Rencana dan Strategi PLN dalam Mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan dalam RUPTL 2017-2026
PT. PLN (Persero) Jakarta 21 Desember 2017
Outline
1
Rencana Pengembangan Pembangkit dan Transmisi
2
Proyeksi Bauran Energi
3
Rencana Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
4
Implementasi Peraturan Peraturan Menteri ESDM no. 50/2017 50/2 017
5
Tantangan, Peluang dan Strategi pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Terbarukan
www.pln.co.id
|
Rencana Pengembangan Pembangkit dan Transmisi Sumber : Permen No. 1415 K/20/MEM/2017 tanggal 29 Maret 2017
www.pln.co.id
|
Strategi RUPTL 2017-2026 1.
Penjadwalan kembali proyek pembangkit listrik COD karena pertumbuhan permintaan yang rendah dibandingkan dengan RUPTL sebelumnya.
2.
Mengoptimalkan pemanfaatan energi primer lokal, seperti mulut tambang, kepala sumur gas dan sumber energi terbarukan untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan nilai ekonomi energi primer lokal serta meningkatkan efisiensi transfer daya.
3.
Mempercepat rasio elektrifikasi, khususnya untuk Kawasan Indonesia Timur dengan mengembangkan pembangkit listrik bergerak, PV, sistem Hybrid, dan RE lainnya dalam sistem offgrid.
4.
Mengatur margin cadangan minimal 30% sampai 2019. Khusus untuk luar Jawa-Bali, margin cadangan bisa lebih dari 30 %.
5.
Meningkatnya tingkat muatan lokal dalam pengadaan material dan jasa untuk proyek pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi.
www.pln.co.id
|
Prakiraan Kebutuhan Listrik 2017-2026 64 26 TWh
480 TWh
TWh
35 92
10,8% INDONESIA TIMUR
326
TWh TWh
TWh
234 TWh
10,1%
11,2% SUMATERA
12,1%
KALIMANTAN
174
11,7%
TWh
MALUKU
SULAWESI
10,5% PAPUA
9,9%
2017
NUSA TENGGARA
7,2%
8,3% INDONESIA
JAWA - BALI
Keterangan
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,20 5,10 5,50 6,10 6,50 6,48 6,46 6,44 6,42 6,40 Rasio Elektrifikasi (%)
2026
90,65 93,41 95,89 97,32 98,80 99,53 99,81 99,98 99,99 99,99 www.pln.co.id
2026
6,35 99,99 |
Rencana Pengembangan Pembangkit MW
Penambahan Pembangkit : 2017-2019 : 27,3 GW 2017-2026 : 77,9 GW - PLTU : 31,9 GW - PLTGU : 18,8 GW - PLTG/MG : 5,6 GW - PLTA : 14,1 GW - PLTP : 6,3 GW - PLT Other : 1,2 GW Porsi Pembangkit - PLN : 20.9 GW - IPP : 42.1 GW - Unalocated : 14.8 GW
www.pln.co.id
|
Rencana Pengembangan Transmisi & Gardu Induk 16,000
Transmisi
Transmisi (kms)
14,000
12,000
10,000
70 kV
•
500 kVAC
: 7.6 ribu kms
•
500 kVDC
: 1.1 ribu kms
•
275 kV
: 8.2 ribu kms
•
150 kV
: 48.4 ribu kms
•
70 kV
: 2.3 ribu kms
Total
: 67.4 ribu kms
150 kV
8,000
250 kV DC 275 kV 500 kV DC
6,000
500 kV AC
4,000
2,000
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
40,000
35,000
70/20 kV
Gardu Induk (MVA)
Gardu Induk
150/20 kV
150/70 kV 250 kV DC 275/150 kV
30,000
500 kV DC 500/150 kV
25,000
500/275 kV
• • • • •
20,000
•
15,000
•
500/275 kV 500/150 kV 500 kV DC 275/150 kV 150/70 kV 150/20 kV 70/20 kV Total
10,000
: 3.2 ribu MVA : 37.8 ribu MVA : 6.0 ribu MVA : 20.7 ribu MVA : 1.5 ribu MVA : 93.5 ribu MVA : 2.3 ribu MVA :165.2 ribu MVA
5,000
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
www.pln.co.id
|
Infrastruktur Pengembangan Ketenagalistrikan 2017-2026 SULAWESI & NUSA TENGGARA KALIMANTAN Power Plant
6.9 GW
Transmission
10.611 kms
Substation
7.590 MVA
Power Plant
8.6 GW
Transmission
12.805 kms
Substation
11.582 MVA
MALUKU & PAPUA Power Plant
2.1 GW
Transmission
2.479 kms
Substation
2.100 MVA
SUMATERA Power Plant
21.0 GW
Transmission
23.077 kms
Substation
45.620 MVA
TOTAL INDONESIA JAWA-BALI Power Plant
39.1 GW
Transmission
18.494 kms
Substation
98.339 MVA
Power Plant Transmission Substation
77.9 GW 67.465 kms 165.231 MVA
www.pln.co.id
|
Proyeksi Bauran Energi
www.pln.co.id
|
Target Bauran Energi BAURAN ENERGI PRIMER (Listrik dan Non Listrik) (Kebijakan Energi Nasional, PP No.79/2014) 23%
6% 30%
23% 41%
REALISASI 2013
22%
30%
25%
EBT Minyak Bumi Gas Batubara
TARGET 2025
BAURAN ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK (Draft RUKN 2015-2034) 12% 53%
25% 24%
11%
REALISASI 2014
50% 24% 1%
TARGET 2025
www.pln.co.id
|
Proyeksi Bauran Energi 2017 - 2026
Other RE
2017
LNG
EBT :11.9% GAS: 25.8%
Gas
EBT : 22.4% GAS: 26.7%
Oil Coal
Geothermal
2026
Hydro
www.pln.co.id
|
•
1
Komposisi Pembangkit EBT Operasi per September 2017
• • •
Total Pembangkit Total Pembangkit EBT Porsi EBT
: 52.231 MW : 6.370,5 MW : 12 %
www.pln.co.id
|
Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Source : Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026
www.pln.co.id
|
Latar Belakang Pengembangan EBT Berdasarkan Kebijakan Energi Nasional PP (PP No 79 Tahun 2014 ) 1.
Untuk
mewujudkan
keseimbangan
keekonomian
energi,
prioritas
pengembangan energi nasional didasarkan pada prinsip : •
Memaksimalkan
penggunaan
energi
terbarukan
dengan
memperhatikan tingkat keekonomian
2.
•
Meminimalkan penggunaan minyak bumi
•
Mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dan energi baru
•
Menggunakan batubara sebagai andalan pasokan energi nasional
Energi
nuklir
dimanfaatkan
sebagai
alaternatif
terakhir
dengan
mempertimbangkan keamanan energi nasional dalam skala besar, mengurangi energi karbon dan tetap mendahulukan potensi energi baru dan
terbarukan
mempertimbangkannya
sesuai sebagi
nilai
keekonomiannya,
alternatif
terakhir
serta dengan
memperhatikan faktor keamanan secara ketat.
www.pln.co.id
|
PENAMBAHAN PEMBANGKIT EBT 2017-2026 No P emb an gk it - E BT 1 PLTP
2 3 4 5 6 7 8
No P em ba ngk it - E BT 1 PLTP
2 3 4 5 6 7 8
PLTA PLTMH PLT Surya PLT Bayu P LT B io ma ss /S am pa h PLT Kelautan PLT Bio-Fuel Jumlah
Ka pa sit as MW MW MW MWp MW MW MW Ribu Kilo Liter MW
PLTA PLTMH PLT Surya PLT Bayu PLT B io ma ss /Sa mp ah PLT Kelautan PLT Bio-Fuel Jumlah
Ka pa sit as MW MW MW MWp MW MW MW Ribu Kilo Liter MW
J umla h -
1,056 10 150 41 548 1,257
No P em ba ngk it - E BT 1 PLTP
2 3 4 5 6 7 8
J umla h 3,305
PLTA PLTMH PLT Surya PLT Bayu PLT B io ma ss /Sa mp ah PLT Kelautan PLT Bio-Fuel Jumlah
Ka pa sit as MW MW MW MWp MW MW MW Ribu Kilo Liter MW
J umla h 75
118 43 45 10 375 290
4,284 983 5 2 74 958 8,851 No P em ba ngk it - E BT 1 PLTP
No 1 2 3 4 5 6
7 8
P em ba ng ki t - E BT PLTP PLTA PLTMH PLT Surya PLT Bayu P LT B io ma ss /S am pa h PLT Kelautan PLT Bio-Fuel Jumlah
K ap as it as MW MW MW MWp MW MW MW Ribu Kilo Liter MW
J um la h 2,510 4,562 437 250 2 06
2 3 4 5 6 7 8
PLTA PLTMH PLT Surya PLT Bayu PL T B io ma ss /S am pa h PLT Kelautan PLT Bio-Fuel Jumlah
Ka pa sit as MW MW MW MWp MW MW MW Ribu Kilo Liter MW
Ju mla h 400
2,323 221 52 170 21 686 3,186
474 7,965
www.pln.co.id
|
Pengembangan EBT sesuai RUPTL 2017 - 2026
www.pln.co.id
|
Status Pengembangan EBT per September 2017 PLTBm/ PLTSa PLTB PLTAL PLTD CPO PLTS PLTBg (MW) (MW) (MW) (MW) (MW) (MW)
PLTP (MW)
PLTA (MW)
PLTM (MW)
1,774.5
4,010
381
171.4
17.6
-
Konstruksi
330
2,192
230
24
-
75
PPA/Proses FC
55
200
451
75
-
2,651
-
-
-
-
1,057
54
-
-
Status
Operasi
Eksplorasi (PLTP) Proses PPA
Tender Pemerintah 1,775
-
PLTHybrid (MW)
Total (MW)
-
16
-
6,370.5
-
-
4
-
2,855
60
-
-
45
-
886
-
-
-
-
-
-
2,651
113
11
-
-
5
5
-
1,234
-
-
-
-
-
-
1,775
Studi, Pendanaan dan pengadaan Proposal Total
1,204
9,493
98
110
-
270
-
-
-
899
-
7,950
1,232
26
-
503
12
2
800
482
11,007
7,789.5
24,902
2,446
518.4
18
903
12
7
870
1,381
38,869
12,074
Noted: for the development of Sumatra Regional PLTS is still in the procurement process of 156.58 MWp
www.pln.co.id
|
Implementasi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral no. 50/2017
www.pln.co.id
|
Pemanfaatan Sumber EBT untuk penyediaan Tenaga Listrik sesuai Permen No. 50 tahun 2017
www.pln.co.id
|
Harga Pembelian Tenaga Listrik
( dalam cUSD/kWh)
www.pln.co.id
|
Harga Pembelian Tenaga Listrik
( dalam cUSD/kWh)
www.pln.co.id
|
Kewenangan Pengadaan Pembangkit Energi Terbarukan Dilaksanakan oleh Unit Distribusi/Wilayah
Dilaksanakan leh PLN Pusat cq DIVEBT
PLTA ≤ 10 MW
PLTSa > 10 MW
PLTBm/PLTBg ≤ 10 MW
PLT Hybrid > 10 MW
PLTSa ≤ 10 MW
PLTBm/PLTBg > 10 MW
PLT Hybrid ≤ 10 MW
PLTS ≤ 10 MW PLTB ≤ 10 MW PLTS > 10 MW PLTB > 10 MW PLTA > 10 MW PLTA Laut PLTP PLT Energi Baru (Gas Batubara, Batubara Cair, Nuklir, dll) www.pln.co.id
|
Mekanisme Pemilihan Langsung di PLN
www.pln.co.id
|
Tantangan, Peluang dan Strategi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
www.pln.co.id
|
Tantangan Pengembangan EBT (1) •
BPP di beberapa Wilayah Indonesia sudah relatif rendah.
•
Beberapa daerah sulit menerima EBT karena alasan over supply terutama untuk daerah yang mempunyai IPP Pembangkit Termal (PLTU dan PLTG) sehingga bila ada penetrasi PLTS/PLTB akan membuat pembangkit termal tsb harus menurunkan outputnya ditengah kondisi Take or Pay.
•
Beberapa daerah memiliki instal capacity yang kecil sehingga pembangkit EBT Intermittent (PLTS dan PLTB) hanya mendapatkan porsi/kuota MW yang kecil
www.pln.co.id
|
Tantangan Pengembangan EBT (2) •
Untuk pembangkit Hydro, daerah dengan potensi energi yang besar tetapi demandnya terbatas.
•
Untuk pembangkit Panas Bumi (PLTP), biaya eksplorasi terutama untuk drilling yang cukup besar dengan
succes ratio
yang kecil (besaran kapasitas antara potensi
dengan cadangan terbukti yang berbeda).
www.pln.co.id
|
Peluang Pengembangan EBT (1) •
Persentase pembangkit EBT saat ini masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025.
•
Rasio elektrifikasi di daerah Timur Indonesia masih rendah.
•
Terbuka kemungkinan skema pembangkit hybrid untuk menurunkan pemakaian HSD.
•
Harga Solar Panel makin kompetitif ke depannya.
•
Penerapan dan pengembangan smart grid dan control system sangat dimungkinkan untuk meningkatkan penetrasi pembangkit EBT.
•
Penerapan teknologi mesin Diesel dengan bahan bakar nabati (BBN) sangat dimungkinkan dengan catatan harga CPO bersaing dengan harga HSD.
www.pln.co.id
|
Peluang Pengembangan EBT (2) •
Cadangan feedstock (untuk Biomass/Biogas) masih melimpah di beberapa daerah sehingga pengembangan masih dimungkinkan.
•
Pengembangan Biomass/Biogas sangat diminati karena bisa melibatkan masyarakat dalam penyediaan feed stock.
•
Untuk Hydro, Optimasi desain Pembangkit Hidro dilakukan sehingga keekonomian proyek bisa memenuhi kebutuhan keekonomian sistem.
•
Untuk Panas Bumi, Optimasi strategi Pengembangan lapangan Panas Bumi dan design Pembangkit Panas Bumi sehingga keekonomian proyek bisa memenuhi kebutuhan keekonomian sistem.
•
PLN berpeluang untuk mengembangkan Hydro dan Panas Bumi terhadap Ijin-ijin pengembangan hidro dan panas bumi yang telah diterbitkan namun belum berjalan untuk dapat diberikan penugasannya ke PLN. www.pln.co.id
|
Strategi Pengembangan EBT (1) •
Pengembangan
pembangkit
listrik
RE
harus
mempertimbangkan
keseimbangan antara penawaran-permintaan dan kesiapan sistem serta efisiensi biaya. •
PLN akan memanfaatkan sumber energi terbarukan lokal dari sumber energi air, panas bumi (termasuk skala kecil / modular), biofuel, energi angin, energi matahari, biomassa dan Sampah, dll, dan mendukung usaha menciptakan RE-BID (renewable energy based on Industrial Development).
www.pln.co.id
|
Strategi Pengembangan EBT (2) •
Khusus untuk PV, PLN akan mendorong pengembangan PV terpusat untuk daerah terpencil yang relatif jauh dari grid yang ada. Kawasan ini bisa jadi daerah yang belum berkembang, daerah perbatasan dan pulau terluar.
•
Sistem hibrid (PV, RE, dan Diesel PP lainnya) akan dikembangkan untuk daerah belum terlistriki (Off Grid) dan daerah yang masih memiliki listrik kurang dari 12 jam, umumnya di bagian timur Indonesia.
•
PLN akan mengembangkan sistem Smart Grid untuk meningkatkan penetrasi intermiten RE dan meningkatkan kehandalan sistem tenaga. PLN juga akan mengembangkan jaringan mikro (biasanya menggunakan PV) untuk daerah dimana jalur distribusi tidak akan dikembangkan dalam 2-3 tahun ke depan.
•
PLN
akan
mengurangi
penggunaan
HSD
dan
MFO
dan
mendorong
pemanfaatan biofuel www.pln.co.id
|