. Perjanjian pengikatan diri minimum 5 tahun masa kerja 2. Sistem Remunerasi 3. Jaminan kesehatan 4. Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir 5. Sistem Penilaian Kinerja 6. Sistem Diklat 7. PKB PROSES : 1. Melaksanakan kontrak perjanjian ikatan dinas 5 tahun untuk pegawai baru mulai tahun 2000 2. Melaksanakan PKB 3. Melaksanakan LNA dan PBK 4. Menerapkan SIMKP 5. Usulan mengikuti Beasiswa Pendidikan Formal Magister (S2) 6. Usulan mengikuti Program Internship / Magang 7. Penerapan pengembangan kompetensi dan karir kepada setiap pegawai 8. Pelaksanaan system remunerasi dilaksanakan secara terpusat di kantor pusat 9. Melaksanakan pengawasan pemenuhan hak-hak normative tenaga kerja alih daya OUTPUT : 1. Tingkat turn over pegawai rendah INDIKATOR : 1. Hasil engagement survey pegawai(Survey EES) dibawah 5 tahun merasa puas 2. Tingkat turnover pegawai dengan masa kerja kurang dari 5 tahun kurang dari 1(satu) persen 3. Jumlah pegawai dengan masa kerja kurang dari 5(lima) tahun mengikuti program pengembangan
Learning (L)
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
kompetensi dan karir melalui mekanisme LNA, PBK, Sertifikasi, dll.
a.2.2
Bagaimana perusahaan memastikan bahwa tenaga kerja merepresentasikan keberagaman gagasan , budaya, serta pemikiran masyarakat dan pelanggan?
EVIDENCE: 1. Hasil EES untuk kepuasan pegawai meningkat 2. Laporan jumlah TurnOver pegawai kurang dari 5 tahun masa kerja. 3. Data di SAP-ERP dan Data di AMOR (untuk melihat pemenuhan dan pengembangan SDM sesuai kebutuhan organisasi) 4. Data Diklat Pegawai INPUT: - SK 264.K/DIR/2008 tentang Sistem Rekrutmen Pegawai
WaktuPenerapan:
Prosesdireview:
Dilaksanakan sesuai SK Direksi
Setiap tahun Bidang SDM
- Pagu kebutuhan Pegawai
264.K/DIR/2008 tentang
dan Organisasi melakukan
- Formasi Tenaga Kerja
Sistem Rekrutmen Terbaru
evaluasi tenaga kebutuhan
- Formasi Jabatan - Struktur Organisasi - Kebutuhan Kompetensi Jabatan
sesuai dengan FJ dan FTK
%Gap: 0%
- Kriteria dan jumlah Pegawai yang akan direkrut
PROSES: 1. Sesuai dengan ketentuan dari PLN Pusat bahwa pelaksanaan rekrutmen dilakukan dengan berbagai macam sistem : - Terbuka/Job Fair - Direct Shopping - Kelas Kerjasama 2. Proses rekrutmen tidak mempersyaratkan Suku, Agama, Ras, ide, budaya 3. Untuk rekrutmen setara SMA/SMK dilaksanakan di Unit-unit setempat yang merepresentasikan keberagaman ide, budaya dan pemikiran dari komunitas lokal.
OUTPUT: Pegawai yang direkrut berdasarkan k eberagaman
KeterlibatanBidang : Kewenangan PLN Unit Induk untuk level entry SMA/SMK. Evidence: Surat dari DIVTLN untuk pelaksanaan rekrutment kepada Unit sesuai kewenangannya
dan melaksanakan rekrutmen besertaefektivitasdanperba ikanpelaksanaanRekrutmen
Evidence: Hasil review dan evaluasi terhadap pelaksanaan rekrutment
Selaras dengan kategori 2 butir 2.2.a(4) dan tersegmentasi dalam kategori P1(a)3. Jumlah pegawai yang direkrut dituangkan dalam kategori7 butir 7.3(a)1.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
gagasan ,budaya serta pemikiran masyarakat dan pelanggan
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : - Berkas lamaran kerja - JumlahPegawaiyangmelamar EVIDENCE : Laporan demografi pegawai (3) Penyelesian Pekerjaan a.3.1 Bagaimana perusahaan mengorganisasikan dan mengelola tenaga kerja untuk mencapai hal berikut? a.3.1.1 Menyelesaikan pekerjaan a)Input : Waktu Penerapan: perusahaan - SLAPemerintah
Prosesdireview:
Selaras dengan: Kategori 4.1.(b); mengevaluasi (review ) kinerja dan kapabilitas perusahaan
- RJPP
Penerapan secara online
Proses evaluasi terhadap
- RKAP
dilaksanakan sejak tahun
pencapaian kinerja
- Kontrak manajemen
2008 dan diperbaharui
Organisasi dan individu
- Kompetensi Individu
dengan SK
dilaksanakan setiap
- Direktori Kompetensi, Kebutuhan Kompetensi
No1504.K/DIR/2011 tentang
semester.
Jabatan, Uraian Jabatan - Data Bisprof dan Data AMOR
Sistem Manajemen Kinerja Pegawai
- 7 pilar MSDMBK
b)Proses: 1. Cascading KPI hingga level individual Pegawai 2. Pelaksanaan sistem review dalam setiap tahapan pelaksanaan Manajemen Kinerja 3. Pengukuran Kompetensi Pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dibandingkan dengan kebutuhan kompetensi jabatan yang diembannya secara online melalui aplikasi http://simkp.pln.co.id 4. Mereview realiasasi KPI setiap pegawai secara online melalui SIMKP
c) Output: MonitoringdanevaluasipencapaiankinerjaPegawaimela luiSIMKP
%Gap
Menggunakan Data:
100% dijalankan
Kinerja Organisasi dan Individu melalui aplikasi SILM dan SIMKP.
Evidence Cascading pada aplikasi http://simkp.pln.co.id.secaraonlin e
Evidence Hasil evaluasi SIMKP dari tiap semester
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Indikator: TargetKPIyangtelahdicascadingkeseluruhpegawai
d) Evidence: Report Pencapaian Kinerja Pegawai secara online dalam SIMKP yang bisa diakses oleh setiap Pegawai SK Direksi No1504.K/DIR/2011 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai a.3.1.2 Mendayagunakan kompetensi inti perusahaan
a)Input: - PengalamanperusahaanmengelolaDistribusi (Unit
Waktu Penerapan: Telah dijalankan SK Dir
Bisnis Distribusi)
1252.K/DIR/2011 tentang Sertifikasi
dipahami dan/atau
- Pohon Profesi, Dirkom, KKJ dan Uraian Jabatan
Kompetensi, SK Dir 959.K/DIR/2014
dilaksanakan oleh semua
- RJPP dan RKAP
tentang Pohon Profesi dan Nama
unit pelaksana dan/atau
Profesi dan Pedoman Pengukuran
bidang terkait
b)Proses: 1. Mengidentifikasi dan menentukan strategic job
families (SJF) 2. Menentukan competency profile setiap SJF 3. Assessment gap kompetensi 4. Merancang, menentukan dan melaksanakan program pemenuhan gap (pengembangan kompetensi) 5. Menempatkan SDM sesuai dengan kompetensi
Kinerja Perspektif SDM yang dievaluasi setiap triwulan
Menggunakandata: %Gap: 100%dijalankan
-
Daftar SJF
-
Formulir dan hasil evaluasi Penyelarasan tema strategi, proses bisnis, Urjab dan KPI Jabatan
-
Daftar competency profile
-
Hasil Assessment dan gap k ompetensi
Indikator: -
Pegawai SJF yang disertifikasi
-
Pegawai SJF lulus pembelajaran
-
Daftar SJF
-
Formulir dan hasil evaluasi Penyelarasan tema strategi, proses bisnis, Urjab dan KPI Jabatan
-
Daftar competency profile
-
Hasil Assessment dan gap kompetensi
Evidence: -
Jumlah Pegawai SJF yang disertifikasi
-
Jumlah Pegawai SJF lulus pembelajaran
-
Jumlah Pegawai SJF melaksanakan penugasan
nya di seluruh fungsi terkait
c) Output:
Proses di review Mekanisme sudah
Selaras dengan :
-
Evidence Hasil Assessment mekanisme
Kategori 7; Butir 7.3.(a)1 Rasio Pemenuhan Kompetensi
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang -
Learning (L)
Integration (I)
Pegawai SJF melaksanakan penugasan
Evidence:
a.3.1.3 Memperkuat fokus pada pelanggan dan bisnis
-
Jumlah Pegawai SJF yang disertifikasi
-
Jumlah Pegawai SJF lulus p embelajaran
-
Jumlah Pegawai SJF melaksanakan penugasan
a)Input:
Waktu Penerapan:
- SLAPemerintah
Penerapan buku Dirkom Edisike
- RJPP/RKAP
1 tahun 2012. Untuk pengukuran
cascading KPI unit dievaluasi
kategori4.1.a.(1)ten
- Kontrak manajemen
Kinerja secara online dilaksanakan
setiap triwulan
tang pengukuran
- Kompetensi Individu
sejak tahun 2009 dan
b)Proses: 1. Pemetaan Strategi
Proses di review:
- Pengukuran kompetensi
diperbaharui dengan
individu item CSO dan BSS
SKNo1504.K/DIR/2011
melalui assessment soft competency yang dilakukan
2.
Komunikasi Strategi
%Gap:
Unit Assessment Centre
3.
Cascade target Kinerja Perusahaan yang
100%dijalankan
sesuai Identifikasi Kebutuhan
memperkuat fokus pada pelanggan dan bisnis
Assessment (IKA)
melalui SIMKP secara berjenjang 4.
Eksekusi Strategi
5.
Pengukuran pencapaian kompetensi individu sesuai Dirkomitem CSO (Customer Service Orientation)dan BSS(BussinesSpirits)
c)Output: - Strategy map, road map tema strategi, kontrak manajemen, RKAP dan PRK Operasi dan Investasi - Komunikasi pemahanan visi, misi, strategi korporat - HasilPengukuranKompetensiindividuitemCSO - HasilCascadingKPIyangterimplementasidalamSIM KPsecaraonline
Indikator: - Hasil pengukuran kompetensi
CSO(CustomerServiceOrientation)
Evidence: Surat jadwal tahap perencanaan setiap semester dan pengukuran setiap semester
Selaras dengan:
- Tingkat maturity level
Evidence Panduan HCROCR 2 tahun terakhir dan input SILM
kinerja dan kategori4.1.(b) tentangan alisis dan evaluasi kinerja Kategori3.1.(b)tentang kepuasan dan enggagement
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
- Hasil pengukuran kompetensi BSS (Bussines Spirits)
d)Evidence Hasil Pengukuran Kompetensi individu item CSO, BSS dan Hasil Cascading KPI yang terimplementasi dalam SIMKP Nasional secara online a.3.1.4 Melampaui kinerja yang diharapkan
a)Input: - Target kinerja individu sesuai kontrak management
Waktu Penerapan: Penerapan secara online
Proses direview: Proses evaluasi terhadap
Selaras dengan: Kategori 4.1.(b).
- Realisasi kinerja individu
dilaksanakan sejak tahun 2009
pencapaian kinerja
untuk menentukan
dan diperbaharui dengan
Organisasi dan individu
Pegawai yang
SKNo1504.K/DIR/2011
dilaksanakan setiap
mendapatkan
semester
penghargaan
b)Proses: 1. Cascading kinerja dari korporat ke individu. 2. Evaluasi dan pemetaan hasil kinerja individu dalam 5 level pencapain kinerja Pegawai (OS,ER,MR,NI,MG) 3. Evaluasi Gap Kompetensi disesuaikan dengan KKJ. 4. Program Pengembangan Pegawai (PDP Lain) diantaranya Project Assignment, Inovasi, Inrole Assignment, Extra Role Assignment dan Diklat. Sebagai mana tercantum dalamsurat No0181/430/DIVSDM/2013 dijadikan dasar pemberian penghargaan berupa Pay for Performace 5. Perbaikan sistem remunerasi untuk mendorong pegawai untuk melampaui kinerja yang diharapkan
Gap Konsistensi:
karena melampaui
Menggunakan Data: 100%dipakai Kinerja Organisasi dan
Evidence Surat jadwal tahap perencanaan setiap semester
Individu melalui aplikasi SILM dan SIMKP untuk kinerja Pegawai dan PDPLain
Evidence: Keputusan Direksi terkait Manajemen Kinerja 387.K/DIR/2008 yang disempurnakan dengan Keputusan Direksi terbaru
c)Output: 1. Pemetaan pencapaian kinerja 2. Pengembangan Diri Pegawai (PDPLain) Indikator: - Hasil pencapaian kinerja Pegawai - Hasil pencapaian pengembangan diriPegawai (PDPLain)
No.1504.K/DIR/2011 tanggal 31Desember2011 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai. Serta surat No0181/430/DIVSDM/2013 Tanggal 12 Juni 2013
kinerja yang diharapkan. Hasil dari pencapaian kinerja koorporat tertuang dalam kategori7.3.(a)3
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
d)Evidence SK1504.K/DIR/2011 Surat No 0181/430/DIVSDM/2013 SK Remunerasi
(4) Manajemen PerubahanTenaga kerja a.4.1 Bagaimana perusahaan KAPABILITAS PEGAWAI mempersiapkan tenaga a) Input: kerjanya untuk - Keputusan Direksi no. 0311.K/DIR/2014 tentang menghadapi perubahan Sistem Pembelajaran PT PLN (Persero) kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja? b) Proses: 1. Program percepatan (akselerasigrade), Rotasi, Mutasi dan Promosi 2. Sistem diklat terpadu yang didukung aplikasi Pengelolaan Diklat E-LNA sebelumnya SIMDIKLAT sebagai jembatan transisi antar perubahan pengawakan, dalam perencanaan Diklat Pegawai yang menghubungkan dengan KPI Perusahaan serta program strategi s perusahaan 3. Pengelolaan Diklat melalui Pusdiklat dan kerja sama dengan Pihak/institusi luar 4. Pendidikan lanjutanS1/S2/S3 bagi pegawai yang berprestasi 5. Mengidentifikasi perubahan proses bisnis untuk memetakan kebutuhan kapabilitas pegawai 6. memfasilitasi pegawai untuk berpindah ke jalur karir sesuai dengan pola jenjang jabatan, antara lain dengan penugasan kesamping 7. pelaksanaan diklat dan sertifikasi sesuai kebutuhan masing-masing tenaga kerja sebagaimana tercantum dalam identifikasi kebutuhan diklat 8. kaderisasi tenaga kerja pada jabatan yang membutuhkan keahlian khusus c) Output: Pegawai yang tersertifikat Pegawai lulus Diklat
Waktu Penerapan:
Proses Di review :
Selaras dengan :
Pelaksanaan Diklat dan Sertifikasi
Kebutuhan Diklat dievaluasi secara berkala dan dilakukan perbaikan sesuai kebutuhan perusahaan
Sesuai rencana strategis yang didefinisikan P.2.(b) yang diterjemahkan melalui kategori 5.1.a.(1),dan5.1.a(2). Hasil dari pencapaian kinerja koorporat tertuang dalam kategori 7.3.a(1)
Pengukuran sertifikasi diperbaharui dengan Surat Direktur SDM dan Umum No194/402/DITSDM/2013 Tanggal 18 Februari 2013 yang selanjutnya disempurnakan dengan surat No0137/402/KDIVTLN/2014 Tanggal 13 Maret 2014 Mengirimkan pegawai untuk melanjutkan pendidikan S1/S2/S3
Evidence: - e-LNA - Hasil pencapaian HCR
Evidence : - Surat usulan perubahan
kebutuhan Diklat dan Sertifikasi
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Pegawai yang lulus Pendidikan lanjutan S1/S2/S3
Indikator: Hasil Diklat dan Sertifikasi yang sudah disetujui Pendidikan lanjutan S1/S2/S3 Evidence: Sertifikat Realisasi Diklat a.4.2
Bagaimana perusahaan mengelola tenaga kerja, kebutuhan para tenaga kerja dan kebutuhan perusahaan untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan, dan untuk mencegah pengurangantenaga kerja, dan meminimalkan dampak dari pengurangan tenaga kerja, jika tidak bisa dihindari?
a) Input:
Waktu penerapan:
Proses di review:
Selaras dengan:
Telah dilaksanakan dan diperbaharui dengan Keputusan Direksi No.1261.K/DIR/2011
Di evaluasi implementasinya untuk perbai kan sistem yang lebih baik.
1.Proses implementasi
%Gap:
Evidence:
Kebijakan SDM untuk
Mengelola tenagakerja, kebutuhan para tenaga
-Aplikasi Manajemen Suksesi Jabatan
pengelolaan Pegawai
kerja dan kebutuhan perusahaan untuk
- Input Kinerja Teamwork di
disosialisasikan kepada seluruh
SILM
memastikan kelangsungan hidup perusahaan:
pegawai, Serikat Pekerja dan
- Evaluasi hasil survey
-
Kompetensi individu, KKJ, Direktori Kompetensi, Direktori Diklat, Kriteria Talenta
-
Jumlah diklat
-
Portal KM
-
Man Power Planning
b)Proses:
1. Perusahaan mengelola Pegawai, kebutuhannya
melalui kebijakan, pelayanan dan manfaat berdasarkan jenjang jabatan pegawai dan level kompetensi Pegawai dalam bentuk sistem penghargaan disesuaikan dengan Kondisi Keuangan Perusahaan dan kebutuhan perusahaan. 2. Manajemen suksesi jabatan sesuai dengan Keputusan Direksi No.1261.K/DIR/2011 untuk kesiapan kompetensi pegawai agar memiliki suksesor-suksesor yang dapat menggantikan kapan saja, 3. Program percepatan (akselerasigrade), Rotasi, Mutasi dan Promosi. 4. Sistem diklat terpadu yang didukung proses Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) dane-LNA
kebijakan pengelolaan pegawai selaras dengan item pada sub
pengelola SDM untuk memastikan terlaksananya kebijakan tersebut sesuai dengan tujuannya dan diukur dengan survey alignment ke Unit.
Evidence: - Pembahasan dengan LKS
Bipartit - Laporan pelaksanaan
Knowledge Management - Internalisasi pada forum
SDM Unit
alignment
kategori (2.1.a.1.4) Pengembangan Strategis. 2.Hasil diklat profesi telah melekat pada penilaian SIMKP. Hasil dari pencapaian kinerja koorporat tertuang dalam kategori7.3.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
sebagai jembatan transisi antar perubahan pengawakan. 5. Portal Knowledge Management yang berisikan Knowledge Sharing dari pegawai, dantersedianya komunitas Subject Matter Expert untuk menjadi wadah bertanya pegawai. 6. Portal KM dikelola oleh TIMKM yang bertugas juga sebagai penyeleksi Ilmu pengetahuan yang layak untuk diupload ke Portal. Mengelola tenaga kerja untuk mencegah pengurangan Pegawai yang diakibatkan oleh perubahan proses bisnis dan teknologi perusahaan: 1. Melakukan assessment dan CMC 2. Menerapkan mutasi alih kompetensike bidang yang membutuhkan Mengelola tenaga kerja untuk untuk meminimalkan dampak pengurangan / kekurangan Pegawai; 1. Menerapkan Implementasi Teknologi Informasi untuk pekerajan administratif yang rutin dan berulang, seperti AP2T, P2APST, APKTdll, serta menggunakan teknologi terbaru yang dapat menunjang proses bisnis seperti Listrik Pintar. 2.Melakukan pemborongan pekerjaan untuk pekerjaan pada proses bisnis non core Perusahaan. 3.Mempersiapkan Manajemen Suksesi Jabatan sesuai dengan Keputusan Direksi No.1261.K/DIR/2011 untuk kesiapan kompetensi pegawai agar memiliki suksesor-suksesor yang dapat menggantikan kapan saja dan kesiapan pegawai untuk alih kompetensi dan dilengkapi dengan sertifikasi Kompetensinya seperti diatur dalam keputusan Direksi No.1252.K/DIR/2011.
c) Output: - Tersedianya suksesor(talent pool) - Jumlah Teknologi Informasi yang terimplementasi - Jumlah turnover pegawai - Diklat /sertifikasite realisasi
- Survey Alignment - Evaluasi teamwork (OCR)
Learning (L)
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Indikator: - Jumlah pegawai talent - Jumlah pegawaiter sertifikasi profesi - Data turnover d)Evidence: - Laporan pelaksanaan dan hasil EES terkait Tingkat k epuasanPegawai - Prosentase Pegawai yang berkinerja tinggi - Daftar Pegawai Talent a.4.3
Bagaimana perusahaan menyiapkan diri untuk menghadapi periode pertumbuhan tenaga kerja?
INPUT: -Melakukan otomatisasi pekerjaan (pengurangan pekerjaan) PROSES: -Keputusan Direksi No. 1364.K/DIR/2011 tentang Implementasi Pemusatan Pengelolaan Fungsi Administrasi Keuangan, Administrasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi Umum (PPFA) d ari Unit Pelaksana (UP) ke Unit Pelaksana Induk (UPI) -Implementasi SAP -Implementasi Aplikasi-aplikasi pendukung pelayanan pelanggan (APKT, AP2T, P2APST)
Sudah diimplementasikan di seluruh unit DJTY. Konsistensi (lama waktu) 1 tahun EVIDENCE : Implementasi Aplikasi untuk otomatisasi proses bisnis.
Sudah dilakukan evaluasi implementasi Aplikasi untuk otomatisasi proses bisnis. EVIDENCE: Implementasi Aplikasi untuk otomatisasi proses bisnis (single account, impress terpusat – PPFA).
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Penyederhanaan pelaksanaan pekerjaan EVIDENCE: Implementasi Aplikasi untuk otomatisasi proses bisnis Bagaimana Perusahaan mempersiapkan untuk dan mengelola periode pertumbuhan tenaga kerja
Kategori 7; Butir 7.3.a(1) Produktivitas : Rasio Energi per Pegawai; Rasio Pelanggan per Pegawai; Biaya Pegawai per kWh Jual; Rasio Biaya Pegawai terhadap Biaya Operasi Pelaksanaan PPFA DJTY dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
OUTPUT: Efisiensi sumber daya.
a.4.4
Selaras dengan:
INPUT: Keputusan Direksi tentang formasi tenaga kerja kantor distribusi dan unit pelaksana.
Sudah diimplementasikan di seluruh unit DJTY. Konsistensi (lama waktu) 1 tahun
Sudah dilakukan evaluasi terhadap perubahan proses bisnis.
Selaras dengan:
PROSES:
EVIDENCE : Surat usulan
EVIDENCE : Surat usulan
Kategori 7; Butir 7.3.a(1) Rasio
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D) Mengusulkan pemenuhan FJ dan FTK kepada PLN Pusat yang ditindaklanjuti oleh PLN Pusat berupa pagu pegawai baru setiap tahun.
permintaan pegawai baru ke PLN Pusat.
Learning (L) permintaan pegawai baru ke PLN Pusat.
OUTPUT: Penetapan pagu rekrutmen dari PLN Pusat
Integration (I) Pemenuhan Pegawai
Dapat berdampak pada peningkatan kinerja
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Pemenuhan FJ FTK
EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE: Surat usulan permintaan pegawai baru ke PLN Pusat. b.
Iklim tenaga kerja (1) Lingkungan tempat kerja b.1.1 Bagaimana perusahaan memperhatikan faktor lingkungan tempat kerja untuk memastikan dan meningkatkan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dan aksesibilitas tempat kerja?
INPUT: - Peraturan Pemerintah Nomor : 03/2005 pasal21, dan dijabarkan dalam Keputusan Direksi Nomor: 090.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Instalasi, Nomor: 091.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Umum, Nomor: 092.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Kerja PROSES: -Menjalankan Kebijakan Perusahaan terkait dengan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan), -Pemeliharaan kesehatan kerja dengan menyediakan sarana dan fasilitas olahraga, menyelenggarakan kegiatan olah raga bersama secara rutin, -Pemberian fasilitas khusus untuk jenis pekerjaan tertentu (peralatan PDKB) -Mengimplemantasikan SMK3 secara konsisten dan dievaluasi oleh auditor SMK3 . OUTPUT: Lingkungan tempat kerja dapat menjamin keselamatan, kesehatan,keamanan dan aksesabilitas tenaga kerja
Sudah diimplementasikan di seluruh unit DJTY. Konsistensi (lama waktu) 1 tahun EVIDENCE : -Laporan K2 K3 -Hasil audit SMK3
Sudah dilakukan evaluasi dengan dilaksanakanya investigasi ketika terjadi kecelakaan kerja dan diberikannya rekomendasi perbaikan dari investigator.
Selaras dengan: Kategori 7; Butir 7.3.a(1) Rasio Pemenuhan Pegawai 4.1.a(1) Pengukuran Kinerja
EVIDENCE : -Laporan K2 K3 Hasil audit SMK3
6.2.c.(1) Keselamatan 7.3 a(1) Produktifitas 7.3 a (2) Accident Rate Pelaksanaan K2 dan K3 dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Tercapainya zero accident EVIDENCE: -Laporan K2 K3 -Hasil audit SMK3 b.1.2
Apa ukuran kinerja dan target peningkatannya untuk masing- masing faktor tersebut?
PLN merespon faktor-faktor lingkungan tempat kerja termasuk kemudahan akses untuk memastikan dan memperbaiki kesehatan, keselamatan,dan keamanan kerja melalui penerapan sistem LK2 sesuai Kpts Dir No. 090.K/DIR/2005 tentangPedoman Keselamatan Instalasi, No. 091.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Umum dan No. 092.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Kerja yang merupakan penjabaran dari Undang- undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dengan Ukuran kinerja dan target peningkatannya untuk masing-masing factor lingkungan tempat kerja adalah sesuai table dibawah ini
FAKTOR Kesehatan
Keselamatan kerja
Keamanan di tempat kerja
Aksesibilitas b.1.3
Apa perbedaan yang signifikan terkait dengan faktor kesehatan, keselamatan dan aksesibilitas termasuk ukuran atau target kinerjanya untuk lingkungan tempat kerja yang berbeda?.
UKURAN KINERJA
TUJUAN PENINGKATAN Tenaga kerja berkontribusi optimal
Jumlah tenaga kerja sehat Jumlah Kecelakaan Kerja, Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan masyarakat umum karena kelalaian PLN
0 (zero accident)
Kebakaran instalasi/bangunan dan gangguan / kerusakan instalasi
0 kali
Penerapan standar SNI, SPLN dan standar lainnya pada setiap kegiatan ketenagalistrikan
100%
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
100%
Sertifikasi laik Operasi bagi instalasi
100%
Sertifikasi SMK 3
100%
POB 5S
Terimplementasi
Perbedaan yang signifikan dalam faktor-faktor lingkungan kerja, ukuran kinerja atau target untuk lingkungan yang berbeda sebagaimana diuraikan pada tabel dibawah ini
LINGKUNGAN KERJA
SIFAT PEKERJAAN
KINERJA KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA
KEAMANAN DI TEMPAT KERJA
AKSESIBILITAS
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Administrasi Didalam Ruangan Teknik
Diluar Ruangan
b.2.1
Bagaimana perusahaan mendukung tenaga kerja melalui layanan SDM, pemberian manfaat dan kebijakan SDM?.
Teknik
Tingkat Pencahayaan, Ergonomi Tempat Kerja, Temperatur Ruangan
Tingkat Kebisingan
Pengendalian Administrasi (contoh : rolling pegawai) Pengendalian Administrasi , Alat Pelindung Diri Eliminiasi penyebab gangguan, Pengendalian Administrasi (hindari), Pengendalian Enjiniring, Alat Pelindung Diri
INPUT: Peraturan Kerja Bersama tahun 2010-2012 dan adendum PKB tahun 2010-2012
Sudah diimplementasikan di seluruh unit DJTY. Konsistensi (lama waktu) 1 tahun
PROSES: Sosialisasi dan implementasi PKB.
EVIDENCE : Hasil survey EES
Learning (L)
Penyediaan CCTV, Petugas Pengamanan, Mekanisme Penerimaan Tamu
Pembuatan POB 5S, Implementasi 5S
Penyediaan Kartu Identitas Pegawai, Pembuatan SOP, Penyediaan Ramburambu
SOP
Telah dilakukan evaluasi EES oleh PLN Pusat. Action Plan dibuat oleh Unit Induk sebagai tindak lanjut evaluasi EES. EVIDENCE: Action plan dan hasil evaluasi pelaksanaan action plan hasil survey EES
OUTPUT: Pegawai mendapatkan pelayanan dan manfaat sesuai dengan kebijakan dalam PKB. Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Engagement survey
Bagaimana layanan, manfaat dan kebijakaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja yang berbeda dan
INPUT: -PKB -Keputusan-keputusan Direksi tentang benefit (sesuai dengan tabel 5.1-6)
Selaras dengan: Kategori 7; Butir 7.4 a(1) Hasilhasil Kepemimpinan; 7.5 a(1) Biaya Kesehatan/pegawai, Biaya Administrasi/ pegawai; 6.2d mengelola inovasi; Pelaksanaan survey EES dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE: Hasil survey EES b.2.2
Integration (I)
Sudah diimplementasikan di seluruh unit DJTY. Konsistensi (lama waktu) 1 tahun EVIDENCE : Evidence sosialisasi
Telah dilakukan beberapa kali evaluasi terhadap komponen benefit dan renumerasi oleh PLN Pusat.
Selaras dengan: Kategori 7; Butir 7.4 a(1) Hasil-
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang kelompok serta segmen tenaga kerja yang beragam?.
adendum PKB
PROSES: Implementasi PKB dan Keputusan-keputusan Direksi tentang benefit (sesuai dengan tabel 5.1-6)
Learning (L) EVIDENCE : Perubahan Keputusan Direksi terkait remunerasi dan benefit.
Integration (I) hasil Kepemimpinan
OUTPUT: Kebutuhan pegawai yang berbeda segmen dapat terpenuhi Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Zero Complaint EVIDENCE : Hasil survey EES b.2.3
Apa manfaat utama yang ditawarkan perusahaan kepada tenaga kerja?.
Perusahaan menawarkan manfaaat utama bagi pegawai meliputi manfaat secara ekstrisik (meliputi Penghargaan terhadap Kompensasi, Jabatan ,Performance dan lain sebagainya ) dan manfaat intrinsik seperti pendidikan formal dan sertifikasi profesi untuk pegawai, yang dituangkan dalam table dibawah ini
NO
ELEMEN BENEFIT
KEBIJAKAN
TENTANG
TGL SK
1
Insentif / Bonus
-
-
-
2
Tunjangan Hari Raya
0082/MNJ.01.04/DIRUT/2015
THR Keagamaan 2015
20 Maret 2015
3
Tunjangan Cuti Tahunan
4
Tunjangan Cuti Besar Penghargaan Kesetiaan Kerja (Winduan) Bantuan Ganti Rugi / Peristiwa Luar Biasa Bantuan Kecelakaan Dinas
5 6 7 8 9
Bantuan Kematian (khusus Pegawai) Bantuan Pemakaman (termasuk keuangan)
PKB 039.K/010/DIR/2000
Penghargaan Pegawai
24 Maret 2000
305.K/DIR/2009
Jaminan Sosial Pegawai
31 Desember 2009
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
10
Penghargaan Pensiun (JHT) : Uang Penghargaan, Tunjangan Tambahan Penghasilan, Uang Pengganti Masa Cuti Besar, Penghargaan Purna Jabatan setelah 56 Tahun, Cincin Pensiun
PKB
11
Bantuan Pemeliharaan Kesehatan
PKB
12
Manfaat Pasti (PhDP dan Iuran Pemberi Kerja)
PDP DPPLN 2013 Edaran Dir No.0008.E/DIR/2013
Iuran Peserta besarnya 6%x PHDP
18 November 2013
13
Manfaat Pasti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)
156.K/DIR/2012
PDP PPIP (Peraturan Dana Pensiun Program pensiun IuranPasti)
2 April 2012
14
Bantuan Pemilikan Rumah Pegawai (BPRP)
1028.K/DIR/2011
Bantuan Pinjaman Pembelian Rumah atau Perawatan Rumah Bagi Pegawai (BPRP)
24 Juni 2011
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.
Kinerja Tenaga Kerja (1) Elemen-elemen keterikatan a.1.1 Bagaimana perusahaan menentukan elemenelemen utama yang mempengaruhi keterikatan tenaga kerja?
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
INPUT: PLN DJTY menentukan elemen-elemen utama yang mempengaruhi keterikatan tenaga kerja sesuai dengan rumusan EES yang ditetapkan oleh PLN Pusat. Ukuran input : Elemen keterikatan tenaga kerja ditentukan oleh PLN Pusat sesuai surat Nomor : 0461/SDM.05.01/DIVHCMS/2016 perihal Pedoman Pengukuran Kinerja SDM Tahun 2016. PROSES: PLN DJTY memastikan semua pegawai terlibat dalam survey EES berdasarkan Ukuran proses : Report pemantauan jumlah responden survey dari PLN Pusat.
Waktu penerapan Survey EES dilaksanakan satu kali setahun Bidang yang terlibat : - Bidang SDM dan Organisasi - Seluruh pegawai PLN DJTY
Learning (L)
Proses direview Survey EES dievaluasi hasilnya setiap tahun setelah pelaksanaan EES p a d a tahun tersebut. Dimensi terendah pada hasil survey EES kemudian disusun action plan-nya untuk tahunberikutnya.
Integration (I)
Selaras dengan : P.1.a(3)4 Elemen engagement; 4.1a(1) Manajemen Pengetahuan; 7.3a(3 Employee Engangement Index)
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
Evidence : Email pelaksanaan s u r v e y
EVIDENCE: Action plan untuk meningkatkan nilai dimensi yang terendah
EES ke seluruh pegawai
OUTPUT: Semua pegawai terlibat dalam survey EES sehingga didapatkan hasil yang valid Ukuran Output : Jumlah pegawai yang menjadi responden survey
a.1.2
Bagaimana elemenelemen tersebut ditetapkan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja yang berbeda?
EVIDENCE: -Email kepada semua pegawai untuk mengikuti survey EES -Email report pemantauan jumlah responden survey dari PLN Pusat INPUT: PLN DJTY menentukan elemen-elemen utama yang mempengaruhi kerekatan sesuai dengan rumusan EES yang ditetapkan oleh PLN Pusat. Ukuran input : Elemen kerekatan tenaga kerja ditentukan oleh PLN Pusat sesuai surat Nomor: 0461/SDM.05.01/DIVHCMS/2016 perihal Pedoman Pengukuran Kinerja SDM Tahun 2016.
Waktu penerapan : Survey EES dilaksanakan satu kali setahun Gap penerapan (%) 100% terlaksana
Evidence :
Proses direview : Survey EES dievaluasi hasilnya setiap tahun setelah pelaksanaan EES p a d a tahun tersebut. Dimensi terendah pada hasil survey EES kemudian disusun action plan-nya. Hasil analisis EES telah dibagi per
Selaras dengan : P.1.a(3)4 Elemen engagement; 7.3a(3 Employee Engangement Index)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Hasil Survey EES tahun 2014
PROSES: Pertanyaan untuk survey EES tidak dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja yang berbeda.
Learning (L)
Integration (I)
segmen tenaga kerja.
EVIDENCE: Hasil analisis survey EES dari PLN Pusat
Ukuran proses : Item-item survey EES OUTPUT: Elemen yang sama untuk semua segmen. Ukuran Output: Jumlah dan item survey EES yang sama untuk semua segmen. EVIDENCE: Hasil Survey EES tahun 2014 (2) Budaya Perusahaan a.2. Bagaimana perusahaan 1 membangun budaya perusahaan yang memiliki karakteristik; komunikasi yang terbuka, berkinerja tinggi, dan tenaga kerja yang memiliki keterikatan tinggi dengan perusahaan?
INPUT: - Sosialisasi visi misi/kebutuhan perusahaan - Nilai-nilai perusahaan - KPI Ukuran input : - Materi sosialisasi - SIMKP
PROSES: - Kegiatan sosialisasi dalam rangka membangun budaya perusahaan melalui Pelaksanaan CoC dan Coffe morning. Menerapkan kesesuaian target KPI dengan Kontrak Manajemen pada SIMKP Ukuran Proses: Kegiatan dilaksanakan sesuai target SOP dan waktu yang ditentukan OUTPUT: Pegawai dapat memahami budaya perusahaan dan mempunyai kinerja tinggi Ukuran Output : - Prosentase pelaksanaan CoC - Kesesuaian target KPI dengan Kontrak Manajemen
Waktu Penerapan Sudah diimplementasikan di seluruh unit sepanjang tahun EVIDENCE: - Hasil Survey EES -Laporan visi misi melalui CoC dan coffe morning
Proses direview : Kegiatan sosialisasi dilaksanakan melalui CoC sesuai jadwal dan target dari PLN Pusat. Kesesuaian target KPI dengan Kontrak Manajemen pada SIMKP dievaluasi berdasarkan leveling pencapaian yang ditentukan PLN Pusat. EVIDENCE: Verifikasi laporan CoC dan alignment dari PLN Pusat
Selaras dengan : P.1.a(2)Visi dan Misi
Kategori 1 butir 1.1(a)1,2 pimpinan senior menyebarluaskan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada semua pekerja,pemasok utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya yang 4.1a(1) Manajemen Pengetahuan; 7.3a(3 Employee Engangement
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I) Index)
EVIDENCE: - Prosentase kesesuaian target KPI dengan Kontrak Manajemen - Hasil survey EES
kinerja ekselen? Pelaksanaan survey Alignment dapat berdampak pada peningkatan kinerja
EVIDENCE : Kinerja DJTY a.2.2
Bagaimana perusahaan memastikan bahwa budaya perusahaan mendapatkan manfaat dari beragam gagasan, budaya, dan pemikiran dari tenaga kerja?
INPUT: - Sosialisasi visi misi/kebutuhan perusahaan - Nilai-nilai perusahaan Ukuran Input : - Materi sosialisasi
Waktu penerapan : Survey Alignment dilaksanakan satu kali setahun Gap penerapan (%) 100% terlaksana
PROSES: Kegiatan sosialisasi dalam rangka membangun budaya perusahaan melalui Pelaksanaan CoC dan Coffe morning. Ukuran Proses : Jumlah pegawai yang hadir pada pelaksanaan CoC dan coffe morning minimal 75% OUTPUT: Masing-masing pegawai dapat memahami dan melaksanakan budaya perusahaan. Indikator : Budaya perusahaan terinternalisasi dan semakin kuat.
Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : -Hasil Survey Alignment tahun 2015 -Internalisasi visi misi melalui morning briefing
Proses direview : Survey Alignment dievaluasi hasilnya setiap tahun setelah pelaksanaan Alignment p a d a tahun tersebut . Dimensi terendah pada hasil survey Alignment kemudian disusun action plan-nya.
EVIDENCE: Action plan untuk meningkatkan nilai survey alignment
Selaras dengan : P.1.a(2)Visi dan Misi 7.3a(3 Employee Engangement Index) Pelaksanaan survey Alignment dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE: Hasil Survey Alignment terhadap pemahaman budaya kerja (3) Manajemen Kinerja a.3.1 Bagaimana sistem penilaian performansi tenaga kerja dan menunjukan bahwa sistem penilaian tersebut: a.3.1.1 mendukung kinerja dan keterikatan (engagement) tenaga kerja yang tinggi ?
INPUT: Sistem Manajemen Kinerja Pegawai PROSES: Pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja Pegawai yang telah ditetapkan periodenya oleh PLN
Waktu penerapan : Simkpnas dilaksanakan 1 semester 1 kali sejak tahun 2010
Proses direview : evaluasi terhadap pembuatan cascading KPI yang memastikan bahwa masing-
Selaras dengan : P.1.a(2) tingkat kepenting masing-
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Pusat, dimana target kinerja masing-masing pegawai merupakan turunan dari kinerja organisasi.
OUTPUT: Masing-masing pegawai mempunyai kontribusi terhadap pencapaian kinerja organisasi. Indikator : kinerja individu inline dengan kinerja organisasi dan dapat mendukung tercapainya target kinerja organisasi.
a.3.1.2 mempertimbangkan praktek pemberian kompensasi, penghargaan, pengakuan, dan insentif?
EVIDENCE: Pelaksanaan Periode dalam SIMKPNAS INPUT: Keputusan Direksi no. 127.K/DIR/2011 tentang Perubahan kedua atas keputusan direksi PT PLN (Persero) No. 125.K/DIR/2009 tentang imbalan kinerja (Pay for Performance). PROSES: Sistem Manajemen Kinerja Pegawai yang telah ditetapkan oleh PLN Pusat dapat menghasilkan penilaian kinerja yang objektif bagi pegawai. Penilaan tersebut selanjutnya diperhitungkan untuk pemberian kompesansi P3-1 pegawai.
Gap penerapan (%) 100% terlaksana Bidang yang terlibat :
Learning (L) masing pegawai mendapatkan turunan KPI
EVIDENCE: -Pelaksanaan periode SIMKPNAS.
Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Report Pencapaian kinerja pegawai Waktu penerapan : Pemberian kompensasi P3-1 dilaksanakan 1 tahun 2 kali (tiap semester)
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
Bidang yang terlibat :
masing produk 7.3a(3 Employee Engangement Index Pelaksanaan SIMKPNAS dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
Proses direview : Evaluasi dilakukan oleh PLN Pusat dan akan diterbitkan ketetapan koefisien perhitungan P3-1 setiap semesternya
Selaras dengan : P.2.c Sistem peningkatan kinerja 7.3a(3 )Employee Engangement Index
EVIDENCE: -Surat Ketetapan Koefisien Perhitungan P3-1
Pelaksanaan SIMKPNAS dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
Proses direview : dilakukan evaluasi per triwulan
Selaras dengan : P.2.c Sistem peningkatan kinerja 7.3a(3) Employee Engangement Index
Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
OUTPUT: Nilai talenta hasil Sistem Manajemen Kinerja Pegawai menjadi salah satu indikator untuk memberikan kompensasi, penghargaan, pengakuan dan insentif pegawai.
Integration (I)
Evidence : Daftar pemberian kompensasi P3-1
Indikator : Sebaran nilai talenta sesuai dengan pagu yang ditetapkan EVIDENCE: Sampling perhitungan P3-1.
a.3.1.3 memperkuat keberanian mengambil risiko yang cerdas untuk berinovasi, memperkuat fokus kepada pelanggan dan bisnis serta
INPUT: Program Inovasi
Waktu penerapan :
PROSES: PLN DJTY melakukan seleksi Lomba Inovasi
Gap penerapan (%)
Satu tahun sekali
EVIDENCE:
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang memperkuat pencapaian program kerja perusahaan?.
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D) 100% terlaksana
OUTPUT: Jumlah tim yang dikirim ke PLN Pusat untuk diseleksi Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Jumlah inovasi DJTY yang masuk direktori Inovasi
EVIDENCE: Daftar inovasi DJTY masuk Direktori Inovasi b. Asesmen Keterikatan Tenaga Kerja (1) Asesmen Keterikatan b.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT: menilai tingkat Surat Nomor: 194/402/DITSDM/2013 perihal Penjelasan KPI dalam Perspektif SDM Kontrak keterikatan tenaga kerja? Manajemen tahun 2013. PROSES: PLN DJTY menilai kerekatan tenaga kerja termasuk kepuasan pegawai dengan melaksanakan Survey EES , Coffee morning, SBO oleh seluruh pegawai OUTPUT: Pelaksanaan Survey EES , Coffee morning, SBO Sebutkan Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Hasil Skor Survey EES meningkat.
b.1.2
Apa metode dan ukuran baik formal maupun informal yang digunakan untuk menentukan tingkat keterikatan tenaga kerja, termasuk tingkat kepuasan tenaga kerja?
EVIDENCE: Laporan Pelaksanaan Survey EES , Coffee morning, SBO Metode Formal : Survey EES Ukuran Formal : Hasil EES Metode Informal : SBO Ukuran Informal : Jumlah Pelaksanaan SBO
Learning (L) Evaluasi implementasi inovasi
Pelaksanaan inovasi dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY Evidence : Daftar inovasi DJTY masuk Direktori Inovasi
Waktu penerapan : Setiap tahun Gap penerapan (%) 100% terlaksana
Bidang yang terlibat :
Proses direview : Telah dilakukan Evaluasi Pelaksanaan Survey EES dengan penyusunan action plan untuk menindaklanjuti hasil survey EES kategori terendah.
Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Dokumentasi pelaksanaan survey EES, coffe morning dan SBO
Integration (I)
EVIDENCE: Action Plan pelaksanaan hasil survey EES
Selaras dengan : P.1.a(3)4 Elemen engagement 7.3a(3) Employee Engangement Index Pelaksanaan survey EES dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
N O 1
KEGIATAN SPIRITUAL, BUDAYA DAN OLAHRAGA POKJA BIDANG PEMBINAAN KEROHANIAN A. Kerohanian Islam 1. Pengajian Bintal Rohis setiap hari Kamis 3. Pengajian Bulanan (Istighiosah) 4. Pengajian Ibu-Ibu setiap hari Jumat siang 5. Pengajian Tajwid Al Qur'an setiap Senin s.d Kamis 6. Kegiatan Ramadhan, Idul Fitri & Idul Adha - Penyediaan Takjil - Buka Bersama Anak Yatim & Dhuafa - Sholat Idul Fitri
Learning (L)
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
- Lomba Ramadhan Ceria - Pelaksanaan Tarawih - Halal Bihalal - Pelepasan Calon Jemaah Haji - Sholat Idul Adha - Penyembelihan Hewan Qurban B. Kerohanian Kristen 1. Bina Rohani Kristiani Rutin jumat minggu ke - 2 2. Penyediaan Buku Renungan Harian (diberikan kepada pegawai Nasrani setiap bulan) 3. Perayaan Hari Raya Natal 2
POKJA BIDANG PEMBINAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. Donor Darah B. Santunan Duka : Pemberian santunan duka kepada Keluarga Inti pegawai C. Door Prize Untuk Pensiunan (IKPLN) D. Bidang Pendidikan PI : Pemberian beasiswa bagi anak outsourcing yang berprestasi E. Bidang Sosbud PI : - Kunjungan sosial ke Panti Asuhan Nurul Baet Genuk Semarang - Bakti sosial kepada petugas kebersihan jalan - Pembinaan mental spiritual (Pengajian) setiap minggu ke-2 dan ke-4 - Mengadakan kunjungan kepada anggota/keluarga yang tertimpa musibah
3
POKJA BIDANG PEMBINAAN OLAHRAGA A. Bowling - Latihan rutin - Mengikuti Turnamen Bowling Piala Dirut B. Bulutangkis - Latihan rutin - Mengikuti Pertandingan Persahabatan Bulutangkis C. Tenis Lapangan
Learning (L)
Integration (I)
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
D. Senam/Fitness - Senam kesehatan jasmani setiap Jumat pagi - Yoga setiap Selasa sore E. Sepakbola Lapangan & Futsal F. Gateball - Latihan rutin - Mengikuti turnamen Prambanan Open2 G. Tenis Meja 4
POKJA BIDANG PEMBINAAN BUDAYA 1. Lomba Karaoke
5
Pokja Bidang Pembinaan Eksternal (Touring) 1. Touring
b.1.3
Bagaimana metode dan ukuran tersebut dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja?
INPUT: PLN DJTY menentukan elemen-elemen utama yang mempengaruhi kerekatan sesuai dengan rumusan EES yang ditetapkan oleh PLN Pusat. Elemen kerekatan tenaga kerja ditentukan oleh PLN Pusat sesuai surat Nomor: 194/402/DITSDM/2013 perihal Penjelasan KPI dalam Perspektif SDM Kontrak Manajemen tahun 2013. PROSES: Pertanyaan untuk survey EES tidak dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja yang berbeda. OUTPUT: Elemen yang sama untuk semua segmen.
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Pertanyaan yang sama untuk semua segmen. EVIDENCE: Pelaksanaan Survey EES
Waktu penerapan : Satu kali satu tahun
Gap penerapan (%) 100% terlaksana Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Hasil survey EES
Proses direview : Evaluasi hasil analisis EES telah dibagi per segmen tenaga kerja EVIDENCE: Hasil analisis survey EES dari PLN Pusat
Selaras dengan : P.1.a(3)4 Elemen engagement 7.3a(3) Employee Engangement Index
Pelaksanaan survey EES dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
b.1.4
Bagaimana perusahaan menggunakan indikator lainnya, seperti retensi, kemangkiran, keluhan, keselamatan, dan produktivitas tenaga kerja, untuk menilai dan meningkatkan keterikatan tenaga kerja?
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
INPUT: - CMC -Time management. PROSES: PLN DJTY mengakomodir permasalahan yang muncul pada pegawai melalui mekanisme CMC terhadap masalah yang muncul dalam lingkungan kerja. OUTPUT: Perusahaan dapat mengetahui pegawai yang bermasalah dan dapat mengupayakan untuk meningkatkan kerekatannya.
Waktu penerapan : 2014
Gap penerapan (%)
Learning (L)
Proses direview : Evaluasi pelaksanaan CMC EVIDENCE: Laporan Evaluasi Pelaksanaan CMC
100% terlaksana
Integration (I)
Selaras dengan : P.1.a(3)4 Elemen engagement 7.3a(3) Employee Engangement Index Pelaksanaan CMC dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Rekap Pelaksanaan CMC
Sebutkan Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Kerekatan pegawai meningkat. EVIDENCE: Berita Acara Pelaksanaan CMC (2) Korelasi dengan Hasil Bisnis b.2.1 Bagaimana perusahaan mengkaitkan hasil penilaian keterikatan tenaga kerja dengan kinerja/hasil bisnis utama yang disampaikan pada kategori 7 untuk mengidentifikasi peluang perbaikan/peningkatan keterikatan tenaga kerja dan kinerja bisnis perusahaan?
INPUT: - Surat Nomor: 194/402/DITSDM/2013 perihal Penjelasan KPI dalam Perspektif SDM Kontrak Manajemen tahun 2013. -Hasil DA MB Tahun 2013
Waktu penerapan : 2013
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
PROSES: PLN DJTY mengaitkan hasil employee engagement survey (EES) dengan hasil bisnis kunci melalui Identifikasi OFI dan AFI dari KPKU. Hal ini selanjutnya menjadi peluang improvement bagi unit untuk meningkatkan kinerjanya. OUTPUT: Hasil Action plan EES selaras dengan AFI KPKU. Indikator/Ukuran yg terbukti efektif :
Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Action Plan tindak lanjut EES dan AFI KPKU
Proses direview : Evaluasi hasil analisis EES telah dibagi per segmen EVIDENCE: Hasil analisis survey EES dari PLN Pusat
Selaras dengan : P.1.a(3)4 Elemen engagement 7.3a(3) Employee Engangement Index Pelaksanaan survey EES dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
Jika identifikasi peluang perbaikan dapat mengakomodir hasil EES dan OFI KPKU.
EVIDENCE: Action Plan tindak lanjut EES dan AFI KPKU. c. Pengembangan Tenaga Kerja dan Pimpinan (1) Sistem Pengembangan dan pembelajaran c.1.1 Bagaimana sistem INPUT: Keputusan Direksi no. 0311.K/DIR/2014 tentang pengembangan dan Sistem Pembelajaran PT PLN (Persero) pembelajaran yang diterapkan perusahaan untuk mendukung PROSES: kebutuhan organisasi dan -Diklat dan sertifikasi yang dilaksanakan oleh PLN DJTY pengembangan karyawan, untuk mendukung penguatan kompetensi inti dan manajer dan pemimpin di tantangan strategis, pencapaian program kerja perusahaan?. perusahaan. OUTPUT: Pelaksanaan diklat dan sertifikasi sesuai dengan program kerja dan program unggulan DJTY.
Waktu penerapan : Setiap tahun
Gap penerapan (%) 100% terlaksana Bidang yang terlibat :
Proses direview : dilaksanakan evaluasi oleh masing-masing atasan dan atasan atasan langsung melalui LNA EVIDENCE: Usulan LNA ke pusdiklat
Bidang SDM
Evidence : Laporan Realisasi Pelaksanaan Pembelajaran
Selaras dengan : P.2.c(1)1 Elemen utama sistem peningkatan kinerja, proses evaluasi, dan perbaikan proyek penting dan proses utama 7.3.a.4 Workforce Development
Pelaksanaan IKP dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : Diklat dan sertifikasi dapat mendukung program kerja dan program unggulan DJTY. EVIDENCE: Laporan kinerja HCR c.1.2 Bagaimana sistem pengembangan dan pembelajaran tersebut telah telah mempertimbangkan mempertimbangkan hal-hal berikut: c.1.2.1 memperhatikan INPUT: Waktu penerapan : kompetensi inti, tantangan Keputusan Direksi no. 0311.K/DIR/2014 tentang Setiap tahun strategis, dan pencapaian Sistem Pembelajaran PT PLN (Persero), RJPP, RKAP rencana kerja baik jangka Gap penerapan (%) pendek maupun jangka PROSES: 100% terlaksana panjang?. PLN DJTY melakukan Learning Need Analysis (LNA) untuk semua tenaga kerja di semua unit yang Bidang yang terlibat : disesuaikan dengan pengembangan organisasi dan GAP kompetensi masing-masing pegawai. Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Proses direview : Evaluasi Pelaksanaan LNA
EVIDENCE: LNA
Selaras dengan : P.1.a(2)2 Kompetensi Inti perusahaan, 7.3.a.(4) HOP Pelaksanaan LNA dapat berdampak pada peningkatan kinerja
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
OUTPUT: Pelaksanaan diklat dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan
Learning (L)
Integration (I) EVIDENCE : Kinerja DJTY
Evidence : Realisasi pelaksanaan LNA
Indikator: Kinerja organisasi meningkat serta evaluasi efektivitas pembelajaran EVIDENCE: Sampling hasil evaluasi level 3 yang dilaksanakan oleh pusdiklat. c.1.2.2 mendukung perbaikan kinerja perusahaan dan pengembangan inovasi?
INPUT: Keputusan Direksi no. 0311.K/DIR/2014 tentang Sistem Pembelajaran PT PLN (Persero)
Waktu penerapan :
PROSES: PLN DJTY melaksanakan diklat berdasarkan hasil Learning Need Analysis (LNA) untuk semua tenaga kerja di semua unit yang disesuaikan dengan pengembangan organisasi dan GAP kompetensi masing-masing pegawai. PLN DJTY mengembangkan Inovasi serta mengimplementasikan hasil Inovasi yg secara nyata memberikan kontribusi ke perusahaan.
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
OUTPUT: Pelaksanaan diklat dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan Indikator: Kinerja organisasi meningkat serta evaluasi efektivitas pembelajaran
EVIDENCE: Sampling hasil evaluasi level 3 yang dilaksanakan oleh
Setiap tahun
Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Realisasi pelaksanaan pembelajaran LNA
Proses direview : dilaksanakan evaluasi oleh masing-masing atasan dan atasan atasan langsung EVIDENCE: LNA
Selaras dengan : P.1.a(2)2 Kompetensi Inti perusahaan, Kategori 6, butir 6.2.d(1) Mengelola Inovasi Kategori 7, butir 7.1.b(1)Rasio Jumlah Inovasi yang terimplementasi Pelaksanaan IKP dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
Proses direview : - evaluasi untuk peserta Diklat Perjenjangan secara berkala, -evaluasi hukdis pegawai, -evaluasi tindak lanjut survey alignment
Selaras dengan : P.1.a(5)1 Regulasi, peraturan, ketentuan hukum atau UU Kompetensi Inti perusahaan,
EVIDENCE: - Laporan evaluasi hukdis pegawai - Laporan evaluasi tindak lanjut survey alignment
7.4.a.4 Total Pelanggaran disiplin Pegawai
pusdiklat. c.1.2.3 mendukung etika dan dijalankannya praktek bisnis yang beretika?.
INPUT: Keputusan Direksi no. 0311.K/DIR/2014 tentang Sistem Pembelajaran PT PLN (Persero)
Waktu penerapan :
PROSES: - Memasukkan salah satu mata pelajaran work ethic dan kepemimpinan dalam diklat perjenjangan - Internalisasi CoC dan peraturan disiplin pegawai - Pencapaian nilai ILP - Internalisasi Program High Trust Society (HTS)
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
OUTPUT: - Jumlah peserta lulus diklat perjenjangan - Laporan hukuman disiplin pegawai - Pencapaian nilai ILP - Survey Alignment Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : - Peningkatan jumlah peserta diklat p erjenjangan - Laporan hukuman disiplin pegawai menurun - Peningkatan skor ILP - Peningkatan tingkat pemahaman pegawai terhadap work ethic
Setahun sekali
Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Evidence : - Laporan jumlah peserta diklat perjenjangan - Laporan hukuman disiplin pegawai - Laporan skor ILP - Laporan tingkat pemahaman Survey Alignment
Pelaksanaan survey Alignment dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE: - Laporan jumlah peserta diklat perjenjangan - Laporan hukuman disiplin pegawai - Laporan skor ILP - Laporan tingkat pemahaman Survey Alignment c.1.2.4 meningkatkan fokus kepada pelanggan ?
INPUT: Keputusan Direksi Nomor.412.K/DIR/2008 tentang Sistem Pendidikan dan Pelatihan Pegawai PROSES: Sistem pengembangan dan pembelajaran melalui pelaksanaan diklat, training maupun workshop yang
EVIDENCE: Laporan pelaksanaan diklat
Waktu penerapan : Satu tahun
Proses direview : Evaluasi hasil pelaksanaan diklat peningkatan pemasaran dan pelayanan pelanggan EVIDENCE: - Laporan realisasi
Selaras dengan : P.1.b(2)3 Perbedaan persyaratan & harapan segmen pasar , kelompok pelanggan dan pemangku kepentingan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
diberikan kepada tenaga kerja berfokus pada peningkatan pelayanan kepada pelanggan. PLN DJTY memperbaiki focus pelanggan dengan diklat peningkatan pemasaran dan pelayanan pelanggan.
OUTPUT: Pelaksanaan Diklat Peningkatan Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
Learning (L) pelaksanaan diklat peningkatan pemasaran dan pelayanan pelanggan
Bgmn Integrasinya dg proses lain, bukti selaras dg kebutuhan, mengarah ke fokus kinerja ekselen? Pelaksanaan IKP dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
Bidang Niaga
Evidence : Realisasi pelaksanaan diklat
EVIDENCE: Sertifikat pelaksanaan diklat INPUT: Surat Edaran DireksiNomor 010.E/DIR/2011 tentang Knowledge Capturing di Lingkungan PT PLN (Persero) dengan kegiatan di PLN DJTY PROSES:
Waktu penerapan : Satu tahun satu kali
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
Menunjuk tim knowledge capturing untuk menyusun buku tentang pengetahuan yang akan hilang di PLN
Bidang yang terlibat :
OUTPUT: Buku Knowledge Capturing
Evidence : Buku Knowledge Capturing
Indikator: Peningkatan jumlah pengetahuan tacit to explicit melalui penyusunan buku EVIDENCE: Buku Knowledge Capturing
7.2.a.1 Kepuasan Pelanggan
Bidang yang terlibat :
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif: Prosentase pegawai lulus diklat
c.1.2.5 memastikan terjadi transfer pengetahuan dari tenaga kerja yang pindah atau pensiun?
Integration (I)
Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Proses direview : Evaluasi pelaksanaan KCapturing setiap triwulan EVIDENCE: Evaluasi kinerja OCR – teamwork
Selaras dengan : P.2.b(1)1 Tantangan & keunggulan aspek bisnis, operasional, tanggungjawab sosial dan sumber daya manusia 4.2.a(1)1.1 menghimpun dan mentransfer pengetahuan karyawan/tenaga kerja? 7.1.b.1 Upload dokumen knowldege sharing
Pelaksanaan knowledge capturing dapat berdampak
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I) pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
c.1.2.6 memastikan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pekerjaan?.
INPUT: Keputusan Direksi no. 0311.K/DIR/2014 tentang Sistem Pembelajaran PT PLN (Persero)
Waktu penerapan :
PROSES: memberikan kesempatan dalam pengembangan dan pembelajaran bagi tenaga kerja untuk penguatan ketrampilan dan pengetahuan baru dengan bentukbentuk pengembangan sebagaimana Tabel 5.2-5
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
OUTPUT: Tingkat pemahaman pegawai terhadap pengetahuan baru
Evidence : Hasil survey alignment
Selama satu tahun
Proses direview : Penyusunan action plan dari hasil survey alignment EVIDENCE: Action Plan tindak lanjut survey
Bidang yang terlibat : Seluruh Bidang dan Unit di DJTY
Selaras dengan : P.2.b(1)1 Tantangan & keunggulan aspek bisnis, operasional, tanggungjawab sosial dan sumber daya manusia 4.2.a(1)1.3 berbagi dan menerapkan praktek terbaik (best practice)
Indikator: Prosentase Tingkat pemahaman pegawai terhadap pengetahuan baru
EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE: Hasil survey alignment (2) Efektifitas Pembelajaran dan Pengembangan c.2.1 Bagaimana perusahaan INPUT: Keputusan Direksi no. 0311.K/DIR/2014 tentang mengevaluasi efektifitas Sistem Pembelajaran PT PLN (Persero) dan efisiensi sistem pembelajaran dan pengembangan tenaga PROSES: kerja? Melakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan dan menetapkan Pembelajaran yang akan diikuti oleh tenaga kerja pada periode tertentu untuk memenuhi gap kompetensi tenaga kerja melalui LNA. OUTPUT: Jenis Pembelajaran yang diikuti oleh pegawai Indikator/Ukuran yg terbukti efektif:
Waktu penerapan : Selama satu tahun
Gap penerapan (%) 100% terlaksana
Proses direview : - Materi pelatihan - Instruktur - Cara Penyampaian saat pelatihan - Kontribusi pelatihan terhadap pekerjaan
Selaras dengan : P.2.b(1)1 Tantangan & keunggulan aspek bisnis, operasional, tanggungjawab sosial dan sumber daya manusia
EVIDENCE: Hasil Evaluasi Level 1, 2, 3 dan 4.
7.4.b Perspektif SDM
Bidang yang terlibat : Seluruh bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Laporan realisasi pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dapat berdampak pada peningkatan kinerja
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Rencana pembelajaran dalam LNA terealisasi 100%
(evaluasi level 3 dan 4) EVIDENCE: Kinerja DJTY
EVIDENCE: Laporan realisasi pembelajaran (3) Kemajuan Karir c.3.1 Bagaimana perusahaan mengelola peningkatan karier yang efektif untuk seluruh tenaga kerja?
Integration (I)
INPUT: Keputusan Direksi Nomor 174.K/DIR/2012 tentang Pembinaan Karir dan Kompetensi Pegawai
Waktu penerapan :
PROSES: PLN DJTY melakukan Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai dengan melakukan Pembinaan level kompetensi Pegawai yang dilakukan berdasar pada hasil penilaian Sistem Manajemen Kinerja Pegawai berupa perolehan kriteria talenta dan dik lat perjenjangan sesuai gambar 5.2-4 dan 5.2-5
Gap penerapan (%) 100%
Sejak 2012
Proses direview : Evaluasi karir pegawai EVIDENCE: Sampling daftar evaluasi talenta pegawai
Evidence : SK talenta pegawai
Selaras dengan : P.2.c(1)1 Elemen utama sistem peningkatan kinerja, proses evaluasi, dan perbaikan proyek penting dan proses utama 7.3.a.4 Workforce Development
OUTPUT: - Perolehan Kriteria Talenta Pegawai - Pegawai lulus diklat perjenjangan
Pelaksanaan evaluasi pegawai dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
Indikator/Ukuran yg terbukti efektif: Prosentase Pegawai yang memperoleh talenta minimal Potensial EVIDENCE: Sampling SK Talenta Pegawai
c.3.2
Bagaimana perusahaan melaksanakan kaderisasi yang efektif untuk posisi manajerial dan pimpinan?
INPUT: Keputusan Direksi Nomor 174.K/DIR/2013 tentang Pembinaan Karir dan Kompetensi Pegawai
Gap penerapan (%) 100% Bidang yang terlibat :
PROSES: Untuk memenuhi rencana suksesi yang efektif PLN DJTY melakukan kaderisasi pada jabatan Supervisori dasar, Supervisori Atas dan Manajemen Dasar (Deputi Manajer) pada jabatan struktural serta jabatan fungsional. Untuk menjamin tersedianya
Seluruh bidang dan Unit di DJTY
Evidence : Laporan pelaksanaan diklat EE untuk talent
Proses direview : Evaluasi penugasan Talent setiap triwulan Efektifitas kaderisasi diukur berdasarkan ketersediaan kandidat suksesi untuk masing masing jabatan dengan indikator persentase jumlah Pegawai yang telah lulus executive education
Selaras dengan : P.2.c(1)1 Elemen utama sistem peningkatan kinerja, proses evaluasi, dan perbaikan proyek penting dan proses utama 7.3.a.1 Workforce Capability and
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
kandidat yang siap dan memenuhi persyaratan pengisian suatu jabatan pada saat dibutuhkan yaitu salah satunya adalah program Talent
OUTPUT: Pegawai Talent Indikator/Ukuran yg terbukti efektif : ketersediaan kandidat suksesi untuk masing masing jabatan dengan indikator persentase jumlah Pegawai yang telah lulus executive education berbanding dengan jumlah jabatan struktural sesuai FTK untuk masing masing jenjang jabatan struktural EVIDENCE: Laporan pelaksanaan diklat EE untuk talent
Learning (L) berbanding dengan jumlah jabatan struktural sesuai FTK untuk masing masing jenjang jabatan struktural yang dimasukkan pada salah satu indikator kinerja dalam bentuk KPI unit yang dievaluasi progressnya setiap semester
EVIDENCE: -Laporan suksesi jabatan -Laporan OCR Leadership
Integration (I) capacity Pelaksanaan Talent dapat berdampak pada peningkatan kinerja EVIDENCE : Kinerja DJTY
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 5 Fokus Pada Tenaga Kerja Sub Kategori 5.2 Keterikatan (Engangement) Tenaga Kerja Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
KATEGORI 6 FOKUS PADA OPERASI
a. Perencanaan Produk dan Proses (1) Konsep Perencanaan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.1.1
Bagaimana perusahaan merancang produk dan proses-proses kerja yangsesuai dengan semua persyaratan yang harus dipenuhinya? NOTE : (LINK KE KATEGORI 2 WORK SYSTEM)
Approach (A)
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
INPUT : 1. WORK SYSTEM 2.1 A4 2. Undang-undang No 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan 3. RJP, RKAP, KPI (Key Performance Indicator) 4. Dokumen Laporan Contact Center 123 5. Survey kepuasaan Pelanggan 6. Hasil pengukuran langsung produk sesuai SPLN 1/1995 dgn Indikator : Tegangan -10% dan +5% Tegangan nominal TM & TR, Frekuensi 50 Hz.
Mulai diterapkan: Sejak tahun 2009 Metode/Prosedur tersebut sudah diimplementasikan di Seluruh Area, APD, UL dan semua Rayon
GAP : 1. Beberapa indikator parameter belum terpenuhi 2. Belum ada Tim Evaluator TMP 3. mekanisme yang belum jelas.
PROSES : 1. Merancang penyaluran Energi listrik melalui transmisi dan distribusi sampai ke Pelanggan sesuai TMP yang ditetapkan. 2. Melakukan penjualan Energi listrik yang andal dan berkualitasbaik dari sisi transmisi maupun distribusi 3. Pengelolaan proses kerja untuk menghasilkan energi listrik yang andal dan berkualitas melalui Value Chain Disitribusi sesuai gbr. 6.1-1 NOTE : OUTPUT : 1. Hasil penjualan tenaga listrik 2. Hasil pengukuran mengacu TMP 3. Kepuasan Pelanggan 4. Tercapainya kinerja gangguan penyulang dan SAIDI/SAIFI INDIKATOR OUTPUT: 1. Realisasi TMP (7.1.a / 19-32) 2. Survey Kepuasaan Pelanggan (SKP) (7.1.a / 7) 3. Realisasi gangguan penyulang (7.1.b.1 / 47) 4. SAIDI (7.1.a / 33) 5. SAIFI (7.1.a/37) EVIDENCE :
Learning (L) 1. Sudah ada evaluasi TMP tiap bulan/ triwulan, 2. Review proses kerja dengan metode OPI 3. Pengolahan data dengan mekanisme Sidang Enjinering.
Integration (I) 1. 2. 3.
Selaras dengan Profil Organisasi Memenuhi subkategori 3.1 Integrasinya dengan kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Approach (A) 1. 2. 3. 4.
a.1.2
Bagaimana perusahaan memanfaatkan teknologi baru, pengetahuan organisasi, keunggulan produk dan potensipotensi yang dibutuhkan untuk penyesuaian produk dan kelincahan proses?
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
Laporan TMP Laporan SKP Laporan PMT Trip Laporan SAIDI SAIFI
INPUT : 1. Dokumen Laporan Contact Center 123 2. Evaluasi KPI 3. SK Dir No 074.K/DIR/2008 PengelolaanAset
Learning (L)
1. Realisasi TMP tiap triwulan 2. SKP tiap tahun.
tentang
PROSES: 1. Evaluasi - reengineering-inovasi (Penyempurnaan implementasi aplikasi perhitungan SAIDI/SAIFI) 2. Penyeragaman single line diagram dengan Roll out VSLD keseluruh area 3. PengunaanAplikasi: Monas dan Susut • CBM untuk manajemen asset • Pembakuan SOP pengunaan aplikasi VSLD • Pemantauan PMT Trip secara real dengan • menggunakan Aplikasi WEB SpeedJardist
1. Hasil evaluasi realisasi TMP tiap bulan 2. upskilling unit-unit 3. Resume dan tindak lanjut Sidang engineering
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di : 1. Aplikasi perhitungan SAIDI/SAIFI di Seluruh Area dan UL 2. Aplikasi Susut di Seluruh Area dan UL 3. Pemanfaatan VSLD, CBM dan WEB SpeedJardist
GAP: 1. Realisasi SAIDI/SAIFI masih tinggi
OUTPUT : 1. Berupa metode baru 2. Mutu produk lebih baik 3. Inovasi baru INDIKATOR OUTPUT: 1. Hasil-hasil produk dan proses focus pelanggan 7.1.a / 1) 2. KPI Unit 7.4.b 3. Peningkatan Penjualan Kwh (7.1.a / 44) EVIDENCE
Integration (I)
yang
1. Sudah dilakukan evaluasi penggunan aplikasi 2. Knowledg esharing Penggunaan aplikasi keUnitUnit 3. Melakukan review aplikasi VSLD
GAP : 1. User Operator masih bisa membatalkan PK, 2. Rayon belum input pemadaman terencana dgn tertib.
1.
Selaras dengan kategori 4.2
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Approach (A)
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
1. Hasil laporan SAIDI/SAIFI melalui aplikasi, 2. Laporan Susut bulanan 3. Peralatan operasi 4. Pemeliharaan 5. Laporan asset melalui aplikasi CBM 6. Realisasi PMT Trip melalui aplikasi SpeedJardist
WEB
(2) Persyaratan Produk dan Proses a.2.1 Bagaimana perusahaan INPUT : menetapkan persyaratan 1. Kondisi topografi daerah dan aset masing-masing produk? rayon dan ketentuan dari DIRJEN LPE ttg Deklarasi dan Pelaporan TMP (Tingkat Mutu Pelayanan), 2. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Learning (L)
Integration (I)
1. Laporan SAIDI SAIFI 2. Target Saving kwh Per Area,Rayon dan UL 3. Surat Implementasi Karya Inovasi 4. Risalah rapat hasil roll out aplikasi VSLD
1. Risalah knowledge sharing, 2. Dokumentasi, 3. Surat Penetapan penggunaan aplikasi SAIDI / SAIFI dan Mobile APKT,
1. Laporan SAIDI/SAIFI 2. PMT Trip riil (Gangguan Penyulang/FGTM) 3. Susut Distribusi.
1. Surat penetapan deklarasi TMP ke unit-unit, 2. KPI terkait SAIDI SAIFI dangan gangguan penyulang telah di breakdown kesemua Area dan UL
1. Sudah ada evaluasi TMP tiap bulan/ triwulan 2. Evaluasi SAIDI SAIFI 3. Evaluasi gangguan penyulang
1.
PROSES : 1. Mengacu surat DIRJEN LPE dan 2. penetapan KPI Pusat
Integrasinya dengan kategori 7.1
GAP: 1. Hasi evaluasi belum ditindaklanjuti dengan baik, 2. Lambatnya pengadaan material pemeliharaan
OUTPUT : 1. Deklarasi dan Pelaporan TMP (Tingkat Mutu Pelayanan), 2. KPI dari PLN Pusat terkait SAIDI SAIFI, Gangguan penyulang INDIKATOR OUTPUT: 1. Pengukuran TMP (7.1.a / 7) 2. SAIDI (7.1.a / 33) 3. SAIFI (7.1.a/37) 4. gangguan penyulang (7.1.b.1 / 47)
1. Deklarasi TMP di setiap rayon, 2. KPI Manajemen
EVIDENCE 1. Surat penetapan deklarasi TMP, 2. Hasil case cading KPI
1. Hasil evaluasi realisasi TMP tiap bulan, 2. Hasil evaluasi SAIDI SAIFI dan gangguan penyulang.
1. Rayon mempunyai lokasi obyek sebagai role model
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang a.2.2
Bagaimana Perusahaan menentukan persyaratan utama sistem kerja?
Approach (A)
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
INPUT : 1. Hubungan dgn pelanggan dan media jaringan ditribusi, 2. ISO 9001-2008 Sistem Manajemen Mutu
Metode/Prosedur tsb sudah diimplementasikan di Seluruh Area dan UL serta Rayon
Learning (L) 1. Sudah ada revisi dan pembuatan SOP Operasi & Pemeliharaan Distribusi baru
Integration (I) 1.
Integrasinya dengan kategori 7.1
GAP: 1. Konsistensi pengawas dan pelaksan dalam melaksanakan pekerjaan yang sesuai SOP belum optimal.
PROSES: 1. ANEV dari target dan realisasi operasi dan pemeliharaan tiap bulan, dan keluhan lewat CSO, 2. set-up ISO 9001-2008
OUTPUT : 1. SOP Operasi & Pemeliharaan Distribusi INDIKATOR OUTPUT: 1. Realisasi TMP (7.1.a / 19-32) 2. SKP (7.1.b) 3. Gangguan penyulang (7.1.b.1 / 47) 1. SOP Operasi & Pemeliharaan Distribusi 2. Dokumen mutu a.2.3 a.2.4
Apa saja proses kerja utama perusahaan? Apa persyaratanpersyaratan utama untuk sistem kerja tersebut?
b. Pengelolaan Proses (1) Implementasi Proses b.1.1 Bagaimana perusahaan memastikan bahwa proses kerja yang seharihari dilaksanakan telah memenuhi persyaratan utama proses?.
EVIDENCE: 1. SOP Operasi & Pemeliharaan Distribus
1. Revisi dan SOP baru Operasi & Pemeliharaan Distribusi
SOP Operasi & Pemeliharaan Distribusi
Pendistribusian dan Penjualan EnergiListrik. (Ada pada tabel Proses Kerja Utama) Ada pada tabel Persyaratan Utama Sistem Kerja
INPUT : 1. Laporan harian Operasi & Pemeliharaan distribusi
PROSES : 1. ANEV dan monitoring
OUTPUT :
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Area, APD dan UL
Ada evaluasi secara periodik harian, mingguan, bulanan, semesteran
GAP: 1. evaluasibelum optimal
1.
Integrasinya dengan kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Approach (A)
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
1. produk memenuhi TMP
INDIKATOR OUTPUT: 4. Realisasi TMP (7.1.a / 19-32) 5. SKP (7.1.b) 6. Gangguan penyulang (7.1.b.1 / 47) EVIDENCE: 1. Laporan harian Operasi & Pemeliharaan Distribusi, 1. Laporan harian Operasi & 2. Rapim antara GM dengan seluruh MB Raker antara Pemeliharaan Distribusi, Pimpinan di KD dengan seluruh pimpinan di Area dan Unit Layanan dan APD b.1.2
b.1.3
Apa ukuran kinerja atau indikator kinerja proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas/kinerja proses?.proses kerja anda? Bagaimana pengukuran kinerja proses tersebut berkorelasi/berujung pada dicapainya kualitas produk dan kinerja perusahaan?
1. Uji sampling ke unit
1. Laporan harian Operasi & Pemeliharaan Distribusi
Ada pada tabel Proses kerja
INPUT : 1. Laporan harian operasi & pemeliharaan distribusi , 2. LaporanKinerjaBulanan
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Seluruh Area dan UL serta Rayon
Ada evaluasi untuk perbaikan di setiap proses
1.
Integrasinya dengan kategori 7.1
PROSES : 1. hasil pengukuran sesuai TMP dipersyaratkan untuk perhitungan kinerja OUTPUT : 1. tren pencapaian kinerja INDIKATOR OUTPUT: 1. Realisasi TMP (7.1.a / 19-32) 2. SKP (7.1.b) 3. Gangguan penyulang (7.1.b.1 / 47)
1. KPI Organisasi
EVIDENCE: 1. Pelaksanaan di Kantor
1. Evaluasi kinerja organisasi
1. Cascading kinerja
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Approach (A)
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
Learning (L)
Distribusi, Area dan Rayon sesuai kewenangannya
(2) Proses pendukung b.2.1 Bagaimana perusahaan menetapkan proses pendukung yang utama di perusahaan?
INPUT : 1. Sesuai keputusan direksi No 257.K/DIR/2012 Tanggal 30 Mei 2012 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I Yogyakarta
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Seluruh Area dan UL serta Rayon
Integration (I)
dilaksanakan bulanan dan triwulan
organisasi sampai ke Rayon
Ada evaluasi untuk perbaikan di setiap proses
1.
Integrasinya dengan kategori 7.1
1.
1.
Cascading kinerja organisasi sampi ke Rayon
1.
Integrasinya dengan kategori 7.1
PROSES : 2. Proses Kerja Pendukung (Supporting Activities) terdiri atas 5 proses sesuai dengan Gambar 6.1-1. 3. Proses kerja fungsi pendukung dalam mensupport product offering tertuang dalam Gambar 6.1-1 Work Process Support and Requirement OUTPUT : 4. Dukungan terhadap proses utama INDIKATOR OUTPUT: 1. Realisasi TMP (7.1.a / 19-32) 2. SKP (7.1.b) 3. Gangguan penyulang (7.1.b.1 / 47) EVIDENCE: Proses Bisnis Pelayanan Pelanggan dan Jaringan 1. Pelaksanaan di Kantor Distribusi, Area dan Rayon sesuai kewenangannya Ada pada tabel kinerja pendukung
1.
b.2.2
Apa saja proses-proses pendukung tersebut?
b.2.3
Bagaimana perusahaan memastikan bahwa proses- proses pendukung yang sehari- hari dilaksanakan telah memenuhi persyaratan utama untuk mendukung bisnis perusahaan?.
EVIDENCE: Metode/Prosedur tsb sdh INPUT : 1. Usulan kegiatan operasi & pemeliharaan yang diimplementasikan di Kantor terencana dan korektif (Perencanaan & Distribusi, Area, APD dan UL Keuangan). 2. Usulan diklat untuk peningkatan kompetensi di semua bidang (SDM). 3. Kajian hukum dan usulan sosialisasi kpd masyarakat (Adminstrasi Umum &Humas)
1.
Evaluasi kinerja organisasi dilaksanakan bulanan dan triwulan
Monitoring pelaksanaan kontrak dan penyerapan SKKO & SKKI, 2. ada evaluasi secara periodik bulanan, triwulanan, semesteran GAP: 1. penyerapan yang belum maksimal
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Approach (A)
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
hasil monitoring, uji sampling ke unit,
1. Laporan harian Operasi & Pemeliharaan Distribusi, 2. Laporan SAIDI/SAIFI.
PROSES : 1. RKAP yang memuat anggaran dan investasi dalam satu tahun (Perencanaan & Keuangan). 2. Diklat, KM, workshop, in house training (SDM). Sosialisai ke media cetak & elektronik, kajian hukum ttg kontrak (Adminstrasi Umum &Humas) OUTPUT : 1. SKKO dan SKKI (Perencanaan & Keuangan). 2. Peningkatan kompetensi SDM (SDM). Pemahaman masyarakat meningkat, hasil kajian hukum (Adminstrasi Umum &Humas) INDIKATOR OUTPUT: 1. Surat penerbitan SKKO dan SKKI, 2. Penyerapan SKKO & SKKI (Perencanaan & Keuangan). 3. HCR & OCR (SDM). Respon masyarakat (Adminstrasi Umum &Humas) 1. 2.
KPI Organisasi, Realisasi penyerapan SKKO & SKKI.
EVIDENCE: 1. Laporan harian Operasi & Pemeliharaan Distribusi
3) Perbaikan/Peningkatan Kualitas/Kinerja Produk dan Proses b.3.1 Bagaimana perusahaan INPUT : meningkatkan proses 1. Laporan harian operasi & pemeliharaan distribusi kerjanya untuk meningkatkan PROSES : kualitas/kinerja produk 1. hasil pengukuran sesuai TMP dipersyaratkan dan kinerja bisnis serta dengan kinerja untuk mengurangi variabilitas?. OUTPUT : 1. tren pencapaian kinerja
INDIKATOR OUTPUT: 1. Laporan TMP (7.1.A / 19-32)
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Area, APD dan UL
1. 2.
Ada evaluasi secara periodik harian, mingguan, bulanan, semesteran
1.
Integrasinya dengan kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Approach (A) 2.
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.1 Proses Kerja Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
Laporan Pengukuran beban trafo
EVIDENCE: 1. Laporan harian Operasi & Pemeliharaan Distribusi
1. 2.
Uji sampling ke unit, Laporan Operasi dan Pemeliharaan Distribusi
1.
Laporan realisasi sisip dan uprating trafo
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
b.
Desain Proses Kerja (1) Pengendalian Biaya a.1.1 Bagaimana Perusahaan mengendalikan biaya secara keseluruhan atas sistem kerjanya?
INPUT : 1. Usulan RKAP Anggaran Operasi & Investasi PROSES : 1. Dilaksanakan oleh masing-masing Bidang dan Unit Pelaksana sesuai dengan program kerjanya dengan menggunakan sarana aplikasi SAP
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di : Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL Konsistensi (lama waktu) : 1 tahun
Learning (L)
Integration (I)
Sudah dilakukan evaluasi penyerapan AO & AI tiap triwulan
Integrasinya dg kategori 7.1
1. Laporan penyerapan AO & AI tiap triwulan
1.
OUTPUT : 1. Penetapan RKAP Anggaran Operasi & Investasi dilakukan oleh PLN Pusat INDIKATOR OUTPUT : 1. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan sesuai RKAP 1. RKAP AO & AI
a.1.2
Bagaimana perusahaan memadukan waktu siklus, produktivitas dan faktor efektivitas dan efisiensi lainnya ke dalam proses kerja
INPUT : 1. RKAP Anggaran Operasi & Investasi PROSES : 1. Monitoring pencapaian KPI Organisasi
EVIDENCE : 1. Penetapan AO & AI ke seluruh Area & UL
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL Konsistensi (lama waktu) : 1 semester, 1 tahun
Ada evaluasi untuk perbaikan di setiap proses
1.
Laporan penyerapan AO & AI tiap triwulan Integrasinya dg kategori 7.3
OUTPUT : 1. Produktivitas, efektivitas & efisiensi biaya INDIKATOR OUTPUT: 1. Rasio Produktivitas, (7.a.3.1 / 15) 2. Rasio biaya per pegawai (7.a.3.1 / 18) 3. Rasio penjualan dan 4. Efektifitas biaya 1. Monitoring pencapaian KPI Organisasi
EVIDENCE: 1. Cascading kinerja organisasi
1. Evaluasi kinerja
1. Cascading kinerja
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
sampai ke Rayon a.1.3
Bagaimana Perusahaan mencegah cacat produksi (defect), kesalahan layanan, pengerjaan ulang serta meminimalkan biaya kompensasi/garansi yang harus ditanggung perusahaan atau kerugian produktivitas di pihak pelanggan?
INPUT : 1. Target cascading KPI Organisasi secara proporsional PROSES : 1. Membuat dan menjalankan SOP di masing-masing work process dan pengawasannya
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL Konsistensi (lama waktu) : 1 tahun
Learning (L)
Integration (I)
organisasi dilaksanakan bulanan dan triwulan Ada evaluasi untuk perbaikan ketidaksesuaian di setiap proses, dan revisi ataupun pembuatan SOP baru
organisasi sampai ke Rayon Integrasinya dg kategori 7.1
1. Monitoring Pencapaian KPI Organisasi, 2. Menyelesaikan ketidaksesuaian taupun pembuatan SOP baru Dilakukan evaluasi tiap bulan GAP:
EVIDENCE: 1. SOP
Hasil inspeksi untuk mencari ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan Dilakukan evaluasi temporer
Ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan
OUTPUT : 1. Ketidaksesuaian mutu & keandalan menjadi berkurang, dan mencegah kejadian terulang INDIKATOR OUTPUT: 1. Monitoring Pencapaian KPI Organisasi 1.
a.1.4
Bagaimana Perusahaan meminimalkan biaya inspeksi, pengujian, dan audit proses maupun audit kinerja yang relevan?
EVIDENCE : SOP dan Monitoring Pencapaian KPI Organisasi 1. SOP dan Monitoring Pencapaian KPI Organisasi
INPUT : 1. Laporan Ketidaksesuaian di setiap work process PROSES : Melaksanakan Audit mandiri di masing-masing work process dan menjalankan SOP dengan benar
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di : Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL Konsistensi (lama waktu) : 1 tahun
Integrasinya dg kategori 7.1
OUTPUT : Laporan tindakan pencegahan INDIKATOR OUTPUT: Ketidakesuaian dan tindakan pencegahan EVIDENCE: Laporan ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan SOP dan Monitoring Pencapaian hasil Audit mandiri KPI Organisasi a.1.5
Bagaimana perusahaan menyeimbangkan keinginan perusahaan
INPUT : 1. Investasi : Penguatan Jaringan dan Pemasaran 2. Operasi : Pemeliharaan Jaringan
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di : Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL
Integrasinya dg kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang untuk mengendalikan biaya dengan keinginan pelanggan?
Learning (L)
Integration (I)
Konsistensi (lama waktu) : 1 tahun
PROSES : 1. Evaluasi Penguatan Jaringan dan Pemasaran OUTPUT : 1. SAIDI, SAIFI, 2. Gangguan Penyulang, 3. Susut, 4. Kecepatan Pelayanan Pasang Baru INDIKATOR OUTPUT: 1. KKO dan KKF 1. KKO & KKF
(2) Pengelolaan Rantai Pasokan b.2.1 Bagaimana Perusahaan mengelola rantai pasokan?
EVIDENCE: 1. KKO & KKF
INPUT : 1. Rencana kebutuhan material/jasa untuk Operasi dan Investasi. PROSES : 1. Proses pengadan barang/jasa melalui lelang dgn eProcurement sesuai SK Direksi Nomor 305.K/DIR/2010 dan perubahannya. 2. Pengelolaan material diatur oleh fungsi gudang melalui SAP Management Material
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL Konsistensi (lama waktu) : 1 tahun
1.
KKO & KKF
1.
KKO & KKF
Dilakukan evaluasi tiap bulan
Integrasinya dg kategori 7.1
1. Laporan stok material di gudang tiap bulan
1. 2.
OUTPUT : 1. Material yang didapatkan berkualitas dgn tetap memegang prinsip efisiensi INDIKATOR OUTPUT: 1. Rasio Ketepatan kualitas pemasok ( material, jasa) ( 7.1.c / 82)
1. Laporan e-Procurement, 2. laporan stok material di gudang
EVIDENCE : 1. Laporan e-Procurement, 2. laporan stok material di gudang
SKKAO/SKKAI, laporan stok material di
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
b.2.2
Bagaimana perusahaan menyeleksi pemasok dan memastikan bahwa pemasok yang dipilih memiliki klasifikasi dan posisi yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan kepuasan pelanggan?
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
INPUT : 1. Aturan PLN Pusat No. 03338/075/DIROPJB/2010 Tanggal 29 Oktober 2010 ttg Evaluasi dan Penilaian Vendor
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL
Learning (L)
Dilakukan evaluasi tiap semester
Integration (I) gudang Integrasinya dg kategori 7.1
PROSES : 1. Dilakukan pengukuran dan evaluasi penilaian vendor OUTPUT : 1. Vendor-vendor yang berkualitas INDIKATOR OUTPUT: 1. Rasio pinalti thdp keterlambatan pekerjaan (7.1.c /79) 2. Rasio Ketepatan waktu pasokan ( material, jasa) rutin ((7.1.c /80) 3. Rasio Ketepatan kualitas pemasok ( material, jasa) (7.1.c /81) 4. Rasio Penyelesaian Pending Item (7.1.c /82) EVIDENCE: 1. Evaluasi dan penilaian Vendor 1.
b.2.3
Bagaimana perusahaan mengukur dan mengevaluasi kinerja pemasok?
INPUT : 1. Aturan PLN Pusat No. 03338/075/DIROPJB/2010 Tanggal 29 Oktober 2010 ttg Evaluasi dan Penilaian Vendor PROSES : 1. Dilakukan evaluasi kinerja vendor dgn kriteria; SDM,Peralatan, K2 & K3, Administrasi, Pelaksanaan, Peringatan, Denda, dan Kualitas pekerjaan OUTPUT : 1. Vendor-vendor yang berkualitas baik
Evaluasi dan penilaian Vendor
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL
1. Evaluasi dan penilaian Vendor
1. Evaluasi dan penilaian Vendor
Dilakukan evaluasi tiap semester
Integrasinya dg kategori 7.1
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
INDIKATOR OUTPUT : 1. Rasio pinalti thdp keterlambatan pekerjaan (7.1.c /79) 2. Rasio Ketepatan waktu pasokan ( material, jasa) rutin ((7.1.c /80) 3. Rasio Ketepatan kualitas pemasok ( material, jasa) (7.1.c /81) 4. Rasio Penyelesaian Pending Item (7.1.c /82) EVIDENCE: 1. Evaluasi dan penilaian Vendor 1. Evaluasi dan penilaian Vendor b.2.4
Bagaiamana anda menyediakan umpan balik kepada pemasok anda untuk membantu memperbaiki diri ?
INPUT: - Keluhan-keluhan pelanggan dan keandalan pasokan - Aplikasi Manajemen Vendor - Pembayaran Tepat waktu dan kontinuitas pekerjaaan PROSES: 1. Melalui aplikasi manajemen vendor, setiap pekerjaan 2. di entry nama dan identitas perusahaan pelaksana pekerjaan 3. Selama melaksanakan pekerjaan, dimonitor dan dievaluasi 4. Setelah selesai pekerjaan, dimasukkan raport masing-masing vendor OUTPUT: - Nilai raport vendor - Rangking masing-masing vendor
INDIKATOR: - Kontinuitas Penyaluran Tenaga Listrik - Memasok Material
Aplikasi Manajemen Vendor dibuat secara webase, sehingga bisa diakses oleh semua Unit di PLN DJTY. Masing-masing pelaksana pekerjaan melakukan entry dan membuat raport vendor di Aplikasi tersebut setiap selesai pekerjaan.
Learning (L)
1. Evaluasi dan penilaian Vendor Hasil Rangking dan Raport vendor digunakan oleh Vendor untuk mengevaluasi kinerja pekerjaannya, sehingga memacu untuk meningkatkan kinerja vendor.
Integration (I)
1. Evaluasi dan penilaian Vendor Integrasi dengan Profile Organisasi dan Result sehingga supply chain di PLN DJTY berjalan dengan baik dengan kualitas terbaik.
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
- Mutu dan jumlah barang/jasa yang disupplai untuk mendukung EVIDENCE
b.2.5
Bagaimana perusahaan mengelola pemasok yang berkinerja buruk?
2. Evaluasi dan penilaian Vendor
2. Evaluasi dan penilaian Vendor
2. Evaluasi dan penilaian Vendor
2. Evaluasi dan penilaian Vendor
INPUT : 1. SK Direksi Nomor 305.K/DIR/2010 ttg Pengadaan Barang/Jasa dan perubahannya, serta 2. Aturan PLN Pusat No. 03338/075/DIROPJB/2010 Tanggal 29 Oktober 2010 ttg Evaluasi dan Penilaian Vendor
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area dan UL
Dilakukan evaluasi tiap semester
Integrasinya dg kategori 7.1
PROSES : 1. Dilakukan Supervisi dan Evaluasi kinerja vendor OUTPUT : 1. Umpan balik kepada Vendor-vendor yang berkualitas rendah dgn Surat peringatan, Pemutusan Kontrak, dan Daftar Hitam INDIKATOR OUTPUT: 1. Rasio pinalti thdp keterlambatan pekerjaan (7.1.c /79) 2. Rasio Ketepatan waktu pasokan ( material, jasa) rutin ((7.1.c /80) 3. Rasio Ketepatan kualitas pemasok ( material, jasa) (7.1.c /81) 4. Rasio Penyelesaian Pending Item (7.1.c /82)
EVIDENCE:
EVIDENCE: GAP:
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang 1. 2. 3. 4.
Rapat koordinasi dgn Vendor, Surat Peringatan, Pemutusan Kontrak, Daftar Hitam
c. Keselamatan dan Kesiapan Menghadapi Keadaan Darurat (1) Keselamatan c.1.1 Bagaimana perusahaan INPUT : menyediakan lingkungan 1. SK DIR No 024.K/DIR/2011 tanggal 21 Januari 2011 bekerja yang aman? Tentang Standar Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja. 2.
SK DIR No. 092.K/DIR/2005 tanggal 19 Mei 2005 tentangPedomanKeselamatanKerja di Lingkungan PT PLN (Persero).
PROSES : 1. Tahapan Implementasi SMK3 : Dimulai dengan Pembentukan Tim P2K3, dilakukanAwareness SMK3 oleh Depnaker (Disnakertransduk), dilakukan Pengesahan P2K3 oleh Disnakertransduk, Setelah disahkan kemudian dibuat pembentukan Tim Set Up SMK3, Tim Inspeksi Lingkungan Kerja, Tim Investigasi Kecelakaan Kerja, Tim Penanggung Jawab K3, Tim tanggap darurat, Tim Pemulihan Kondisi Darurat dan Tim Identifikasi Bahaya, kemudian penunjukkan administrator dokumen SMK3, Selanjutnya dilakukan rapat persiapan set up SMK3, melakukan Komitmen dan kebijakan SMK3 oleh Manajemen dan SP *dapat dilakukan dengan workshop sekaligus pemberian sosialisasi K2K3, memulai penyusunan pedoman SMK3, dilakukan Pelaksanaan sertifikasi ahli, sertifikasi sarana proteksi kebakaran, dan alat angkut, alat ukur, pembenahan visualmanagement (membuata jalur
1. 2. 3. 4.
Rapat koordinasi dgn Vendor, Surat Peringatan, Pemutusan Kontrak, Daftar Hitam
Waktu penerapan Proses SMK3 dan Keterlibatan : dari 2013 – 2016 ada 5 Area dari 13 Unit (Magelang, Kudus, Solo, Purowerkto, APD) yg sudah melakukan Penerapan SMK3 terimplementasi dan mendapat sertifikat SMK3. Konsistensi / % GAP : 1. Sertifikasi SMK3 sepenuhnya. (5 area yang sudah mendapatkan sertifikat SMK3) : Magelang, Kudus, Solo, Purwokerto, APD. 2. Menyiapkan Spv K2K3 area
Learning (L)
Integration (I)
1. Rapat koordinasi dgn Vendor, 2. Surat Peringatan, 3. Pemutusan Kontrak, 4. Daftar Hitam
1. Rapat koordinasi dgn Vendor 2. Surat Peringatan, 3. Pemutusan Kontrak, 4. Daftar Hitam
Evaluasi tehadap proses: Spv K2K3 mengadakan sosialisasi untuk meningkatkan kinerja sdm
Selaras dengan Kategori 5.b.1 yaitu Lingkungan Tempat Kerja.
Adapun inovasi yang perlu dilakukan : 1. Diperlukan Awareness K2K3 terhadap pelaksanadanpengawas pekerjaan. (setahun duakali) 2. Workshop Safety For Manager, 3. Diklat PengawasAK3U
GAP : 1. Hasil awareness belum terdeploy dengan baik secara menyeluruh kepihak pekerja ataupun mitra kerja.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
evakuasi, membuat trambu-rambu pengatur), dilakukan pelatihan dan simulasi penanggulangana kebakaran dan penanganan kondisi darurat, dilakukan pemantauan lingkungan dan inspeksi tempat kerja, melakukan identifikasi bahaya & penilaian resiko inventarisasi saraana kerja, K3, dan peralatan kerja, rapat tinjauan manajemen, Monitoring tinajauan pelakasana SMK3, audit SMK3, Tindak lanjut audit, Final audit.
OUTPUT : 1. Lingkungan tempat kerja yang aman. INDIKATOR OUTPUT: 1. 7.1.b.1 ; 7.3.a.2 Sertifikat SMK3 2. 7.1.b.2 Simulasi Evakuasi K3 3. 7.1.b.2 Sosialisasi aturan/prosedur K3/Keselamatan Kerja 4. 7.3.a.2 Accident Rate 5. 7.3.a.2 Pelatihan Kompetensi K3 Pengawas EVIDENCE: 1. Hasil audit SMK3, 1. 2. Sertifikat SMK3 3. Laporan K2K3 (Kecelakaan Kerja yg Zero Accident) 2. 3. c.1.2
Bagaimana sistem keselamatan perusahaan telah memperhatikan pencegahan kecelakaan, inspeksi, analisis akar permasalahaan penyebab kegagalan dan pemulihan?
INPUT : 1. SK DIR No 024.K/DIR/2011 tanggal 21 Januari 2011 Tentang Standar Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2.
SK DIR No. 092.K/DIR/2005 tanggal 19 Mei 2005 tentangPedomanKeselamatanKerja di Lingkungan PT PLN (Persero).
PROSES : Untuk mencegah kecelakaan terjadi suatu perusahaan harus melakukan tahapan Set Up SMK3, diantaranya tahap pembentukan Tim Tanggap Darurat mencakup (
Penerbitan SKK untuk set-up SMK3 di Area. Daftar Nama Pengawas K3 Awareness K2K3 untuk pelaksana dan pengawas Waktu penerapan Proses SMK3 dan Keterlibatan : dari 2013 – 2016 ada 5 Area dari 13 Unit (Magelang, Kudus, Solo, Purowerkto, APD) yg sudah melakukan Penerapan SMK3 terimplementasi dan mendapat sertifikat SMK3. Konsistensi / %GAP : 1. Sertifikasi SMK3 sepenuhnya. (5 area yang sudah mendapatkan sertifikat SMK3) : Magelang, Kudus,
1. 2. 3.
Komitmen K2K3, Daftar hadir workshop, Sertifikat kompetensi pengawas K3.
Evaluasi tehadap proses: Spv K2K3 mengadakan sosialisasi untuk meningkatkan kinerja sdm Adapun inovasi yang perlu dilakukan : Diperlukan Awareness K2K3 terhadap pelaksana dan pengawas pekerjaan. (setahun dua kali) Workshop Safety For Manager,
1.
Sertifikat SMK3
Selaras dengan Kategori 5.b.1 yaitu Lingkungan Tempat Kerja. Integrasinya dg proses lain, bukti selaras dg kebutuhan, mengarah ke fokus kinerja ekselen : Semua work process mematuhi dan menjalankan Keselamatan Ketenagalistrikan
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D) Tim Regu Pemadaman Kebakaran, Tim Regu P3K, Tim Regu Pengaman Personil, Tim Regu Pengaman Dokumen, dan Tim Pengaman Area), lalu dilakuakan pemantauan Lingkungan dan Inspeksi tempat kerjadi setiap Ruangan kantor dan melakukan Sertifikasi untuk alat angkut (Lift), adanya pembentukan Tim Pemulihan Kondisi Darurat dan pembentukan Tim Identifikasi Bahaya
2.
Solo, Purwokerto, APD. Menyiapkan Spv K2K3 area
Learning (L)
Integration (I)
Diklat Pengawas AK3U GAP : Hasil awareness belum terdeploy dengan baik secara menyeluruh kepihak pekerja ataupun mitra kerja.
OUTPUT : 1. SK TIM Tanggap Darurat INDIKATOR OUTPUT: 1. 7.1.b.1 ; 7.3.a.2 Sertifikat SMK3 2. 7.1.b.2 Simulasi Evakuasi K3 3. 7.3.a.2 Accident Rate EVIDENCE: 1. SK Tim Tanggap Darurat 1. Sertifikat SMK3 2. Sertifikasi Alat Angkut 3. Sertifikat SMK3 (2) Kesiapan menghadapi keadaan darurat c.2.1 Bagaimana Perusahaan Waktu penerapan Proses dan INPUT : memastikan kesiapan 1. SK DIR No 024.K/DIR/2011 tanggal 21 Januari 2011 keterlibatan : tahun 2015 sistem kerja dan tempat Tentang Standar Implementasi Sistem Manajemen (Pekalongan, APD, Semarang, kerja untuk menghadapi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tegal, dan Kantor Distribusi) ada bencana maupun 2. SK DIR No. 092.K/DIR/2005 tanggal 19 Mei 2005 5 area dari 13 unit. keadaan darurat? tentangPedomanKeselamatanKerja di Lingkungan PT PLN (Persero), PROSES : 1. Pembentukan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (Tim Regu APAR, Regu Pengaman Dokumen/Personil, Regu Pengaman Area, Regu Evakuasi, Regu P3K, Satpam 2. Pemeliharaan sistem proteksi kebakaran secara berkala, 3. Simulasi Kebakaran 4. Pemasangan petunjuk keadaan jalur darurat, 5. Dilakukan safety induction,
1.
Sertifikat SMK3
Evaluasi tehadap proses: Semua area dapat melakukan simulasi GAP: 1. Pemeliharaan APAR belum rutin dilakukan.
1.
Sertifikat SMK3
Selaras dengan Kategori 5.b.1 yaitu Lingkungan Tempat Kerja.
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Learning (L)
Integration (I)
OUTPUT : 1. Inventarisasi sistem proteksi kebakaran 2. SK Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
c.2.2
Bagaimana sistem kesiapan menghadapi bencana dan keadaan darurat mempertimbangkan aspek pencegahan, pengelolaan, keberlangsungan operasional, serta aspek pemulihan?
INDIKATOR OUTPUT: 1. 7.1.b.2 Kesiapan Kondisi Darurat : Simulasi Kondi si Bencana, Simulasi/Latihan pemadaman kebakaran, Kesiapan dari tim tanggap darurat, Kesiapan alat pemadaman kebakaran yang berfungsi. EVIDENCE: 1. Daftar Inventarisasi Sistem Proteksi Kebakaran 1. Dokumentasi 2. Dokumentasi jalur evakuasi 2. Video safety induction 3. Video Simulasi 3. Video simulasi 4. Video safety induction Waktu penerapan Proses dan INPUT : 1. SK DIR No 024.K/DIR/2011 tanggal 21 Januari 2011 keterlibatan : tahun 2015 Tentang Standar Implementasi Sistem Manajemen (Pekalongan, APD, Semarang, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tegal, dan Kantor Distribusi) ada 5 area dari 13 unit. PROSES : Pembuatan SOP dan Pembentukan Tim Tanggap Darurat Sistem Keadaan darurat dan bencana mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Prevention meliputi kegiatan ; Identifikasi potensi kondisi darurat, Penyediaan sarana evakuasi keadaan darurat, Pelatihan petugas tanggap darurat, Simulasi kondisi tanggap darurat, Pengujian peralatan tanggap darurat. 2. Kontinuitas operasi meliputi kegiatan ; Pembuatan SOP Operasi 3. Recovery meliputi kegiatan : Pembentukan Tim Tanggap Darurat, Pembuatan SOP Pemulihan Kondisi Gangguan. OUTPUT : 1. SOP Penanggulangan Keadaan Darurat dan 2. SOP Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran dan Tim Tanggap Darurat
1. 2. 3.
Dokumentasi Video safety induction Video simulasi
Dilakukan evaluasi tiap triwulan , simulasi tanggap darurat.
GAP : 1. belum dilakukan simulasi kondisi tanggap darurat secara rutin dan menyeluruh ke seluruh unit.
1. 2.
Dokumentasi Video safety induction 3. Video simulasi Selaras dengan sub Kategori 5.b.1 yaitu Lingkungan Tempat Kerja.
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
Integration (I)
INDIKATOR OUTPUT: 1. 7.1.b (2) Kesiapan Kondisi Darurat 1. 2. 3.
d. d.1
Pengelolaan Inovasi Bagaimana perusahaan mengelola inovasi
SOP Penanggulangan Keadaan Darurat dan SOP Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Video simulasi keadaan darurat
EVIDENCE: 1. SOP Penanggulangan Keadaan Darurat dan 2. SOP Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, 3. Safety Briefing
INPUT : 1. Aturan PLN Pusat No. 002.K/DIR/2011 dengan kriteria sesuai dengan surat No 186/432/KPKDJJB/2013 Tanggal 15 Februari 2013.
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area, UL, APD dan Rayon
1. 2.
3.
SOP Penanggulangan Keadaan Darurat dan SOP Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, dokumentasi kegiatan simulasi tanggap darurat.
1. SOP Penanggulangan Keadaan Darurat dan 2. SOP Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Dilakukan evaluasi tiap tahun
Selaras dengan sub Kategori 4.1 pengukuran, analisis, dan peningkatan kinerja perushaan salah satu nya poin mengenai inovasi
Portal Knowledge Management dan Implementasinya ke unit-unit
Portal Knowledge Management dan Implementasinya ke
PROSES : Pengelolaan inovasi dilaksanakan sbb : 1. Lomba inovasi yang diadakan setiap tahun. 2. Inventarisasi Lomba Inovasi dituangkan dalam Portal Knowledge Management. 3. Untuk implementasi hasil karya inovasi yang dinilai tepat guna OUTPUT : 1. Knowledge Sharing & Knowledge Management INDIKATOR OUTPUT : 1. Konwledge Sharing implementasi hasil karya inovasi dan mengungahnya ke portal Knowledge Management
EVIDENCE: Portal Knowledge Management dan Implementasinya Portal Knowledge Management ke unit-unit melalui Surat Keputusan GM dan Implementasinya ke unit-unit melalui Surat Keputusan GM
EVIDENCE PETA ADLI
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
d.2
Bagaimana perusahaan menangkap peluang strategis yang didasari oleh penentuan risiko yang cerdas?
Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
INPUT : 1. KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 ttg PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) dan 2. KEPUTUSAN DIREKSI (KEPDIR No.: 537.K/010/DIR/2010 ttg KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi, Seluruh Area, UL, APD dan Rayon
Learning (L)
Integration (I)
melalui Surat Keputusan GM
unit-unit melalui Surat Keputusan GM Selaras dengan sub Kategori 4.1 pengukuran, analisis, dan peningkatan kinerja perusahaan salah satu nya poin mengenai inovasi 7.3.a.4. Pengembangan Tenaga Kerja
Dilakukan evaluasi tiap triwulan
PROSES : 1. Setiap peluang strategis dikaji dengan Manajemen Risiko oleh Tim Manajemen Risiko
OUTPUT : 1. Setiap pemilik proses bisnis atau penanggungjawab kegiatan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang berada di bawah kewenangannya secara berkelanjutan INDIKATOR OUTPUT: 1. Risiko-risiko yang berpotensi mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan telah dikelola dengan baik dan efektif Manajemen Risiko didalam bentuk Profil Risiko
d.3
Bagaimana perusahaan mengarahkan uang dan sumber daya lainya untuk merealisasikan peluang tersebut?.
EVIDENCE: Manajemen Risiko didalam bentuk Profil Risiko
INPUT : 1. KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 ttg PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) dan 2. KEPUTUSAN DIREKSI (KEPDIR No.: 537.K/010/DIR/2010 ttg KEBIJAKAN MANAJEMEN
Metode/Prosedur tsb sdh diimplementasikan di Kantor Distribusi
Manajemen Risiko didalam bentuk Profil Risiko Dilakukan evaluasi tiap tahun
Manajemen Risiko didalam bentuk Profil Risiko Selaras dengan P.2.b. Konteks Strategis, P.2.a.(2) Perubahan Persaingan, 4.1.c.(3)Perbaikan Terus Menerus dan Inovasi, 7.3.a.4. Pengembangan
EVIDENCE PETA ADLI Kategori 6 Fokus Pada Operasi Sub Kategori 6.2 Efektifitas Kerja Approach (A) Deployment (D)
Persyaratan Bidang / Sub-Bidang
Learning (L)
RISIKO
Integration (I) Tenaga Kerja
PROSES : 1. Hasil kajian risiko selanjutnya dikaji menggunakan KKO dan KKF, selanjutnya akan diusulkan sumber anggarannya ke dalam RKAP OUTPUT : 1. RKAP berbasis risiko INDIKATOR OUTPUT: 1. Risiko-risiko yang berpotensi mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan telah dikelola dengan baik dan efektif
d.4
Bagaimana cara perusahaan berhenti mengejar peluang pada waktu yang tepat untuk meningkatkan dukungannya kepada peluang lain yang lebih tinggi prioritasnya?.
EVIDENCE: RKAP berbasis risiko RKAP berbasis risiko Metode/Prosedur tsb sdh INPUT : 1. KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK diimplementasikan di Kantor NEGARA Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 ttg Distribusi PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) dan 2. KEPUTUSAN DIREKSI (KEPDIR No.: 537.K/010/DIR/2010 ttg KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PROSES : 1. Dalam pelaksanaan kegiatan yg bersumber kpd RKAP berbasis risiko, bilamana terjadi penyimpangan yang besar terhadap sasaran perusahaan dari kriteria kemungkinan yang akan terjadi dan dampaknya yang sangat tinggi, maka dapat dihentikan atas persetujuan GM dan atau Direksi sesuai kewenangannya. Selanjutnya akan memilih prioritas kegiatan yang lebih realistis OUTPUT : 1. Revisi Profil risiko dan revisi RKAP berbasis risiko
RKAP berbasis risiko Dilakukan evaluasi apabila terjadi penyimpangan
RKAP berbasis risiko Selaras dengan P.2.b. Konteks Strategis, P.2.a.(2) Perubahan Persaingan, 4.1.c.(3) Perbaikan Terus Menerus dan Inovasi, 7.3.a.4. Pengembangan Tenaga Kerja